Upload
others
View
12
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 11 Kota Cirebon Jl.
Perjuangan No. 48 Cirebon.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini diperkirakan selama 5 bulan yaitu bulan Februari
sampai Juni 2014, dimulai dari tahap persiapan sampai penyusunan
laporan penelitian. Sedangkan waktu yang diberikan oleh pihak lembaga
dalam SK penelitian yaitu tanggal 1 Maret sampai 1 Mei 2014 dengan
Nomor SK In.14/F.1.1/PP.009/0579/2014, lebih fokus untuk tahap
pelaksanaan atau pengumpulan data di lapangan. Adapun tahapan-tahapan
waktu dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
Penelitian
3. Pengumpulan
Data
4. Pengolahan
Data
5. Penyusunan
Laporan
33
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode eksperimen. Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh Lita
Lestari, 2013: 30) metode eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Pada penelitian ini terdapat satu kelas
untuk diteliti dalam pembelajaran
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu kelas sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan alat peraga matematika untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa maka diberikan tes akhir. Tes
diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran menggunakan alat peraga
matematika.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Shot Chase Study.
Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 25) Desain
model One-Shot Chase Study adalah sebagai berikut:
Dengan keterangan:
X : perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen
O2 : nilai tes akhir (setelah diberikan pengguna)
Dalam desain ini dilakukan di kelas VII dengan memberikan
treatment, setelah selesai diberikan treatment kemudian diadakan tes untuk
mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa.
34
X O2
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari,
2013: 33) memaparkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi
yang berdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMPN 11 Cirebon yang terdiri dari 9 rombongan belajar.
Berikut adalah data siswa kelas VII SMPN 11 Cirebon.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 11 Cirebon
Tahun Ajaran 2013/ 2014
No. Kelas Banyaknya Siswa
1. VII A 38
2. VII B 39
3. VII C 39
4. VII D 37
5. VII E 37
6. VII F 38
7. VII G 36
8. VII H 38
9. VII I 37
Jumlah 339
Sumber : SMPN 11 Cirebon Tahun Ajaran 2013/ 2014
2. Sampel
Menurut Arikunto sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 34)
bahwa sampel adalah sebagian wakil populasi yang akan diteliti. Sampel
diambil dua kelas dari 9 kelas VII secara acak untuk mendapatkan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dianggpa mewakili
35
populasi. Teknik yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah
teknik cluster random sampling (random area sampling). Sampel dalam
penelitian ini adalah VII B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 39
siswa dari 9 kelas yang ada di SMPN 11 Cirebon.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel
bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Variabel bebas (X) adalah penggunaan
alat peraga pada mata pelajaran Geometri, sedangkan variabel terikatnya (Y)
adalah kemampuan berpikir kreatif siswa.
1. Instrumen Penelitian
a. Variabel X (Respon penggunaan alat peraga pada mata pelajaran
Geometri)
Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur
variabel X (penggunaan alat peraga pada mata pelajaran Geometri)
adalah angket. Menurut Margono sebagaimana dikutip oleh (Lita
Lestari, 2013: 35) angket adalah alat yang digunakan untuk
pengumpulan data dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket
digunakan untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan alat peraga
pada mata pelajaran Geometri pada pokok bahasan geometri bidang
datar.
Model angket yang digunakan adalah model angket dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Mustafa sebagaimana dikutip oleh
(Lita Lestari, 2013: 35) skala Likert disebut pula dengan summated-
rating scale. Skala ini merupakan skala yang paling sering dan paling
luas digunakan dalam penelitian, karena skala ini memungkinkan
peneliti untuk mengungkap intensitas sikap/ perilaku atau perasaan
responden. Untuk mendapatkan skala seperti yang dimaksudkan
Likert, instrument harus didesain sedemikian rupa, umumnya
36
menggunakan pertanyaan tertutup dengan lima (5) alternatif jawaban
secara berjenjang. Jenjang jawaban tersebut adalah: “sangat setuju”,
“setuju”, “netral”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”. Menurut
Mustafa sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 35) juga
menambahkan namun ada pula yang berpendapat bahwa untuk
mengurangi bisa kecenderungan pilihan di tengah (netral), maka
beberapa peneliti telah memodifikasi alternative jawaban, yaitu
menggunakan jenjang 4 (jawaban netral dihilangkan). Oleh karena itu,
peneliti dalam penelititannya hanya menggunakan jenjang 4.
Adapun skor yang dipakai untuk mengukur instrument tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Pernyataan Positif
a) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
b) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
c) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
d) Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju
(STS)
2) Pernyataan Negatif
a) Skor 1 (satu) untuk jawaban atau pilihan sangat setuju (SS)
b) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan setuju (S)
c) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
d) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan sangat tidak setuju
(STS)
b. Variabel Y (Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa)
Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur
variabel Y adalah tes. Menurut Margono sebagaimana dikutip oleh
(Lita Lestari, 2013: 36) test adalah seperangkat rangsangan (stimuli)
yang diberikan kepada seseorang untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Test ini dilakukan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan berpikir kreatif siswa pada
37
37
pokok bahasan geometri bidang datar ketika sesudah pembelajaran
menggunakan alat peraga pada mata pelajaran geometri.
Tes kemampuan berpikir kreatif siswa terdiri dari tes awal
(pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest diberikan di awal kegiatan
penelitian, digunakan untuk mengukur kemampuan awal berpikir
kreatif siswa baik di kelas eksperimen. Sedangkan posttest diberikan di
akhir kegiatan penelitian, digunakan untuk melihat kemajuan
kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas eksperimen. Soal yang
diberikan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa sebanyak
10 soal uraian yang sama untuk mengefektifkan waktu dalam
menjawab, yang membedakan hanya tehnik penskorannya saja. Bentuk
soal yang digunakan adalah uraian karena menuntut siswa untuk
menyusun jawaban secara terurai dengan bahasa tulisan yang baik
sehingga cara berpikir siswa akan terlihat.
Tehnik pemberian skor untuk kemampuan berpikir kreatif siswa
menggunakan penskoran holistik (holistic scoring rubrics). Menurut
Surapranata (2004: 226) metode holistik mungkin sangat baik
digunakan untuk menskor tes uraian tak terbatas yang mengandung
kemampuan siswa dalam mensintesa dan mengkreasi. Rentang skor
yang diberikan yaitu 0-4. Untuk lebih jelas penskoran kemampuan
berpikir kreatif siswa dapat dilihat dalam lampiran A.13.
2. Definisi Konseptual Variabel
Mengacu dari kerangka teoritik pada bab II, variabel-variabel
dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Variabel alat peraga pada mata pelajaran Geometri (X)
Alat peraga pada mata pelajaran Geometri adalah sebuah
media pembelajaran yang bersifat non komputer yang dapat membantu
siswa untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
38
b. Variabel kemampuan berpikir kreatif siswa (Y)
Kemampuan berpikir kreatif siswa dapat diartikan sebagai
suatu kemampuan seseorang untuk membangun ide atau gagasan baru
dalam menyelesaikan masalah matematis. Dengan berpikir kreatif,
siswa dapat memiliki berbagai ide yang akan digunakan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan matematika.
3. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, variabel respon penggunaan alat peraga
pada mata pelajaran Geometri (X) adalah sebuah media pembelajaran
yang bersifat non komputer yang dapat membantu siswa untuk aktif
dan kreatif dalam pembelajaran. Untuk pengukurannya diperoleh dari
hasil presentase skor total siswa setelah angket penggunaan alat peraga
pada mata pelajaran Geometri yang diajukan.
Variabel kemampuan berpikir kreatif siswa (Y) dapat
diartikan sebagai suatu kemampuan seseorang untuk membangun ide
atau gagasan baru dalam menyelesaikan masalah matematis. Untuk
pengukurannya diperoleh dari hasil presentase skor total siswa setelah
menjawab tes uraian yang diberikan.
4. Kisi-kisi Instrumen
Penyusunan kisi-kisi instrument dimaksudkan untuk dijadikan
acuan oleh penulis dalam penyusunan instrument pengumpulan data.
Penyusunan kisi-kisi tersebut berdasarkan pada teori dan aspek-aspeknya
atau indikator-indikatornya yang telah dikemukakan pada bab II. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A.1
5. Uji Coba Instrumen
a. Validitas Ahli
Menurut Mustafa sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013:
39) menyatakan bahwa untuk menguji apakah butir-butir yang
39
digunakan untuk mengukur sebuah konsep tertentu telah memadai atau
mampu menggambarkan. Maka butir-butir tersebut diminta
evaluasinya kepada sekelompok juri atau penilai yang memang
professional dibidang itu. Oleh karena itu sebelum instrument
digunakan, dilakukan terlebih dahulu telaah soal oleh tim ahli yaitu
Bapak Muhamad Ali Misri, M.Si dan Bapak Arif Muchyidin, M.Si
selaku Dosen Matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon serta Ibu Ani
Dwiyanti, S.Pd selaku Guru Matematika di SMPN 11 Cirebon. Untuk
hasilnya dapat dilihat pada lampiran B.1 dan B.2.
b. Uji Validitas
Menurut Supranata (2004: 50) validitas adalah suatu konsep
yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas dapat digunakan dalam memeriksa secara
langsung seberapa jauh suatu alat telah berfungsi. Dengan
menggunakan rumus product moment:
rxyx =N XY−( X)( Y)
((N X²)−( X)²)((N Y²)−( Y)²)
(Supranata, 2004: 50)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x : Nilai rata-rata harian siswa
Y : Nilai hasil uji coba tes
N : Banyaknya peserta tes
40
Tabel 3.3
Kriteria Validitas
Nilai rII Kategori
0,90 < rxy ≤ 1,00 Validitas Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,90 Validitas Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Validitas Sedang
0,20 < rxy ≤ 0,40 Validitas Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Validitas Rendah Sekali
Valid tidaknya suatu butir soal, dari hasil perhitungan rhitung
dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Suatu soal dikatakan
valid apabila rhitung > rtabel. Dengan jumlah peserta uji coba (R) = 41
siswa. Interval kepercayaan 95% maka di dapat rtabel = 0, 312.
Untuk perhitungan uji validitas instrument penelitian soal tes
kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For
Windows. Untuk langkah-langkah lihat di lampiran D.
Berdasarkan hasil uji validitas instrument penelitian soal tes
kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For
Windows. Dari 10 soal tes, soal yang valid sebanyak 8 item yaitu 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 2 item
yaitu no 9 dan 10. Untuk hasil perhitungan validitas tiap item soal
kemampuan berpikir kreatif siswa, selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran B.6
c. Reliabilitas
Menurut Surapranata (2004: 86) reliabilitas adalah hal yang
sangat penting dalam menentukan apakah tes telah menyajikan
pengukuran yang baik. Hal yang paling penting dalam reliabilitas skor
adalah adanya pengambilan keputusan tentang peserta tes. Dengan
persamaan untuk mencari reliabilitas sebagai berikut:
41
r11 = (𝑘
𝑘−1). (
𝑆²− 𝑝𝑞 )
𝑆²)
(Surapranata, 2004: 86)
Dimana
r11 = reliabilitas menggunakan persamaan Kuder-Richardson
k = banyaknya soal
p = proporsi peserta tes menjawab benar
q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1 - p)
S = standar deviasi
S = 𝑋²
𝑁
N = Jumlah peserta tes
∑X² = Jumlah deviasi dari rerata kuadrat.
Tabel 3.4
Kriteria Reliabilitas
Nilai rII Kategori
0,80 < rII ≤ 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
0,60 < rII ≤ 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,40 < rII ≤ 0,60 Reliabilitas Sedang
0,20 < rII ≤ 0,40 Reliabilitas Rendah
0,00 < rII ≤ 0,20 Reliabilitas Rendah Sekali
Untuk perhitungan uji reliabilitas instrument penelitian soal tes
kemampuan berpikir kreatif siswa, menggunakan SPSS 17.0 For
Windows. Adapun langkah-langkah lihat di lampiran D.
Dari hasil perhitungan uji coba instrument penelitian soal tes
kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan SPSS 17.0 For
Windows. Diperoleh derajat reliabilitas instrument tes kemampuan
berpikir kreatif siswa sebesar sebesar 0,971. Dengan demikian
berdasarkan derajat reliabilitas di atas maka instrument tes
kemampuan berpikir siswa termasuk kategori derajat reliabilitas
sangat tinggi. Untuk hasil perhitungan reliabilitas tiap item soal
42
kemampuan berpikir kreatif siswa, selengkapnya dapat dilihat dalam
lampiran B.7
d. Tingkat Kesukaran
Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran
dengan proporsi menjawab benar adalah: (Supranata, 2004: 12)
P = 𝑥
𝑆𝑚 𝑁
Keterangan :
P : Proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran
X : Banyaknya peserta yang menjawab benar
Sm : Skor maksimum
N : Jumlah peserta test
Tabel 3.5
Kriteria Indeks Kesukaran
Nilai P Kategori
P = 0,00 Sangat Sukar
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 Mudah
P = 1,00 Sangat Mudah
Penulis menguji tingkat kesukaran dengan menggunakan
bantuan Program Microsoft Excel 2007. Dari hasil perhitungan tingkat
kesukaran kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh beberapa
kriteria soal, yaitu soal mudah nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Soal sedang
nomor 7 dan 8. Dan untuk soal sukar no 9 dan 10. Hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B.8
43
e. Daya Pembeda
Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes
yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan
rendah adalah indeks daya pembeda. Metode untuk menghitungnya
adalah (Surapranata, 2004: 12)
D = 𝐴
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑛𝐴 -
𝐵
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑛𝐵 ,
Keterangan :
D : Daya pembeda (validitas)
𝐴 : Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok atas.
𝐵 : Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok bawah.
Smaks : Skor maksimum
𝑛𝐴 : Jumlah peserta test pada kelompok atas.
𝑛𝐵 : Jumlah peserta test pada kelompok bawah.
Jumlah siswa yang mengikuti tes adalah 41 siswa, maka
dalam penentuan kelompok atas dan kelompok bawah penulis
membagi kelompok ini menjadi 27% kelompok atas dan 27%
kelompok bawah. Menurut Kelley, Crocker dan Algina sebagaimana
dikutip oleh (Surapranata, 2004: 24) yang paling stabil dan sensitiv
serta paling banyak digunakan adalah menentukan 27% kelompok atas
dan 27% kelompok bawah.
Tabel 3.6
Kriteria Daya Pembeda
Nilai D Kategori
D = 0,00 Sangat Jelek
0,00 < D ≤ 0,20 Jelek
0,20 < D ≤ 0,40 Cukup
0,40 < D ≤ 0,70 Baik
0,70 < D ≤ 1,00 Sangat Baik
44
Penulis menguji daya pembeda dengan menggunakan
bantuan Program Microsoft Excel 2007. Dari hasil perhitungan daya
pembeda kemampuan berpikir kreatif siswa diperoleh beberapa
kriteria soal, yaitu soal diterima nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Dan
untuk soal ditolak nomor 9 dan 10. Sedangkan untuk nomor soal yang
perlu direvisi tidak ada. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran B.10
E. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, data perlu
dianalisis untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang telah
dirumuskan, dan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan
adanya uji prasyarat analisis terlebih dahulu.
1. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas masing-masing kenormalan masing-
masing variabel dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus
Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:
Da = max {D+, D-}
Dimana:
D+ = max {Ŷ(xi) – Y(xi)}
D- = max{ Y(xi) - Ŷ(xi-1)}
Keterangan:
D = Nilai deviasi maksimum
Y(x) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif sampel
Y(x) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif teoritis
I = 1, 2, 3, …, n
Sebelum menguji kenormalan data, maka langkah pertama yanag
dilakukan adalah menganalisis nilai Error (Residu) dengan menggunakan
SPSS v.17.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
45
1) Masukkan program SPSS
2) Klik Variabel View pada program SPSS data editor
3) Pada kolom Name ketik X, Y.
4) Klik data view pada program SPSS data editor
5) Masukkan nilai respon penggunaan alat peraga matematika ke kolom
X dan masukkan nilai kemampuann berpikir kreatif siswa ke kolom Y.
6) Analyze/ Regression/ Linear
7) Masukkan variabel Y (kemampuan berpikir kreatif siwa) dalam kolom
Dependen dan masukkan variabel X (respon penggunaan alat peraga
matematika) dalam kolom Independen
8) Pilih Method: Enter
9) Klik button (tombol) Statistics dan pilih Descriptive
10) Klik button (tombol) Plot dan masukkan Zpred dalam kolom X dan
SDResid dalam kolom Y, kemudian klik Histogramdan Normality Plot
11) Klik Save dan pilih Unstandardized Residual dan Unstandardized
Predicted Value
12) Klik Continue, Ok
Setelah nilai error atau residu di dapat, maka untuk uji normalitas
dapat dilakukan dengan menggunakan Software SPSS v.17.0 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS
2) Klik Variabel View pada program SPSS data editor
3) Pada kolom Name ketik X, Y.
4) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga
matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
5) Buka Data View dan masukkan data errornya.
6) Klik Analyze-Desciptive Statistics-Explore
7) Klik data error masuk Dependent List.
8) Klik Plots-Normality Plots With Test-Continue.
9) Klik Ok
46
2. Uji Homogenitas
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu ditekankan pula pengujian terhadap kesamaan
(homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varians
sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji ini dilakukan
sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample Test. Data dikatakan
varian dari dua atau lebih kelompok adalah jika nilai signifikansinya lebih
dari 0,05.
Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji levene (Levene Test)
sebagai berikut:
L = 𝑊−𝑘 ′ 𝑘′𝑖=1 𝑊𝑖(Ẑ𝑖−Ẑ)²
(𝑘 ′−1) 𝑘′𝑖=1 𝑊(𝑍𝑖𝑙−Ẑ𝑖)²𝑘′𝑖=1
Dimana:
Zil = IXil - ͲiI
Ẑil = 𝑛𝑖𝑖=1 𝑊𝑖𝑙𝑍𝑖𝑙
𝑊𝑖
Ẑ = 𝑛𝑖𝑖=1 𝑊𝑖𝑙𝑍𝑖𝑙
𝑊𝑖
Keterangan:
L = Hasil pengujian
K = Jumlah kelompok yang berbeda dimana sampel milik
W = Jumlah sampel
Wi = Jumlah sampel dalam kelompok ke-i
Wil = Nilai sampel ke-I dari kelompok ke-i
Maka untuk uji homogenitas dapat dilakukan menggunakan SPSS
c.19 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS, klik Variabel View, pada kolom Name ketik x
dan y serta Decimal dengan angka 0.
2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga
matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
3) Klik Analyze-Compare Mean-One Way Anova.
47
4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke
kolom Independent List sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
dimasukkan ke Factor.
5) Klik Options-Homogenity of Varians-Continue.
6) Klik Ok.
3. Uji Kelinieran Regresi
Uji kelinieran regresi yaitu untuk mengetahui persamaan regresi
yang sudah di dapat apakah linear atau tidak. Uji kelinearan regresi diolah
dengan menggunakan Software SPSS v.17.0 dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
7) Masuk program SPSS, klik Variabel View, pada kolom Name ketik x
dan y serta Decimal dengan angka 0.
8) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga
matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
9) Klik Analyze-Compare Mean-Means.
10) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke
kolom Independent List sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
dimasukkan ke Dependent List.
11) Klik Ok.
4. Persamaan Regresi
Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi
sederhana. Persamaan regresi menurut riduwan sebagaimana dikutip oleh
(Lita Lestari, 2013: 40) sebagai berikut:
Ŷ = a + b X
Dimana:
Ŷ = subyek variabel terikat yang diproyeksikan
X = variabel bebas yang memiliki nilai tertentu untuk diprediksikan
a = nilai konstanta harga Y jika X = 0
48
b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Perhitungan regresinya dengan menggunakan SPSS v.17.0 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS, klik variabel view, pada kolom Name ketik x
dan y serta Decimal dengan angka 0.
2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga
matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
3) Klik Analyze-Regretion-Linear.
4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke
kolom Independent sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
dimasukkan ke Dependent.
5) Klik Ok.
5. Uji Kebaikan Model
Uji kebaikan model digunakan untuk mengetahui kontribusi
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan Software SPSS
v.17.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masuk program SPSS, klik variabel view, pada kolom Name ketik x
dan y serta Decimal dengan angka 0.
2) Pada kolom Label dimasukkan respon penggunaan alat peraga
matematika dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
3) Klik Analyze-Regretion-Linear.
4) Klik respon penggunaan alat peraga matematika dan dimasukkan ke
kolom Independent sedangkan kemampuan berpikir kreatif siswa
dimasukkan ke Dependent.
5) Klik Ok.
49
6) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau ditolak.
Menurut Riduwan sebagaimana dikutip oleh (Lita Lestari, 2013: 42)
menggunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut:
th = 𝑏1
𝑠𝑏1
Keterangan:
th = t hitung
b1 = koefisien regresi
sb1 = standar error regresi
Kriteria pengujian yang digunakan yaitu:
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima
Jika nilai Prob./Signifikansi/P-value > α, maka H0 ditolak
Jika nilai Prob./Signifikansi/P-value < α, maka H0 diterima
Perhitungan dengan menggunakan Sofware SPSS v.17.0 dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Set data Variabel View
2) Masuk ke Data View
3) Klik Analyze-Compare Means-Independent Sample T Test
4) Klik variabel 1 dan kemudian variabel 2
5) Klik tanda panah untuk memindahkan variabel ke dalam kolom Paired
Variables.
6) Klik Option, isikan Convidance internal.
7) Klik Continue.
8) Klik Ok.
F. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Alat Peraga
Matematika Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Pokok
Bahasan Geometri Bidang Datar Di Kelas VII SMPN 11 Cirebon, maka
hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
50
H0 : ß1 = 0
Ha : ß1 ≠ 0
Keterangan:
H0 : ß1 = 0, artinya bahwa tidak ada pengaruh respon penggunaan alat peraga
matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas VII SMPN
11 Cirebon.
Ha : ß1 ≠ 0, artinya bahwa ada pengaruh respon penggunaan alat peraga
matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa di kelas VII SMPN
11 Cirebon.
51