Upload
lehuong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.6. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Candirejo 02 kecamatan
Tuntang kabupaten Semarang dengan subyek penelitian kelas IV sebanyak 23
siswa yang terdiri dari 10 orang siswa laki- laki dan 13 orang siswa perempuan
sebagai kelas control dan SD Negeri Sraten 01 kecamatan tuntang kabupaten
semarang sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa kelas IV SD Negeri
Seraten 01 yaitu 23 siswa yang terdiri dari 13 orang siswa laki- laki dan 10 orang
siswa perempuan.
Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan penelitian memilih SD
Negeri Sraten 01 adalah bahwa penelitian dengan topik pengaruh pembelajaran
dengan teori Dienes terhadap hasil belajar metematika dengan pokok bahasan
Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris kelas IV belum pernah
dilakukan di SD Negeri Sraten 01. Di sini guru hanya menggunakan pembelajaran
yang masih menggunakan pembelajaran konvensional dan rata-rata hasil belajar di
SDN Sraten 01 juga masih perlu ditingkatkan.
Tabel 4.1
Data Siswa Kelas IV SD N Sraten 01 dan SD N Candire jo
Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
Eksperimen kelas IV
SD N Sraten 01
13 10 23
Kontrol kelas IV SD
N Candirejo 02
10 13 23
Jumlah Seluruhnya 46
26
4.2 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif sehingga
peneliti perlu memaparkan hasil analisis data validitas, realibilitas instrumen, uji
normalitas, dan uji hipotesis data.
4.2.1. Analisis Validitas
Menurut Sugiyono, (2010) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data valid memiliki ketepatan. Validitas
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan
fungsi ukurannya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil
penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan pada besarnya
korelasi yang diperoleh.
Menurut Masrun (dalam Sugiyono (2011: 133) syarat minimum suatu
instrumen dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir
dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid. Uji validitas soal tes pada penelitian ini menggunakan SPSS release
16.0 for windows.
Uji validitas dilaksanakan pada hari kamis, 24 Februari 2012 di SD
Negeri Sidorejo Lor 07 dengan siswa kelas IV yang berjumlah 47 orang.
Berdasarkan hasil uji coba soal tes diperoleh hasil pada tahap pertama pengolahan
data dengan bantuan SPSS dari 40 soal terdapat 15 soal yang tidak valid karena
memiliki koefisien corrected item to total correlation dibawah 0,3 yaitu soal
nomor 3,5,6,9,10,11,14,15,19,22,24,26,33,34, dan 38.
Analisis selanjutnya, soal yang tidak valid di buang dan Kemudian
dilakukan pengolahan data kembali maka diperoleh hasil akhir setiap soal valid
karena memiliki koefisien corrected item to total correlation diatas 0,3. Hasil
akhir pengolahan data tersebut dapat diketahui banyaknya jumlah soal yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 soal. Sebaran soal-soal yang
valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
27
Tabel 4.2
Validitas Instrumen Soal Evaluasi Pretes dan Posttes
Soal
Valid Tidak Valid
1,2,4,7,8,12,13,16,17,18,20,
21, 23, 25,27, 28, 29, 30, 31,
32, 35, 36, 37, 39,40,
3,5,6,9,10,11,14,15,19,22,24,26,33,34
,38
4.2.2. Reliabilitas Instrumen
Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan
merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas,
sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama.
Pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan
menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur
dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan
dengan menggunakan program SPSS 16.5 for windows (statistical product and
service solutions).
Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,
Azwar (2000). Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik
Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kategori Reliabilitas Instrumen
Nilai reliabilitas Kategori
α ≤ 0,7 tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 reliabilitas bagus
α > 0,9 reliabilitas memuaskan
Analisis hasil reliabilitas insrumen (berupa soal tes ) dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut ini:
28
Tabel 4.4
Reliabilitas Soal Evaluasi Pretest dan Postest
Uji reliabilitas soal pretest dan postest, yang telah dilakukan peneliti
memperoleh hasil reliabilitas bagus karena Alpha lebih dari 0,793 yaitu sebesar
0,793. Maka seluruh indikator empirik adalah reliabel. Karena instrumen valid
dan reliabel maka layak digunakan dalam penelitian. Hasil pehitungan reliabilitas
dapat dilihat pada lampiran.
4.2.3. Uji Normalitas Data
Priyatno (2010 : 71), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi
normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar
Tabel 4.5 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data,
hasil uji normalitas sebagai berikut:
1. Pretest kelas eksperimen dengan tehnik One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan untuk hasil pretest kelas
29
eksperimen sebesar 0,340. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas eksperimen
berdistribusi normal.
2. Pretest kelas kontrol dengan tehnik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan untuk hasil pretest kelas kontrol
sebesar 0,462. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kelas kontrol berdistribusi normal.
3. Postest kelas eksperimen dengan tehnik One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan untuk hasil postest kelas
eksperimen sebesar 0,841. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil postest kelas eksperimen
berdistribusi normal.
4. Postest kelas kontrol dengan tehnik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan untuk hasil postest kelas kontrol
sebesar 0,640. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa hasil postest kelas kontrol berdistribusi normal.
4.2.4 Uji Homogenitas
Tabel 4.6
Uji Homogenitas
Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.6 Test of Homogeneity
of Variances. Dapat diketahui bahwa signifikansi sebesar 0,501. Karena
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama. Angka
Levene Statistik menunjukan semakin kecil nilainya maka semakin besar
homogenitasnya. df1= jumlah kelompok data-1 atau 2-1=1, sedangkan
df2=jumlah data-jumlah kelompok data atau 46-2=44.
30
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran responden
berkaitan dengan variabel yang digunakan. Analisis deskriptif meliputi skor
terendah (minimun), skor tertinggi (maximum), rata-rata (mean), dan standar
deviasi.
4.4.1 Analisis Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif pretest kelas eksperimen yang merangkum data
empirik hasil belajar siswa SDN Sraten 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang, sebelum mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan deskriptif
statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi.
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat
pada tabel 4.7.
Tabel 4. 7
Hasil Analisi Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data
(N) sebanyak 23 siswa yang ada di SDN Sraten 01 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang , yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai
terendah (minimum) 32,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 84,00 dengan rata-
rata nilai (mean) sebesar 56.5217 dan standar deviasi 14.78596. Serta jumlah dari
semua nilai siswa adalah 1300.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Sraten 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus seperti yang diungkapkan
Sugiyono (2010) sebagai berikut;
31
Interval =skor tertinggi −skor terendah
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
i =84−32
5 = 10,4
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui nilai interval sebesar 10,4
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen SDN Sraten 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Nilai Frekuensi (f) Prosentase (%) Kategori
1 32 – 42,4 3 13% Kurang sekali
2 42,5 – 52,8 10 44% Kurang
3 52,9 – 63,2 2 9% Cukup
4 63,3 – 73,6 4 17% Baik
5 73,7 –84 4 17% Baik sekali
Jumlah 23 100%
Dari Tabel 4.8 di atas dapat diketahui tergolong pada kategori kurang
sekali terdapat sebanyak 3 siswa 13%. Pada kategori kuarang terdapat sebanyak
10 siswa 44%. Kategori cukup terdapat 2 siswa 9%. Pada kategori baik terdapat 4
siswa 17%, dan pada kategori sangat baikter dapat 4 siswa 17%.
Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran postest kelas
eksperimen.
32
Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Dari gambar 4.1 diketahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 23 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 42,4 – 52, sebesar 44%.
4.4.2 Analisis Deskriptif Postest Kelas Eksperimen
Analisis deskriptif postest kelas eksperimen yang merangkum data
empirik hasil belajar siswa SD Negeri Sraten 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Matematika
dengan materi Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar
bangun datar dan Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris dengan
pembeljaran teori Dienes yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan
ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi. Analisis deskriptif
dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Analisi Deskriptif Postest Kelas Eksperimen
D
ari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N)
sebanyak 23 siswa yang ada di SDN Sraten 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang , yaitu memperoleh nilai hasil postest bergerak dari nilai terendah
(minimum) 68,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 100,00 dengan rata-rata nilai
(mean) sebesar 86,0435 dan standar deviasi 10.23576. Serta jumlah dari semua
nilai siswa adalah 1979.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen
digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Sraten 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang,
33
rendah dan sangat rendah dengan menggunakan rumus seperti yang diungkapkan
Sugiyono (2010) sebagai berikut;
Interval =skor tertinggi −skor terendah
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡 𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
i =100−68
5 =
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui nilai interval sebesar 32
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai postest kelas eksperimen pada
tabel 4.10.
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen SD N Sraten 01 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Nilai Frekuensi
(f)
Prosentase
(%) Kategori
1 68 – 74,4 3 13% Kurang sekali
2 74,5 – 80,8 6 26% Kurang
3 80,9 – 87,2 2 9% Cukup
4 87,3 – 93,6 5 22% Baik
5 93,7 – 100 7 30% Baik sekali
Jumlah 23 100%
Dari Tabel 4.10 di atas dapat diketahui mayoritas siswa tergolong pada
kategori kurang sekali terdapat 3 siswa 13%. Pada kategori sedang terdapat 6
siswa 26%. Cukup kategori sedang terdapat 2 siswa 9%. Pada kategori baik
terdapat 5 siswa 22%, dan pada kategori sangat baik 7 siswa 30%.
Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran postest kelas
eksperimen.
34
Gambar 4.2
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Postest Kelas Eksperimen
Dari gambar 4.2 diketahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 23 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 93,7 – 100 sebesar 30%.
4.3.3. Analisis Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
Analisis deskriptif pretest kelas kontrol yang merangkum data empirik
hasil belajar siswa SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tunang Kabupaten
Semarang sebelum mengikuti pembelajaran yang telah diklasifikasikan deskriptif
statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi.
Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat
pada table 4.11.
Tabel 4.11
Hasil Analisi Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
D
D
ari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah data (N)
sebanyak 23 siswa yang ada di SDN Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten
13%
26%
9%22%
30%
Chart Title
68 – 74,4
74,5 – 80,8
80,9 – 87,2
87,3 – 93,6
93,7 – 100
35
Semarang, yaitu memperoleh nilai hasil pretest bergerak dari nilai terendah
(minimum) 36,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 68,00 dengan rata-rata nilai
(mean) sebesar 53.8261 dan standar deviasi 10.49525. Serta jumlah dari semua
nilai siswa adalah 1238.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol digunakan
lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Candirejo 02 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah dengan menggunakan rumus seperti yang diungkapkan Sugiyono
(2010) sebagai berikut;
Interval =skor tertinggi −skor terendah
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
i =68−36
5 = 6,4
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui nilai interval sebesar 6,4
sehingga dapat dilihat distribusi frekuensi nilai postest kelas kontrol pada tabel
4.12.
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol SD N Candire jo
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2011/2012
No. Nilai Frekuensi
(f)
Prosentase
(%) Kategori
1 36 – 42,4 3 13% Kurang sekali
2 42,5 – 48.8 5 22% Kurang
3 48.9 – 55,2 6 26% Cukup
4 55.3 – 61,6 2 9% Baik
5 61.7 – 68 7 30% Baik sekali
Jumlah 23 100%
Dari Tabel 4.12 di atas dapat diketahui mayoritas siswa tergolong pada
kategori kurang sekali terdapat 3 siswa 13%. Pada kategori kurang terdapat 5
36
siswa 22%. Cukup kategori sedang terdapat 6 siswa 26%. Pada kategori baik
terdapat 2 siswa 9%, dan pada kategori sangat baik terdapat 7 siswa 30%.
Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran pretest kelas
kontrol.
Gambar 4.3
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol
Dari gambar 4.3 diketahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Candirejo 02
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 23 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 61,6 – 68 sebesar 30%.
4.3.4. Analisis Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Analisis deskriptif posttest kelas kontrol yang merangkum data empirik
hasil belajar siswa SD Negeri Candirejo 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran matematika
dengan materi Menghitung Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang dengan
pembelajaran Konvensional yang telah diklasifikasikan deskriptif statistik dengan
ukuran skor minimum, maksimum, mean, standar deviasi. Analisis deskriptif
dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for window. Dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13
Hasil Analisi Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
37
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa diketahui variabel dengan jumlah
data (N) sebanyak 23 siswa yang ada di SDN Candirejo 02 Kecamatan Tuntang
Kabupaten semarang, yaitu memperoleh nilai hasil postest bergerak dari nilai
terendah (minimum) 40,00 sampai nilai tertinggi (maximum) 80,00 dengan rata-
rata nilai (mean) sebesar 64.000 dan standar deviasi 11.77053. Serta jumlah dari
semua nilai siswa adalah 1472.
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol digunakan
lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SDN Candirejo 02 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang, yaitu : baik sekali, baik, cukup, hampir cukup,
kurang. Berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai postets kelas kontrol.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol Candirejo 02
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012
No. Nilai Frekuensi (f)
Prosentase
(%) Kategori
1 40 – 48 3 13% Kurang
2 49 – 56 4 17% Hampir cukup
3 57 – 64 3 13% Cukup
4 65 – 72 7 31% Baik
5 73 – 80 6 26% Baik sekali
Jumlah 23 100%
Dari Tabel 4.14 di atas dapat diketahui mayoritas siswa tergolong pada
kategori kurang sekali terdapat 3 siswa 13%. Pada kategori kurang terdapat 4
siswa 17%. Cukup kategori baik terdapat 3 siswa 13%. Pada kategori baik
terdapat 7 siswa 31%, dan pada kategori sangat baik 6 siswa 26%.
Di bawah ini disajikan gambaran visual diagram lingkaran postest kelas
kontrol.
38
Gambar 4.4
Diagram Lingkaran Distribusi Frekuensi Postest Kelas Kontrol
Dari gambar 4.4 diketahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Candirejo 02
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dari 23 orang siswa dapat dikatakan
bahwa mayoritas siswa mendapat nilai 64-72, sebesar 31%.
4.5 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan rata-rata hasil pembelajaran
Matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak berhubungan.
Maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-masing kelas
diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan pembelajaran dengan teori Dienes sedangkan di kelas kontrol
mengunakan metode kenvensional tetapi dengan materi pembelajaran yang sama
yaitu Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris.
Setelah dilakukan pembelajaran dengan materi yang sama tetapi dengan
perlakuan yang berbeda, evaluasi diberikan kepada kedua kelas tersebut dengan
soal yang sama. Hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
39
Tabel 4.15
Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Nilai Postest Kelas Eksperimen
No Nilai Postest Kelas Kontrol
SD N Sraten 01 SD N Candirejo 02
1 90 1 68
2 68 2 70
3 74 3 48
4 100 4 76
5 90 5 68
6 94 6 52
7 75 7 50
8 100 8 76
9 92 9 76
10 78 10 80
11 100 11 46
12 68 12 80
13 82 13 52
14 88 14 60
15 76 15 54
16 84 16 72
17 80 17 66
18 100 18 60
19 80 19 76
20 96 20 70
21 90 21 40
22 80 22 64
23 94 23 68
Rata-
rata 86,043478
64
40
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah treatmen, nilai tes untuk
kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan T-Test. T-Test digunakan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran dengan teori Dienes terhadap hasil belajar
siswa kelas IV SDN Sraten 01 (kelas eksperimen). Hasil T-Test tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Group Statistics
b
e
l
Tabel 4.17
Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan
Independent Samples Test
Berdasarkan tabel 4.16 Group Statistics di atas hasil rata-rata (mean)
menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 86.0436,
sedangkan nilai rata-rata siswa kelas kontrol sebesar 64.0000. Hal tersebut
menunjukan ada pengaruh pada kelas yang di beri perlakuan (teori Dienes)
dengan kelas yang tidak di beri perlakuan (pembelajaran Ceramah).
Dapat dilihat bahwa dengan Uji Pengaruh pada tabel 4.17 Independent
Sampel Test maka akan didapatkan hasil nilai t sebesar 6.777 dengan nilai
41
probabilitas 0,000 yang berarti pengaruh Model Pembelajaran dengan teori Dienes
diberikan pada kelas eksperimen sangat signifikan. Sehingga secara statistik dapat
dilihat bahwa kedua kelas tidak memiliki varian yang sama. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemberian tratmen yang berbeda memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap hasil belajar siswa, baik siswa eksperimen maupun kontrol.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.17 Independent Sampel Test di atas dengan nilai
sig(2-tailed) 0,000 < 0,05, jadi hipotesis yang menyatakan Ada Pengaruh
Pembelajaran dengan Teori Dienes Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SD N Sraten 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II
Tahun Ajaran 2011/2012 diterima.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut
ini akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan
interpretasi data dianalisis berdasarkan pada penggunaan pembelajaran dengan
teori Dienes terhadap hasil belajar Matematika siswa.
Hasil uji hipotesis penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran dengan teori Dienes lebih
baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ceramah
dalam pembelajaran. Hasil ini dapat menunjukan bahwa penggunaan
pembelajaran dengan Teori Dienes berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas
IV SDN Sraten 01 (kelas eksperimen) pada mata pelajaran Matematika.
Hal ini terbukti dari hasil statistik yang sudah dianalisis menunjukan
hasil yang sangat signifikan dengan probabilitas di bawah 0,005 yaitu 0,000. Dari
hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,000 menunjukan
hasil yang sangat signifikan, hal ini disebabkan bahwa dengan penggunaan model
pembelajaran dengan teori Dienes pada saat dilakukan pembelajaran siswa dapat
mengartikan dalam proses bermain ada hal yang berkaitan dengan pembelajaran
serta pengetahuan yang menyertainya, dapat menghasilkan pengetahuan yang
benar-benar bermakna. Sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang
ditunjukan dengan tingkat probabilitas 0,005 > 0,000.
42
Berdasarkan Teori Dienes memusatkan perhatian pada cara-cara
pengajaran matematika terhadap anak-anak sedemikian rupa, sehingga menarik
perhatian bagi anak-anak yang mempelajari matematika. Dengan demikian, dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Dengan teori Dienes
berpengaruh tehadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Sraten 01 Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.