Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
19
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Di dalam Bab 4 ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum konten yang
terdapat pada website Komunitas Kami Anak Bangsa dan analisis data sesuai AIDA
(Attention, Interest, Desire, Action).
4.1. Gambaran Umum Organisasi Nirlaba Komunitas Kami Anak Bangsa
Komunitas Kami Anak Bangsa adalah generasi-generasi bangsa Indonesia
yang memperjuangkan toleransi kebhinekaan dan keragaman sebagai elemen
membangun dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. KKAB bangga
akan identitas yang dimiliki yaitu “bhineka tunggal ika” dan memiliki tujuan
bersama untuk menghargai segala kemajemukan dan keberagaman rakyat di NKRI.
Adapun hal yang dilakukan oleh KKAB yaitu membuat program-program dan
kegiatan-kegiatan nyata untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih baik.
Menuju masyarakat yang lebih baik membutuhkan sebuah kerja keras untuk
melewati setiap proses. Pendidikan merupakan akar untuk membangun Indonesia
lebih maju, yang nantinya akan menghasilkan generasi-generasi yang mandiri dan
mampu membangun bangsa.
Berbekal pemahaman tersebut, KKAB membentuk tiga bidang sesuai
dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Tiga bidang tersebut adalah Bidang
Pendidikan, Bidang Pelayanan Masyarakat dan Tanggap Bencana, serta Bidang
Kesejahteraan. Tidak lepas dari tujuan utama dari KKAB masing-masing bidang
memiliki tujuan sendiri. Salah satu Misi Bidang Pendidikan adalah menjadikan
Rumah Baca Indonesia (RBI) sebagai sumber ilmu dengan meningkatkan minat
baca dan belajar mandiri. Dalam Bidang Pendidikan selama Oktober 2012 – Maret
2018, KKAB telah didirikan 42 Rumah Baca yang tersebar di Indonesia. Melalui
Bidang Pendidikan, memiliki misi jangka pendek yaitu untuk membangun Rumah
Baca Indonesia (RBI) di daerah yang memerlukan atau tidak ‘tersentuh’ bantuan
serupa. Sedangkan misi jangka panjang KKAB diarahkan untuk melakukan
pelatihan keberagaman pada sekolah-sekolah TK/SD, dan sebagai pusat distribusi
buku untuk daerah terpencil atau tertinggal, dan pembangunan sekolah rakyat.
20
4.2. Gambaran Konten Website Komunitas Kami Anak Bangsa
Komunitas Kami Anak Bangsa memiliki sebuah website sebagai media
untuk menampilkan setiap kegiatan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan
informasi kepada masyarakat tentang beberapa aktivitas KKAB (Komunitas Kami
Anak Bangsa) yang memerlukan bantuan. Penggunaan website oleh KKAB dinilai
cukup efektif, akan tetapi adanya dugaan sementara bahwa konten dalam website
KKAB kurang menarik perhatian masyarakat sebagai donatur untuk memberikan
bantuan kepada KKAB, guna membuka Rumah Baca Indonesia (RBI). Konten
yang kerap dibagikan melalui website hanyalah saat mendekati kegiatan
berlangsung dan setelah kegiatan telah usai dilaksanakan. Konten yang akan
peneliti analisis adalah konten yang dibagikan saat mendekati kegiatan
dilaksanakan. Pemilihan konten tersebut berdasarkan data yang menyatakan
pembukaan rumah baca yang terhambat karena ketidak-pastian donatur dari
berbagai pihak, sehingga telah membuka lebih dari 70 rumah baca akan tetapi
sampai bulan Maret 2018 baru membuka 42 rumah baca. Kecuali itu, pengamatan
pada website KKAB dengan informasi yang dibagikan menjelang kegiatan
berlangsung merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian pada calon
donatur. Adapun informasi yang kerap dibagikan pada website kkab.org, seperti
gambar dibawah ini:
Gambar 4.2 Tampilan beranda website KKAB
Pada laman diatas diperlihatkan adanya berbagai informasi yang kerap
ditampilkan dalam website kkab.org, yang mana terdiri dari berbagai macam sub-
21
menu untuk menarik perhatian masyarakat agar memberikan bantuan kepada
KKAB. Selain sub-menu, terdiri berbagai macam konten yang dapat dibuka oleh
pengunjung website guna mendapatkan informasi. Perbedaan konten kkab.org
dengan konten-konten pada komunitas lainnya yang sama seperti KKAB (layanan
masyarakat) adalah Wahana Visi Indonesia. Wahana Visi Indonesia merupakan
sebuah yayasan sosial kemanusiaan kristen untuk membuat perubahan yang
berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup
dalam kemiskinan. WVI mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan
masyarakat yang paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan jenis
kelamin. Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan
masyarakat yang berfokus pada anak. Adapun perbedaan lain adalah konten yang
ditampilkan pada website KKAB berbeda dengan konten yang ditampilkan pada
website WVI. Perbedaan tersebut terlihat dari konten yang kerap ditampilkan pada
laman website wahanavisi.org mempunyai berbagai macam fitur dalam laman
website-nya (seperti konten, pada bar terdapat sekali klik untuk donasi bagi para
donatur, dan menjadi mitra terpercaya World Vision International).1 Dalam
perkembangannya WVI kerap mendapatkan bantuan dana dari para donatur, hal
tersebut dilakukan dari laman website WVI untuk para donatur dalam setiap
bulannya memberikan bantuan kepada WVI hanya dalam sekali klik. Beda halnya
dengan tampilan pada laman website KKAB; perbedaan tersebut terletak pada
tampilan, fitur-fitur, serta konten yang disebarluaskan saat mendekati kegiatan.
Adapun konten dalam mendekati kegiatan menjadi salah satu fokus utama bagi
setiap pengunjung website sehingga orang dapat mendapatkan informasi kegiatan
yang akan dilakukan oleh KKAB. Hal tersebut mendorong penulis meneliti lebih
lanjut mengenai daya tarik konten yang ditampilkan pada laman website KKAB.
Konten yang akan dianalisis merupakan bagian dari tampilan halaman beranda,
dimana setiap pengunjung pertama kali akan melihat tampilan depan; tampilan pada
target sasaran KKAB, konten dalam mendekati kegiatan dalam bidang pendidikan,
dan flyer kegiatan. Pemilihan konten tersebut berdasarkan data pembukaan rumah
1 https://wahanavisi.org/id/about-us/who-we-are diunggah pada 20 Juli 2018 pukul 17.13 WIB
22
baca indonesia bidang pendidikan. Ditampilkan pada gambar di bawah ini, sebagai
berikut:
Gambar 4.3 Tampilan target sasaran KKAB dalam tampilan beranda
Gambar 4.4 Konten pada kegiatan yang akan berlangsung saat pembukaan RBI
23
Gambar 4.5 Flyer yang disebarluaskan pada website KKAB
4.3. Analisis Hasil Penelitian
Konten dalam Website Komunitas Kami Anak Bangsa menjadi salah satu
obyek penelitian. Peneliti melakukan analisa keseluruhan tanda yang terdapat pada
tampilan dan konten pada website kkab.org. Yang mana tampilan hanya digunakan
untuk memperkuat hasil analisa konten. Oleh karena dalam perkembangannya
menyatakan bahwa dalam bidang Pendidikan Komunitas Kami Anak Bangsa
tercatat sejak tahun 2010 hingga 2018 telah meresmikan 42 Rumah Baca Indonesia
(RBI) diseluruh daerah di Indonesia. Peresmian tersebut menjadi pengamatan bagi
peneliti yang mana dalam bidang pendidikan memiliki tujuan untuk meresmikan
RBI setiap bulan satu kali. Sehingga yang seharusnya sampai saat ini telah
meresmikan lebih dari 70 RBI, akan tetapi peneliti melihat terdapat hambatan oleh
konten yang disebarluaskan. Oleh karena itu, peneliti mengamati terdapat hal yang
menghambat proses peresmian, dan alasan yang dikatakan oleh salah satu orang
24
yang berpartisipasi dalam KKAB yaitu adanya konten yang diiklankan kurang
menarik, baik pada website maupun sosial media yang dimiliki oleh KKAB.
Kebiasaan beriklan tidak hanya digunakan sebagai teknik komunikasi oleh
perusahaan tetapi juga oleh lembaga-lembaga pemerintahan maupun lembaga
nirlaba yang mengiklankan iklan yang dikategorikan “iklan layanan masyarakat”
sebagai bagian dari transparansi pelayanan kepada masyarakat (public service
announcement). Adapun hal yang menjadi perhatian untuk penelitian adalah dalam
pembuatan iklan membutuhkan strategi untuk dapat menarik perhatian masyarakat
terhadap produk maupun jasa yang akan ditawarkan. Dalam penelitian ini, peneliti
hanya meneliti daya tarik menggunakan prinsip AIDA dengan metode Semiotika
Charles Sandres Peirce pada konten yang terdapat dalam website Komunitas Kami
Anak Bangsa. Adapun indikator yang terdapat pada AIDA dalam Liliweri (2011:
541) terkait dengan indikator daya tarik, adalah Attention, Interest, Desire, Action.
Dari penelitan ini peneliti berusaha menjabarkan beberapa tanda yang
dimunculkan dalam konten website Komunitas Kami Anak Bangsa (kkab.org) pada
saat akan melakukan kegiatan dengan cara menggunggah konten yang dapat
menarik perhatian orang yang berkunjung pada website dengan menggunakan
pemaknaan Tanda (R), Perujukan spontan (O), dan Interpretan (I). Peirce
memfokuskan perhatian lebih bahwa jagat raya ini terdiri atas tanda tanda. Semiotik
mode Peirce disebut juga sebagai semiotik pragmatik, karena bertolak dari wujud
luar tanda yang dapat diindra manusia yang disebut representamen.
Dari indikator AIDA tersebut peneliti akan mengaitkan dengan karakteristik
iklan menarik yang terdapat pada iklan non komersial. Adapun karakteristik suatu
iklan mampu menarik masyarakat saat memutuskan untuk menggunakan jasa2,
adanya beberapa jenis tanda yang muncul, kemudian peneliti menganalisanya
seperti dibawah ini:
2 https://www.scribd.com/doc/214627450/Ciri-Ciri-Iklan-Yang-Baik diunggah pada 22 Juni 2018
pukul 15.30 WIB
25
4.3.1. Analisis Tampilan halaman beranda (depan) website KKAB
Gambar diatas menggambarkan tampilan website yang memiliki berbagai
macam warna, antara lain warna merah yang menjadi ikon untuk logo dan tulisan
dibawah logo KKAB. Selain itu, penggunaan warna merah pada setiap sub menu
dalam bar. Dimana kegunaan bar tersebut dipakai untuk seseorang yang mengakses
dapat mendapatkan informasi dengan mudah dengan sekali klik. Terpampang juga
sebuah tulisan dan foto-foto. Seperti yang diketahui bahwa tidak semua tanda dapat
terlihat, suara dapat sebagai tanda, begitu juga dengan bau, rasa, dan bentuk. Akan
tetapi, beberapa tanda mempunyai dimensi visual dan sangat penting untuk
mengetahui aspek-aspek visual tanda yang mungkin bisa dijadikan patokan untuk
analisis. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui
aspek-aspek visual tanda dalam Berger,2005 sebagai berikut:
1. Penggunaan Warna, penggunaan warna merah pada website sebagai logo
dan menu-menu yang terdapat di menu pilihan memberikan tanda bahwa
digunakan untuk memberikan petanda berani. Selain itu, terdapat warna
putih sebagai latarbelakang tampilan website. Warna putih yang banyak
berargumentasi memiliki petanda suci dan ketulusan. Warna biru yang
terdapat pada foto menunjukan petanda suasana dingin, tenang dan halus.
Warna hitam pada foto yang dipakai oleh seseorang menunjukkan ada duka
cita, sehingga menimbulkan belas kasihan bagi pengunjung website.
26
2. Ukuran, ketika berbicara mengenai ukuran, perhatian tidak hanya tertuju
pada dimensi-dimensi yang diberikan tetapi juga pada unsur-unsur
keterkaitan antara tanda dan sistem tanda. Tanda-tanda mempunyai variasi
bentuk mulai dari bentuk terkecil hingga ukuran yang paling besar. Pada
website KKAB tersebut menggunakan penataan super besar, terlihat pada
font bidang pendidikan, bidang kesejahteraan, dan bidang pelayanan
masyarakat. Penggunaan ukuran dalam bentuk kata-kata ini dapat dibentuk
hingga mempunyai nilai seni, yang merupakan suatu penekanan keindahan
dan fungsinya sebagai sarana komunikasi, yaitu untuk menarik perhatian
orang.
3. Ruang lingkup, pada ruang lingkup dikenalkan di antara unsur-unsur dalam
sistem tanda periklanan. Berbagai tanda begitu “ramai” dan mempunyai
tampilan yan relatif sedikit dan kurang kontras dengan “ruang kosong”.
Pada tampilan website KKAB diatas mempunyai tampilan yang sederhana,
yang mana banyak ruang kosong berwarna putih disekitar konten-konten
lainnnya. Ruang kosong itu sendiri merupakan tanda-tanda keagungan
kualitas dan selera tinggi. Sehingga menimbulkan daya tarik bagi
pengunjung website KKAB.
4. Kontras, kontras diartikan sebagai perbedaan antara elemen-elemen dalam
sebuah tanda yang ada dalam istiah-istilah seperti warna, ukuran,
ketajaman, dan tekstur. Kontras digunakan untuk “ketelitian” persepsi, dan
dari situ menimbulkan “tampilan”. Kesemerawutan adalah lawan dari
kontras. Seperti pada iklan-iklan yang ruwet, elemen-elemennya tidak
mandiri. Hal tersebut memungkinkan penyodoran sejumlah besar informasi
namun sukar untuk menegaskan apapun yang ada dalam tiap elemen itu.
Penerapan yang sama juga terjadi di jalan-jalan yang dipenuhi iklan-iklan
yang saling bersaing. Di pihak lain, iklan-iklan yang terlalu sederhana justru
dalam sebuah iklan tidak memuat banyak informasi. Sehingga jauh dari
fungsi iklan sendiri yaitu untuk membangkitkan daya tari seseorang.
Penerapan kontras pada website KKAB terlihat pada penggunaan warna
yang kontras yaitu merah. Yang mana warna merah mempunyai arti berani,
27
membangkitkan gairah seseorang. Membuat daya tarik bagi pengunjung
wesite.
5. Bentuk, bentuk memainkan peranan penting dalam memunculkan arti
dalam sebuah iklan. Nampak pada tampilan wesbite KKAB, menggunakan
simbol garuda pada logo KKAB pojok kiri atas. Dimana simbol atau ikon
garuda melambangkan sebuah lambang Indonesia. Disamping itu garuda
merupakan lambang kesatuan negara Republik Indonesia. Dari situ KKAB
ingin menyampaikan bahwa mereka sebuah komunitas dari Indonesia.
6. Detail, merupakan sebuah tanda dari sejumlah manfaat atau lebih tepatnya
merupakan sebuah simbol. Detail itu menyarankan kepekatan seperti
butiran-butiran pada sebuah foto, misalnya pada ketidaksempurnaan atau
kecepatan.
Dari penjabaran semiotika tersebut jika dikaitkan dengan teori daya tarik,
halaman beranda website KKAB mempunyai daya tarik yang sesuai dengan prinsip
pertama yaitu attention (menaruh perhatian). Kebiasaan beriklan menjadi salah satu
hal yang dapat membuat masyarakat tidak berhenti memperhatikan isi iklan,
disamping pemilihan kata yang menarik, dan design layout yang menarik. Design
layout yang menarik pada website KKAB merupakan hasil dari analisa semiotika
dengan menggunakan tanda-tanda yang muncul pada bentuk, kontras, warna, detail,
dan ukuran yang digunakan setiap tanda pada halaman beranda website. Dalam
tahap ini peneliti menjelaskan konten yang terlihat saat pertama kali membuka
laman kkab.org, halaman pertama pada sebuah website menjadi daya tarik
tersendiri bagi para pengunjungnya. Adanya daya tarik yang diciptakan
memunculkan desire (berniat) bagi orang yang mengakses website KKAB.
Dimensi berniat merupakan tahap ketiga dimana masyarakat mempunyai keinginan
untuk memiliki maupun memberikan bantuan kepada KKAB. Dibawah ini
merupakan tampilan awal ketika orang akan mengunjungi laman kkab.org. Adanya
isi iklan dan design layout dengan pemilihan kata, warna yang menarik seperti
tujuan iklan dalam Durianto, 2003 bahwa pada umumnya iklan mempunyai tujuan:
a) Memberi informasi (informative) kepada masyarakat yang hendak
membaca setiap konten maupun melihat produk yang disajikan pada
laman media massa maupun internet. Terlihat pada konten halaman
28
beranda website KKAB terdapat menu-menu yang cukup informatif
untuk pengunjung mendapatkan informasi seperti kegiatan yang sedang
berlangsung, profil komunitas, acara yang telah berlangsung, dan
lokasi-lokasi yang telah diresmikan rumah bacanya.
b) Membujuk (persuasive), dilakukan dalam tahap kompetitif untuk
membentuk permintaan selektif pada suatu produk maupun jasa
tertentu. Pada tahap ini merujuk pada tampilan depan website yang
mempunyai warna merah, dimana telah dijelaskan warna merah
mempunyai makna berani dan menarik perhatian. Sehingga tampilan
wesbite KKAB dapat membujuk calon donatur.
c) Mengingatkan (reminding), dilakukan guna menyegarkan informasi
yang pernah diterima masyarakat. Dari situ dapat terwujud sebuah daya
tarik bagi pengunjung website untuk menjadi partner tetap. Terlihat
pada kontras pada setiap warna tampilan beranda, yaitu warna merah
dan putih. Dimana, warna merah berani dan putih suci dan merupakan
lambang kebangsaan Indonesia yaitu merah putih.
Dalam website tersebut memberikan tanda bagi orang yang akan
mengunjungi websitenya mempunyai daya tarik untuk memberikan bantuan kepada
Komunitas Kami Anak Bangsa. Akan tetapi, pengamat hanya sebatas menarik
tanpa ada rasa membujuk untuk memberikan bantuan. Untuk menguji keabsahan
penafsiran, peneliti menggunakan triangulasi periset, guna pengamat adalah untuk
memberikan interpretan yang lain dari tanda yang diberikan sehingga mendapatkan
data yang dapat dipercaya. Adapun hasil penafsiran dari pengamat yang telah
diberikan pertanyaan dari indikator semiotika, daya tarik prinsip AIDA, sebagai
berikut: pengamat 1 (karyawan swasta) menafsirkan “Ya, warna dan font KKAB
menarik, mudah dibaca fontnya, soalnya kalau font latin susah dibaca dan warna
merah terang jadi menarik. Ukuran font kapital itu jelas, bagus, karena tidak bisa
membuat website jadi ya bagus – bagus saja. Secara tampilan kurang membujuk
karena gambar yang ditampilkan seperti di kampung pada umumnya, yang tidak
terlihat seperti komunitas yang membutuhkan dana. Kurang informasi, karena
kurang detail dalam pemilihan kata, seharusnya komunitas itu sendiri seperti
kumpulan anak bangsa soalnya terlihat ada bidang pendidikan, kecuali namanya
29
yayasan”(ucap Yanu). Sedangkan pengamat 2 (alumni mahasiswa komunikasi)
menafsirkan “Emm..kalau dilihat secara visual tampilannya menarik, pemilihan
font dan warna pada logo KKAB juga terlihat menarik karena mudah dipahami
dalam sekali lihat tampilan tersebut. Kalau menurutku setelah lihat tampilan
website jenis font yang dipakai itu sesuai, soalnya kalau pemilihan font kecil
cenderung orang tidak bisa melihat dengan jelas, dan kalau pemilihan ukuran font
yang besar atau kapital semua itu menurutku mempertegas setiap tulisannya gitu.
Ada lagi yang membuat menarik adalah logo yang mudah diingat karena simple
dan ada lambang burung garuda, tetapi tampilannya hanya membuatku tertarik
melihat saja nggak sampai buat ngasih donasi” (ucap Enggar). Dapat ditemukan
bahwa terdapat persamaan dari pengamat 1 dan 2, yaitu prinsip AIDA yang interest
(menarik perhatian), keduanya melihat dari tampilan diatas hanya sampai pada
tahap menarik perhatian, akan tetapi tampilan beranda website diatas menurut
keduanya menarik.
4.3.2. Analisis Tampilan bar website KKAB
Bahasa dalam (Liliweri,2011:344) merupakan sebuah sistem dengan aturan
tertentu, aturan struktur internal. Maksudnya bahwa bahsa sebagai sistem
merupakan pengaturan rata-rata dari suara yang diucapkan, kata-kata dan kalimat
yang diucapkan bagi suatu unit yang disebut wacana. Semua wacana selalu berada
di dalam dan di sekitar budaya, karena adanya budaya memberikan makna, nilai,
dan identitas sosial kepada setiap orang. Seperti pada penampilan website KKAB
dapat memberikan sebuah identitas tersendiri bagi komunitas tersebut untuk dapat
dikenal luas oleh semua pihak yang nantinya dapat memberikan bantuan sebagai
donatur bagi komunitas tersebut. Mempunyai sasaran yang jelas salah satu proses
30
dalam menentukan target untuk pemasaran. Menentukan media pasang iklan yang
tergantung pada kualitas, harga, dan distribusi (baik produk maupun jasa).
Pemasaran menurut Kotler, 1967 dalam Liliweri 2011:500, merupakan proses
sosial yang dilakukan oleh individu-individu maupun kelompok untuk
mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan
pertukaran produk maupun nilai dengan orang lain. Dalam website kkab.org
menampilkan sebuah konten yang didalamnya terdapat beberapa macam menu bar,
dimana setiap orang yang mengakses website kkab.org dapat menentukan pilihan
yang akan diklik untuk mendapatkan sebuah informasi.
Pada gambar website tercantum target sasaran dalam proses bantuan sosial
yaitu untuk generasi anak bangsa dan masyarakat di Indonesia. Target pemasaran
juga menjadi salah satu proses dari AIDA yaitu timbulnya attention (menaruh
perhatian) terhadap masyarakat. Yang mana dimensi menaruh perhatian
merupakan tahap awal dimana masyarakat yang membuka dan melihat website
kkab.org mulai sadar dan mengetahui keberadaan jasa yang dibagikan. Jelas terlihat
dari gambar website diatas, tercantum pengertian komunitas Kami Anak Bangsa
dan tujuan yang akan dilakukan. Selain itu, membuat masyarakat untuk
memberikan rasa perhatiannya yang berupa bantuan donasi kepada KKAB. Akan
tetapi, pada penulisan konten pada website seolah membuat orang berpikir untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas. Kriteria tampilan website sendiri yang
seharusnya memenuhi standart sehingga memudahkan orang dapat mengakses dan
mendapatkan informasi lebih lengkap. Adapun target untuk pemasaran dalam
(Jaiz,2014), beberapa kriteria untuk mengetahui target pasar yaitu; (1) segmentasi
yang didalamnya terdapat secara demografis, geografis, behavior, dan psikografis.
(2) Positioning, yang mana orang yang mengakses website kkab.org langsung
mengetahui letak pemasaran yang akan dilakukan yaitu KKAB melakukan
penawaran untuk bergabung bersama menjadi partner atau donatur tetap, dan
langsung bisa memberikan donasi hanya dalam sekali klik pada fitur yang
seharusnya terdapat pada bar tampilan website. (3) Media yang dipakai tepat.
Dalam website tersebut memberikan penanda bagi orang yang akan mengunjungi
websitenya mempunyai suatu target sasaran yang memberikan penjelasan kepada
pengunjung website sebagai calon donatur. Hasil penafsiran pengamat yang
31
diberikan pertanyaan dari indikator semiotika, daya tarik prinsip AIDA, sebagai
berikut: pengamat 1 (karyawan swasta) menafsirkan “Kata-kata menarik, karena
ada penjelasannya. Penggunaan bahasanya tidak susah, jadi kata-kata yang
dituliskan sudah cukup menjelaskan keinginan mereka. Soal sasaran target tidak
jelas, karena tidak menampilkan umur anak yang akan diberi tapi hanya
menjelaskan siapa yang akan diberi bantuan. Lalu, ada nama dan rekening yang
dicantumkan memudahkan donatur untuk memberi bantuan. Menurut saya juga
media yang dipakai tepat karena seiring berkembangnya jaman memudahkan
donatur yang tidak mau dicantumkan namanya diwebsite tapi hanya sekedar sms
dan kirim rekening langsung” (ucap yanu). Pengamat 2 (alumni mahasiswa
komunikasi) menafsirkan “kalo menurutku secara bahasa mudah dipahami jadi
orang kalau buka websitenya langsung paham maksud tujuan mereka, tetapi dari
segi memudahkan donatur untuk memberikan sumbangan kurang efektif, karena
akan lebih mudah kalau donatur langsung bisa pakai semacam klik-pay atau bayar
langsung lewat website gitu, jadi ya kurang membujuk soalnya agak ribet” (ucap
Enggar).
4.3.3. Analisis isi Konten Kegiatan
“RBI 31-Long Bawan – Kalimantan Utara
Sebuah desa tersembunyi di balik gunung-gunung belantara Kalimantan di
perbatasan Indonesia-Malaysia, hanya bisa diakses via udara dari
Tarakan, Nunukan dan Malinau. Dengan didukung oleh One Sweet Day
Crew, Batalyon Infantri 713, Yayasan Gema Kasih dan Harapan, dan Pos
Logistics - KKAB akan mendirikan Rumah Baca Indonesia di Desa Long
Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada
tanggal 26 November 2016. Mengingat sulitnya komunikasi (sinyal telp
nyaris tidak ada), team KKAB akan tiba di lokasi seminggu lebih awal untuk
melakukan persiapan yg dibutuhkan untuk menjangkau 500 anak di daerah
ini. KKAB menyambut baik dan masih terbuka luas menerima donasi baik
berupa hadiah, buku-buku ataupun donasi uang tunai yang dapat
dikirimkan ke Rekening Bidang Pendidikan BCA 5425105237 atas nama I
Nyoman Widya. Atau untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Ecky di nomor ponsel 08180 720 9878
32
“Perbedaan Itu Indah, Keberagaman Itu Anugerah”
www.kkab.org
Twitter & IG: @KomunitasKAB
Fanpage FB: Komunitas Kami Anak Bangsa
Email: [email protected] “
Secara universal, bahasa selalu dirasakan sebagai mempunyai kapasitas
yang lebih dari kapasitas lain, membedakan umat manusia dengan manusia lain.
Petanda yang dimunculkan dalam konteks teks diatas adalah adanya kata-kata yang
ditebalkan (bold) warna hitam. Dimana hal tersebut merupakan sebuah penegasan
pada suatu kalimat. Adapun teknik verbal yang kerap digunakan pengiklan untuk
mewujudkan tujuan ini, dalam Danesi, 2010:379-380, sebagai berikut:
1. Jingle dan Slogan, keduanya meningkatkan ingatan untuk sebuah produk
maupun jasa: Pada teks diatas dituliskan Perbedaan itu Indah,
Keberagaman itu Anugerah. Kata yang selalu digunakan pada setiap konten
dan diletakkan pada akhir kalimat setelah penjelasan suatu kegiatan
tersebut.
2. Penggunaan Bentuk Kata Perintah: hal ini menciptakan efek berupa nasihat
yang datang dari sumber berwenang yang tidak tampak: Pada teks diatas
dituliskan menyambut baik dan masih terbuka. Kata tersebut digunakan
untuk membangkitkan ketertarikan dari orang yang membaca konten
tersebut.
3. Formula: Formula menciptakan efek dimana pernyataan tanpa makna
terdengar seperti mengandung kebenaran: Mengingat sulitnya komunikasi
(sinyal telp nyaris tidak ada), kata-kata tersebut seakan menyulap bahwa di
Long Bawan suatu daerah yang gelap gulita tanpa adanya orang dapat
berkomunikasi yang mana kenyataan tersebut belum tentu benar adanya.
4. Pengulangan huruf awal: pengulangan bunyi atau jingle meningkatkan
kemungkinan sebuah jasa atau merek dapat diingat oleh sifat puitis. Pada
teks diatas tidak terdapat pengulangan bunyi, yang mana hanya
menggunakan sekali jingle dalam akhir konten.
33
5. Ketiadaan bahasa: beberapa iklan secara strategis menghindari penggunaan
bahasa apapun, dan menimbulkan implikasi yang menyiratkan bahwa
produk sudah berbicara untuk dirinya sendiri.
6. Penghilangan dengan sengaja: Hal ini memaksimalkan fakta bahwa
pernyataan penuh rahasia akan merebut perhatian orang.
7. Metafora dan Metomini : menciptakan pencitraan kuat bagi produk maupun
jasa: teks diatas dijelaskan pada kata dibutuhkan untuk menjangkau 500
anak, hal tersebut seakan membuat menarik seseorang untuk memberikan
bantuan karena ada jumlah yang menyatakan untuk dibantu.
Adanya tanda yang muncul tersebut mempunyai makna dalam suatu
periklanan, yaitu mempunyai fokus utama. Dalam periklanan membutuhkan sebuah
usaha untuk bisa mendapatkan sebuah tujuan yang utama dalam konten yang
menarik. Salah satu fungsi utama iklan adalah “mengantar” informasi mengenai
produk pun jasa kepada masyarakat atau pelanggan. Iklan mempunyai suatu
keunikan, dan berisi konten atau informasi mengenai produk dan masyarakat
menjadi tertarik untuk memberikan bantuan maupun menjadi partner tetap. Selain
itu, iklan mempunyai fokus utama merupakan penyampaian sebuah informasi agar
dapat menarik perhatian melalui komunikasi dari produk maupun jasa yang
ditawarkan. Berikut merupakan gambaran ketika KKAB membagikan sebuah
konten dalam website guna menarik perhatian masyarakat. Menjelaskan bahwa
Komunitas Kami Anak Bangsa akan melakukan pembukaan Rumah Baca di Long
Bawan. Penjelasan konten diatas mempunyai fokus utama yaitu menginformasikan
bagi donatur dari berbagai pihak untuk dapat membantu kelancaran pembukaan
sekaligus peresmian RBI bersama anak-anak kurang lebih 500 anak yang ada
diperbatasan Indonesia-Malaysia. Dilihat dari aspek pemasaran dalam (Liliweri,
2011:503) terdapat promosi sebagai publisitas yaitu aktivitas untuk
menyebarluaskan pesan tentang produk maupun jasa yang akan dilakukan oleh
anggota melalui pelbagai cara dan media massa yang ditujukan untuk menciptakan
dan memelihara hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat. Dari situ timbul
sebuah Interest (menaruh ketertarikan) untuk masyarakat terhadap KKAB.
Dimensi menaruh ketertarikan merupakan tahap kedua dari AIDA yaitu dimana
masyarakat mulai tertarik dengan konten yang dibagikan pada website. Keterkaitan
34
antara fokus utama dan interest menjadi salah satu kekuatan bagi KKAB yang mana
seharusnya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat mencukupi
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pembukaan Rumah Baca Indonesia
di Long Bawen. Konten yang kerap dipublikasi oleh KKAB tak hampir beda
dengan konten diatas. Penafsiran atas teks maupun konten hanya sebatas itu, salah
satu penafsiran yang mungkin. Makna yang diberikan oleh tanda yang muncul
diatas memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung website sebagai calon
donatur. Hasil penafsiran pengamat yang diberikan pertanyaan dari indikator
semiotika, daya tarik prinsip AIDA, sebagai berikut: pengamat 1 (karyawan swasta)
menafsirkan “Slogan yang dipakai menarik, karena memang tidak boleh membeda-
bedakan suku bangsa, ras, dan agama. Menurut saya penggunaan kata menyambut
baik dan masih terbuka tidak kata perintah, tetapi sindiran halus agar orang
menjadi tersentuh hatinya lalu mendonasikan bantuan. Lalu, ada kata dibutuhkan
untuk menjangkau anak 500 itu merupakan pencitraan karena untuk membangun
nama baik agar orang percaya dan tersentuh hatinya untuk membantu. Dari situ
saya ada keinginan untuk membantu tetapi belum bisa mempercayai kalau belum
melihat langsung kegiatannya” (ucap yanu). Pengamat 2 menafsirkan “Penulisan
slogan pada website itu menarik karena tidak ada pengulangan kata yang bertele-
tele jadi memudahkan untuk dipahami. Kalau soal menunjukkan angka pada
kegiatan tersebut seperti untuk menjangkau anak 500 ya normal saja bagiku,
karena memang sebuah kegiatan harus menunjukkan target yang akan dicapai.
Tetapi aku belum berniat untuk memberikan sumbangan sih, hehe” (ucap Enggar).
4.3.4. Analisis Layout Flyer
35
Kode tidak hanya sebagai “konvensi” komunikasi melainkan sebauh sistem
prosedural yang berkaitan dengan konvensi yang beroperasi dalam domain tertentu.
Kode mengatur tanda-tanda ke dalam suatu sistem yang berkorelasi “dengan”
penanda (signifier) sehingga apa yang ditandai ini menjadi bermakna. Tanda yang
dimunculkan dalam layout flyer diatas adalah:
1. Warna, menjadi petanda yang pertama dalam analisa. Warna yang nampak
pada gambar diatas yaitu warna merah yang melambangkan keberanian,
gairah untuk membangkitkat daya tarik terhadap seseorang, putih yang
melambangkan suci, bersih dari setiap tampilan, hijau melambangkan
kesegaran, subur, tentram menyatakan bahwa terdapat ketentraman dalam
daerah tersebut. Warna orange melambangkan ketertarikan terhadap
sesuatu, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat.
2. Teks atau bahasa, bahasa merupakan kode karena di sana ada proses
penyusunan kode dalam sistem tingkat tinggi. Oleh karena itu, “kode
bahasa” sangat membantu dalam pengelompokan tanaman, binatang, jenis
ras, dan etnik. Dalam kenyataannya kode mengatur setiap aspek kehidupan
kita, struktur pemikiran terhadap sesuatu hal yang dapat kita lihat dan amati.
3. Foto dan gambar, dalam sebuah iklan foto dan gambar digunakan sebagai
visual untuk menjelaskan kepada orang terhadap iklan yang disebarluaskan.
Gambar yang nampak pada flyer diatas ada tiga orang anak yang membawa
bendera merah putih sambil tersenyum lebar, melambangkan kebahagiaan
dan cinta tanah air. Terdapat sebuah foto yang menjelaskan tempat akan
dibukanya Rumah Baca Indonesia, foto anak-anak sedang sekolah
menjelaskan bahwa disana ada kehidupan anak-anak dan semangat juang
anak untuk sekolah. Foto masyarakat yang sedang melakukan aktifitas
bertani menjelaskan kehidupan disana memang membutuhkan bantuan
untuk kelanjutan sekolah dan kebanyakan masyarakat disana adalah seorang
petani. Foto bangunan yang menjelaskan bahwa adanya sebuah rumah,
sekolah, dan tempat untuk orang dapat menjalankan sebuah aktifitas. Pada
analisis tersebut bahwa foto yang ditampilkan pada design flyer dan sisipan
gambar mempunyai daya tarik yang dapat membuat calon donatur
memberikan bantuan kepada KKAB.
36
4. Ikon garis, garis yang digunakan pada flyer tersebut adalah garis tegak lurus
yang menjelaskan ketegasan dalam sebuah iklan dan garis sejajar
melambangkan kepedulian manusia satu dengan manusia lain.
5. Logo,adanya logo memberikan kekuatan pada flyer tersebut oleh karena
pada logo diatas tersirat gambar burung garuda, dimana burung garuda
menjadi lambang kesatuan negara republik Indonesia. Sehingga yang
kenyataannya warna pada logo dan sisipan lambang burung garuda dapat
membuat seseorang yang mengunjungi website kkab tertarik untuk
memberikan bantuan, karena bantuan tersebut dapat tersalurkan dengan
tepat kepada orang-orang yang membutuhkan sekolah di Indonesia
khususnya.
Dalam menyajikan isi pesan iklan harus terlihat menarik dihadapan
masyarakat secara umum. Seperti dalam Liliweri,2011 pesan-pesan iklan bersifat
nonpersonal karena iklan tidak ditujukan kepada orang perorangan, tetapi kepada
umum atau kelompok. Kehadiran seseorang menjadi salah satu sasaran iklan lebih
dikenal sebagai para konsumen (individu dari suatu kelompok besar) yang tertarik
oleh tawaran produk maupun jasa dan partner untuk bekerja sama dalam jangka
waktu yang telah ditentukan oleh masing-masing pengiklan. Konten yang
ditampilkan pada wesbite kkab.org merupakan salah satu cara untuk dapat menarik
perhatian orang untuk memberikan sumbangan kepada mereka. Dari konten
tersebut membuat rasa ketertarikan lebih untuk memutuskan memberikan bantuan
kepada KKAB, hal tersebut disebut sebagai Action (memutuskan aksi). Dimensi
memutuskan aksi menjadi tahap terakhir dalam AIDA, dimana masyarakat yang
awalnya telah melihat, mengamati, dan memahami mulai memberikan aksinya
untuk memberikan bantuan kepada KKAB melalui konten yang ditampilkan pada
website. Adapun dibuktikan dengan pengamat 1 yang menafsirkan “Sepertinya
gambar tersebut udah mewakili tampilan-tampilan sebelumnya, soalnya dari
warna, kata-kata yang dipakai, sama fotonya menarik, Tetapi ada kata yang diblod
itu kurang pas jadi tidak beraturan gitu, tapi sampai pengamatan ini saya tidak
berniat untuk berdonasi” (ucap yanu). Pengamat 2 “Kalau dari diri pribadi,
sebenarnya tampilan keseluruhannya menarik, dari segi bahasa, warna, dan
fotonya. Tetapi kalau dari segi iklan memang kurang menarik dibagian
37
pemasarannya karena walaupun tidak komersial baik adanya daya tarik kontennya
itu diperbaiki dari koneksi ke berbagai pihak, jadi bisa memudahkan komunitas
tersebut mendapatkan bantuan, itu kalau saya. Jadi sampai sini saya belum bisa
memutuskan aksi saya untuk memberikan bantuan kepada mereka” (ucap enggar).