19
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 11 Kota Cirebon Jl. Perjuangan No. 48 Cirebon. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini diperkirakan selama 5 bulan yaitu bulan Februari sampai Juni 2014, dimulai dari tahap persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Sedangkan waktu yang diberikan oleh pihak lembaga dalam SK penelitian yaitu tanggal 1 Maret sampai 1 Mei 2014 dengan Nomor SK In.14/F.1.1/PP.009/0579/2014, lebih fokus untuk tahap pelaksanaan atau pengumpulan data di lapangan. Adapun tahapan-tahapan waktu dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan 2. Pelaksanaan Penelitian 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data 5. Penyusunan Laporan 33

BAB III METODE PENELITIAN A. 1. 2.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31410150022.pdfBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 11 Kota Cirebon Jl.

    Perjuangan No. 48 Cirebon.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian ini diperkirakan selama 5 bulan yaitu bulan Februari

    sampai Juni 2014, dimulai dari tahap persiapan sampai penyusunan

    laporan penelitian. Sedangkan waktu yang diberikan oleh pihak lembaga

    dalam SK penelitian yaitu tanggal 1 Maret sampai 1 Mei 2014 dengan

    Nomor SK In.14/F.1.1/PP.009/0579/2014, lebih fokus untuk tahap

    pelaksanaan atau pengumpulan data di lapangan. Adapun tahapan-tahapan

    waktu dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Jadwal Kegiatan Penelitian

    No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan

    2. Pelaksanaan

    Penelitian

    3. Pengumpulan

    Data

    4. Pengolahan

    Data

    5. Penyusunan

    Laporan

    33

  • B. Metode dan Desain Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

    metode eksperimen. Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh Lita

    Lestari, 2013: 30) metode eksperimen adalah metode penelitian yang

    digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

    dalam kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian ini terdapat satu kelas

    untuk diteliti dalam pembelajaran

    2. Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen

    dengan menggunakan alat peraga matematika untuk mengetahui pengaruhnya

    terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa maka diberikan tes akhir. Tes

    diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran menggunakan alat peraga

    matematika.

    Penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Shot Chase Study.

    Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 25) Desain

    model One-Shot Chase Study adalah sebagai berikut:

    Dengan keterangan:

    X : perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen

    O2 : nilai tes akhir (setelah diberikan pengguna)

    Dalam desain ini dilakukan di kelas VII dengan memberikan

    treatment, setelah selesai diberikan treatment kemudian diadakan tes untuk

    mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa.

    34

    X O2

  • C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari,

    2013: 33) memaparkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi

    yang berdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

    karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    siswa kelas VII SMPN 11 Cirebon yang terdiri dari 9 rombongan belajar.

    Berikut adalah data siswa kelas VII SMPN 11 Cirebon.

    Tabel 3.2

    Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 11 Cirebon

    Tahun Ajaran 2013/ 2014

    No. Kelas Banyaknya Siswa

    1. VII A 38

    2. VII B 39

    3. VII C 39

    4. VII D 37

    5. VII E 37

    6. VII F 38

    7. VII G 36

    8. VII H 38

    9. VII I 37

    Jumlah 339

    Sumber : SMPN 11 Cirebon Tahun Ajaran 2013/ 2014

    2. Sampel

    Menurut Arikunto sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 34)

    bahwa sampel adalah sebagian wakil populasi yang akan diteliti. Sampel

    diambil dua kelas dari 9 kelas VII secara acak untuk mendapatkan

    kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dianggpa mewakili

    35

  • populasi. Teknik yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah

    teknik cluster random sampling (random area sampling). Sampel dalam

    penelitian ini adalah VII B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39

    siswa dari 9 kelas yang ada di SMPN 11 Cirebon.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel

    bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) adalah penggunaan

    alat peraga pada mata pelajaran Geometri, sedangkan variabel terikatnya (Y)

    adalah kemampuan berpikir kreatif siswa.

    1. Instrumen Penelitian

    a. Variabel X (Respon penggunaan alat peraga pada mata pelajaran

    Geometri)

    Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

    variabel X (penggunaan alat peraga pada mata pelajaran Geometri)

    adalah angket. Menurut Margono sebagaimana dikutip oleh (Lita

    Lestari, 2013: 35) angket adalah alat yang digunakan untuk

    pengumpulan data dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan

    tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket

    digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap

    kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan alat peraga

    pada mata pelajaran Geometri pada pokok bahasan geometri bidang

    datar.

    Model angket yang digunakan adalah model angket dengan

    menggunakan skala Likert. Menurut Mustafa sebagaimana dikutip oleh

    (Lita Lestari, 2013: 35) skala Likert disebut pula dengan summated-

    rating scale. Skala ini merupakan skala yang paling sering dan paling

    luas digunakan dalam penelitian, karena skala ini memungkinkan

    peneliti untuk mengungkap intensitas sikap/ perilaku atau perasaan

    responden. Untuk mendapatkan skala seperti yang dimaksudkan

    Likert, instrument harus didesain sedemikian rupa, umumnya

    36

  • menggunakan pertanyaan tertutup dengan lima (5) alternatif jawaban

    secara berjenjang. Jenjang jawaban tersebut adalah: “sangat setuju”,

    “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”. Menurut

    Mustafa sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 35) juga

    menambahkan namun ada pula yang berpendapat bahwa untuk

    mengurangi bisa kecenderungan pilihan di tengah (netral), maka

    beberapa peneliti telah memodifikasi alternative jawaban, yaitu

    menggunakan jenjang 4 (jawaban netral dihilangkan). Oleh karena itu,

    peneliti dalam penelititannya hanya menggunakan jenjang 4.

    Adapun skor yang dipakai untuk mengukur instrument tersebut

    adalah sebagai berikut:

    1) Pernyataan Positif

    a) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)

    b) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)

    c) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)

    d) Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju

    (STS)

    2) Pernyataan Negatif

    a) Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)

    b) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)

    c) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)

    d) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju

    (STS)

    b. Variabel Y (Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa)

    Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur

    variabel Y adalah tes. Menurut Margono sebagaimana dikutip oleh

    (Lita Lestari, 2013: 36) test adalah seperangkat rangsangan (stimuli)

    yang diberikan kepada seseorang untuk mendapat jawaban yang dapat

    dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Test ini dilakukan untuk

    mengukur seberapa besar kemampuan berpikir kreatif siswa pada

    37

    37

  • pokok bahasan geometri bidang datar ketika sesudah pembelajaran

    menggunakan alat peraga pada mata pelajaran geometri.

    Tes kemampuan berpikir kreatif siswa terdiri dari tes awal

    (pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest diberikan di awal kegiatan

    penelitian, digunakan untuk mengukur kemampuan awal berpikir

    kreatif siswa baik di kelas eksperimen. Sedangkan posttest diberikan di

    akhir kegiatan penelitian, digunakan untuk melihat kemajuan

    kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas eksperimen. Soal yang

    diberikan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa sebanyak

    10 soal uraian yang sama untuk mengefektifkan waktu dalam

    menjawab, yang membedakan hanya tehnik penskorannya saja. Bentuk

    soal yang digunakan adalah uraian karena menuntut siswa untuk

    menyusun jawaban secara terurai dengan bahasa tulisan yang baik

    sehingga cara berpikir siswa akan terlihat.

    Tehnik pemberian skor untuk kemampuan berpikir kreatif siswa

    menggunakan penskoran holistik (holistic scoring rubrics). Menurut

    Surapranata (2004: 226) metode holistik mungkin sangat baik

    digunakan untuk menskor tes uraian tak terbatas yang mengandung

    kemampuan siswa dalam mensintesa dan mengkreasi. Rentang skor

    yang diberikan yaitu 0-4. Untuk lebih jelas penskoran kemampuan

    berpikir kreatif siswa dapat dilihat dalam lampiran A.13.

    2. Definisi Konseptual Variabel

    Mengacu dari kerangka teoritik pada bab II, variabel-variabel

    dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

    a. Variabel alat peraga pada mata pelajaran Geometri (X)

    Alat peraga pada mata pelajaran Geometri adalah sebuah

    media pembelajaran yang bersifat non komputer yang dapat membantu

    siswa untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

    38

  • b. Variabel kemampuan berpikir kreatif siswa (Y)

    Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat diartikan sebagai

    suatu kemampuan seseorang untuk membangun ide atau gagasan baru

    dalam menyelesaikan masalah matematis. Dengan berpikir kreatif,

    siswa dapat memiliki berbagai ide yang akan digunakan dalam

    menyelesaikan suatu permasalahan matematika.

    3. Definisi Operasional Variabel

    Dalam penelitian ini, variabel respon penggunaan alat peraga

    pada mata pelajaran Geometri (X) adalah sebuah media pembelajaran

    yang bersifat non komputer yang dapat membantu siswa untuk aktif

    dan kreatif dalam pembelajaran. Untuk pengukurannya diperoleh dari

    hasil presentase skor total siswa setelah angket penggunaan alat peraga

    pada mata pelajaran Geometri yang diajukan.

    Variabel kemampuan berpikir kreatif siswa (Y) dapat

    diartikan sebagai suatu kemampuan seseorang untuk membangun ide

    atau gagasan baru dalam menyelesaikan masalah matematis. Untuk

    pengukurannya diperoleh dari hasil presentase skor total siswa setelah

    menjawab tes uraian yang diberikan.

    4. Kisi-kisi Instrumen

    Penyusunan kisi-kisi instrument dimaksudkan untuk dijadikan

    acuan oleh penulis dalam penyusunan instrument pengumpulan data.

    Penyusunan kisi-kisi tersebut berdasarkan pada teori dan aspek-aspeknya

    atau indikator-indikatornya yang telah dikemukakan pada bab II. Untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A.1

    5. Uji Coba Instrumen

    a. Validitas Ahli

    Menurut Mustafa sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013:

    39) menyatakan bahwa untuk menguji apakah butir-butir yang

    39

  • digunakan untuk mengukur sebuah konsep tertentu telah memadai atau

    mampu menggambarkan. Maka butir-butir tersebut diminta

    evaluasinya kepada sekelompok juri atau penilai yang memang

    professional dibidang itu. Oleh karena itu sebelum instrument

    digunakan, dilakukan terlebih dahulu telaah soal oleh tim ahli yaitu

    Bapak Muhamad Ali Misri, M.Si dan Bapak Arif Muchyidin, M.Si

    selaku Dosen Matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon serta Ibu Ani

    Dwiyanti, S.Pd selaku Guru Matematika di SMPN 11 Cirebon. Untuk

    hasilnya dapat dilihat pada lampiran B.1 dan B.2.

    b. Uji Validitas

    Menurut Supranata (2004: 50) validitas adalah suatu konsep

    yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang

    seharusnya diukur. Validitas dapat digunakan dalam memeriksa secara

    langsung seberapa jauh suatu alat telah berfungsi. Dengan

    menggunakan rumus product moment:

    rxyx =N XY−( X)( Y)

    ((N X²)−( X)²)((N Y²)−( Y)²)

    (Supranata, 2004: 50)

    Keterangan :

    rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

    x : Nilai rata-rata harian siswa

    Y : Nilai hasil uji coba tes

    N : Banyaknya peserta tes

    40

  • Tabel 3.3

    Kriteria Validitas

    Nilai rII Kategori

    0,90 < rxy ≤ 1,00 Validitas Sangat Tinggi

    0,60 < rxy ≤ 0,90 Validitas Tinggi

    0,40 < rxy ≤ 0,60 Validitas Sedang

    0,20 < rxy ≤ 0,40 Validitas Rendah

    0,00 < rxy ≤ 0,20 Validitas Rendah Sekali

    Valid tidaknya suatu butir soal, dari hasil perhitungan rhitung

    dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Suatu soal dikatakan

    valid apabila rhitung > rtabel. Dengan jumlah peserta uji coba (R) = 41

    siswa. Interval kepercayaan 95% maka di dapat rtabel = 0, 312.

    Untuk perhitungan uji validitas instrument penelitian soal tes

    kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For

    Windows. Untuk langkah-langkah lihat di lampiran D.

    Berdasarkan hasil uji validitas instrument penelitian soal tes

    kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For

    Windows. Dari 10 soal tes, soal yang valid sebanyak 8 item yaitu 1, 2,

    3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 2 item

    yaitu no 9 dan 10. Untuk hasil perhitungan validitas tiap item soal

    kemampuan berpikir kreatif siswa, selengkapnya dapat dilihat dalam

    lampiran B.6

    c. Reliabilitas

    Menurut Surapranata (2004: 86) reliabilitas adalah hal yang

    sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan

    pengukuran yang baik. Hal yang paling penting dalam reliabilitas skor

    adalah adanya pengambilan keputusan tentang peserta tes. Dengan

    persamaan untuk mencari reliabilitas sebagai berikut:

    41

  • r11 = (𝑘

    𝑘−1). (

    𝑆²− 𝑝𝑞 )

    𝑆²)

    (Surapranata, 2004: 86)

    Dimana

    r11 = reliabilitas menggunakan persamaan Kuder-Richardson

    k = banyaknya soal

    p = proporsi peserta tes menjawab benar

    q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 - p)

    S = standar deviasi

    S = 𝑋²

    𝑁

    N = Jumlah peserta tes

    ∑X² = Jumlah deviasi dari rerata kuadrat.

    Tabel 3.4

    Kriteria Reliabilitas

    Nilai rII Kategori

    0,80 < rII ≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

    0,60 < rII ≤ 0,80 Reliabilitas Tinggi

    0,40 < rII ≤ 0,60 Reliabilitas Sedang

    0,20 < rII ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah

    0,00 < rII ≤ 0,20 Reliabilitas Rendah Sekali

    Untuk perhitungan uji reliabilitas instrument penelitian soal tes

    kemampuan berpikir kreatif siswa, menggunakan SPSS 17.0 For

    Windows. Adapun langkah-langkah lihat di lampiran D.

    Dari hasil perhitungan uji coba instrument penelitian soal tes

    kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For

    Windows. Diperoleh derajat reliabilitas instrument tes kemampuan

    berpikir kreatif siswa sebesar sebesar 0,971. Dengan demikian

    berdasarkan derajat reliabilitas di atas maka instrument tes

    kemampuan berpikir siswa termasuk kategori derajat reliabilitas

    sangat tinggi. Untuk hasil perhitungan reliabilitas tiap item soal

    42

  • kemampuan berpikir kreatif siswa, selengkapnya dapat dilihat dalam

    lampiran B.7

    d. Tingkat Kesukaran

    Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran

    dengan proporsi menjawab benar adalah: (Supranata, 2004: 12)

    P = 𝑥

    𝑆𝑚 𝑁

    Keterangan :

    P : Proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran

    X : Banyaknya peserta yang menjawab benar

    Sm : Skor maksimum

    N : Jumlah peserta test

    Tabel 3.5

    Kriteria Indeks Kesukaran

    Nilai P Kategori

    P = 0,00 Sangat Sukar

    0,00 < P ≤ 0,30 Sukar

    0,30 < P ≤ 0,70 Sedang

    0,70 < P ≤ 1,00 Mudah

    P = 1,00 Sangat Mudah

    Penulis menguji tingkat kesukaran dengan menggunakan

    bantuan Program Microsoft Excel 2007. Dari hasil perhitungan tingkat

    kesukaran kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh beberapa

    kriteria soal, yaitu soal mudah nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Soal sedang

    nomor 7 dan 8. Dan untuk soal sukar no 9 dan 10. Hasil perhitungan

    selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.8

    43

  • e. Daya Pembeda

    Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes

    yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan

    rendah adalah indeks daya pembeda. Metode untuk menghitungnya

    adalah (Surapranata, 2004: 12)

    D = 𝐴

    𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑛𝐴 -

    𝐵

    𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑛𝐵 ,

    Keterangan :

    D : Daya pembeda (validitas)

    𝐴 : Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok atas.

    𝐵 : Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah.

    Smaks : Skor maksimum

    𝑛𝐴 : Jumlah peserta test pada kelompok atas.

    𝑛𝐵 : Jumlah peserta test pada kelompok bawah.

    Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 41 siswa, maka

    dalam penentuan kelompok atas dan kelompok bawah penulis

    membagi kelompok ini menjadi 27% kelompok atas dan 27%

    kelompok bawah. Menurut Kelley, Crocker dan Algina sebagaimana

    dikutip oleh (Surapranata, 2004: 24) yang paling stabil dan sensitiv

    serta paling banyak digunakan adalah menentukan 27% kelompok atas

    dan 27% kelompok bawah.

    Tabel 3.6

    Kriteria Daya Pembeda

    Nilai D Kategori

    D = 0,00 Sangat Jelek

    0,00 < D ≤ 0,20 Jelek

    0,20 < D ≤ 0,40 Cukup

    0,40 < D ≤ 0,70 Baik

    0,70 < D ≤ 1,00 Sangat Baik

    44

  • Penulis menguji daya pembeda dengan menggunakan

    bantuan Program Microsoft Excel 2007. Dari hasil perhitungan daya

    pembeda kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh beberapa

    kriteria soal, yaitu soal diterima nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Dan

    untuk soal ditolak nomor 9 dan 10. Sedangkan untuk nomor soal yang

    perlu direvisi tidak ada. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat

    pada lampiran B.10

    E. Teknik Analisis Data

    Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, data perlu

    dianalisis untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang telah

    dirumuskan, dan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan

    adanya uji prasyarat analisis terlebih dahulu.

    1. Uji Normalitas

    Untuk menguji normalitas masing-masing kenormalan masing-

    masing variabel dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus

    Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

    Da = max {D+, D-}

    Dimana:

    D+ = max {Ŷ(xi) – Y(xi)}

    D- = max{ Y(xi) - Ŷ(xi-1)}

    Keterangan:

    D = Nilai deviasi maksimum

    Y(x) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif sampel

    Y(x) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif teoritis

    I = 1, 2, 3, …, n

    Sebelum menguji kenormalan data, maka langkah pertama yanag

    dilakukan adalah menganalisis nilai Error (Residu) dengan menggunakan

    SPSS v.17.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    45

  • 1) Masukkan program SPSS

    2) Klik Variabel View pada program SPSS data editor

    3) Pada kolom Name ketik X, Y.

    4) Klik data view pada program SPSS data editor

    5) Masukkan nilai respon penggunaan alat peraga matematika ke kolom

    X dan masukkan nilai kemampuann berpikir kreatif siswa ke kolom Y.

    6) Analyze/ Regression/ Linear

    7) Masukkan variabel Y (kemampuan berpikir kreatif siwa) dalam kolom

    Dependen dan masukkan variabel X (respon penggunaan alat peraga

    matematika) dalam kolom Independen

    8) Pilih Method: Enter

    9) Klik button (tombol) Statistics dan pilih Descriptive

    10) Klik button (tombol) Plot dan masukkan Zpred dalam kolom X dan

    SDResid dalam kolom Y, kemudian klik Histogramdan Normality Plot

    11) Klik Save dan pilih Unstandardized Residual dan Unstandardized

    Predicted Value

    12) Klik Continue, Ok

    Setelah nilai error atau residu di dapat, maka untuk uji normalitas

    dapat dilakukan dengan menggunakan Software SPSS v.17.0 dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Masuk program SPSS

    2) Klik Variabel View pada program SPSS data editor

    3) Pada kolom Name ketik X, Y.

    4) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga

    matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

    5) Buka Data View dan masukkan data errornya.

    6) Klik Analyze-Desciptive Statistics-Explore

    7) Klik data error masuk Dependent List.

    8) Klik Plots-Normality Plots With Test-Continue.

    9) Klik Ok

    46

  • 2. Uji Homogenitas

    Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada

    sampel, perlu ditekankan pula pengujian terhadap kesamaan

    (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varians

    sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji ini dilakukan

    sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample Test. Data dikatakan

    varian dari dua atau lebih kelompok adalah jika nilai signifikansinya lebih

    dari 0,05.

    Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji levene (Levene Test)

    sebagai berikut:

    L = 𝑊−𝑘 ′ 𝑘′𝑖=1 𝑊𝑖(Ẑ𝑖−Ẑ)²

    (𝑘 ′−1) 𝑘′𝑖=1 𝑊(𝑍𝑖𝑙−Ẑ𝑖)²𝑘′𝑖=1

    Dimana:

    Zil = IXil - ͲiI

    Ẑil = 𝑛𝑖𝑖=1 𝑊𝑖𝑙𝑍𝑖𝑙

    𝑊𝑖

    Ẑ = 𝑛𝑖𝑖=1 𝑊𝑖𝑙𝑍𝑖𝑙

    𝑊𝑖

    Keterangan:

    L = Hasil pengujian

    K = Jumlah kelompok yang berbeda dimana sampel milik

    W = Jumlah sampel

    Wi = Jumlah sampel dalam kelompok ke-i

    Wil = Nilai sampel ke-I dari kelompok ke-i

    Maka untuk uji homogenitas dapat dilakukan menggunakan SPSS

    c.19 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Masuk program SPSS, klik Variabel View, pada kolom Name ketik x

    dan y serta Decimal dengan angka 0.

    2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga

    matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

    3) Klik Analyze-Compare Mean-One Way Anova.

    47

  • 4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke

    kolom Independent List sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa

    dimasukkan ke Factor.

    5) Klik Options-Homogenity of Varians-Continue.

    6) Klik Ok.

    3. Uji Kelinieran Regresi

    Uji kelinieran regresi yaitu untuk mengetahui persamaan regresi

    yang sudah di dapat apakah linear atau tidak. Uji kelinearan regresi diolah

    dengan menggunakan Software SPSS v.17.0 dengan langkah-langkah

    sebagai berikut:

    7) Masuk program SPSS, klik Variabel View, pada kolom Name ketik x

    dan y serta Decimal dengan angka 0.

    8) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga

    matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

    9) Klik Analyze-Compare Mean-Means.

    10) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke

    kolom Independent List sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa

    dimasukkan ke Dependent List.

    11) Klik Ok.

    4. Persamaan Regresi

    Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi

    sederhana. Persamaan regresi menurut riduwan sebagaimana dikutip oleh

    (Lita Lestari, 2013: 40) sebagai berikut:

    Ŷ = a + b X

    Dimana:

    Ŷ = subyek variabel terikat yang diproyeksikan

    X = variabel bebas yang memiliki nilai tertentu untuk diprediksikan

    a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

    48

  • b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

    peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

    Perhitungan regresinya dengan menggunakan SPSS v.17.0 dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Masuk program SPSS, klik variabel view, pada kolom Name ketik x

    dan y serta Decimal dengan angka 0.

    2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga

    matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

    3) Klik Analyze-Regretion-Linear.

    4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke

    kolom Independent sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa

    dimasukkan ke Dependent.

    5) Klik Ok.

    5. Uji Kebaikan Model

    Uji kebaikan model digunakan untuk mengetahui kontribusi

    variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan Software SPSS

    v.17.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Masuk program SPSS, klik variabel view, pada kolom Name ketik x

    dan y serta Decimal dengan angka 0.

    2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga

    matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.

    3) Klik Analyze-Regretion-Linear.

    4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke

    kolom Independent sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa

    dimasukkan ke Dependent.

    5) Klik Ok.

    49

  • 6) Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau ditolak.

    Menurut Riduwan sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 42)

    menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

    th = 𝑏1

    𝑠𝑏1

    Keterangan:

    th = t hitung

    b1 = koefisien regresi

    sb1 = standar error regresi

    Kriteria pengujian yang digunakan yaitu:

    Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak

    Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima

    Jika nilai Prob./Signifikansi/P-value > α, maka H0 ditolak

    Jika nilai Prob./Signifikansi/P-value < α, maka H0 diterima

    Perhitungan dengan menggunakan Sofware SPSS v.17.0 dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Set data Variabel View

    2) Masuk ke Data View

    3) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T Test

    4) Klik variabel 1 dan kemudian variabel 2

    5) Klik tanda panah untuk memindahkan variabel ke dalam kolom Paired

    Variables.

    6) Klik Option, isikan Convidance internal.

    7) Klik Continue.

    8) Klik Ok.

    F. Hipotesis Statistik

    Dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Alat Peraga

    Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok

    Bahasan Geometri Bidang Datar Di Kelas VII SMPN 11 Cirebon, maka

    hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

    50

  • H0 : ß1 = 0

    Ha : ß1 ≠ 0

    Keterangan:

    H0 : ß1 = 0, artinya bahwa tidak ada pengaruh respon penggunaan alat peraga

    matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas VII SMPN

    11 Cirebon.

    Ha : ß1 ≠ 0, artinya bahwa ada pengaruh respon penggunaan alat peraga

    matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas VII SMPN

    11 Cirebon.

    51