Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Organisasi
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung
jawab dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada
masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti
halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial
berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan
masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang,
dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan
Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan
bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang
pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan
Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok
Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin
transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan
hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977
diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
(PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja
22
(ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk
mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah
penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995
ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga
Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi
kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian
berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian
atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan
dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini
berbunyi: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan”. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada
pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun
produktivitas kerja.
Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan
dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4
(empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya
UU No 24 Tahun 2011.
23
Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT
Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang
bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan
tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang
meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan
pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan
berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan
keluarganya. Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS
Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha
saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan
ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
VISI
Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang Amanah,
Bertata kelola Baik serta Unggul dalam Operasional dan Pelayanan.
MISI
Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan
berkomitmen Untuk :
1. Melindungi dan Menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya.
2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.
3. Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.
24
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
Berikut struktur organisasi pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Depok
Sumber : BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok
Gambar III.1. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang
Depok
Tata Kerja Organisasi
Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok adalah:
1. Kepala Kantor Cabang
Kepala Kantor cabang mempunyai fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan,
mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan operasional di Kantor Cabang, selaras
dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan di Kantor Pusat, guna memastikan
pencapaian target wilayah secara optimal, sesuai dengan standard dan ketentuan yang
berlaku di perusahaan.
25
2. Kepala Bidang Kepersertaan
Kepala Bidang Kepersetaan mempunyai fungsi merencanakan program
pemasaran formal, informal dan khusus (untuk pengembangan kepesertaan) dan
pengelolaan kepesertaan melalui program Customer Relationship Managemet (CRM)
di cabang yang selaras dengan strategi pemasaran wilayah, memantau dan membina
kinerja Marketing Officer (MO) dan Relationship Officer (RO) serta mengendalikan
pelayanan administrasi kepesertaan, guna memastikan target kepesertaan dan iuran di
cabang tercapai dengan efektif dan efisien.
3. Kepala Bidang Umum dan SDM
Kepala Bidang Umum dan SDM mempunyai fungsi memantau dan
mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, pengadaan barang
dan jasa, pemeliharaan aset dan pelayanan umum bagi pegawai (seperti rumah tangga,
kebersihan, keamanan, kearsipan, dll) serta hubungan komunikasi dengan pihak
internal dan eksternal, guna memberikan dukungan pada aspek SDM & Umum bagi
kelancaran kegiatan bisnis di kantor cabang.
4. Sekretaris
Sekretaris cabang mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan administrasi
surat menyurat, rapat intern/ekstern, administrasi personil, serta sarana dan prasarana
kerja pada Kantor cabang, guna mendukung kelancaran kerja Kepala Kantor Cabang.
5. Kepala Bidang Keuangan & TI
Kepala Bidang Keuangan & TI mempunyai fungsi memantau dan
mengkoordinasikan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan teknologi
informasi di Kantor Cabang, guna memberikan dukungan pada aspek keuangan & TI
bagi kegiatan operasional yang efektif dan efisien.
26
6. Penata Madya TI
Penata madya TI mempunyai tugas untuk melakukan maintenance hardware dan
software, melakukan pengelolaan dan pengamanan database, menyelesaikan
permasalahan terkait hardware, software dan database.
7. Kepala Bidang Pelayanan
Kepala Bidang Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, mengkoordinasikan,
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pelayanan program JHT, JK, JPK
dan JKK guna memastikan kegiatan pelayanan berlangsung lancar dan memenuhi
standar kualitas yang ditentukan.
8. Petugas Pemeriksa Cabang
Petugas pemeriksa cabang mempunyai fungsi untuk mengawasi dan memeriksa
perusahaan atau pemberi kerja untuk mematuhi regulasi mengenai jaminan sosial.
3.1.3. Kegiatan Organisasi
BPJS Ketenagakerjaan atau yang dikenal dengan badan penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang bertanggung
jawab kepada Presiden, dimana program BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk
memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi tertentu bagi tenaga kerja
Indonesia, baik sektor formal maupun informal dan orang asing yang bekerja di
Indonesia sekurang-kurangnya 6 bulan. Perlindungan yang diberikan berupa: Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan
Jaminan Pensiun (JP).
27
Berikut adalah penjelasan tentang 4 program yang diberikan oleh BPJS
Ketenagakeraan, yaitu:
1. JHT (Jaminan Hari Tua)
Manfaat yang didapatkan adalah uang tunai dimana besarnaya adalah akumulasi
dari iuran perbulan di tambah dengan pengembangan dan di dapatkan oleh pekerja
pada saat pekerja mencapai usia 56 tahun atau meninggal dunia atau cacat total.
2. JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)
JKK adalah program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan atas
risiko kecelakaan di dalam lingkungan kerja atau yang berhubungan dengan pekerjaan.
Iuran yang harus dibayarkan tergantung pada besaran risiko, semakin tinggi risiko
yang dimiliki oleh sebuah pekerjaan, semakin tinggi pula presentase yang harus
dibayarkan dari upah perbulan.
3. JKM (Jaminan Kematian)
Jaminan ini memberikan anda pelingungan atas kematian yang bukan diakibatkan
kecelakaan kerja dengan manfaat uang tunai yang akan diberikan kepada ahli waris.
4. JP (Jaminan Pensiun)
Ini merupakan salah satu program BPJS Ketenagakerjaan yang menawarkan
perlingdungan untuk peserta pensiun, peserta cacat total atau peserta meninggal dunia
dengan cara memberikan sejumlah uang setiap bulannya atau ahli warisnya.
28
3.2. Hasil Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada BPJS Ketengakerjaan Kantor Cabang
Depok yang merupakan perusahaan jasa kesehatan daerah Kota Depok. Penulis
menyerahkan penyebaran kuesioner pada seluruh karyawan BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Cabang Depok yang berjumlah 35 orang. Dalam melakukan pengisian
kuesioner, penulis menunggu pengisian kuesioner selama 7 hari.
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini dijelaskan, sebagai berikut :
1. Populasi
Populasi yang dijadikan objek penelitian tugas akhir ini adalah karyawan pada
BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok. Penulis menentukan populasi dalam
penelitian ini berjumlah 35 orang.
2. Sampel
Sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh
yang merupakan salah satu metode Nonprobality atau sampling. Penulis menggunakan
sampling jenuh disebabkan jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 35 orang yaitu seluruh karyawan BPJS
Ketenagakerjaan Kantor Cabang Depok, penulis menggunakan sampling jenuh
sehingga dari 35 populasi tersebut penulis menentukan untuk mengambil seluruh
anggota populasi menjadi anggota sampel dalam penelitian ini.
3.2.2. Karakteristik Responden
Untuk menentukan karakteristik responden, maka penulis membuat
pengelompokan berdasarkan beberapa karakteristik dalam bentuk tabel di bawah ini:
29
1. Jenis Kelamin
Tabel III.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase
1 Pria 17 49%
2 Wanita 18 51%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.1 dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin pria
sebanyak 49% dengan jumlah 17 orang lebih kecil dibandingkan dengan persentase
responden wanita yaitu sebesar 51% dengan jumlah 18 orang.
2. Usia
Tabel III.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah (Orang) Persentase
1 <25 Tahun 1 2,8%
2 25 – 35 Tahun 17 48,7%
3 35 – 50 Tahun 14 40%
4 >50 Tahun 3 8,5%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.2 dapat dijelaskna bahwa responden usia <25 tahun
berjumlah 1 orang dengan persentase 2,8%, usia 25 – 35 tahun berjumlah 17 orang
dengan persentase 48,7%, usia 35 – 50 tahun berjumlah 14 orang dengan persentase
40%, dan usia >50 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 8,5%.
30
3. Pendidikan
Tabel III.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase
1 SMA/SMK 2 5,7%
2 D3 9 28,8%
3 S1 22 62,8%
4 S2 2 5,7%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.3 diatas terlihat bahwa responden dengan pendidikan
terakhir SMA/SMK berjumlah 2 orang dengan persentase 5,7%, D3 berjumlah 9 orang
dengan persentase 28,8%, S1 berjumlah 22 orang dengan persentase 62,8%, S2
berjumlah 2 orang dengan persentase 5,7%.
4. Masa Kerja
Tabel III.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah (Orang) Persentase
1 1 Tahun 3 8,5%
2 1 – 5 Tahun 12 34,5%
3 5 – 10 Tahun 6 17%
4 10 – 15 Tahun 14 40%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.4 terlihat bahwa responden dengan masa kerja 1 tahun
berjumlah 3 orang dengan persentase 8,5%, 1 – 5 tahun berjumlah 12 orang dengan
persentase 34,5%, 5 – 10 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 17%, 10 – 15
tahun berjumlah 14 orang dengan persentase 40%.
31
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen dilakukan terhadap indikator dari tiap-tiap variabel agar
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas indikator sebagai ukuran variabel. Berikut
ini adalah hasil yang dapat di uji validitas dan uji reliabilitas terhadap variabel
Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan. Penulis dalam melakukan uji validitas dan
reliabilitas menggunakan SPSS Versi 21.
1. Validitas
Pengujin dilakukakn dengan membandingkan r tabel. Nilai r hitung merupakan
hasil korelasi jawaban responden tiap-tiap pernyataan di setiap variabelnya yang
dianalisis dengan program SPSS dan output bernama Correctd Item Correlation.
Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5% adalah 0,344.
Tabel III.5
Hasil Validitas Variabel Motivasi (X) dan Disiplin Kerja (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019
Variabel Indikator R.Hitung R.Tabel Keterangan
X1 0,724 Valid
X2 0,712 Valid
X3 0,782 Valid
X4 0,749 Valid
Motivasi (X) X5 0,594 0,344 Valid
X6 0,547 Valid
X7 0,634 Valid
X8 0,731 Valid
X9 0,616 Valid
X10 0,704 Valid
Y1 0,871 Valid
Y2 0,794 Valid
Y3 0,689 Valid
Y4 0,568 Valid
Disiplin Y5 0,751 0,344 Valid
Kerja (Y) Y6 0,867 Valid
Y7 0,655 Valid
Y8 0,794 Valid
Y9 0,599 Valid
Y10 0,466 Valid
32
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 21 tabel III.5 karena r hitung lebih
besar dari r tabel untuk taraf kesalahan 5%, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi (X) dan variabel Disiplin Kerja (Y) adalah valid (r hitung > r tabel) dan
semua pernyataan bisa digunakan seluruhnya.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu kuesioner dari perhitungan menggunakan SPSS dapt dilihat dari
nilai Cronbach’s Alpha kemudian diinterpretasikan pada tabel berikut ini:
Tabel III.6
Reliabel Variabel Motivasi (X) dan Disiplin Kerja (Y)
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Motivasi (X) 0,870 Sangat Reliabel
Disiplin Kerja (Y) 0,878 Sangat Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019
Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 21 tabel III.6 adalah untuk
menentukan apakah instrumen sangat reliabel atau tidak, gunakan batasan 0,6 menurut
(Priyatno, 2017) reliabilitas kurang dari 0,6 kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima
dan diatas 0,8 adalah baik. Berdasarkan perhitungan SPSS Versi 21 tabel III.6 diatas
nilai Cronbach’s Alpha dari kedua variabel lebih besar dari 0,60, maka dapat
disimpulkan indikator yang digunakan variabel motivasi dan disiplin kerja dinyatakan
sangat reliabel atau dapat dipercaya sebagai alat ukur.
33
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Motivasi
Dibawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang motivasi. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu :
1. Kebutuhan dan Mempertahankan
Pada dimensi kebutuhan dan mempertahankan penulis membuat 2 (dua)
pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh
responden. Pernyataan kebutuhan dan mempertahankan.
Tabel III.7
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kebutuhan dan Mempertahankan
Alternatif Jawaban Kuesioner
1 % 2 %
Sangat Setuju 16 45,7% 21 60%
Setuju 17 48,6% 14 40%
Ragu-ragu 2 5,7% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.7 dapat dilihat bahwa pernyataan no.1 sebanyak 45,7%
responden menjawab sangat setuju, 48,6% menjawab setuju, 5,7% menjawab ragu-
ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan
pernyataan no.2 sebanyak 60% menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 0%
mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
34
2. Keinginan untuk dapat memiliki
Pada dimensi keinginan untuk dapat memiliki penulis membuat 1 (satu)
pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh
responden. Pernyataan untuk dapat memiliki.
Tabel III.8
Hasil Jawaban Responden Terhadap Keinginan Untuk Dapat Memiliki
Alternatif Jawaban Kuesioner
3 %
Sangat Setuju 21 60%
Setuju 14 40%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.8 dapat dilihat bahwa pernyataan no.3 sebanyak 60%
responden menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
3. Keinginan Untuk Memperoleh Penghargaan
Pada dimensi keinginan untuk memperoleh penghaargaan penulis membuat 1
(satu) pernyataan untuk dijadkan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh
responden. Pernyataan memperoleh penghargaan.
Tabel III.9
Hasil Jawaban Responden Tehadap Keinginan Untuk Memperoleh Penghargaan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Alternatif Jawaban Kuesioner
4 %
Sangat Setuju 17 48,6%
Setuju 17 48,6%
Ragu-ragu 1 2,8%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
35
Berdasarkan tabel III.9 dapat dilihat bahwa pernyataan no.4 sebanyak 48,6%
responden menjawab sangat setuju, 48,6% menjawab setuju, 2,8% tmenjawab ragu-
ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
4. Keinginan Untuk Memperoleh Pengakuan
Pada keinginan untuk memperoleh pengakuan penulis membuat 1 (satu)
pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh
responden. Pernyataan untuk memperoleh pengakuan.
Tabel III.10
Hasil Jawaban Responden Terhadap Keinginan Untuk Memperoleh Pengakuan
Alternatif Jawaban Kuesioner
5 %
Sangat Setuju 14 40%
Setuju 21 60%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.10 dapat dilihat bahwa pernyataan no.5 sebanyak 40%
responden menjawab sangat setuju, 60% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
5. Kondisi Lingkungan Kerja
Pada dimensi Kondisi Lingkungan Kerja penulis membuat 2 (dua) pernyataan
untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh responden.
Pernyataan lingkungan kerja.
36
Tabel III.11
Jawaban Responden Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.11 dapat dilihat bahwa pernyataan no.6 sebanyak 28,6%
responden menjawab sangat setuju, 68,6% menjawab setuju, 2,8% menjawab ragu-
ragu, 0% menjawab tidak setujua, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan
pernyataan no.7 sebanyak 57% menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0%
mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
6. Kompensasi Yang Memadai
Pada dimensi kompensasi yang penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
pengaruh kompensasi yang memadai.
Tabel III.12
Hasil Jawaban Responden Terhadap Kompensasi Yang Memadai
Alternatif Jawaban Kuesioner
8 %
Sangat Setuju 16 46%
Setuju 19 54%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Alternatif Jawaban Kuesioner
6 % 7 %
Sangat Setuju 10 28,6% 20 57%
Setuju 24 68,6% 15 43%
Ragu-ragu 1 2,8% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
37
Berdasarkan tabel III.12 dapat dilihat bahwa pernyataan no.8 sebanyak 46%
responden menjawab sangat setuju, 54% menjawab setuju, 0% menjawa ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
7. Supervisi Yang Baik
Pada dimensi supervisi yang baik penulis membuat satu (1) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
pengaruh supervisi yang baik.
Tabel III.13
Hasil Jawaban Responden Terhadap Supervisi Yang Baik
Alternatif Jawaban Kuesioner
9 %
Sangat Setuju 16 46%
Setuju 19 54%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.13 dapat dilihat bahwa pernyataan no.9 sebanyak 46%
responden menjawab sangat setuju, 54% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
8. Adanya Jaminan Pekerjaan
Pada dimensi jaminan pekerjaan penulis membuat satu (1) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan
adanya pengaruh jaminan pekerjaan.
38
Tabel III.14
Hasil Jawaban Responden Terhadap Adanya Jaminan Pekerjaan
Alternatif Jawaban Kuesioner
10 %
Sangat Setuju 19 54%
Setuju 16 46%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.14 dapat dilihat bahwa pernyataan no.10 sebanyak 54%
responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
Tabel III.15
Rekapitulasi Variabel Motivasi (X)
NO X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 SUMX
1 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 42
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 46
6 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 44
7 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 45
10 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
11 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 48
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 45
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 46
17 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 46
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
39
Lanjutan Tabel III.15
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Disiplin Kerja
Diabawah ini terdapat uraian jawaban mengenai hasil kuesioner yang sudah
dihitung dan dipersentase oleh penulis sesuai dengan kriteria jawaban yang terdapat
dalam kuesioner tentang disiplin kerja. Berikut uraian atas jawaban responden, yaitu :
1. Taat Terhadap Waktu
Pada indikator taat terhadap waktu penulis membuat 3 (tiga) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh responden. Pernyataan taat
terhadap waktu.
Tabel III.16
Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Waktu
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
23 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 48
24 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 45
25 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 43
26 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 44
27 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 45
28 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 42
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
34 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 42
35 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 45
Total 154 154 161 156 154 149 160 156 156 159 1559
Alternatif Jawaban Kuesioner
1 % 2 %
Sangat Setuju 18 51% 18 51%
Setuju 17 46% 17 49%
Ragu-ragu 1 3% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
40
Berdasarkan tabel III.16 dapat dilihat bahwa pernyataan no.1 sebanyak 51%
responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 3% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan
no.2 sebanyak 51% menjawab sangat setuju, 49% menjawab setuju, 0% menjawab
ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
Lanjutan Tabel III.16
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.16 dapat dilihat bahwa pernyataan no.3 sebanyak 57%
responden menjawab sangat setuju, 40 menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu, 3%
menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
2. Taat Terhadap Peraturan Perusahaan
Pada indikator taat terhadap peraturan peruahaan penulis membuat 2 (dua)
pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh
responden. Pernyataan taat terhadap peraturan perusahaan.
Tabel III.17
Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Peraturan Perusahaan
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Alternatif Jawaban Kuesioner
3 %
Sangat Setuju 20 57%
Setuju 14 40%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 1 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Alternatif Jawaban Kuesioner
4 % 5 %
Sangat Setuju 17 48,7% 15 42,8%
Setuju 15 42,8% 19 54,4%
Ragu-ragu 2 5,7% 1 2,8%
Tidak Setuju 1 2,8% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
41
Berdasarkan tabel III.17 dapat dilihat bahwa pernyataan no.4 sebanyak 48,7%
responden menjawab sangat setuju, 42,8% menjawab setuju, 5,7% menjawab ragu-
ragu, 2,8% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan
pernyataan no.5 sebanyak 42,8% menjawab sangat setuju, 54,4% menjawab setuju,
2,8% mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak
setuju.
3. Taat Terhadap Aturan Perilaku Dalam Bekerja
Pada indikator taat terhadap aturan perilaku dalam bekerja penulis membuat 4
(empat) pernyataan untuk dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan di jawab oleh
responden. Pernyataan taat terhadap aturan perilaku dalam bekerja
Tabel III.18
Hasil Jawaban Responden Taat Terhadap Aturan Perilaku Dalam Bekerja
Alternatif Jawaban Kuesioner
6 % 7 %
Sangat Setuju 16 45,7% 24 68,6%
Setuju 19 54,3% 10 28,6%
Ragu-ragu 0 0% 1 2,8%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.18 dapat dilihat bahwa pernyataan no.6 sebanyak 45,7%
responden menjawab sangat setuju, 54,3% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan
no.7 sebanyak 68,6% menjawab sangat setuju, 28,6% menjawab setuju, 2,8%
mejawab ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
42
Lanjutan Tabel III.18
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel III.18 dapat dilihat bahwa pernyataan no.8 sebanyak 54%
responden menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataan
no.9 sebanyak 57% menjawab sangat setuju, 43% menjawab setuju, 0% mejawab
ragu-ragu, 0% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
4. Sanksi Hukuman
Pada indikator sanksi hukumna penulis membuat 1 (satu) pernyataan untuk
dijadikan sebagai daftar kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Pernyataan taat
terhadap sanksi hukuman.
Tabel III.19
Hasil Jawaban Responden Sanksi Hukuman
Alternatif Jawaban Kuesioner
10 %
Sangat Setuju 18 51%
Setuju 16 46%
Ragu-ragu 0 0%
Tidak Setuju 1 3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 35 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Alternatif Jawaban Kuesioner
8 % 9 %
Sangat Setuju 19 54% 20 57%
Setuju 15 43% 15 43%
Ragu-ragu 1 3% 0 0%
Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0% 0 0%
Jumlah 35 100% 35 100%
43
Berdasarkan tabel III.19 dapat dilihat bahwa pernyataan no.10 sebanyak 51%
responden menjawab sangat setuju, 46% menjawab setuju, 0% menjawab ragu-ragu,
3% menjawab tidak setuju, 0% menjawab sangat tidak setuju.
Tabel III.20
Rekapitulasi Variabel Disiplin Kerja (Y)
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
NO Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 SUMY
1 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 47
2 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 43
3 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 41
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 44
6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
9 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 47
10 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38
11 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 47
12 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 41
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 49
14 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 47
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
19 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 46
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
22 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 48
23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
24 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 39
25 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
26 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 43
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
28 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 45
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
30 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 49
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 39
33 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
34 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 41
35 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 45
Total 157 158 158 153 154 156 163 158 160 156 1573
44
3.2.6. Tabel Penolong
Sebagaimana yang telah dijabarkan diatas dalam beberapa indikator dengan
hasil jawaban dari responden variabel bebas (X) adalah motivasi sedangkan variabel
terikat (Y) adalah disiplin kerja pada tabel III.21
Berikut ini data gabungan kedua variabel tersebet sebagai berikut:
Tabel III.21
Tabel Penolong Untuk Koefisiensi Korelasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019
Berdasarkan tabel penolong perhitungan diatas, maka analisis antara disiplin
kerja dengan prestasi kerja dapat di ketahui bahwa:
N = 35 ∑X = 1559 ∑Y = 1573
∑X2 = 70432 ∑Y2 = 69865 ∑XY = 71245
No Resp X Y X2 Y2 XY
1 47 47 2209 2209 2209
2 41 43 1763 1681 1849
3 42 41 1722 1764 1681
4 40 41 1640 1600 1681
5 46 44 2024 2116 1936
6 44 42 1848 1936 1764
7 49 50 2450 2401 2500
8 40 49 1960 1600 2401
9 45 47 2115 2025 2209
10 41 38 1558 1681 1444
11 48 47 2256 2304 2209
12 40 41 1640 1600 1681
13 50 49 2450 2500 2401
14 45 49 2205 2025 2401
15 40 40 1600 1600 1600
16 46 50 2300 2116 2500
17 49 47 2303 2401 2209
18 40 40 1600 1600 1600
19 46 46 2116 2116 2116
20 50 50 2500 2500 2500
21 49 50 2450 2401 2500
22 50 48 2400 2500 2304
23 48 49 2352 2304 2401
24 45 39 1755 2025 1521
25 43 43 1806 1849 1764
26 44 43 1892 1936 1849
27 45 50 2250 2025 2500
28 42 45 1890 1764 2025
29 41 41 1681 1681 1681
30 50 49 2450 2500 2401
31 46 50 2300 2116 2500
32 40 39 1560 1600 1521
33 40 41 1640 1600 1681
34 42 41 1722 1764 1681
35 45 45 2025 2025 2025
Total 1559 1573 70432 69865 71245
45
3.3. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Disiplin Kerja
Selain melakukan perhitungan kuesioner melalui pengolahan data excel,
penulis melakukan analisis Validitas dan Realibilitas dan ditanyakan valid dan
reliabel. Selanjutnya penulis melakukan analisis Uji Korelasi dengan tipe Product
Moment. Uji Determinasi dan Regresi linier sederhana.
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan variabel X (Motivasi) terhadap
variabel Y (Disiplin Kerja) maka digunakan perhitungan koefisien korelasi
menggunakan SPSS versi 21, sebagai berikut:
Tabel III.22
Hasil Koefisien Korelasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 21, 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS versi 21 tabel III.22 koefisien korelasi dapat
diketahui bahwa nilai r sebesar 0,759, dapat diartikan bahwa hubungan antara motivasi
dan disiplin kerja karyawan memiliki hubungan yang kuat menurut tabel pedoman
interprestasi koefisien korelasi dan searah karena bernilai positif.
46
Untuk mengetahui koefisien korelasi signifikan atau tidak perlu di bandingkan
dengan r tabel dengan uji 2 (dua) arah tingkat kesalahan 5%N=35/df=33, maka r tabel
= 0,344. Artinya r hitung ≥ r tabel. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan positif
dan nilai koefisien korelasi antara motivasi dengan disiplin kerja karyawan sebesar
0,759.
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Setelah ditemukan hasil koefisiensi korelasi kemudian selanjutnya adalah
mencari determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel Independen (Motivasi) menjelaskan variabel Dependen
(Disiplin Kerja) yang dilihat melalui R Square.
Berikut adalah perhitungan koefisien determinasi menggunakan program SPSS
versi 21, sebagai berikut:
Tabel III.23
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,759a ,577 ,564 2,656
a. Predictors: (Constant), Motivasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS versi 21 besarnya nilai korelasi atau hubungan
(R) yaitu 0,759. Dapat dikatakan terdapat hubungan antara motivasi dengan disiplin
kerja total hubungannya sebesar 0,759. Dari tabel tersebut diperoleh koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,577 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh
47
motivasi terhadap disiplin kerja adalah sebesar 57% dan sisanya dipengaruhi faktor
lain yaitu produktifitas kerja dan penilaian prestasi kerja.
3.3.3. Uji Koefisien Regresi
Untuk mengetahui atau memprediksi seberapa jauh perubahan motivasi apabila
motivasi diubah, maka digunakan uji persamaan regresi. Berikut perhitungan regresi
linier sederhana menggunakan perhitungan manual, sebagai berikut:
Tabel III.24
Uji Persamaan Regresi
Coefficientsa
Ustandardized Corfficients Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constand) 6,365
5,772
1,103
,278
1 Motivasi
,866 ,129 ,759 6,704 ,000
a. Dependent Variabel Disiplin Kerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS versi 21, 2019
Berdasarkan perhitungan program SPSS versi 21, persamaan regresi linier
sederhana yaitu :
Y=a+bx
Dimana:
Y = (Baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukan nilai peningkat
(+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
48
Y=6,365+0,866X
Persamaan tersebut dapat diterjemahkan bahwa:
1. Konstanta sebesar 6,365, mengandung arti bahwa jika koefisien motivasi bernilai
0, maka disiplin kerja positif Y=6,365
2. Koefisien regresi X bernilai 0,866 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 angka
nilai motivasi, maka disiplin kerja bertambah sebesar 0,866. Koefisien tersebut
bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel motivasi
terhadap disiplin kerja adalah positif.