19
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:11) metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan dua variabel yaitu dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran 2015/2016 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Eksperimental Research. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya sebab akibat sertaa seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. 3.1.2 Desain Penelitian Adapun desain eksperimen yang akan digunakan adalah Non-equivalent Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Kemudian kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11034/3/T1_292012275_BAB...metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

  • Upload
    vokien

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:11) metode penelitian eksperimen adalah

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment)

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan menyisihkan faktor – faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah

metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini

membandingkan dua variabel yaitu dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan

Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran

2015/2016 SDN Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Tujuan dari

penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab

akibat, berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan

perlakuan – perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan

menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Eksperimental

Research. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap

obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini

adalah untuk menyelidiki ada tidaknya sebab akibat sertaa seberapa besar

hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan – perlakuan

tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk

perbandingan.

3.1.2 Desain Penelitian

Adapun desain eksperimen yang akan digunakan adalah Non-equivalent

Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Kemudian

kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi

29

pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok

eksperimen (01) dan kontrol (03).

Secara homogenitas, hasil pre-test yang baik adalah bila nilai kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan

(treatment) yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X) yaitu dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelompok kontrol diajar

dengan pembelajaran Make a Match dan hasil belajar (02&04)

Tabel 3.1

Pola Eksperimen

Grup 𝑷𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 Variabel Bebas Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X1 O2

Kelompok Kontrol O3 X2 O4

Keterangan :

01 dan 03: Pretest (tes awal)

02 dan 04: Posttest (tes akhir)

𝑋1 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT

𝑋2 : Perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe make a match

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitain

Penelitian ini dilakukan di kelas 4 SD Negeri Tlogo dan Karangtengah 01.

Lokasi kedua SD tersebut terletak dalam satu daerah yaitu di Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun

pelajaran 2015/2016 pada bulan Februari sampai bulan April 2016.

Tabel 3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis

Kegiatan

Waktu / Minggu Ke

Februari 2016 Maret 2016 April 2016

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

30

Penyusun

Laporan

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Slameto (2015:195) variabel penelitian didefinisikan sebagai faktor yang

apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi. Adapula yang mendefinisikan

variabel sebagai suatu karakteristik dari orang, objek atau gejala yang memiliki

nilai yang berbeda – beda. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):

1. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono,2010:39). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu

𝑋1 dan 𝑋2. Variabel bebas 𝑋1 adalah model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dan variabel 𝑋2 adalah model make a match

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Variabel terikat

(Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

3.2.2 Variabel Operasional

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini

adalah:

a. Model pembelajaran NHT adalah metode pembelajaran yang berfokus pada

kelompok yang melibatkan siswa untuk bekerja sama di dalam menelaah

materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dengan cara penomoran,

pemberian pertanyaan dan menyelesaikan pertanyaan dengan diskusi didalam

kelompok.

b. Model pembelajaran make a match adalah metode pembelajaran yang

memberikan tugas kepada siswa melalui media kartu – kartu yang berisi

pertanyaan dan jawaban, sehingga melalui kartu yang siswa dapatkan, maka

31

dengan sendirinya siswa membentuk kelompok – kelompok kerja

berdasarkan hasil dari jawaban yang terdapat pada kartu masing – masing.

c. Hasil belajar IPS dalam penelitian ini adalah perolehan skor hasil belajar yang

dilihat dari aspek kognitif, pemerolehan skor didapatkan dari posttes.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitain ini siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo dan SD Negeri

Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Dengan jumlah

siswa SD Negeri Tlogo yaitu 30 anak. Sedangkan jumlah siswa SD Negeri

Karangtengah 01 yaitu 30. Alasan peneliti memilih SD Negeri Tlogo dan SD

Negeri Karangtengah 01 karena SD tersebut terletak dalam satu gugus yang sama.

Kedua SD tersebut juga memiliki jumlah siswa yang seimbang. Lokasi sekolah

terletak di daerah perkampungan sehingga proses belajar mengajar tidak

terganggu dengan kebisingan kendaraan. Letak kedua SD tidak terlalu jauh,

sehingga mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam melakukan

penelitian ini SD Negeri Tlogo dan SD Karangtengah 01 belum menggunakan

model pembelajaran NHT dan Make a Match.

Tabel 3.3

Daftar Subjek Penelitian

No Nama SD Jumlah Siswa

Kelas 4

Keterangan

1. SD Negeri Tlogo 30 Putra : 18

Putri : 12

2. SD Negeri

Karangtengah 01

30 Putra : 15

Putri : 12

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian

pengajar dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga

pelaksanaan pembelajaran benar – benar sesuai dengan kondisi dan proses yang

diharapkan. Dalam observasi penelitian ini menggunakan pengamatan keaktifan

siswa dan ketrampilan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran NHT dan Make a Match.

32

b. Tes

Tes yang diberikan untuk mengetahui data awal hasil belajar siswa

sebelum diberi perlakuan yaitu dengan uji kesetaraan dan setelah diberi perlakuan

yaitu hasil belajar antara dua kelompok.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas

dari siswa. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama siswa – siswa

kelas 4, sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut biasanya

dalam bentuk foto ataupun video.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk dapat membuat sebuat simpulan, diperlukan serangkaian data yang

mendukung. Tentu saja aktivitas ini membutuhkan sebuah proses pengumpulan

data dari subjek yang tepat. Langkah utama dalam proses pengumpulan data

adalah menyiapkan alat yang tepat yang memenuhi persyaratan validitas dan

reliabilitas (Slameto, 2015:227). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah lembar observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes yang

dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk

mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Tes

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani pembelajaran.

3.4.2.1 Observasi

Sebelum instrumen observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi – kisinya.

Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah prosedur

pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Make a Match

Tabel 3.4

Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran

NHT

No Langkah

kegiatan

Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan

Sintak

Ya Tidak

1 Kegiatan

Awal:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Apersepsi kegiatan siswa.

33

3. Membentuk kelompok-kelompok

kooperatif.

4. Menentukan posisi kelompok dan

perpindahan kelompok.

5. Menyampaikan materi dan tujuan

yang akan dipelajari

2. Kegiatan

Inti :

Eksplorasi

6. Menyampaikan langkah-langkah

pembelajaran dengan NHT.

7. Guru menjelaskan materi yang

akan dipelajari.

8. Siswa menyimak penjelasan guru

9. Setiap kelompok diberikan materi

untuk didiskusikan dengan

menggunakan LKS

10. Memberi kesempatan kepada siswa

untuk berdiskusi memahami

materi.

Elaborasi 11. Setelah mendapat pertanyaan

yang terdapat dalam LKS, siswa

berpikir bersama untuk

menemukan jawaban

12. Siswa berpikir bersama dan

menyatukan pendapatnya terhadap

jawaban pertanyaan

13. Guru memanggil siswa dengan

nomor tertentu.

14. Siswa yang nomornya sesuai

mengacungkan tangan dan

mencoba menjawab pertanyaan /

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya.

15. Kelompok lain diberi kesempatan

untuk berpendapat dan bertanya

16. Mengumpulkan tugas untuk dinilai.

Konfirmasi 17. Bertanya jawab meluruskan

kesalah pahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

34

3. Kegiatan

Penutup

18. Melakukan refleksi pembelajaran

dengan melibatkan siswa.

19. Menyusun rangkuman

pembelajaran dengan melibatkan

siswa.

20. Melakukan evalusi.

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran

Make a Match

No Langkah

kegiatan

Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan

Sintak

Ya Tidak

1 Kegiatan

Awal:

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Salam pembuka dan doa

3. Apersepsi kegiatan siswa.

4. Menyampaikan materi dan tujuan

yang akan dipelajari

5. Siswa mendengarkan topik yang

akan dibahas pada hari ini

2. Kegiatan

Inti :

Eksplorasi

6. Siswa menyebutkan jenis – jenis

koperasi yang ada di sekitar

mereka

7. Guru mengajak siswa bertanya

jawab mengenai kegiatan atau

bidang usaha dari koperasi

8. Siswa menyimak penjelasan guru

Elaborasi 9. Siswa diorganisasikan guru dengan

membentuk kelompok besar dalam

kelas

10. Siswa mendengarkan langkah –

langkah permainan yang

disampaikan oleh guru

11. Siswa memperhatikan guru dalam

mengocok semua kartu hingga

tercampur antara kartu pertanyaan

dan jawaban.

35

12. Siswa dibagikan 1 kartu secara

acak.

13. . Siswa mendapatkan kartu dan

siswa mencari pasangan yang

mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya.

14. Siswa diberi waktu untuk mencari

pasangannya oleh guru

15. Siswa menemukan pasangan

sebelum waktunya diberikan point

atau reward oleh guru.

16. Siswa yang telah terbentuk dalam

kelompok berdasarkan kartu,

diminta guru untuk mendiskusikan

tentang materi koperasi

berdasarkan kartu yang diperoleh.

17. Kelompok mengutus salah satu

perwakilan untuk

mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

18. Siswa dari kelompok lain

memberikan tanggapan pada hasil

presentasi kelompok.

Konfirmasi 19. Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai hal – hal yang

belum dipahami.

20. Siswa bersama guru melakukan

tanya jawab, sekaligus meluruskan

kekeliruan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan

3. Kegiatan

Penutup

21. Melakukan refleksi pembelajaran

dengan melibatkan siswa.

22. Menyusun rangkuman

pembelajaran dengan melibatkan

siswa.

23. Melakukan evalusi.

36

Tabel 3.6

Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model NHT pada

Kelompok Eksperimen No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama

2. Siswa memberi salam kepada guru

3. Siswa tidak ramai saat pembagian name tag

4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan yang

disampaikan guru.

6. Siswa memperhatikan demonstrasi guru mengenai

pembagian nomor dalam setiap anggota.

7. Siswa bergabung dengan anggotanya masing – masing

8. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru

9. Siswa bersama kelompok bekerja sama mengidentifikasi

masalah .

10. Siswa berdiskusi memahami materi dengan saling

bertukar pendapat.

11. Siswa yang disebutkan nomornya menjawab atau

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya

12. Kelompok lain memberikan tanggapan dan bertanya

terhadap hasil diskusi dari kelompok yang lain

13. Siswa mengumpulkan tugas diskusi

14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

15. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan refleksi

pembelajaran.

16. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran .

17. Siswa dapat menjawab soal evaluasi.

37

Tabel 3.7

Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Make a Match

pada Kelas Kontrol No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan

Ya Tidak

1. Siswa berdoa bersama

2. Siswa memberi salam kepada guru

3. Siswa tidak ramai saat pembagian name tag

4. Siswa berantusias saat kegiatan apersepsi.

5. Siswa mendengarkan materi dan tujuan yang

disampaikan guru.

6. Siswa memperhatikan domonstrasi guru mengenai

langkah – langkah pembelajaran make a match

7. Siswa memperhatikan ketika guru sedang membagikan

kartu

8. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru

9. Siswa memikirkan soal/jawaban yang ada dikartu yang

telah dibawa siswa

10. Siswa mencari pasangan melalui kartu soal/jawaban

yang cocok dnegan kartu yang dibawa siswa dengan

waktu yang telah ditentukan

11. Setalah menemukan pasangan, siswa mencocokan soal

dan jawaban

12. Siswa mendapat kartu kembali yang berbeda

13. Siswa dan guru bersama – sama mencocokan jawaban

14. Siswa bersama guru meluruskan kesalah pahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

15. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan refleksi

pembelajaran.

16. Siswa menyusun rangkuman pembelajaran .

17. Siswa dapat menjawab soal evaluasi.

38

3.4.2.2 Lembar Soal Tes

Instrumen pengumpulan data berikutnya adalah tes. Tes yang dimaksud

adalah pretest dan posttest. Adapun kisi – kisi soal tes mengacu pada Standar

Kompetensi yang perlu dicapai oleh siswa.Penelitian ini menggunakan teknik tes

yang berbentuk obyektif dengan jenis pilihan ganda. Kisi – kisi butir soal tes

tertulis dapat disajikan dalam tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kisi-kisi Butir Soal IPS

Kelas 4 Semester 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor

butir

soal

Jumlah

Soal

2. Memahami

sejarah,

ketampakan

alam dan

keberagaman

suku bangsa

di lingkungan

kabupaten/

kota dan

provinsi

2.2 Mengenal

pentingnya

koperasi

dalam

meningkatka

n

kesejahteraan

masyarakat

1. Menyebutkan

kegiatan apa saja

yang ada dalam

koperasi

2. Menjelaskan

lambang koperasi

beserta artinya

3. Mengelompokkan

jenis – jenis koperasi

yang ada di

daerahnya

4. Menjelaskan

tujuan manfaat

koperasi

5. Menyebutkan

kelengkapan

organisasi koperasi

1, 2, 4, 5,

6, 7, 8, 9,

10,

15, 16,

18, 22,

28,

3, 17, 19,

20,25, 27,

29, 30,

11

12, 13,

14, 21,

24, 26,

23,

9 soal

5 soal

8 soal

1 soal

7 soal

39

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2002:144). Teknik yang

digunakanuntuk menguji kevalidan instrument menggunakan teknik corrected

item to total score correlation yang dinotasikan (r), yang mengatakan bahwa suatu

item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item

to total correlation≥ 0,3.

3.5.1.1 Uji Validitas Tes

Instrumen penelitian berupa soal – soal pretest dan posttest yang diuji

validitasnya dengan tingkat signifikansi 0,05. Adapun hasil uji validitas untuk soal

pretest dan posttest adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Prestes dan Postest

Item Soal Corrected Item-Total

Correlation

Keterangan

Soal 1 .841 Valid

Soal 2 .328 Valid

Soal 3 .841 Valid

Soal 4 .205 Tidak valid

Soal 5 .308 Valid

Soal 6 .841 Valid

Soal 7 .333 Valid

Soal 8 .841 Valid

Soal 9 .841 Valid

Soal 10 .398 Valid

Soal 11 .379 Valid

Soal 12 .841 Valid

Soal 13 .841 Valid

Soal 14 .841 Valid

Soal 15 .438 Valid

Soal 16 .841 Valid

Soal 17 .841 Valid

Soal 18 .489 Valid

Soal 19 .841 Valid

Soal 20 .841 Valid

40

Soal 21 .568 Valid

Soal 22 .260 Tidak Valid

Soal 23 .516 Valid

Soal 24 .267 Tidak Valid

Soal 25 .088 Tidak Valid

Soal 26 .508 Valid

Soal 27 .088 Valid

Soal 28 .438 Valid

Soal 29 .212 Tidak Valid

Soal 30 .339 Valid

Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang

tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang

diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan

posttest menjadi 25 butir soal.

Tabel 3.10

Kisi-Kisi Soal Pres-test dan Post-test Sesudah Uji Validitas

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor butir

soal

Jumlah

Soal

2. Memahami

sejarah,

ketampakan

alam dan

keberagaman

suku bangsa di

lingkungan

kabupaten/

kota dan

provinsi

2.2 Mengenal

pentingnya

koperasi

dalam

meningkatka

n

kesejahteraan

masyarakat

1. Menyebutkan

kegiatan apa

saja yang ada

dalam koperasi

2. Menjelaskan

lambang

koperasi beserta

artinya

3.

Mengelompokka

n jenis – jenis

koperasi yang

ada di daerahnya

4. Menjelaskan

tujuan manfaat

1, 2, 5, 6, 7, 8,

9, 10,

15, 16, 18, 28,

3, 17, 19, 20,

27, 30,

11

8 soal

4 soal

6 soal

1 soal

41

koperasi

5. Menyebutkan

kelengkapan

organisasi

koperasi

12, 13, 14, 21,

26, 23,

6 soal

3.5.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, langkah berikut yang perlu dilakukan

sebelum melakukan uji coba instrumen adalah dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya dan pada prinsipnya pengukuran ini dapat memberikan hasil

pengukuran kembali terhadap subyek yang sama (Azwar, 2008). Teknik yang

digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan teknik

ReliabilityCoefficient Alpha menggunakan program SPSS. Uji reliabilitas

dilakukan oleh bantuan SPSS 16, 0. Tingkat reliabilitas instrument menggunakan

kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Reliabilitas Soal

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800-1,00

Antara 0,600-0,800

Antara 0,400-0,600

Antara 0,200-0,400

Antara 0,000-0,200

Tinggi

Cukup

Agak Rendah

Rendah

Sangat Rendah (tidak berkolerasi)

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Cronbach's Alpha N of Items

.925 30

42

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument

tes sebesar 0,925 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur variabel

penelitian.

3.5.2.1 Uji Taraf Kesukaran Soal

Tujuan dari uji taraf kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat

kesukaran instrumen yang digunakan dalam penelitian. Soal yang baik adalah soal

yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu

mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa

dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Menurut Arikunto (2010: 207 – 210) menyatakan bahwa bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty

index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks

kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran

0,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Rumus yang digunakan untuk

mencari taraf kesukaran adalah:

Gambar 3.1 Taraf Kesukaran

Keterangan: P= Indeks kesukaran

B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka

semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang

diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Untuk menentukan tingkat

kesukaran butir soal dapat dilihat tabel berikut:

P=B

JS

43

Tabel 3.13

Rentang Nilai Taraf Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,76 – 1,00 Mudah

Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel:

Tabel 3.14

Hasil Tingkat Kesukaran Soal Prestest dan Postest

No Indeks Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran

Mudah Sedang Sukar

1. 0,83 √

2. 0,5 √

3. 0,73 √

4. 0,17 √

5. 0,60 √

6. 0,23 √

7. 0,23 √

8. 0,83 √

9. 0,93 √

10. 0,63 √

11. 0,83 √

12. 0,83 √

13. 0,83 √

14. 0,53 √

15. 0,83 √

16. 0,83 √

17. 0,43 √

18. 0,83 √

19. 0,83 √

20. 0,7 √

21. 0,6 √

22. 0,73 √

23. 0,60 √

24. 0,53 √

25. 0,73 √

Sumber: dari data yang telah dioalah.

44

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam suatu

penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.

Data yang terkumpul dari hasil tes akhir pada kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata – rata dipakai uji t yang dilakukan

dengan bantuan SPSS. Pengujian perbedaan rata – rata digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode pembelajaran NHT dan

make a macth terhadap hasil belajar IPS.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang

berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. uji

normalitas data diukur dengan menggunakan One-Sample-Kolmogorov-Smirnov

Test, jika hasilnya p <0,05 data dikatakan tidak signifikan atau tidak normal, dan

jika hasilnya p >0,05 maka dikatakan signifikan atau data normal.

Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS

yaitu dengan cara analyze → nonparametrik → one sampel KS → masukan

variabel pada jendela variabel → klik normal pada test distribution → kemudian

klik ok.

3.6.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varian

yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen.

Jika nilai signifikansi >0,05 maka data yang di uji adalah homogen. Jika

signifikansi <0,05 maka data yang di uji tidak homogen. Pengujian homogenitas

varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan

langkah – langkah analyze → compare means → one way anova atau dengan cara

analyze → descriptive statistic → explore.

3.6.3 Uji Beda (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara parsial

terhadap variabel dependen. Uji beda atau t-test yang digunakan adalah paired

sample t-test. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

45

hasil belajar kognitif antara posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Melalui uji t untuk adakah perbedaan sebelum dan sesudah penelitian

menggunakan –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel > t tabel berarti ada perbedaan sebelum

dan sesudah penelitian. Cara yang selanjutnya yaitu berdasarkan thitung selanjutnya

dilihat dengan signifikasi. Jika diperoleh signifikasi >0,05 (α) maka 𝐻0 diterima

dan 𝐻𝑎 ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan post-test. Analisa uji beda

rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software SPSS 16 for windows

yaitu dengan langkah – langkah: analyze → compare means → independent →

sample t-test.

3.6.4 Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikasi perbedaan mean antar kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol analisis data yang digunakan adalah uji t-test. Uji t-test

digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran

Make a Match. Terdapat atau tidaknya perbedaan yang signifikan dapat dilihat

dari nilai sig.(2-tailed) pada uji t-test. Dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan SPSS for windows version 16.0. Langkah-langkahnya adalah

Analyze – Compare Mean – Independent-Sample T-Test. Adapun hipotesis

statistika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t > 0,05, maka H0 diterima.

Artinya tidak ada perbedaan efektivitas antara model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran Make a Match

terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo dan

Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Semester II tahun pelajaran

2015/2016

Jika nilai sig.(2-tailed) pada uji t < 0,05, maka Ha diterima.

Artinya ada perbedaan perbedaan efektivitas antara model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran

Make a Match terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Tlogo

46

dan Karangtengah 01 Kecamatan Tuntang Semester II tahun

pelajaran 2015/2016