30
PENDAHULUAN PENDAHULUAN PARASITOLOGI PARASITOLOGI Dr. Dwi Handayani Dr. Dwi Handayani , MKes , MKes Bagian Parasitologi Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Unsri Fakultas Kedokteran Unsri

Pendahuluan FIK

Embed Size (px)

Citation preview

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PARASITOLOGIPARASITOLOGI

Dr. Dwi HandayaniDr. Dwi Handayani, MKes, MKes

Bagian ParasitologiBagian Parasitologi

Fakultas Kedokteran UnsriFakultas Kedokteran Unsri

PARASITOLOGIPARASITOLOGI

Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuksementara atau tetap, di dalam atau pada permukaan jasad lain, dengan maksud untuk mengambil sebagian atau seluruh makanannya dari jasad lain tersebut.

Parasit : Jasad yang mengambil makanan dari Jasad yang mengambil makanan dari jasad jasad lainlain

Hospes : Jasad yang mengandung parasitJasad yang mengandung parasit

Binatang yang membunuh dulu mangsanya sebelum Binatang yang membunuh dulu mangsanya sebelum dimakandimakan Disebut Disebut predatorpredator (Pemangsa) (Pemangsa)

SIFAT PARASITSIFAT PARASIT 1. Ekto Parasit1. Ekto Parasit :: Parasit yang hidup pada Parasit yang hidup pada permukaan tubuh hospes permukaan tubuh hospes

infestasi infestasi Mis : Mis : Pediculus humanusPediculus humanus capitis capitis

(Tuma Kepala)(Tuma Kepala)

Endo ParasitEndo Parasit :: Parasit yang hidup di dalam Parasit yang hidup di dalam

tubuh hospes tubuh hospes InfeksiInfeksi Mis : Mis : Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

(cacing gelang)(cacing gelang)

SIFAT PARASITSIFAT PARASIT

2. OBLIGAT2. OBLIGAT :: Parasit yang hanya dapat hidup Parasit yang hanya dapat hidup bila tetap pada hospes bila tetap pada hospes Mis : Mis : cacing cacing Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

FAKULTATIFFAKULTATIF : : Parasit yang bisa tetap hidup, Parasit yang bisa tetap hidup, Walaupun diluar tubuh Walaupun diluar tubuh hospes hospes Mis : Mis : - - cacingcacingStrongyloidesStrongyloides stercoralisstercoralis Stadium bentuk bebas Stadium bentuk bebas - - Nyamuk Nyamuk - Sengkenit- Sengkenit

SIFAT PARASITSIFAT PARASIT3. MONOKSEN3. MONOKSEN :: Parasit yang hanya dapat Parasit yang hanya dapat

hidup pada satu jenis hospes hidup pada satu jenis hospes Mis : cacing Mis : cacing Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

Hanya menghinggapiHanya menghinggapi manusia manusia

POLIKSENPOLIKSEN :: Parasit yang dapat meng- Parasit yang dapat meng-

hinggapi beberapa jenis hospes. hinggapi beberapa jenis hospes.

Mis : cacing Mis : cacing Trichinella spiralisTrichinella spiralis Babi, Tikus, Manusia Babi, Tikus, Manusia cacing cacing Brugia malayiBrugia malayi Manusia, kucing, Kera, AnjingManusia, kucing, Kera, Anjing

SIFAT PARASITSIFAT PARASIT

4. PERMANEN4. PERMANEN :: Parasit yang seluruh hidupnya Parasit yang seluruh hidupnya

tetap saja pada satu hospes.tetap saja pada satu hospes.

Mis : cacing Mis : cacing Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides

SEMENTARASEMENTARA : : Parasit yang berada pada Parasit yang berada pada

hospes, hanya untuk sementarahospes, hanya untuk sementara

Mis: - Nyamuk Mis: - Nyamuk Aedes aegyptiAedes aegypti

- Kutu busuk - Kutu busuk ((Cimex hemipterusCimex hemipterus))

Istilah-istilahIstilah-istilah di Parasitologidi Parasitologi

1. Hospes Definitif :1. Hospes Definitif : Hospes yang mengandungHospes yang mengandung parasit stadium seksual parasit stadium seksual (Perkembangan seksual parasit +)(Perkembangan seksual parasit +)

Mis : Mis : A. lumbricoidesA. lumbricoides H.D : ManusiaH.D : Manusia

Plasmodium (malaria)Plasmodium (malaria) H. D : Nyamuk H. D : Nyamuk

2. Hospes Perantara :2. Hospes Perantara : Hospes yang mengandung Hospes yang mengandung parasit stadium A seksual parasit stadium A seksual (Perkembangan Seksual Parasit (Perkembangan Seksual Parasit )) Mis : Plasmodium (Malaria)Mis : Plasmodium (Malaria) H.D : Nyamuk H.D : Nyamuk Sporogoni Sporogoni H.P : Manusia H.P : Manusia schizogoni schizogoni Filaria (Peny.Kaki Gajah)Filaria (Peny.Kaki Gajah) H.D : Manusia H.D : Manusia H.P : NyamukH.P : Nyamuk

Hospes PerantaraHospes Perantara

1. Manusia1. Manusia : : H.P. Plasmodium (Malaria)H.P. Plasmodium (Malaria)

2. Binatang :2. Binatang : - Nyamuk : H.P. Filaria - Nyamuk : H.P. Filaria

- Ikan Mas, Lele / Gabus :- Ikan Mas, Lele / Gabus :

H.P. H.P. Gnathostoma spinigerumGnathostoma spinigerum

- Keong Air : - Keong Air : H.P.H.P. Schistosoma Schistosoma

japonicumjaponicum

- Ketam : - Ketam : H.P. Trematoda ParuH.P. Trematoda Paru

3. Tumbuh-tumbuhan :3. Tumbuh-tumbuhan : Slada Air / Lengkak : Slada Air / Lengkak :

H.P. TrematodaH.P. Trematoda

Istilah-istilah di ParasitologiIstilah-istilah di Parasitologi

3. 3. Hospes Reservoir / Cadangan :Hospes Reservoir / Cadangan :

Hospes yang mengandung parasit, yang dapat menjadi Hospes yang mengandung parasit, yang dapat menjadi sumber infeksi bagi manusia.sumber infeksi bagi manusia.

Mis : - Mis : - Trichinella spiralisTrichinella spiralis H.R : Babi, Tikus, Beruang H.R : Babi, Tikus, Beruang

dll.dll.

- - Brugia malayiBrugia malayi H.R : Kera, Kucing, AnjingH.R : Kera, Kucing, Anjing

Istilah-istilah di ParasitologiIstilah-istilah di Parasitologi 5. Hospes Aksidental5. Hospes Aksidental : :

Hospes yang tidak biasanya mendapat parasit Hospes yang tidak biasanya mendapat parasit

tersebut, kemudian secara kebe-tulan mendapat parasit tersebut, kemudian secara kebe-tulan mendapat parasit

tersebut, yang kadang-kadang dapat menjadi dewasa.tersebut, yang kadang-kadang dapat menjadi dewasa.

Mis : - Mis : - Toxocara cati Toxocara cati

- - Ancylostoma ceylanicumAncylostoma ceylanicum

Parasit anjing / kucing Parasit anjing / kucing kadang-kadang dapat menghinggapi manusia kadang-kadang dapat menghinggapi manusia

Manusia = Hospes Aksidental Manusia = Hospes Aksidental

6. Vektor6. Vektor : : Suatu jasad (biasanya serangga) yang dapat menularkan Suatu jasad (biasanya serangga) yang dapat menularkan

penyakit / memindahkan parasit pada manusia atau binatang.penyakit / memindahkan parasit pada manusia atau binatang.

Mis : NyamukMis : Nyamuk Malaria, FilariaMalaria, Filaria

Lalat GlossinaLalat Glossina Penyakit Tidur AfrikaPenyakit Tidur Afrika

Istilah-istilah di ParasitologiIstilah-istilah di Parasitologi

7.7. Zoonosis :Zoonosis : Penyakit binatang yang dapat ditularkanPenyakit binatang yang dapat ditularkan

pada manusia, atau sebaliknyapada manusia, atau sebaliknya

Derajat ParasitismeDerajat Parasitisme

Simbiosis :Simbiosis : Keadaan yang menunjukkan kehidupan Keadaan yang menunjukkan kehidupan

bersama antara 2 jasad, yang saling bersama antara 2 jasad, yang saling memberikan keuntungan, dan tidak dapat memberikan keuntungan, dan tidak dapat dipisahkan lagi.dipisahkan lagi.

Cara Menulis ParasitCara Menulis Parasit

Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides Linnaeus 1758 Linnaeus 1758 Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides - Endoparasit- Endoparasit Disingkat : A. lumbricoides -- Obligat Obligat

- Monoksesn- Monoksesn- Permanen- Permanen

Nama Nama GenusGenus Dimulai dengan Dimulai dengan Huruf BesarHuruf BesarNama Nama Spesies Spesies Dimulai dengan Dimulai dengan Huruf kecilHuruf kecil

Morfologi parasitMorfologi parasit

Gejala klinis penyakit parasitikGejala klinis penyakit parasitik

elefantiasis skabies askariasis

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Penyakit parasitikPenyakit parasitik : masalah kesehatan : masalah kesehatan masyarakat negara tropis & sub tropis, termasuk masyarakat negara tropis & sub tropis, termasuk IndonesiaIndonesiaProgram pemberantasan & pencegahannya Program pemberantasan & pencegahannya tujuannya untuk memutus mata rantai siklus parasittujuannya untuk memutus mata rantai siklus parasit

Perlu pemahaman tentang siklus hidup parasit & Perlu pemahaman tentang siklus hidup parasit & patogenesis penyakitnya pada manusiapatogenesis penyakitnya pada manusiaParasit yang dalam siklus hidupnya penularanya Parasit yang dalam siklus hidupnya penularanya terjadi antara manusia ke manusia tanpa hospes terjadi antara manusia ke manusia tanpa hospes reservoar lebih mudah diberantas reservoar lebih mudah diberantas

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Dalam mempelajari siklus hidup parasit dapat Dalam mempelajari siklus hidup parasit dapat diketahui stadium stadium dalam siklus hidup diketahui stadium stadium dalam siklus hidup tsbtsb

dapat dipakai untuk dapat dipakai untuk diagnosisdiagnosis (stadium (stadium diagnosis), stadium yang memulai diagnosis), stadium yang memulai infeksi infeksi (stadium infektif) & stadium yang menyebabkan (stadium infektif) & stadium yang menyebabkan patogenesis/gejala klinis penyakit tsbpatogenesis/gejala klinis penyakit tsb

PATOGENITAS PATOGENITAS

PENYAKIT PARASITIKPENYAKIT PARASITIK

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

PATOGENITAS PENYAKIT PARASITPATOGENITAS PENYAKIT PARASIT- - Patogenitasnya bervariasi tergantung jenisPatogenitasnya bervariasi tergantung jenis

parasit (mis : protozoa, cacing atau serangga)parasit (mis : protozoa, cacing atau serangga)- - Faktor2 yang berhubungan dengan patogenitas parasitFaktor2 yang berhubungan dengan patogenitas parasit : :

- cara paparan & masuk ke dalam hospes - cara paparan & masuk ke dalam hospes - jumlah parasit yang menginfeksi- jumlah parasit yang menginfeksi

- virulensi- virulensi - penempelan pada jaringan hospes- penempelan pada jaringan hospes - replikasi- replikasi

- penghancuran sel & jaringan - penghancuran sel & jaringan - gangguan, penghindaran & inaktifasi sistim kekebelan- gangguan, penghindaran & inaktifasi sistim kekebelan

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Paparan & cara masuk ke dalam hospesPaparan & cara masuk ke dalam hospes : :

- Cara umum: melalui - Cara umum: melalui mulutmulut ( (oral ingestionoral ingestion) & ) & penetrasi melalui penetrasi melalui kulitkulit

/permukaan/permukaan

- Transmisi penyakit parasitik :- Transmisi penyakit parasitik :

a. melalui kontaminasi lingkungan yaitu dengan kotoran a. melalui kontaminasi lingkungan yaitu dengan kotoran

manusia & hewan sebagian besar terjadi secara manusia & hewan sebagian besar terjadi secara

fecal-oralfecal-oral (untuk infeksi cacing) & (untuk infeksi cacing) & penetrasipenetrasi larva melalui larva melalui

kulit (mis : infeksi cacing tambang & strongyloidiasis).kulit (mis : infeksi cacing tambang & strongyloidiasis).

b. melalui gigitan serangga (vektor), mis : malaria & filariasisb. melalui gigitan serangga (vektor), mis : malaria & filariasis

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Beberapa cara masuk parasitBeberapa cara masuk parasit : : Cara masukCara masuk contoh parasitcontoh parasit - - tertelan tertelan Giardia sp, E. histolytica,Giardia sp, E. histolytica, Cestoda, Cestoda, Nematoda, Nematoda, Cryptosporidium spCryptosporidium sp, ,

- - Penetrasi langsungPenetrasi langsung a. gigitan serangga malaria, filariasis, trypanosomiasis,a. gigitan serangga malaria, filariasis, trypanosomiasis, leishmaniasisleishmaniasis b. plasental b. plasental Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii c. parasit langsung cacing tambang, c. parasit langsung cacing tambang, S. stercoralis, S. stercoralis, menembus kulitmenembus kulit Schistosoma sp Schistosoma sp

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Penempelan & Replikasi parasitPenempelan & Replikasi parasit

- sebagian infeksi diawali dengan penempelan parasit- sebagian infeksi diawali dengan penempelan parasit

pada jaringan hospes diikuti dengan replikasipada jaringan hospes diikuti dengan replikasi

- penempelan parasit pada sel atau jaringan hospes - penempelan parasit pada sel atau jaringan hospes

bersifat bersifat non-spesifiknon-spesifik, dapat terjadi secara :, dapat terjadi secara :

a. mekanik (mis : antigen Duffy untuk a. mekanik (mis : antigen Duffy untuk P. vivaxP. vivax))

b. gigitan bagian mulut (mis: cac. tambang)b. gigitan bagian mulut (mis: cac. tambang)

c. interaksi antara struktur permukaan parasit (c. interaksi antara struktur permukaan parasit (adhesinsadhesins) &) &

reseptor2 sel spesifik hospes (reseptor2 sel spesifik hospes (glycoproteinglycoprotein) (mis; ) (mis; GiardiaGiardia

lamblialamblia))

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Setelah menempel pada sel spesifik & berbagai Setelah menempel pada sel spesifik & berbagai jaringan selanjutnya parasit memperbanyak diri jaringan selanjutnya parasit memperbanyak diri ((bereplikasibereplikasi) .) .

Replikasi dapat terjadi secara intraseluler & Replikasi dapat terjadi secara intraseluler & ekstraseluler hospesekstraseluler hospes

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Pengrusakan sel & jaringan hospesPengrusakan sel & jaringan hospes- Umumnya parasit mengawali proses penyakit dengan invasi Umumnya parasit mengawali proses penyakit dengan invasi

sel/jaringan diikuti replikasi & pengrusakan.sel/jaringan diikuti replikasi & pengrusakan.- Mekanisme patologik penyakit parasit dapat terjadi melalui :Mekanisme patologik penyakit parasit dapat terjadi melalui :

a. penghasilan produk toksin oleh parasit a. penghasilan produk toksin oleh parasit

(mis: endotoksin, amoebic ionophore)(mis: endotoksin, amoebic ionophore)

b. pengrusakan jaringan secara mekanik (mis : tekanan atrofi,b. pengrusakan jaringan secara mekanik (mis : tekanan atrofi,

pembendungan organ internal, migrasi jaringan)pembendungan organ internal, migrasi jaringan)

c. Imunopatology c. Imunopatology

(mis: hypersensitivitas, autoimun, perubahan2 metaplastik)(mis: hypersensitivitas, autoimun, perubahan2 metaplastik)

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Beberapa mekanisme patologik dalam penyakit parasitikBeberapa mekanisme patologik dalam penyakit parasitik : : MekanismeMekanisme ContohContoh 1. 1. produk parasit/racunproduk parasit/racun

- endotoksin - endotoksin P. falciparumP. falciparum

- proteinase, kolagenase - proteinase, kolagenase E, histolyticaE, histolytica, , Schistosoma spSchistosoma sp 2. 2. Pengrusakan jaringan secara mekanikPengrusakan jaringan secara mekanik - pembebndungan - pembebndungan A. lumbricoidesA. lumbricoides, cacing pita, filaria, cacing pita, filaria organ2 internal organ2 internal - tekanan atropi - tekanan atropi Echinococcus sp,Echinococcus sp, sistiserkus sistiserkus - migrasi jaringan larva cacing- migrasi jaringan larva cacing3. 3. ImunopatologyImunopatology - hypersensitivitas infeksi cacing- hypersensitivitas infeksi cacing

PENDAHULUAN PARASITOLOGIPENDAHULUAN PARASITOLOGI

Gangguan, penghindaran & inaktifasi Gangguan, penghindaran & inaktifasi pertahanan hospespertahanan hospes

- Pada saat parasit menginvasi sel/jaringan terjadi Pada saat parasit menginvasi sel/jaringan terjadi perlawanan sistem pertahanan tubuh hospes perlawanan sistem pertahanan tubuh hospes (seluler & humoral) dengan parasit parasit (seluler & humoral) dengan parasit parasit berusaha mempertahankan diri/menghindar dari berusaha mempertahankan diri/menghindar dari sistem kekebalan hospes. sistem kekebalan hospes.

- Caranya dapat dengan :Caranya dapat dengan : membentuk variasi antigenik, membentuk variasi antigenik, molecular mimicrymolecular mimicry

(meniru molokul) & menekan sitim imun(meniru molokul) & menekan sitim imun

DIAGNOSIS DIAGNOSIS LABORATORIUM LABORATORIUM

PENYAKIT PARASITIKPENYAKIT PARASITIK

Pendahuluan Parasilogi Pendahuluan Parasilogi Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit

FALSAFAH & PENDEKATANNYAFALSAFAH & PENDEKATANNYA

Dasar pendekatan diagnosis laboratorium Dasar pendekatan diagnosis laboratorium perasitologi tidak berbeda dengan pemeriksaan perasitologi tidak berbeda dengan pemeriksaan bagian mikrobiologibagian mikrobiologi

Pengobatan penyakit parasitik tergantung hasil Pengobatan penyakit parasitik tergantung hasil pemeriksaan lab.pemeriksaan lab.

Perlu ada komunikasi antara staf laboratorium Perlu ada komunikasi antara staf laboratorium dengan klinisi untuk kepentingan klinik setiap dengan klinisi untuk kepentingan klinik setiap prosedur diagnostik (mis: riwayat pasien, prosedur diagnostik (mis: riwayat pasien, menentukan jumlah & jenis spesimen serta )menentukan jumlah & jenis spesimen serta )

Pendahuluan Parasitologi Pendahuluan Parasitologi Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit

Klinisi harus mengetahui keterbatasan setiap Klinisi harus mengetahui keterbatasan setiap prosedur diagnosis pemeriksaan tersebut prosedur diagnosis pemeriksaan tersebut

Untuk melakukan pemeriksaan prosedur diagnostikUntuk melakukan pemeriksaan prosedur diagnostik

perlu tenaga terlatih dan ahliperlu tenaga terlatih dan ahli

Untuk melakukan prosedur diagnosis lab. Penyakit Untuk melakukan prosedur diagnosis lab. Penyakit parasitik diperlukan pemahaman tentang parasitik diperlukan pemahaman tentang siklus siklus hiduphidup & & patogenitaspatogenitas penyakitnya pada manusia. penyakitnya pada manusia.

Pendahuluan Parasitologi Pendahuluan Parasitologi Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit

Siklus hidup parasit seringkali berguna Siklus hidup parasit seringkali berguna sebagai sebagai clue clue untuk diagnosis penyakit untuk diagnosis penyakit parasit, mis : parasit, mis : Wuchereria bancrofti Wuchereria bancrofti mepunyai mepunyai periodisitas nokturna mikrofilaria berada periodisitas nokturna mikrofilaria berada dalam darah tepi malam hari dalam darah tepi malam hari sehingga pengambilan spesimen dapat sehingga pengambilan spesimen dapat dilakukan malam hari untuk melihat dilakukan malam hari untuk melihat parasitnya.parasitnya.

Pendahuluan Parasitologi Pendahuluan Parasitologi Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit Diagnosis Laboratorium Penyakit Parasit

Beberapa metode laboratorium untuk diagnosis Beberapa metode laboratorium untuk diagnosis penyakit parasitikpenyakit parasitik : :- pemeriksaan mikroskopik (sediaan basah, pewarnaan- pemeriksaan mikroskopik (sediaan basah, pewarnaan

permanen, konsentrasi tinja) permanen, konsentrasi tinja) - pemeriksaan serologi (deteksi antigen & antibody)- pemeriksaan serologi (deteksi antigen & antibody)- hibridisasi asam nukleat (pelacak & tehnik - hibridisasi asam nukleat (pelacak & tehnik

amplifikasi)amplifikasi)- kultur- kultur- inokulasi binatang- inokulasi binatang