19
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data hasil belajar, homogenitas data hasil belajar, dan uji hipotesis penelitian. 4.1 Gambaran Umun Subyek Penelitian Subyek penelitian terdiri dari 58 siswa kelas V SD Negeri Panjang 04 Kecamatan Ambarawa dan siswa kelas V SD Negeri Pakopen 02 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. SDN Panjang 04 sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dan SDN Pakopen 02 sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode Make A Match yang telah dikombinasikan dengan teori Dienes, serta teknik sampel yang diambil adalah teknik sampling jenuh. Adapun data subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V 1. SDN Panjang 04 (kelas kontrol) 34 2. SDN Pakopen 02 (kelas eksperimen) 24 Total 58 4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Uji Validitas Instrumen 4.2.1.1 Analisis Uji Validitas Instrumen Pretest Instrumen soal yang direncanakan untuk pretest sebanyak 30 item soal, setelah dilakukan 3 kali pengujian diperoleh 27 item soal valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan

pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data hasil belajar, normalitas data

hasil belajar, homogenitas data hasil belajar, dan uji hipotesis penelitian.

4.1 Gambaran Umun Subyek Penelitian

Subyek penelitian terdiri dari 58 siswa kelas V SD Negeri Panjang 04

Kecamatan Ambarawa dan siswa kelas V SD Negeri Pakopen 02 Kecamatan

Bandungan, Kabupaten Semarang. SDN Panjang 04 sebagai kelas kontrol

yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dan SDN Pakopen 02

sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode Make A

Match yang telah dikombinasikan dengan teori Dienes, serta teknik sampel

yang diambil adalah teknik sampling jenuh. Adapun data subjek penelitian

dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V

1. SDN Panjang 04 (kelas kontrol) 34

2. SDN Pakopen 02 (kelas eksperimen) 24

Total 58

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Uji Validitas Instrumen

4.2.1.1 Analisis Uji Validitas Instrumen Pretest

Instrumen soal yang direncanakan untuk pretest sebanyak 30 item soal,

setelah dilakukan 3 kali pengujian diperoleh 27 item soal valid dan dapat

dipergunakan untuk penelitian. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut ini.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

40

Tabel 4.2

Hasil Validitas 1 Item Soal Pretest

Nomor

Soal

Harga

korelasi (r)

Keterangan Nomor

Soal

Harga

korelasi (r)

Keterangan

1 0,344 Valid 16 0,254 Valid

2 0,200 Valid 17 0,260 Valid

3 0,365 Valid 18 0,299 Valid

4 0,299 Valid 19 0,383 Valid

5 0,213 Valid 20 0,305 Valid

6 0,282 Valid 21 0,220 Valid

7 0,254 Valid 22 0,476 Valid

8 0,286 Valid 23 0,095 Tidak valid

9 0,281 Valid 24 0,241 Valid

10 0,333 Valid 25 0,295 Valid

11 0,289 Valid 26 0,305 Valid

12 0,305 Valid 27 0,445 Valid

13 0,280 Valid 28 0,216 Valid

14 0,372 Valid 29 0,466 Valid

15 0,315 Valid 30 0,140 Tidak valid

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat ada 2 soal yang tidak valid, yaitu soal

nomor 23 dan 30. Harga korelasi bergerak dari 0,095 sampai dengan 0,476.

Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu item soal dikatakan

valid apabila mempunyai harga korelasi (r) ≥ 0.2, sehingga soal nomor 23 dan

30 harus dibuang dan dilakukan uji validitas lagi. Karena syarat soal yang

diperbolehkan sebagai instrumen pretest adalah harus yang valid.

Tabel 4.3

Hasil Validitas 2 Item Soal Pretest

Nomor

Soal

Harga

korelasi (r)

Keterangan Nomor

Soal

Harga

korelasi

Keterangan

1 0,369 Valid 16 0,292 Valid

2 0,273 Valid 17 0,233 Valid

3 0,330 Valid 18 0,332 Valid

4 0,320 Valid 19 0,386 Valid

5 0,174 Tidak valid 20 0,355 Valid

6 0,283 Valid 21 0,222 Valid

7 0,268 Valid 22 0,447 Valid

8 0,304 Valid 24 0,262 Valid

9 0,278 Valid 25 0,276 Valid

10 0,304 Valid 26 0,268 Valid

11 0,281 Valid 27 0,432 Valid

12 0,293 Valid 28 0,255 Valid

13 0,281 Valid 29 0,448 Valid

14 0,374 Valid

15 0,293 Valid

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

41

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat masih ada 1 soal yang tidak valid yaitu

soal nomor 5. Harga korelasi bergerak dari 0,174 sampai dengan 0,448.

Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu ≥ 0.2, sehingga soal

nomor 5 harus dibuang dan dilakukan uji validitas lagi. Karena syarat soal

yang diperbolehkan sebagai instrument pretest adalah harus yang valid.

Tabel 4.4

Hasil Validitas 3 Item Soal Pretest

Nomor

Soal

Harga

korelasi (r)

Keterangan Nomor

Soal

Harga

korelasi

Keterangan

1 0,361 Valid 16 0,299 Valid

2 0,246 Valid 17 0,222 Valid

3 0,306 Valid 18 0,336 Valid

4 0,312 Valid 19 0,388 Valid

6 0,292 Valid 20 0,382 Valid

7 0,275 Valid 21 0,215 Valid

8 0,300 Valid 22 0,461 Valid

9 0,291 Valid 24 0,253 Valid

10 0,287 Valid 25 0,274 Valid

11 0,274 Valid 26 0,281 Valid

12 0,289 Valid 27 0,415 Valid

13 0,276 Valid 28 0,269 Valid

14 0,375 Valid 29 0,448 Valid

15 0,305 Valid

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa ada 27 item soal tes valid dengan

harga korelasi (r) menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,215

sampai 0,461 dan terdapat dua kriteria validitas yaitu validitas rendah dan

validitas cukup. Kriteria validitas rendah berjumlah 24 yaitu nomor

1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,24,25,26,28. Kriteria

validitas cukup berjumlah 3 yaitu nomor 22,27,29. Dari 27 soal yang valid

maka soal ini dipergunakan untuk pretest.

4.2.1.2 Analisis Uji validitas Instrumen Posttest

Instrumen soal yang direncanakan untuk posttest sebanyak 30 soal, setelah

dilakukan uji validitas 1 kali hasilnya 27 item soal valid sehingga dapat

dipergunakan untuk penelitian. Hasil validitas dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

42

Tabel 4.5

Hasil Validitas 1 Item Soal Posttest Nomor

Soal

Harga

korelasi (r)

Keterangan Nomor

Soal

Harga

korelasi

Keterangan

1 0,413 Valid 16 0,226 Valid

2 0,323 Valid 17 0,313 Valid

3 0,000 Tidak valid 18 0,433 Valid

4 0,290 Valid 19 0,252 Valid

5 0,238 Valid 20 0,413 Valid

6 0,375 Valid 21 0,000 Tidak valid

7 0,285 Valid 22 0,284 Valid

8 0,458 Valid 23 0,340 Valid

9 0,239 Valid 24 0,402 Valid

10 0,376 Valid 25 0,746 Valid

11 0,226 Valid 26 0,534 Valid

12 0,000 Tidak valid 27 0,365 Valid

13 0,291 Valid 28 0,262 Valid

14 0,343 Valid 29 0,257 Valid

15 0,454 Valid 30 0,266 Valid

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat ada 3 soal yang tidak valid yaitu

soal nomor 3, 12, dan 21. Harga korelasi bergerak dari 0,000 sampai dengan

0,746. Dengan harga korelasi (r) menurut Arikunto (2012) yaitu ≥ 0.2,

sehingga soal nomor 3, 12, dan 21 harus dibuang dan dilakukan uji hipotesis

lagi. Karena syarat soal dapat digunakan sebagai instrumen posttest adalah

harus yang valid.

Tabel 4.6

Hasil Validitas 2 Item Soal Posttest Nomor

Soal

Harga

korelasi

Keterangan Nomor

Soal

Harga

korelasi

Keterangan

1 0,431 Valid 16 0,226 Valid

2 0,323 Valid 17 0,313 Valid

4 0,290 Valid 18 0,433 Valid

5 0,238 Valid 19 0,252 Valid

6 0,375 Valid 20 0,413 Valid

7 0,285 Valid 22 0,284 Valid

8 0,458 Valid 23 0,340 Valid

9 0,239 Valid 24 0,402 Valid

10 0,376 Valid 25 0,746 Valid

11 0,226 Valid 26 0,534 Valid

13 0,291 Valid 27 0,365 Valid

14 0,343 Valid 28 0,262 Valid

15 0,454 Valid 29 0,257 Valid

30 0,266 Valid

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

43

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa ada 27 item soal tes valid, harga

korelasi (r) menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari 0,226

sampai 0,746 dan terdapat tiga kriteria validitas yaitu validitas rendah dan

validitas cukup, validitas tinggi. Kriteria validitas rendah berjumlah 19 yaitu

nomor 2,4,5,6,7,9,10,11,13,14,16,17,19,22,23,27,28,29,30. Kriteria validitas

cukup berjumlah 7 yaitu nomor 1,8,15,18,20,24,26. Kriteria validitas tinggi

berjumlah 1 yaitu nomor 25. Dari 27 soal yang valid maka soal ini

dipergunakan untuk postest.

4.2.2 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen

4.2.2.1 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Analisis reliabilitas instrumen menggunakan alpha dari Cronbach’s yang

memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,784. Setelah dimasukkan ke dalam

program SPSS 20 didapatkan hasil reliabilitas seperti pada Tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7

Reliabilitas Instrumen Pretest Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.784 27

Setelah dilakukan analisa, hasil menunjukkan bahwa instrumen layak

digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan berpedoman pada

kriteria tingkat reliabilitas instrumen yang dikemukakan George dan Mallery

(1995) bahwa reliabilitas dapat diterima jika nilainya 0,7 ˂ α ≤ 0,8 (analisis

reliabilitas dapat dilihat pada lampiran).

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

44

Tabel 4.8

Kisi-kisi Soal Pretest Sesudah Validitas dan Reliabilitas

4.2.2.2 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Analisis reliabilitas instrument menggunakan alpha dari Cronbach’s yang

memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,763. Setelah dimasukkan ke dalam

program SPSS 20, didapatkan hasil reliabilitas seperti pada tabel 4.9 berikut.

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Rumusan

Soal

4. Memahami unsur

dan sifat-sifat

bangun datar

sedrhana.

4.2

Mengidentifikasi

berbagai jenis

besar sudut.

4.2.1 Menglasifikasi jenis-jenis

sudut

1,2,3

4.2.2 Menentukan besar sudut

9,12,13

4.Menggunakan

konsep keliling dan

luas bangun datar

sederhana dalam

pemecahan masalah.

4.1 Menentukan

keliling dan luas

jajargenjang dan

segitiga.

4.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun

datar segi tiga

10,11

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.1

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

datar.

6.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun

datar segi empat 4,6,7,8

3 Menggunakan

pengukuran sudut,

panjang, dan berat

dalam pemecahan

masalah.

3.1 Menentukan

hubungan antar

satuan waktu, antar

satuan panjang, dan

antar satuan berat.

3.1.1 Menentukan sifat-sifat bangun

datar segi n

14

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.2

mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun

ruang prisma tegak

15,16,17,1

8

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang tabung 19,20,21

6.2.3 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang limas 22,24

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.3 Menentukan

jaring-jaring

berbagai bangun

ruang sederhana.

6.3.1 Menenentukan jaring-jaring

kubus 25,26,27

6.3.2 Menentukan jaring-jaring

balok 28,29

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

45

Tabel 4.9

Reliabilitas Instrument Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.763 27

Setelah dilakukan analisa, hasil menunjukkan bahwa instrumen layak

digunakan untuk mengukur variabel penelitian dengan berpedoman pada

kriteria tingkat reliabilitas instrumen yang dikemukakan George dan Mallery

(1995) bahwa reliabilitas dapat diterima jika nilainya 0,7 ˂ α ≤ 0,8 (analisis

reliabilitas dapat dilihat pada lampiran).

Tabel 4.10

Kisi-kisi soal Posttest Sesudah Validitas dan Reliabilitas

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No. Soal

6 Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar

bangun.

6.4

Menyelidiki

sifat-sifat

kesebangunan

dan simetri.

6.4.1 Menjelaskan kesebangunan antar bangun

datar

1, 2

6.4.2 Menentukan kesebangunan antar bangun

datar

4,5, 6, 7, 8, 9

6.4.3 Menjelaskan simetri lipat bangun datar 10, 11

6.4.4 Menentukan simetri lipat bangun datar 13, 14, 15,

16, 17, 18,

19, 20

6.4.5 Menentukan simetri putar bangun datar 22,23,24, 25,

26, 27, 28,

29, 30

4.2.3 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono dalam Evrieta (2010:46) analisa ini digunakan untuk

menganalisis sejumlah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini,

sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu obyek yang diteliti

melalui data subyek penelitian sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis

dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Ukuran yang digunakan

adalah nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai

minimum.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

46

4.2.3.1. Analisis Deskriptif Pretest

Analisis deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen SDN Pakopen 02

dan kelas kontrol SDN Panjang 04 dengan mengunakan SPSS Versi 20.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.

Tabel 4.11

Analisis Deskriptif Pretest

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

kelompok_eksperimen 24 59.00 93.00 74.8750 8.38380

kelompok_kontrol 34 59.00 96.00 77.9118 8.67378

Valid N (listwise) 24

Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan nilai minimum kelompok

eksperimen SDN Pakopen 02 adalah 59.00 nilai maksimum 93.00, rata-rata

nilai 74.8750 dan standar diviasi adalah 8.38380. Untuk kelas kontrol SDN

Panjang 04, nilai minumum adalah 59,00 nilai maksimum 96,00 nilai rata-rata

adalah 77.9118 dan standar deviasinya sebesar 8.67378.

4.2.3.2. Analisis Deskriptif Posttest

Analisis deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen SDN Pakopen 02

dan kelas kontrol SDN Panjang 04 dengan mengunakan SPSS Versi 20.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.12

Analisis Deskriptif Posttest

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

kelompok_eksperimen 24 73.00 100.00 86.5000 7.19299

kelompok_kontrol 34 63.00 93.00 80.1471 7.51617

Valid N (listwise) 24

Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan nilai minimum kelompok

eksperimen SDN Pakopen 02 adalah 73.00 nilai maksimum 100.00, rata-rata

nilai 86.50 dan standar diviasi adalah 7.19299. Untuk kelas kontrol SDN

Panjang 04, nilai minumum adalah 63,00 nilai maksimum 93,00 nilai rata-rata

adalah 80.1471 dan standar deviasinya sebesar 7.51617.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

47

Distribusi frekuensi ketuntasan belajar pretest pada kelas eksperimen atau

SDN Pakopen 02 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen atau SDN Pakopen 02

No Interval Eksperimen Pretes

Frekuensi Persentase

1. 59-64 2 8,33%

2. 65-70 7 29,17%

3. 71-76 4 16,67%

4. 77-82 7 29,17%

5. 83-88 2 8,33%

6 89-94 2 8,33%

Jumlah 24 100%

Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa hasil pretes kelas eksperimen,

persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Pakopen 02

Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 65 sampai 70

dan 77 sampai 82 dengan persentase 29,17% diperoleh masing-masing 7

siswa. Skor interval 71 sampai 76 dengan persentase 16,67% diperoleh 4

siswa. Skor interval 59 sampai 64, 83 sampai 88, dan 89 sampai 94 dengan

persentase 8,33% diperoleh masing-masing 2 siswa.

Distribusi frekuensi ketuntasan belajar pretest pada kelas kontrol atau

SDN Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini.

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol atau SDN Panjang 04

No Interval Eksperimen Pretes

Frekuensi Persentase

1. 59-64 1 2.94%

2. 65-70 9 26.47%

3. 71-76 3 8.82%

4. 77-82 9 26.47%

5. 83-88 7 20.59%

6 89-94 4 11.76%

7 95-100 1 2.94%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hasil pretes kelas kontrol,

persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Panjang 04

Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 65 sampai 70

dan 77 sampai 82 dengan persentase 26,47% diperoleh masing-masing 9

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

48

siswa. Skor interval 83 sampai 88 dengan persentase 20,59% diperoleh 7

siswa. Skor interval 89 sampai 94 dengan persentase 11,76% diperoleh 4

siswa. Skor interval 71 sampai 76 dengan persentase 8,82% diperoleh 3 siswa.

Skor interval 59 sampai 64 dan 95 sampai 100 dengan persentase 11,76%

diperoleh masing-masing 1 siswa.

Distribusi frekuensi ketuntasan belajar postest pada kelas eksperimen atau

SDN Pakopen 02 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen atau SDN Pakopen 02

No Interval Eksperimen Pretes

Frekuensi Persentase

1. 73-78 4 16.67% 2. 79-84 4 16.67% 3. 85-90 8 33.33% 4. 91-96 7 29.17% 5. 97-100 1 4.17%

Jumlah 24 100%

Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa hasil posttes kelas eksperimen,

persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Pakopen 02

Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 85 sampai 90

dengan persentase 33,33% diperoleh 8 siswa. Skor interval 91 sampai 96

dengan persentase 29,17% diperoleh 7 siswa. Skor interval 73 sampai 78 dan

interval 79 sampai 84 dengan persentase 16,67% diperoleh masing-masing 4

siswa. Skor interval 97 sampai 100 dengan persentase 4,17% diperoleh 1

siswa.

Berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa seluruh siswa yang

dijadikan subjek dalam penelitian ini mendapatkan nilai > 70, berdasarkan

kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya mata pelajaran matematika di

SDN Pakopen 02 adalah ≥ 70. Sehingga dapat disimpulkan semua siswa

dalam kelas eksperimen tuntas dalam mengikuti pembelajaran matematika

pokok bahasan kesebangunan dan simetri.

Distribusi frekuensi ketuntasan belajar postest pada kelas kontrol atau

SDN Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

49

Tabel 4.16

Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol atau SDN Panjang 04

No Interval Eksperimen Pretes

Frekuensi Persentase

1. 63-68 1 2.94%

1. 69-74 8 23.53%

2. 75-80 5 14.71%

3. 81-86 15 44.12%

4. 87-92 2 5.88%

5. 93-98 3 8.82%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa hasil posttes kelas kontrol,

persentase yang paling banyak diperoleh oleh siswa kelas V SDN Panjang 04

Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang yaitu skor interval 81 sampai 86

dengan persentase 44,12% diperoleh 15 siswa. Skor interval 69 sampai 74

dengan persentase 23,53% diperoleh 8 siswa. Skor interval 75 sampai 80

dengan persentase 14,71% diperoleh 5 siswa. Skor interval 93 sampai 98

dengan persentase 8,82% diperoleh 3 siswa. Skor interval 87 sampai 92

dengan persentase 5,88% diperoleh 2 siswa. Skor interval 63 sampai 68

dengan persentase 2,94% diperoleh 1 siswa.

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa seluruh siswa yang

dijadikan subjek dalam penelitian ini mendapatkan nilai yang bervariasi.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) khususnya mata pelajaran

matematika di SDN Panjang 04 adalah ≥ 70, maka dapat disimpulkan siswa

yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran matematika pokok bahasan

kesebangunan dan simetri ada 5 orang siswa atau 14,71%.

Kondisi posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan dalam

bentuk grafik akan berbentuk seperti grafik berikut.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

50

Grafik 4.1

Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol

Dari grafik 4.1 di atas dapat dilihat pada kelas eksperimen semua siswa

yang dijadikan sampel tuntas dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan kelas

kontrol terdapat 14,71% dari jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti

pembelajaran.

4.2.4 Analisis Uji Normalitas

4.2.4.1 Analisis Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik tests of

normality. Uji ini bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisa

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pretest dapat dilihat pada

Tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17

Normalitas Pretest Tests of Normality

Metode Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

kelompok eksperimen .158 24 .123 .952 24 .300

kelompok control .146 34 .064 .951 34 .128

a. Lilliefors Significance Correction

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Eksperimen Kontrol

Tuntas

Tidak tuntas

0%

85,29%

14,71%

100%

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

51

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai pretest kelas

eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal dengan melihat Sig.

Kolmogorov-Smirnova ˃ 0,05. Variabel pertama atau kelompok eksperimen

nilai Sig. Kolmogorov-Smirnova adalah 0,158 sedangkan untuk variabel kedua

atau kelompok kontrol nilai Sig. Kolmogorov-Smirnova adalah 0,064. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik normalitas berikut.

Grafik 4.2

Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Grafik 4.3

Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

52

4.2.4.2 Analisis Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One Sample

Kolmogorv Smirnov. Uji ini bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisis

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas posttest dapat dilihat pada

tabel 4.18 berikut.

Tabel 4.18

Normalitas Posttest Tests of Normality

Metode Kolmogorov-

Smirnova

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

kelompok eksperimen ,150 24 ,171 ,954 24 ,323

kelompok control ,133 34 ,132 ,955 34 ,172

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai posttest kelas

eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal dengan melihat Sig.

Kolmogorov-Smirnova ˃ 0,05. Variabel pertama atau kelompok eksperimen

nilai Sig. Kolmogorov-Smirnova adalah 0,171 sedangkan untuk variabel kedua

atau kelompok kontrol nilai Sig. Kolmogorov-Smirnova adalah 0,132. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik normalitas berikut.

Grafik 4.4

Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

53

Grafik 4.5

Normalitas Posttest Kelas Kontrol

4.2.5 Analisis Uji Hamogenitas

4.2.5.1 Analisis Uji Homogenitas Pretest

Peneliti melakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel

yang dijadikan subyek penelitian tersebut memiliki variansi yang sama atau

tidak sebagai syarat untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut. Hasil dari uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut.

Tabel 4.19

Hasil Uji Homogenitas Pretest Levene's Test of Equality of Error Variances

a

Dependent Variable: nilai

F df1 df2 Sig.

.017 1 56 .896

Tests the null hypothesis that the error variance of

the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + metode

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui homogenitas pretest SDN Pakopen

02 dan Panjang 04 pada Sig. bernilai 0.896 > 0,05. Hal ini menunjukkan tidak

adanya perbedaan variansi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua kelompok adalah

homogen sehingga penelitian dapat dilaksanakan.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

54

4.2.5.2 Analisis Uji Homogenitas Posttest

Setelah mendapatkan hasil bahwa kedua kelompok homogen kemudian

dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode Make A Match yang

dikombinasikan dengan teori Dienes. Uji homogenitas Posttest mempunyai

tujuan jika nilai Sig. ˃ 0,05 maka uji t menggunakan Equal Variances

Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika nilai Sig ˂ 0,05 menggunakan

Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Hasil dari uji

homogenitas ditunjukkan pada tabel 4.20 berikut.

Tabel 4.20

Hasil Uji Homogenitas Posttest Levene's Test of Equality of Error Variances

a

Dependent Variable: nilai

F df1 df2 Sig.

.002 1 56 .961

Tests the null hypothesis that the error variance of

the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + metode

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui homogenitas posttest SDN

Pakopen 02 dan Panjang 04 pada Sig bernilai 0,961 ˃ 0,05. Hal ini

menunjukkan tidak adanya perbedaan dengan melihat nilai Sig. ˃ 0,05,

sehingga untuk pengujian t-test menggunakan Equal variances assumed.

4.2.6 Analisis Uji Hipotesis

Uji beda rata-rata (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan

hasil belajar matematika siswa kelas V menggunakan metode Make A Match

yang dikombinasikan dengan teori Dienes dan konvensional. Hasil uji beda

rata-rata (Independent Samples T Test) menggunakan Equal variances

assumed karena nilai Sig. ˃ 0,05. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

4.21 berikut.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

55

Tabel 4.21

Hasil Uji Hipotesis

NILAI

Equal

Variances

Assumed

Equal

Variances

Not

Assumed

Levene’s Test

for Equality of

Variances

F.

Sig.

0,002

0,961

t-test for

Equality of

Means

T

df

Sig (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of

Lower

Upper

3,227

56

0,002

6,35294

1,96892

2,40872

10,29716

3,252

51,001

0,002

6,35294

1,95380

2,43052

10,27537

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat hasil (Uji Levene’s ) hitung F sebesar

0,002 dengan signifikansi 0,961 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dikatakan kedua populasi

homogen. Pengujian hipotesis di uji beda t-test menggunakan equal variances

assumed. Pada tabel 4.20 dapat dilihat nilai t adalah 3,227 dengan

probabilitas signifikansinya 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

matematika siswa kelas V mengunakan metode pembelajaran Make A Match

yang dikombinasikan dengan teori permainan Dienes dan metode

konvensional. Perbedaan rata-rata kedua populasi sebsar 6,35294. Setelah itu,

maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis uji hipotesis.

Setelah mendapat hasil dari langkah diatas maka analisis hipotesisnya

adalah:

a. H0 : μeksperimen = μkontrol

Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas V menggunakan

metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes di SDN

Pakopen 02 dan konvensional di SDN Panjang 04.

b. H1 : μeksperimen ≠ μkontrol

Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran

matematika siswa kelas V menggunakan metode Make A Match yang

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

56

dikombinasikan dengan teori Dienes di SDN Pakopen 02 dan metode

pembelajaran konvensional di SDN Panjang 04.

Berdasar hasil hitungan diperoleh sig. 0,002 < 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya ada perbedaan

signifikan hasil belajar matematiaka siswa kelas V menggunakan metode

Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes dan pembelajaran

konvensional. Hasil belajar matematika yang menggunakan metode

pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes lebih

baik dari hasil belajar matematika yang menggunakan metode pembelajaran

konvensional.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Rata-rata nilai pretes siswa SDN Pakopen 02 sebagai kelas eksperiman

pada mata pelajaran matematika mencapai 74,875, termasuk dalam kategori

cukup dan masih jauh dari kriteria baik. Rata-rata nilai siswa SDN panjang 04

sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran matematika mencapai 77,911

termasuk dalam kategori cukup namun sudah mendekati pencapaian kriteria

baik.

Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SDN Pakopen 02 sebagai kelas

eksperimen setelah melakukan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes pada

mata pelajaran matematika mencapai 86,5 termasuk kategori baik dan sudah

mendekati kriteria sangat baik. SDN Panjang 04 sebagai kelas kontrol rata-

rata hasil belajar dengan metode pembelajaran konvensional mencapai 80,1

termasuk dalam kategori baik namun belum mendekati kriteria sangat baik.

Berdasarkan uji hipotesis hasil perhitungan tes akhir (Post-test) t-hitung

menunjukkan 3,227 dengan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05, artinya

terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata antara kelas eksperimen

(treatment) dengan kelas kontrol (non treatment).

Rata-rata hasil tes akhir (Post-test) pada kelas eksperimen adalah 86,5,

sedangkan kelas kontrol sebesar 80,1471, dengan demikian nilai rata-rata tes

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/4/T1_292010286_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini berisi analisis instrumen

57

akhir (Post-test) kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan

metode pembelajaran yang dikombinasikan dengan teori Dienes lebih baik

dari pada kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan dengan metode ceramah

atau konvensional. Nilai tes akhir (Post-test) kelas eksperimen dapat dikatakan

lebih baik dari pada kelas kontrol, karena adanya perbedaan rata-rata nilai

kelas eksperimnen yaitu sebesar 86,5 dan kelas kontrol 80,1471.

Dalam pembelajaran menggunakan metode Make A Match yang

dikombinasikan dengan teori Dienes, siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam

pembelajaran. Siswa terlihat antusias dan berlomba-lomba dalam menjawab

soal-soal yang tertera pada kartu pembelajaran. Ini disebabkan karena dalam

merancang pembelajaran mempertimbangkan tingkat perkembangan siswa

dengan mendesain pembelajaran dalam permainan serta kelebihan Make A

Match menurut Ramadhan (2008) menyatakan bahwa “salah satu keunggulan

metode Make A Match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar

mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Biyono

(2012) yang menunjukkan bahwa penerpapan Make A Match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Madugowongjati 02 Kecamatan

Grinsing Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil peningkatan yang didapat setelah penelitian ini, pembelajaran

matematika untuk kedepannya atau masa yang akan datang diharapkan dapat

lebih menggali dan mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran

karena dengan kemampuan ini siswa dapat menerapkan pengetahuannya untuk

masalah yang lebih kompleks atau pun pada taraf berfikir yang lebih tinggi.