26
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD N Salatiga 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas IIIA dan IIIB. Jumlah siswa yang menjadi sampel berjumlah 54 siswa. Adapun data sampel penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.1. Data Sampel Penelitian SD N Salatiga 06 adalah SD yang berlokasi di Jl. Kartini No. 26 Salatiga. Pada Tahun 2008, SD N Salatiga 06 diberi kepercayaan untuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Rata-rata jumlah siswa di setiap rombongan belajar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yaitu di bawah 30 siswa. Tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya. Mempunyai sarana prasarana yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Jumlah siswa di setiap rombongan belajar rata- rata 30 siswa. Tersedia 1 (satu) orang guru kelas untuk setiap 28 peserta didik dan guru mata pelajaran. Sebagian besar guru telah memenuhi kualifikasi S1 atau D- IV. Kepala sekolah berkualifikasi akademik S2 dan telah memiliki sertifikat pendidik. Kunjungan pengawas ke setiap SD dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan sudah dilakukan selama kurang lebih 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. Memiliki peepustakaan yang menyediakan buku teks Kelas Jumlah Siswa Total Prosentase Laki - Laki Perempuan 3A 12 16 28 52% 3B 12 14 26 48% Jumlah 24 30 54 100%

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

  • Upload
    ngolien

  • View
    216

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD N

Salatiga 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas

IIIA dan IIIB. Jumlah siswa yang menjadi sampel berjumlah 54 siswa. Adapun

data sampel penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Data Sampel Penelitian

SD N Salatiga 06 adalah SD yang berlokasi di Jl. Kartini No. 26 Salatiga.

Pada Tahun 2008, SD N Salatiga 06 diberi kepercayaan untuk menjadi Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional. Rata-rata jumlah siswa di setiap rombongan

belajar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yaitu di bawah 30

siswa. Tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk

setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya. Mempunyai

sarana prasarana yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar baik intra

kurikuler maupun ekstra kurikuler. Jumlah siswa di setiap rombongan belajar rata-

rata 30 siswa. Tersedia 1 (satu) orang guru kelas untuk setiap 28 peserta didik dan

guru mata pelajaran. Sebagian besar guru telah memenuhi kualifikasi S1 atau D-

IV.

Kepala sekolah berkualifikasi akademik S2 dan telah memiliki sertifikat

pendidik. Kunjungan pengawas ke setiap SD dilakukan satu kali setiap bulan dan

setiap kunjungan sudah dilakukan selama kurang lebih 3 jam untuk melakukan

supervisi dan pembinaan. Memiliki peepustakaan yang menyediakan buku teks

Kelas Jumlah Siswa

Total Prosentase Laki - Laki Perempuan

3A 12 16 28 52%

3B 12 14 26 48%

Jumlah 24 30 54 100%

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

52

yang sudah disertifikasi oleh pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Matematika, IPA, IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap

peserta didik. Memiliki lebih dari 100 judul buku pengayaan dan buku referensi.

SDN Salatiga 06 ini sudah melaksanakan pembelajaran 34 minggu lebih per

tahun. Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku. Setiap guru menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap

mata pelajaran yang diampunya. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan

program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta

didik.

Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik

kepada guru dua kali dalam setiap semester. setiap guru menyampaikan laporan

hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada

Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar

peserta didik. Kepala Sekolah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir

Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN)

kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas

Pendidikan Kota pada setiap akhir semester.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaannya penelitian ini dimulai dari mengidentifikasi masalah

di lapangan dengan wawancara non-terstruktur dengan guru-guru kelas III SD N

Salatiga 06 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Setelah menemukan masalah di

lapangan langkah selanjutnya menyusun proposal penelitian, instrumen penelitian,

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), surat ijin penelitian, sampai pada uji

coba instrumen penelitian.

Setelah itu yang dilakukan adalah mengambil data awal tentang hasil belajar

dan data amatan. Sebelum eksperimen, dilakukan pengambilan data awal untuk

mengetahui hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam keadaan

setara dengan menggunakan hasil pengerjaan tes homogenitas. Materi tes ini

adalah materi matematika yang sudah pernah diajarkan oleh guru pada semester II

awal yaitu pecahan. Untuk data amatan diambil dari hasil pengerjaan tes

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

53

kemampuan dengan materi yang sesuai dengan yang akan dieksperimenkan. Di

pertengahan treatment diberikan angket minat belajar siswa. Eksperimen

dilakukan selama 2 minggu dengan total 5 x pertemuan. Setelah proses

eksperimen selesai, dilakukan analisa statistik dari data yang telah terkumpul

untuk kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian.

4.3 Hasil Uji Coba Instrumen

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas Instrumen Lembar Observasi

Validitas instrumen lembar observasi dilakukan dengan mencocokkan hasil

penilaian lembar observasi terhadap hasil wawancara dengan siswa. Hal ini

dilakukan guna menghindari atau meminimalisir tingkat subjektifitas penilaian

yang dilakukan peneliti terhadap guru yang tengah melakukan proses perlakuan

terhadap siswa.

Wawancara dilakukan dengan 3 orang siswa di tempat terpisah. Ketiga

orang siswa memiliki jawaban mereka masing-masing sehingga didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.2.

Distribusi Hasil Observasi dan Wawancara

No Butir

Lembar

Observasi

Hasil

Observasi

Pertemuan 1

Hasil

Wawancara

3 Siswa

Pertemuan 1

Hasil

Observasi

Pertemuan

3

Hasil

Wawancara

3 Siswa

Pertemuan 3

1 0 0 1 2

2 1 2 1 3

3 0 0 1 2

4 0 0 1 3

5 0 0 1 3

6 0 0 1 3

7 1 3 1 3

8 1 3 1 3

9 1 3 1 3

10 0 0 1 3

11 1 3 1 3

12 1 3 1 3

13 1 3 1 3

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

54

14 0 0 1 3

15 1 3 1 3

16 0 0 1 3

17 1 3 1 3

18 0 0 1 3

19 0 0 1 3

20 0 0 1 3

21 0 0 1 3

22 0 0 0 0

23 1 3 1 3

24 0 0 1 3

25 1 1 1 2

26 1 2 1 3

27 0 0 1 3

28 1 3 1 3

29 0 0 1 3

30 0 0 0 0

Keterangan:

Hasil wawancara siswa pada tabel di atas menunjukkan jumlah siswa yag menjawab “YA”

pada item lembar observasi melalui metode wawancara.

Berdasarkan tabel 4.2. dapat dilihat bahwa hasil penilaian lembar observasi

dengan jawaban siswa telah menunjukkan kesamaan sehingga dapat dikatakan

bahwa peneliti tidak menggunakan unsur subjektifitas dalam melakukan

observasi. Hal ini dikarenakan peneliti benar-benar melakukan tugasnya sebagai

alat kontrol terlaksanakannya model pembelajaran Think Pair Share dalam

pembelajaran.

b. Uji Validitas Instrumen Tes dan Angket Minat Belajar

Instrumen tes dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tes yaitu tes

homogenitas (diambil dari materi sebelumnya yang telah diajarkan) untuk

mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi serta mengetahui

keseimbangan prestasi siswa pada sampel penelitian. Sedangkan tes yang kedua

adalah untuk tes kemampuan yang digunakan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa mengenai materi Bangun Datar yang digunakan sebagai materi

pada penelitian ini, sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil tes kemampuan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

55

ini lah yang nantinya digunakan sebagai bahan untuk analisis data hasil penelitian.

Tabel 4.3.

Distribusi Validitas Instrumen Tes dan Angket

Butir Soal

Tes

Homogenitas

Ket

Butir Soal

Tes

Kemampuan

Ket

Butir Angket

Minat

Belajar

Ket

0.300 - 0.400 1 Valid 1 Valid 2 Valid

0.401 - 0.500 1 Valid 0 Valid 0 Valid

0.501 - 0.600 3 Valid 6 Valid 1 Valid

0.601 - 0.700 3 Valid 6 Valid 5 Valid

0.701 - 0.800 2 Valid 0 Valid 2 Valid

0.801 - 0.900 0 Valid 2 Valid 11 Valid

0.901 - 1.000 0 Valid 0 Valid 0 Valid

Jumlah Item 10 15 21

Berdasarkan perhitungan validitas tes homogenitas pada tabel di atas, dapat

dilihat bahwa nilai validitas dari ketiga instrumen penelitian yaitu 2 instrumen tes

dan 1 instrumen angket minat belajar. Butir soal tes homogenitas yang digunakan

untuk pretest guna mengetahui daya tangkap awal siswa terdiri dari 10 soal

dengan nilai sign. berkisar antara 0.305 sampai 0.770 yang berarti > 0.3. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua item soal pada tes homogenitas

adalah valid dan tidak ada yang tidak memadai sehingga tidak ada item soal yang

dibuang. Sedangkan perhitungan validitas 15 butir soal tes kemampuan pada tabel

di atas dapat dilihat bahwa untuk 15 butir soal uji berkisar antara 0.336 sampai

0.809. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item soal pada tes adalah valid

dan tidak ada yang tidak memadai sehingga tidak ada item soal yang dibuang.

Instrumen angket terdiri dari 21 item soal yang diadopsi dari sebuah

penelitian milik Ninasari (2008) untuk meyakinkan keandalan instrumen dalam

mendapatkan data, maka butir angket dilakukan validasi ulang. Tabel hasil uji

validitas butir angket di atas dapat dilihat bahwa Corrected Item-Total

Correlation untuk setiap butir angket berkisar antara 0.350 hingga 0.898. Ini

menunjukkan bahwa seluruh Corrected Item-Total Correlation butir soal berada

di atas > 0.3. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keseluruhan butir angket

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

56

valid dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa.

c. Reliabilitas Instrumen Tes dan Angket

Sedangkan untuk perhitungan indeks reliabilitas butir soal pada tes

kemampuan dengan SPSS dapat dilihat pada tebel berikut ini :

Tabel 4.4.

Distribusi Reliabilitas Instrumen Tes dan Angket

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Jumlah Item

Cronbach

Alpha Keterangan

Butir Soal Tes Homogenitas 10 0.863 Reliabilitas Baik

Butir Soal Tes Kemampuan 15 0.899 Reliabilitas Baik

Butir Angket Minat Belajar 21 0.959 Reliabilitas Baik

Hasil analisis menggunakan teknik Alpha Cronbach berdasarkan kedua

tabel di atas, didapatkan untuk soal tes homogenitas indeks reliabilitas dengan N

of Items 10 item besarnya 0.863. Sedangkan untuk soal tes kemampuan dengan N

of items 15 soal indeks reliabilitasnya 0.899. Besar nilai indeks reliabilitas kedua

jenis tes termasuk dalam kategori indeks reliabilitas sangat tinggi; maka soal tes

tersebut dapat dipercaya atau reliabel untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa

pada mata pelajaran matematika sebelum dan setelah diadakan eksperimen.

Hasil analisis menggunakan teknik Alpha Cronbach berdasarkan kedua

tabel di atas, didapatkan untuk butir soal angket indeks reliabilitas dengan N of

Items 21 item besarnya 0.959. Besar nilai indeks reliabilitas tes lebih besar dari

0.05 dan masuk dalam kategori indeks reliabilitas sangat tinggi; maka soal angket

minat belajar tersebut dapat dipercaya atau reliabel untuk mengukur tingkat minat

siswa pada mata pelajaran Matematika.

d. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Setelah dilakukan validasi soal maka dilakukan pula uji tingkat kesukaran

butir soal. Perlunya menguji tingkat kesukaran butir soal adalah agar peneliti

dapat menggunakan soal tersebut dalam penelitian karena soal tersebut memiliki

kategori soal yang baik. Kategori soal yang baik adalah yang memiliki distribusi

tingkat kesukaran mayoritas sedang. Berdasarkan uji instrumen soal yang telah

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

57

disusun peneliti didapatkan hasil uji tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal

NILAI ITEM SOAL HOMOGENITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TK 0,76 0,55 0,44 0,86 0,65 0,53 0,63 0,61 0,74 0,68

KET M S S M S S S S M S

NILAI ITEM SOAL KEMAMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

TK 0,68 0,74 0,6

8

0,6

8

0,7

6

0,8

4

0,6

3

0,9

4

0,6

1 0,6

8 0,89

0,8

1

0,7

3

0,6

8 0,7

KET S M S S M M S M S S M M S S S

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat distribusi tingkat kesukaran butir soal

homogenitas dan butir soal tes kemampuan. Pada tabel soal homogenitas dapat

diambil kesimpulan bahwa terdapat 7 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 3

soal dengan tingkat kesukaran mudah. Sedangkan pada tabel tingkat kesukaran

soal kemampuan terdapat 9 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 6 soal

dengan tingkat kesukaran mudah. Pada kedua jenis soal tidak terdapat tingkat

kesukaran tinggi namun didominasi oleh tingkat kesukaran sedang. Ini berarti soal

tersebut sudah relatif baik.

4.3.2 Analisis Data Hasil Pretest

Analisis data pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan dan

keseimbangan antara 2 kelompok yang akan menjadi sampel penelitian. Hal ini

berguna untuk memastikan bahwa kedua kelompok bersifat homogen atau sama

sehingga tidak mengganggu pengaruh variabel – variabel penelitian.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas awal

dilakukan sebelum penelitian untuk mengetahui distribusi hasil belajar kelas 3A

dan 3B. Hal ini untuk mengetahui normalitas sampel yang telah dipilih oleh

peneliti. Distribusi dikatakan normal apabila hasil output uji dengan menggunakan

SPSS mendapatkan nilai signifikasi > 0.05. Berdasarkan hasil prettest didapatkan

hasil sebagai berikut:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

58

Tabel 4.6.

Uji Normalitas Kelas 3A dan 3B

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk kelas 3A tingkat

Sig. Adalah 0.60 sedangkan untuk kelas 3B adalah 0.87. Keduanya menunjukkan

nilai > 0.05 sehingga dapat dikatakan hasil belajar kedua kelas berdistribusi

normal.

b. Uji Beda Rerata

Untuk penghitungan uji beda rerata atau uji homogenitas dapat dilakukan

dengan bantuan SPSS. Uji ini menggunakan data kedua kelas (3A dan 3B).

Tabel 4.7.

Uji Beda Rerata Kelas 3A dan 3B

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.619 1 52 .435

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikansi 0.435. Nilai

signifikansi = 0.435 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa 0H diterima atau

variansi dari kedua kelompok tersebut adalah sama. Oleh karena itu, antara kelas

3A dan 3B bersifat homogen atau dapat dikatakan variansi dari kedua kelompok

tersebut adalah sama.

Berdasarkan uji normalitas uji normalitas dan homogenitas di atas maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa antara kelas 3A dan 3B berdistribusi normal,

bersifat homogen, dan tidak ada perbedaan rata-rata prestasi awal. Maka kedua

kelas tersebut dapat dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam

penelitian ini dipilih kelas kontrol adalah kelas 3A dan kelas eksperimen adalah

kelas 3B SDN Salatiga 06.

Kelas3A Kelas3B

N 28 26

Normal Parametersa,,b

Mean 80.0000 81.1538

Std. Deviation 8.16497 8.16182

Kolmogorov-Smirnov Z 1.323 1.251

Asymp. Sig. (2-tailed) .060 .087

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

59

4.3.3 Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, yaitu

model pembelajaran dan minat belajar sebagai variabel bebas, serta hasil belajar

sebagai variabel terikat. Untuk itu, peneliti menggunakan analisis anova dengan

melakukan uji prasyarat sebelumnya.

a. Hubungan antar Variabel ( Uji Independensi )

Uji independensi ini bermakna bahwa nilai-nilai Y amatan pada X tertentu

harus saling independen. Dalam uji ini akan dilakukan pemeriksaan apakah

independensi terjadi atau tidak yaitu dengan cara melihatnya dengan

menggambarkan residu-residu dengan urutan berdasarkan urutan nilai X. Jika

terdapat suatu pola pada plot residu-residu tersebut, maka itu menandakan bahwa

independensi tidak dipenuhi. Oleh karena itu, syarat independensi sering disebut

syarat tidak adanya autokorelasi dalam residu.

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model

regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan Uji Durbin –

Watson (Uji DW).

Nilai Durbin Watson (DW) yang dihasilkan adalah 1,587. Untuk interval

penilaian dari DW digunakan pedoman :

1.65< DW < 2.35 : tidak terjadi autokorelasi (independensi)

1.21 < DW < 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 tidak dapat disimpulkan

DW < 1.21 atau DW > 2.79 terjadi autokorelasi.

Hasil perhitungan statistik uji autolorelasi antara variabel penelitian

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.8.

Hubungan antar Variabel Penelitian

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .215a .046 .028 8.006 2.343

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

60

Nilai DW = 2.343 sehingga berada dalam rentang 1.65<DW < 2.35 yang

bermakna bahwa tidak terjadi autokorelasi sehingga kedua variabel memenuhi

persyaratan independensi.

b. Uji Normalitas

Untuk pengujian normalitas itu meliputi uji normalitas untuk kelas kontrol,

kelas eksperimen, kelompok minat belajar tinggi, kelompok minat belajar sedang,

kelompok minat belajar rendah, kelompok kontrol dengan minat belajar tinggi,

kelompok kontrol dengan minat belajar sedang, kelompok kontrol dengan minat

belajar rendah, kelompok eksperimen dengan minat belajar tinggi, kelompok

eksperimen dengan minat belajar sedang, dan kelompok eksperimen dengan minat

belajar rendah.

Uji normalitas ini dapat dipersingkat dengan hanya menguji normalitas

untuk kelompok eksperimen, kelompok kontrol, kelompok minat belajar tinggi,

kelompok minat belajar sedang, dan kelompok minat belajar rendah.

a) Uji Normalitas Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

Untuk pengujian normalitas, biasanya yang diuji normalitasnya adalah hasil

pada masing-masing kelompok. Akan tetapi, beberapa pendapat beranggapan

bahwa yang diuji normalitasnya adalah kedua variabel, yaitu variabel minat

belajar dan hasil belajarnya. Statistik deskriptif untuk kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.9.

Deskriptive Statistic Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

HasilBelajarKelasKontrol 28 81.3929 7.49488 73.00 100.00

HasilBelajarKelasEksperimen 26 85.8077 8.28502 73.00 100.00

Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa untuk kelas kontrol, jumlah

sampelnya adalah 28 siswa dan nilai rerata yang dicapai adalah 81.3929 dengan

kriteria standar deviasinya adalah 7.49488 ; nilai maksimumnya adalah 100 dan

nilai minimumnya adalah 73. Sedangkan untuk kelas eksperimen, jumlah

sampelnya adalah 26 siswa dan nilai rerata yang dicapai adalah 85.8077 dengan

kriteria standar deviasinya adalah 8.28502; nilai maksimumnya adalah 100 dan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

61

nilai minimumnya adalah 73. Uji normalitas dari kedua kelompok tersebut adalah

Tabel 4.10.

Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil Belajar Kelas Kontrol

Hasil

BelajarKelasEksperimen

N 28 26

Normal

Parametersa,,b

Mean 81.3929 85.8077

Std.

Deviation

7.49488 8.28502

Kolmogorov-Smirnov Z 1.006 .979

Asymp. Sig. (2-tailed) .264 .293

Berdasarkan tabel di atas dapat diperhatikan nilai signifikansi dari hasil

belajar untuk kedua kelompok diatas. Untuk kelompok eksperimen, nilai sign

adalah 0.293 dan untuk kelompok kontrol, nilai sign adalah 0.264 yang berarti

bahwa kedua nilai sign diatas lebih besar daripada 0.05. Hal ini berarti bahwa data

hasil belajar untuk kedua kelompok mengikuti distribusi normal.

b) Uji Normalitas Hasil Belajar dan Minat Belajar

Setelah dilakukan uji normalitas kedua kelas yang menyatakan bahwa kedua

kelas berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji normalitas untuk data

hasil belajar dan minat belajar. Dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11.

Deskripsi Rerata Hasil Belajar dan Minat Belajar

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Hasil Belajar Kelas Kontrol 28 81.3929 7.49488 73.00 100.00

Minat Belajar Kelas Kontrol 28 68.8929 7.21284 57.00 81.00

Hasil Belajar Kelas Eksperimen 26 85.8077 8.28502 73.00 100.00

Minat Belajar Kelas Eksperimen 26 73.5385 5.47161 62.00 83.00

Perhatikan tabel diatas, kita dapat melihat hasil statistik deskriptif dari data

minat belajar siswa dan hasil belajar matematika untuk kedua kelompok

(eksperimen dan kontrol). Jumlah data dari kelompok eksperimen adalah 26, nilai

rerata untuk minat belajar adalah 73.5385 dan untuk hasil belajarnya adalah

85.8077. Nilai minimum untuk minat belajar adalah 62 dan untuk prestasi belajar

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

62

siswa adalah 73, serta untuk data maksimum minat belajar adalah 83 dan untuk

data hasil belajar siswa adalah 100. Sedangkan untuk kelompok kontrol, jumlah

datanya adalah 28, nilai rerata untuk minat belajar adalah 68.8929 dan untuk hasil

belajarnya adalah 81.3929. Nilai minimum untuk minat belajar adalah 57 dan

untuk hasil belajar siswa adalah 73, serta untuk data maksimum minat belajar

adalah 81 dan untuk data hasil belajar siswa adalah 100.

Tabel 4.12.

Uji Normalitas Hasil Belajar dan Minat Belajar

Hasil Belajar

Kelas

Kontrol

Minat Belajar

Kelas

Kontrol

Hasil Belajar

Kelas

Eksperimen

Minat Belajar

Kelas

Eksperimen

N 28 28 26 26

Normal

Parametersa,,b

Mean 81.3929 68.8929 85.8077 73.5385

Std.

Deviation

7.49488 7.21284 8.28502 5.47161

Kolmogorov-Smirnov Z 1.006 .737 .979 .733

Asymp. Sig. (2-tailed) .264 .650 .293 .656

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat melihat bahwa nilai sign untuk

kelompok eksperimen pada data hasil belajar adalah 0.293 dan pada data minat

belajar adalah 0.656 Selanjutnya, untuk kelompok kontrol pada data hasil belajar

adalah 0.264 dan pada data minat belajar adalah 0.650. Keempat nilai sign ini

lebih besar daripada 0.05 dan ini bermakna bahwa keempat kelompok data diatas

mengikuti distribusi normal.

c) Uji Beda Rerata ( Uji Homogenitas )

Pengujian homogenitas ini terdiri dari: kelompok kontrol vs kelompok

eksperimen, kelompok minat belajar tinggi vs kelompok minat belajar sedang,

kelompok minat belajar tinggi vs kelompok minat belajar rendah, kelompok minat

belajar sedang vs kelompok minat belajar rendah. Untuk uji homogenitas, yang

diuji adalah data variabel terikatnya saja karena kita akan membandingkan 2

kondisi untuk data variabel terikatnya, yaitu hasil belajarnya.

1) Uji Beda Rerata kelompok kontrol vs kelompok eksperimen

Tabel di bawah ini menunjukkan, nilai sign untuk uji homogenitas antara

kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen adalah 0.432 dan nilai ini lebih

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

63

besar daripada 0.05. Hal ini bermakna bahwa kedua data bersifat homogen,

artinya variansi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah

sama.

Tabel 4.13.

Uji Beda Rerata Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.626 1 52 .432

2) Uji Beda Rerata Minat Belajar Tinggi dan Sedang

Berdasarkan tabel dibawah ini, nilai sign nya adalah 0.053 dan ini lebih

besar daripada 0.05. Hal ini bermakna bahwa variansi hasil belajar antara

kelompok siswa yang mempunyai minat belajar sedang dengan variansi hasil

belajar antara kelompok siswa yang mempunyai minat belajar tinggi adalah sama.

Tabel 4.14.

Uji Beda Rerata Minat Belajar Tinggi dan Sedang

3) Uji Beda Rerata Minat Belajar Tinggi dan Rendah

Tabel 4.15.

Uji Beda Rerata Minat Belajar Tinggi dan Rendah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.312 1 17 .086

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signnya adalah 0.086

dan nilai ini lebih besar daripada 0.05. Hal ini bermakna bahwa kedua kelompok

diatas bersifat homogen, artinya antara data hasil belajar untuk kelompok siswa

yang mempunyai minat belajar rendah dan untuk kelompok siswa yang

mempunyai minat belajar tinggi memiliki nilai variansi yang sama.

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.964 1 43 .053

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

64

4) Uji Beda Rerata Minat Belajar Sedang dan Rendah

Tabel 4.16.

Uji Beda Rerata Minat Belajar Sedang dan Rendah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.033 1 42 .857

Berdasarkan tabel diatas, tampaklah nilai sign adalah 0.857. Nilai ini lebih

besar daripada 0.05 dan bermakna bahwa kedua data hasil belajar dari kedua

kelompok diatas bersifat homogen. Ini berarti bahwa variansi dari data kelompok

siswa yang mempunyai minat belajar rendah sama dengan variansi dari data

kelompok siswa yang mempunyai minat belajar sedang.

Untuk memperkuat analisa maka dilakukan uji homogenitas untuk ketiga

kategori minat belajar dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17.

Uji Beda Rerata Minat Belajar Tinggi, Sedang, Rendah

Berdasarkan tabel diatas, kita melihat bahwa nilai sign = 0.153 > 0.05 yang

berarti bahwa ketiga kelompok data diatas bersifat homogen. Hal ini berarti

bahwa ketiga kelompok data diatas mempunyai variansi yang sama.

4.4 Analisis Data Penelitian ( Uji Hipotesis)

4.4.1. Hasil Penilaian Lembar Observasi

Dalam proses penelitian dilakukan kegiatan observasi oleh peneliti sebagai

alat kontrol pelaksanaan model pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

Lembar observasi telah disusun oleh peneliti dengan kisi-kisi yang dapat

dilihat pada tabel 3.3 sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat. Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti

dan untuk menghindari dan meminimalisir penilaian yang subjektif maka setelah

penelitian berlangsung peneliti melakukan wawancara dengan 3 orang siswa

dengan memberikan mereka pertanyaan sesuai dengan lembar observasi yang

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.951 2 51 .153

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

65

telah diisi oleh peneliti. Sehingga, hasil penilaian dari peneliti dapat

dipertanggungjawabkan dengan adanya hasil wawancara dari siswa.

Tabel 4.18.

Hasil Penilaian Lembar Observasi

No. Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 0 1 1

2 1 1 1

3 0 0 1

4 0 1 1

5 0 0 1

6 0 1 1

7 1 1 1

8 1 1 1

9 1 1 1

10 0 1 1

11 1 1 1

12 1 1 1

13 1 1 1

14 0 1 1

15 1 1 1

16 0 1 1

17 1 1 1

18 0 0 1

19 0 0 1

20 0 1 1

21 0 0 1

22 0 0 0

23 1 1 1

24 0 0 1

25 1 1 1

26 1 1 1

27 0 0 1

28 1 1 1

29 0 0 1

30 0 0 0

Total 13 20 28

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

66

Keterangan:

Pertemuan 1 : Total Skor 13, kategori Cukup

Pertemuan 2: Total Skor 20, kategori Baik

Pertemuan 3: Total Skor 28, kategori Sangat Baik

Berdasarkan hasil penilaian lembar observasi diatas dapat dilihat bahwa

pada pertemuan pertama masih banyak kegiatan dalam pembelajaran yang belum

dilaksanakan oleh guru. Tingkat pelaksaan perlakuan masuk dala kategori

“cukup”. Setelah dilakukan evaluasi dan diskusi dengan guru, pertemuan kedua

mengalami peningkatan, beberapa item yang belum dilaksanaakan pada

pertemuan 1 telah dilaksanakan pada pertemuan 2 meskipun belum sempurna.

Pada pertemuan ketiga, guru dan siswa mulai mampu beradaptasi dengan baik

sehingga sudah banyak kegiatan yang sesuai dengan RPP. Lembar penilaian

observasi masuk dalam kategori “sangat baik”.

4.4.2. Hasil Belajar Matematika Siswa

Setelah mendapat keseluruhan data penelitian, didapat hasil belajar siswa

yang dipaparkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.19.

Distribusi Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kemampuan Awal Setelah Treatment

Tuntas % Tidak

Tuntas % Jumlah

Tuntas % Tidak

Tuntas % Jumlah

Kelas

Kontrol 21 75 7 25 28 Kelas Kontrol 28 100 - 0 28

Kelas

Eksperimen

18 69 8 31 26 Kelas

Eksperimen

26 100 - 0 26

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa kemampuan awal siswa yang

dilihat melalui data amatan, di kelas kontrol terdapat 21 siswa yang tuntas

sedangkan 7 lainnya tidak tuntas. Sedangkan untuk kelas eksperimen sebanyak 18

siswa dinyatakan memenuhi KKM (di SD N Salatiga 06 KKM = 70) dan 8 siswa

dinyatakan tidak tuntas. Hal ini berarti kemampuan dasar siswa pada mata

pelajaran matematika materi bangun datar hampir setara. Berdasarkan uji

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

67

homogenitas pretest kedua kelas memenuhi syarat homogenitas.

Setelah dilaksanakannya penelitian semua dinyatakan tuntas dan memenuhi

KKM. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat hasil belajar siswa pada lampiran 5.

4.4.3. Minat Belajar Matematika Siswa

Minat belajar siswa dibagi dalam 3 (tiga) kategori yakni minat belajar

tinggi, minat belajar sedang dan minat belajar rendah. Untuk menentukan rentang

nilai setiap kategori digunakan rumus sebagai berikut :

mean ± SD dengan mean = 71,12963 dan SD = 6,790799

SD: Standar Deviasi

Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan interval penggolongan minat

belajar siswa:

Tabel 4.20.

Interval Minat Belajar

Kategori Batas Bawah Batas Atas

Tinggi 77,92043 -

Sedang 64,33883037 76,92043

Rendah - 63,33883037

Berdasarkan tabel di atas didapatkan data minat belajar dari kelas kontrol

dan eksperimen sebagai berikut:

Tabel 4.21.

Distribusi Minat Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas Tinggi Sedang Rendah Jumlah

Frequensi % Frekuensi % Frequensi %

Kontrol 4 14 17 61 7 25 28

Eksperimen 6 23 18 69 2 8 26

Total 10 18 35 65 9 17 54

Tabel di atas menggambarkan distribusi minat belajar siswa keseluruhan

sampel berdasarkan kelas dan interval kategori minat siswa. Dapat dilihat bahwa

di kelas kontrol ada 4 siswa atau sekitar 14% yang memiliki minat belajar tinggi,

17 siswa atau 61% yang masuk dalam kategori minat belajar sedang, dan 7 siswa

atau kurang lebih 25% dari total siswa kelas kontrol yang masuk kategori minat

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

68

belajar rendah. Sedangkan untuk kelas eksperimen dapat dilihat bahwa ada 6

siswa atau sekitar 23% yang memiliki minat belajar tinggi, 18 siswa atau 69%

masuk dalam kategori minat belajar sedang, dan 2 siswa atau kurang lebih 17%

dari total siswa kelas eksperimen masuk kategori minat belajar rendah.

Angket minat yang disebar di tengah – tengah treatment mengambil data

minat siswa selama penelitian berlangsung. Dari data di atas, nampak bahwa kelas

eksperimen yang diberikan perlakuan Think Pair Share cenderung memiliki minat

belajar yang lebih baik daripada kelas kontrol yang melaksanakan pembelajaran

konvensional.

4.4.4. Uji Hipotesis Penelitian

Untuk menganalisis k-populasi secara serentak, kita dapat menggunakan

ANAVA (Analisis Varian) . Dalam SPSS, One Way ANOVA digunakan untuk

menganalisis perbandingan rerata untuk k-populasi yang mempunyai 1 variabel

independen atau 1 variabel bebas. Sedangkan untuk menganalisis perbedaan rerata

k-populasi untuk 1 variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas dengan SPSS,

penelitian ini menggunakan GLM (General Linear Model) – Univariate. Analisis

GLM – Univariate memberikan analisis regresi dan analisis varian untuk satu

variabel dependen oleh dua atau lebih faktor atau variabel. Dalam analisis ini

dimungkinkan kita dapat melakukan analisis model nilai pada sebuah variabel

dependen (skala) berbasis pada hubungan prediktor kategori dan prediktor skala.

Prediktor kategori merupakan faktor sedangkan prediktor skala merupakan

kovarian.Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan Hipotesis. H0

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan H1 menyatakan bahwa ada perbedaan

antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dalam tabel dibawa ini, kita dapat memperoleh data jumlah siswa yang

berada dalam kelompok eksperimen (kelompok yang diberi pembelajaran Think

Pair Share) yaitu 26 siswa dan kelompok kontrol (kelompok yang diberi

pembelajaran konvensional) yaitu 28 siswa. Selain itu, kita juga mendapat

informasi jumlah siswa untuk masing-masing kategori tingkatan minat belajar

siswa. Untuk siswa yang mempunyai minat belajar rendah ada 9 siswa, untuk

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

69

siswa yang mempunyai minat belajar sedang ada 35 siswa dan untuk siswa yang

mempunyai minat belajar tinggi ada 10 siswa.

Tabel 4.22.

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Variabel

Value Label N

Model

Pembelajaran

1 Pembelajaran

Konvensional

28

2 Pembelajaran Model

Think Pair Share

26

Minat Belajar 1 Minat Belajar Rendah 9

2 Minat Belajar Sedang 35

3 Minat Belajar Tinggi 10

Tabel 4.23.

Uji Beda Rerata antar Variabel Penelitian

F df1 df2 Sig.

1.624 5 48 .172

a. Design: Intercept + ModelPembelajaran + MinatBelajar + ModelPembelajaran * MinatBelajar

Dari data diatas nampak uji Levene untuk hasil belajar Matematika kelas

kontrol dan eksperimen berdasarkan tingkat minat tinggi, sedang, dan rendah.

Nilai Sig. 0.172 yang berarti >0.05 yang menunjukkan bahwa keseluruhan

variabel berdistribusi normal dan homogen.

Tabel 4.24.

Uji Signifikasi Hasil Penelitian

Source

Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F Sig.

Partial Eta

Squared

Corrected Model 1198.752a 5 239.750 4.775 .001 .332

Intercept 212745.533 1 212745.53

3

4237.113 .000 .989

ModelPembelajaran 175.872 1 175.872 3.503 .067 .068

MinatBelajar 170.446 2 85.223 1.697 .194 .066

ModelPembelajaran

* MinatBelajar

725.993 2 362.997 7.230 .002 .231

Error 2410.081 48 50.210

Total 384129.000 54

Corrected Total 3608.833 53

a. R Squared = ,332 (Adjusted R Squared = ,263)

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

70

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai sign dari baris model

pembelajaran siswa yaitu sebesar 0.067 dengan nilai F = 3.503 Nilai Sig. 0.067 >

0.05 maka H0A diterima. Sedangkan nilai Sig. dari baris minat belajar siswa yaitu

sebesar 0.194 dengan nilai F = 1.697. Nilai sign 0.194 > 0.05 maka H0B diterima

dan untuk nilai Sig. dari baris model pembelajaran siswa yaitu sebesar 0.002

dengan nilai F = 7.230. Nilai sign 0.002 < 0.05 maka H0ABditolak.

Tabel 4.25.

Interaksi Model dan Minat Belajar

ModelPembelajaran * MinatBelajar

Dependent Variable:HasilBelajarMatematika

ModelPembelajaran MinatBelajar Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pembelajaran

Konvensional

Minat Belajar Rendah 83.143 2.678 77.758 88.528

Minat Belajar Sedang 82.294 1.719 78.839 85.750

Minat Belajar Tinggi 77.250 3.543 70.126 84.374

Pembelajaran Model

Think Pair Share

Minat Belajar Rendah 77.000 5.010 66.926 87.074

Minat Belajar Sedang 84.056 1.670 80.697 87.414

Minat Belajar Tinggi 96.000 2.893 90.184 101.816

Tabel diatas menunjukkan rata-rata hasil belajar berdasarkan tingkatan

minat belajar siswa. Siswa dengan minat belajar rendah di kelas kontrol memiliki

rata-rata 83.143, sedangkan siswa dengan minat belajar rendah di kelas

eksperimen mendapat rata-rata nilai 77.250. Hal ini berarti rata-rata nilai siswa

degan minat belajar rendah di kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas

eksperimen. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dengan minat belajar sedang dan

tinggi, berdasarkan tabel di atas, rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih

tinggi daripada kelas kontrol.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

71

Gambar 4.1. Grafik Persebaran Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tingkat Minat

Perhatikan grafik diatas, dalam grafik tersebut kita melihat nilai rerata

marginal untuk masing-masing model pembelajaran dan masing-masing tingkatan

minat belajar siswa. Dalam kurva tersebut nampak bahwa terjadi interaksi antara

model pembelajaran dengan minat belajar siswa yang akhirnya berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan kurva di atas, x menunjukkan model pembelajaran dan y

menunjukkan estimated marginal means. Garis biru menunjukkan minat belajar

rendah, hijau menunjukkan minat belajar sedang, dan kuning untuk minat belajar

tinggi.

Nampak bahwa hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share pada minat belajar tinggi dan minat belajar sedang

lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

konvensional. Namun, siswa yang memiliki minat belajar rendah pada kelas

eksperimen memiliki hasil belajar yang lebih rendah daripada siswa yang

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

72

memiliki minat belajar rendah di kelas kontrol.

Selain menjawab hipotesis yang telah dibuat, peneliti juga menambahkan

hasil temuan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

melaksanakan penelitian selanjutnya.

Tabel 4.26.

Hasil Deskripsi Analisis Selisih Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

Rendah 7 4.71 12.271 4.638 -6.63 16.06 -14 20

Sedang 18 4.50 13.259 3.125 -2.09 11.09 -20 27

Tinggi 3 .00 .000 .000 .00 .00 0 0

Total 28 4.07 12.092 2.285 -.62 8.76 -20 27

Tabel 4.27.

Hasil Deskripsi Analisis Selisih Prettest dan Postest Kelas Eksperimen

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Rendah 2 3.50 4.950 3.500 -40.97 47.97 0 7

Sedang 18 11.00 6.756 1.592 7.64 14.36 0 26

Tinggi 6 7.50 2.739 1.118 4.63 10.37 6 13

Total 26 9.62 6.242 1.224 7.09 12.14 0 26

Kedua tabel di atas di dapat melalui perhitungan selisih pretest dan

posttest dari masing – masing kelas kontrol dan eksperimen. Hal ini dimaksudkan

guna mengetahui pengaruh model pembelajaran pada masing – masing kelas. Dari

data di atas dapat diketahui untuk kelas kontrol pada minat belajar rendah, selisih

hasil belajar rata-rata 4.71. Pada minat belajar sedang rata – rata selisih hasil

belajar adalah 4.50, dan pada minat belajar tinggi tidak ada perbedaan atau tidak

terdapat selisih hasil belajar.

Hal ini berbeda dengan kelas eksperimen. Di kelas eksperimen rata – rata

selisih hasil belajar kelas eksperimen dengan kelompok minat belajar rendah

adalah 3.50 minat belajar sedang 11.00, dan minat belajar tinggi mengalami rata –

rata peningkatan sebesar 7.50.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

73

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share

Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil

rata-rata nilai dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam tabel descriptive

statistics, kita dapat melihat bahwa nilai rerata untuk kelas eksperimen (kelompok

siswa yang diberi pembelajaran Think Pair Share) adalah 86.27 dan untuk kelas

kontrol (kelompok siswa yang diberi pembelajaran konvensional) adalah 81.79.

Perhatikan bahwa untuk nilai rerata pada pembelajaran Think Pair Share lebih

tinggi dibandingkan untuk nilai rerata pada pembelajaran konvensional. Namun

setelah dilaksanakan uji statistik, kita dapat melihat bahwa nilai F = 3.503 Nilai

sign 0.067 > 0.05 maka H0A diterima. Hal ini berarti bahwa meskipun terdapat

perbedaan rata-rata diantara kedua kelompok kelas namun jika uji analisis data

tidak menunjukkan Sig. > 0.05 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan

atau tidak ada pengaruh yang berarti dari model pembelajaran Think Pair Share.

Hasil amatan peneliti berdasarkan lembar observasi dan catatan lapangan

(terlampir), guru yang melaksanakan penelitian ini masih belum dapat beradaptasi

dengan model pembelajaran yang baru meskipun sebelum penelitian berlangsung

sudah dilaksanakan diskusi antara peneliti dengan guru tersebut. Waktu penelitian

yang relatif singkat membuat proses adaptasi tidak berlangsung sempurna. Selain

itu, siswa juga mengalami proses adaptasi model pembelajaran. Hal ini tentu saja

berpengaruh secara psikologis. Keberadaan peneliti sebagai “pihak luar” yang

berada di dalam ruangan juga berpengaruh terhadap konsentrasi siswa.

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar siswa pada tabel 4.19, dapat

diketahui bahwa 100% siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen mendapat

nilai di atas KKM (70). Hal ini dikarenakan materi yang dipelajari telah mereka

pelajari pada waktu kelas II SD sehingga relatif mudah. Meningkatnya nilai siswa

selain dipengaruhi oleh materi yang telah dipelajari pada jenjang sebelumnya juga

dipengaruhi oleh antusiasme siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Adanya model pembelajaran baru yang dibawa oleh guru membangkitkan minat

siswa dalam mempelajari materi bangun datar.

Perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan hasil uji dengan bantuan SPSS

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

74

juga mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

1. Proses pembelajaran yang tidak berlangsung dengan sempurna sejak

awal pertemuan.

2. Perlunya waktu adaptasi dari guru pelaksana dan siswa sebagai subjek

penelitian.

3. Adanya pihak ketiga (dalam hal ini observer) yang mungkin berdampak

pada kondisi psikologis siswa.

4. Lebih banyaknya jumlah soal postest yang mungkin berdampak pada

tingkat konsentrasi siswa dalam mengerjakan soal.

5. Isu gender yang mungkin berpengaruh ketika kegiatan “pair”

berlangsung.

Berbagai kondisi diluar kontrol dari peneliti ini mungkin mempengaruhi

hasil penelitian sehingga menjadi tidak signifikan. Berdasarkan pengalaman maka

untuk penelitian selanjutnya harus lebih memperhatikan kondisi siswa dan

lingkungan tempat dilaksanakannya penelitian.

5.5.2. Pengaruh Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar

Untuk H0B ditolak berarti bahwa tidak ada perbedaan efek atau pengaruh

dari minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hal ini bermakna bahwa

untuk masing-masing tingkatan minat belajarnya, tidak ada perbedaan

pengaruhnya untuk hasil belajarnya. Dalam Tabel Descriptive Statistics untuk

baris Total, kita dapat melihat bahwa nilai rerata untuk minat belajar tinggi =

88.50; untuk minat belajar sedang = 83.20; dan untuk minat belajar rendah =

81.78. Dapat dilihat bahwa nilai rerata kelompok siswa yang mempunyai minat

belajar tinggi lebih baik dibandingkan kelompok siswa yang memiliki minat

belajar sedang maupun rendah. Begitu juga untuk kelompok siswa yang memiliki

minat belajar sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat

belajar rendah. Atau dapat dikatakan nilai rerata untuk kelompok siswa yang

memiliki minat belajar tinggi > nilai rerata untuk kelompok siswa yang memiliki

minat belajar sedang > nilai rerata untuk kelompok siswa yang memiliki minat

belajar rendah.

Berdasarkan data yang didapat peneliti dapat dilihat pada tabel 4.21. bahwa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

75

69 % siswa di kelas eksperimen memiliki minat sedang dan 23% memiliki minat

tinggi dan hanya 8% yang berminat rendah terhadap mata pelajaran matematika.

Pengambilan angket minat yang dilaksanakan satu kali di tengah – tengah

pertemuan mengindikasikan bahwa siswa tertarik dengan model pembelajaran

yang baru bagi mereka sehingga tidak monoton.

5.5.3. Interaksi antara Model Pembelajaran dan Minat Belajar Siswa

Untuk H0AB ditolak berarti bahwa terdapat interaksi antar model

pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Hal ini bermakna

bahwa tidak terdapat kekonsistenan pengaruh model pembelajaran dan minat

belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan grafik persebaran nilai

berdasarkan tingkat minat diketahui bahwa hasil belajar kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran Think Pair Share pada minat belajar tinggi dan

minat belajar sedang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menggunakan model

pembelajaran konvensional. Namun, siswa yang memiliki minat belajar rendah

pada kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang lebih rendah daripada siswa

yang memiliki minat belajar rendah di kelas kontrol.

Hal ini dapat berarti bahwa pembelajaran dengan model Think Pair Share

yang pada dasarnya adalah diskusi dengan teman tidak membuat siswa yang

memiliki minat rendah antusias untuk melaksanakannya. Sementara untuk minat

belajar sedang, berdasarkan tabel deskripsi selisih hasil belajar menunjukkan

kenaikan yang signifikan. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Think Pair

Share cocok diberikan bagi siswa dengan minat belajar rendah dan kurang cocok

diberikan bagi siswa dengan minat belajar rendah. Sehingga guru harus benar –

benar mampu memilih dan memilah serta melakukan variasi model pembelajaran

sehingga seluruh siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

Penelitian ini memberikan banyak informasi mengenai kondisi siswa

sekolah dasar saat ini. Banyaknya materi yang harus mereka pelajari membuat

guru juga memfokuskan kegiatan pembelajaran pada tersampaikannya semua

materi pada siswa. Hal inilah yang menimbulkan masih banyaknya pembelajaran

konvensional yang dianggap sebagai penyampai materi paling ampuh.

Proses penelitian sudah secara maksimal diusahakan untuk dilakukan oleh

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1032/5/T1_292008531_BAB I… · K. epala. sekolah ... (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ... 1 2 3 4 5

76

peneliti meskipun hasil yang dicapai belum sesuai dengan apa yang diharapkan

karena kendala waktu. Observasi yang dilakukan peneliti adalah sarana peneliti

melaksanakan tugasnya sebagai fungsi kontrol terselengaranya kegiatan penelitian

dengan maksimal. Namun sebaiknya kegiatan observasi memang dilakukan pula

oleh teman sejawat, sehingga hasil yang diperoleh lebih relevan dan tidak bersifat

subjektif.

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan penulis dalam penelitian

ini juga dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa setelah dilakukan treatment

didapati seluruh siswa atau 100% siswa dari kelas eksperimen mendapat nilai

diatas 70.

2. Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa minat belajar siswa kelas

eksperimen sebesar 92% berada pada kategori sedang dan tinggi. Hal ini

memberi arti bahwa indikator kinerja terpenuhi

3. Berdasarkan hasil uji analsis diketahui bahwa nilai Sig. untuk Model

Pembelajaran*Minat Belajar adalah 0,002 dengan nilai F = 7.230. Nilai sign

0,002 < 0,05 maka H0ABditolak. Ini berarti terdapat interaksi yang cukup

signifikan antara model pembelajaran dengan minat belajar terhadap hasil

belajar Matematika siswa.

Karena ketiga indikator kinerja terpenuhi maka dapat dikatakan bahwa

penelitian yang dilakukan oleh peneliti berhasil. Keberhasilan penelitian tidak

didasarkan pada terjawabnya semua hipotesis. Namun terpenuhinya indikator

kinerja yang telah ditetapkan. Penelitian ini telah membuka wawasan baru bagi

dunia pendidikan bahwa model pembelajaran Think Pair Share tentunya dapat

dijadikan salah satu cara untuk menyampaikan materi pembelajaran sebagai salah

satu variasi model pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak bosan

dengan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Dalam penelitian ini dapat

dilihat bahwa kegiatan yang berbeda menimbulkan antusiasme yang lebih bagi

sebagian besar siswa yang menimbulkan meningkatnya hasil belajar siswa.

Karena tidak semua siswa cocok dengan model pembelajaran ini maka diperlukan

kreatifitas guru untuk menciptakan model pembelajaran lain yang lebih variatif.