21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Desain/rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan rancangan cross sectional, karena penelitian ini bertujuan mencari hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris yang ada secara objektif yang dilakukan dalam satu kali waktu. Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Lansia Di Wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi pada bulan Juni sampai bulan September 2015 39

BAB III Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 3

Citation preview

Page 1: BAB III Revisi

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Desain/rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik

dengan rancangan cross sectional, karena penelitian ini bertujuan mencari

hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris yang ada secara objektif yang

dilakukan dalam satu kali waktu. Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor

yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja

Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Lansia Di Wilayah kerja

Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi pada bulan Juni

sampai bulan September 2015

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian. Dimana populasi

pada penelitian ini yaitu semua lansia yang yang berkunjung pada

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh

Provinsi Jambi Tahun 2015 yang berjumlah 1077 orang lanjut usia.

3939

Page 2: BAB III Revisi

3.3.2 Sampel

a. Sampel

Sampel dalam penelitian adalah lansia yang berkunjung ke posyandu

lansia di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh

Tahun 2015 yaitu sebanyak 88 orang.

Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, digunakan

rumus Lemeshow (Hidayat, 2007). Jumlah sampel yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah :

Z21 – α/2 P(1-P) Nn =

d2 (N-1) + Z21 – α/2 P(1-P)

Ket :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z21- α/2 = Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α/2 deviasi

normal 95 % (1,96)

P(1-P) = Proporsi tidak diketahui maka P yang dipilih

adalah 0,5 sehingga P(1-P) adalah 0,25

d = Presisi absolute yang diinginkan sebesar 10%

(0,1)

N = Jumlah populasi 1077

40

Page 3: BAB III Revisi

Perhitungan :

(1,96)2 (0,25) 1077n =

(0,1)2 (1077-1) + 1,962 (0,25) (3,8416) (0,25) 1077

= (0,01) (1076) + 3,8416 (0,25)

= 1034,3508 11,7204

= 88,25

= 88 orang

Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 orang

responden.

b. Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

teknik proportional random sampling yaitu jumlah Lansia tiap

Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rawang dibagi jumlah populasi

dikali jumlah sampel, adapun rumusnya sebagai berikut :

Jumlah Lansia tiap Posyandu x 88 = Jumlah sampel yang diambil

Jumlah Populasi

Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel per Posyandu

ditetapkan sebagai berikut :

41

Page 4: BAB III Revisi

Tabel 3.1Jumlah Sampel Tiap Posyandu Lansia di Wilayah Kerja

Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai PenuhTahun 2015

No Posyandu Jumlah Lansia

Sampel

1 Koto Renah 293 242 Sungai Liuk 281 233 Koto lolo 259 214 Koto Keras 244 20

Jumlah 1077 88

Kriteria inklusi :

1) Lansia berusia 60 – 75 tahun

2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota

Sungai Penuh

3) Mampu berkomunikasi dengan baik

3.4 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian sangat penting untuk memperhatikan etika

penelitian (Hidayat, 2008). Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan

penelitian dengan etika penelitian sebagai berikut :

3.4.1. Informed Consent

Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar

responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang

akan terjadi selama dalam pengumpulan data. Jika responden bersedia

diteliti mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika

tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden.

42

Page 5: BAB III Revisi

3.4.2. Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)

yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya akan diberi kode tertentu.

3.4.3. Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin

kerahasiaannya

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung

dari objek penelitian yaitu akses, peran kader dan dukungan keluarga.

Data tersebut diperoleh dengan menggunakan kuisioner.

3.5.2 Data Sekunder

Data penunjang penelitian yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota

Sungai Penuh dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo

Kota Sungai Penuh Tahun 2015.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Setelah dilakukan persiapan secara cermat dan akurat, lalu dilakukan

pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan teknik wawancara.

Beberapa hal yang dipersiapkan seperti berikut :

43

Page 6: BAB III Revisi

1. Menentukan tempat penelitian.

2. Menentukan jumlah tempat untuk penelitian.

3. Mempersiapkan jadwal penelitian.

4. Mempersiapkan surat perizinan pada instansi terkait.

5. Membuat kuesioner

3.6 Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Pengolahan Data

Setelah data yang didapatkan melalui wawancara dengan

menggun akan kuesioner dari seluruh responden terkumpul, selanjutnya

dengan bantuan fasilitas komputer data tersebut diolah melalui tahapan

– tahapan sebagai berikut :

a. Editing

Mengecek kembali kuesioner yang dikumpulkan dengan

meneliti jawaban yang diteliti oleh responden, apakah data yang

terkumpul lengkap, jelas, konsisten dan keseragaman satuan data

dapat dibaca.

b. Coding

Mengklasifikasikan data dan memberi kode untuk masing-

masing kelas secara mutually exclusive (pengukuran tidak tumpang

tindih), dan exhaustiive (pengukuran harus meliputi seluruh

kemungkinan ukuran) sesuai dengan tujuan dikumpulkan data.

44

Page 7: BAB III Revisi

1. Pemanfaatan posyandu lansia

Jika Pemanfaatan Posyandu lansia tidak baik maka diberi kode

0, jika Pemanfaatan Posyandu lansia baik maka diberi kode 1.

2. Akses

Jika responden memiliki akses kurang baik atau <

mean/median maka diberi kode 0, jika responden memiliki

akses baik ≥ mean/median maka diberi kode 1.

3. Peran Kader

Jika peran kader kurang aktif atau < mean/median maka diberi

kode 0, jika peran kader aktif ≥ mean/median maka diberi kode

1.

4. Dukungan keluarga

Jika dukungan keluarga kurang baik atau < mean/median maka

diberi kode 0, jika dukungan keluarga baik ≥ mean/median

maka diberi kode 1.

c. Scoring

Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap

pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan pada setiap

pengkategorian pada setiap variabel.

1. Pemanfaatan posyandu lansia

Jika responden menjawab tidak baik maka diberi skor0.

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

45

Page 8: BAB III Revisi

2. Akses

Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

3. Peran Kader

Jika responden menjawab tidak pernah maka diberi skor 1.

Jika responden menjawab kadang-kadang maka diberi skor 2.

Jika responden menjawab sering maka diberi skor 3.

Jika responden menjawab selalu maka diberi skor 4.

4. Dukungan keluarga

Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.

Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.

d. Entry data

Dilakukan untuk memastikan bahwa semua data sudah di entry

dan tidak ada kesehatan dalam memasukkan data serta data

tersebut siap dianalisis.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh peneliti,

maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen

penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Oleh

46

Page 9: BAB III Revisi

karena koesioner belum pernah digunakan maka diujicobakan

kepada 10 responden dan dianalisis validitasnya menggunakan

korelasi product moment. Apabila diperoleh nilai corrected item-

total correlation melebihi r-tabel, dapat disimpulkan bahwa

kuesioner tersebut valid.

Dari hasil uji coba kuesioner diperoleh hasil bahwa variabel

akses, untuk pertanyaan akses2, akses5 dan pertanyaan akses9

masing-masing memiliki r hitung (0,523, 0,389, dan 0,411)

sehingga r hitung < r tabel (0,632), maka kuesioner untuk

pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk

pertanyaan lain dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung>r

tabel (0,632).

Sedangkan untuk variabel kader memiliki r hitung (0,697-

0,992) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka kuesioner tersebut

valid. Variabel dukungan keluarga memiliki r hitung (0,683-0,991)

sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka kuesioner tersebut valid

dan variabel pemanfaatan pelayanan posyandu lansia memiliki r

hitung (0,713-0,975) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka

kuesioner tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

apakah instrumen yang digunakan telah reliabel. Suatu alat ukur

47

Page 10: BAB III Revisi

yang dikatakan reliabel alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam

waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama

(Notoatmodjo, 2010b). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan internal konsistensi yaitu melakukan uji coba

kuesioner satu kali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisa

dengan teknik tertentu (Sugiono, 2005).

Hasil uji reliabilitas, kuesioner dianggap reliabel jika nilai

alpha >r tabel (0,632). Berdasarkan hasil uji coba diperoleh bahwa

variabel akses memiliki nilai alpha (0,942) > r tabel, maka

kuesioner tersebut reliabel. Variabel peran kader memiliki nilai

alpha (0,986) > r tabel, maka kuesioner sikap juga reliabel. Variabel

dukungan keluarga memiliki nilai alpha (0,990) > r tabel, maka

kuesioner tersebut reliabel, dan variabel pemanfaatan pelayanan

posyandu lansia memiliki nilai alpha (0,9571> r tabel, maka

kuesioner tersebut juga reliabel.

3.7 Analisis Data

Setelah data yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner oleh

responden diolah dengan menggunakan fasilitas komputer selanjutnya dianalisis

dalam dua bentuk analisis univariat dan bivariat sebagai berikut :

48

Page 11: BAB III Revisi

a. Analisis Univariat

Analisis unuvariat dilakukan untuk menyederhanakan, untuk

memudahkan interpretasi data kedalam bentuk penyajian baik bentuk tekstuler

maupun tabular dari tampilan distribusi frekuensi responden menurut variabel

yang diteliti. Selain itu analisis univariat juga bertujuan untuk memperoleh

gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel

dependen menggunakan uji chie square, tingkat kepercayaan yang digunakan

95%,(α= 0,05) dengan kriteria penolakan sebagai berikut dengan kriteria

penolakan sebagai berikut (Arikunto, 2010):

1) Jika P < α (0,05 ) maka H0 di terima, berarti secara statistik bermakna

(ada hubungan).

2) Jika P α ( 0,05 ) maka H0 di tolak dan berarti secara statistik tidak

bermakna (tidak ada hubungan).

3.8 Kerangka konsep

Kerangka penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, peneliti

ingin mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh

Provinsi Jambi Tahun 2015.

49

Page 12: BAB III Revisi

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia

di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015

Variabel Independent Variabel Dependent

3.9 Hipotesis

3.9.1 Ada Hubungan Akses dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah

Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.9.2 Ada Hubungan Peran Kader dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di

Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.

3.9.3 Ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Posyandu

Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun

2015

3.10 Defenisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang

akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2007).

50

Pemanfaatan Posyandu Lansia

Akses

Peran Kader

Dukungan

Keluarga

Page 13: BAB III Revisi

Tabel 3.2Variabel dan Defenisi Operasioanal

No Variabel Definisi operasional

Cara ukur

Alat ukur

Skala ukur

Hasil ukur

1 Variabel dependen:Pemanfaatan Posyandu Lansia

Kegiatan rutin yang dilakukan dan diikuti oleh lansia di posyandu lansia.

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Tidak baik, jika jawaban < median 1 Baik, jika ≥ jawaban median

2 Variabel independen:Akses

Faktor yang mempengaruhi lansia untuk memanfaatkan posyandu lansia yang meliputi kondisi jalan serta sarana tranportasi sehingga lansia mudah untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang Baik, jika jawaban < median 1. Baik, jika jawaban ≥ median

3 Peran Kader Peran dan fungsi tenaga pelaksana yang diberi tugas untuk memfasilitasi kegiatan posyandu lansia

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang aktif, jika jawaban < median 1. Aktif, jika jawaban ≥ median

4 Dukungan Keluarga

Upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk membantu lansia agar dapat memanfaatkan

Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang baik, jika < median 1. Baik, jika ≥ median

51

Page 14: BAB III Revisi

posyandu lansia dengan sebaik-baiknya.

52