15
53 FALINA PUTRI RACHMANI, 2021 PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KABUPATEN MAJALENGKA 3.1. Latar Belakang Penetapan Lokasi Pemilihan lokasi yang dipilih akan menentukan ketercapaian perencanaan hotel resort yang akan dibangun. Posisi dari lokasi perancangan berada di Argalingga , Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. Dimana lokasi ini merupakan tujuan berwisata bagi pengunjung yang ingin menghindari aktivitas perkotaan dengan keindahan alam di daerah tersebut. Dengan kekayaan alam yang dimiliki, lokasi ini berdekatan dengan hutan pinus yang rindang, dapat menjadikan kawasan ini menjadi agrowisata dan wisata budaya di wilayah Argalingga. Sedangkan, pendekatan kriteria lokasi yang digunakan adalah pendekatan view, akses, regulasi, dan sosial budaya. Kriteria lokasi hotel resort ini adalah sebagai berikut: 1. Pemandangan : View pemandangan menjadi salah satu faktor yang bisa memikat daya tarik pada hotel resort. Dengan pemandangan yang indah, maka hal tersebut akan menjadi nilai tambah bagi hotel resort yang bersangkutan. 2. Dekat dengan Objek Wisata : Wisata di sekitarn lokasi sangat berpengaruh terhadap pilihan alternatif kegiatan berwisata bagi tamu hotel. Penambahan nilai positif akan terjadi apabila lokasi resort dekat dan banyak dikelilingi oleh objek wisata. 3. Aksesibilitas : Pemilihan tapak harus mudah dicapai dan memiliki aksesibilitas yang baik. Dalam artian mudah dijangkau oleh masyarakat, dan memiliki jalur-jalur utilitas yang baik. Selain itu, memiliki luasan yang cukup untuk menampung berbagai kegiatan penginapan dan wisata. 4. Sosial Budaya : Lokasi harus disesuaikan dengan potensi / permasalahan di daerahnya, memiliki daya dukung masyarakat, dan memiliki kearifan budaya. 5. Regulasi : Tapak sesuai dengan RTRW dan RDTR setempat yang berkaitan dengan wisata dan industri. 3.2. Penetapan Lokasi Untuk kriteria penetapan lokasi dari resort adalah sebagai berikut : 1. Lokasi untuk perhotelan ataupun resort merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk sukses komersiil. Berdasarkan orientasi dari pemasaran, lokasi ataupun perletakan hotel maupun resort pada umumnya harus mencolok dan dekat dengan jalan utama ataupun persilangan jalan utama, dekat lapangan udara, pusat perdagangan maupun perkantoran, tepi pantai (memiliki daya tarik berupa kekayaan alam) & tempat-tempat peristirahatan. 2. Ditempatkan pada daerah yang membutuhkan keberadaan penginapan, memiliki keterkaitan antara penginapan dan aktifitas seperti rekreasi alam berupa pantai, pegunungan, laut, danau, marina, ski, dan pemandangan. Resort yang menyediakan

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

53

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KABUPATEN

MAJALENGKA

3.1. Latar Belakang Penetapan Lokasi

Pemilihan lokasi yang dipilih akan menentukan ketercapaian perencanaan hotel resort yang

akan dibangun. Posisi dari lokasi perancangan berada di Argalingga , Kecamatan Argapura,

Kabupaten Majalengka. Dimana lokasi ini merupakan tujuan berwisata bagi pengunjung yang ingin

menghindari aktivitas perkotaan dengan keindahan alam di daerah tersebut. Dengan kekayaan alam

yang dimiliki, lokasi ini berdekatan dengan hutan pinus yang rindang, dapat menjadikan kawasan ini

menjadi agrowisata dan wisata budaya di wilayah Argalingga. Sedangkan, pendekatan kriteria lokasi

yang digunakan adalah pendekatan view, akses, regulasi, dan sosial budaya. Kriteria lokasi hotel

resort ini adalah sebagai berikut:

1. Pemandangan : View pemandangan menjadi salah satu faktor yang bisa memikat daya tarik

pada hotel resort. Dengan pemandangan yang indah, maka hal tersebut akan menjadi nilai

tambah bagi hotel resort yang bersangkutan.

2. Dekat dengan Objek Wisata : Wisata di sekitarn lokasi sangat berpengaruh terhadap pilihan

alternatif kegiatan berwisata bagi tamu hotel. Penambahan nilai positif akan terjadi apabila

lokasi resort dekat dan banyak dikelilingi oleh objek wisata.

3. Aksesibilitas : Pemilihan tapak harus mudah dicapai dan memiliki aksesibilitas yang baik.

Dalam artian mudah dijangkau oleh masyarakat, dan memiliki jalur-jalur utilitas yang baik.

Selain itu, memiliki luasan yang cukup untuk menampung berbagai kegiatan penginapan

dan wisata.

4. Sosial Budaya : Lokasi harus disesuaikan dengan potensi / permasalahan di daerahnya,

memiliki daya dukung masyarakat, dan memiliki kearifan budaya.

5. Regulasi : Tapak sesuai dengan RTRW dan RDTR setempat yang berkaitan dengan wisata

dan industri.

3.2. Penetapan Lokasi

Untuk kriteria penetapan lokasi dari resort adalah sebagai berikut :

1. Lokasi untuk perhotelan ataupun resort merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk

sukses komersiil. Berdasarkan orientasi dari pemasaran, lokasi ataupun perletakan hotel

maupun resort pada umumnya harus mencolok dan dekat dengan jalan utama ataupun

persilangan jalan utama, dekat lapangan udara, pusat perdagangan maupun perkantoran,

tepi pantai (memiliki daya tarik berupa kekayaan alam) & tempat-tempat peristirahatan.

2. Ditempatkan pada daerah yang membutuhkan keberadaan penginapan, memiliki

keterkaitan antara penginapan dan aktifitas seperti rekreasi alam berupa pantai,

pegunungan, laut, danau, marina, ski, dan pemandangan. Resort yang menyediakan

Page 2: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

54

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai macam fasilitas yang dimaksudkan untuk menganggapi potensi yang ada

merupakan bagian kelengkapan akomodasi resort tersebut.

Tabel 3. 1 Perbandingan Lokasi

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

Alamat: Jl. Desa Argalingga,

Argalingga, Argapura,

Kabupaten Majalengka, Jawa

Barat 45462.

Alamat: Jl. Majalengka -

Cikijing, Maja Selatan, Maja,

Kabupaten Majalengka,

Jawa Barat 45461.

Alamat: Jl. Dukuh Jeruk,

Ranji Wetan, Kasokandel,

Kabupaten Majalengka, Jawa

Barat 84105.

Luas: 5.32 ha Luas: 4.4 ha Luas: 3.46 ha

Karakter Lokasi: Dekat dengan

kawasan wisata, masih kental

dengan suasana alam dan

pedesaan, suhu udara sejuk,

berada di daerah pegunungan.

Karakter Lokasi: Dekat

dengan kawasan wisata,

akses jalan mudah, suasana

pesawahan, suhu udara

sejuk.

Karakter Lokasi: Dekat

dengan kawasan wisata,

suhu udara sedang, masih

kental dengan suasana

pesawahan.

View: Pemandangan

pesawahan, hutan pinus, dan

pegunungan.

View: Pemandangan

pesawahan dan

pegunungan

View: Pemandangan

pesawahan dan pegunungan

Potensi:

1. Adat sunda masih cukup

kental karena berada di

lingkungan pedesaan

2. Termasuk kedalam wilayah

wisata

3. Keindahan alam yang masih

kentara

Potensi:

1. Dekat dengan kawasan

wisata

2. Kemudahan akses

menuju lokasi

3. Keindahan alam

pesawahan dengan udara

sejuk

Potensi:

1. Dekat dengan kawasan

wisata

2. Kemudahan akses menuju

lokasi

3. Keindahan alam yang

masih kentara

Sumber : Analisis Pribadi

Page 3: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

55

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 2 Analisis Lokasi

No. Kriteria Keterangan ALT 1 ALT 2 ALT 3

1. Tinjauan

terhadap

struktur kota

Berada dikawasan strategis daerah

peruntukan wisata kriya sesuai dengan

RTRW.

v v v

Berada diwilayah pengembangan kota

terhadap pengembangan kawasan objek

wisata kriya.

v v v

2. Aksebilitas Akses jalan baik dan lebar - v v

Dekat dengan kawasan wisata v v v

Dekat dengan pusat kota - v -

Dekat dengan terminal/stasiun/bandara - - -

Dilalui angkutan umum - v -

3. Tata Guna

Lahan

Termasuk kedalam kawasan pariwisata alam

dan kawasan pertanian v v v

4. Penghawaan Panas - - -

Sedang - - v

Sejuk v v -

5. Utilitas Terdapat jaringan utilitas listrik, air bersih,

internet, dan telepon. v v v

Terdapat saluran pembuangan air kota v v v

6. Sosial

Budaya

Masyarakat pedesaan dengan budaya Sunda

lokal yang khas. v v v

7. Kontur Memiliki struktur tanah yang stabil v - v

Struktur tanah berkontur - v v

8. Jarak dengan

Perumahan

Sekitar

Terletak cukup jauh dari permukiman v v -

Dekat dengan pemukiman - - v

9. Kesehatan Tapak jauh dengan pabrik dan kandang

hewan v v v

Jumlah 11 14 13

Sumber : Analisis Pribadi

Berdasarkan pengkategorian pemilihan lokasi di atas, dipilihlah lokasi yang akan dijadikan

lahan untuk Perencanaan dan Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Majalengka ini. Kawasan

yang dipilih merupakan kawasan dengan hasil nilai tertinggi yaitu alternatif no.2 di Jl. Majalengka -

Page 4: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

56

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cikijing, Maja Selatan, Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45461. Lokasi tersebut merupakan

lokasi yang strategis serta berkaitan dengan kebutuhan perancangan.

3.3. Kondisi Fisik Lokasi

A. Lokasi

Gambar 3. 1 Lokasi Site

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Lokasi tapak berada di di Jl. Majalengka - Cikijing, Maja Selatan, Maja, Kabupaten

Majalengka, Jawa Barat 45461. Site di kelilingi oleh area persawahan yang masih asri, terdapat pula

view pesawahan dan pegunungan.

Data :

Daerah yang dipilih merupakan daerah bagian selatan dimana bagian selatan Majalengka

merupakan daerah dengan penghawaan sejuk dan digunakan sebagai kawasan destinasi

pariwisata.

Analisis :

Perkembangan daerah wisata bagian Majalengka selatan kini sedang dikembangkan oleh

pemerintah setempat, perkembangan destinasi wisata ini juga didukung oleh keindahan alam

pesawahan dan pegunungan yang dapat menjadi daya tarik wisatawan.

Sintesis :

Lokasi yang dipilih merupakan lokasi yang sedang dikembangkan destinasi wisata alamnya,

sehingga pada perancangan hotel resort ini akan merespon potensi alam dan budaya setempat

sebagai fasilitas wisata dan desain pada bangunan.

Page 5: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

57

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Tautan Lingkungan

Gambar 3. 2 Tautan Lingkungan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Data :

Sekitaran tapak dikelilingi oleh perkebunan dan pesawahan hijau sehingga pengunjung

dapat menikmati suasana alam sekitar secara langsung. Dibagian utara site terdapat objek wisata

dengan jarak ± 200 m dari site, yaitu Panorama Alam Cikebo dan Wisata Jagung Bakar,

bersebrangan pula dengan RM dan Rest Area.

Analisis :

Objek wisata yang ada belum dilengkapi dengan fasilitas penginapan sehingga lokasi site

yang dipilih merupakan lokasi strategis untuk perancangan hotel resort. Selain itu, lokasi ini juga

mempunyai lingkungan yang asri dengan perkebunan dan pesawahan, masih kental dengan

kearifan budaya setempat dan mudah di akses oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Sintesis :

Karena site berada tepat di samping jalan utama maka pengolahan entrance dan sarana

parkir perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kemacetan. Pengenalan budaya setempat kepada

pengunjung dilakukan dengan pengolahan desain pada bangunan dan ditambahkan pula beberapa

fasilitas olahraga maupun fasilitas wisata di dalam site.

Page 6: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

58

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Ukuran Tapak

Gambar 3. 3 Analisis Regulasi

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Data :

Tapak terletak di Jl. Majalengka - Cikijing, Maja Selatan, Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa

Barat 45461 yang masuk kedalam kawasan strategis pariwisata di Kabupaten Majalengka dengan

luas ± 4.4 Ha.

Luas lahan : ± 44.000 m²

KDH = 4,4 x 40% = 1,76 Ha

KDB = 4,4 x 20% = 0,88 Ha

KLB = 4,4 x 0,4 = 1,76 Ha

GSB = ½ x Lebar jalan +1 = 5 m

Ketinggian bangunan maximum 1,72 Ha : 0,88 Ha = 2 lantai

Analisis :

Setelah menghitung kebutuhan ruang dan ukuran tapak hanya memiliki KDB sebesar 0.88

Ha, maka dari itu pengolahan lahan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mengatasi isu

keterbatasan area bangun karena rendahnya KDB.

Sintesis :

Page 7: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

59

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sisa luas lahan yang berlebih akan dialih fungsikan sebagai penghijauan atau RTH sebagai

bentuk menjaga lingkungan di sekitar lahan dan agar terciptanya kesan asri rindang pepohonan

pada hotel resort.

D. Iklim dan Potensi Bencana

Gambar 3. 4 Data Iklim Setempat

(Sumber: Meteoblue, 2021)

Data :

Kondisi iklim pada tapak memiliki iklim tropis lembab dengan suhu udara tertinggi rata-rata

mencapai 31° C dan suhu udara terendahnya rata-rata 22° C. Curah hujan rata-rata 90% dan

Kecepatan angin rata-rata mencapai 5 km/h. Pada tapak juga berpotensi erosi tanah karena bentuk

kontur yang miring.

Analisis :

Atap bangunan menggunakan atap miring untuk menyesuaikan iklim setempat

dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Penggunaan material bangunan seperti material kayu

juga digunakan untuk menetralkan suhu ruang. Penempatan bangunan disesuaikan dengan lahan

yang berkontur. Pada daerah dengan kemiringan tanah yang cukup curam diatasi dengan cut and

fill agar menjadikan permukaan tanah menjadi lebih rata dan penanaman vegetasi dilakukan untuk

menghindari kelongsoran.

Sintesis :

Page 8: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

60

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bentuk bangunan pada perancangan hotel resort dibuat memanjang dengan pola sirkulasi

linier yang dapat mengorganisir deretan ruang. Atap bangunan dibuat miring untuk menyesuaikan

iklim dengan intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga air hujan akan lebih mudah mengalir ke

tanah.

E. Sirkulasi dan Kebisingan

Gambar 3. 5 Sirkulasi dan Kebisingan

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Data :

Di bagian timur tapak terdapat jalan utama dengan lebar 8 m pada bagian bahu jalan tidak

dilengkapi dengan trotoar atau pedestrian untuk pejalan kaki. Sumber kebisingan yang besar juga

terdapat pada jalan utama ini karena dilalui oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Sedangkan kebisingan kecil terdapat di bagian utara site yang hanya dialalui oleh warga setempat

menuju perkebunan atau pesawahan.

Analisis :

Akses masuk hotel resort (entrance) berada di bagian timur site agar dapat diakses langsung

oleh pengunjung dari dalam maupun luar kota. Untuk akses keluar site berada di sebelah utara site

agar tidak menimbulkan kemacetan pada jalan utama. Penambahan vegetasi pohon rindang untuk

meminimalisir kebisingan yang ditimbulkan dari luar tapak seperti pohon jati mas atau albasiah yang

sebelumnya memang sudah ada di sekitaran tapak.

Sintesis :

Perbaikan dan pelebaran jalan bagian utara untuk sirkulasi keluar tapak agar memudahkan

pengunjung atau tamu yang akan pulang dan tidak menyebabkan kemacetan pada jalan utama.

Page 9: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

61

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagian yang memiliki tingkat kebisingan tinggi digunakan sebagai lahan parkir, sedangkan area

privasi seperti penginapan ditempatkan dan disesuaikan dengan area kebisingan yang rendah.

Penambahan vegetasi bertajuk lebar juga diperlukan untuk meredam kebisingan dan sebagai pagar

pembatas di area tapak.

F. Aksebilitas

Data :

1. Akses dari Bandung

Gambar 3. 6 Jalur dari Bandung menuju Site

Sumber: Google Maps

Akses dari Kota Bandung menuju site bisa di tempuh dengan kendaraan pribadi dan

kendaraan umum (Bus) dengan waktu tempuh paling cepat 2 jam 55 menit.. Rutenya melewati Tol

Pasteur – Tol Palimanan – Tol Kertajati – Kadipaten – Majalengka Kota – Maja – Site. Jika

menggunakan angkutan umum seperti Bus dari terminal Cicaheum, naik ke jurusan Bandung –

Cirebon yang turun di Kadipaten, Majalengka.

Page 10: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

62

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Akses dari Jakarta

Gambar 3. 7 Jalur dari Jakarta menuju Site

Sumber: Google Maps

Akses dari Ibu Kota Jakarta menuju site bisa di tempuh dengan kendaraan pribadi dan

kendaraan umum (Travel) dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Masuk tol Cikampek – Palimanan

ke Pakubereum – Kertajati – Majalengka Kota – Maja – Site.

Analisis :

Penyediaan paket wisata penjemputan pengunjung di Kertajadi atau Kadipaten untuk

memfasilitasi pengunjung hotel resort yang datang mengunakan angkutan umum.

Page 11: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

63

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3. 8 Analisis Aksebilitas

Sumber: Data Pribadi, 2021

Sintesis :

Penempatan entrance berada di bagian timur site agar dapat diakses langsung oleh

pengunjung dari luar kota. Untuk akses keluar site dibedakan yaitu di sebelh utara site.

Page 12: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

64

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Kontur

Gambar 3. 9 Kondisi Kontur pada Lokasi Perancangan

Sumber: Data Pribadi, 2021

Gambar 3. 10 Potongan Kontur

Sumber: Data Pribadi, 2021

Data :

Lokasi tapak merupakan lokasi yang berkontur. Pengecekan kontur ini menggunakan

aplikasi global mapper dengan titik tertinggi 770 mdpl dan titik terendahnya 720 mdpl dengan jarak

garis ketinggian kontur setiap 5 m.

Analisis :

Lahan yang berkontur bisa dimanfaatkan dengan penglihatan view keluar tapak untuk

menikmati pemandangan alam.

Page 13: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

65

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sintesis :

Perancangan hotel resort ini akan memanfaatkan lahan berkontur untuk memaksimalkan

view disekitaran lokasi. Pengolahan tata bangunan juga diperhatikan agar tidak terlalu merusak

lingkungan dengan mengubah kondisi kontur.

H. View

Gambar 3. 11 View pada Lokasi

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2021

Data :

View dari luar kedalam site berada di sebelah timur dan utara site. Sedangkan untuk view

dari dalam keluar site berada di bagian barat site yang langsung menghadap pesawahan.

Analisis :

Gambar 3. 12 Analisis View

Page 14: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

66

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Data Pribadi, 2021

Untuk memanfaatkan view keluar dan kedalam tapak, maka area komersil yang brsifat publik

dengan desain bangunan sebagai point of view berada di bagian depan. Sedangkan area

penginapan berada dibagain bawah agar menikmati langsung view keluar tapak.

Sintesis :

Pepohonan yang menghalangi view keluar maupun kedalam tapak akan dilalukan

penjarangan, kemudian akan dilakukan penanaman kembali sesuai dengan desain yang sudah

direncanakan.

3.4. Peraturan Bangunan/Kawasan Setempat

Berdasarkan Perda RTRW Kabupaten Majalengka nomor 11 tahun 2011-2031

menyebutkan bahwa Majalengka bagian Selatan di peruntukan untuk kawasn wisata alam maupun

buatan. Pada pasal 91 mengenai ketentuan umum peraturan zonasi kawasan yang diperuntukan

untuk kegiatan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam pasal 85 huruf f disusun dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Bentuk kegiatan wisata berikut dengan sarana dan prasarananya diperbolehkan asalkan tidak

mengganggu fungsi kawasan lindung, serta mengikuti prinsip-prinsip pemugaran.

b. Pemanfaatan kawasan fungsi lindung untuk kegiatan wisata dilaksanakan sesuai azas

konservasi sumber daya alam hayati berikut dengan ekosistemnya dan melindungi kebudayaan

masa lampau.

c. Tetap menggunakan konsep arsitektur setempat (arsitektur sunda).

d. Wajib menyediakan fasilitas parkir

e. Memperkenankan jika terdapat aktivitas pendidikan dan penelitian

3.5. Tanggapan Lokasi

A. Analisis SWOT

Tabel 3. 3 Analisis SWOT

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Site dilewati jalan nasional sehingga

dapat dilewati berbagai jenis kendaraan

View posistif menghadap langsung ke

area pesawahan

Suhu udara sejuk

Pemandangan view ke arah selatan

terhalangi oleh pepohonan

Page 15: BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN HOTEL RESORT DI

67

FALINA PUTRI RACHMANI, 2021

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT DI KAB.MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dekat dengan tempat wisata dan tidak

terlalu jauh ke arah dari kota

Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)

Site banyak dilalui oleh berbagai macam

kendaraan

Terdapat rest area di arah utara site bagi

wisatawan yang ingin beristirahat

Lingkungan sekitaran site masih alami

dan masih terjaga kebudayaannya

Kebutuhan jumlah penginapan yang terus

meningkat

Rencana pemerintah untuk

mengembangkan wisata lokal

Potensi erosi tanah karena struktur tanah

berkontur

Kebisingan oleh kendaraan yang

melintas