16
33 BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Kesadaran Merek, dan Religiusitas terhadap Keputusan Menabung pada Produk Tabungan BSM Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok. Adapun pemilihan perusahaan ini sebagai objek penelitian adalah karena di dalam perusahaan tersebut terdapat unit pengamatan yang relevan dengan materi penulisan. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono, 2016). Sedangkan menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Jadi, yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun persentase keamanan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah nasabah yang menabung di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

33

BAB III

METODE PENELTIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipilih dalam penyusunan skripsi ini adalah

penelitian tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi, Kesadaran Merek,

dan Religiusitas terhadap Keputusan Menabung pada Produk Tabungan BSM

Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua

Kota Depok. Adapun pemilihan perusahaan ini sebagai objek penelitian

adalah karena di dalam perusahaan tersebut terdapat unit pengamatan yang

relevan dengan materi penulisan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain

(Sugiyono, 2016). Sedangkan menurut Arikunto (2013) populasi adalah

keseluruhan dari objek penelitian. Jadi, yang dimaksud populasi adalah individu

yang memiliki sifat yang sama walaupun persentase keamanan itu sedikit,

atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai objek

penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah nasabah yang menabung di PT.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah

Page 2: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

34

nasabah yang menabung di Bank Syariah Mandiri. Non probability Sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik sampel ini meluputi sampling insidental.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling, yaitu teknik penentu sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu (sugiyono, 2015). Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui

dengan pasti maka dari itu menentukan sampel penelitian dari populasi dapat

menggunakan rumus Riduwan dan Akdon (2013) dalam Tajudin (2017) sebagai

berikut:

𝑛 = (((𝑍𝑎/2) 𝜎)

𝑒 ) 2

Keterangan:

n = jumlah sampel

Za/2 = nilai dari tabel distribusi normal atas tingkat keyakinan 95% = 1,96

𝜎 = standar deviasi 25%

𝑒 = standar error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)

Maka dari perhitungan rumus diperoleh:

𝑛 = (((1,96)( 0,25))

0,05) 2 = 96,04

Berdasarkn hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah 96,04 untuk lebih mudah maka dibulatkan menjadi

100 responden. Jadi penelitian ini menggunakan 100 responden untuk dijadikan

sampel penelitian.

Page 3: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

35

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

yang berupa kuesioner dari PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Kelapa Dua Kota Depok. Menurut Sarwono (2006) Data primer adalah data yang

diperoleh dari responden melalui kuesioner atau data hasil wawancara dengan

narasumber.

3.3.2 Teknik Pengolahan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik penyebaran kuesioner, menyebarkan daftar pertanyaan

kepada nasabah yang menabung di PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Kelapa Dua Kota Depok yang menjadi responden dalam penelitian.

Menrut Sugiyono (2012) dalam penelitian kuantitatif, analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Kegiatan dari analisis data yaitu mengelompokan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Setelah data

terkumpul, langkah berikutnya dalam penelitian ini adalah dengan melukan

pengolahan data. Mengolah data tentunya memiliki sebuah tujuannya yaitu

untuk menarik kesimpulan data yang telah dikumpulkan. Metode pengolahan

data didalam penelitian ini menggunakan software SPSS (Statiscal Package for

Sosial Science) versi 23. Tentunya di dalam kegiatan pengolahan data memiliki

beberap tahapan yang harus dipenuhi/dilaksanakan. Beberapa tahapan-

tahapannya yaitu sebagai berikut:

a. Editing yaitu proses yang dilakukan setelah semua data terkumpul untuk

melihat jawaban dari kuesioner yang telah terisi atau belum terisi.

Page 4: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

36

b. Coding yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap aneka ragam kuesioner

yang serupa. Penelitian membuat serta menggunakan kode dalam kuesioner

sebagai berikut:

1) SS = Sangat Setuju

2) ST = Setuju

3) N = Netral

4) TS = Tidak Setuju

5) STS= Sangat Tidak Setuju

c. Tabulasi yaitu proses pengelompokan data atas semua jawaban-jawaban

dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud

dalam bentuk tabel yang berguna dan berdasarkan tabel untuk mendapatkan

hubungan antara variabel-variabel yang ada.

d. Scoring

Skala Likert (Method of Summated Rating), Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu atau kelompok tentang

fenomena sosial (Sugiyono, 2011). Fenomena sosial ini disebut variabel

penelitian yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti. Jawaban dari

setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain: sangat

setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju, selalu, sering,

kadang-kadang, tidak pernah. Proses yang berupa pemberian skor pada

jawaban kuesioner, dalam penelitian ini menggunakan skala 5 tingkat (skala

likert) yaitu sebagai berikut:

1) SS = Sangat Setuju diberi Skor 5

2) ST = Setuju diberi Skor 4

3) N = Netral diberi Skor 3

4) TS = Tidak Setuju diberi Skor 2

5) STS= Sangat Tidak Setuju diberi Skor 1

Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada responden dan

obyek. Jadi dapat mempelajari bagaimana respon yang berbeda dari tiap-tiap

responden. Selain metode kuesioner, juga digunakan metode wawancara untuk

Page 5: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

37

mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner yang tersebar. Wawancara juga

digunakan untuk memperluas cakrawala penelitian tentang data-data lain yang

tidak terformulasi dalam kuesioner, namun memiliki implikasi strategis bagi

perusahaan, sehingga layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Selain itu

wawancara juga digunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui

kuesioner.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruk yang sifatnya telah diberi angka

(kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai

bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat

berubah-ubah nilainya (Siregar, 2017). Terdapat dua jenis variabel dalam

penelitian ini yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen

(terikat). Variabel independen (bebas) pada penelitian ini yaitu Kualitas

Pelayanan, Promosi, Kesadaran Merek, dan Religiuitas, sedangkan variabel

dependen (terikat) yaitu Keputusan Menabung pada produk tabungan BSM di

PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok.

3.5 Oprasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan pengujian terhadap Pengaruh

Kualitas Pelayanan, Promosi, Kesadaran Merek, dan Religiuitas Terhadap

Keputusan Menabung Pada Produk Tabungan BSM Studi Kasus PT. Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok. Berikut

definisi variabel yang digunakan dalam penelitian.

1. Variable Independen

Variabel independen (bebas) yang dilambangkan dengan (X)

menurut Sugiyono (2013) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Page 6: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

38

Variabel independen (bebas) yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio

profitabilitas yang terdiri dari sebagai berikut:

1) Kualitas Pelayanan (X1)

Menurut Assauri (2007) kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai

penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau

layanan secara menyeluruh. Kualitas layanan merupakan suatu proses

evaluasi menyeluruh pelanggan mengenai kesempurnaan kinerja layanan.

Pelayanan yang baik akan memberikan dampak positif bagi setiap anggota

maupun calon anggota sehingga dapat menarik minat anggota untuk

menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Adapun indikator kualitas

pelayanan Berwujud (tangible), Kehandalan (reliability), Ketanggapan

(responsiveness), Jaminan (assurance), dan Empati (empathy).

2) Promosi (X2)

Promosi Menurut Kasmir (2014) adalah sarana yang paling ampuh

untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Secara garis besar

keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan sebagai indikator

yaitu Periklanan (Advertising), Promosi penjualan (Sales Promotion),

Publisitas (Publicity), dan Penjualan pribadi (Personal Selling).

3) Kesadaran Merek (X3)

Aaker (2010) dalam Uslu dkk (2013) mendefinisikan kesadaran merek

(brand awareness) sebagai kemampuan yang dimiliki oleh pembeli

potensial untuk mengenali dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari

kategori produk tertentu. Adapun indikator kesadaran merek menurut

Durianto dkk (2004) dalam Tajudin (2017) adalah tidak menyadari merek

(Brand Unaware), pengenalan merek (Brand Recognition), pengingatan

kembali terhadap merek (Brand Recall), dan puncak pemikiran (Top of

Mind).

4) Religiusitas (X4)

Religiusitas menurut Glock dan Stark dalam Sari (2012) adalah tingkat

konsepsi seseorang terhadap agama dan tingkat komitmen sesorang

terhadap agamanya. Tingkat konseptualisasi adalah tingkat pengetahuan

Page 7: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

39

sesorang terhadap agamanya, sedangkan yang dimaksud dengan tingkat

komitmen adalah sesuatu hal yang perlu dipahami secara menyeluruh,

sehingga terdapat berbagai cara bagi individu untuk menjadi religius.

Adapun indikator religiusitas antara lain ideological dimension, intelektual

involvement, ritual dimension, consequention dimension, dan Experimental

Involvement.

2. Variable Dependen

Variabel dependen (terikat) yang dilambangkan dengan (Y) menurut

Sugiyono (2013) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Variabel dependen (terikat) yang digunakan pada

penelitian ini adalah keputusan menabung pada produk tabungan BSM di PT.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kelapa Dua Kota Depok.

Menurut Kotler (2002) Pengambilan keputusan merupakan suatu

kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan

mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Kotler dan Amstrong

(2012) konsumen akan melalui lima tahap dalam pengambilan keputusan

pembelian. Adapun indikator pengambilan keputusan antara lain pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

perilaku setelah pembelian.

3.5.1 Definisi Oprasional Variabel

Menurut Sugiono (2004) definisi operasional variabel merupakan suatu

definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti untuk

menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu oprasional yang

diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel dalam penelitian

ini disajikan pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

40

Tabel 3.1 Definisi Oprasional dan Indikator

No Variabel

penelitian

Definisi Oprasional Indikator No item

kuesioner

Referensi

kuesioner

1. Keputusan

Menabung

(Y)

Menurut Kotler dan

Amstrong (2012)

dalam Tajudin dan

Mulazid (2017),

“Consumer buyer

behavior refers to

the buying behavior

of final consumers-

individuals and

households that buy

goods and services

for personal

consumption.”

Pengertian tersebut

dapat diartikan

bahwa keputusan

pembelian mengacu

pada pembelian

akhir atau kesan dari

konsumen tersebut,

baik individual,

maupun rumah

tangga yang

membeli barang dan

jasa untuk konsumsi

pribadi.

Menetapkan

pilihan pada

produk

tabungan

32 Widowati

(2018) dan

dikembang

kan sendiri. Keyakinan

nasabah pada

produk

33

Kesediaan

nasabah untuk

berkorban

34,35

Penggunaan

produk secara

berulang

36,37

Page 9: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

41

Tabel 3.1 Definisi Oprasional dan Indikator (lanjutan)

No Variabel

penelitian

Definisi Oprasional Indikator No item

kuesioner

Referensi

kuesioner

2. Kualitas

pelayanan

(X1)

Menurut Assauri (2007)

kualitas pelayanan dapat

diartikan sebagai

penilaian pelanggan atas

keunggulan atau

keistimewaan suatu

produk atau layanan

secara menyeluruh.

Berwujud 1, 2 Yogiarto

(2015)

Kehandalan 3, Rahmawati

(2016) Ketanggapan 4,

Jaminan 5,6

Empati

7,8

3. Promosi

(X2)

Menurut Kasmir (2014)

promosi adalah sarana

yang paling ampuh untuk

menarik dan

mempertahankan

konsumennya.

Periklanan 9 Rahmawati

(2016) Promosi

penjualan

10,11

Publisitas 12 dikembangkan

sendiri no 12

dan 13

Penjualan

pribadi

13

4. Kesadaran

merek

(X3)

Aaker (2010) dalam Uslu

dkk (2013)

mendefinisikan kesadaran

merek (brand awareness)

sebagai kemampuan yang

dimiliki oleh pembeli

potensial untuk mengenali

dan mengingat bahwa

merek adalah anggota dari

kategori produk tertentu.

Tidak

menyadari

merek

14,15 Tajudin (2017)

dan

dikembangkan

sendiri no 14

dan 16

Pengenalan

merek

16,17

Pengingatan

kembali

terhadap

merek

18,19

Puncak

pemikiran

20,21

Page 10: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

42

Tabel 3.1 Definisi Oprasional dan Indikator (lanjutan)

Sumber: data diolah

3.6 Teknis Analisis Data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristik data tersebut bias dipahami dan bermanfaat

No Variabel

penelitian

Definisi Oprasional Indikator No item

kuesioner

Referensi

kuesioner

5. Religiusitas

(X4)

Religiusitas menurut

Glock dan Stark dalam

Sari (2012) adalah

tingkat konsepsi

seseorang terhadap

agama dan tingkat

komitmen sesorang

terhadap agamanya.

Tingkat

konseptualisasi adalah

tingkat pengetahuan

sesorang terhadap

agamanya, sedangkan

yang dimaksud dengan

tingkat komitmen

adalah sesuatu hal yang

perlu dipahami secara

menyeluruh, sehingga

terdapat berbagai cara

bagi individu untuk

menjadi religius.

Ideologis

(keyakinan)

22,23 Rahmawati

(2016) dan

dikembangk

an sendiri

no 25,28,29

Ritualistik

(praktik)

24,25

Eksperensial

(pengalaman)

26

Intelektual

(pengetahuan)

27,28,29

Konsekuensi

(pengamalan)

30,31

Page 11: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

43

untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.

Atau definisi lain dari analisis data yaitu kegiatan yang dilakukan untuk

mengubah data hasil dari penelitian menjadi informasi yang nantinya bias

dipergunakan dalam mengambil kesimpulan. Dalam penelitian ini menggunakan

analisis data kuantitatif yang merupakan metode analisis dengan angka-angka

yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk

memperkirakan besar kecilnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu

atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik.

Teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam didalam sebuah penelitian. Dalam melakukan sebuah analisis, penelitian

ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science).

3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Ada beberapa bentuk yang digunakan dalam melakukan analisis data

pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menujukan tingkat

keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Validitas digunakan untuk

mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan

dalam mendefinisikan suatu variabel (Sugiyono, 2008). Uji validitas dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat signifikansi

5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid,

demikian pula sebaliknya.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat diandalkan (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas instrumen

dapat dilihat dari besarnya nilai Cronbach alpha digunakan untuk mengetahui

Page 12: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

44

reliabilitas konsisten interitem atau menguji kekonsistenan responden dalam

merespon seluruh item. Instrumen untuk mengukur masing-masing variabel

dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach alpha lebih besar dari 0,60

(Ghaozali, 2005). Tidak konsisten dapat terjadi karena perbedaan persepsi

responden atau responden kurang mengerti dalam menjawab item-item

pertanyaan. Analisis digunakan dengan menggunakan uji statistik data yang

dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS untuk menguji realibilitas

dan validitas sesuai dengan instrumen penelitian.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2013) dalam model regresi linier ada beberapa

asumsi yang harus dipenuhi agar hasil estimasi efisien, yaitu tidak terjadi

penyimpangan dan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan nyata.

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2008) uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah residual yang telah distandarisasi normal atau tidak. Nilai residual

dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual tersebut sebagian besar

mendekati nilai rata-ratanya sehingga residual tersebut berdistribusi normal.

Jika asumsi dilewat atau dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan

statistik parametrik tidak dapat digunakan. Deteksi normalitas dilakukan

dengan melihat grafik normal Probalility Plot. Dasar pengambilan

keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika

data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak diketahui arah garis diagonal

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 13: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

45

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah variable dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (Ghozali, 2013).

Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel

ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai

korelasi antar sesamanya sama dengan nol.

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflantion factor (VIF). Jika variabel bebas saling berkolerasi, maka variabel ini

tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antar sesamanya sama dengan nol. Deteksi untuk mengetahui ada tidaknya

gejala multikolinearitas dalam model regresi penelitian ini dapat dilakukan

dengan cara melihat nilai variance inflation factor (VIF), dan nilai tolerance.

Gejala multikolinearitas tidak terjadi apabila bilai VIF tidak lebih besar dari 10

serta nilai tolerance kurang dari 0,10 (Ghozali, 2011).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah (Ghozali, 2011):

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 14: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

46

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ada korelasi antar variabel pengganggu pada periode tertentu dengan

variabel pengganggu periode sebelumnya. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin Watson (Suyonto, 2010) adalah sebagai berikut:

1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2).

2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau

-2 ≤ DW ≤ +2.

3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2.

3.6.3 Uji Hipotesis

3.6.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Uji signifikasi Individual atau uji statistik t pada dasarnya

menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Cara melakukan uji

t adalah sebagai berikut (Ghazali, 2013):

a. Quick look: apabila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih

dan derajat kepercayaan sebesar 5 persen, maka H0 yang menyatakan

bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).

Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa sutu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen.

b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila

nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita

menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu varibel

independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Dimana t

tabel > t hitung, H0 diterima. Dan jika t tabel < t hitung, maka Ha di terima,

begitupun jika sig > α (0,05), maka H0 di terima Ha ditolak dan juga sig < α

(0,05), maka H0 di tolak Ha diterima.

Page 15: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

47

3.6.3.2 Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

hipotesis digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai

berikut (Ghozali, 2013):

a. Quick look: bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat di tolak pada

derajat kepercayaan 5 persen dengan kata lain kita menerima hipoteis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara

serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila

nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel maka H0 ditolak dan

menerima Ha. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara

bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan

probability sebesar 5 persen (α=0,05). Jika sig > α (0,05), maka H0 diterima

Ha ditolak. Jika sig > α (0,05), maka H0 ditolak Ha diterima.

3.6.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier

berganda, yang mengandung makna bahwa jika menggunakan dua atau lebih

variabel independen dalam satu model regresi (Priyatno, 2012). Analisis

regresi digunakan untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel

atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap

variabel kriteriumnya. Regresi merupakan alat analisis statistik yang dapat

membantu peneliti untuk melakukan prediksi atas variabel terikat dengan

mengetahui kondisi variabel bebas.

Persamaan umum regresi yang menggunakan lebih dari dua variabel

independen adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Page 16: BAB III METODE PENELTIAN 3zuhad.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72621/BAB...dan mengingat bahwa merek adalah anggota dari kategori produk tertentu. Tidak menyadari merek 14,15

48

Keterangan:

Y = Variabel Dependen (Keputusan Menabung)

a = Konstanta/nilai Y jika X = 0

X1 = Variabel Indepnden (kualitas pelayanan)

X2 = Variabel Indepnden (promosi)

X3 = Variabel Indepnden (kesadaran merek)

X4 = Variabel Indepnden (religiuitas)

b1 = Koefisien regresi variabel independen 1 (kualitas pelayanan)

b2 = Koefisien regresi variabel independen 2 (promosi)

b3 = Koefisien regresi variabel independen 3 (kesadaran merek)

b4 = Koefisien regresi variabel independen 4 (religiuitas)

e = error

3.6.3.4 Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Angka yang menunjukkan proporsi variabel

dependen yang dijelaskan oleh variabel independen R2 menunjukkan seberapa

jauh kesesuaian persamaan regresi tersebut dengan data. Semakin besar R2nya,

berarti semakin besar proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel

independen. Semakin besar R2 semakin baik begitu pula sebaliknya (Priyatno,

2012).