Upload
lyxuyen
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kelas 4 SD Negeri Drajidan Kecamatan
Musuk Kabupaten Boyolali semester I Tahun 2017/2018 pada tema 4 yaitu
Berbagai Pekerjaan. Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 (dua)
siklus, yaitu siklus 1 untuk menemukan dan mengidentifikasi kelemahan dan
kekurangan kemudian siklus 2 untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan
tersebut. Untuk pelaksanakan siklus 2 dilakukan sama seperti siklus 1.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SD Negeri Drajidan
tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 25 peserta didik yang terdiri dari 7
peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan yang mempunyai tingkat
heterogenitas yang tinggi dalam menerima materi pembelajaran. Di SD Negeri
Drajidan sudah menerapkan Kurikulum 2013 dengan pendekatan Tematik yang
diawali dari kelas 1. Hal ini menyebabkan peserta didik kelas 4 hasil belajarnya
masih kurang maksimal terutama pada tema Berbagai Pekerjaan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Drajidan
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali tepatnya berada di lereng timur gunung
Merapi dengan suasana lingkungan yang masih asri. Mayoritas wali murid
bekerja sebagai petani dan peternak sapi. Penelitian ini dilakukan selama 4
bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2017 sampai bulan April 2018 atau pada
pembelajaran semester ganjil. Hal ini disesuaikan dengan program kegiatan
semester dan program kegiatan tahunan bahwa materi yang akan diteliti pada
rentang waktu yaitu pada bulan Oktober sampai dengan bulan April. Langkah-
langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
a) Bulan Oktober 2017-Februari 2018 menyelesaikan proposal
penelitian dan validasi instrumen.
b) Bulan Maret 2018 dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1
dan perbaikan pembelajaran siklus 2.
c) Bulan April 2018 dilakukan analisis data dan penyusunan laporan.
31
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdapat dua variabel yaitu
variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Menurut Sugiyono (2012: 59)
pengertian variabel bebas yaitu : “Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent/ terikat”. Variabel bebas erat kaitannya dengan kondisi
dalam kelas, metode pembelajaran, guru saat mengajar. Faktor-faktor tersebut
nantinya akan mempengaruhi hasil belajar. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Cooperative Learning tipe Numbered Head
Together berbantuan stimulasi gambar yang akan diterapkan pada siswa kelas 4
SD Negeri Drajidan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali semester I tahun
ajaran 2017/2018 pada tema Berbagai Pekerjaan.
Menurut Slameto (2015:198) variabel terikat atau dependen adalah
variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Variabel terikat atau dependen merupakan akibat yang
ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat erat kaitannya dengan
motivasi belajar, hasil belajar dan sebagainya. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Drajidan
Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali semester I tahun ajaran 2017/2018
pada tema Berbagai Pekerjaan.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan
interpretasi makna terhadap hal-hal yang bersifat esensial yang dapat
menimbulkan kerancuan atau juga perbedaan persepsi dalam mengartikan
judul, maksud dari penelitian dan merupakan suatu bentuk kerangka
pembahasan yang lebih mengarah dan relevan dengan permasalahan yang ada.
Sesuai dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tema
Berbagai Pekerjaan Melalui Metode Cooperative Learning tipe Numbered
Head Together Berbantuan Media Gambar Stimulasi Pada Siswa Kelas IV SD
32
Negeri Drajidan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Semester I Tahun
Pelajaran 2017/2018”, maka batasan pengertian di atas meliputi:
a) Metode Cooperative Learning tipe Numbered Head Together
merupakan proses kegiatan yang melibatkan beberapa orang yang
saling berbagi informasi, usulan atau masukan dan mempunyai
peran masing masing untuk berkontribusi dalam memecahkan
masalah bersama.
b) Media gambar stimulasi merupakan media yang digunakan untuk
merangsang daya pikir siswa melalui berbagai macam gambar.
c) Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh siswa setelah
mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada penelitian
ini difokuskan pada aspek kognitif (pengetahuan).
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas IV ini terdiri dari 2 siklus yang masing-
masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam
satu siklus ada 2 kali tatap muka, sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada
siswa. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti
yang telah disusun. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tema Berbagai
Pekerjaan siswa Kelas IV semester 1 SD Negeri Drajidan, Musuk-Boyolali,
diadakan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan temuan di kelas, maka penulis berusaha meningkatkan hasil
belajar tema Berbagai Pekerjaan siswa kelas IV dengan menggunakan metode
Cooperative Learning tipe Numbered Head Together dengan berbantuan media
stimulasi gambar.
Maka sebelum melakukan tindakan, penulis melakukan beberapa langkah
perencanaan dengan melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik
dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe
Numbered Head Together berbantuan media gambar stimulasi.
b. Menyusun indikator pembelajaran
33
c. Menyiapkan pedoman observasi terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan lembar
pengamatan.
d. Menyusun kisi-kisi dan soal tes uji kompetensi untuk mengetahui
daya serap terhadap materi pembelajaran yang dilakukan.
Karena penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip
Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2007:16) maka mencakup kegiatan
perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi
(reflection) atau evaluasi.
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Menurut Kemmis & Taggart
Keempat kegiatan ini dilaksanakan secara berulang-ulang dalam
bentuk siklus, dengan prosedur sebagai berikut :
1) Rancangan Siklus I
a) Tahap perencanaan, pada tahap ini mencakup kegiatan menyiapkan
perangkat pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.
34
b) Tahap tindakan, dilakukan dengan mengadakan kegiatan pembelajaran
dalam 2 siklus yang masing-masing sebanyak 2 kali tatap muka
(pertemuan). Pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh guru
dengan peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan
menggunakan metode Cooperative Learning tipe Numbered Head
Together berbantuan media gambar stimulasi. Peserta didik diberi
kesempatan untuk mempelajari tema Berbagai Pekerjaan, bertanya,
dan mengkomunikasikan hasil kerjanya.
c) Tahap observasi, tahap ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan
observer pada saat proses pembelajaran berlangsung, menggunakan
butir penilaian pada lembar pengamatan (observasi) yang telah
disiapkan.
d) Tahap refleksi dan evaluasi, peserta didik melakukan tes uji
kompetensi. Kemudian guru menganalisis hasil pekerjaan peserta
didik. Kemudian melakukan analisis terhadap proses dan hasil
pembelajaran untuk mempeoleh kesimpulan.
2) Rancangan siklus II
Pada siklus II tahapan-tahapan yang dilakukan sama dengan
siklus I, yaitu tetap menggunakan metode Cooperative Learning tipe
Numbered Head Together berbantuan media gambar stimulasi, yang
membedakan pelaksanaanya di siklus I peserta didik mempelajari tema
4 subtema 1 materi jenis-jenis pekerjaan sedangkan siklus II peserta
didik mempelajari tema 4 subtema 2 materi pekerjaan di sekitarku
dengan harapan peserta didik dapat memahami materi yang disajikan
dalam proses pembelajaran sehingga dari pengalaman belajar tersebut
dapat memaksimalkan pemahaman materi pembelajaran yang
diindikasikan akan menaikan hasil tes uji kompetensi. Kegiatan di
siklus II ini didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I, sehingga kelemahan-kelemahan yang ada pada
siklus I dapat diperbaiki dan tidak terulang pada pelaksanaan
pembelajaran siklus II.
35
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data pada penelitian ini adalah sumber data primer yang berasal dari
pengukuran variabel yaitu nilai hasil belajar atau hasil uji kompetensi peserta
didik yang merupakan bukti penguasaan materi mahluk hidup dan tema Peduli
terhadap Mahluk Hidup. Hasil tersebut merupakan data kuantitatif yaitu berupa
angka dengan skala 0 – 100 yang diperoleh dengan alat penilaian atau soal uji
kompetensi.
Selain data primer juga ditambahkan data skunder yang berupa
dokumentasi foto-foto kegiatan pembelajaran. Sedangkan data dalam penelitian
ini ada tiga yaitu: data awal yaitu data sebelum penelitian tindakan kelas
dilakukan. Data ini diambil pada saat guru kelas mengadakan tes uji
kompetensi awal pada materi Peduli terhadap Mahluk Hidup yang
dilaksanakan pada bulan september. Data kedua adalah data yang didapat pada
saat pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan. Sedangkan data ketiga
adalah data yang didapat pada saat pelaksanaan siklus II.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian adalah data kuantitatif melalui
teknis tes yaitu cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada
peserta didik. Peserta didik mengerjakan soal-soal, dapat dengan cara tertulis
maupun lisan. Teknik ini dilaksanakan pada awal penelitian, setelah
pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan cara mengerjakan tes uji kompetensi
dengan materi setiap Kompetensi Dasar yang terdapat pada tema Berbagai
Pekerjaan.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1. Observasi
Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan observer (guru pamong) selama
proses pembelajaran berlangsung. Observer dilakukan dengan menggunakan
lembar observasi untuk mengetahui unjuk kerja siswa dan guru.
36
3.4.2.2 Tes Uji Kompetensi
Tes uji kompetensi dilaksanakan setiap akhir siklus, yang digunakan
untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik. Butir soal dibuat merujuk pada
kisi-kisi pembuatan soal yang telah disusun sebelumnya. Dibawah ini adalah
kisi-kisi instrumen soal tes uji kompetensi secara rinci yang disajikan dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi tes soal evaluasi siklus 1
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.
Mengidentifikasi pekerjaan sesuai tempat/daerah.
1,4,5,13,17,20
Mengklarifikasikan jenis tugas, fungsi dan manfaat pekerjaan.
2,6,7,12,16
Menjelaskan alat-alat yang digunakan sesuai dengan nama pekerjaannya.
8,9,10, 11,14,19
Menjelaskan pengetahuan umum tentang jenis pekerjaan
3,10,15,18
37
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Jumlah Soal 20
Tabel 3.2
Kisi-kisi tes soal evaluasi siklus 2
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan, serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi. 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat di bidang pekerjaan, sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai provinsi.
Mengidentifikasi jenis pekerjaan terkait social budaya
5,7,10,11,17
Mengklarifikasi jenis pekerjaan sesuai dengan bidangnya
4,13,15
Membedakan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa.
3,6,19
Mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan fungsinya.
1,12,14,16,18
Mengidentifikasi pekerjaan dengan alat, bahan atau sesuatu yang berkaitan.
2,8,9,20
38
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Jumlah Soal 20
3.4.2.3 Dokumentasi
Dokumen yang digunakan berupa Lembar Kerja Siswa dan foto-foto
kegiatan pembelajaran. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data
yang diperoleh dari hasil observasi. Dokumentasi foto adalah untuk
memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan peserta didik dan
menggambarkan suasana kelas ketika kegiatan pembelajaran.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes
individual setelah proses pembelajaran pada tiap siklus. Untuk memvalidasi
data dapat digunakan berbagai cara. Data tes uji kompetensi agar valid
dilakukan dengan menyusun kisi-kisi soal dengan tujuan agar sebaran indikator
dari substansi materi dapat diketahui, serta pemerataan indikator yang masuk
dalam butir-butir soal.
Untuk mengetahui validnya instrumen tersebut maka terlebih dahulu
diuji cobakan di kelas 5 SD Negeri Cluntang kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep
yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur dengan
rentang sebagai berikut menurut Wardani (2012: 344) dalam melakukan uji
validitas suatu butir soal dikatakan valid jika memiliki koefisien validitas
positif dan mendekati angka 1,00.
39
Tabel 3.3
Rentang Indeks Validitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,61 – 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Uji validitas dalam penelitian ini memakai uji validitas yang ditentukan
oleh Wardani (2012: 344) bahwa jika tabel N = 20 dan taraf signifikan 5% dari
r product moment adalah 0,444. Uji validitas dilakukan 1 kali dengan indikator
yang berbeda pada siklus 1 dan siklus 2 di kelas 5 SD N Cluntang kecamatan
Musuk Kabupaten Boyolali. Kemudian hasil pengujian dimasukan dan
dianalisis dengan menggunakan program SPSS sehingga dapat diperoleh soal
yang valid yang dapat diterapkan sebagai alat evaluasi pada akhir setiap siklus.
Dibawah ini dapat ditunjukan hasil uji validitas siklus I dan Siklus II sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1
Jumlah
Soal Soal Valid Soal Tidak Valid
20 1,2,4,5,6,7,8,9,12,13,14,15,17,19,20 3,10,11,16,18
Jumlah 13 5
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Jumlah
Soal Soal Valid
Soal Tidak
Valid
20 1,2,3,4,5,6,7,8,10,12,13,15,16,17,18,19,20 9,11,14
Jumlah 17 3
40
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut (Slameto,2015:432) reliabilitas adalah keadaan dimana suatu
pengujian menghasilkan pengukuran yang sama dengan hal yang diukur.
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.725 .850 20
Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability
Statistics diperoleh angka 0,832. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan
Rentang Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,725
menunjukan bahwa soal yang akan digunakan sangat reliabel.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.753 .878 20
Berdasarkan analisis dari hasil Conbach’s Alpha pada tabel Reliability
Statistics diperoleh angka 0,832. Sebagai acuan yang digunakan menggunakan
Rentang Indeks Reliabilitas menurut (Wardani dkk, 2012:346) di mana 0,753
menunjukan bahwa soal yang akan digunakan sangat reliabel.
3.5.3 Taraf Kesukaran Soal
Menganalisis kesukaran soal dilakukan untuk mengkaji soal-soal tes dari
segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang mana termasuk
mudah, sedang dan sukar. Menghitung kesukaran soal menurut Wardani
(2011:338-339) adalah dengan rumus sebagai berikut:
41
Keterangan: P = tingkat kesukaran soal
B = jumlah soal yang benar
N = jumlah seluruh siswa
Tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat menggunakan tabel tingkat
kesukaran berikut ini:
Tabel 3.8
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang nilai Tingkat kesukaran
0,00-0,25 Sukar
0,26-0,75 Sedang
0,76-1,00 Mudah
Sumber: Slameto, dkk (2012:399)
Menurut rumus tingkat kesukaran yang di kemukakan oleh Wardani maka
ditemukan tingkat kesukaran untuk siklus 1 sebesar 0,65 dengan katagori
sedang. Untuk siklus 2 ditemukan tingkat kesukaran sebesar 0,5 dengan katagori
sedang.
3.6 Indikator kinerja
Sebagai tolok ukur keberhasilan dalam penelitan tindakan kelas ini dengan
indikator apabila mencapai 80% dari semua siswa mendapat nilai di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Jadi jika 80% dari jumlah peserta didik
telah mendapatkan nilai diatas 65 maka penelitian ini selesai.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu:
Pertama berupa data kualitatif yang berupa deskripsi tentang pelaksanaan
pembelajaran. Kedua, berupa data kuantitatif yang berupa nilai / angka yang
menggambarkan taraf serap / ketuntasan setelah pembelajaran tersebut
dilaksankan. Karena ada dua data kualitatif dan kuantitatif, maka dalam
penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis deskriptif komparatif.
Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil tes uji kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran yag dilakukan oleh penulis. Komparasi dilakukan
pada kondisi awal, siklus I, siklus II, dan refleksi terhadap masing-masing siklus.
42