13
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah tepatnya di jalan raya Muncul Salatiga Desa Kalibeji. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu penulis juga mengenal sedikit- banyak kondisi sekolah, sehingga hal ini memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, selain itu alasan lain peneliti memilih subjek penelitian SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah karena di sekolah ini belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman baru. Penelitian ini dimulai pada bulan maret 2012 hingga selesai dan terdiri dari tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Jumat, 9 Maret 2012 yaitu pembelajaran dengan metode konvensional atau ceramah, pertemuan kedua pada hari Jumat, 16 Maret 2012 dengan menerapkan treatment pertama yaitu pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Brain Gym, selanjutnya pada pertemuan ketiga pada hari Senin, 26 Maret 2012 adalah lanjutan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Brain Gym yang peneliti gunakan juga sebagai pemantapan treatment metode Brain Gym. Penelitian ini mengunakan penelitian eksperimen semu/kuasi (Quasi Eksperimental Research) yang dilakukan pada mata pelajaran IPA (Cahaya dan Sifat-sifatnya) di kelas V SD Negeri Kalibeji yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 10 siswa putra dan14 siswa putri.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

  • Upload
    lamnhi

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah tepatnya di jalan raya Muncul Salatiga

Desa Kalibeji. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi

penulis untuk mengadakan penelitian. Selain itu penulis juga mengenal sedikit-

banyak kondisi sekolah, sehingga hal ini memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian, selain itu alasan lain peneliti memilih subjek penelitian SD Negeri Kalibeji

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah karena di sekolah

ini belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga penelitian ini diharapkan

dapat menjadi pengalaman baru.

Penelitian ini dimulai pada bulan maret 2012 hingga selesai dan terdiri dari tiga

kali pertemuan, pertemuan pertama pada hari Jumat, 9 Maret 2012 yaitu

pembelajaran dengan metode konvensional atau ceramah, pertemuan kedua pada hari

Jumat, 16 Maret 2012 dengan menerapkan treatment pertama yaitu pembelajaran IPA

dengan menggunakan metode Brain Gym, selanjutnya pada pertemuan ketiga pada

hari Senin, 26 Maret 2012 adalah lanjutan pembelajaran IPA dengan menggunakan

metode Brain Gym yang peneliti gunakan juga sebagai pemantapan treatment metode

Brain Gym.

Penelitian ini mengunakan penelitian eksperimen semu/kuasi (Quasi

Eksperimental Research) yang dilakukan pada mata pelajaran IPA (Cahaya dan

Sifat-sifatnya) di kelas V SD Negeri Kalibeji yang berjumlah 24 siswa yang terdiri

dari 10 siswa putra dan14 siswa putri.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

56

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Analisis Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas ini dengan menggunakan teknik

Kolmogorov Smirnov. Data hasil uji normalitas pengukuran awal dan pengukuran

akhir variabel minat belajar IPA dengan penggunaan metode Brain Gym dapat dilihat

pada pada tabel 4.1:

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan teknik One Sample Kolmogorov-

Smirov Test pada tabel 4.1, menunjukkan mean sebesar 121,12, standar deviasi

sebesar 2.028, Kolmogorov-Smirmov sebesar 0,737 dan signifikansi sebesar 0.650 (>

0.05) dengan taraf kepercayaan 5 %. Jika dirumuskan hipotesis adalah distribusi

normal, dan Ho adalah distribusi tidak normal. Maka diterima apabila

Probabilitas > 0.05 dan ditolak apabila Probabilitas < 0,05. Pada tabel 4.1

menunjukkan bahwa Signifikansi = Probabilitas = 0,650. Artinya berdasarkan

perhitungan peluang kesalahan 5 % maka Probabilitas > 0,05 atau 0,650 lebih besar

0,05 (0,650 > 0,05). Jadi diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Variabel Minat Belajar IPA dengan

Penggunaan Metode Brain Gym

AWAL AKHIR

N 48

Normal Parametersa Mean 121.12

Std. Deviation 2.028

Most Extreme Differences Absolute .106

Positive .106

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z .737

Asymp. Sig. (2-tailed) .650

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

57

berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabel minat belajar IPA berdistribusi

normal juga dapat dilihat pada kurva berikut:

Gambar 4.1

Kurva Hasil Uji Normalitas Variabel Minat Belajar IPA

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penggunaan Metode Brain Gym terhadap

Pembelajaran IPA.

Langkah-langkah pembelajaran IPA dengan penggunaan metode Brain Gym

pada pertemuan pertama Jumat, 16 Maret 2012 terdiri dari kegiatan orientasi di mana

peneliti memperkenalkan metode Brain Gym dan memberi siswa pemahaman tentang

metode Brain Gym, selanjutnya meminta siswa untuk mengikuti gerakan yang

dilakukan oleh peneliti dengan gerakan pertama yaitu gerakan gajah dan angka 8.

Gerakan gajah dilakukan dengan cara berdiri dengan kedua lutut agak menekuk,

lekatkan satu telinga pada bahu, dan lengan yang sama menunjuk ke seberang

ruangan, berfokus pada suatu daerah arbitrasi yang akan membantu sebagai titik

tengah gambar imajiner 8 yang akan digambar secara horizontal dan angka 8 cara

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

58

melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu, pinggul, dan kaki dengan

membentuk angka 8 sambil membayangkan angka 8 di dalam pikiran, gerakan gajah

dan angka 8 ini peneliti munculkan pada awal pembelajaran IPA sesuai dengan yang

diungkapkan oleh (Heru Subrata, 2008: 3) yaitu penerapan Brain Gym sangat baik

dilakukan pada awal proses pembelajaran terlebih lagi bila diiringi dengan lagu atau

musik yang bersifat riang dan gembira.

Materi pokok/pembelajaran saat dilakukan penelitian adalah cahaya dan sifat-

sifatnya. Pada kegiatan inti pembelajaran peneliti meyampaikan materi pelajaran IPA

kemudian siswa mendemonstrasikan materi tentang sifat-sifat cahaya yaitu cahaya

menembus benda bening dengan menggunakan alat peraga yang telah disediakan oleh

peneliti, setelah kegiatan demonstrasi selesai peneliti melakukan gerakan Brain Gym

yang kedua yaitu gerakan titik positif di mana siswa diminta untuk mengusap kepala

menggunakan jari tangan dengan tujuan untuk menarik perhatian siswa yang telah

terlihat lelah atau bosan dalam mengikuti pembelajaran agar minat belajarnya dapat

tumbuh kembali dan juga berfungsi sebagai penawar rasa jenuh belajar (Ice Breaking)

sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Team Power Brain dari Universitas Galuh

Ciamis (2009). Pada kegiatan akhir peneliti memberikan soal evaluasi dan meminta

beberapa siswa untuk menuliskan jawabannya di depan kelas, selanjutnya peneliti

menganalisis jawaban siswa.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti kembali mengajak siswa

melakukan gerakan Brain Gym yaitu gerakan silang, homolateral dan putaran leher

(neck rolls), gerakan silang di mana siswa diminta untuk menggerakkan secara

bergantian pasangan kaki dan tangan yang berlawanan, seperti pada gerak jalan di

tempat, gerakan homolateral yang meliputi mengangkat lengan pada sisi yang sama

pada tubuh, dan tidak pada sisi yang berlawanan seperti dalam gerakan silang dan

putaran leher (neck rolls), dengan cara memutar kepala di posisi depan setengah

lingkaran dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Pada pertemuan kedua pembelajaran IPA

dengan penggunaan metode Brain Gym yaitu pada hari Senin, 26 Maret 2012 tidak

jauh berbeda dengan kegiatan pada pertemuan pertama yaitu peneliti melaksanakan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

59

kegiatan Brain Gym pada awal pembelajaran, pada saat pembelajaran berlangsung

atau setelah siswa melakukan kegiatan demonstrasi pembelajaran dan pada akhir

pembelajaran, tetapi pada pertemuan kedua, gerakan Brain Gym lebih berpusat

kepada siswa artinya gerakan-gerakan Brain Gym dilakukan oleh siswa sendiri tanpa

bantuan penuh peneliti.

Proses pembelajaran dengan penggunaan metode Brain Gym ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat bagi guru yaitu guru

mendapatkan sebuah metode pembelajaran baru yang menarik dan menyenangkan

yaitu Brain Gym yang dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan pembelajaran yang

dapat menumbuhkan minat belajar IPA siswa sehingga siswa merasa senang dan

dapat berkonsentrasi dalam belajar dan pada akhirnya dapat menumbuhkan minat

belajarnya. Sedangkan manfaat bagi siswa adalah agar siswa tidak merasa bosan

dalam menerima pelajaran IPA, karena guru tidak menerapkan metode yang monoton

melainkan menerapkan metode baru yaitu metode Brain Gym yang dapat

menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pelajaran IPA, dan meningkatkan

semangat kerjasama dan kebersamaan antar siswa. Dalam penerapan treatment

metode Brain Gym peneliti menggunakan teknik observasi dengan indikator nilai

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Kriteria Penilaian Lembar Observasi Penggunaan Metode Brain Gym

Interval Kriteria

38 < x ≤ 66,5 Kurang Baik

66,5 < x ≤ 95 Cukup Baik

95 < x ≤ 123,5 Baik

123,5 < x ≤ 152 Sangat Baik

Observasi digunakan untuk mengetahui tindakan atau kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti maupun siswa dalam proses pembelajaran IPA terlaksana dengan baik

atau tidak. Observasi pembelajaran metode Brain Gym dilakukan oleh guru kelas V

SD Negeri Kalibeji selama proses pembelajaran IPA berlangsung, data hasil

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

60

observasi terlampir. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil observasi

tentang langkah-langkah pembelajaran dengan metode Brain Gym pada pertemuan

pertama Jumat, 16 Maret 2012 mendapatkan total skor nilai sebesar 137 dan pada

pertemuan kedua Senin, 26 Maret 2012 mendapatkan total skor nilai 143, sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan bahwa penggunaan metode Brain Gym berada

pada kriteria sangat baik, artinya berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan

penggunaan metode Brain Gym dalam pembelajaran IPA lebih efektif. Dengan

penggunaan metode Brain Gym dalam pembelajaran IPA diharapkan dapat

bermanfaat bagi guru dan siswa, bagi guru diharapkan guru dapat mengaplikasikan

metode Brain Gym ke dalam pembelajaran IPA untuk menumbuhkan minat belajar dan

manfaat bagi siswa yaitu siswa tidak merasa bosan dalam menerima pelajaran, karena

guru tidak menerapkan metode yang monoton melainkan menerapkan metode baru

yaitu metode Brain Gym yang dapat meningkatkan minat belajar siswa terutama

dalam pelajaran IPA, menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa dan rasa

percaya diri serta meningkatkan daya tarik siswa terhadap pembelajaran terutama

dalam pelajaran IPA di kelas V SD.

4.4 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Minat Belajar IPA

Dalam penelitian ini data untuk mengukur minat belajar IPA diperoleh melalui

angket. Dalam pembelajaran IPA pertama peneliti melaksanakan pembelajaran secara

konvensional, pada hari Jumat, 7 Maret 2012 pembelajaran secara konvensional ini

yang mengajar adalah peneliti sendiri, kemudian peneliti melakukan pengukuran

pertama dengan meminta siswa mengisi angket pengukuran awal, pembelajaran

konvensional ini digunakan sebagai pembanding treatment yang digunakan yaitu

Brain Gym. Selanjutnya peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

treatment yaitu dengan penggunaan metode Brain Gym, pembelajaran ini

dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 16 Maret 2012 dan

dilanjutkan pada hari Senin 26 Maret 2012. Setelah pembelajaran dengan metode

Brain Gym selesai, peneliti melakukan pengukuran akhir dengan meminta siswa

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

61

mengisi angket kembali yaitu angket pengukuran akhir. Pengukuran akhir digunakan

untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode Brain Gym terhadap minat belajar

IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

semester II tahun pelajaran 2011/2012. Berikut total dan rata-rata nilai angket

pengukuran awal dan pengukuran akhir yang diperoleh dalam penelitian pada tabel

4.3 :

Tabel 4.3

Total dan Rata-rata Nilai Angket

Pengukuran Awal dan Pengukuran Akhir Minat Belajar IPA

NO Pengukuran Awal NO Pengukuran Akhir Keterangan

1 120 1 121 Naik 1

2 122 2 124 Naik 2

3 121 3 121 Normal

4 123 4 124 Naik 1

5 122 5 123 Naik 1

6 120 6 120 Normal

7 121 7 123 Naik 2

8 119 8 122 Naik 3

9 122 9 120 Turun 2

10 119 10 123 Naik 4

11 118 11 121 Naik 3

12 118 12 120 Naik 2

13 124 13 124 Normal

14 116 14 119 Naik 3

15 118 15 122 Naik 4

16 121 16 120 Turun 1

17 119 17 122 Naik 3

18 120 18 123 Naik 3

19 119 19 120 Naik 1

20 122 20 123 Naik 1

21 119 21 121 Naik 2

22 121 22 119 Turun 2

23 122 23 124 Naik 2

24 123 24 126 Naik 3

TOTAL 2889 TOTAL 2925 Naik

RATA-

RATA

120.38 RATA-

RATA

121.88 Naik

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

62

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat jumlah responden yaitu 24 siswa dan adanya

perbedaan total serta rata-rata nilai angket minat belajar IPA sebelum diberikan

treatment (pengukuran awal) dan setelah diberikan treatment (pengukuran akhir).

Pada pembelajaran konvensional peneliti mengajar dengan pembelajaran yang biasa

digunakan oleh guru dengan hanya berceramah, kemudian peneliti memberikan

angket untuk mengetahui kondisi awal, total nilai 2889 dengan rata-rata nilainya

120,38. Pembelajaran selanjutnya diberi treatment penggunaan metode Brain Gym

total nilai 2925 dengan rata-rata nilainya 121,88. Hal tersebut menunjukkan bahwa

dengan penggunaan metode Brain Gym lebih efektif terhadap minat belajar IPA siswa

kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II

tahun pelajaran 2011/2012.

Kriteria untuk menentukan tinggi rendahnya minat belajar IPA siswa kelas V

SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun

pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Pengukuran Awal dan

Pengukuran Akhir Angket Minat Belajar IPA

No

Interval

Kriteria

Pengukuran Awal Pengukuran Akhir

Frek

uensi

Persen

tase

Frek

uensi

Persen

Tase

1 30 < x ≤ 54 Sangat Rendah 0 0% 0 0%

2 54 < x ≤ 78 Rendah 0 0% 0 0%

3 78 < x ≤ 102 Sedang 0 0% 0 0%

4 102 < x ≤

126

Tinggi 24 100% 24 100%

5 126 < x ≤

150

Sangat Tinggi 0 0% 0 0%

Jumlah 24 100% 24 100%

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil pengukuran awal minat belajar

IPA dengan menggunakan metode konvensional yang mendapatkan skor interval 102

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

63

< x ≤ 126 sebanyak 24 siswa dengan persentase 100% dan masuk pada kriteria

tinggi, pada pengukuran akhir setelah diterapkan metode Brain Gym yang

mendapatkan skor interval 102 < x ≤ 126 dengan persentase 100% berjumlah 24

siswa dan juga masuk pada kriteria tinggi.

Perolehan angket minat belajar IPA dari pengukuran awal ke pengukuran akhir

juga dapat dilihat pada tabel 4.3. Perbedaan total serta rata-rata nilai angket minat

belajar IPA sebelum diberikan treatment (pengukuran awal) mengalami peningkatan

sebesar 36 dengan rata-rata 1,5. Hal ini menunjukkan bahwa dari 24 siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan metode Brain Gym, ada 18 siswa yang mengalami

kenaikan perolehan angket minat belajar IPA dari pengukuran awal ke pengukuran

akhir dan ada 3 siswa yang mengalami penurunan serta ada 3 siswa yang tidak

mengalami kenaikan atau penurunan perolehan angket minat belajar IPA (normal).

4.5 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pembelajaran yang dilakukan sebelum dan setelah

penggunaan treatment metode Brain Gym, nilai rata-rata angket kemudian dilakukan

analisis menggunakan T-Test. Pengujian hipotesis ini menggunakan Uji Dua Sampel

Berpasangan (Paired Samples T-Test). Paired Samples T-test ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang

berpasangan (berhubungan) maksudnya di sini adalah sebuah sampel tetapi

mengalami dua perlakuan yang berbeda (Duwi Priyatno dalam Sugiono, 2007).

Dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya keefektifan sebelum dan

sesudah diterapkan treatment penggunaan metode Brain Gym terhadap minat belajar

IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Hasil uji hipotesis Paired Samples T-Test dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

64

Tabel 4.5

Hasil Rata-rata Variabel Minat Belajar IPA

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) angket minat belajar

IPA pengukuran awal sebesar 120.38, sedangkan pada pengukuran akhir sebesar

121.88. Hal ini menunjukkan bahwa skor yang diperoleh mengalami kenaikan dari

120.38 menjadi 121.88. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode Brain

Gym lebih efektif terhadap minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012 dan

hasil uji hipotesis variabel minat belajar dengan Paired Samples T-Test dapat dilihat

pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis Variabel Minat Belajar IPA

Berdasarkan rumusan hipotesis :

Ho : Pembelajaran dengan penggunaan metode Brain Gym tidak efektif terhadap

minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012.

Ha : Pembelajaran dengan penggunaan metode Brain Gym lebih efektif terhadap

minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012.

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 AWAL 120.38 24 1.952 .398

AKHIR 121.88 24 1.849 .377

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 AWAL -

AKHIR -1.500 1.694 .346 -2.215 -.785 -4.338 23 .000

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

65

Dengan kriteria pengujian :

Jika t hitung > t tabel maka Ho diterima, dan Ha ditolak

Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak, dan Ha diterima

Berdasarkan signifikansi :

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05.

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % atau

0,05. Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji hipotesis angket minat belajar IPA nilai t hitung

adalah sebesar -4.338 dengan sig 0.000. tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5

% dengan derajat kebebasan (df) n-1 atau 24-1 = 23. Dengan pengujian 2 sisi = 0,025

hasil untuk t tabel sebesar 2.069. Nilai t hitung < t tabel (-4.338 < 2.069) dan

signifikansi 0.000 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya Pembelajaran dengan penggunaan metode Brain Gym lebih efektif

terhadap minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut ini

akan diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian. Deskripsi dan

interpretasi data dianalisis berdasarkan pada teori dan tahap-tahap penggunaan

metode Brain Gym terhadap minat belajar IPA. Sesuai dengan manfaat metode Brain

Gym menurut (Paul E. Dennison, 2006: 32) pada poin ke lima yaitu menumbuhkan

minat belajar anak, pada penelitian ini peneliti telah menumbuhkan minat belajar

anak dengan menggunakan metode Brain Gym dalam pembelajaran IPA. Hal ini

terbukti dari hasil uji hipotesis penelitian menunjukkan bahwa minat belajar IPA

setelah diterapkan pembelajaran dengan penggunaan metode Brain Gym hasilnya

lebih meningkat. Hal ini terbukti dari hasil statistik yang telah dianalisis

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

66

menunjukkan hasil yang sangat signifikan dengan probabilitas di bawah 0,005 yaitu

0,000. Nilai t hitung negatif (-4.338) berarti rata-rata nilai angket minat belajar IPA

sebelum diterapkan treatment lebih rendah dari pada setelah diterapkan treatment.

Nilai t hitung < t tabel (-4.338 < 2.069) maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya pembelajaran dengan penggunaan metode Brain

Gym lebih efektif terhadap peningkatan minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri

Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,000 menunjukkan

hasil yang sangat signifikan, hal ini disebabkan bahwa dengan penggunaan metode

Brain Gym pada saat dilakukan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa

dalam belajar sehingga lebih efektif terhadap minat belajar IPA yang ditunjukan

dengan tingkat probabilitas 0,005 > 0,000.

Pada penelitian ini peneliti telah menerapkan metode Brain Gym sesuai dengan

langkah-langkah yang disampaikan oleh (Heru Subrata, 2008: 3), hal ini terbukti dari

perolehan hasil observasi dengan penggunaan metode Brain Gym yang mendapatkan

total skor sebesar 137 pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua dengan

metode Brain Gym mendapatkan total skor nilai 143 dengan kriteria sangat baik,

karena menurut Paul E. Dennison, 2005: 3 Brain Gym atau senam otak adalah latihan

gerak sederhana yang dilakukan untuk memudahkan kegiatan belajar, membangun

harga diri, dan rasa kebersamaan, rangkaian gerakan yang dilakukan, bisa

memperbaiki konsentrasi belajar siswa, meningkatkan rasa percaya diri,

menumbuhkan minat belajar, serta membuatnya lebih mampu mengendalikan stres

dan kesulitan-kesulitan belajarnya.

Hal ini juga terbukti dari rata-rata kenaikan nilai angket siswa pada tabel 4.3,

bahwa rata-rata nilai siswa pada pengukuran akhir setelah diterapkan treatment

nilainya lebih tinggi dari pada nilai angket siswa pada pengukuran awal sebelum

diterapkan treatment. Rata-rata nilai angket siswa setelah diterapkan treatment

sebesar 121.88 sedangkan rata-rata nilai angket sebelum diterapkan treatment sebesar

120.38.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/967/5/T1_292008250_BAB IV.pdf · melakukannya adalah dengan mengerakkan kepala, bahu,

67

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan yang telah dikaji oleh peneliti

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Brain Gym lebih efektif

terhadap minat belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kalibeji Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2011/2012, karena metode Brain

Gym adalah metode yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan

minat belajar siswa terutama dalam pelajaran IPA, membantu siswa yang tidak dapat

berkonsentrasi dalam belajar, cepat merasa bosan, tidak percaya diri. Metode Brain

Gym ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh guru ke dalam pembelajaran IPA

dengan gerakan-gerakan yang lebih menarik dan bervariasi yang bermakna bagi

siswa, agar proses pembelajaran IPA dapat menjadi menyenangkan dan menarik

perhatian siswa yang pada akhirnya dapat menumbuhkan minat belajar siswa

terutama dalam pelajaran IPA, jika minat belajar siswa telah tumbuh dalam dirinya

hal ini akan membantu memudahkan siswa saat menerima pelajaran yang

disampaikan oleh guru.