49
https://lombokutarakab.bps.go.id

lombokutarakab.bps.gopendidikan serta dimensi ekonomi. Masing-masing dimensi memiliki ... cukup besar terhadap peningkatan kualitas hidup dari manusia itu sendiri. Peningkatan kualitas

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

KABUPATEN LOMBOK UTARA MENURUT

TAHUN 2017

Katalog BPS : 4102002.5208

ISBN : -

Ukuran Buku : 21 X 28 cm

Jumlah Halaman : 47

Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan Oleh : CV MAHARANI

Boleh Dikutip Dengan Menyebutkan Sumbernya

No. Publikasi : 52080.1802

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 i

KATA PENGANTAR

Pembangunan dewasa ini tidak hanya

berfokus pada kemajuan pembangunan

ekonomi saja, namun sudah mengarah

kepada keberhasilan dalam membangun

manusia itu sendiri, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) merupakan salah satu

indikator sosial ekonomi yang mengukur

capaian pembangunan manusia di suatu

wilayah.

IPM mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi kesehatan, dimensi

pendidikan serta dimensi ekonomi. Masing-masing dimensi memiliki

keterkaitan dalam menggambarkan sejauh mana perkembangan

kemajuan pembangunan manusia. Publikasi Indeks Pembangunan

Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 memberikan gambaran

terkait dengan perkembangan pembangunan masyarakat Lombok Utara

sampai dengan tahun 2017

Kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

segenap pihak yang terlibat dalam penyusunan publikasi ini. Tentunya

publikasi ini tidak luput dari segala kekurangan, masukan yang konstruktif

sangat kami harapkan untuk meningkatkan kualitas baik dari sisi kontens

dan penyajian dari publiksi ini kedepannya.

Tanjung, Juli 2018 Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Lombok Utara

Ir. Muhadi

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I

DAFTAR ISI Ii DAFTAR GRAFIK Iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

1 1 4

BAB II. METODOLOGI 7

Konsep IPM 7 IPM Metode Baru 11 Keterbatasan IPM 13

Penghitungan IPM 14

BAB III. KOMPONEN IPM 24 Dimensi Kesehatan 24

Dimensi Pengetahuan 25 Dimensi Pengeluaran 28

BAB IV. CAPAIAN PEMBANGUNAN MANUSIA 30

Perkembangan IPM 30 Status Pembangunan Manusia 32

Tantangan Pembangunan Manusia 34

BAB V. PERBANDINGAN IPM SE PULAU LOMBOK 36 Disparitas IPM Kabupaten kota se Pulau Lombok Manusia 36

BAB VI. INTISARI 42

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 iii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Lombok

Utara dan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2017 (tahun) 25

Grafik 3.2 Angka Rata – rata Lama Sekolah (MYS)

Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2017 (tahun)

26

Grafik 3.3 Angka HArapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten

Lombok Utara dan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2017 (tahun) 27

Grafik 3.4 Purchaisng Power Parity (PPP) Kabupaten

Lombok Utara dan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2017 (Ribu Rp)

29

Grafik 4.1 Angka IPM Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi

NTB Tahun 2013 – 2017 30

Grafik 4.2 Laju Pertumbuhan Angka IPM Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB Tahun 2013 – 2017

32

Grafik 4.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Lombok Utara

Tahun 2013 – 2017 35

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Indeks Pembangunan Manusia 10

Gambar 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum masing-masing 21

Gambar 2.3. Klasifikasi Pencapaian IPM 22

Gambar 4.1 Komponen IPM Lombok Utara Tahun 2017 33

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 1

BAB I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tujuan akhir pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang

adil dan makmur. Dewasa ini peningkatan kualitas manusia menjadi salah

satu fokus dalam menilai keberhasilan pembangunan yang sudah

dilakukan. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukan satu – satunya

indikator yang mencerminkan keberhasilan pembangunan. Peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi diharapkan memberikan impact yang

cukup besar terhadap peningkatan kualitas hidup dari manusia itu

sendiri.

Peningkatan kualitas hidup juga sangat terkait dengan efektivitas

dan peningkatan output manusia dalam kegiatan perekonomian.

Manusia sebagai salah satu faktor produksi diharapkan mampu

memberikan kontribusi yang optimal dalam sistem produksi. Berbagai

aspek yang mempengaruhi kualitas manusia itu sendiri antara lain faktor

sosial dan ekonomi yang sekaligus jadi dampak dari pembangunan. Hal

tersebut sangat terkait dengan kondisi ekonomi dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Selain itu faktor sosial juga turut memberikan andil

terhadap peningkatan kualitas manusia seperti faktor pendidikan dan

budaya.

Pembangunan manusia didefinisikan sebagai "suatu proses untuk

perluasan pilihan yang lebih banyak kepada penduduk" melalui upaya-

upaya pemberdayaan yang mengutamakan peningkatan kemampuan

dasar manusia agar dapat sepenuhnya berpartisipasi di segala bidang

pembangunan. Elemen-elemen pembangunan manusia secara tegas

menggaris bawahi sasaran yang ingin dicapai, yaitu hidup sehat dan

panjang umur, berpendidikan serta dapat menikmati hidup layak.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 2

Pembangunan manusia merupakan manifestasi dari aspirasi dan

tujuan suatu bangsa yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan

secara struktural melalui upaya yang sistematis. Pada akhirnya, sasaran

dasar pembangunan adalah penguasaan atas sumber daya (pendapatan

untuk hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang

dan sehat) dan meningkatkan pendidikan (kemampuan baca tulis dan

ketrampilan) untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Selain itu

pembangunan manusia sangat terkait dengan kualitas manusia sebagai

salah satu elemen mendasar dari faktor produksi dalam perekonimian.

Dengan luasnya arti pembangunan manusia, dimensi dasar yang

meliputi hak-hak dasar manusia harus tercakup di dalamnya. Ide dasar

dari konsep pembangunan manusia pada intinya cukup sederhana, yaitu

menciptakan pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya

politik bahkan lingkungan hidup serta perubahan dalam kesejahteraan

manusia. Maka sudah mutlak manusia harus berada pada posisi sebagai

kekayaan bangsa yang sesungguhnya.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia

dapat dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan

yang paling mendasar di masyarakat tersebut dapat teratasi.

Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,

pengangguran, pemerataan pendidikan, ketahanan pangan, dan

penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah capaian

pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa

aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspek

pembangunan lainnya gagal

UNDP (United Nations Development Programme) dalam model

pembangunannya, menempatkan manusia sebagai titik sentral dalam

semua proses dan kegiatan pembangunan. Sejak tahun 1990, UNDP

mengeluarkan laporan tahunan perkembangan pembangunan manusia

untuk negara-negara di dunia. Salah satu alat ukur untuk melihat aspek-

aspek yang relevan dengan pembangunan manusia adalah melaui

Human Development Index (HDI) yang dikenal dengan istilah IPM

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 3

(Indeks Pembangunan Manusia). Indikator tersebut telah digunakan

oleh UNDP untuk mengamati dampak dari era globalisasi terhadap

perkembangan penduduk di setiap negara.

Munculnya IPM merupakan bentuk reaksi terhadap

ketidakpuasan akan sebuah indikator tunggal pendapatan yang

merupakan sisi permintaan saja. Indeks ini ingin mengukur suatu

keberhasilan dengan melihat sisi penawaran melalui variabel kesehatan

dan pendidikan. Menurut IPM, negara yang baik adalah negara yang

penduduknya sehat, pandai, dan berdaya beli. Namun, IPM bukanlah

ukuran menyeluruh mengenai pembangunan manusia, sehingga perlu

dilengkapi dengan indikator lain yang jumlahnya masih banyak

IPM merupakan indeks komposit yang diintegrasikan menjadi satu

indikator secara proporsional. Pada saat ini, IPM lebih sebagai indeks

pembangunan secara total, dibandingkan PDRB (Produk Domestik

Regional Bruto) yang semata-mata terfokus pada hasil-hasil

pembangunan ekonomi. IPM merangking semua daerah dengan skala 0

sampai 1 atau 0 sampai 100 persen. Angka nol menyatakan tingkat

pembangunan manusia yang paling rendah dan angka 1 atau 100 persen

menyatakan tingkat pembangunan manusia yang paling tinggi.

Setelah diperkenakan pertama kali oleh United Nations

Development Program (UNDP) pada tahun 1990, Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) telah beberapa kali mengalami pemutakhiran agar dapat

mengakomodir perubahan jaman dan lebih menggambarkan situasi yang

mutakhir. Revisi yang cukup besar dilakukan pada tahun 2010, UNDP

menyebut revisi tersebut sebagai era baru pembangunan manusia. UNDP

mengenalkan dua indikator baru yang sekaligus mengganti indikator yang

digunakan pada metode lama. Indikator Harapan Lama Sekolah

menggantikan indikator Melek Huruf, sementara Pendapatan Nasional

Bruto (PNB) per kapita menggantikan Produk Domestik Bruto (PDB) per

kapita.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 4

Berdasarkan ketiga indikator tersebut, ditetapkan tiga kelompok

daerah. Pertama, daerah dengan tingkat pembangunan manusia yang

rendah, apabila sama sekali atau kurang memperhatikan pembangunan

manusia. Kedua, daerah dengan tingkat pembangunan manusia sedang,

jika mulai memperhatikan pembangunan sumber daya manusianya.

Ketiga, daerah dengan tingkat pembangunan manusia tinggi, jika sangat

memperhatikan pembangunan sumber daya manusianya.

Di Indonesia, IPM mulai dihitung pada tahun 1996 dan sejak saat

itu dihitung secara berkala setiap tiga tahun. Barulah dimulai pada tahun

2004 IPM dihitung setiap tahun untuk kepentingan penghitungan Dana

Alokasi Umum (DAU). Indikator yang digunakan dalam penghitungan IPM

di Indonesia maupun di Kabupaten Lombok Utara telah mengacu pada

metode baru dengan menggunakan beberapa penyesuaian. Untuk

Kabupaten Lombok Utara, IPM metode baru mulai dihitung pada tahun

2014 dengan dilakukan penghitungan mundur (backcasting) dari tahun

2010. Dalam sasaran Sustaiable Development Goals (SDGs), IPM juga

telah tercakup di dalamnya. Untuk skala nasional IPM juga telah tertuang

dalam Nawacita dan dalam area regional pembangunan manusia juga

telah menjadi tujuan yang dituangkan dalam RPJMD.

Manfaat ipm

IPM dalam garis besar memiliki banyak manfaat baik bagi

penyelenggaran pemerintah maupun bagi masyarakat sebagai

objek dan subjek dari pembangunan. Selain sebagai indikator

penting dalam mengukur keberhasilan dalam upaya membangun

kualitas hidup manusia, manfaat dari IPM antara lain:

1. IPM dapat menentukan peringkat atau level

pembangunan suatu wilayah

2. Bagi pemerintah daerah, IPM digunakan sebagai salah

satu alokator untuk menghitung Dana Alokasi Umum

(DAU).

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 5

3. Pemerintah mengunakan IPM sebagai salah satu indikator

untuk menentukan target pembangunan dalam

pembahasan alokasi makro di DPR RI

4. Komponen IPM Harapan Lama Sekolas, Rata-rata Lama

Sekolah dan Pengeluaran digunakan dalam penghitungan Dana

Insentif Daerah.

Sejak pertama kali diluncurkan, kehadiran IPM memunculkan

berbagai tanggapan tak terkecuali kritikan. Kritikan tajam muncul

terutama mengenai indikator-indikator yang digunakan,

penimbang, formula agregasi, konsep dan lain sebagainya. Namun

dibalik gencarnya tanggapan mengenai IPM tersebut, eksistensi

IPM telah menarik perhatian media. Popularitas IPM saat ini

bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi. IPM yang saat digunakan

sebagai alat ukur sebenarnya masih belum sempurna. Basis

ideologi dalam IPM yang bersifat egaliter (cenderung berfikir

bahwa seluruh penduduk diperlakukan ataupun mendapat

perlakuan yang sama oleh pemerintah) dan miskin terhadap

pemikiran terkait tenologi merupakan ritik besar bagi IPM.

Pemikiran yang masih konvensional menyebutkan bahwa

peningkatan pembangunan manusia akan terjadi saat

pertumbuhan ekonomi telah meningkat (Neamtu Daniela dan

Clobanu Oana, 2005). Pembangunan manusia dan pertumbuhan

ekonomi memiliki hubungan kausal dimana selain sebagai produk

dari pembangunan ekonomi, pembangunan manusia juga

merupakan input bagi pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu

selayaknya pembangunan manusia dan pembangunan ekonomi

dapat berjalan secara beriringan secara simultan dan

berkesinambungan.

Terdapat faktor penguat hubungan antara pembangunan

manusia dengan pembangunan ekonomi. Ranis dkk (2000)

menyampaikan bahwa faktor penguat hubungan antara

pembangunan manusia dengan pertumbuhan ekonomi adalah

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 6

struktur ekonomi, distribusi aset, kebijakan, social capital, investasi

yang tinggi, distribusi pendapatan yang merata, dan kebjjakan

ekonomi yang tepat. Selain itu faktor penguat lainnya adalah

budaya, kelompok sosial, dan jaringan di dalam kelompok tersebut,

sifat dari institusi dan pemerintahan, kebijakan, pendidikan dan

keluarga, dalam lain-lain (UNDP, 1996).

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 7

BAB II. METODOLOGI

KONSEP IPM

Menurut UNDP (United Nations Development Programme),

pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbesar

pilihan-pilihan bagi manusia (“a process of enlarging people’s choices”).

Konsep atau definisi pembangunan manusia tersebut pada dasarnya

mencakup dimensi pembangunan yang sangat luas. Dalam konsep

pembangunan manusia, pembangunan seharusnya dianalisis serta

dipahami dari sudut manusianya, bukan hanya dari pertumbuhan

ekonominya. Sebagaimana dikutip dari UNDP (Human Development

Report, 1995:103), sejumlah premis penting dalam pembangunan

manusia adalah:

- Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat

perhatian.

- Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi

penduduk, tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh

karena itu konsep pembangunan manusia harus terpusat pada

penduduk secara keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek ekonomi

saja.

- Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya

meningkatkan kemampuan (kapabilitas) manusia tetapi juga dalam

upaya-upaya memanfaatkan kemampuan manusia tersebut secara

optimal.

- Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan

pembangunan dan dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk

mencapainya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development

Indeks (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup,

pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI

digunakan untuk mengklasifikasi apakah sebuah negara adalah negara

maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 8

mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas

hidup. Atau dengan secara khusus, IPM adalah mengukur capaian

pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas

hidup.

Agar konsep pembangunan manusia dapat dengan mudah

diterjemahkan ke dalam pembuatan kebijakan, maka pembangunan

manusia harus dapat di ukur dan di pantau dengan mudah. Selama

bertahun-tahun, UNDP melalui HDR (Human Development Report)

global telah mengembangkan dan menyempurnakan pengukuran

statistik dari pembangunan manusia. Meskipun demikian, masih

terdapat berbagai kesulitan dalam penyederhanaan konsep

pembangunan manusia menjadi satu ukuran. Oleh karenanya, penting

untuk disadari bahwa konsep pembangunan manusia lebih mendalam

dan lebih kompleks dari ukurannya. Sangatlah tidak mungkin untuk

menghasilkan suatu ukuran komprehensif karena banyak dimensi

penting dari pembangunan manusia yang tidak terukur. Walaupun

demikian, suatu ukuran komposit dari pembangunan manusia dapat

secara efektif menarik perhatian terhadap suatu isu, tentunya dengan

tetap dilengkapi dengan analisa untuk menangkap dimensi penting

lainnya yang tidak dapat diukur dengan mudah.

Suatu indeks biasanya akan menempatkan suatu daerah pada

peringkat tertentu. Peringkat tersebut mencerminkan evaluasi relatif

dalam sebuah himpunan. Adanya evaluasi relatif menandakan

munculnya kategori “lebih baik/lebih tinggi” dan “kurang baik/lebih

rendah”. Kelompok yang masuk dalam kategori lebih baik biasanya

akan merasa puas sementara yang masuk dalam kategori kurang baik

akan sebaliknya. Apalagi jika peringkat ini dijadikan dasar sebuah

evaluasi untuk pemberian penghargaan. Demikian pula halnya

dengan IPM, ukuran yang dibandingkan sesungguhnya merupakan

ukuran dalam skala makro sehingga belum mampu mencerminkan

keadaan manusia yang sesungguhnya.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 9

Dalam konsep IPM, wilayah yang baik adalah wilayah yang

penduduknya sehat, pandai, dan berdaya beli. Walaupun terkait

dengan kualitas hidup, IPM sesungguhnya dimaksudkan untuk

mengukur kinerja pembangunan terhadap pemberdayaan manusia.

Laporan Pembangunan Manusia PBB menegaskan bahwa IPM tidak

dimaksudkan untuk mengukur kesejahteraan (wellbeing) dan bukan

pula untuk mengukur kebahagiaan, akan tetapi untuk mengukur

pemberdayaan (empowerment).

UNDP dalam laporannya juga menyampaikan mengenai

dimensi pembangunan manusia yaitu:

- Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas

untuk melakukan sesuatu tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka

tidak akan menikmati kebebasan tersebut

- Dengan bekerjasama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang.

Dengan demikian pembangunan manusia tidak hanya dititik beratkan

pada individual tetapi kepada bagaimana kehidupan sosialnya

- Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Keberlanjutan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan

antar generasi.

- Keamanan dari berbagai aspek, tidak hanya aman dari bencana tetapi

dari ancaman lainnya.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 10

Sehingga ditetapkan indikator-indikor yang diharapkan mampu

memberikan gambaran mengenai dimensi pembangunan manusia,

seperti yang ditampilkan pada gambar.

Gambar 2.1. Konsep Indeks Pembangunan Manusia

Dimensi kesehatan diukur dengan indikator Angka Harapan

Hidup (AHH), dimensi pengetahuan terdiri dari dua indicator yaitu

Expected Year of Schooling (EYS)/ Harapan Lama Sekolah (HLS) dan

Mean Year of Schooling (MYS)/ Rata-rata Lama Sekolah (RLS); adapun

dimensi standar hidup yang layak diukur melalui indikator Purchasing

Power Parity (PPP)/ Pengeluaran Perkapita Disesuaikan. Setiap

indikator tersebut diintegrasikan ke dalam 3 indeks untuk

memperoleh indeks komposit dari IPM.

AHH merupakan perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dari

sejak lahir dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas

menurut kelompok umur. HLS merupakan lamanya sekolah (dalam

tahun) yang diharapkan akan dicapai oleh penduduk berumur tujuh

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 11

tahun ke atas. HLS dihitung untuk penduduk usia 7 tahun ke atas

karena mengikuti program wajib belajar yang dicanangkan oleh

pemerintah. ALS adalah jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk

25 tahun ke atas untuk menempuh jenjang pendidikan formal yang

pernah dijalani. Penyempurnaan penghitungan dimana usia yang

digunakan untuk menghitung ALS adalah usia 25 tahun ke atas

dilakukan dengan asumsi bahwa pada usia tersebut proses pendidikan

telah berakhir, selain itu standar internasional yang digunakan oleh

UNDP juga menggunakan usia 25 tahun ke atas. PPP ditentukan dari

nilai pengeluaran yang dilakukan oleh masing-masing penduduk yang

telah disesuaikan. PPP disebut juga sebagai paritas daya beli yang

mencerminkan kemampuan daya beli masyarakat.

IPM METODE BARU

Mengikuti konsep UNDP, IPM mengukur capaian

pembangunan manusia dengan berbasis sejumlah komponen dasar

kualitas hidup. Untuk itu IPM dibangun menggunakan pendekatan tiga

dimensi dasar yaitu:

1. Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)

2. Pengetahuan (knowledge) dan

3. Standar Hidup Layak (Decent Standard of living)

Ketiga dimensi tersebut telah digunakan dalam penghitunga baik IPM

metode lama maupun metode baru, namun dalam metode baru telah

dimutakhirkan komponen penyusunnya. Pada penghitungan metode

lama untuk dimensi Umur panjang dan hidup sehat digunakan

komponen Angka Harapan Hidup saat lahir, Selanjutnya untuk

mengukur dimensi pengetahuan digunakan Angka Melek Huruf dan

Rata-rata Lama Sekolah. Adapun untuk mengukur standar hidup layak

digunakan komponen Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita. Untuk

menghitung ketiga dimensi menjadi indeks komposit digunakan rata-

rata aritmatik. Karena terdapat dua komponen dalam dimensi

pengetahuan digunakan bobot dalam penghitungan dimensi tersebut,

angka melek huruf diberi bobot satu pertiga dan rata-rata lama

sekolah diberi bobot dua per tiga.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 12

Untuk penghitungan metode baru diperkenalkan dua

komponen baru untuk menghitung dimensi pendidikan yaitu Harapan

Lama Sekolah (Expected Years of Schooling) sebagai pengganti Angka

Melek Huruf. Adapun komponen Rata-Rata Lama Sekolah (Mean Year

of Schooling) tetap digunakan namun dimutakhirkan dengan

mengunakan penduduk usia 25 tahun ke atas. PNB per kapita yang

tidak tersedia hingga level kabupaten/ kota diproksi menggunakan

pengeluaran per kapita disesuaikan menggunakan data Susenas.

Untuk menghitung ketiga dimensi menjadi indeks komposit digunakan

rata-rata geometrik. Rata-rata geometrik memiliki keunggulan dalam

mendeteksi ketimpangan dibandingkan dengan rata-rata aritmatik.

Rata- rata aritmatik yang digunakan dalam metode lama memiliki

kelemahan dimana capaian dimensi yang rendah dapat ditutupi oleh

capaian dimensi yang tinggi sehingga seolah-olah tidak terjadi

ketimpangan. Berbeda dengan rata-rata aritmatik, rata-rata

geometrik menuntut keseimbangan ketiga dimensi IPM agar capaian

IPM menjadi optimal.

Secara umum ada dua hal mendasar dalam perubahan

metode baru yaitu dalam aspek indikator dan aspek penghitungan

indeks. Dengan berubahnya metode penghitungan IPM ada dampak

yang ditimbulkan yaitu dalam hal perubahan level dan perubahan

peringkat IPM. Secara umum level IPM metode baru bernilai lebih

rendah dari level IPM metode lama. Perubahan IPM juga

mempengaruhi perubahan peringkat terutama antar propinsi.

Sehingga perlu digaris bawahi bahwa peringkat IPM pada metode

lama tidak dapat dibandingkan degan peringkat hasil IPM metode

baru, karena kedua metode tidak sama.

Kecepatan perubahan IPM juga menjadi salah satu indikator

yang menjadi fokus dalam pembangunan manusia. Dalam metode

lama, kecepatan capaian IPM diukur menggunakan reduksi shortfall.

Dengan pemutakhiran IPM metode baru, maka alat ukur yang

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 13

digunakan untuk melihat kecepatan capaian IPM adalah

pertumbuhan aritmatik atau lebih lazim disebut sebagai laju

pertumbuhan IPM.

KETERBATASAN IPM

IPM berfungsi sebagai sarana untuk menarik perhatian

masyarakat terhadap masalah pembangunan manusia. SIAP

(Statistical Institute For Asia and the pacific) merekomendasikan

negara anggotanya untuk menghitung IPM “yang sesuai” untuk

perbandingan antar wilayah dalam suatu negara. Rekomendasi SIAP

tersebut cukup realistis karena konsep/definisi sistem perstatistikan

dalam suatu negara pada umumnya relatif seragam sehingga kualitas

data yang dihasilkannya tidak berbeda. Oleh karena itu penghitungan

IPM ini dilakukan antara lain untuk menanggapi rekomendasi

tersebut.

Namun demikian perlu disadari bahwa IPM menurut Michael

Todaro (1995), mempunyai beberapa kelemahan sebagai indikator

pembangunan, yaitu:

Pertama, IPM bersifat relatif dan bukannya absolut. Artinya,

jika semua negara/wilayah mengalami peningkatan pada tingkat

tertimbang yang sama, maka negara/wilayah miskin atau sedang

berkembang tidak naik peringkatnya, sehingga tidak memperoleh

penghargaan atas usahanya memperbaiki kualitas sumber daya

manusianya.

Kedua, IPM bukan merupakan indikator keberhasilan

pembangunan yang komprehensif. Sehingga IPM sebenarnya hanya

mencakup satu aspek saja dari tujuan pembangunan. Banyak aspek

lain yang tidak masuk ke dalam kalkulasi, misalnya kelestarian

lingkungan hidup, pemerataan pendapatan, perhatian pada mereka

yang cacat, dan lain-lain.

Ketiga, IPM sebagai indikator pembangunan yang

mengutamakan SDM (sumber daya manusia) ternyata tidak mencakup

seluruh indikator tentang SDM. Kendala yang dihadapi biasanya

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 14

adalah karena tidak tersedianya data sebagai dasar perhitungan.

Sebagai contoh, UNDP pernah ingin memasukkan status nutrisi balita,

tetapi ternyata tidak tersedia datanya.

Keberadaan IPM sebagai indikator kinerja pembangunan masih

diperdebatkan, hal ini disebabkan antara lain oleh kenyataan bahwa

IPM hanya meliputi 3 aspek/ dimensi. Banyak yang merasa bahwa

ketiga dimensi tersebut belum dapat menggambarkan pembangunan

manusia secara komprehensif, selain itu IPM juga dianggap

mengabaikan disparitas gender.

PENGHITUNGAN IPM

Sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya, untuk IPM dengan

metode baru dari 3 (tiga) dimensi yang dijadikan dasar pengukuran

indeks pembangunan manusia dirumuskan dalam 4 indikator yaitu

Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-

rata Lama Sekolah (RLS), serta Paritas Daya Beli (PPP). Berikut dijelaskan

lebih rinci mengenai keempat indikator tersebut.

Dimensi Kesehatan

Sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya bahwa untuk

dimensi kesehatan indikator yang digunakan adalah Umur Harapan

Hidup (UHH). Memperbesar peluang untuk hidup lebih panjang

merupakan bagian dari konsep pembangunan manusia, yang secara

operasional dapat dicapai melalui upaya dibidang kesehatan

masyarakat. Karena itu penggunaan indikator UHH waktu lahir (e0)

sebagai salah satu komponen IPM untuk merefleksikan usia hidup

selain berkaitan dengan konsep pembangunan manusia yang

memperluas peluang untuk hidup secara lebih layak juga indikator ini

diakui secara luas sebagai ukuran status kesehatan secara umum.

Sebagai indikator dampak, indikator ini dapat memberikan gambaran

tentang keberhasilan keseluruhan kegiatan pembangunan dalam

meningkatkan status sosial ekonomi penduduk. UHH di negara/wilayah

yang berkembang cenderung lebih rendah dibandingkan UHH

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 15

negara/wilayah yang lebih maju karena UHH sangat dipengaruhi oleh

tingkat kematian bayi yang tinggi.

Usia harapan hidup secara rata-rata sangat ditentukan oleh

tingkat kelangsungan hidup penduduk sejak umur muda, yaitu sejak

masa bayi dan dibawah usia lima tahun (balita). Adalah penting untuk

melihat dan mengkaji perkembangan dari tingkat kelangsungan hidup

tersebut. Sejauh ini ada tiga macam sumber data yang dapat digunakan

untuk memperoleh data tersebut yaitu SP (SensusPenduduk), Supas

(Survei Penduduk Antar Sensus) dan Susenas (Survei Sosial Ekonomi

Nasional). Dalam IPM Metode baru, hasil SP terbaru yaitu SP 2010

digunakan agar data yang dihasilkan lebih mutakhir.

Indikator UHH(e0), sangat sulit diperoleh. Oleh sebab itu,

dilakukan penghitungan dengan metode tidak langsung melalui paket

program mortpack. Data yang digunakan dalam penghitungan adalah

rata-rata jumlah anak lahir hidup(ALH) dan rata-rata jumlah anak masih

hidup (AMH: anak yang meninggal dalam kandungan/sebelum

dilahirkan, atau lahir tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan seperti

menangis, denyut nadi, refleks, gerakan, dan warna kulit pucat dan

apabila usia janin 22 minggu keatas) menurut kelompok umur ibu 15-

49 tahun. Penghitungan didasarkan pada tabel kematian yang memiliki

pola yang hampir sama dengan kematian penduduk di Indonesia

(ModelWest). UHH(e0) digunakan atas dasar asumsi bahwa tidak terjadi

perubahan pola kematian penduduk.

Setelah ditemukan hasil UHH maka Indeks untuk dimensi kesehatan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

𝐼𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =

𝑒0−𝑒0 𝑚𝑖𝑛𝑒0 𝑚𝑎𝑘𝑠− 𝑒0 𝑚𝑖𝑛

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 16

Dimensi Pengetahuan

Untuk dimensi pengetahuan, digunakan dua indikator dan salah

satunya merupakan indikator baru dalam penghitungan IPM Metode

Baru. Kedua Indikator yang digunakan adalah Harapan Lama Sekolah

(HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). RLS walaupun digunakan juga

dalam penghitungan IPM metode lama, namun untuk metode baru

dilakukan pemutakhiran dengan mengubah konsep usia yang

digunakan dari 15 tahun ke atas menjadi 25 tahun ke atas. Pemilihan

usia 25 tahun ke atas digunakan karena selain disesuaikan dengan

standar dari UNDP juga diasumsikan bahwa pada usia 25 tahun proses

pendidikan yang dienyam oleh seseorang telah berakhir. Sebagai

indikator pendidikan, HLS dan RLS diharapkan dapat mencerminkan

tingkat pengetahuan dan keterampilan penduduk.

Apabila pada metode lama masing-masing indikator diberi

bobot untuk mendapatkan Indeks Komposit Pengetahuan, pada

metode baru Indeks Komposit Pengetahuan dihitung dengan merata-

ratakan masing-masing indikator tanpa diberi bobot.

Harapan Lama Sekolah ( HLS )

Indikator HLS (Expected Year of Schooling) didefinisikan sebagai

lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh

anak pada umur tertentu di masa yang akan datang. HLS dihitung

dengan mengasumsikan bahwa kemungkinan seorang anak akan tetap

bersekolah pada usia selanjutnya sama dengan rasio penduduk yang

bersekolah per jumlah penduduk untuk usia saat ini. Tujuan

penghitungan HLS adalah untuk mengetahui kondisi pembangunan

sistem pendidikan di berbagai jenjang pendidikan yang digambarkan

dari lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai

oleh setiap anak.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 17

HLS/ EYS dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana:

= Harapan Lama Sekolah pada usia a di tahun t

= Partisipasi sekolah penduduk usia i pada tahun t

= Populasi penduduk usia i yang bersekolah pada tahun t

= Usia (a, a+1, ..... , n)

FK = Faktor koreksi pesantren

Indeks Harapan Lama Sekolah dapat dihitung sebagai berikut:

𝐼𝐻𝐿𝑆 = 𝐻𝐿𝑆− 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛

𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠− 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛

Rata-rata Lama Sekolah ( RLS )

Populasi yang digunakan PBB untuk penghitungan MYS

dibatasi pada penduduk berumur 25 tahun keatas. Batasan itu

diperlukan agar angkanya lebih mencerminkan kondisi sebenarnya

mengingat penduduk yang berusia lebih dari 25 tahun telah

menyelesaikan proses sekolah. Dalam penghitungan MYS, populasi

yang digunakan dilakukan dengan cara perhitungan tidak langsung.

Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai jumlah tahun yang

digunakan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas dalam menjalani

pendidikan formal. MYS dihitung dengan asumsi bahwa dalam kondisi

normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun.

𝐻𝐿𝑆𝑎𝑡 = 𝐹𝐾 × ∑

𝐸𝑖𝑡

𝑃𝑖𝑡

𝑛

𝑖=𝑎

t

iP

i

t

iE

t

aHLS

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 18

Secara sederhana prosedur penghitungan tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut:

RLS = rata-rata lama sekolah (dalam tahun)

Fi = Frekuensi penduduk berusia 25 tahun ke atas pada jenjang pendidikan ke i

Si = Skor masing-masing jenjang pendidikan ke i

i = jenjang pendidikan

Kemudian indeks untuk dimensi pendidikan dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝐼𝑅𝐿𝑆 = 𝑅𝐿𝑆− 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛

𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛

Kemudian Indeks HLS dan Indeks HLS digabungkan menjadi indeks

pendidikan dengan menggunakan penghitungan:

𝐼𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 = 𝐼𝐻𝐿𝑆+𝐼𝑅𝐿𝑆

2

𝑅𝐿𝑆 = ∑ 𝐹𝑖𝑖 𝑆𝑖

∑ 𝐹𝑖𝑖

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 19

Dimensi Pengeluaran

Standar hidup layak merupakan dimensi ketiga pembangun

IPM yang dirumuskan melalui indikator kemampuan daya beli/

Purchasing Power Parity (PPP). Dasar penghitungan PPP yang

digunakan PBB adalah GNP (Gross National Product). Karena GNP tidak

dapat dibandingkan secara langsung maka dibentuk ICP (International

Comparison Project) proyek yang berskala internasional dengan tugas

utama “menyesuaikan” angka riil GNP sehingga dapat dibandingkan.

Untuk maksud ini ditentukan sejumlah komoditi sebagai paket untuk

dasar perbandingan secara internasional. Angka yang dihasilkan,

untuk mencerminkan daya manfaat yang standar masih harus

“disesuaikan” lagi dengan formula Atkinson.

Untuk mengukur daya beli penduduk antar wilayah (provinsi,

kabupaten/kota) sebenarnya tersedia berbagai alternatif seperti

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto); rata-rata konsumsi rumah

tangga yang dihitung dari PDRB menurut penggunaan; rata-rata

konsumsi dari Susenas ditimbang dengan IHK (Indeks Harga

konsumen); dan rata-rata konsumsi dari Susenas yang disesuaikan

dengan indeks PPP. Hasil evaluasi secara cermat menunjukan bahwa

indikator terakhir dianggap paling baik sebagai ukuran daya beli antar

daerah. PDRB tidak digunakan karena dalam sistem perekonomian di

Indonesia, penduduk suatu provinsi tidak langsung menikmati hasil

produksi di masing-masing provinsi, tetapi sebaliknya terjadi mobilisasi

pendapatan dan keuntungan antar provinsi. Rata-rata konsumsi yang

dikoreksi dengan IHK tidak dipilih sebagai indikator PPP karena IHK

hanya mencerminkan perbedaan daya beli daerah perkotaan.

Disamping itu paket komoditi yang digunakan dalam perhitungan IHK

kurang mencerminkan kondisi pada saat terbentuk karena hanya di

tentukan dalam lima atau sepuluh tahun sekali (out of date). Angka

PPP yang dihitung menggunakan teknis yang dikembangkan ICP sudah

dapat dibandingkan antar provinsi (Multiple comparison).

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 20

Pada IPM metode lama, komoditas yang digunakan dalam

penghitungan PPP hanya sebanyak 27 komoditas. Dalam metode baru

digunakan 96 komoditas yang terdiri dari 39,8% komoditas makanan

dan 36,9% komoditas non makanan. Penimbang pada komoditas

terpilih juga dihitung ulang sehingga total penimbang menjadi 100%.

Perubahan penimbang tentu saja memperhatikan pola konsumsi

makanan dan non makanan di masing-masing wilayah. Wilayah yang

dijadikan rujukan dalam menghitung PPP adalah Jakarta Selatan.

Paritas daya beli disajikan dalam satuan rupiah per kapita per tahun,

dan dikenal juga sebagai pengeluaran perkapita per tahun. PPP

metode baru dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana:

Seperti pada dimensi sebelumnya, Indeks pengeluaran/ daya beli

dihitung dengan menggunakan rumus:

𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 = ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛)−ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛)

𝑙𝑛(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠)−𝑙𝑛(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛)

PPPj = Paritas daya beli di wilayah j

pik = harga komoditas i di Jakarta Selatan

pij = harga komoditas i di wilayah j

m = jumlah komoditas

𝑃𝑃𝑃𝑗 = ∏ (𝑃𝑖𝑗

𝑃𝑖𝑘)

1𝑚⁄𝑚

𝑖=1

Rp

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 21

Batas maksimum dan minimum yang ditentukan secara global

oleh UNDP juga mengalami pemutakhiran sehingga dapat

dibandingkan secara internasional dan nasional. Batas minimum dan

maksimum untuk indikator paritas daya beli tidak mengacu pada UNDP.

Batas minimum untuk PPP digunakan garis kemiskinan terendah

kabupaten tahun 2010 (data empiris) yaitu di Kabupaten Tolikara

Papua. PPP maksimum menggunakan nilai tertinggi kabupaten yang

diproyeksikan hingga 2025 yaitu pengeluaran per kapita Jakarta Selatan

tahun 2025. Lebih jelas mengenai batas maksimum dan minimum ini

digambarkan pada tabel berikut.

Gambar 2.2 Nilai Maksimum dan Minimum masing-masing Indikator IPM

Formulasi Penghitungan IPM

Setelah nilai Indeks komposit dari masing-masing dimensi

diperoleh, maka menggunakan rata-rata geometrik dihitunglah Indeks

Pembangunan Manusia.

𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛3 × 100

UNDP kemudian mengkategorikan capaian pembangunan

manusia di setiap daerah ke dalam empat kelompok IPM (UNDP, 2009)

dalam beberapa kriteria.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 22

Gambar 2.3. Klasifikasi Pencapaian IPM

Jika pada metode lama Reduksi Shortfall digunakan untuk

melihat kecepatan perkembangan IPM suatu daerah dalam kurun

waktu tertentu. Pada metode baru digunakan laju pertumbuhan IPM

sebagai alat ukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu kurun

waktu. Pertumbuhan IPM menunjukkan perbandingan antara capaian

yang telah ditempuh dengan capaian tahun sebelumnya. Semakin

tinggi nilai pertumbuhan semakin cepat IPM suatu wilayah mencapai

nilai maksimalnya. Cara penghitungan dinyatakan dengan formulasi:

𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 = 𝐼𝑃𝑀𝑡−𝐼𝑃𝑀𝑡−1

𝐼𝑃𝑀𝑡−1× 100

Dimana: IPMt = IPM suatu wilayah pada tahun t

IPMt-1 = IPM suatu wilayah pada tahun (t – 1)

“Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena

itu, tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan

yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,

sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya

merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali

terlupakan oleh berbagai Kesibukan jangka pendek untuk

mengumpulkan harta dan uang.” (Human Development Report 1990).

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 23

Sebagai provinsi yang sedang berkembang, NTB memiliki

potensi besar untuk berkembang lebih lanjut. Seiring dengan

berjalannya waktu, tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan IPM

semakin beragam dan multi dimensi. Keterkaitan antara IPM dengan

kemiskinan, ketenagakerjaan bahkan perekonomian semakin tampak

dan dapat dijadikan strategi khusus untuk mencapai masyarakat yang

sejahtera.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 24

BAB III

KOMPONEN IPM

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran

perbandingan dari harapan hidup, pendidikan dan standar hidup untuk

semua negara seluruh dunia. Pengukuran pada setiap dimensi diwakili

oleh indikator-indikator tertentu yang dianggap representative

terhadap dimensi tersebut. Misalnya pada dimensi kesehatan,

digunakan indikator Umur Harapan Hidup sebagai ukurannya. Besaran

masing-masing indikator yang mewakili komponen IPM akan sangat

berperngaruh terhadap hasil penghitungan IPM nantinya. Sehingga

untuk meningkatkan pembangunan manusia di suatu wilayah harus

memperhatikan aspek-aspek yang beragam, tidak cukup hanya

berfokus pada satu komponen saja.

3.1 Dimensi Kesehatan

DImensi Kesehatan yang menjadi komponen dalam

penghitungan IPM adalah Angka Harapan Hidup (AHH). Selama lima

tahun terakhir komponen AHH kabupaten Lombok Utara mengalami

peningkatan yang cukup baik. Hal tersebut terindikasi dari tren AHH

masyarakat Kabupaten Lombok Utara yang selalu mengalami

peningkatan. Berdasarkan hitungan BPS, AHH Kabupaten Lombok Utara

tahun 2017 adalah selama 66,17 tahun. Jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya terdapat peningkatan AHH sebesar 0.69 tahun.

Jika mengacu pada AHH Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),

AHH Lombok Utara selalu berada di atas Provinsi NTB. Disparitas antara

AHH Lombok Utara dengan Provinsi NTB pada tahun 2017 mencapai

0.62 tahun. Dimana AHH Provinsi NTB pada tahun 2017 mencapai 65.55

tahun. Secara grafis disparitas AHH Lombok Utara dengan Provinsi NTB

menunjukan pola yang selalu meningkat, secara tidak langsung

mengindikasikan jika tingkat kesehatan masyarakat di Lombok Utara

secara umum sudah cukup baik.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 25

Grafik 3.1 Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB

Tahun 2013 – 2017 (tahun)

Sumber BPS Lombok Utara

3.2 Dimensi Pengetahuan

Dimen Pengetahuan diwaklli oleh Rata-rata Lama Sekolah (MYS)

dan Harapan Lama Sekolah (HLS) merupakan indikator dimensi

pengetahuan untuk menghitung IPM. MYS menggambarkan rata-rata

jumlah tahun menjalani pendidikan formal oleh penduduk usia 25

tahun ke atas. Sedangkan HLS merupakan lamanya sekolah yang

diharapkan akan dirasakan oleh anak usia 7 tahun ke atas dimasa yang

akan datang. Kedua indikator iini diharapkan mampu memberikan

gambaran yang cukup lengkap pembangunan manusia dari Dimensi

Pengetahuan.

65.04 65.19

65.59

65.88

66.17

64.74

64.90

65.3865.48 65.55

64.00

64.50

65.00

65.50

66.00

66.50

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 26

Grafik 3.2 Angka Rata – rata Lama Sekolah (MYS) Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi

NTB Tahun 2013 – 2017 (tahun)

Sumber BPS Lombok Utara

Jika mengacu kepada hasil perhitungan BPS, maka MYS

Kabupaten Lombok Utara mengalami peningkatan yang cukup

seignifikan. Selama lima tahun terakhir menunjukan pola yang terus

meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya perkembangan baik

dari sisi prasarana pendidikan dan kesadaran terhadap pentingnya

pendidikan. Nilai MYS Lombok Utara pda tahun 2017 mencapai 5.54

tahun, atau dengan kata lain rata – rata lama sekolah penduduk di atas

25 tahun di Lombok Utara belum mampu menamatkan sampai SD. Hal

ini menjadi pekerjaan rumah dari seluruh stake holder terkait dalam

meningkatkan kualitas pendidikan.

Jika dibandingkan dengan rata – rata lama sekolah Provinsi

NTB, MYS Lombok Utara masih lebih rendah. Pada tahun 2017 MYS

Provinsi NTB 6.90 tahun. Terdapat gap sebesar 1.36 tahun MYS Lombok

Utara dengan Provinsi NTB. Hal ini mengindikasikan jika harus ada

stimulus dari pihak terkait dalam mengejar ketertinggalan MYS

Kabupaten Lombok Utara terhadap Provinsi NTB.

4.89 4.97 5.22

5.47 5.54

6.546.67 6.71 6.79 6.90

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 27

Grafik 3.3 Angka HArapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi

NTB Tahun 2013 – 2017 (tahun)

Sumber BPS Lombok Utara

Indikator lainnya yang menjadi tolak ukur dalam

menggambarkan pembangunan dimensi pengetahuna adalah Angka

Harapan Lama Sekolah (HLS). HLS diindikasikan sebagai lamanya tahun

yang akan ditempuh oleh penduduk diatas usia sekolah atau 7 tahun.

Sama halnya dengan MYS, HLS Lombok Utara juga mengalami

peningkatan Selma lima than terakhir. Pada tahun 2017 HLS Lombok

Utara mencapai 12,69 tahun, atau dengan kata lain harapan untuk

bersekolah untuk penduduk diatas 7 tahun setara dengan diploma 1.

Untuk itu kesadaran dan dukungan dari berbagai pihak sangat

diperlukan untuk meningkatkan HLS di Lombok Utara.

Jika mengacu pada HLS Provinsi NTB, HLS Lombok Utara masih

menyisakan jarak, namun demikian jarak HLS Provinsi NTB dab Lombok

Utara tidaklah begitu besar. Pada tahun 2017 HLS Provinsi NTB

mencapai 13.46 tahun, atau harapan lama sekolah yang dicapai baru

sampai pada kelas 2 SMP. Melihat jarak HLS antara Provinsi NTB dan

Lombok Utara yang tidak begitu besar maka Lombok Utara diharapkan

mampu menumbuhkan optimism dalam mengejar ketertinggalan HLS,

11.87

12.31 12.34

12.68 12.69

12.46

12.73

13.0413.16

13.46

11.00

11.50

12.00

12.50

13.00

13.50

14.00

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 28

sehingga bisa lebih optimal dalam menatap persaingan di level provinsi

bahkan nasional.

3.3 Dimensi Pengeluaran

Dimensi ke tiga dari IPM adalah Standar hidup yang dihitung

dengan indikator kemampuan daya beli atau Purchasing Power Parity

(PPP). Daya belimasyarakat menggambarkan kemampuan penduduk

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara tidak langsung PPP

menjadi salah satu tolak ukur dari kemapanan ekonomi masyarakat.

Kemampuan ini sangat dipengaruhi oleh harga riil antar wilayah

sehingga bisa berbeda-beda antar wilayah. Untuk itu perlu dibuat

standarisasi sehingga kemampuan daya beli masyarakat antar wilayah

dapat dibandingkan.

Perkembangan PPP Lombok Utara selama kurun waktu lima

tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat pada tahun

2017 PPP Lombok Utara memiliki pola yang selalu meningkat. Pada

tahun 2017 niali PPP Lombok Utara sebesar Rp 8.66 juta meningkat jika

dibandingkan dengan than 2016 yang mencapai Rp 8,16 juta. Hal ini

mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang cukup

baik dari tahun ke tahun. Jika merujuk kepada PPP Provinsi NTB, PPP

Lombok Utara masih berada di bawah PPP Provinsi NTB. Gap PPP

Provinsi NTB dan Lombok Utara yaitu Rp 1.24 juta. Hal tersebut

mengindikasikan jika dorongan untuk meningkatkan daya beli

masyarakat Lomok Utara perlu ditingkatkan dengan berbagai program

dna kebijakan yang mendukung. Secara grafis perbandingan PPP

Lombok Utara dengan PPP Provinsi NTB digambarkan pada Grafik 3.4.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 29

Grafik 3.4 Purchaisng Power Parity (PPP) Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB

Tahun 2013 – 2017 (Ribu Rp)

Sumber BPS Lombok Utara

7,358 7,594 7,940 8,155

8,637 8,950 8,987 9,241

9,575 9,877

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 30

BAB IV CAPAIAN PEMBANGUNAN MANUSIA

PERKEMBANGAN IPM

Selama lima tahun terakhir perkembangan pembangunan manusia

di Lombok Utara mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal

tersebut terlihat dari perkmbangan angka IPM yang cukup baik. Dalam

kurun waktu lima tahun IPM Lombok Utara meningkat dari 59.20

menjadi 63.04 atau terjadi pertumbuhan sebesar 3.84 poin. Hal

tersebut memberikan indikasi yang cukup baik bagi perkembangan

pembangunan manusia di Lombok Utara. dengan capaian IPM 63.04

poin tersebut Lombok Utara tergolong dalam pembangunan manusia

kategori sedang karena berada pada rentang IPM 60 sampai dengan 70.

Grafik 4.1 Angka IPM Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB

Tahun 2013 – 2017

Sumber BPS Lombok Utara

Namun demikian jika kita mengacu pada capaian IPM di tingkat

provinsi maka akn terlihat IPM Lombok Utara masih menyisakan

perbedan yang dengan IPM Provinsi NTB. Pada tahun 2017 IPM Provinsi

NTB mencapai 66.58 sedangkan IPM Lombok Utara adalah 63.04 atau

59.20

60.17

61.15

62.24 63.04

63.76 64.31

65.19 65.81

66.58

54.00

56.00

58.00

60.00

62.00

64.00

66.00

68.00

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 31

terdapat jarak 3.54 poin. Hal tersebut memberikan senyalemen jika

masih ada kesenjangan pembangunan manusia di Lombok Utara

dibandingkan dengan Provinsi NTB. Namun jika kita tinjau dari

perkembangan gap selama lima tahu terakhir, terlihat jika gap antara

IPM Proinsi NTB dan IPM Lombok Utara terus menipis. Hal tersebut

secara tidak langsung memberikan indikasi jika pembangunan manusia

di Lombok Utara perkembangannya sudah cukup baik. Secara grafis

perkembangan IPM Lombok Utara dan Provinsi NTB ditunjukan oleh

Grafik 4.1

Untuk melihat progress antar tahun dari angka IPM Lombok Utra

dapat diliihat dari pertumbuhan angka IPM antar tahun. Secara umum

laju pertumbuhan angka IPM Lombok Utara selama lima tahun terakhir

berada di atas 1 persen. hal tersebut mengindikasikan jika

pertumbuhan angka IPM cukup baik. jika kita bandingkan dengan

progress pertumbuhan angka IPM Provinsi NTB, peningkatan angka

IPM Kabupaten Lombok Utara lebih progresif selama lima tahun

terakhir. Hal tersebut memberikan sinyalemen jika pembangunan

manusia di Lombok Utara sudah on the track. Laju pertumbuhan IPM

Lombok Utara pada tahun 2017 mencapai 1.29 persen sedangkan laju

pertumbuhan IPM Provinsi NTB mencapai 1.17 persen. selengkapnya

grafik perkembangan laju pertumbuhan IPM Lombok Utara dan Proinsi

NTB tergambar pada Grafik 4.2.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 32

Grafik 4.2 Laju Pertumbuhan Angka IPM Kabupaten Lombok Utara dan Provinsi NTB

Tahun 2013 – 2017

Sumber BPS Lombok Utara

4.2 STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA LOMBOK UTARA

Pada dasarnya angka IPM merupakan gambaran dari capaian

pembangunan dari suatu daerah dalam tiga dimensi kehidupan yaitu

lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan, dan standard hidup

layak. Angka IPM menunjukan gambaran komprehensif mengenai

tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari

kegiatan pembangunan yang dilakuan oleh suatu daerah. Level angka

IPM suatu daerah menunjukkan perkemmbangan pembangunan

manusianya di wilayah tersebut..

Capaian angka IPM Lombok Utara pada tahun 2017 adalah

63.04 dimana tergolong pembangunan manusia kategori sedang.

Angka IPM tersebut merupakan gabungan dari tiga indeks yaitu indeks

kesehatan, indeks pendidikan serta indeks standar hidup layak. Indeks

kesehatan diukur menggunakan umur harapan hidup saat lahir. Indeks

1.74 1.63 1.63

1.78

1.29 1.23

0.88

1.36

0.95

1.17

-

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

1.80

2.00

2013 2014 2015 2016 2017

KLU

NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 33

pendidikan diukur menggunakan indikator rata-rata lama sekolah

(MYS) dan harapan lama sekolah (HLS). Sedangkan indeks standar

hidup layak diukur dari kemampuan daya beli per kapita (PPP).

Gambar 4.1 Komponen IPM Lombok Utara Tahun 2017

Saat ini angka harapan hidup (AHH) di Lombok Utara adalah

66,17 tahun. Hal ini berarti harapan hidup bayi yang baru lahir di

Lombok Utara adalah sebesar 66,17 tahun atau sekitar 66 tahun 2

bulan. Sedangkan jika ditinjau dari sisi pendidikan, rata-rata penduduk

usia 25 tahun ke atas di Lombok Utara hanya menempuh pendidikan

formal selama 5.54 tahun, yang artinya rata-rata penduduk usia di atas

25 tahun belum mampu lulus SD atau hanya menduduki kelas 6.

Sedangkan dengan melihat hasil perhitungan harapan lama sekolah

(HLS), maka diketahui jika kemungkinan penduduk dengan usia di atas

7 tahun dapat menempuh sampai jenjang SMP, walaupun hanya

sampai kelas 1 SMP. Kemudian kemampuan daya beli atau

pengeluaran perkapita penduduk Lombok Utara saat ini mencapai Rp

8.637.000,00 per orang per tahun.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 34

4.3 TANTANGAN PEMBANGUNAN MANUSIA

Pembangunan manusia dewasa ini menjadi prioritas yang

sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Sebagai factor produksi yang paling penting sudah selayaknya manusia

menjadi fokus utama dalam aspek pembangunan selain aspek ekonomi.

Tantangan pembangunan manusia di Lombok Utara sangatlah besar.

Hal tersebut sangat terkait dengan kondisi ekonomi dan sosial budaya

masyarakat Lombok Utara. untuk itu perlu kebijakan yang

komprehensif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tingkat

kemiskinan yangmasih tinggi di Lombok Utara. tercatat angka

kemiskinan di Lombok Utara adalah yang tertinggi di Provinsi NTB.

Tingkat kemiskinan di Lombok Utara tahun 2017 adalah 32.06 persen.

hampir sepertiga penduduk Lombok Utara berada di bawah

kemiskinan. Untuk itu segenp pihak harus bekerja keras untuk

menekan angka kemiskinan di Lombok Utara. kemiskinan akan

memberikan dampak yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat,

teruta terkait dengan peningkatan kualitas manusia. Kemiskinan

merupakan masalah yang cukup komples dan saling terkait dengan

indikator makro lainnya.

Selama lima tahun terakhir angka kemiskinan Lombok utara

mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut sejalan

dengan peningkatan angka IPM di Lombok Utara. untuk itu kebijakan

yang progresif harus tetap dipertahankan untuk menekan angka

kemiskinan di Lombok utara. angka kemkiskinan juga tidak terepas dari

meningkatnya daya beli masyarakat di Lombok Utara. pertumbuhan

pusat perkeonomian di Lombok utara juga turut memberikan andil

terhadap peningkatan daya beli masyarakat yang nantinya turut

menekan angka kemiskinan di Lombok Utara. gambaran

perkembangan angka kemiskinan di Lombok Utara dapat dilihat pada

gambar berikut :

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 35

Grafik 4.3 Angka Kemiskinan Kabupaten Lombok Utara Tahun 2013 – 2017

Sumber BPS Lombok Utara

35.87

34.27 34.13

33.21

32.06

30.00

31.00

32.00

33.00

34.00

35.00

36.00

37.00

2013 2014 2015 2016 2017

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 36

BAB V PERBANDINGAN IPM SE PULAU LOMBOK

Perbandingan IPM Kabupaten Kota di Pulau Lombok

Kabupaten Lombok Utara merupakan kabupaten termuda yang

ada di Provinsi NTB. Secara umum capaian IPM Lombok Utara jika

dibandingkan dengan kabupaten / kota yang ada di Provinsi NTB

Khususnya di Pulau Lombok masih tertinggal. Unutk itu snagat

diperluka langkah – langkah progresif dlam mengejar ketertinggalan

dari kabpaten kota lainnya. Namun demikian capain pembangunan

manusia di Lombok utara menunjukan peningkatan yang cukup

progresif. Untuk itu perlu dijaga kontinuitas semangat untuk terus

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Lombok Utara.

Dari lima kabupaten kota yang ada di Pulau Lombok, IPM

Lombok Utara menempati posisi terendah setelah Lombok Timur.

Sedangkan capain IPM tertinggi diaih oleh Kota Mataram. Hal tersebut

mengindikasikan masih ada pekerjaa rumah yang harus diselaesaikan

untuk mengejar ketertingaln dari kabupaten / kota lainnya. gambaran

perbandingan IPM dari kabupaten kota di Pulau Lombok tahun 2017

adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1 Perbandingan IPM Kabupaten Kota di Pulau Lombok Tahun 2017

Sumber BPS Provinsi NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 37

Berdasarkan grafik yang disajikan dapat disimpulkan jika hanya

Kota Mataram yang mampu mencapai kateori pembangunan manusia

dengan skala tinggi yaitu beradapada kisaran IPM antara dari 70 sampai

dengan 79 . sedangkan kabupaten lainnya masih beradapada capaian

pembangunan manusia dengan status sedang atau berada pada

rangeIPM 60 sampai dengan 69. Hal tersebut sangatlah wajar

mengingat perkembangan ketiga dimensi penyusun IPM di daerah kota

lebih memadai jika dibandingkan dengan di kabupaten.

Namun demikian jika kita telaah dari sisi laju pertumbuhna IPM

itu sendiri Lombok Utara memiliki laju pertumbuhan tertinggi jika

dibandingkan dengan kabupaten kota di Pulau Lombok . laju

pertumbuhan IPM Lombok Utara mengungguli laju pertumbuhan IPM

kabupaten kota lainnya. Hla tersebut secara tidak langsung

pembangunan manusia di Lombok utara memiliki kaslersi yang cukup

baik jika dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Pulau Lombok.

Selengkapnya perbandingan laju IPM kabupaten kota di Pulau Lombok

dapat diketahui dari Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Perbandingan Laju Pertumbuhan IPM KAbupaten Kota

di Pulau Lombok Tahun 2017

Sumber BPS Provinsi NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 38

Jika ditinjau dari dimensi kesehatan, maka angka harapan

hidup (AHH) Lombok Utara tahun 2017 berada urutan ke 2 setelah Kota

Mataram. Hal tersebut memberikan sinyalemen jika harapan hidup

masyarakat Lombok Utara sudah cukup baik. Namun demikan masih

perlu adanya peningkatan pemahaman terkat dengan pola hidup sehat

yang harus diterapkan oleh masyarakat di Lombok Utara. Hal tersebut

dikarenakan angka karapan hidup sangat terkait dengan kondisi

kesehatan masyarakat. Angka harapan hidup Lombok Utara pada tahun

2017 yaitu 66,17 tahun sedangkan diatasnya adalah Kota Mataram

dengan angka harapan hidup 70,98 tahun. Berikut gambaran kondisi

angka harapan hidup kabupaten kota di Pulau Lombok tahun 2017:

Gambar 5.3 Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Kota di Pulau Lombok

Tahun 2017 (tahun)

Sumber BPS Provinsi NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 39

Selanjutnya dimensi pengetahuan Lombok Utara masih cukup

tertinggal jika dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya yanga ada

di Pulau Lombok. Hal ini sangat terkait dengan belum maksimalnya

sarana prasaran apendidikan yang ada di Lombok Utara. selain itu

kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dinilai masih cukup rendah

.jika dibandingkan dengan kabupaten kota tetangganya. hal tersebut

tergambar dari angka rata – rata lama sekolah (MYS) Lombok Utara

yang masih menempati urutan terbawah setelah Lombok Timur. MYS

Lombok Utara pada tahun 2017 adalah 5,54 tahun atau belum tamat

SD. Sedangkan MYS tertinggi yaitu Kota Mataram berada pada angka

9,31 tahun atau setara dengan kelas 1 SMA. Selengkapnya gambaran

MYS masing- masing kabupaten kota di Pulau Lombok tersaji pada

gambar berikut:

Gambar 5.4 Angka Rata – rata Lama Sekolah (MYS) Kabupaten Kota

di Pulau Lombok Tahun 2017 (tahun)

Sumber BPS Provinsi NTB

Dimensi pengetahuan lainnya adalah Angka Harapan Lama

Sekolah (HLS). Sejalan dengan MYS, HLS Lombok Utara masih

menduduki capaian terendah dibandingkan dengan kabupaten kota

lainnya di Pulau Lombok. Tentunya hal ini menjadi perhatian yang

cukup serius bagi semua pihak terkait untuk melakukan terobosan

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 40

dalam meningkatkan angka harapan lama sekolah di Lombok Utara.

program prioritas seperti pemberian bea siswa bagi siswa yang tidak

mampu terus digalakkan. Selain itu peningkatan kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan menjadi salah satu kunci dalam

mengkoreksi angka harapan lama sekolah. Angka harapan lama sekolah

(HLS) Lombok Utara pada tahun 2017 yaitu 12,69 tahun atau setara

dengan diploma 1. Sedangkan yang tertinggi adalah Kota Mataram

pada tahun 2017 yaitu 15,51. Masing- masing kabupaten kota di Pulau

Lombok tersaji pada gambar berikut:

Gambar 5.5 Perbandingan Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Kota

di Pulau Lombok Tahun 2017 (tahun)

Sumber BPS Provinsi NTB

Dimensi terakhir penyusun IPM adalah Standar idup layak yang

dihitung dari daya beli (PPP). Unuk dimensi ini PPP Lombo Utara masih

menempati urutan yang ke lima dari kabupaten ota lainnya di Pulau

Lombok. Hal ini sangat terkait dnegan kemempuan masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidup layak. Hal ini sejalan dengan tingkat

kemiskinan Lombok Utara yang masih cukup tinggi. PPP Lombok Utara

pada tahun 2017 mencapai Rp 8,64 juta perkapita perbulan. Dimana

untuk PPP tertinggi Kota mataram adalah Rp 14.32 juta perkapita

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 41

perbulan. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi di Lombok

Utara di harapkan akan mampu mendongkrak daya beli masyarakat di

Lombok Utara. Berikut gambaran perbandingan daya beli (PPP) antar

kabupaten kota di Pulau Lombok :

Gambar 5.6 Perbandingan Daya Beli (PPP) Kabupaten Kota di Pulau Lombok

Tahun 2017 (ribuan rupiah/perkapita/tahun)

Sumber BPS Provinsi NTB

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017 42

BAB VI

INTISARI

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Utara masih

berada pada kategori pembagunan manusia sedang dengan

rentang IPM 60 sampai degan 69.

Dimensi Kesehatan yang dihitung dari indicator angka harapan

hidup (AHH) LomboK Utara sudah cukup baik. Namun perlu

ditigkatkan lagi dengan melakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat di Lombok Utara.

Dimensi pendidikan yang terdiri dari dua indicator yaitu Rata –rata

lama sekolah dan angka harapan lama sekolah masih tergolong

rendah, jika dibandingkan dengan kabupaten kota di Pulau

Lombok masih berada di urutan terbawah, untuk itu upaya dalam

meningkatkan indicator pada dimensi pendidikan perlu dilakukan

upaya yang progresif seperti mengantisipasi angka putus sekloah

serta adanya program kejar paket.

Dimensi daya beli masyarakat Lombok Utara harus terus

ditingkatkan usaha dalam peningkatan aktivitas perekonomian

menjadi salah satu langkah dalam meningkatka indicator daya beli

masyarajat di Lombok Utara. Mengingat penduduk Lombok Utara

sebagian besar merupakan petani perlu adanya proteksi terhadap

daya beli petani dengan berbagai kebijakan yang bertujuan

meingkatkan daya saing ekonomi pertanian. Selain itu dengan

program menumbuhkan wira usaha baru diharapkan bisa

menigkatkan daya beli masyarakat Lombok Utara.

Berbagai kendala dalam meningkatkam angka IPM seperti

kemiskinan yang masih tinggi merupakan masalah yang kompleks

yang harus diselesaikan dengan berbagai kebijakan yag Pro poor.

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id

https:

//lom

bokuta

raka

b.bps.g

o.id