36
43 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan pada Bagian Umum dan Pengadaan menggunakan topologi tree dimana hanya terdapat satu buah Wireless Access Point yang terdapat pada modem speedy sebagai media penghubung nirkabel ke jaringan internet dan dua buah switch untuk menghubungkan komputer ke jaringan internet yang menggunakan Telkom Speedy sebagai Internet Service Provider dengan kecepatan 7 MB. Modem Speedy sebagai penghubung utama ke media internet terletak pada ruangan kasubbag tata usaha pimpinan, setiap ruangan yang memiliki komputer akan terhubung ke internet melalui switch yang berada pada ruangan tersebut dan untuk ruangan bendahara juga terdapat satu buah switch untuk menghubungkan komputer ke internet. Gambar 4.1 Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

  • Upload
    buidat

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

43

BAB IVANALISIS DAN PERANCANGAN

4.1. Rancangan Topologi

4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan SekretariatDaerah Kabupaten Musi Banyuasin

Desain topologi jaringan komputer yang digunakan pada Bagian Umum

dan Pengadaan menggunakan topologi tree dimana hanya terdapat satu buah

Wireless Access Point yang terdapat pada modem speedy sebagai media

penghubung nirkabel ke jaringan internet dan dua buah switch untuk

menghubungkan komputer ke jaringan internet yang menggunakan Telkom

Speedy sebagai Internet Service Provider dengan kecepatan 7 MB. Modem Speedy

sebagai penghubung utama ke media internet terletak pada ruangan kasubbag tata

usaha pimpinan, setiap ruangan yang memiliki komputer akan terhubung ke

internet melalui switch yang berada pada ruangan tersebut dan untuk ruangan

bendahara juga terdapat satu buah switch untuk menghubungkan komputer ke

internet.

Gambar 4.1 Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan SekretariatDaerah Kabupaten Musi Banyuasin

Page 2: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

44

4.1.2. Rancangan Topologi Pada Bagian Umum dan PengadaanSekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Survei dan analisis yang telah dilakukan terhadap jaringan serta topologi

yang digunakan pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin, maka langkah selanjutnya yaitu merancang topologi

baru dan mengimplementasikan konfigurasi manajemen dan keamanan jaringan

pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin. Pada Gambar 4.2 di bawah ini merupakan hasil dari perancangan

topologi yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima

buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing.

Ethernet1 merupakan jalur terhubungnya modem speedy dengan routerboard

mikrotik dan memiliki ip address 192.168.1.2/30, ethernet2 dihubungkan dengan

access point dan memiliki ip address 192.168.2.1/25 dan ethernet3 dihubungkan

pada switch yang memiliki ip address 192.168.3.1/25 dimana terdapat juga

fasilitas hotspot login client untuk mengakses internet

Gambar 4.2 Rancangan Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan PengadaanSekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

Page 3: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

45

4.2. Spesifikasi Kebutuhan

Spesifikasi kebutuhan dalam membangun sistem jaringan pada laporan

kerja praktek ini meliputi dua hal yaitu: Hardware (perangkat keras) dan Software

(perangkat lunak).

4.2.1. Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan ini antara lain

sebagai berikut:

1) Laptop yang digunakan untuk melakukan konfigurasi mikrotik

routerboard memiliki spesifikasi sebagai berikut:

a. Processor Intel® Celeron® CPU B820 @ 1.70 GHz

b. Memory RAM 2,00 GB (1,84 GB usable)

c. Harddisk 500 GB

d. LCD 14.00”

e. Operating System 32 bit

2) Mikrotik Routerboard 951UI 2HND

3) Access Point TP-LINK TL-MR3220

4) Kabel utp Cat 5E

5) Connector RJ45

4.2.2. Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk Manajemen dan Keamanan

Jaringan Berbasis Router pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut:

1) Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

Sistem operasi yang digunakan untuk melakukan konfigurasi pada

Mikrotik Routerboard dan Access Point.

2) Winbox

Winbox merupakan software yang digunakan untuk melakukan

konfigurasi Mikrotik Routerboard.

Page 4: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

46

3) Google Chrome

Google Chrome merupakan web browser yang digunakan untuk

mengkonfigurasi access point dan melihat kecepatan internet pada

jaringan.

4) Microsoft Office Visio 2007

Microsoft Office Visio 2007 merupakan software yang digunakan untuk

membuat topologi jaringan.

5) WINSCP

WINSCP merupakan software untuk transfer, berupa upload dan

download file melalui protocol ftp dan secure shell (SSH).

4.3. Perancangan Ethernet

4.3.1. Pembagian Kelompok Ethernet

Penggunaan bandwidth internet disesuaikan dengan bagian masing-

masing dimana cara client untuk terhubung pada jaringan menggunakan dua cara

yaitu melalui kabel utp dan wireless access point. Pembagian kelompok ethernet

dapat dirincikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Pembagian Kelompok ethernetNo Ethernet Nama Ethernet Bagian1 Ethernet1 Public -

2 Ethernet2 Hotspot1

Kasubbag Analisis Kebutuhan dan

Pengadaan Barang, Kasubbag Rumah

Tangga, Ruangan Bendahara.

3 Ethernet3 Hotspot2

Kasubbag Tata Usaha Pimpinan, Kabag

Umum dan Pengadaan, Ruangan Staff

Kabag.

Page 5: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

47

4.3.2. Pembagian IP Address

Pembagian kelompok ethernet telah ditentukan maka selanjutnya

pembagian ip address pada ethernet1, ethernet2 dan ethernet3. Pembagian ip

address untuk masing-masing ethernet yang digunakan antara lain sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Pembagian IP Address

Ethernet Nama Ethernet IP Address

Ethernet1 Public

IP Address 192.168.1.2

Subnet mask 255.255.255.252

Network 192.168.1.0/30

Ethernet2 Hotspot1

IP Address 192.168.2.1

Subnet mask 255.255.255.128

Network 192.168.2.0/25

Gateway 192.168.2.1

IP Range 192.168.2.1 – 192.168.2.126

Broadcast Address 192.168.2.127

Total Host 128

Ethernet3 Hotspot2

IP Address 192.168.3.1

Subnet mask 255.255.255.128

Network 192.168.3.0/25

Gateway 192.168.3.1

IP Range 192.168.3.1 – 192.168.3.126

Broadcast Address 192.168.3.127

Total Host 128

Page 6: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

48

4.4 Langkah-Langkah Konfigurasi Jaringan

4.4.1. Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router

1) Mengubah nama interface ethernet agar mudah dalam pengunaannya, disini

mengubah nama ethernet1 menjadi public, ethernet2 menjadi hotspot1 dan

ethernet3 menjadi hotspot2.

Gambar 4.3 Konfigurasi Nama Interface Ethernet

2) Melihat hasil perubahan nama pada interface dengan cara mengetikkan

perintah interface print pada terminal mikrotik.

Gambar 4.4 Hasil Konfigurasi Nama Interface Ethernet

Page 7: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

49

3) Mententukan ip address pada masing-masing ethernet, disini menentukan

ethernet1 atau public dengan ip address 192.168.1.2, ethernet2 atau hotspot1

dengan ip address 192.168.2.1 dan ethernet3 atau hotspot2 dengan ip address

192.168.3.1.

Gambar 4.5 Konfigurasi IP Address Pada Ethernet

4) Melihat hasil konfigurasi ip address pada masing-masing ethernet dengan

cara mengetikan perintah ip address print.

Gambar 4.6 Hasil Konfigurasi IP Address

5) Konfigurasi gateway, gateway berfungsi sebagai gerbang utama untuk bisa

terkoneksi kejaringan public atau internet.

Gambar 4.7 Konfigurasi IP Gateway

6) Melihat hasil konfigurasi ip gateway dengan cara menggunakan perintah ip

route print.

Gambar 4.8 Hasil Konfigurasi IP Gateway

Page 8: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

50

7) Menentukan dns yang berfungsi untuk mengubah ip address menjadi domain.

Gambar 4.9 Konfigurasi IP DNS

8) Hasil konfigurasi ip dns, untuk melihatnya menggunakan perintah ip dns

print.

Gambar 4.10 Hasil Konfigurasi IP DNS

4.4.2. Konfigurasi DHCP Server

1) Pertama membuat IP Pool yang fungsinya untuk membatasi range IP

Address yang akan di distribusikan secara otomatis oleh sistem DHCP yang

diaktifkan.

Gambar 4.11 Konfigurasi IP Pool

Page 9: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

51

2) Klik add pada tab Pools

Gambar 4.12 Menambahkan IP Pool

3) Membuat nama pool dan menentukan jumlah range IP Address yang akan di

distribusikan.

Gambar 4.13 Menentukan Jumlah Range IP Address

4) Lakukan hal yang sama untuk membuat IP Pool yang lainnya, sehingga hasil

yang akan diperoleh adalah sebagai berikut.

Gambar 4.14 Daftar IP Pool

Page 10: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

52

5) Konfigurasi DHCP Server dengan cara klik IP lalu pilih DHCP Server

Gambar 4.15 Konfigurasi DHCP Server

6) Pada tab DHCP klik Add

Gambar 4.16 Menambahkan IP Adress DHCP

7) Membuat nama DHCP Server dan menentukan Interface yang akan

mendistribusikan IP DHCP Server.

Gambar 4.17 Menentukan Interface DHCP Server

Page 11: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

53

8) Lakukan hal yang sama untuk membuat IP DHCP Server yang lainnya,

sehingga hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Gambar 4.18 Daftar DHCP Server

9) Klik tab Networks lalu klik Add.

Gambar 4.19 Menambahkan DHCP Networks

10) Masukan Network IP Address dan Gateway, Gateway merupakan IP Address

Interface yang akan mendistribusikan IP DHCP Server.

Gambar 4.20 Menu DHCP Network

Page 12: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

54

11) Lakukan hal yang sama untuk membuat DHCP Network yang lainnya,

sehingga hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Gambar 4.21 Daftar DHCP Network

4.4.3. Konfigurasi Hotspot

1) Klik IP lalu Klik Hotspot.

Gambar 4.22 Konfigurasi Hotspot

2) Klik tab Server Profiles kemudian klik Add.

Gambar 4.23 Menambahkan Server Profiles

Page 13: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

55

3) Membuat nama Server Profile.

Gambar 4.24 Server Profiles

4) Klik tab Login lalu tanda checklist pada Cookie dihilangkan fungsinya supaya

user yang ingin mengakses jaringan internet harus login pada hotspot dulu.

Gambar 4.25 Server Profiles Login

5) Hasil dari Konfigurasi Server Profiles.

Gambar 4.26 Daftar Server Profiles

Page 14: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

56

6) Klik tab Servers.

Gambar 4.27 Masuk Pada Bagian Servers

7) Masuk pada bagian Servers, untuk menambahkan Hotspot Server dengan cara

klik Add.

Gambar 4.28 Menambahkan Hotspot Server

8) Buat nama untuk Hotspot Server, menentukan Interface yang dijadikan

Hotspot kemudian menentukan Address Pool dan Profile yang telah dibuat

sebelumnya lalu Klik OK.

Gambar 4.29 Membuat Hotspot Server

Page 15: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

57

9) Konfigurasi Hotspot dengan cara klik Hotspot Setup.

Gambar 4.30 Hotspot Setup

10) Menentukan interface yang dijadikan Hotspot kemudian klik Next.

Gambar 4.31 Hotspot Interface

11) Menentukan ip address untuk interface dan sudah terisi secara otomatis

kemudian klik Next.

Gambar 4.32 IP Address Interface

Page 16: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

58

12) Jumlah ip range yang akan didistribusikan pada client kemudian klik Next.

Gambar 4.33 Range IP Address

13) Pada menu Select Certificate pilih none kemudian klik Next.

Gambar 4.34 Menu Select Certificate

14) Klik Next lagi.

Gambar 4.35 Menu IP Address of SMTP Server

Page 17: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

59

15) Pengisian DNS Server kemudian klik Next.

Gambar 4.36 DNS Servers

16) Memasukan DNS Name untuk alamat domain login client pada web browser

kemudian klik Next.

Gambar 4.37 DNS Name

17) Masukan username dan password untuk client login pada hotspot kemudian

klik Next.

Gambar 4.38 Create Local Hotspot User

Page 18: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

60

18) Konfigurasi telah selesai dilakukan dengan benar maka akan muncul tampilan

seperti berikut.

Gambar 4.39 Konfigurasi Successfully

19) Lakukan hal yang sama untuk membuat Hotspot yang lainnya, sehingga hasil

yang akan diperoleh adalah sebagai berikut.

Gambar 4.40 Daftar Hotspot

4.4.4. Manajemen Bandwidth

Jaringan yang mempunyai banyak client diperlukan sebuah mekanisme

pengaturan bandwidth dengan tujuan mencegah terjadinya monopoli penggunaan

bandwidth sehingga semua client bisa mendapatkan bagian bandwidth masing-

masing. Pada kasus ini menggunakan User Profiles sehingga manajemen

bandwidth ini termasuk ke dalam metode simple queue, maka membagi User

Profiles menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

Page 19: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

61

Tabel 4.3 User ProfilesNo User Profiles Limit Bandwidth

1 Kabag Umum dan Pengadaan 2M/2M

2 Kasubbag 500k/500k

3 Staf PNS 500k/500k

4 TKS/Honor 150k/150k

5 Tamu 200k/200k

6 Umum 100k/100k

1) Klik User Profiles.

Gambar 4.41 Konfigurasi User Profiles

2) Klik Add.

Gambar 4.42 Menambahkan User Profiles

Page 20: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

62

3) Membuat User Profile untuk Kabag dengan Rate Limit 2 MB.

Gambar 4.43 Menambahkan User Profile Kabag

4) Membuat User Profile untuk Kasubbag dengan Rate Limit 500 Kilobyte.

Gambar 4.44 Menambahkan User Profile Kasubbag

Page 21: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

63

5) Membuat User Profile untuk Staff PNS dengan Rate Limit 500 Kilobyte.

Gambar 4.45 Menambahkan User Profile Staf PNS

6) Membuat User Profile untuk TKS dan Honor dengan Rate Limit 150

Kilobyte.

Gambar 4.46 Menambahkan User Profile TKS dan Honor

63

5) Membuat User Profile untuk Staff PNS dengan Rate Limit 500 Kilobyte.

Gambar 4.45 Menambahkan User Profile Staf PNS

6) Membuat User Profile untuk TKS dan Honor dengan Rate Limit 150

Kilobyte.

Gambar 4.46 Menambahkan User Profile TKS dan Honor

63

5) Membuat User Profile untuk Staff PNS dengan Rate Limit 500 Kilobyte.

Gambar 4.45 Menambahkan User Profile Staf PNS

6) Membuat User Profile untuk TKS dan Honor dengan Rate Limit 150

Kilobyte.

Gambar 4.46 Menambahkan User Profile TKS dan Honor

Page 22: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

64

7) Membuat User Profile untuk Tamu dengan Rate Limit 200 Kilobyte.

Gambar 4.47 Menambahkan User Profile Tamu

8) Membuat User Profile untuk Umum dengan Rate Limit 100 Kilobyte.

Gambar 4.48 Menambahkan User Profile Umum

Page 23: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

65

9) Hasil dari konfigurasi User Profiles.

Gambar 4.49 Daftar User Profiles

4.4.5 Penambahan User

1) Klik tab Users.

Gambar 4.50 Tab Users

2) Menambahkan User dengan cara klik Add.

Gambar 4.51 Menambahkan Users

Page 24: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

66

3) Bagian Server pilih all sehingga user bisa login melalui seluruh Hotspot

kemudian buat nama user dan password user dan yang terakhir memilih

Profile yaitu User Profiles yang telah dibuat.

Gambar 4.52 Konfigurasi User

4) Lakukan hal yang sama untuk membuat user yang lainnya, sehingga hasil

yang didapatkan adalah sebagai berikut.

Gambar 4.53 Hasil Penambahan User

Page 25: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

67

4.4.6 Blokir Situs

Pemblokiran situs di sini menggunakan firewall yakni fitur yang dimiliki

oleh Mikrotik, sehingga ada beberapa situs yang diblokir di sini untuk langkah

konfigurasinya adalah sebagai berikut:

1) Klik IP lalu Klik Firewall.

Gambar 4.54 Konfigurasi Firewall

2) Menambahkan rule dengan cara klik tab Filter Rules lalu klik Add.

Gambar 4.55 Menambahkan Rule

Page 26: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

68

3) Pada Bagian Chain pilih forward.

Gambar 4.56 Memilih Chain

4) Klik tab Advanced lalu pada bagian Content masukan alamat situs yang

diblokir.

Gambar 4.57 Pemblokiran Alamat Situs

5) Klik tab Action lalu pada bagian Action pilih drop dimana fungsinya untuk

memblokir akses client pada alamat situs yang diblokir.

Gambar 4.58 Memilih Action Drop

Page 27: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

69

6) Klik Comment untuk menambahkan komentar pada rule yang telah dibuat.

Gambar 4.59 Menambahkan Komentar Pada Rule

7) Tulis komentar yang akan ditambahkan pada rule kemudian klik OK.

Gambar 4.60 Komentar Pada Rule

8) Lakukan hal yang sama untuk membuat daftar rule pemblokiran situs yang

lainnya sehingga hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut.

Gambar 4.61 Daftar Rule

Page 28: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

70

4.4.7 Konfigurasi Jadwal Waktu Pemblokiran Situs

Penjadwalan pemblokir situs telah ditentukan mulai dari jam kerja pagi

pukul 08.00–12.00 dan jam kerja siang pukul 13.00–16.00. Situs yang diblokir

dapat diakses pada jam istirahat pukul 12.00–13.00 dan jam pulang pukul 16.00–

08.00, dengan cara menggunakan System Scheduler pada Mikrotik sehingga dapat

menjalankan sistem secara otomatis (enable atau disabe) pada Rule Firewall yang

telah dibuat.

1) Konfigurasi jam pada Mikrotik supaya pemblokiran situs sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, untuk itu perlu melakukan konfigurasi NTP

Client pada Mikrotik dengan cara klik System kemudian pilih SNTP Client

setelah itu masukan Primary NTP Server dan Secondary NTP Server yakni

merupakan alamat IP Address NTP Server pada Internet lalu klik OK.

Gambar 4.62 Konfigurasi NTP Client

Page 29: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

71

2) Melakukan konfigurasi Clock dengan cara klik System lalu pilih Clock

kemudian sesuaikan Time, Date, Time Zone Name lalu klik OK.

Gambar 4.63 Konfigurasi Clock

3) Membuat Script untuk mengaktifkan Firewall yang memblokir situs selama

jam kerja dan mematikannya pada jam istirahat. Disini terdapat dua Script

yaitu Script untuk mengaktifkan (Enable) Firewall dan Script untuk

mematikan (Disable) Firewall, untuk melakukan konfigurasinya dengan cara

klik System lalu pilih Scripts.

Gambar 4.64 System Scripts

Page 30: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

72

4) Klik Add.

Gambar 4.65 Menambahkan Script

5) Buat nama script dan masukan Source Scriptnya.

Gambar 4.66 Script Disable Firewall

Page 31: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

73

Gambar 4.67 Script Enable Firewall

6) Hasil yang diperoleh dari konfigurasi Scripts adalah sebagai berikut.

Gambar 4.68 Daftar Scripts

Page 32: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

74

7) Script yang telah dibuat dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan maka harus melakukan Konfigurasi Scheduler pada

Mikrotik dengan cara klik System lalu pilih Scheduler.

Gambar 4.69 System Scheduler

8) Klik Add untuk menambahkan Schedule.

Gambar 4.70 Menambahkan Schedule

Page 33: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

75

9) Buat nama Schedule kemudian menentukan Start Date yaitu tanggal untuk

pertama kali menjalankan script, Start Time yaitu jam yang telah ditentukan

untuk menjalankan script dan On Event adalah nama script yang akan

dijalankan.

Gambar 4.71 Schedule Jam Kerja Pagi

Gambar 4.72 Schedule Jam Istirahat

Page 34: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

76

Gambar 4.73 Schedule Jam Kerja Siang

Gambar 4.74 Schedule Jam Pulang Kerja

Page 35: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

77

10) Daftar Schedule sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Gambar 4.75 Daftar Schedule

4.4.8 Memberikan Koneksi Internet pada Client

1) Konfigurasi NAT (Network Address Translator) agar setiap komputer pada

jaringan LAN dapat mengakses Internet.

Gambar 4.76 Konfigurasi NAT

4.4.9 Keamanan Jaringan

Selesai dengan konfigurasi fitur yang dibutuhkan pada router, terkadang

sisi kemanan jaringan terabaikan. Serangan terhadap jaringan bisa saja berasal

dari jaringan Internet dan dari jaringan lokal. Untuk menjaga keamanan jaringan

maka akan ditambahkan beberapa konfigurasi seperti berikut ini:

1) Mematikan Service yang tidak digunakan dengan cara klik IP lalu pilih

Services kemudian Disable Service yang tidak digunakan.

Gambar 4.77 Disable Service

Page 36: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN yang telah dilakukan, terdapat routerboard mikrotik yang memiliki lima buah ethernet yang mana setiap ethernet memiliki kegunaannya masing-masing. Ethernet1

78

2) Seseorang yang berkecimpung di dunia jaringan bisa menebak dengan mudah

Port Default yang biasa digunakan oleh Service-Service tertentu, maka perlu

mengubah Port Default yang digunakan.

Gambar 4.78 Mengubah Port Service