29
1 [Date]

batuan fik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1. Lokasi Pengamatan: Lokasi 12. Warna Batuana Warna Segar: Kuning b Warna Lapuk: Kuning Kecoklatan3. Struktur: Masif4. Tekstura. Ukuran Butir: Pasir Sangat Halus (1/16-1/8 mm)b. Sortasi: Baikc. Kemas: Terbukad. Roundness: Roundede. Porositas: Sedang5. Komposisi Minerala. Fragmen: Pasir Kuarsab. Matrik: Lanau, Lempungc. Semen: Oksidabesi6. Jenis Batuan: Batuan Sedimen Klastik7. Nama Batuan: Batupasir Sangat Halus8. GambarKeterangan :1.Pasir Kuarsa2.Lanau3.Lempung4.Oksida Besi

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1. Lokasi Pengamatan: Lokasi 12. Warna Batuana Warna Segar: Kuningb Warna Lapuk: Kuning Kecoklatan3. Struktur: Masif4. Tekstura. Ukuran Butir: Pasir Sedang (1/4-1/2 mm),Pasir Halus (1/8-1/4 mm)b. Sortasi: Baikc. Kemas: Tertutupd. Roundness: Angulare. Porositas: Sedang5. Komposisi Minerala. Fragmen: Batupasir Sedangb. Matriks: Batupasir Halusc. Semen: Oksida Besi6. Jenis Batuan: Batuan Sedimen Klastik 7. Nama Batuan: Batupasir Sedang-Halus8. GambarKeterangan :1. Batupasir Sedang2. Batupasir Halus3. Oksida Besi

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 32.Warna Batuana. Warna segar: Hitam Keabu-abuanb. Warna lapuk: Hijau3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Holokristalinb. Granularitas: Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral - Subhedrald. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Piroksin 25%, Hornblende 15%, Biotit 15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan: Andesit8.Gambar BatuanKeterangan :1. Kuarsa 4. Biotit2. Piroksin 3. Hornblende

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 32.Warna Batua. Warna segar: Hitam b. Warna lapuk: Hitam kehijauan3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Holokristalinb. Granularitas:Fanerikc. Bentuk Kristal:Subhedrald. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Plagioklas 30%, Kuarsa 10%, Piroksin 5%6.Jenis Batuan:Batuan Beku Basa7.Nama Batuan:Gabro8.Gambar Batuan Keterangan :1. Plagioklas2. Kuarsa3. Piroksin

DESKRIPSI BATUAN1.Lokasi Pengamatan: Lokasi 12.Warna Batuana. Warna Segar: Abu-abu Kehitamanb. Warna Lapuk: Coklat3.Struktur: Sedimen Primer (Masif)4.Tekstura. Ukuran Butir: Lempungb. Sortasi: Baikc. Kemas : Tertutupd. Porositas : Buruke. Rounded: Sub-Rounded5.Komposisi Minerala. Fragmen: -b. Matrik: Lempungc. Semen: Oksida Besi6.Jenis Batuan: Sedimen Klastik7.Nama Batuan : Batulempung8.Gambar :

DESKRIPSI BATUAN1.Lokasi Pengamatan: Lokasi 12.Warna Batuana. Warna Segar: Putih Kehitamanb. Warna Lapuk: Putih3.Struktur: Paralel bedding4.Tekstura. Ukuran Butir: Lanaub. Sortasi: Baikc. Kemas : Tertutupd. Porositas : Buruke. Rounded: Sub-Rounded5.Komposisi Minerala. Fragmen: -b. Matrik: Lanauc. Semen: Oksida Besi6.Jenis Batuan: Sedimen Klastik7.Nama Batuan : Batulanau8.Gambar :

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 22.Warna Batuana. Warna segar: Hitam Kemerahanb. Warna lapuk: Hitam3.Struktur Batuan:Masif Lamnular4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Holokristalinb. Granularitas: Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral - Subhedrald. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Fe 60%, Piroksin 10%, Hornblende 15%, Biotit 15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku intermediet7.Nama Batuan: Hematit8.Gambar BatuanKeterangan : 1. Plagioklas2. Piroksin3. Andesit4. Oksida besi

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 12.Warna Batuana. Warna segar: Hitam Kehijauanb. Warna lapuk: Hijau3.Struktur Batuan:Masif4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Holokristalinb. Granularitas: Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral - Subhedrald. Relasi:Equigranular 5.Komposisi Mineral:Fe 40%, Krom 25%, Hornblende 15%, kuarsa 15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet7.Nama Batuan: Hematit8.Gambar BatuanKeterangan : 1. Kuarsa2. Oksida besi3. Krom

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 22.Warna Batuana. Warna segar: Kuning Keemasanb. Warna lapuk: Hitam Kekuningan3.Struktur Batuan:4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:b. Granularitas: c. Bentuk Kristal:d. Relasi: 5.Komposisi Mineral:15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku 7.Nama Batuan: Pyrite8.Gambar BatuanKeterangan : 1. 2. 3. 4.

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 12.Warna Batuana. Warna segar: Hitam Keabu-abuan b. Warna lapuk: Hitam3.Struktur Batuan:4.Tekstur a. Derajat Kristalisasi:b. Granularitas: c. Bentuk Kristal:d. Relasi: 5.Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Piroksin 25%, Hornblende 15%, Biotit 15%6.Jenis Batuan:Batuan Beku 7.Nama Batuan: Magnetit8.Gambar BatuanKeterangan : 1. 2. 3. 4.

DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN

1.Lokasi Pengamatan:Lokasi 12.Warna Batuana. Warna segar: Putihb. Warna lapuk: Putih kekuningan3.Struktur Batuana. Foliasi:-b. Non foliasi: Granulose4. Tekstura. Kristaloblastik:Granoblastikb. Palimset:- 5.Komposisi Minerala. Mineral stress: -b. Mineral Anti stress: Kuarsa6.Jenis Batuan:Batuan Beku intermediet7.Nama Batuan: Kuarsit8.Gambar BatuanKeterangan : 1. Kuarsa

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.KuarsitGENESA DAN KEGUNAANKuarsa adalah mineral kedua yang paling melimpah di kerak benua bumi, setelah feldspar. Hal ini terdiri dari kerangka kontinu tetrahedra silikon-oksigen SiO4, dengan oksigen masing-masing yang dibagi antara dua tetrahedra, memberikan SiO2 formula secara keseluruhan.Pada suhu permukaan dan tekanan, kuarsa adalah bentuk paling stabil silikon dioksida. Kuarsa akan tetap stabil sampai dengan 573C pada 1 kilobar tekanan. Mineral ini memiliki strukturkristalhexagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), sering mineral ini disebut juga silica. Bila terbentuk pada temperature di atas 5730C. Bentuk umum kuarsa adalah prismasegienam yang memiliki ujung piramida segienam atau memiliki bentuk setangkap piramida yang 12 buah jumlah bidangnya pada temperature tinggi. Mineral ini bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau bila terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang digunakan sebagai permata.

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.Hematit MerahGENESA DAN KEGUNAANHematit Merah merupakan mineral yang kaya akan fe, berwarna hitam untuk baja atau perak abu-abu, coklat sampai coklat kemerahan, atau merah. Hal ini ditambang sebagai bijih besi utama. Varietas mencakup bijih ginjal, martite (pseudomorfosa setelah magnetit), besi bangkit dan specularite (hematite specular). Sedangkan bentuk hematit bervariasi, mereka semua memiliki garis karat-merah. Hematit lebih sulit dari pada besi murni, namun jauh lebih rapuh. Maghemite adalah hematit-magnetit dan mineral oksida terkait.Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrothermal temperatur tinggi dan metamorfisme kontak dalam lingkungan sedimen. Manfaatnya sebagai sumber logam besi digunakan sebagai bubuk pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang berwarna hitam dapat dibuat batu permata.

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.Hematit HijauGENESA DAN KEGUNAANHematit Hijau adalah mineral berupa besi (III) oksida (Fe 2 O 3), Penyebab warnanya menjadi hijau adalah karena mineral hematit teroksidasi, bercampur dangan fe dan krom yang timbul atau keluar ke permukaan. mineral ini juga salah satu dari beberapa oksida besi. Hematite mengkristal dalam rombohedral sistem, dan memiliki sama kristal struktur sebagai ilmenit dan corundum. Hematite akan membentuk ilmenit lengkap larutan padat pada suhu di atas 950 C. Kegunaan dari hematite adalah sebagai bahan campuran bijih.

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.PyriteGENESA DAN KEGUNAANPyrite adalah mineral sulfida yang paling umum. Pyrite namanya berasal daribahasa Yunani (purites), yang artinya api atau dalam api. Pada zaman Romawi kuno, nama ini diaplikasikan untuk beberapa jenis batu yang akan menciptakan percikan ketika menyerang terhadap baja, pliny the elder dijelaskan salah satu dari mereka sebagai nakal, hampir pasti referensi ke apa yang kita sebut pirit. Dengan Georgius agricola waktu istilahitu menjadi istilah generik untuk semua mineral sulfida. Pyrite biasanya ditemukan berasosiasi dengan sulfida lain atauoksidapadaurat kuarsa,batuan sedimen danbatuan metamorf dan juga dibatubaratempat tidur dan sebagai mineral pengganti difosil.Meskipun dijuluki emas palsu, pyrite kadang-kadang ditemukan dalam hubungan dengan sejumlah kecilemas.Emas danarsenterjadi sebagai substitusi digabungkan dalam struktur pirit.

GENESA BATUAN

Gambar 4.53.Batupasir Sangat HalusGENESA DAN KEGUNAAN Batupasir sangat halus terbentuk dari batuan induk yang mengalami proses pelapukan oleh media air. Batuan induk itu kemudian tertransportasi menuju tempat yang terdapat cekungan sedimen. Karena air yang membawa batuan induk ini sangat deras sehingga butiran butiran dari batuan itu tersedimentasi dengan jarak jauh dari batuan induk Derajat pemilahannya yang baik dipengaruhi oleh jarak transportasi batuan yang jauh karena semakin jauh transportasi yang terjadi maka penggerusan terhadap butiran batuan pun akan semakin besar yang mengakibatkan ukuran butir akan semakin halusSemen dari batupasir sangat halus adalah oksidabesi. Hal ini bisa terjadi mengingat jalur transportasinya jauh sehingga sepanjang perjalanan itu air tidak hanya membawa kuarsa sebagai mineral utama namun juga mineralmineral lainnya seperti lempung dan bahkan oksidabesi. Oleh sebab itulah batuan ini tidak dominan sekali kuarsanya namun juga ada lempung sebagai matrik dan Oksida besi sebagai semennya. Batupasir sangat halus dapat dimanfaatkan untuk bahan konstruksi ringan, untuk bahan baku berbagai industri, misalnya gelas kaca, refractory dan keramik serta pengecoran logam, cukup bagus jika digunakan sebagai reservoir minyak bumi, air dan gas.

GENESA BATUAN

Gambar 4.55.Batupasir Sedang Halus

GENESA DAN KEGUNAAN Batupasir ini terbentuk dari batuan induk, yang mana akibat dari proses pelapukan batuan tersebut dengan bantuan air sebagai medianya tertransportasi menuju tempat yang ada cekungannya ataupun suatu daratan yang jaraknya sedang. Karena air yang membawa batuan induk tersebut begitu deras, maka butiran-butiran itu mengalami penggerusan. Kemudian butiran-butiran tersebut akan mengendap serta mengalami sedimentasi yang membentuk batupasir sedang.Batupasir memiliki nilai ekonomis tinggi yang paling sederhana di pergunakan sebagai bahan bangunan. Batupasir sedang memiliki porositas yang menengah sehingga dapat dijadikan alat resevoar minyak bumi, air dan gas. Banyak bahan-bahan yang bernilai ekonomis terperangkap dalam batupasir, misalnya bijih tembaga, bijih timah, bijih emas, dan masih banyak lagi yang lainnya.

GENESA BATUAN

Gambar 2.15. AndesitGENESA DAN KEGUNAANAndesit banyak terdapat sebagai lava dan terjadi sebagai intrusi sekunder sebagai dike. Gunung api di Jawa pada umumnya bersifat andesit. Secara genetik andesit termasuk batuan vulkanik, sehingga pada saat terjadi penurunan suhu yang sangat cepat, maka terbentuk kristal yang sebagian ( hipokristalin ). Granularitas dari batuan andesit biasanya fanerik ( halus ) di dalam bentuk yang euhedralsubhedral.Komposisi dari mineralogi batuan andesit mirip dengan batuan diorit, dimana pada andesit lebih banyak kuarsa dan plagioklas dari jenis andesin. Kegunaan pada andesit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan ametis, avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis. Andesit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelas, kaca serta beberapa batu perhiasan.

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.GabroGENESA DAN KEGUNAANKelompok batuan dalam yang sering disebut gabro, yang memiliki warna hitam kehijauan, dengan sifat batuannya tergolong basa, strukturnya masif atau pejal, derajat kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu holokristalin dimana mineral penyusun dari gabro yaitu mayoritas adalah semuanya mineral kristalin, tekstur faneritik, susunan mineralnya seragam kasar. Gabro terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana, berwarna gelap karena sebagian besar mineral penyusunnya adalah piroksin dan olivin. Kegunaan gabro sebagai bahan baku industri poles tegel, ornamen, bahan bangunan/pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan).

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.MagnetitGENESA DAN KEGUNAANMagnetit merupakan salah satu mineral golongan oksida. Dimana mineral ini terbentuk dari ubahan mineral besi. Magnetit merupakan tipe endapan besi yang termasuk tipe endapan marine yang berupa oksida besi.Hematit merupakan ubahan dari Pirite, limonit dan hematite dan suderite. Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800 oC - 900oC, maka mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan zircon. Hematit dan pyrite.

Magnetite adalah ferrimagnetic dengan rumus kimia Fe 3 O 4, salah satu dari beberapa oxides besi dan anggota dari spinel grup. Kimia IUPAC adalah nama besi (II, III) oksida kimia umum dan nama-ferric oksida besi. Formula untuk magnetite mungkin juga ditulis sebagai FeO Fe 2 O 3, yang merupakan salah satu bagian wstite (FeO) dan satu bagian bijih besi (Fe 2 O 3).

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.LanauGENESA DAN KEGUNAANLanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di antara pasir dan lempung. Lanau dapat membentuk endapan yang mengapung di permukaan air maupun yang tenggelam. Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir. Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan dan regolit secara kimiawi maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost) dan haloclasty Proses utama melibatkan abrasi, baik padat (oleh gletser), cair (pengendapan sungai), maupun oleh angin. Di wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup tinggi. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris kadang-kadang disebut sebagai rock flour ("bubuk batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.

Kriteria menurut Skala Udden-Wentworth, ukuran partikel lanau berada di antara 3,9 sampai 62,5 m, lebih besar daripada lempung tetapi lebih kecil daripada pasir. ISO 14688 memberi batasan antara 0,002 mm dan 0,063 mm, lempung harus lebih kecil dan pasir lebih besar. Pada kenyataannya, ukuran lempung dan lanau sering kali saling tumpang tindih, karena keduanya memiliki bangunan kimiawi yang berbeda. Lempung terbentuk dari partikel-partikel berbentuk datar/lempengan yang terikat secara elektrostatik. Kriteria USDA, yang diadopsi oleh FAO, memberi batas ukuran 0,05 mm untuk membedakan pasir dari lanau.

GENESA BATUAN

Gambar 2.20.LempungGENESA DAN KEGUNAANLempung atau tanah liat adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya. Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua lapis golongan oksida silikon yang mengapit satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan memuai saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.

Batu lempung adalah batuan sediment klastik yang terbentuk dari hasil pengompakan lempung dan lanau, ukuran butirnya halus sehingga batuannya terlihat homogen. Batulempung adalah halus dan umumnya terasa lembut, tetapi beberapa pasir halus atau lanau kasar mungkin membuat terasa griity.Batulempung umumnya dijumpai pelapisan sedimen. Batuan yang komposisinya sama tetapi mempunyai ketebalan dan lapisan yang berbentuk blok dapat disebut batulumpur, warna dari batulempung dan batulumpur antara ungu, hijau, merah, dan cokelat.

22