Upload
trinhmien
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
106
BAB IV
ANALISIS DAN KEGIATAN GFP
IV.1 Hasil Survei
Survei dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner sesuai
dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode non random atau non probability sampling. Dengan
metode non random sampling, sampel diambil dari populasi yang sudah
ditentukan, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama.
Perhitungan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan rumus
yang didefinisikan oleh Slovin. Dalam pengumpulan data tersebut, ditentukan
bahwa populasi yang dipilih diambil dari mahasiswa S1 Universitas Pelita
Harapan yang berjumlah kurang lebih 2.566, mahasiswa S2 Bina Nusantara
University angkatan 2008 yang berjumlah kurang lebih 75, siswa SLTP Ipeka
Sunter yang berjumlah 270, dan penduduk usia produktif di wilayah Jakarta
menurut data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008
mencapai kurang lebih 4.56 juta jiwa. Sehingga, dengan menggunakan rumus
Slovin tersebut, dapat dihitung minimum jumlah sampel yang diperlukan
dengan tingkat kepercayaan 10% adalah sebagai berikut:
107
1
2,566 75 270 4,560,000
1 2,566 75 270 4,560,000 0.1
4,562,911
1 45,629.11
99.99781
Dari hasil perhitungan di atas, dapat dikatakan bahwa jumlah
minimum yang dapat diambil dan digunakan adalah 100 sampel.
Penyebaran kuesioner dilakukan secara online dengan cara
menyebarkan alamat web / link melalui email, facebook message, dan chatting
room. Responden akan dapat mengisi kuesioner yang terdapat pada link
berikut ini:
http://spreadsheets.google.com/viewform?formkey=dFF3dG5lVWQyYW1K
VW1sNEdOaHRtb0E6MA
Selain melalui penyebaran secara online, kuesioner juga disebar secara
offline atau secara tertulis. Responden akan mengisi kuesioner secara
langsung, dan hasilnya akan dikumpulkan kembali.
Kuesioner yang disebarkan memiliki tujuan untuk mengetahui nilai
brand equity yang dimiliki oleh Quickly dan untuk mendapatkan masukan
dari customer mengenai unsur 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang
diharapkan. Beberapa pertanyaan yang tercantum pada kuesioner merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah pernah diajukan pada penelitian-penelitian
sebelumnya yang berupa artikel yang dibuat oleh Jorge Vera Martinez dengan
108
judul “Brand Equity Profile and the measurement of its component”.
Kuesioner dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
Tahap 1 kuesioner disebar sebelum melakukan kegiatan GFP (30 Juli – 08
Agustus)
Tahap 2 kuesioner disebar setelah melakukan beberapa kegiatan GFP (23
September – 30 September)
Dari setiap hasil kuesioner yang didapat akan dilakukan filtering untuk
mengeluarkan hasil kuesioner yang tidak valid atau tidak lengkap. Berikut
komposisi kuesioner akhir dan penyebaran yang sesungguhnya:
Tabel 4.1 Hasil Pengumpulan Data
Tahap Jumlah Responden Terkumpul
Jumlah Responden Layak % Layak Jumlah Sampel
Pengujian % Uji
1 128 115 89.84% 100 78.13% 2 143 126 88.11% 100 69.93%
Setelah data-data ini dilakukan filtering, kemudian akan diubah ke
dalam bentuk-bentuk angka agar bisa diproses ke dalam SPSS untuk
dilakukan pengujian terhadap data-data tersebut. Software aplikasi yang
digunakan dalam kegiatan pengamatan untuk mengetahui nilai ekuitas brand
ini menggunakan SPSS 16.0. Setelah diperoleh hasil pengolahan data dengan
menggunakan SPSS kemudian hasil tersebut akan dirangkum dalam bentuk
tabel-tabel dan dijelaskan secara deskriptif.
Selain itu, profil responden yang mengisi kuesioner ini memiliki
komposisi sebagai berikut:
a. J
b. U
Jenis Kelami
Berikut p
Tabel 4
WanPria
Gam
Usia
Berikut p
T
17 T17 - 21 - 25 T
in
profil respon
4.2 Profil Res
nita
mbar 4.1 Kom
profil respon
abel 4.3 Profi
Tahun 20 Tahun 25 Tahun
Tahun
Gambar 4.2 K
48%
Jen
76%
6%
nden berdasa
ponden Berda
posisi Respon
nden berdasa
l Responden B
Komposisi Re
52%
nis Kelam
10%8%
Usia
rkan jenis ke
asarkan Jenis
105 595 4
nden (Jenis Ke
rkan usia:
Berdasarkan U
21 116
152 711
esponden (Usi
%
min
W
Pr
17 Tahu
17 ‐ 20 T
21 ‐ 25 T
25 Tahu
elamin:
Kelamin
52.50% 47.50%
elamin)
Usia
0.50% 8.00%
76.00% 5.50%
a)
Wanita
ria
un
Tahun
Tahun
un
1109
IV
c. P
T
V.2 Uji V
peng
kues
terse
anali
apab
sesun
dapa
Pendapatan a
Berikut p
Tabel 4.4 Prof
Rp. 500,Rp. 1,00Rp. 2,00Rp. 3,00
Gambar 4.3
Validitas
Tahapan
gujian terha
ioner. Hal in
ebut sudah
isis. Hasil p
bila terdapat
ngguhnya te
at dikatakan r
23%
23%
atau uang sak
profil respon
fil Responden
000,- sampai0,000,- samp0,000,- samp0,000,-
3 Komposisi R
dan Reli
uji validi
adap butir-b
ni dilakukan
valid dan r
penelitian da
t kesamaan
erjadi pada o
reliabel jika
%
Pendap
ku
nden berdasa
n Berdasarkan
Rp. 1,000,00pai Rp. 2,000,pai Rp. 3,000,
Responden (Pe
abilitas
itas dan re
butir pertan
n untuk meng
reliable unt
ari suatu an
antara data
objek yang s
terdapat kes
23%
31%
atan / u
rkan pendap
n Pendapatan
00,- 47000,- 62000,- 46
45
endapatan ata
eliabilitas m
nyaan yng
getahui apak
tuk digunak
nalisis atau
a yang terku
sedang diam
samaan data
uang sak
Rp1,0
RpRp
RpRp
Rp
patan atau ua
atau Uang Sa
23.50% 31.00% 23.00% 22.50%
au Uang Saku)
merupakan
diajukan
kah pertanya
kan datanya
pengamatan
umpul deng
ati. Sedangk
a dalam jangk
ku
. 500,000,‐ sam000,000,‐
. 1,000,000,‐ sa
. 2,000,000,‐
. 2,000,000,‐ sa
. 3,000,000,‐
. 3,000,000,‐
1
ang saku:
aku
)
suatu pros
dalam sua
aan-pertanya
a dalam sua
n dinilai va
gan data ya
kan suatu ha
ka waktu ya
mpai Rp.
ampai
ampai
110
ses
atu
aan
atu
lid
ang
asil
ang
111
berbeda, artinya terdapat suatu tingkat konsistensi terhadap jawaban-jawaban
yang diberikan oleh responden dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan
instrumen atau elemen yang memenuhi standar valid dan reliabel dalam suatu
metode pengumpulan data, dapat diharapkan apabila hasil penelitian yang
diperoleh akan memberikan gambaran sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
IV.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Suatu analisa atau pengamatan dimulai dari pengujian validitas dari
masing-masing pertanyaan terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan uji
reliabilitas. Jika suatu pertanyaan yang diajukan ternyata tidak memenuhi
standar valid, maka pertanyaan tersebut tidak bisa digunakan dalam
pengumpulan data dan harus dikeluarkan dari kuesioner yang akan diajukan.
Uji validitas yang digunakan dalam pengamatan untuk mendapatkan
nilai ekuitas brand dari Quickly ini menggunakan uji validitas construct yang
bertujuan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan yang digunakan
tersebut valid untuk mendukung dan atau mengukur variabel-variabel faktor
yang mempengaruh ekuitas suatu brand. Butir pertanyaan dapat dinyatakan
valid jika memiliki correlated item-total correlation > 0.300, hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan oleh Masrun (1979). Dan dapat dikatakan reliabel
jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0.600 (Santosa dan Ashari, 2005, p251).
112
IV.2.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Brand Awareness Hasil pengujian validitas pada faktor brand awareness dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Uji Validitas Item Variabel Brand Awareness
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Pert. 1 4.3200 1.796 .601 .366 .537Pert. 2 5.6700 2.365 .467 .224 .702Pert. 3 5.4300 2.066 .542 .314 .615
Dari hasil uji validitas, semua item pada faktor brand awareness yang
ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, berarti
seluruh item dari faktor brand awareness valid untuk digunakan sebagai data
yang akan diamati atau dianalisis.
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Brand Awareness
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.715 .713 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand awareness, nilai
Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti
seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada faktor brand awareness
reliabel untuk diamati atau dianalisis.
113
IV.2.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Brand Loyalty
Faktor brand loyalty dipecah menjadi tiga (3) bagian yang masing-
masing akan merefleksikan pengaruhnya sebagai subfaktor dari brand loyalty.
Masing-masing bagian tersebut kemudian akan diberikan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan tujuannya. Berikut masing-masing bagian tersebut
dan hasil pengujiannya.
a. Behavior Loyalty
Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian
behavior loyalty dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Uji Validitas Item Sub Variabel Behavior Loyalty
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Pert. 1 4.8700 2.155 .559 .339 .497Pert. 3 5.2400 2.467 .391 .154 .711Pert. 2 4.4300 2.126 .534 .324 .528
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian behavior loyalty
yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300,
bearti seluruh item dari bagian behavior loyalty valid untuk digunakan
sebagai data yang akan diamati atau dianalisis.
114
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Behavior Loyalty
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.679 .679 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian
behavior loyalty, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari
0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat
pada bagian behavior loyalty reliabel untuk diamati atau dianalisis.
b. Satisfaction
Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian
satisfaction dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.9 Uji Validitas Item Sub Variabel Satisfaction
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Pert. 1 5.3900 2.362 .671 .455 .601Pert. 3 5.4900 2.010 .599 .398 .677Pert. 2 5.8000 2.485 .521 .286 .752
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian satisfaction yang
ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti
seluruh item dari bagian satisfaction valid untuk digunakan sebagai data
yang akan diamati atau dianalisis.
115
Tabel 4.10 Uji Validitas Item Sub Variabel Satisfaction
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.760 .765 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian
satisfaction, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari
0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat
pada bagian satisfaction reliabel untuk diamati atau dianalisis.
c. Over Price
Hasil pengujian validitas pada faktor brand loyalty untuk bagian
over price dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Uji Validitas Item Sub Variabel Over Price
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Pert. 1 2.7200 .668 .441 .194 .a
Pert. 2 2.0100 .818 .441 .194 .a
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian over price yang
ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti
seluruh item dari bagian over price valid untuk digunakan sebagai data
yang akan diamati atau dianalisis.
116
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Over Price
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.610 .612 2
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand loyalty untuk bagian
over price, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600.
Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada
bagian over price reliabel untuk diamati atau dianalisis.
IV.2.1.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Perceived Quality
Faktor perceived quality dipecah menjadi dua (2) bagian yang masing-
masing akan merefleksikan pengaruhnya sebagai subfaktor dari perceived
quality. Masing-masing bagian tersebut kemudian akan diberikan pertanyaan-
pertanyaan terkait dengan tujuannya. Berikut masing-masing bagian tersebut
dan hasil pengujiannya.
a. Quality
Hasil pengujian validitas pada faktor perceived quality untuk
bagian quality dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
117
Tabel 4.13 Uji Validitas Item Sub Variabel Quality
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Pert. 1 6.5600 1.744 .511 .268 .745Pert. 2 6.7100 1.885 .581 .375 .664Pert. 3 6.7100 1.602 .646 .433 .579
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian quality yang
ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti
seluruh item dari bagian quality valid untuk digunakan sebagai data yang
akan diamati atau dianalisis.
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Quality
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.749 .752 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor perceived quality untuk
bagian quality, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari
0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat
pada bagian quality reliabel untuk diamati atau dianalisis.
b. Use Value
Hasil pengujian validitas pada faktor perceived quality untuk
bagian use value dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
118
Tabel 4.15 Uji Validitas Item Sub Variabel Use Value
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Pert. 1 6.2600 1.689 .466 .235 .535Pert. 2 5.7000 1.727 .497 .257 .503Pert. 3 5.7400 1.386 .424 .182 .616
Dari hasil uji validitas, semua item pada bagian use value yang
ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300, bearti
seluruh item dari bagian use value valid untuk digunakan sebagai data
yang akan diamati atau dianalisis.
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Item Sub Variabel Use Value
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.644 .657 3
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor perceived quality untuk
bagian use value, nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari
0.600. Hal ini berarti seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat
pada bagian use value reliabel untuk diamati atau dianalisis.
119
IV.2.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor Brand
Associations
Hasil pengujian validitas pada faktor brand associations dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.17 Uji Validitas Item Variabel Brand Associations
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Pert. 1 2.2500 .513 .541 .293 .a Pert. 2 2.9700 1.019 .541 .293 .a
Dari hasil uji validitas, semua item pada faktor brand associations
yang ditanyakan memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0.300,
bearti seluruh item dari faktor brand associations valid untuk digunakan
sebagai data yang akan diamati atau dianalisis.
Tabel 4.18 Uji Reliabilitas Item Variabel Brand Associations
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.676 .703 2
Dari hasil uji reliabilitas untuk faktor brand associations, nilai
Cronbach’s Alpha yang diperoleh lebih besar dari 0.600. Hal ini berarti
120
seluruh item atau butir pertanyaan yang terdapat pada faktor brand
associations reliabel untuk diamati atau dianalisis.
IV.3 Analisis Mean Aritmatika Brand Equity
Setelah melakukan serangkaian proses pengujian terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi integritas dari suatu brand equity, maka nilai
perkiraan brand equity di mata masyarakat dapat dinilai. Salah satu cara
pemberian nilai terhadap suatu nilai brand equity adalah dengan
menggunakan metode Mean Aritmatika. Metode ini akan mendapatkan nilai
tengah brand equity melalui pembobotan yang diberikan pada masing-masing
faktor yang terdapat pada hasil kuesioner.
Skala pembobotan yang diberikan sesuai dengan skala Likert yang
digunakan dalam penyusunan kuesioner. Pembobotan akan diberikan dari
nilai 1-5 sesuai dengan level skala Likert yang dipilih oleh responden. Berikut
pemberian bobot yang diberikan:
Tabel 4.19 Skala Pembobotan
Kategori Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (C) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
121
Sebelum melakukan analisis mean aritmatika, terlebih dahulu
dilakukan penentuan rentang kelas yang akan digunakan sebagai standar nilai
brand equity.
Penentuan ruang kelas ini menggunakan rumus sebagai berikut:
5 1
5
0.8
Dari hasil di atas, rentang interval untuk masing-masing kelas telah
diketahui. Sehingga kategori penilaian dapat dibuat sebagai berikut:
Gambar 4.4 Rentang Skala Nilai
Dari rentang interval kelas inilah, hasil dari brand equity Quickly akan
diberikan penilaian.
Setelah melakukan perhitungan skala interval kelas, data-data yang
telah melalui proses menghitung nilai rata-rata respon responden terhadap
brand Quickly dengan menggunakan metode mean aritmatika. Berikut hasil
yang diperoleh dari perhitungan untuk masing-masing faktor dari brand
equity:
Sangat Kurang Baik
Kurang Baik Biasa (Netral) Baik Baik
1
1.8
2.6
3.4
4.2
5
122
a. Brand awareness
Hasil perhitungan dari faktor brand awareness dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.20 Penilaian dan Bobot Penilaian Brand Awareness
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 2 12 42 33 11 100 2 23 55 17 5 0 100 3 18 42 35 4 1 100 Jumlah 43 109 94 42 12
Total Bobot 43 218 282 168 60 771
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap Quickly kaitannya dengan awareness:
∑
771100 3
2.57
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat brand awareness responden terhadap brand Quickly termasuk
dalam kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
kurang sadar mengenai keberadaan brand Quickly.
123
b. Brand loyalty
Faktor brand loyalty dibagi menjadi tiga (3) bagian, yaitu:
- Behavior loyalty
Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian behavior
loyalty dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.21 Penilaian dan Bobot Penilaian Behavior Loyalty
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 12 49 27 11 1 100 2 7 26 46 18 3 100 3 31 42 20 7 0 100
Jumlah 50 117 93 36 4
Total Bobot 50 234 279 144 20 727
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty
bagian behavior loyalty:
∑
727100 3
2.42
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat behavior loyalty responden terhadap brand Quickly termasuk
dalam kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat kurang setia terhadap brand Quickly.
124
- Satisfaction
Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian satisfaction
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.22 Penilaian dan Bobot Penilaian Satisfaction
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 3 23 51 22 1 100 2 10 38 41 10 1 100 3 6 30 44 13 7 100
Jumlah 19 91 136 45 9
Total Bobot 19 182 408 180 45 834
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty
bagian behavior loyalty:
∑
834100 3
2.78
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat satisfaction responden terhadap brand Quickly termasuk
dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat sudah cukup puas terhadap brand Quickly.
- Over Price
Hasil perhitungan dari faktor brand loyalty bagian over price
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
125
Tabel 4.23 Penilaian dan Bobot Penilaian Over Price
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 34 37 23 6 0 100 2 7 29 50 13 1 100
Jumlah 41 66 73 19 1
Total Bobot 41 132 219 76 5 473
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand loyalty
bagian over price:
∑
473100 2
2.37
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat over price responden terhadap brand Quickly termasuk dalam
kategori “Kurang Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
tidak tertarik untuk membayar lebih produk-produk yang ditawarkan
oleh brand Quickly.
126
c. Perceived quality
Faktor brand loyalty dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu:
- Quality
Hasil perhitungan dari faktor perceived quality bagian quality
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.24 Penilaian dan Bobot Penilaian Quality
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 1 9 44 38 8 100 2 1 9 53 35 2 100 3 1 15 41 41 2 100
Jumlah 3 33 138 114 12
Total Bobot 3 66 414 456 60 999
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan perceived
quality bagian quality:
∑
999100 3
3.33
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat quality yang dirasakan responden terhadap brand Quickly
termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat merasa apabila brand Quickly mempunyai
kualitas yang biasa saja.
127
- Use value
Hasil perhitungan dari faktor perceived quality bagian use
value dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.25 Penilaian dan Bobot Penilaian Use Value
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 5 39 48 8 0 100 2 0 15 56 28 1 100 3 3 21 42 30 4 100
Jumlah 8 75 146 66 5
Total Bobot 8 150 438 264 25 885
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan perceived
quality bagian use value:
∑
885100 3
2.95
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat use value yang dirasakan responden terhadap brand Quickly
termasuk dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat merasa nilai-nilai yang bermanfaat dari brand
Quickly biasa saja.
128
d. Brand Associations
Hasil perhitungan dari faktor brand associations dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.26 Penilaian dan Bobot Penilaian Brand Association
Penilaian dan Bobot Penilaian STS (1) TS (2) CS (3) S (4) SS (5)
Total Bobot 1 2 3 4 5 1 10 17 44 24 5 100 2 16 43 41 0 0 100
Jumlah 26 60 85 24 5
Total Bobot 26 120 255 96 25 522
Dari hasil data di atas, dapat dihitung nilai rata penilaian
responden terhadap brand Quickly kaitannya dengan brand associations:
∑
522100 2
2.61
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata tersebut, didapat bahwa
tingkat brand awareness responden terhadap brand Quickly termasuk
dalam kategori “Biasa (Netral)”. Hal ini menunjukkan bahwa keterikatan
masyarakat terhadap brand Quickly biasa saja.
IV.4 Ana
meng
1. A
s
r
v
H
j
F
d
s
alisis Des
Berdasark
genai Brand
Anda senang
suatu Brand
Dari
responden y
variasi prod
Hasil terban
jika semakin
Food & Bev
diikuti oleh
senang jika
13.
3
skriptif C
kan hasil s
d Preference
g jika sema
d Food & Bev
Gamb
seluruh jum
yaitu sebany
duk yang di
nyak diikuti
n banyak va
verage yaitu
h responden
semakin ba
8.73%
37.75%
ustomer
survey yang
kami menda
akin banyak
verage.
bar 4.5 Variasi
mlah respon
yak 38.73%
itawarkan o
oleh jawab
ariasi produk
u sebanyak 3
n yang men
anyak varias
1.47%
.33%
Variasi
Preferen
g kami laku
apatkan data
variasi prod
i Produk
nden, yaitu
% sangat setu
leh suatu B
ban responde
k yang dita
37.75%. Set
njawab cuku
si produk ya
38.73%
Produk
nces
ukan terhad
a berikut ini:
duk yang di
sebanyak 2
uju jika sem
Brand Food
en yang me
awarkan oleh
telah itu jum
up setuju b
ang ditawark
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
dap respond
tawarkan ol
04. Mayorit
makin bany
d & Beverag
enjawab setu
h suatu Bra
mlah terbany
bahwa mere
kan oleh sua
t Tidak Setuju
Setuju
p
u
t Setuju
129
den
leh
tas
yak
ge.
uju
nd
yak
eka
atu
130
Brand Food & Beverage yaitu sebanyak 13.73%. Lalu dilanjutkan dengan
responden yang menjawab tidak setuju dengan Brand Food & Beverage
yang memiliki banyak variasi produk yang ditawarkan, yaitu sebanyak
8.33%. Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang
menjawab sangat tidak setuju, yaitu sebanyak 1.47%.
Kesimpulan: Dari hasil analisa ini maka anggota GFP menyarankan agar Quickly
terus melakukan variasi produk agar customer tidak jenuh terhadap pilihan produk
yang ditawarkan. Namun variasi produk yang ada harus didukung oleh marketing
yaitu kegiatan promosi sehingga mendapatkan awareness dari masyarakat. Untuk
menyampaikan product knowledge yang baik kepada customer, diperlukan juga
koordinasi dengan karyawan front-liner untuk menyampaikan produk baru tersebut
kepada customer secara tepat dan jelas.
2. A
m
r
&
H
s
n
r
l
m
B
y
r
Anda lebih
memiliki lic
Gambar
Dari
responden y
& Beverage
Hasil terban
setuju denga
negeri, yaitu
responden m
license dari
menjawab b
Beverage ya
yaitu seban
responden y
31.86%
Ke
percaya d
ense dari lua
r 4.6 Percaya t
seluruh jum
aitu sebanya
yang memi
nyak diikuti
an Brand Fo
u sebanyak 3
menjawab ti
i luar nege
bahwa merek
ang memilik
nyak 14.12%
yang menjaw
%
14.22%
epercay
dengan prod
ar negeri.
terhadap bran
mlah respon
ak 31.86% le
liki license d
oleh jawab
ood & Beve
30.88%. Sete
dak lebih p
eri. Lalu d
ka sangat pe
ki license da
%. Sedangk
wab sangat ti
4.90%
18.1
30.
aan terhluar n
duk Brand
nd dengan licen
nden, yaitu
ebih setuju b
dari luar neg
ban responde
erage yang m
elah itu,seba
percaya deng
dilanjutkan
ercaya bahw
ari luar nege
kan hasil
dak setuju b
14%
.88%
hadap brnegeri
Food & B
nse dari luar n
sebanyak 2
bahwa produ
geri lebih da
en yang me
memiliki lic
anyak 18.14
gan Brand y
dengan res
wa produk B
eri lebih da
terendah a
bahwa produ
rand dar
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
Beverage ya
negeri
04. Mayorit
uk Brand Fo
apat dipercay
njawab cuk
cense dari lu
% dari juml
yang memili
sponden ya
Brand Food
apat dipercay
adalah juml
uk Brand Fo
ri
t Tidak Setuju
Setuju
t Setuju
131
ang
tas
od
ya.
kup
uar
lah
iki
ang
&
ya,
lah
od
132
& Beverage yang memiliki license dari luar negeri lebih dapat dipercaya,
yaitu sebanyak 4.90%.
Kesimpulan: Dari hasil analisa anggota GFP, Brand Quickly yang berasal dari
Taiwan serta disebarkan beberapa negara di dunia seperti Singapore, Malaysia, Saudi
Arabia, Australia, Spanyol, Thailand, Canada, China, Japan, USA, Filipina, Korea,
dan Indonesia dapat menjadi kekuatan (Strength) dari Quickly. Dilihat dari hasil
survei pun, masih banyak masyarakat yang lebih mempercayai produk dengan license
luar negeri daripada brand lokal. Oleh karena itu, faktor brand ini dapat
dimanfaatkan Quickly dengan lebih baik di masa yang akan datang sebagai salah satu
competitive advantage yang dimiliki.
3. A
d
r
B
k
y
y
s
y
d
L
B
Anda suka d
dimodifikasi
Ga
Dari
responden y
Beverage de
kebutuhan m
yang menjaw
yang bisa d
sebanyak 30
yang menjaw
ditawarkan o
Lalu dilanju
Brand Food
41.67
dengan prod
i (dipilih) se
ambar 4.7 Mod
seluruh jum
yaitu sebany
engan contai
mereka. Has
wab setuju d
dimodifikasi
0.88%. Sete
wab cukup
oleh suatu B
utkan dengan
d & Beverag
0.49%
7%
Prod
duk Food &
suai dengan
difikasi contai
mlah respon
yak 41.67 %
in yang bisa
sil terbanyak
dengan Bran
(dipilih) se
lah itu juml
setuju jika
Brand Food
n responden
ge yang yai
4.41%
22
30.88%
duct Cus
& Beverage d
kebutuhan a
in sesuai deng
nden, yaitu
% sangat suk
a dimodifika
k diikuti ole
nd Food &
suai dengan
lah terbanya
semakin ban
& Beverag
n yang menj
itu sebanyak
.55%
stomizat
dengan cont
anda.
gan kebutuhan
sebanyak 2
ka dengan B
asi (dipilih)
eh hasil surv
Beverage d
n kebutuhan
ak diikuti o
nyak variasi
ge yaitu seba
awab tidak
k 8.33%. Se
tion
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
tain yang bi
n
04. Mayorit
Brand Food
sesuai deng
vey respond
dengan conta
mereka yai
leh respond
i produk ya
anyak 22.55%
setuju deng
edangkan ha
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
133
isa
tas
&
gan
den
ain
itu
den
ang
%.
gan
asil
K
c
m
m
t
B
s
Kesimpulan
customer n
memberikan
masing custo
4. P
b
s
terendah ad
Brand Food
sesuai denga
n: Anggota
needs (eksp
n pelayanann
omer yang d
Pelayanan
berhubungan
G
Dari
setengah res
58.33%
alah jumlah
d & Beverag
an kebutuhan
GFP meny
ektasi kons
nya. Hal in
datang ke cou
yang baik
n dengan sua
Gambar 4.8 Pe
seluruh jum
sponden yait
0.49%0
%
h responden
ge dengan co
n mereka, ya
yarankan ba
sumen), Qu
ni berkaitan
unter.
mempenga
atu Brand.
elayanan yang
mlah respon
tu sebanyak
.49%9.31%
Good Se
yang menj
ontain yang b
aitu sebanyak
ahwa seiring
uickly haru
dengan sp
aruhi anda
g baik dan cus
nden, yaitu s
58.33% me
31.37%
ervices
awab sanga
bisa dimodi
k 4.41%.
g dengan be
us terus fle
ecial order
untuk set
tomer loyalty
sebanyak 20
erasa sangat
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
at tidak setu
fikasi (dipili
erkembangn
eksibel dala
dari masin
tia dan ter
04. Lebih d
setuju apab
t Tidak Setuju
Setuju
t Setuju
134
uju
ih)
nya
am
ng-
rus
ari
ila
135
pelayanan yang baik akan mempengaruhi customer untuk setia dan terus
berhubungan dengan suatu brand. Lalu hasil dilanjutkan dengan
responden yang menjawab setuju bahwa pelayanan yang baik akan
mempengaruhi customer untuk setia dan terus berhubungan dengan suatu
brand, yaitu sebanyak 31.37%. Lalu sebanyak 9.31% responden cukup
setuju bahwa pelayanan yang baik akan mempengaruhi customer untuk
setia dan terus berhubungan dengan suatu brand. Sedangkan sisanya,
responden yang menjawab kurang setuju sebanyak 0,49% dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Selain mengedepankan kualitas produknya, Quickly juga harus tetap
memperhatikan kualitas pelayanan (service) yang diberikan kepada para customer.
Pentingnya suatu pelayanan yang baik di mata masyarakat terlihat dari banyaknya
jumlah responden yang menjawab setuju bahwa pelayanan yang baik akan
mempengaruhi mereka untuk setia kepada suatu Brand. Anggota GFP menyarankan
agar Quickly terus menjalankan suatu sistem manajemen yang baik dalam
pengelolahan HR (Human Resource) melalui tahap training, pemberian reward, dan
sebagainya yang dapat memacu semangat mereka untuk terus meningkatkan kualitas
kerjanya.
5. A
(
k
m
d
k
r
m
m
d
K
2
s
Anda senan
(spesial) den
kebiasaan A
Dari
menyatakan
dengan khu
kesukaan s
responden
memperhatik
menanyakan
dengan resp
Kemudian d
20.59% dan
sebanyak 7.3
26.47%
ng apabila su
ngan sebelu
Anda.
Gambar 4.9 P
hasil surve
cukup setuj
sus (spesial
serta kebia
menyatakan
kan custome
n data priba
ponden yan
diikuti oleh r
terakhir ada
35.
%
18.63%
Spe
uatu brand
umnya mena
Produk yang s
ey terhadap
uju apabila s
) dengan se
asaan mere
n bahwa m
er dengan k
adi, kesukaan
ng menjaw
responden y
alah respond
7.35%
20
26.96%
ecialized
memperhati
anyakan dat
sesuai dengan
p 204 respo
suatu brand
ebelumnya m
ka. Kemud
mereka setuj
khusus (spe
n serta kebia
wab sangat
yang menjaw
den yang men
0.59%
%
d Produc
ikan anda d
ta pribadi, k
n kebiasaan
onden, seba
memperhat
menanyakan
dian, seban
uju apabila
esial) dengan
asaan merek
setuju seb
wab tidak se
njawab sang
ct
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
dengan khus
kesukaan ser
anyak 26.96
tikan custom
n data priba
nyak 26.47
suatu bra
n sebelumn
ka. Dilanjutk
besar 18.63%
etuju sebany
gat tidak setu
Tidak Setuju
etuju
Setuju
136
sus
rta
6%
mer
adi,
7%
nd
nya
kan
%.
yak
uju
K
m
m
m
c
c
Kesimpulan
mengenai d
memberikan
maksimal. A
customer-ny
customer ret
6. W
b
4
w
i
n: Sebagaia
diri mereka
n sesuatu yan
Anggota GF
ya berupa na
tention.
Website me
butuhkan me
Gambar 4.1
Dari
44.12% men
website bis
informasi ya
44.12
n besar dar
kepada sua
n lebih baik
FP menyara
ama, tanggal
embuat anda
engenai suat
10 Website me
jumlah resp
nyatakan ba
sa membuat
ang mereka b
1
%
We
ri reponden
tu brand de
k dan memp
ankan agar
l lahir, alam
a lebih mud
tu brand.
emudahkan un
ponden seba
ahwa merek
t mereka l
butuhkan me
.47% 3.43%
18.1
32.8
ebsite Ap
setuju untu
engan tujua
erlakukan c
Quickly m
at, dan e-ma
dah menemu
ntuk mempero
anyak 204 ya
ka sangat se
lebih muda
engenai suat
14%
84%
ppearan
uk memberi
an brand ter
ustomer-nya
meminta info
ail address u
ukan informa
oleh informas
ang ditanyak
etuju dan p
ah menemu
tu brand. Ha
ce
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
kan informa
rsebut mam
a dengan leb
ormasi kepa
untuk kegiat
asi yang an
si
kan. Sebany
percaya bahw
ukan baraga
asil dilanjutk
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
137
asi
mpu
bih
ada
tan
nda
yak
wa
am
kan
138
oleh responden yang menjawab setuju apabila website bisa membuat
mereka lebih mudah menemukan baragam informasi yang mereka
butuhkan mengenai suatu brand, sebanyak 32.84%. Selanjutnya diikuti
dengan responden yang menjawab cukup setuju sebesar 18.14%. Lalu
sebanyak 3.43% responden tidak setuju. Dan terakhir sebanyak 1.47%
responden menjawab sangat tidak setuju bahwa website bisa membuat
mereka lebih mudah menemukan beragam informasi yang mereka
butuhkan mengenai suatu brand.
Kesimpulan: Seiring dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia maka
penggunaan website untuk tujuan pemasaran juga meningkat. Hasil survei juga
menunjukkan bahwa sebagian besar mereka percaya bahwa website dapat menjadi
sarana efektif yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasi mengenai suatu
brand. Anggota GFP menyarankan agar Quickly juga memiliki website sehingga
kegiatan branding yang dilakukan dapat semakin efektif. Selain itu dengan website,
masyarakat dapat mengetahui dengan cepat informasi yang dipublikasikan oleh
Quickly. Website juga akan digunakan sebagai sarana interaksi baru dengan customer
sehingga terjalin suatu hubungan yang baik.
7. A
d
b
3
d
l
m
y
s
d
8
m
Anda lebih
daripada pr
brochure).
Dari
39.71% men
dikemas me
langsung (f
menjawab ti
yg dikemas
secara langs
dengan respo
8.82% respo
menjawab s
16.1
menyukai
romosi mat
Gamba
jumlah resp
nyatakan bah
lalui e-mail
flyer/ broch
idak setuju
melalui e-
sung (flyer/
onden yang
onden tidak
sangat tidak
39.71%
18%
8.82%
E
promosi m
terial yang
ar 4.11 Email p
ponden seba
hwa mereka
daripada pr
hure). Hasil
bahwa mere
mail daripa
brochure), s
menjawab
setuju. Dan
setuju bah
5.39%
2
Email Pro
material yg
diberikan
promotion
anyak 204 ya
a lebih meny
romosi mate
l dilanjutka
eka lebih m
ada promosi
sebanyak 29
setuju sebes
n terakhir se
hwa mereka
29.90%
omotion
dikemas m
secara lan
ang ditanyak
yukai promo
rial yang dib
an oleh res
menyukai pro
material y
9.90%. Selan
sar 16.18%. L
ebanyak 5.39
lebih meny
n
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
melalui e-ma
ngsung (flye
kan. Sebany
osi material
berikan seca
sponden ya
omosi mater
yang diberik
njutnya diiku
Lalu sebany
9% respond
yukai promo
t Tidak Setuju
Setuju
t Setuju
139
ail
er/
yak
yg
ara
ang
rial
kan
uti
yak
den
osi
140
material yg dikemas melalui e-mail daripada promosi material yang
diberikan secara langsung (flyer/ brochure).
Kesimpulan: Berkaitan juga dengan penggunaan surat elektrik (e-mail) yang
semakin popular maka Quickly mencoba menanyakan kepada respondennya atas
penggunaan promosi dengan e-mail dan penggunaan material promotion langsung
seperti brosur dan flyer. Jawaban antara yang setuju dan tidak setuju hanya berbeda
10%. Anggota GFP menyarankan agar Quickly tetap mempertahankan kedua jenis
promosi baik menggunakan cara langsung ataupun dengan menggunakan jaringan
internet. Hal ini dikarenakan tidak semua dari market Quickly memiliki dan aktif
menggunakan e-mail. Untuk menyeimbangkannya kondisi seperti itu memang
sebaiknya kedua jenis promosi tersebut dilakukan. Promosi yang menggunakan email
pun harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi suatu hal yang menggangu
customer, sehingga email promotion akan dikemas secara sopan, rapi, enak dilihat,
dan tidak mengganggu pemilik email.
8. A
b
m
p
r
s
d
D
9
s
t
Anda menyu
buy one get
Dari
menyatakan
promosi ya
redemption
19.12% resp
suatu brand
diskon, buy
Dilanjutkan
9.80%. Kem
sebanyak 1.
tidak setuju
69.12
ukai promos
one, redemp
Ga
hasil surve
sangat setu
ang mengun
card, merc
ponden men
mengadaka
one get one
dengan res
mudian diiku
47% dan te
sebanyak 0.4
0.49%1
2%
Lu
si-promosi y
ption card, m
ambar 4.12 Lu
ei terhadap
uju apabila
ntungkan s
chandise dan
nyatakan ba
an promosi-p
e, redemptio
sponden ya
uti oleh res
erakhir adala
49%.
1.47%9.80%
ucky Pro
yang mengu
merchandise
ucky promotion
204 respo
suatu bran
seperti: disk
n sebagainy
ahwa merek
promosi yan
on card, mer
ang menjaw
ponden yan
ah responde
19.12%
omotion
untungkan se
dan sebagai
n
onden. Seba
nd mengada
kon, buy o
ya. Kemud
ka setuju ap
ng menguntu
rchandise da
wab cukup s
ng menjawab
en yang men
n
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
eperti: disko
inya
anyak 69.12
akan promo
one get on
dian, sebany
pabila apab
ungkan seper
an sebagainy
setuju sebes
b tidak setu
njawab sang
Tidak Setuju
Setuju
Setuju
141
on,
2%
si-
ne,
yak
ila
rti:
ya.
sar
uju
gat
K
p
r
i
d
Kesimpulan
promosi yan
redemption c
ini, Quickly
dan tidak me
9. A
b
s
t
s
m
n: Sebagian
ng dirasa dap
card, pembe
harus tetap
erugikan.
Anda meras
brand dari b
Dari
setengah res
tertentu yan
sesuatu yan
menjawab se
56.37%
besar dari r
pat mengunt
erian mercha
kreatif sehi
sa identitas/
beberapa bra
Gamb
seluruh jum
sponden yai
ng bisa mem
ng penting.
etuju bahwa
0.49%
%
responden m
tungkan kon
andise dan se
ingga promo
ciri khas te
and lainya pe
bar 4.13 Brand
mlah respon
itu sebanyak
mbedakan su
Lalu hasil
a mereka me
1.96% 9.8
Brand I
merasa setuju
nsumen sepe
ebagainya. D
osi dapat me
ertentu yang
enting.
d Identity
nden, yaitu s
k 56.37% m
uatu brand
dilanjutkan
erasa identita
80%
31.37%
dentity
u dengan ad
erti diskon, b
Dalam melak
enarik perhat
g bisa memb
sebanyak 20
merasa ident
dari brand
dengan re
as/ ciri khas
Sanga
Tidak
Cukup
Setuju
Sanga
1
anya promo
beli 1 gratis
kukan promo
tian pelangg
bedakan sua
04. Lebih d
titas/ ciri kh
lainya adal
sponden ya
s tertentu ya
t Tidak Setuju
Setuju
p
u
t Setuju
142
si-
1,
osi
gan
atu
ari
has
lah
ang
ang
143
bisa membedakan suatu brand dari brand lainnya penting, yaitu sebanyak
31.37%. Lalu sebanyak 9.80% responden cukup setuju dan merasa
identitas/ ciri khas tertentu yang bisa membedakan suatu brand dari brand
lainnya lainya penting. Sedangkan sisanya, responden yang menjawab
kurang setuju sebanyak 1.96% dan responden yang menjawab sangat
tidak setuju sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Dari hasil survey, sebagian besar customer merasa pentingnya suatu
brand untuk memiliki ciri khas yang bisa membedakan brand tersebut dengan brand
lainnya. Oleh karena itu anggota GFP menyarankan agar Quickly memiliki ciri khas
yang stabil sehingga customer bisa merasa familiar dengan brand Quickly misalnya
dengan pemberian tema untuk suatu kegiatan promosi dan pembuatan prototype
merchandise.
10. A
F
r
a
P
s
F
j
s
d
s
Anda tertari
Facebook Fa
G
Dari
responden y
apabila prod
Pages. Hasil
setuju apabi
Fan Pages,
jumlah resp
sukai dipro
dengan resp
sukai dipro
16.18%. Se
24.51%
ik apabila p
an Pages.
Gambar 4.14 K
seluruh jum
yaitu sebany
duk yang an
l terbanyak
ila produk y
yaitu seban
ponden menj
mosikan m
onden yang
omosikan m
edangkan h
%
17.65%
Fa
produk yang
Kehadiran Fac
mlah respon
yak 37.75%
nda sukai d
diikuti oleh
yang anda su
nyak 24.51%
njawab sang
melalui Face
menjawab t
memalui Fac
hasil terenda
3.92%
16.18
37.
cebook
g anda suka
cebook Fans P
nden, yaitu
% cukup se
dipromosikan
h jawaban re
ukai diprom
%. Setelah i
at setuju ap
ebook Fan
tidak setuju
cebook Fan
ah adalah
8%
.75%
Fans Pag
ai dipromos
Page
sebanyak 2
tuju dan m
n memalui F
esponden ya
mosikan mel
itu,sebanyak
pabila produ
Pages. Lal
apabila prod
n Pages, ya
jumlah res
ge
Sanga
Tidak
Cukup
Setuju
Sanga
1
sikan memal
04. Mayorit
merasa tertar
Facebook F
ang menjaw
alui Facebo
k 17.65% d
uk yang an
lu dilanjutk
duk yang an
aitu sebany
sponden ya
t Tidak Setuju
Setuju
p
u
t Setuju
144
lui
tas
rik
Fan
wab
ok
ari
nda
kan
nda
yak
ang
145
menjawab sangat tidak setuju apabila produk yang anda sukai
dipromosikan memalui Facebook Fan Pages, yaitu sebanyak 3.92%.
Kesimpulan: Sesuai dengan profil pengguna facebook yang dijelaskan pada bab 4.
Quickly sebaiknya memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan kegiatan
promosi melalui Facebook Fans Page. Melihat respon yang cukup positif dari awal
pembuatan maka pihak Quickly hanya tinggal melalukan penambahan informasi dan
melakukan maintenance terhadap Quickly Fans Page. Selain itu, anggota GFP juga
menyarankan untuk terus meningkatkan aktifitas komunikasi dengan para fans di
Facebook Fans Page.
11. A
y
p
r
m
t
t
s
m
k
S
s
Anda akan m
yang lebih t
produk terse
Dari
responden y
membeli sua
tinggi apabi
tersebut. Ha
sangat setuj
minuman de
kualitas bai
Setelah itu,
setuju apabi
31
membeli sua
tinggi apabil
ebut.
Gamba
seluruh jum
yaitu sebany
atu produk m
ila mereka y
asil terbanyak
ju apabila
engan harga
k yang dim
sebanyak 2
ila mereka
1.47%
1.37%
atu produk m
la anda yaki
ar 4.15 Quality
mlah respon
yak 42.16%
makanan ata
yakin denga
k diikuti ole
mereka me
a yang lebih
miliki produ
22.55% dari
membeli su
%2.45%
22.
42.16%
Qua
makanan ata
in dengan k
y and price
nden, yaitu
% menyataka
au minuman
an kualitas b
eh jawaban r
embeli suatu
h tinggi apab
uk tersebut,
i jumlah res
uatu produk
.55%
ality
au minuman
kualitas baik
sebanyak 2
an setuju ap
n dengan har
baik yang di
responden ya
u produk m
bila mereka
yaitu seban
sponden me
k makanan a
Sangat
Tidak S
Cukup
Setuju
Sangat
1
dengan har
yang dimil
04. Mayorit
pabila mere
rga yang leb
imiliki prod
ang menjaw
makanan at
yakin deng
nyak 31.37%
njawab cuk
atau minum
t Tidak Setuju
Setuju
p
u
t Setuju
146
rga
iki
tas
eka
bih
duk
wab
tau
gan
%.
kup
man
147
dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka yakin dengan kualitas baik
yang dimiliki produk tersebut. Lalu dilanjutkan dengan responden yang
menjawab tidak setuju apabila mereka membeli suatu produk makanan
atau minuman dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka yakin
dengan kualitas baik yang dimiliki produk tersebut, yaitu sebanyak
2.45%. Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang
menjawab sangat tidak setuju apabila mereka membeli suatu produk
makanan atau minuman dengan harga yang lebih tinggi apabila mereka
yakin dengan kualitas baik yang dimiliki produk tersebut, yaitu sebanyak
1.47%.
Kesimpulan: Anggota GFP menyarankan kepada Quickly agar tetap
mempertahankan kualitas demi menjaga brand image dari Quickly sendiri. Walaupun
persaingan di industri Food and Beverage sudah sangat kompetitif dan sebagian dari
mereka bermain di persaingan harga, Quickly tidak perlu mengikutinya. Quickly
hanya perlu menjaga kualitas produk dan rasa yang telah ada sehingga bisa
menciptakan suatu image minuman segar yang sehat, esklusif dan terpercaya. Namun,
Quickly harus dapat menyampaikan pesan dari image tersebut dengan lebih baik lagi
di masa yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan marketing mereka.
12. L
d
r
m
m
r
u
s
r
u
s
b
Lokasi mem
dan minuma
Dari
responden y
mempengaru
minuman y
responden y
untuk melak
sukai, yaitu
responden m
untuk melak
sukai. Lalu
bahwa lokas
40.6
mpengaruhi A
an yang And
Gambar
seluruh jum
aitu sebanya
uhi mereka
yang mereka
yang menjaw
kukan pemb
sebanyak 36
menjawab cu
kukan pemb
dilanjutkan
si mempeng
0.49%
69%
Anda untuk
a sukai.
4.16 Lokasi m
mlah respon
ak 40.69% m
untuk mela
a sukai. Ha
wab setuju b
belian atas m
6.76%. Sete
ukup setuju
belian atas m
dengan res
garuhi mere
2.45%
19.6
36.7
Loca
melakukan
mempengaruh
nden, yaitu
menyatakan s
akukan pem
asil terbany
bahwa loka
makanan da
lah itu, seba
bahwa loka
makanan da
sponden yan
eka untuk m
1%
6%
ation
pembelian
hi sales
sebanyak 2
sangat setuju
mbelian atas
yak diikuti
asi mempeng
an minuman
anyak 19.61
asi mempeng
an minuman
ng menjawa
melakukan p
Sanga
Tidak
Cukup
Setuju
Sanga
1
atas makan
04. Mayorit
u bahwa loka
makanan d
oleh jawab
garuhi mere
yang mere
% dari juml
garuhi mere
yang mere
ab tidak setu
pembelian at
t Tidak Setuju
Setuju
p
u
t Setuju
148
nan
tas
asi
dan
ban
eka
eka
lah
eka
eka
uju
tas
149
makanan dan minuman yang mereka sukai, yaitu sebanyak 2.45%.
Sedangkan hasil terendah adalah jumlah responden yang menjawab
sangat tidak setuju bahwa lokasi mempengaruhi mereka untuk melakukan
pembelian atas makanan dan minuman yang mereka sukai, yaitu
sebanyak 0.49%.
Kesimpulan: Anggota GFP tetap menyarankan kepada pihak manajemen agar tetap
mencari daerah-daerah yang potensial dan strategis untuk dijangkau oleh para
customer-nya. Saat ini Quickly telah berhasil menempati lokasi-lokasi yang cukup
strategis (mal-mal besar di Jakarta). Namun untuk menjangkau sebanyak mungkin
pasar, Quickly tidak boleh puas dengan lokasi-lokasi yang telah ditempati tetapi terus
mencari tempat yang potensial dan mengembangkannya.
150
IV.5 Sejarah Perusahaan
PT. Lingkar Natura Inti didirikan pada tahun 2000 dengan konsentrasi
bisnis di industri makanan dan minuman. Perusahaan mulai beroperasi saat
menjadi master franchise dari brand minuman asal Taiwan “Quickly”.
Quickly merupakan pelopor minuman bubble tea di Indonesia dan keunikan
minuman ini mengalami masa kejayaan di tahun 2001 dan berhasil bertahan
hingga sekarang. Dalam sejarahnya, PT. Lingkar Natura Inti juga menjadi
master franchise untuk beberapa brand asal luar negeri lainnya seperti Dippin
Dots (USA), Tori-Q (Singapore), dan O’Briens (Ireland).
Brand “Quickly” berasal dari Taiwan dan dipelopori oleh Ms. Nancy
Yang. Pada awalnya, beliau tertarik dengan keunikan minuman dan
melakukan eksplorasi semenjak tahun 1981. Dari ketertarikannya akan
minuman maka beliau pun melakukan kreasi untuk menciptakan beragam
minuman yang menarik. Inilah asal mula dimana beliau mulai
mengembangkan idenya menjadi suatu bisnis baru sehingga Quickly menjadi
bisnis minuman bubble tea yang pertama serta memiliki rantai terbesar yang
mendistribusikan kombinasi tapioca, teh dan susu. Quickly juga berusaha
memberikan kualitas terbaik, menyenangkan, dan memuaskan kepada seluruh
customer diseluruh dunia. Brand “Quickly” secara internasional berada
dibawah Kuai Ke Li Enterprise Co., Ltd., yang juga mengembangkan dan
menjual sistem franchise keseluruh belahan dunia. Hingga kini Quickly telah
tersebar di berbagai negara seperti Singapore, Malaysia, Saudi Arabia,
151
Australia, Spanyol, Thailand, Canada, China, Japan, USA, Filipina, Korea,
dan Indonesia.
Quickly juga memiliki berbagai produk yang beragam dengan
berbagai variasi rasa. Selain itu Quickly juga berbahan dasar teh dan susu
yang menyehatkan. Ini merupakan salah satu nilai lebih yang dimiliki
Quickly. Seiring dengan perkembangan bisnis di industri makanan dan
minuman yang begitu pesat maka perusahaan yang bergerak dalam industi ini
harus memiliki strategi dan taktik untuk tetap bertahan dan mampu
menghasilkan profit semaksimal mungkin.
Industri makanan dan minuman mengalami perubahan trend dari
waktu ke waktu. Konsumen selalu menginginkan sesuatu yang baru dan
mereka cepat beralih dikarenakan harga makanan dan minuman yang
cenderung murah. Quickly mungkin telah melewati masa kejayaannya, namun
tidak tertutup kemungkinan brand ini akan berjaya lagi. Hal ini dapat terjadi
karena masyarakat kembali mulai memiliki konsiderasi yang tinggi akan
kesehatan dan Quickly memiliki modal tersebut.
Hal yang terpenting adalah bagaimana perusahaan mampu mengolah
manajemennya menjadi suatu team yang kokoh dan solid, memiliki value
yang sama, sehingga memiliki sumber daya manusia yang mampu
menghasilkan produk dan servis terbaik. Selain itu bagaimana menciptakan
suatu sistem yang mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan
perusahaan sebaik mungkin sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh
seluruh market pasar.
152
IV.6 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi PT. LNI saat ini:
Gambar 4.17 Struktur Organisasi PT. LNI saat ini
153
IV.7 Manajemen di PT. Lingkar Natura Inti
Suatu perusahaan dapat berkembang apabila didukung oleh
manajemen yang baik karena manajemen yang baik dapat membentuk suatu
perusahaan untuk memiliki kinerja yang efektif, efisien dan fokus dalam
mencapai tujuannya. Pada dasarnya. PT. LNI telah memiliki suatu sistem
manajemen yang dirancang dengan ideal. Namun dalam pelaksanaanya terjadi
pergeseran dari sistem yang menyebabkan sistem manajemen yang telah
dirancang tidak dijalankan dengan optimal. Hal ini dikarenakan oleh beberapa
faktor, yaitu kurangnya sumber daya manusia dan tidak terkontrolnya sistem
manajemen yang telah ditetapkan. Tujuan dari penerapan sistem manajemen
yang tepat adalah untuk menciptakan Quality Management, yaitu suatu sistem
manajemen yang mampu memberikan manfaat dan berkembang secara terus
menerus, berkesinambungan dan dapat memberikan respon sebaik mungkin
terhadap customer needs and expectation. Selain itu, manajemen yang baik
diperlukan value-based management dimana dengan value-based
management, adanya kontrol dari top level management dan middle level
management untuk menjaga shared value yang dimiliki oleh perusahaan.
Shared value ini harus dikomunikasikan, diaplikasikan keseluruh jajaran
manajemen untuk menjadi acuan kerja.
Shared Organization Values merupakan suatu standar yang dimiliki
suatu perusahaan yang dapat digunakan untuk membentuk suatu sistem yang
pada akhirnya mempengaruhi tingkah laku karyawan secara keseluruhan.
154
Shared Organization Values secara garis besar dapat mempengaruhi 4 hal
yaitu; Guide Managers’ Decision and Actions, Shape Employee Behavior,
Influence Marketing Effots, dan Build Team Spirit.
1. Guide Managers’ Decision and Actions
Oganization Value harus dijadikan dasar untuk menjalankan setiap
aktifitas diperusahaan dan juga dalam hal penggambilan keputusan.
Karena dengan adanya Organization Value maka seluruh pihak
manajemen memiliki batasan-batasan tertentu dalam mengambil tindakan.
PT. LNI dalam pengambilan keputusan oleh top and middle level
management juga harus mengikuti organization value. Namun bentuk real
dari organization value yang ada hanyalah berupa peraturan. Sebaiknya
seluruh manajemen juga mengatahui visi, misi, dan tujuan perusahaan
sehingga dapat memiliki persamaan karakter dalam menggambil
keputusan dan bertindak.
2. Shape Employee Behavior
Shared Organization Value bermanfaat membentuk bagaimana
sikap atau tingkah laku seluruh manajemen perusahaan baik dari low level
management ke top level management. Diperlukan metode yang tepat
supaya para karyawan mau mengikuti nilai yang ingin diterapkan oleh
perusahan. Metode tersebut harus disesuaikan dengan karyawan. PT. LNI
juga melakukan beberapa metode untuk sosialisasi organization value
yang akan mempengaruhi tingkah laku dari karyawan. Metodenya yang
telah dilakukan antara lain adalah; Training dan Human Resources policy.
155
Namun dari hasil yang diperoleh, manajemen merasa belum maksimal.
Oleh karena itu GFP member akan memberikan beberapa saran untuk
meningkatkan tingkat keefektifan penyampaian organization value yang
akan mempengaruhi employee behavior.
3. Influence Marketing Efforts
Kegiatan Marketing merupakan kegiatan krusial yang berkaitan
dengan bagaimana suatu perusahaan diketahui dan dikenal oleh pihak lain.
Oleh karena itu setiap kegiatan marketing yang dilakukan harus
mengedepankan value yang dijunjung oleh perusahaan tersebut sehingga
positioning masyarakat terhadap perusahaan kita tepat dan sesuai harapan.
PT. LNI belum sacara maksimal mampu menyampaikan value
yang dimilikinya dalam suatu marketing effort. Hal ini terbukti dengan
belum dapat disampaikannya brand positioning dengan sebaik mungkin
kepada publik misalnya menyebabkan tidak konsistennya promotion
material dan pada akhirnya akan menganggu brand recognition dari
Quickly. Belajar dari top brand di dunia Food and Beverage, Starbucks,
mereka memiliki kesamaan dalam setiap marketing element yang
digunakan seperti warna dominan yang digunakan, logo, dan sebagainya.
4. Build Team Spirit
Seluruh personil di suatu perusahaan tentunya memiliki perbedaan
dalam sikap, cara berpikir dan dengan adanya kesatuan value yang
dimiliki maka akan terjadi kesamaan visi, misi, cara pandang dan tujuan
yang hendak capai oleh perusahaan. Dengan kesamaan yang dimiliki
156
tersebut maka akan terjadi integritas dalam manajemen perusahaan yang
bisa membentuk kinerja yang maksimal. PT. LNI telah mengusahakan
seluruh karyawannya untuk memiliki team spirit. Kegiatan yang diadakan
antara lain seperti employee gathering dan training. Namun hasilnya
belum maksimal, seringkali beberapa karyawan hanya memperhatikan
kepentingan pribadi dan kurang memahami bahwa dalam satu manajemen
harus bertindak sebagai satu team untuk menghasilkan hasil yang terbaik
untuk kemajuan perusahaan.
PT. LNI sebagai perusahan yang sedang berkembang memerlukan
suatu sistem manajemen strategis, yaitu sistem manajemen yang mampu
mengkombinasikan dan memaksimalkan berbagai fungsi untuk mencapai
tujuan organisasi dengan optimal. Manajemen strategis bemanfaat sebagai
acuan menyeluruh karena akan sangat berkaitan dengan organizational
behavior. Manajemen Startegis ini bersifat fleksibel dimana dapat dibuat
dengan disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada. Untuk PT. LNI,
ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu menentukan misi dan visi,
tujuan, dan strategi saat ini. Untuk mengatahui situasi yang ada dapat
dianalisa dari kondisi internal dan eksternal, yaitu dengan analisa SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, and Threats).
Visi dan misi perusahaan harus disosialisasikan sebaik mungkin
kepada seluruh jajaran manajemen. Oleh karena itu diperlukan metode
komunikasi yang tepat sehingga visi dan misi dapat dipahami sebaik
157
mungkin oleh semua pihak. Dalam penerapannya ada enam (6) tahapan
penting yang harus dilakukan oleh PT. LNI yaitu:
1. Mengidentifikasi Misi, Tujuan dan Strategi dari Perusahaan
2. Analisis Eksternal
3. Analisis Internal
4. Formulasi Strategi
5. Implementasi Strategi
6. Evaluasi Hasil
IV.8 Marketing untuk Brand Quickly
Marketing merupakan ujung tombak dari segala kegiatan di
perusahaan. Pada dasarnya tujuan marketing bermanfaat untuk kegiatan
customer acquisition (untuk menarik customer baru) dan customer retention
(untuk mempertahankan customer yang telah ada). PT. LNI juga memiliki
tujuan marketing untuk mendapatkan customer baru dan mempertahankan
customer yang telah ada. Seiring dengan meningkatnya kompetisi di industri
food and beverage maka diperlukan suatu strategi dan taktik marketing yang
tepat dan kreatif sehingga mampu menjangkau target market-nya. Langkah-
langkah marketing yang biasanya dilakukan oleh PT. LNI antara lain adalah:
- Penyebaran brochure mengenai produk-produk yang ditawarkan.
- Penggunaan poster atau flyer di counter.
- Mengikuti beberapa event tertentu yang dianggap potensial seperti UPH
Festival, Java Jazz Festival, Java Rockin Land, Namarina, dan lain-lain.
158
- Promosi langsung oleh pihak front liner.
Kegiatan marketing yang seringkali dilakukan pun terkadang
mengalami beberapa masalah dalam pelaksanaanya, seperti:
- Pembuatan artibut marketing yang tidak sesuai jadwal yang seharusnya,
biasanya terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.
- Persiapan untuk kegiatan event yang belum maksimal sehingga seringkali
penampilan secara keseluruhan tidak sempurna.
- Pihak front liner yang seringkali enggan untuk melakukan promosi.
Untuk itu harus dilakukan penyempurnaan untuk setiap taktik
marketing yang biasa telah dilaksanakan dan juga menyarankan beberapa
taktik marketing baru yang dianggap sesuai dan tepat untuk menjangkau target
market yang dimiliki Quickly.
Ada beberapa taktik marketing baru yang disarankan oleh anggota
GFP seperti:
- Penggunaan internet untuk promosi (e-promotion) yaitu dengan
menggunakan Facebook Fans Page. Hal ini dilakukan dengan beberapa
konsiderasi dan hasil survey bahwa:
a. Semakin banyak jumlah pengguna internet di Indonesia.
b. Sesuai dengan target market yang dimiliki oleh Quickly yaitu remaja
hingga dewasa maka sangat cocok dengan pengguna jejaring sosial
Facebook.
c. Promosi dengan Facebook dapat di-update dan dilakukan dengan
cepat.
159
- Modifikasi Standard Operational Procedure yang telah ada dengan
tujuan:
a. Mengefektifkan kinerja operational yang telah ada.
b. Meminimilasi kesalahan yang dapat mempengaruhi kualitas secara
menyeluruh.
IV.8.1 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi perusahaan terpercaya dengan menyajikan produk dengan bahan
baku berkualitas dan sesuai dengan customer preference.
Misi:
- Penerapan quality control yang ketat dan pelaksanaan standart
operational procedure yang baik untuk proses pembuatan produk.
- Selalu mengadaptasi situasi external environment.
- Memberikan shared value dengan cara yang terbaik sehingga mampu
memberikan pengetahuan yang benar bagi para karyawan untuk
menjalankan tugasnya sesuai nilai yang diterapkan oleh perusahaan.
- Membentuk suatu kesatuan sistem yang solid sehingga dapat
membentuk team yang mampu mengadaptasi dan menjalankan
organization value dengan baik.
160
IV.8.2 SWOT Analysis
Quickly, sebagai brand yang diolah oleh PT. LNI memiliki beberapa
potensi baik dari sisi internal maupun eksternal yang dapat dianalisa dan
kemudian dikembangkan ke dalam suatu strategi yang bermanfaat bagi
kemajuan perusahaan.
A. Strength
1. Produk Quickly yang segar, menggunakan bahan baku yang sehat
dan memiliki menu yang bervariasi.
2. Pihak manajemen memiliki fleksibilitas dan kreativitas yang tinggi
dalam mengadaptasi dan melihat situasi dan kondisi saat ini.
3. Middle Management yang telah memiliki periode kerja yang cukup
lama sehingga sangat mengerti Quickly secara mendalam.
4. Brand Quickly yang sudah berdiri cukup lama sehingga telah
memiliki tingkat brand awareness yang cukup tinggi di masyarakat.
5. Quickly memiliki beberapa counter hampir di seluruh mall terbesar
dan teramai di Jakarta, seperti; Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa
Gading 3, Pondok Indah Mal, EX, FX, Senayan City, dan masih
banyak lagi.
6. Harga yang cukup terjangkau dengan kisaran harga Rp. 9,000.-
hingga Rp. 20,000.- yang sesuai dengan target market Quickly.
7. Lisensi resmi dari Taiwan.
161
B. Weakness
1. Proses pembuatan Quickly melalui tahapan yang cukup panjang dan
sulit. Sehingga karyawan harus mempelajari tahapan yang cukup
kompleks untuk dapat menghasilkan produk tersebut.
2. Tidak seluruh front liner team dapat menjalankan kinerjanya dengan
baik sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang
telah ditetapkan.
3. Visi, misi, dan tujuan perusahaan yang belum dipahami sepenuhnya
oleh karyawan baik mereka yang berada dalam middle level
management maupun lower level management.
4. Koordinasi kerja yang belum efektif dan efisien antar departemen
dalam menjalankan sistem kerja.
5. Belum maksimalnya sistem inventori. Hal ini menyebabkan sering
tidak tersedianya bahan baku yang krusial untuk penjualan produk-
produk favorit yang berakibar seringkali customer merasa kecewa.
C. Opportunity
1. Sedikitnya pemain di bidang Food and Beverage yang mampu
menghasilkan produk serupa untuk dipasarkan karena keterbatasan
bahan baku dan proses pembuatan yang cukup rumit.
2. stereotype masyarakat bahwa brand yang telah dijamin oleh negara
lain (dalam hal ini Taiwan) lebih dapat dipercaya.
162
3. Adanya pergeseran dalam masyarakat yang mulai memperhatikan
tingkat kesehatan, Quickly yang menggunakan bahan baku tapioca,
teh, dan susu memiliki modal tersebut.
D. Threats
1. Trend dalam dunia bisnis Food and Beverage cukup sering
mengalami perubahan yang signifikan dikarenakan customer selalu
ingin mencoba sesuatu yang baru.
2. Munculnya saingan-saingan baru yang berpotensial merebut pasar
baik dengan meniru produk-produk Quickly atau yang mengikuti
trend-trend baru.
IV.8.3 Five Competitive Forces Framework of Porter
Five competitive forces framework of Porter model adalah analisis dari
teori Porter's five forces merupakan suatu framework untuk mengalisa
industri dan perkembangan strategi bisnis. Berdasarakan pengertian tresebut
maka anggota GFP melakukan analisa Competitive Forces dihasilkan dari 5
kekuatan kompetitif, yaitu:
1. The entry of competitors ( masuknya kompetitor baru ke pasar)
Para pesaing yang ingin masuk ke dalam bisnis Food and Beverage
sebenarnya tidak begitu sulit mengingat biaya yang diperlukan tidak terlalu besar.
Quickly sebagai brand yang diolah oleh PT. LNI memiliki kekuatan brand karena
merupakan brand yang berasal dari Taiwan dan juga merupakan top brand yang
163
bergerak di bidang ini. Pada dasarnya, pesaing dapat menjual produk serupa
namun lisensi dan bahan bakunya tidak dapat menyamai Quickly. Proses
pembuatannya juga berbeda karena Quickly memiliki Standard Operational
Procedure sendiri yang ketat dan higienis untuk menghasilkan produk terbaik. Hal
yang perlu dilakukan adalah memberikan brand knowledge kepada masyarakat
mengenai kekuatan yang dimiliki oleh Quickly.
2. The bargaining power of buyers (kekuatan Pembeli untuk menawar)
Pada dasarnya setiap pembeli menginginkan produk dengan harga
termurah namun dengan kualitas sebaik mungkin. Hal ini juga terjadi pada produk
Quickly. Harga produk Quickly sebenarnya relatif terjangkau. Berdasarkan survey
yang kami lakukan terhadap 204 responden, sebanyak 96.08 persen responden
menyatakan bahwa harga produk Quickly cukup terjangkau. Hal yang harus
dilakukan Quickly adalah melakukan promosi-promosi yang menarik, beragam
dan dianggap mengguntungkan bagi customer.
Selain itu, Quickly harus terus memperhatikan keinginan konsumen dengan
selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Quickly juga harus mempertahankan
image-nya di mata konsumen, sehingga loyalitas konsumen tetap dapat terjaga.
3. The threat of substitutes (hambatan dari produk atau jasa pengganti)
Produk Food and Beverage merupakan produk yang mudah digantikan
oleh produk lainnya. Sebagai contoh, produk-produk pengganti seperti yang
ditawarkan oleh Starbucks, Coffee Bean, Simply, Sour Sally, Baskin Robbins dan
sebagainya merupakan hambatan secara tidak langsung pada produk teh yang
ditawarkan Quickly. Hal yang perlu dilakukan Quickly untuk menghadapi hal ini
164
adalah dengan melakukan product innovation sehingga customer tidak bosan dan
dapat menemukan berbagai varian minuman di Quickly tanpa harus berpaling ke
brand lain.
4. The rivalry among the existing players (kekuatan dari pemain lama yang telah
dulu ada)
Quickly merupakan pemain terlama di Indonesia untuk produk bubble tea.
Kemudian kehadiran Quickly diikuti oleh beberapa competitor namun beberapa
diantaranya tidak dapat bertahan. Kompetitor terkuat adalah Hop – Hop Bubble
Drink yang masih ada hingga sekarang. Bila diperhatikan dengan seksama
Quickly dan Hop – Hop memiliki varian yang berbeda dari jenis bahan baku yang
digunakan. Quickly mengandalkan sistem “fresh” dimana setiap bahan dasar
pokok berupa teh, susu, dan topping dimasak pada hari yang sama dengan hari
penjualan sedangkan Hop – Hop mengandalkan kepraktisan dengan
menggunakan essence bubuk sebagai bahan baku setiap rasa di produknya.
Dengan menekankan penyampaian yang baik mengenai product dan brand
knowledge, Quickly seharusnya mampu mengatasi kompetitornya. Karena itulah,
anggota GFP turut menyarankan penggunaan strategi marketing yang efektif
untuk mencapai tujuan tersebut.
5. The bargaining power of suppliers (kekuatan pemasok)
Quickly sangant mengandalkan bahan baku dari supplier utamanya yaitu
Quickly pusat di Taiwan. Seluruh bahan baku dasar untuk pembuatan Quickly
berasal dari Taiwan berdasarkan standard procedure yang ditentukan. Oleh
karena itu, PT. LNi harus menjaga hubungan baik dengan Quickly pusat agar
165
tidak terjadi masalah. Peraturan dan ketentuan yang diberikan oleh Quickly Pusat
di Taiwan juga harus dipatuhi dengan baik karena apabila terjadi masalah bukan
saja bahan baku yang akan terhambat, bahkan izin lisensi Quickly di Indonesia
akan ikut terancam. Untuk bahan baku additional seperti gula, susu cair, buah-
buahan segar dapat diperoleh dari supplier lokal yang menawarkan penawan
terbaik. Sejauh ini, Quickly belum pernah mengalami masalah dengan supply
additional product tersebut.
Dengan menggunakan Porter's competitive forces model, PT. LNI dapat
mendeskripsikan kondisi internal dan eksternal perusahaan dan kemudian merumuskan
strategi bisnis berdasarkan situasi yang ada, memanfaatkan potensi dan meminimalisasi
risiko. Strategi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan bisnis di masa
yang akan datang.
IV.8.4 Segmenting, Targeting, dan Positioning
Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) merupakan analisa
yang sangat penting untuk mengetahui fokus dan konsentrasi kegiatan
marketing yang akan dilakukan. Dalam marketing, STP merupakan hal yang
sangat penting untuk mengetahui profil customer. Hal ini sangat bermanfaat
untuk membentuk taktik marketing yang sesuai dan dapat diterima oleh
target market-nya.
Segmentasi merupakan pembagian pasar menjadi kelompok –
kelompok tertentu berdasarkan segmen-segmen tertentu. Umumnya
166
segmentasi dibagi menjadi demografi, psikografik, dan geografi. Segmentasi
demografi berkaitan dengan pengelompokan market berdasarkan jenis
kelamin, usia, ukuran keluarga, pendapatan, pendidikan, kelas sosial, dan
etnik. Segmentasi psikografik merupakan pengelompokan market
berdasarkan gaya hidup. Sedangkan segmentasi geografi merupakan
pengelompokan market berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, faktor
iklim yang berpengaruh, dan standarisasi area pasar. Mengingat pentingnya
segmentasi, maka Quickly juga melakukan segmentasi terhadap market-nya.
Pihak perusahaan mengambil beberapa segmentasi yang dianggap paling
penting dan mudah diketahui yaitu segmentasi demografi.
Berkaitan dengan segmentasi pasar yang dilakukan, awalnya
perusahaan melakukan bauran pemasaran tanpa pembedaan (an
undifferentianted marketing approach). Dalam bauran pemasaran seperti ini,
perusahaan berusaha melayani seluruh pasar dan tidak tidak ada pembedaan
untuk tiap segmen. Pemasaran model ini lebih irit biaya karena membuat
produk satu ukuran untuk semua. Namun, kesulitannya adalah sulit bagi
perusahaan untuk memuaskan semua konsumennya. Oleh karena itu dalam
perkembangannya, selain melakukan bauran pemasaran tanpa pembedaan
(an undifferentianted marketing approach), ada baiknya juga dilakukan
bauran pemasaran dengan perbedaan. Hal ini bermanfaat untuk penerapan
bauran pemasaran yang berbeda dari setiap segmen yang telah diidentifikasi.
Bauran pemasaran seperti ini biasanya mengangkat atau fokus terhadap salah
satu segmen tertentu dalam suatu periode marketing untuk lebih menarik
167
perhatian segmen market tertentu. Misalnya adanya promosi khusus anak-
anak atau wanita. Dengan cara ini segmen-segmen tertentu akan lebih
merasa diperhatikan secara khusus. Untuk kedepannya, promo dengan
menggunakan bauran pemasaran dengan perbedaan dapat digunakan seperti:
a. Promosi khusus dengan animasi anak-anak untuk produk yang
mengandung susu dan coklat untuk menarik perhatian anak-anak.
b. Promosi dengan desain elegant untuk produk green tea sehat yang lebih
didesikasikan untuk wanita.
Selain melakukan segmentasi, Quickly juga melakukan proses
targeting yang merupakan proses analisis, evaluasi, dan memprioritaskan
segmentasi marketing dengan mempertimbangkan segmen market yang
paling profitable. Proses ini sangat penting untuk penciptaan dan
penyampaian nilai kepada konsumen. Nilai yang diperoleh konsumen sendiri
merupakan suatu implementasi dari kegiatan segmenting, targeting,
positioning yang benar dan juga marketing mix yang tepat.
Setelah melihat dari segmentasi yang ada maka targeting yang sesuai
untuk Quickly adalah sebagai berikut:
a. Jenis Kelamin: All Gender
b. Usia: 15 tahun – dewasa
c. Pendapatan: kelas menengah bagian bawah (B), menengah bagian atas
(B+), kelas atas bagian bawah (A) , kelas atas bagian atas (A+).
d. Etnik: Seluruh etnik
168
Sedangkan positioning bisa terbentuk dengan tiga dimensi
differensiasi : konten (what to offer), konteks (how to offer), dan
infrastruktur (enabler). Dalam melakukan positioning, perusahaan harus
memperhatikan kesinambungan dari tiga elemen ini. Untuk Quickly,
penjabaran ketiga elemen penting ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang ditawarkan?
- Produk yang segar dan sehat.
- Minuman dengan rasa yang enak.
- Minuman dengan konsep “Take Away” dan “Fun”.
b. Bagaimana menawarkan kepada customer?
- Design material promosi yang mudah dimengerti dengan nuasa
cool, fun, dan elegant.
- Front Liner (SPG/SPB) yang memiliki kemampuan profesional
dalam pembuatan produk dan melayani customer.
- Memiliki Quality Control yang baik untuk kesuluruhan produk
yang ditawarkan.
c. Faktor yang memungkinkan (enabler):
- Konsistensi diantara nilai yang ingin mereka bagikan dan cara
implementasi nilai tersebut melalui produk dan servis.
- Penampilan dari counter dan staff.
169
IV.8.5 Marketing Mix
Marketing Mix merupakan strategi bauran pemasaran terdiri dari
empat variabel yang biasa dikenal dengan 4P yaitu; Produk (product), Harga
(price), Promosi (promotion), dan Tempat (place).
1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh unit
usaha kepada masyarakat. Produk bisa berupa barang, jasa, pengalaman,
events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Untuk
Quickly sendiri, produk yang ditawarkan adalah barang yang secara
deskriptif adalah beragam jenis minuman dan dessert.
Dalam Produknya, Quickly lebih mengedepankan Product
Variation. Quickly memiliki berbagai variasi produk yang dibagi
menjadi beberapa garis besar product lines, yaitu diantara lain:
a. Milk Tea
Merupakan menu andalan dari Quickly, yaitu minuman
dengan kombinasi teh dan susu yang seimbang, sehinggga
menciptakan ciri khas rasa yang unik dan menyegarkan. Menu
andalannya antara lain adalah Taro Pearl Milk dan Jasmine Pearl
Milk Tea.
170
b. Tea / Fruit Tea & Slush
Minuman teh segar dengan rasa buah bervariasi. Dapat
dihidangkan dalam bentuk liquid maupun slush ice. Menu
andalannya antara lain adalah Peppermint Tea dan Rainbow Slush.
c. Fresh Fruit
Minuman dengan bahan dasar buah-buahan asli dengan
kombinasi berbagai bahan lain yang menjadikannya minuman segar
dan sehat.
d. Jelly Drink Combination
Kombinasi antara teh, susu dan jelly dengan pilihan rasa
yang beragam. Menu andalannya antara lain adalah Tofu Pearl The
dan Guodung Milk Tea.
e. Milk Jelly, Q-Jelly and Guo Dung
Kombinasi jelly yang dibuat dengan campuan susu dan
berbagai topping yang beragam. Menu andalannya antara lain
adalah Taro Milk Jelly, Chocolate Milk Jelly, Green Apple Q-Jelly,
dan Strawberry Guodung.
f. Hot Drink
Selain menyajikan minuman dingin, Quickly juga
menambah variasi terakhirnya dengan minuman hangat. Menu
andalannya antara lain adalah Hot Teh Tarik dan Hot Bitter
Chocolate Milk.
171
Menurut Fandy Tjiptono (1997:9), konsumen pada dasarnya
melakukan pembelian bukan saja atas barang, namun juga atas nilai dan
manfaat yang ditawarkan. Oleh karena itu Quickly harus dapat
membentuk suatu nilai dan manfaat yang dapat diterima oleh market-
nya. Dalam penawaran suatu produk ada 5 (lima) tingkatan yaitu:
manfaat inti (core benefit), produk dasar (basic product), product yang
diharapkan (expected product), product dengan nilai tambah (augmented
product), potensi product (potential product).
Analisa produk yang ditawarkan oleh Quickly:
a. Manfaat Inti (Core Benefit)
Manfaat inti merupakan manfaat yang sesungguhnya dicari
konsumen ketika mereka membeli. Dalam hal ini manfaat ini yang
dimiliki oleh quickly adalah sebagai take away drink.
b. Produk Dasar (Basic Product)
Produk dasar adalah pengaplikasian dari manfaat yang dicari
konsumen. Sehingga produk dasar Quickly adalah beragam jenis
minuman berbahan baku teh, susu, dan lainnya yang diolah menjadi
berbagai jenis produk yang bervariasi dengan berbagai jenis pilihan
bagi konsumen.
c. Produk yang Diharapkan (Expected Product)
Produk yang diharapkan dari Quickly adalah produk
minuman dengan rasa yang enak, variasi rasa yang sesuai dan
dibuat dari bahan-bahan yang terjamin kualitasnya.
172
d. Produk dengan Nilai Tambah (Augmented Product)
Produk dengan nilai tambah merupakan bagaimana suatu
produk dapat merepresentasikan dirinya melebihi ekspektasi dari
konsumen. Dalam hal ini Quickly selain memberikan produk
terbaik juga harus mampu memberikan service yang memuaskan
kepada konsumen. Selama ini Quickly masih mengalami beberapa
kekurangan dalam hal pelayanan kepada konsumen dan adanya
beberapa complain dari customer mengenai pelayanan yang
diberikan. Untuk memperbaiki hal ini, maka anggota GFP berusaha
untuk memberikan solusi dengan menggunakan sistem penerimaan
dan training yang lebih baik kepada karyawan baru maupun yang
sudah berkerja.
e. Potensi Produk (Potential Product)
Tujuan terakhir dari semua brand termasuk Quickly dalam
memposisikan produknya adalah agar menjadi Potential Product,
dimana produk tersebut bisa melampaui semua harapan pelanggan
untuk menyenangkan pelanggan dan membedakan penawaran
mereka dari pesaing-pesaingnya.
Untuk mencapai hal ini maka aspek-aspek produk yang
lainnya. Dengan menjadi potential product maka suatu brand sudah
mampu melampaui harapan dari konsumennya sehingga konsumen
mengalami pengalaman yang menyenangkan (favorable customer
experience) dan kepuasan konsumen (customer satisfaction). Untuk
173
mencapai hal itu, semua produk Quickly harus memaksimalkan
empat (4) kriteria produk diatas dan mendapat respon positif yang
diharapkan dari konsumen.
2. Price
Harga merupakan unsur dari satu-satunya unsur bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan dimana unsur-unsur lain
membutuhkan biaya. Oleh karena itu, Quickly harus berhati-hati dalam
menentukan tingkat harga, potongan harga, keringanan, periode
pemasaran dan rencana promosi yang dibuat konsumen. Dalam
menetapkan harga ada beberapa pertimbangan penting yang harus
dilakukan terkait dengan cost yang harus dikeluarkan dan bagimana
brand tersbut bisa memposisikan harganya di tengah, dibawah, maupun
di atas harga pasar. Dalam hal harga, Quickly mengedepankan Cost
Recovery Pricing. Dimana Quickly berusaha melakukan covering
terhadap bahan baku, operational cost, dan juga promotional cost. Cost
untuk bahan baku harus juga diperhitungkan dengan sebaik mungkin
mengingat sebagaian besar bahan baku berasal dari Taiwan
membutuhkan biaya yang cukup besar dalam hal import cost. Selain itu
counter Quickly yang tersebar di berbagai mall besar di Jakarta dan juga
beberapa kota besar di Indonesia membutuhkan biaya operational yang
tidak sedikit untuk material delivery dan juga front liner employee yang
bertugas di seluruh counter. Selain itu ditengah persaingan di industri
174
food and beverage yang cukup besar maka Quickly juga membutuhkan
promotional cost yang dapat mendukung efisiensi kegiatan marketing
sehingga dapat menarik perhatian market.
3. Place
Place berkaitan aspek distribusi yang penting karena terkait
dengan berbagai aktifitas yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan. Dalam hal tempat,
Quickly menggunakan metode Direct Sales, dimana terjadinya
penjualan langsung antara pihak front liner (sales promotion boy / girl)
Quickly dengan konsumen di counter. Oleh karena itulah, Quickly perlu
memperhatikan beberapa hal seperti penampilan counter yang
merupakan tempat pertemuan dengan konsumen, karenanya counter
harus dibuat senyaman mungkin. Selain itu juga harus didukung oleh
promotional attribute yang mampu mempresentasikan brand image dari
Quickly. Quickly juga berperan sebagai produsen dan retailer, dalam
artian Quickly memproduksi dan memasarkan produknya sendiri
sehingga langsung sampai ke tangan konsumen. Agar lebih efektif
anggota GFP menyarankan agar pemilihan lokasi melalui tahap survei
dan observasi yang lebih mendalam mengingat beberapa counter
Quickly yang tidak memiliki performa penjualan yang baik.
Dalam perkembangannya, anggota GFP menyarankan agar
Quickly juga melakukan E-Commerce dalam lingkup place-nya. Hal ini
dikarenakan perkembangan penggunaan internet yang cukup pesat
175
sehingga dengan internet, customer dapat melakukan pemesanan
langsung untuk delivery dan untuk catering. Fungsi E-commerce akan
berjalan maksimal apabila Quickly telah memiliki website yang sudah
dipublikasikan. Dengan adanya E-Commerce, Quickly akan lebih
kompetitif dalam persaingan di industri food and beverage.
4. Promosi
Promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran untuk
mengkomunikasikan produknya kepada pasar sasaran. Dalam promosi
terdapat aktifitas pemasaran yang bertujuan menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan membujuk sehingga perusahaan dapat
meningkatkan pasar sasaran serta konsumen bersedia menerima,
membeli dan loyal terhadap produk yang ditawarkan. Quickly harus
memperhatikan langkah promosinya dengan sebaik mungkin mengingat
persaingan yang sangat kompetitif di dunia industri food and beverage.
Dalam promosi ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan seperti
Individual Communication, Mass Communication, Corporate
Management dan Brand Management.
Dalam hal Promotion, Quickly harus melakukan semua kegiatan
dasar yang menjadi suatu keharusan dalam promosi, yaitu antara lain:
a. Individual Communication
Individual Communication sangat penting mengingat dalam
penjualan produknya, Quickly mengandalkan front liner yang
berhadapan langsung dengan customer. Oleh karena itu sangat
176
penting bagi perusahaan untuk mampu menyampaikan
organizational value kepada pihak front liner, karena mereka
merupakan ujung tombak perusahaan. Untuk dapat memaksimalkan
organization value tersebut maka Quickly mengadakan training dan
juga penerapan SOP dan KPI untuk memberikan acuan kerja dan
penilaian terhadap kinerja front liner.
b. Mass Communication
Quickly juga menggunakan mass communication untuk
menginformasikan mengenai brand, produk, promosi terbaru, dan
sebagainya. Mass communication bermanfaat untuk memberikan
informasi sehingga bisa diterima oleh khalayak seluas mungkin.
Sebelumnya, Quickly menggunakan brosur dan flyer untuk
menginformasikan sesuatu namun belakangan ini juga mulai
menggunakan Facebook Fans Page. Hal ini untuk mencakup
market yang menggunakan internet yang sedang berkembang dan
juga agar mampu melakukan pembaharuan informasi dengan lebih
cepat.
c. Brand Management
Selain kedua hal diatas, kegiatan promosi juga harus
meliputi brand management , yaitu aplikasi dari teknik marketing
untuk spesifik product, product line, dan brand. Dengan melakukan
brand management maka suatu perusahaan menganggap brand
yang dimilikinya sebagai sebuah janji atas tingkat kualitas yang
177
dapat diimplementasikan kepada market yang melakukan
pembelian terhadap produk dari brand tersebut secara berulang. Hal
ini secara tidak langsung dapat meningkatkan sales dimana dengan
brand management yang baik akan semakin banyak orang yang
percaya. Terlebih lagi setiap brand yang bergerak dibidang
makanan dan minuman harus mendapat kepercayaan dahulu
sebelum dapat dikonsumsi oleh market.
Untuk dapat menjaga brand yang dimilikinya, Quickly
harus melakukan beberapa hal yaitu:
1. Brand Quickly harus diproteksi dibawah hukum dagang.
2. Brand Quickly mudah disebutkan, diingat, dilafalkan dan
dikenal.
3. Brand Quickly harus menarik, memungkinkan product
positioning untuk dapat bersaing.
4. Nama brand bersifat global dan dapat diterima di semua negara
dimana brand tersebut akan digunakan.
5. Brand dapat lebih unggul dari brand lainnya yang bergerak
dalam industri sejenis.
Semua aspek diatas sangat penting untuk menetukan
performa suatu brand dimata masyarakat. Quickly tentunya telah
melakukan beberapa langkah seperti melakukan proteksi brand-nya
dibawah hukum dagang, menciptakan brand yang mudah
disebutkan, diingat, dilafalkan, dikenal dan bersifat global. Namun
178
bagi suatu brand agar bisa tetap bersaing, harus tetap memiliki
product positioning yang baik dan menciptakan brand yang unggul
di bidangnya. Quickly harus memiliki strategi marketing yang baik,
konsisten dan terus berkelanjutan.
Secara detail kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh
pihak Quickly adalah sebagai berikut:
1. Special Offer
Seiring dengan observasi yang dilakukan semenjak
bulan Juli 2009. Ada beberapa special offer yang dilakukan
oleh Quickly antara lain adalah:
a. Buy Milk Jelly and get free Thai Iced Tea.
Gambar 4.18 Contoh promosi ke-1
179
b. Buy Hot The Tarik and Iced Sherbet Lemon Tea with only
Rp. 20,000,- (For Ramadhan Month).
Gambar 4.19 Contoh promosi ke-2
c. Buy Ice Choco Chip Blended get 50% discount for the
second purchase of any drink.
180
Gambar 4.20 Contoh promosi ke-3
Quickly rutin melakukan berbagai special offer seperti ini
karena dianggap dapat menarik perhatian konsumen. Namun selain
itu, anggota GFP menyarankan program promo yang lebih menarik
dan interaktif seperti:
a. Promo diskon untuk mahasiswa/ siswa sekolah tertentu.
Misalnya: Khusus untuk pemegang kartu mahasiswa Binus,
UPH, dan Tarumanegara dapat diskon 10 % untuk setiap
pembelian di Quickly.
b. Promo untuk pengguna BB. Misalnya: Kirimkan logo Quickly/
Gambar Promo melalui BBM Messenger dan tunjukkan kepada
181
SPG Quickly untuk mendapatkan free dessert/ discount 25%)
dari tanggal 1-3 November 2009.
2. Leaflets / Posters
Untuk melakukan promosi maka Quickly menggunakan
media seperti poster, leaflets, banner dan sebagainya. Ini
merupakan salah satu media yang tepat untuk dipublikasikan
terkait dengan penjualan Quickly yang berjenis direct selling.
Anggota GFP hanya menyarankan agar promosi-promosi
tersebut juga dimasukkan ke dalam Facebook sehingga
penyebaran promosi menjadi lebih luas (e-commerce).
Selain itu harus ada pembaharuan tema karena Quickly
ingin positioning brand-nya berubah lebih baik (fun and
elegant). Berdasarkan masukan dari direksi, GA, dan anggota
GFP maka tampilan atribut promosi mengalami beberapa
perubahan seperti yang terlihat dibawah ini.
182
Sebelum perubahan:
Gambar 4.21 Poster promosi sebelum perubahan
183
Sesudah perubahan:
Gambar 4.22 Poster promosi sesudah perubahan
3. Free Gifts
Quickly juga memberikan free gift berupa produk
Quickly (1 jenis minuman) dengan mengumpulkan stamp
redemption card sebanyak 10 buah. Ini juga merupakan salah
satu strategi customer retention, dimana para customer akan
tertarik untuk mengumpulkan stamp dan melakukan pembelian
secara kontinu atas produk Quickly. Untuk lebih
melengkapinya, pihak manajemen dan anggota GFP ingin
memberikan promo semacam ini:
184
• Variasi Free Gifts untuk menarik antusiasme masyarakat
seperti pemberian notes, file folder, dan binder. Free Gifts
ini dapat diberikan misalnya saat pembelian Quickly
minimal Rp. 20,000,-.
• Lucky Dip dimana konsumen bisa mendapatkan
kesempatan memperoleh hadiah undian dengan melakukan
pembelanjaan setiap Rp. 30,000,-.
4. Event
Dalam hal promosi, Quickly juga mengikuti beberapa
kegiatan event-event yang potensial di Jakarta. Mengikuti event
dapat memberikan dua (2) manfaat yaitu mendapatkan
penghasilan dan branding. Oleh karena itu maka appeareance
Quickly dalam suatu event sangat penting dan mewakili brand
image yang ingin ditanamkan ke benak penggunjung yang
hadir dalam acara tersebut.
5. Physical Environment
Physical Environment merupakan kemampuan suatu brand
untuk menciptakan suasana pada saat produk dan servis dihadirkan
kepada konsumen. Physical Environment meliputi baik tangible goods
yang dapat membantu mengkomunikasikan produk dan servis dan
intangible experience dari konsumen yang telah ada dan kemampuan
suatu bisnis untuk mempertahankan serta meningkatkan kepuasan
185
konsumen kepada calon konsumen potensial (potential customers).
Dalam hal ini, Quickly memiliki beberapa Physical Environment
seperti:
1. Counter Appeareance
Counter Appearance sangat penting karena penjualan
Quickly yang menggunakan sistem direct selling menyebabkan
pihak front liner harus bertemu langsung dengan customer-nya.
Oleh karena itu penampilan counter yang bagus akan mampu
menciptakan suasana yang menyenangkan bagi customer. Quickly
telah melakukan perubahan dan konsep baru pada beberapa
counter-nya. Anggota GFP menyarankan agar pembaharuan
counter ini tetap diteruskan pada counter-counter lainnya yang
belum sempat mengalami renovasi. Hal ini dikarenakan, dengan
tema dan konsep yang sama pada seluruh counter Quickly dapat
menciptakan kesan familiar dibenak konsumen.
186
Gambar 4.23 Quickly counter with previous concept
Gambar 4.24 Quickly counter with new concept
187
2. Cup and Plastic Bag (Packaging)
Sebagai brand yang menjual minuman maka Quickly juga
harus memiliki packaging yang sesuai dan terlihat unik. Sesuai
standar internasional dari Quickly pusat maka cup minuman
Quickly belum berubah semenjak awal Quickly berdiri dan
beroperasi. Namun Quickly pusat memberikan kebebasan untuk
melakukan re-design pada sealing plastic (tutup cup).
Anggota GFP menyarankan agar sealing plastic dirubah
setiap 3 bulan sekali sehingga menciptakan variasi design pada
quickly beverage cup itu sendiri. Untuk plastik, anggota GFP
menyarankan agar plastic bag diganti dengan paper bag yang
ramah lingkungan sehingga dapat menciptakan image bahwa
Quickly juga ramah lingkungan. Selain itu paper bag lebih mudah
didesign daripada plastic bag.
Gambar 4.25 Beverage cup Quickly (transparant in order showing the variety of color)
188
3. The Employee’s Uniform
Selain kedua hal diatas, Quickly juga mengusahakan agar
front liner-nya (SPG) yang melakukan direct selling kepada
customer mengenakan pakaian seragam untuk menciptakan
kerapihan dan juga friendly ambience diseluruh counter Quickly
yang ada. Seragam seluruh front liner Quickly sama di seluruh
counter yang ada sesuai dengan standar yang diminta pihak pusat.
Anggota GFP menyarankan adanya perubahan model seragam
untuk menciptakan suasana baru namun seragam baru tetap
membawa nuansa Quickly dengan penggunaan warna yang sama
dengan seragam yang lama.
Gambar 4.26 Quickly Employees Uniform
189
IV.8.6 Quickly Facebook Fans Page
Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sedang popular saat ini.
Dengan bergabung dengan situs ini maka pengguna dapat memilih untuk
bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti sekolah,
tempat kerja, atau wilayah geografis. Jumlah pengguna jejaring sosial ini
hingga bulan Oktober, 2009 adalah sebanyak 290,040,840 di seluruh dunia.
Sedangkan di Indonesia sendiri sebanyak 10,007,700 pengguna dengan
persentase pengguna aktif (online user) sebesar 40.03% (Sumber:
http://www.checkfacebook.com/). Melihat cukup besarnya jumlah pengguna
Facebook, maka Quickly dapat memanfaatkan situasi ini untuk melakukan
kegiatan promosi. Sesuai dengan standar dari Facebook bahwa perusahaan
maupun organisasi apapun dapat membuat fans page sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan sehingga mereka dapat melakukan penyebaran
informasi kepada pihak-pihak terkait.
Dengan dasar inilah maka angota GFP menyarankan dan
merealisasikan Fans Page dengan nama QUICKLY JAKARTA semenjak
bulan Agustus 2008. Dari hasil observasi dari bulan Agustus 2008 hingga
Oktober 2008 saja, Quickly Jakarta telah memiliki fans sebanyak 1,531 orang.
Anggota GFP yakin bahwa Quickly akan mendapat keuntungan dengan
memiliki Fans Page, seperti:
190
1. Update Informasi secara cepat
Dalam marketing dibutuhkan penyampaian informasi yang baik
kepada calon konsumen. Menggunakan facebook dapat membantu
Quickly dalam menyampaikan informasi selengkap mungkin secara
gratis. Di dalam Quickly Facebook Fans Page, Quickly dapat
memberikan informasi seperti sejarah singkat, lokasi counter, produk,
contact number, dan promosi. Dengan adanya hal ini maka seluruh
anggota fans dapat melihatnya di news feed dan highlights (berita-berita
terbaru) mereka.
2. Free Biaya Publikasi/ Iklan
Pembuatan Facebook Fans Page tidak menggunakan biaya
(gratis). Sedangkan apabila kita menggunakan media cetak maupun
elektronik, biaya yang cukup besar harus dikeluarkan. Selain itu apabila
ada kesalahan, publikasi di Facebook bisa langsung dirubah karena
dilakukan oleh pihak internal perusahan sedangkan apabila menggunakan
media seperti majalah, koran, televisi, maupun radio tidak dapat direvisi
dengan cepat.
3. Interaksi Langsung dengan Costumer
Dengan Facebook Fans Page maka pihak admin dari Quickly
dapat langsung memberikan tanggapan atas segala comment yang
biasanya berupa keluhan, pertanyaan, dan masukan. Dengan cara ini
maka pihak manajemen mendapatkan feedback langsung dan
menanggapinya dengan cepat.
191
4. Customer Acquisition and Customer Retention Activities
Quickly sekaligus dapat melakukan kegiatan customer acquisition
(mendapatkan customer baru) dan customer retention (mempertahankan
customer lama). Hal ini dapat membantu Quickly untuk branding dan
meningkatkan sales dengan berbagai aktifitas yang dilakukan dalam
Facebook Fans Page.
Setelah memiliki Facebook Fans Page, hal yang harus dilakukan
adalah melakukan maintenance atas account Facebook Fans Page ini.
Pihak marketing dan promosi menjadi aidmin (bisa terdiri lebih dari 1
orang) dan mereka bertugas untuk melakukan update informasi dalam
Facebook Fans Page.
Dengan adanya Facebook Fans Page maka Quickly mengharapkan
dapat melakukan kegiatan promosi semaksimal mungkin. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memperbanyak jumlah fans. Dari
awal mula di-launching (Agustus 2009) hingga October 2009, Quickly
telah berhasil memiliki 1,537 fans. Berikut kami sertakan data-data yang
menggambarkan perkembangan dan efektifitas dari Quickly Jakarta Fans
Page:
192
Gambar 4.27 Grafik statistik “Page View” pada Agustus 2009
Gambar 4.28 Grafik statistik “Total Interaction” pada Agustus 2009
193
Gambar 4.29 Grafik “New Fans” bulan Agustus 2009
Gambar 4.30 Grafik Statistik “Page View” pada Oktober 2009
194
Gambar 4.31 Grafik statistik “Total Interaction” pada Oktober 2009
Gambar 4.32 Grafik “New Fans” bulan Oktober 2009
195
Berdasarkan enam (6) grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Quickly Jakarta Fans Page mendapat antusiasme yang cukup tinggi sehingga
banyak pihak yang tertarik untuk melihat Quickly Jakarta Fans Page ini.
Hingga Oktober terus saja ada yang tertarik untuk melihat contain dari
Quickly Fans Page ini. Untuk grafik “Total Interaction” selalu terjadi
kenaikan pada titik-titik dimana pihak manajemen melakukan posting
informasi. Ini menunjukan bahwa fans dari Quickly Jakarta Fans Page ini
antusias dalam memberikan feedback. Sedangkan untuk grafik “New Fans”
terlihat bahwa pada awal launching terjadi lonjakan jumlah fans yang tinggi
dan seiring berjalannya waktu masi terus ada pihak yang tertarik untuk
menjadi fans Quickly sehingga total dari fans Quickly Jakarta tetap
bertambah.
196
Gambar 4.33 Grafik Demografis Fans Quickly Jakarta
Dari hasil analisa dari grafik ini dapat diketahui bahwa:
a. Quickly Fans Page telah mendapatkan 1,497 dari 18 Agustus
hingga 9 Oktober 2009.
b. Fans Quickly terbanyak adalah yang memiliki golongan usia 18 -
24 tahun.
Berdasarkan gender, fans Quickly Fans Page terbagi atas 43% laki-laki
dan 56% perempuan.
197
IV.9 Sistem HRD di PT. Lingkar Natura Inti
PT. Lingkar Natura Inti (PT. LNI) berdiri di Jakarta pada tahun 2001
dengan konsentrasi bisnis di bidang Food and Beverage dengan brand
utamanya Quickly. Quickly sendiri merupakan brand minuman dari Taiwan
yang awalnya memiliki spesifikasi pada teh. Konsep Quickly mengedapankan
kesegaran dan kecepatan dalam penyajian minuman. Hadir sebagai pemain di
dunia Food and Beverage bukanlah hal yang mudah mengingat tingkat
persaingan yang cukup tinggi dan tuntutan konsumen akan jenis makanan dan
minuman yang bervariasi. Oleh karena itu sebagai salah satu pemain di bidang
Food and Beverage, PT. LNI harus mampu menciptakan kekuatan yang
menjadikannya mampu mempertahankan brand Quickly sehingga tetap
diminati oleh masyarakat.
Front Liner di PT. LNI untuk brand Quickly terdiri dari 3 posisi di
setiap counter, yaitu: Crew Leader, Crew Leader Assistant, dan Sales
Promotion Boy/ Sales Promotion Girl (SPB/ SPG). Pada dasarnya penentuan
ini berdasarkan review performance dan lamanya jangka waktu kerja
semenjak tahun 2001. Namun seiring dengan perkembangannya, para front-
liner tidak berkerja berdasarkan posisi yang mereka miliki. Kinerja dan
tanggung jawab seluruh fron-liner hampir sama dan spesifikasi tiap posisi
belum dipaparkan dengan jelas dan tidak dimengerti oleh front-liner. Oleh
karena itu harus dibuat peraturan yang mendeskripsikan spesifikasi yang harus
198
dimiliki oleh para front-liner untuk menentukan posisi mereka dalam suatu
team.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, karyawan frontliner Quickly
harus dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan, pemberitahuan
informasi yang menarik dan tepat terhadap pelanggan, dan kejujuran terhadap
perusahaan.
Peserta GFP menyebut permasalahan ini sebagai rendahnya
kompetensi karyawan atau etos kerja karyawan yang tidak tinggi. Hal ini
dapat disebabkan oleh kinerja HRD yang tidak tepat dalam meberikan
pengarahan terhadap karyawan atau proses penerimaan dan pengembangan
karyawan yang tidak berjalan dengan baik. Selain itu, seringkali proses
pembentukan sifat karyawan baru terpengaruhi oleh karyawan-karyawan lama
yang memiliki sikap yang buruk.
Oleh karena itu, selain memperbaiki proses-proses diatas, Quickly juga
harus sesegera mungkin menentukan program-program yang harus diberikan
kepada karyawan mereka. Peserta GFP akan memberikan framework untuk
mengatasi permasalahan ini.
199
IV.9.1. Employee Management
Pengelolaan sumber daya karyawan merupakan salah satu faktor
penting dalam perkembangan organisasi. Dengan model 5-P yang dijelaskan
oleh Jeffrey A. Mello, organisasi dapat menentukan langkah-langkah secara
bertahap untuk mengatur kegiatan Human Resource (HR) sehingga
mendukung strategi bisnis yang dijalankan oleh organisasi.
Quckly telah mempunyai aktifitas standar meliputi kegiatan HR yaitu
berupa:
‐ Budaya dan nilai-nilai perusahaan
‐ Guideline mengenai job desk karyawan yang cukup detail dan lengkap
‐ Program- program untuk kegiatan karyawan seperti employee gathering,
training, pre-briefing
Aktifitas-aktifitas tersebut ikut mendukung berjalannya kegiatan HR
di dalam organisasi. Namun, untuk lebih mempererat hubungan karyawan
dengan perusahaan sehingga tercapainya kebutuhan-kebutuhan karyawan,
organisasi harus menerapkan beberapa strategi HR baru berdasar pada model
5-P dan model Strategic HRM yang diperjelas oleh Jeffrey A.Mello.
Untuk mencapai itu semua, organisasi harus memulai tidak hanya dari
karyawan pada level bawah, namun organisasi secara keseluruhan harus ikut
berperan aktif. Dengan adanya kesadaran sebagai satu organisasi yang ingin
berkembang, maka, kegiatan yang akan dilakukan akan memberikan dampak
perubahan yang besar dan menuju ke arah yang lebih baik.
200
Untuk itu, pelaksana GFP mencoba menawarkan kepada organisasi
untuk melakukan langkah-langkah yang sekiranya dapat diaplikasikan di
Quickly sesuai dengan apa yang sudah diamati oleh pelaksana GFP, langkah-
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
‐ Membangun, Membentuk, dan Mengkomunikasikan misi, visi, dan nilai-
nilai perusahaan.
‐ Merancang suatu sistem kerja (work system) yang baru dan diperlengkap
dengan implementasi sistem informasi untuk Human Resources (HR).
‐ Staffing (selection, interview, testing, and reference process)
‐ Training framework
‐ Strategic performance and feedback management
‐ Reward system (Compensation)
‐ Turnover management dan Retention strategy
IV.9.1.1. Misi, Visi, dan Nilai-nilai Perusahaan
Visi, misi, dan nilai-nilai yang dimiliki Quickly sudah dijelaskan pada
bagian sebelumnya di bab ini. Hal yang seharusnya dilakukan pihak Quickly
adalah bagaimana caranya membentuk lingkungan kerja yang berjalan
bersama untuk mencapai misi yang telah didefinisikan. Oleh karena itu, setiap
karyawan yang bekerja di dalam Quickly harus mengetahui nilai-nilai yang
dimiliki dan sekaligus menjalankannya. Biasanya nilai-nilai ini dapat
diformasikan melalui tindakan-tindakan board of directors yang menanamkan
201
visi dan misi mereka di awal pembentukan organisasi. Sehingga, komunikasi
yang baik antar karyawan dalam kapasitas posisinya di perusahaan akan
sangat dibutuhkan.
Untuk memenuhi itu, Anggota GFP menyarankan untuk melakukan
beberapa perubahan dan langkah-langkah strategi baru untuk Human
Resource Management (HRM) di Quickly. Nilai-nilai yang berupa bersama-
sama mengutamakan kualitas kerja, produk, dan servis yang diberikan kepada
customer akan didukung dengan adanya sistem kompensasi atau reward yang
akan men-stimulasi perilaku karyawan terutama karyawan front-line yang
berinteraksi langsung dengan customer.
IV.9.1.2. Work System
Work System merupakan suatu sistem yang menjelaskan apa yang
dilakukan seorang karyawan dan apa yang dibutuhkan olehnya sekaligus
bagaiman masing-masing pekerjaan dalam suatu organisasi saling
bersinggungan. Sistem kerja yang baik adalah suatu sistem yang mampu
memberikan kenyamanan bagi karyawan, menyelesaikan semua tugas yang
dibutuhkan, dan menjaga stabilitas pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.
Quickly saat ini memiliki beberapa kelemahan dalam sistem kerjanya,
beberapa sudah dijelaskan di faktor Weakness dalam diagram SWOT. Hal
penting lainnya yang ikut membuat lemah kekuatan internal Quickly adalah
sistem kerja yang cenderung individual. Tidak hanya terjadi pada karyawan di
202
kantor, hal ini seringkali terlihat pada karyawan front-liner yang masing-
masing hanya mementingkan kebutuhan sendiri,
Untuk mengatasi ini, anggota GFP merancang suatu sistem kerja baru
yang mungkin dapat diaplikasikan pada Quickly sehingga memberikan
manfaat yang baik. Untuk itu, sebelum merancang suatu sistem kerja, terlebih
dahulu harus mengetahui karakteristik kerja yang ada di Quickly. Secara garis
besar, suatu model yang dibangun oleh J. R. Hackman dan G. R. Oldhain yang
terdapat pada buku karangan Jeffrey A. Mello mengenai Job characteristics
dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 4.34 The Job Characteristics Model Sumber: Jeffrey A. Mello (200, p174)
Core Job Dimension
Critical Psychological States
Personal and Work Outcomes
Skill variety Task identity Task significance
Auotonomy
Feedback
Experience meaningfulness of the work
Experience responsibility for outcomes of the work
Employee Growth Need Strength
Knowledge of the actual results of the work activities
High internal work motivation
High satisfaction with the work
High‐quality work performance
Low absenteeism and turnover
203
Dari model di atas, dimensi kerja dapat dimanfaatkan untuk
memberikan suatu efek psikologi terhadap karyawan yang dapat menuntun
mereka untuk memberikan atau menghasilkan suatu kinerja dan produktivitas
yang lebih baik.
Sehingga, bertolak dari model di atas, posisi-posisi pada struktur
organisasi di Quickly harus menggambarkan setidaknya salah satu dari
pengelompokan dimensi - dimensi kerja tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
merancang langkah-langkah strategis yang nantinya akan memberikan
dampak psikologi yang baik bagi karyawan
Rancangan tersebut akan membantu perusahaan untuk berubah dengan
memperhatikan semua dimensi-dimensi tersebut. Perubahan ini nantinya akan
berakhir pada perubahan struktur organisasi yang akan mendukung kegiatan
Quickly sekaligus mendukung visi dan misi menjadi sebuah organisasi yang
fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi di masa yang akan datang.
IV.9.1.3. Information System (IS)
Untuk memudahkan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam
perusahaan, kehadiran teknologi informasi merupakan satu faktor yang tidak
dapat diabaikan. Dengan penggunaan teknologi yang tepat, perusahaan dapat
melakukan beberapa kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif dibanding
sebelumnya.
Quickly saat ini menggunakan aplikasi Microsoft Excel berbasis
windows untuk mendukung kegiatan operasional dan juga sistem informasi
204
HR. Sebelum penggunaan aplikasi Microsoft Excel ini, Quickly pernah
menggunakan aplikasi dengan memanfaatkan outsource yang ternyata tidak
cukup untuk membantu mereka dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan harian
dikarenakan aplikasi tersebut sering mengalami masalah. Sistem informasi
yang dirancang secara in-house di Quickly hingga saat ini memberikan suatu
perubahan yang cukup signifikan dan sekaligus memudahkan para manajer
dalam mengolah data.
Kemudahan yang didapat dari penggunaan aplikasi ini antara lain:
1. Memudahkan proses input data
2. Memudahkan pencarian data
3. Memudahkan mencetak dokumen-dokumen, laporan, dan form
Meskipun aplikasi ini sudah mampu memberikan kemudahan-
kemudahan, namun tidak adanya integrasi informasi terkadang menyebabkan
beberapa kegiatan masih membutuhkan saling ketergantungan data yang
menyebabkan proses harus saling menunggu.
Untuk itu, anggota GFP menawarkan pengembangan sistem supaya
semakin terintegrasi dengan menyiapkan blue print dan aplikasi berbasis web
untuk menangani beberapa masalah yang muncul karena kekurangan dari
fleksibiltas kemampuan aplikasi Microsoft Excel tersebut.
Beberapa aplikasi yang dianjurkan oleh anggota GFP antara lain:
1. Absensi
Aplikasi ini akan menggunakan komputer untuk absensi karyawan.
Saat ini, Quickly masih menggunakan absensi manual. Dengan adanya
205
aplikasi ini, laporan absensi karyawan akan lebih mudah diproses dan
diatur.
2. Activity Schedule Calendar
Aplikasi ini sudah dikembangkan oleh anggota GFP. Untuk
sekarang, aplikasi ini dapat digunakan untuk mengatur jadwal yang
berkaitan dengan kegiatan marketing. Activity Schedule Calendar ini dapat
dikembangkan di kemudian hari untuk dijadikan suatu aplikasi yang
terintegrasi dengan sistem-sistem lainnya di dalam perusahaan sehingga
akan membantu tidak hanya untuk kegiatan marketing, namun juga
kegiatan lainnya seperti inventori dan alokasi karyawan.
3. Employee Database Maintenance
Employee database maintenance akan berfungsi untuk mengolah
data karyawan. Misalnya untuk mengurusi cuti, kontrak, sistem penilaian,
dan lain-lainnya. Aplikasi ini juga berhubungan dengan sistem absensi.
Sistem informasi merupakan salah satu hal yang harus diimplementasi
untuk mewujudkan perubahan struktur kerja, process, dan seluruh perusahaan
meliputi departemen HR. sehingga Quickly juga perlu untuk memperhatikan
teknologi informasi sebagai faktor yang dapat dijadikan sebagai competitive
advantage di masa yang akan datang untuk menghadapi persaingan yang
semakin ketat.
206
IV.9.1.4. Team
Quickly mempekerjakan lebih dari 100 karyawan front-line. Kesemua
karyawan tersebut dibagi-bagi lagi untuk mengurusi masing-masing counter
yang tersebar di daerah Jakarta. Saat ini, beberapa counter sudah memiliki
satu team leader, sementara itu, beberapa tempat masih belum ada
dikarenakan pertimbangan manajemen yang merasa pembentukan team masih
belum diperlukan untuk saat ini.
Melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini, dimana sistem
kerja individual terbukti kurang mampu menghadapi persaingan, anggota GFP
menyarankan pembentukan team di tiap-tiap counter Quickly dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk mentrasformasi satu group menjadi
sebuah team yang efektif, Quickly harus melakukannya secara bertahap dan
terus mengamati perkembangan team ini hingga menjadi suatu team yang
solid dan efektif. Oleh karena itu, anggota GFP menawarkan bentuk team
yang mungkin dapat diaplikasikan ke karyawan-karyawan front-line.
Berikut rancangan strategi yang disusun oleh anggota GFP:
1. Untuk tahap awal, dari setiap counter akan dievaluasi dan kemudian
dipilih karyawan yang paling baik performance-nya baik dari segi sikap
maupun pelayanan.
2. Setelah dipilih, mereka akan diberikan training selama satu minggu.
Training bertujuan untuk memberitahukan aturan-aturan dan job desk baru
mereka sebagai team leader.
207
3. Masing-masing team leader tersebut kemudian akan ditempatkan di
posisi-posisi counter yang berbeda dari tempat semula sesuai dengan
kesanggupan mereka. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya konflik
kepentingan di tempat lama dikarenakan adanya perubahan status.
4. Di masing-masing counter akan diberikan informasi mengenai peraturan
baru mengenai adanya team leader.
Selain itu, ada beberapa kegiatan atau tugas baru yang juga diajukan
untuk melengkapi kegiatan team di atas, yaitu:
1. Daily Meeting
Setiap pagi, karyawan front-line dan team leader akan
mengadakan rapat singkat. Hal ini untuk menyampaikan hal-hal yang
harus dikerjakan hari itu, mulai dari pembukaan counter, pembersihan
counter, pelayanan kepada customer, hingga kepada penyampaian target
sales.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan komunikasi antara
anggota dan team leader dapat terjalin dengan baik, karena pada rapat ini,
anggota dapat memberikan ide-ide dan pendapat mereka juga mengenai
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan.
2. Weekly reporting
Team leader harus memberikan laporan baik secara tertulis
maupun lisan terhadap top atau middle management mengenai kinerja
karyawan.
208
Apabila ada karyawan yang lalai dalam menjalankan tugasnya atau
tidak sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, team leader dapat
menegur terlebih dahulu dan kemudian menyampaikan progress-nya
terhadap top atau middle management.
Setelah pembentukan team dan penambahan tugas-tugas baru, masih
ada beberapa faktor atau element yang harus diperhatikan untuk membentuk
team tersebut menjadi team yang efektif. Sehingga anggota GFP juga turut
menyarankan beberapa inovasi baru di masing-masing faktor tersebut untuk
mendukung pembentukan team ini, yaitu:
1. Reward System
Sistem reward ini akan dijelaskan lebih detail pada penjelasan di
sub-bab mengenai Reward. Secara garis besar, untuk mendukung kegiatan
team agar menjadi lebih bersemangat, perusahaan harus mampu
memberikan suatu penawaran yang memungkinkan feedback positif dari
karyawan front-line. Oleh karena itu, dari setiap counter akan diberikan
target sales, dan apabila target tersebut bisa terpenuhi, satu team tersebut
akan mendapatkan reward yang seimbang sebagai sebuah team. Untuk
sistem reward lainnya akan dijelaskan lebih detail pada sub-bab yang telah
disebutkan sebelumnya.
2. Communication System
Komunikasi antar anggota di dalam team harus terjalin dengan
baik. Masing-masing anggota tidak dibedakan kedudukannya, hanya saja
209
team leader memiliki kewenangan untuk menegur anggota yang lalai
dalam melakukan tugasnya.
Agar tidak ada rasa canggung antar anggota, semua kegiatan yang
terjadi di counter merupakan kegiatan yang tidak saling bergantung satu
sama lain, melainkan bisa bekerja secara independent. Masing-masing
anggota juga berhak melakukan improvisasi atau diberikan hak penuh
untuk menyampaikan pendapat dan atau melakukan sesuatu dengan tujuan
untuk meningkatkan sales dan membantu counter atau perusahaan secara
keseluruhan.
3. Physical Space
Seiring dengan pembaharuan counter-counter Quickly, keberadaan
karyawan di dalam counter diatur sedemikian rupa, sehingga mereka dapat
berkomunikasi dengan lancar dan juga merasakan keutuhan sebagai satu
team. Mereka memiliki ruang gerak yang cukup leluasa untuk beraktifitas.
4. Organizational Environment
Dengan menumbuhkan semangat bekerja sama sebagai team
misalnya dengan memenuhi target sales dan juga beberapa kegiatan
lainnya, karyawan front-liner dapat termotivasi untuk meningkatkan
kinerja mereka secara kolektif.
5. Organizational Structure
Walaupun bekerja sebagai team, masing-masing karyawan front-
liner tetap memiliki kebebasan sendiri untuk menyampaikan ide dan
keluhan secara langsung kepada pihak top atau middle management.
210
Anggota GFP mengusulkan komunikasi dalam team tetap berjalan secara
informal, namun team leader mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan setiap minggunya.
6. Organizational Leadership
Team leader akan bertindak sebagai fasilitator, menjadi contoh
bagi anggota team, memberikan teguran pada karyawan yang lalai, dan
sekaligus mengarahkan team untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Dengan melengkapi semua faktor di atas, team yang dibentuk akan
terus diperhatikan hingga dapat bergerak sendiri. Hal ini dapat dilakukan oleh
Quickly untuk mengadakan pembaharuan dalam sistem kerja mereka sehingga
nilai-nilai yang berusaha disampaikan oleh direktur utama dapat dipahami dan
dilaksanakan dengan baik.
IV.9.1.5. Staffing
Sesuai rancangan rencana yang diajukan oleh anggota GFP yaitu
melakukan perubahan untuk internal perusahaan, Quickly juga harus berbenah
pada sisi eksternal juga. Salah satu hal yang paling awal yang harus dilakukan
oleh Quickly yang sedang berencana untuk merekrut karyawan baru untuk
mengganti karyawan lama yang memiliki kinerja buruk adalah proses staffing.
Proses kegiatan staffing ini merupakan salah satu proses yang cukup
memakan banyak waktu dan tidak bisa dikatakan mudah. Proses staffing
meliputi tiga (3) tahapan, yaitu selecting, interview, dan testing.
211
IV.9.1.5.1. Selecting
Proses seleksi terdiri dari dua tahap, yaitu pengujian konsistensi dan
pengujian kelayakan. Pengujian konsistensi ditujukan untuk melihat
konsistensi pelamar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Sedangkan, pengujian kelayakan adalah kesesuaian sikap atau behavior,
keinginan, dan tingkat intelejensi calon karyawan dengan pekerjaan yang akan
diberikan.
Berdasarkan itulah, Quickly akan mencoba untuk mulai
mengembangkan prosedur dalam proses seleksi karyawan terhadap lamaran-
lamaran yang masuk. Quickly akan membedakan lamaran-lamaran yang
mendaftar sebagai calon kerja full-time, part-time, dan magang. Masing-
masing pekerjaan tersebut memiliki kriteria tersendiri, bila memenuhi kriteria
tersebut, berkas lamaran calon pekerja akan diamati dan kemudian akan
disesuaikan dengan pekerjaan yang akan diberikan, dalam hal ini adalah
karyawan front-line (SPG/ SPB). Untuk itu, akan dilakukan screening
terhadap curriculum vitae yang diterima perusahaan, untuk calon karyawan
yang dirasa cocok, akan dipanggil untuk melakukan proses wawancara.
IV.9.1.5.2. Interview
Proses interview merupakan proses paling krusial. Proses ini lebih baik
dilakukan secara tatap muka langsung, karena lebih mudah bagi interviewer
atau pewawancara memahami karakter dari calon karyawan.
212
Anggota GFP memberikan rancangan strategi dalam proses interview
ini, yaitu:
1. Group interview
Proses interview akan dilakukan secara group atau lebih dari satu
orang interview. Hal ini dimaksudkan agar penilaian yang diberikan dapat
lebih objektif dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih akurat.
2. Semi-structured interview
Pertanyan-pertanyaan yang diajukan bersifat semi structured,
artinya ada beberapa pertanyaan wajib atau standard dan pertanyaan-
pertanyaan spontan dari interviewer. Hal ini ditujukan agar mampu
mendapatkan karyawan sesuai standar yang diinginkan perusahaan dan
juga agar lebih mengenal karakter karyawan dengan fleksibilitas
pertanyaan yang diajukan.
3. Behaviorial Interviewing Strategy
Interview yang dilakukan juga bersifat behavioral interviewing,
artinya pertanyaan yang diajukan bukan pertanyaan yang berakhir dengan
jawaban “ya” atau “tidak”, melainkan memberikan pertanyaan untuk calon
karyawan mengenai cara mereka dalam menangani sesuatu yang berkaitan
dengan pekerjaan mereka. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat
menemukan calon karyawan yang sesuai dengan karakter dan nilai-nilai
yang dimiliki.
Selain ketiga rancangan strategi diatas, calon karyawan wajib
memberikan referensi. Hal ini diperlukan untuk tahap akhir proses seleksi
213
karyawan untuk melakukan reference-checking untuk mendapatkan informasi-
informasi lain yang tidak disampaikan oleh calon karyawan.
IV.9.1.5.3. Testing
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang dianjurkan anggota GFP.
Pada tahap ini, calon karyawan akan dihadapkan pada test yang disebut
trainability tests. Trainability tests merupakan test untuk mengetahui sikap
dan kemampuan karyawan untuk memahami bagian-bagian penting dalam
pekerjaan mereka.
Test ini akan berlangsung selama dua (2) hari, test ini juga akan
mengajarkan mengenai product knowledge dan contoh kegiatan-kegiatan yang
terjadi di pekerjaan mereka. Setelah melalui tahap ini, karyawan akan
diberikan kontrak selama 3 bulan untuk mengikuti test tahap kedua yang
disebut dengan tahap probation tests atau real work sample test. Pada tahap
ini, karyawan akan diberikan kepada team leader dan melakukan kegiatan
sehari-hari sebagaimana pekerjaan yang harus dilakukan mereka nantinya.
Mereka yang sudah sampai pada tahap ini, berarti juga sudah memasuki tahap
training karyawan baru.
Setelah tiga bulan, karyawan baru tersebut akan di-review ulang
berdasarkan dengan pengamatan langsung dari middle management, laporan
dari team leader, dan masukan dari anggota team lainnya. Apabila
berlangsung baik, maka kontrak karyawan akan diperpanjang dan terjadi
pembaharuan salary.
214
IV.9.1.6. Training Framework
Karyawan merupakan ujung tombak perusahaan untuk tetap bertahan
di tengah persaingan industri. Oleh karena itu, peningkatan kinerja mutu
karyawan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan disamping kesejahteraan
karyawan yang juga merupakan faktor penting. Quickly sendiri saat ini belum
memiliki prosedur training yang jelas, setiap karyawan baru akan diterjunkan
ke lapangan atau counter tanpa pengawasan langsung.
Untuk itu, anggota GFP mengajukan suatu framework yang dapat
digunakan untuk melaksanakan training dengan efektif dan efisien sehingga
dapat menekan cost dan mendapatkan hasil yang paling baik.
Berikut framework yang diajukan oleh anggota GFP:
Gambar 4.35 Training and Development Framework: Best Practices Element
Sumber: Jeffrey A. Mello (200, p287)
Framework ini terdiri dari empat (4) langkah, masing-masing langkah
mempunyai kegiatan-kegiatan yang saling ketergantungan dan mendukung
satu sama lain. Berikut penjelasan dari masing-masing langkah di dalam
framework tersebut:
Plan • Strategic role of T&D • T&D value and administrative policies
• Establishing T&D needs
• Building transfer into T&D
Do • Contens of T&D • T&D methods and approaches
Check • T&D evaluation strategy
Act • Sustaining and advancing T&D
215
1. Plan
Pada langkah ini, Quickly harus terlebih dahulu mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan mereka terhadap kompetensi karyawan yang
dibutuhkan baik pada tingkat front-liner maupun pada tingkat top atau
middle management. Setelah menetapkan informasi yang dibutuhkan,
rancangan untuk kegiatan training dapat disusun dengan lebih terstruktur.
Dari rancangan kegiatan itu, Quickly harus menentukan aturan-
aturan yang mendukung kegiatan training, misalnya dengan kewajiban
untuk mengikuti training sebagai syarat untuk mendapatkan kenaikan
upah atau jabatan.
2. Do
Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan isi dari training
yang akan dilakukan. Banyak cara yang dapat dipilih dalam menentukan
kegiatan apa saja yang akan berjalan pada saat training. Anggota GFP
menyarankan agar Quickly lebih berfokus terhadap pengembangan
training yang berupa increase efficiency at work, pemanfaatan
penggunaan teknologi informasi, dan increased emphasis on team.
Peningkatan efisiensi dalam pekerjaan akan berhubungan langsung
dengan strategi pembentukan team. Sedangkan pemanfaatan teknologi
informasi akan berhubungan dengan kegiatan marketing yang akan dan
sedang dijalankan saat ini.
216
3. Check
Apabila kegiatan training telah dilakukan, karyawan yang
mengikuti training tersebut harus di-review dan diminta feedback-nya.
Secara umum, training akan memberikan dampak yang positif bagi
karyawan, oleh karena itu, Quickly harus cermat dalam melakukan
evaluasi training. Setiap karyawan akan diberikan tes untuk mengetahui
sejauh mana mereka mengerti dan memahami training yang diikuti oleh
mereka.
Evaluasi ini berupa penilaian yang akan digunakan untuk
menentukan apakah karyawan yang mengikuti training dapat dinyatakan
lulus atau tidak.
4. Act
Training dapat menjadi salah satu solusi untuk jangka pendek,
tetapi biasanya akan gagal untuk mendukung pembelajaran yang terus
berkesinambungan. Oleh karena itu, seluruh kegiatan training akan
senantiasa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kompetensi yang diharapkan.
Demikian framework yang diusulkan oleh anggota GFP. Adapun jenis-
jenis training yang diusulkan untuk Quickly berdasar framework tersebut
antara lain:
217
a. Training karyawan baru
Training yang diusulkan adalah training yang memiliki jangka
waktu satu (1) minggu. Kegiatan selama satu minggu ini akan dibagi-bagi
menjadi tiga (3) subjek yang akan diberikan selama lima (5) hari, dan hari
terakhir yaitu hari keenam akan digunakan untuk evaluasi. Ketiga subjek
tersebut adalah:
‐ Sejarah perusahaan
‐ Product knowledge
‐ Counter services
b. Training motivasi
Training ini tidak memiliki jangka waktu yang tetap, namun
minimal satu tahun diadakan satu kali. Training ini direncanakan untuk
berdurasi satu atau dua hari dan diikuti oleh semua karyawan. Tujuan dari
training ini adalah untuk memberikan semangat terhadap karyawan
sehingga mereka mampu meningkatkan kinerja mereka.
c. Training teknologi baru
Training ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru.
Sehingga, kegiatan ini bergantung terhadap infrastruktur yang disediakan
atau diadopsi oleh Quickly.
d. Training komunikasi dan customer service
Training ini bertujuan untuk melatih karyawan baru dan karyawan
lama yang memilki evaluasi nilai yang masih rendah. Tujuan training ini
adalah memberikan pengetahuan mengenai cara-cara berkomunikasi yang
218
baik dan juga cara memberikan pelayanan secara professional kepada
customer. Training ini diadakan secara berkala, yaitu setiap setelah proses
penilaian karyawan dilakukan. Berdurasi tiga (3) hari, dimana dua hari
pertama merupakan pemberian materi training dan hari ketiga merupakan
kegiatan praktik yang akan disertai penilaian dari trainer.
e. Pengembangan training
Ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh top atau middle
management, Setiap dua (2) tahun sekali, materi training harus mengalami
modifikasi, sehingga karyawan selalu mendapatkan pengetahuan dan
kompetensi baru. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan adanya kegiatan training seperti ini, diharapkan Quickly
mampu menjaga kualitas dan konsistensi produk maupun sumber daya
manusia mereka. Selain itu, anggota GFP percaya bila kegiatan training
berjalan dengan baik, disiplin karyawan juga akan menjadi lebih baik lagi, dan
hal ini akan memberikan pengaruh terhadap brand image Quickly yang akan
ikut menjadi baik pula.
IV.9.1.7. Strategic performance and feedback management
Manajemen feedback dan strategi performance bagi karyawan
merupakan hal yang mutlak. Quickly harus secara berkesinambungan untuk
mengevaluasi karyawan dan juga mengadakan komunikasi yang membangun
dengan karyawan untuk mengetahui feedback dari mereka.
219
Di dalam tahap ini, anggota GFP menyarankan tiga (3) solusi yang
sekiranya dapat membantu Quickly dalam memperbaiki sistem penilaian
mereka:
‐ Strategic performance management system in quickly
Strategi ini digunakan untuk memperjelas sistem yang akan
digunakan oleh Quickly. Anggota GFP menyusun strategi menurut model
di bawah ini:
Gambar 4.36 Quickly Strategic Performance Management System
Link with Training
Link with Compensation
Flexible/ Standardized
Time Periods
Individual/ Team
How System Will Be Used • Employee development (Training) • Determine reward and compensation • Enhance motivation (Training) • Facilitate human resource planning
(Strategic HRD)
Who Evaluates • Team Leader • Peers • Self • Manager
What to Evaluates • Trait • Results • Behavior
How to Evaluates • Relative
Means of Evaluation • Weight checklist • Objective‐based
220
‐ Key Performance Indicator
Merupakan indikator atau alat yang digunakan untuk mengukur
kinerja karyawan. Saat ini Quickly sudah menerapkan sistem ini, namun
dalam kenyataannya, pelaksanaannya kurang berjalan dengan baik. Oleh
karena itu, anggota GFP hanya menyarankan untuk penggunaan check list
dan penentuan rentang waktu dilakukannya penilaiaan.
‐ Semester meeting
Ini merupakan event internal perusahaan, di mana setiap setahun
sekali, diadakan pertemuan antara direktur dan manajer dengan team dari
masing-masing counter. Hal ini bertujuan untuk mendengar langsung
keluhan-keluhan dan masukan-masukan dari karyawan front-liner. Selain
itu, dengan adanya kegiatan seperti ini, karyawan akan merasa lebih
diperhatikan dan lebih merasa bersama-sama memiliki perusahaan.
‐ Supervisor Checklist
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, supervisor
checklist ini disebut juga dengan “Red Card”, artinya adalah semua
pelanggaran yang dilakukan karyawan akan ditindaklanjuti dengan keras,
misalnya dengan pemotongan upah atau bahkan pemecatan. Hasil dari
supervisor checklist ini akan dijadikan evaluasi bagi perusahaan untuk
mengetahui tingkah laku karyawan dan menentukan jenis training yang
cocok untuk mereka.
221
‐ Mistery Shopper
Mistery shopper ini ditujukan untuk mengetahui tingkah laku
karyawan dalam memberikan pelayanan dan pengetahuan mereka
terhadap produk, alur kerja, dan peraturan-peraturan di dalam perusahaan.
Selain itu, sistem ini ditujukan agar karyawan dapat merasa lebih waspada,
karena penilaian terhadap mereka dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh
karenanya, sistem ini diharapkan dapat memberikan nilai positif dalam
perbaikan tingkah laku karyawan frontline selain untuk mendapatkan
evaluasi secara nyata dari pelanggan.
IV.9.1.8. Reward system (Compensation)
Reward system atau Compensation merupakan salah satu kunci strategi
yang penting bagaimana suatu perusahaan mampu menarik perhatian calon
pencari kerja, mempertahankan karyawan, dan meningkatkan motivasi
karyawan agar kinerja mereka semakin optimal dan berada pada level
tertinggi.
Karena itu, Quickly harus mampu membuat karyawan merasa nyaman
bekerja pada perusahaan dan juga merasa dihargai oleh perusahaan. Salah satu
caranya adalah dengan menggunakan sistem penghargaan yang terstruktur dan
efektif.
Saat ini, sistem penghargaan atau kompensasi di Quickly belum terlalu
jelas dan kurang berjalan secara optimal, anggota GFP yang melihat keadaan
ini, menganjurkan beberapa langkah strategi yang harus dilakukan untuk
222
menunjang sistem ini. Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah:
1. Direktur, manajer Quickly, dan beberapa perwakilan dari karyawan kantor
dan front-liners mengadakan rapat untuk membicarakan sistem reward/
penghargaan yang dapat diaplikasikan. Hal ini berfungsi untuk
mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh karyawan.
2. Setelah itu, direktur dan manajer bersama-sama merumuskan sistem
penghargaan dan atau kompensasi yang dapat digunakan dan diaplikasikan
pada keadaan saat ini. Bila penghargaan atau kompensasi tersebut telah
dipilih, Quickly harus mulai menentukan aturan-aturan, syarat-syarat, dan
kondisi-kondisi dimana pemberian penghargaan atau kompensasi tersebut
bisa diterima oleh karyawan.
Berikut beberapa prasyarat yang diajukan anggota GFP untuk sistem
penghargaan atau kompensasi yang dapat diaplikasikan di Quickly:
‐ Strategic Reward system
Sistem penghargaan pada Quickly yang dianjurkan adalah
karyawan yang bersangkutan akan memilih sendiri kompensasi yang
ditawarkan oleh perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa asuransi,
tunjangan, dan lain-lain. Sistem ini akan bersifat saling mendukung atau
saling menghilangkan, artinya ada beberapa kompensasi yang tidak dapat
dipilih bersamaan.
Dengan sistem seperti ini, karyawan akan merasa bahwa
perusahaan memperhatikan mereka secara personal. Dengan adanya
223
perasaan seperti ini, karyawan akan menjadi lebih loyal dan selalu bekerja
pada kondisi terbaik.
‐ Team-based Pay
Team-based pay adalah pemberian penghargaan kepada karyawan
secara kolektif sebagai sebuat team. Hal ini dilakukan untuk memberikan
motivasi kepada karyawan untuk bekerja dan merasa sebagai satu team
yang utuh yang bersama-sama bekerja untuk mencapai target dan
mendapatkan bonus.
Dari perspektif itulah, anggota GFP menyarankan tiga (3) macam
reward yang untuk saat ini bisa diimplementasikan di Quickly, yaitu:
• Target Sales
Team akan diberikan target sales sesuai dengan letak counter
dimana team beraktifitas. Hal ini dikarenakan keramaian tiap tempat
berbeda-beda. Bila team berhasil mencapai target, maka satu team
akan diberikan bonus, dan proses pemberian bonus ini berlangsung
transparan, artinya diketahui semua anggota di dalam team, tidak
hanya team leader.
Dengan adanya kejelasan soal bonus, masing-masing karyawan
tidak merasa dicurangi dan keeratan mereka sebagai sebuah team tetap
terjaga.
224
• Team of the month
Penghargaan ini diberikan kepada team dengan tingkat disiplin
yang paling baik. Dinilai oleh manajer yang menangani counter
tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian penghargaan
ini bukan hanya sales, namun juga tingkat kerapian, disiplin, absensi,
dan pelayanan yang diberikan kepada customer. Sehingga, penilaian
juga bisa berasal dari jumlah complain yang diterima.
• Crystal counter
Penghargaan ini diberikan berkala, kurang lebih tiga (3) bulan
sekali. Team yang dapat menjaga kebersihan counter mereka, akan
mendapatkan penghargaan ini. Penilaian dilakukan oleh para manajer,
direktur jika memungkinkan, dan customer yang mungkin
menyampaikan kesan atau keluhan.
IV.9.1.9. Turnover management dan Retention strategy
Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, perpindahan karyawan
pada suatu perusahaan memiliki dua tipe yaitu involuntary turnover dan
voluntary turnover. Masing-masing tipe tersebut dapat berdampak bagi
perusahaan baik secara positif maupun negatif. Berdasarkan pengetahuan
itulah, manajemen turnover pada perusahaan harus dapat dikontrol sehingga
perusahaan dapat menghindari atau memperkecil dampak negative yang
diterima dan memperbesar dampak positif yang diambil.
225
Matrix yang disediakan oleh Martin dan Bratol yang dijelaskan oleh
Jeffrey A. Mello dalam bukunya Strategic Human Resources Management
mempermudah perusahaan untuk merumuskan, mengambil, dan membuat
keputusan dalam mengatur proses turnover.
Berikut matrix “the performance-replaceability strategy”:
Gambar 4.37 The Performance-Replaceability Strategy Sumber: Jeffrey A. Mello (2002)
Dengan menggunakan matrix ini, diharapkan Quickly mampu
mengontrol proses turnover ini menjadi sesuatu yang functional bagi
perusahaan.
Selain mempunyai manajemen turnover, Quickly juga sudah
selayaknya mempunyai strategi untuk mempertahankan karyawannya. Oleh
karena itu, anggota GFP menyarankan kepada Quickly untuk menerapkan
‐ Kinerja tinggi – susah untuk diganti ‐ Dysfunctional turnover besar ‐ Pertahankan/investasi pada karyawan
‐ Kinerja tinggi – mudah diganti ‐ Dysfunctional turnover ‐ Pertahankan/investasi pada karyawan
‐ Kinerja rata‐rata – susah untuk diganti
‐ Dysfunctional turnover biasa ‐ Pertahankan/sediakan incentive bagi karyawan
‐ Kinerja rata‐rata – mudah diganti ‐ Dysfunctional turnover jika biaya replacement tinggi
‐ Pertahankan/sediakan incentive
‐ Kinerja rendah – susah untuk diganti
‐ Short‐term Dysfunctional/Long‐Term Functional turnover
‐ Tingkatkan kemampuan/lepas
‐ Kinerja rendah – mudah diganti ‐ Functional turnover ‐ Tingkatkan kemampuan/lepas
High
Average
Low
Difficult Easy
REPLACEABILITY
PERFORM
ANCE
Increase Performance Develop Backup
226
“Three Part Strategy”. Strategi ini sesungguhnya sudah dianjurkan pada tahap-
tahap sebelumnya, yaitu Staffing, Training, Performance Management, dan
Reward System. Three part strategy ini memiliki tiga kategori, yaitu:
1. Selection dan Orientation
Langkah-langkah yang disarankan adalah:
‐ Analisis strategi kerja dengan pengujian konsistensi dan kelayakan
‐ Melakukan behavioral-based interview dan semi-structured interview
‐ Meminta direktur atau senior manajer untuk hadir dalam masa
orientasi kerja, sehingga karyawan baru merasa penting bagi
perusahaan
‐ Meminta team leader dan middle manajer untuk berperan aktif dalam
memberikan bantuan bagi karyawan baru di bulan-bulan pertamanya
‐ Memberikan pengetahuan mengenai proses-proses kerja pada saat
orientasi, sehingga karyawan baru lebih cepat terbiasa dengan
lingkungan kerjanya
2. Training dan Career Management
Langkah-langkah yang disarankan adalah:
‐ Menggunakan framework PDCA sebagai guideline modifikasi
training
‐ Meningkatkan kompetensi karyawan
227
‐ Memberikan kesempatan karyawan untuk mempelajari hal-hal baru,
seperti: job rotations, self-paced computer-based training, pemberian
kerja-kerja atau tantangan-tantangan baru
‐ Menerapkan sistem penilaian yang menjamin karyawan dengan nilai
yang baik dan konsisten mendapatkan promosi karir
3. Motivation dan Compensation
Langkah-langkah yang disarankan adalah:
‐ Memperjelas Reward System dan Compensation yang ada di Quickly
‐ Kunjungan dari manajer dan direktur (Recognize) kepada karyawan
yang sakit atau mendapat masalah
Demikian beberapa langkah yang dianjurkan sesuai dengan Three part
strategy. Dengan adanya strategi ini, diharapkan karyawan semakin merasa
nyaman dan memiliki etos kerja yang tinggi terhadap perusahaan.
228
IV.10. Proposed Organization Structure
Berikut Struktur organisasi yang dianjurkan oleh anggota GFP:
Gambar 4.38 Struktur Organisasi PT. LNI yang diajukan
229
Struktur organisasi di atas akan berperan saling mendukung satu sama
lain. Kekuatan yang paling penting adalah hubungan antar manajer yang
saling mendukung. Namun, yang perlu diingat adalah Quickly harus dapat
mecari sumber daya yang dapat menempati masing-masing posisi dan
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik.
Struktur ini memecah kerja antara Human Resource Department dan
Operation Department, karena selama ini di Quickly, kedua departemen itu
dipimpin oleh orang yang sama dan hal ini mengakibatkan terjadinya
beberapa bentrokan kepentingan. Dengan adanya pemecahan seperti ini,
penambahan jabatan baru di departemen operasional akan memberikan
dampak signifikan dikarenakan fokus kerja akan lebih terarah. Hal ini lebih
dikhususkan untuk masalah inventori kantor yang seringkali mengalami
kendala karena dengan spesialisasi departemen seperti ini, hal ini akan
ditangani oleh orang-orang tertentu dan proses pelaporan akan lebih lancar.
Hal selanjutnya yang perlu dilakukan Quickly adalah mereka harus
segera mungkin memaksimalkan team performance, karena struktur ini juga
menambahkan beberapa posisi untuk menangani area-area dimana outlet
berada. Dengan adanya posisi ini, diharapkan peningkatan team-performance
dapat dilakukan dengan cepat dan juga masalah rendahnya etos kerja
karyawan frontline dapat ditangani dengan lebih baik dan terarah.