BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Desain/rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik
dengan rancangan cross sectional, karena penelitian ini bertujuan mencari
hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris yang ada secara objektif yang
dilakukan dalam satu kali waktu. Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Lansia Di Wilayah kerja
Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi pada bulan Juni
sampai bulan September 2015
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian. Dimana populasi
pada penelitian ini yaitu semua lansia yang yang berkunjung pada
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh
Provinsi Jambi Tahun 2015 yang berjumlah 1077 orang lanjut usia.
3939
3.3.2 Sampel
a. Sampel
Sampel dalam penelitian adalah lansia yang berkunjung ke posyandu
lansia di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh
Tahun 2015 yaitu sebanyak 88 orang.
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, digunakan
rumus Lemeshow (Hidayat, 2007). Jumlah sampel yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah :
Z21 – α/2 P(1-P) Nn =
d2 (N-1) + Z21 – α/2 P(1-P)
Ket :
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
Z21- α/2 = Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α/2 deviasi
normal 95 % (1,96)
P(1-P) = Proporsi tidak diketahui maka P yang dipilih
adalah 0,5 sehingga P(1-P) adalah 0,25
d = Presisi absolute yang diinginkan sebesar 10%
(0,1)
N = Jumlah populasi 1077
40
Perhitungan :
(1,96)2 (0,25) 1077n =
(0,1)2 (1077-1) + 1,962 (0,25) (3,8416) (0,25) 1077
= (0,01) (1076) + 3,8416 (0,25)
= 1034,3508 11,7204
= 88,25
= 88 orang
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 orang
responden.
b. Cara Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik proportional random sampling yaitu jumlah Lansia tiap
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rawang dibagi jumlah populasi
dikali jumlah sampel, adapun rumusnya sebagai berikut :
Jumlah Lansia tiap Posyandu x 88 = Jumlah sampel yang diambil
Jumlah Populasi
Dari hasil perhitungan, maka jumlah sampel per Posyandu
ditetapkan sebagai berikut :
41
Tabel 3.1Jumlah Sampel Tiap Posyandu Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai PenuhTahun 2015
No Posyandu Jumlah Lansia
Sampel
1 Koto Renah 293 242 Sungai Liuk 281 233 Koto lolo 259 214 Koto Keras 244 20
Jumlah 1077 88
Kriteria inklusi :
1) Lansia berusia 60 – 75 tahun
2) Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo Kota
Sungai Penuh
3) Mampu berkomunikasi dengan baik
3.4 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian sangat penting untuk memperhatikan etika
penelitian (Hidayat, 2008). Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan
penelitian dengan etika penelitian sebagai berikut :
3.4.1. Informed Consent
Lembar persetujuan diedarkan sebelum penelitian dilaksanakan agar
responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian, serta dampak yang
akan terjadi selama dalam pengumpulan data. Jika responden bersedia
diteliti mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika
tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden.
42
3.4.2. Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)
yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya akan diberi kode tertentu.
3.4.3. Kerahasiaan
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin
kerahasiaannya
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung
dari objek penelitian yaitu akses, peran kader dan dukungan keluarga.
Data tersebut diperoleh dengan menggunakan kuisioner.
3.5.2 Data Sekunder
Data penunjang penelitian yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
Sungai Penuh dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koto Lolo
Kota Sungai Penuh Tahun 2015.
3.5.3 Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan persiapan secara cermat dan akurat, lalu dilakukan
pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan teknik wawancara.
Beberapa hal yang dipersiapkan seperti berikut :
43
1. Menentukan tempat penelitian.
2. Menentukan jumlah tempat untuk penelitian.
3. Mempersiapkan jadwal penelitian.
4. Mempersiapkan surat perizinan pada instansi terkait.
5. Membuat kuesioner
3.6 Teknik Pengolahan Data
3.6.1 Pengolahan Data
Setelah data yang didapatkan melalui wawancara dengan
menggun akan kuesioner dari seluruh responden terkumpul, selanjutnya
dengan bantuan fasilitas komputer data tersebut diolah melalui tahapan
– tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Mengecek kembali kuesioner yang dikumpulkan dengan
meneliti jawaban yang diteliti oleh responden, apakah data yang
terkumpul lengkap, jelas, konsisten dan keseragaman satuan data
dapat dibaca.
b. Coding
Mengklasifikasikan data dan memberi kode untuk masing-
masing kelas secara mutually exclusive (pengukuran tidak tumpang
tindih), dan exhaustiive (pengukuran harus meliputi seluruh
kemungkinan ukuran) sesuai dengan tujuan dikumpulkan data.
44
1. Pemanfaatan posyandu lansia
Jika Pemanfaatan Posyandu lansia tidak baik maka diberi kode
0, jika Pemanfaatan Posyandu lansia baik maka diberi kode 1.
2. Akses
Jika responden memiliki akses kurang baik atau <
mean/median maka diberi kode 0, jika responden memiliki
akses baik ≥ mean/median maka diberi kode 1.
3. Peran Kader
Jika peran kader kurang aktif atau < mean/median maka diberi
kode 0, jika peran kader aktif ≥ mean/median maka diberi kode
1.
4. Dukungan keluarga
Jika dukungan keluarga kurang baik atau < mean/median maka
diberi kode 0, jika dukungan keluarga baik ≥ mean/median
maka diberi kode 1.
c. Scoring
Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada setiap
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan pada setiap
pengkategorian pada setiap variabel.
1. Pemanfaatan posyandu lansia
Jika responden menjawab tidak baik maka diberi skor0.
Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.
45
2. Akses
Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.
Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.
3. Peran Kader
Jika responden menjawab tidak pernah maka diberi skor 1.
Jika responden menjawab kadang-kadang maka diberi skor 2.
Jika responden menjawab sering maka diberi skor 3.
Jika responden menjawab selalu maka diberi skor 4.
4. Dukungan keluarga
Jika responden menjawab kurang baik maka diberi skor 0.
Jika responden menjawab baik maka diberi skor 1.
d. Entry data
Dilakukan untuk memastikan bahwa semua data sudah di entry
dan tidak ada kesehatan dalam memasukkan data serta data
tersebut siap dianalisis.
3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh peneliti,
maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap instrumen
penelitian.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur
itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Oleh
46
karena koesioner belum pernah digunakan maka diujicobakan
kepada 10 responden dan dianalisis validitasnya menggunakan
korelasi product moment. Apabila diperoleh nilai corrected item-
total correlation melebihi r-tabel, dapat disimpulkan bahwa
kuesioner tersebut valid.
Dari hasil uji coba kuesioner diperoleh hasil bahwa variabel
akses, untuk pertanyaan akses2, akses5 dan pertanyaan akses9
masing-masing memiliki r hitung (0,523, 0,389, dan 0,411)
sehingga r hitung < r tabel (0,632), maka kuesioner untuk
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk
pertanyaan lain dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung>r
tabel (0,632).
Sedangkan untuk variabel kader memiliki r hitung (0,697-
0,992) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka kuesioner tersebut
valid. Variabel dukungan keluarga memiliki r hitung (0,683-0,991)
sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka kuesioner tersebut valid
dan variabel pemanfaatan pelayanan posyandu lansia memiliki r
hitung (0,713-0,975) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka
kuesioner tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui
apakah instrumen yang digunakan telah reliabel. Suatu alat ukur
47
yang dikatakan reliabel alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam
waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama
(Notoatmodjo, 2010b). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan internal konsistensi yaitu melakukan uji coba
kuesioner satu kali saja, kemudian hasil yang diperoleh dianalisa
dengan teknik tertentu (Sugiono, 2005).
Hasil uji reliabilitas, kuesioner dianggap reliabel jika nilai
alpha >r tabel (0,632). Berdasarkan hasil uji coba diperoleh bahwa
variabel akses memiliki nilai alpha (0,942) > r tabel, maka
kuesioner tersebut reliabel. Variabel peran kader memiliki nilai
alpha (0,986) > r tabel, maka kuesioner sikap juga reliabel. Variabel
dukungan keluarga memiliki nilai alpha (0,990) > r tabel, maka
kuesioner tersebut reliabel, dan variabel pemanfaatan pelayanan
posyandu lansia memiliki nilai alpha (0,9571> r tabel, maka
kuesioner tersebut juga reliabel.
3.7 Analisis Data
Setelah data yang didapatkan dari hasil pengisian kuesioner oleh
responden diolah dengan menggunakan fasilitas komputer selanjutnya dianalisis
dalam dua bentuk analisis univariat dan bivariat sebagai berikut :
48
a. Analisis Univariat
Analisis unuvariat dilakukan untuk menyederhanakan, untuk
memudahkan interpretasi data kedalam bentuk penyajian baik bentuk tekstuler
maupun tabular dari tampilan distribusi frekuensi responden menurut variabel
yang diteliti. Selain itu analisis univariat juga bertujuan untuk memperoleh
gambaran distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel
dependen menggunakan uji chie square, tingkat kepercayaan yang digunakan
95%,(α= 0,05) dengan kriteria penolakan sebagai berikut dengan kriteria
penolakan sebagai berikut (Arikunto, 2010):
1) Jika P < α (0,05 ) maka H0 di terima, berarti secara statistik bermakna
(ada hubungan).
2) Jika P α ( 0,05 ) maka H0 di tolak dan berarti secara statistik tidak
bermakna (tidak ada hubungan).
3.8 Kerangka konsep
Kerangka penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, peneliti
ingin mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh
Provinsi Jambi Tahun 2015.
49
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia
di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi Tahun 2015
Variabel Independent Variabel Dependent
3.9 Hipotesis
3.9.1 Ada Hubungan Akses dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.
3.9.2 Ada Hubungan Peran Kader dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun 2015.
3.9.3 Ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Posyandu
Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Provinsi Jambi Tahun
2015
3.10 Defenisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang
akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya
mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2007).
50
Pemanfaatan Posyandu Lansia
Akses
Peran Kader
Dukungan
Keluarga
Tabel 3.2Variabel dan Defenisi Operasioanal
No Variabel Definisi operasional
Cara ukur
Alat ukur
Skala ukur
Hasil ukur
1 Variabel dependen:Pemanfaatan Posyandu Lansia
Kegiatan rutin yang dilakukan dan diikuti oleh lansia di posyandu lansia.
Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Tidak baik, jika jawaban < median 1 Baik, jika ≥ jawaban median
2 Variabel independen:Akses
Faktor yang mempengaruhi lansia untuk memanfaatkan posyandu lansia yang meliputi kondisi jalan serta sarana tranportasi sehingga lansia mudah untuk menjangkau tempat pelayanan kesehatan
Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang Baik, jika jawaban < median 1. Baik, jika jawaban ≥ median
3 Peran Kader Peran dan fungsi tenaga pelaksana yang diberi tugas untuk memfasilitasi kegiatan posyandu lansia
Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang aktif, jika jawaban < median 1. Aktif, jika jawaban ≥ median
4 Dukungan Keluarga
Upaya yang dilakukan oleh keluarga untuk membantu lansia agar dapat memanfaatkan
Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Kurang baik, jika < median 1. Baik, jika ≥ median
51
posyandu lansia dengan sebaik-baiknya.
52
Recommended