Upload
duonghanh
View
230
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
87
BAB III
PENYAJIAN DATA
A. Deskripsi Subyek Penelitian
1. Profil Hotel Bekizaar
Hotel Bekizaar merupakan turunan perusahaan dari salah satu
BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bergerak dibidang
akomodasi penginapan. Usaha di bidang jasa ini beroperasi di bawah
naungan Industrial Estate Wira Jatim (IEWJ) sebagai representatif
anak induk dari PT. Panca Wira Usaha (PWU) Jawa Timur atau lebih
dikenal dengan Wira Jatim Group.
Dari runtutan skematis perseroan diatas, Hotel Bekizaar
menjadi salah satu anak usaha dari Wira Jatim Group. Holding
company Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi
Jawa Timur ini memiliki dua belas anak induk perusahaan (termasuk
IEWJ yang menaungi Hotel bekizaar) yaitu Cassava Buana, Es Wira
Jatim, JX International Convetion and Exhibition, Loka Refactories
Wira Jatim, Lamongan Shorbase, PT Kasa Husada Wira Jatim, PT.
Puri Panca Puji Bangun, Carma Wira Jatim, Karet Ngagel Surabaya
Wira Jatim, Persewaan dan Properti, Konstruksi dan Permesinan
Kalimas.
Hotel Bekizaar terletak di Jalan Basuki Rahmat nomor 15
surabaya. Memiliki area seluas kurang lebih 500 meter pesegi,
dibangun dengan 8 Lantai dan 96 Kamar yang terbagi kedalam dua
87
88
tipe kamar; Tipe Bekizaar room dengan total 6 kamar dan Business
Room (total 90 Kamar : 28 King Bed dan 62 Twin Bed). Rencana awal,
Hotel Bekizaar akan dibangun 10 lantai, dengan memiliki 100 kamar
lebih. Tetapi karena terbentur perizinan dari Pemerintah Kota
Surabaya sehingga pembangunannya hanya mencapai 8 lantai.
Sebagai aset usaha di bidang jasa milik pemerintah,
pengelolaan Hotel Bekizaar dijalankan seperti milik swasta dengan
orientasi customer needed. Dikatakan diswastakan dalam arti bukan
saham dari pemerintah dijual, tetapi pengelolaannya seperti swasta,
tidak birokratis, dan berorientasi kepada customer.
Pembangunan hotel Bekizaar dilatarbelakangi atas dasar
optimalisasi aset PT PWU (Panca Wira Usaha)/ Wira Jatim Group
yang berada di pusat kota tetapi menganggur dan tidak termanfaatkan.
“Sebetulnya mulanya bekizaar ini dibangun karena kita punya aset yang ‘idol’ namun tidak produktif , tadinya kantor holding kemudian karena Jatim Expo ini tidak jalan kemudian direksi kita ajak pindah kesini untuk menghidupkan JX ini, nah disana untuk apa? Nah ini kepikiran untuk dijadikan hotel. Karena ini lahannya kecil, hanya 500 Meter, kemudian berada dilokasi yang strategis,maka kita membikin hotel bisnis, Business Hotel...1”
Pembangunan Hotel bekizaar dimulai dengan peletakan batu
pertama pada bulan Nopember 2011. Awal pengerjaan dilakukan
bulan Januari 2012. Sementara akhir pengerjaan hotel bekizaar
disimbolkan dengan Topping Off Bekizaar Hotel pada tanggal 1 Juni
2012. 1 Wawancara dengan Arif Afandi, pada tanggal November 2013, pukul:12:10
89
Pengoperasionalan hotel bekizaar diawali dengan soft opening
pada 20 September 2012. Saat soft opening, masih dibuka 2 lantai
dengan 28 kamar yang siap beroperasi. Hingga diadakan Grand
Opening Bekizaar pada tanggal 12 Oktober 2012 untuk sekaligus
sebagai kado kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sedang
berulang tahun ke-67.
Filosofi nama ‘Bekizaar’ didapat dari Ayam Bekisar yang
sudah dikenal menjadi lambang fauna (maskot) Propinsi Jawa Timur
dengan citra elegan, memiliki positioning serta nilai prestisge tinggi.
Ayam Bekisar berasal dari pulau Kangean, sebuah pulau kecil sebelah
timur Madura, termasuk wilayah kabupaten Sumenep. Ayam
peranakan ini menyebar ke seluruh pulau Madura, Jawa, Bali, dan
Wilayah Lombok, Komodo, Flores. Berdasarkan hal tersebut dewan
direksi Wira Jatim Group sepakat memberi nama hotel ini
dengan“BEKIZAAR”.
Dengan nilai unggulnya berupa lokasi strategis, tepat berada di
pusat kota Surabaya. Hotel bisnis ini juga bersandingan dengan hotel-
hotel prestisius milik swasta lainnya yang juga memiliki lokasi yang
tidak kalah strategis. Disepanjang Jalan Basuki Rahmat, Embong
Malang dan Tunjungan ada Hotel Bumi (dahulu Hyatt Regency),
Hotel Tunjungan, Sheraton Surabaya Hotel & Towers, JW Marriott
Hotel, Hotel Majapahit.
90
Dikawasan yang sama, saat ini berdiri 15 hotel kenamaan
termasuk hotel baru seperti Hotel Meritus (eks Hotel Ramayana), Mid
Town Hotel, Fave MEX Building Hotel, Hotel Amaris, Hotel Santika,
Hotel Empire Palace, City Hub Hotel, dan Hotel 88.
Di sisi lain Hotel Bekizaar mampu memulai persaingan bisnis
yang semakin kompetitif, dengan menargetkan destinasi menginap
sekaligus tempat pertemuan untuk para pebisnis, agen travel,
perusahaan, juga secondary customer yang membidik turis dalam
negeri maupun luar negeri. Hal inilah yang mendasari tagline hotel
bekizaar berupa “Never Too Far” dengan maksud Hotel Bekizaar
tidak terlalu jauh letaknya & sangat strategis dengan pusat kota.
Sebagai bentuk etos kerja yang mengedepankan
profesionalisme, Visi Hotel Bekizaar adalah To Be The Leading
Luxury Business Hotel With Dedication To Our Customer (Menjadi
Bisnis Hotel Mewah Terkemuka dengan Dedikasi kepada Pelanggan).
Sementara Misi dari Hotel Bekizaar yaitu Providing The Highest
Standard Of Service Consistantly To Comfort The Guests
(Menyediakan Standar Tertinggi dari pelayanan untuk kenyamanan
tamu secara konsisten).
Adapun struktur Organisasi pengelolaan Hotel Bekizaar adalah
sebagai berikut2:
2 Dokumen Hotel Bekizaar, Diperbaruhi 17 September 2013
91
Bagan 3.1: Struktur Organisasi Hotel Bekizaar
Sumber: Data Divisi Human Resource Hotel bekizaar
2. Profil Informan
Subyek yang akan dijadikan penelitian adalah salah satu pemilik
Bekizaar Hotel (Direktur Utama Wira Jatim Group), Top Management
dari Hotel Bekizaar Surabaya, Konsultan Branding Logo Bekizaar,
serta beberapa tamu (guest) Hotel Bekizaar. Adapun profil informan
atau pihak-pihak yang menjadi informan dalam penelitian, diantaranya:
1) Informan 1
Nama : Arif Afandi
Umur : 53 Tahun
Posisi : Direktur Utama PWU / Wira Jatim Group
92
Sebelum mengemban jabatannya sekarang sebagai
Direktur utama Holding Company Wira Jatim Grup, informan
sempat menjabat sebagai Wakil wali kota surabaya periode 2005-
2010. Karirnya dimulai dengan banyak mengenyam pengalaman
bekerja di media massa, mulai menjadi reporter freelance di
JawaPos Yogyakarta, Reporter tetap, menjadi redaktur pelaksana,
hingga dipercaya untuk menjadi pemimpin redaksi Jawa Pos
mulai tahun 2001-2005.
Alasan peneliti, melakukan wawancara dengan informan,
karena informanlah yang memprakarsai ide pembangunan
bekizaar hotel sebagai suatu bentuk optimalisasi aset yang
dimiliki oleh Wira jatim sebagai BUMD jawa Timur. Merupakan
salah satu informan kunci karena dari informan, peneliti
mengetahui seluk beluk hotel bekizaar juga konsep strategi
perencanaan awal hingga saat ini yang terus di lakukan untuk
mengembangkan Brand Hotel Bekizaar.
2) Informan 2
Nama : Masduki
Umur : 45 Tahun
Posisi : General Manager (GM) Hotel Bekizaar
Informan mulai bekerja di hotel Bekizaar sejak awal
berdirinya hotel BUMD ini. Informan adalah orang pertama yang
ditunjuk Arif Afandi untuk memimpin pengelolaan hotel Bekizaar.
93
Sebelum bekerja di Bekizaar, informan sudah lama berkecimpung
di dunia perhotelan. Berbagai posisi di setiap divisi di SPH
(Surabaya Plaza Hotel) sudah pernah diembannya, terakhir
bergabung dengan sembilan orang terpilih dari setiap divisi di
SPH (Surabaya Plaza Hotel) untuk aktif dalam Management
Development Program yaitu suatu program pembelajaran
kepemimpinan perhotelan yang dibawahi langsung oleh General
Manager dari SPH.
Alasan Peneliti untuk melakukan wawancara dengan
informan, karena posisinya sebagai General Manager Bekizaar
Hotel, merupakan posisi tertinggi (top management) yang
bertanggung jawab pada seluruh bagian / fungsional Hotel
Bekizaar. Sehingga dari informan didapatkan keputusan yang
mencetuskan strategi dalam pengelolaan perusahaan (Hotel
bekizaar) secara menyeluruh.
3) Informan 3
Nama : Wahyu Kurniawan
Umur : 32 Tahun
Posisi : Human Resource Manager (HR Manager)
Informan mulai bekerja di hotel Bekizaar sejak awal
berdirinya hotel bekizaar (Pertengahan 2012). Sebelum memilih
berprofesi di dunia perhotelan, informan berkecimpung di ranah
penerbangan dengan bekerja pada salah satu maskapai
94
penerbangan internasional, Malaysia Airlines menempati posisi
fligt attendant terhitung mulai tahun 2003 sampai 2010.
Sebelum bekerja di Bekizaar, informan berpengalaman di
dunia perhotelan kurang lebih 4 tahun, bekerja di Garden Palace
Hotel sebagai duty manager (2010-2011), lalu di TS Suites
Surabaya (2011) sebagai Night Manager hingga saat ini bekerja
di Bekizaar hotel sebagai HR (Human Resource) Manager.
Alasan peneliti untuk melakukan wawancara dengan
informan, karena posisinya sebagai Human Resource Manager di
Hotel bekizaar, yang merupakan salah satu bagian dari top
management, bertanggung jawab pada dukungan strategis
operasional perusahaan, dalam bentuk wacana bisnis serta
pengembangan sumber daya manusia (karyawan) yang terfokus,
pragmatis dan selaras dengan tujuan bisnis dari Hotel Bekizaar.
Hingga secara otomatis, Informan juga berperan dalam
membentuk dan mengembangkan standar brand personalities
karyawan Hotel Bekizaar.
4) Informan 4
Nama : Zainul Afandi
Umur : 45 Tahun
Posisi : Front Office Manager (FOM) Hotel Bekizaar
Informan mulai bekerja di hotel bekizaar sejak awal
berdirinya hotel Bekizaar. Sebelum bekerja di Bekizaar, informan
95
lama berkecimpung di dunia perhotelan kurang lebih 18 tahun. Di
bisnis perhotelan, pertama kali informan berkerja di Radisson
Plaza Sweet Hotel (1995-2001) dengan jabatan terakhir sebagai
Supervisor Front Office. Di tahun 2001-2004 informan
mengembangkan karirnya di The Westeen Hotel sebagai
supervisor front office sampai pada pergantian manajemen
dengan perubahan nama hotel menjadi JW Marriott (2004-2010),
jabatan terakhirnya di JW Mariott sebagai Assistant Front Office.
Pengalaman bekerjanya terus ditempa dengan kemudian
bekerja di Novotel Hotel sebagai Front Office Manager (2010),
kemudian di Meritus Descovery Hotel dan berpindah ke GIR
(Grand Istana Rama) Resort-Bali dengan posisi sebagai Front
Office Manager hingga bulan ke-4 tahun 2012. Saat ini informan
menjabat sebagai Front Office Manager di Hotel Bekizaar.
Alasan Peneliti untuk melakukan wawancara dengan
informan, karena posisinya sebagai Front Office Manager (FOM)
Hotel Bekizaar, yang merupakan salah satu Garda terdepan dalam
pelayanan tamu saat hendak melakukan walk-in sampai reservasi
di hotel bekizaar. Divisi yang syarat akan Guest Contact dengan
para tamu, merupakan titik penting bagi sebuah hotel untuk
memperkenalkan brand personalities sekaligus brand
communication Bekizaar terhadap publiknya.
96
5) Informan 5
Nama : Dea Mathilda
Umur : 28 Tahun
Posisi : Sales and Marketing Manager Hotel Bekizaar
Informan mulai bekerja di hotel Bekizaar sejak awal
berdirinya hotel bekizaar. Sebelum bekerja di Bekizaar, informan
bekerja pada Divisi Marketing-Matari Advertising.
Alasan Peneliti untuk melakukan wawancara dengan
informan, karena posisinya sebagai Sales and Marketing Manager
(SM Manager) sekaligus merangkap menjadi Public Relations
dari Bekizaar Hotel.
Perannya sangat penting karena informan sebagai garda
terdepan dan mewakili fungsi Public Relations hotel untuk
memperkenalkan, memasarkan sekaligus mempromosikan jasa
penginapan Hotel Bekizaar. Relasi dengan client sebagai calon
tamu lewat sales call hingga relasi dengan media juga menjadi
aktivitasnya sehari-hari. Atas pertimbangan inilah peneliti
melakukan wawancara untuk lebih mengetahui gambaran
pelaksanaan tugas berikut langkah-langkah yang digunakan oleh
divisi marketing dalam pengembangan brand Hotel bekizaar.
97
6) Informan 6, 7, 8, 9 (Tamu Hotel Bekizaar)
a. Nama : Djalal Bin Oemar
Pekerjaan : Pebisnis
Asal : Johor Baru-Malaysia
b. Nama : M. Sahrul
Pekerjaan : Pebisnis
Asal : Jakarta
c. Nama : Ardian Sugiarto
Asal : Kediri
d. Nama : Cahaya
Asal : Kediri
Peneliti mewawancarai guest (tamu) hotel bekizaar secara
acak (baik yang berstatus check-in atau check-out) dengan tujuan
untuk lebih memperkuat temuan data, terlebih untuk mengetahui
opini guest terkait konkresitas mengenai dari mana tamu
mengetahui Hotel Bekizaar hingga keputusan mereka memilih
Hotel Bekizaar sebagai tempat menginap. Pernyataan-pernyataan
tamu seperti inilah yang digunakan peneliti untuk mengukur
secara umum tingkat pencapaian pelaksanaan strategi brand yang
sudah dilakukan oleh Public relations Hotel Bekizaar.
98
7) Informan 10
Nama : Amelia Sidik
Umur : 30 Tahun
Posisi : Konsultan Branding dan Pemilik dari Lia S. Associates
Informan adalah seorang konsultan branding. Mengawali
karirnya sebagai freelance dibidang branding sejak tahun 2000
dan menjadi professional branding consultant mulai tahun 2006.
Sampai saat ini selain bekerja sebagai konsultan branding,
informan juga sekaligus menjadi pemilik/Founder dari lia s.
Associates, suatu perusahaan yang bergerak pada jasa branding
and design, memiliki fokus untuk membantu setiap kliennya agar
dapat mendorong kinerja bisnis melalui Branding dan desain.
Alasan peneliti melakukan wawancara dengan informan
karena perusahaan branding milik informanlah yang dipercaya
oleh wira jatim group untuk membantu pembentukan Brand
Identity Bekizaar diawal terbentuknya hotel milik BUMD tersebut.
Pembentukan Brand Identity itu meliputi tiga komponen penting
Brand yang dikerjakan oleh Lia S. Associates, mulai dari
pembuatan nama, logo, hingga tagline hotel Bekizaar.
99
B. Deskripsi Data Penelitian
Setiap penelitian memiliki tujuan utama mencari jawaban atas
permasalahan yang diteliti dan salah satu tahap penting dalam proses
penelitian adalah kegiatan pengumpulan data yang diperoleh setelah data
dan fakta hasil pengamatan empiris disusun, diolah lagi kemudian ditarik
makna dalam bentuk pernyataan atau simpulan dari permasalahan yang
diteliti.
Untuk itu peneliti harus memahami berbagai hal yang berkaitan
dengan pengumpulan data. Selama pengumpulan data yang dilakukan saat
magang profesi di Hotel Bekizaar mulai tanggal 08 Juli 2013 sampai
dengan 01 Oktober 2013, lalu penelitian berlanjut setelah magang (bulan
November-Desember).
Peneliti memproses data-data yang terkumpul melalui proses
wawancara mendalam (in depth interview) dan data-data yang dimiliki
Hotel Bekizaar yang berkitan dengan brand strategy dalam public
relations hotel Bekizaar Surabaya, Peneliti melakukan sistematisasi
pelaporan data dimulai dari perencanaan brand strategy hingga
implementasi dari perencanaan brand strategy dalam Public Relations
Hotel Bekizaar Surabaya.
1. Perencanaan Brand Strategy Hotel Bekizaar
a. Brand Positioning Hotel bekizaar
Setiap pebisnis yang mengembangkan usahanya di bidang
perhotelan, tentu memiliki pangsa pasar tersendiri untuk dijadikan
lahan bisnis bagi mereka sekaligus sebagai titik penentuan
100
konsumen potensial yang memiliki chance besar untuk
memajukan bisnis jasa ini.
Kepemilikan Hotel Bekizaar dibawah holding company
Wira Jatim, dengan pemrakarsa Arif Afandi selaku Direktur
Utama Wira Jatim Grup. Hotel Bekizaar menawarkan konsep
hunian hotel bagi para pebisnis. Akomodasi hotel yang minimalis
dengan standar kenyamanan beristirahat, dan akses wifi yang
cepat.
Positioning bekizaar tersebut, diperkuat oleh General
Manager Bekizaar, Masduki. Informan mengatakan pendirian
Hotel Bekizaar terinspirasi dari sebuah brand terkenal di kelas the
real budget hotel yaitu Santa Grand Hotel Lai Chun Yuen yang
berada di Singapura. Memiliki konsep dengan tingkat hunian
tidak terlalu banyak orang dan tidak menyediakan pelayanan (no
service). Pemosisian hotel bisnis dengan no service di dasari
karena luas tanah Bekizaar yang tidak terlalu luas dan kecilnya
area parkir. Konsep awal dibangun memang diputuskan sebagai
Hotel Budget.3
Dijelaskan juga oleh Front Office Manager Bekizaar,
Zainul Afandi bahwa pemilihan Hotel Bisnis 4 yang memiliki
3 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16:10 4 Hotel yang tamunya sebagain besar berbisnis, menyediakan fasilitas serta jasa yang dapat mendukung dan memperlancar kegiatan bisnis para tamu (seperti meeting room, bussines centre, exhibition room dan sebagainya).
101
konsep hampir sama dengan Hotel Budget, 5 memiliki
pertimbangan karena pada kuartal tahun 2012 keatas merupakan
tren dari Hotel Bisnis diminati customer.
“Ini jatuh pada pertimbangan untung rugi sih, bagi saya. Karena tren untuk hotel akhir-akhir ini itu cenderung kepada hotel budget dan bisnis. kenapa kita nggak ambil hotel budget padahal konsep kita itu sebenernya hotel budget, karena memang sedikit mirip maka kita gunakan bisnis hotel. Hotel itu ada kategory nya, full service, no service dan setengah servis atau half service. Full service itu adalah hotel konvensional. Hotel-hotel yang berbintang 3,4,5 itu yang full service, itu kebanyakan ada mulai doorman, fasilitas full service 24 jam, bell boy yang stay 24 jam. Kita nggak ada, nah oleh sebabnya kita di kategorikan no service, itu kenapa kita kategorikan ke hotel bisnis karena asumsi kita tamu itu datang check-in cuma untuk tidur kemudian pergi makan, yang kita andalkan disini adalah kehebatan kecepatan wifi, dan kenyamanan pada saat istirahat.6”
Positioning hotel Bekizaar, tidak hanya berkutat pada
konsep hotel dengan tipe Bisnis. Positioning harga juga ikut
menjadi pertimbangan dan perencanaan mendalam dari
manajemen. Tahap penentuan harga kamar yang siap jual,
bermula dari perhitungan matang pada room cost sebagai biaya
operasional, biaya penghargaan jasa, hingga masuk pada
penyesuaian harga.
“Penentuan harga bahwa kamar ini mau dijual berapa kan harus dihitung, room costnya termasuk listrik, misal. Habis nya 50 juta : 96 kamar berapa, : 30 hari , jadi energi yg kita pakai untuk saat itu pertama 1 hari nya sekian kemudian
5 Hotel Budget adalah hotel dengan minimal fasilitas, secara umum lebih dikenal dengan istilah “bed and breakfast” hotel, fasilitas berupa kamar yang menyediakan tempat tidur dengan kamar mandi dan menyediakan sarapan sederhana bagi tamunya. 6 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, pukul 14: 50
102
ditambah dengan pengeluaran lainnya. Berapa, form-form yg harus kita siapin, termasuk variabel cost. Termasuk jumlah karyawannya sekian orang. Rata-rata gaji mereka sekian total gaji berapa. Sama hitungannya dengan listrik tadi (energy cost + labour cost) . Jadi room cost nya akan ketemu per kamar biaya operasionalnya berapa. Kalau misalnya 200 ribu lalu kita jual 150, itu namanya bunuh diri karena operasionalnya sudah habis segitu, dijual dibawah itu. Kalau kita jual pas 200 ribu itu bodoh, nah penghargaan untuk waktu, biaya, dan sebagainya. Nah dari harga itu kita up sekian persen, nanti baru ketemu angkanya.7”
Indikator positioning Bekizaar terlihat pula dari lokasinya
yang strategis. Masduki memperjelasnya dengan hasil survei yang
dilakukan di United Kingdom. Dari ribuan responden menyatakan
bahwa 68% orang tertarik tinggal di hotel bukan karena wanita
cantik, tetapi karena letaknya. Dibanding dengan kompetitor-
kompetitor lain, Bekizaar tepat berada dijantung kota Surabaya.8
Pernyataan yang hampir sama dipaparkan oleh Human
Resouce Manager Bekizaar Hotel, Wahyu Kurniawan terkait
positioning geografis Bekizaar yang strategis berikut harga
jualnya yang sesuai dan kompetitif.
“Yang tidak bisa dibeli oleh hotel-hotel lain, lokasi kita yang prime, berada tepat di depan icon nya surabaya, tepat di city center. Central B, jadi kita bisa mengakomodir. Lingkungan kita perkantoran, jika bukan urusan bisnis, bisa ada daya tarik dari shopping center, berbagai macam pusat perbelanjaan, itu masih dalam jangkauan yang mudah untuk tamu. Dari segi harga, kita kompetitif sekali, kenyataannya bahwa perusahaan ingin efisiensi, jadi ada satu titik dimana mereka ingin menginap di hotel yang punya fasilitas cukup dengan harga yang juga lebih kompetitif, pelaku bisnis
7 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16.10 8 Ibid.
103
pasti memperhitungkan ini. Ngapain harus expense lebih, kalau kita nggak perlu pakai fasilitas-fasilitas mewah. Tapi hotel kita tetap menunjang fasilitas yang diperlukan tamu semisal: lobby, breakfast, meeting room.9”
Hotel-hotel bisnis terutama yang berdiri dari swasta murni,
akan lebih condong memiliki karyawan yang mayoritas ber-basic
perhotelan. Berbeda dengan Manajemen Bekizaar, sejak awal
berdiri, karyawan yang direkrut tidak sama sekali memiliki basic
perhotelan. Masduki, GM Hotel Bekizaar mengatakan:
“Begini, buat saya sama halnya seperti kita merenovasi rumah, merenovasi rumah itu biayanya akan dua kali lipat lebih tinggi dari pada kita beli rumah baru. Karena ada bongkar ada pasang. Kalu rumah baru kita tinggal pasang aja maunya seperti ini, dan hasilnya tentu kita puas, karena itu hasil kita sendiri. Kita nggak melarang mereka nantinya akan pindah pekerjaan, tapi setidaknya ada step dimana mereka lebih baik dan kita bangga pada mereka karena mereka adalah mantan dari tim kita. Kita poles apa gampang.10” Menjadi sebuah pertanyaan, dengan kuatnya positioning
yang dimiliki bekizaar, tetapi hotel ini tidak memosisikan diri
sebagai hotel berbintang tiga. Menjawab pertanyaan ini, Zainul
Afandi meyakinkan karena bagi kami (manajemen Bekizaar)
bintang itu nggak penting, jika kita bisa memberikan pelayanan
sekelas hotel berbintang itu akan lebih baik dari pada hotel
berbintang tapi pelayanan sekelas hotel budget.11
9 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November, pukul 12:35 10 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16.10 11 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, pukul 14: 50
104
Meskipun baru beroperasi akhir tahun 2012, Hotel Bekizaar
terus bersaing ketat dengan hotel bisnis lainnya di surabaya.
Positioning Bekizaar mulai diperhitungkan di kancah bisnis
perhotelan kota Surabaya. Selain itu, penting bagi manajemen
hotel untuk selalu memperbaruhi informasi tentang market share,
fair market share, room index dan average room rate, karena dari
perhitungan itu banyak strategi yang bisa diambil. Perlu
dilakukan pemantauan dan sikap proaktif melalui tindakan.
Ibaratnya dari satu buah kue tart berapa besar potongan kue yang
kita dapat, Maka itu dinamakan market share dari hotel.
Dalam bisnis perhotelan, perhitungan Market share
diperoleh dari jumlah kamar yang terjual dibagi total dari jumlah
kamar seluruh kompetitor yang terjual dikalikan seratus.
Sementara Fair market share adalah hasil hitung Room Available
(kamar yang tersedia) hotel dibagi dengan jumlah kamar yang
tersedia dari kompetitor dikalikan seratus. Setelah itu dapat
dilakukan perhitungan room index, ini dapat diketahui dari fair
market share dibagi market share. Sementara Average Room Rate
(Rata-rata harga per kamar) diketahui dengan membandingkan
antara pendapatan yang diperoleh kamar dengan jumlah kamar
yang terjual. Harga jual kamar dari kompetitor, bisa diketahui
105
karena bersifat publish rate (Diperlihatkan). Tetapi kalau sudah
coorporate rate12 maka bersifat rahasia.
Adapun kaitannya dengan budget yang diperuntukkan divisi
terluar seperti marketing, dan divisi-divisi yang memiliki
pengaruh sama dalam membangun Brand Bekizaar di mata
stakeholder. Manajemen Hotel Bekizaar melakukan perencanaan
yang matang. Dilakukan pengonsepan kebutuhan satu tahun ke
depan oleh tim inti manajemen Bekizaar, diskusi oleh General
Manager, Front Office Manager dan Human Resource Manager
untuk menentukan segala macam amunity supply yang kemudian
dimasukkan ke sistem RKAP 13 . Jumlahnya bisa ratusan juta,
karena merupakan gabungan dari semua departemen. Mengenai
kekurangan keperluan yang belum tertulis dibenahi sambil lalu.
Tetap ada hitungan berapa pengeluaran dan pendapatan dari
masing-masing departemen.
Perencanaan pembuatan budget tahun depan bagi setiap
departemen bertahap dilakukan, tentunya dibuat oleh masing-
masing department head, dan tahun depan akan dijalankan.
Sebagaimana yang dijelaskan masduki:
“Sekarang kita masih mencetak sistem itu, sistem budgeting. Karena sistem budgeting itu wajib, dan kita harus tunduk sumber dari segala sumber pengeluaran itu dari situ,
12 Harga kamar khusus yang diberikan kepada karyawan- karyawan perusahaan yang secara terus menerus mengirimkan karyawan/tamunya dan menggunakan hotel tersebut. 13 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan pedoman formal yang mencerminkan sasaran, strategi dan rencana kerja investasi, proyeksi portofolio dan hasil investasi yang diharapkan tercapai oleh Perusahaan dalam satu tahun mendatang
106
Misalnya 300 juta, 300 juta ini harus di breakdown untuk departemen mana saja, kebutuhan operasional tiap divisi apa aja, sampai sekarang belum dijalankan sitem itu. Butuh apa-apa saja, kita ya ngerem-ngerem sendiri, efisiensi penggunaan anggaran. Sesuai prosedurnya bikin PR 14 kemudian dievaluasi dan sebagainya. Bagaimana pinter-pintenya nya mengelola memanage keuangan tiap2 departemen.15” Terkait sistem budgeting yang diterapkan awal tahun depan,
Zainul Afandi, menjelaskan prosedur sistem budgeting yang
memang tidak bisa langsung dijalankan saat hotel baru beroperasi.
Sistem ini lebih dikenal dengan istilah CAPEX (Capital
Expenditure).
“Tahun awal berjalan itu nggak bisa, masih belum tahu apa yang jadi kebutuhan kita. Ketika sudah berjalan dan jadi rutinitas sehingga kita bisa kalkulasi budget, pengeluaran sebulan, dasarnya pada data accounting di setiap divisi, sebab itu general manager kemaren memberikan yang namanya Capital Expenditure, istilahnya CAPEX16 , jadwal belanja, daftar belanja yang kira-kira digunakan oleh masing-masing departemen. Apa kebutuhannya untuk satu tahun berjalan, kalau kemudian dalam CAPEX itu tidak tercantum, kemudian diperlukan pada saat berjalan, itu akan ada yang namanya extra cost yang kita harus keluarkan.17” Positioning Hotel Bekizaar tidak hanya berkutat pada
konsep hotel bisnis serta letaknya yang strategis, tetapi dilakukan
juga perencanaan yang mendalam dari segi budget, harga jual,
14 Purchase Request, permohonan pembelian yang dilakukan oleh divisi lalu diajukan pada bagian purchasing dengan menggunakan nota, yang untuk selanjutnya akan dievaluasi. 15 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16:10 16 Capital Expenditure (CAPEX) adalah alokasi yang direncanakan (dalam budget) untuk melakukan pembelian/perbaikan/penggantian segala sesuatu yang dikategorikan sebagai aset perusahaan secara akuntansi. Umumnya istilah ini digunakan perusahaan-perusaahan besar saat menyusun budget-nya di awal tahun. 17 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, pukul 14:50
107
dan pemberdayaan karyawan sebagai pemenuhan aspek
penguatan dari positioning Bekizaar.
b. Brand Identity Hotel Bekizaar.
Di setiap bisnis atau usaha yang dijalankan. Keharusan bagi
setiap pemiliknya untuk memberi identitas produknya (barang
maupun jasa). Identitas menjadi ‘cap’ yang memperkenalkan dan
melindungi produk di pasaran. Oleh karena itu, pembuatan
identitas merek usaha tidak hanya cukup terlihat bagus tapi juga
harus menonjolkan karakter unik, jika tidak mempunyai nilai
pembeda yang khas akan sulit diminati karena tidak memberikan
kesan tersendiri di benak konsumen.
Diawal berdiri, hotel yang berada dibawah pengawasan
Wira Jatim Grup ini masih belum memiliki identitas. Belum
memiliki nama, logo dan tagline Hotel. Sadar hal itu, Arif Afandi
selaku penggagas dibangunnya hotel melakukan kerja sama
dengan salah satu perusahaan jasa di bidang Branding dan Desain
di Surabaya.
“Ya, karena tadinya begini, sebetulnya saya ini meng-hire seorang ahli desain atau branding. Jadi Lia ini adalah dosen Petra, yang juga mempunyai perusahaan desain branding, nah ketika itu kita minta dia untuk mencarikan nama hotel yang tujuannya ini bisnis, ini punya BUMD tapi kemudian jadi starting untuk membuat jaringan hotel, kelas bisnis, atau budget hotel-lah sebenarnya. Bisnis hotel itu budget hotel plus services. Jadi ada services nya. Nah ada banyak pilihan waktu itu. Ada beberapa alternatif waktu itu, dia
108
selalu mengajukan beberapa alternatif a,b,c,d,e tapi akhirnya kemudian Lia mengusulkan nama Bekisar. Nah bekisar itu adalah ikon nya jawa timur. Ada ikatan visi kejawa timuran. nah saya kemudian langsung tertarik dengan nama itu, Tapi saya minta pada Lia, tolong bikinkan nama yang ada international taste, jadi kalau orang asing dengar itu tidak asing, biar international speelling, kenudian saya minta pake ZAAR sebagai gantinya SAR. Sehingga menjadi BEKIZAAR18.” Identitas dalam bentuk nama “BEKIZAAR” menjadi
pilihan bagi owner karena nama tersebut tidak sulit untuk
dilafalkan dan mudah diingat. Setelah nama bekizaar didapat,
identitas hotel diwujudkan dalam bentuk logo. Logo inilah yang
akan dilihat orang pertama kali sebelum lebih jauh mengenal
Bekizaar sebagai hotel bisnis. Owner hotel memiliki harapan akan
nilai-nilai dari Bekizaar bisa tersiratkan maknanya lewat ‘logo
Bekizaar’.
Direktur Utama Wira Jatim menginginkan logo
mencerminkan visi bahwa Bekizaar yang merupakan representasi
dari jawa timur untuk tersimbolkan secara modern dan meng-
internasional. Logo Bekizaar yang sudah dibuat oleh pakar
branding, diusulkan, dipresentasikan dan disepakati oleh pihak
wira jatim group untuk dipakai sebagai representasi ideal dari
icon bisnis perhotelan milik provinsi.
Identitas Bekizaar lainnya yang diolah oleh pakar branding
adalah Tagline Hotel. Owner menyampaikan keinginannya untuk 18 Wawancara dengan Arif Afandi, pada tanggal November 2013, pukul:12:10
109
membuat tagline unik dan sesuai dengan keberadaan Bekizaar.
Setelah melaui analisa SWOT, wawancara dengan owner serta
riset yang cukup, terbentuklah tagline Never Too Far.
Sebagaimana dijelaskan Arif Afandi berikut:
“Mengenai tagline tentu kita bikin tagline itu kan berdasarkan realitasnya, artinya setelah kita SWOT, apa sih kelebihan kita, kelebihan kita adalah apa? Lokasi. Lokasi yang dititik nol. Lokasi yang berada pada pusat perbelanjaan. Kemana-mana dekat. Mau ke pusat perbelanjaan dekat, ke pusat pemerintahan dekat grahadi, mau ke perbankan juga dekat, di area sekitar kita banyak kantor-kantor perbankan, mau belanja ke pasar tradisional juga dekat, jadi ya never too far, jadi kemana saja kita dekat. Memang tagline itu bisa diciptakan kemudian itu menjadi mitos, tapi tagline yang sesuai dengan realitas lah yang akan cepat berhasil ketimbang tagline yang tidak sesuai dengan realitas. Karena lokasi itu yang kita jagokan maka tagline never too far yang kita pakai.19” Pemaparan tentang filosofi dan teknis pembuatan logo,
didapatkan peneliti dari Amelia Sidik, pakar branding yang
bekerja sama dengan wira jatim group untuk pembuatan brand
Bekizaar. Penggunaan brand name bekizaar didasari karena wira
jatim group ingin hotel ini berkembang & mengharumkan nama
jawa timur. Hotel ini diharapkan menjadi duta yang
memperkenalkan core value jawa timur di seluruh indonesia.
Karena pertimbangan itulah dipilih brand name bekizaar. Dari
asal nama ayam bekisar yang merupakan fauna khas kebanggaan
jawa timur. Brand name Bekizaar ditulis secara unik agar original,
19 Wawancara dengan Arif Afandi, pada tanggal November 2013, Pukul: 12:10
110
serta meningkatkan daya tarik bagi turis domestik dan
internasional.20
Sementara tagline never too far adalah brand promise wira
jatim group bahwa hotel bekizaar akan selalu berlokasi strategis.
Untuk gambar enam bulu ayam bekisar, coorporate color serta
logo type yang digunakan dalam desain logo, Lia mengatakan
karya tersebut menganut prinsip desain komunikasi visual "form
follow function" dan "form follow fun", bukan "form follow
meaning". Tidak ada pemaknaan yang dipaksakan seperti jumlah-
jumlah rangkaian dan lain-lain21 Untuk corporate color merah
maroon keemasan adalah karakter ayam bekisar, dan warna putih
pada tulisan BEKIZAAR adalah simple tone agar corporate color
tampil lebih menonjol.
Sumber: File Logo Bekizaar /IT /EDP Hotel Bekizaar
Gambar 3.1 : Desain Logo Hotel Bekizaar
20 Wawancara melalui online chat dengan Amelia Sidik, 27 Desember 2013 21 Ibid.
111
Riset untuk penyelesaian logo Bekizaar dilakukan selama dua
minggu, Waktu pemrosesan desain hingga selesai juga selama dua
minggu. Mengenai langkah-langkah dalam brand research
dipaparkan Lia sebagaimana berikut :
“Riset bersifat qualitative research, menggunakan metode in depth interview, observation, literature study, kemudian brand research, competitive analysis dan action research hingga tahap penyelesaian desain. Sementara visual communication design diawali dari thumbnail, tighttissue, hingga tahap finalisasi, copywriting juga prosesnya sama, aplikasi arsitektural juga prosesnya sama. Sementara ACC dilakukan secara bertahap pada pihak wira jatim group, dan ACC final pada pak Arif Afandi.22”
Dalam pembentukan identitas Hotel yang melibatkan pihak
luar. Maka diperlukan juga budget untuk menciptakan brand
identitas hotel yang utuh. Budget pembuatan brand bervariasi
tergantung tingkat kesulitan dan sejauh mana pakar branding ikut
menciptakan identitas tersebut. Dalam pembuatan logo bekizaar
estimasi dana yang dikeluarkan kisaran lima puluh hingga enam
puluh juta. Pada tahap ini juga pematenan hak merek bekizaar
dilakukan. Untuk pengurusan hak merek hingga operasional hotel
sampai sekarang, Bekizaar bernaung pada IEWJ (Industrial
Estate Wira Jatim), salah satu anak usaha Wira Jatim Group.
Pihak Wira Jatim bekerja sama dengan Manajemen
Bekizaar untuk membangun brand identitiy bekizaar. Manajemen
bekizaar terbentuk pertama kali dengan adanya General Manager
22 Ibid
112
sebagai pondasi awal menajerial, lalu Front Office Manager dan
Human Resource Manager. Ketiga manajer ini memiliki tugas
besar untuk mencanangkan visi dan misi hotel, Standar Greeting
Hotel Bekizaar, penamaan kamar, penulisan informasi-infomasi
profil Hotel Bekizaar, sampai publish harga kamar pada website
juga bertahap dibuat.
“Disini, yang pernah punya pengalaman dihotel ya cuma segelintir orang, Saya ,Pak Masduki sama Pak Andi. Pada awalnya tiga orang ini aja yang harus memikirkan secara keseluruhan, tapi kemudian support dari temen-teman, keinginan untuk belajar, itu yang kita salut. Makanya bisa terbentuk sampai sekarang ini.23”
Standar Greeting hotel Bekizaar yaitu Greeting Internal
dengan standar sapaan : Greeeting of the day (Good moorning /
Good Afternoon / Good Evening) penyebutan divisi yang sedang
mengangkat telepon, Nama Penelpon. Seperti : Good Afternoon,
Marketing Department, Dea Speaking. Lalu ada Greeting untuk
eksternal (ditujukan pada penelepon dari luar bekizaar) dengan
standar sapaan : Greeeting of the day (Good moorning/good
afternoon/ good evening), Bekizaar Hotel, How May I Assist you?
Pembentukan visi misi yang ada juga sesuai dengan visi
yang di cita-citakan oleh owner dari Hotel Bekizaar, Arif Afandi
yang memiliki visi kedepan Bekizaar menjadi Chain hotel yang
dimiliki oleh pemerintah provinsi. Tidak hanya berhenti dengan
23 Wawancara Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November 2013, pukul:12:35
113
mempunyai satu hotel tetapi juga memiliki beberapa hotel BUMD
tetapi tidak terlihat kesan pemerintahnya.
c. Brand Personality Karyawan Bekizaar
Brand Personality karyawan Bekizaar mulai dibentuk
ketika bangunan hotel bekizaar masih dalam proses penyelesaian.
Kegiatan awal yang dilakukan untuk memberikan pemahaman
atas standar performa kerja serta personalitas yang harus dimiliki
oleh karyawan Bekizaar adalah saat training karyawan.
Pelatihan pertama dilaksanakan di kantor IEWJ yang
bertempat di Ngagel. Karena belum memiliki office sehingga
menggunakan tempat di Ngagel selama satu bulan sebelum soft
opening Bekizaar. Seperti yang dikatakan Zainul Afandi, tanggal
27 Agustus manajemen sudah memulai training-training
receptionist untuk reception-reception yang sekarang bekerja.
Waktu itu Trainer Saya dan Pak Wahyu.24 Selain diisi dengan
training karyawan, aktifitas operasional mulai bergerak. General
Manager dan tim yang sudah terbentuk mulai melakukan
persiapan-persiapan dan terlibat langsung dalam pre-opening
nya.25
Proses recruitment awal karyawan dilakukan langsung
dibawah manajemen bekizaar, Termasuk rekrutmen untuk
Manager di tiap divisi ditangani oleh General Manager. Untuk 24 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, pukul 14:50 25 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November 2013, pukul : 12: 35
114
recruitment staf kemudian dilakukan oleh HR Manager.
Mengenai pra-syarat, tidak ada spesifikasi khusus diterima
bekerja di Bekizaar, persyaratan yang diberikan juga umum.
Memiliki background hotel memang akan menjadi nilai lebih.
Tetapi poin pentingnya adalah pelamar memiliki komitmen untuk
belajar, dan bisa berkembang, serta dapat mengikuti sistem kerja
yang ada di Bekizaar.
Jumlah karyawan yang ada di Bekizaar saat ini, Wahyu
Kurniawan, menyebutkan total karyawan ada 45 Orang termasuk
karyawan yang berstatus outsourching. Restoran dengan 8 orang,
HouseKeeping 10 orang, security 8 orang. Karyawan Back Office
11 orang dan Front Office 8 orang.26
Dalam perekrutan karyawan dilakukan sistem kerja kontrak
(masa kerja 6 bulan, setelahnya manajemen dapat
memperpanjang ataupun tidak). Kebutuhan SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam operasional hotel Bekizaar di bantu dengan
adanya tenaga Casual (Karyawan dengan upah harian) dan
Outsourching melalui kerja sama dengan vendor. Tenaga
Outsourching dalam manajemen Bekizaar ditempatkan atau
berada di divisi Housekeeping, Restoran dan Keamanan.
Sementara dua staf pada divisi Engineering berstatus Casual.
26 Ibid.
115
Melalui musyawarah awal yang dilakukan oleh tim
manajemen operasional bekizaar, terbentuk visi dan misi Bekizaar
Hotel, penamaan kamar, termasuk standar greeting untuk internal
dan eksternal kemudian disetujui oleh owner (Arif Afandi),
adapun elemen-elemen informasi lain serta pembentukan culture
bekizaar menjadi fokus selanjutnya.
“Visi Hotel Bekizaar adalah To Be The Leading Luxury Business Hotel With Dedication To Our Customer (Menjadi Bisnis Hotel Mewah Terkemuka dengan dedikasi pada pelanggan) Sementara Misi dari Hotel Bekizaar yaitu: Providing The Highest Standard Of Service Consistantly To Comfort The Guests (Menyediakan standar tertinggi dari layanan untuk kenyamanan secara konsisten tamu).27”
General Manager, Masduki sebagai pondasi tertinggi dalam
manajerial hotel, memiliki andil penting dalam membangun
culture karyawan Bekizaar. GM sering memberikan arahan pada
karyawan bahwa posisi yang paling penting di suatu hotel adalah
semua. Ketika masing-masing individu menyadari bahwa setiap
dari mereka memiliki posisi yang penting, maka ketergantungan
dengan orang lain akan sendirinya menghilang. Dan lebih
mengena dari pada diawal harus dipaksa. Kesadaran pribadi yang
ingin dikembangkan. Selain itu penekanan bahwa setiap orang
bisa belajar berbagai hal, menjadikan pola kerja karyawan untuk
multitasking (satu orang bisa menangani beberapa pekerjaan yang
berhubungan diluar Job description-nya).
27 Sumber data file orientation training 2013, Divisi Human Resource
116
Ciri khas yang terbentuk dalam personalitas diri tiap
karyawan di lingkup internal adalah ikatan saling memiliki,
tanggung jawab dan kekeluargaan. Tidak semua hotel memiliki
nilai ini. Di hotel lain, banyak karyawan yang baru masuk, tidak
nyaman lalu memutuskan resign. Sehingga ini bisa menjadi nilai
unggul selain letak bekizaar yang strategis.
Personalitas karyawan untuk menunjang pelayanan
maksimal pada tamu juga ikut dibentuk oleh manajemen Bekizaar.
Nilai-nilai yang berorientasi pada pelayanan tamu yaitu Natural,
Spontaneous, Determined, Willing. Dijelaskan oleh Wahyu
Kurniawan sebagai berikut:
“Kalau secara teori kita selalu sampaikan dalam training orientasi, kita punya NSDW, Natural, Spontaneous, Determined, Willing. Jadi satu, Natural, apa yang kita lakukan itu alami aja, kita bantu tamu, melayani tamu secara alami tidak dibuat-buat, jadi ‘kita memberi bantuan tanpa diminta’ (To treat all your guests in a warm & genuine manner) , Dua, Spontanious, secara spontan, jika melihat sesuatu yang perlu kita kerjakan ya secara langsung kita kerjakan nggak perlu kita tunda-tunda lagi, itu contoh (Always extend a helping hand without being asked ). Tiga, Determined, Berketetapan hati untuk selalu mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang dialami tamu (Always determined to find ways to solve problems your guests may have). Empat, Willing, kesanggupan, team work, (Always willing to work together as part of a team to meet the needs of your guests).28”
28 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November 2013, pukul: 12:35
117
Mengenai strategi dari HR Manager untuk mengembangkan
dan memperkuat Brand personalities karyawan Bekizaar. HR
Manager mengadakan program english Class yang sudah berjalan
sampai delapan kali pertemuan. Dengan intensitas waktu 2
kelas/batch per-minggu. Program lebih ditujukan untuk melatih
karyawan agar aktif berbahasa inggris yang kemudian bisa
dipraktikkan dalam bidang kerja masing-masing. Ada juga
training problem Q, yang mengedepankan pelatihan karyawan
pada tingkat urgensitas penanganan masalah. Praktik dasar
tentang penanganan standar yang diterapkan dibekizaar, sekaligus
pemberian modul saat training.
Lebih dari itu HR Manager bekerja sama dengan pihak
akademisi diluar hotel yang bisa memberikan training seputar
pelayanan perhotelan dan peningkatan motivasi kerja. Komitmen
yang sering dikomunikasikan oleh HR Manager kepada para
karyawan adalah kesepakatan bahwa setiap hari merupakan
Learning day dengan siapapun karyawan melakukan kontak. Ini
merupakan stimulus kepada setiap karyawan agar tidak bosan
belajar dan mengembangkan diri (baik secara skill maupun
emosional) di tempat kerja.
“Simple aja kalau bisa dibina akan kita bina, kalau tidak bisa dibina ya selesai (adanya pemberhentian kayawan). Tolak ukur pasti ada, evaluasi pasi ada, apalagi sekarang ketat-ketatnya persaingan, jadi kita harus lebih selektif diawal dan saat masa dimana mereka bekerja. Yang bandel ada, syukurnya nggak terlalu banyak..jika ada yang perlu
118
dikeluarkan kita strick ya harus dikeluarkan, tapi jika bisa dibina dengan warning, verbal warning, kita lihat tingkat kesalahannya, kalau kesalahannya sudah fatal ya kita kasih surat peringatan pertama dan terakhir, udah selesai. Karena kalau kita membeda-bedakankan konsekuensi atas apa yang mereka lakukan nanti pasti ada berpengaruh besar terhadap temen-temen yang lainnya. Dalam orientasi dan kontrak sudah jelas yang boleh dan yang tidak, yang harus dikerjakan apa saja (job description). Jadi kita sebenarnya tinggal menjalankan saja dasarnya sudah ada.29”
Untuk menciptakan brand personality yang kuat.
Dibutuhkan ketegasan dari Manajer HR dalam memantau kinerja
karyawan yang dinilai tidak sesuai dan melanggar peraturan yang
telah diberlakukan di tempat kerja.
d. Brand Communication dalam Public Relations Bekizaar
Memperkenalkan Brand Bekizaar sebagai bisnis hotel
pemerintah yang tergolong baru kepada konsumen bukan perkara
mudah. Strategi Komunikasi publik dengan pendekatan PR-ing
(Public relations) pada media dalam konteks berita, adalah yang
dipilih owner (Arif Afandi). Bukan melalui iklan promosi.
Strategi PR-ing dilakukan sejak awal peletakan batu pertama
untuk pembangunan Bekizaar Hotel. Dalam hal ini Arif Afandi
selaku owner menjelaskan:
“Saya percaya bahwa, karena lokasi, Bekizaar itu akan dengan sendirinya dikenal orang, karena itu ditahap awalkan kita tidak pernah melakukan, kita belum sampai pada langkah melakukan promosi baik itu melalui media online maupun offline, seperti dikoran atau media cetak, yang kita lakukan adalah dengan strategi PR-ing. Jadi
29 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November 2013, pukul: 12:35
119
melalui PR-ing itu lah kita membangun komunikasi publik.30” Setelah pendekatan PR-ing dilakukan sebagai strategi untuk
memperkenalkan brand bekizaar. Membangun dan memelihara
eksistensi brand penting untuk diperhatikan. Oleh karenanya
Manajemen Bekizaar Hotel merasa perlu untuk meningkatan
mutu pelayanan hotel.
“Tetep satu services ya, kita sudah menang lokasi, dibanding dengan hotel-hotel yang lain, yang kedua itu karena kita bergerak di service maka kita harus melayani, harus benar-benar menjaga kualitas, oleh karena itu saya tekankan kita harus mencari input balik dari para tamu kita misalnya, sehingga kemudian dia akan menjadi pelanggan, nah itu yang harus kita lakukan, nah kalau kita tidak bisa menjaga, kompetisi ini maakin tinggi, kalau kita kemudian lokasinya sudah unggul tapi kalu tidak disertai dengan services yang unggul juga pasti akan hilang, sebab rata-rata Hotel milik pemerintah itu mnegenai hal ini tidak di perhatikan (pelayanannya), seperti kebersihan. Misalnya, saya lihat bersih nggak, rapi nggak, disitu saya agak rewel, setiap komplain harus segera ditindak lanjuti, setiap masukan harus diperhatikan. Kita semua seluruh orang di lingkungan wira jatim grup adalah menjadi ‘marketing’ dari hotel bekizaar. Kalau misalnya disini saya dapat komplain dari orang ya saya langsung broadcast ke temen-temen bekizaar, untuk dilakukan evaluasi.”31 Dengan tidak adanya divisi Public Relations (PR) yang
dibentuk untuk fokus di bidang relationship antara Hotel bekizaar
dengan para stake holdernya. Menyebabkan Fungsi PR ini
dijadikan satu dalam ranah kerja Divisi Sales and Marketing. Hal
ini dilandasi karena Manajemen Hotel Bekizaar berkonsepkan
30 Wawancara dengan Arif Afandi, pada tanggal 26 November 12:10 31 Ibid
120
business hotel (yang padat karyawan), baru beroperasi dan secara
fungsional kedua divisi ini hampir sama. Selebihnya GM Hotel
Bekizaar, Masduki memaparkan:
“Pada umumnya cost tertinggi dari sebuah operasional perusahaan dimanapun termasuk hotel, itu di dominasi oleh dua pos, pertama : Energy Consumption dan yang kedua Labour Cost (biaya karyawan), Berkenaan dengan itu yang harus kita lakukan disini adalah bagaimana kita bisa memanage, memaintain teman-teman dengan memaksimalkan mereka. artinya kita dengan sedikit orang tapi semua pekerjaan ter-cover. .... Sehingga strategi yang kita terapkan adalah program multitasking, kalau seorang sales marketing kemudian bisa mengcover menjadi sebagai public relations, why not? Kalau seorang GSA kemudian bisa mencover dari tugas seorang operator seorang receptionist, kenapa tidak? itu sebenarnya adalah simbiosis mutualisme,. Disatu sisi perusahaan diuntungkan karena tidak perlu higher orang lagi, disisi lain, ini adalah sebuah reward bagi staf kita untuk belajar lebih banyak.32”
Suatu keharusan bagi para staf bekizaar memahami culture
yang dibangun oleh Top Management. Semua orang yang bekerja
dilingkungan Bekizaar secara tidak langsung berpotensi menjadi
marketing atau juga public relations. Tidak bisa dipandang
sebelah mata perihal branding image Bekizaar. Setiap staf harus
memiliki pengetahuan update seputar hotel. Untuk kemudian mau
untuk mempromosikannya kepada siapapun yang tertarik dengan
Hotel Bekizaar.
Menurut Masduki, dalam operasional hotel, manajemen
harus benar-benar bijak di tiga titik kepuasan, di paling bawah
manajemen memberikan kepuasan kepada staf yaitu kepuasan
32 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16:10
121
pada karyawan, kepuasan pada customer, lalu kepuasan kepada
owner. Jadi ada banyak needed disitu. Kita harus mengakomodasi
keseluruhan itu. Kita akomodir bagaimana kita bisa win-win, di
mata staf tidak terlalu keberatan, kemudian dimata owner ini
menguntungkan, bagi customer juga memuaskan.33
2. Implementasi Brand Strategy Hotel Bekizaar
a. Brand Positioning Hotel bekizaar
Positioning Hotel Bekizaar secara internal dimulai dengan
posisinya yang masih dibawah naungan IEWJ, untuk kemudahan
pengoperaionalan kedepan, mengingat bisnis hotel pemerintah ini
akan diperluas, maka Bekizaar akan menjadi PT (Perseroan
Terbatas) sendiri yang mempunyai hubungan koordinasi langsung
dengan Wira Jatim Group.
“Kita ada wacana untuk berdiri langsung sebagai anak induk wira jatim grup. Sebenarnya kita sudah ada di bawah PT.Bekizaar wira jatim itu nanti yang akan dikhususkan jadi istilahnya anak perusahaan yang dikhususkan untuk mengelola hotel dan restoran. Sekarang sudah ada tapi masih belum difungsikan karena masih tetap berinduk ke IEWJ. PT nya sudah dibentuk tinggal ngalirnya yang belum.34”
Perluasan lini bisnis perhotelan pemerintah provinsi, untuk
membangun hotel sekelas namun berbeda konsep ini juga di
jelaskan oleh Arif Afandi berikut :
33 Ibid 34 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November, pukul: 12:35
122
“Kita pengen menjadi Chain hotel, yang dimiliki oleh pemerintah provinsi, sehingga kemudian nanti bayangan kita tidak hanya punya satu hotel tapi punya beberapa hotel lalu kemudian ini menjadi suatu apa ya.. BUMD tapi tidak kelihatan pemerintahnya gitu lho. Jadi orientasinya ya memang profesional murni ...ini tadi barusan saya lihat kelapangan lihat proyek di Tunjungan , nah nanti tunjungan itu menjadi dalam tanda kutip sweet room nya bekizaar, nah dari bekizaar I, kemudian itu jadi bagiannya..35”
Adanya pengembangan bisnis yang kemudian menambah
kuantitas dari hotel yang di kelola di bawah holding Wira Jatim
Group ini, menurut masduki juga membawa manfaat besar
terutama di sisi marketing hotel Bekizaar
“Kita juga ingin menjadi hotel jaringan (Chain hotel), akan ada banyak bekizar-bekizaar lain yang lahir. Jika sudah sepertt itu banyak segi keuntungannya, kita bisa memblok kemana mereka akan menginap kita arahkan ke cabang hotel kita. Angin segar untuk cakupan wilayah marketing ., lebih mudah untuk dapat klien dan dia akan repeat terus di hotel kita.36” Lebih spesifik, pembangunan hotel bekizaar bagian dua
(setelah Hotel bekizaar satu di Basuki Rahmat), dijelaskan oleh
Wahyu Kurniawan sebagai berikut:
“Tahun depan kita akan punya boutique hotel yang dari segi fasilitas pendukung dan interior suasananya lebih bagus dari Bekizaar . Sekarang sedang dibangun ada di Tujungan 51 sebelahnya Bank Niaga, bangunan luarnya sudah jadi, sudah ada jadi, bangunan cagar budaya tinggal rombak dalamnya saja, ada 49 kamar. Disini superiornya disana sweet nya .37
35 Wawancara dengan Arif Afandi, pada tanggal 26 November 12:10 36 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul 16:10 37 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, pada tanggal 21 November, pukul: 12:35
123
Selain itu, untuk pemantapan posisi bekizaar yang
berorientasi customer needed. Menjadikan konsep Hotel Bisnis
dengan no service, hanya berlangsung pada dua bulan pertama.
Dikarenakan target pasar dari bekizaar mempunyai ekspektasi dan
menginginkan pelayanan yang lebih, Sehingga di bulan ketiga
sampai kelima pengoperasionalan hotel Bekizaar berubah konsep
pelayanan menjadi half service.
“... lalu setelah kita evaluasi 3 bulanan ternyata market kita itu bukan hotel budget, ternyata setelah berjalan 3-5 bulan org-orang yang menginap disini bukan lagi customer yang familiar dengan konsep budget. Bayangannya kan kalau sudah tidur hotel prestisge bangetkan tidak semua orang bisa tidur di hotel. Karena jadi tamu hotel mereka punya hak untuk dilayani, dari begitu kedatangan disambut, barang dibawain mobil diparkirin, di bantu check-in oleh receptionist dan sebagainya, itu yang jadi mindset orang-orang kita. Akhirnya kita mengalami pergeseran, karena mau kita konsep apapun orientasi kita pada pasar, karena pasar ingin seperti itu ya mau ndak mau sudah. Bahkan pada waktu itu kita juga nggak mikirin, kamar itu hanya TV saja, TV sama telepon. Tidak provide perlengkapan yang lain.38” Pergeseran pangsa pasar ini direspon baik oleh manajemen
hotel, bahwa target pasar tidak hanya pada pebisnis yang transit di
kota Surabaya, tetapi juga para turis yang hendak berlibur.
Permintaan pasar juga lebih dari sekedar konsep budget hotel
yang no service. Hal ini dijelaskan oleh Zainul Afandi berikut:
“Pada saat check in bagi pebisnis yg diutamakan adalah kenyamanan istirahat dan kecepatan wifi. Itu yang kita sasar saat itu. Tapi kan kenyataannya enggak, bahwa ternyata lokasi kita yang ada di depan TP, itu merubah semuanya,
38 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November 2013, pukul: 16:10
124
bahwa ternyata kebanyakan tamu nggak hanya bisnis tapi juga pelancong, orang-orang yang datang untuk leasure, karena kategori tamu yang dateng kan ada bisnis ada leisure. Itu kalau saya hitung dalam statistik, itu fifty-fifty, Kalau daerah memang kebanyakan lokal surabaya, dia masih dominan angkanya 60%, sedangkan 40% banyak diambil oleh kalimantan dan sulawesi. Luar jawa jakarta juga banyak cuma kebanyakan ya kalimantan dan sulawesi. Ada karena dia mau study tour mau rekreasi, ada yg mau bisnis juga, .Jadi tidak hanya pebisnis. Sehingga konsep no service itu bergeser.. akhirnya dikamar kita sediakan semi service.39”
Adanya faktor pergeseran target pasar dan permintaan,
Strategi penenentuan harga kamar juga ikut mengalami perubahan.
Selanjutnya tidak hanya mengandalkan basic perhitungan room
cost/biaya operasional, Market Share dan Fair Market Share.
Setelah menentukan harga kamar, selanjutnya ada pertimbangan
mengenai publish rate (harga yang akan diumumkan sebagai
harga jual per kamar) yang kemudian dirubah pada periode bulan
selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk lebih memantapkan harga
jual tetap kompetitif, sesuai budget para konsumen dan tentunya
fasilitas yang memadai. Langkah selanjutnya dipaparkan GM
Bekizaar berikut:
“Habis itu kita ya nggak langsung mengumumkan harga itu, kita menyisir kompetitor dulu, ini sudah bukan rahasia lagi, biasanya hotel itu ya undercover, mbak kamarmu harganya berapa sekarang, ada paket apa, tipe kamar apa, dapet apa disitu, oke dapat satu data, dari hotel ini, lalu di hotel lain, kita harus tahu kompetitor kita bermain diharga berapa, kompetitor kita tentunya yang selevel dengan kita. Permainan harga dimulai dari angka 330 ribu smpai dengan 600 ribu sehingga kita peta kan, kita cari angka yang kosong misal 350 kenapa pake 350 apa istimewa kamarnya?
39 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, Pukul: 14:50
125
Bagaimana jika nanti customer membandingkan dengan yang lain?, jangan sampe keinginan kita pasang harga tinggi karena bersaing dengan kompetitor, terus kita tidak dapat tamu.40” Dibulan pertama operasional hotel (Oktober 2012),
manajemen mulai melakukan comparison, membandingkan hasil
kamar yang terjual, harga jual, ARR dengan kompetitor.
Manajemen melakukan pengecekan lewat statistik atau telepon,
Dari sanalah Bekizaar semakin tahu positioning hotelnya
dibanding kompetitor yang lain.
Mengenai survei harga, setiap pebisnis hotel tetap harus
mengedepankan etika. Untuk mengetahu harga kompetioer bisa
dilakukan via telepon dan melalui hotel visit. Baru kita
menentukan masalah harga. Ini juga yang membuat harga hotel
saling kompetitif. Uniknya pada hotel bisnis di Surabaya terjalin
adat silaturahim yang bagus. 41
Tolak ukur hotel yang paling mudah bisa dilihat dari
tingkat hunian dan dari sisi omzet hotel. Pengandaiannya, ada
gula ada semut, jika gulanya manis pasti banyak semut. Sama
dengan hotel. Hal ini dijelaskan oleh Masduki berikut:
“Jika hendak mengukur eksitensi suatu hotel, bisa dilihat dari okupansi (Tingkat hunian), kemudian setelah mengetahui okupansi baru kita evaluasi, kalau mau sekedar rame-ramean ya gampang aja, kamar jual murah pasti 100%
40 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 November, pukul 16: 10 41 Ibid
126
terus okupansi, tapi efeknya setelah itu? artinya ada step-step yang harus diikuti kemudian dan ini tidak boleh putus. Okupansi bagus, pertanyaan kedua muncul, omzet 42 mu rek..Terkait hal ini, Accounting dan marketing ada satu angka yang paling diperhatikan yaitu REVPAR, Revenue per Available Room43. Kalau sedikit berarti ya tidak perlu dibanggakan progress nya.44”
Target pasar hotel bekizaar yang dari awalnya membidik
pebisnis dikota-kota besar dan pelayanan customer yang hanya
membutuhkan tempat istirahat nyaman dan akses wifi yang cepat
mengalami pergeseran. Target pasar tidak hanya pada kalangan
pebisnis, dikarenakan lokasi hotel yang strategis di jantung kota
surabaya, membuat para turis domestik maupun luar negeri juga
menjadi satu pangsa pasar potensial, pelayanan yang semula no
service menjadi semi service dengan beberapa fasilitas dan
layanan yang disediakan. Sehingga ini juga berakibat pada
positioning harga jual Hotel Bekizaar secara menyeluruh.
b. Brand Identity Hotel bekizaar
Pada tataran manajerial, Pernah ada miss-communication
penggunaan tagline hotel Bekizaar, Diawal tagline yang
dicanangkan oleh manajemen adalah Eager to Satisfy.
Manajemen tidak mengetahui bahwa tagline Never too Far sudah
42 Jumlah uang hasil penjualan 43 Penghasilan atau pendapatan hotel yang didapat dari masing-masing kamar, dilihat dari total penjualan kamar (Available to Sold) yang dihasilkan 44 Wawancara dengan Masduki, pada tanggal 21 november 2013, pukul 16:10
127
disediakan oleh holding Company Wira Jatim untuk digunakan
bersama dengan nama dan logo Bekizaar.
“Dulu memang sebelum Never too Far, itu mungkin sempat ada di website itu ‘Eager Too Satisfy’ Satu kesatuan, visi misi dan filosofi, Keinginan yang tulus lebih dari sekedar keinginan paling besar untuk memuaskan siapa saja, Sempet berjalan sekitar enam bulan sampai akhirnya diganti never too far, Setelah dikonfirmasi itu ternyata dibeli satu paket dengan logonya waktu itu.45”
Pemaknaan Visi-Misi yang dimiliki bekizaar saat ini.
Disikapi sebagai cita-cita sekaligus target kedepan top
manajemen Bekizaar. Tidak hanya sekedar ‘eksis’ tetapi juga
leading, terlepas pencitraan Bekizaar diluar sebagai hotel
pemerintah.
“Nggak ngaru pencitraan itu (Anggapan miring hotel pemerintah), karena itu kan image awal orang aja, tapi pada saat mereka menjalaninya sendiri, sudah mengalami menginap disini, pasti mereka akan bisa membedakan bahwa bekizaar ini cukup bisa berkompetisi dengan hotel-hotel lainnya, walaupun basic kita BUMD.46” Sama halnya dengan wahyu, Dea Mathilda, Manajer Sales
and Marketing Bekizaar mengatakan:
“Hotel ini akan jadi lebih bagus, lebih baik, lebih dikenal banyak orang. Bukan hanya karena hotelnya strategis tapi memang karena semua elemennya bagus. Branding image nya lebih baik dari berbagai elemen, housekeeping, security, restoran, secara internal jadi lebih baik. Dimana saya bisa meyakinkan orang bahwa hotel saya oke, otomatis pelayanannya juga harus oke,,kualitas hotel ini yang harus kita kedepankan 47”
45 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, Pukul: 14:50 46 Wawancara dengan Wahyu Kurniawan, tanggal 21 November 2013, pukul 12:35 47 Wawancara dengan Dea Mathilda, tanggal 21 November 2013, pukul 11.06
128
Keyakinan dan cita-cita yang kuat yang telah dibangun dari
awal hotel Bekizaar berdiri membuat Bekizaar tampil sebagai
hotel yang survive serta mampu bersaing di tengah kompetisi
bisnis yang semakin padat.
c. Brand Personality Karyawan Bekizaar
Pada dasarnya, tamu yang datang tidak ingin mendapat
masalah, kenyamanan yang mereka butuhkan. Pada tahap ini
strategi pelayanan yang baik bisa tercermin dari sisi front liner,
bagaimana staf front office Bekizaar memiliki personalitas yang
ramah, cepat dan akurat. Dari sisi housekeeping yang selalu
berhubungan langsung dengan front office menerapkan prinsip
performa EIWO : Everything in working order (semua siap,
semuanya berfungsi) tidak hanya karyawannya namun juga
fasilitas yang dipersiapkan untuk tamu.
Pembekalan standar operasional prosedur diberikan saat
training oleh manajer yang ada di tiap divisi. Sama halnya pada
divisi front office. Bagaimana GSA (Guest Service Agent) harus
menangani tamu saat hotel penuh, penanganan saat aktivitas check
out dan check in sedang melonjak. Terkait hal ini Zainul Afandi,
Manager Front Office menjelaskan:
“Banyak kan permintaan tamu, nah itu yang kita dulukan, kalau kita sudah confirm kita sudah komit. Baru kemudian kita lihat bagaimana tamu-tamu itu satu keluarga namanya sama, maka kita usahakan mereka satu floor, kalau nggak ada permintaan berbeda lantai maka kita akan dekatkan
129
mereka supaya mereka dekat, sehingga saat chek in mereka nggak harus minta lagi. Tamu sudah mendapat apa yang seharusnya dia dapat, tanpa kita diminta. Ini berlaku juga jika rombongan satu kantor. kita akan usahakan, mereka berdekatan, jadi itu butuh teknik, strategi bagaimana membuat kamar betul-betul cocok tanpa mereka harus meminta.48” Brand personality merupakan indikator penting yang harus
dijaga nilai-nilainya oleh manajemen Bekizaar, Personalitas
karyawan yang baik selain berpengaruh terhadap kualitas
hubungan komunikasi dengan manajemen, tentu berdampak pada
cara pemberian pelayanan tamu sekaligus persepsi tamu terhadap
Hotel Bekizaar.
d. Brand Communication dalam Public Relations Bekizaar
Menciptakan iklim komunikasi yang baik juga
mempengaruhi setiap karyawan untuk turut membangun brand
Bekizaar, kegiatan mengkomunikasikan brand, oleh peneliti
dititik fokuskan pada divisi Front office dan divisi sales and
marketing. Dua divisi ini merupakan pintu terdepan dari hotel
untuk menggapai tamu-tamunya.
1) Strategi Komunikasi Pada Divisi Front Office
Saat bekerja di bidang housepitality karyawan dituntut total,
siap mental, memiliki performa yang baik, serta memahami
48 Ibid.
130
prosedur pemberian pelayanan pada tamu. Oleh karenanya ada
pemberian EMPOWERMENT (Kewenangan/ Kepercayaan dalam
mengambil keputusan). Seperti dari front office manager kepada
GSA agar mereka bisa merespon tamu dengan cepat.
Selain hal yang tersebut diatas, merupakan tugas dari Front
office Manager untuk berperan saat mengontrol kinerja
bawahannya. Zainul Afandi sebagai Front Office Manager
Bekizaar menjelaskan:
“Saya tidak punya leader dibawah saya maka saya akan berperan aktif, karena saya ndak punya supervisor, saya ndak punya duty manager, jadi semua ada ditangan saya dalam hal keputusan atau kontrol. Mereka (GSA) sudah dikasih deadline yg pantas, bagaimana cara mereka upgrade tamu, itupun ada ketentuannya, kalau sudah masuk check in time kamar yang dipesan belum siap, upgrade kelantai atasnya yang sudah siap, karena itu sudah jadi haknya tamu . Kalau untuk complimentry harus izin ke saya dulu. Kasih compliment juga harus kasih kejelasan ke GM, karena mintanya ke GM, itu tingkat dimana saya harus ambil keputusan bukan lagi levelnya GSA.49”
Pemberian compliment kepada tamu yang menginap, jika
itu dari Front office, hanya digunakan saat terjadi masalah
pelayanan yang berat, dan mengenai tamu. Front office memiliki
tugas untuk meminimalisir ‘masalah’ yang dapat kapan saja
diperoleh tamu saat menginap. Beberapa pengalaman penanganan
guest complain oleh manajer Front office saat harus berbicara
langsung dengan tamu, diceritakan Zainul Afandi sebagai berikut:
49 Ibid
131
“..... terbayang nggak kalau jam dua malam seorang duty manager masuk ke dalam kamar tamu tanpa izin, dikira ndak ada orang, dan tamunya lagi bermesraan jam dua malam itu, kira-kira apa yang kamu bayangkan, apa tamu nya ndak marah besar itu?, Bagaimana rasanya kalau kemudian jam lima pagi, jam setengah lima lagi enak-enaknya nya tidur, housekeeping masuk kedalam kamar, bagaimana kalau reception mu salah memberikan kunci kamar kemudian masuk kekamar yg sudah ada isinya, itu semua makanan yang nggak satu kali dua kali harus saya hadapi, nggak mungkin dihandle sama sesama GSA. Itu complimentary sudah wajib hukumnya.50”
Pemberian compliment (free voucher) memiliki tahap-tahap
yang akhirnya dapat diberikan kepada tamu, ada langkah langkah ,
strategi handling guest complain, yaitu Dengar, Emphati,
Permintaan maaf, Reaksi, dan kemudian membuat suatu catatan
bahwa itu tidak akan terjadi lagi (Learn, Listen Emphthy,
Apologize, React, Notify).
“Kita ada prinsip. Pertama kita dengarkan, apa yang jadi problem tamu, kalau kemudian kita sudah tahu dari receptrion yang memberi laporan itu jauh lebih baik, Tapi tetep kita harus dengar apa yang dimau tamu. Kedua, emphathy, berempati menggunakan bahasa yang tepat. Kemudian saya akan meminta maaf, Kita sudah minta maaf tamunya mau marah itu hak tamu. Tapi yang pasti kita sudah mendengar apa yang tamu mau, kemudian saya melakukan tindakan, saya bereaksi untuk apa yang dia alami tadi. Kalau itu masalah air panas mungkin saya panggil engineer, mungkin saya akan memberikan fasilitas complimentary tadi...51” Hubungan komunikasi yang baik terjalin oleh divisi Front
office dan Sales and Marketing, sehingga pada saat tertentu
pemasar juga berkomunikasi dengan bagian Front Office,
50 Ibid 51 Ibid
132
Sehingga dari meja front office tidak sampai ada over penerimaan
tamu, walau target pencapaian hunian seratus persen tetapi ada
diskusi mendalam antar dua divisi ini untuk tidak sampai
membuang tamu.
“Kita kontrol, saya monitor, pada saat okupansi tertentu saya ngomong ke marketing stop jualan ini, jualan ini , knp? Sudah karena saya sudah punya calon yang check out tanggal segini. Kalau kemudian yang extend sekian maka ini tidak akan nutut, kita tunggu tamu walk in , jd tutup aja jatah-jatah untuk yang lain. Jadi ada komunikasi disitu, jadi jangan sampai kita penuh tapi kita buang tamu, bohong namanya, kita buang uang, itu strategi komunikasinya.52”
Target yang dimiliki oleh divisi front office adalah kepuasan
tamu, bagaimana guest satisfication tinggi, index tamu, repeater
guest juga tinggi, Target divisi ini lebih pada sisi excelentcy dari
sisi pelayanan. Semakin tinggi tingkat tamu kembali (yang sudah
check in dan kembali lagi), menandakan hotel disenangi oleh
tamu,
Dimulai dari manajer Front office agar membuat staf
dengan garda terdepan di hotel nyaman bekerja, ketika sudah
seperti itu maka staf senang melayani tamu. Kalau tamu sudah
senang, itu akan membuat keuntungan bagi hotel. kita membuat
sistem yang membuat staf nyaman. Dari sisi nyata terlihat, bahwa
karyawan front office menikmati dan engage, Jika seperti ini
karyawan akan memiliki loyalitas yang lebih. barulah skill untuk
52 Wawancara dengan Zainul Afandi, pada tanggal 21 November 2013, pukul : 14:50
133
melayani tamu semakin diasah. 53 Mengenai hal tersebut, Andi
mengatakan bahwa itu bisa dipelajari sambil berjalannya waktu.
2) Brand Communication; Penerapan Pendekatan PR-ing dan Sales Marketing
Penerapan Pendekatan PR-ing dalam pengkomunikasian
brand pada publik, terkait posisi Bekizaar sebagai hotel pemerintah.
Wira Jatim Group menggunakan daya tarik awal dengan
mendatangkan para petinggi provinsi dan Kota untuk datang pada
setiap tahan penyelesaian hotel. Mulai Ground Breaking (peletakan
batu pertama), Topping of Brekizaar, sampai Grand Opening Hotel
Bekizaar.
“Dulu, ketika ground breaking kita undang bambang DH, itu orang akan melihat, ketika saya mendampingi pak bambang DH, yang pernah bersaing dalam pilwali, wartawan pasti tertarik. Itu menjadi magnet yang fokusnya sama, kita mau membangun hotel bekizaar. kemudian ketika toping off itu kan, itu kan pak wagub, untuk penyelesaian bangunan terakhir , kita undang pak wagub kemudian wartawan pada datang , media memberitakan tentang pembangunan bekizaar, kemudian sudah mulai jalan kita melakukan grand opening, kita undang pak gubernur untuk hadir di grand opening, gitu itu adalah ini strategi PR-ing ya kan bukan marketing, bukan advertising, tapi PR-ing yang kita lakukan. Nah setelah itu ya model-model pendekatan sales dan marketing yang dilakukan oleh manajemen, oleh pak masduki, misalnya, melalui taxi , sales call, nah pak GM bisa meneruskan strategi PR – ing itu ketika beberapa kali keluar di koran dan di media elektronik tentang berbagai isu perhotelan, juga melalui event yang di selenggaran hotel bekizaar.54”
53 Ibid 54 Wawancara dengan Arif Afandi, Pada tanggal 26 November 2013, pukul 12:10
134
Untuk pelaksanaan brand communication dengan pihak luar,
diawal dirasa agak berat oleh Dea, sales and marketing Manager
Bekizaar. Karena berupaya membangun dari nol, selain itu
tantangan Bekizaar adalah membuat sebuah brand image yang
positif. yang sebelumnya hotel pemerintah lainnya memiliki
image negatif. Oleh karenanya, butuh pendekatan yang baik
dengan klien, Dukungan manajemen mengenai pengumpulan
informasi tentang klien juga akan membantu pengimplementasian
brand communication.
“Untuk misalnya cari klien, memang kita sendiri, jadi dari data-data yang sudah ada, jadi kayak klien saya dulu saya telpon, perusahaan-perusahaan besar ya nyarinya di yellow pages juga nyari coorporate yang dekat lokasi nya dengan bekizaar, kayak danamon, itu kan deket, jadi kita bangun relasi disitu, jadi saya harus nelponin satu-satu dari awal.55”
Dea juga memberi penjelasan tentang teknis kegiatan
marketing khususnya dalam melakukan sales call kepada calon
tamu hotel :
“.... sales call biasanya pertama saya telepon, saya bikin janji, misalnya hari ini saya telpon, saya bikin janji besok berapa orang, atau bisa saja saya dadakan owh lewat sini mampir, , maen owh pas lewat sini kayaknya ini dulu klien saya cuma kok sekarang nggak banyak dateng kenapa, mampir aja, maen.. ngobrol kenapa kok sepi, gitu-gitu,,56” Dalam praktik marketing, proses pemasaran bisa terjadi
dalam dua kali kunjungan. Ini terjadi jika klien merupakan
coorporate besar dan belum menjalin kerja sama dengan pemasar
55 Wawancara dengan Dea Mathilda, Pada 21 November 2013, pukul 11:06 56 Ibid
135
sebelumnya. Tahapannya adalah dengan mengajukan proposal,
yang kemudian dikonfirmasi ulang. Rata-rata perusahaan besar
menggunakan prosedur tersebut dalam mengawali kerjasama
dengan instansi lain.
“...yang paling penting sebenernya booker-bookernya, booker perusahaan (baik travel atau company) itu, saya harus meyakinkan mereka untuk nyoba, salah satu strateginya adalah saya kasih voucher gratis, saya kasih nginep disini, setidaknya mereka nyobain dulu, untuk mereka bisa mempromosikan ke rekanannya bahwa ini hotel oke.57” Terkait kategori dari klien. Dea menjelaskan bahwa klien
ada yang dari awal kenal, ada yang kita tidak kenal, jika sudah
kenal lebih enak pendekatannya, yang belum kenal otomatis
menggunakan sugesti yaitu hotel bekizaar mempunyai G Spot di
tengah kota, di depan Tunjungan Plaza. Itu yang kita jual
sebenarnya, disamping lokasi, lalu mengarah pada pelayanan,
service kamar, bentuk kamar, istilahnya kita mensugesti orang
bahwa kamar kita bagus, dan itu perlu.58
Strategi dalam memasarkan brand, lebih mengena tetap
menggunakan cara bertatap muka untuk menawarkan product
(sales call). Namun dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang semakin pesat, Brand Communication
dengan sales call tidak bisa dikatakan benar-benar efektif karena
pertimbangan waktu yang terbatas. Jadi untuk branding image
57 Ibid 58 Ibid
136
selain sales call adalah berpartner dengan media. Bagaimana
orang bisa mengenal, adalah melalui radio, koran, majalah dan
online.
Kerja sama yang dilakukan Bekizaar dengan media (media
relations) adalah dengan sistem barter voucher. pihak media bisa
menggunakan voucher untuk hal apapun, Ketika sudah akad
barter, maka pemasar bisa memasang iklan. Kebanyakan mereka
yang datang, justru media yang mencari karena mereka butuh
berita, dan bekizaar yang berstatus hotel pemerintah terkadang
juga tersorot.
Kedua, dari online travel agent. Tidak hanya memasarkan
brand dengan sales call dan relasi pada media cetak dan televisi,
online media juga membantu dalam mempromosikan bekizaar
dengan jaringan yang lebih luas dan mengglobal.
“...which is ini online terbesar di Indonesia yang biasa sering orang pakai. Biasanya saya pakai Agoda, kita belum pakai yang lain, saya coba daftarin bekizaar, begitu ada hotel baru mereka coba untuk diulas, jadi dari situ juga brand communication kita. untuk travel agent online yang lain mereka akan nyusul. Sisanya, mereka akan kesini dan minta.59”
Yang ketiga memperkenalkan brand bekizaar lewat mobil
Bekizaar yang biasa pemasar gunakan. Dari sana konsumen bisa
membacanya dan melihatnya. Lalu kerja sama dengan event, jadi
59 Ibid
137
sponsor, nama Bekizaar disebut sama MC, jadi biar orang tahu.60
Banyak macam strategi yang digunakan oleh divisi marketing
untuk memperkuat brand communication kepada konsumennya.
Jika tidak begitu menghasilkan maka mencoba strategi yang lain,
dengan mempertahankan strategi yang masih memberi
keuntungan, begitu seterusnya.
Bekizaar masih terhitung satu tahun beroperasi, dan dengan
sistem budgeting yang belum berjalan, upaya branding dari divisi
marketing tetap dilakukan, tetapi pendekatannya saving cost
dengan tidak mengeluarkan uang untuk melakukan kerja sama.
Sehingga yang dilakukan adalah kersama dengan sistem barter
dengan media. Untuk operasional marketing sehari-hari saat
butuh cost maka perlu mengajukan permintaan pembelian
kebutuhan kepada staf purchasing.61
Tentang strategi bekizaar untuk mampu berkompetisi
dengan hotel bisnis yang lain. Apalagi berhadapan dengan chain
hotel yang sudah punya jaringan besar, maka penerapan strategi
yang sesuai menjadi tameng bertahan untuk tetap bisa
memperoleh klien.
“Satu, ketika kita lihat kompetitor yang selevel, kelebihan dan kekurangnnya apa, contohnya, misalnya, oiya pelayanannya kurang oke, berarti kita harus oke dipelayanan. Dua, kita buat supaya orang itu mau balik lagi, bukan karena orang itu coba terus pergi. Itu strateginya jadi
60 Ibid 61 Ibid
138
kalau mau dibandingin sama hotel-hotel lain memang banyak, tapi gimana kita istilahnya mengutamakan jasa, jadi meskipun istilahnya hotel ini kecil, tapi mereka mau balik, karena salah satunya, front office nya ramah, housekeepingnya ramah, penekanan pada memaksimalkan pelayanan yang kita punya.” Ketika membahas elemen dari brand identity, Manajemen
tidak berhenti dengan logo, tagline, dan nama. Lebih dari itu ada
elemen website dan akun media sosial online Bekizaar. ketika
peneliti menanyakan tentang manfaat dari website untuk tidak
sekedar memberikan informasi tapi juga dapat menarik konsumen
untuk melakukan reservasi, Dea menjawab:
“Well untuk ngomongin website, masih belum begitu membantu (dalam pemasaran), menurut saya pribadi, dan untuk pemesanan dari website yang email itu which is bisa kebaca mungkin dua orang, sebulan kadang nggak ada, setahun terakhir kemarin saya cuma dapet dua dari website. mungkin nanti kita mau mbenahin disana karena kebanyakan hotel yang lain, website mereka bisa langsung pesan lewat sana dan itu sistemnya akan beda, Honestly dari website belum terlalu signifikan. Karena sampai saat ini sebenernya itu (website) cuma media informasi saja.62”
Dalam setahun terdapat dua bulan yang menjadi tantangan
waktu bagi marketer. Dalam setahun ada dua bulan yang okupansi
tidak tinggi untuk semua hotel. Yaitu pada bulan ramadhan hingga
lebaran dan pada saat tahun baru. Rata-rata semua hotel seperti
itu. 63 Memperjelas fenomena diatas, Dea memaparkan karena
mereka (konsumen) akan keluar kota makanya kenapa kalau
lebaran di surabaya sepi, jika saja yang luar mau kesini ya karena
62 Ibid 63 Ibid
139
mereka hendak pulang kerumah masing-masing. Sehingga
okupansi hotel di Surabaya ikut sepi. 64
Ketika pemasar sudah berhasil meyakinkan dan konsumen
sudah datang untuk menginap, bisa saja terjadi kendala teknis atau
kejadian yang tidak terduga. Maka akan menjadi pekerjaan
tambahan bagi pemasar untuk membangun kembali trust kliennya
“Nggak semua orang meskipun kita udah say sorry, kita kasih voucher, akhirnya mau dan mencoba lagi, ibaratnya ada beberapa klien saya yang mereka merasa nyaman dengan saya, jadi istilahnya mereka akan tetep contact, maksudnya booking lewat saya, ya kayak gitu itu, itu yang harus dipertahankan65”
Tidak ada kendala signifikan yang dialami oleh divisi
marketing dalam membangun brand communication lewat berbagai
strategi marketing, media dan event relation, sampai saat ini. Lebih
tepatnya menjadi tantangan kedepan bagi managemen bekizaar
secara utuh lebih siap dalam menguatkan positioning bekizaar.
Karena di tahun-tahun berikutnya, persaingan akomodasi hotel di
surabaya akan semakin gencar.
Terkait dengan anggapan atau image miring tentang
rendahnya kualitas hotel pemerintah disikapi Dea sebagai ‘angin
lalu’, dan tidak menghambat divisi marketing dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Justru dipaparkan oleh Dea, kalau klien dari
64 Ibid 65 Ibid
140
kalangan pejabat pemerintah lebih sedikit dari pada pebisnis dan
turis yang memilih bekizaar sebagai tempat menginap.
Menanggapi image yang berkembang di masyarakat jika
hotel yang berdiri merupakan milik pemerintah maka akan sering
dijadikan destinasi menginap oleh kebanyakan pejabat
pemerintahan, Dea memberi penjelasan sebagaimana berikut:
“Nggak juga, nggak mesti, kalau mereka kesini sesuai dengan harga saya, mereka mau, ya mereka akan menginap, kalau mereka masih mau minta banyak lagi dengan mark up harga66, itu yang saya nggak mau. Kalau potongan nggak papa. Prinsipnya saya mau bangun image Bekizaar dengan image yang baik. kenapa jika seperti itu saya tolak, satu, karena biar ndak ngerentet, saya nggak mau kebangun image bekizaar ini terbentuk karena owh itu bisa kok itu milik pemda, loe mau mark up berapa aja bisa,,saya nggak mau seperti itu. Istilahnya ribet sih ngurus yang begituan jadi saya mau yang sesuai prosedur aja, gitu.67.”
Sejauh usaha yang telah dilakukan oleh manajemen
Bekizaar, mulai dari Perencanaan strategi merek yang dirancang
sedemikian rupa hingga implementasi dari perencanaan strategi
dalam membangun eksistensi brand bekizaar. Sebagai informasi
pelengkap, peneliti juga mewawancari beberapa tamu (guest)
tentang pengalaman awal mereka mengetahui bekizaar dan hal-
hal yang membuat mereka memilih bekizaar sebagai tempat
menginap hingga ada yang sudah menjadi repeater guest (tidak
hanya sekali menginap di hotel Bekizaar). 66 Mark up adalah menaikkan suatu nilai dengan jumlah atau prosentase tertentu, sehingga nilainya lebih tinggi dari nilai semula. Dalam dunia bisnis, mark up adalah hal yang biasa untuk meningkatkan keuntungan. Tetapi dalam pengeluaran pemerintah, mark up berkonotasi negatif. karena berarti meninggikan jumlah pengeluaran untuk kepentingan pribadi. 67 Wawancara dengan Dea Mathilda, pada tanggal 21 November 2012, pukul 11:06
141
Djalal adalah tamu yang pertama peneliti wawancara,
berasal dari Johor Baru malaysia dan sudah menginap dua hari di
Bekizaar. Informan menceritakan perihal awal informan
mengetahui bekizar. “Oh, Saya dari pada berkeliling di mall ini
(Tunjungan Plaza). Saya tanya itu yang panggil taxinya, nah dia
maklumkan depan sini ada hotel”68 (Oh, saya mengetahui (Hotel
Bekizaar) saat jalan-jalan di Mal Tunjungan Plaza. Saya tanya
karyawan yang biasa memanggil Taxi, kemudian saya diberi tahu
kalau di depan Tunjungan Plaza ada hotel).
Lain halnya dengan Djalal. Sahrul, pebisnis yang berdinas
di Cepu menceritakan pengalaman pertama informan mengetahui
Hotel bekizaar, informan mengetahui Bekizaar saat reservasi
online via Agoda69; “Sebelumnya saya nginep di Garden Palace
dengan maksud dekat dengan Surabaya Plaza. Tapi dipikir-pikir
itu.. lebih enak Tunjungan Plaza ya kalau buat jalan-jalan,
keliling-keliling.. Pas di agoda, ketemu (Hotel Bekizaar)
nyobain,, paling deket nih kayaknya dengan TP, Ya udah saya
coba..”70
Lain halnya dengan Informan pertama dan kedua, informan
ketiga (Keluarga Ardian Sugiato-Cahaya) yang berasal dari Kediri,
mengetahui bekizaar saat bertepatan makan malam di rumah
68 Wawancara dengan Djalal Bin Omar, tanggal 25 November 2013, pukul 11:10 69 Agoda adalah perusahaan internet yang menyediakan layanan reservasi properti hotel atau resor secara online yang difokuskan terutama untuk kawasan asia pasifik. 70 Wawancara dengan Sahrul, tanggal 25 November 2013, 11: 38
142
makan cepat saji yang berlokasi disamping hotel bekizaar. “Saya
tahu bekizzar ini dari MCD sebelah, waktu makan malam..Nah
waktu itu lihat disamping ada hotel..”71
Para tamu saat diwawancara mengapa memilih hotel
Bekizaar untuk menginap juga memiliki jawaban yang bervariasi,
seperti yang dikatakan Sahrul, “saya dinas Di Cepu, tapi saya
aslinya Jakarta, Jadi Kalau bolak-balik Jakarta lewat
Surabaya..Milih Nginep disini ya ada keperluan Bisnis sembari
jalan-jalan juga..”72
Cahaya sebagai tamu yang pertama kali menginap di
bekizaar saat diwawancara oleh peneliti, memberi alasan berbeda
mengapa memilih menginap di Bekizaar, ya kesini emang
kebetulan ada temen yang ulang tahun..rumahnya di Sidoarjo..73,
menambahkan jawaban dari Cahaya, Ardianto mengatakan,
“karena letaknya strategis ya, dan rate nya juga memenuhi isi
kantong jadi cocok, fasilitasnya juga memadahi”74.
Namun ada juga, tamu yang memilih bekizaar karena hotel
pilihannya pertama penuh, lalu mencari hotel lain. Nah, saya
minat dulu itu sheraton, disana dua kali nak penuh, ini ketiga
barulah lari kesini. 75 (Saya sebelumnya kalau menginap di
71 Wawancara dengan Ardian Sugiarto, 26 November 2013, pukul 09:17 72 Wawancara dengan Sahrul, tanggal 25 November 2013, pukul 11: 38 73 Wawancara dengan Cahaya, tanggal 26 November 2013, pukul 09:17 74 Wawancara dengan Ardian Sugiarto, 26 November 2013, pukul 09:17 75 Wawancara dengan Djalal, tanggal 25 November, pukul 11:10
143
Sheraton, disana dua kali selalu penuh, ini ketiga kalinya barulah
mencoba menginap disini).
Strategi Brand yang dilakukan manajemen terlebih public
relations hotel bekizaar tidak hanya dapat didiskripsikan dalam
guide lines, rules, job description perusahaaan dan wawancara
mendalam. Data statistik juga memiliki peran penting bagi
manajemen bekizaar, serta bukti otentik yang dimiliki setiap
divisi terutama top management untuk mengetahui kondisi hotel
terbaru baik itu bisa mewakili kemajuan atau penurunan bagi
company brand Bekizaar.
Dalam proses membangun eksistensi brand hotel Bekizaar,
strategi-strategi yang sudah diterapkan sebelumnya bisa dilihat
perkembangannya, apakah menghasilkan peningkatan yang bagus
atau tidak pada perusahaan. Manajemen bekizaar melakukan
peninjauan akan hal ini dari hasil hitung statistik. Hotel Bekizaar
melihat progress pencapaian hotel melalui statistic room yang
terintegrasi dengan sistem computerized, PYXIS . Di bawah ini
peneliti menyajikan data Okupansi (Tingkat Hunian), serta jumlah
jumlah arrival (check in) dan departure (check out) tamu bekizaar
hotel selama satu tahun hotel beroperasi.
perkem
bulan.
dibagi
okupan
2012
Hotel
menca
58.35%
8
Su
Melalui
mbangan ti
Perhitunga
i kamar yan
nsi hotel be
dengan pro
bekizaar ja
apai 92,83%
%
85.52%
78.82%
65.
GrafikPeriod
umber: Data
proses h
ingkat huni
an okupansi
ng tersedia d
ekizaar terc
osentase 58
atuh pada b
%.
.25%
75.04%
79.17
8
k 3.1 : Okue Oktober
a Statistic R
hitung sta
ian (okupa
i hotel deng
dikali seratu
atat paling
8,35 %, sem
bulan Oktob
7%
83.99%
80.09%
85
upansi Hotr 2012 - Ok
oom Divisi
atistik dia
ansi) hotel
gan cara kam
us. Sehingga
rendah pad
mentara ok
ber 2013 de
%
5.87%
75.14%
63.5
tel Bekizaaktober 201
Front Offic
atas, Dike
Bekizaar s
mar yang te
a dapat dike
da bulan Ok
kupansi tert
engan prose
53%
83.97%
92.83%
ar13
144
ce
etahui
setiap
erjual
etahui
ktober
tinggi
entase
juga
menj
tingk
akum
per b
/chec
jumla
jumla
berop
bulan
Arrival
Departure
Aktivitas A
tercatat m
adi referen
kat satisfica
mulasi jumla
bulan. Pada
ck out tam
ah arrival
ah terenda
perasi deng
n.
Oktober
November
Dm
630 972 1
e 587 974 1
Grafik
Per
Sumber: D
Arrival/Che
melalui stati
si bagi divi
ation tamu
ah kedatang
data diatas
mu terbanya
1550 dan d
h masih b
gan Arrival
Desember
Januari
Febuar
189 901 983
142 923 989
k 3.2 : AktiTamu
riode Okto
Data Statisti
eck in dan
istik, ini m
isi Front off
yang men
gan dan keb
tingkat arri
ak pada bu
departure t
berada diaw
l 630 dan
riMaret
April M
3 1180116612
9 1185118112
ifitas Arrivu Hotel Beober 2012 -
ic Room Di
Departure/
merupakan
ffice untuk
nginap di B
berangkatan
ival/check i
ulan Oktobe
tamu 1498
wal bulan
Departure
Mei Juni Juli
23113271154
20413201191
val dan Dekizaar - Oktober
visi Front O
/check out t
hasil data
dapat meng
Bekizaar de
n atau chec
in dan Depa
er 2013 de
kali. Seme
hotel bek
587 dalam
Agustus
September
Ob
4 837 131115
1 811 133414
eparture
2013
145
Office
tamu,
yang
gukur
engan
ck out
arture
engan
entara
kizaar
m satu
ktober
550
498
146
Manajemen bekizaar tidak hanya melakukan evaluasi
kemajuan bisnisnya dari segi okupansi, jumlah Arrival dan
Departure tamu yang menginap. Dalam Penentuan harga kamar
dan pendapatan perkamar di bulan sebelumnya juga dihitung
dengan cermat agar harga jual kamar tetap kompetitif dan dapat
menutup roomcost yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
Perhitungan tersebut menjadi bahan evaluasi manajemen dan
catatan bagi divisi marketing dalam penyusunan strategi
pemasaran pada bulan-bulan berikutnya.