Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quasi Experimental Design
dan desain penelitiannya ialah Non-equivalent Control Group Design (Sugiyono,
2017), ilustrasi desain penelitian yang dimaksud.
Tabel 3. 1 Rancangan Penelitaian Non-equivalent Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O X O
Kontrol O O
Dimana:
X : Model Pembelajaran PjBL-STEM
O : Pretest-Posttest kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian Quasi Experimental digunakan agar mengetahui pengaruh model
pembelajaran PjBL-STEM pada kemampuan berpikir kreatif matematis peserta
didik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII di SMP
Negeri 1 Cikijing tahun pelajaran 2020/2021. Disamping itu, yang menjadi
variabel independennya ialah menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM
kemudian untuk variabel dependennya ialah kemampuan berpikir kreatif.
Desain penelitian Non-equivalent Control Group Design memberi kepada dua
sampel dengan perlakuan yang berbeda. Sampel yang pertama kelas eksperimen
yang sebelum dilakukan pembelajaran di beri pretest kemudian di beri perlakukan
pembelajaran PjBL-STEM diakhiri dengan posttest. Untuk kelas kontrol juga
sama di beri pretest sebelum pembelajaran serta posttest seusai pembelajaran,
namun yang membedakan adalah tidak di berinya perlakukan pembelajaran PjBL-
STEM tetapi menggunakan pembelajaran konvensional.
Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik dikelompokkan dilakukan Test
Pengetahuan Awal Matematis (PAM) untuk mengelompokkan berdasarkan PAM
dari kedua kelas tersebut. Data yang didapatkan akan dilakukan pengukuran
sebagai perbedaan pada kedua kelas. Sehingga setelah mengetahui perbedaannya,
31
akan dianalisis penyebab perbedaan tersebut berdasarkan perlakuan yang di beri.
Berikut skema dari desain penelitian ini.
Tabel 3. 2 Desain Penelitian PAM
Tingkat PAM Peserta
Didik
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Tinggi KBK-PjBL-STEM-T KBK-K-T
Sedang KBK-PjBL-STEM-S KBK-K-S
Rendah KBK-PjBL-STEM-R KBK-K-R
Total KBK-PJbl-STEM KBK-K
Dimana :
1. KBK-PjBL-STEM-T adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta
didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis
Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM tinggi.
2. KBK-PjBL-STEM-S adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta
didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis
Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM sedang.
3. KBK-PjBL-STEM-R adalah kemampuan berpikir kreatif matematis peserta
didik memakai model pembelajaran Project Based Learning berbasis
Science, Technology, Engineering, And Mathematic dengan PAM rendah.
4. KBK-K-T adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang
memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM tinggi.
5. KBK-K-S adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang
memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM sedang.
6. KBK-K-R adalah kempuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang
memakai pembelajaran kovensional mendapat PAM rendah.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang memiliki
tujuan mengetahui efektivitas penerapan PjBL-STEM pada kemampuan berpikir
kreatif matematika peserta didik. Data kuantitatif yaitu angka, didatkan dari skor
32
tes Pengetahuan Awal Matematis (PAM) dan skor pretest serta posttest.
Kemudian untuk data kualitatif didapatkan berdasarkan data hasil angket skala
sikap peserta didik.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dari populasi Sekolah Menengah Pertama Negeri
I Cikijing tahun ajaran 2020-202 kelas VIII dengan total kelas ada 5 kelas.
Dimana metode pengambilan sampel dilakukan dengan probability sampling dan
teknik simple random sampling. Populasi kelas VIII didasarkan pada informasi
dari beberapa guru di sekolah tidak terdapat pengelompokan kelas yang lebih
unggul serta kelas biasa pada dua kelas sampel kemudian rerata kemampuan
peserta didik tidak terlampau jauh pada masing-masing kelas. Sehingga metode
pengambilan sampel dikerjakan menggunakan probability sampling dan teknik
simple random sampling. Menurut Holland dan Wainer dalam (Alwi, 2015)
mengungkapkan menggunakan sampel yang beda berdasarkan satu populasi tidak
memberi perbedaan yang signifikan. Hasil pada sampel senilai 2% tidak
terlampau berbeda nyata dengan hasil 10% dari populasi yang sama. Dalam studi
eksperimental yang dilakukan pengontrolan tinggi, dianggap cukup masing-
masing kelompok yang terdiri dari delapan hingga sepuluh subyek agar
memperoleh hasil yang lebih tepat, meski uji statistik umumnya menunjukkan
signifikansi ketika sampelnya relatif besar.
Berdasarkan pertimbangan dan ungkapan tersebut, dipilih dua kelas untuk
dijadikan kelas eksperimen yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM serta
kelas kontrol yang memakai pembelajaran konvensional seperti metode ceramah
atau metode umum diterapkan pada sekolah tersebut. Peserta didik yang menjadi
sampel penelitian sebagai sumber data adalah peserta didik kelas VIII A yang
terdiri dari 12 peserta didik menjadi kelas eksperimen dan kelas VIII B yang
terdiri dari 13 peserta didik menjadi kelas kontrol.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai pada penelitian ini yaitu tes serta non-tes.
Instrumen penelitian tes yakni soal pretest, posttest, serta soal PAM dan non-tes
yaitu skala sikap.
33
1. Tes Kemampuan Awal Matematika
Tes kemampuan awal matematika atau pengetahuan awal matematika
dilakukan sebanyak satu kali sebelum pembelajaran dilakukan. Tes PAM berupa 4
soal uraian yang memuat materi mata pelajaran matematika sebelumnya yaitu
materi kelas 7. Tes ini bertujuan untuk melakukan organisir peserta didik kedalam
kriteria tinggi, sedang serta rendah.
2. Tes Kemampuan Bepikir Kreatif Matematis
Tes ini dilaksanakan dua kali yaitu pretest serta posttest. Dilaksanakannya
pretest memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis
peserta didik sebelum mendapatkan perlakukan. Posttest memiliki tujuan agar di
dapat kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik setelah mendapatkan
perlakuan. Tes ini bertujuan agar mengetahui ada peningkatan ataupun tidak.
Dalam mengevaluasi hasil kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik,
digunakan pedoman penskoran menurut (Hendriana & Soemarmo, 2017).
Sebelum instrumen digunakan pada penelitian, instrumen tes ini diujicobakan
terlebih dahulu dengan dua tipe soal dengan setiap tipe ada 4 soal yang dimana
setiap soal pada tiap tipe soal setara dengan indikator kemampuan berpikir kreatif
matematis. Tes diujicobakan kepada kelas IX SMP Negeri 1 Cikijing karena
sudah mendapatkan materi yang diujikan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui
kelayakan soal sebagai instrumen penelitian. Kemudian seusai dilakukan uji coba
soal dan selanjutnya dilaksanakan analisis untuk mengetahui keshahihan dari
instrumen tes dengan langkah berikut.
a. Validitas
Kevalidan suatu butir soal dilakukan uji validitas item, dengan memakai
rumus korelasi product moment sampai didapatkan nilai r hitung, kemudian r
hitung itu dibandingkan dengan nilai r tabel agar mendapatkan suatu ketentuan,
dengan suatu ketentuan hipotesis berikut:
H0 : butir soal termasuk kedalam butir soal valid
H1 : butir soal termasuk kedalam butir soal tidak valid
Apabila didapat r hitung > r tabel, Ho diterima, yang artinya butir soal
termasuk soal yang valid, dan jika didapat r hitung < r tabel, H0 ditolak, hal ini
34
berarti butir soal termasuk pada soal yang tidak valid. Adapaun untuk
mendapatkan nilai r hitung adalah dengan rumus berikut ini.
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]
Dimana :
skor koefisien relasi antara variabel X serta variabel Y
skor seluruh peserta didik masing-masing item soal
skor semua item soal masing-masing peserta didik
banyaknya responden
(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)
Setelah diperoleh hasil dari analsis teknik korelasi Product Moment,
dilanjutkan dengan intrepretasi nilai koefisien korelasi tersebut. Pada tabel 3. 3
tersaji mengenai interpretasi validitas item untuk menganalisis soal, yaitu.
Tabel 3. 3 Klasifikasi Nilai r Pada Validitas
Nilai Klasifikasi
0,00 0,20 Sangat Rendah
0,20 0,40 Rendah
0,40 0,60 Cukup
0,60 0,80 Tinggi
0,80 1,00 Sangat Tinggi
Berikut disajikan perolehan hasil perhitungan validitas dari butir-butir soal
yang telah diujicobakan.
Tabel 3. 4 Analsis Validitas Pada Uji Coba Soal
Tipe Soal Nomor Soal R Validitas Klasifikasi r
A
1 0,81 7,61 Valid Sangat
tinggi
2 0,35 2,08 Valid Rendah
3 0,60 4,07 Valid Cukup
35
Tipe Soal Nomor Soal R Validitas Klasifikasi r
4 0,28 1,60 Tidak
Valid Rendah
B
1 0,87 9,13 Valid Tinggi
2 0,51 3,12 Valid Cukup
3 0,73 5,63 Valid Tinggi
4 0,41 2,39 Valid Cukup
b. Realibilitas
Dalam penentuan reliabilitas soal, digunakan rumus Cronbach Alpha, hal
ini digunakan karena dalam instrumen yang akan diuji reliabilitasnya adalah
soal uraian, maka rumus yang cocok yaitu Cronbach Aplha. Rumus dalam
pencarian koefisien Cronbach Alpha yaitu:
(
)(
∑
)
Dimana:
: Reliabilitas instrumen
: Banyaknya butir item yang diujikan.
: Bilangan konstanta
: Total varians soal.
: Varians soal
Setelah itu, koefisien Cronbach Alpha akan dibandingkan dengan kriteria
pencapaiannya. Adapun kriteria terlihat dalam Tabel 3.5
Tabel 3. 5 Kritera Realibilitas
R Klasifikasi
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Sedang
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah
≤ 0,00 Tidak reliabel
(Juliandi, Irfan, and Manurung 2014)
36
Rekapitulasi hasil uji realibilitas yang termuat dalam tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Uji Realibilitas Butir Soal
Tipe Soal Realibilitas Instrumen Klasifikasi
A 0,21 Rendah
B 0,53 Sedang
c. Daya Beda
Kualitas pembeda dapat terlihat terhadap murid yang tinggi dan rendah,
maka dalam suatu butir soal diperlukan kualitas pembeda yang baik. Hal
tersebut bisa ditentukan dengan menganalisis kualitas pembeda pada tiap butir
soal yang akan dipakai. Berikut merupakan rumus yang dipakai peneliti dalam
penentuan kualitas pembeda pada butir soal tes objektif yaitu:
Dimana:
: indeks daya pembeda butir soal
: rerata skor jawaban peserta didik kelompok atas
: rerata skor jawaban peserta didik kelompok bawah
: Skor Maksimum Ideal
Tabel 3. 7 Kriteria Indeks Daya Pembeda Instrumen
Nilai Interpretasi Daya Pembeda
0,70 < DP 1,00 Sangat Baik
0,40 < DP 0,70 Baik
0,20 < DP 0,40 Cukup
0,00 < DP 0,20 Buruk
DP 0,00 Sangat Buruk
(Lestari & Yudhanegara, 2017)
Hasil analisis uji coba soal daya beda pada tiap item termuat dalam tabel
3.8.
37
Tabel 3. 8 Hasil Uji Daya Beda Instrumen
Tipe Soal Nomor Soal Klasifikasi
A
1 90 60 123 0,24 Cukup
2 50 39 174 0,06 Jelek
3 52 15 368 0,10 Jelek
4 23 17 194 0,03 Jelek
B
1 120 50 225 0,31 Cukup
2 27 14 180 0,07 Jelek
3 58 20 176 0,22 Cukup
4 13 4 345 0,03 Jelek
d. Indeks kesukaran
Dalam menganalisis tingkat kesukaran butir soal dipakai rumus yaitu:
Dimana:
: Indeks kesukaran
: total skor grup atas butir soal
: total skor grup bawah butir soal
: total skor ideal pada buti soal
Hasil dari tingkat kesukaran tersebut dibandingkan dengan kriteria yang
sudah ditentukan, kriterianya terdapat dalam tabel 3.9.
Tabel 3. 9 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Nilai Kriteria
Sangat Sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat Mudah
(Hendriana, 2017)
Rekapitulasi analisis uji coba daya beda soal, dalam tabel 3.10
38
Tabel 3. 10 Hasil Uji Daya Beda Insrtrumen
Tipe Soal Nomor Soal Klasifikasi
A
1 90 60 123 0,66 0,58 Sedang
2 50 39 174 O,19 0,18 Sngat Sukar
3 52 15 368 0,09 0,09 Sangat Sukar
4 23 17 194 0,13 0,07 Sangat Sukar
B
1 120 50 225 0,38 120 Sukar
2 27 14 180 0,11 27 Sangat sukar
3 58 20 176 0,31 58 Sukar
4 13 4 345 0,02 13 Sangat sukar
Maka rekapitulasi hasil analisis instrumen tes yang telah dilakukan yaitu:
Tabel 3. 11 Rekapitulasi Hasil Uji Coba
Tipe
Soal
No
Soal Validitas Realibilitas Daya Beda Indeks Kesukaran Interpretasi
A
1 0,71 Valid
(0,21)
Rendah
0,24 Cukup 0,66 Sedang Dibuang
2 2,08 Valid 0,06 Jelek 0,19 Sangat
Sukar Dibuang
3 4,07 Valid 0,10 Jelek 0,09 Sangat
Sukar Dibuang
4 1,60 Tidak
Valid 0,03 Jelek 0,13
Sangat
Sukar Dibuang
B
1 9,13 Valid
(0,53)
Cukup
0,31 Cukup 0,38 Sukar Dipakai
2 3,12 Valid 0,07 Jelek 0,11 Sangat
Sukar Dipakai
3 5,63 Valid 0,22 Cukup 0,31 Sukar Dipakai
4 2,39 Valid 0,03 Jelek 0,0 Sangat
Sukar Dipakai
3. Instrumen Skala Sikap
Pada penelitian ini skala sikap yang dipakai dalam pengumpulan data terkait
sikap peserta didik pada pengajaran Project Based Learning (PjBL) berbasis
39
STEM yang disusun berdasarkan skala likert. Skala Likert yang digunakan
menggunakan skala Likert model secara apriori (persentase). Peserta didik dapat
memilih jawaban yang berdasarkan pengalaman mereka. Masing-masing
pertanyaan diberi empat opsi pernyataan sikap, yakni Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Tidak Setuju (TS) serta Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun untuk rubrik skor
dalam penilaian skala Likert menurut (Salmaniah dkk, 2015) terdapat pada tabel
3.11 :
Tabel 3. 12 Rubrik Skor Angket Skala Sikap Peserta Didik
Pernyataan Postif Pernyataan Negatif
Respon Peserta didik Skor Respon Peserta didik Skor
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga proses
pengumpulan data yang dihasilkan dari PAM, tes kemampuan berpikir kreatif
serta skala sikap.
D. Teknik Pengumpulam Data
Metode Pengumpulan data diperlukan agar pengabilan data dapat diperoleh
dengan mudah. Berikut pengumpulan data yang digunakan peneliti.
Tabel 3. 13 Teknik Pengumpulan Data
No. Data Sumber Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
yang
Digunakan
1
Kemampuan
Berpikir Kreatif
Matematis
Peserta Didik
kelas sampel
Pretest serta
Posttest Perangkat tes
2
Kemampuan
Berpikir Kreatif
Matematis
Peserta Didik
kelas sampel
Pretest serta
Posttest Perangkat Tes
40
No. Data Sumber Data
Teknik
Pengumpulan
Data
Instrumen
yang
Digunakan
3 Skala Sikap
peserta didik
Peserta Didik
kelas sampel Skala Likert
Lembar Skala
Sikap
(Angket)
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 1
Dalam memberi jawaban pada rumusan masalah yang pertama, mengenai
peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang memperoleh
perlakuan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) berbasis STEM serta pembelajaran konvensional maka
dilakukan dengan pengolahan data hasil pretest serta posttest yaitu melakukan
pengujian gain ternormalisasi yang kemudian dilanjutkan analisis dengan
menggunakan software SPSS. Beberapa langkah yang dilaksanakan ialah
melakukan pencarian skor gain ternormalisasi yang diperoleh berdasarkan nilai
pretest serta posttest peserta didik dari kelas yang memperoleh pengajaran dengan
memakai model PjBL-STEM. Kemudian skor gain itu dilakukan perhitungan
menggunakan rumus gain faktor. Ketika telah memperoleh skor gain untuk setiap
peserta didik, langkah berikutnya ialah melakukan perhitungan rerata gain serta
mengklasifikasikannya. Berikut merupakan rumus gain ternormalisasi
(normalized gain) berdasarkan Hake (1999) :
n-gain
Dari rumus tersebut, nilai n-gain yang didapat berada di angka 0 hingga 1,
untuk peserta didik yang memperoleh nilai pretest serta posttest sama maka
memperoleh nilai n-gain 0, sedangkan ketika peserta didik yang memperoleh nilai
pretest 0 serta mencapai nilai maksimal ketika posttest maka mendapatkan nilai n-
gain 1. Kriteria gain ternormalisasi dikelompokkan pada tabel 8 berikut:
41
Tabel 3. 14 Kriteria ternormalsasi
Nilai N-gain Kriteria
N-gain 0,7 Tinggi
0,3 < N-gain < 0,7 Sedang
N-gain ≤ 0,3 Rendah
(Lestari & Yudhanegara, 2017)
Jika data hasil posttest berdistribusi normal serta variansnya homogen
selanjutnya dilakukan uji t-bebas (independent), namun apabila ada asumsi yang
tidak terlengkapi, data dilakukan analisis menggunakan uji statistik non-
parametrik, ialah pengujian Mann-Whitney.
a. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilaksanakan pengujian prasyarat
analisis diantaranya:
1) Uji normalitas
Dalam pengujian normalitas data bisa memakai pengujian kolmogorov
smirnov. Beberapa tahapannya yaitu:
(a) Memastikan Hipotesis
H0: Populasi berdistribusi normal
H1: Populasi tidak berdistribusi normal
(b) Memastikan Nilai
(c) Uji Statistik
(d) Memastikan Kriteria Pengujian Hipotesis
Apabila nilai | | terbesar < nilai tabel Kolmogorov Smirnov, H0
diterima dan data berdistribusi normal.
Apabila nilai | | terbesar > nilai tabel Kolmogorov Smirnov, H0
ditolak dan data tidak berdistribusi normal.
(e) Memberi Kesimpulan
(Rahayu, 2017: 31-32)
Uji normalitas data bisa dikerjakan berbantuan Software SPSS ialah Analisis
nonparametric test 1-Sample K-S. Agar didapat data berdistribusi normal
ataupun tidak, haruslah melihat angka Asymp. Sig. (2-tailed) akan ada dua
42
macam asumsu berdasarkan angka signifikansi tersebut yaitu data berdistribusi
normal jika nilai signifikansinya (p) > 0,05 sedangkan data berdistibusi tidak
normal jika nilai signifikansinya(p) < 0,05 (Sufren and Natanael 2014: 66-67)
2) Uji Homogenitas Varians
Uji homogen varians dilaksanakan dalam memberi kepastian kedua
kelompok yang disandingkan adalah kelompok yang memiliki varians
homogen. Uji homogen varins untuk dua kelompok data, bisa dikerjakan
memakai uji F. Beberapa tahapannya yaitu:
Varians ( ∑
Ketentuannya yaitu:
Apabila < kedua varians yang diuji homogeny
Apabila ≥ kedua varians yang diuji tidak homogen
(Kariadinata, 2012: 208-209)
Uji homogenitas varians dapat dilakukan dengan Software SPSS ialah
menggunakan Analyze – Compare Means – Independent Sample Test,
hasilnya, akan kita lihat nilai Sig. Apabila nilai Sig. > 0,05 data kedua
kelompok dapat dianggap homogenya secara varians (Sufren and Natanael
2014 : 114).
b. Uji t-bebas
1) Jika data hasil penelitian berdistribusi normal serta memiliki varians yang
homogen, diteruskan pengujian t-bebas pada data gain. Beberapa
tahapannya yaitu:
(a) Memastikan hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif
pada peserta didik yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM
serta model pembelajaran konvensional.
43
H1 : Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada
peserta didik yang memakai model pembelajaran PjBL-STEM serta
model pembelajaran konvensional.
(b) Memastikan Nilai Statistik Uji
√
Dimana:
serta : rerata
: simpangan baku
serta : banyaknya data
(c) Menentukan Tingkat Signifikansi (α)
Dengan:
= derajat kebebasan =
(Rahayu, 2017)
Pada Software SPSS cara membaca tabel Independent Sample T-Test yaitu
dengan melihat angka pada Sig. terlebih dahulu, bila lebih besar dari 0,05;
maka lihat nilai t serta sig. (2-tailed) dalam equal variance assumed. Jika Sig.
lebih kecil dari 0,05; lihat nilai t serta Sig. (2-tailed) dalam equal variance non
assumed (Sufren and Natanael 2014 : 114).
c. Uji Mann-Whitney
Apabila data tidak berdistribusi normal, diteruskan pengujian statistik non-
parametrik dengan pengujian Mann-Whitney. Beberapa tahapannya yaitu:
1) Menentukan Hipotesis
: Tidak ada perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada
peserta didik yang memakai pembelajaran dengan PjBL-STEM dan
model pembelajaran konvensional.
44
: Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada
peserta didik yang memakai pembelajaran dengan PjBL-STEM dan
model pembelajaran konvensional.
2) Memastikan nilai uji statistik
Rumus Mann-Whitney U menggunakan pendekatan Z:
∑
√
[∑ ∑ ]
Dimana:
: Rank untuk
: Rank untuk
N :
3) Memastikan nilai kritis
Dimana, = taraf signifikansi
4) Memastikan kriteria uji hipotesis
Apabila > , H0 diterima serta apabila ≤ , H0
ditolak.
5) Memberi kesimpulan
(Lestari & Yudhanegara, 2017)
Dengan menggunakan Software SPSS dapat dilakukan dengan Analyze –
Nonparametric test – 2 Independent Sample. Output akan memperlihatkan nilai
Asymp. Sig. (2-tailed), nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 memiliki
artian ada perbedaan yang signifikan pada kedua sampel (Sufren and Natanael,
2014 ).
2. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 2
Dalam memberi jawaban pada rumusan masalah kedua, mengenai perbedaan
pencapaian kemampuan berpikir kreatif peserta didik antara yang memakai
pembelajaran dengan PjBL-STEM dengan pembelajaran konvensional
berlandaskan tingkat Pengetahuan Awal Matematika (PAM) yang kategorinya
45
Tinggi, Sedang, Rendah. Tahapan awal yang perlu dilaksanakan ialah melakukan
olah data pada beberapa data kuantitatif dengan cara mengelompokkan peserta
didik keadalam tiga rangking, yakni: Rangking Atas (kelompok peserta didik
yang tergolong pandai), Rangking Tengah (kelompok peserta didik yang
tergolong cukup/sedang) serta Rangking Bawah (kelompok peserta didik yang
tergolong lemah), dengan menggunakan patokan sebagai berikut:
Mean + 1 SD Ranking Atas
Mean ± 1 SD
Ranking Tengah
Mean - 1 SD
Ranking Bawah
Rumus Standar Deviasi
√ ∑ ∑
Dimana :
SD : Standar Deviasi
N : Total data
X : Skor peserta didik
Analisis data yang dikerjakan ialah Analisis Of Varian (ANOVA) dua jalur
memiliki tujuan dalam melihat penyebab pada kedua unsur yang terdiri dari
beberapa kriteria pada sebuah variabel. Beberapa tahapannya yaitu:
a) Menentukan Hipotesis
Persyaratan yang perlu terpenuhi dalam melaksanakan pengujian ANOVA
yaitu:
Ho: Data adalah data tidak berdistribusi normal.
H1: Data adalah data berdistribusi normal.
b) Menguji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dipakai dalam mendapati normal tidaknya hasil
posttest. Dalam penelitian ini pengujian normalitas yang dipakai yaitu
kolmogorov smirnov. Beberapa tahapannya yaitu :
(1) Menentukan formula hipotesis
46
Nilai posttest dari model pembelajaran PjBL-STEM serta
konvensional berdistribusi normal
Nilai posttest dari model pembelajaran PjBL-STEM serta
konvensional tidak berdistribusi normal.
(2) Memastikan nilai (level signifikansi )
(3) Memastikan nilai uji statistik
(a) Memastikan Rata-rata menggunakan rumus:
∑
Dimana:
: Rerata skor peserta didik kelas yang memakai model
pengajaran PjBL-STEM serta konvensional.
∑ : Total skor masing-masing kelas yang memakai PjBL-STEM
serta konvensional.
: banyaknya peserta didik kelas yang memakai model pembelajaran
PjBL-STEM MID dan konvensional.
(b) Memastikan Standar deviasi menggunakan rumus:
√∑
Dimana:
: Standar deviasi kelas yang memakai model pembelajaran PjBL-
STEM serta konvensional.
: Angka pada data ke- pada kelas yang memakai model
pembelajaran PjBL-STEM dan konvensional.
: Rata-rata skor peserta didik yang menggunakan menggunakan
model pembelajaran PjBL-STEM dan konvensional.
N : Banyaknya peserta didik di kelas yang model pembelajaran
PjBL-STEM dan konvensional.
(c) Memastikan nilai Z
47
Dimana:
: transformasi dari angka ke notasi dalam distribusi normal.
(d) Membuat tabel FT serta FS
(e) Melakukan pencarian nilai yang terbesar dari hasil | |.
(4) Memastikan nilai tabel
Agar memperoleh nilai kuantil kolmogorov, dengan melihat nilai tabel
berdasarkan serta Total responden dalam tabel kolmogorov
smirnov.
(5) Memastikan kriteria pengujian hipotesis
H0 ditolak : apabila nilai | | terbesar ≥ nilai tabel Kolmogorov
Smirnov
H0 diterima : apabila nilai | | terbesar < nilai tabel Kolmogorov
Smirnov.
Dalam melakukan uji normalitas yang dilaksanakan menggunakan uji
kolmogorov smirnov dengan bantuan SPSS, ketentuan uji normalitasnya yaitu
apabila nilai Sig. , data berdistribusi normal.
(Rahayu, 2017)
c) Menguji homogenitas variansi
(1) Melakukan uji homogenitas variansi sesuai skor peserta didik
berlandaskan Pengetahuan Awal Matematika-PAM (Peserta didik
berkemampuan tinggi, sedang dan rendah) menggunakan rumus yaitu:
(2) Variansi skor peserta didik dengan PAM-Tinggi, Sedang serta Rendah
∑
Dimana:
: Variansi skor Posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik
tinggi, sedang serta rendah
: Skor rerata Posttest dalam setiap kelompok PAM peserta didik
: Skor ujian
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(3) Variansi gabungan skor peserta didik berlandaskan PAM
48
∑
∑
Dimana:
: Variansi skor posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik
tinggi, sedang serta rendah
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(4) Melakukan perhitungan Nilai B (Bartlett), menggunakan rumus
∑
Dimana:
: Variansi gabungan skor Posttest peserta didik
: Total peserta didik pada masing-masing kelompok PAM peserta didik
(5) Menghitung , dengan rumus:
{ ∑ }
Dimana :
: Variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM tinggi, sedang, serta
rendah
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(6) Melakukan perhitungan Nilai berdasarkan tabel
(7) Memastikan Homogenitas
Apabila
, variannya homogen. Namun, apabila
, variannya tidak homogen.
(Rahayu, 2017)
d) Melakukan uji homogenitas variansi sesuai skor peserta didik pada
pengajaran menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM serta
pembelajaran konvensional.
(1) Menentukan variansi tiap kelompok dengan rumus:
∑( )
Dimana:
49
: Variansi skor peserta didik dalam setiap kelompok model
pembelajaran PjBL-STEM
: Skor rerata Posttest dalam setiap kelompok model pembelajaran
PjBL-STEM
: Skor ujian
: Total peserta didik dalam setiap kelompok model pembelajaran
PjBL-STEM
(2) Memastikan nilai F menggunakan rumus:
(3) Melakukan pencarian derajat kebebasan menggunakan rumus: db = n – 1
(4) Memastikan nilai
(5) Memastikan kriteria homogenitas
Apabila , kedua variansi yang dilakukan pengujian
homogen, tetapi apabila , kedua variansi yang dilakukan
pengujian tidak homogen.
e) Melakukan pengujian homogenitas variansi berdasarkan pasangan
▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik
kemampuan tinggi.
▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik
kemampuan sedang.
▪ Skor peserta didik yang memakai model PjBL-STEM peserta didik
kemampuan rendah.
▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan
tinggi.
▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan
sedang.
▪ Skor peserta didik pengajaran konvensional peserta didik kemampuan
rendah.
50
(1) Variansi skor peserta didik berdasarkan variansi pasangan
∑
: variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM peserta didik tinggi,
sedang, serta rendah
: skor rerata Posttest dalam setiap pasangan pembelajaran model
pembelajaran PjBL-STEM berdasarkan PAM peserta didik
: skor ujian
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(2) Variansi gabungan
∑
∑
Dimana:
: Variansi skor Posttest peserta didik berdasarkan PAM peserta didik
tinggi, sedang serta rendah
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(3) Melakukan perhitungan Nilai B (Bartlett), menggunakan rumus
∑
Dimana:
: Variansi gabungan dari skor Posttest peserta didik
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(4) Melakukan perhitungan , menggunakan rumus:
{ ∑ }
Dimana :
: Variansi skor Posttest peserta didik dengan PAM peserta didik tinggi,
sedang serta rendah
: Total peserta didik dalam setiap kelompok PAM peserta didik
(5) Melakukan perhitungan Nilai berdasarkan tabel
(6) Memastikan Homogenitas
51
Apabila
variannya homogen. Namun apabila
, variannya tidak homogen.
(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)
d) Analisys of Variance (ANOVA) Dua Jalur
Apabila data berdistribusi normal serta variansnya homogen, diteruskan
menggunakan uji ANOVA dua jalur berdasarkan beberapa tahapan yaitu:
1) Menentukan Hipotesis
2) Membuat tabel statistik deskriptif
3) Menghitung anova dua jalur:
(a) Melakukan perhitungan Total kuadrat Total berdasarkan kelompok
A (PAM Peserta didik) serta kelompok B (Model Pembelajaran)
menggunakan rumus:
∑
∑
Dimana:
∑ : total kuadrat skor posttest semua sampel
∑ : total skor posttest semua sampel
: total peserta didik semua sampel
(b) Melakukan perhitungan Total kuadrat antar kelompok (Kelompok A
/ B), menggunakan rumus:
∑((∑ )
∑
)
Dimana:
(∑ ) : total kuadrat dalam setiap nilai posttest kelompok PAM
dengan kelompok model Pembelajaran
∑ : Total nilai posttest semua sampel
: total peserta didik dalam setiap kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran
: total peserta didik semua sampel
52
(c) Melakukan perhitungan Total kuadrat interaksi dari kelompok A dan
B, menggunakan rumus:
[∑ ∑
]
∑
Dimana:
∑ : total kuadrat skor Posttest dalam setiap kelompok PAM
masing-masing model pembelajaran
: total peserta didik dalam setiap kelompok PAM masing-
masing model pembelajaran
∑ : total nilai Posttest semua sampel
: total peserta didik semua sampel
: total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik
: total kuadrat Total berdasarkan kelompok model pembelajaran
(d) Melakukan perhitungan Total kuadrat pada kelompok, menggunakan
rumus:
Dimana:
: total kuadrat Total semua sampel
: total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik
: total kuadrat Total berdasarkan kelompok model pembelajaran
: total kuadrat Total berdasarkan kelompok (kelompok PAM
dan kelompok model pembelajaran
(e) Melakukan perhitungan derajat kebebasan menggunakan rumus:
Dimana:
: derajat kebebasan kelompok PAM peserta didik
: derajat kebebasan kelompok model pembelajaran
53
: derajat kebebasan antar kelompok (kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran)
: derajat kebebasan inter kelompok (kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran)
: total peserta didik semua sampel
(f) Melakukan perhitungan rerata kuadrat kelompok menggunakan
rumus:
Rerata kuadrat kelompok A
Rerata kuadrat kelompok B
Rerata kuadrat kelompok A dan B
Rerata kuadrat dalam kelompok
Dimana:
: Total kuadrat Total berdasarkan kelompok PAM Peserta didik
: Total kuadrat Total berdasarkan kelompok model
pembelajaran
: Total kuadrat antar kelompok (kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran
: Total kuadrat dalam kelompok (kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran
: Derajat kebebasan kelompok PAM peserta didik
: Derajat kebebasan kelompok model pembelajaran
: Derajat kebebasan antar kelompok (kelompok
PAM serta kelompok model pembelajaran)
: Derajat kebebasan inter kelompok (kelompok PAM serta
kelompok model pembelajaran)
(g) Melakukan perhitungan nilai Fhitung menggunakan rumus:
54
Dimana:
: Fhitung kelompok PAM
: Fhitung kelompok model pembelajaran
: Fhitung antar kelompok (kelompok PAM serta kelompok model
pembelajaran)
: Rerata kuadrat kelompok PAM peserta didik
: Rerata kuadrat kelompok model pembelajaran
: Rerata kuadrat kelompok PAM peserta didik serta kelompok
model pembelajaran
: Rerata kuadrat pada kelompok
(h) Menentukan nilai F dari Tabel dengan taraf signifikansi 1%
(i) Membuat Tabel perolehan ANOVA
Tabel 3. 15 Kriterian Gain Anova
Sumber Varians Total
Kuadrat
Derajat
Kebebasan
Rerata
Kuadrat F
(SV) (JK) (db) (RK)
Kelompok PAM
peserta didik (A)
Kelompok
Pembelajaran (B)
Sumber Variansi
(SV)
Total
Kuadrat
(JK)
Derajat
Kebebasan
(db)
Rata-rata
Kuadrat
(RK)
F
A interaksi B (AB)
Kelompok pada
(d)
Total (T)
(Kariadinata & Abdurrahman, 2015)
55
(j) Melakukan pengujian hipotesis
Ketentuan dari uji hipotesis ialah apabila ,
ditolak serta diterima
● Uji Normalitas : Terdapat dua tipe pengujian normalitas distribusi
data yang bisa dipakai, ialah: Komogorov Smirnov serta Shapiro-
Wilk. Apabila nilai sig. ataupun signifikansi atau nilai
probabilitas > 0,05, distribusi normal.
● Homogenitas Data : dalam pengujiannya dipakai Test Levene’s.
Ketentuan dari uji ini yaitu apabila nilai sig. > 0,05, variansi data
sama.
(k) Uji Anova Dua Jalur terbagi pada dua faktor:
● Anova satu faktor : Perbedaan rerata keterampilan pemecahan
masalah matematis peserta didik berlandaskan Kelompok PAM
peserta didik, serta beda rerata kemampuan pemecahan masalah
matematis peserta didik berlandaskan model pembelajaran
● Anova dua faktor : Interaksi pada kelompok PAM peserta didik
serta keterampilan berpikir kreatif matematis peserta didik
Pengambilan kesimpulan:
Apabila nilai probabilitas > 0,05, H0 diterima
Apabila nilai probabilitas ≤ 0,05, H0 ditolak
3. Analisis Data Untuk Menjawab Rumusan Masalah Nomor 3
Dalam memberi jawaban untuk rumusan masalah yang ketiga terkait
mengetahui sikap peserta didik pada pembelajaran PjBL-STEM. Pengolahan data
yang didapat dideskripsikan atau digambarkan dari data yang terkumpul dengan
skala likert tanpa menciptakan generalisasi. Pengolahan data yang dikerjakan
dengan melakukan penentuan pada ukuran pemusatan serta persebaran data yaitu
jenis data interval/rasio dengan teknik analisis statistik deskriptifnya adalah rata-
rata.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 1 Cikijing kelas VIII Semester
genap tahun ajaran 2020/2021. Sebelumnya penulis telas melakukan studi
56
pendahuluan, didapatkan informasi keterampilan berikir kreatif matematis peserta
didik hingga saat ini rendah sehingga diperlukan solusi agar dapat memberi
peningkatan pada kemampuan itu. Jadwal penelitian bisa terlihat dalam tabel 3.15.
Tabel 3. 16 Jadwal Penelitian
Hari/Tanggal Kelas Kegiatan
Senin, 19 April 2021 Kontrol Tes PAM dan Pretest
Senin, 19 April 2021 Eksperimen Tes PAM dan Pretest
Kamis, 22 April 2021 Kontrol Pertemuan I
Kamis, 22 April 2021 Eksperimen Pertemuan I
Senin, 26 April 2021 Kontrol Pertemuan II
Senin, 26 April 2021 Eksperimen Pertemuan II
Kamis, 29 April 2021 Kontrol Pertemuan III
Kamis, 29 April 2021 Eksperimen Pertemuan III
Senin, 3 Mei 2021 Kontrol Posttest
Senin, 3 Mei 2021 Eksperimen Posttest