Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
97
BAB IV
ANALISIS EVALUASI STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN SEKOLAH ISLAM TERPADU DENGAN MODEL CIPP
A. Evaluasi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Islam
Terpadu dengan Model CIPP
1. SDIT Nur Hidayah Surakarta
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur Hidayah Surakarta
merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas yang bagus.
Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu kurikulum pendidikan,
output, kualitas guru, minat orang tua, bangunan gedung beserta fasilitasnya
yang ada di sekolahan tersebut. SDIT Nur Hidayah memiliki kelebihan dalam
pelaksanaan kurikulum yaitu dengan adanya sistem fullday school,
pembelajaran AL-Qur’an yang memadukan antara belajar baca tulis Al-
qur’an serta adanya pembelajaran tahfidz (menghafal Al-qur’an). Selain itu
sekolah tersebut juga memadukan antara materi agama islam dan materi
pembelajaran umum. Sekolah tersebut juga menerapkan sekolah multimedia
yaitu dengan disediakannya laboratorium-laboratorium sepersi sains, bahasa,
dan computer. Sistem pembelajaran dengan mengenalkan berbagai bahasa
merupakan kelebihan dari sekolah tersebut yaitu dengan menggunakan
bahasa Indonesia, bahasa inggris, bahasa jawa dan bahasa arab. Para guru
juga menerapkan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan.
97
98
SDIT Nur Hidayah mempunyai output yang berkualitas, hal ini dapat
dilihat bahwa sekolah tersebut beberapa kali mendapatkan juara tiga besar di
tingkat kota Surakarta, yaitu pada tahun 2018. Tenaga pengajar yang ada di
SDIT Nur Hidayah merupakan tenaga yang cukup berkualitas, hal ini dapat
dilihat bahwasannya guru yang rata-rata lulusan sarjana bahkan ada
diantaranya yang lulusan magister. Dilihat dari minat orang yang
menyekolahkan anaknya disekolah tersebut dapat dilihat perkembangan
setiap tahunnya selalu dalam jumlah yang tinggi. Namun dari pendaftar tidak
semuanya diterima. Penerimaan siswa baru dilakukan dengan tes yaitu
psikotes, wawancara dan tes kesehatan. Hal ini dilakukan karena sekolah
tersebut mengiginkan siswa-siswa yang berkualitas. Berikut adalah analisis
evaluasi standar pendidik dan tenaga kependidikan dengan model CIPP di
SDIT Nur Hidayah Surakarta:
a. Evaluasi Contex
Evaluasi context adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci
lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang
dilayani, dan tujuan proyek. Context ini juga membantu merencanakan
keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan
merumuskan tujuan program. Context dalam penelitian ini meliputi latar
belakang sekolah, visi misi dan tujuan Sekolah Islam Terpadu yang telah
disesuaikan dengan konsep Sekolah Islam Terpadu yang telah disusun
oleh JSIT Indonesia.
99
b. Evaluasi Input
Berdasarkan instrument yang telah diisi oleh responden, hasil dari
evaluasi input adalah 86.50% dengan kategori sangat baik. Evaluasi input
bisa dilihat berdasarkan kebutuhan untuk memenuhi standar pendidik dan
tenaga kependidikan. Dalam penelitian ini, menggunakan angket yang
berisikan soal terkait standar kompetensi yang harus dimiliki oleh
pendidik dan tenaga kependidikan. Hasil evaluasi kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan di SDIT Nur Hidayah Surakarta menggunakan
angket adalah sebagai berikut: pendidik 87.00% dengan kategori (sangat
baik), kepala sekolah 93.00% dengan kategori sangat baik, pustakawan
83.00% dengan kategori sangat baik, laboran 88% dengan kategori sangat
baik, tenaga keamanan (satpam) 92.00% dengan kategori sangat baik dan
tenaga administrasi 76.00% dengan kategori sangat baik. Dari hasil
evaluasi input mendapatkan hasil yang sangat baik untuk standar pendidik
dan tenaga kependidikan di SDIT Nur Hidayah Surakarta.
SDIT Nur Hidayah Surakarta setiap pendidik maupun tenaga
kependidikan di SDIT Nur Hidayah dituntut untuk memiliki kompetensi.
Kompetensi yang wajib dimiliki adalah kompetensi keislaman, sebab hal
ini merupakan kekhasan yang harus dimiliki oleh pendidik dan tenaga
kependidikan SIT. Pendidik dan tenaga kependidikan memiliki target
harian yang harus dipenuhi setiap harinya. Misalnya membaca Al-Qur’an
minimal ½ juz per hari, sholat tahajud minimal 3x dalam satu pekan,
sholat dhuha setiap hari, membaca buku yang berkaitan dengan profesinya
100
maupun buku-buku keislaman untuk menambah wawasan, membaca
dzikir pagi dan petang, menghafal Al-Qur’an, serta mengikuti kegiatan
pembinaan keagamaan rutin setiap pekan sekali. Disamping itu pendidik
dan tenaga kependidikan dituntut untuk mampu menjadi teladan yang baik
bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di
luar sekolah.
Sedangkan dalam kompetensi sosial, pendidik dan tenaga
kependidikan di SDIT Nur Hidayah memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi aktif kepada wali murid, warga sekolah dan masyarakat di
lingkungan rumah. Dalam keberjalanan pendidikan dibutuhkan kerjasama
antara pendidik dengan orang tua wali murid, maka SDIT Nur Hidayah
mengadakan POMG sebagai forum komunikasi antara pendidik dengan
orang tua wali murid. Pendidik dan tenaga kependidikan SDIT Nur
Hidayah mempunyai kompetensi sosial dalam berkomunikasi secara
efektif, sopan dan santu terhadap teman sejawat, orang tua wali murid dan
warga sekolah. Selain itu, untuk menjalin ukhuwah islamiyah maka
diagendakan untuk silaturrahmi secara rutin kepada salah satu pendidik
atau tenaga kependidikan. Namun untuk komunikasi secara eksternal
dengan lembaga pendidikan lain ataupun komunitas profesi untuk
meningkatkan kompetensi masih kurang.
Selanjutnya pada kompetensi profesional pendidikan dan tenaga
kependidikan mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan
mendalam. Dalam proses pembelajaran pendidik di SDIT Nur Hidayah
101
mampu menguasai materi pembelajaran kemudian menyampaikan kepada
peserta didik secara jelas dan disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik. Kekhasan Sekolah Islam Terpadu pendidik mampu menyusun dan
merencanakan pembelajaran yang memadukan kurikulum nasional dengan
kurikulum Sekolah Islam Terpadu.
Tenaga kependidikan dituntut untuk memenuhi kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi
sosial dan kepribadian sama dengan kompetensi yang harus dimiliki
pendidik, sedangkan kompetensi profesional tenaga kependidikan
disesuaikan dengan profesi masing-masing. Pada kompetensi profesional
tenaga kependidikan laboran, pustakawan dan tenaga administrasi SDIT
Nur Hidayah masih ada kekurangan pada indikator kualifikasi akademik.
Tenaga kependidikan sebagian lulusan SMA atau sederajatnya, ada yang
sarjana tetapi tidak sesuai dengan bidangnya. Dengan adanya kekurangan
tersebut tidak terlalu berpengaruh kepada kinerjanya, karena tenaga
kependidikan sudah berpengalaman dalam bidang tersebut.
c. Evaluasi Process
Evaluasi yang dilakukan pada aspek process standar pendidik dan
tenaga kependidikan di SDIT Nur Hidayah Surakarta yaitu berdasarkan
kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Berdasarkan instrument yang
telah diisi maka hasil evaluasi process 83,00% mendapatkan kategori
sangat baik. Dalam kegiatan proses belajar mengajar siswa tidak
terlepaskankan dari kenerja para pendidik.
102
Dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk menghasilkan
generasi berkualitas, maka pemanduan program pendidikan umum dan
agama di Sekolah Islam Terpadu dilakukan secara kuantitas dan kualitas.
Secara kuantitas, porsi pendidikan umum dan pendidikan agama diberikan
secara seimbang. Sedang secara kualitas berarti pendidikan umum
diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikan agama diperkaya
dengan pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan
semangat (ruh) terhadap program pendidikan umum. Disamping itu,
lingkungan belajar direkayasa sedemikian rupa sehingga kegiatan belajar
mengajar tersebut menjadi sesuatu yang menarik sehingga dapat
membentuk pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang ingin dicapai. Untuk
membangun motivasi belajar, maka seluruh proses kegaitan belajar
mengajar seharusnya dibangun secara integrative, fasilitatif dan inovatif.
Sebelum proses pembelajaran dimulai 30 menit pertama pendidik
mampu untuk memulai dengan adab islami, yaitu pembiasaan untuk
berdoa, muroja’ah dan pembentukan akhlaq yang baik pada siswa. Dengan
adanya pembiasaan ini, siswa akan terbiasa dengan sendirinya untuk
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain proses pembelajaran, pada aspek penilian hasil belajar, model
pendidikan terpadu selalu diorientasikan pada pembentukan karakter
peserta didik yang utuh, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar pun didasarkan pada tiga ranah
tersebut. Dalam ranah kognitif misalnya, peserta didik dituntut untuk
103
memiliki wawasan yang luas dalam ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu
umum. Pada ranah afektif, peserta didik dituntut untuk memiliki aqidah
yang benar dan mampu menunjukkan sikap positif dan akhlaq mulia.
Sedangkan dalam aspek psikomotorik, misalnya peserta didik akan
terbiasa mencintai kegiatan membanca dan menghafalkan al-qur’an
maupun hadits dan mampu melaksanakan ibadah secara benar.
d. Evaluasi Product
Evaluasi product pada penelitian ini dilihat dari hasil dari nilai
Ujian Nasional kelas VI tahun 2017/2018. Rata-rata nilai Ujian Nasional
SDIT Nur Hidayah pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah 88.86 dengan
kategori sangat baik. berdasarkan nilai UN di tahun pelajaran 2017/2018
SDIT Nur Hidayah mendapatkan urutan ke 2 SD se Solo.
Tabel 4.1
Rata-rata Nilai UN SDIT Nur Hidayah Surakarta
No Mata Pelajaran Rata-rata
1 Bahasa Indonesia 87,82
2 Matematika 90,21
3 IPA 88,56
Rata-rata 88,86
Selain itu, siswa SDIT Nur Hidayah kelas VI mampu menghafal 2-3
juz Al-qur’an yaitu juz 30, 29 dan 28. Disamping itu mereka memiliki
prestasi akademik yang luar biasa, yang dibuktikan dengan ratusan piala
yang tertata rapi di almari ruang kepala sekolah dan ruangan lainnya.
Piala-piala itu seolah menjadi saksi torehan prestasi yang diraih siswa dan
104
guru sekolah tersebut. Diantaranya adalah lomba mapel PAI, khitobah,
kewirausahaan, OSN, macopat, rebana. Dengan berbagai keunggulan
dalam bidang akademik maupun non akademik di SDIT Nur Hidayah
Surakarta, sampai saat ini SDIT Nur Hidayah disoroti oleh masyarakat
sebagai sekolah yang unggul dan banyak peminatnya untuk
menyekolahkan anaknya ke SDIT Nur Hidayah, dengan demikian SDIT
Nur Hidayah lebih selektif dalam menerima calon peserta didik baru.
Sedangkan dari aspek sikap dan akhlaq, siswa SDIT Nur Hidayah
mampu menerapkan berbagai adab islami yang telah menjadi kebiasaan di
sekolahan kemudian diterapkan di lingkungan rumah dan masyarakat.
Lulusan SDIT Nur Hidayah sebagian melanjutkan sekolahnya ke
pesantren ataupun boarding school dan ada beberapa yang melanjutkan ke
sekolah umum.
2. SDIT Insan Mulia Surakarta
Yayasan Insan Mulia pada tahun pelajaran 2013/2014 bermaksud
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada tingkat sekolah dasar
yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Mulia Surakarta. SD Islam Terpadu
Insan Mulia Surakarta ini kami kelola dengan sistem Sekolah Islam Terpadu.
Terpadu dalam artian mengintegrasikan kurikulum umum dengan nilai-nilai
ke-Islaman. Selain itu dalam proses pembelajarannya, kami mengakomodasi
semua unsur kecerdasan manusia yang dalam teori pendidikan modern oleh
Dr. Howard Gardner disebut dengan multiple intelligent atau kecerdasan
majemuk yaitu meliputi kecerdasan natural (alam), kecerdasan spasial
105
(gambar), kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan interpersonal (bergaul
dengan orang lain), kecerdasan interpersonal (diri sendiri), kecerdasan
kinestik (gerak), kecerdasan musical (musik), dan kecerdasan matematis
(penalaran). Berikut adalah hasil evaluasi standar pendidik dan tenaga
kependidikan sdit insan mulia surakarta dengan menggunakan model CIPP:
a. Evaluasi Context
Evaluasi context adalah evaluasi yang bertujuan untuk membantu
mengambil keputusan dalam hal perencanaan. Evaluasi konteks mencakup
evaluasi yang berkaitan dengan lingkungan yaitu: kemajuan iptek, nilai
dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah dan masyarakat, kebijakan
pemerintah, landasan yuridis, tuntutan ekonomi, tuntutan globalisasi,
tuntutan pengembangan diri serta peluang output untuk sukses . Evaluasi
context adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan,
kebutuhan yang tidak terpenuhi, pupulasi dan sampel yang dilayani, dan
tujuan program.
Dari aspek context standar pendidik dan tenaga kependidikan yang
meliputi standar mutu Sekolah Islam Terpadu, dan dukungan/partisipasi
dari masyarakat. Standar mutu Sekolah Islam Terpadu telah disusun oleh
sekelompok pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia guna
untuk meningkatkan mutu Sekolah Islam Terpadu di seluruh Indonesia.
Maka dengan adanya standar mutu Sekolah Islam Terpadu ini, bisa
dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan Sekolah Islam Terpadu. SDIT
106
Insan Mulia Surakarta telah mengacu pada standar mutu Sekolah Islam
Terpadu dalam pelaksanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Evaluasi Input
Input merupakan sarana/modal/bahan dan rencana strategis yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan pendidikan, komponen input meliputi
siswa, guru, desain, sarana dan fasilitas. Berdasarkan instrumen yang telah
diisi oleh responden evaluasi input di SDIT Insan Mulia Surakarta secara
umum sudah baik yaitu dengan presentase 79,14% (sangat baik). Pendidik
dan tenaga kependidikan di SDIT Insan Mulia sudah lengkap, yaitu
meliputi pendidik, kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga kebersihan,
tenaga keamanan, laboran, pustakawan.
Untuk memenuhi kompetensi kekhasan pendidik dan tenaga
kependidikan di Sekolah Islam Terpadu maka dari yayasan memberikan
pembinaan setiap satu bulan sekali untuk menambah tsaqofah islamiyah.
Selain itu pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk memiliki target
ibadah harian yang harus dipenuhi setiap harinya. Misalnya membaca al-
qur’an minimal ½ per hari, sholat tahajud 3x dalam satu pekan, sholat
dhuha setiap hari, puasa sunnah, sholat rowatib, membaca buku yang
berkaitan dengan profesinya maupun keislamannya, menghafal al-qur’an,
serta mengikuti pembinaan wajib setiap pekan sekali. Disamping itu
pendidik dan tenaga kependidikan juga dituntut untuk menjadi teladan
yang baik bagi siswa dalam kehidapan sehari-hari baik disekolahan
maupun di masyarakat.
107
Dalam kompetensi pendagogik pendidik di SDIT Insan Mulia,
pendidik menyiapkan segala peralatan dan kebutuhan sebelum proses
pembelajaran. Setiap awal semester pendidik mendapatkan pembinaan
untuk bedah SKL dan menyusun RPP (Rencana Proses Pembelajaran),
Prota (Pragram Tahunan) dan Promes (Pragram Semesteran). Dalam
penyusunan RPP SDIT Insan Mulia menambahkan kurikulum dari JSIT
sebagai tanda kekhasannya Sekolah Islam Terpadu. Jadi pendidik di SDIT
Insan Mulia yang mengampu mata pelajaran umum dituntut untuk bisa
mengaitkan antara pembelajaran umum dengan pembelajaran islam. Selain
itu, pendidik mempunyai kewajiban untuk membimbing, mendidik dan
mengarahkan peserta didik untuk tumbuh kembang menjadi anak-anak
yang berprestasi dan sholih/ah.
Sedangkan pada kompetensi profesional pendidik di SDIT Insan
Mulia mampu menguasai materi-materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik dan mampu mengaitkan pembelajaran umum ke dalam nilai-
nilai islam. Pendidik di SDIT Insan Mulia tidak hanya menyampaikan
materi, akan tetapi mempunyai tanggung jawab yang lebih untuk membina
dan mendampingi peserta didik dalam membentuk karakter-karakter yang
islami sebagai bekal peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
pembentukan karakter peserta didik ini, tidak hanya tanggung jawab
pendidik, namun tenaga kependidikan juga mmebantu dalam proses
pembentukan karakter peserta didik. Hal ini dimulai terlebih dahulu dari
pendidik dan tenaga kependidikan yang menerapkan adab-adab islami
108
kepada peserta didik, sehingga peserta didik dengan tidak langsung akan
mengikuti apa yang telah dilakukan oleh pendidik dan tenaga
kependidikan. Untuk itu, pendidik dan tenaga kependidikan harus menjadi
contoh yang baik bagi peserta didik baik di sekolah atau di lingkungan
masyarakat.
Sedangkan pada kompetensi sosial pendidik dan tenaga
kependidikan di SDIT Insan Mulia, mampu untuk berkomunikasi dengan
teman sejawat, orang tua wali dan lingkungan masyarakat. Alhamdulillah
selama ini SDIT Insan Mulia mendapatkan dukungan yang baik dari
masyarakat sekitar. Untuk komunikasi dengan orang tua/ wali peserta
didik, masing-masing level ada forum tersendiri untuk menyampaikan
perkembangan anak setiap bulannya. Forum tersebut biasanya disebut
POMG. Di dalam agenda POMG inilah pendidik dan orang tua/wali
menjalin komunikasi yang baik untuk menyampaikan perkembangan
peserta didik dan saling memberikan masukan untuk kebaikan bersama.
Selain itu, pendidik dan tenaga kependidikan mampu untuk menjalin
komunikasi dengan teman se profesinya atau lembaga-lembaga pendidikan
dimana dalam forum itu pendidik dan tenaga kependidikan mampu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Meskipun belum semua pendidik
dan tenaga pendidik mampu untuk bergabung dengan berbagai lembaga
pendidikan, setidaknya ada satu atau dua pendidik dan tenaga pendidik
yang mengikuti kemudian mampu menyampaikan ilmu yang telah
didaptkan kepada pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
109
Dengan adanya kompetensi yang ada pada diri pendidik dan tenaga
kependidikan yang sesuai dengan standar mutu SIT maka akan membantu
dalam peningkatan mutu Sekolah Islam Terpadu. Meskipun ada beberapa
tenaga kependidikan yang belum sesuai dengan kualifikasi lulusannya,
kepala sekolah memberikan pengarahan dan pendampingan untuk
memenuhi kompetensinya.
c. Evaluasi Process
Dari aspek kegiatan belajar mengajar diperoleh presentase 81.00%
dengan kriteria sangat baik. Setiap tahun sekolahan mengadakan analisis
kurikulum yang dilakukan oleh guru dalam forum kelompok kerja guru.
Didalamnya dilakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar,
penentuan indikator yang mencakup tiga ranah pembelajaran yaitu:
kognitif, afektif dan psikomotorik, internalisasi nilai islam. Disamping itu,
untuk pembelajaran tematik pada kelas 1 dan 4, dalam analisis kurikulum
dilakukan pengamatan adanya keterkaitan antara mata pelajaran,
dilanjutkan dengan menentukan tema pembelajaran. Setelah itu dilakukan
penyusunan silabus dan RPP.
Dalam RPP di SDIT Insan Mulia telah memuat identitas mata
pelajaran, standar kompetensi yang jelas, kompetensi dasar, indikator
pembelajaran diuraikan secara terukur. Memuat tujuan pembelajaran yang
jelas, dengan materi ajar yang dijabarkan sesuai dengan ketercapaian
indikator. Dalam RPP jga terdapat internalisasi nilai-nilai islam dengan
memilih metode pembelajaran sesuai dengan ketercapaian indikator.
110
Dalam RPP juga terdapat uraian kegiatan pembelajaran, uraian tentang
cara dan alat penilaian pembelajaran, serta media pembelajaran yang
cocok untuk mencapai indikator. Adapun perangkat pembelajaran meliputi
modul, lembar kerja siswa dan buku teks pelajaran.
Dalam konsep pembelajaran SIT, pendidik berusaha untuk
menyampaikan materi umum kemudian dikaitkan dengan wawasan
keislaman. Di akhir pembelajaran pendidik dan siswa mampu
menyimpulkan materi yang telah disampaikan dan mampu untuk
mengambil hikmah dari setiap materi tersebut. Dengan demikian, maka
siswa akan bertambah wawasan keislamannya dan harapannya bisa lebih
mendekatkan diri kepada Allah.
d. Evaluasi Product
SDIT Insan Mulia Surakarta baru memasuki tahun ke-5 dari awal
pendidiran sekolah, untuk itu tahun ini belum meluluskan siswanya.
evaluasi product di SDIT Insan Mulia bisa dilihat dari hasil nilai siswa
kelas 5, karena kelas 5 adalah kelas yang paling tinggi, sebagai bukti
product dari pendidik. Karena pendidik bersentuhan langsung dengan
siswa, dan kompetensi yang dimilki oleh pendidikan akan diaplikasikan
dalam proses pembelajaran maka hasil dari pembelajaran merupakan
product dari pendidik.
111
Tabel 4.2
Nilai Rata-rata Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018
No Mata Pelajaran Kelas Rata-Rata
5A 5B
1 Pendidikan Islam 81,89 85,27 83,80
2 PKN 86,63 86,45 86,54
3 Bhs. Indonesia 81,53 82,63 82,08
4 Matematika 88,47 89,90 89,18
5 IPA 93,32 93,36 93,34
6 IPS 84,00 82,36 83,18
7 SBK 80,89 81,72 81,30
8 Olah raga 83,26 79,72 81,49
9 Bhs. Jawa 78,79 79,63 79,21
10 Bhs. Inggris 78,47 80,63 79,55
11 Bhs. Arab 82,58 85,45 84,01
12 TIK 78,47 81,72 80,09
Rata-rata 83,20 84,07 83,63
Selain nilai akadmik product dari pendidik adalah dari kecerdasan
siswa, yaitu siswa SDIT Insan Mulia di tahun ke-5 mampu menghafal juz
30,29, 28 bahkan sudah ada beberapa siswa yang sampai juz 26. Minimal
ketika lulus nanti siswa sudah mempuyai bekal hafalan juz 30. Prestasi
siswa SDIT Insan Mulia dalam bidang nonakademik diantaranya adalah
lomba pildacil, lomba tahfidzul qur’an dan lomba mewarnai untuk tingkat
solo raya.
Prestasi siswa merupakan bagian dari upaya promosi sekolah SDIT
Insan Mulia. Biasanya sebuah sekolah akan dilirik masyarakat jika
berprestasi atau dilihat dari kualitas kelulusan. Karena saat ini belum
pernah meluluskan siswa, para pendiri berusaha melakukan promosi
dengan mengikutkan siswa pada berbagai lomba. Harapannya ketika
112
banyak prestasi nonakademik yang diraih, bisa menganggat citra SDIT
Insan Mulia. Nama SDIT Insan Mulia pun semakin lama semakin banyak
dikenal dikalanan masyarakat. Dua tahun terakhir ini, pendaftar di SDIT
Insan mulia meningkat dari pada tahun sebelumnya. Mulai tahun 2016
sudah mendaptkan siswa sebanyak 4 kelas. Dengan banyaknya pendaftar
maka pihak sekolah melakukan seleksi untuk mencari bibit unggul.
Selain karena siswa merupakan hasil seleksi, kondisi pendidik
yang berkualitas dan memilki komitmen tingi dalam mengajar juga
berperan dalam gemilangnya prestasi SDIT Insan Mulia dari tahun ke
tahun. Hal ini terbukti dengan adanya pendmpingan penuh dari pendidik
yang memberikan jam tambahan untuk melatih siswa yang akan mengikuti
lomba. Jadi siswa juga sangat berpengaruh dari pendidiknya, ketika
pendidikan mempunyai komitmen dan bisa menerapkan dari beberapa
kompetensi yang dimiliki makan akan berpengaruh kepada kesuksesan
siswanya.
B. Analisis Titik Kelebihan dan Kelemahan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SDIT Nur Hidayah dan SDIT Insan Mulia
Tabel 4.3
Hasil Evaluasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDIT Nur Hidayah dan
SDIT Insan Mulia Surakarta
Dimensi Prosentase
SDIT Nur Hidayah SDIT Insan Mulia
Kompetensi Pendidik 87.00% 83.16%
Kompetensi Kepala Sekolah 93.00% 76.00%
113
Kompetensi Pustakawan 83.00% 79.00%
Kompetensi Laboran 88.00% 78.00%
Kompetensi Tenaga Keamanan 92.00% 78.79%
Kompetensi Tenaga Administrasi 76.00% 77.00%
Proses Belajar Mengajar 83.00% 81.00%
Kompetensi Lulusan 88.86 83,63
Rata-rata 86,12 79,57
Ket :
0-25 : buruk
25-50 : cukup
51-75 : baik
76-100 : sangat baik
Berdasarkan evaluasi standar pendidik dan tenaga kependidikan
dengan model CIPP di SDIT Nur Hidayah dan SDIT Insan Mulia Surakarta,
kedua sekolahan tersebut mendapatkan hasil yang sama dengan kategori sangat
baik. Dilihat dari usia berdirinya, SDIT Nur Hidayah lebih awal berdirinya
dibandingkan dengan SDIT Insan Mulia. Untuk itu, SDIT Insan Mulia masih
banyak belajar dan masih dalam proses penataan standar mutu pendidikan dan
persiapan untuk akreditasi sekolah.
SDIT Nur Hidayah dan SDIT Insan Mulia Surakarta merupakan SDIT
yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (JSIT).
Kedua sekolahan ini mendapatkan arahan dan bimbingan dari pengurus JSIT
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolahnya. Dalam standar mutu
pendidik dan tenaga kependidikan sudah mengacu kepada standar mutu yang
disusun oleh tim JSIT. Kedua sekolahan ini sama-sama berjuang untuk
114
menjadikan sekolah berbasis islam dan membekali siswanya dengan akhlaq
yang baik. Untuk itu, pendidik dan tenaga kependidikan SDIT Nur Hidayah
dan SDIT Insan Mulia Surakarta diwajibkan untuk memenihi standar pendidik
dan tenaga kependidikan yang telah disusun oleh tim JSIT untuk mewujudkan
pendidikan islam. Kedua sekolahan sama-sama memiliki kekhasan dalam
kompetensi keislaman untuk pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik dan
tenaga kependidikan dibelaki ilmu agama melaui pembinaan dari yayasan,
kajian-kajian keislaman dan membaca buku-buku islami untuk menambah
pengetahuan keislaman.
Dalam proses pembelajaran pendidik dituntut untuk kreatif dalam
menyampaikan materi kepada siswa. Materi yang disampaikan tidak hanya
materi umum, akan tetapi ada keterpaduan antara materi yang disampaikan
dikaitkan dengan materi keislaman. Dengan demikian siswa akan bertambah
wawasannya. Sebelum proses pembelajaran dimulai kedua sekolahan ini sama-
sama diawali dengan adab pembiasaan yaitu berdoa, murojaah dan motivasi
dari wali kelas. Dalam proses pembelajaran pendidik akan membiasakan adab-
adab yang harus dilaksanakan oleh siswa, yaitu terkait dengan adab meminta
izin, adab berbicara dengan orang yang lebih tua ataupun dengan teman sebaya
dan adab-adab keseharian yang lainnya.
Selanjutnya pada product pendidik dan tenaga kependidikan, kedua
sekolahan ini sama-sama memperhatikan bakat dan minat siswa kemudian
dikembangakan melalui eksrakurikuler. Setiap kali ada kesempatan untuk
mengikuti lomba baik akademik maupun non akademik, pendidik akan
membimbing siswanya untuk mengikuti lomba. Disela-sela jam pelajaran
115
pendidik akan memberikan jam tambahan kepada siswa yang akan mengikuti
lomba. Selain itu, dari sisi akhlaq, kedua sekolahan ini menerapkan pendidikan
karakter kepada siswanya, harapannya ketika lulus dari SDIT memiliki akhlaq
yang mulia dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
perbedaan SDIT Nur Hidayah dan SDIT Insan Mulia Surakarta adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Perbedaan SDIT Nur Hidayah dan SDIT Insan Mulia Surakarta
No Perbedaan SDIT Nur Hidayah SDIT Insan Mulia
1 Context Visi: Berkarakter, Ramah
Anak dan Berprestasi
Gemilang
Visi: Bertaqwa, Berakhlaq
Mulia, Cinta Ilmu dan Cerdas,
Disiplin, Mandiri dan mampu
menjadi pemimpin.
2 Input Sebagian pendidik SDIT
Nur Hidayah belum
sarjana dan beberapa
masih ada yang mengajar
tidak sesuai dengan
disiplin ilmunya.
Pendidik di SDIT Insan Mulia
semuanya minimal sudah
sarjana, meskipun masih ada
beberapa yang tidak sesuai
dengan disiplin ilmunya.
3 Process Dalam proses
pembelajaran di SDIT Nur
Hidayah memiliki fasilitas
yang lengkap di dalam
kelas, seperti LCD, sound,
dan berbagai media
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran di
SDIT Insan Mulia sudah ada
fasilitas dan media
pembelajaran, namun dalam
penggunaannya harus
bergantian, karena setiap kelas
belum terfasilitasi semua.
4 Product - Prestasi akademik dan
non akademik siswa
sampai tingkat provinsi
- Sudah meluluskan siswa
- Prestasi akademik dan non
akademik siswa tingkat kota
- Belum meluluskan siswa