28
21 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal. Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja

BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

21

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti

halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial

berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan

masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang,

dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan

Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan

bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang

pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan

Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok

Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin

transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan

hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977

diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

(PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja

Page 2: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

22

(ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk

mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah

penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995

ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga

Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi

kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian

berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian

atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan

dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini

berbunyi: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat

kemanusiaan”. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada

pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun

produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan

dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4

(empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan

Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

(JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya

UU No 24 Tahun 2011.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

23

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT

Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang

bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan

tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang

meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan

pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan

berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan

keluarganya. Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS

Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha

saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan

ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

VISI

Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang Amanah,

Bertata kelola Baik serta Unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

MISI

Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan

berkomitmen Untuk :

1. Melindungi dan Menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya.

2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.

3. Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

24

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Berikut struktur organisasi pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Depok

Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok

Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang

Depok

Tata Kerja Organisasi

Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi BPJS

Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok adalah:

1. Kepala Kantor Cabang

Kepala Kantor cabang mempunyai fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan,

mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan operasional di Kantor Cabang, selaras

dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan di Kantor Pusat, guna memastikan

pencapaian target wilayah secara optimal, sesuai dengan standard dan ketentuan yang

berlaku di perusahaan.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

25

2. Kepala Bidang Kepersertaan

Kepala Bidang Kepersetaan mempunyai fungsi merencanakan program

pemasaran formal, informal dan khusus (untuk pengembangan kepesertaan) dan

pengelolaan kepesertaan melalui program Customer Relationship Managemet (CRM)

di cabang yang selaras dengan strategi pemasaran wilayah, memantau dan membina

kinerja Marketing Officer (MO) dan Relationship Officer (RO) serta mengendalikan

pelayanan administrasi kepesertaan, guna memastikan target kepesertaan dan iuran di

cabang tercapai dengan efektif dan efisien.

3. Kepala Bidang Umum dan SDM

Kepala Bidang Umum dan SDM mempunyai fungsi memantau dan

mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, pengadaan barang

dan jasa, pemeliharaan aset dan pelayanan umum bagi pegawai (seperti rumah tangga,

kebersihan, keamanan, kearsipan, dll) serta hubungan komunikasi dengan pihak

internal dan eksternal, guna memberikan dukungan pada aspek SDM & Umum bagi

kelancaran kegiatan bisnis di kantor cabang.

4. Sekretaris

Sekretaris cabang mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan administrasi

surat menyurat, rapat intern/ekstern, administrasi personil, serta sarana dan prasarana

kerja pada Kantor cabang, guna mendukung kelancaran kerja Kepala Kantor Cabang.

5. Kepala Bidang Keuangan & TI

Kepala Bidang Keuangan & TI mempunyai fungsi memantau dan

mengkoordinasikan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan teknologi

informasi di Kantor Cabang, guna memberikan dukungan pada aspek keuangan & TI

bagi kegiatan operasional yang efektif dan efisien.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

26

6. Penata Madya TI

Penata madya TI mempunyai tugas untuk melakukan maintenance hardware dan

software, melakukan pengelolaan dan pengamanan database, menyelesaikan

permasalahan terkait hardware, software dan database.

7. Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan,

memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pelayanan program JHT, JK, JPK

dan JKK guna memastikan kegiatan pelayanan berlangsung lancar dan memenuhi

standar kualitas yang ditentukan.

8. Petugas Pemeriksa Cabang

Petugas pemeriksa cabang mempunyai fungsi untuk mengawasi dan memeriksa

perusahaan atau pemberi kerja untuk mematuhi regulasi mengenai jaminan sosial.

3.1.3. Kegiatan Organisasi

BPJS Ketenagakerjaan atau yang dikenal dengan badan penyelenggara

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang bertanggung

jawab kepada Presiden, dimana program BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk

memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi tertentu bagi tenaga kerja

Indonesia, baik sektor formal maupun informal dan orang asing yang bekerja di

Indonesia sekurang-kurangnya 6 bulan. Perlindungan yang diberikan berupa: Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan

Jaminan Pensiun (JP).

Page 7: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

27

Berikut adalah penjelasan tentang 4 program yang diberikan oleh BPJS

Ketenagakeraan, yaitu:

1. JHT (Jaminan Hari Tua)

Manfaat yang didapatkan adalah uang tunai dimana besarnaya adalah akumulasi

dari iuran perbulan di tambah dengan pengembangan dan di dapatkan oleh pekerja

pada saat pekerja mencapai usia 56 tahun atau meninggal dunia atau cacat total.

2. JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)

JKK adalah program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan atas

risiko kecelakaan di dalam lingkungan kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan.

Iuran yang harus dibayarkan tergantung pada besaran risiko, semakin tinggi risiko

yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan, semakin tinggi pula presentase yang harus

dibayarkan dari upah perbulan.

3. JKM (Jaminan Kematian)

Jaminan ini memberikan anda pelingungan atas kematian yang bukan diakibatkan

kecelakaan kerja dengan manfaat uang tunai yang akan diberikan kepada ahli waris.

4. JP (Jaminan Pensiun)

Ini merupakan salah satu program BPJS Ketenagakerjaan yang menawarkan

perlingdungan untuk peserta pensiun, peserta cacat total atau peserta meninggal dunia

dengan cara memberikan sejumlah uang setiap bulannya atau ahli warisnya.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

28

3.2. Hasil Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada BPJS Ketengakerjaan Kantor Cabang

Depok yang merupakan perusahaan jasa kesehatan daerah Kota Depok. Penulis

menyerahkan penyebaran kuesioner pada seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan

Kantor Cabang Depok yang berjumlah 35 orang. Dalam melakukan pengisian

kuesioner, penulis menunggu pengisian kuesioner selama 7 hari.

3.2.1. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini dijelaskan, sebagai berikut :

1. Populasi

Populasi yang dijadikan objek penelitian tugas akhir ini adalah karyawan pada

BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok. Penulis menentukan populasi dalam

penelitian ini berjumlah 35 orang.

2. Sampel

Sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh

yang merupakan salah satu metode Nonprobality atau sampling. Penulis menggunakan

sampling jenuh disebabkan jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil. Populasi

dalam penelitian ini berjumlah 35 orang yaitu seluruh karyawan BPJS

Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok, penulis menggunakan sampling jenuh

sehingga dari 35 populasi tersebut penulis menentukan untuk mengambil seluruh

anggota populasi menjadi anggota sampel dalam penelitian ini.

3.2.2. Karakteristik Responden

Untuk menentukan karakteristik responden, maka penulis membuat

pengelompokan berdasarkan beberapa karakteristik dalam bentuk tabel di bawah ini:

Page 9: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

29

1. Jenis Kelamin

Tabel III.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase

1 Pria 17 49%

2 Wanita 18 51%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.1 dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin pria

sebanyak 49% dengan jumlah 17 orang lebih kecil dibandingkan dengan persentase

responden wanita yaitu sebesar 51% dengan jumlah 18 orang.

2. Usia

Tabel III.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (Orang) Persentase

1 <25 Tahun 1 2,8%

2 25 – 35 Tahun 17 48,7%

3 35 – 50 Tahun 14 40%

4 >50 Tahun 3 8,5%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.2 dapat dijelaskna bahwa responden usia <25 tahun

berjumlah 1 orang dengan persentase 2,8%, usia 25 – 35 tahun berjumlah 17 orang

dengan persentase 48,7%, usia 35 – 50 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase

40%, dan usia >50 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 8,5%.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

30

3. Pendidikan

Tabel III.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase

1 SMA/SMK 2 5,7%

2 D3 9 28,8%

3 S1 22 62,8%

4 S2 2 5,7%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.3 diatas terlihat bahwa responden dengan pendidikan

terakhir SMA/SMK berjumlah 2 orang dengan persentase 5,7%, D3 berjumlah 9 orang

dengan persentase 28,8%, S1 berjumlah 22 orang dengan persentase 62,8%, S2

berjumlah 2 orang dengan persentase 5,7%.

4. Masa Kerja

Tabel III.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

No Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase

1 1 Tahun 3 8,5%

2 1 – 5 Tahun 12 34,5%

3 5 – 10 Tahun 6 17%

4 10 – 15 Tahun 14 40%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.4 terlihat bahwa responden dengan masa kerja 1 tahun

berjumlah 3 orang dengan persentase 8,5%, 1 – 5 tahun berjumlah 12 orang dengan

persentase 34,5%, 5 – 10 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 17%, 10 – 15

tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 40%.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

31

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen dilakukan terhadap indikator dari tiap-tiap variabel agar

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas indikator sebagai ukuran variabel. Berikut

ini adalah hasil yang dapat di uji validitas dan uji reliabilitas terhadap variabel

Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan. Penulis dalam melakukan uji validitas dan

reliabilitas menggunakan SPSS Versi 21.

1. Validitas

Pengujin dilakukakn dengan membandingkan r tabel. Nilai r hitung merupakan

hasil korelasi jawaban responden tiap-tiap pernyataan di setiap variabelnya yang

dianalisis dengan program SPSS dan output bernama Correctd Item Correlation.

Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5% adalah 0,344.

Tabel III.5

Hasil Validitas Variabel Motivasi (X) dan Disiplin Kerja (Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019

Variabel Indikator R.Hitung R.Tabel Keterangan

X1 0,724 Valid

X2 0,712 Valid

X3 0,782 Valid

X4 0,749 Valid

Motivasi (X) X5 0,594 0,344 Valid

X6 0,547 Valid

X7 0,634 Valid

X8 0,731 Valid

X9 0,616 Valid

X10 0,704 Valid

Y1 0,871 Valid

Y2 0,794 Valid

Y3 0,689 Valid

Y4 0,568 Valid

Disiplin Y5 0,751 0,344 Valid

Kerja (Y) Y6 0,867 Valid

Y7 0,655 Valid

Y8 0,794 Valid

Y9 0,599 Valid

Y10 0,466 Valid

Page 12: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

32

Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 21 tabel III.5 karena r hitung lebih

besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa variabel

motivasi (X) dan variabel Disiplin Kerja (Y) adalah valid (r hitung > r tabel) dan

semua pernyataan bisa digunakan seluruhnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu kuesioner dari perhitungan menggunakan SPSS dapt dilihat dari

nilai Cronbach’s Alpha kemudian diinterpretasikan pada tabel berikut ini:

Tabel III.6

Reliabel Variabel Motivasi (X) dan Disiplin Kerja (Y)

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Motivasi (X) 0,870 Sangat Reliabel

Disiplin Kerja (Y) 0,878 Sangat Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019

Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 21 tabel III.6 adalah untuk

menentukan apakah instrumen sangat reliabel atau tidak, gunakan batasan 0,6 menurut

(Priyatno, 2017) reliabilitas kurang dari 0,6 kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima

dan diatas 0,8 adalah baik. Berdasarkan perhitungan SPSS Versi 21 tabel III.6 diatas

nilai Cronbach’s Alpha dari kedua variabel lebih besar dari 0,60, maka dapat

disimpulkan indikator yang digunakan variabel motivasi dan disiplin kerja dinyatakan

sangat reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

33

3.2.4. Data Hasil Kuesioner Motivasi

Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah

dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat

dalam kuesioner tentang motivasi. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu :

1. Kebutuhan dan Mempertahankan

Pada dimensi kebutuhan dan mempertahankan penulis membuat 2 (dua)

pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh

responden. Pernyataan kebutuhan dan mempertahankan.

Tabel III.7

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan dan Mempertahankan

Alternatif Jawaban Kuesioner

1 % 2 %

Sangat Setuju 16 45,7% 21 60%

Setuju 17 48,6% 14 40%

Ragu-ragu 2 5,7% 0 0%

Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.7 dapat dilihat bahwa pernyataan no.1 sebanyak 45,7%

responden menjawab sangat setuju, 48,6% menjawab setuju, 5,7% menjawab ragu-

ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

pernyataan no.2 sebanyak 60% menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 0%

mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

34

2. Keinginan untuk dapat memiliki

Pada dimensi keinginan untuk dapat memiliki penulis membuat 1 (satu)

pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh

responden. Pernyataan untuk dapat memiliki.

Tabel III.8

Hasil Jawaban Responden Terhadap Keinginan Untuk Dapat Memiliki

Alternatif Jawaban Kuesioner

3 %

Sangat Setuju 21 60%

Setuju 14 40%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.8 dapat dilihat bahwa pernyataan no.3 sebanyak 60%

responden menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

3. Keinginan Untuk Memperoleh Penghargaan

Pada dimensi keinginan untuk memperoleh penghaargaan penulis membuat 1

(satu) pernyataan untuk dijadkan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh

responden. Pernyataan memperoleh penghargaan.

Tabel III.9

Hasil Jawaban Responden Tehadap Keinginan Untuk Memperoleh Penghargaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Alternatif Jawaban Kuesioner

4 %

Sangat Setuju 17 48,6%

Setuju 17 48,6%

Ragu-ragu 1 2,8%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Page 15: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

35

Berdasarkan tabel III.9 dapat dilihat bahwa pernyataan no.4 sebanyak 48,6%

responden menjawab sangat setuju, 48,6% menjawab setuju, 2,8% tmenjawab ragu-

ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

4. Keinginan Untuk Memperoleh Pengakuan

Pada keinginan untuk memperoleh pengakuan penulis membuat 1 (satu)

pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh

responden. Pernyataan untuk memperoleh pengakuan.

Tabel III.10

Hasil Jawaban Responden Terhadap Keinginan Untuk Memperoleh Pengakuan

Alternatif Jawaban Kuesioner

5 %

Sangat Setuju 14 40%

Setuju 21 60%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.10 dapat dilihat bahwa pernyataan no.5 sebanyak 40%

responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

5. Kondisi Lingkungan Kerja

Pada dimensi Kondisi Lingkungan Kerja penulis membuat 2 (dua) pernyataan

untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh responden.

Pernyataan lingkungan kerja.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

36

Tabel III.11

Jawaban Responden Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.11 dapat dilihat bahwa pernyataan no.6 sebanyak 28,6%

responden menjawab sangat setuju, 68,6% menjawab setuju, 2,8% menjawab ragu-

ragu, 0% menjawab tidak setujua, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

pernyataan no.7 sebanyak 57% menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0%

mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

6. Kompensasi Yang Memadai

Pada dimensi kompensasi yang penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk

dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan

pengaruh kompensasi yang memadai.

Tabel III.12

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kompensasi Yang Memadai

Alternatif Jawaban Kuesioner

8 %

Sangat Setuju 16 46%

Setuju 19 54%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Alternatif Jawaban Kuesioner

6 % 7 %

Sangat Setuju 10 28,6% 20 57%

Setuju 24 68,6% 15 43%

Ragu-ragu 1 2,8% 0 0%

Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Page 17: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

37

Berdasarkan tabel III.12 dapat dilihat bahwa pernyataan no.8 sebanyak 46%

responden menjawab sangat setuju, 54% menjawab setuju, 0% menjawa ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

7. Supervisi Yang Baik

Pada dimensi supervisi yang baik penulis membuat satu (1) pernyataan untuk

dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan

pengaruh supervisi yang baik.

Tabel III.13

Hasil Jawaban Responden Terhadap Supervisi Yang Baik

Alternatif Jawaban Kuesioner

9 %

Sangat Setuju 16 46%

Setuju 19 54%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.13 dapat dilihat bahwa pernyataan no.9 sebanyak 46%

responden menjawab sangat setuju, 54% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

8. Adanya Jaminan Pekerjaan

Pada dimensi jaminan pekerjaan penulis membuat satu (1) pernyataan untuk

dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan

adanya pengaruh jaminan pekerjaan.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

38

Tabel III.14

Hasil Jawaban Responden Terhadap Adanya Jaminan Pekerjaan

Alternatif Jawaban Kuesioner

10 %

Sangat Setuju 19 54%

Setuju 16 46%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.14 dapat dilihat bahwa pernyataan no.10 sebanyak 54%

responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

Tabel III.15

Rekapitulasi Variabel Motivasi (X)

NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 SUMX

1 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47

2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41

3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 46

6 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 44

7 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

9 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 45

10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

11 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

14 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 45

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

16 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 46

17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 46

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49

22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

Page 19: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

39

Lanjutan Tabel III.15

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

3.2.5. Data Hasil Kuesioner Disiplin Kerja

Diabawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah

dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat

dalam kuesioner tentang disiplin kerja. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu :

1. Taat Terhadap Waktu

Pada indikator taat terhadap waktu penulis membuat 3 (tiga) pernyataan untuk

dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh responden. Pernyataan taat

terhadap waktu.

Tabel III.16

Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Waktu

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

23 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48

24 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 45

25 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43

26 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 44

27 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 45

28 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 42

29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41

30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

31 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

34 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 42

35 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45

Total 154 154 161 156 154 149 160 156 156 159 1559

Alternatif Jawaban Kuesioner

1 % 2 %

Sangat Setuju 18 51% 18 51%

Setuju 17 46% 17 49%

Ragu-ragu 1 3% 0 0%

Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Page 20: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

40

Berdasarkan tabel III.16 dapat dilihat bahwa pernyataan no.1 sebanyak 51%

responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 3% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan

no.2 sebanyak 51% menjawab sangat setuju, 49% menjawab setuju, 0% menjawab

ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

Lanjutan Tabel III.16

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.16 dapat dilihat bahwa pernyataan no.3 sebanyak 57%

responden menjawab sangat setuju, 40 menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu, 3%

menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

2. Taat Terhadap Peraturan Perusahaan

Pada indikator taat terhadap peraturan peruahaan penulis membuat 2 (dua)

pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh

responden. Pernyataan taat terhadap peraturan perusahaan.

Tabel III.17

Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Peraturan Perusahaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Alternatif Jawaban Kuesioner

3 %

Sangat Setuju 20 57%

Setuju 14 40%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 1 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Alternatif Jawaban Kuesioner

4 % 5 %

Sangat Setuju 17 48,7% 15 42,8%

Setuju 15 42,8% 19 54,4%

Ragu-ragu 2 5,7% 1 2,8%

Tidak Setuju 1 2,8% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Page 21: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

41

Berdasarkan tabel III.17 dapat dilihat bahwa pernyataan no.4 sebanyak 48,7%

responden menjawab sangat setuju, 42,8% menjawab setuju, 5,7% menjawab ragu-

ragu, 2,8% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan

pernyataan no.5 sebanyak 42,8% menjawab sangat setuju, 54,4% menjawab setuju,

2,8% mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak

setuju.

3. Taat Terhadap Aturan Perilaku Dalam Bekerja

Pada indikator taat terhadap aturan perilaku dalam bekerja penulis membuat 4

(empat) pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh

responden. Pernyataan taat terhadap aturan perilaku dalam bekerja

Tabel III.18

Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Aturan Perilaku Dalam Bekerja

Alternatif Jawaban Kuesioner

6 % 7 %

Sangat Setuju 16 45,7% 24 68,6%

Setuju 19 54,3% 10 28,6%

Ragu-ragu 0 0% 1 2,8%

Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.18 dapat dilihat bahwa pernyataan no.6 sebanyak 45,7%

responden menjawab sangat setuju, 54,3% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan

no.7 sebanyak 68,6% menjawab sangat setuju, 28,6% menjawab setuju, 2,8%

mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

Page 22: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

42

Lanjutan Tabel III.18

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel III.18 dapat dilihat bahwa pernyataan no.8 sebanyak 54%

responden menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan

no.9 sebanyak 57% menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0% mejawab

ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

4. Sanksi Hukuman

Pada indikator sanksi hukumna penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk

dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan taat

terhadap sanksi hukuman.

Tabel III.19

Hasil Jawaban Responden Sanksi Hukuman

Alternatif Jawaban Kuesioner

10 %

Sangat Setuju 18 51%

Setuju 16 46%

Ragu-ragu 0 0%

Tidak Setuju 1 3%

Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 35 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Alternatif Jawaban Kuesioner

8 % 9 %

Sangat Setuju 19 54% 20 57%

Setuju 15 43% 15 43%

Ragu-ragu 1 3% 0 0%

Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%

Jumlah 35 100% 35 100%

Page 23: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

43

Berdasarkan tabel III.19 dapat dilihat bahwa pernyataan no.10 sebanyak 51%

responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,

3% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.

Tabel III.20

Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja (Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

NO Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 SUMY

1 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 47

2 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 43

3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 41

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 44

6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

8 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49

9 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47

10 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

11 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 47

12 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 41

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49

14 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 47

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

19 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 46

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

22 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48

23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49

24 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 39

25 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42

26 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 43

27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

28 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45

29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41

30 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49

31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

32 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 39

33 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

34 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 41

35 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 45

Total 157 158 158 153 154 156 163 158 160 156 1573

Page 24: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

44

3.2.6. Tabel Penolong

Sebagaimana yang telah dijabarkan diatas dalam beberapa indikator dengan

hasil jawaban dari responden variabel bebas (X) adalah motivasi sedangkan variabel

terikat (Y) adalah disiplin kerja pada tabel III.21

Berikut ini data gabungan kedua variabel tersebet sebagai berikut:

Tabel III.21

Tabel Penolong Untuk Koefisiensi Korelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

Berdasarkan tabel penolong perhitungan diatas, maka analisis antara disiplin

kerja dengan prestasi kerja dapat di ketahui bahwa:

N = 35 ∑X = 1559 ∑Y = 1573

∑X2 = 70432 ∑Y2 = 69865 ∑XY = 71245

No Resp X Y X2 Y2 XY

1 47 47 2209 2209 2209

2 41 43 1763 1681 1849

3 42 41 1722 1764 1681

4 40 41 1640 1600 1681

5 46 44 2024 2116 1936

6 44 42 1848 1936 1764

7 49 50 2450 2401 2500

8 40 49 1960 1600 2401

9 45 47 2115 2025 2209

10 41 38 1558 1681 1444

11 48 47 2256 2304 2209

12 40 41 1640 1600 1681

13 50 49 2450 2500 2401

14 45 49 2205 2025 2401

15 40 40 1600 1600 1600

16 46 50 2300 2116 2500

17 49 47 2303 2401 2209

18 40 40 1600 1600 1600

19 46 46 2116 2116 2116

20 50 50 2500 2500 2500

21 49 50 2450 2401 2500

22 50 48 2400 2500 2304

23 48 49 2352 2304 2401

24 45 39 1755 2025 1521

25 43 43 1806 1849 1764

26 44 43 1892 1936 1849

27 45 50 2250 2025 2500

28 42 45 1890 1764 2025

29 41 41 1681 1681 1681

30 50 49 2450 2500 2401

31 46 50 2300 2116 2500

32 40 39 1560 1600 1521

33 40 41 1640 1600 1681

34 42 41 1722 1764 1681

35 45 45 2025 2025 2025

Total 1559 1573 70432 69865 71245

Page 25: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

45

3.3. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Disiplin Kerja

Selain melakukan perhitungan kuesioner melalui pengolahan data excel,

penulis melakukan analisis Validitas dan Realibilitas dan ditanyakan valid dan

reliabel. Selanjutnya penulis melakukan analisis Uji Korelasi dengan tipe Product

Moment. Uji Determinasi dan Regresi linier sederhana.

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan variabel X (Motivasi) terhadap

variabel Y (Disiplin Kerja) maka digunakan perhitungan koefisien korelasi

menggunakan SPSS versi 21, sebagai berikut:

Tabel III.22

Hasil Koefisien Korelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21, 2019

Berdasarkan perhitungan SPSS versi 21 tabel III.22 koefisien korelasi dapat

diketahui bahwa nilai r sebesar 0,759, dapat diartikan bahwa hubungan antara motivasi

dan disiplin kerja karyawan memiliki hubungan yang kuat menurut tabel pedoman

interprestasi koefisien korelasi dan searah karena bernilai positif.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

46

Untuk mengetahui koefisien korelasi signifikan atau tidak perlu di bandingkan

dengan r tabel dengan uji 2 (dua) arah tingkat kesalahan 5%N=35/df=33, maka r tabel

= 0,344. Artinya r hitung ≥ r tabel. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan positif

dan nilai koefisien korelasi antara motivasi dengan disiplin kerja karyawan sebesar

0,759.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Setelah ditemukan hasil koefisiensi korelasi kemudian selanjutnya adalah

mencari determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel Independen (Motivasi) menjelaskan variabel Dependen

(Disiplin Kerja) yang dilihat melalui R Square.

Berikut adalah perhitungan koefisien determinasi menggunakan program SPSS

versi 21, sebagai berikut:

Tabel III.23

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,759a ,577 ,564 2,656

a. Predictors: (Constant), Motivasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019

Berdasarkan perhitungan SPSS versi 21 besarnya nilai korelasi atau hubungan

(R) yaitu 0,759. Dapat dikatakan terdapat hubungan antara motivasi dengan disiplin

kerja total hubungannya sebesar 0,759. Dari tabel tersebut diperoleh koefisien

determinasi (R Square) sebesar 0,577 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh

Page 27: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

47

motivasi terhadap disiplin kerja adalah sebesar 57% dan sisanya dipengaruhi faktor

lain yaitu produktifitas kerja dan penilaian prestasi kerja.

3.3.3. Uji Koefisien Regresi

Untuk mengetahui atau memprediksi seberapa jauh perubahan motivasi apabila

motivasi diubah, maka digunakan uji persamaan regresi. Berikut perhitungan regresi

linier sederhana menggunakan perhitungan manual, sebagai berikut:

Tabel III.24

Uji Persamaan Regresi

Coefficientsa

Ustandardized Corfficients Standardized

Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constand) 6,365

5,772

1,103

,278

1 Motivasi

,866 ,129 ,759 6,704 ,000

a. Dependent Variabel Disiplin Kerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019

Berdasarkan perhitungan program SPSS versi 21, persamaan regresi linier

sederhana yaitu :

Y=a+bx

Dimana:

Y = (Baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkat

(+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Page 28: BAB III PEMBAHASAN...Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok Tata Kerja Organisasi Adapun uraian

48

Y=6,365+0,866X

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan bahwa:

1. Konstanta sebesar 6,365, mengandung arti bahwa jika koefisien motivasi bernilai

0, maka disiplin kerja positif Y=6,365

2. Koefisien regresi X bernilai 0,866 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 angka

nilai motivasi, maka disiplin kerja bertambah sebesar 0,866. Koefisien tersebut

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel motivasi

terhadap disiplin kerja adalah positif.