47
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi siklus II, hasil analisis data, dan pembahasan, secara lebih rinci akan dipaparkan dalam bab IV ini yakni sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Pada deskripsi siklus I ini, menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. 4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian dengan menerapkan Pembelajaran IPA antara lain menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV dan mengkaji indikator- indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang gaya, menyiapkan alat evaluasi dan menyiapkan lembar angket untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Pembelajaran IPA. Pada pertemuan pertama, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran penulis bersama guru kelas IV SD N Kutowinangun 10 berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan dengan menerapkan Pembelajaran IPA di kelas. Standar kompetensi yang diambil untuk siklus I adalah 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Pada standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, penulis mengambil indikator yang digunakan adalah menunjukkan sikap kerjasama dalam proses belajar gaya. Untuk pertemuan pertama ini, penulis mempersiapkan media yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik yang berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan.

Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi

siklus II, hasil analisis data, dan pembahasan, secara lebih rinci akan dipaparkan

dalam bab IV ini yakni sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Pada deskripsi siklus I ini, menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada

siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini dibagi menjadi dua kali

pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.

4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan

digunakan dalam penelitian dengan menerapkan Pembelajaran IPA antara lain

menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV dan mengkaji indikator-

indikatornya, menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran, menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang gaya, menyiapkan alat evaluasi dan

menyiapkan lembar angket untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam

pembelajaran dan yang terakhir menyiapkan alat peraga. Setelah semua perangkat

pembelajaran disiapkan langkah selanjutnya adalah menyiapkan lembar observasi

yang digunakan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

Pembelajaran IPA. Pada pertemuan pertama, sebelum melakukan kegiatan

pembelajaran penulis bersama guru kelas IV SD N Kutowinangun 10 berdiskusi

mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan dengan menerapkan Pembelajaran

IPA di kelas. Standar kompetensi yang diambil untuk siklus I adalah 7.

Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda.

Pada standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut, penulis mengambil

indikator yang digunakan adalah menunjukkan sikap kerjasama dalam proses

belajar gaya. Untuk pertemuan pertama ini, penulis mempersiapkan media yang

berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari peserta didik yang berupa

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

50

bola yaitu untuk mendukung penerapan Pembelajaran IPA.S elain itu, penulis

juga mempersiapkan RPP, lembar observasi, lembar kerja siswa.

Pada pertemuan yang kedua, indikator yang digunakan adalah

Menunjukkan keterampilan dalam membuat hasil karya belajar gaya. Penulis

mempersiapkan media yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik yaitu

kursi dan meja sebagai media yang mendukung penerapan Pembelajaran IPA.

Selain itu, penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi, lembar kerja

siswa.

Pertemuan ketiga indikator yang digunakan adalah menjelaskan sifat-sifat

gaya. Penulis mempersiapkan media seperti batu dan air untuk mendukung

penerapan Pembelajaran IPA.S elain itu, penulis juga mempersiapkan RPP,

lembar observasi, lembar kerja siswa, lembar angket dan soal evaluasi siklus I.

Setelah merancang perencanaan yang akan dilakukan, langkah-langkah

pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah-langkah atau sintaks

Pembelajaran IPA. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan

peneliti adalah mempersiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai lembar

untuk mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas saat

penerapan Pembelajaran IPA berlangsung. Di dalam lembar observasi tersebut

terdapat dua kolom yakni “ya” jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan

belajar mengajar sesuai langkah pembelajaran yang sesuai dengan Pembelajaran

IPA, serta “tidak” jika langkah pembelajaran tersebut tidak dilakukan atau

diimplementasikan di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar serta hasil

belajar peserta didik harus disesuaikan dengan instrumen yang dibutuhkan.Untuk

mengukur motivasi belajar peneliti menggunakan lembar angket dengan

instrument yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan indikator serta untuk

mengukur hasil belajar peserta didik menggunakan soal evaluasi.

4.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan Siklus

4.2.1 Pelaksanaan Observasi Siklus I

Pelaksanaan observasi siklus I ini dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

51

Observasi pada siklus I ini meliputi observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan

siswa. Secara rinci hasil dari observasi terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa

dijelaskan sebagai berikut:

a. Observasi Terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan Pembelajaran IPA

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari observasi terhadap

kegiatan guru pada siklus Iselama kegiatan belajar mengajar berlangsung dalam

menerapkan Pembelajaran IPA sudah terlaksana dengan baik.Hasil rekapitulasi

observasi kegiatan guru pada Siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Hasil Kegiatan Guru Dengan Penerapan Model

Problem Solving Pembelajaran IPA Siklus I

Sintak Aspek Indikator

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Ya Tida

k Ya

Tid

ak

Merumus

kan

Masalah

Pra

Pembelaja

ran

1. Apersepsi dan motivasi √ √

Merumus

kan

Hipotesis

Kegiatan

Awal

2. Mengajak siswa berdoa √ √

3. Guru mempersiapkan

fisik siswa √ √

4. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai

√ √

5. Guru memberikan

pertanyaan untuk

memunculkan suatu

masalah pada

pembelajaran

√ √

Mengum

pulkan

dan

Kegiatan

Inti

6. Guru membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran

√ √

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

52

Sintak Aspek Indikator

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Ya Tida

k Ya

Tid

ak

mengelo

mpokkan

data

sebagai

bahan

pembukti

an

hipotesis

7. Menyusun tahapan

penyelesaian

pembelajaran

8. Siswa mengkonsultasikan

tahapan penyelesaian

pembelajaran √ √

Pembukti

an

Hipotesis

9. Siswa mengumpulkan

data dari hasil penemuan

penyelesaian

pembelajaran

√ √

10. Siswa membuat laporan

dan menceritakan hasil

dari penemuan

√ √

11. Siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompok

√ √

Menentu

kan

Pilihan

Penyeles

aian

Kegiatan

Akhir

12. Guru dan siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran

√ √

13. Siswa melakukan refleksi √ √

14. Guru membagi lembar

evaluasi

Siswa membuat

kegiatan tindak lanjut

untuk kegiatan

selanjutnya

√ √

15. Guru menutup pertemuan √ √

Jumlah 11 4 14 1

Presentase 90% 10% 95% 5%

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

53

Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan I dalam menerapkan

Penerapan Problem Solving pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap

pembelajaran IPA pada siklus I pertemuan I terdapat 11 indikator pada kegiatan

dengan penerapan Pembelajaran IPA, terdapat 4 indikator yang belum terlaksana

dengan baik dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu siswa mengkonsultasikan

tahapan penyelesaian pembelajaran dan siswa mengumpulkan data dari hasil

penemuan penyelesaian pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi tersebut,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak mencapai 80%

atau sebanyak 15 indikator sesuai tindakan yang dilakukan di kelas.

Gambar 4.1

Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan I

Berdasarkan gambar hasil observasi kegiatan guru pada siklus I pertemuan

II mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan I, dari 15 indikator 14

indikator sudah terlaksana. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-

langkah kegiatan pembelajaran dengan penerapan pembelajaran IPA mencapai

95% atau sebanyak 14 indikator dari 15 indikator sudah sesuai dengan tindakan

yang dilakukan di kelas. Kegiatan guru yang belum terlaksana adalah siswa

mengumpulkan data dari hasil penemuan penyelesaian pembelajaran, tetapi guru

80%

20%

Ya Tidak

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

54

memberikan penghargaan terhadap siswa dan merencanakan kegiatan tindak

lanjut sudah terlaksana dengan baik.

Gambar 4.2

Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan II

Siklus I pertemuan II mengalami peningkatan dibandingkan siklus I

pertemuan I, dari 15 indikator 14 indikator sudah terlaksana dengan baik.

Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran

dengan penerapan Pembelajaran IPA mencapai 90% atau sebanyak 14 indikator

dari 15 indikator sudah sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas. Kegiatan

yang belum dilakukan oleh guru adalahsiswa mengumpulkan data dari hasil

penemuan penyelesaian pembelajaran belum terlaksana dengan baik.

b. Observasi Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan

model Problem solving peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa

dalam penerapan model problem Solving. Hasil observasi terhadap kegiatan

belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 pada kegiatan pembelajaran

dengan penerapan model problem solving pada pelajaran IPA siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

90%

10%

Ya Tidak

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

55

Tabel 4.2

Hasil Kegiatan Siswa Dengan Penerapan

Model Problem SolvingSiklusI

Sintak Aspek Indikator

Pertemua

n I

Pertemuan

II

Ya Tida

k Ya

Tida

k

Merumuskan

Masalah

Pra

Pembela

jaran

1. Apersepsi dan motivasi √ √

Merumuskan

Hipotesis

Kegiata

n Awal

2. Mengajak siswa berdoa √ √

3. Guru mempersiapkan fisik

siswa √

4. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai

√ √

5. Guru memberikan

pertanyaan untuk

memunculkan suatu

masalah pada

pembelajaran

√ √

Mengumpul

kan

dan

mengelompo

kkan data

sebagai

bahan

pembuktian

hipotesis

Kegiata

n Inti

6. Guru membimbing siswa

dalam proses pembelajaran √ √

7. Menyusun tahapan

penyelesaian pembelajaran √

8. Siswa mengkonsultasikan

tahapan penyelesaian

pembelajaran √ √

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

56

Sintak Aspek Indikator

Pertemua

n I

Pertemuan

II

Ya Tida

k Ya

Tida

k

Pembuktian

Hipotesis

9. Siswa mengumpulkan data

dari hasil penemuan

penyelesaian pembelajaran

√ √

10. Siswa membuat laporan

dan menceritakan hasil

dari penemuan

√ √

11. Siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompok

√ √

Menentukan

Pilihan

Penyelesaian

Kegiata

n Akhir

12. Guru dan siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran

√ √

13. Siswa melakukan refleksi √ √

14. Guru membagi lembar

evaluasi

Siswa membuat kegiatan

tindak lanjut untuk kegiatan

selanjutnya

√ √

15. Guru menutup pertemuan √ √

Jumlah 11 4 14 1

Presentase 75

% 25% 95% 5%

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

57

Berdasarkan tabel mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada penerapan

model problem solving pada pembelajaran IPA siklus I terdapat 15 indikator,

pada pertemuan I dari 11 indikator terdapat 4 indikator yang belum dilaksanakan

dan perlu untuk ditingkatkan oleh siswa yaitu kesiapan siswa sebelum memulai

kegiatan pembelajaran, siswa dalam menyimak dan menanggapi apersepsi dari

guru belum terlaksana, dan di dalam kegiatan diskusi siswa belum sepenuhnya

menyampaikan pendapatnya sendiri dengan baik, serta siswa belum

merencanakan kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan lembar observasi tersebut,

langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak penerapan

model problem solving pada pembelajaran IPA mencapai 75% atau sebanyak 11

indikator dari 15 indikator sesuai dengan tindakan yang dilakukan di kelas.

Gambar 4.3

Hasil Observasi Siswa Siklus IPertemuan I

Hasil observasi siklus I pertemuan II pada kegiatan siswa dengan penerapan

model problem solving pada pembelajaran IPA mengalami peningkatan yang

terdapat 15 indikator yang harus dicapai. Pada pertemuan II ini terdapat 14

indikator dari 15 indikator yang sudah terlaksana dan 1 indikator dari 15 indikator

belum terlaksana. Kegiatan siswa pada pertemuan II ini mengalami peningkatan

dibandingkan pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan tabel dari langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak penerapan model problem

75%

25%

Ya Tidak

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

58

solving mencapai 80% atau sebanyak 14 indikator dari 15 indikator sesuai dengan

tindakan yang dilakukan di kelas.

Gambar 4.4

Hasil Observasi Siswa Siklus IPertemuan II

Dari hasil observasi pada siklus I ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan

guru dalam penerapan model problem solving pada pembelajaran IPA pada

pertemuan I, pertemuan II sudah terlaksana dengan baik dan setiap pertemuan

mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam penerapan

problem solving pada pembelajaran IPA pada pertemuan I perlu ditingkatkan

karena dari 15 indikator, 4 indikator belum dilaksanakan oleh siswa. Begitu pula

pada pertemuan II dari 11 indikator, 4 indikator belum terlaksana dengan baik.

Jadi, pada siklus I ini kegiatan guru ataupun kegiatan siswa dalam penerapan

model problem solving pada pembelajaran IPA sudah terlaksana dengan baik,

terbukti dengan adanya peningkatan pada setiap pertemuannya.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus I ini dilakukan

sejumlah 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan dua kali 35

menit atau 2 jam pelajaran serta sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

80%

20%

Ya Tidak

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

59

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan I pada siklus I ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28

Mei 2016. Dalam kegiatan pembelajaran, kelas IV SD Negeri Kutowinangun

10 yang mengikuti proses pembelajaran adalah 16 siswa. Materi yang

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama ini

adalah tentang Gaya. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah

penerapan model problem solving.

a. Kegiatan Awal

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan awal

pada pertemuan I ini yakni guru mengucapkan salam serta berdo’a,

memeriksa kesiapan siswa dan memeriksa kehadiran siswa dalam mengikuti

pembelajaran, serta guru beserta siswa membuat kesepakatan mengenai

aturan pembelajaran. Melalui tanya jawab, guru mengingatkan kembali

tentang materi sebelumnya. Siswa diberi motivasi oleh guru terkait

pembelajaran yang akan berlangsung tentang pentingnya mempelajari gaya.

Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

1) Memahami Masalah Kontekstual

Siswa diberikan permasalahan terkait dengan materi tentang gaya

melalui cerita. Permasalahan yang diberikan oleh guru dihubungkan dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan

pertanyaan dari guru. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan

tujuan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran hari ini. Guru memberikan

pertanyaan, “Apakah kalian pernah melihat bola? Guru kemudian

memberikan masing-masing bola kepada setiap siswa sebagai awal

permasalahan. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya jika ada

hal yang belum dimengerti dan belum jelas terkait masalah kontekstual yang

diberikan oleh guru.

b. Kegiatan Inti

1) Menyelesaikan Masalah Kontekstual

Di dalam kelas dibentuk menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

siswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok mendapatkan 1 buah boladan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

60

lembar kerja siswa. Guru memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk

berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan

sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan solusi atau

cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Setelah semua

kelompok mendapatkan bahan dan lembar kerja siswa, guru meminta kepada

semua kelompok untuk menemukan jawaban dari bola tersebut. Kemudian

guru memberikan pertanyaan.

2) Membandingkan Dan Mendiskusikan

Setiap kelompok atau perwakilan kelompok memperesentasikan hasil

pekerjaannya atau penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban

permasalahan di depan kelas. Kelompok yang lain menanggapi atas jawaban

yang disampaikan kelompok penyaji. Guru memberikan penguatan terhadap

jawaban setiap kelompok melalui tanya jawab membahas penyelesaian

masalah.Kembali pada pokok permasalahan pertama, guru meminta setiap

kelompok untuk menyelesaikan kembali permasalahan kontekstual yang

diberikan, setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan, kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaannya.

c. Kegiatan Akhir

1) Menarik Kesimpulan

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban setiap kelompok,

mengacu pada penyelesaian jawaban guru bersama siswa membuat penegasan

atau kesimpulan bagaimana cara menjumlahkan pecahan berpenyebut sama,

setelah itu, guru memberikan variasi soal yang di kerjakan secara

berkelompok dan berdiskusi kemudian dibahas bersama. Selanjutnya

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang

mereka alami. Beberapa siswa tidak memperhatikan atau tidak mengikuti

pembelajaran dengan seksama, sebagai contoh jika kegiatan pembelajaran

berdiskusi maka tidak bekerja sama dengan baik.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

61

Guru bersama siswa mempertegas kembali atau menyimpulkan kembali

bagaimana cara menjumlahkan pecahan berpenyebut sama, serta guru

meminta siswa untuk mempelajari tentang materi selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua

Pertemuan II pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 29

Mei 2016. Dalam kegiatan pembelajaran, kelas IV SD Negeri Kutowinangun

10 yang mengikuti proses pembelajaran adalah 16 siswa. Materi yang

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah

masih materi tentang gaya. Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-

langkah penerapan model problem solving pada pembelajaran IPA.

a. Kegiatan Awal

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan awal

pada pertemuan II ini yakni guru mengucapkan salam serta berdo’a,

memeriksa kesiapan siswa dan memeriksa kehadiran dalam mengikuti

pembelajaran, serta guru beserta siswa membuat kesepakatan mengenai

aturan pembelajaran. Setelah itu melalui tanya jawab, guru mengingatkan

kembali tentang materi sebelumnya. Siswa diberi motivasi oleh guru terkait

pembelajaran yang akan berlangsung tentang pentingnya mempelajari gaya.

Guru memberika apersepsi kepada siswa.

1) Memahami Masalah Kontekstual

Siswa diberikan permasalahan terkait dengan materi pembelajaran

tentang gaya. Permasalahan yang diberikan kepada siswa yang diberikan oleh

guru dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diberikan waktu

untuk menyelesaikan pertanyaan dari guru. Guru menyampaikan materi yang

akan dipelajari dan tujuan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran hari ini.

Guru memberikan pertanyaan. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk

bertanya jika ada hal yang belum dimengerti dan belum jelas terkait masalah

kontekstual yang diberikan oleh guru.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

62

b. Kegiatan Inti

1) Menyelesaikan Masalah Kontekstual

Di dalam kelas dibentuk menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

siswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok mendapatkan 1 bola. Guru

memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan bertindak

menurut cara masing-masing dan guru berperan sebagai fasilitator yang

membimbing siswa dalam menemukan solusi atau cara yang tepat dalam

menyelesaikan masalah tersebut. Setelah semua kelompok mendapatkan

bahan dan lembar kerja siswa, guru meminta kepada semua kelompok untuk

berbagi tugas. Kemudian guru memberikan pertanyaan.

2) Membandingkan Dan Mendiskusikan

Setiap kelompok atau perwakilan kelompok memperesentasikan hasil

pekerjaannya atau penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban

permasalahan di depan kelas. Kelompok yang lain menanggapi atas jawaban

yang disampaikan kelompok penyaji. Guru memberikan penguatan terhadap

jawaban setiap kelompok melalui tanya jawab membahas penyelesaian

masalah yang mengacu dari penyajian hasil kerja kelompok penyaji, melalui

yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa dapat memahami pembelajaran

tentang gaya. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa

membuat penegasan atau kesimpulan cara menjumlahkan pecahan

berpenyebut beda.

Kembali pada pokok permasalahan pertama, guru meminta setiap

kelompok untuk menyelesaikan kembali permasalahan kontekstual yang

diberikan.Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan, kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaannya.

c. Kegiatan Akhir

1) Menarik Kesimpulan

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban setiap kelompok, mengacu

pada penyelesaian jawaban guru bersama siswa membuat penegasan atau

kesimpulan bagaimana cara menghasilkan gaya, setelah itu, guru memberikan

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

63

variasi soal yang di kerjakan secara berkelompok dan berdiskusi kemudian

dibahas bersama. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa siswa tidak

memperhatikan atau tidak mengikuti pembelajaran dengan seksama, sebagai

contoh jika kegiatan pembelajaran berdiskusi maka tidak bekerja sama dengan

baik.

Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan II, dilakukan pula pengamatan

terhadap langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada lembar

observasi. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa

indikator proses telah tercapai dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

Selain mengamati proses atau kegiatan belajar mengajar di kelas, peneliti

juga mengamati perilaku siswa atau sikap siswa terutama tentang motivasi belajar

siswa terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan model problem solving yang

telah dilakukan. Pengamatan dengan siswa dilakukan ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung, namun setelah proses pembelajaran telah selesai, siswa

diminta untuk mengisi lembar angket tentang kegiatan pembelajaran IPA dengan

penerapan model problem solving. Dari lembar angket yang diisi oleh siswa,

peneliti dapat mengetahui seberapa tinggi motivasi belajar siswa terhadap

pelajaran IPA dengan penerapan model problem solving.

Untuk mengukur hasil belajar siswa peneliti menggunakan soal evaluasi

diakhir pertemuan kedua ini. Hal bertujuan seberapa meningkatnya keberhasilan

dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model problem solving.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil tindakan pada siklus I diperoleh dari hasil observasi terhadap motivasi

dan hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 dengan penerapan

model problem solving oleh guru.

1. Hasil Belajar IPA

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I dengan

menerapkan model problem solving selesai, maka dilaksanakan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing siswa,

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

64

apakah sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum

mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar diperoleh dari rata-rata penilaian

pengetahuan (kognitif) yang berupa soal evaluasi. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) pada mata pelajaran IPA SD Negeri Kutowinangun 10 adalah 65. Untuk

mengukur keberhasilan penerapan model problem solving dalam meningkatkan

hasil belajar IPA menggunakan soal evaluasi yang diujikan kepada siswa pada

siklus I pertemuan IIuntuk mengukur pengetahuan siswa terhadap penerapan

model problem solving pada mata pelajaran IPA. Soal evaluasi berbentuk pilihan

ganda dengan jumlah soal 10 yang sudah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya

serta tingkat kesukarannya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian siswa siklus I

Tabel 4.3

Rekap Hasil Penilaian Siswa Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase (%)

36 – 44 3 11 %

45 – 53 2 8 %

54 – 62 2 8 %

63 – 71 5 19 %

72 – 80 3 50 %

81 – 89 1 4 %

Jumlah 16 100 %

Rata-rata 65.38

Nilai tertinggi 84

Nilai terendah 36

Berdasarkan tabel 28 dapat dilihat dari 16 siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10 yang mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM (65)

adalah sebanyak 9 siswa dengan persentase 69%, sedangkan siswa yang belum

memenuhi KKM sebanyak 7 siswa dengan persentase 31%, yang dapat diuraikan

jumlah siswa yang mendapat nilai antara 36 - 44 sejumlah 3 siswa, nilai antara 45

- 53 sejumlah 2 siswa, nilai antara 54 - 62 sejumlah 2 siswa, nilai antara 63 - 71

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

65

sejumlah 5 siswa, nilai antara 72 - 80 sejumlah 3 siswa, nilai antara 81 – 89

sejumlah 1 siswa. Dengan nilai tertinggi 84 dan nilai terendah 36 dan rata-rata

nilai pada siklus I ini adalah 65.38. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 10

dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 4.5

Hasil Belajar IPA Siklus I

Dari data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus I,

kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran ipa siklus I yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Tuntas ≥ 65 9 69 %

Tidak tuntas < 65 7 31 %

Jumlah 16 100 %

Rata-rata 65.38

Nilai tertinggi 84

Nilai terendah 36

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

36 – 44 45 – 53 54 – 62 63 – 71 72 - 80 81 - 89

Nilai

Persentase (%)

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

66

Dari tabel 29 Menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10 sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 9

dari 16 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 69%. Sedangkan ada

7 dari 16 siswa yang belum mencapai KKM atau dengan persentase 31%. Rata-

rata hasil belajar IPA pada siklus I ini adalah 65.38. Siklus I ini nilai tertinggi

pada mata pelajaran IPA dengan penerapan model problem solving mencapai 84

dan nilai terendah 36. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV

SD Negeri Kutowinangun 10 siklus I pada tabel 10 dapat digambarkan dalam

diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.6

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Ipa Siklus I

4.2.4 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama dan keduamaka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan

pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang

dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan

dengan membadingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran. Selain itu

kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan dengan

penerapan model problem solving, kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran

yang dilakukan. Dengan melaksanakan kegiatan dengan penerapan model

69%

31%

Tuntas Tidak tuntas

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

67

problem solving dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang baru di dalam

pembelajaran. Selain itu guru juga merasa lebih mudah dalam mengajar

khususnya di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sementara itu,

bagi siswa dengan kegiatan melakukan percobaan secara langsung dengan

penerapan model problem solving merasa suasana pembelajaran lebih

menyenangkan dan tidak membosankan lagi. Siswa tidak harus selalu

mendengarkan penjelasan guru dengan ceramah. Kegiatan diskusi kelompok dan

kerjasama melakukan percobaan secara langsung yang dilakukan antar siswa

dalam kegiatan belajar menjadikan materi pembelajaran dapat dipahami dengan

mudah oleh siswa, menggunakan cara unik dan berbeda dengan melalui praktek

secara langsung dengan media nyata yang berada di sekitar lingkungan siswa. Hal

tersebut menjadikan diri siswa bersemangat atau termotivasi untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil yang sudah dianalisis pada data

observasi kegiatan guru belum melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak.

Untuk observasi kegiatan pada siswa juga mengalami hal yang sama yaitu belum

melakukan semua langkah-langkah sesuai sintak.

Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I

dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan dengan

penerapan model problem solving. Kekurangan yang ditemui selama tindakan

pembelajaran menjadikan proses pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang

masikmal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya:

1. Kelebihan

a. Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik terlihat dari beberapa

aspek yang sudah mengalami peningkatan walaupun peningkatan tersebut

belum mencapai maksimal.

b. Kegiatan pembelajaran nampak lebih menarik, antusias siswa untuk

mengikuti pembelajaran lebih meningkat dengan penerapan problem

solving.

c. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin bertambah.

d. Kondisi pembelajaran yang terbentuk lebih baik, dominasi guru dalam

pembelajaran berkurang terlihat dari peningkatan aspek guru dalam

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

68

mengorganisasikan dalam kegiatan percobaan secara langsung dalam

menemukan konsep pecahan, sehingga guru sudah tidak mendominasi

pembelajaran dengan ceramah terus menerus tetapi pembelajaran lebih

terarah kepada aktivitas siswa dalam penerapan model problem solving.

2. Kekurangan

a. Ketika kegiatan refleksi berlangsung siswa masih kebingungan dengan apa

yang guru sampaikan.

b. Penerapan model problem solving terbiasa dilaksanakan oleh siswa,

sehingga pada awal-awal proses pembelajaran berlangsung siswa masih

bingung dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran.

c. Beberapa siswa masih malu-malu dan kurang aktif dalam menyampaikan

gagasan atau pendapat.

d. Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama secara optimal dalam

kegiatan.

3. Perbaikan dalam mengatasi kekurangan

a. Siswa dilihat untuk kerjasama dengan teman, dan memiliki tanggung

jawab yang sama saat belajar secara berkelompok.

b. Siswa dilatih berani menyampaikan pendapatnya dan mengoreksi

temannya jika ada yang salah.

c. Setiap pertemuan pembelajaran guru harus ingat untuk menyampaikan

pembelajaran.

d. Guru membimbing siswa atau mengarahkan siswa saat pembelajaran

berlangsung.

e. Siswa yang lebih mampu dalam belajar, membantu temanya dalam

kelompok jika temanya kurang paham, sehingga adanya kerjasama yang

baik dalam satu kelompok.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pada deskripsi siklus II ini, menguraikan tentang tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan dan pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada

siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dibagi menjadi tiga kali

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

69

pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

4.3.1 Rencana Tindakan Siklus II

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus II ini agar

efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus I adalah melihat

dan menelaah hasil refleksi siklus I. Mencari alternatif untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan kelebihan

pada siklus I. Selanjutnya menelaah materi pembelajaran IPA kelas IV yaitu

dengan mengkaji indikator-indikatornya. Mencari sumber belajar yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

sesuai dengan indikator dan tujuan yang telah dikaji. Menyiapkan lembar

observasi untuk menilai pelaksanaan pembelajaran, dan yang terakhir menyiapkan

alat evaluasi dan lembar angket motivasi belajar.

Pada pertemuan pertama, sebelum melakukan kegiatan pembelajaran penulis

bersama guru kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 berdiskusi mengenai materi

pelajaran yang akan diajarkan dengan menerapkan model problem solving.

Standar kompetensi yang diambil untuk siklus II 7.Memahami gaya dapat

mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. Pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar tersebut, penulis mengambil indikator yang digunakan adalah

menunjukkan sikap kerjasama dalam proses belajar gaya. Untuk pertemuan

pertama ini, penulis mempersiapkan media yang berhubungan langsung dengan

kehidupan sehari-hari peserta didik yang berupa bola untuk mendukung penerapan

model problem solving serta penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi,

lembar kerja siswa.

Pada pertemuan yang kedua, indikator yang digunakan menunjukkan sikap

kerjasama dalam proses belajar gaya. Penulis mempersiapkan media yang

berhubungan dengan kehidupan peserta didik yaitu meja atau kursi yang

mendukung penerapan model problem solving serta penulis juga mempersiapkan

RPP, lembar observasi, lembar kerja siswa.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

70

Setelah merancang perencanaan yang akan dilakukan, langkah-langkah

pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan langkah-langkah atau sintaks

model problem solving. Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan

peneliti adalah mempersiapkan lembar observasi yang berfungsi sebagai lembar

untuk mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas saat

penerapan model problem solving berlangsung. Di dalam lembar observasi

tersebut terdapat dua kolom yakni “ya” jika tindakan yang dilakukan dalam

kegiatan belajar mengajar sesuai langkah pembelajaran yang sesuai dengan model

problem solving, serta “tidak” jika langkah pembelajaran tersebut tidak dilakukan

atau diimplementasikan di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung.

Indikator yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa harus

disesuaikan dengan instrumen yang dibutuhkan. Untuk mengukur hasil belajar

peneliti menggunakan instrument yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan

indikator serta untuk mengukur hasil belajar siswa menggunakan soal evaluasi.

4.4 Pelaksanaan Observasi Dan Tindakan Siklus II

4.4.1 Pelaksanaan Observasi Siklus II

Pelaksanaan observasi siklus II ini dilakukan pada pertemuan pertama dan

kedua. Hal ini dikarenakan pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan proses

pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah-

langkah model problem solving. Observasi pada siklus II ini meliputi observasi

terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa. Secara rinci hasil dari observasi

terhadap kegiatan guru dan kegiatan siswa dijelaskan sebagai berikut:

a. Observasi Terhadap Kegiatan Guru

Observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan model problem solving

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari observasi terhadap

kegiatan guru pada siklus II selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dalam

menerapkan model problem solving sudah terlaksana dengan baik. Hasil

rekapitulasi observasi kegiatan guru pada Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

71

Tabel 4.5

Hasil Kegiatan Guru Dengan Penerapan

Model Problem Solving Siklus II

Sintak Aspek Indikator

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Ya Tidak Ya Tidak

Merumusk

an Masalah Pra

Pembela

jaran

1. Apersepsi dan motivasi √ √

Merumusk

an

Hipotesis

Kegiata

n Awal

2. Mengajak siswa berdoa √ √

3. Guru mempersiapkan

fisik siswa √ √

4. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai √ √

5. Guru memberikan

pertanyaan untuk

memunculkan suatu

masalah pada

pembelajaran

√ √

Mengump

ulkan

dan

mengelom

pokkan

data

sebagai

bahan

pembuktia

n hipotesis

Kegiata

n Inti

6. Guru membimbing siswa

dalam proses

pembelajaran

√ √

7. Menyusun tahapan

penyelesaian

pembelajaran

8. Siswa

mengkonsultasikan

tahapan penyelesaian

pembelajaran

√ √

Pembuktia

n Hipotesis

9. Siswa mengumpulkan

data dari hasil penemuan

penyelesaian

pembelajaran

√ √

10. Siswa membuat laporan

dan menceritakan hasil

dari penemuan

√ √

11. Siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompok

√ √

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

72

Sintak Aspek Indikator

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Ya Tidak Ya Tidak

Menentuka

n

Pilihan

Penyelesai

an

Kegiata

n Akhir

12. Guru dan siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran √ √

13. Siswa melakukan

refleksi √ √

14. Guru membagi lembar

evaluasi

Siswa membuat

kegiatan tindak

lanjut untuk kegiatan

selanjutnya

√ √

15. Guru menutup

pertemuan √ √

Jumlah 11 4 14 1

Presentase 90

%

10% 95

%

5%

Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan I dalam menerapkan

pembelajaran problem solvingpada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10 menunjukkan bahwa hasil observasi kegiatan guru terhadap

Pembelajaran IPApada siklus II pertemuan I terdapat11 indikator pada kegiatan

dengan penerapan IPA, terdapat 4 indikator yang belum terlaksana dengan baik

dan perlu ditingkatkan oleh guru yaitu memeriksa kesiapan siswa, serta guru

belum merencanakan kegiatan tindak lanjut. Berdasarkan lembar observasi

tersebut, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak

mencapai 90% atau sebanyak 11 indikator dari 15 indikator sesuai tindakan yang

dilakukan di kelas.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

73

Gambar 4.7

Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan I

Berdasarkan tabel hasil observasi kegiatan guru pada siklus II pertemuan II

mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan I dari 15 indikator 14 indikator

sudah terlaksana. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah

kegiatan pembelajaran dengan penerapan Pembelajaran IPA mencapai 95% atau

sebanyak 14indikator dari 15 indikator sudah sesuai dengan tindakan yang

dilakukan di kelas. Kegiatan guru yang belum terlaksana adalah guru belum

sepenuhnya memeriksa kesiapan siswa.

Gambar 4.8

Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II

90%

10%

Ya Tidak

95%

5%

Ya Tidak

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

74

Berdasarkan gambar observasi kegiatan guru, pada pertemuan kedua ini

seluruh indikator kinerja terlaksana dengan baik. Semua kegiatan yang

berdasarkan langkah-langkah penerapan model problem solving sudah

sepenuhnya dilakukan pada siklus II.

Gambar 4.9

Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan II

b. Observasi Terhadap Kegiatan Siswa

Selain melakukan observasi terhadap kegiatan guru dalam penerapan model

problem solving, peneliti juga melakukan observasi terhadap kegiatan siswa

dalam penerapan model problem solving. Hasil observasi terhadap kegiatan

belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 pada kegiatan belajar dengan

penerapan model problem solving siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:

100%

0%

Ya Tidak

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

75

Tabel 4.6

Hasil Kegiatan Siswa Dengan Penerapan

Model Problem Solving Siklus II

Sintak Aspek Indikator Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

Merumuskan

Masalah Pra

Pembelaj

aran

1. Apersepsi dan motivasi √ √

Merumuskan

Hipotesis Kegiatan

Awal

2. Mengajak siswa berdoa √ √

3. Guru mempersiapkan fisik

siswa √ √

4. Siswa menyimak tujuan

pembelajaran yang akan

dicapai √ √

5. Guru memberikan

pertanyaan untuk

memunculkan suatu masalah

pada pembelajaran

√ √

Mengumpulka

n

dan

mengelompok

kan data

sebagai bahan

pembuktian

hipotesis

Kegiatan

Inti

6. Guru membimbing siswa

dalam proses pembelajaran √ √

7. Menyusun tahapan

penyelesaian pembelajaran √

8. Siswa mengkonsultasikan

tahapan penyelesaian

pembelajaran √ √

Pembuktian

Hipotesis

9. Siswa mengumpulkan data

dari hasil penemuan

penyelesaian pembelajaran √ √

10. Siswa membuat laporan dan

menceritakan hasil dari

penemuan √ √

11. Siswa mempresentasikan

hasil kerja kelompok

√ √

Menentukan

Pilihan

Penyelesaian

Kegiatan

Akhir

12. Guru dan siswa

menyimpulkan hasil

pembelajaran √ √

13. Siswa melakukan refleksi √ √

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

76

Sintak Aspek Indikator Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak Ya Tidak

14. Guru membagi lembar

evaluasi

Siswa membuat kegiatan

tindak lanjut untuk kegiatan

selanjutnya

√ √

15. Guru menutup pertemuan √ √

Jumlah 13 2 14 1

Presentase 90

%

10% 95% 5%

Berdasarkan tabel mengenai hasil observasi kegiatan siswa pada penerapan

model problem solving siklus II terdapat 15 indikator, pada pertemuan I dari 15

indikator terdapat 2 indikator yang belum dilaksanakan dan perlu untuk

ditingkatkan oleh siswa yaitu kesiapan siswa sebelum memulai kegiatan

pembelajaran dan siswa dalam menyimak dan menanggapi apersepsi dari guru

belum terlaksana. Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak penerapan model problem

solving mencapai 90% atau sebanyak 13 indikator dari 15 indikator sesuai dengan

tindakan yang dilakukan di kelas.

Gambar 4.10

Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I

90%

10%

Ya Tidak

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

77

Hasil observasi siklus II pertemuan II pada kegiatan siswa dengan

penerapan model problem solving mengalami penurunan yang terdapat 15

indikator yang harus dicapai. Pada pertemuan II ini terdapat 11 indikator dari 15

indikator yang sudah terlaksana dan 4 indikator dari 15 indikator belum

terlaksana. Kegiatan siswa pada pertemuan II ini mengalami penurunan

dibandingkan pada siklus II pertemuan I. Berdasarkan tabel langkah-langkah

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan sintak model problem solving

mencapai 85% atau sebanyak 11 indikator dari 15 indikator sesuai dengan

tindakan yang dilakukan di kelas.

Gambar 4.11

Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II

Dari hasil observasi pada siklus II ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan

guru dalam penerapan Pembelajaran IPA melalui penerapan model problem

solving pada pertemuan I, pertemuan II sudah terlaksana dengan baik dan setiap

pertemuan mengalami peningkatan. Sedangkan untuk kegiatan siswa dalam

penerapan Pembelajaran IPA melalui penerapan model problem solving pada

pertemuan I perlu ditingkatkan karena dari 15 indikator, 2 indikator belum

dilaksanakan oleh siswa. Begitu pula pada pertemuan II mengalami penurunan

dari 15 indikator, 4 indikator belum terlaksana dengan baik. Akan tetapi, kegiatan

siswa dengan penerapan model problem solving mengalami peningkatan pada

85%

15%

Ya Tidak

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

78

siklus II pertemuan IIyaitu dari 15 indikator, 14 indikator sudah terlaksana dalam

kegiatan pembelajaran di kelas. Jadi, pada siklus II ini kegiatan guru ataupun

kegiatan siswa dalam penerapan model problem solving sudah terlaksana dengan

baik, terbukti dengan adanya peningkatan pada setiap pertemuannya.

4.4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran dalam siklus II ini dilakukan

sejumlah 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu pada tiap pertemuan dua kali 35

menit atau 2 jam pelajaran serta sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan I pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 4 Mei

2016. Dalam kegiatan pembelajaran, kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 yang

mengikuti proses pembelajaran adalah 16 siswa. Materi yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama ini adalah tentang gaya.

Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah model problem solving.

1) Kegiatan Awal

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan awal

pada pertemuan I ini yakni guru mengucapkan salam serta berdo’a, memeriksa

kesiapan siswa dan memeriksa kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran,

serta guru beserta siswa membuat kesepakatan mengenai aturan pembelajaran.

Melalui tanya jawab, guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya.

Siswa diberi motivasi oleh guru terkait pembelajaran yang akan berlangsung

tentang pentingnya mempelajari penjumlahan pecahan. Guru memberikan

apersepsi kepada siswa.

a) Memahami Masalah Kontekstual

Siswa diberikan permasalahan terkait dengan materi pembelajaran

tentang gaya. Permasalahan yang diberikan oleh guru dihubungkan dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan

pertanyaan dari guru. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan

tujuan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran hari ini. Guru

memberikan pertanyaan kepada siswa tentang bola.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

79

2) Kegiatan Inti

a) Menyelesaikan Masalah Kontekstual

Di dalam kelas dibentuk menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

siswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok mendapatkan 1 buah “bola” dan

lembar kerja siswa.Guru memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk

berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan

sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan solusi atau

cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Setelah semua

kelompok mendapatkan bahan dan lembar kerja siswa, guru meminta kepada

semua kelompok untukmenemukan atau encari tahu gaya apa saja yang

terdapat pada bola. Guru meminta setiap kelompok menuliskan jawaban

mereka pada lembar kerja yang sudah diberikan. Setelah menulis jawaban,

guru meminta masing-masing kelompok menyebutkan hasil jawaban mereka

ke depan kelas. Siswa dengan bimbingan guru mengerjakan lembar kerja

siswa, agar mudah untuk mengerjakan.

b) Membandingkan Dan Mendiskusikan

Setiap kelompok atau perwakilan kelompok memperesentasikan hasil

pekerjaannya atau penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban

permasalahan di depan kelas. Kelompok yang lain menanggapi atas jawaban

yang disampaikan kelompok penyaji. Guru memberikan penguatan terhadap

jawaban setiap kelompok melalui tanya jawab membahas penyelesaian

masalah yang mengacu dari penyajian hasil kerja kelompok penyaji, melalui

media “bola” yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. Mengacu pada

penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa membuat penegasan atau

kesimpulan.

Kembali pada pokok permasalahan pertama, guru meminta setiap

kelompok untuk menyelesaikan kembali permasalahan kontekstual yang

diberikan, setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan, kemudian perwakilan kelompok mempresentasikan hasil

pekerjaannya.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

80

c) Kegiatan Akhir

a) Menarik Kesimpulan

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban setiap kelompok,

mengacu pada penyelesaian jawaban guru bersama siswa membuat penegasan

atau kesimpulan bagaimana caramenemukan gaya yang terdapat pada sebuah

“bola”. Guru memberikan variasi soal yang di kerjakan secara berkelompok

dan berdiskusi yang akan dibahas bersama. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka alami. Beberapa

siswa tidak memperhatikan atau tidak mengikuti pembelajaran dengan

seksama, sebagai contoh jika kegiatan pembelajaran berdiskusi maka tidak

bekerja sama dengan baik.

Guru bersama siswa mempertegas kembali atau menyimpulkan kembali

bagaimana cara menemukan gaya pada sebuah “bola”, serta guru meminta

siswa untuk mempelajari tentang materi selanjutnya.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan II pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Mei

2016. Dalam kegiatan pembelajaran, kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 yang

mengikuti proses pembelajaran adalah 16 siswa. Materi yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua ini adalah masih tentang gaya.

Pelaksanaan tindakan menggunakan langkah-langkah penerapan model problem

solving.

1. Kegiatan Awal

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kegiatan awal

pada pertemuan II ini yakni guru mengucapkan salam serta berdo’a, memeriksa

kesiapan siswa dan memeriksa kehadiran dalam mengikuti pembelajaran, guru

beserta siswa membuat kesepakatan mengenai aturan pembelajaran. Melalui tanya

jawab, guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya. Siswa diberi

motivasi oleh guru terkait pembelajaran yang akan berlangsung tentang

pentingnya mempelajari gaya yang terjadi dan ditemukan pada kehidupan sehari-

hari. Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

81

a. Memahami Masalah Kontekstual

Siswa diberikan permasalahan terkait dengan materi pembelajarangaya

yaitu dengan memperagakan melalui media yang ada. Permasalahan yang

diberikan kepada siswa yang diberikan oleh guru dihubungkan dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan

pertanyaan dari guru. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan

tujuan pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran hari ini. Guru memberikan

pertanyaan, “Apakah kalian pernah melihat gerobak ?”. Guru memberikan

soal berupa gambar. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya

jika ada hal yang belum dimengerti dan belum jelas terkait masalah

kontekstual yang diberikan oleh guru.

2. Kegiatan Inti

a. Menyelesaikan Masalah Kontekstual

Di dalam kelas dibentuk menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5

siswa setiap kelompoknya.Setiap kelompok mendapatkan gambar tentang

gaya“gerobak”. Guru memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk

berfikir dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan

sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menemukan solusi atau

cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Setelah semua

kelompok mendapatkan bahan dan lembar kerja siswa, guru meminta kepada

semua kelompok untuk berbagi tugas, ada yang menggambar di lembar kerja

siswa yang diberikan oleh guru. Setelah selesai menggambar, guru meminta

setiap kelompok untuk mencari tahu tentang apa gaya apa saja yang kita

lakukan pada sebuah “gerobak”. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

tentang gaya apa saja yang kita temukan pada sebuah “gerobak”. Setelah itu,

guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban mereka pada lembar kerja

yang sudah diberikan oleh guru.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

82

b. Membandingkan Dan Mendiskusikan

Setiap kelompok atau perwakilan kelompok memperesentasikan hasil

pekerjaannya atau penyelesaian masalah dan alasan atas jawaban

permasalahan di depan kelas. Kelompok yang lain menanggapi atas jawaban

yang disampaikan kelompok penyaji. Guru memberikan penguatan terhadap

jawaban setiap kelompok melalui tanya jawab membahas penyelesaian

masalah yang mengacu dari penyajian hasil kerja kelompok penyaji, melalui

sebuah gambar “gerobak” yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Mengacu

pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa membuat penegasan atau

kesimpulan.

Kembali pada pokok permasalahan pertama, guru meminta setiap

kelompok untuk menyelesaikan kembali permasalahan kontekstual yang

diberikan. Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya.

3. Kegiatan Akhir

a. Menarik Kesimpulan

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban setiap kelompok,

mengacu pada penyelesaian jawaban guru bersama siswa membuat penegasan

atau kesimpulan bagaimana cara menemukan masalah tentang gaya pada

sebuah “gerobak”, guru memberikan variasi soal yang di kerjakan secara

berkelompok dan berdiskusi kemudian dibahas bersama. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka

alami.Guru bersama siswa mempertegas kembali atau menyimpulkan kembali

bagaimana cara menemukan masalah tentang gaya pada sebuah “gerobak”,

serta guru menyimpulkan pembelajaran dan hasil belajar serta guru meminta

siswa untuk mempelajari tentang materi selanjutnya.

Bersamaan dengan tindakan pada pertemuan II, dilakukan pula pengamatan

terhadap langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada lembar

observasi.Berdasarkan lembar observasi tersebut, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan. Hal ini menunjukkan bahwa

indikator proses telah tercapai dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

83

Selain mengamati proses atau kegiatan belajar mengajar di kelas, peneliti

juga mengamati perilaku siswa atau sikap siswa terutama tentang hasil belajar

siswa terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan model problem solving yang

telah dilakukan. Pengamatan dengan siswa dilakukan ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung, namun setelah proses pembelajaran telah selesai, siswa

diminta untuk mengisi lembar angket tentang kegiatan pembelajaran IPA dengan

penerapan model problem solving. Dari lembar angket yang diisi oleh siswa,

peneliti dapat mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa terhadap pelajaran

IPA dengan penerapan model problem solving.

Untuk mengukur hasil belajar siswa peneliti menggunakan soal evaluasi

diakhir pertemuan ketiga ini. Hal bertujuan seberapa meningkatnya keberhasilan

dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan penerapan model problem solving.

4.4.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II diperoleh dari hasil observasi terhadap hasil

belajar IPA kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 dengan penerapan model

Problem solving oleh guru.

1. Hasil Belajar Ipa Siswa Siklus I

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipaguru

menerapkan model problem solving. Hal ini dilakukan selama pertemuan I dan

pertemuan II bersamaan dengan evaluasi pembelajaran guru memberikan lembar

angket yang berisi pernyataan-pernyataan yang mengacu pada hasil belajar siswa.

Untuk mengukur keberhasilan penerapan model problem solving terhadap hasil

belajar siswa, guru menggunakan lembar angket yang diukur dengan skala likert

yang berisi pernyataan positif dengan kategori sangat setuju (4), setuju (3), tidak

setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).Indikator yang diambil oleh guru adalah

dengan mengambil faktor motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik, serta dikembangkan menjadi 25 pernyataan.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

84

2. Hasil Belajar IPA

Setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II dengan

menerapkan Pembelajaran problem solving selesai, maka dilaksanakan evaluasi

untuk mengetahui pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing

siswa, apakah sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum

mencapai KKM. Pencapaian hasil belajar diperoleh dari rata-rata penilaian

pengetahuan (kognitif) yang berupa soal evaluasi. Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) pada mata pelajaran IPA SD Negeri Kutowinangun 10 adalah 65. Untuk

mengukur keberhasilan penerapan model problem solving dalam meningkatkan

hasil belajar IPA menggunakan soal evaluasi yang diujikan kepada siswa pada

siklus II pertemuan II untuk mengukur pengetahuan siswa terhadap penerapan

model problem solving pada mata pelajaran IPA. Soal evaluasi berbentuk pilihan

ganda dengan jumlah soal 10 butir soal pilihan ganda yang sudah diuji tingkat

validitas dan reliabilitasnya serta tingkat kesukarannya.

Berikut disajikan tabel mengenai rekap hasil penilaian siswa siklus I:

Tabel 4.7

Rekap Hasil Penilaian Siswa Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase (%)

40 – 49 2 8 %

50 – 59 1 4 %

60 – 69 3 27 %

70 – 79 2 31 %

80 – 89 6 22 %

90 – 99 2 8 %

Jumlah 26 100 %

Rata-Rata 73.07

Nilai Tertinggi 92

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 33 dapat dilihat dari 16 siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10 yang mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM (65)

adalah sebanyak 13 siswa dengan persentase 88%, sedangkan siswa yang belum

memenuhi KKM sebanyak 3 siswa dengan persentase 12%, yang dapat diuraikan

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

85

jumlah siswa yang mendapat nilai antara 40 – 49 sejumlah 2 siswa, nilai antara 50

– 59 sejumlah 1 siswa, nilai antara 60 – 69 sejumlah 3 siswa, nilai antara 70 – 79

sejumlah 2 siswa, nilai antara 80 – 89 sejumlah 6 siswa, nilai antara 90 – 99

sejumlah 2 siswa. Dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 40 dan rata-rata

nilai pada siklus II ini adalah 73,07. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 10

dapat dilihat pada gambar berikut:

Tabel 4.8

Hasil Belajar IPA Siklus II

Dari data mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipasiklus II,

kemudian peneliti melakukan analisis mengenai ketuntasan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA siklus II yang tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Kategori Keterangan Frekuensi Persentase

Tuntas ≥ 65 13 88 %

Tidak tuntas < 65 3 12 %

Jumlah 16 100 %

Rata-rata 73.07

Nilai tertinggi 92

Nilai terendah 40

Dari tabel Menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yakni 13

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40 – 49 50 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 99

Nilai

Persentase (%)

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

86

dari 16 siswa sudah mencapai KKM atau dengan persentase 88%. Sedangkan ada

3 dari 16 siswa yang belum mencapai KKM atau dengan persentase 12%. Rata-

rata hasil belajar IPA pada siklus I ini adalah 73.07. Siklus II ini nilai tertinggi

pada mata pelajaran IPA dengan penerapan model problem solving mencapai 92

dan nilai terendah 40. Berdasarkan ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas IV

SD Negeri Kutowinangun 10 siklus II pada tabel 10 dapat digambarkan dalam

diagram lingkaran sebagai berikut:

Gambar 4.12

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Ipa Siklus II

4.4.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II dalam kegiatan

pembelajaran siswa sudah cukup antusias dan aktif dibandingkan saat

pembelajaran siklus I, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan

penerapan model problem solving yang digunakan selama proses belajar mengajar

berlangsung. Selain itu juga siswa pada siklus I kurang mendengarkan arahan dari

guru. Pada siklus II ini sudah dapat memperhatikan dengan baik. Siswa berani

untuk menyampikan hal yang belum di pahami. Banyak siswa yang berani maju

kedepan.

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran selama dua kali pertemuan

maka peneliti melakukan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

88%

12%

Tuntas Tidak tuntas

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

87

model problem solving dengan baik. Proses pembelajaran dengan menerapkan

model problem solving membuat siswa benar-benar termotivasi. Peningkatan

aktivitas siswa terlihat selama proses pembelajaran, tidak hanya siswa yang aktif

saja yang memberikan pendapatnya, tetapi siswa yang biasanya hanya duduk diam

mampu memberikan pendapatnya. Hasil observasi terhadap hasil belajar siswa

siklus II yakni 81% siswa berada pada kategori hasil sangat tinggi. Persentase

hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II sudah menunjukkan tercapainya

indikator kinerja yang sudah ditetapkan peneliti yakni minimal 80% siswa berada

pada kategori hasil sangat tinggi.

Dari hasil evaluasi ketuntasan belajar IPA yang diperoleh siswa pada

siklus II dengan KKM 65 dari 16 siswa, 13 dari 26 siswa sudah mencapai KKM

dengan presentase 88% dan 3 dari 16 siswa belum mencapai KKM dengan rata-

rata 73,07. Hal ini menunjukkan bahwa, hasil belajar IPA siswa sudah mencapai

indikator kinerja yang sudah ditetapkan penulis yaitu minimal 80% siswa

mencapai KKM.

Secara keseluruhan, keberhasilan pelaksanaan dengan penerapan model

problem solving siklus II diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah model problem solving sudah dilaksanakan dengan baik

dan runtut oleh guru.

2. Siswa sudah tidak bingung lagi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan Pembelajaran problem solving.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran meningkat. Ini terlihat dari respon

yang diberikan siswa saat melakukan tanya jawab dengan guru. Selain itu,

siswa juga memberikan pendapatnya dalam menanggapi pekerjaan temannya.

Antusiasme siswa yang besar terlihat saat guru meminta siswa melakukan

praktek secara langsung.

4.5 Hasil Analisis Data

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil analisis data pra siklus, siklus I

dan siklus II mengenai hasil belajar.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

88

4.5.1 Hasil Belajar Siswa

Sebelum diberikan tindakan, peneliti memberikan lembar angket untuk

mengukur Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 pada mata

pelajaran IPA. Banyak siswa yang masih memiliki hasil belajar rendah, namun

setelah diterapkan model problem solving hasil belajar siswa mengalami

peningkatan pada setiap siklus. Perbandingan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri Kutowinangun 10 pada mata pelajaran IPA pra siklus, siklus I, dan

siklus II dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Skor

Nilai Kategori

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jml.

Siswa

Persentase

(%)

Jml.

Siswa

Persentase

(%)

Jml.

Siswa

Persentase

(%)

25 – 44 Rendah 6 23% 1 4% 0 0%

45 – 64 Sedang 10 77% 5 31% 1 4%

65 – 84 Tinggi 0 0% 6 46% 4 15%

85 –

104

Sangat

Tinggi 0 0% 4 19% 11 81%

Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%

Berdasarkan tabel 4.10 mengenai perbandingan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami

peniingkatan.Siswa yang memperoleh skor 25 – 44 pada kategori rendah pra

siklus sebanyak 6 siswa dengan persentase 23%. Pada siklus I menurun menjadi 1

siswa dengan persentase 4%, dan pada siklus II sudah tidak ada siswa yang berada

pada kategori motivasi belajar rendah. Pada kategori motivasi belajar sedang

dengan skor nilai 45 – 64 ada 10 siswa dengan persentase 77% pada kondisi pra

siklus, pada siklus I 5 siswa dengan persentase 31%, dan pada siklus II menurun

menjadi 1 siswa dengan persentase 4%. Pada kategori hasil belajar tinggi dengan

skor nilai 65 - 84 tidak siswa dengan persentase 0% pada kondisi pra siklus, pada

siklus I ada 6 siswa dengan persentase 46%, dan pada siklus II ada 4 siswa dengan

persentase 15%. Pada kategori hasil belajar sangat tinggi dengan skor nilai 85 -

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

89

104 tidak ada siswa dengan persentase 0% pada kondisi pra siklus, pada siklus I

ada 4 siswa dengan persentase 19%, dan pada siklus II meningkat menjadi 11

siswa dengan persentase 81%.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa yang menempati masing-

masing kategori motivasi rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi maka disajikan

diagram batang seperti di bawah ini:

Gambar 4.13

Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II

4.5.2 Hasil Belajar IPA

Pada kondisi prasiklus, hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 10, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM 65). Hanya ada 4 siswa yang memperoleh nilai di atas

KKM atau dengan persentase 15% dan 12 siswa dengan persentase 85% belum

mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada prasiklus adalah 52

dengan nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 34. Setelah diterapkannya model

problem solving pada mata pelajaran IPA, hasil belajar IPA mengalami

peningkatan, pada siklus I ada 11 siswa dengan persentase 69% yang mencapai

KKM dan 5 siswa dengan persentase 31% belum mencapai KKM. Rata-rata hasil

belajar yang diperoleh pada siklus I meningkat menjadi 65,38 dengan nilai

tertinggi 84 dan nilai terendah 36. Pada siklus II hasil belajar mengalami

Rendah Sedang TinggiSangatTinggi

Pra Siklus 23% 77% 0% 0%

Siklus I 4% 31% 46% 19%

Siklus II 0% 4% 15% 81%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

90

peningkatan, jumlah siswa yang mencapai KKM ada 13 siswa dengan persentase

88%% dan 3 siswa dengan persentase 12% belum mencapai KKM. Rata-rata hasil

belajar yang diperoleh pada siklus II adalah 73,07 dengan nilai tertinggi 92 dan

nilai terendah 40. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi

prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 36 berikut ini:

Tabel 21

Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kategor

i

Nila

i

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jml.

Sisw

a

Persentas

e (%)

Jml.

Sisw

a

Persentas

e (%)

Jml.

Sisw

a

Persentas

e (%)

Tidak

Tuntas <65 12 85% 6 31% 3 12%

Tuntas ≥65 4 15% 10 69% 13 88%

Jumlah 16 100% 16 100% 16 100%

Rata-rata 52 65,38 73,07

Nilai Tertinggi 68 84 92

Nilai Terendah 34 36 40

Berdasarkan tabel 36 mengenai perbandingan ketuntasan hasil belajar IPA

pra siklus, siklus I, dan siklus II, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami

peningkatan. Sebelum dikenai tindakan hanya ada 4 siswa yang mencapai KKM

dengan persentase 15%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, jumlah siswa yang

mencapai KKM mengalami peningkatan menjadi 10 siswa dengan persentase

69%, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 13

siswa dengan persentase 88%.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan persentase ketuntasan hasil

belajar IPA pra siklus, siklus I, dan siklus II, maka dapat dilihat pada gambar

11:

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

91

Gambar 4.14

Perbandingan Persentase Ketuntasan HasilBelajar

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Perolehan rata-rata hasil belajar tiap siklus juga mengalami peningkatan.

Pada pra siklus, perolehan rata-rata hasil belajar adalah 52, setelah dilaksanakan

siklus I rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 65,38. Setelah dilaksanakan

siklus II rata-rata hasil belajar meningkat lagi menjadi 73,07. Berikut disajikan

gambar mengenai perbandingan rata-rata hasil belajar IPA pra siklus, siklus I,

dan siklus II:

Gambar 4.15

Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Ipa

Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

4.6 Hasil Penelitian

Berdasarkan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa

kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 pada mata pelajaran IPA, maka dapat

diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

0

20

40

60

80

Pra SiklusSiklus I

Siklus II

52 65.38 73.07

Ra

ta-r

ata

Pelaksanaan Penelitian

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

92

model Problem solving. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10

terdiri dari 16 siswa, 10 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki dan dalam

penelitian ini semua siswa aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. Melaui

pengamatan dan observasi, karakteristik siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun

10 memilki karakter yang aktif, yang dimaksud karakter yang aktif di sini adalah

sikap yang tidak mempedulikan saat guru sedang mengajar. Selalu ramai saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Motivasi yang dimiliki siswa sangat

rendah, terbukti jika proses belajar mengajar sedang berlangsung siswa aktif main

sendiri, kerjasama sesama teman tidak terlihat.

Guru sudah menerapkan pembelajaran yang kreatif, sebagai contoh dalam

pembelajaran sudah menerapkan diskusi kelompok, demonstrasi di depan kelas.

Akan tetapi, media yang digunakan kurang berpengaruh terhadap siswa. Dengan

deskripsi tersebut, peneliti mencoba menerapkan model problem solving untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 pada

mata pelajaran IPA.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, penerapan Pembelajaran IPA

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 10

pada mata pelajaran IPA. Pada kondisi awal sebelum diterapkan model problem

solving, tidak ada siswa yang berada pada kategori belajar tinggi atau sangat

tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi awal sebagian besar siswa belum

termotivasi selama kegiatan belajar mengajar. Pada siklus I, jumlah siswa yang

berada pada kategori belajar tinggi terdapat 12 siswa dengan persentase 46% dan

kategori belajar sangat tinggi terdapat 4 siswa dengan persentase 19%. Pada siklus

II, terdapat 5 siswa dengan kategori belajar tinggi dengn persentase 15% dan

kategori belajar sangat tinggi terdapat 11 siswa dengan persentase 81%.

Hal tersebut terbukti bahwa sebelum dilakukan tindakan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA masih rendah dibandingkan dengan sesudah

menerapkan model problem solving hasil belajar siswa meningkat disetiap

siklusnya. Untuk tingkat belajar hasil dari hasil belajar pra siklus dan siklus I

belum memenuhi indikator kinerja atau belum mencapai indikator kinerja yang

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

93

ditetapkan oleh peneliti, yakni 80% siswa mencapai motivasi belajar tinggi atau

sangat tinggi. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD

Negeri Kutowinangun 10 meningkat yakni hasil belajar pada kategori tinggi

terdapat 4 siswa dengan persentase 15% dan pada kategori sangat tinggi terdapat

11 siswa dengan persentase 81%. Hal ini terbukti bahwa penerapan model

problem solving dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ipakelas IV

SD Negeri Kutowinangun 10. Berdasarkan penelitian siklus II siswa sudah

berada pada kategori motivasi tinggi dan sangat tinggi, maka siklus II sudah

memenuhi kriteria dan indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti yakni 80%.

Hasil belajar IPA pada pra siklus, peneliti memberikan soal pre test untuk

mengetahui hasil belajar IPA sebelum diberikan tindakan dengan menerapkan

model problem solvingdengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65. Pada pra

siklus terdapat 12 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 85% dan yang tuntas

terdapat 4 siswa dengan persentase 15%. Hal tersebut tealah diketahui bahwa hasil

belajar ipakelas IV SD Negeri Kutowinangun 10 harus ditingkatkan. Dengan

demikian, maka peneliti menerapkan model problem solving pada siklus I. Hasil

evaluasi dari siklus I adalah terdapat 6 siswa yang tidak tuntas dengan persentase

31% dan siswa yang tuntas terdapat 10 siswa dengan persentase 69%.

Berdasarkan penelitian siklus I, siswa yang memiliki nilai tuntas terdapat 10 siswa

dengan persentase 69%. Untuk itu, penelitian dilanjutkan pada siklus ke II karena

indikator kinerja belum tercapai sepenuhnya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II ini, penelitian yang

dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.

Siswa dengan nilai di atas KKM terdapat 13 siswa dengan persentase 88% dan

yang di bawah KKM terdapat 3 siswa dengan persentase 12%. Dengan demikian,

penelitian pada siklus II seluruhnya sudah mencapai indikator kinerja yang sudah

ditetapkan oleh peneliti yaitu 80%. Selainhasil belajar siswa, hasil belajar siswa

yang mengalami peningkatan. Hal serupa juga terjadi pada kegiatan guru dan

kegiatan siswa yang mengalami peningkatan.pada siklus II pencapaian untuk

kegiatanguru dan kegiatan siswa baik pertemuan I pertemuan II sudah terlaksana

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

94

dengan baik berdasarkan langkah-langkah model problem solving. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan belajar dengan penerapan model problem solving

sudah dilaksanakan dengan baik dan tepat.Penelitian yang dilakukan pada siklus II

sepenuhnya sudah terlaksana dengan baik dan mencapai indikator kinerja yang

sudah ditetapkan oleh peneliti yaitu 80%.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model problem solving dapat

meningkatkan hasil belajar siswa karena sudah mencapai indikator kinerja yang

telah ditetapkan oleh peneliti. Untuk indikator kinerja hasil belajar, peneliti

menetapkan bahwa pembelajaran dengan penerapan model problem solving

berhasil jika jika minimal 80% siswa berada pada kategori hasil belajar yang

tinggi atau sangat tinggi. Sedangkan indikator kinerja dari hasil belajar, peneliti

menetapkan bahwa penerapan dengan model problem solving dikatakan berhasil

jika minimal 80% siswa mencapai KKM.

Hasil belajar pada penelitian ini, siklus II tidak memenuhi indikator kinerja

100% atau semua siswa tuntas dalam hasil belajar ipa. Akan tetapi, ketuntasan

yang dicapai dalam penelitian ini adalah 88% atau 13 dari 16 siswa yang tuntas

dan 3 dari 16 siswa belum tuntas dalam hasil belajar IPA. Hal ini dikarenakan

bahwa karakter dari ketiga siswa tersebut adalah kurangnya perhatian dari semua

pihak yang bersangkutan, terutama orang tua. Lingkungan yang kurang baik akan

mempengaruhi karakteristik dari ketiga anak tersebut. Umur yang sudah di tahap

tidak normal sebagai siswa SD kelas IV dapat mempengaruhi tahap pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru. Lemahnya kemampuan akademik membuat

keterlambatan dalam mengikuti pembelajaran. Dari beberapa alasan tersebut,

peneliti menyarankan bahwa untuk penelitian selanjutnya di SD Negeri

Kutowinangun 10 diharapkan dapat menekankan pada aspek-aspek yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek afektif, psikomotor maupun

kognitif dengan indikator kinerja 100%.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Suparno (dalam Thobroni, 2015:91) menyatakan bahwa konstruktivisme landasan

berpikir pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh

manusia sedikit demi sedikit dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …...4.1.1 Rencana Tindakan Siklus I . Tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam penelitian

95

Bruner (dalam Thobroni, 2015:83) bahwa proses belajar akan berjalan dengan

baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan suatu aturan (termasuk konsep, teori, dan sebagainya) melalui contoh

yang mewakili sumbernya dan melalui contoh-contoh konkret. Selain itu, menurut

Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang

ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yakni tahap enaktif, tahap ikonik dan

tahap simbolik. Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

belajar siswa terjadi melalui pengalaman-pengalaman di sekitar lingkungan

mereka. Sehingga dengan proses belajar yang berpusat pada pengalaman siswa

secara nyata maka siswa akan mudah memahami suatu konsep, materi, ataupun

suatu teori. Jika hal tersebut dilakukan dengan tepat maka akan mempermudah

pembentukan pengetahuan secara aktif sehingga hasil belajar akan meningkat.

Penerapan model problem solving terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata Ipa kelas IVSD Negeri Kutowinangun 10 Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaranj 2015/2016. Implikasi praktis

yang terjadi setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yakni guru dapat

menggunakan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan untuk

memperbaiki mutu pembelajaran. Selain itu pengetahuan dan keterampilan guru

juga semakin berkembang dengan penggunaan pembelajaran yang kreatif dan

inovatif. Guru juga dapat menerapkan tindakan perbaikan pembelajaran sebagai

upaya meningkatkan profesionalisme kerja.

Bagi siswa, implikasi dari penelitian ini adalah menumbuhkan motivasi

belajar dan hasil belajar dan menarik perhatian siswa agar lebih sungguh-

sungguh dalam belajar, meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA membantu siswa dalam mengenali sesuatu yang masih abstrak menggunakan

berbagai media yang konkret, berbagai gambar, serta membantu siswa dalam

menyelesaikan pekerjaan dan menemukan masalah dengan menggunakan bekal

pengetahuan dan pengalaman mereka serta mampu menghubungkannya di dunia

nyata.