31
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5SDNMangunsari 03 Kota Salatiga semester I tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 38 siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa kompetensi siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai sekunder hasil evaluasi siswa pada mata pelajaranIPA yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=66). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis yang terdapat dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah siswa Persentase (%) 1 < 66 22 58 Belum Tuntas 2 66 16 42 Tuntas Jumlah 38 100 Rata-rata 67 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 45 Tabel 4.1dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi nilai pelajaran IPAmateri alat pernafasan manusia siswa kelas 5SDNMangunsari 03 Kota Salatiga pada pra siklus pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=66). Diketahui , skor nilai <66frekuensinya ada 22 siswa (58% dari jumlah keseluruhan siswa belum tuntas), dan nilai ≥66 frekuensinya ada 16 siswa (42% dari jumlah keseluruhan siswa sudah tuntas).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian

4.1.1 Kondisi Pra Siklus

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5SDNMangunsari

03 Kota Salatiga semester I tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 38 siswa pada

pembelajaran IPA, terlihat bahwa kompetensi siswa masih rendah. Hal ini bisa

terlihat dari nilai sekunder hasil evaluasi siswa pada mata pelajaranIPA yang telah

dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=66). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum

dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis yang terdapat dalam

tabel 4.1

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Belajar Pra Siklus

No Nilai Sebelum Tindakan

Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

1 < 66 22 58 Belum Tuntas

2 ≥ 66 16 42 Tuntas

Jumlah 38 100

Rata-rata 67

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 45

Tabel 4.1dapat diketahui bahwa distribusi frekuensi nilai pelajaran IPAmateri

alat pernafasan manusia siswa kelas 5SDNMangunsari 03 Kota Salatiga pada pra

siklus pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam

belajarnya (KKM=66). Diketahui , skor nilai <66frekuensinya ada 22 siswa (58%

dari jumlah keseluruhan siswa belum tuntas), dan nilai ≥66 frekuensinya ada 16 siswa

(42% dari jumlah keseluruhan siswa sudah tuntas).

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

41

Jumlah keseluruhan siswa 38 dengan nilai rata-rata 67nilai tertinggi 100dan

nilai terendah45 Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran

demi membantu meningkatkan hasil belajar IPApada siswa kelas 5SDN Mangunsari

03 Kota Salatiga. Rendahnya hasil belajar IPA dipengaruhi oleh guru dalam

menyampaikan materi pelajaran masih dengan ceramah dan pemberian tugas tanpa

adanya interaksi yang membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas

sehingga menimbulkan kebosanan bagi siswa dan hasil belajar IPA juga tidak optimal

selain itu siswa juga lebih cenderung berbicara dan bercanda dengan temannya

sehingga tidak memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi yang diajarkan.

Gambar 4.1 Ketuntasan Belajar IPA Siswa

Dengan kondisi seperti pada gambar 4.1 dengan ketuntasan hanya 42%,

peneliti merancang penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas 5 sesuai

rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian

menggunakan model pembelaajran STADyang akan diterapkan dalam dua siklus dan

setiap siklus memuat dua kali pertemuan.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4

langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi dan refleksi. Untuk

0%10%

20%

30%

40%

50%

60%

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas Belum Tuntas

Series1 42% 58%

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

42

lebih jelasnya berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam

penelitian yang telah dilaksanakan.

a. Perencanaan

Pada penelitian tindakan kelas Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

dengan rincian perencanaan sebagai berikut. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan

Kompetensi Dasar mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia. Pada

pertemuan pertama terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu

mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia dan menjelaskan proses pernapasan.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus I. Hasil evaluasi pra siklus

menjadi acuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar IPA siswa. Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran IPA

yaitu dengan menyusun RPP dengan menerapkan model pembelaajran STADdengan

untuk materi mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia dan menjelaskan proses

pernapasan. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan

situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung menyiapkan materi

yang akan diajarkan. Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam

kegiatan belajar menyusun alat evaluasi/ tes dengan pokok bahasan mengidentifikasi

alat pernapasan pada manusia dan menjelaskan proses pernapasan. Persiapan yang

dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan

instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.

b. Pelaksanaan

PelaksanaanPada pertemuan pertama hariSenin, 26 Juli 2016 yang dilakukan

oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana

pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan

melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menanyakan “Guru

mengawali pembelajaran dengan memberi salam, berdoa dan mengecek kesiapan

peserta didik mengikuti pembelajaran. Melakukan absensi kehadiran siswa, Guru

melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab tentang bagian-bagian alat

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

43

pernafasan pada manusia, Misalnya : “ Anak-anak, setiap hari kita memerlukan udara

untuk bernafas, coba sebutkan apa saja bagian-bagian alat/ organ yang digunakan

manusia untuk bernafas setiap hari!”. Kemudian siswa akan menjawab dengan

berbagai jawaban, guru menghubungkan dengan pembelajaran hari ini.Setelah

apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam

pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang

heterogen dalam setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu

dengan memberikan teks bacaan mengenai menjelaskan proses pernapasanserta

memberikan alat atau media untuk percobaan pengajar juga memberikan soal-soal

yang bersangkutan dengan proses pernapasan. Dari teks bacaan tersebut secara

berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah

diberikan guru sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan

sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan pengertian, proses

pernapasan. Setelah mendapatkan pengarahan dari pengajar kemudian mereka

berdiskusi dengan kelompok untuk menemukan pengertian, proses pernapasan.

Jawaban yang ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan

sebelumnya.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan proses pernapasanyang

ditemukannya. Suasana yang tercipta terhadap ini sangat gaduh, karena siswa belum

mendapatkan giliran untuk berpresentasi justru berjalan kesana kemari. Namun, hal

tersebut dapat segera diatasi oleh pengajar ketika siswa yang lain menganggapi atau

mengomentari hasil presentasi. Selama kegiatan inti berlangsung, pengajar

melakukan penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut penilaian afektif

dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan materi yang dipelajari, pengajar

memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STADdalam

menemukan pengertian, proses pernapasan. Pengajar dan siswa melakukan refleksi

dalam mengikuti pembelajaranSTAD. Pengajar juga memberikan kesempatan bagi

siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

44

Pada kegiatan penutup guru bersama-sama dengan siswa membuat penegasan

atau kesimpulan tentangproses pernapasanyang telah ditemukan oleh siswa dalam

pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari

lagi materi tersebut. Pengajar juga menyampaikan pembelajaran yang dipelajari pada

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis,28Juli 2016 dengan Kompetensi

Dasar yang masih sama yaitu menjelaskan fungsi alat pernapasan dan mencocokkan

setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya. Pada pertemuan kedua kali

ini terdapat satu indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan

pengaruh banjir. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada siklus I

pertemuan kedua:

Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang

telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan

salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan

apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya.

Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukankanfungsi alat pernapasan.

Setelah apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam

pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam kelompok yang hetrogen

dalam setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu

dengan memberikan teks bacaan mengenai fungsi alat pernapasan dan mencocokkan

setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya, memberikan soal-soal yang

berkaitan dengan fungsi alat pernapasan.Dan teks bacaan tersebut secara

berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah

diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan

sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menemukan dan menjelaskan

fungsi alat pernapasan serta mencocokkan setiap organ pada saluran pernapasan

dengan namanya. Setelah mendapat pengarahan dari pengajar, kemudian mereka

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

45

berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjelaskan fungsi alat pernapasan dan

mencocokkan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya. Jawaban yang

ditemukan kemudian ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya.

Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan fungsi alat pernapasan dan

mencocokkan setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya yang

ditemukannya didepan kelas. Suasana pada saat ini juga lebih terkendali daripada

pertemuan pertama, lebih banyak siswa yang menanggapi atau mengomentari hasil

presentasi. Untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, pengajar

memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses pembelajaran STAD dalam

menemukan pengertian dan menjelaskan fungsi alat pernapasan serta mencocokkan

setiap organ pada saluran pernapasan dengan namanya. Pengajar dan siswa

melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga memberikan

kesmpatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Pada kegiatan penutup pengajar besama-sama dengan siswa membuat penegasan

kesimpulan tentang fungsi alat pernapasan dan mencocokkan setiap organ pada

saluran pernapasan dengan namanya yang telah ditemukan oleh siswa dalam

pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk mempelajari

lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya, karena pada pertemuan

selanjutnaya akan diadakan evaluasi.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan tindakan.

Dalam penelitaian ini pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar

observasi atau pengamatan yang mengacu pada kegiatan siswa pada saat melakukan

pembelajaran. Hasil observasi akan dianalisis untuk memantau sejauh mana pengaruh

upaya tindakan perbaikan terhadap tujuan pembelajaran yang diinginkan. Observasi

dilakukan oleh guru observer itu sendiri. Pengajar dapat mengatur serta

mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar. Awalnya banyak siswa

yang binggung dengan pembelajaran STAD tetapi pengajar dapat mengantisipasi hal

tersebut dengan cara menjadi fasilitator yang baik dan membantu siswa-siswa yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

46

mengalami kesulitan. Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi

observasi respon siswa dengan cara mengamati aktivitas setiap siswa dengan

menyesuaikan dengan indikator respon siswa pada lembar observasi. Berdasarkan

pengamatan respon siswa yang telah dilakukan oleh observer menunjukkan sudah

lebih dari separuh siswa yang memberikan respon positif dalam mengikuti

pembelajaran. Namun, masih banyak siswa yang belum mengerti pembelajaran

STAD walaupun siswa sudah turut serta dalam tugas belajarnya.

Pembelajaran siklus I masih ada beberapa kegiatan yang dilewatkan guru pada

pertemuan pertama seperti tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan, membimbing siswa dalam menjawab, serta belum mengkondisikan

kelas., pada pertemuan kedua guru melewatkan memberikan apersepsi kepada siswa

dan pada pertemuan kedua sudah berjalan dengan baik dan guru melakukan evaluasi

pembelajaran.Aktifitas siswa diatas siswa telah melakukan pembelajaran dengan

baik, hanya ada beberapa saja yang harus diperbaiki pada pertemuan pertama siswa

belum terlibat aktif dalam kelompok, siswa belum menanggapi presentasi dari

kelompok lain.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

47

Tabel 4.2

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama

N0 Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

Aktivitas Guru Selama Kegiatan Inti 1 Fase1.

Menyampaikan tujuandan mempersiapkan

peserta didik

2,5

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &membagi kelompok

secaraheterogen

2

3 Fase 3.

Presentasikelas

2

4 Fase 4.

Belajardalamtim

3

5 Fase 5.

Tesindividu

3

6 Fase 6.

Skorpengembanganindividu

3

7 Fase 7.

Penghargaantim

4

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

48

Tabel 4.3

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Kedua

N0 Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

Aktivitas Guru selama kegiatan inti

1 Fase1.

Menyampaikan tujuandan mempersiapkan

peserta didik

2,5

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &membagi kelompok secaraheterogen

3

3 Fase 3.

Presentasikelas

2,0

4 Fase 4.

Belajardalamtim

3

5 Fase 5.

Tesindividu

3

6 Fase 6.

Skorpengembanganindividu

4

7 Fase 7.

Penghargaantim

2,5

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

49

Tabel 4.4

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

No Tahap STAD Aspek yang diamati Skor penilaian rata-

rata

1 Fase1.

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan

peserta didik

a. Menjawab pertanyaan

guru

2,5

b. Menyimak tujuan

pembelajaran

3

c. Menyimak penjelasan

guru

3

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &

membagi kelompok secara

heterogen

d. Membagi kelompok

dengan tertib dan

teratur

4

3 Fase 3.

Presentasi kelas

e. Siswa menyimak

pelajaran yang

diberikan

2,5

4 Fase 4.

Belajar dalam tim

f. Siswa bekerjasama

dalam kelompok

mengerjakan tugas

3

g. Siswa bertanya kepada

guru jika ada kesulitan

4

5 Fase 5.

Tes individu

h. Siswa mengerjakan

soal tes evaluasi

3

6 Fase 6.

Skor pengembangan

individu

i. Siswa mengecek nilai

/skor yang diperoleh

2,0

j. Siswa menyimak

umpan balik dari guru

3

7 Fase 7.

Penghargaan tim

k. Siswa mendapat

penghargaan dari guru

4

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

50

Tabel 4.5

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Kedua

No Tahap STAD Aspek Yang Diamati Skor Penilaian

Rata-rata

1 Fase1.

Menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan

peserta didik

a. Menjawab pertanyaan

guru

2,5

b. Menyimak tujuan

pembelajaran

3

c. Menyimak penjelasan

guru

3

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &

membagi kelompok

secara heterogen

d. Membagi kelompok

dengan tertib dan teratur

2,5

3 Fase 3.

Presentasi kelas

e. Siswa menyimak

pelajaran yang diberikan

3

4 Fase 4.

Belajar dalam tim

f. Siswa bekerjasama

dalam kelompok

mengerjakan tugas

4

g. Siswa bertanya kepada

guru jika ada kesulitan

2,5

5 Fase 5.

Tes individu

h. Siswa mengerjakan soal

tes evaluasi

4

6 Fase 6.

Skor pengembangan

individu

i. Siswa mengecek nilai

/skor yang diperoleh

3

j. Siswa menyimak umpan

balik dari guru

3

7 Fase 7.

Penghargaan tim

k. Siswa mendapat

penghargaan dari guru

2,5

d. Refleksi

Aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model

pembelajaran STADmenunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang

dilakukan oleh guru di siklus I pada pertemuan 1 Jumlah skor 24 dari 10 indikator,

atau dengan kategori kurangbaik dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru, hanya

saja pada indikator kedua dalam kegiatan awal, guru tidak melakukan apresepsi dan

tidak menampaikan tujuan pembelajaran, saat siswa mendiskusikan pemecahan

masalah untuk mengumpulkan data pemecahan masalah ketika proses pembelajaran

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

51

berlangsung. Namun, pada pertemuan 2 guru sudah nampak melaksanakan aktivitas

tindakan yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran

STADmenunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru

di siklus I pada pertemuan 2 jumlah skor 28 dari 10 indikator, atau dalam kategori

baik dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru.

Aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran STADyang dilakukan

oleh guru, aktivitas tindakan juga dilakukan oleh siswa kelas 5.Berdasarkan aktivitas

tindakan menggunakan model pembelajaran STADyang dilakukan oleh siswa kelas 5

pada siklus I, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan

oleh siswa di siklus I pada pertemuan 1 jumlah 29 dari 11 indikator, atau dengan

kategori baik dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa, hanya saja pada indikator

kedua saat diskusi pemecahan masalah, siswa belum melaksanakannya ketika proses

pembelajaran berlangsung. Namun, pada pertemuan kedua sudah nampak siswa

melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator.

Lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran model pembelajaran

think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh siswa

kelas 4 Siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan

oleh siswa pada setiap pertemuan di siklus I dengan kategoeri 32 dari 11 indikator,

dengan kategori baik dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa ketika proses

pembelajaran berlangsung.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 4

langkah, diantaranya perencanaan, pelaksanan tindakan, observasi dan refleksi. Untuk

lebih jelasnya berikut adalah uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam

penelitian yang telah dilaksanakan.

a. Perencanaan

Pada penelitian tindakan kelas Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

dengan rincian perencanaan sebagai berikut. Pertemuan pertama dilaksanakan dengan

kompetensi dasar Mengidentifikasi Fungsi organ pernapasan manusia.Pada pertemuan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

52

pertama terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu Menjelaskan

fungsi organ pada saluran pernapasan dengan namanya, Menunjukkan setiap nama

organ pada saluran pernapasan manusia dan fungsinya.Berikut adalah langkah-

langkah pembelajaran pada siklus II.Hasil evaluasi siklus I menjadi acuan untuk

mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran IPA yaitu dengan

menyusun RPP dengan menerapkan model pembelaajran STADdengan untuk materi

menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan dengan namanya dan

menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan fungsinya.

Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan

kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung menyiapkan materi yang akan

diajarkan. Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan

belajar menyusun alat evaluasi/ tes dengan pokok bahasan menjelaskan fungsi organ

pada saluran pernapasan dengan namanya dan menunjukkan setiap nama organ pada

saluran pernapasan manusia dan fungsinya. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk

melaksanakan pertemuan pertama ini adalah mempersiapkan instrumen, alat dan

bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

b. Pelaksanaan

PelaksanaanPada pertemuan pertama hari Selasa, 2 Agustus 2016 yang dilakukan

oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain dalam rencana

pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan salam, berdoa, mengabsen dan

melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menanyakan “Guru

mengawali pembelajaran dengan memberi salam, berdoa dan mengecek kesiapan

peserta didik mengikuti pembelajaran. Melakukan absensi kehadiran siswa, Guru

melakukan apersepsi melalui kegiatan tanya jawab tentang bagian-bagian alat

pernafasan pada manusia, Misalnya : “ Anak-anak, apa nama organ untuk bernafas,

coba sebutkan apa saja nama organ yang digunakan manusia untuk

bernafas!”Kemudian siswa akan menjawab dengan berbagai jawaban, guru

menghubungkan dengan pembelajaran hari ini.Setelah apersepsi, guru menjelaskan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

53

tujuan pembelajaran yang harus ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga

membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen dalam setiap kelompok terdiri

dari 6-7 siswa.

Pada kegiatan inti, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu

dengan memberikan teks bacaan mengenai menjelaskan fungsi organ pada saluran

pernapasan dengan namanyadan menunjukkan setiap nama organ pada saluran

pernapasan manusia dan fungsinya serta memberikan soal-soal yang berkaitan dengan

cara mencegah erosi dan abrasi. Dari teks bacaan tersebut secara berkelompok siswa

melakukan penyelidikan untuk menjawab soal – soal yang telah diberikan

sebelumnya. Selama kegiatan tersebutkan berlangsung, pengajaran berperan sebagai

fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menjelaskan fungsi organ pada saluran

pernapasan dengan namanyadan menunjukkan setiap nama organ pada saluran

pernapasan manusia dan fungsinya. Setelah mendapat pengarahan dari pengajar,

kemudian mereka berdiskusi dengan kelompoknya untuk menjelaskan fungsi organ

pada saluran pernapasan dengan namanyadan menunjukkan setiap nama organ pada

saluran pernapasan manusia dan fungsinya. Jawaban yang ditemukan kemudian

ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya.

Secara bergantian siswa dipanggil oleh pengajar untuk mempresentasikan

menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan dengan namanyadan menunjukkan

setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan fungsinyayang

ditemukannya di depan kelas. Pembelajaran pada siklus II ini lebih kondusif dan

siswa sudah terbiasa dengan alur pembelajaran STAD. Saat menanggapi atau

mengomentari hasil presentasi temannya, juga lebih kondusif dan aktif. Selama

kegiatan inti berlangsung, pengajar melakukan penilaian proses. Penilaian yang

dilakukan menyangkut penilaian proses. Penilaian yang dilakukan menyangkut

penilaian afektif dan psikomotor siswa. Untuk memantapkan siswa mengenai materi

yang dipelajari, pengajar memberikan umpan balik dan penguatan terhadap proses

STAD dalam menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan dengan namanyadan

menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia dan fungsinya.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

54

Pengajar dan siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD.

Pengajar juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang

belum dipahami. Pada kegiatan penutup pengajar bersama–sama dengan siswa

membuat penegasan atau kesimpulan tentang fungsi organ pada saluran pernapasan

dengan namanyadan menunjukkan setiap nama organ pada saluran pernapasan manusia

dan fungsinyayang telah ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran STAD. Pengajar

juga menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 4Agustus 2016 dengan

kompetensi dasar masih sama yaitu Mengidentifikasi Fungsi organ pernapasan manusia.

Pada pertemuan kedua kali ini terdapat dua indikator pembelajaran yang disampaikan

yaitu menjelaskan hal yang mengganggu sistem pernapasan manusia dan menjelaskan cara

mencegah penyakit pernapasan.Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada

siklus II pertemuan kedua.

Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar meliputi beberapa kegiatan yang

telah didesain dalam rencana pembelajaran yaitu membuka pembelajaran dengan

salam, berdoa, mengabsen dan melakukan apersepsi. Sebelum melakukan kegiatan

apersepsi, pengajar melakukan kegiatan prasyarat dengan menanyakan pembelajaran

pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan menunjukkan

gambar banjir. Setelah apersepsi guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus

ditempuh dalam pembelajaran STAD dan guru juga membagi siswa kedalam

kelompok yang hetrogen dalam setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

Pada kegiatan inti yang dilakukan pengajar hampir sama kegiatan inti pertemuan

pertama, pengajar mengorientasikan siswa ke dalam masalah, yaitu dengan

memberikan teks bacaan mengenai yakni hal yang mengganggu sistem pernapasan

manusia dan cara mencegah penyakit pernapasan. Dari teks bacaan tersebut secara

berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menjawab soal-soal yang telah

diberikan sebelumnya. Selama kegiatan tersebut berlangsung, pengajar berperan

sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk menjelaskan hal yang mengganggu

sistem pernapasan manusia dan menjelaskan cara mencegah penyakit pernapasan. Setelah

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

55

mendapat pengarahan bagi pengajar, kemudian mereka berdiskusi dengan

kelompoknya untuk menjelaskan hal yang mengganggu sistem pernapasan manusia dan

menjelaskan cara mencegah penyakit pernapasan. Jawaban yang ditemukan kemudian

ditulis di kertas jawaban yang telah dibagikan sebelumnya.

Siswa mempresentasikan menjelaskan hal yang mengganggu sistem pernapasan

manusia dan menjelaskan cara mencegah penyakit pernapasandi depan kelas. Suasana

pada saat ini juga lebih terkendali daripada pertemuan pertama, lebih banyak siswa

yang menanggapi atau mengomentari hasil presentasi. Untuk memantapkan siswa

mengenai materi yang dipelajari pengajar memberikan umpan balik dan penguatan

terhadap proses pembelajaran STAD dalam menjelaskan hal yang mengganggu sistem

pernapasan manusia dan menjelaskan cara mencegah penyakit pernapasan. Pengajar dan

siswa melakukan refleksi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Pengajar juga

memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Pada pertemuan terakhir pengajar bersama-sama dengan siswa membuat penegasan

dan kesimpulan tentang menjelaskan hal yang mengganggu sistem pernapasan manusia

dan menjelaskan cara mencegah penyakit pernapasanyang telah ditemukan oleh siswa

dalam pembelajaran STAD. Pengajar memberikan pesan kepada siswa untuk

mempelajari lagi materi tersebut dan materi pertemuan sebelumnya, karena pada

pertemuan selanjutnya akan diadakan evaluasi.

c. Observasi

Pada siklus ini kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru kolaboratif meliputi kegiatan

guru dan siswa dalam pembelajaran STAD. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

observer, pengajar telah menerapkan pembelajaran STAD dengan baik. Pengajar

dapat mengatur serta mengendalikan keberlangsungan proses belajar mengajar.

Awalnya banyak siswa yang binggung dengan pembelajaran STAD tetapi pengajar

dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara menjadi fasilitator yang baik dan

membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

56

Observasi yang dilakukan pada tahap ini juga meliputi observasi respon siswa

dengan cara mengamati aktivitas setiap siswa dengan menyesuaikan dengan indikator

respon siswa pada lembar observasi. Berdasarkan pengamatan siswa siklus II lebih

kondusif dan terkendali. Sebagian besar siswa telah memberikan respon positif dalam

pembelajaran STAD.

Hasil observasi aktifitas siswa terhadap pembelajaran pada siklus II antara lain

prapembelajaran, kegiatan pembelajaran yang berupa memperhatikan pembelajaran,

diskusi kelompok dan penyampaian hasil diskusi.dalam pembelajaran siklus II masih

ada beberapa kegiatan yang dilewatkan guru pada pertemuan pertama seperti guru

tidak melakukan umpan balik kepada, pada pertemuan kedua dan pertemuan kedua

sudah berjalan dengan baik guru melakukan evaluasi pembelajaran.dalam

pembelajaran siklus II siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, Siswa

sudah mempersiapkan alat belajar dan menempati tempat duduk dengan rapi tanpa

ditugaskan guru. siswa memperhatikan penjelasan guru tentang mata pelajaran IPA

dengan baik dan jarang sekali siswa ngobrol dengan temannya, siswa aktif menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Siswa antusias dalam berdiskusi

kelompok dengan memberikan usulan tentang tugas yang dikerjakan. Perwakilan

kelompok menyampaikan hasil diskusi dengan jelas hanya saja siswa tidak

menaggapi presentasi hasil kelompok lain. Siswa juga membuat rangkuman materi

tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan bantuan guru dan mengerjakan lembar

evaluasi pada pertemuan kedua.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

57

Tabel 4.6

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Pertama

N0 Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

Aktivitas Guru selama kegiatan inti

1 Fase1.

Menyampaikan tujuandan mempersiapkan

peserta didik

2,5

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &membagi kelompok secaraheterogen

4

3 Fase 3.

Presentasikelas

4

4 Fase 4.

Belajardalamtim

3

5 Fase 5.

Tesindividu

4

6 Fase 6.

Skorpengembanganindividu

3

7 Fase 7.

Penghargaantim

2,5

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

58

Tabel 4.7

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Kedua

N0 Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

Aktivitas Guru selama kegiatan inti

1 Fase1.

Menyampaikan tujuandan mempersiapkan

peserta didik

3

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &membagi kelompok secaraheterogen

3

3 Fase 3.

Presentasikelas

4

4 Fase 4.

Belajardalamtim

4

5 Fase 5.

Tesindividu

3

6 Fase 6.

Skorpengembanganindividu

4

7 Fase 7.

Penghargaantim

4

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

59

Tabel 4.8

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama

No Tahap STAD Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

1 Fase1.

Menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan

peserta didik

a. Menjawab pertanyaan

guru

3

b. Menyimak tujuan

pembelajaran

2,5

c. Menyimak penjelasan

guru

3

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &

membagi kelompok

secara heterogen

d. Membagi kelompok

dengan tertib dan teratur

4

3 Fase 3.

Presentasi kelas

e. Siswa menyimak

pelajaran yang diberikan

4

4 Fase 4.

Belajar dalam tim

f. Siswa bekerjasama

dalam kelompok

mengerjakan tugas

3

g. Siswa bertanya kepada

guru jika ada kesulitan

4

5 Fase 5.

Tes individu

h. Siswa mengerjakan soal

tes evaluasi

4

6 Fase 6.

Skor pengembangan

individu

i. Siswa mengecek nilai

/skor yang diperoleh

4

j. Siswa menyimak umpan

balik dari guru

3

7 Fase 7.

Penghargaan tim

k. Siswa mendapat

penghargaan dari guru

3

Jumlah 16

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

60

Tabel 4.9

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua

No Tahap STAD Aspek yang diamati Skor Penilaian

Rata-rata

1 Fase1.

Menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan

peserta didik

a. Menjawab pertanyaan

guru

4

b. Menyimak tujuan

pembelajaran

4

c. Menyimak penjelasan

guru

3

2 Fase 2.

Mengondisikan kelas &

membagi kelompok

secara heterogen

d. Membagi kelompok

dengan tertib dan teratur

4

3 Fase 3.

Presentasi kelas

e. Siswa menyimak

pelajaran yang diberikan

4

4 Fase 4.

Belajar dalam tim

f. Siswa bekerjasama

dalam kelompok

mengerjakan tugas

3

g. Siswa bertanya kepada

guru jika ada kesulitan

3

5 Fase 5.

Tes individu

h. Siswa mengerjakan soal

tes evaluasi

2,5

6 Fase 6.

Skor pengembangan

individu

i. Siswa mengecek nilai

/skor yang diperoleh

4

j. Siswa menyimak umpan

balik dari guru

4

7 Fase 7.

Penghargaan tim

k. Siswa mendapat

penghargaan dari guru

4

d. Refleksi

Setelah melakukan refleksi pada pembelajaran siklus I, pembelajaran di siklus

II ini sudah jauh lebih baik. Dalam pembelajaran guru melakukan kegiatan sesuai

dengan model pembelajaran yang dipakai dan tidak ada yang terlewatkan. Guru

menyampaikan materi dengan baik dan benar. Setelah kegiatan pembelajaran guru

di pertemuan kedua memberikan rangkuman yang melibatkan siswa, guru juga

memberikan evaluasi dan mengamati siswa secara teliti ketika siswa mengerjakan

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

61

agar tidak terjadi kecurangan.Aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran

STADyang dilakukan oleh guru kelas 5 pada siklus I, juga dilakukan oleh guru pada

siklus II.

Lembar observasi aktivitas tindakan menggunakan model pembelajaran

STADyang dilakukan oleh guru kelas 5 pada siklus II, menunjukkan bahwa

pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan oleh guru pada setiap pertemuan di

siklus II sudah terlaksana semua dari 10 indikator, atau dengan kategori sangat baik

dari indikator sudah dilaksanakan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung.

Artinya, pada siklus II ini aktivitas tindakan yang guru laksanakan sudah lebih baik

dari siklus I.

Aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran STADyang dilakukan

oleh guru, aktivitas tindakan juga dilakukan oleh siswa kelas 5.Berdasarkan aktivitas

tindakan menggunakan model pembelajaran STADyang dilakukan oleh siswa kelas 5

pada siklus I, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan

oleh siswa di siklus I pada pertemuan 1 jumlah 39 dari 11 indikator, atau dengan

kategori baik dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa, hanya saja pada indikator

kedua saat diskusi pemecahan masalah, siswa belum melaksanakannya ketika proses

pembelajaran berlangsung. Namun, pada pertemuan kedua sudah nampak siswa

melaksanakan semua aktivitas berdasarkan indikator.

Lembar observasi aktivitas tindakan model pembelajaran model pembelajaran

think pair share dengan menggunakan media gambar yang dilakukan oleh siswa

kelas 4 Siklus II, menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas tindakan yang dilakukan

oleh siswa pada setiap pertemuan di siklus II dengan kategoeri 43 dari 11 indikator,

dengan kategori sangat baik dari indikator sudah dilaksanakan oleh siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung. Artinya, pada siklus II ini aktivitas tindakan yang

siswa laksanakan sudah lebih baik dari siklus I.

4.2.Analisis Data Hasil Penelitian

Setelah melakukan pembelajaran Siklus I dan Siklus II didapatkan hasil yang

disajikan dalam deskripsi data dan analisis data dengan uraian sebagai berikut.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

62

4.2.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Setelah kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan, selanjutnya guru melakukan

kegiatan evaluasi hasil belajar yang disajikan dalam tabel distribusi frekwensi hasil

belajar. Data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan

belajar. Ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus I disajikan tabel sebagai berikut.

Tabel 4.10

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03 Semester I Tahun 2016/2017

No Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan

1 < 66 13 32 Belum Tuntas

2 ≥ 66 25 68 Tuntas

Jumlah 38 100

Rata-rata 74

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan

belajar siswa setelah dilaksanakan tindakan dengan menggunakanmodel

pembelajaran STAD dalam pembelajaran rata-rata siklus I menjadi 74dengan

ketuntasan belajar mencapai 68% siswa tuntas. Terdapat13 siswa yang belum

mencapai KKM dan 25 siswa telah mencapai KKM dengan nilai tertinggi 100 dan

nilai terendah 50. Setelah mengetahui ketuntasan hasil belajar IPA pada

pembelajaran siklus I, berikut ini juga disajikan tabel analisis ketuntasan siklus II

untuk mengetahui peningkatan ketuntasan pada hasil belajar IPA.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

63

Gambar 4.2

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03

Gambar 4.2 menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan

belajar siswa kelas 5, pada siklus Imencapai 68% dan 32% tidak tuntas dalam belajar

IPA. KKM yang ditentukan sebesar lebih dari atau sama dengan 66 (KKM ≥ 66).

Keadaan ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan menjadi

68%, yang merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.

4.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Setelah kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan, selanjutnya guru melakukan

kegiatan evaluasi hasil belajar yang disajikan dalam tabel distribusi frekwensi hasil

belajar. Data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan

belajar. Ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II disajikan tabel sebagai berikut.

0%

20%

40%

60%

80%

Tidak TuntasTuntas

Tidak Tuntas Tuntas

Siklus I 32% 68%

Siklus I

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

64

Tabel 4.11

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03Semester I Tahun 2016/2017

No Nilai Jumlah siswa Persentase (%) Keterangan

1 < 66 2 32 Belum Tuntas

2 ≥ 66 36 68 Tuntas

Jumlah 38 100

Rata-rata 84

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan tabel 4.11 setelah pembelajaran siklus II dilaksanakan memperoleh

hasil belajar yang cukup baik dengan tingkat ketuntasan sempurna yakni, 93% siswa

kelas 5 mencapai KKM yang telah ditentukan guru pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.

Gambar 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03

Gambar 4.3 menunjukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II

sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kenerja pada penelitian

ini.Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 80% siswa dari 38

siswa kelas 5 tuntas hasil belajarnya.Dari data tersebut dapat diperoleh informasi

0%

50%

100%

Tidak Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas Tuntas

Siklus II 5% 95%

Siklus II

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

65

bahwa yang telah tuntas pada siklus II sudah mencapai 95% (36 siswa).Dari hasil

data siklus II tersebut sudah menunjukan keberhasilan ketuntasan belajar siswa yang

sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80%.Penelitian tersebut

menunjukan bahwa setelah menggunakanmodel pembelajaran STAD,hasil belajar

siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dari pra siklus (42%), siklus I (68%)dan

siklusII (95%).

4.2.3 Analisis Komparatif

Hasil belajar siswa SDN Mangunsari 03 Kota Salatiga pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah. Pembelajaran yang cenderung terpusat pada

guru yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam mengikuti pembelajaran.

Sebelum dilakukan tindakan masih terdapat 22 anak yang belum mencapai KKM

yang di tentukan guru yaitu 66. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ada 13 anak

yang masih belum tercapai. Setelah melakukan refleksi dilakukan perbaikan pada

pembelajaran siklus II. Pada siklus II ada 2 anak yang masih belum tercapai KKM.

Perbandingan ketuntasan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah

ini.

Tabel 4.12

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1 dan

Siklus 2

Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

Tuntas 16 42 25 68 36 95

Tidak Tuntas 22 53 13 32 2 5

Jumlah 38 100 38 100 38 100

Nilai tertinggi 100 100 100

Nilai terendah 40 50 60

Rata-rata 67 74 84

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus

sampai siklus II. Nilai yang diatas KKM dari pra siklus16 siswa meningkat pada

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

66

siklus I menjadi 25 siswa, meningkat lagi pada siklus II menjadi 36 siswa dari 38

siswa adanya peningkatan hasil belajar IPA tiap siklus setelah dilakukan metode

pembelajaran STAD. Nilai terendah pra siklus40, Nilai Tertinggi100 dan Nilai Rata-

Rata67, Nilai terendah siklus I 50, Nilai Tertinggi 100 dan Nilai Rata-Rata 60 dan

Nilai terendah siklus II 60, Nilai Tertinggi100 dan Nilai Rata-Rata84. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :

Gambar 4.4

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA kelas 5 SDN Mangunsari 03

Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II Siswa Kelas 5 SDN Mangunsari 03

Semester 2 Tahun 2016/2017

Berdasarkan gambar 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan

ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan kelas dilaksanakan mengalami

peningkatan dari nilai rata-rata 67dengan ketuntasan klasikal 42% siswa tuntas dan

setelah dilaksanakan tindakan dengan menggunakanmodel pembelajaran STAD

dalam pembelajaran rata-rata siklus I menjadi 74dengan ketuntasan belajar mencapai

68% siswa tuntas. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi

84 mencapai target KKM (66) dengan ketuntasan klasikal mencapai 95% siswa tuntas

hasil belajarnya.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

tuntas 58% 32% 5%

Tidak Tuntas 42% 68% 95%

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

67

4.3Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar

IPA siswa kelas 5SDNMangunsari 03 Kota Salatiga denganmenerapkan

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembahasan hasil penelitian tindakan kelas ini

didasarkan pada hasil dancatatan peneliti selama melakukan penelitian. Proses

pelaksanaan melalui modelpembelajaran kooperatif tipe STAD pada masing-masing

siklus yaitu siklus I dansiklus II. Dalam pelaksanaan siklus I dan II, peneliti sekaligus

guru yang mengajartelah melaksanakan tahap-tahap pembelajaran berlangsung

dengan baik. Padaawal pembelajaran, guru selalu menyampaikan tujuan

pembelajaran dengan harapan supaya perhatian siswa terpusat pada tujuan yang akan

diajarkan. Untukmenarik perhatian minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi

yang akandiajarkan guru terlebih dahulu melakukan serangkaian motivasi dan

mengaitkanpengetahuan awal siswa sebagai prasyarat.

Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi

pelajaran, dan kepada siswa secara individual atau kelompok yang meraih prestasi

tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan.Untuk memudahkan

penerapannya guru meminta anggota tim bekerja sama mengatur meja dan kursi,

serta memberikan siswa kesempatan sekitar 10 menit untuk memilih nama tim

mereka atau ditentukan menurut kesesuaian kemudian membagikan lembar kerja

siswa (LKS) selanjutnya guru menganjurkan kepada siswa pada tiap-tiap tim bekerja

berpasangan (dua atau tiga pasangan dalam satu kelompok) kemudian guru

memberikan penekanan kepada siswa bahwa LKS itu untuk belajar, bukan untuk

sekedar diisi dan dikumpulkan. Karena itu penting bagi siswa diberi lembar kunci

jawaban LKS untuk mengecek pekerjaan mereka pada saat mereka

belajar.Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling menjelaskan jawaban

mereka, tidak hanya mencocokkan jawaban mereka dengan lembar kunci jawaban

tersebut.

Hasil analisis pengelolaan pembelajaran berlangsung, menunjukkan

dalamkegiatan inti, guru telah menyampaikan materi dengan baik dengan

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

68

memanfaatkanmodel pembelajaran kooperatif tipe STAD secara maksimal.Pada

kegiatanpenutup, guru telah membimbing siswa membuat kesimpulan pelajaran

setiapselesai kegiatan belajar mengajar (KBM).Selain itu, guru juga

telahmemanfaatkan waktu sesuai dengan skenario dan rencana

pelaksanaanpembelajaran (RPP).Hasilnya menunjukkan bahwa pada saat

pembelajaranberlangsung suasana kelas yang kondusif, antusias guru dan siswa pada

pelajaransangat baik.Pada umumnya pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa,

gurudisini hanya sebagai fasilitator dan motivator.

Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I Sudah menunjukkan adanya

peningkatan, dengan ketuntasan klasikal yang telah mencapai 68% dan perolehan

nilai rata-rata 74. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan pada siklus I telah

mengalami keberhasilan karena sudah mencapai krietria yang ditetapkan yaitu

ketuntasan klasikal 68%. Siswa yang aktif dalam pembelajaran sudah merata, hanya

saja pada awal prtemuan banyak siswa yang masih bingung dalam mengikuti langkah

pembelajaran STAD. Terdapat dua siswa yang terlihat belum aktif dalam

pembelajaran, salah satunya disebabkan karena mereka masih merasa takut salah dan

malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat.

Kerjasama antar siswa juga sudah nyata dalam diskusi kelompok dan saat

mempresentasikan hasil kerja. Meskipun siklus I telah berhasil, penelitian tetap

dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki dan lebih mengoptimalkan

pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi.

Perbaikan tersebut diantaranya guru lebih memberikan bimbingan kepada siswa

selama langkah-langkah pembelajaran, siswa lebih diarahkan untuk memperhatikan

siswa yang sedang presentasi dan meminta untuk memberikan reward/penguatan

kepada siswa yang menjawab benar baik secara individu maupun kelompok.Dari

pengamatan terhadap proses pembelajaran yang terjadi ada tindakan siklus II, siswa

menjadi lebih aktif, kreatif dan partisipatif. Siswa sudah lebih paham dalam

mengikuti langkah-langkah pembelajaranSTAD. Hasil analisis diketahui bahwa

siswa yang tuntas sebelum tindakan adalah 16 atau (42%).

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

69

Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan jumlah ketuntasan

siswa menjadi 25 siswa atau (68%).Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi

lagi peningkatan jumlah ketuntasan menjadi 36 siswa atau (95%). Siswa yang belum

tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 22 siswa atau (58%). Setelah diberikan

tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 9 siswa atau (24%). Setelah dilaksanakan

lagi tindakan pada siklus II, menjadi 2atau (5%) siswa yang belum tuntas. Hasil

ketuntasan belajar siswa dari 36 atau 95% pada siklus II ini dikatakan bahwa siswa

telah mencapai ketuntasan belajar, sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar

80% dari seluruh siswa mencapai ketutasan skor yang ditetapkan dengan KKM ≥ 66.

Terhadap 2 siswa yang nilainya belum mencapai ketuntasan belajar atau kriteria

ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuan untuk memahami

dan menguasai materi juga menyelesaikan tugas dalam pembelajaran rendah sekali,

hal itu dibuktikan berdasarkan keterangan dari guru kelas yang pernah mengajar anak

tersebut. Siswa tersebut diberikan program remedial, dengan cara memberikan soal

yang sama dengan soal tes formatif untuk dikerjakan di rumah. Dalam mengerjakan

soal di rumah untuk minta bimbingan dari orang tua, teman, ataupun orang yang

dianggap mampu memberikan bimbingan. Nilai dari tugas yang dikerjakan di rumah

tersebut digunakan untuk memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai

kriteria ketuntasan minimal.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Nur Jamil

Musthofa (2010) yang berjudul Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe STAD untuk

Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pecahan

Siswa Kelas 4 SDNegeri Yosorejo Giringsing Batang. Hasil penelitian tersebut

menunjukan pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika materi operasi hitung pecahan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari 40 siswa yang tuntas dengan

KKM: 60 pada siklus 1 PTK sebanyak 27. Kemudian diadakan siklus 2 PTK

ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 35 siswa (96%).. Selanjutnya Penelitian

Rahmawati (2011) yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...€¦ · 4.1 Hasil Pelaksanaan Penelitian . 4.1.1 Kondisi Pra Siklus . Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas

70

STADuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tentang Pecahan Siswa Kelas 4

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa

setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipeSTAD, hasil belajar siswa pada materi

pelajaran penjumlahan dan pengurangan pecahan semakin meningkat. Hal ini

ditunjukan dengan sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang mencapai KKM

sejumlah 11 siswa atau 45,83% dari 24 siswa dan rata-rata kelas 70,83. Sedangkan

pada siklus 2 siswa yang mencapai KKM sejumlah 21 siswa atau 87,50% dari 24

siswa dan rata-rata kelas 83,08.

Selain mendukung hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga

mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran Pembelajaran STAD

menurut Slavin (2010:8) menyatakan bahwa STAD merupakan pembelajaran dimana

siswa di tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat-lima siswa yang

merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam

setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau

variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya.

Pelaksanaan strategi belajar ini, siswa ditugaskan untuk bekerja dalam satu kumpulan

yang terdiri dari 4-5 orang setelah guru menyampaikan bahan pelajaran dan

mengharuskan semua anggota menguasai pelajaran itu. Setelah melakukan kegiatan

diskusi setiap anggota kelompok Akan diberi ujian atau kuis secara individu. Nilai

yang diperoleh setiap anggota dikumpulkan untuk memperoleh nilai kelompok.

Sehingga untuk mendapatkan penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus

membantu kelompoknya.