View
292
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MONGGOO
Citation preview
Page | 1
BAB III
URAIAN KHUSUS
A. Kompetensi/Pekerjaan Yang Dikerjakan
1. Perawatan Dan Perbaikan Mesin Y Mixing
Mesin Y mixing adalah mesin pengolahan yang digunakan oleh
CV.Sempurna Boga Makmur dalam proses pembuatan minuman serbuk buah dan
Effervescent yaitu proses pencampuran bahan seperti Bicarbonat, Acid Citrit,dan
Gula serta resep.
Y Mixing merupakan mesin bercontrol standar seperti halnya mesin
pengolahan lain : mesin ini memiliki control panel berupa rangkaian
ForwardReverst yang memudahkan dalam proses pencampuran, dapat diatur
secara ma-nual dan otomatis. Ukuran yang standar membuat mesin ini sangat
menarik dan memudahkan dalam hal perawatan, perbaikan, dan service.
Berikut gambar dari mesin Y Mixing :
Gambar 21. Mesin Y Mixer
Y Mixing ini memiliki rangkaian control Forward dan revest yang dapat di-
jalankan secara manual dan otomatis. Berikut gambar control rangkaian forward
reverse :
Page | 1
Page | 2
0V
+24V
K2
ON_FORWARD
OFF
K1T1 5
TOL
ON_REVERST
K1
K2
T1
SELECTORS
manual otomatis
T1
K2T2 5
K2
T2T2
K1 K2
1
2
3 4
7 8 9
39
51 47
6810
1
Gambar 22. Rangkaian Electrical y mixer
Gambar rangkaian control panel diatas sama halnya dengan rangkaian con-
trol gambar sebelumnya yaitu memiliki system kerja sama yaitu :
Apabila tombol Selector ditekan pada Manual :
Tombol On1 ditekan maka kontaktor 1 akan menyala dan menghidupkan
Motor 3 phasa secara forward, ketika kontaktor dan motor nyala maka untuk me-
matikan (OFF) motor digunakan tombol OFF atau tombol On2 ditekan untuk me-
matikan motor yang berputar secara forward akan mati sejenak dan akan berputar
secara revest jika tombol On2 ditekan. Hal tersebut akan terus dilakukan jika dipi-
lih selector secara manual dan untuk menghentikan laju motor tekan tombol OFF.
Apabila tombol Selector ditekan pada Otomatis :
Page | 3
Tekan tombol selector pada arah otomatis maka Kontaktor1 akan menyala
dengan diiringi timer yang bekerja secara bersamaa dengan delay waktu yang da-
pat diatur sendiri semisal 30 menit maka dalam waktu 30 menit motor akan beker-
ja secara Forward, motor akan berhenti apabila waktu delay telah habis. NO pada
timer 1 bekerja menghidupkan kontaktor 2 dan NC timer 1 mematikan kontaktor
1, ketika kontaktor 2 menyala diikuti dengan timer 2 menyala dengan delay waktu
tertentu, saat ini motor dalam keadaan Reverst, setelah waktu delay berakhir NC
pada Timer 2 mematikan Kontaktor 2 dan NO Timer 2 menyalakan Kontaktor 1.
Demikian juga setelahnya akan terus menerus berkelanjutan. Apabila ingin mema-
tikan motor tekan tombol OFF.
a. Sebab Kerusakan
Kerusakan pada mesin ini biasanya yang sering terjadi adalah adanya
sambungan kabel yang terbakar (Ledeng) karena terkena air atau faktor lain se-
hingga menyebabkan kerusakan pada komponen control tersebut. Selain itu ter-
bakarnya motor juga dapat diakibatkan dari kerusakan tadi. Munculnya air ter-
sebut diakibatkan pencampuran bahan kimia yang tumpah sehingga mengenai
lapisan kabel yang saat itu sedang panas karena mesin aktif semua sehingga
terjadi ledeng dan konsleting.
b. Penanganan yang dilakukan
Penanganan yang biasanya dilakukan adalah pertama check arus dan te-
gangan pada hand saklar lalu putuskan arus pada sumber dan lepas kabel, sete-
lah itu ganti dengan kabel baru, dan jangan lupa komponen dalam Y mixing di
check apakah ada yang rusak atau tidak, apabila ada yang rusak maka spare
part segera di siapkan untuk pergantian komponen baru, apabila tidak ada ma-
ka dianjurkan untuk pengajuan pembelian spare part baru.
c. Komponen yang sering rusak
Komponen dalam Y mixing yang biasanya rusak adalah :
1) Kabel
2) Kontaktor
Page | 4
3) Timer type H3CR
4) Motor 3 phasa
2. Perawatan Mesin Super Mixer Granulator Impeler & Cooper
Gambar 23. Mesin Super Mixer Granulator
Super mixer granulator adalah alat industri yang berfungsi sebagai alat
pencampur dan perataan dalam suatu produksi di dalam dunia industri. peralatan
inimengadopsiPLCuntuk tampilandan beroperasidengan perlindungankesela-
matan dankonverter frekuensi, silinder, katup, katupmembranselenoiddan
motorsebagai elemeneksekutif. Super Mixer di CV.Sempurna Boga Makmur
sangatlah membantu dalam proses produksi minuman serbuk, karena
dibandingkan mesin-mesin pengolahan lain, hanya mesin ini yang memiliki
control panel berbasis PLC yang memudahkan dalam pelaksanaannya.
Page | 5
a. Rangkaian control Super Mixer
1) Inverter
Inverter adalah suatu rangkaian yang mengubah sistem tegangan DC
menjadi Sistem Tegangan AC dengan nilai tegangan dan frekuensi dapat di-
atur sesuai dengan kebutuhan.
Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan
cara merubah frekuensi inputnya :
n = Putaran per menit
f = Frekwensi (hertz)
p = Jumlah kutub
Merubah kecepatan motor dengan Inverter akan membuat:
a) Torsi lebih yang besar.
b) Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.
c) Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor.
d) Dapat berkombinasi dengan PLC untuk fungsi otomasi dan regulasi.
e) Menghemat energi.
f) Menambah kemampuan monitoring.
g) Hubungan manusia dengan mesin (interface) lebih baik.
h) Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses, dll.
Berikut gambar inverter yang terdapat pada Super Mixing Granulator
Gambar 24.Inverter
Page | 6
Fungsi inverter dalam Super Mixer Granulator ialah sebagai pengatur
kecepatan putaran 2 baling-baling/turbin dalam mengaduk bahan campuran
karbonat dan cairan gula, karena terdapat 2 baling-baling/turbin maka dalam
komponen terdapat 2 macam inverter yang dapat mengatur kecepatan ba-
ling-baling/turbin tadi.
2) Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang di-
gerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar de-
ngan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi
pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihenti-
kan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kon-
tak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan
arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V)
dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt
DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang membe-
rikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana
relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :
a) Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk
menutup(ataumembuka) kontak saklar.
b) Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.
Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC
dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipa-
sang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+).
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada
saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di se-
kitarnya.
Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:
a) Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu.
b) Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
c) Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal
Page | 7
tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat
hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta
kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada
body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diper-
lukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch
arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya
relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih
rendah lagi lebih aman. Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau
relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung
kaca kecil yang dililiti kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi
tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar
yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kon-
tak kembali terbuka (off).
Berikut Gambar rangkaian Relay pada Super Mixing Granulator :
Gambar 25.Relay
Relay terdiri dariCoil & Contact
coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus
Page | 8
listrik dicoil. Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum
diaktifkan open), dan Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan
close).Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil
mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang
akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.
a) Kerusakan dan Penanganan yang biasa terjadi
Kerusakan yang biasanya terjadi pada SuperMixing Granulator
ialah pengaturan pada inverter yang berubah karena adanya kesalahan
dalam menekan tombol sehingga perlu di setting lagi, secara fisik Super
Mixer di CV. Sempurna Boga Makmur belum pernah rusak, karena mesin
tersebut masih baru dan kemungkinan rusak diperkirakan 10%.
b) Keunggulan yang dimiliki Super Mixer Granulator
Seperti mesin-mesin industri lainnya, Super Mixer Granulator
memiliki keunggulan dalam proses produksi, diantaranya :
Control panel berbasis PLC yang lebih efisien dalam
penggunaanwaktu.
Memiliki kerja rangkap dalam pencampuran bahan baku
sepertikerjanya 2 motor turbin yang menjadikan proses pencampuran
rata.
Dalam pengaturan systemSuper Mixer Granulator memiliki LCD
denganlayanan Touch Screen sehingga tidak perlu merubah sistem
melalui control panel.
Mengkombinasikan 2 Sistem berbasis PLC dan Pneumatik dalam 1
mesin.
Efisien waktu, tenaga, dan pikiran.
3. Perawatan dan Pemakaian Mesin Bubut
Dalam pemakaian mesin bubut siswa Prakerin diberikan penjelasan menge-
nai mesin bubut, mesin ini memiliki komponen yang sederhana hanya mengguna-
kan motor sebagai komponen. Mesin bubut ini dapat kita uraikan yaitu :
Page | 9
Gambar 26. Mesin Bubut
a. Teori mesin bubut (turning) dasar
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-
bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin
bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan
permukaan luar benda silindris atau bubut rata
Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak ter-
tentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. Proses bubut per-
mukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata, tetapi arah
gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Proses bubut tirus
sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat
membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja. Demikian juga proses
bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalaman potong, sehingga
Page | 10
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus
menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata po-
tong jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pa-
hat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturan (setting) pahatnya tetap
dilakukan satu persatu.
b. Parameter yang Dapat Diatur pada Mesin Bubut
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar
spindel (speed), gerak makan (feed), dan kedalaman potong (depth of cut). Fak-
tor yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memi-
liki pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian
yang bisa diatur oleh operator langsung pada mesin bubut. Kecepatan
putar(speed), selalu dihubungkan dengan sumbu utama (spindel) dan benda
kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per menit (rotations per
minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah
kecepatan po-tong (cutting speed atau v) atau kecepatan benda kerja dilalui
oleh pahat/keliling benda kerja. Secara sederhana kecepatan potong dapat
digambarkan sebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan
putar atau :
v = p.d.n /1.000
Keterangan :
p = 3,14
v = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter benda kerja (mm)
n = putaran benda kerja (putaran/menit)
Dengan demikian kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda ker-
ja. Selain kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja, faktor bahan
benda kerja, dan bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada
dasarnya pada waktu proses bubut kecepatan potong ditentukan berdasarkan
bahan benda kerja dan pahat. Harga kecepatan potong sudah tertentu, misalnya
untuk benda kerja mild steel dengan pahat dari HSS, kecepatan potongnya an-
tara 20 sampai 30 m/menit. Gerak makan, f (feed), adalah jarak yang ditempuh
oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan f adalah
Page | 11
mm/putaran. Gerak makan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material
benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan terutama kehalusan permukaan
yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan dalam hubungannya de-
ngan kedalaman potong (a). Gerak makan tersebut berharga sekitar 1/3 sampai
1/20 (a), atau sesuai dengan kehalusan permukaan yang dikehendaki. Kedala-
man potong a (depth of cut), adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari
benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan
yang belum terpotong. Ketika pahat memotong sedalam a, maka diameter ben-
da kerja akan berkurang 2a, karena bagian permukaan benda kerja yang dipo-
tongadadiduasisi,akibatdaribendakerjayangberputar.Pada mesin bubut dapat
juga dilakukan proses pemesinan yang lain, yaitu bubut dalam (internal
turning), proses pembuatan lubang dengan mata bor (drilling), proses memper-
besar lubang (boring), pembuatan ulir (thread cutting), dan pembuatan alur
(grooving/partingoff). Proses tersebut dilakukan di mesin bubut dengan bantu-
an/tambahan peralatan lain agar proses pemesinan bisa dilakukan.
c. Geometri Pahat Bubut
Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada material benda
kerja dan material pahat. Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pa-
hat yang paling pokok adalah sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance
angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle). Sudut-sudut pahat HSS
dibentuk dengan cara diasah menggunakan mesin gerinda pahat (Tool Grinder
Machine). Sedangkan bila pahat tersebut adalah pahat sisipan (insert) yang
dipasang pada tempat pahatnya. Selain geometri pahat tersebut pahat bubut
bisa juga diidentifikasikan berdasarkan letak sisi potong (cutting edge) yaitu
pahat tangan kanan (Right-hand tools) dan pahat tangan kiri (Left-hand tools).
Ben-tuk dan pengkodean pahat sisipan serta pemegang pahatnya sudah
distandarkan oleh ISO.
d. Material Pahat
Pahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga nantinya da-
pat menghasilkan produk yang berkualitas baik (ukuran tepat) dan ekonomis
Page | 12
(waktu yang diperlukan pendek). Kekerasan dan kekuatan pahat harus tetap
bertahan meskipun pada temperatur tinggi, sifat ini dinamakan hot hardness.
Ketangguhan (toughness) dari pahat diperlukan, sehingga pahat tidak akan pe-
cah atau retak terutama pada saat melakukan pemotongan dengan beban kejut.
Ketahanan aus sangat dibutuhkan yaitu ketahanan pahat melakukan pemoto-
ngan tanpa terjadi keausan yang cepat. Penentuan material pahat didasarkan
pada jenis material benda kerja dan kondisi pemotongan (pengasaran, adanya
beban kejut, penghalusan). Material pahat yang ada ialah baja karbon sampai
dengan keramik dan intan. Material pahat dari baja karbon (baja dengan kandu-
ngan karbon 1,05%) pada saat ini sudah jarang digunakan untuk proses peme-
sinan, karena bahan ini tidak tahan panas (melunak pada suhu 300-500° F).
Baja karbon ini sekarang hanya digunakan untuk kikir, bilah gergaji, dan pahat
tangan. Material pahat dari HSS (high speed steel) dapat dipilih jenis M atau T.
Jenis M berarti pahat HSS yang mengandung unsur molibdenum, dan jenis T
berarti pahat HSS yang mengandung unsur tungsten.
Pahat dari HSS biasanya dipilih jika pada proses pemesinan sering terjadi
beban kejut, atau proses pemesinan yang sering dilakukan interupsi (terputus-
putus). Hal tersebut misalnya membubut benda segi empat menjadi silinder,
membubut bahan benda kerja hasil proses penuangan, dan membubut eksentris
(proses pengasarannya).
e. Pemilihan Mesin
Pertimbangan pemilihan mesin pada proses bubut adalah berdasarkan
dimensi benda kerja yang yang akan dikerjakan. Ketika memilih mesin perlu
dipertimbangkan kapasitas kerja mesin yang meliputi diameter maksimal benda
kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin, dan panjang benda kerja yang bisa
dikerjakan. Ukuran mesin bubut diketahui dari diameter benda kerja maksimal
yang bisa dikerjakan (swing over the bed) dan panjang meja mesin bubut
(length of the bed). Panjang meja mesin bubut diukur jarak dari headstock
sampai ujung meja. Sedangkan panjang maksimal benda kerja adalah panjang
meja dikurangi jarak yang digunakan kepala tetap dan kepala lepas. Beberapa
jenis mesin bubut manual dengan satu pahat sampai dengan mesin bubut CNC
Page | 13
dapat dipilih untuk proses pemesinan. Pemilihan mesin bubut yang digunakan
untuk proses pemesinan bisa juga dilakukan dengan cara memilih mesin yang
ada di bengkel (workshop). Dengan pertimbangan awal diameter maksimal
benda kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin yang ada.
f. Pencekaman Benda Kerja
Setelah langkah pemilihan mesin tersebut di atas, dipilih juga alat dan ca-
ra pencekaman/pemasangan benda kerja. Pencekaman/pemegangan benda ker-
ja pada mesin bubut bisa digunakan beberapa cara. Cara yang pertama adalah
benda kerja tidak dicekam, tetapi menggunakan dua senter dan pembawa. Da-
lam hal ini, benda kerja harus ada lubang centernya di kedua sisi benda
kerja,Cara kedua yaitu dengan menggunakan alat pencekam. Alat pencekam
yang bi-sa digunakan sebagai berikut.
1) Collet. digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris
denganukuran sesuai diameter collet. Pencekaman dengan cara ini tidak
akanme-ninggalkan bekas pada permukaan benda kerja.
2) Cekam rahang empat (untuk benda kerja tidak silindris). Alat pencekam
inimasing-masing rahangnya bisa diatur sendiri-sendiri, sehingga mudah da-
lam mencekam benda kerja yang tidak silindris.
3) Cekam rahang tiga (untuk benda silindris). Alat pencekam ini tiga buahra-
hangnya bergerak bersama-sama menuju sumbu cekam apabila salah satu
rahangnya digerakkan.
4) Face plate, digunakan untuk menjepit benda kerja pada suatu permukaan
platdengan baut pengikat yang dipasang pada alur T.
Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas, sangat menentukan hasil
proses bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat akan menghasilkan produk
yang sesuai dengan kualitas geometris yang dituntut oleh gambar kerja. Misal-
nya apabila memilih cekam rahang tiga untuk mencekam benda kerja silindris
yang relatif panjang, hendaknya digunakan juga senter jalan yang dipasang pa-
da kepala lepas, agar benda kerja tidak tertekan. Penggunaan cekam rahang ti-
ga atau cekam rahang empat, apabila kurang hati-hati akan menyebabkan per-
Page | 14
mukaan benda kerja terluka. Hal tersebut terjadi misalnya pada waktu proses
bubut dengan kedalaman potong yang besar, karena gaya pencekaman tidak
mampu menahan beban yang tinggi, sehingga benda kerja tergelincir atau selip.
Hal ini perlu diperhatikan terutama pada proses finishing, proses pemotongan
ulir, dan proses pembuatan alur.
g. Penentuan Langkah Kerja
Langkah kerja dalam proses bubut meliputi persiapan bahan benda kerja,
setting mesin, pemasangan pahat, penentuan jenis pemotongan (bubut lurus,
permukaan, profil, alur, ulir), penentuan kondisi pemotongan, perhitungan
waktu pemotongan, dan pemeriksaan hasil berdasarkan gambar kerja. Hal ter-
sebut dikerjakan untuk setiap tahap (jenis pahat tertentu). Bahan benda kerja
yang dipilih biasanya sudah ditentukan pada gambar kerja baik material mau-
pun dimensi awal benda kerja. Penyiapan (setting) mesin dilakukan dengan ca-
ra memeriksa semua eretan mesin, putaran spindel, posisi kepala lepas, alat
pencekam benda kerja, pemegangan pahat, dan posisi kepala lepas. Usahakan
posisi sumbu kerja kepala tetap (spindel) dengan kepala lepas pada satu garis
untuk pembubutan lurus, sehingga hasil pembubutan tidak tirus. Pemasangan
pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat (tool post).
Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terja-
di getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat
harus pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang
dikerjakan. Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena
menyebabkan benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif. Pa-
hat bubut bisa dipasang pada tempat pahat tunggal, atau pada tempat pahat
yang berisi empat buah pahat (quick change indexing square turret). Apabila
pengerjaan pembubutan hanya memerlukan satu macam pahat lebih baik digu-
nakan tempat pahat tunggal. Apabila pahat yang digunakan dalam proses pe-
mesinan lebih dari satu, misalnya pahat rata, pahat alur, pahat ulir, maka se-
baiknya digunakan tempat pahat yang bisa dipasang sampai empat pahat. Pe-
ngaturannya sekaligus sebelum proses pembubutan, sehingga proses penggan-
tian pahat bisa dilakukan dengan cepat (quick change). Perencanaan Proses
membubut lurus. Proses membubut lurus adalah menyayat benda kerja dengan
Page | 15
gerak pahat sejajar dengan sumbu benda kerja.
Fungsi Mesin Bubut di CV. Sempurna Boga Makmur :
1) Membuat ulir (jalur baut)
Pembuatan jalur pada baut berupa drat/ulir sering dilakukan
dikarenakan adanya kerusakan jalur sehingga memungkinkan untuk dibuat
lagi, keru-sakan itu terjadi akibat suhu, getaran pada mesin yang membuat
jalur draft tidak kuat menahan sehingga kerusakan jalur sering dialami.
2) Pembuatan Ban Karet/piu Mesin Pengolahan
Gambar 27. Ban Karet
Dalam Prakerin siswa dianjurkan mengetahui fungsi serta menjalan-
kan mesin bubut tersebut, dikarenakan pengolahan bahan produksi sangat
berpengaruh dengan adanya Ban karet, guna proses produksi berjalan de-
ngan stabil.
Pembuatan Ban karet dapat berjalan secara lambat tapi pasti dikarena-
kan proses pengukuran dan pengaturan nya harus detail dan teliti, apabila ti-
dak maka hasilnya akan tidak sesuai. Pengukurannya dapat dilakukan mela-
lui proses Manual/Otomatis karena Mesin Bubut memiliki sarana berupa
switch yang mengatur proses pengukuran alam membuat ban karet dapat se-
cara otomatis tanpa dipegang dan diawasi. Pengoperasiannya bisa dibilang
gampang dan rumit, karena apabila terjadi kesalahan fatal tidak dapat diper-
baiki kembali misal pengaturan ukuran ban yang telah dibuat mengalami ke-
Page | 16
keliruan maka tidak dapat diubah, ditambah ataupun di kembalikan seperti
semula, maka penggunaan mesin ini harus sesuai standar yang ditetapkan
dalam pengaturan ukuran dan lain-lain.
Dalam Pembuatan Ban Karet Siswa diajari bagaimana mengoperasi-
kan alat tersebut dengan benar baik perhitungan maupun ukurannya, secara
sistematis mesin bubut mudah dipelajari namun jangan lupa dengan kesela-
matan kerja (Safety first) tetap diutamakan supaya pekerjaan dapat disele-
saikan dengan baik.
4. Pembuatan Pangkon Ac menggunakan Welding Machine (Mesin Las)
Bagian dari mesin las adalah :
a. Welding power supply
Sebuah welding listrik adalah perangkat yang menyediakan arus listrik
untuk melakukan pengelasan. Welding biasanya membutuhkan arus tinggi (le-
bih dari 80 ampere) dan dapat butuhkan di atas 12.000 ampere di las titik. Ren-
dah saat ini juga dapat digunakan, pengelasan dua pisau cukur bersama di 5
ampere dengan las gas tungsten arc adalah contoh yang baik. Sebuah welding
listrik bisa sesederhana sebagai aki mobil dan sebagai canggih sebagai mesin
modern berdasarkan silikon rectifier dikendalikan teknologi dengan logika
tambahan untuk membantu dalam proses pengelasan.
b. Tegangan
Mesin las biasanya diklasifikasikan sebagai tegangan arus konstan (CC)
atau konstan (CV), mesin arus konstan bervariasi tegangan output-nya untuk
mempertahankan arus stabil sementara mesin tegangan konstan akan ber-
fluktuasi outputnya saat ini untuk mempertahankan tegangan set. busur metal
Terlindung las dan las gas tungsten arc akan menggunakan sumber arus kons-
tan dan gas metal arc welding dan fluks-buang biji las busur biasanya menggu-
nakan sumber tegangan konstan tetapi arus konstan juga dimungkinkan dengan
pengumpan kawat tegangan penginderaan.
Page | 17
Sifat dari mesin CV diperlukan oleh las busur gas logam dan fluks-buang
biji las busur karena juru las tidak mampu mengendalikan panjang busur manu-
al. Jika tukang las berusaha untuk menggunakan mesin CV untuk mengelas de-
ngan las busur logam terlindung fluktuasi kecil dalam jarak busur akan me-
nyebabkan fluktuasi dalam output mesin. Dengan mesin CC tukang las dapat
mengandalkan sejumlah tetap ampli mencapai material yang akan dilas terlepas
dari jarak busur tetapi jarak terlalu banyak akan menyebabkan pengelasan yang
buruk.
c. Transformer
Sebuah transformator gaya las listrik mengubah tegangan tinggi dan arus
listrik yang rendah dari utilitas listrik menjadi arus dan tegangan rendah tinggi,
biasanya antara 17 sampai 45 volt dan 55-590 amp. Sebuah penyearah mengu-
bah AC ke DC pada mesin yang lebih mahal.
Desain ini biasanya memungkinkan tukang las untuk memilih output saat
ini dengan berbagai bergerak primer berliku dekat atau lebih jauh dari gulu-
ngan sekunder, memindahkan shunt magnet masuk dan keluar dari inti
transformator, menggunakan reaktor menjenuhkan seri dengan teknik menje-
nuhkan variabel seri dengan arus keluaran sekunder, atau dengan hanya meng-
izinkan tukang las untuk memilih tegangan output dari satu set keran pada gu-
lungan sekunder transformator. Mesin ini gaya transformator biasanya yang
paling mahal.
Perdagangan terhadap menjadi yang paling mahal adalah bahwa desain
transformator murni sering besar dan masif karena mereka beroperasi pada
frekuensi utilitas listrik dari 50 atau 60 Hz. Seperti transformer frekuensi
rendah harus memiliki induktansi magnetizing tinggi untuk menghindari arus
shunt boros. Transformator ini juga mungkin memiliki signifikan induktansi
kebocoran untuk sirkuit pendek perlindungan dalam hal batang las terperosok
ke benda kerja. Induktansi kebocoran mungkin variabel sehingga operator
dapat mengatur keluaran arus.
Page | 18
d. Generator dan alternator
Welding pasokan listrik juga dapat menggunakan generator atau alter-
nator untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Desain modern
biasanya didorong oleh mesin pembakaran internal tapi mesin tua dapat
menggunakan motor listrik untuk menggerakkan sebuah alternator atau
generator. Dalam konfigurasi ini tenaga listrik diubah terlebih dahulu menjadi
energi mekanik kemudian kembali menjadi energi listrik untuk mencapai efek
step-down mirip dengan sebuah transformator. Karena output dari generator
dapat arus searah, atau bahkan lebih tinggi frekuensi ac saat ini, mesin-mesin
tua dapat menghasilkan DC dari AC tanpa memerlukan rectifier jenis apa pun,
atau juga dapat digunakan untuk menerapkan variasi sebelumnya-digunakan
pada begitu- disebut heliarc (paling sering sekarang disebut TIG) tukang las, di
mana kebutuhan untuk frekuensi yang lebih tinggi add-on kotak modul
dihindari oleh alternator hanya menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi ac
saat ini secara langsung.
e. Inverter
Sejak munculnya daya tinggi semikonduktor seperti transistor bipolar
gerbang terisolasi (IGBT), sekarang mungkin untuk membangun pasokan
switched-mode daya mampu mengatasi dengan beban tinggi dari las busur. De-
sain ini dikenal sebagai unit las inverter. Mereka umumnya pertama memper-
baiki listrik AC ke DC, kemudian mereka beralih (invert) daya DC ke sebuah
transformator stepdown untuk menghasilkan tegangan atau arus pengelasan
yang diinginkan. Frekuensi switching biasanya 10 kHz atau lebih tinggi.
Meskipun frekuensi switching tinggi memerlukan komponen canggih dan
sirkuit, secara drastis mengurangi sebagian besar langkah transformator,
sebagai massa komponen magnetik (transformer dan induktor) yang diperlukan
untuk mencapai tingkat daya yang diberikan turun cepat karena operasi (beralih
) frekuensi meningkat. Sirkuit inverter juga dapat menyediakan fitur seperti
kontrol kekuasaan dan perlindungan overload. Frekuensi tinggi inverter
Page | 19
berbasis mesin las biasanya lebih efisien dan memberikan kontrol yang lebih
baik dari parameter fungsional variabel dari non-inverter mesin las.
Para IGBTs dalam mesin berbasis inverter dikendalikan oleh
mikrokontroler, sehingga karakteristik listrik dari kekuatan pengelasan dapat
diubah oleh perangkat lunak secara real time, bahkan pada siklus dengan dasar
siklus, daripada membuat perubahan perlahan selama ratusan bahkan ribuan si-
klus . Biasanya, perangkat lunak pengontrol akan menerapkan fitur seperti
berdenyut pengelasan arus, menyediakan rasio variabel dan kepadatan arus me-
lalui siklus pengelasan, memungkinkan frekuensi variabel menyapu atau me-
langkah, dan menyediakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan
otomatis tempat-las, semua fitur ini akan sangat mahal untuk merancang
menjadi mesin transformator berbasis, tetapi membutuhkan ruang memori
Program hanya dalam mesin inverter softwaredikendalikan
f. Jenis lain
Tambahan jenis tukang las juga ada, selain jenis menggunakan
transformer, motor / generator, dan inverter. Misalnya, tukang las laser juga
ada, dan mereka memerlukan tipe yang sama sekali berbeda dari desain
pengelasan power supply yang tidak jatuh ke dalam salah satu jenis kekuasaan
pengelasan pasokan dibahas sebelumnya. Demikian juga, tukang las titik butuh
jenis pasokan las listrik, biasanya mengandung sirkuit waktu rumit dan bank
kapasitor besar yang tidak umum ditemukan dengan jenis lain dari pasokan
listrik pengelasan.
Page | 20
Mesin Las yang ada di CV. Sempurna Boga Makmur
Gambar 28. Mesin Las
Pada mesin las AC, kabel masa dan kabel elektrodadapatdipertukarkantan-
pamempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.
Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain:
1. Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunyakeropos
padarigi-rigi las
2. Perlengkapan dan perawatan lebih murah
Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel,
dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada
konstruksinya.
Page | 21
5. Perawatan Mesin Boiler ( Mesin Uap )
Gambar 29. Mesin Boiler
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang
berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas
atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses.
Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar
1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik.
a. Proses Kerja Boiler
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai
tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang
akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal
keadaan tekanan-temperatur rendah (lowpressure/LP), dan tekanan temperatur
Page | 22
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem
boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanantemperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan
tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri
dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem
bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari
sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam
dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung
pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.Sebelum menjelaskan
keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang mendukung
terciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler :
1) Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa
bagian dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust
for flue gas, charge and discharge door.
2) Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas
dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
Page | 23
3) Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau men-
jalankan proses industri.
4) Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lem-
bab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
5) Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
mema-naskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya maupun air umpan baru.
6) Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan
dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
7) Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan
yang berada di dalam pipa steam.
Page | 24
Gambar 30.Blowdown valve
b. Klasifikasi Boiler
Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen
pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai
bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi
dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler
yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang akan
dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:
1) Berdasarkan tipe pipa :
a) Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan
kapasitas dan tekanan steam yang rendah.
Page | 25
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar
dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang
dihasilkan boiler tersebut.
b) Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas
dan tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas
yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air
tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer,
kemudiansteam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam
sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater baru steamdilepaskan ke
pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus
dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di
dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan terhadap tipe ini.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Fire Tube
Proses pemasangan mudah dan
cepat, Tidak membutuh-
kan settingkhusus
Tekanan operasi steamterbatas
untuk tekanan rendah 18 bar
Investasi awal boiler ini murah
Kapasitas steam relatif kecil
(13.5 TPH) jika diabndingkan
dengan water tube
Bentuknya lebih compact
dan portable
Tempat pembakarannya sulit di-
jangkau untuk dibersihkan, di-
perbaiki, dan diperiksa kon-
disinya.
Tidak membutuhkan area yang
besar untuk 1 HP boiler
Nilai effisiensinya rendah,
karena banyak energi kalor yang
Page | 26
terbuang langsung menuju stack
2 Water TubeKapasitas steam besar sampai 450
TPHProses konstruksi lebih detail
Tekanan operasi mencapai 100 bar Investasi awal relatif lebih mahal
Nilai effisiensinya relatif lebih
tinggi dari fire tube boiler
Penanganan air yang masuk ke
dalam boiler perlu dijaga, karena
lebih sensitif untuk sistem ini,
perlu komponen pendukung
untuk hal ini
Tungku mudah dijangkau untuk
melakukan pemeriksaan,
pembersihan, dan perbaikan.
Karena mampu menghasilkan
kapasitas dan tekanan steam
yang lebih besar, maka
konstruksinya dibutuhkan area
yang luas
Tabel 1.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.
2) Berdasarkan bahan bakar yang digunakan:
a) Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga
bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler
yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe
ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product,
sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
b) Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan
baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai
effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan
bakar padat dan listrik.
Page | 27
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan
oksigen dan sumber panas.
c) Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan
baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler.
Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua
tipe boiler berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan
bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
d) Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku
pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah
jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang
menyuplai sumber panas.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Solid FuelBahan baku mudah
didapatkan.Sisa pembakaran sulit dibersihkan
Murah konstruksinya.Sulit mendapatkan bahan baku
yang baik.
2 Oil Fuel
Sisa pembakaran tidak
banyak dan lebih mudah
dibersihkan.
Harga bahan baku paling mahal.
Bahan bakunya mudah
didapatkan.Mahal konstruksinya.
3Gaseous
Fuel
Harga bahan bakar paling
murah.Mahal konstruksinya.
Paling baik nilai Sulit didapatkan bahan bakunya,
Page | 28
effisiensinya. harus ada jalur distribusi.
4 ElectricPaling mudah
perawatannya.Paling buruk nilai effisiensinya.
Mudah konstruksinya dan
mudah didapatkan
sumbernya.
Temperatur pembakaran paling
rendah.
Tabel 2.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.
3) Berdasarkan kegunaan boiler :
a) Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steamsebagai pembangkit listrik,
dansisa steamdigunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe
water tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan
menghasilkan listrik dari generator.
b) Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri
dan sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan
tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki
kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.
c) Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan
utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan
sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.
Page | 29
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan
tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki
kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.
d) Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan
untuk perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire
tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas
yang rendah.
e) Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan
utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai.
Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe
water tube boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan
memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Power Boiler
Dapat menghasilkan listrik dan
sisa steamdapat menjalankan
proses industri.
Konstruksi awal relatif
mahal.
Steam yang dihasilkan memiliki
tekanan tinggi
Perlu diperhatikan faktor
safety.
2 Industrial Boiler Penanganan boiler lebih mudah.Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
3 Commercial Boiler Penanganan boiler lebih mudah.Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
4 Residential Boiler Penanganan boiler lebih mudah. Steam yang dihasilkan
Page | 30
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
5Heat Recovery
BoilerPenanganan boiler lebih mudah.
Steam yang dihasilkan
memiliki tekanan rendah.
Konstruksi awal relatif murah.
Tabel 3.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.
4) Berdasarkan konstruksi boiler :
a) Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler
dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
b) Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler
dilakukan di tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman
dilakukan per komponen.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Package Boiler Mudah pengirimannya.Terbatas tekanan dan kapasitas
kerjanya.
Dibutuhkan waktu yang singkat
untuk
Mengoprasikan setelah
pengiriman.
Komponen-komponen boiler
tergantung pada produsen
boiler.
2Site Erected
Boiler
Tekanan dan kapasitas kerjanya
dapat disesuaikan keinginan.
Sulit pengirimannya, memakan
biaya yang mahal.
Komponen-komponen boiler
dapat dipadukan dengan
produsen lain.
Perlu waktu yang cukup lama
setelah boiler berdiri, setelah
proses pengiriman.
Tabel 4.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
5) Berdasarkan tekanan kerja boiler :
Page | 31
a) Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas
dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
b) High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan
tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 250 0F
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Low Pressure
Tekanan rendah sehingga
penanganannya tidak terlalu
rumit
Tekanan yang dihasilkan
rendah, tidak dapat
membangkitkan listrik.
Area yang dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan biaya
konstruksi tidak lebih mahal
dari high pressure boiler
2 High Pressure
Tekanan yang dihasilkan tinggi
sehingga dapat membangkitkan
listrik dan sisanya dapat didaur
ulang untuk mengoprasikan
proses industry
Tekanan tinggi sehingga
penanganannya perlu
diperhatikan aspek
keselamatannya.
Area yang dibutuhkan besar
dan biaya konstruksi lebih
mahal darilow pressure boiler
Tabel 5.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.
6) Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :
Page | 32
a) Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini
memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan
bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui conveyor
ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus
diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari
lingkungan.
b) Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill
atau roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm.
kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang
pembakaran.
c) Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher,
sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini
pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung
membara jika mengenai pasir.
d) Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan
bakar cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan
yang terjadi lebih merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing
fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah
tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal
nozzle atau gas nozzle.
Page | 33
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1Stoker
Combustion
Konstruksinya relatif
sederhana.
Limbah yang diproduksi
pembakaran lebih banyak
Panas yang dihasilkan kurang
merata jika tidak ada komponen
pendukung.
Effisiensi relatif rendah
2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana investasi
yang mahal.
Proses pembakaran lebih
merata pada tungku
pembakaran.
3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi
Konstruksinya rumit dan
membutuhkan dana investasi
yang mahal.
Suhu pembakaran tidak
mencapai suhu 10000C
sehingga tidak menimbulkan
NOX
4 FiringLimbah yang diproduksi
pembakaran lebih sedikit
Konstruksi relatif rumit,
perlu nozzle.
Panas yang dihasilkan lebih
merata
Effisiensi relatif lebih baik
Tabel 6.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.
Page | 34
7) Berdasarkan material penyusun boiler :
a) Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku
utama boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.
b) Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku
utama boiler terbuat menggunakan besi corpada daerah steam.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.
Dapat dialiri steamuntuk
tekanan tinggi.Konstruksi lebih rumit.
2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.
Konstruksi lebih sederhana.Dapat dialiri steam untuk tekanan
yang terbatas.
Tabel 7.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.
6. Perawatan Mesin Fluid Bed Dryer
Gambar 31. Mesin Fluid Bed Dryer
Page | 35
Adalah salah satu mesin pengering olahan berbentuk serbuk/bubuk untuk
pengeringan dengan suhu tinggi input dari boiler yang nantinya melalui heater 2
komponen tersebut di campur menjadi udara panas kemudian melakukan
pengeringan terhadap serbuk. Mesin ini memiliki pneumatik untuk prosesnya
sehingga memerlukan kompresor yang besar dan bertekanan tinggi.
a. Fungsi Bagian- Bagian Fluid Bed Dryer
1) Kompresor, untuk input alat pneumatik.
2) Boiler, sebagai input kalor yang nantinya mengeringkan olahan/serbuk.
3) Kondensor Cheater, menyerap panas dari boiler atau sebagai sirkulasi dari
udara bebas bercampur udara dari boiler.
4) Blower bawah, untuk meniupkan kalor dari boiler ke tempat/loyang/hopper
tempat serbuk di isikan.
5) Loyang/hopper, tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang
pengering.
6) Filter bag, adalah penyaring serbuk agar saat mesin beroperasi, serbuk tidak
ikut terhisap oleh blower atas.
7) Blower atas, berfungsi untuk menghisap kalor di dalam ruang pengering
setelah mengeringkan produk.
8) Cerobong, untuk membuang kalor yang telah dihisap dan dibuang ke udara
bebas.
b. Perawatan FBD
FBD biasanya di cuci seminggu sekali saat akhir pekan, untuk perawatan
total FBD di ceck secara seluruhnya pada hari menjelang lebaran/hari raya idul
fitri, membersihkan hopper/loyang setelah beroperasi dan membersihkan filter
bag dari sisa sisa gula kering.
c. Kerusakan yang biasa terjadi
Filter bag biasanya lepas dari tempat yang seharusnya, kemudian
pneumatik yang tidak bisa terbuka.
Page | 36
d. Perbaikan
Mengganti cable ties yang lepas dengan yang baru, kemudian dipasang
kembali sebagai pengait antara filter dengan tempat filter, untuk masalah
pneumatik mengganti selang yang sudah tidak layak pakai.
7. Perawatan Mesin Cartoon Sealer
Gambar 32.Cartoon Sealer CV. SBM
Mesin ini digunakan untuk mengemas kardus dengan berbagai ukuran.
Mesin ini akan memudahkan proses pengemasan kardus dengan cepat dan mudah.
Selain itu, mesin ini memiliki tekanan yang sesuai sehingga pengemasan
dilakukan dengan baik dan perekatnya tidak mudah lepas.
Mesin Semi computerized Carton Sealer ini dilengkapi meja berjalan,
tempat berjalannya kardus-kardus yang akan dikemas. Mesin ini bergerak cepat
mengemas satu kardus ke kardus lainnya sehingga sangat efisien dalam segi
waktu dan biaya. Tidak perlu lagi pengemasan kardus dilakukan secara guide satu
per satu dengan tenaga karyawan.
Sangat best untuk kemasan karton yang digunakan dalam tekstil, makanan,
obat-obatan, barang, peralatan rumah tangga, bahan kimia dan sebagainya. Ini
Karton Mesin Sealing mengadopsi pita perekat untuk menutup karton, cepat dan
ekonomis dan mudah disesuaikan. Sealer bisa menyelesaikan dua sisi atas dan
Page | 37
bawah dalam satu waktu. Kebanyakan semua penyegelan tersebut dilakukan
dengan menggunakan mesin sealer kartun seperti acak sealer karton.
a. Bagian mesin carton sealer
1) Sabuk penggerak atas dan bawah menggunakan mesin tipe FXJ-6050
2) Sabuk penggerak samping menggunakan mesin tipe FXJ-5050 II
3) Dapat dengan mudah ditukar pasang isi mesin pengikat atas dan bawah.
4) Kepala mesin pengikat atas dan bawah berukuran 2 inch
5) Ukuran panjang pengikat bisa diatur mulai dari fifty five-65 mm ke
seventy five mm
6) Konveyor
7) Disertai mesin pemeras atas handbook
8) Disertai bila pengaman
9) Tuas yang bisa disesuaikan
10) Tinggi kaki mesin yang bisa disesuaikan hingga panjang 240 mm
11) Tambahan mesin segel samping three inchi
12) Tambahan pengunci roda giling
b. Perawatan Cartoon Sealer
1) Pelumas pada roler biasanya harus diganti sebulan sekali karena roler
memerlukan pelumas untuk melancarkan perputaran roler.
2) Cutter di sikat dan dibersihkan dari kotoran yang melekat karena jika tidak
dibersihkan, perpotongan perekat tidak sempurna
c. Kerusakan biasa
Isolasi tidak menempel karena sekrup pada bagian mesin tidak kencang,
Roler kurang oli karena mesin ini selalu digunakan.
d. Perbaikan
Membuka cartoon sealer untuk mengencangkan sekrup, mengganti oli
dan membersihkan cutter dari kotoran.
Page | 38
8. Perawatan Mesin Pengayak Serbuk (Vibro Machine)
Gambar 33. Mesin Vibrator
Vibro separator digunakan untuk memisahkan bubuk/serbuk yang halus dan
kurang halus dari proses Drying. Prinsip kerja alat berdasarkan berat jenis dan
ukuran partikel. Serbuk/bubuk yang tidak lolos ayakan akan keluar melalui
corong pengeluaran dan ditampung dengan 2 tong. Sedangkan bubuk/serbuk yang
lolos ditampung di 1 tong. Mesin ini bergetar karena adanya motor yang berputar
dan pengaruh pegas.
a. Perawatan
Biasanya mesin ini dicuci setiap akhir pekan dari serbuk/bubuk yang
menempel di bagian atas mesin
b. Kerusakan yang Sering Terjadi
Sumber listrik tidak tersambung, karena mesin bergetar sehingga jika
pemasangan kabel pada terminal tidak kuat akan terlepas kemudian biasanya
Jaring/ram kawat jebol karena beban/serbuk terlalu banyak dan berat sehingga
jaring bias rusak
Page | 39
c. Perbaikan
Menyambung kabel/ mengganti cam starter yang rusak, dan memasang
kembali kabel yang terlepas.
9. Perawatan Kompresor
Gambar 34. Kompresor CV. SBM
Kompresor adalah mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau
menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu
tekanan statis rendah ke suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Udara atau
fluida gas yang diisap kompresor biasanya adalah fluida gas dari atmosfir
walaupun banyak pula yangmenghisap fluida gas spesifik dan bertekanan lebih
tinggi dari atmosfir (kompresor berfungsi sebagai penguat atau booster).
Kompresor ada pula yang mengisap fluida gas yang bertekanan lebih rendah
daripada tekanan atmosfir yang biasa disebut pompa vakum. Pemampatan fluida
gas dapat dijelaskan dengan hukum Pascal yaitu tekanan yang dikenakan pada
satu bagian fluida dalam wadah tertutup akan diteruskan ke segala arah sama
besar.
Page | 40
a. Konstruksi Kompresor
Dalam pembuatan tugas akhir ini hanya akan dibahas khusus konstruksi
kompresor torak, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan pada
bidang kerja otomotif skala menengah kecil adalah kompresor torak.
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah
gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston.
Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang
penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.Gerakan torak
akan menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Langkah kerja
kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:
a) Langkah Isap
Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum
jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB).
Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan
torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap
masuk ke silinder.
b) Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA,
katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam
silinder.
c) Langkah Keluar
Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder
akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga
udara akan keluar.
Berikut ini akan diuraikan beberapa bagian utama dari kompresor torak :
Page | 41
a) Silinder dan Kepala Silinder
Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap
udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan
memampatkan udara.
b) Torak dan cincin torak
Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukankom-
presi terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan
dan panas.
c) Katup-Katup
Katup-katup pada kompresor membuka dan menutup secara
otomatis tanpa mekanisme penggerak katup. Pembukaan dan penutupan
katup tergantung dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian
dalam dan bagian luar silinder.
d) Poros Engkol dan Batang Torak
Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk
mengubah gerakan putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi,
poros engkol dan batang torak kompresor hampir sama dengan yang
terdapat pada motor bakar.
e) Kotak Engkol
Kotak engkol adalah sebagai blok mesinnya kompresor yang
berfungsi sebagai dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban
inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak.
f) Pengatur Kapasitas
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan
kebutuhan. Jika kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara
akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap
peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan
Page | 42
kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban
(unloader).
g) Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan
adalah bagian-bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala
silang, metal -metal bantalan batang penggerak dan bantalan utama.
Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin
torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan
mencegah pengkaratan.
h) Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi
dengan beberapa peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai
berikut :
Saringan udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu
maka silinder dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar.
Karena itu kompresor harus diperlengkapi dengan saringan udara yang
dipasang pada sisi isapnya.
Katup pengaman
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap
tingkat kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke
luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari
kompresor.
Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar
apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya
dapat dilayani dengan lancar.
Page | 43
Peralatan Pembantu
Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi
peralatan bantu antara lain: peredam bunyi, pendingin akhir,
pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan
spesifik yang dibutuhkan sistem.
Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk
menghindari dari kecelakaan :
alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak.
alat penunjuk temperatur dan rele thermal, temperatur udara keluar,
temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur
minyak dan temperatur bantalan.
Rele aliran air(mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
b. Perawatan Kompresor
Mengganti oli yang sudah tidak layak pakai dengan yang baru sehingga
kerja lebih fresh dan maksimal dan Cecklist setiap pagi sebelum beroperasi dan
pembersihan filter.
c. Kerusakan yang biasa terjadi
V-belt kendor karena beroperasi rutin untuk input pneumatik fbd dan
input semua mesin yang memerlukan sumber angin, jika v-belt kendor maka
kerja pengaitan tidak kencang dan tidak maksimal.
d. Perbaikan
V-belt diganti dengan yang baru atau memanjang jarak antara motor dan
pulley kompresor.
Page | 44
10. Perawatan Drum Mixer Machine
Gambar 35. Mesin Drum Mixer
Drum Mixer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengaduk
adonan-adonan ataupun serbuk final. Mesin ini memiliki fungsi yang sama
dengan Y mixer ataupun Molen mixer.
a. Bagian-bagian Drum Mixer
1) Drum, sebagai tempat utuk meletakkan serbuk adonan yang akan diaduk
atau dimixer.
2) Tatakan Drum, sebagai temapt untuk meletakkan trum pada mesin.
3) Panel, sebagai tempt untuk kelistrikan Drum Mixer.
b. Fungsi Drum Mixer
Fungsi Drum Mixer adalah untuk mencampur atau mengaduk serbuk-
serbuk adonan.
c. PerawatanDrum Mixer
Maintenance mesin Drum mixer dilakukan pagi saat mesin hendak
beroperasi, mesin Drum mixer di cuci dan dibersihkan rutin saat akhir pekan
oleh operator mesin masing-masing, untuk teknisi me-Maintenance setiap satu
tahun sekali mendekati hari libur lebaran. Tetapi saat ada kerusakan pada mesin
teknisi yang service.
Page | 45
d. Kerusakan yang Biasa Terjadi
Kerusakan yang sering terjadi di mesin ini adalah kabel yang ledeng
karena beban terlalu berat sehingga kabel harus dilewati arus yang besar,
kemudian kontaktor tidak aktif karena kotor terkena serbuk yang masuk di
panel drum mixer sehingga menghambat kerja kontaktor, selanjutnya ban
karet/’piu’ yang rusak karena sudah lama menahan beban yang berat.
e. Perbaikan
Kabel yang ledeng harus diganti dengan yang layak guna sehingga aman
saat beroperasi, kemudian untuk kontaktor yang kotor, kontaktornya di bongkar
dan di semprot dengan “contact cleaner” di bagian dalam kontaktor, untuk piu
yang sudah tidak layak pakai diganti dengan yang baru.
11. Perawatan Molen Mixer Machine
Molen mixer adalah mesin mixing yang berfungsi sama dengan Y mixer
ataupun Drum mixer yaitu mencampur bahan serbuk final. Mesin ini memiliki
loyang atau tempat adonan yang berbentuk molen.
a. Bagian-Bagian Molen Mixer
1) Loyang, berfungsi untuk tempat olahan yang akan di mixing
2) Tempat dudukan loyang, berfungsi sebagai penyangga loyang dan juga
sebagai tempat motor kemudian dari motor ada pengait ke gear box.
Page | 46
Gambar 36. Mesin Molen Mixer
b. Cara Kerja
Sumber 1 phasa dari panel masuk ke saklar cam starter kemudian ke
motor.Motor bekerja terhadap pengait/v-belt, kemudian v-belt mengait ke gear
box. Setelah melewati gearbox berubah arah 90o sehingga loyang dapat
berputar.
c. Perawatan Molen Mixer
Biasanya setiap pagi molen mixer di ceck bagian sumber, kemudian
cecklist bagian v-belt apakah masih layak. Untuk Maintenance mingguan
adalah membersihkan molen mixer saat akhir pekan, kemudian penggantian oli
sebulan sekali.
d. Kerusakan yang Biasa Terjadi
Kerusakan yang biasa terjadi yaitu motor yang terbakar karena terkena
air atau yang lain, Kemudian gearbox yang rusak karena oli tidak diganti.
Page | 47
e. Perbaikan
Saat oli harus di ganti maka harus mengganti yang baru, kemudian untuk
motor yang terbakar harus di rewinding.
12. Perawatan Giling Gula
Gambar 37. Mesin Giling Gula CV. SBM
Mesin Giling Gula adalah mesin berfungsi untuk menghaluskan gula, yang
sebelumnya gula pasir digiling kemudian menjadi gula bubuk. Mesin ini memiliki
rpm yang besar karena menghaluskan benda yang kecil.
a. Bagian-bagian Mesin Giling Gula
1) Hopper, sebagai tampat penampungan gula sebelum gula digiling.
2) Body Pengiling sebagai tempat untuk berlangsungnya proses pengilingan
gula yang kasar menjadi gula halus.
3) Corong Keluaran sebagai tempat keluarnya gula yang sudah digiling dan
Page | 48
gula keluar dengan halus.
b. Perawatan
Maintenance biasanya check kelistrikan sebelum beroperasi, kemudian
mengecek v-belt apakah masih layak pakai, kemudian saat akhir pekan di
bersihkan dan di cuci sebagai Maintenance mingguan, untuk Maintenance
tahunan biasanya saat akan mendekati libur panjang seperti hari libur.
c. Kerusakan yang biasa terjadi
Kerusakan yang biasanya terjadi adalah bearing yang rusak karena
kekurangan oli, sehingga perputaran tidak maksimal, kemudian v-belt yang
kendor menyebabkan perputaran giling tidak maksimal.
d. Perbaikan
Untuk bearing yang rusak harus membongkar giling yang rusak
kemudian bearingnya di ganti yang baru, untuk v-belt yang kendor harus
diganti atau jarak antara motor dan penggiling di renggangkan.
Page | 49
B. FLUID BED DRYER
Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan se-
hingga mengurangi kandungan/sisa cairan di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
yang dikehendaki. Teknik pengeringan dalam pembuatan serbuk dapat digolongkan
dalam 2 cara berdasarkan sistem pengeringan:
1. Pengeringan continue/ berkesinambungan (continuous drying) merupakan teknik
dimana pemasukan dan pengeluaran bahan berjalan terus-menerus.
2. Pengeringan tumpukan (batch drying) merupakan pengeringan bahan yang
masuk ke alat pengering sampai pengeluaran bahan kering, kemudian baru
dimasukkan bahan berikutnya.
Teknik tersebut banyak di aplikasikan dalam beberapa peralatan yang sering digu-
nakan dalam industri pangan yang secara umum prinsipnya pemberian panas, se-
hingga proses pengeringan dapat berlangsung dengan cepat dan mendapatkan hasil
yang maksimal (seragam).
1. Macam-macam alat pengering dan prinsipnya
a. Tray dryer
Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan
yang sudah lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan,
butiran, serbuk atau granul yang jumlahnya tidak terlalu besar. Umumnya alat
berbentuk persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tem-
pat bahan yang akan dikeringkan.
Page | 50
Gambar 38. Skematik alat tray dryer
Prinsip kerja alat ini bekerja dengan udara panas dan panas transfer, yang
dihasilkan dengan bantuan pemanas listrik atau batang kumparan. Sirkulasi
udara tersebut kipas dan seragam membanji mempertahankan suhu panas.Alat
ini digunakan dalam keadaan vakum dengan waktu pengeringan umumnya
lama (10-60 jam).
b. Fluid Bed Dryer
Gambar 39.Fluid Bed Dryer
Alat ini paling cocok untuk pengeringan bahan jenis kristal, butiran, ba-
han obat obatan yang kasar, baik bahan kimia, pewarna, makanan. Fluid Bed
Page | 51
Dryer tidak cocok untuk pengeringan bahan pasta dan cair.
Prinsip kerja Fluid Bed Dryer didesain menggunakan aliran udara panas
di dasar produk wadah yang diisi dengan materi atau bahan yang akan diker-
ingkan. Kemudian diinduksi dengan cara blower dan udara segar tersedot ke
unit. Sistem udara panas ini memperluas tempat tidur materi pada kecepatan
tertentu dan menciptakan turbulensi dalam produk atau dikenal dengan tahapan
fluidisasi agar menciptakan kondisi yang hampir ideal untuk pengeringan (Lip-
sanen,2008). Proses fluidisasi menghasilkan partikel padat dimana setiap par-
tikel yang dikelilingi oleh udara panas, udara panas yang di transfer sangat
tinggi dan seragam .Produk kering cepat tanpa kerugian yang cukup panas.
Metode ini cukup efisien untuk proses pengeringan dibanding dengan tray
dryer karena menghasilkan produk yang kering yang seragam dan cepat den-
gan menggunakan suhu yang tinggi.
c. Spray drying
Spray drying merupakan proses pengeringan dengan cara memaparkan
partikel cairan (droplet) pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi dari
suhu droplet. Umpan yang diatomisasi dalam bentuk percikan disentuhkan den-
gan udara panas yang dirancang dengan baik. Metode pengeringan dengan
menggunakan Spray drying memiliki 3 tahapan dasar :
atomisasi cairan menjadi droplet halus
pencampuran antara droplet dengan aliran gas panas yang menyebabkan
cairan menguap sehingga menjadi padatan kering. Partikel yang memadat bi-
asanya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama seperti droplet saat atomisasi
serbuk kering dipisahkan dari aliran gas dan dikumpulkan.
Metode ini cocok untuk bahan yang berbentuk larutan yang sangat kental
serta berbentuk pasta (susu, pewarna, bahan farmasi). Kapasitas beberapa kg
per jam hingga 50 ton per jam penguapan (20000 penegering semprot).
Page | 52
Gambar 40. Skematik alat spray dryer
d. Freeze drying
Freeze drying merupakan alat pengeringan yang prinsip kerjanya adalah
berdasarkan proses liofilisasi.
Gambar 41. Skematik alat Freeze drying
Page | 53
Tahapan-tahapan yang terjadi pada alat Freeze drying :
1) Pembekuan : Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan
dulu.
2) Vacuum : Setelah beku, produk ini ditempatkan di bawah vakum.
Hal ini memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk
menguapkan tanpa melalui fase cair, proses yang dikenal
sebagai sublimasi.
3) Panas : panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat
sublimasi.
4) Kondensasi : kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut
yang menguap di ruang vakum dengan mengubahnya
kembali ke padat.
e. Double cone vacuum dryer
Gambar 42. Skematik alat double cone vacuum dryer
Vacuum dryer merupakan salah satu tipe pengering drum (drum dryer).
Drum yang terbuat dari logam (stainless steal) dihembuskan udara panas dari
dalam, pada saat bersamaan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan ke per-
mukaan drum yang berputar. Panas yang ada di permukaan drum akan menu-
runkan kadar air dalam bahan, air dibuang melalui pompa vacuum, sehingga
bahan atau sediaan tersebut dapat mengering. Perbedaan vacuum dryer dan
drum dryer adalah pada penggunaan vacuum (drumnya di vakuum) sehingga
proses pengeringan menjadi lebih cepat karena adanya pengurangan atau penu-
Page | 54
runan tekanan di dalam drum akibat pemvakuman. Aplikasipenggunaan
metode ini biasanya digunaka dalam pengeringan larutan atau suspensi.
Untuk pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah
proses pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan ke-
cepatan tertentu yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga ham-
paran bahan tersebut memiliki sifat seperti fluida. Metode pengeringan fluidis-
asi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan
mutu bahan kering.
2. Pengeringan Sistem Fluidasi
Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses
pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu
yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut
memiliki sifat seperti fluida.
Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pen-
geringan dan mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digu-
nakan untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk indus-
tri kimia, pangan, keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah. Proses pen-
geringan dipercepat dengan cara meningkatkan kecepatan aliran udara panas sam-
pai bahan terfluidisasi. Dalam kondisi ini terjadi penghembusan bahan sehingga
memperbesar luas kontak pengeringan, peningkatan koefisien perpindahan kalor
konveksi dan peningkatan laju difusi uap air.
Kecepatan minimum fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara teren-
dah dimana bahan yang dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedan-
gkan kecepatan udara maksimum adalah tingkat kecepatan tertinggi dimana pada
tingkat kecepatan ini bahan terhembus ke luar ruang pengering.
Bagian-bagian mesin pengering sistem fluidisasi adalah kipas (blower)
berfungsi untuk menghasilkan aliran udara.Selanjutnya adalah elemen pemanas
(heater) berfungsi untuk memanaskan udara, plenum dalam mesin pengering tipe
fluidisasi merupakan saluran pemasukan udara panas yang dihembuskan kipas ke
ruang pengeringan. Kemudian ruang pengering berfungsi sebagai tempat diman-
Page | 55
abahan yang akan dikeringkan ditempatkan. Terakhir adalah hopper berfungsi se-
bagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang pengering.
Jika pengeringan berlangsung pada tekanan uap dan suhu rendah, maka akan ter-
jadi pengeringan penguapan, sebaliknya jika suhu dan tekanan uap mendekati titik
didih lembab disebut pengeringan pendidihan. Suplai dan perpindahan panas da-
pat berlangsung secara konveksi (pengeringan konveksi), penyinaran (pen-
geringan penyinaran) atau penghantaran (pengeringan kontak).
Pengeringan biasanya merupakan suatu tahapan dari sederetan operasi, se-
hingga material tersebut siap untuk mengalami pemrosesan berikutnya atau
bahkan merupakan produk akhir dari sederetan tahapan yang siap dikemas.
3. Proses pengeringan dengan FBD di CV. Sempurna Boga Makmur Semarang
dilakukan untuk :
a. Pengeringan Gula Bubuk
b. Pengeringan Bicarbonat
c. Pengeringan Citric Acid
4. Manfaat dari pengeringan antara lain:
a. Melindungi serbuk dari pengaruh degradasi.
b. Melindungi serbuk dari pengaruh mikroorganisme.
c. Memperbaiki sifat alir.
d. Memudahkan proses pengecilan partikel.
e. Meningkatkan stabilitas produk yang dikemas.
f.Mengurangi kadar air.
Page | 56
Udara
Udara panas Boiler
Heater
Air Buangan
Blower Bawah
Filter BagBlower AtasCerobong
5. Sistem Kerja
Gambar 44. Bagian-Bagian Fluid Bed Dryer
6. Bagian Fluid Bed Dryer
a. Sumber udara panas/Boiler
b. Heater
c. Plenum
d. Blower Bawah
e. Panel
f. Ruang pengering
g. Dinding
Gambar 43 . Skematik alat Fluid Bed Dryer
Page | 57
h. Pintu udara hisap
i. Blower atas penghisap
j. Cerobong asap
7. Mekanisme kerja
Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan secara konstan dan kontinyu
kedalam ruang pengering, Kemudian Lift di ON kan sehingga loyang/hopper
terangkat ke atas dengan silinder pneumatik. Setelah bagian atas hopper rapat den-
gan body FBD yang atas, maka lift di OFF kan. Kemudian ON-kan Blower, maka
blower atas dan bawah akan aktif, blower bawah untuk menyemburkan/men-
dorong udara ke ruang pengeringan, sedangkan yang blower atas untuk
menghisap kalor yang ada di dalam ruang pengeringan, dengan timer di atur be-
rapa waktu total FBD bekerja, biasanya sekitar 10 menit. Setelah itu olahan akan
naik dalam proses pengeringan dan ditahan filter bags, sehingga olahan tidak ikut
ke cerobong karena terhisap oleh blower atas. Setelah proses selesai, jika pakai
timer maka akan mati otomatis. Setelah itu, di-“shacking’ yaitu menggerakkan
gantungan filter bags dengan pneumatik agar serbuk yang masih menempel di fil-
ter bag akan jatuh. Setelah itu lift diturunkan kemudian namun bagi bahan yang
halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter.
8. Kelebihan pengering sistem fluidisasi
a. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara
kontinyu sehingga otomatis memudahkan operasinya.
b. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir
mendekati isothermal.
c. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk
mengalirkan sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering
yang besar.
d. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.
e. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara pen-
gering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak
yang lain.
Page | 58
f.Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan area
permukaan yang relatif kecil.
g. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitive
9. Kekurangan pengering sistem fluidisasi
a. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ru-
ang pengering, dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang ma-
suk dan bahan terlewati oleh gelembung udara, menjadikan sistem kontak/
singgungan tidak efisien.
b. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada ham-
paran akan menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang
pengering, karena bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.
c. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abra-
sive.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer adalah pen-
gaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu pen-
geringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material pada saat proses
pengeringan berlangsung. Untuk bahan yang lengket atau berkadar air tinggi sangat
beresiko mengaplikasikan sistem ini, situasi seperti ini perlu dilakukan pengkon-
disian awal yaitu mencampurnya dengan bahan/material keringnya terlebih dahulu,
agar tidak menimbulkan masalah pada unit siklon, demikian pula halnya untuk pro-
duk ahir yang halus dan ringan, sangat perlu menggunakan pulse jet bag filter,
dikarenakan siklon penangkap produk umumnya tidak mampu berfungsi den-
gan baik, bahkan dapat menimbulkan polusi udara. Penentuan dimensi ruang bakar,
suhu yang diaplikasikan serta volume dan tekanan udara sangat menentukan keber-
hasilan proses pengeringan, sehingga perlu diketahui data pendukung untuk meran-
cang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output, densiti material, ukuran
material, maksimum panas yang diizinkan, sifat fisika/kimia, kapasitas output/input
dan sebagainya.
Page | 59
Berikut ini adalah bagian-bagian mesin pengering sistem fluidisasi di CV. Sempurna
Boga Makmur.
1. Boiler
Gambar 45. Mesin Boiler
Di CV Sempurna Boga makmur terdapat 2 buah boiler, yaitu untuk
memasak nata de coco dan juga sebagai input panas boiler. Cara kerja boiler yaitu
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, tem-
peratur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digu-
nakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-
temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pres-
sure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler
dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan
suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi
listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar
generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga
yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-
temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari
turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam
proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Page | 60
2. Elemen Pemanas (heater)
Elemen Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga
kelembaban relatif udara pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa
oleh aliran udara yang melewati elemen pemanas sehingga proses penguapan air
dari dalam bahan dapat berlangsung.
3. Kipas (Blower)
Pengertian Blower adalah mesin ataualat yang digunakan untuk
menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam
suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas
tertentu. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain
misalnya untuk keperluan gas dari dalam ovenkokas disebut dengan nama ex-
houter. Di industri - industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirku-
lasikan gas–gas tertentu di dalam tahap proses–proses secara kimiawi dikenal den-
gan nama booster atau circulator.
a. Klasifikasi Blower
1) Secara umum blower ada dua macam yaitu :
a) Positive Diplacement Blower
Pada jenis ini udara atau gas dipindahkan volume per volume
dalam ruangan yang disebabkan adanya pergerakan elemen impeller
yang berputar karena adanya pertambahan massa udara atau gas yang
dipindahkan. Jenis positive displacement blower yang sering digunakan
adalah rotary blower ( blower rotary) yaitu :
VaneBlower
Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan
fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impel-
ervane blower dibagi menjadi dua type yaitu : Slanding vane dan
Fleksibel vane.
Slanding v ane
Slanding vane adalahimpeller yangberputarterdapatsuatu
mekanismeyang dapat bergerak slading ( keluarmasuk )
Page | 61
didalamnya danlazim
disebutvane.Karenagerakanimpellereksentrikterhadap casing maka
terjadilah perubahanruang dimana udara atau gas
dialirkanolehvanetersebut.Jumlahvaneuntuk satublowerbervariasi
tergantungbesarnyakapasitas dan tekanan discharger yang di-
harapkan.
Flexib l eva n e
Flexible vaneadalah:padabagianluarimpellerterdapatsirip-
sirip yangflexibledankarenagerakan
impellereksentrikterhadapcasing
makavaneakandiperolehtekananudarayangadadiruangcasinglalu
tekanan udara atau gas itu dipindahkan keluar.
b) Sentrifugal Blower
Blower sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau
lebih yang dilengkapi dengan sudu–sudu yang dipasang pada poros yang
berputar yang diselubungi oleh sebuah rumah(casing). Udara memasuki
ruang casing secara horizontal akibat perputaran poros maka ruang pipa
masuk menjadi vakum lalu udara dihembuskan keluar.
2) Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis yaitu :
a) Forward Curved Blade
ForwardCurvedadalah bentukbladeyangarah lengkungan bagianu-
jung terpasang diatassearah denganputaran roda. Pada forward curved
terdapat susunan blade secara parallel (multiblade)keliling shroud.
Karena bentuknya, makapadajenisiniudaraataugas meninggalkanblade-
dengankecepatanyang tinggisehinggamempunyaidischargevelocity
yangtinggidansetelah melalui housingscrollsehingga diperolehenergy-
potensialyangbesar.Bagankonstruksi alatini diperlihatkan pada gambar
26.
Page | 62
Gambar 46.Forward Curved Blade
Keterangangambar 46 :
1. Shroud
2. Hub ( pusat)
3. Blade ( bilah / pisau)
b) Backward Curved Blade
Typeini mempunyaisusunanbladeyangsamadenganforwardcurved-
blade,hanyaarahdansudut bladeakanmempunyaisudutyangoptimumdan
merubah energi kineticke energi potensial (tekanan secara langsung).
Blowerini didasarkan padakecepatansedang, akantetapi memiliki-
range tekanandan volumeyanglebarsehinggamembuatjenisini sangate-
fisienuntuk ventilator. Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar
27.
Page | 63
Gambar 47.Backward Curved Blade
Keterangangambar 27 :
1. Shroud
2. Hub ( pusat)
3. Blade ( bilah / pisau)
c) Radial Blade
Didalam pemakaiannyadirancang untuktekananstatisyangtinggi-
pada kapasitasyangkecil.Namundemikianperkembangansaat inijenis ben-
tukradial blade dibuatpelayanan tekanan dankecepatan putarantinggi.
b. Operasi Blower
1) Operasi
Operasi blower adalah hampir sama dengan operasi pompa, waktu
menstartataumenstopharuslahdicek–interlebihdahuluuntukmengurangi be-
ban penggeraknya.Tetapihanya satuhalsajayangperludiperhatikanselama
pengoperasian,yaknipengecekkan yangdilakukansesekali terhadaptemper-
atur dan jumlah oil atau dapat dilihat daribatas kerja/jamkerjanya.
Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan
adalah:
a) Tutup discharge valve
b) Buka suction valve
c) Lakukan drain dan vent
d) Nol– kan Indukator PG
Page | 64
e) Switchon(bebannol)tunggukeadaannormal,amatigetaran,bunyi,suhu,
pressurehead,pemakaiandaya, tetesan cairanpadaselpompaatau
sambunganpompa.
f) Keadaan normal tercapai.
1) Buka discharge valve
2) Amati pemakaian daya pada pompa
3) Batas maksimumpembebanan
Dan saat menstop atau menghentikanpompa adalah:
a) Tutup penuhdischarge valve
b) Lakukan pencatatan: getaran, suhu, pemakaian daya, pressure
headmaksimum
c) Keadaan normal tercapaiswitch off
d) Tutupkan suction valve
e) Lakukan drain
f) Periksa keadaan pompa
g) Pulihkan rangkaian pipasaluran
Gambar 48. Pompa Sentrifugal saat pertama dibuat
Page | 65
Gambar 49. Komponen Utama Pompa Sentrifugal
4. Plenum
Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pema-
sukan udara panas yang dihembuskan kipas ke ruang pengeringan.Bagian saluran
udara ini dapat berpengaruh terhadap kecepatan aliran udara yang dialirkan, di-
mana arah aliran udara tersebut dibelokkan menuju ke ruang pengering dengan
bantuan sekat-sekat yang juga berfungsi untuk membagi rata aliran udara tersebut.
Page | 66
5. Ruang Pengering
Gambar 50. Tampak Luar Ruang Pengering
Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimana bahan yang akan diker-
ingkan di tempatkan. Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal
terjadi diruang ini. Menurut Mujumdar (2000), tinggi tumpukan bahan yang opti-
mal untuk pengering dengan menggunakan fluidized bed dryer adalah 2/3 dari
tinggi ruang pengering.
6. Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan diker-
ingkan ke ruang pengering. Di bawahnya terdapat jaring/ram dengan lubang yang
sangat kecil untuk lewat udara dari blower.
Page | 67
Gambar 51. Loyang/Hopper
7. Filter Bag
Gambar 52.Bag Filter
Bag filter adalah alat untuk memisahkan partikel kering dari gas (udara)
pembawanya. Di dalam bag filter, aliran gas yang kotor akan partikel masuk ke
dalam beberapa longsongan filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang ber-
jajar secara pararel, dan meninggalkan debu pada filter tersebut. Aliran debu dan
Page | 68
gas dalam bag filter dapat melewati kain (fabric) ke segala arah. Partikel debu ter-
tahan di sisi kotor kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi bersih kain. Kon-
sentrasi partikel inlet bag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3. Debu secara
periodik disisihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliran
udara terbalik, sehingga dapat dikatakan bahwa bag filter adalah alat yang mener-
ima gas yang mengandung debu, menyaringnya, mengumpulkan debunya, dan
mengeluarkan gas yang bersih ke atmosfer.
a. Keuntungan Bag Filter
Keuntungan dari penggunaan bag filter adalah Efisiensi pengumpulan
sangat tinggi, meski untuk partikulat yang sangat kecil, dapat dioperasikan
pada kondisi debu dan dalamvolume alir yang berbeda-beda, terjadi konservasi
energi, tidak beresiko menimbulkanpencemaran air dan tanah.
b. Kerugian Bag Filter
Kerugian bag filter adalah memerlukan area yang luas, material kain
akan dapat rusak akibat adanya temperatur yang tinggi ataupun korosi bahan
kimia, tidak dapat beroperasi pada keadaan basah (moist); kain dapat menjadi
lengket, dapat berpotensi menimbulkan kebakaran atau meledak
(eksplotion).Alat ini umum digunakan di industri carbon black dan cemen serta
industry lain yangmenangani powder-powder yang jika dibiarkan akan menye-
babkan pencemaran lingkungan.
c. Cara Kerja
Cara kerja bag filter serbuk yang masuk ke dalam beberapa longsongan
filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang berjajar secara pararel, dan
meninggalkan debu pada filter tersebut. Aliran debu dan gas dalam bag filter
dapat melewati kain (fabric) ke segala arahPartikel debu tertahan di sisi kotor
kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi bersihkain. Konsentrasi partikel
inletbag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3.Debu secara periodik dis-
Page | 69
isihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliranudara terba-
lik.
8. Cerobong
Gambar 53. Cerobong Asap CV. SBM
Cerobong asap adalah struktur untuk ventilasi panas gas buang atau asap
dari boiler, kompor, tungku atau perapian ke luar atmosfer. Cerobong asap bi-
asanya vertikal untuk aliran gas lancar menarik udara ke dalam pembakaran. Ru-
ang di dalam cerobong asap disebut asap. Cerobong asap dapat ditemukan pada
bangunan, lokomotif uap dan kapal di Amerika Serikat.
a. Fungsi Cerobong Asap
Adapun fungsi cerobong asap adalah untuk meningkatkan menarik udara,
untuk pembakaran dan untuk membubarkan polutan dalam gas buang di
wilayah yang lebih besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai den-
gan batasan peraturan atau lainnya.