Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
109
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif (qualitative research). Denzin dan Lincoln (Moleong,
2007) mengemukakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu tersebut secara holistik. Jadi
dalam hal ini tidak mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel
atau hipotesis, tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Creswell (1998) mengemukakan penelitian kualitatif adalah suatu proses
inquiry tentang pemahaman berdasar pada tradisi-tradisi metodologis terpisah;
jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia.
Peneliti membangun suatu kompleks, gambaran holistik, meneliti kata-kata,
laporan-laporan memerinci pandangan-pandangan dari penutur asli, dan
melakukan studi di suatu pengaturan yang alami.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau
hal terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Hal terpenting dari suatu barang
atau jasa berupa kejadian/fenomena/gejala sosial adalah makna dibalik
kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu
pengembangan konsep teori. Penelitian kualitatif dapat didesain untuk
memberikan sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-
masalah sosial dan tindakannya (Satori,D & Komariah, 2014).
Menurut Nasution (2003) penelitian kualitatif adalah mengamati orang
dalam lingkungan, berinteraksi dengan mereka dan menafsirkan pendapat
mereka tentang dunia sekitar, kemudian Nana Syaodih Sukmadinata (2005)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu
penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena,
110
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan,persepsi, pemikiran orang secara
individu maupun kelompok.
Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan
jenis studi kasus. Sebagaimana pendapat Lincoln dan Guba (Sayekti
Pujosuwarno, 1992) yang menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif dapat
juga disebut dengan case study ataupun qualitative, yaitu penelitian yang
mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
subjek penelitian. Lebih lanjut Sayekti Pujosuwarno (1992) mengemukakan
pendapat dari Moh. Surya dan Djumhur yang menyatakan bahwa studi kasus
dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari seseorang individu secara
mendalam untuk membantunya memperoleh penyesuaian diri yang baik.
Menururt Lincoln dan Guba (Dedy Mulyana, 2006) penggunaan studi
kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memiliki beberapa
keuntungan, yaitu :
1. Studi kasus dapat menyajikan pandangan dari subjek yang diteliti.
2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan
apa yang dialami pembaca kehidupan sehari-hari.
3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan
antara peneliti dan responden.
4. Studi kasus dapat memberikan uraian yang mendalam yang diperlukan
bagi penilaian atau transferabilitas.
Pada dasarnya penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk
mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan metode studi kasus untuk mengungkap tentang
pengembangan guru berbasis sekolah melalui professional learning
community di sekolah dasar secara mendalam.
B. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis maka
disusun tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2007), ada empat
tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:
111
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Pra Lapangan
Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan melakukan
kajian literatur dan studi pendahuluan. Selama proses survey ini peneliti
melakukan penjajagan lapangan (field study) terhadap latar penelitian,
mencari data dan informasi tentang sekolah-sekolah yang dikategorikan
memiliki karakteristik pelaksanaan professional learning community.
Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui penelusuran
literatur buku dan referensi pendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti
melakukan penyusunan rancangan penelitian yang meliputi garis besar
metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian.
Tahap studi pendahuluan ini dilakukan pada tanggal 10 – 18
September 2015 dengan menyebarkan survey keterlaksanaan karakteristik
professional learning community kepada sekolah-sekolah yang diduga
potensial terdapat keterlaksanaan professional learning community.
Peneliti menentukan sekolah tersebut dengan kriteria :
Sekolah dengan akreditasi A.
Kelompok atas untuk peringkat perolehan nilai UN di Kota
Bogor.
Jumlah guru setiap rombongan belajar terdiri dari 2 – 5 orang,
karena memungkinkan terjadi kolaboratif di dalamnya.
Kualifikasi akademis kepala sekolah lulusan S2.
Termasuk kategori sekolah favorit dibuktikan dengan prestasi
sekolah sebagai lembaga dan minat orang tua untuk
menyekolahkan di sekolah tersebut.
Kondisi fisik sekolah dan sarana sekolah yang rapi,bersih, dan
terawat.
Karaktersitik tersebut dirinci ke dalam 53 pernyataan yang terdiri
dari 5 unsur utama yaitu shared leadership, shared values/visions,
collaboration, shared practice, dan structural/social support. Dari hasil
survey, diperoleh tiga sekolah yang memiliki prosentase kemunculan
karaktersistik professional learning community dalam pelaksanaan
112
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0
20
40
60
80
100
120
SharedLeadership
SharedValues/Visions
Collaboration Shared Practice Structural/SocialSupport
Series1
Series2
Series3
Series4
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
SharedLeadership
SharedValues/Visions
Collaboration Shared Practice Structural/SocialSupport
Series1
Series2
Series3
Series4
pengembangan guru di sekolah. Sekolah tersebut adalah SDN
Semplak 2, SD Bosowa Bina Insani, dan SD Pertiwi, dan Kota Bogor.
Hasil penelitian pendahuluan dapat digambarkan dalam grafik-grafik
berikut ini.
Gambar 3.1. Hasil Studi Pendahuluan SDN Semplak 2
Gambar 3.2. Hasil Studi Pendahuluan SD Bosowa Bina Insani
113
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SharedLeadership
SharedValues/Visions
Collaboration Shared Practice Structural/SocialSupport
Series1
Series2
Series3
Series4
Gambar 3.3. Hasil Studi Pendahuluan SD Pertiwi
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam
rangka pengumpulan data. Tahap pengerjaan lapangan dilaksanakan pada
bulan Januari – Desember 2016.
3. Tahap Analisis Data
Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti
dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif
sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya.
Selain itu peneliti juga menempuh proses triangulasi data yang
diperbandingkan dengan teori kepustakaan. Analisis data dilaksanakan
bulan Juli – Desember 2016.
4. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Pada tahap ini peneliti berusaha melakukan konsultasi dan pembimbingan
dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan. Tahap ini dilakukan
pada bulan Oktober 2016 s.d. Mei 2017.
C. Subjek Penelitian
Menurut Suharsismi Arikunto (1998) subjek penelitian adalah benda, hal
atau organisasi tempat data atau variabel penelitian yang dipermasalahkan
melekat. Tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya
subjek penelitian, karena seperti yang telah diketahui bahwa dilaksanakannya
penelitian dikarenakan adanya masalah yang harus dipecahkan, maksud dan
tujuan penelitian adalah untuk memecahkan persoalan yang timbul tersebut.
114
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari
informan.
Dalam penelitian ini, pengambilan sumber data penelitian menggunakan
teknik “purpose sampling”. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyatakan,
sampel purposive adalah sampel yang dipilih karena memang menjadi sumber
dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin ditiliti. Pengambilan
sampel ini didasarkan pada pilihan peneliti tentang aspek
apa dan siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi tertentu dan saat ini terus-
menerus sepanjang penelitian, sampling bersifat purposive yaitu tergantung
pada tujuan fokus suatu saat. Dalam penelitian ini berdasarkan hasil studi
pendahuluan maka yang dijadikan sebagai subjek adalah guru, kepala sekolah,
dan siswa pada SDS Pertiwi, SD Bosowa Bina Insani, dan SDN Semplak 2
Kota Bogor .
Dengan dipilihnya sekolah ini diharapkan penelitian akan menjadi fokus
dan dapat memperoleh gambaran tentang pengelolaan pengembangan guru
berbasis sekolah.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan Terlibat (Participant Observation)
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan secara
langsung maupun tidak langsung. Observasi sebagai suatu aktiva yang
sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Dalam
pengertian psikologik, observasi atau disebut juga dengan pengamatan,
meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan seluruh indra. Jadi melakukan observasi dapat dilakukan
melaui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.
Menurut Jehoda yang dikutip oleh Riyanto (2001) mengatakan bahwa,
observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah apabila; (1) mengacu kepada
tujuan-tujuan penelitian (research) yang telah dirumuskan, (2) direncanakan
secara sistematik, (3) dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan
115
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
proporsi yang lebih umum, tidak hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu
semata, dan (4) dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan
ketelitiannya sebagaimana data ilmiyah lainnya. Menurut Patton dalam
Sugiyono (2014) manfaat observasi adalah sebagai berikut;
Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh
pandangan yang holistik atau menyeluruh.
Dengan observasi maka akan memperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti akan menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak
dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebenarnya. Pendekatan induktif
membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak
diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,
karena telah dianggap "biasa" dan karena itu tidak akan terungkapkan
dalam wawancara.
Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak
akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat
sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi
responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih
komprehensif.
Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data
yang kaya, tetapi juga mempeoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan
suasana situasi sosial yang diteliti.
Untuk memperoleh data melalui observasi partisipasi peneliti terjun
langsung mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan di, mulai dengan
mengikuti pemantauan kegiatan pembelajaran guru di dalam kelas dan
kegiatan lain terkait dengan pengembangan profesionalisme guru guna
memperoleh data terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Teknik ini peneliti gunakan untuk memperoleh data sekaligus untuk
mengecek terhadap data yang lain, sehingga hasil pengamatan dapat dimaknai
116
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan diinterpretasikan lebih lanjut berdasarkan permasalahan yang diangkat
oleh peneliti.
2. Wawancara Mendalam (Indept Interview)
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk
memperoleh informasi dari yang terwawancara. Wawancara ini bertujuan
untuk mendapatkan dan menemukan apa yang terdapat di dalam pikiran
orang lain. Dalam penelitian "kualitatif naturalistik" peneliti melakukan
berbagai wawancara mendalam dengan berbagai pihak. Wawancara dapat
dilakukan secara formal atau direncanakan, dan dapat juga dilakukan secara
informal tidak menggunakan catatan dan bentuk yang tertentu.
Dalam wawancara itu yang penting diciptakan suasana yang akrab dan
santai. Cara ini dipergunakan untuk memperoleh data dengan jalan
mengadakan wawancara dengan nara sumber atau responden. Teknik ini
mempunyai kelebihan yakni penanya bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara detail. Wawancara mendalam adalah percakapan antara dua orang
dengan maksud tertentu, dalam hal ini antara peneliti dan informan, dimana
percakapan yang dimaksud tidak sekedar menjawab pertanyaan, mengetes
hipotesis yang menilai sebagaimana istilah percakapan dalam pengertian
sehari-hari, melainkan suatu percakapan yang mendalam untuk mendalami
pengalaman orang lain dan makna dari pengalaman tersebut.
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
sesuatu yang telah terjadi pada masa lalu, sekarang, serta prospek yang bisa
diharapkan terjadi di masa mendatang, selain untuk pengecekan dan
pengembangan informasi. Sebagai misal dalam penelitian ini sebagaimana
kepala sekolah dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Sebelum dilakukan wawancara, garis-garis
besar pertanyaan harus sesuai dengan penggalian data, dan kepada siapa
wawancara itu dilaksanakan harus disiapkan terlebih dahulu. Untuk
pertanyaan tidak harus terstruktur secara tepat guna memberikan
kemungkinan pertanyaan berkembang, dan informasi dapat diperoleh
117
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebanyak-banyaknya, disela percakapan itu diselipkan pertanyaan pancingan
(probing), dengan tujuan untuk menggali lebih dalam lagi tentang hal-hal
yang diperlukan.
Ada tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk
mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a. menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan;
b. menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan;
c. mengawali atau membuka alur wawancara;
d. melangsungkan alur wawancara;
e. mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya;
f. menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan; dan
g. mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
Dalam hal ini peneliti mengadakan wawancara dengan kepala sekolah,
para wakil kepala sekolah, guru dan beberapa siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berarti mengumpulkan data dengan mencatat data-data
yang sudah ada, yaitu mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan agenda.
Dokumentasi merupakan upaya pengumpulan data dengan menyelidiki
benda-benda tertulis, oleh karena itu menghemat dan menghindari hilangnya
data yang telah terkumpul, maka perlu dilakukan pencatatan secara lengkap,
dan cepat, setiap selesai pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data
jenis kualitatif ini biasanya memerlukan waktu yang panjang, dilakukan
secara simultan dalam masa yang sama, antara aktivitas merumuskan
hipotesis dan menganalisa data lapangan.
Pada tahapan analisa hipotesa selanjutnya, harus didukung dengan
sumber-sumber data sebelumnya, seperti data catatan lapangan dan
kepustakaan yang terkait dengan masalah penelitian. Di samping itu, data
dokumentasi diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
wawancara dan observasi. Dokumen yang dimaksud bisa berupa buku,
118
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
majalah, dokumen sekolah, peraturan-peraturan, dokumen pembelajaran,
notulen rapat, transkrip wawancara, foto-foto, serta dokumen tentang sejarah
perkembangan sekolah tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan
pelapor hasil penelitian. Dengan pendekatan kualitatif, dalam
mengungkapkan kenyataan-kenyataan yang terjadi pada subjek penelitian
dideskripsikan melalui kata-kata, tindakan dan bukan angka-angka.
Keberadaan peneliti sebagai instrumen merupakan alata pengumpul data
utama. Hal ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif peneliti
merupakan instrumen pokok yang dapat menelaah dan menafsirkan berbagai
keadaan dan sekaligus mengadakan penyesuian terhadap kenyataan yang
terjadi di lapangan. Selain itu, peneliti sebagai instrumen dapat mengadakan
hubungan langsung dengan responden dan objek lainnya serta memahami
kaitan-kaitan yang ada di lapangan.
Tabel 3.1. Operasionalisasi Konsep
No Kategori Sub
Kategori Tema Ukuran
1
Unsur-
unsur
pembent
uk PLC
Guru
Standar
kualifikasi Sangat - tidak signifikan
Kompetensi Sangat - tidak signifikan
Komitmen Tinggi - sedang - rendah
Budaya dan
Iklim
Keterbukaan
dan saling
menghargai
Sangat - baik - cukup - kurang
Kenyamanan Sangat - baik - cukup - kurang
Kolaboratif Sangat - baik - cukup - kurang
Sharing Sangat - baik - cukup - kurang
Fasilitas Sangat - baik - cukup - kurang
Reward Tinggi - sedang - rendah
2
Pengorga
nisasian
Kegiatan
Waktu Terjadwal - tidak terjadwal
119
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Kategori Sub
Kategori Tema Ukuran
PLC
Frekuensi Tinggi - sedang - rendah
Bentuk Formal - Informal
Tema Sangat - tidak sesuai
Guru
Partisipasi guru Tinggi - sedang - rendah
Peran guru Tinggi - sedang - rendah
Nara
sumber Kapasitas Sangat - tidak sesuai
3
Dampak
PLC
Pengemban
gan profesi
guru
Kompetensi
guru Sangat - tidak signifikan
Memahami dan
mengembangka
n potensi siswa
Sangat - tidak signifikan
Pemecahan
masalah dan
berfikir kritis
Sangat - tidak signifikan
Mutu layanan
belajar Tinggi - sedang - rendah
Self renewal
capacity Sangat - tidak signifikan
4
Kepala
sekolah
Peran
kepala
sekolah
Leader optimal - belum optimal
Motivator optimal - belum optimal
Fasilitator optimal - belum optimal
Tabel 3.2. Matriks Pengumpulan Data
Tujuan
Data Primer Data
Sekunder Wawancara Observasi Studi
dokumentasi
Mencari data
berkenaan
dengan
unsur-unsur
pembentuk
PLC
Alat:
pedoman
wawancara
Substansi:
seluruh
informasi
berkaitan
Alat: pedoman
observasi, dan
foto.
Cara kerja:
catat dan foto
kegiatan,
kejadian dan
Alat:
pedoman
cek
dokumen.
Substansi:
berkenaan
dengan
Substansi:
data-data
penunjang,
berkenaan
dengan
unsur-unsur
pembentuk
120
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan
Data Primer Data
Sekunder Wawancara Observasi Studi
dokumentasi
dengan unsur-
unsur
pembentuk
PLC
Informan:
sumber yg
terkait, KS,
Wakil kepala
sekolah, guru,
koordinator
guru kelas
paralel,
informan lain
yang terkait
Pemilihan
informan:
purposif dan
Snowball
bukti fisik.
Substansi:
informasi lain
yang relevan
dengan unsur-
unsur
pembentuk
PLC.
dokumentas
i yang
mendukung
latar
belakang
PLC ;
Digunakan
sebagai
data
penunjang.
Sampel:
acak atau
purposif
PLC
Sumber:
Komite
Sekolah,
Koran,lain-
lain
Mencari data
berkenaan
dengan
pengorganisa
sian PLC
Alat:
pedoman
wawancara
Substansi:
seluruh
informasi
berkaitan
dengan
pengorganisas
ian PLC
Informan:
sumber yg
terkait, KS,
Wakil kepala
sekolah, guru,
koordinator
guru kelas
paralel,
Alat: pedoman
observasi, dan
foto.
Cara kerja:
catat dan foto
kegiatan,
kejadian dan
bukti fisik.
Substansi:
informasi lain
yang relevan
dengan
pengorganisasi
an PLC
Alat:
pedoman
cek
dokumen.
Substansi:
berkenaan
dengan
dokumentas
i yang
mendukung
pengorganis
asian PLC
Digunakan
sebagai
data
penunjang.
Sampel:
Substansi:
data-data
penunjang,
berkenaan
dengan
pengorganisa
sian PLC
Sumber:
Komite
Sekolah,
Koran,lain-
lain
121
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan
Data Primer Data
Sekunder Wawancara Observasi Studi
dokumentasi
informan lain
yang terkait
Pemilihan
informan:
purposif dan
Snowball
acak atau
purposif
Mencari data
berkenaan
dengan
dampak PLC
terhadap
pengembang
an profesi
guru
Alat:
pedoman
wawancara
Substansi:
seluruh
informasi
berkaitan
dengan
dampak PLC
terhadap
pengembanga
n profesi
guru.
Informan:
sumber yg
terkait, KS,
Wakil kepala
sekolah, guru,
koordinator
guru kelas
paralel,
informan lain
yang terkait
Pemilihan
informan:
purposif dan
Snowball
Alat: pedoman
observasi, dan
foto.
Cara kerja:
catat dan foto
kegiatan,
kejadian dan
bukti fisik.
Substansi:
informasi lain
yang relevan
dengan
dampak PLC
terhadap
pengembangan
profesi guru
Alat:
pedoman
cek
dokumen.
Substansi:
berkenaan
dengan
dokumentas
i yang
mendukung
dampak
PLC
terhadap
pengemban
gan profesi
guru
Digunakan
sebagai
data
penunjang.
Sampel:
acak atau
purposif
Substansi:
data-data
penunjang,
berkenaan
dengan
dampak PLC
terhadap
pengembanga
n profesi
guru
Sumber:
Dinas
pendidikan,K
omite
Sekolah,
Koran,lain-
lain
Mencari data
berkenaan
dengan peran
Alat:
pedoman
wawancara
Alat: pedoman
observasi, dan
foto.
Alat:
pedoman
cek
Substansi:
data-data
penunjang,
122
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan
Data Primer Data
Sekunder Wawancara Observasi Studi
dokumentasi
kepala
sekolah
dalam PLC
Substansi:
seluruh
informasi
berkaitan
dengan peran
kepala
sekolah dalam
PLC
Informan:
sumber yg
terkait, KS,
Wakil kepala
sekolah, guru,
koordinator
guru kelas
paralel,
informan lain
yang terkait
Pemilihan
informan:
purposif dan
Snowball
Cara kerja:
catat dan foto
kegiatan,
kejadian dan
bukti fisik.
Substansi:
informasi lain
yang relevan
dengan peran
kepala
sekolah dalam
PLC
dokumen.
Substansi:
berkenaan
dengan
dokumenta
si yang
mendukun
g peran
kepala
sekolah
dalam PLC
Digunakan
sebagai
data
penunjang.
Sampel:
acak atau
purposif
berkenaan
dengan
peran kepala
sekolah
dalam PLC
Sumber:
Dinas
pendidikan,K
omite
Sekolah,
Koran,lain-
lain
123
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Pengumpulan Data
No Fokus Pertanyaan Pengumpulan Data
Survey Observasi Wawancara Studi
Dokumen
1 Studi
Pendahuluan
Bagaimana keterlaksanaan
Professional Learning
Community di Sekolah
Dasar di Kota Bogor
√
√
2
Unsur-unsur
pembentuk
PLC di
sekolah
1
Mengapa professional
learning community
terbentuk di sekolah?
√ √
2
Unsur-unsur apa saja
pembentuknya?Mengapa
bisa berkembang?
√ √ √
3
Bagaimana latar belakang
gurunya?Mengapa terjadi
demikin
√ √ √
4
Bagaimana karakteristik
guru yang dapat
mendukung
keterlaksanaannya?
√ √ √
5
Bagaimana guru dapat
mengembangkan dirinya
secara imperatif?
√ √ √
3
Pengorganis
asian PLC di
sekolah
1
Bagaimana
pengorganisasian
professional learning
community di sekolah
dilaksanakan?
√ √ √
2
Kegiatan-kegiatannya
seperti apa?Bagaimana
frekuensinya?Kapan dan
bagaimana pelaksanannya?
√ √ √
3
Bagaimana peran dan
partisipasi guru dalam
pelaksanannya?
√ √ √
124
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Fokus Pertanyaan Pengumpulan Data
Survey Observasi Wawancara Studi
Dokumen
4
Bagaimana karakteristik
professional learning
community di sekolah
dasar?
√ √ √
5
Faktor-faktor apa saja
yang mendukung dan
memfasilitasi
keterlaksanan professional
learning community?
√ √ √
6
Faktor-faktor apa saja
yang menghambat
keterlaksanan professional
learning community?
√ √ √
4
Dampak
PLC
terhadap
pengembang
an profesi
guru
1
Bagaimana dampak
professional learning
community terhadap
peningkatan kompetensi
guru?
√ √ √
2 Dampaknya terhadap mutu
layanan pembelajaran? √ √ √
3
Dampaknya terhadap
kemampuan memahami
dan dan pengembangan
potensi siswa?
√ √
4
Dampaknya terhadap
kemampuan pemecahan
masalah dan berfikir
kritis?
√ √
5
Dampaknya terhadap
peningkatan kemampuan
self-renewal capacity?
√ √ √
5
Peran
Kepala
Sekolah
1
Bagaimana peran kepala
sekolah terhadap
keterlaksanaan
√ √ √
125
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Fokus Pertanyaan Pengumpulan Data
Survey Observasi Wawancara Studi
Dokumen
dalam
Pelaksanaan
PLC
professional learning
community?
2
Bagaimana bentuk
fasilitasi dan dukungan
yang diberikan?
√ √ √
F. Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis
hasil observasi, transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
yang telah dihimpun oleh peneliti untuk meningkatkan pemahaman tentang
kasus yang diteliti untuk dilaporkan. Peneliti memproses data yang telah
dikumpulkan melalui wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumen.
Kemudian data dianalisa sedemikian rupa sehingga menjadi paparan data
yang mudah difahami dan kemudian diolah dengan pendekatan kualitatif.
Peneliti menggunakan model analisis dari data kualitatif yang
dikemukakan oleh Hubberman dan Miles yang meliputi kegiatan: (1) reduksi
data (data reduction), (2) penyajian data (data display)., dan (3) penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka analisis
data dalam penelitian ini adalah proses mencari dan mengatur hasil observasi,
wawancara dan catatan lapangan lainnya.
1. Reduksi Data
Data yang berasal dari hasil observasi, dan wawancara tentang
pengembangan guru berbasis sekolah dalam mempromosikan pengembangan
keprofesian berkelanjutan masih bersifat umum dan belum spesifik. Oleh
karena itu untuk memperoleh informasi yang lengkap dari data-data tersebut
dilakukan reduksi data. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan,
perhatian pada penyederhanaan, pengabstraksian dan informasi data kasar
yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.
126
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka menyajikan hasil reduksi data
secara naratif, sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan dan keputusan
dalam pengambilan tindakan. Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah
data yang sebelumnya sudah dianalisis, tetapi analisis yang dilakukan masih
berupa catatan untuk kepentingan peneliti, sebelum disusun dalam bentuk
laporan. Setiap data yang sudah direduksi dapat disajikan untuk dianalisis
atau disimpulkan. Apabila ternyata ada yang disajikan belum dapat
disimpulkan, maka data tersebut direduksi kembali untuk diperbaiki
sajiannya.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan memberi simpulan terhadap
hasil penafsiran dan evaluasi. Kegiatan ini mencakup penarikan makna dan
memberi penjelasan. Selanjutnya dilakukan verifikasi, yaitu menguji
kebenaran, kekokohan dan mencocokkan makna-makna yang muncul dari
data. Sejak permulaan pengumpulan data, penarikan kesimpulan sudah
dilakukan, yaitu mempertimbangkan apa isi informasi, dan apa pula
maksudnya. Kesimpulan akhir baru dapat diperoleh pada waktu data telah
terkumpul dengan cukup, yang dapat diwujudkan sebagai gambaran sasaran
penelitian.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal),
dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektifitas).
1. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain; dilakukan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,
analisis kasus negatif, dan member chek.
127
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan
pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang baru. Hal ini akan menyebabkan hubungan peneliti dengan
nara sumber akan semakin akrab, terbuka, saling mempercayai, sehingga
tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
b. Peningkatan Ketekunan
Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca berbagai
referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi
yang terkait dengan temuan yang teliti.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Dalam penelitian menggunakan berbagai teknik triangulasi seperti pada
tabel 3.1.
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif
berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan
dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda
atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah
dapat dipercaya.
e. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah
ditemukan oleh peneliti. Misalnya, data hasil wawancara perlu didukung
oleh data dari rekaman wawancara.
f. Mengadakan Member Chek
Memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh
data yang diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh pemberi data.
128
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data, maka data
tersebut sudah valid.
2. Pengujian Transferability
Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara
konteks pengirim dan penerima. Hal ini menuntut peneliti agar melaporkan
hasil penelitiannya sehingga uraiannya dilakukan seteliti dan secermat
mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan. Uraian
harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
pembaca agar dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh.
3. Pengujian Dependability
Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Hal ini dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktifitas peneliti
dalam melakukan penelitian.
4. Pengujian Konfirmability
Konfirmability dalam penelitian ini dilakukan bersama dengan
dependability. Konfirmability digunakan untuk menilai hasil (produk)
penelitian, terutama yang berkaitan dengan deskripsi temuan penelitian dan
diskusi hasil penelitian.
129
Ahmad Furqon, 2017 PENGEMBANGAN GURU BERBASIS SEKOLAH Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III ........................................................................................................................... 109
METODE PENELITIAN ................................................................................................ 109
A. Metode Penelitian ............................................................................................... 109
B. Langkah-langkah Penelitian ................................................................................ 110
1. Tahap Pra Lapangan ....................................................................................... 111
2. Tahap Pekerjaan Lapangan ............................................................................. 113
3. Tahap Analisis Data ........................................................................................ 113
4. Tahap Evaluasi dan Pelaporan ........................................................................ 113
C. Subjek Penelitian ................................................................................................ 113
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 114
1. Pengamatan Terlibat (Participant Observation) ............................................. 114
2. Wawancara Mendalam (Indept Interview) ...................................................... 116
3. Dokumentasi ................................................................................................... 117
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 118
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 125
1. Reduksi Data ................................................................................................... 125
2. Penyajian Data ................................................................................................ 126
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi ............................................................. 126
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................. 126
1. Uji Kredibilitas ................................................................................................ 126
2. Pengujian Transferability ................................................................................ 128
3. Pengujian Dependability ................................................................................. 128
4. Pengujian Konfirmability ................................................................................ 128