22
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang dilakukan. a. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan atau treatmen shooting free throw menggunakan metode wall shooting dan mata tertutup pada anggota UKM Bola basket Putra Unnes. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari tangggal 12 Januari 2016 untuk pengambilan data awal, sedangkan jadwal pemberian perlakuan dimulai tanggal 14 Januari 2016 sampai 28 Februari 2016, seminggu perlakuan atau treatmenya sebanyak 3 kali yaitu senin, rabu dan jumat. B. Jenis dan desain penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen.

BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

  • Upload
    phamdat

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall

shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut

dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang dilakukan.

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium

Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan atau

treatmen shooting free throw menggunakan metode wall shooting dan

mata tertutup pada anggota UKM Bola basket Putra Unnes.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari tangggal 12 Januari 2016

untuk pengambilan data awal, sedangkan jadwal pemberian perlakuan

dimulai tanggal 14 Januari 2016 sampai 28 Februari 2016, seminggu

perlakuan atau treatmenya sebanyak 3 kali yaitu senin, rabu dan jumat.

B. Jenis dan desain penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode

eksperimen.

Page 2: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

2

2. Desain penelitian

Tabel 3.1 Desain dalam penelitian ini adalah faktorial 2 x 2

Metode Latihan shooting

(B)

Power Tungkai ( A )

Wall shooting

( B I )

Shooting mata tertutup

( B2 )

Power tungkai kategori sedang

( AI )

AI BI AI B2

Power Tungkai kategori kurang ( A2 )

A2 BI A2 B2

Keterangan:

1). AI BI = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang

diberi perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode wall

shooting.

2). AI B2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori sedang

di beri perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode mata

tertutup.

3). A2 BI = Kelompok mahasiswa yang memiliki power kategori kurang diberi

perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode wall shooting.

Page 3: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

3

4). A2 B2 = Kelompok mahasiswa yang memiliki power tungkai kategori kurang

diberi perlakuan metode latihan shooting menggunakan metode mata tertutup.

3. Variabel penelitian

1) Variabel bebas terdiri dari :

a. Variabel bebas = Metode latihan Wall shooting dan shooting mata tertutup

b. Variable atributif =power tungkai kategori sedang dan kurang

2). Variabel terikat= hasil shooting free throw dalam permainan bola basket.

4. Definisi operasional variabel penelitian

Agar dapat memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel–variabel

dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel–variabel

penelitian sebagai berikut:

1). Metode latihan shooting dengan menggunakan metode wall shooting

merupakan salah satu metode latihan shooting yang dapat dipergunakan

dalam melatih teknik shooting free throw. Metode latihan ini menggunakan

sasaran atau target yaitu dinding atau papan basket dengan ketinggian

minimal 3 (tiga) meter atau lebih dari lantai serta berjarak 1 meter dari depan

tembok atau papan dengan sasaran atau target pada suatu titik tertentu di

papan basket atau dinding,(Wisel Hal 2000:64). Proses pelaksanaan metode

wall shooting di kombinasikan dengan latihan shooting free throw sesuai

dengan program latihan terlampir

2). Metode latihan shooting dengan menggunakan metode mata tertutup yang di

kombinasikan dengan mata terbuka akan lebih meningkatkan hasil

shootingfree throw dibandingkan dengan mata terbuka saja (Wissel hal

2000:69). Metode ini merupakan salah satu metode latihan shooting free

throw dalam permainan bola basket yang bertujuan menajamkan indera yang

lain khususnya kinesthetic (perasaan akan pergerakan tubuh) dan tactile

(sentuhan), dimana pelaksanaanya testee sebelum melakukan shooting free

Page 4: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

4

throw kedua mata testee ditutup dengan kain gelap jangan sampai testee bisa

melihat, shooting dilakukan dari belakang garis free throw, yang melakukan

reboundadalah temanya sendiri sekaligus membantu memberi arahan tentang

target bola ke ring serta membantu memberi koreksi–koreksi kesalahan atau

komentar saat shooting free throw, penembak akan menggunakan komentar-

komentar tersebut dan indera tactile dan kinesthetic untuk menyesuaikan

tembakan penembak.Metode latihan ini membantu atlet untuk lebih fokus dan

konsentrasi saat melakukan shooting. Proses pelaksanaan treatmen metode ini

menggunakan kombinasi antara mata tertutup dan terbuka sesuai dengan

program latihan terlampir.

3). Power (daya ledak) otot tungkai adalah kemampuan seseorang untuk

mempergunakan kekuatan maksmum yang dikerahkan dalam waktu yang

sependek–pendeknya (M.Sajoto,1995:8). Daya ledak = kekuatan X

kecepatan. Dalam gerakan shooting free throw daya ledak dapat

mempengaruhi hasil tembakan free throw terutama daya ledak otot tungkai

karena membantu memberi dorongan pada saat melepaskan bola ke ring.

Untuk tes power menggunakan tes lompat tegak. Power dalam penelitian ini

yaitu power tungkai dengan kategori sedang dan kurang.

4). Hasil shooting free throw adalah kemampuan seseorang untuk dapat

memasukan bola ke ring basket dengan shooting yang dilakukan dari

belakang garis free throw yang berjarak 5,8 meter dari garis free throw

sampai garis belakang lapangan bola basket. Shooting boleh dilakukan

dengan meloncat atau tidak yang penting saat melakukn shooting kakinya

tidak menginjak garis free throw.Percobaan dilakukan sebanyak 10 kali

dengan cara setiap testee melakukan shooting free throw 2 ( dua ) kali secara

bergantian sampai 10 kali percobaan dan di hitung jumlah bola yang masuk.

Page 5: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

5

C.Populasi,Sampel dan Teknik pengambilan sampel.

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota UKM bola basket Unnes

yang aktif dalam tim bola basket putra Unnes tahun 2015 yang berjumlah 12

mahasiswa.

2. Sampel dan Teknik pengambilan sampel

Sampel dalam penelitian adalah seluruh anggota UKM bola basket putra

Unnes tahun 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan cara mengikutsertakan semua anggota populasi menjadi sampel, jadi

metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan

jumlah 12 mahasiswa.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik–teknik

sebagai berikut: 1) Menggunakan tes power tungkai kategori sedang dan kurang,

2) Mengelompokan sampel menjadi 2 ( dua ) kelompok yaitu sampel dengan

kategori power tungkai sedang dan kurang , 3) Membagi kelompok dengan

power tungkai kategori sedang dan kurang menjadi 2 kelompok, sehingga

terbentuk 4 kelompok eksperimen, seperti tampak dalam uraian berikut:

Page 6: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

6

Tabel 3.2. Pengelompokan Sampel Eksperimen

KELOMPOK JENIS PERLAKUAN JUMLAH

SAMPEL

A1B1 Kelompok mahasiswa yang memiliki

power tungkai kategori sedang diberi

latihan shooting dengan menggunakan

metode wall shooting

3

AIB2 Kelompok mahasiswa yang memiliki

power tungkai kategori sedang diberi

latihan shooting dengan menggunakan

metode mata tertutup

3

A2B1 Kelompok mahasiswa yang memiliki

power tungkai kategori kurang diberi

latihan shooting dengan menggunakan

metode wall shooting

3

A2B2 Kelompok mahasiswa yang memiliki

power tungkai kategori kurang diberi

latihan shooting dengan menggunakan

metode mata tertutup

3

D.Validitas Rancangan

Dalam rangka tujuan menjaga kemurnian pengaruh penggunaan metode

latihan shooting yang diberikan, maka perlu kontrol validitas rancangan baik

internal maupun eksternal.

1) Langkah pengontrolan validitas internal

a. Pengaruh sejarah, dikontrol dengan melarang subyek eksperimen melakukan

aktifitas shooting free throw diluar jadual latihan yang sudah ditentukan.

Page 7: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

7

b. pengaruh tes, dikontrol dengan memberikan selang dua hari istirahat dari

hari terakhir latihan.

c. John henry effect, di kontrol dengan memberikan penjelasan pada subyek

eksperimen bahwa dalam penelitian ini tidak “dipertandingkan“ antar

kelompok, dengan memberikan penjelasan, diharapkan sampel eksperimen

bisa melaksanakan penelitian dengan normal tanpa ada persaingan.

d. Instrumentation, dalam penelitian ini menggunakan alat penelitian antara

lain yaitu lewis nomogram dari Jhonson & Nelson untuk mengukur power

tungkai dan instrumen tes shooting free throw dari Imam sodikun.

e. Mortality, pada penelitian ini tidak terdapat kehilangan subyek penelitian

yang dikarenakan sakit atau cidera, akan tetapi hanya karena ketidak hadiran

pada jadual penelitian pada hari tertentu, hal tersebut diganti dengan

memberikan perlakuan sesuai dengan program latihan diluar jadual

penelitian tanpa menganggu proses kegiatan penelitian.

2) Langkah pengontrolan validitas eksternal

Validitas eksternal berkaitan dengan generalisasi hasil penelitian pada

situasi, kelompok orang atau lingkungan lain atau seberapa baikkah hasil

penelitian tersebut dapat digunakan untuk memprediksi, mendeskripsikan perilaku

subyek lain yang tidak terlibat dalam penelitian.Berkaitan dengan hal tersebut

dibawah ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan validitas eksternal:

1. Deskripsi eksplisit metode latihan shooting free throw menggunakan

metode wall shooting dan metode mata tertutup sudah disampaikan

kepada subyek penelitian mengenai bentuk latihannya, cara

melakukannya, kapan dan dimana, serta lamanya melakukan sehingga

apa yang dilakukan dalam penelitian ini dapat secara tepat diaplikasikan

dalam situasi dan kondisi tertentu.

Page 8: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

8

2. Pengaruh pelaksanaan eksperimen, dikontrol dengan cara membatasi

keterlibatan langsung dari pelaksana dan bertugas sebagai pengawas

dalam melakukan latihan.

3. Expectancy, di kontrol dengan peneliti hanya sebatas memberikan

petunjuk pelaksanaan penelitian, langkah kerja dilapangan dilaksanakan

oleh pelatih bola basket yang bersangkutan.

E. Instrumen penelitian

1). Tes power tungkai

Tes power tungkai menggunakan tes loncat tegak (vertical jump) dengan tujuan

mengukur power otot tungkai dari Johnson and Nelson dalam http://zho-

day.blogspot.com/2015/08/petunjuk-pelaksanaan-tes-power-otot.html.

1. Tujuan tes: untuk mengetahui power otot tungkai.

2. Alat dan perlengkapan :

a. Alat penimbang berat badan dengan ketelitian hingga 0,5 Kg

b. Blanko dan alat tulis

3. Petugas

a. Seorang pengawas gerak yang bertugas mengawasi benar tidaknya

gerakan.

b. Seorang pencatat yang bertugas mencatat nilai yang diperoleh.

4. Pelaksanaan tes

a. Vertical powerjump test

1. The lewis nomogram ditempelkan pada dinding dengan alas yang

rata.

2. Testi berdiri tanpa alas, dengan tangan yang satu lurus ke atas

menempel pada papan skala (The lewis nomogram) tangan yang

lain dilipat kebelakang rileks. Petugas mencatat angka yang

ditunjukan oleh tangan pada papan skala.

Page 9: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

9

3. Testee melompat dengan dengan menekuk lutut kurang lebih 115

derajat sambil menyentuhkan tangan pada papan skala. Kemudian

petugas mencatat angka yang ditunjukan oleh tangan pada papan

skala.

b. Mengukur berat badan

1. Alat penimbang berat badan ditempatkan pada permukaan yang rata.

2. Testee tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian yang ringan.

3. Testee berdiri dengan tegak dengan berat badan terdistribusi secara

merata pada bagian tengah alat penimbang.

4. Petugas mencatat berat badan testi hingga ukuran 0,5 kg yang terdekat.

5. Untuk menentukan besarnya power otot tungkai ditentukan dengan

rumus:

P=[√4,9(beratbadan)√D”]

Ket:

P=Power(kg-m/detik).

D” = Tinggi raihan (nilai saat melompat dikurangi nilai saat berdiri

tegak)

2). Program latihan shooting free throw dengan menggunakan wall shooting

dengan power otot tungkai sedang dan kurang. (program latihan terlampir).

3). Program latihan shooting dengan menggunakan mata tertutup dengan power

otot tungkai yang sedang dan kurang.

4). Tes tembakan free throw dari Imam Sodikun

Tujuan : dalam tes tembakan free throw/hukuman adalah untuk

mengukur ketepatan tembakan hukuman

Perlengkapan : lapangan bola basket, bola dan alat tulis

Page 10: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

10

Petunjuk : testee berdiri didaerah tembakan hukuman.mendengar aba –

aba “ya” testee melakukan tembakan hukuman, tidak boleh

menginjak atau melewati garis free throw sebelum bola lepas

dari tangan. percobaan dilakukan 10 kali.

Peraturan : Boleh dilakukan dengan satu atau dua tangan

Boleh dengan loncatan(jump)

Skor : Setiap bola yang masuk diberi skor 1 (satu).Skor tes adalah

jumlah bola yang masuk syah ke basket.

Penilaian : Semakin banyak skor tes semakin baik

Gambar.3.1

Tes tembakan hukuman(free throw)

(Imam Sodikun 1992:125)

F. Teknik pengumpulan data

Data penelitian yang diperoleh agar dapat dipertanggung jawabkan, maka

pengambilan data penelitian melalui tes akhir atau post tes dengan melakukan

tembakan atau shooting free throw.Sebelum program latihan dilakukan, terlebih

dahulu dilakukan tes power tungkai untuk mengetahui power tungkai kategori

sedang dan kurang dan melakukan tes awal atau pre tes melakukan shooting free

throw . Pengambilan data awal dengan melakukan tes awal kemampuan shooting

Page 11: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

11

freethrow dan tes power tungkai dilakukan pada 14 Januari 2016, treatmen

penelitian dilaksanakan selama 6 minggu seminggu 3 kali latihan (M.Sajoto

1995:35) yaitu mulai bulan 14 Januari – 28 Februari 2016 dimana program

latihan dilakukan seminggu 3 kali latihan yaitu senin, rabu, jumat dengan materi

latihan shooting menggunakan metode wall shooting dan metode mata tertutup.

Pengambilan data tes akhir kemampuan hasil shooting free throw pada 28

Februari 2016.

G. Teknik analisis data

Sesuai dengan judul penelitian, maka rancangan penelitian yang

digunakan pretest-posttest design, karena penelitian ini adalah penelitian

eksperimen. Dasar penggunaan rancangan ini adalah kegiatan percobaan yang

diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu

bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.Untuk

menganalisis perolehan data adalah menggunakan uji analisis varians (ANAVA)

dengan rancangan 2x2.Untuk memenuhi asumsi dalam teknik ANAVA, maka

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians.Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis varians dua jalan (Siswandari, 2009:

113),dengan rancangan faktorial 2 x 2 pada α = 0,05. Jika tidak ada perbedaan

yang signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Scheffe.Untuk

memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas (Uji

lilliefors) dan uji homogenitas varians (dengan uji Bartlett) (Sudjana, 2005:

261).Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah:

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (Uji Liliefors) dan uji

homogenitas varians (dengan uji Bartlett) dilakukan sebelum analisis data.Uji

normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam

penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak.Uji homogenitas

bertujuan untuk mengetahui apakah variansi pada tiap-tiap kelompok homogen

atau tidak.

Page 12: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

12

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas diperlukan untuk mengetahui distribusi data. Kenormalan

data diketahui melalui sebaran regresi yang merata di setiap nilai

(Wulansari,2008)

Salah satu metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah

metode Kolmogorov Smirnov . Rumus uji Kolmogorov Smirnov menurut

steel, dalam (Wulandari, 2010) :

KS = | Fn(Yi-1) – Fo(Yi) |

Keterangan :

KS : Nilai KS hitung

Fn(Yi-1) : Frekuensi persentase komulatif pada waktu sebelum i

Fo(Yi) : Frekuensi data normal pada saat i

Nilai KS hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai KS

tabel. Jika nilai KS hitung < KS tabel, maka H0 diterima. Artinya data model

regresi sederhana atau regresi berganda mengikuti sebaran normal. Sebaliknya

jika nilai KS hitung > KS tabel makaH0 ditolak, artinya data model regresi

sederhana atau regresi berganda tidak mengikuti sebaran normal

(Wulandari,2010).

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data

penelitian. Dalam analisis regresi data penelitian yang baik harus mempunyai

sebaran data yang homogen dan metode yang digunakan untuk mengujinya

adalah uji Levene (Levene Test). Rumus uji Levene (Levene Test) dalam

Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut:

Page 13: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

13

� =(� − �) ∑ ��(�� − �����)

(� − 1) ∑(��� − ���)

Keterangan :

L : Nilai Levene hitung

X : Nilai data residual

: Rata-rata data Residual

N : Jumlah sampel

K : Jumlah kelompok

Nilai Levene hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan

Levene tabel atau dapat juga menggunakan nilai perbandingan signifikansi dengan

α 5%. Jika nilai Levene hitung <Levene tabel atau P value > 5%, maka data regresi

sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang homogen. Sebaliknya

jika nilai Levene besar Levene tabel atau P Value < 5% maka data regresi

sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang tidak homogen. Dalam

penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan bantuan SPSS 16.0.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians, maka

pemanfaatan ANAVAdalam analisis data sudah bisa dilakukan. Data hasil tes

terakhir yaitu tes keseimbangan tubuh Lansia dinalisis dengan statistika

ANAVA dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf

signifikansi α = 0,05. Adapun pengujian ANAVA sesuai dengan disain

faktorial 2X2.

Dalam pengujian hipotesis, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis variansi dua jalan dengan selsama, dengan model data sebagai berikut:

Page 14: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

14

���� = � + �� + �� + (��)�� + ����

dengan:

Xijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

� = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar, grand mean)

αi = efek baris ke-i pada variabel terikat, dengan i = 1, 2

βj = efek kolom ke-j pada variabel terikat, dengan j = 1, 2

(αβ)ij = interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

εijk = deviasi data Xijk terhadap rerata populasinya (�ij) yang berdistribusi

normal dengan rerata 0, deviasi data terhadap rerata populasi juga disebut

error (galat)

i = 1, 2 dengan j = 1 untuk power tungkai sedang, j = 2 untuk power tungkai

kurang.

j = 1, 2 dengan i = 1 untuk latihan Wall Shooting, i = 2 untuk latihan Mata

Tertutup.

k = 1,2,3, … � n=banyaknya data amatan pada setiap sel.

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan

dengan sel sama, yaitu:

a. Hipotesis

1) H�� : �� = 0 untuk semua i = 1, 2.

H�� : �� ≠ 0 untuk paling sedikit satu harga i

2) H�� : �� = 0 untuk semua j = 1, 2.

H�� : �� ≠ 0 untuk paling sedikit satu harga j

3) H��� : (����) = 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j)

H��� : (����) ≠ 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j)

Page 15: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

15

Ketiga hipotesis tersebut ekuivalen dengan ketiga pasang hipotesis berikut:

1) H�� : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat Xijk

H�� : Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat Xijk

2) H�� : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat

Xijk

H�� : Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat Xijk

3) H��� : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat Xijk

H��� : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat Xijk

b. Tingkat Signifikansi = � = 0,05

c. Komputasi

Tabel 3.3 Tata Letak Data

Faktor A Faktor B Total

b� b�

a� a�b� a�b� A� = ∑ ��������

a� a�b� a�b� A� = ∑ ��������

Total B� B� G

Keterangan:

Sel a�b�memuat X���, X���, …, X���; dengan n : cacah observasi pada sel ab��

a� : Power tungkai sedang

a� : Power tungkai rendah

b� : Latihan Wall Shooting

b� : Mata tertutup

A� : jumlah data pada baris ke-1

A� : jumlah data pada baris ke-2

B� : jumlah data pada kolom ke-1

B� : jumlah data pada kolom ke-2

Page 16: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

16

G : jumlah seluruh data amatan

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini didefinisikan

notasi-notasi sebagai berikut.

n = banyaknya data amatan pada sel ij

N = banyaknya seluruh data amatan

���� = ∑ ����� −

�∑ ����� ��

����

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

�������� = rerata pada sel ij

�� = ∑ ��������� = jumlah rerata pada baris ke-i

�� = ∑ ��������� = jumlah rerata pada kolom ke-j

G =∑ ���������,� = jumlah rerata semua sel

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1),

(2), (3), (4), dan (5) sebagai berikut.

(1) = ��

�;

(2) = ∑ �����

�,�,� ;

(3) = ∑��

��� ;

(4) = ∑��

���

(5) = ∑��������

��,� ;

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima

jumlah kuadrat, yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom

(JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan

jumlah kuadrat total (JKT). Berdasarkan sifat-sifat matematis tertentu dapat

diturunkan formula-formula untuk JKA, JKB, JKAB, JKG, dan JKT sebagai

berikut:

JKA = (3) – (1)

JKB = (4) – (1)

Page 17: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

17

JKAB = (1) + (5) – (3) – (4)

JKG = (2)-(5)

JKT = (2)-(1)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut

adalah:

dkA = p – 1

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1)

dkG = N – pq

dkT = N – 1

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing,

diperoleh rerata kuadrat berikut:

RKA = ���

���

RKB = ���

���

RKAB = ����

����

RKG = ���

���

d. Statistik Uji

Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah:

1) untuk H�� adalah F� = ���

��� yang merupakan nilai dari variabel random

yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq;

2) untuk H�� adalah F� = ���

��� yang merupakan nilai dari variabel random

yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq;

Page 18: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

18

3) untukH��� adalah F�� = ����

��� yang merupakan nilai dari variabel

random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p – 1)(q – 1) dan

N – pq.

e. Daerah Kritik

Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah:

1) Daerah kritik untuk F� adalah DK { F │ F >F�;���,����}

2) Daerah kritik untuk F� adalah DK { F │ F >F�;���,����}

3) Daerah kritik untuk F�� adalah DK { F│ F>F�;( ���)(���),����}

f. Keputusan Uji

Ho ditolak jika F��� ∈ DK

Atau �� ditolak jika � < � = 0,05

Jika dalam SPSS p ditulis dengan Sig.

Analisis data menggunakan bantuan SPSS versi 16.0.

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi

Sumber JK Dk RK FHit F� P

A (baris) JKA dkA RKA Fa F�; ���,���� < � atau > �

B

(kolom)

JKB dkB RKB Fb F�; ���,���� < � atau > �

AB JKAB dkAB RKAB Fab F�; ( ���)(���),���� < � atau > �

Galat JKG dkG RKG - - -

Total JKT dkT - - - -

(Budiyono, 2009: 229-231)

3. Uji Komparasi Ganda

Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, kolom dan sel

dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.Uji

komparasi ganda merupakan uji lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis

Page 19: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

19

variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Adapun langkah-

langkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada.

b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

c. Menentukan tingkat signifikansi (� = 0,05)

d. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut:

1) Komparasi Rataan antar Baris

��.��. =(���. − ���.)

��� �1

��.+

1��.

dengan:

��.–�. = nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

���. = rataan baris ke-i

���. = rataan baris ke-j

��� = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

��. = ukuran sampel baris ke-i

��. = ukuran sampel baris ke-j

Daerah kritis untuk uji tersebut adalah:

DK = {F | F > (p – 1) Fα; p-1, N-pq}

2) Komparasi Rataan antar Kolom

�.��.� =(��.� − ��.�)�

��� �1

�.�+

1�.�

�.� –.� = nilai Fobs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

Page 20: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

20

��.� = rataan kolom ke-i

��.� = rataan kolom ke-j

��� = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

�.� = ukuran sampel kolom ke-i

�.� = ukuran sampel kolom ke-j

Daerah kritis untuk uji tersebut adalah:

DK = {F| F> (q – 1) Fα; q-1, N-pq}

3) Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang Sama

������ =(���� − ����)�

��� �1

���+

1���

dengan:

������ = nilai Fobs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada

sel kj

���� = rataan pada sel ij

���� = rataan pada sel kj

��� = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

��� = ukuran sel ij

��� = ukuran sel kj

Daerah kritis untuk uji tersebut adalah:

DK = {F | �> (pq – 1) Fα; pq-1, N-pq}

4) Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang Sama

Page 21: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

21

������ =(���� − ����)�

��� �1

���+

1���

dengan:

������ = nilai Fobs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada

sel ik

���� = rataan pada sel ij

���� = rataan pada sel ik

��� = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

��� = ukuran sel ij

��� = ukuran sel ik

Daerah kritis untuk uji tersebut adalah:

DK = {F | �> (pq – 1) Fα; pq-1, N-pq}

e. Menentukan keputusan uji (beda rataan) untuk setiap pasangan komparasi

rataan.

f. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda).

(Budiyono, 2009: 215-217)

Page 22: BAB III Waktu dan Tempat Penelitian a. Olahraga FIK Unnes ... filePenelitian ini dilakukan di lapangan Bola basket dan laboratorium Olahraga FIK Unnes untuk pelaksanaan pemberian perlakuan

22