42
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melakukan penelitian di kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01, peneliti mengamati bagaimana proses pembelajaran dikelas. Pada saat pembelajaran metode yang digunakan hanya metode ceramah, tanya jawab dan jarang sekali melibatkan siswa untuk melakukan praktek. Oleh karena itu siswa kurang bersemangat, mengantuk, dan kurang fokus dalam mengikuti pelajaran karena siswa hanya menjawab dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Untuk mata pelajaran matematika sendiri, pembelajaran yang menggunakan metode ceramah sebenarnya sudah sangat kurang cocok, karena kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa baru dapat dilatih ketika siswa melakukan aktivitas dengan senang hati dan terlibat langsung dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga serta dengan mendesain game adalah solusi terbaik untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode ceramah yang begitu konvensional sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga hasil ulangan harian siswa tergolong rendah. Hal ini dapat terbukti pada saat peneliti mengamati kondisi pra siklus yaitu dari 38 siswa, hanya 31,6% atau 12 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM (65), sedangkan sebagian besar siswa (68,4%) atau 26 siswa lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM (65). Pada Tabel 4.1 disajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian di kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01,

peneliti mengamati bagaimana proses pembelajaran dikelas. Pada saat

pembelajaran metode yang digunakan hanya metode ceramah, tanya jawab dan

jarang sekali melibatkan siswa untuk melakukan praktek. Oleh karena itu siswa

kurang bersemangat, mengantuk, dan kurang fokus dalam mengikuti pelajaran

karena siswa hanya menjawab dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru.

Untuk mata pelajaran matematika sendiri, pembelajaran yang

menggunakan metode ceramah sebenarnya sudah sangat kurang cocok, karena

kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa baru dapat dilatih ketika siswa

melakukan aktivitas dengan senang hati dan terlibat langsung dalam

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga serta dengan mendesain game

adalah solusi terbaik untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Metode ceramah yang begitu konvensional sangat mempengaruhi hasil

belajar siswa, sehingga hasil ulangan harian siswa tergolong rendah. Hal ini

dapat terbukti pada saat peneliti mengamati kondisi pra siklus yaitu dari 38

siswa, hanya 31,6% atau 12 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

(65), sedangkan sebagian besar siswa (68,4%) atau 26 siswa lainnya

mendapatkan nilai di bawah KKM (65). Pada Tabel 4.1 disajikan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

52

Tabel 4.1

Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga

Tahun ajaran 2016/2017

Kondisi Awal

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase(%)

1 <45 9 23,7

2 45-54 10 26,3

3 55-64 7 18,4

4 65-74 9 23,7

5 75-84 3 7,9

Jumlah 38 100

Nilai Rata-rata 56,7

Nilai Tertinggi 83

Nilai Terendah 40

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi,

persentase, perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai terendah.

Dalam distribusi frekuensi nilai pada kondisi awal, perolehan nilai siswa dibagi

ke dalam 5 rentang nilai. Pembagian ke dalam 5 rentang nilai ini bermaksud agar

gaps atau selisih antar angka tetap konsisten atau tidak berubah-ubah.

Pada rentang nilai <45 diperoleh oleh 9 siswa (23,7%).Kemudian pada

rentang 45-54, diperoleh oleh 10 siswa (26,3%). Pada rentang 55-64, diperoleh

oleh 7 siswa (18,4%). Sedangkan pada rentang 65-74, diperoleh oleh 9 siswa

(23,7%). Selanjutnya, pada rentang 75-84, diperoleh oleh hanya 3 siswa dengan

presentase hanya 7,9%. Pada kondisi awal, nilai rata-rata yang diperoleh siswa

kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 1 adalah 56,7 dengan nilai tertinggi 83 dan

nilai terendah 40. Berdasarkan Tabel 4.1 nilai mata pelajaran matematika pada

kondisi awal digambarkan dalam Gambar 4.1.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

53

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Perolehan Nilai Mata Pelajaran Matematika

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01

Tahun Pelajaran 2016/2017

Kondisi Awal

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥65) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas.

Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat disajikan dalam

Tabel 4.2:

Tabel 4.2

Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No Ketuntasan Belajar Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase(%)

1 Tuntas ≥ 65 12 31,6

2 Belum Tuntas < 65 26 68,4

Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.2, maka dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang

tuntas adalah 12 siswa atau mencapai 31,6%. Sedangkan untuk siswa yang

belum tuntas adalah 26 siswa atau mencapai 68,4%. Ketuntasan belajar disajikan

dalam Gambar 4.2:

0123456789

10

<45 45-54 55-64 65-74 75-84

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

54

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar

Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01

Tahun Ajaran 2016/2017

Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar Matematika yang masih rendah, maka peneliti

merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran Matematika dengan

menerapkan pembelajaran yang menggunakan alat peraga garis bilangan dan

manik-manik untuk melakukan perbaikan terhadap hasil belajar siswa khususnya

pada materi operasi hitung bilangan bulat. Upaya perbaikan dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar pada mata pelajaran matematika

melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu

malalui siklus 1 dan siklus 2.

4.1.1. Distribusi Frekuensi Nilai Tes pada Pra Siklus

Berdasarkan tabel 4.1, nilai tes menunjukkan kurang efektifnya

pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan alat peraga. Hal ini dapat

diketahui dari rentang perbedaan nilai terendah sebesar ≤45 dan nilai tertinggi

>84, sedangkan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 56,7. Ketuntasan

belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 31,6% Atau 12 orang siswa dari 38

total siswa.

32%

68%

persentase

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

55

4.2 . Deskripsi Hasil Siklus I

Penelitian siklus I pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 7

Agustus 2016 dengan pokok bahasan Operasi Hitung Bilangan dengan rincian

sebagai berikut :

4.2.1. Perencanaan

Persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum melakukan pembelajaran

baik pada siklus I maupun siklus II adalah mempersiapkan

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2. Sarana dan alat pembelajaran

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

1. Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Awal

Pertemuan pertama ini dilaksanakan dua jam pelajaran dengan durasi

waktu 1 kali tatap muka. Alokasi waktunya 2 jam pelajaran selama 70

menit. Untuk mengawali pelajaran, pertama-tama guru mengucapkan

salam, menanyakan kabar siswa dan tidak lupa memperkenalkan diri,

mengajak siswa berdoa, memeriksa kehadiran siswa serta memeriksa

kesiapan belajar siswa, setelah itu guru menyampaikan materi pokok yang

akan dipelajari pada saat pembelajaran, langkah-langkah pembelajaan dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Ketika hendak membuka pembelajaran guru menyampaikan

apersepsi; 2 buah mangga tambah 3 buah mangga berapa anak-anak?

Setelah dijawab anak-anak secara kompak, uru menyampaikan tujuan

mempelajari penjumlahan dan pengurangan serta hubungannya dengan

aktivitas manusia sehari-hari.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

56

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, guru memberikan gambaran umum mengenai

operasi hitung bilangan bulat. Seperti “jika ayah Toni memiliki 5 ekor

kambing dan Ayah Reza memiliki 4 ekor kambing. Ada berapa ekorkah

semua kambing?” Siswa dengan bersemangat menjawab ada 9 ekor

kambingg. Setelah dijawab, guru menjelaskan bahwa manusia selalu

melakukan penjumlahan dan pengurangan dalam melakukan aktivitas

sehari-hari, hanya saja, sering tidak disadari.

Guru meminta siswa membentuk kelompok yang masing-masing

harus terdiri dari 6-7orang, setelah siswa membentuk kelompok, guru

menerangkan apa saja yang akan dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok.

Setelah mengulas pertanyaan, guru bertanya kembali mengenai apa

yang telah diketahui siswa tentang bilangan positif dan negatif. Ada

siswa yang bingung dan ada yang langsung menanggapi. Setelah melihat

reaksi siswa guru langsung memberikan gambaran mengenai bilangan

positif dan negatif dengan menggunakan konsep “memberi dan

pinjaman” maksudnya adalah, jika pernyataan menggunakan kata

memberi dan menanyakan jumlah, maka operasi hitung adalah

penjumlahan, sebaliknya, jika pernyataan guru adalah pinjaman dan

menanyakan sisa, maka operasi hitung adalah pengurangan. Dalam

menggunakan manik-manik, siswa harus mengerti dengan kedua istilah,

yaitu memberi dan pinjaman. Memberi sama artinya dengan

menggabungkan sementara pinjaman sama artinya dengan pemisahan.

Setelah siswa cukup jelas dengan manik-manik, guru menunjukkan

gambar garis bilangan. Guru hanya menyampaikan bahwa, tips

menggunakan garis bilangan adalah jika operasi hitung penjumlahan arah

objeknya ke kanan, sebaliknya jika operasi hitung pengurangan maka

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

57

arahnya ke kiri. Namun sebelum belajar menggunakan garis bilangan

guru meminta dengan sengaja siswa yang menuliskan letak suatu

bilangan pada garis bilangan yang telah disiapkan. Guru mengamati

apakah ada kesulitan bagi siswa untuk menuliskan bilangan pada garis

bilangan, dan ternyata beberapa siswa kesulitan menuliskan letak suatu

bilangan pada garis bilangan. Guru menjelaskan bahwa langkah yang

harus ditempuh untuk bisa mengerti konsep garis bilangan harus

mengetahui terlebih dahulu cara menuliskan letak bilangan garis

bilangan. Setelah berhasil memberikan solusi bagi siswa yang kesulitan,

guru langsung memberikan beberapa contoh soal, yang harus

diselesaikan pada papan tulis.

Siswa berlomba untuk mendapatkan kesempatan menjawab

pertanyaan yang guru sediakan, walaupun masih ada yang belum tepat,

baik dalam menggunakan garis bilangan dan manik-manik. Dari sepuluh

soal yang tidak terjawab dengan benar hanya 3 soal saja. Dengan

pemahaman siswa yang sebagian besar sudah mengerti, guru

memberikan LKS kepada kelompok dan meminta siswa melakukan

diskusi mengenai apa saja aktivitas yang melibatkan bilangan bulat.

Ketika selesai diskusi, guru melakukan evaluasi terhadap proses

belajar mengajar. Guru meminta siswa menuliskan kesulitan belajar

menggunakan alat peraga garis bilangan dan manik-manik.

Contoh soal penjumlahan bilangan bulat positif; 2-5=.

Posisi awal

Posisi akhir

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

58

Operasi hitung adalah tanda negatif (-), maka arah siswa adalah ke

belakang bilangan 0 sebanyak 5 kali. Jadi 2-5= -3.

-3 + 9 =

Karena operasi hitung adalah -3+9, maka bola diletakkan pada -3

di garis bilangan dan operasi hitung penjumlahan maka arah bola

adalahmenuju angka bilangan bulat positif sebanyak 9 kali, jadi hasil

operasi hitung -3+9 adalah 6.

Penggunaan manik-manik pada materi operasi hitung bilangan

bulat adalah dengan pendekatan himpunan. Definisi himpunan dalam

matematika sendiri adalah anggota dari bilangan sejenis, dalam

mempelajari himpunan terdapat proses pemisahan dan penggabungan

yang masing masing merupakan himpunan manik-manik negatif dan

himpunan manik-manik positif, Sedangkan yang tidak mempunyai

pasangan saat menghimpun manik-manik adalah hasil dari operasi hitung

bilangan.

Sebelum melakukan pengajaran menggunakan manik-manik, guru

terlebih dahulu memperkenalkan kepada siswa bahwa yang kita anggap

bilangan negatif adalah manik-manik berwarna merah, sedangkan manik-

manik berwarna hijau adalah manik-manik bilangan positif. Dalam

menggunakan manik-manik, proses penggabungan dapat diartikan pada

operasi hitung penjumlahan, sementara pemisahan adalah operasi hitung

Posisi awal Posisi akhir

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

59

pengurangan. Hal terpenting dalam menggunakan alat peraga memancing

kemampuan siswa untuk mengabstraksi objek-objek konkret.

-3 + 6 = 3

Dari contoh soal diatas, dapat diketahui bahwa ada tiga jumlah

manik-manik hijau yang berarti manik-manik bilangan positif yang tidak

mempunyai anggota dan merupakan hasil operasi hitung bilangan.

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tugas sebagai tindak lanjut

dan penilaian. Untuk mengetahui perkembangan pemahaman siswa guru

mengoreksi pekerjaan siswa. Setelah mengoreksi guru mengetahui masih

sebagian besar belum begitu mengerti dengan penjelasan guru, tetapi untuk

melanjutkan guru belum bisa karena alokasi waktu, guru hanya

menyimpulkan bahwa pembelajan berjalan sesuai rencana, walaupun

masih banyak siswa yang kurang paham. Untuk meninggalkan kelas, guru

menyampaikan salam.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama

No . Indikator

Butir

pengamatan

Hasil Observasi

ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2

2. Kegiatan Awal 4 3 1

3. Kegiatan Inti 12 11 1

4. Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 21

Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dianalisis bahwa dari empat indikator

kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kegiatan yang belum dilakukan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

60

oleh guru. Dari keseluruhan 21 butir pengamatan, 18 butir pengamatan

sudah terlaksana dan terdapat hanya 3 butir pengamatan yang tidak

terlaksana. Hasil pengamatan kegiatan guru secara umum sudah terlaksana

dengan baik sesuai dengan langkah-langkah menggunakan alat peraga

garis bilangan dan manik-manik, namun walaupun demikian, masih

terdapat beberapa kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pertemuan pertama.

Kegiatan guru yang belum dilakukan antara lain terdapat dalam

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan

pendahuluan, terdapat 1 kegiatan yang tidak dilakukan guru yaitu guru

tidak menyampaikan motivasi belajar kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru tidak menjelaskan tentang kegiatan apa saja

yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok. Pada kegiatan penutup,

guru tidak menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan

hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa catatan yang

dituliskan oleh pengamat, yaitu harus lebih tenang lagi dalam membukan

pembelajaran, sementara untuk kegiatan inti guru harus memberikan

penjelasan secara jelas kepada siswa tentang apa yang seharusnya

dilakukan siswa dalam kelompok dan dalam mengakhiri pembelajaran

harus mengingatkan kepada siswa tentang rencana pembelajaran

berikutnya.

2. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, observasi dilakukan oleh peneliti dengan

mengisi lembar observasi kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran menggunakan alat peraga garis bilangan dan manik-manik.

Kegiatan observasi bertujuan untuk memeriksa terlaksananya pembelajaran

menggunakan alat peraga dengan optimal. Hasil dari analisis lembar observasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

61

terhadap kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

menggunakan alat peraga secara rinci disajikan dalam Tabel 4.4:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan kedua

No

.

Indikator Butir

pengamatan

Hasil Observasi

Ya Tidak

1. Pra pembelajaran 2 2

2. Kegiatan Awal 4 4

3. Kegiatan Inti 12 11 1

4. Kegiatan Penutup 3 2 1

Jumlah 21

Berdasarkan Tabel 4.4, dari keseluruhan 21 butir pengamatan, 19 butir

pengamatan sudah terlaksana dan terdapat 2 butir pengamatan yang belum

terlaksana. Hasil pengamatan kegiatan guru secara umum sudah terlaksana

dengan baik sesuai dan sesuai dengan langkah-langkah menggunakan alat

peraga garis bilangan dan manik-manik, namun masih terdapat beberapa

kegiatan guru yang tidak terlaksana sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) pada pertemuan kedua.

Kegiatan guru yang belum dilakukan antara lain terdapat dalam

kegiatan kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, guru tidak

menjelaskan tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan siswa di dalam

kelompok, sedangkan pada kegiatan penutup, guru tidak menyampaikan

salam untuk mengakhiri pembelajaran sesperti yang seharusnya. Berdasarkan

hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat beberapa catatan yang

dituliskan oleh pengamat, yaitu pada kegiatan inti guru harus memberikan

penjelasan secara jelas kepada siswa tentang apa yang seharusnya dilakukan

siswa dalam kelompok dan dalam mengakhiri pembelajaran harus

menyampaikan salam sebagai bukti bahwa kelas telas selesai. Analisis hasil

belajar matemtika siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.5:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

62

Tabel 4.5

Nilai Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinanngun 01

Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus 1

No. Interval nilai siklus

Jumlah siswa Persentase (%)

1. 45-54 2 5,3

2. 55-64 11 28,9

3. 65-74 18 47,4

4. 75-84 4 10,5

5. 85-94 3 7,9

Total 38 100

Nilai tertinggi 93

Nilai rata-rata 67,5

Nilai terendah 50

Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dikaji tentang rentang nilai, frekuensi,

persentase dan juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan juga nilai

terendah. Dalam distribusi frekuensi nilai pada siklus 1, perolehan nilai siswa

dibagi ke dalam 5 rentang nilai, jika dibandingkan dengan pra siklus rentang

nilai pada siklus I sengaja dibuat lebih tinggi, yakni 85-94, dengan alasan 3

orang siswa sudah mampu mencapai nilai >84, yang pada pra siklus nilai

tertinggi hanya mencapai 83. Terdapat 2 siswa (5,3%) yang memperoleh nilai

pada rentang 45-54, sedangkan 11 siswa(28,9%) memperoleh nilai pada

rentang 55-64, Selanjutnya, terdapat 18 siswa (47,4%) yang memperoleh nilai

pada rentang 65-74 dan pada rentang nilai 75-84 diperoleh oleh 4 siswa

(10,5%), sementara 3 orang siswa (7,9%) meperoleh nilai pada rentang 85-94.

Pada siklus 1, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 67,5 dengan nilai

tertinggi 93 dan nilai terendah 50.

Berdasarkan tabel nilai mata pelajaran Matematika pada siklus 1 maka

dapat digambarkan dalam Diagram Batang pada Gambar 4.3:

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

63

Gambar 4.3

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri

Kutowinangun 01 Salatiga

Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus 1

Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥65) maka dapat

dilakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan belum

tuntas. Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dapat disajikan

dalam Tabel 4.6:

Tabel 4.6 Analasis Ketuntasan Belajar Siklus 1

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase(%)

1 Tuntas ≥ 65 25 65,8

2 Belum Tuntas < 65 13 34,2

Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dianalisis bahwa jumlah siswa yang tuntas

adalah 25 siswa atau mencapai 65,8%. Sedangkan untuk siswa yang belum

tuntas adalah 13 siswa atau 34,2%. Ketuntasan belajar disajikan dalam

diagram lingkaran pada Gambar 4.4:

45-54 55-64 65-74 75-84 85-95

Series1 2 11 18 4 3

0123456789

10

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

64

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Ketuntasan BelajarSiswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01

Salattiga Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus

4.2.3. Refleksi Siklus 1

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran siklus 1 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya dilakukan refleksi atas tindakan

pembelajaran siklus 1. Refleksi digunakan sebagai bahan perbaikan dengan

membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan

indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Melalui refleksi, dapat diketahui

manfaat bagi guru dan siswa serta kelebihan dan kekurangan dari tindakan

menggunakan alat peraga dalam mengantarkan materi operasi hitung

bilangan bulat.

Tahap bagi peneliti untuk merangkum secara menyeluruh kegiatan

penelitian yang telah dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung.

Tahap refleksi dilakukan setelah secara keseluruhan pembelajaran

berlangsung, peneliti merefleksikan apa yang telah dilakukan dan apa yang

belum dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran. Peneliti mendiagnosis

sendiri kekurangan serta masalah yang dihadapi selama pembelajaran

0%

66%

34%

persentase

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

65

sementara guru membantu memberikan solusi bagi permasalahanyang

dihadapi peneliti selama mengajar. Tahap refleksi berlangsung 8 Agustus

2016, yakni setelah selesai siklus pertemuan pertama dan kedua siklus ke-I.

Peneliti melihat masih banyak kekurangan dalam menyampaikan

materi pada pertemuan pertama dan kedua, pertemuan pertama guru masih

sangat kaku untuk melakukan tanya jawab dengan siswa, sehingga tidak

sedikit siswa yang enggan mengajukan pertanyaan, selain itu siswa juga

terlalu fokus untuk bermain dengan manik-manik dibandingkan untuk

menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Untuk itu, peneliti yang

berperan sebagai guru berkomitmen bahwa di siklus ke II nanti, peneliti

harus lebih relaks dan memahami kebutuhan siswa, agar siswa mampu

leluasa untuk mengajukan pertanyaan, serta guru juga harus tetap

memantau secara menyeluruh proses pembelajaran berlangsung agar siswa

tidak mempunyai waktu untuk bermain-main dengan manik-manik.

Kelemahan peneliti sebagai guru sudah diketahui untuk itu harapan

peneliti untuk pelaksaan siklus II adalah hasil siswa sudah mampu

mencapai indikator, dengan penampakan wajah yang lebih relaks serta

perhatian penuh kepada siswa.

Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan oleh

peneliti, guru observer dan beberapa siswa kelas 4 SD Negeri

Kutowinangun 01. Dari diskusi yang dilakukan, dapat diketahui manfaat

dari pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan siswa. Guru memperoleh

pengalaman dan wawasan baru dalam pembelajaran, khususnya terhadap

penggunaan alat peraga. Selain itu, guru juga dapat memberikan

kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan

kelompok dan praktik.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

66

Guru bukan lagi objek yang dominan karena hanya sebagai fasilitator

selama pembelajaran berlangsung dan siswalah yang menjadi pusat

pembelajara. Bagi siswa sendiri, siswa merasa tertarik dengan materi yang

dipelajari dengan adanya alat peraga garis bilangan dan manik-manik.

Selain itu, siswa juga mendapat pengalaman belajar baru melalui kegiatan

kelompok yang membuat siswa aktif dalam pembelajaran dan juga belajar

melakukan belajar melakukan penjumlahan menggunakan manik-manik

dan garis bilangan.

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa pada pelaksanaan tindakan siklus

I adalah terdapat 25 siswa yang tuntas (65,8%), yang artinya hasil dari

tindakan belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan

sebesar 80%. Berdasarkan hasil analisis, masih terdapat 13 (34,2%) siswa

yang masih tidak tuntas. Rata-rata hasil belajar yang dicapai sudah

mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu 56,7 menjadi 67,5 setelah

pelaksanaan tindakan pada siklus 1.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada

pertemuan pertama dan kedua, dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa

langkah pembelajaran yang belum dilakukan oleh guru dan siswa. Namun

secara umum pembelajaran sudah berjalan baik sesuai dengan langkah-

langkah kegiatan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajara

(RPP).

Pada pertemuan pertama, beberapa kegiatan guru yang belum

terlaksana antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak

menyampaikan motivasi belajar dan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan

inti, guru tidak melalukan kegiatan membimbing siswa dalam kelompok

akan tugas yang dikerjakan siswa. Pada kegiatan penutup, guru tidak

menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

67

Pada pertemuan kedua, guru melaksanakan pembelajaran dengan lebih

baik dari beberapa kegiatan yang tidak dilakukan pada pertemuan pertama

sudah tampak dilakukan pada pertemuan kedua. Kegiatan guru yang belum

terlaksana antara lain adalah pada kegiatan pendahuluan yaitu guru tidak

memberikan motivasi pada siswa. Pada kegiatan penutup, guru tidak

menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya. Kegiatan siswa dalam

pembelajaran sangat dipengaruhi dengan keterlaksanaan kegiatan guru.

Pada pertemuan pertama, kegiatan siswa yang belum terlaksana adalah pada

kegiatan pendahuluan yaitu siswa tidak menyimak penjelasan guru tentang

tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, siswa terlihat lebih individual

dalam mengerjakan tugas kelompok. Pada kegiatan penutup, siswa tidak

mampu menyelesai tugas yang diembankan guru.

Berdasarkan hasil tindakan pada pelaksanaan siklus I dapat diketahui

beberapa kelebihan dan kekurangan dalam mengajar menggunakan alat

peraga. Kelebihan akan dipertahankan untuk pelaksanaan siklus II,

sedangkan kekurangan akan diperbaiki untuk pelaksanaan siklus II.

Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

a) Kelebihan

1. Penanaman konsep penjumlahan menjadi lebih mudah, karena jika

menggunakan garis bilangan, untuk operasi penjumlahan, siswa cukup

mengarahkan objek ke kanan, sementara untuk operasi pengurangan,

siswa mengarahkan objek ke kiri.

2. Siswa terlihat lebih aktif dalam diskusi kelompok, sehingga bisa

menyelesaikan masalah yang dihadapkan oleh guru.

3. Siswa bebas bertanya mengenai kinerja alat peraga manipulatif.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

68

b) Kekurangan

1. Guru tidak sepenuhnya membimbing siswa dalam kerja kelompok.

2. Guru juga tidak menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran

untuk pertemuan berikutnya.

3. Siswa masih belum begitu mengenal manik-manik untuk melakukan

pembelajaran.

4. Siswa menganggap guru hanya melakukan praktek, sehingga tidak

beggitu menyimak penjelasan guru.

5. Alokasi waktu melebihi yang sudah ditetapkan.

Untuk itu, peneliti yang berperan sebagai guru berkomitmen bahwa di

siklus ke II nanti, peneliti harus lebih relaks dan memahami kebutuhan

siswa, agar siswa mampu leluasa untuk mengajukan pertanyaan, serta guru

juga harus tetap memantau secara menyeluruh proses pembelajaran

berlangsung agar bisa membimbing siswa, sehingga siswa tidak mempunyai

waktu untuk bermain-main dengan manik-manik.

Kelemahan peneliti sebagai guru sudah diketahui dan masalah yang

dihadapi siswa juga sudah sudah diketahui, untuk itu harapan peneliti pada

pelaksaan siklus II adalah hasil siswa sudah mampu mencapai indikator

yang ditetapkan.

4.3. Deskripsi Hasil Siklus 2

Pada subbab siklus 1, akan diuraikan tentang rencana tindakan, pelaksanaan

tindakan, hasil tindakan dan refleksi. Kegiatan pembelajaran pada Siklus 2

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

selama dua kali 35 menit.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

69

4.3.1. Rencana Tindakan

1. Pertemuan pertama

Tahap rencana tindakan menjelaskan tentang perencanaan yang

dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator (guru kelas 4) sebelum

pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga garis

bilangan dan manik-manik. Tahapan perencanaan tindakan Siklus II

merupakan upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus I. Kegiatan

perencanaan yang dilakukan pada pertemuan pertama meliputi penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan alat

peraga. Penyusunan RPP didiskusikan dengan guru kelas 4 terlebih dahulu

sebelum digunakan. Diskusi yang dilakukan meliputi penentuan standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media yang

akan digunakan serta penentuan waktu penelitian sesuai dengan masalah

yang dihadapi pada siklus I.

Berdasarkan RPP yang telah susun, materi pembelajaran yang akan

diajarkan pada pertemuan pertama adalah operasi hitung bilangan bulat

negatif dan penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif. Pada

pertemuan ini, materi yang dibahas adalah menjumlahkan bilangan bulat

positif dengan bilangan negatif serta sebaliknya. Selanjutnya peneliti

menyiapkan perlengkapan pembelajaran yang akan digunakan dalam

kegiatan praktik seperti, manik-manik dan garis bilangan yang telah

dibuat. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi kegiatan

guru.

2. Pertemuan Kedua

Kegiatan perencanaan pada pertemuan kedua adalah tindak lanjut

dari pertemuan pertama, yang membedakan adalah materi yang dipelajari.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

70

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

1. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan mendeskripsikan tentang rincian proses

pelaksanaan tindakan dari kegiatan awal sampai kegiatan penutup.

Rincian pelaksaan tindakan Siklus II sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan

pada tanggal 8 Agustus 2016 dan dilaksanakan sama seperti pada

pertemuan sebelumnya yakni pembelajaran dilakukan oleh peneliti

sendiri dan diamati oleh guru kolaborator. Kegiatan pembelajaran terdiri

dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pra

pembelajaran diawali dengan guru menyiapkan ruang, alat dan media

pembelajaran. Siswa menyiapkan perlengakapan pembelajaran. Setelah

itu guru mengatur siswa untuk menempati tempat duduknya masing-

masing.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk

memimpin doa. Dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi

pada siswa dengan bertanya pada siswa, “Mengapa kita perlu

mempelajari bilangan negatif dan bilangan positif?”. Siswa diberi

kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru. Setelah menyampaikan

apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

mengajak siswa untuk peregangan sendi.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

71

Guru menjelaskan bahwa hari ini akan mempelajari tentang

pengertian hubungan antara bilangan negatif dengan kehidupan sehari-

hari. Dalam kegiatan inti, guru memberikan gambaran umum tentang

materi/topik yang akan dipelajari tentang bilangan bulat negatif. Untuk

mengecek pemahaman siswa, guru mengajukan beberapa pertanyaan

secara lisan dengan menunjuk acak beberapa siswa. Selanjutnya guru

membagi siswa dalam kelompok, guru membagi kelompok secara

heterogen di mana kemampuan siswa dibagi rata dan tidak dikumpulkan

dalam satu kelompok.

Hal ini bertujuan untuk membantu siswa yang lemah dalam belajar.

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi 5-6 kelompok, karena jumlah siswa

kelas 4 ada 38 maka ada 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 7

hingga 8 orang siswa. Guru menjelaskan kegiatan kelompok yang akan

dilakukan yakni di dalam kelompok siswa akan melakukan kerjasama

menyelesaikan pertanyaan mengenai bilangan bulat, baik penjumlahan

maupun pengurangan dan siswa juga harus menggunakan manik-manik

agar pemahaman siswa yang lainnya dalam kelompok bisa bertambah

baik. Guru menyebarkan beberapa kertas tertutup yang berisi pertanyaan-

pertanyaan tentang operasi hitung bilangan hingga puluhan. Guru juga

membagikan lembar kerja kelompok pada masing-masing kelompok

sebelum siswa melakukan mengerjakan tugas kelompok. Setelah itu guru

bersama siswa melaksanakan kegiatan refleksi. Guru bertanya kepada

siswa tentang apa saja pengalaman yang didapat selama pembelajaran.

Guru juga menanyakan kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa

selama menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada lembar kerja

masing-masing kelompok. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan

pengalaman yang didapat serta kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

72

Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang yang telah dipelajari. Setelah itu guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru

menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya serta mengakhiri

pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan

pada tanggal 8 Agustus 2016 dan dilaksanakan sama seperti pada

pertemuan sebelumnya yakni pembelajaran dilakukan oleh peneliti

sendiri dan diamati oleh guru kolaborator. Kegiatan pembelajaran terdiri

dari empat kegiatan yaitu kegiatan pra pembelajaran, kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pra

pembelajaran diawali dengan ketika masuk ke ruang kelas, guru

mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan tidak lupa

memperkenalkan diri, memeriksa kehadiran siswa serta memeriksa

kesiapan belajar siswa.

Pada awal pembelajaran guru bertanya,”apakah yang akan kita

pelajari hari ini?” siswa menjawab dengan bermacam-macam jawaban,

mereka sudah tahu akan mempelajari Matematika hanya materinya saja

yang belum diketahui, guru menegaskan akan melanjutkan materi yang

yang sudah pernah dipelajari.

Kegiatan pendahuluan dimulai dengan guru mengucapkan salam

kepada siswa, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk

memimpin doa, dilanjutkan dengan guru melakukan presensi untuk

memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi

pada siswa dengan bertanya pada siswa, “Mengapa kita perlu

mempelajari bilangan negatif dan bilangan positif?”. Siswa diberi

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

73

kesempatan untuk menjawab pertanyaan guru. Setelah menyampaikan

apersepsi, guru menjelaskan tentang kegiatan dan tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan

mengajak siswa untuk peregangan sendi. Guru menjelaskan bahwa hari

ini akan mempelajari tentang pengertian hubungan antara bilangan

negatif dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam kegiatan inti, Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan

mengenai keterkaitan antara materi sebelumnya, guru menanyakan

sejauh mana pemahaman siswa tehadap materi operasi hitung bilangan

bulat dan pernahkah melakukan penjumlahan bilangan negative

sebelumnya. Guru kembali merencanakan aktivitas yang siswa lakukan

selama menggunakan alat peraga manik-manik. Kali ini siswa harus lebih

memperhatikan penjelasan guru karena, operasi hitung adalah bilangan

negatif dan positif pada satu pertanyaan.

Seperti pada siklus I, guru pernah mengatakan bahwa jika bilangan

negatif arah operasi hitung yang dilakukan adalah ke kiri dan jika positif

ke kanan, siswa harus lebih berhati-hati, karena ada banyak lambing

bilangan yang tentunya membuat konsep terlihat lebih abstrak. Guru

memberikan penjelasan mengenai penjumlahan bilangan positif dengan

bilangan negatif menggunakan garis bilangan.

Guru memberikan contoh soal mengenai penjumlahan dua bilangan

positif hingga puluhan, guru mengingatkan siswa pada materi nilai

tempat untuk bisa melakukan penjumlahan bilangan positif hingga

puluhan setelah itu guru memberikan LKS kepada siswa sebagai tugas

Guru mengecek tugas siswa, guru melakukan evaluasi terhadap proses

belajar mengajar. Guru meminta siswa menuliskan kesulitan belajar

menggunakan alat peraga garis bilangan.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

74

Guru menjelaskan kegiatan kelompok yang akan dilakukan yakni

di dalam kelompok siswa akan melakukan kerjasama menyelesaikan

pertanyaan mengenai bilangan bulat, baik penjumlahan maupun

pengurangan. Guru menyebarkan beberapa kertas tertutup yang berisi

pertanyaan-pertanyaan tentang operasi hitung bilangan hingga puluhan

dan ratusan. Guru juga membagikan lembar kerja kelompok pada

masing-masing kelompok sebelum siswa melakukan mengerjakan tugas

kelompok. Setelah ada kelompok yang lebih dahulu mencapai kotak

terakhir, guru menyelesaikan permainan dan melakukan tanya jawab

dalam pembelajaran bilangan bulat. Setelah itu, guru bersama siswa

melaksanakan kegiatan refleksi. Guru bertanya kepada siswa tentang apa

saja pengalaman yang didapat selama pembelajaran. Guru juga

menanyakan kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa selama

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera pada lembar kerja masing-

masing kelompok. Beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan

pengalaman yang didapat serta kendala atau kesulitan yang dihadapi.

Pada kegiatan penutup, guru memberikan tugas sebagai tindak lanjut

dan penilaian. Untuk mengetahui perkembangan pemahaman siswa guru

mengoreksi pekerjaan siswa. Setelah mengoreksi guru mengetahui masih

sebagian besar belum begitu mengerti dengan penjelasan guru, tetapi

untuk melanjutkan guru belum bisa karena alokasi waktu, guru hanya

menyimpulkan bahwa pembelajan berjalan sesuai rencana, walaupun

masih banyak siswa yang kurang paham. Untuk meninggalkan kelas,

guru menyampaikan salam.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

75

2. Hasil Pengamatan Tindakan

Pada subbab ini, akan diuraikan tentang hasil tindakan pada Siklus II.

Hasil tindakan menguraikan hasil analisis data dari lembar observasi

kegiatan guru dan kegiatan siswa sesuai dengan menggunakan alat peraga

garis bilangan dan manik-manik, hasil minat belajar siswa serta hasil

belajar siswa yang diperoleh dari nilai soal evaluasi yang diberikan pada

pertemuan kedua.

a. Hasil Analisis Lembar Observasi

1. Pertemuan Pertama

Observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan garis bilangan dan manik-manik. Pada

pertemuan pertama, observasi masih dilakukan oleh peneliti sendiri

dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa

sesuai dengan penggunaan alat peraga manipulatif. Hasil dari analisis

lembar observasi terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran pada RPP secara rinci disajikan dalam

Tabel 4.7:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan pertama

No

. Indikator

Butir

pengamatan

Hasil Observasi

ya tidak

1. Pra pembelajaran 2 2

2. Kegiatan Awal 4 4

3. Kegiatan Inti 12 11 1

4. Kegiatan Penutup 3 3

Jumlah 21

Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dianalisis bahwa dari empat

indikator kegiatan pembelajaran yang dijabarkan dalam 21 butir

pengamatan, semuanya telah dilakukan oleh guru. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan baik, guru

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

76

telah melakukan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai yang

tertulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat

catatan yang dituliskan oleh observer yaitu pembelajaran sudah

berlangsung dengan baik. Hal ini terlihat dari semua butir pengamatan

pada lembar observasi telah dilakukan oleh guru selama pembelajaran

berlangsung.

2. Pertemuan Kedua

Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan

melakukan pembelajaran menggunakan garis bilangan dan manik-

manik. Pada pertemuan pertama, observasi masih dilakukan oleh

peneliti sendiri dengan mengisi lembar observasi kegiatan guru dan

kegiatan siswa sesuai dengan pembelajaran menggunakan garis

bilangan dan manik-manik. Hasil dari analisis lembar observasi

terhadap kegiatan guru dan siswa sesuai dengan metode rencana

pelaksanaan secara rinci disajikan dalam Tabel 4.8:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 2 Pertemuan Kedua

No

. Indikator

Butir

pengamatan

Hasil Observasi

ya tidak

1. Pra pembelajaran 2 2

2. Kegiatan Awal 4 4

3. Kegiatan Inti 12 12

4. Kegiatan Penutup 3 2

Jumlah 21

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat ditarik analisis bahwa dari empat

indikator kegiatan pembelajaran yang dijabarkan dalam 21 butir

pengamatan, semuanya telah dilakukan oleh guru. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan baik, guru

telah melakukan semua langkah-langkah pembelajaran sesuai yang

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

77

tertulis dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan

hasil lembar observasi kegiatan guru, terdapat catatan yang dituliskan

oleh observer yaitu pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Hal

ini terlihat dari semua butir pengamatan pada lembar observasi telah

dilakukan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

Analisis hasil belajar matematika siswa pada siklus 2 diperoleh

dari nilai soal evaluasi yang dikerjakan siswa pada pertemuan kedua.

Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal.

Nilai siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh

kemudian mengubahnya menjadi nilai akhir. Hasil dari analisis hasil

belajar siswa secara rinci disajikan dalam Tabel 4.9:

Tabel 4.9 Nilai Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinanngun 01

Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus 2

No. Interval nilai Siklus 2

Jumlah siswa Persentase (%)

˂65 2 5,3

3. 65-74 6 15,8

4. 75-84 12 31,6

5. 85-94 14 36,8

>95 4 10,5

Total 38 100

Nilai tertinggi 100

Nilai rata-rata 83,1

Nilai terendah 57

Berdasarkan tabel 4.9, distribusi frekuensi nilai mata pelajaran

matematika pada Siklus II, maka dapat dikaji tentang rentang nilai,

frekuensi, persentase dan juga perolehan nilai rata-rata, nilai tertinggi

dan juga nilai terendah. Perbandingan rentang pada pra siklus, siklus I

dan siklus II terus mengalami peningkatan, hal ini dilakukan karena

hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

78

terus mengalami peningkatan seiring dilakukannya pembelajaran

menggunakan alat peraga garis bilangan dan manik-manik.

Berdasarkan Tabel 4.9, terdapat 2 orang siswa (5,3%) yang masih

belum tuntas, sementara yang lainnya telah tuntas. 6 orang siswa

(15,8%) memperoleh nilai pada rentang 65-74, kemudian siswa yang

memperoleh nilai pada rentang 75-84 adalah 12 orang siswa (31,6%),

selanjutnya terdapat 14 orang siswa (36,8%) memperoleh nilai pada

rentang 84-94 dan 4 orang siswa (10,5%) sudah mampu mencapai

angka ≥95.

Pada Siklus 2, nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 83,1 dengan

nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 57. Berdasarkan tabel nilai mata

pelajaran matematika pada Siklus 2, maka dapat digambarkan dalam

diagram tabel pada Gambar 4.5:

Gambar 4.5

Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SD Negeri

Kutowinangun 01 Tahun Pelajaran 2016/2017 Siklus 2

<65 65-74 75-84 85-94 >95

Series1 2 6 12 14 4

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

79

Berdarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM≥ 65) maka dapat

dialakukan analisis untuk menentukan jumlah siswa yang tuntas dan

belum tuntas. Analisis ketuntasan hasil belajar siswa pada Siklus 2

dapat disajikan dalam Tabel 4.10:

Tabel 4.10 Analisis Ketuntasan Belajar Siklus 2

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Jumlah Siswa

Frekuensi Presentase(%)

1 Tuntas ≥ 65 36 94.75

2 Belum Tuntas < 65 2 5.25

Jumlah 38 100

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat dianalisis bahwa jumlah

siswa yang tuntas mencapai 94,75% artinya sebagian besar siswa telah

tuntas dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65). Ketutasan

belajar disajikan dalam diagram lingkaran pada gambar 4.6 sebagai

berikut:

Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri

Kutowinangun 01 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017 Siklus 2

0%

95%

5%

Persentase

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

80

4.3.3. Refleksi Siklus 2

Setelah dilakukannya kegiatan pembelajaran Siklus 2 dari pertemuan

pertama dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas tindakan

pembelajaran di Siklus 2. Refleksi dilakukan dengan membandingkan hasil

tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah

ditetapkan. Kegiatan refleksi diadakan dalam bentuk diskusi yang dilakukan

oleh peneliti, guru kolaborator dan siswa kelas 4.

Pada pelaksanaan tindakan Siklus 2, peneliti dan guru kolaborator telah

melakukan berbagai upaya perbaikan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada

siklus 1. Berdasarkan hasil refleksi diketahui bahwa peneliti sudah dapat

menggunakan alat peraga manipulatif dengan sangat efektif sehingga hasil

belajar siswa meningkat tajam. Hal ini tampak pada instrumen penilaian yang

berupa soal tes yang dikerjakan siswa.

Berdasarkan indikator keberhasilan ketuntasan belajar yang telah

ditentukan oleh peneliti yaitu 80%, maka dapat dinyatakan bahwa indikator

keberhasilan telah tercapai karena persentase ketuntasan telah mencapai

94,75%. Untuk perolehan nilai rata-rata belajar secara klasikal telah mencapai

83,1. Hasil tersebut menunjukkan adanya keberhasilan dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinagun 01 pada

pelajaran matematika.

Dari hasil pelaksanaan siklus 2, maka dapat disimpulkan bahwa

permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus 1 dapat diselesaikan

dengan tepat melalui upaya yang direncanakan pada refleksi siklus 1 dan

dilakukan pada Siklus 2. Hasil tindakan yang diperoleh pada Siklus 2 juga

telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

81

4.4. Hasil Analisis Data

Pada bab analisis data, akan diuraikan tentang perbandingan hasil belajar

dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga

pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Melalui perbandingan belajar dan

ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2, maka dapat

diketahui perbedaan dan peningkatan yang ditemukan. Perbandingan ketuntasan

belajar matematika ditunjukan pada Tabel 4.11:

Tabel 4.11 Perbandingan Ketuntasan Belajar Matematika Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan

Belajar

Nilai Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Jumlah (%) Jumlah (%) Jumlah (%)

1. Tuntas ≥ 65 12 31,6 25 65,8 36 94,75

2. Belum Tuntas <65 26 68,4 13 34,2 2 5,25

Jumlah 38 100 38 100 38 100

Nilai Rata-rata 56,8 67,5 83,1

Berdasarkan Tabel 4.11, terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi

awal, siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal, siswa yang tuntas berjumlah 12

siswa (31,6%), sementara siswa yang belum tuntas berjumlah 26 siswa (68,4%).

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus 1, tampak peningkatan jumlah siswa

yang tuntas yaitu dari 12 (31,6%) menjadi 25 orang siswa (65,8%), sedangkan

siswa yang awalnya tidak tuntas 26 (68,4%) turun drastis menjadi hanya 13

siswa (34,2%), walaupun ketuntasan siswa pada siklus 1 telah mengalami

peningkatan, namun secara klasikal, ketuntasan belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu mencapai 80% dari total keseluruhan siswa, untuk itu masih

diperlukan perbaikan pada Siklus 2.

Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas

mencapai 94,75% atau sebagian besar siswa telah tuntas dari Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, dapat diketahui

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

82

bahwa ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai atau berhasil, karena

lebih tinggi dari indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu mencapai 80% dari

total keseluruhan siswa.

Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat

dilihat dalam diagram tabel pada Gambar 4.7:

Gambar 4.7

Diagam Batang Ketuntasan Belajar Matematika Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa selain ketuntasan hasil

belajar klasikal yang meningkat, nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa

juga mengalami peningkatan. Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga pada kondisi

awal, siklus 1 dan Siklus 2 ditunjukan dalam Tabel 4.12:

Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Matematika

Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2

Hasil Tindakan Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Matematika

56,7 67,5 83,1

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas 12 25 36

Tidak tuntas 26 13 2

12

25

36

26

13

2

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Jum

lah

Sis

wa

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

83

Berdasarkan Tabel 4.12, terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar

siswa pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2. Pada kondisi awal, nilai rata-

rata hasil belajar matematika siswa hanya mencapai 56,7%. Setelah dilakukan

tindakan pada siklus 1, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi

67,5%. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus 1, dapat diketahui bahwa

perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa juga belum mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80% dari jumlah keseluruhan siswa

mengalami ketuntasan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan melalui

pelaksanaan tindakan pada siklus II. Setelah melakukan tindakan pada siklus II,

hasil belajar matematika siswa semakin mengalami peningkatan. Nilai rata-rata

hasil belajar matematika siswa pada siklus II mencapai 83,1.

Perbandingan nilai rata-rata hasil belajar Matematika siswa kelas 4 SD

Negeri Kutowinangun 01 pada kondisi awal, siklus 1 dan Siklus 2 dilihat

dalam diagram batang pada Gambar 4.8:

Gambar 4.8

Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Beajar Matematika

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata 62.7 73.25 85.6

0

20

40

60

80

100

Axi

s Ti

tle

Rata-rata

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

84

4.5. Pembahasan

4.5.1. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti

di kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

ditemukan beberapa permasalah yang muncul pada pembelajaran

Matematika. Permasalahan yang ditemukan yaitu terkait dengan

kreativitas guru mengembangkan media dan alat peraga untuk mengajar.

Kondisi tersebut membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.

Hasil dokumentasi awal menunjukkan hasil belajar matematika siswa

masih rendah yaitu kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65).

Data hasil belajar matematika siswa yang diperoleh dari nilai ulangan

harian Semseter I Tahun Ajaran 2016/2017 menunjukkan bahwa dari

keseluruhan jumlah siswa yaitu 38 siswa terdapat 26 siswa (68,4%) yang

belum tuntas dan hanya 12 siswa (31,6%) saja yang tuntas.

Untuk mengatasi permasalahan yang telah dikemukakan maka

diperlukan model pembelajaran yang tepat serta pengembangan alat

peraga dalam pembelajaran matematika dan sesuai dengan karakteristik

pembelajaran matematika. Berdasarkan kondisi yang demikian, maka

peneliti merasa diperlukan adanya tindakan perbaikan sebagai upaya

untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan alat

peraga garis bilangan dan manik-manik untuk menanamkan konsep

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan bilangan bulat

negatif. Penelitian tindakan kelas ini dianggap mampu menjadi solusi bagi

permasalahan di kelas 4 SD Negeri 01Salatiga, karena penelitian tindakan

kelas (PTK) yang dilaksanakan mengangkat masalah aktual yang dihadapi

oleh sekolah, guru dan bahkan siswa SD Negeri Kutowinangun 01 dalam

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

85

pembelajaran matematika. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus

dengan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Pelaksanaan

tindakan pembelajaran dilakukan oleh peneliti sendiri dan sebagai guru

kolaborator untuk membuktikan kesasihan data.

4.5.2. Siklus 1

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus

2016, sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 8

Agustus 2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru peneliti, dan

yang menjadi observer adalah guru. Melalui penggunaan alat peraga pada

siklus I, Guru hanya memberikan gambaran secara umum tentang materi

atau topik yang akan dipelajari kemudian memancing siswa dengan

konsep-konsep dari materi yang dipelajari dengan adanya kegiatan dan

pertanyaan mengenai bilangan bulat. Pada tahap ini, guru memberikan

penjelasan secara singkat tentang materi yang akan dipelajari dengan

bantuan alat peraga. Langkah selanjutya adalah guru memberikan

kesempatan pada siswa untuk menjawab soal-soal yang dilemparkan guru.

Ketika eksplorasi berlangsung guru memberikan gambaran umum

mengenai operasi hitung bilangan bulat. Guru bertanya mengenai apa

yang telah diketahui siswa tentang bilangan positif dan negatif. guru

bersama siswa menyanyik

Pada tahap elaborasi guru meminta siswa menunjukkan letak

bilangan pada garis bilangan serta berdiskusi mengenai apa saja aktivitas

yang melibatkan bilangan bulat dala kehidupan sehari-hari. Dari itu siswa

tahu bagaimana menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat baik bilangan bulat positif

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

86

maupun bilangan negatif. Pada tahap konfirmasi guru melakukan evaluasi

dan meminta siswa menuliskan kesulitan belajar pada lembar yang telah

diseiakan guru agar pembelajaran berikutnya bisa lebih bermakna dan

efektif.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, guru bertanggung jawab untuk

menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih menyeluruh dan

mendalam. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan

catatan dari guru secara umum pembelajaran sudah terpantau berjalan

dengan baik dan sesuai dengan RPP. Perubahan perilaku guru dan siswa

sudah dapat teramati. Namun pelaksanaan pembelajaran belum terlaksana

secara maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa kegiatan

yang tidak nampak dilakukan oleh guru dan siswa. Pada pelaksanaan

tindakan siklus 1, dapat diketahui bahwa guru kurang dalam membimbing

siswa.Berdasarkan catatan yang dituliskan observer pada dua kali

pertemuan, guru kurang dalam memberikan bimbingan pada siswa.

Diantaranya pada tahap 2, guru tidak memberikan contoh dalam

melakukan percobaan.Pada tahap 3 dan tahap 4, siswa juga nampak

kesuliatan. Respon siswa yang muncul pada pertemuan pertama yaitu

sebagian besar siswa terlihat kesulitan dalam beberapa kegiatan

pembelajaran. Selain itu, terdapat beberapa siswa yang kurang terlibat

aktif dalam proses pembelajaran.Hal ini dikarenakan belum maksimalnya

bimbingan yang diberikan oleh guru.

Pada pertemuan kedua, respon siswa sudah terlihat lebih baik.

Namun masih ada siswa yang nampak kesulitan dalam mengerjakan dan

ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas kelompok dengan

baik.Hal ini menjadi catatan penting bagi guru sehingga perlunya upaya

dalam mengatasi respon siswa. Hasil tindakan pada siklus 1 yang

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

87

diperoleh nilai siswa pada soal evaluasi siklus 1 menunjukkan ketuntasan

belajar telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal.

Ketuntasan belajar mencapai 65,8% atau 25 siswa sudah dinyatakan

tuntas dan masih terdapat 13 siswa (34,2%) yang belum tuntas.

Sedangkan untuk rata-rata hasil belajar mencapai 67,5.

Hasil analisis terhadap minat siswa juga tergolong baik yakni dengan

presentase 85,4% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tindakan pada

siklus 1, dapat dianalisis bahwa hasil tindakan belum mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Ketuntasan belajar belum

mencaapi 80% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan analisis hasil

tindakan siklus 1, baik dari analisis hasil belajar maupun proses masih

diperlukan upaya perbaikan. Upaya dilakukan agar dapat mencapai

indikator keberhasilan.Upaya perbaikan diperoleh setelah melakukan

kegiatan refleksi siklus 1.

Seperti yang telah dijelaskan dalam proses pelaksanaan tindakan

siklus 1, terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh guru pada

pelaksanaan siklus 2. Peneliti bersama guru melakukan perencanaan

untuk tindakan siklus 2. Peneliti bersama guru juga mendiskusikan

tentang hal-hal yang perlu diperbaiki pada pelaksanaan siklus 2. Guru

harus lebih memahami langkah-langkah kegiatan pembelajaran sehingga

semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Guru harus lebih

melakukan bimbingan terhadap siswa sehingga siswa tidak bingung dan

kesulitan saat mengerjakan tugas. Ketika guru memberikan gambaran

umum topik yang akan dipelajari, guru dapat memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya, atau guru dapat menunjuk acak beberapa

siswa dan diberikan pertanyaan. Hal tersebut sekaligus dapat mengecek

pemahaman siswa dan memantau perhatian siswa.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

88

4.5.3. Siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2016

sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus

2016. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti di kelas 4 dan critical

friend sebagai observer. Pelaksanaan siklus 2 merupakan upaya perbaikan

dari pelaksanaan tindakan pada siklus 1. Upaya perbaikan tindakan

dilakukan agar hasil tindakan pada siklus 2 ini dapat mencapai indikator

keberhasilan. Selain itu, agar proses pembelajaran yang dirasa masih

kurang pada siklus 1 dapat berjalan lebih baik pada siklus 2. Melalui

penggunaan media dan alat peraga manipulatif garis bilangan dan manik-

manik ini, tampak bahwa permasalahan yang dihadapi pada siklus I sudah

diselesaikan.

Berdasarkan hasil observasi, semua langkah kegiatan telah dilakukan

oleh guru dan siswa. Kelemahan-kelemahan seperti (1) guru tidak

sepenuhnya membimbing siswa dalam kerja kelompok, (2) guru juga tidak

menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya, (3) siswa masih belum begitu mengenal manik-manik untuk

melakukan pembelajaran, (4) siswa menganggap guru hanya melakukan

praktek, sehingga tidak begitu menyimak penjelasan guru, (5) alokasi

waktu melebihi yang sudah ditetapkan, telah diselesaikan dalam

pelaksanaan tindakan siklus II penelitian. Ditemukannya solusi merupakan

sebab-akibat dari refleksi yang dilakukan bersama guru kelas. Kekurangan

seperti guru tidak sepenuhnya membimbing siswa tidak lagi terjadi guru

memantau secara menyeluruh kegiatan kelompok yang dikerjakan siswa,

sehingga siswa terbimbing, kekurangan kedua yaitu guru tidak

menyampaikan rancangan kegiatan pembelajaran juga diatasi dengan

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

89

sebelum meninggalkan kelas, guru memberitahu kepada siswa bahwa

pertemuan berikutnya, aktivitas pembelajaran akan lebih menarik lagi pada

pertemuan kedua siklus II, guru akan menggunakan 3 varian warna manik-

manik yang tentunya memiliki fungsi masing-masing.

Siswa yang menganggap manik-manik adalah aksesoris kini lebih

tahu kegunaan lain dari manik-manik, guru mengupayakan agar siswa

tidak menggunakan manik-manik sebagai bahan mainan, dengan cara

pergi menuju kelompok yang sedang menggunakan maniik-manik, untuk

beberapa siswa yang menganggap peneliti guru praktek akhirnya

menyadari, bahwa kegiatan yang dilakukan peneliti tidak hanya untuk saat

itu saja, melainkan masih ada langkah selanjutnya, yaitu dengan

menyerahkan daftar pencapaian mereka kepada guru wali kelas.

Kekurangan selanjutnya adalah berasal dari peneliti sendiri, peneliti yang

awalnya kurang efisien dalam menajemen waktu, akhirnya mampu

memanajemen waktu tepat seperti yang dirancang, berkat refleksi atas

siklus I, peneliti bisa mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan analisis dari proses pelaksanaan tindakan pada siklus 2,

dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan tindakan siklus 2 lebih baik

dibandingkan dengan siklus 1. Semua tahapan kegiatan pembelajaran telah

dilakukan oleh guru dan siswa dengan sangat baik, selanjutnya hasil

tindakan yang diperoleh pada siklus 2 menunjukan peningkatan hasil

belajar yang signifikan yaitu ketuntasan belajar mencapai 94,75% atau

sebagian besar telah tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tindakan

pada siklus 2 telah mencapai indikator keberhasilan, ketuntasan belajar

siswa telah mencapai lebih dari indikator keberhasilan yaitu 80%,

sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa juga telah

mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

90

Hasil tersebut membuktikan bahwa menggunakan alat peraga manipulatif

garis bilangan dan manik-manik dapat meningkatkan hasil belajar matematika

pada siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 01 Semester I Tahun Pelajaran

2016/2017.

Azhar. (2007),mengemukakan bahwa media adalah segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media ini

berisikan pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pembelajaran. Sama seperti kondisi yang dialami peneliti saat

melakukan penelitian, media mampu menyampaikan pesan yaitu konsep

penjumlahan dan pengurangan secara instruksional, media yang peneliti gunakan

adalah alat peraga manipulatif garis bilangan dan manik-manik, efektif atau

tidaknya suatu alat peraga bergantung pada keterampilan guru dalam

mempresntasikan kegunaan serta cara kerja alat peraga manipulatif tersebut.

Menurut Muhsetyo. (2008), anak akan belajar dengan baik jika melalui 3

tahap, yakni tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif merupakan tahap

pengalaman langsung dimana siswa berhubungan dengan benda–benda nyata.

Pada tahap enaktif siswa harus menggunakan benda nyata dalam memulai belajar

matematika. Senada dengan Muhsetyo. (2008), peneliti menyadari begitu penting

untuk menghadirkan alat peraga dalam pembelajaran, terbukti ketika guru belum

menggunakan alat peraga manipulatif hasil belajar siswa rata-rata masih di bawah

KKM, atau belum tuntas, sebaliknya ketika menggunakan alat peraga manipulatif

hasil belajar serta masalah yang ditemukan guru sudah dapat teratasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyati dalam skripsinya yang berjudul

”Usaha meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1

Semester I tahun ajaran 2006/2007 Pokok Bahasan Menggunakan Nilai Tempat

dalam Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Metode

Demonstrasi di SD Perumnas Banyumanik 14 Kecamatan Banyumanik Kota

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

91

Semarang”, menunjukkan hubungan yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dalam skripsi ini. Penelitian yang dilakukan

mengungkapkan beberapa gambaran mengenai situasi belajar di SD Perumnas

yaitu antusias siswa untuk belajar masih sangat rendah sehingga hasil belajarnya

juga kurang memuaskan. Metode pembelajaran aktif merupakan salah satu

jawaban untuk menarik minat siswa. Alat peraga mampu meningkatkan prestasi

belajar siswa, terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-

rata pre-test sebesar 6,55 meningkat pada siklus I menjadi 7,93. Pada siklus II

peningkatannya menjadi 8,66. Hal ini menunjukkan bahwa 90% siswa berhasil

meningkatkan prestasi belajar matematikanya setelah berbantu alat peraga.

Penelitian yang dilakukan Slamet Giarto (2010) dengan judul “Penerapan

Metode Permainan Dengan Alat Peraga Mobil dan Garis Bilangan Bulat dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Operasi Hitung Bilangan Bulat

Bagi Siswa Kelas 5 SDN Terasan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten Tahun

2009/2010” menyimpulkan bahwa adanya peningkatan Ketuntasan belajar mulai

dari prasiklus/kondisi awal (57,14%) meningkat menjadi (85,71%) pada siklus I

kemudian meningkat menjadi (100%) pada siklus II, oleh karena itu penggunaan

alat peraga “Mobil Bilangan Bulat” dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian yang dilakukan Kristanto. Danu (2010) dalam Skripsi yang

berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Matematika Dengan

Menggunakan Alat Peraga Penggaris Bilangan Di Kelas 5 Semester I SDN

Tempurejo 2 Blora Tahun Pelajaran 2009/2010” penelitian ini menyebutkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan penggaris bilangan dapat

meningkatkan hasil belajar Matematika dibuktikan dari kondisi awal ketuntasan

belajar hanya (29%) kemudian meningkat pada siklus I menjadi (71%) dan

meningkat lagi pada siklus II menjadi (82%) dan hasil pengamatan menunjukkan

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi … · 2017. 11. 17. · 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1. Deskripsi Kondisi Awal . Sebelum melakukan penelitian

92

perubahan positif yaitu siswa lebih aktif dan bersemangat dalam proses

pembelajaran.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika

menggunakan menggunakan alat peraga garis bilangan dan manik-manik pada

materi operasi hitung bilangan berjalan sesuai rencana yang telah dirancang

sehingga pembelajaran jadi lebih bermakna.