24
39 Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang ditujukan pada peserta didik yang mengikuti kursus bahasa inggris di lembaga PQEC Institute. Penelitian ini menjelaskan tentang efektivitas metode pembelajaran CLT dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta didik di PQEC Institute. 2. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 115) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Dalam penelitian ini populasi adalah peserta kursus tingkat mahir yaitu first elementary, second elementary dan intermediate di PQEC Institute jalan raya cimindi no.263. A Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Peserta didik tingkat mahir di Kursus PQEC Institute first elementary sebanyak 23, second elementary sebanyak 19 orang, dan intermediate sebanyak 15 orang. Jumlah populasi yaitu 57 orang peserta kursus tingkat mahir.

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

39

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan

Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang ditujukan pada peserta didik yang mengikuti

kursus bahasa inggris di lembaga PQEC Institute. Penelitian ini menjelaskan tentang

efektivitas metode pembelajaran CLT dalam meningkatkan kemampuan komunikasi

berbahasa inggris peserta didik di PQEC Institute.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117) bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 115)

menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi

atau studi sensus.

Dalam penelitian ini populasi adalah peserta kursus tingkat mahir yaitu first

elementary, second elementary dan intermediate di PQEC Institute jalan raya cimindi

no.263. A Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

Peserta didik tingkat mahir di Kursus PQEC Institute first elementary

sebanyak 23, second elementary sebanyak 19 orang, dan intermediate sebanyak 15

orang. Jumlah populasi yaitu 57 orang peserta kursus tingkat mahir.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

40

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

41

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel akan tetapi mengambil sebagian

dari populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan menurut Arikunto (2013, hlm. 117)

mengatakan“Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

diteliti)”.

Memerlukan teknik sampling atau metode tertentu, dalam penarikan

sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan suumber data sebenarnya, dengan

memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang

representatif.

Peneliti menentukan teknik sampling yaitu menggunakan proportionate

random sampling. Proportionate random sampling ialah pengambilan sampel dari

anggota populasi yang mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proporsional.

a. Sampel Peserta Didik

Pengambilan sampel peserta didik yang dilakukan dengan menggunakan

teknik proportionate random sampling. Penentuan jumlah sampel lulusan dilakukan

dengan perhitungan dari Bungin (2010, hlm. 105) sebagai berikut :

Dimana n = jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Sumber: Bungin (2010, hlm. 105)

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

42

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil dari perhitungan :

Dari perhitungan diatas, menghasilkan bahwa ukuran sampel minimal dalam

penelitian adalah dibulatkan menjadi 50. Maka peneliti pun akan mengambil

sampel minimal sebanyak 50 peserta didik.

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 50 peserta didik. Adapun

rumus untuk menentukan ukuran sampel pada masing-masing angkatan adalah

sebagai berikut :

Sumber: Bungin (2010, hlm. 106)

Keterangan :

N = ukuran sampel

Ni = ukuran populasi stratum ke 1

N = ukuran sampel keseluruhan

ni = ukuran sampel

Penarikan sampel siswa secara proporsional dilihat sebagai berikut :

n peserta E1 = 23 / 57 x 50 = 20,17 dibulatkan menjadi 20

n peserta E2 = 19 / 57 x 50 = 16,66 dibulatkan menjadi 17

n peserta I = 15 / 57 x 50 = 13,15 dibulatkan menjadi 13

Sehingga pengambilan sampel responden dari masing-masing tingkatan dirincikan

dalam tabel berikut ini:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

43

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Jumlah Sampel Peserta Didik Tahun 2014

Tingkat Jumlah Peserta Jumlah Sampel

First elementary 23 20

Second elementary 19 17

Intermediate 15 13

Jumlah 57 50

Sumber: Catatan Lembaga Kursus PQEC Institute, 2014

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Umar (2004, hlm. 6) adalah satu rencana kerja

yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif,

sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan periset,

mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada

analisis akhir.

Desain merupakan rancangan dalam penelitian yang timbul karena adanya

permasalahan ataupun ganjalan yang merupakan kesenjangan yang dirasakan oleh

peneliti. Penelitian ini menghubungkan antara variabel bebas yaitu metode

pembelajaran CLT dengan variabel terikat yaitu kemampuan komunikasi bahasa

inggris.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

44

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efektivitas Metode Pembelajaran CLT Dalam Meningkatakan

Kemampuan Komunikasi Berbahasa Inggris Peserta Didik

Gambar 3.1

Paradigma Penelitian

Sumber: Diolah Peneliti (2014)

Pada variabel X menjelaskan tentang metode pembelajaran CLT. Sedangkan

pada variabel Y menjelaskan bagaimana meningkatkan kemampuan komunikasi

berbahasa inggris peserta. Sehingga penelitian ini akan mengungkapkan berapa besar

efektivitas metode CLT dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa

inggris peserta di PQEC Institute.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3) bahwa secara umum metode penelitian

merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan antara penggunaan Metode

Pembelajaran CLT dengan Kemampuan berbahasa inggris peserta didik di Kursus

Variabel (X)

Metode

Pembelajaran CLT :

- Proses

pembelajaran

- Efektivitas

- Persepsi

- Faktor

Variabel (Y)

Kemampuan Komunikasi

Berbahasa Inggris :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

45

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PQEC Institute. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka penulis

menggunakan metode penelitian yang sesuai untuk memudahan pengumpulan data

sesuai dengan ketentuan dalam melakukan kegiatan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Tujuan penggunaan metode deskriptif adalah untuk

memecahkan masalah atapun menjawab permasalahan yang sedang

dihadapi.Sedangkan tujuan penggunaan pendekatan kantitatif adalah untk mengetahui

besarnya efektivitas metode pembelajaran CLT dalam meningkatkan kemampuan

komunikasi berbahasa inggris peserta. Tahapan yang pertama yaitu pengumpulan

data, yang kedua disusun, yang ketiga dijelaskan, dan yang keempat dianalisa

sehingga dapat peneliti ambil kesimpulan dengan menyebarkan angket atau kuesioner

dan cara penggolahannya melalui perhitungan persentase.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dengan pengumpulan, klasifikasi dan

pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk

membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu

situasi.Dengan menggunakan metode deskriptif penulis dapat mendeskripsikan hasil

dari penilitian dengan permasalahan yang ada dengan memusatkan pada kondisi yang

faktual dengan sesuai pada saat penelitian dilaksanakan.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan istilah yang ada

dalam judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai landasan

konseptual pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil

atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer

mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang

tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

46

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif

apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai

dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994, hlm.

16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

2. Metode Pembelajaran CLT

Metode pembelajaran CLT menekankan pada situasi, misalnya dalam situasi

yang bagaimana suatu tuturan diucapkan.Dalam CLT terdapat berbagai kemampuan

berbahasa yang terintegrasi (integrated skills) yang mencakup kemampuan reading,

writing, listening, speaking, vocabulary dan grammar. Jadi melalui CLT ini para

pembelajar bahasa asing diharapkan dapat menguasai atau terampil berbahasa, tidak

hanya menulis tetapi juga berbicara dan tentunya dengan tata bahasa yang benar.

Dalam pembelajaran peserta diajak secara komunikatif, apabila terdapat kesulitan

maka akan dibantu oleh tutor.

CLT merupakan metode yang mampu membawa peserta didik secara tidak

langsung memahami struktur bahasa yang dipelajarinya, karena pembiasaan-

pembiasaan mengekspresikan bahasa. Jadi Communicative Language Teaching

mempunyai tujuan akhir pada communicative competence (kemampuan komunikasi

dengan bahasa) melalui proses pendekatan komunikatif. Peserta dapat

mengaplikasikan metode CLT dalam kebutuhan sehari-hari karena lebih bebas dalam

menyampaikan maksud dalam percakapan, karena dalam berkomunikasi secara lisan,

aturan-aturan tata bahasa diabaikan.

3. Kemampuan Bahasa Inggris

Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi

(http://milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/pengertian-kemampuan.html?m=1.)

mengartikan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita

berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati

(http://milmanyusdi.blogspot.com/2011/07/pengertian-

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

47

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan.html?m=1.)mendefenisikan kemampuan sebagai suatu dasar seseorang

yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau

sangat berhasil. Peningkatan kemampuan adalah dimana peserta belajar dapat

bercakap-cakap menggunakan bahasa inggris serta dapat menyusun kalimat dengan

benar. Kemampuan disini adalah kemampuan speaking (berbicara)berbahasa inggris,

khususnya dalam berkomunikasi. Mengukur kemampuan bicara didasarkan pada

tersampaikan atau tidaknya pesan atau makna dari penutur kepada pendengar. Cara

mengukur kemampuan berbicara adalah : 1) Pengucapan, seberapa baik siswa dalam

mengucapkan satu kata atau kalimat , 2) Tata bahasa, seberapa baik siswa menjaga

aturan tata bahasa dalam berbicara, 3) kosa kata, seberapa banyak perbendaharaan

kosa kata yang dimiliki dan digunakan siswa dalam berbicara, 4) Kefasihan, seberapa

baik tingkat kefasihan siswa dalam berbicara, dan 5) Pemahaman, seberapa baik

tingkat pemahaman siswa terhadap komunikasi bahasa yang digunakan.

Jadi, yang dimaksud kemampuan komunikasi berbahasa inggris dalam

penelitian ini adalah kemampuan dalam berkomunikasi yang dapat dilihat dari

aktifnya peserta berbicara, struktur grammar yang digunakan, dapat menanggapi

maksud dari percakapan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148), instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara

spesifik, semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian

disusun berdasarkan pada pokok permasalahan yang terdapat dalam kegiatan

penelitian, selanjutnya dikembangkan dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah

instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah

variabel yang diteliti.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau

kuesioner. Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 194)kuesioner adalah sejumlah

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

48

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Bentuk angket

yang digunaan dalam penelitian ini angket terstruktur yaitu angket yang menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban. Alasan peneliti menggunakan angket, karena angket

memiliki beberapa keuntungan, antara lain: (1) Dalam menyebarkan angket tidak

memerlukan hadirnya peneliti (2) Dalam menyebarkan angket dapat dibagikan secara

serentak kepada banyak responden (3) Dalam menyebarkan angket dapat dijawab

oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang

responden (4) Dalam menyebarkan angket dapat dibuat anonim sehingga responden

bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab (5) Dalam menyebarkan angket dapat

dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-

benar sama.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis kuesioner atau angket check

list. Peserta kursus tinggal membubuhhkan tanda check (√) pada kolom yang telah

disediakan.

Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan

menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai

skala. Dalam Sugiyono (2013, hlm. 133), dinyatakan bahwa :

“Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat

ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif”

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator-indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

49

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk keperluan analisis kuantitatif, skor setiap jawaban pertanyaan maupun

pernyataan pada kuesioner (angket) sebagai berikut :

a. Sangat Setuju, diberi skor 5

b. Setuju, diberi skor 4

c. Ragu-ragu, diberi skor 3

d. Tidak Setuju, diberi skor 2

e. Sangat tidak setuju, diberi skor 1

Adapun uji coba instrumen dilakukan terhadap 20 orang responden yang

mengikuti kursus bahasa inggris di PQEC Institute.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 211) validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen

yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel

dengan instrumen yang tidak valid dan tidak reliabel.Instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel

yang dimaksud.

Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati

sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan

instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator baru

memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

50

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan rumus

korelasi pearson product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dalam

Sugiyono (2013, hlm. 255) sebagai berikut:

n (∑ xy) – (∑x) (∑y)

{|n(∑x2) - (∑x)

2|n(∑y

2) - (∑y)

2}

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 255)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X

= Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Jumlah responden

Dengan menggunakan taraf signifikan α=0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r

dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung ≤ r 0,05.tidak

valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya.

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

X

Y

2X

2Y

rxy

=

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

51

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

(Riduwan, 2009, hlm. 98)

Tabel 3.2

Uji Validitas Kuesioner Penelitian

No. r hitung r tabel Keterangan

1 0.620974 0,4438 Valid

2 0.46043 0,4438 Valid

3 0.665595 0,4438 Valid

4 0.561788 0,4438 Valid

5 0.633117 0,4438 Valid

6 0.655605 0,4438 Valid

7 0.510831 0,4438 Valid

8 0.571304 0,4438 Valid

9 0.588389 0,4438 Valid

10 0.554069 0,4438 Valid

11 0.615658 0,4438 Valid

12 0.533578 0,4438 Valid

13 0.528172 0,4438 Valid

14 0.489071 0,4438 Valid

15 0.539921 0,4438 Valid

16 0.556073 0,4438 Valid

17 0.471456 0,4438 Valid

18 0.601185 0,4438 Valid

19 0.477945 0,4438 Valid

20 0.485493 0,4438 Valid

21 0.620473 0,4438 Valid

22 0.473719 0,4438 Valid

23 0.657759 0,4438 Valid

24 0.485869 0,4438 Valid

25 0.631567 0,4438 Valid

26 0.505466 0,4438 Valid

27 0.464103 0,4438 Valid

28 0.544188 0,4438 Valid

29 0.556066 0,4438 Valid

30 0.478952 0,4438 Valid

31 0.465606 0,4438 Valid

32 0.465233 0,4438 Valid

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

52

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 0.588513 0,4438 Valid

34 0.462079 0,4438 Valid

35 0.472046 0,4438 Valid

36 0.489252 0,4438 Valid

37 0.580306 0,4438 Valid

38 0.519164 0,4438 Valid

39 0.534391 0,4438 Valid

40 0.591922 0,4438 Valid

41 0.628423 0,4438 Valid

42 0.552711 0,4438 Valid

43 0.669878 0,4438 Valid

44 0.763424 0,4438 Valid

45 0.797632 0,4438 Valid

46 0.451862 0,4438 Valid

47 0.491635 0,4438 Valid

48 0.511329 0,4438 Valid

49 0.56521 0,4438 Valid

50 0.663643 0,4438 Valid

51 0.591753 0,4438 Valid

52 0.681024 0,4438 Valid

53 0.649051 0,4438 Valid

54 0.484195 0,4438 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 18.0 for windows

(2014)

Dari hasil perhitungan validitas variabel metode pembelajaran CLT, diketahui

nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dk = 20 – 2 = 18 diperoleh rtabel sebesar

0,443. Maka hasil perhitungan dari 60 item yang dinyatakan valid sebanyak 54 item

dan item yang dinyatakan tidak valid ada 6 item, kemudian item yang tidak valid

tersebut dibuang sehingga pada variabel metode pembelajaran CLT didapatkan 54

item pertanyaan.

2. Pengujian Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2013, hlm. 221) reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

53

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 121) instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden

untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya,

yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Alpha.

Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1

dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. (Arikunto, 2013, hlm. 225) Pengujian

reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua

(split half) yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown, yaitu:

b

b

ir

rr

1

2

Sumber: Sugiyono, 2013, hlm. 185

Keterangan:

ir = Reliabilitas seluruh instrumen

rb = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2013, hlm. 190)

diilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

instrumen ganjil dan instrumen genap.

2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara

kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jikakoefisian internal seluruh item (ri)rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

54

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jika koefisian internal seluruh item (ri)<rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien korelasi, hasil perhitungan

reliabilitas dilakukan melalui perhitungan hasil uji reliabilitas dengan :

Tabel 3.3

Nilai Koefisien Reliabilitas

Interval

Koefisien

Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 257)

Tabel 3.4

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. Interval Soal r hitung r tabel Keterangan

1 Interval Soal 1-27 0.876429 0,4438 Reliabel

2 Interval Soal 28-54 0.934146 0,4438 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan program SPSS 18.0 for

windows (2014)

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

55

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program

SPSS 18.0 for windows, diperoleh hasil pengujian bahwa rhitung> rtabel, sehingga dapat

dinyatakan bahwa instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data reliabel.

G. Teknik Pengumpulan data

Teknik Pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan permasalahan pada

penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi,

wawancara, angket dan studi dokumentasi.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penyusun dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm.

203)merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-

proses pengamatan dan ingatan.Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

2. Wawancara

Wawancara menurut Sugiyono (2013, hlm. 194), digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil.

3. Angket

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 199), angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

56

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik yang

pengumpulam data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

4. Studi Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan

penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian,

untuk memperoleh informasi yang sesuai.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Kegiatan yang penting dalam suatu penelitian adalah mengolah data. Mengolah

data ini bertujuan untuk mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan

yang diteliti berdasar pada data yang terkumpul. Langkah pengolahan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan rumus :

SK = ST x JB x JR

Keterangan :

SK = skor kriterium

ST = skor tertinggi

JB = jumlah bulir

JR = jumlah responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor kriterium,

untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner dengan rumus :

xi = x1+ x2+ x3 + …. + xn

Keterangan :

xi =jumlah skor hasil kuesioner variabel X

x1- xn =jumlah skor kuesioner masing-masing reponden

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

57

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Membuat daerah kategori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

Menentukan kontinum tertinggi dan terendah.

Tinggi : SK = ST x JB x JR

Rendah:SK = SR x JB x JR

Keterangan :

ST = skor tertinggi

SR = skor terendah

JB = jumlah bulir

JR = jumlah responden

Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

d. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil penelitian.

Menentukan persentase letak skor hasil penelitian (rating scale) dalam garis

kontinum (S/Skor maksimal x 100%).

Gambar 3.2

Contoh Garis Kontinum Penelitian

e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter di atas untuk

memperoleh gambaran variabel Metode Pembelajaran CLT(X) dan variabel

Kemampuan Komunikasi Berbahasa Inggris (Y).

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Data

Rendah Sedang Tinggi

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

58

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian yang menggunakan statistik parametris seperti yang

digunakan pada penelitian ini, harus didasarkan pada asumsi bahwa data setiap

variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Bila tidak normal, maka teknik

statistik yang digunakan adalah non parametris. Oleh karena itu kenormalan harus di

uji terlebih dahulu.

Pengujian normalitas pada penelitian ini akan dilakukan pada variabel X

(metode pembelajaran CLT) dan variabel Y (kemampuan komunikasi berbahasa

inggris). Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas

Kolmogrov Smirnov Tes dengan menggunakan SPSS Versi 18.0.

b. Transformasi Data Ordinal menjadi Interval Melalui MSI

Suatu penelitian yang menggunakan analisis parametrik memiliki syarat yang

salah satunya ialah data harus berskala interval. Sedangkan dalam penelitian ini

terdapat dua macam data yaitu berskala interval dan berskala ordinal, maka dari itu

perlu untuk mengubahnya ke dalam bentuk interval. Adapun teknik transformasi

yang paling sederhana yaitu dengan menggunakan Method of Successive Interval

(MSI). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval menurut (Riduwan

dan Kuncoro, 2012, hlm. 30) sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebar.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor.

5. Gunakan Tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif

yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh.

7. Tentukan nilai skala.

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y = NS + ⦋ 1+ (NSmin)

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

59

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Analisis Data

a. Analisis Korelasi Sederhana

Setelah data yang terkumpul berhasil diubah menjadi data interval, maka

langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi

yang bertujuan mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua

variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang

negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada

umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai untuk

mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi

(r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 ≤ r ≥ 1), artinya

jika:

r= 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat

dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat

dan negatif)

r= 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan teknik

korelasi Pearson’s product moment. Teknik korelasi Pearson’s product moment

digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua

variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien

korelasi Pearson’s product moment :

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Sumber: Suharsimi Arikunto(2013, hlm. 213)

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

60

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut, maka dapat

dilihat pada tabel Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 184)

b. Analisis Regresi Sederhana

Menurut Riduwan (2003, hlm. 244), analisis regresi sederhana merupakan

prosedur dimana dengan melalui formulasi persamaan matematis, hendak diamalkan

nilai variabel random kontinyu berdasarkan nilai variabel kuantitatif lainnya yang

diketahui.

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan (memprediksi)

variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat

dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat

(kausal) metode pembelajaran CLT (X) terhadap kemampuan komunikasi berbahasa

inggris (Y).

Persamaan regresi linier sederhana:

Sumber: Riduwan (2003, hlm. 244)

Keterangan:

Y = Kemampuan komunikasi berbahasa inggris

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

61

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Metode Pembelajaran CLT

a = harga Y apabila X = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka

naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya

presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2

≥ 1, maka

dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 231)

Keterangan :

KD = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi

Sebelum nilai r2 digunakan untuk membuat kesimpulan, terlebih dahulu harus

diuji apakah nilai-nilai r2ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan.

4. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam

penelitian ini Uji t.

t = √

Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 184)

Keterangan:

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel …repository.upi.edu/12902/6/S_PLS_1000334_Chapter 3.pdf · sampel.Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel

62

Adila Rara Cynthia, 2014 Efektivitas metode communicative language teaching (clt) dalam meningkatkan kemampuan komunikasi berbahasa inggris peserta kursus di pqec institute Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r = Koefisien korelasi product moment

t = Distribusi student dengan derajat kebabasan (db) = n-2

n = banyaknya sampel

Uji t berkehendak untuk menguji hipotesa bahwa terdapat hubungan atau

tidak antara kedua variabel Metode pembelajaran CLT (X) dan kemampuan

komunikasi berbahasa inggris (Y), maka nilai selanjutnya dibandingkan

dengan nilai untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan derajat kebebasan (dk) = n-

2, sehingga pengambilan kesimpulan menggunakan perbandingan dengan

kriteria sebagai berikut :

- Jika > Ho ditolak : Ha diterima

- Jika ≤ Ho diterima : Ha ditolak