12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013), metode penelitian kuanitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2009) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dari penelitian adalah Indeks Keanekaragaman (H’) dari Shannon-Wienner dan Indeks Nilai Penting (INP). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian serangga dilaksanakan pada Bulan Desember 2016-Februari 2017 di Blok Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani. Serangga diidentifikasi di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium Ekologi dan Diversitas Hewan Universitas Brawijaya.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

  • Upload
    buinhi

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

51

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2013), metode penelitian kuanitatif merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono

(2009) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data

analisis mengunakan statistik. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung dari lokasi pengamatan.

Parameter yang diukur dari penelitian adalah Indeks Keanekaragaman (H’) dari

Shannon-Wienner dan Indeks Nilai Penting (INP).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian serangga dilaksanakan pada Bulan Desember 2016-Februari 2017

di Blok Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani. Serangga diidentifikasi di

Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

Ekologi dan Diversitas Hewan Universitas Brawijaya.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

52

3.3 Populasi dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh serangga yang ada di Blok

Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah serangga yang tertangkap dalam Pitfall

trap di Blok Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani kawasan Taman Nasional Bromo

Tengger Semeru (TNBTS). Perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus

besar sampel eksperimental dari Freeder dimana (t-1) (r-1) ≥ 15, t adalah jumlah

kelompok perlakuan dan r adalah jumlah setiap kelompok perlakuan. Penelitian

ini menggunakan 3 stasiun sehingga t=3, (3-1) (r-1 ≥ 15, r ≥ 9. (Montogomery,

2001).

3.3.3 Ukuran Sampel

Total sampling pada penelitian ini adalah jenis serangga yang ada di Blok

Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani kawasan Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru (TNBTS).

3.3.4 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,

dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel

yang representatif (Margono, 2004). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah adalah simple random sampling, yaitu cara

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

53

Stasiun 1

Plot penelitian

pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan rancangan acak

lengkap tanpa memperhatikan tingkatan dalam anggota populasi tersebut.

Lokasi penelitian dibagi manjadi 3 stasiun. Luas masing-masing stasiun

adalah 100x100 m2 dan dibagi menjadi 25 plot disetiap stasiun yang memiliki

jarak 5 meter antar plot. Selanjutnya 25 plot diacak untuk menentukan 9 plot yang

dijadikan sampel. Sehingga jumlah plot yang dipasang perangkap jebak pitfall

trap adalah 27 plot. Penentuan plot dilakukan secara acak (simple random

sampling) karena setiap plot memiliki peluang yang sama untuk terambil tanpa

melihat variasi yang ada. Berikut merupakan gambaran stasiun:

1 A B C D E

2

3

4

5

Gambar 1. Denah stasiun I

100 meter

100 m

20 meter

3A

2B

1C

2E

3D 3E

4C

5B 5D

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

54

Stasiun 2

Plot penelitian

Stasiun 3

1 A B C D E

2

3

4

5

Plot Penelitian

1 A B C D E

2

3

4

5

Gambar 2. Denah stasiun II

Gambar 3. Denah stasiun III

100 meter

20 meter

100 m

2A 2B

1D

3C 3D

4C 4A

5B 5E

100 meter

20

meter

100 m 3A

1B

3B

2C 2D

1E

5D 5A

2B

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

55

3.4 Alat dan Bahan

3.4.1 Alat

- Alat pengamatan (Pitfall

traps)

- Termohigrometer

- Anemometer

- Termometer tanah

- Soil tester

- Lux meter

- Tali raffia

- Gunting

- Kaca pembesar

- Botol flakon

- Kertas label

- Plastik

- Kamera

- Alat tulis

- Buku identifikasi

- Tisu

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

56

3.4.2 Bahan

- Aquades

- Formalin 2 %

- Deterjen

- Air gula

3.5 Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai

berikut:

3.5.1 Observasi

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian yaitu

di hutan hujan tropis Ranu Pani Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru (TNBTS).

3.5.2 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Berdasarkan hasil observasi, maka lokasi pengambilan sampel di Blok

Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru masing-masing dilakukan dengan menggunakan garis transek sepanjang

100 x 100 meter sebanyak tiga stasiun, setiap stasiun berisi 9 perangkap jebak

Pitfall traps. Sehingga total perangkap jebak adalah 27.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk menangkap serangga.

2. Menentukan stasiun

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

57

Penentuan stasiun dilakukan pada masing-masing stasiun di daerah penelitian

yaitu dengan menentukan luas area penelitian yaitu 100 x 100 meter. Setiap

transek dibuat plot dengan ukuran 25 x 25 cm (Suin, 2012). Dalam satu stasiun

terdapat 25 plot, dari jumlah plot tersebut ditentukan 9 plot dalam satu stasiun

yang akan dijadikan untuk pengambilan sampel serangga.

3. Pengambilan sampel serangga dengan menggunakan metode nisbi (Untung,

2006). Pengambilan sampel dengan metode nisbi dilakukan menggunakan alat

perangkap jebak (Pitfall trap). Menurut Suin (2012), perangkap jebak pitfall

trap merupakan perangkap jebak yang sangat sederhana yang hanya berupa

bejana yang ditanam ditanah. Permukaan bejana dibuat data dengan tanah,

perangkap dibuat atap agar air hujan tidak masuk dalam bejana. Jarak antar

perangkap minimal 5 meter. Pitfall trap terbuat dari bejana yang berisi air

deterjen, air gula, dan formalin 2% dengan perbandingan 1:2:1. Pemasangan

perangkap dilakukan dengan selang waktu ±24 jam.

Gambar 4. Alat perangkap Jebak Pitfall trap

A

B

D

C

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

58

Keterangan gambar

A : Bejana/Gelas

B : Larutan formalin, deterjen, dan air gula (1/3 gelas)

C : Permukaan tanah

D : Atap perangkap jebak

4. Mengukur faktor lingkungan di Blok Puyer hutan hujan tropis Ranu Pani

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meliputi faktor

biotik dan abiotik. Pengukuran faktor lingkungan dilakukan saat melakukan

pengambilan sampel yaitu sebanyak tiga kali pengukuran.

Tabel 1. Variabel Faktor Lingkungan Abiotik

No. Variabel Satuan Alat

1. Suhu udara oC Termohigrometer

2. Kelembaban udara % Termohigrometer

3. Suhu Tanah oC Termometer tanah

4. pH tanah - soil tester

5. Kelembaban tanah % soil tester.

6. Kecepatan Angin - Anemometer

7. Intensitas cahaya - Lux meter

5. Mengambil alat Pitfall trap dari permukaan tanah kemudian melakukan

pengambilan pada serangga yang terjebak dalam bejana setelah dilakukan

pemasangan 24 jam, pengambilan dilakukan selama 3x24 jam. Kemudian

memasukkan hasil tangkapan serangga kedalam botol flakon yang telah

disediakan.

6. Mengidentifikasi serangga yang diperoleh di hutan hujan tropis Ranu Pani

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dengan

menggunakan buku identifikasi.

7. Hasil identifikasi dimasukkan kedalam tabel identifikasi.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

59

Tabel 2. Tabel Identifikasi Serangga Permukaan Tanah

No Family Genus Species Jalur Transek

Stasiun 1 Stasiun II Stasiun III

1

2

3

4

6

7

Jumlah Individu

8. Melakukan analisis data.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Identifikasi Serangga

Identifikasi serangga dilakukan di Laboratorium Universitas

Muhammadiyah Malang dan Laboratorium Ekologi dan Diversitas Universitas

Brawijaya. Identifikasi bertujuan untuk memperoleh data informasi secara

objektif melalui proses pengamatan langsung terhadap Serangga permukaan tanah

yang ditemukan. Teknik identifikasi yang dilakukan meliputi :

1. Pengambilan serangga yang terjebak di alat jebak pitfall trap.

2. Menyortir serangga yang terdapat di masing-masing plot.

3. Menghitung jumlah jenis serangga yang terdapat di masing-masing plot.

4. Melakukan identifikasi serangga di Laboratorium dengan memotong bagian

morfologi serangga meliputi sayap, sungut, kaki, dan kepala.

5. Mengidentifikasi serangga dengan menggunakan buku identifikasi serangga

Borror, Suin, dan Kunci Determinasi Serangga Kanisius.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

60

3.6.2 Analisis Data

3.6.2.1 Indeks Keanekaragaman

Menurut Southwood (1978) dalam (Suheriyanto, 2013), indeks keanekaragaman

dirumuskan sebagai berikut:

atau

Keterangan rumus :

H’ = Indeks keanekaragaman Shannon Wiener

Pi = Proporsi jenis ke I di dalam sampel total

ni = Jumlah individu dari seluruh jenis

N = Jumlah total individu dari seluruh jenis

Menurut Fitriana (2006), indeks keanekaragaman dapat dinilai dengan nilai Hˈ:

0<Hˈ< 1,0 = keanekaragaman rendah

1,0 < H’ < 3,322 = keanekaragaman sedang

H’ > 3,322 = keanekaragaman tinggi.

3.6.2.2 Indeks Nilai Penting (INP)

Persentase atau besarnya pengaruh yang diberikan suatu jenis serangga

terhadap komunitasnya dapat ditentukan dengan menghitung indeks nilai penting.

Menurut Sugianto (1994) dalam (Suheriyanto, 2013), indeks nilai penting

duirumuskan sebagai berikut :

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

61

1. Frekuensi (F)

Frekuensi dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan rumus :

Fi = Frekuensi relatif untuk jenis ke i

Ji = Jumlah plot yang terdapat jenis ke i

K = Jumlah total plot yang dibuat

2. Frekuensi Relatif

Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut :

x 100%

Keterangan rumus :

Fr = Frekuensi relatif jenis ke i

Fi = Frekuensi untuk jenis ke i

ƩF = Jumlah total frekuensi untuk semua jenis

3. Kelimpahan( K)

Kelimpahan dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan rumus :

K = Kelimpahan jenis untuk jenis ke i

ni = Jumlah total individu jenis ke i

A = Luas total daerah yang disampling

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianeprints.umm.ac.id/35063/4/jiptummpp-gdl-yanikabano-48326-4-babiii.pdfMETODE PENELITIAN . ... Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi,

62

4. Kelimpahan relatif (Kr)

Kelimpahan relatif dirumuskan sebagai berikut :

x 100%

Keterangan rumus :

Kr = Kelimpahan relatif jenis ke i

Ki = Kelimpahanuntuk jenis ke i

ƩK = Jumlah Kelimpahan semua jenis

5. Indeks Nilai Penting (INP)

Indeks Nilai Penting (INP) dirumuskan sebagai berikut :

INP = Fr + Kr

Keterangan rumus :

INP = Indeks nilai penting

Fr = Frekuensi relatif

Kr = Kelimpahan relatif