Upload
lykhanh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
37
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Sesuai dengan kerangka pikir yang dirancang, untuk dapat melihat rumusan
STP dan bauran pemasaran SIVA yang tepat maka akan dibahas terlebih dahulu
kondisi persaingan yang ada di industri Home Automation ini melalui analisis teori
Five Competitive Forces dari Michael Porter. Hasil analisis ini dapat menunjukkan
seberapa menarik atau tidaknya dari industri Home Automation ini dilihat dari sisi
persaingan yang ada.
Untuk mengetahui sejauh mana metoda customer-focus diminati oleh
masyarakat sekarang ini, penulis menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan fakta
– fakta dilapangan dengan membidik responden yang dituju oleh perusahaan Home
Automation yang menggunakan product-focus. Penyebaran kuesioner dilakukan pada
daerah Jakarta dan sekitarnya sesuai dengan responden yang sedang di tuju oleh team
pemasaran perusahaan Home Automation PT. Kluege International. Pengisian
kuesioner juga dilakukan dengan intensif sekali, dikarenakan sasaran responden yang
dituju merupakan responden yang agak sulit untuk di temui. Sehingga kuesioner
38
diberikan bersamaan dengan team pemasaran tersebut sedang mengadakan
pertemuan dengan responden.
Jumlah kuesioner yang terkumpul dari responden sebanyak 50 lembar, selain
itu dari kuesioner interview atau pembicaraan mengenai pertanyaan yang masih
relevan dengan jawaban dari responden juga didapatkan disini. Hal ini dapat
digunakan untuk memberikan masukkan yang baik dalam memutuskan
menggunakan metoda SIVA sebagai pendekatan selain 4P.
Kuesioner yang dibagikan kepada responden bertujuan untuk mengetahui
persepsi konsumen secara menyeluruh terhadap industri Home Automation yang
langsung diarahkan kepada metoda bauran pemasaran SIVA.
Analisis dari kuesioner akan digunakan untuk memberikan rujukan baru
mengenai STP sehingga dapat digunakan kepada masyarakat nantinya serta
masukkan untuk penggunaan metoda SIVA di Indonesia.
4.2 Analisa Five Forces Porter berdasarkan Bauran
Pemasaran SIVA
Menurut teori Five Competitive Forces dari Michael Porter, ada lima sisi
yang dapat dilihat dalam menganalisis kondisi persaingan yang ada, yakni ancaman
39
pendatang baru, kekuatan tawar – menawar dari konsumen maupun dari pemasok,
persaingan didalam bisnis sejenis, ancaman produk subsitusi.
4.2.1 Persaingan dalam bisnis sejenis
Persaingan yang dihadapi dalam bisnis Home Automation pada saat ini sangat
tinggi, karena:
• Pesaing aktif dalam membuat langkah – langkah konkrit untuk
meningkatkan posisi di pasar dan kinerja bisnis mereka dengan
melakukan ekspansi.
• Pertumbuhan permintaan pembeli menjadi selektif akan produk yang
ditawarkan.
• Pesaing dan beberapa diantaranya memiliki kompetensi yang lebih
unggul didalam R&Dnya.
• Switching cost dari pelaku bisnis yang tinggi untuk beralih ke bisnis
Home Automation ini seiring meningkatnya pengetahuan mayarakat
akan Home Automation bertambah.
• Pesaing yang ada sekarang ini melakukan langkah – langkah agresif
untuk menjatuhkan posisi dan market share, yaitu dengan
memberikan isu – isu yang tidak baik dan bersifat menjatuhkan.
40
4.2.2 Ancaman pendatang baru
Ancaman pendatang baru juga tergolong rendah, karena:
• Belum semaraknya segmen pasar ini dan untuk memulainya mereka
membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkompeten dibidang
tersebut.
• Segmentasi pasar yang sangat khusus kriterianya.
• Hambatan untuk masuk kedalam industri Home Automation ini juga
tinggi, dikarenakan membutuhkan banyak kompetensi diberbagai bidang.
• Pendatang baru dapat berharap hanya untuk memenangkan proyek saja
tanpa memikirkan laba dan operasional proyeknya.
• Para pesaing yang ada didalam industri ini akan menghadapi kesulitan
untuk memposisikan diri pada industri Home Automation karena faktor
pengetahuan masyarakat yang rendah akan Home Automation.
• Membutuhkan finansial yang kuat untuk memulainya
4.2.3 Ancaman produk pengganti
Ancaman produk dan layanan subsitusi yang dihadapi bisnis Home Automation
ini tergolong rendah, karena:
• Satu – satunya produk subsitusi yang mengancam Home Automation ini
adalah jasa pembantu Rumah Tangga.
41
• Sumber daya manusia masih tergolong sangat murah sekali.
• Beberapa produk Home Automation memiliki kinerja dan fitur yang
seimbang atau bahkan lebih baik.
• Switching cost yang berbeda jauh bagi konsumen dalam beralih ke Home
Automation
• Produk atau jasa yang ditawarkan digantikan dengan solusi yang
terintegrasi dan dapat dikostumisasikan.
4.2.4 Kekuatan tawar – menawar dari pemasok
Kekuatan tawar – menawar dari pemasok Home Automation dapat dikatakan
tinggi, karena:
• Produk Home Automation dari pemasok merupakan barang yang ekslusif
yang didominasi oleh sebuah merek dan disediakan dari pemasok
tersebut.
• R&D produk lainnya yang diciptakan untuk mempermudah
pengintegrasian dibuat dari bahan – bahan local yang mudah didapat di
Indonesia.
• Switching cost perusahaan yang tinggi dalam mengganti supplier tersebut.
• Mengambil produk dari pemasok dalam jumlah kuantitas yang besar
merupakan tuntutan dari pemasok.
42
• Waktu pengiriman barang yang lama, karena melalui proses birokrasi
impor barang masuk ke Indonesia.
4.2.5 Kekuatan tawar – menawar dari konsumen
Kekuatan tawar – menawar dari konsumen ini sedang, karena:
• Switching cost yang rendah bagi konsumen dalam beralih ke pesaing lain,
dikarenakan solusi yang diinginkan bisa di kostumisasikan.
• Pertumbuhan pasar Home Automation yang belum pesat sehingga
konsumen belum mempunyai banyak pilihan.
• Pengertian konsumen didalam mengetahui fungsional dari Home
Automation dan kompetensi dalam memberikan solusi kepada konsumen.
• Konsumen dapat membicarakan dan menegoisasikan kembali jenis solusi
sampai pada titik akhir solusi yang disepakati bersama.
• Konsumen meminta diskon atau promosi yang kompetitif untuk menarik
minat daya beli konsumen.
4.3 Pengumpulan data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara membagikan kuesioner
sebanyak 50 (lima puluh) lembar kepada responden melalui seleksi yang ketat,
43
dimana responden yang terpilih memiliki kriteria SES jauh diatas kelas A, dengan
demikian informasi yang didapatkan lebih terfokus sehingga analisa yang akan
dilakukan lebih tepat.
Analisa tahap awal ini terbagi menjadi ,yaitu:
1. mengenai data –data responden
2. mengenai minat responden melalui bauran pemasaran SIVA
3. mengenai keinginan responden akan kebutuhan Home Automation
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi dari responden
apakah pendekatan kearah solusi lebih yang diinginkan oleh konsumen Home
Automation dibandingkan pendekatan kearah produk.
4.4 Data Responden
Responden dari hasil kuesioner merupakan hasil seleksi yang tidak bisa
diambil secara acak, selain terbatasnya responden juga dihadapkan dengan kendala
untuk bertemu dengan responden secara langsung. Cara pendekatan kepada
responden yang paling tepat adalah mengikuti alur dari bagian pemasaran. Untuk
menawarkan Home Automation kepada konsumen diperlukan direct marketing yang
intensif. Sehingga untuk mendapatkan informasi yang tepat adalah dengan masuk
dan menyertakan kuesioner serta mendampingi konsumen dalam menjawab
kuesioner tersebut.
44
4.4.1 Data Umum Responden
Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden
Pada gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa kaum pria lebih mendominasi
selain itu rentang umur yang lebih banyak adalah yang diantara dan diatas
usia produktif, akan tetapi karena yang dihadapi adalah bidang properti yang
biasanya memakan waktu cukup panjang dan melelahkan dalam
pelaksanaannya. Hal ini menyebabkan tugas selanjutnya didelegasikan
kepada tangan kanan dari mereka atau orang kepercayaan mereka bahkan istri
mereka yang terlibat didalam membangun rumah mereka.
Dari Gambar 4.3 dan 4.4 terlihat bahwa responden merupakan
kalangan yang sangat terpelajar dan dari jenis pekerjaan mereka terlihat
bahwa kebanyakan responden orang yang professional dibidangnya masing –
masing, sehingga mereka dapat memberikan tanggapan yang positif kepada
informasi yang mereka sampaikan.
Pria76%
Wanita24%
Jenis Kelamin Responden
45
Gambar 4.2 Usia Responden
Gambar 4.3 Pendidikan Responden
Usia < 30 Tahun6%
Usia 31 ‐40 Tahun
30%
Usia 41 ‐ 50 Tahun36%
Usia 51 ‐ 60 Tahun18%
Usia > 60 Tahun10%
Usia Responden
Pendidikan SMU8%
Pendidikan Diploma18%
Pendidikan S144%
Pendidikan S2 keatas30%
Pendidikan Responden
46
Gambar 4.4 Pekerjaan Responden
Gambar 4.5 Domisili Responden
Pada Gambar 4.5 menunjukkan daerah domisili yang paling menarik
untuk dijadikan tempat tinggal mewah yang memang rata – rata hunian
Pekerjaan Mahasiswa
0%
Pekerjaan Karyawan
18%
Pekerjaan Wiraswasta
54%
Pekerjaan Ibu rumah Tangga
28%
Pekerjaan Responden
Domisili Jakarta Utara26%
Domisili Jakarta Barat10%
Domisili Jakarta Selatan20%
Domisili Jakarta Timur6%
Domisili Jakarta Pusat30%
Domisili Lain8%
Domisili Responden
47
mewah dijakarta berada di daerah Jakarta Pusat dan Utara serta diikuti oleh
bagian Selatan.
Gambar 4.6 Pengeluaran Kotor Responden
Pada Gambar 4.6 menunjukkan tingkat rata – rata pengeluaran per
bulan dari responden yang tingkat SES diatas kelas A, hal ini menunjukkan
tingkat kapasitas kemampuan belanja mereka setiap bulannya.
Pada Gambar 4.7 menunjukkan bagaimana responden mengenal
Home Automation atau bahkan sampai membelinya. Terlihat efek WOM
mengambil peran besar dalam menyampaikan dari mulut ke mulut lainnya.
Sedangkan dari iklan atau majalah malah terlihat kecil sekali. Sedangkan
responden yang baru saja mengetahui mendapatkan persentase yang cukup
besar 12% dari total responden.
Pengeluaran Kotor < Rp. 5 ‐
10 Juta18%
Pengeluaran Kotor Rp. 10 ‐
20 Juta48%
Pengeluaran Kotor Rp. 20 ‐
40 Juta30%
Pengeluaran Kotor > Rp. 40
Juta4%
Pengeluaran Kotor Responden
48
Gambar 4.7 Cara Responden Mengenal Home Automation
Gambar 4.8 Faktor pendorong menggunakan Home Automation
Mengenal home
automation dari Baru Saja
12%
Mengenal home
automation dari Teman
22%Mengenal home
automation dari Desain Interior
/ Arsitek52%
Mengenal home
automation dari Majalah
10%
Mengenal home
automation dari Lainnya
4%
Mengenal Home Automation
Faktor yang mendorong Teknologi
8%Faktor yang mendorong
Harga20%
Faktor yang mendorong Gengsi14%
Faktor yang mendorong Kemudahan
16%
Faktor yang mendorong Gaya Hidup
26%
Faktor yang mendorong Keamanan
16%
Faktor pendorong menggunakan home automation
49
Dari Gambar 4.8 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi penggerak
paling besar dari para responden untuk menggunakan Home Automation
didorong oleh gaya hidup yang mulai berubah, selain itu keputusan mereka
untuk menggunakan Home Automation ini dikarenakan harganya serta
kemudahan dan keamanan.
4.4.2 Data Wawasan Responden
4.4.2.1 Solusi (Solution)
Gambar 4.9 Solusi yang paling diinginkan untuk rumah Responden
Pada Gambar 4.9 menunjukkan banyak responden yang merespon
positif terhadap solusi yang mereka inginkan untuk rumah mereka yang
berhubungan langsung dengan Gambar 4.8. Bahwa mereka setuju dengan
masalah dirumah mereka dapat di selesaikan dengan Home Automation,
Pertanyaan No 11 tidak setuju
0%
Pertanyaan No 11 kurang setuju32%
Pertanyaan No 11 setuju46%
Pertanyaan No 11 sangat setuju22%
Solusi
50
beberapa yang paling signifikan adalah merubah gaya hidup mereka sekaligus
dengan harga yang terjangkau.
Pada Gambar 4.10 menunjukkan respon dari responden terhadap
produk orientasi saja atau solusi orientasi. Banyak responden yang lebih
setuju dengan solusi sebagai jalan keluar untuk Home Automation mereka
dibandingkan dengan melihat hanya pada produk yang ditawarkannya.
Gambar 4.10 Solusi dibandingkan dengan Produk
Pada Gambar 4.11 menunjukkan bahwa responden masih lebih
menyukai produk yang mereka akan pakai bisa digabungkan dengan Home
Automation. Untuk itu mereka akan meminta pendapat serta rekomendasi
produk – produk seperti apa saja yang dapat di integrasikan kedalam Home
Automation.
Pertanyaan No 12 tidak setuju
10%Pertanyaan No 12 kurang setuju18%
Pertanyaan No 12 setuju28%
Pertanyaan No 12 sangat setuju44%
Solusi
51
Gambar 4.11 Produk dapat di gabungkan kedalam Home Automation
Gambar 4.12 Solusi sebagai kostumisasi produk - produk
Pada Gambar 4.12 menunjukkan bahwa banyak responden yang
menginginkan solusi yang bisa menggabungkan dengan beberapa merek
produk untuk berbagai aplikasi disekitar rumah tersebut.
Pertanyaan No 13 tidak setuju
10% Pertanyaan No 13 kurang setuju8%
Pertanyaan No 13 setuju34%
Pertanyaan No 13 sangat setuju48%
Solusi
Pertanyaan No 14 tidak setuju
0%
Pertanyaan No 14 kurang setuju10%
Pertanyaan No 14 setuju42%
Pertanyaan No 14 sangat setuju48%
Solusi
52
Gambar 4.13 Solusi lengkap untuk Home Automation
Pada Gambar 4.13 menunjukkan bahwa responden lebih memilih dan
menginginkan solusi – solusi yang langsung dapat menyelesaikan masalah
didalam rumahnya. Hal ini dikarenakan banyak yang memberikan
keunggulan dari produk – produk yang ditawarkan kepada konsumen tersebut
akan tetapi tidak menjawab keseluruhan dari keinginan konsumen tersebut.
Gambar 4.14 Solusi lengkap untuk fungsionalitas keseharian
Pertanyaan No 15 tidak setuju
6%Pertanyaan No 15 kurang setuju14%
Pertanyaan No 15 setuju46%
Pertanyaan No 15 sangat setuju34%
Solusi
Pertanyaan No 16 tidak setuju
4%Pertanyaan No 16 kurang setuju20%
Pertanyaan No 16 setuju42%
Pertanyaan No 16 sangat setuju34%
Solusi
53
Pada Gambar 4.14 menunjukkan bahwa responden menginginkan
kegiatan kesehariannya dapat digantikan dengan fungsi dari Home
Automation. Kegiatan kesehariannya itu mulai dari menyiram tanaman secara
otomatis dan segala kegiatan yang dilakukan tiap – tiap harinya.
Pada Gambar 4.15 menunjukkan responden lebih menginginkan
solusi tersebut juga dapat dikostumisasikan, sehingga akan menjadi lebih
banyak tepat gunanya untuk keseharian aktivitas mereka.
Gambar 4.15 Keinginan dari pembeli solusi
Pada Gambar 4.16 menunjukkan konklusi responden terhadap
menawarkan solusi kepada pembeli, dengan pendekatan – pendekatan
kostumisasi yang mereka inginkan untuk solusi rumah mereka.
Pertanyaan No 17 tidak setuju
12%
Pertanyaan No 17 kurang setuju30%
Pertanyaan No 17 setuju32%
Pertanyaan No 17 sangat setuju26%
Solusi
54
Gambar 4.16 Solusi sebagai cara terbaik untuk pendekatan ke pembeli
Dari penjelasan Gambar 4.9 sampai 4.16 diatas, Banyak responden
yang memberikan masukkan, dimana mereka lebih jelas melihat secara solusi
dibandingkan dengan produk, karena produk banyak terhalang hambatan
seperti tidak bisanya antara produk digabungkan dengan Home Automation.
Akan tetapi dengan solusi mereka melihat dengan jelas fungsionalnya dan
mereka juga sekaligus mendapatkan rekomendasi produk yang mampu
digabungkan atau mereka dapat menanyakan produk yang mereka punyai
sekarang mengenai kemampuannya produk tersebut di integrasikan dengan
Home Automation.
4.4.2.2 Informasi (Information)
Pertanyaan No 18 tidak setuju
24%
Pertanyaan No 18 kurang setuju20%
Pertanyaan No 18 setuju40%
Pertanyaan No 18 sangat setuju16%
Solusi
55
Gambar 4.17 Ketertarikkan kepada Home Automation
Pada Gambar 4.17 menunjukkan kepada kita bahwa responden tidak
mau melihat bagaimana sistem itu berfungsi, yang mereka mau tahu hanya
bisa atau tidaknya solusi yang mereka inginkan dapat direalisasikan.
Gambar 4.18 Promosi harga kompetitif
Pada Gambar 4.18 menunjukkan kepada kita bahwa responden sangat
sensitive sekali dengan harga Home Automation ini, dan mereka sangat
Pertanyaan No 19 tidak setuju
16%
Pertanyaan No 19 kurang setuju36%
Pertanyaan No 19 setuju28%
Pertanyaan No 19 sangat setuju20%
Informasi
Pertanyaan No 20 tidak setuju
12%Pertanyaan No 20 kurang setuju8%
Pertanyaan No 20 setuju52%
Pertanyaan No 20 sangat setuju28%
Informasi
56
tertarik sekali dengan diskon dari promosi yang ditawarkan serta harga yang
kompetitif.
Pada Gambar 4.19 responden lebih bersifat menolak edukasi di dalam
promosinya untuk mereka dan cenderung lebih kearah harga seperti yang kita
lihat pada Gambar 4.18. akan tetapi mereka setuju untuk diberikan edukasi
kepada masyarakat banyak bukan melalui promosi melainkan media iklan.
Gambar 4.19 Promosi yang lebih edukatif
Pada Gambar 4.20 diatas menunjukkan bahwa responden sangat
merespon sekali ketika mereka mengetahui fungsionalitas, sehingga mengacu
kepada bergunanya sistem ini untuk mereka gunakan di kesehariannya.
Pertanyaan No 21 tidak setuju
32%
Pertanyaan No 21 kurang setuju32%
Pertanyaan No 21 setuju24%
Pertanyaan No 21 sangat setuju12%
Informasi
57
Gambar 4.20 Hubungan fungsional dengan bergunanya Home
Automation
Gambar 4.21 Informasi mengenai Home Automation di masyarakat
Pada Gambar 4.21 menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui
mengenai Home Automation bahkan terkadang mereka mengetahuinya dari
pihak ketiga atau dari teman –temannya, bahkan pada saat responden sedang
berada di luar negeri.
Pertanyaan No 22 tidak setuju
12%
Pertanyaan No 22 kurang setuju16%
Pertanyaan No 22 setuju34%
Pertanyaan No 22 sangat setuju38%
Informasi
Pertanyaan No 23 tidak setuju
44%
Pertanyaan No 23 kurang setuju28%
Pertanyaan No 23 setuju12%
Pertanyaan No 23 sangat setuju16%
Informasi
58
Gambar 4.22 Informasi membantu menentukan Solusi
Pada Gambar 4.22 menunjukkan bahwa responden sangat antusias
ketika mengetahui yang sebenarnya Home Automation. Dengan demikian
mereka dapat dengan mudah meminta solusi untuk diaplikasikan keseharian
aktivitas mereka. Dengan harapan bahwa jika informasi tersebut dapat
disampaikan dengan baik akan memberikan responden bayangan yang jelas
nantinya seperti apa rumah yang akan mereka tinggal.
Gambar 4.23 Pendapat pihak ketiga mengenai Home Automation
Pertanyaan No 24 tidak setuju
6%Pertanyaan No 24 kurang setuju14%
Pertanyaan No 24 setuju42%
Pertanyaan No 24 sangat setuju38%
Informasi
Pertanyaan No 25 tidak setuju
0%Pertanyaan No 25 kurang setuju18%
Pertanyaan No 25 setuju24%
Pertanyaan No 25 sangat setuju58%
Informasi
59
Pada Gambar 4.23 menunjukkan bahwa pemilik rumah mau sekali
mendengar pendapat dari interiornya atau arsiteknya mengenai sistem yang
akan di implementasikan kedalam rumah mereka. Harapan mereka adalah
dengan menyamakan persepsi apa yang diinginkan pemilik rumah, sehingga
interior dan arsitek dapat langsung menyamakan persepsi yang diinginkan
pemilik rumah.
Gambar 4.24 Media sebagai penyampai pengetahuan Home Automation
Pada Gambar 4.24 menunjukkan bahwa responden setuju dengan
memberikan gambaran mengenai Home Automation melalui media
periklanan yang dapat mencakup masyarakat yang lebih luas.
Pertanyaan No 26 tidak setuju
6%Pertanyaan No 26 kurang setuju16%
Pertanyaan No 26 setuju38%
Pertanyaan No 26 sangat setuju40%
Informasi
60
Gambar 4.25 Pihak ketiga sebagai media penyampai pengetahuan
Pada Gambar 4.25 menunjukkan bahwa responden lebih melihat
bahwa interior dan arsitek yang mengetahui seperti apa rumah dan bentuk
yang pemilik rumah inginkan, dengan dukungan dari Home Automation
dapat memungkinkan suasana dan kenyamanan didalam rumah dapat tercapai
sesuai dengan keinginan dari interior desainer dan arsitek.
4.4.2.3 Nilai (Value)
Pada Gambar 4.26 menunjukkan responden memilih solusi
terintegrasi merupakan cirri khas yang didapat dari Home Automation.
Dengan demikian harapan mereka setiap solusi yang akan diterapkan didalam
rumah itu haruslah sesuai dan tepat guna bagi yang tinggal dirumah tersebut.
Pertanyaan No 27 tidak setuju
0%
Pertanyaan No 27 kurang setuju12%
Pertanyaan No 27 setuju22%Pertanyaan No
27 sangat setuju66%
Informasi
61
Gambar 4.26 Nilai dari solusi yang terintegrasi
Gambar 4.27 Home Automation sebagai investasi properti
Pada Gambar 4.27 menunjukkan sebagian responden setuju bahwa
Home Automation akan menambahkan nilai dari property mereka dan
Pertanyaan No 28 tidak setuju
0%
Pertanyaan No 28 kurang setuju8%
Pertanyaan No 28 setuju42%
Pertanyaan No 28 sangat setuju50%
Nilai
Pertanyaan No 29 tidak setuju
0%Pertanyaan No 29 kurang setuju18%
Pertanyaan No 29 setuju34%
Pertanyaan No 29 sangat setuju48%
Nilai
62
meningkatkan nilai jual dari property tersebut. Akan tetapi semua itu haruslah
didukung pula dengan kualitas sistem yang mempunyai tingkat reliabilitas
tinggi, sehingga mempunyai daya pakai yang lama.
Gambar 4.28 Home Automation Going Green
Pada Gambar 4.28 menunjukkan rata – rata responden mengetahui
mengenai go green, dengan menjawab setuju saja membuat responden
mengerti akan arti sebenarnya dari going green, yang akan membawa
kehidupan lebih aman buat kita manusia juga bagi bumi ini. Dengan
demikian gaya hidup yang dilakukan sehari – hari harus berubah dan dengan
adanya sistem Home Automation penggunaan dari peralatan rumah tersebut
akan terjadwal dengan baik dan penggunaannya menjadi lebih efisien dan
efektif.
Pertanyaan No 30 tidak setuju
4%Pertanyaan No 30 kurang setuju26%
Pertanyaan No 30 setuju32%
Pertanyaan No 30 sangat setuju38%
Nilai
63
Gambar 4.29 Kampanye Going Green Home Automation
Pada Gambar 4.29 menunjukkan ada kontradiktif antara responden
yang menunjang go green kepada global warming. Pemikiran ini mungkin
karena ada beberapa yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan yang pasti
antara going green dengan global warming. Mungkin pengaruhnya secara
tidak langsung, yang sebenarnya terjadi adalah dengan menjadi going green
disetiap rumah yang menggunakan Home Automation akan memberikan efek
yang cukup signifikan kepada pengaruh global warming.
Pada Gambar 4.30 menunjukkan untuk sebuah solusi total
memerlukan dana yang cukup besar, kutipan dari internet
(http://ourhouse.ninemsn.com.au/ourhouse/factsheets/db/gizmosandgadgets/0
3/372.asp) menyatakan bahwa biaya untuk sistemnya saja kira kira
US$15000 dan itu belum termasuk pernak – pernik lainnya untuk mendukung
Pertanyaan No 31 tidak setuju
22%
Pertanyaan No 31 kurang setuju16%
Pertanyaan No 31 setuju28%
Pertanyaan No 31 sangat setuju34%
Nilai
64
solusi – solusi yang akan di gabungkan dengan sistem Home Automation
tersebut.
Gambar 4.30 Harga untuk solusi total Home Automation
Biaya tersebut biasanya tergantung dari besarnya rumah, semakin
besarnya rumah maka biaya kabel – kabelnya juga semakin banyak dan
mahal belum lagi banyaknya ruangan. Jadi semakin besar rumah yang di
gabungkan membutuhkan lebih banyak peralatan tambahan lainnya.
Pada Gambar 4.31 menunjukkan sejumlah besar dari responden
menyatakan bahwa sistem ini mahal, hal ini disebabkan karena berbagai hal
yang menyebabkan sistem ini tidak mudah untuk diimplementasikan dengan
mudah, beberapa kendalanya adalah dibutuhkan pemprograman secara
inhouse dan perencanaan yang masuk kedalam proses pembuatan rumah serta
pengerjaan berbasis proyek yang memakan waktu dan tenaga.
Pertanyaan No 32 tidak setuju
30%
Pertanyaan No 32 kurang setuju12%
Pertanyaan No 32 setuju36%
Pertanyaan No 32 sangat setuju22%
Nilai
65
Gambar 4.31 Nilai Home Automation
4.4.2.4 Akses (Access)
Gambar 4.32 Ruang pamer sebagai sarana pelengkap
Pertanyaan No 33 Sangat Murah4%
Pertanyaan No 33 Sedang
24%
Pertanyaan No 33 Mahal
46%
Pertanyaan No 33 Sangat Mahal26%
Nilai
Pertanyaan No 34 tidak setuju
12%
Pertanyaan No 34 kurang setuju30%Pertanyaan No
34 setuju36%
Pertanyaan No 34 sangat setuju22%
Akses
66
Pada Gambar 4.32 menunjukkan responden membutuhkan ruang
pamer (showroom) untuk dapat melihat pengaplikasian Home Automation
secara keseluruhan dan solusi – solusi yang ditawarkan.
Gambar 4.33 Lokasi ruang pamer
Pada Gambar 4.33 menunjukkan respon dari responden hampir 72%
yang menyetujui agar posisi dari dari ruang pamer berada di pusat kota
sehingga lebih mencakup keseluruhan kota dengan merata.
Pada Gambar 4.34 diatas menunjukkan bahwa responden ada yang
memilih langsung mengadaptasi solusi yang ada diruang pamer tersebut
tetapi ada juga yang menginginkan kostumisasi dari solusi yang mereka lihat
baik diruang pamer atau ditempat lain, sehingga tidak terpaut pada hal – hal
yang hanya ada diruang pamer saja.
Pertanyaan No 35 tidak setuju
6%
Pertanyaan No 35 kurang setuju22%
Pertanyaan No 35 setuju42%
Pertanyaan No 35 sangat setuju30%
Akses
67
Gambar 4.34 Mengadaptasi solusi dari ruang pamer
Gambar 4.35 Ruang pamer memakai rumah sungguhan
Pada Gambar 4.35 menunjukkan dengan memakai rumah tinggal yang
langsung dimasukkan sistem Home Automation sebagai ruang pamer menjadi
peralatan pemasaran yang baik untuk disampaikan kepada calon pembeli
karena mereka langsung dapat melihat seperti apa nanti jika ditempatkan
Pertanyaan No 36 tidak setuju
16%
Pertanyaan No 36 kurang setuju34%
Pertanyaan No 36 setuju40%
Pertanyaan No 36 sangat setuju10%
Akses
Pertanyaan No 37 tidak setuju
6%
Pertanyaan No 37 kurang setuju32%Pertanyaan No
37 setuju48%
Pertanyaan No 37 sangat setuju14%
Akses
68
dirumah mereka dan bagus atau tidaknya mereka bisa rundingkan kembali
dengan interior desainer atau arsiteknya.
Pada Gambar 4.36 menunjukkan bahwa dengan menempatkan ruang
pamer tersebut sebagai one stop solution bagi calon pembeli akan
memberikan pengalaman tersendiri untuk mereka. Calon pembeli tidak perlu
harus berpindah tempat untuk mencari – cari apa yang mereka ingin tempat
kan dirumah mereka, dengan mengunjungi ruang pamer tersebut mereka akan
dapat melihat furniture, Home Automation dan peralatan entertainment
didalam rumah tersebut.
Gambar 4.36 Ruang pamer one stop solution
Sehingga apa yang ditempatkan didalam rumah ruang pamer tersebut lebih
kearah segalanya, mulai dari tempat tidur, kamar mandi, dan dapur yang
semuanya dilengkapi dengan sistem lampu dan pendingin ruangan serta
semuanya tersebut digabungkan kedalam Home Automation.
Pertanyaan No 38 tidak setuju
8%Pertanyaan No 38 kurang setuju12%
Pertanyaan No 38 setuju24%
Pertanyaan No 38 sangat setuju56%
Akses
69
4.5 STP berdasarkan SIVA untuk pasar Home Automation
Dari data primer yang telah diperoleh akan diolah lagi untuk menentukan
STP yang sesuai dengan metoda bauran pemasaran SIVA. Yaitu yang sesuai dengan
karakteristik masyarakat disini yang juga disuaikan dari perilaku pembeli dan faktor
– faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian.
4.5.1 Segmentasi
Home Automation membidik pasar dengan segmen masyarakat yang
muda dan tua dengan tingkat kemapanan ekonomi yang sangat tinggi. Selain
itu fokus lainnya adalah lokasi yang dituju adalah kota – kota besar di
Indonesia yang mempunyai tingkat perekonomian terpusat yang tinggi.
Sebagai contohnya kota – kota besar diindonesia yang dapat dimasuki adalah
Jakarta, Surabaya, medan, makasar, Balikpapan. Tipikal perilaku pembeli
yang dituju disini adalah yang innovator, early adopter, early majority dan
late majority. Yang terpenting didalam melihat hal ini adalah tipikal
konsumen tersebut masih menyukai teknologi, sebagai sifat dari manusia
sensitivitas harga dan resiko akan ketidak puasan apabila membeli sistem
Home Automation sudah pasti akan muncul, tapi berbeda sekali dengan
kriteria orang menggemari teknologi. Mereka tidak pernah merasakan
kekecewaan terhadap sesuatu yang mereka beli, beberapa kemungkinan yang
70
terjadi adalah mereka sudah mempelajarinya terlebih dahulu mengenai
teknologi tersebut. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian
jika dilihat dari kuesioner yang dilakukan adalah antusias pembeli dengan
mengarahkan penawaran kepada orientasi solusi.
4.5.2 Sasaran
Menawarkan solusi yang terintegrasi kepada konsumen yang
mempunyai tempat tinggal di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan selatan
(Pertanyaan Kuesioner mengenai domisili Gambar 4.5) dari grafik tersebut
wilayah Jakarta pusat mempunyai bagian sebesar 30% dan yang paling
mempunyai prospek paling besar, hal ini juga diukur dari rata – rata
pengeluaran kotor perbulan dari responden yang sangat besar sekitar 10 – 20
Juta atau 48% dan pengeluaran 20 – 40 juta atau sebesar 30% dari total
responden. Kalau dilihat dari statistic tersebut, pangsa ketiga wilayah tersebut
adalah ketiga besar dari 5 wilayah cakupan untuk Jakarta dan sekitarnya.
Selain itu pendekatan kepada desain interior serta arsitek juga perlu dilakukan
agar mereka bisa juga melakukan pendekatan kepada konsumen mereka lebih
luas. Secara logika, jika kita melihat hubungan konsumen yang sedang
membangun rumah dekat sekali dengan desain interiornya atau dengan
arsiteknya. Mereka juga dapat memberikan input yang baik untuk
mengimplementasikan rumah konsumen tersebut. Hal ini didukung dengan
71
pertanyaan No. 9 dan No. 25, dari grafik Gambar 4.7 sebanyak 52%
responden mengenal Home Automation dari mereka, kemudian diikuti oleh
teman sebesar 22%. Efek dari direct marketing yang berlanjut kepada WOM
akan memberikan efek yang sangat kuat berperan pada pertanyaan ini.
Sedangkan pada pertanyaan No. 25 responden sangat ingin sekali mendengar
dari desain interior atau arsitek mereka mengenai keberadaan Home
Automation didalam rumah mereka nantinya, sebanyak 58% sangat setuju
ingin mendengarnya dan 24% yang setuju serta 18% yang kurang setuju.
Penyebab kurang setujunya ada kemungkinan konsumen memang ingin
mendesain rumahnya sesuai keinginannya sehingga desain interior mungkin
tidak dapat berperan terlalu banyak.
4.5.3 Posisi
4.5.3.1 Strategi Produk
Walaupun orientasi bauran pemasaran sudah menjadi customer-
centric, akan tetapi tetap harus menyediakan beberapa produk yang
bisa mendukung serta berfungsi sesuai dengan solusi yang diinginkan.
Untuk itu strategi produk bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu:
• Produk dari vendor, cara ini adalah cara yang paling mudah,
dimana dapat menyediakan untuk dijual atau bisa
72
mereferensikan produk yang diperlukan ke perusahaan lain.
Tentunya semua itu melalui kerjasama yang erat karna
dibutuhkan kerjasama pada saat konsumen membeli produk
mereka.
• Produk lainnya adalah dengan mendesain dan membuat
produk secara lokal untuk membantu proses pengintegrasian
produk dari vendor atau yang dibawa oleh konsumen itu
sendiri. Dengan kata lain, dituntut untuk melakukan R&D
terspesialisasi untuk mencocokkan akan kebutuhan dari
integrasi itu sendiri.
4.5.3.2 Strategi Solusi
Penyampaian Solusi baik kepada konsumen atau kepada
desain interior dan arsitek dilakukan dengan mengundang mereka ke
ruang pamer (showroom), seperti pada pertanyaan No. 34 sampai 38
yang berfokus kepada ruang pamer yang mengajak konsumen untuk
datang melihat ruang pamer yang disajikan dalam bentuk rumah
tinggal sebagai contoh pengaplikasian solusi yang dapat ditunjukkan
langsung kepada mereka. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat
langsung melihat dan membayangkan seperti apa kalau ditempatkan
didalam rumah mereka. Kemudian letak dari ruang pamer yang
73
berada ditengah kota juga sangat mendukung dalam jarak dan waktu
tempuh konsumen. Selain itu dari segi pengimplementasian solusi
juga dilakukan secara profesional dimana jenis pekerjaan yang
dialokasikan berjenis proyek dan yang dibayarkan oleh konsumen
berupa dana untuk produk dari Home Automation itu sendiri serta
dana untuk pengimplementasian Home Automation tersebut, akan
tetapi kedua ini digabung menjadi satu harga solusi. Sedangkan untuk
detil daftar produk yang digunakan dispesifikkan menjadi produk dari
konsumen dan dari vendor.
4.6 Bauran Pemasaran SIVA untuk pasar Home Automation
di Indonesia
4.6.1 Analisis Solusi (Solution)
Dari hasil kuesioner diatas menunjukkan responden sangat tertarik
jika pendekatan yang dilakukan sebagai sebuah solusi. Sehingga pertanyaan
“How Appropriate is the solution to the customer’s problem/need?” dapat
terjawab, yaitu dengan segmen dari responden yang ada sekarang ini sudah
dirasakan pantas untuk mereka dapat menggunakan Home Automation sesuai
dengan solusi yang mereka inginkan.
74
4.6.2 Analisis Informasi (Information)
Selanjutnya pertanyaan “Does the customer know about the solution,
and if so how, who from, do they know enough to let them make a buying
decision?” dapat terjawab, yaitu responden banyak mengetahui mengenai
Home Automation ini dari Word Of Mouth yang direfleksikan dari desainer
interior dan arsitek. Peningkatan yang perlu dilakukan adalah dengan
memberikan pengenalan kepada masyarakat luas di Indonesia mengenai
seperti apakah Home Automation tersebut serta kelebihan – kelebihannya
melalui media periklanan, hal ini berguna untuk meningkatkan pangsa pasar
Home Automation yang ada saat ini di Indonesia.
4.6.3 Analisis Nilai (Value)
Pertanyaan selanjutnya muncul dari nilai yang dimiliki Home
Automation, “Does the customer know the value of the transaction, what it
will cost, what are the benefits, what might they have to sacrifice, what will
be their reward?” tanggapan dari responden sudah mengetahui akan
mahalnya harga dari sistem ini dan sebanyak 50% menyatakan setuju dan
sisanya menyatakan tidak setuju secara garis besar. Akan tetapi semua itu
sepertinya menjadi pertimbangan yang cukup berimbang jika konsumen yang
hendak membeli sudah melihat dan mempertimbangkan fungsional dan
75
kemampuan dari sistem ini untuk rumah mereka. Dengan harga yang cukup
mahal untuk Home Automation ini, yang akan didapatkan oleh konsumen
adalah gaya hidup, harga, kemudahan, keamanan, gengsi dan teknologi.
Variabel tersebut didefinisikan dari kuesioner yang telah disampaikan pada
bab – bab diatas. Secara garis besar responden mengetahui dengan jelas akan
harga dari sistem Home Automation ini dan mereka juga mengetahui
kegunaan dari solusi yang ditempatkan didalam rumah mereka nantinya.
4.6.4 Analisis Akses (Access)
Pertanyaan mengenai metoda SIVA ini adalah “Where can the customer find
the solution? How easily / locally / remotely can they buy it and take delivery?”
Untuk dapat menunjukkan kepada konsumen akan solusi yang ditawarkan
dibutuhkan rumah tinggal yang berfungsi sebagai showroom serta mudah dicapai
oleh penduduk Jakarta. Selain itu seiring dengan berkembangnya teknologi internet
pada saat ini penyampaian solusi juga dapat ditempuh melalui video internet yang
dapat sekaligus dapat menunjukkan solusi untuk daerah diluar Jakarta yang pada
akhirnya dapat mencakup keseluruh kota – kota yang dituju di Indonesia.