47
MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2018/2019

MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

MODUL PRAKTIKUM

METODE SURVEY CEPAT

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KALIMANTAN TIMUR

2018/2019

Page 2: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

ii

VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN

MASYARAKAT

A. VISI

“Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Kesehatan Masyarakat yang

islami berbasis teknologi informasi yang unggul di bidang pemberdayaan

masyarakat dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial dan

lingkungan”

B. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang islami

berbasis teknologi informasi yang peka terhadap kesehatan di

masyarakat.

2. Mengembangkan riset dibidang kesehatan masyarakat untuk

berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan.

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakat

dalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk

menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan

dan lingkungan.

4. Mengembangkan kerjasama dibidang kesehatan masyarakat dengan

berbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luar

negeri.

C. TUJUAN

1. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan masyarakat yang berkarakter,

berwawasan dan berkemajuan yang berpijak pada nilai – nilai

keislaman dan mampu memanfaatkan teknologi informasi yang

berkontribusi terhadap pembangunan dan menjadi solusi masalah

sosial dan lingkungan.

2. Menghasilkan produk penelitian IPTEKS kesehatan masyarakat yang

berbasis teknologi informasi dan ramah lingkungan.

Page 3: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

iii

3. Melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk

menjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinan

dan lingkungan.

4. Menghasilkan kerjasama dalam bidang Catur Dharma Perguruan

Tinggi yang produktif dan saling menguntungkan baik dalam dan luar

negeri

D. SASARAN

1. Peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan

2. Pengembangan SDM dosen dan tenaga kependidikan

3. Pengembangan wahana pendidikan

4. Pengembangan program studi baru

5. Peningkatan penelitian dan publikasi ilmiah

6. Optimalisasi pengabdian masyarakat yang diprioritaskan pada upaya

mengatasi masalah sosial, pengangguran dan lingkungan

7. Peningkatan kerjasama nasional maupun internasional

Page 4: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Metode

Survey Cepat.

Kami berharap dengan adanya modul praktikum ini dapat memberikan

manfaat kepada pembaca khusunya mahasiswa kesehtaan masyarakat. Kami

menyadari bahwa dalam pembuatan modul ini masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

penyempurnaan modul berikutnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Samarinda, Agustus 2019

Penyusun

Page 5: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

VISI, MISI DAN TUJUAN................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 3

A. Menentukan Masalah .................................................................. 3

B. Menentukan Besar Sampel .......................................................... 9

C. Mengembangkan Instrument Survey .......................................... 12

D. Pelaksanaan dan Pengorganisasian Survey ................................. 18

E. Analisis, Interpretasi dan Laporan .............................................. 30

BAB III PENUTUP ............................................................................... 38

A. Kesimpulan ................................................................................. 38

B. Saran ............................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 40

FORMULIR PENILAIAN ................................................................... 42

Page 6: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Survei cepat datang sebagai salah satu bentuk survai alternatif yang

banyak digunakan karena timbulnya pertanyaan mendasar di lapangan

yang perlu jawaban segera namun tetap mempunyai validitas yang tinggi.

Untuk maksud ini sistem survailans yang ada terkadang tidak dapat

memberikan jawaban terhadap keinginan untuk menyusun suatu

perencanaan yang memerlukan informasi yang akurat. Pertanyaan–

pertanyaan seperti berapa banyak episode diare per bulan di suatu

kabupaten, berapa besar penurunan kesakitan akibat vaksinasi campak,

berapa besar cakupan imunisasi hepatitis yang telah dilakukan, berapa

besar bayi dengan ASI ekslusif merupakan pertanyaan yang biasanya

diajukan untuk mendapat jawaban instant dan Survai Cepat menjadi

alternatif utama untuk menjawabnya.

Kelemahan dari survailans yang ada sehingga diperlukannya

Survai Cepat dapat disebabkan oleh karena pencatatan routine yang

dilakukan itu:

1. Ketidaklengkapan cakupan data, tidak mencakup aspek yang

menginginkan jawaban

2. Kekurang akurasi data yang ada , kualitas data yang rendah

3. Tidak menggambarkan keadaan masyarakat secara keseluruhan

4. Data hanya mencakup keadaan dari institusi pemerintah

Melihat keadaan pencatatan rutin di atas maka dirasa perlunya

suatu teknik pengumpulan data yang dapat menggambarkan keadaan

kesehatan dimasyarakat dan dapat digunakan sebagai penunjang dari

sistem informasi yang telah ada. Umumnya untuk mengumpulkan data

dari masyarakat dan untuk mengumpulkan data yang tidak ada dalam

sistem pencatatan dan pelaporan rutin digunakan survey. Salah satu teknik

Page 7: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

2

survey yang mudah, murah dan cepat tetapi tetap memberikan hasil yang

akurat adalah Survey Cepat (Rapid Survey).

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui penentuan masalah dalam metode survey cepat.

2. Untuk mengetahui penentuan besar sampel dalam metode survey

cepat.

3. Untuk mengetahui pengembangan instrument survey dalam metode

survey cepat.

4. Untuk mengetahui pelaksanaan dan pengorganisasian survey dalam

metode survey cepat.

5. Untuk mengetahui analisis, interpretasi dan laporan dalam metode

survey cepat.

Page 8: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menentukan Masalah

1. Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Masalah

Masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa yang

diharapkan (expected) dan apa yang aktual terjadi (observed).

Idealnya semua permasalahan yang timbul harus dicari jalan

keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan

waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat

dipecahkan sekaligus, untuk itu perlu ditentukan masalah yang

menjadi prioritas. Setelah merumuskan masalah, maka dilanjutkan

dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas

masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif,

kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup.

Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager sebagai

inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini, dapat

dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam

penetapan prioritas. Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan

kebijaksanaan banyak diperlukan bersama-sama dengan kecakapan

unik untuk mensintesis berbagai rincian yang relevan. Hal ini

merupakan bagian dari proses perencanaan yang biasanya dikatakan

paling naluriah. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih

bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat

eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas.

Page 9: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

4

2. Analisis Situasi

Dalam melakukan analisis situasi, kita akan dihadapkan dengan

informasi yang akan mencerminkan dari masalah-masalah yang berada

di lapangan. Masalah yang kerap terjadi disini adalah orang terbiasa

dengan informasi rutin untuk pelaporan. Mereka biasa memahami

maksud dari data selain berkaitan dengan target kegiatan. Data terbiasa

dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa digunakan untuk

memahami lebih jauh tentang apa yang tidak beres dengan program.

Data tentang proses dalam program itu tidak tersedia sehingga

seorang menjadi tumpul. Manajer kesehatan memasukkan informasi

yang mereka miliki kedalam tabel. Jika tidak ada data, mereka diminta

memasukkan indikator yang biasa mencerminkan kegiatan atau hasil

dari elemen program kesehatan. Yang penting adalah manager

kesehatan bisa memilah-milah mana yang harus ia masukkan kedalam

kolom status kesehatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat.

3. Identifikasi Masalah

Suatu perencanaan pada dasarnya merupakan bentuk rancangan

pemecahan masalah. Oleh karena itu langkah selanjutnya dalam

perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah

kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh

dari berbagai cara antara lain laporan-laporan kegiatan dari program-

program kesehatan yang ada, surveilans epidemiologi atau

pemantauan penyebaran penyakit, survey kesehatan yang khusus

diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan, dan

hasil kunjungan lapangan supervisi.

Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-

ukuran. Ukuran-ukuran yang paling lazim dipakai adalah angka

kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas). Masalah

kesehatan harus diukur karena terbatasnya sumber daya yang tersedia

sehingga sumber daya yang ada betul-betul dipergunakan untuk

mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi.

Page 10: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

5

4. Langkah-Langkah Menentukan Masalah

Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap

yang penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya

seluruh proses penelitian yang dijalankan adalah untuk menjawab

pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Menentukan masalah

juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan

yang baku. Meskipun demikian, dengan latihan dan kepekaan ilmiah,

penentuan masalah utama yang harus segera diatasi dapat dilakukan

dengan tepat. Kriteria berikut ini akan mempermudah kita menemukan

masalah:

a) Masalah sebaiknya merumuskan setidak-tidaknya hubungan antar

dua variable atau lebih

b) Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda

dan pada umumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya.

c) Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode

empiris, yaitu dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan

digunakan sebagai bahan untuk menjawab masalah yang sedang

dikaji.

d) Masalah tidak boleh merepresentasikan masalah posisi moral dan

etika.

5. Metode Menentukan Prioritas Masalah

Banyak cara dapat dilakukan untuk menetapkan prioritas

masalah. Untuk menentukan masalah prioritas tentunya perlu diketahui

faktor yang menyebabkan suatu masalah adalah masalah prioritas.

Beberapa faktor perlu dipertimbangkan untuk menentukan masalah

prioritas. Diantara faktor tersebut adalah pertama, kemudahan

penanganan. Faktor kedua adalah seberapa besar urgency dari masalah

tersebut. Faktor ketiga adalah pertumbuhan dari masalah itu sendiri.

Faktor lainnya adalah keseriusan masalah tersebut. Untuk lebih mudah

kita menganalisis permasalahan yang menjadi prioritas, terdapat

beberapa alat analisis yang dapat digunakan. Diantaranya adalah

Page 11: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

6

dengan metode kualitatif atau dengan metode kuantitatif (Symod,

2013). Beberapa alat analisis yang dapat digunakan, antara lain :

a) Metode Brainwriting

1) Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar belakang

pendidikan dan pengalaman yang relatif sama atau setara.

2) Pimpinan diskusi mengajukan masalah pada secarik kertas dan

diletakkan di atas kertas.

3) Semua peserta membacanya kemudian menuliskan

pendapatnya pada pada kertas-kertas yang ada. Hal ini

dilakukan berulang-ulang sampai lengkap.

4) Kertas-kertas dibagikan lagi, kemudian peserta menambah atau

mengurangi pendapatnya.

5) Semua pendapat ditulis di kertas atau di papan tulis kemudian

didiskusikan untuk dicari pendapat yang terbanyak.

b) Metode CARL

Metode CARL adalah suatu teknik atau cara yang

digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data yang

tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan

menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti kemampuan

(capability), kemudahan (accessibility), kesiapan (readiness), serta

pengungkit (leverage). Pemberian skor adalah dari 0 – 10. Semakin

besar skor semakin besar masalahnya untuk diatasi, sehingga

semakin tinggi letaknya pada urutan prioritas. Kriteria CARL

tersebut memiliki arti :

1) C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana

dan prasarana )

2) A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah

diatasi atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada

ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang

pelaksanaan seperti peraturan.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

7

3) R = Readiness yaitu kesiapan diri tenaga pelaksana maupun

kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan

motivasi.

4) L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu

dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

Setelah masalah atau alternative pemecahan masalah

diidentifikasi, kemudian dibuat tebl kriteria CARL dan diisi

skornya. Bila ada beberapa pendapat tentang nilai skor yang

diambil adalah rerata. Nilai total merupakan hasil perkalian :

C x A x R x L

c) Metode Bryan

Metode Bryant juga menggunakan skoring yang didasarkan pada kriteria:

1) P = Prevalence atau besar masalah yaitu jumlah atau kelompok

masyarakat yang terkena masalah.

2) S = Seriousness atau kegawatan masalah yaitu tingginya angka

morbiditas atau mortalitas serta kecenderungannya.

3) C = Community concern yaitu perhatian atau kepentingan

masyarakat dan pemerintah atau instansi terkait terhadap

masalah tersebut.

4) M = Managebility yaitu ketersediaan sumber daya (tenaga,

dana, sarana dan metode/cara) Skor masing-masing kriteria

berkisar 1-5.

d) Metode PAHO

PAHO yaitu singkatan dari Pan American Health

Organization, karena digunakan dan dikembangkan di wilayah

Amerika Latin. Dalam metoda ini dipergunakan beberapa kriteria

untuk menentukan prioritas masalah kesehatan disuatu wilayah

berdasarkan:

Page 13: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

8

1) Luasnya masalah (Magnitude)

Magnitude masalah, menunjukkan berapa banvak penduduk

yang terkena masalah atau penyakit tersebut. Ini ditunjukan

oleh angka prevalensi atau insiden penyakit. Makin luas atau

banyak penduduk terkena atau semakin tinggi prevalen, maka

semakin tinggi prioritas yang diberikan pada penyakit tersebut.

2) Beratnya kerugian yang timbul (Severity)

Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan. Pada

masa lalu yang dipakai sebagai ukuran severity adalah Case

Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit.

3) Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan

tersebut (Vulnerability)

Vulnerability menunjukan sejauh mana tersedia teknologi

atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Tersedianya vaksin cacar yang sangat efektif misalnya,

merupakan alasan kuat kenapa penyakit cacar mendapat

prioritas tinggi pada masa lalu. Vulnerability juga bisa dinilai

dari tersedianya infrastruktur untuk melaksanakan program

seperti misalnya ketersediaan tenaga dan peralatan.

4) Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat

(Community andpolitical concern)

e) Metode USG

Menggunakan metode USG dimana dalam metode ini

didasarkan pada serangkaian kriteria yang diberi skor 1 sampai

dengan 5.

Keterangan:

1) U = Urgent atau seberapa mendesaknya masalah tersebut

2) S = Seriousness atau kegawatan yaitu tingginya angka

Morbiditas atau moralitas.

Page 14: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

9

3) G = Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni Apakah

masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit

dicegah

B. Menentukan Besar Sampel

1. Populasa dan Sampel

Populasi adalah kumpulan elemen / indvidu yang ingin diketahui

karakteristiknya. Populasi dapat berupa kumpulan orang / individu

atau barang, tetapi pada penelitian di bidang kesehatan masyarakat,

populasi umumnya merupakan kumpulan individu / orang. Sebagai

contoh, populasi dapat berupa semua balita yang ada di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, semua ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas.

Sebelum satu survey dilakukan, peneliti harus menentukan dahulu

secara pasti dan jelas populasi sasaran dari survei yang akan dilakukan.

Definisi populasi harus mencakup siapa yang akan disurvey, dan

pengukuran apa yang akan dilakukan. Atas dasar pemahaman ini,

populasi untuk pengkajian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),

adalah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah kerja Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota.

Secara ideal, survey harus mencakup semua orang yang termasuk

dalam populasi. Jika semua orang yang termasuk dalam populasi dapat

diwawancarai, maka dapat diukur cakupan program kesehatan secara

akurat. Tetapi melakukan wawancara pada semua orang yang termasuk

dalam populasi sangat memakan waktu, biaya dan sumber daya. Jadi

perlu diambil contoh beberapa orang saja yang dapat mewakili semua

orang yang ada dipopulasi. Contoh beberapa orang yang diambil dari

satu populasi ini dinamakan sampel.

Page 15: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

10

Orang / individu / rumah tangga yang diambil sebagai contoh harus

dapat mewakili populasi. Agar kondisi ini bisa tercapai, maka setiap

orang yang ada di populasi harus memiliki kesempatan yang sama

untuk terpilih sebagai sampel. Jika sampel tidak mewakili populasi,

akan diperoleh hasil yang bias, yaitu cakupan yang dihasilkan dari

sampel berbeda dengan cakupan yang ada dipopulasi.

Perbedaan antara cakupan yang sebenarnya dipopulasi dan cakupan

yang diperoleh dari sampel disebut sebagai sampling error. Kesalahan

ini selalu terjadi pada survey yang tidak mengikutsertakan seluruh

populasi. Namun kesalahan ini dapat diperkecil dengan cara memilih

sampel secara tidak bias dan memilih sampel yang cukup besar.

Memilih sampel secara tidak bias, harus didasarkan probabilitas.

Sampel berdasarkan probabilitas akan memastikan semua orang yang

ada dipopulasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai

sampel. Agar dapat memilih sampel secara probabilitas, harus dibuat

terlebih dahulu kerangka sampel. Kerangka sampel adalah daftar

semua unit (kabupaten, kecamatan, desa, rumah tangga, orang) yang

ada dalam satu populasi sasaran. Di negara berkembang, seperti

Indonesia akan sulit sekali untuk mendapatkan daftar penduduk atau

rumah tangga secara lengkap, sehingga seringkali digunakan kerangka

sampel dari unit yang lebih tinggi, seperti desa atau kecamatan.

Jumlah sampel yang dibutuhkan pada satu survey tergantung dari

tujuan survei tersebut. Survey dapat dilakukan untuk mengukur satu

parameter tertentu pada populasi, seperti : cakupan imunisasi DPT-1,

cakupan pemeriksaan antenatal, cakupan K-1, cakupan K / S, cakupan

rumahtangga sehat, dan sebagainya. Survei juga dapat dilakukan untuk

melihat hasil satu intervensi. Untuk tujuan ini survei dapat dilakukan

sebelum dan sesudah intervensi atau di dua daerah yang dilakukan

intervensi yang berbeda. Pada tujuan kedua ini, survei dilakukan untuk

menguji satu hipotesis, apakah intervensi telah membawa dampak pada

Page 16: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

11

masyarakat. Dua tujuan survey tersebut memiliki cara yang berbeda

untuk menghitung besar sampel yang diperlukan.

Pada survey cepat, umumnya tujuan survey dilakukan untuk

melihat cakupan satu program. Ada formula khusus yang digunakan

untuk menghitung jumlah sampel yang memadai pada survei cepat.

Secara praktis dapat dikatakan bahwa jumlah sampel sebanyak 30 x 7

orang (30 kluster / desa, 7 orang tiap kluster / desa) sudah mencukupi

untuk melihat cakupan kasus–kasus yang sering terjadi (proporsi

kejadian 15%–85%). Jadi saudara dapat selalu menggunakan jumlah

sampel 210 orang (30 x 7 orang), kecuali untuk kasus yang jarang

terjadi (seperti HIV/AIDS, Kusta, Tuberkulosis) dan untuk uji

hipotesis.

2. Cara Menentukan Besar Sampel

Pada survai cepat cara pengambilan sampel terdiri atas dua tahap yaitu:

a) Pemilihan 30 klaster

b) Pemilihan responden

Cluster Sampling adalah proses penarikan sampel secara acak

pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah,

misalkan berdasarkan wilayah (kodya, kecamatan, desa , dan

seterusnya). Cara ini sangat efisien bila populasi tersebar sangat luas

sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar untuk seluruh tersebut.

Pada survei komunitas sering dilakukan two stage claster

sampling seperti contoh berikut: Misalnya kita ingin meneliti karies

dentis pada anak sekolah di Makassar, dibutuhkan 6000 subjek yang

diharapkan mewakili seluruh anak di Makassar, dari daftar sekolah di

Depdikbud Makassar diambil secara random misalnya 100 sekolah.

Dari keseratus sekolah tersebut masing-masing diambil sebanyak 60

orang dari tiap anak secara random sampling.

Page 17: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

12

C. Mengembangkan Instrument Survey

1. Pengertian Instrument Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam melakukan

kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya.

Sedangkan menurut Ibnu Hajar, instrumen penelitian merupakan

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif

tentang variabel yang berkarakter dan objektif. Adapun jenis data yang

dimaksud diantaranya:

a) Data Kuantitatif

Merupakan jenis data yang berkaitan dengan jumlah atau

kuantitas yang dapat dihitung atau disimbolkan dengan ukuran-

ukuran kuantitas.

b) Data Kualitatif

Merupakan jenis data yang berkaitan dengan nilai kualitas

seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang dan lain-lain.

Instrumen mudah untuk dibayangkan jika apa yang diukur

bersifat tangible (jelas). Dan sulit dibayangkan jika apa yang diukur

bersifat intangible (tidak jelas). Instrumen yang baik harus bersifat

valid dan reliabel (dapat dipercaya).

Instrumen valid ialah instrumen yang dengan tepat mengukur

apa yang harus diukur. Instrumen reliabel jika hasil pengukurannya

bersifat ajeg atau konsisten. Instrumen sebagai alat pengumpul data

berperan sangat penting dalam sebuah penelitian. Karena tanpa

instrumen yang baik, maka tidak mungkin akan memperoleh data

yang betul-betul bisa dipercaya, sehingga dapat mengakibatkan

kesimpulan yang salah.

Page 18: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

13

Oleh karenanya instrumen penelitian harus ditetapkan secara

tepat sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian dan

menguji hipotesis

2. Jenis-Jenis Instrument Penelitian

a) Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kualitatif

Dalam instrumen yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti

sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti

kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun

kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi

validitas terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif,

penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan

peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik

maupun logistiknya. Yang melakukan validitas adalah peneliti

sendiri, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang

diteliti serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.

Peneliti kualitatif sebagai “human instrument” berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber

data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis

data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.

b) Instrumen Penelitian Untuk Penelitian Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif kualitas instrumen penelitian

berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan

pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah

teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan

data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak

digunakan secara tepat dalam pengumpulan data. Instrumen dalam

penelitian kuantitatif dapat berupa:

Page 19: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

14

1) Tes

Tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya

terdapat berbagai pernyataan, pertanyaan, atau serangkaian tugas

yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.

Ditinjau dari bentuk jawaban responden, maka tes dapat

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes lisan, tes tertulis, dan tes

perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban

responden dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk

yaitu bentuk uraian dan bentuk objektif.

Setiap jenis atau bentuk tes tentu mempunyai tujuan dan

fungsi masing-masing. Salah satu bentuk tes yang banyak

digunakan dalam penelitian adalah tes objektif karena

jawabannya antara benar atau salah.

Tes objektif menuntut responden untuk memilih jawaban

yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah

disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi

pertanyaan dan pernyataan yang belum sempurna.

2) Angket (quesioner)

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian

pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi

yang harus dijawab oleh responden. Angket mempunyai

kesamaan dengan wawancara kecuali implementasinya, dimana

angket dilaksanakan secara tertulis. Keuntungan angket, antara

lain responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi

oleh hubungan dengan peneliti, dan waktu relatif lama, sehingga

objektifitas dapat terjamin, dapat digunakan untuk

mengumpulkan data dari responden yang jumlahnya cukup

banyak. Angket terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:

a) Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban

Page 20: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

15

b) Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang

memberikan jawaban secara terbuka dimana responden

secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.

3) Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

4) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui percakapan atau tanya jawab baik langsung

maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Pengembangan Instrument

Instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data pada

subjek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas yang

bukan subjek penelitian, kemudian dilakukan analisis data meliputi

daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas butir soal dan reliabilitas.

Butir soal tersebut dianalisis menggunakan program software Anates

versi 4.0.5 (Karno & Wibisono, 2004) program pilihan ganda dan

uraian. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kelayakan instrumen untuk digunakan pada saat penelitian.

a) Pengembangan Instrumen Penelitian Bentuk Tes Pengembangan

instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan soal uraian

untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang

berhubungan dengan kegiatan praktikum:

1) Melakukan judgement instrumen kepada dosen ahli.

2) Melakukan uji coba instrumen.

3) Melakukan analisis butir soal.

4) Melakukan seleksi soal yang memiliki karakter soal yang

kurang baik.

5) Melakukan revisi untuk soal-soal yang belum memenuhi syarat

soal yang layak atau syarat soal yang belum baik.

Page 21: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

16

b) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran menunjukan sukar tidaknya suatu soal.

Soal yang sukar akan memiliki indeks yang kecil, sedangkan soal

yang mudah akan memiliki indeks yang besar. Rentang indeks

tersebut dimulai dari 0,00 sampai 1,00. Tingkat kesukaran dapat

dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

P =

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

c) Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut

dapat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2012).

Validitas butir soal dapat dihitung dengan rumus korelasi product

moment.

(∑ ) ∑ ∑

√* ∑ (∑ )+ * ∑ (∑ )+

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

∑ = Jumlah responden

∑ = Jumlah seluruh pertanyaan

d) Realibilitas Suatu Tes

Reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus

korelasi product moment Pearson dan Rumus Spearman-Brown.

1) Rumus korelasi product moment pearson

(∑ ) ∑ ∑

√* ∑ (∑ )+ * ∑ (∑ )+

Page 22: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

17

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

∑ = Jumlah responden

∑ = Jumlah seluruh pertanyaan

2) Rumus Spearman-Brown

( )

( ( )

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

4. Langkah-Langkah Menyusun Instrument

Jika instrumen dibuat atau dikembangkan sendiri, maka ada

beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:

a) Merumuskan masalah penelitian,

b) Menemukan variabel penelitian,

c) Menentukan instrumen yang akan digunakan,

d) Menjabarkan konstruksi setiap variabel,

e) Menyusun kisi-kisi instrumen setiap variabel,

f) Menyusun butir-butir instrumen,

g) Kaji ulang butir-butir instrumen,

h) Menyusun perangkat sementara,

i) Uji coba perangkat instrumen,

j) Perbaikan instrumen,

k) Penataan perangkat instrumen akhir.

Langkah penting dalam penyusunan instrumen sendiri adalah

melakukan uji coba perangkat instrumen. Langkah uji coba ini sangat

besar manfaatnya dan yaitu untuk mengetahui:

a) Apakah instrumen itu dapat di administrasikan dengan mudah, hal

ini dapat dilakukan dengan observasi.

b) Apakah setiap butir itu dapat dibaca dan dipahami oleh responden.

Page 23: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

18

c) Ketepatan instrumen, baik butir instrumen maupun perangkat

instrumen secara keseluruhan.

d) Ketetapan (reliabilitas) instrument.

D. Pelaksanaan dan Pengorganisasian Survey

1. Konsep Penelitian Survey

a) Pengertian Metode Survey

Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam

penelitian yang dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap

suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian

survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan

yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan

proses transformasi komponen informasi ilmiah.

Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survey adalah

penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur /

sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua

jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis.

Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner

berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada

responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di

antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari

responden.

Penelitian survey merupakan kegiatan penelitian yang data

pada saat tertentu denga tiga fungsi metode Survey menurut de

Vauess (1991:5-6):

Pertama; Menggambarkan karakteristik data. Survey dapat

digunakan untuk memberikan gambaran tentang data dan

kecenderungan yang ada. Dalam hal ini, survey dapat menjelaskan

berapa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian, bagaimana

karakteristik mereka, berapa porsen yang berpendidikan sarjana,

dan sebagainya. Dalam jajak pendapat, survey dapat

Page 24: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

19

menggambarkan kecenderungan sikap publik terhadap suatu isu

tertentu.

Kedua; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau

kecenderungan tertentu dari suatu fenomena. Survey dapat

dimanfaatkan untuk memahami penyebab sebuah gejala melalui

perbandingan kasus-kasus. Contoh: Peneliti dapat melihat

bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan

kemampuan mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan

sikap dengan latar belakang identitas responden.

Ketiga; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat

digunakan untuk menganalisis relasi sebab akibat. Sebagai contoh:

survey dapat digunakan untuk membuat prediksi mengenai

pengaruh tingkat pendidikan pada kemampuan mengakses internet.

Namun, meski dapat mengeksplorasi relasi tersebut, survey

memiliki sejumlah keterbatasan, di antaranya tidak cukup mampu

menjelaskan kompleksitas fenomena relasi sebab akibat secara

komprehensif atau membahas secara kontekstual munculnya

problem tertentu.

Secara sederhana penelitian survey merupakan cara untuk

mengumpulkan informasidengan menggunakan isntrumen

penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada

responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab

akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.

b) Tujuan Penelitian Survey

Penelitian Survei bertujuan untuk :

1) Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan

memerlukan informasi dari subjek yang di pelajari.

2) Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas

apa yang sedang menggejala

3) Identifikasi masalah-masalah, dan

Page 25: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

20

4) Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang

menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan massalah.

5) Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok

objek atau populasi.

6) Exploration atau penjajagan bersifat terbuka masih mencari-

cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti

masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi diskriptif

7) Evaluasi yakni mengevaluasi sampai seberapa jauh tujuan yang

digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-

tanda akan tercapai.

8) Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan hubungan

kausal dan pengujian hipotesis.

9) Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan

datang.

Sedangkan Masri Singarimbun mengungkapkan tujuan dari

penelitian survei adalahsebagai berikut :

1) Penjajagan

2) Deskriptif

3) Penjelasan

4) Evaluasi

5) Prediksi

6) Penelitian Operasional

7) Pengembangan indikator-indikator sosial

c) Unsur-Unsur Penelitian Survey

Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah

berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur

dan teknik-teknik khusus yang membedakannya dari metode

lainnya. Walaupun demikian, secara umum tetap sama dengan

metode penelitian lainya.

Page 26: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

21

Point pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang

digunakan dalam penelitian survey. Unsur-unsur yang ini adalah:

konsep, preposisi, teori, variable, hipotesa dan definisi operasional.

d) Karakteristik Penelitian Survey

Adapun karakteristik dari penelitian survey, yaitu:

1) Tujuan utama survey adalah untuk menghasilkan statistik,

deskriptif kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang

berbagai aspek populasi yang diteliti.

2) Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan

mengajukan pertanyaan kepada orang yang jawabannya

kemudian merupakan daya yang akan dianalisis.

3) Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari

populasi atau sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi

anggota populasi.

e) Ciri-ciri penelitian Survey

1) Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena

2) Menerangkan hubungan (korelasi)

3) Menguji hipotesis yang diajukan

4) Membuat prediksi (forcase) kejadian

5) Memberikan arti atau makna atau implikasi pada suatu masalah

yang diteliti. Jadi penelitian deskripsi mempunyai cakupan yang

lebih luas.

2. Macam-Macam Pendekatan Survey

Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian

dari studi deskriptif dan meliputi :

a) School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi

belajar, proses belajar mengajar, ciri-ciri personalia pendidikan,

keadaan murid dan hal-hal yang menunjang proses belajar

mengajar.

Page 27: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

22

b) Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi

mengenai tugas-tugas umum dan tanggung jawab para karyawan,

aktifitas khusus yang dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota

organisasi, kondisi kerjanya dan fasilitas.

c) Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content

analysis), analisis aktivitas atau analisis informasi. Contoh

kegiatannya: meneliti dokumen, menganalisis peraturan, hukum,

keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga dapat dilakukan

untuk menganalisis isi buku dengan menghitung istilah, konsep,

diagram, tabel, gambar, dan sebagainya untuk mengetahui

klasifikasi buku-buku tersebut.

d) Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui

pendapat umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi

suatu bangunan bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan

lampu lalu lintas, dan sebagainya.

e) Community Surveys. Survey ini juga disebut “social surveys” atau

“field surveys” karena di dalam survey ini peneliti bertujuan

mencari informasi tentang aspek kehidupan secara luas dan

mendalam. Walaupun kelihatannya survey ini menyangkut

masyarakat, namun sangat erat hubungannya dengan survey

sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat menggali data di masyarakat

yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan.

3. Langkah-Langkah Penelitian Survey

Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah

yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan

menggunakan berbagi teknik pengumpulan data untuk mencapai apa

yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian. Para ahli berbeda-

beda dalam menetapakan langkah dalam penelitian survei mulai dari

yang sangat simpel sampai yang terperinci. Ada tiga langkah

terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie,

Page 28: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

23

1982), yaitu: 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih

sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.

Menurut tokoh lain, penelitian survey ada beberapa langkah yang

harus ditempuh terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan &

Schumacher, 2001), antara lain:

a) Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus

dilakukan peneliti pertama kali sebelum melakukan penelitian

survey adalah merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum merupakan rumusan yang bersifat umum tentang apa

yang ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan

tujuan khusus adalah rumusan tentang sasaran-sarasan yang lebih

spesifik yang ingin dicapai.

b) Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah

menentukan populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah,

penyebaran populasi, dan besarnya populasi akan memengaruhi

waktu, dana, dan jumlah personil yang diperlukan. Beberapa

sumber daya ini harus ditentukan bersamaan dengan penentuan

populasi target.

c) Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data.

Untuk mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan

instrumen yang valid, yakni mengumpulkan data yang benar-benar

dibutuhkan. Ada dua jenis teknik pengumpulan data dalam

penelitian survei pada umumnya, yaitu dengan menggunakan

pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya

digunakan jika survei dilakukan melalui wawancara (langsung),

adapun angket digunakan ketika pengumpulan data dilakukan

secara tidak langsung. Pedoman wawancara dan angket dalam

penelitian survei biasanya bersifat tertutup, atau telah disediakan

alternatif jawabannya.

Page 29: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

24

d) Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam

penelitian surver dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan

tanpa kehadiran peneliti atau responden mengisi angket sesuai

penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud

dengan edaran angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.

e) Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang

penting dalam penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi

baik dari segi jumlah dan karakteristiknya. Kemampuan responden

dalam menjawab angket juga harus menjadi pertimbangan dalam

hal ini.

f) Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos

harus mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah

untuk dijangkau, baik alamat responden maupun alamat peneliti.

g) Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji

coba terlebih dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi

target yang tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen

pada penelitian yang sebenarnya.

h) Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian

survei dengan menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan

jawaban yang kurang lengkap (semua), mininal 70% merupakan

rata-rata rate yang terjawab lengkap berarti angket tersebut cukup

baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka harus ada pengiriman

lanjutan pada sampel lainnya.

i) Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari

70% terutama yang dilakukan melalui via pos, maka harus

dilakukan harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut. Responden yang

dikirimkan bisa saja dari yang lama dan bisa juga respnden yang

baru dengan jarak waktu tenggang satu sampai dua minggu dari

pengiriman pertama.

Page 30: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

25

Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan

penelitian survei menurut Rea dan Parker. Antara lain: (1) identifikasi

fokus kajian dan metode penelitian; (2) membuat anggaran dan jadwal

penelitian; (3) membentuk kerangka teori dan hipotesis; (4)

menetukan teknik samling; (5) menetapkan ukuran dan pemilihan

sampel; (6) mendesain instrumen penelitian survei; (7) menguji

instrumen penelitian survei; (8) memilih dan melatih pewawancara;

(9) implementasi penelitian survei; (10) mengumpulkan jawaban

angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer;

(11) analisis data dan laporan terakhir.

Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-

beda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan

penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang ada hanya sebagai

penuntun agar apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini

tercapai sesuai dengan prosedur penelitian yang benar.

4. Pengumpuan Data Survey

a) Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan

yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu

diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan

pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh

variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan

oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut

terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis

yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang

dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi

operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu

Page 31: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

26

menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan

pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.

b) Instrumen Pengumpulan data

Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna

membantu pengumpulan data yakni :

1) Quesioner, guna memperoleh data-data factual.

2) Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat konseptual.

3) Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan

sudah memiliki standardisasi dan norma yang berlaku terhadap

jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.

Penelitian survey mempunyai banyak variasi dalam

pelaksanaannya. Dibidang pendidikan dan tingkah laku penelitian

survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk,

yaitu, survey catatan, survey menggunakan angket dengan

memanfaatkan jasa pos, survey melalui telepon, survey dengan

wawancara kelompok, dan wawancara individual.

5. Analisis Data Dalam Penelitian Survey

a) Metode Pengumpulan Data

Data merupakan hal utama yang akan diproses dan

dianalisis dalam penelitian survei. Menurut Jogiyanto (2014)

terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data diantaranya

adalah sebagai berikut Mail Survey, Personal Interviews,

Telephone Interviews, Internet Interview, Focus Groups

Discussion.

b) Instrumen Penelitian Survei

Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa

dilepaskan dari sebuah penelitian. Instrumen memiliki peranan

penting dalam penelitian sebagai alat pengumpul data. Adapun

yang menjadi instrumen penelitian survey dapat dilihat pada bagan

dibawah ini.

Page 32: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

27

Gambar 2.1 Bagan Instrument Penelitian Survey

6. Tahapan Pelaksanaan Survey

Pada survey fisik lahan, surveyor dituntut untuk mengumpulkan

informasi karakteritik fisik lahan tertentu dimana informasinya

diperoleh melalui observasi lapangan, pengambilan sampel fisik,

ataupun pengukuran di lapangan. Untuk jenis pengukurannya sendiri

bervariasi, ada pengukuran lereng, ketinggian, kerapatan, suhu, dll.

Semuanya bergantung pada fokus dan tujuan survey itu sendiri.

Berbeda dengan survey fisik, survey sosial biasanya dilakukan dengan

melakukan interview beberapa atau seluruh masyarakat tertentu yang

termasuk dalam kriteria kajian. Keduanya memiliki kesamaan yaitu

dilengkapi dengan form kuisioner survei. Jika survey fisik biasanya

diisi oleh surveyor, jika survey sosial biasanya diisi oleh surveyor atau

boleh diisi langsung pihak narasumber.

Alat survei

Kuesioner

Open ended

And close ended

Alat tes

Skala

Yes-no

Pilihan ganda

Likert-type scale

Forced Choice

personality

Achevments test

Aptitude test

Page 33: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

28

Tahapan dalam melakukan survey pemetaan harus dicermati baik –

baik. Pasalnya pada setiap survey yang berkaitan dengan pemetaan

terdiri dari 3 tahap dasar yaitu pra survey, field survey, dan pasca

survey.

a) Pra survey

Pada tahap ini dilakukan perencanaan sebelum survey.

Perencanaan meliputi penentuan metode untuk mencapai hasil,

penentuan sampel (metode sampling, jumlah dan sebaran

sample), penentuan metode pengambilan data, persiapan alat

survey dan personil, hingga estimasi waktu dan pembiayaan.

Tahap ini harus diteliti prosesnya karena kesalahan dalam

persiapan akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran saat

survey dilakukan.

Dalam proses pemetaan, pre processing cukup memiliki

andil yang besar. Beberapa survey membutuhkan data sekunder

untuk acuan saat pengambilan data primer berlangsung. Misalnya

dalam arahan penggunaan lahan, penentuan faktor fisik hingga

pengolahan data medan harus dilakukan sebelum terjun ke

lapangan. Hal ini diharapkan agar saat pengambilan data di

lapangan optimal yakni seluruh data yang tidak dapat diperoleh

melalui data sekunder maka akan diambil saat survey lapangan.

Sehingga bisa terjadi kemungkinan saat survey lebih dari satu

jenis data yang akan diambil.

Kasus lainnya pada perencanaan survey sosial, biasanya

tahap pra lapangan menghasilkan target sampel dan sebaran

hingga rute yang akan dilalui nantinya. Proses perencanaan ini

penting karena jika semuanya berjalan lancar, maka

perhitungan cost pun akan semakin akurat.

Page 34: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

29

b) Survey lapangan

Pada tahap ini sudah termasuk dalam proses pengambilan

data. Surveyor yang bekerja di lapangan akan mengikuti prosedur

untuk melakukan pengmbilan data berdasarkan titik–titik sampel

yang telah ditentukan. Survey lapangan bertujuan untuk

memperoleh data primer yang merupakan data utama dalam suatu

informasi yang akan di petakan atau diproses ataupun data untuk

melakukan uji akurasi atau validasi hasil pemprosesan pada tahap

pra survey.

Survey sendiri merupakan tahap dimana cost yang

dikeluarkan paling besar, oleh karena itu pada tahap ini surveyor

harus bisa berjalan sesuai target untuk mengejar waktu dan data

yang dibutuhkan.

c) Pasca survey

Tahapan terakhir ini merupakan pengolahan data hasil

survey dan finishing. Tahapan ini bisa menjadi tahapan tersulit

jika data survey dan pra survey memiliki anomaly sehingga

kesimpulan akan sulit diputuskan. Namun sebaliknya, jika

semuanya sesuai dengan perencanaan bahkan hasil survey

lapangan juga menunjukkan hasil yang baik, biasanya akan

terlewati dengan mudah. Hanya saja proses pada tahap pasca

survey biasanya lebih lama karena finishing dan evaluasi

diperlukan pada tahap ini.

Untuk menghasilkan peta yang baik, maka setiap prosesnya

juga harus dikerjakan dengan saksama dan teliti. Perlu jam

terbang yang banyak untuk menghasilkan tangan–tangan

profesional. Karena itulah banyak pihak yang lebih memilih

untuk menggunakan jasa survey dibandingkan melakukannya

sendiri.

Page 35: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

30

E. Analisis, Interpretasi dan Laporan

1. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam

penelitian survei. Menurut Jogiyanto (2014) terdapat bermacam-

macam teknik pengumpulan data diantaranya adalah sebagai berikut.

a) Mail Survey

Mail survey merupakan salah satu metode pengumpulan

data yang cukup praktis karena peneliti hanya perlu mengirimkan

kuesioner kepada responden melalui email. Peneliti tentunya

harus memilih responden yang mampu mengoperasikan internet

dengan cangkupan jaringan yang cukup luas. Kelebihan dari

teknik ini adalah cepat dan nyaman; mengurangi kemungkinan

interviewer bias; baik untuk menangani topik-topik pribadi /

sensitif. Adapun kekurangannya adalah kuesioner harus benar-

benar jelas; response bias (representativitas sampel terancam

karena ga semua responden menyelesaikan survei, sebagian besar

disebabkan response rate rendah).

b) Personal Interviews

Wawancara pribadi merupakan teknik yang melibatkan

peneliti secara langsung terjun ke lapangan. Peneliti melakukan

wawancara secara langsung menggunakan pedoman wawancara

yang telah dibuat sebelumnya. Kelebihan dari teknik wawancara

pribadi adalah kontrol peneliti lebih besar. Sedangkan

kekurangannya kemungkinan response rate rendah; interviewer

bias; mahal; butuh waktu banyak.

c) Telephone Interviews

Wawancara melalui telepon memungkinkan peneliti untuk

mendapatkan respon secara langsung dalam waktu yang cepat

karena wawancara dilakukan secara langsung melalui telepon.

Tentunya peneliti harus mempertimbangkan soal biaya tagihan

telepon. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih murah, cepat, dan

Page 36: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

31

memberi akses lebih luas dan baik dari personal interview.

Adapun kekurangannya adalah kerangka sampling responden-

responden potensial terbatas; kemungkinan response rate rendah.

d) Internet Interviews

Di zaman yang serba digital ini hampir setiap orang mampu

mengakses internet. Kini survei semakin populer melalui media

internet. Biasanya kuesioner berbentuk link form yang mampu

diakses oleh siapa saja. Adapun instrumen survei online yang

penah penulis temukan adalah seperti google forms,

typeform.com, monkey survey, Client Heartbeat, Zoho Survey,

Suvey Gizmo, dan Survey Planet. Kelebihan dari internet

interviews yaitu murah dan efisien untuk mendapatkan respons

survei dari sampel-sampel yang sangat besar, secara potensial

sangat beragam, dan under-represented; hemat waktu, tenaga, dan

sumber daya alam; membuka berbagai kemungkinan penelitian

lingkungan budaya, namun memiliki kekurangan yaitu sample,

response (response rate internet interview lebih rendah dari

telepon [Kraun et al., 2004; Skitka & Sargis, 2005]), dan selection

bias; tidak ada cara untuk menghasilkan random sampling (Kraut

et al., 2004); kontrol peneliti kurang.

e) Focus Groups Discussion

Yang lebih terkenal dengan singkatannya FGD merupakan

salah satu metode riset kualitatif yang paling terkenal selain

teknik wawancara. FGD adalah diskusi terfokus dari suatu group

untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal

dan santai. Kelebihannya membuat orang berbicara tentang sikap

dan persepsi mereka, informasi mendalam, dapat menggunakan

sumber yang berbeda-beda, baik untuk riset kualitatif.

Kekurangannya tidak efisien; sampel sedikit, harus memiliki

moderator yang baik, sulit dilakukan untuk topik sensitif.

Page 37: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

32

2. Instrumen Penelitian Survei

Instrumen merupakan salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari

sebuah penelitian. Instrumen memiliki peranan penting dalam

penelitian sebagai alat pengumpul data. Adapun yang menjadi

instrumen penelitian survey dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

Gambar 2.2 Bagan Instrument Penelitian Survey

a) Kuesioner sebagai instrumen utama dari penelitian survey

memiliki kelebihan yaitu peneliti akan banyak mendapatkan data

secara faktual. Adapun peran penting kuesioner adalah sebagai

berikut (Jogiyanto, 2014).

1) Kebanyakan survey mengandalkan kuesioner untuk mengukur

berbagai variabel.

2) Variabel-variabel demografis mendeskripsikan karakteristik

orang-orang yang disurvey.

Alat survei

Kuesioner

Open ended

And close ended

Alat tes

Skala

Yes-no

Pilihan ganda

Likert-type scale

Forced Choice

personality

Achevments test

Aptitude test

Page 38: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

33

3) Peneliti perlu hati-hati dan ahli untuk membuat akurasi dan

presisi kuesinoer.

4) Skala-skala laporan-diri digunakan untuk meng-assess

preferensi dan sikap orang-orang.

b) Mengonstruksikan Kuesioner

1) Melibatkan pengambilan keputusan tentang informasi apa yang

mestinya dicari dan tipe kuesioner, menulis draf kuosioner,

mempreteskan kuesioner, dan menyimpulkan dan menetapkan

prosedur penggunaannya.

2) Susunan kata harus jelas, spesifik, dengan penggunaan kata

yang sederhana, langsung, dan umum.

3) Urutan-urutan pertanyaan harus dipertimbangkan secara serius

karena dapat mempengaruhi jawaban responden. alat survei

kuesioner open-ended and close-ended, forced-choice, yes-no,

pilihan ganda skala Likert-Type Scale, alat tes aptitude test

achievementtest personality.

c) Langkah-Langkah Mempersiapkan Kuesioner

1) Tetapkan informasi apa yang seharusnya dicari

2) Tetapkan tipe kuesioner yang seharusnya digunakan

3) Tulis draf pertama kuesioner itu

4) Periksa ulang dan revisi

5) Lakukan pretest

6) Edit kuesionernya dan tetapkan prosedur penggunaannya

d) Jenis Kuesioner Terdapat beberapa jenis dari kuesioner seperti

open-ended question, close ended question, forced choice, yes-no

question, dan pilihan berganda. Adapun penjelasan dari kelima

jenis kuesioner tersebut adalah sebagai berikut.

1) Open-ended Question

Open ended question adalah sebuah pertanyaan yang

memiliki lebih dari astu jawaban yang benar dan memiliki

lebih dari satu strategi untuk mendapatkan jawaban.

Page 39: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

34

2) Close-ended Question

Close-ended question memungkinkan pewawancara lebih

mudah mengontrol yang diwawancarai, karena apa yang akan

ditanyakan sudah pasti dan menghindari yang diwawancarai

menjawab bebas.

3) Forced Choice

Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk

menjawab walaupun pilihannya tidak begitu sesuai dengan

keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling mendekati

dengan keadaan kita). Contoh: Saat berlibur saya lebih suka

pergi ke pantai atau mall

4) Yes-No Question

Kuesioner dengan bentuk pilihan ya atau tidak setidaknya

mendorong responden untuk lebih tegas dalam memilih

jawaban dari pertanyaan yang diajukan pada kuesioner.

5) Pilihan Berganda

Kuesioner tipe pilihan berganda menyajikan pertanyaan

dengan beberapa pilihan mulai dari pilihan a sampai dengan c,

maupun pilihan a sampai dengan e, tergantung dari kebutuhan

penelitian itu sendiri.

e) Skala

Penggunaan skala dalam angket memungkinkan jawaban-

jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan

self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi

dalam menjawab pertanyaan.

f) Alat Tes

Penggunaan alat tes yang berupa pertanyaan yang diajukan

sudah memiliki standarisasi dan norma yang berlaku terhadap

jenis tes yang digunakan sebagai alat tes. Alat tes seperti aptitude

test, achievement test, dan personality test bentuk pertanyaannya

mirip dengan tes potensi akademik. Tujuan dari diadakannya tes

Page 40: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

35

semacam ini adalah untuk penelitian survey yang berkaitan

dengan personalitas.

3. Kategori Error Pada Survey

Terdapat beberapa kategori error pada survey yang menyebabkan

data menjadi bias atau menyimpang. Dibawah ini merupakan bagan

kategori error pada survey (Jogiyanto, 2014).

a) Random Sampling Error: Fluktuasi statistik yang terjadi karena

perubahan variasi pada elemen yang terpilih menjadi sampel

b) Systematic Error : Muncul karena desain riset kurang sempurna,

atau kesalahan eksekusi

c) Respondent Error

d) Non-Response Error : Responden yang berpartisipasi kurang dari

yang diharapkan

e) Response Bias

f) Acquiescence : Responden cenderung setuju dengan sebagian besar

pertanyaan

g) Extremity : Kecenderungan responden untuk bersikap ekstrim

dalam menjawab

h) Interviewer Bias

i) Auspices Bias : Bias yang dialami responden karena terpengaruh

oleh nama pihak yang mengadakan survey

j) Social Desirability

k) Administrative Error

l) Data Processing Error: Error pada saat menganalisis

m) Sample Selection Error: Desain sampel tidak pas, atau kesalahan

pada eksekusi sampel

n) Interviewer Error and Cheating

4. Jenis-Jenis Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan tentunya beragam, adapun

macam-macam data penelitian menurut Nasution (2003) adalah

sebagai berikut.

Page 41: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

36

a) Nominal: Adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka

yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan

tidak menunjukkan tingkatan apapun

b) Ordinal: Data ini selain memiliki nama juga memiliki peringkat

atau urutan. Digunakan untuk mengurutkan objek yang paling

rendah sampai yang paling tinggi atau sebaliknya

c) Interval: Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai

sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain yakni, jarak

yang sama pada pengukuran. Data ini memperlihatkan jarak yang

sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran

interval tidak memberikan jumlah yang absolut dari objek yang

diukur

d) Rasio: Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah

dengan satu sifat yang lain , yakni ukuran yang memberikan

keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur.

5. Analisis Data

a) Korelasi dan Kausalitas

1) Bila hubungan di antara dua variabel dapat dijelaskan oleh

variabel ketiga, hubungan itu disebut spurious (semu).

2) Bukti korelasional yang dikombinasikan dengan pendekatan

multimetode dapat membantu peneliti mengidentifikasi

penyebab-penyebab potensial perilaku.

3) Contoh Penelitian Survey: Pengaruh Reputasi dan

PopularitasSekolah terhadap Minat Pendidikan dalam

Masyarakat

4) Rumusan Masalah:

a) Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah terhadap

minat pendidikan dalam masyarakat?

b) Apakah ada pengaruh antara popularitas sekolah terhadap

minat pendidikan dalam masyarakat?

Page 42: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

37

c) Apakah ada pengaruh antara reputasi sekolah dan

popularitas sekolah terhadap minat pendidikan dalam

masyarakat?

5) Uji Korelasi (hubungan) dan Regresi (pengaruh)

Uji korelasi bisa menggunakan teknik Pearson Correlation,

Kendall’s tau-b, dan Spearman Correlation dan SEM.

Page 43: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

38

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menentukan Masalah

Menentukan masalah kesehatan yang menjadi prioritas di

kabupaten / kota, dan menentukan tujuan pelaksanaan survei secara

jelas dan rinci. Pengelola program kesehatan di kabupaten / kota tentu

mempunyai prioritas masalah yang akan ditanggulangi Besarnya

masalah seperti rendahnya pencapaian target satu program atau

kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dapat diketahui dari

laporan bulanan, pertemuan rutin atau melakukan kajian dari sumber 9

sumber informasi yang relevan.dari penentuan masalah yang akan

menjadi prioritas tersebut perludi deskripsikan tujuan pelasanaan

survei secara jelas dan rinci. Semakin rinci tujuan akan semakin mudah

mengembangkan kuesioner survei cepat dan melakukan analisis data.

2. Menentukan Besar Sampel

Umumnya untuk mengumpulkan data dari masyarakat dan untuk

mengumpulkan data yang tidak ada dalam sistem pencatatan dan

pelaporan rutin digunakan survai. Salah satu teknik survai yang

mudah, murah dan cepat tetapi tetap memberikan hasil yang akurat

adalah Survey Cepat (Rapid Survey).

3. Mengembangkan Instrument Survey

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatan untuk

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

dipermudah olehnya.

Jenis-jenis instrument penelitian ada dua yaitu instrument

penelitian untuk penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, angket,

wawancara dan observasi.

Page 44: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

39

Salah satu langkah penting dalam penyusunan instrumen sendiri

adalah melakukan uji coba perangkat instrumen. Dan syarat pokok

suatu instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas.

4. Pelaksanaan dan Pengorganisasian Survey

Tahapan dalam melakukan survey pemetaan harus dicermati baik-

baik. Pasalnya pada setiap survey yang berkaitan dengan pemetaan

terdiri dari 3 tahap dasar yaitu pra survey, field survey, dan pasca

survey.

5. Analisis, Interpretasi dan Laporan

Analisis data adalah suatu tahap mengorganisir data sesuai dengan

pola, kategori, dan unit-unit deskriptif tertentu. Sedangkan interpretasi

adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang

dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan

keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada.

B. Saran

Sebaiknya didalam pelaksanaan praktikum ini waktu yang

digunakan dengan baik agar praktikum berjalan sesuai dengan yang

diinginkan. Dan juga praktikum harus sesuai dengan prosedur agar tidak

terjadi kesalahan.

Page 45: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

40

DAFTAR PUSTAKA

Ariawan, I. 1996. Tinjauan Statistik Metode Survei Cepat. Jakarta : FKM-UI dan

Pusdakes Depkes RI.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Bennett, S., Woods, T., Liyanage, W.M., dan Smith, D.L. 1991. A Simplified

General Method For Cluster-Sample Surveis Of Health In Developing

Countries, World Health Statistics Quarterly. 44(3) : 98-106.

Departemen Kesehatan RI. 1998. Modul Metode Survei Cepat untuk Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kotamadya (Edisi kedua). Jakarta : Pusat Data

Kesehatan.

Janti S. 2014. Analisis Validitas dan Reliabilitas Dengan Skala Likert Terhadap

Pengembangan SI/TI Dalam Penentuan Pengambilan Keputusan

Penerapan Strategi Planning Pada Industri Garmen. Pros Semin Nas Apl

Sains Teknol. Yogyakarta.

Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi ke 10). Yogyakarta

:BPFE.

Karno To & Wibisono, Y. 2004. Analisis Butir Soal dengan menggunakan

Software Anates V4.

Nangi, Moh.Guntur. 2010. Problem Solving Kesehatan Masyarakat.

Available from : Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan.

Edisi Ketiga. Jakarta.

McMillan, J.H. and Schumacher, S. 2001. Research in Education. New York:

Longman, Inc.

Page 46: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

41

Reinke, William A. 1994. Perencanaan Kesehatan Untuk Meningkatkan

Efektifitas Manajemen. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan

R&D, Bandung: Alfabeta Bandung.

Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Symod, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis

Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan Kesehatan Di Suatu Wilayah.

Page 47: MODUL PRAKTIKUM METODE SURVEY CEPAT

42

Formulir Penilaian Praktik Mandiri Metode Survey Cepat

No.

Aspek yang Dinilai

Bobot

Nilai

YA

TIDAK

1. Menentukan Masalah 20

2. Menentukan Besar Sampel 20

3. Mengembangkan Instrumen Survey 20

4. Pelaksanaan dan Pengorganisasian Survey 20

5. Analisis, Interpretasi dan Laporan 20

Jumlah 100