2
BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1. Bahan dan Peralatan Alat-alat yang digunakan adalah botol kaca, buret, cawan penguap, chamber, gelas kimia, gelas ukur, klem, lampu UV 254 nm dan 366 nm, piknometer,pipet ukur, rak tabung reaksi, rotavapor, seperangkat alat kromatografi cair vakum, seperangkat alat reflux , statif, timbangan, vial. Bahan-bahan yang digunakan adalah batu didih, n heksan, etanol 96%, etil asetat, kertas saring, lempeng silika gel GF 254, toluena , serbuk silika, simplisia Retrofracti fructus , vaselin. 3.2. Desain dan Tahapan Praktikum 3.2.3. Pemeriksaan Parameter Ekstrak Setelah didapatkan ekstrak dari proses refluks, kemudian dilakukan pemeriksaan parameter ekstrak. Pemeriksaan parameter ekstrak ini dilakukan dengan cara pemeriksaan organoleptik ekstrak, bobot jenis ekstrak, pola kromatografi lapis tipis, dan pola dinamolisis untuk ekstrak cair ; sedangkan untuk ekstrak kental pemeriksaan parameter ekstrak yang dilakukan adalah rendemen ekstrak dan kadar air ekstrak. 3.2.4. Fraksinasi Kromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum.

BAB III Metode Praktikum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode Praktikum

Citation preview

BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

3.1. Bahan dan PeralatanAlat-alat yang digunakan adalah botol kaca, buret, cawan penguap, chamber, gelas kimia, gelas ukur, klem, lampu UV 254 nm dan 366 nm, piknometer,pipet ukur, rak tabung reaksi, rotavapor, seperangkat alat kromatografi cair vakum, seperangkat alat reflux, statif, timbangan, vial.Bahan-bahan yang digunakan adalah batu didih, n heksan, etanol 96%, etil asetat, kertas saring, lempeng silika gel GF 254, toluena, serbuk silika, simplisia Retrofracti fructus, vaselin.

3.2. Desain dan Tahapan Praktikum3.2.3. Pemeriksaan Parameter EkstrakSetelah didapatkan ekstrak dari proses refluks, kemudian dilakukan pemeriksaan parameter ekstrak. Pemeriksaan parameter ekstrak ini dilakukan dengan cara pemeriksaan organoleptik ekstrak, bobot jenis ekstrak, pola kromatografi lapis tipis, dan pola dinamolisis untuk ekstrak cair ; sedangkan untuk ekstrak kental pemeriksaan parameter ekstrak yang dilakukan adalah rendemen ekstrak dan kadar air ekstrak.

3.2.4. FraksinasiKromatografi Cair Vakum (KCV) merupakan salah satu metode fraksinasi yaitu dengan memisahkan crude extract menjadi fraksi-fraksinya yang lebih sederhana. Pemisahan tersebut memanfaatkan kolom yang berisi fasa diam dan aliran fasa geraknya dibantu dengan pompa vakum. Fasa diam yang digunakan dapat berupa silika gel atau alumunium oksida.

3.2.5. Isolasi SenyawaKromatografi Lapis Tipis Preparatif. Sejumlah fraksi ditotolkan ke pelat silika gel GF 254 secara berderet sehingga membentuk pita sebagai garis awal pengembangan. Keringkan di udara beberapa saat. Pelat dimasukkan ke dalam chamber berisi pengembang n heksan( toluene) : etil asetat (7:3) yang telah jenuh. Dilakukan kromatografi sampai tanda batas. Menggunakan sinar uv dilihat pita yang terbentuk. Kerok salah satu pita yang terbentuk dan saring hasil kerokan dengan pelarut pengembang yang digunakan.