Upload
dothuan
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Dusun Saham.
1. Letak Geografis
Desa Saham Kecamatan Sengah Temila merupakan salah satu kecamatan yang
berada di wilayah kabupaten landak Propinsi Kalimantan Barat yang mempunyai
perbatasan wilayah dengan desa adalah:
Sebelah Utara : Bukit Semahung
Sebelah Timur : Desa Kuranyi Birah
Sebelah Selatan : Hutan Lindung
Sebelah Barat : Desa Palanyo
Desa Saham terletak di atas tanah yang berbatu, luas wilayah menurut
penggunaan di desa saham adalah tanah sawah 10,42km², tanah kering 79,03km²
pekarangan 1,08km² hutan negara 70 km², lain-lain 963km² diantaranya terdapat
3.686 luas tanaman karet.
Rumah panjang yang terletak di kampung Saham, secara administrasi berada di
desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan
Barat, dan berdasarkan hasil pemetaan terletak pada koordinasi 0º27’0” Lintang
Utara dan 109º 53’0” Bujur Timur, dengan luas bangunan rumah panjang ±13. 650
m². rumah panjang menghadap kearah timur laut tepat di tepi jalan desa menuju
pahauman. Sebelah tenggara terdapat jalan semen yang melewati bagian belakang
rumah panjang hingga ke samping kantor desa, sedangkan di samping barat laut
23
adalah rumah penduduk. Begitupun di seberang jalan desa berderet penduduk yang
bukan rumah panjang, tetapi merupakan rumah tunggal.
Untuk menempuh desa saham ini, dapat di tempuh menggunakan kendaraan roda
dua dan juga dapat ditempuh menggunakan roda empat melalui jalan desa ± 12 km
dari ibu kota kecamatan yaitu pahauman.
2. Kependudukan
Uraian kependudukan berdasarkan sumber daya manusia berisi tentang : (a).
Struktur kependudukan berdasarkan perkembanganya, (b). Struktur penduduk
berdasarkan agama, (c). Struktur penduduk berdasarkan pendidikan, (d). Struktur
penduduk berdasarkan mata pencaharian.
a. Uraian Struktur kependudukan berdasarkan perkembangan penduduk lihat tabel
dibawah ini.
Tabel I.
Perkembangan penduduk
No Dusun Jumlah
penduduk
2010
Jumlah perkembangan penduduk Jml
penduduk2012 lahir Mati Datang pergi
L P L P L P L P L P L P
1.
Saham
RT : 1
125
104
1 - - 1 - - - - 125 104
2 Saham
RT : 2
106
99
- - - - - - - - 106 99
Jumlah 231 203 231 203
434 1 1 434
(Sumber: arsip desa Saham januari 2012)
Dari tabel di atas tampak jelas bahwa penduduk desa Saham pada akhir 2010 sampai
2012 masih tetap atau tidak mengalami penambahan angka atau jumlah penduduk
24
di desa Saham yang sebelumnya berjumlah 434 jiwa, hal ini dikarenakan masyarakat
Desa Saham sudah menerapkan suatu pogram pemerintah yaitu menggunakan KB
(keluarga berencana).
b. Kependudukan berdasarkan agama tebel dibawah ini.
Tabel II.
Kependudukan berdasarkan agama
NO Agama Jumlah penduduk
1
2
3
4
5
6
Islam
Kristen
Katolik
Budha
Hindu
Animisme
4
2
424
-
-
4
(Sumber Arsip desa Saham)
Penduduk desa Saham berdasarkan tabel diatas mayoritas beragama katolik.
c. Pendudukan berdasarkan pendidikan tabel dibawah ini.
Tabel III
pendidikan penduduk desa Saham.
No Tingkat pendidikan Jumlah
1
2
3
4
Tidak sekolah
Sekolah
Lulusan S1
Mahasiswa
108
11
4
(Sumber : Arsip desa Saham)
Dari tabel di atas penduduk desa Saham yang sudah bersekolah sebanyak 108 jiwa.
25
d. Pendudukan berdasarkan mata pencaharian tebel dibawah ini.
Tabel. IV
Mata pencaharian penduduk
No Mata pencaharian Jumlah penduduk
1
2
3
4
5
Petani
PNS
Suwasta
Seniman
Pedaganng
84
11
45
1
4
(Sumber Arsip desa Saham).
Dari tebel di atas Sebagian besar penduduk bermata pencaharian petani
sebanyak 84 jiwa.
3. Sistem mata pencaharian hidup dan ekonomi.
Mata pencarian hidup masyarakat merupakan segala usaha yang ditunjukan
untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Kegiatan serupa juga disebut
sebagai kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi merupakan kebudayaan sebagai upaya
jawaban manusia terhadap kebutuhan hidupnya yang meliputi : pakaian, makanan,
perumahan, kesehatan, pendidikan komunikasi, hiburan dan lain-lain. Manusia
berusaha memperoleh kemampuan guna mengusahakan barang-barang tersebut.
a. Petani gunung
Pertanian di kalimantan barat khusunya di desa saham kecamatan sengah temila
kabupaten landak adalah pertanian ladang, atau bisa disebut ladang gunung.
Disamping menanam padi ladang bisa ditanami tanaman lain seperti jagung,
26
ketimun, kacang, terong, labu. Itu semua untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
pertanian gunung ini dilakukan di gunung-gunung dimana hutanya masih luas serta
humus tanah masih tebal sehingga dengan sistem ini sangat subur bagi tanaman,
sehingga dengan sistem ini memungkinkan mereka sering berpindah-pindah tempat
untuk mencari daerah yang baru apabila lahan yang lama sudah miskin humus.
b. Pertanian sawah
Pertanian sawah biasanya di lahan-lahan yang basah dan gambut, cara
penanaman padinya masih bersifat tradisional yaitu dengan cara menanam padi
istilahnya (nyaraweng), atau penanaman yang dilakukan bersama-sama dengan
seluruh anggota masyarakat atau anggota keluarga. Namun tidak dipunggut biaya
tetapi dilakukan secara bergilir selama satu minggu sekali. Pemilik ladang atau
sawah hanya menyiapkan makan selama berkerja.
c. Petani karet
Karet biasanya ditanam di wilayah dataran rendah dan ada juga sebagian
dipegunungan. Untuk kebun karet memakan waktu yang sangat lama untuk bisa
diambil getahnya kurang lebih empat sampai lima tahun. Perkerjaan ini dilakukan
setiap hari dari pagi sampai siang hari. Pekerjaan ini sangat bergantung kepada
cuaca. Getah hanya bisa diambil musim kemarau. Rata-rata masyarakat desa saham
mempunyai perkebunan ini yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Sistem Kepercayaan atau Religi.
Sistem kepercayaan atau religi adalah rangkaian keyakinan dari suatu kelompok
masyarakat yaitu manusia terhadap sesuatu yang dianggap mempunyai kekuatan
27
gaib. Pada jaman dahulu masyarakat Dayak percaya kepada mahluk halus, seperti
orang gaib, orang limonan atau hantu-hantu penunggu kampung. Atau dengan kata
lain orang yang terkadang keliatan terkadang menghilang. Mereka tinggal di tempat
yang dianggap keramat seperti lembah-lembah yang dalam batu besar serta pohon-
pohon besar.
Manusia menjadi yakin bahwa ada kehidupan lain sesudah kematian dan juga
merupakan alam gaib (supranatural). Karena manusia menginginkan kehidupan yang
tenteram dan bahagia di dunia akhirat, maka manusia selalu berusaha dalam suatu
keadaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Didalam sistem religi juga termaksud
berbagai aktivitas upacara religius serta sarana yang berfungsi melaksanakan
komunikasi antara manusia dengan kekuatan dengan alam gaib yaitu dengan cara
sesaji dengan menyediakan makanan seperti, telur ayam kampung, sekapur sirih,
pinang dan rokok serta ayam yang disembeli diambil darahnya.
Namun sesuai dengan kemajuan jaman saat ini kepercayaan seperti itu mulai
hilang dan digantikan oleh agama yang sekarang semakin berkembang dengan pesat
sehingga orang-orang tua yang dahulunya beragama (animisme) sekarang sudah
beragama diantaranya katolik, dan protestan, walaupun pada prakteknya masih
banyak yang menganut kepercayaan lama sesuai dengan tradisi. Kepercayaan
kepada leluhur yang menghargai dan menempatkan roh nenek moyang pada hirarki
tertinggi yang dapat menjaga segala kehidupanya dari mara bahaya dan pengaruh
jahat dari luar.
28
5. Kesenian Masyarak Dayak.
a. Seni pahat dan seni ukir.
Seni patung dalam masyarakat Dayak Kanayatn biasanya disebut pantak,
pantak merupakan simbol penting dalam pemujaan sebagai pengambaran arwah
nenek moyang yang telah meninggal, pantak berfungsi sebagai penolak bala. Pantak
juga bisa digunakan sebagai pengobatan orang sakit dengan cara melakukan
pemujaan minta cepat sembuh. Pantak biasanya dipasang di hutan dekat sungai yang
tidak jauh dari perkampungan.
Seni topeng dan seni patung masih terdapat di Kalimantan Barat. Kebiasaan
topeng biasa dilakukan pada saat upacara notokng. Notokng adalah upacara ritual
yang dilakukan lima tahun sekali. Tergantung kepada pelaksanaanya. Biasanya
pelaksanaan ritual seperti ini dilakukan oleh orang tertentu yang masih menyimpan
kepala kayau. Kepala kayau adalah kepala nenek moyang pada jaman dahulu yang
sekarang ini masih ada. Kepala kayau hanya bisa disimpan oleh keturunan pengayau
yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Seni ukir merupakan salah satu bentuk simbolis yang paling menonjol dalam
kebudayaan Dayak. Karakter kehidupan dan budaya masyarakatnya tergambar
dalam kesenian tersebut, sehingga dengan melihat kesenian itu dapat diketahui
kebudayaan suku yang bersangkutan. Hal ini karena kesenian tradisional tumbuh
sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat di wilayahnya, dengan demikian ia
mengandung sifat-sifat atau ciri-ciri yang khas dari masyarakat pula.
29
b. Seni Anyam
Kegiatan kreatif bagi masyarakat Dayak Kanayatn adalah seni anyam. Seni
semacam ini sudah lama diwariskan secara turun temurun. Bahkan kebanyakan
bahan yang digunakan dari rotan. Sedangkan hasilnya berupa bakul-bakul. Kecil dan
besar, keranjang atau tikar yang mempunyai motif yang beragam.
c. Seni kerajinan kulit kayu
Masyarakat Dayak Kanayatn juga memiliki kerajinan yang khas yaitu
kerajinan tangan dari kulit kayu. Biasanya kulit kayu terdapat di tengah hutan tarap
merupakan nama pohon kayu yang biasa digunakan dan dianggap paling bagus dan
tahan lama.
Karena kulit yang digunakan tidak gampang sobek dan bisa mengembang
seperti serat-serat yang saling berhubungan. Cara pembuatannya ialah pertama-tama
menebang pohonnya kemudian dipotong kira-kira panjang satu meter setelah itu
batang yang dipotong kemudian dipukuli dengan mengunakan kayu lain, agar mudah
untuk memisahkan kulit dari batangnya. Setelah memisahkan isi kulit dari kulit luar
dengan cara mengelupaskannya kemudian dilanjutkan merendam kulit di dalam air
selama tiga hari setelah itu kulitnya dikeringkan dan kemudian di bentuk menjadi
pakian berupa baju dan selendang. Untuk dijadikan pakaian adat.
d. Seni Tari
Seni tari yang terdapat di Kalimantan Barat ada dua yaitu tarian upacara
ritual dan tarian upacara kesenian. Perbedaan yang mendasar dari kedua bentuk
kesenian itu terletak pada proses penggunaanya, tarian ritual dibawakan pada saat
30
melakukan kegiatan ritual. Tarian tersebut bersifat sakral dan harus digunakan tepat
pada waktu dan tempatnya.
Tarian kesenian dilakukan pada saat upacara syukuran atau melakukan
kegiatan sanggar untuk menyambut tamu yang menghadiri acara tersebut. Tarian ini
diiringi ketukan gong dan pukulan alat-alat musik yang berbeda. sehingga
menghasilkan irama yang diinginkan sesuai dengan lagu daerah.
B. Asal Usul Suku Dayak.
Dayak adalah suku-suku asli yang mendiami pulau Kalimantan (Borneo).
Lebih tepat lagi adalah memiliki budaya trestrial (daratan bukan budaya maritim).
Selain itu ada istilah umum untuk sebutan orang dayak yang terdiri dari beragam
budaya dan bahasa.
Orang Dayak berdasarkan tradisi lisan yang dituturkan secara turun-temurun
mereka memiliki teori sendiri tentang asal-usulnya. Yang bervariasi dari sub suku
satu dengan sub suku yang lain. Menurut sub suku Dayak simpang di kabupaten
Ketapang, manusia pertama diciptakan oleh Nek Duwata (jubata dalam bahasa
kanayatn) bersamaan terciptanya dunia dulu mereka sudah mendiami pulau borneo
sejak dunia diciptakan. (Stepanus Djuweng : 5)
Kata Dayak berasal dari kata Daya” yang artinya hulu, untuk menyebutkan
masyarakat yang tinggal di pedalaman atau perhuluan Kalimantan umumnya dan
Kalimantan Barat. Ada berbagai pendapat tentang asal-usul orang Dayak, tetapi saat
ini belum ada yang betul-betul memuaskan. Namun, pendapat yang diterima umum
31
menyatakan bahawa orang Dayak ialah salah satu kelompok asli terbesar dan tertua
yang mendiami pulau Kalimantan ( Stepanus Djuweng: 4).
Gagasan tentang penduduk asli ini didasarkan pada teori migrasi penduduk
ke Kalimantan. Bertolak dari pendapat itu adalah dipercayai bahawa nenek moyang
orang Dayak berasal dari China Selatan, sebagaimana yang dinyatakan oleh (Mikhail
Coomans 1987: 3)
Semua suku bangsa Daya termasuk pada kelompok yang bermigrasi secara
besar-besaran dari daratan Asia. Suku bangsa Daya merupakan keturunan dari pada
imigran yang berasal dari wilayah yang kini disebut Yunnan di Cina Selatan. Dari
tempat itulah kelompok kecil mengembara melalui Indo China ke jazirah Malaysia
yang menjadi loncatan untuk memasuki pulau-pulau di Indonesia, selain itu,
mungkin ada kelompok yang memilih batu loncatan lain, yakni melalui Hainan,
Taiwan dan Filipina. Perpindahan itu tidak begitu sulit, kerana pada zaman glazial
(zaman es) permukaan laut sangat turun (surut), sehingga dengan perahu-perahu
kecil sekalipun mereka dapat menyeberangi perairan yang memisahkan pulau-pulau
itu. Orang-orang Dayak ialah penduduk pulau Kalimantan yang sejati, dahulu
mereka ini mendiami pulau Kalimantan, baikpun pantai-pantai baikpun sebelah ke
darat. Akan tetapi takala orang Melayu dari Sumatera dan Tanah Semenanjung
Melaka datang ke situ terdesaklah orang Dayak itu lalu mundur, bertambah lama,
bertambah jauh ke sebelah darat pulau Kalimantan. Teori tentang migrasi ini
sekaligus boleh menjawab persoalan: mengapa suku bangsa Dayak kini mempunyai
32
begitu banyak sifat yang berbeda, sama ada dalam bahasa maupun dalam ciri-ciri
budaya mereka.
Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar, yaitu
Kenyah-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Murut, Klemantan dan Punan. Keenam
rumpun ini terbagi lagi kepada lebih kurang 405 sub suku. Meskipun terbagi kepada
ratusan sub suku, kelompok suku Dayak memiliki kesamaan ciri-ciri budaya yang
khas. Ciri-ciri tersebut menjadi faktor penentu salah suatu sub suku di Kalimantan
dapat dimasukkan ke dalam kelompok Dayak. Ciri-ciri tersebut ialah rumah panjang,
hasil budaya material seperti tembikar, mandau, sumpit beliong (kapak Dayak)
pandangan terhadap alam, mata pencarian (sistem perladangan) dan seni tari.
Bedasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian yang
dilakukan peneliti di lapangan dapat kita lihat beberapa hasil wawancara kepada
tokoh-tokoh masyarakat setempat seperti di bahwa ini;
C. Sejarah Bangunan Rumah panjang
1. Sejarah berdirinya rumah panjang
Rumah panjang dikampung (saham) yang oleh masyarakat setempat disebut
Radakng Pada prinsipnya, radakng adalah unit beberapa rumah dibangun satu per
satu sehingga membentuk sebuah rumah panjang (betang) dengan karakteristik
sosial yang unik. Oleh karena itu, radakng tidak disamakan dengan toko atau rumah
petak seperti biasa. Pengertiannya pada jaman dulu masyarakat Dayak Penghuni
radakng memiliki ikatan keluarga yang kuat, karena antara satu keluarga dengan
yang lain mempunyai hubungan darah atau kerabat.
33
Menurut cerita pada jaman dahulu nenek moyang masyarakat Dayak kanayatn
kebanyakan memilih untuk tinggal dihutan, yang tidak jauh dari ladangnya, hidup
mereka bergantung terhadap alam. Mereka hanya tinggal satu keluaga tanpa adanya
kelompok lain, salah satu keluaga ini menderita sakit sehingga untuk mencari
bantuan kepada orang di perkampungan sangat sulit karena letak dari rumah ke
perkampungan yang berjauhan. Dari situ maka timbul pemikiran mereka untuk
mencari sekelompok orang untuk hidup bersama dan membangun rumah berdekatan
yang di sebut rumah panjang.
Rumah panjang dibangun pada tahun 1875. Rumah panjang pertama kali hanya
ada beberapa bilik rumah yang dibangun dan atau hanya ada rumah tunggal. Hasil
kesepakatan beberapa kelompok keluarga yang berencana membagun rumah
panjang atau radakng, biasanya masing-masing keluarga membagi tanah terlebih
dahulu sesuai kesepakatan dari masing-masing keluarga. Pada jaman dahulu
keluarga yang ingin membangun rumah panjang akan menghadapkan rumah yang
akan mereka bangun ke arah sungai, karena pada jaman dahulu sungai merupakan
akses jalan bagi masyarakat dirumah panjang untuk melakukan aktivitas sehari-
sehari.
Alasan mengapa mereka membangun rumah panjang dengan bentuk tinggi dan
panjang yaitu pada pada jaman dahulu untuk menghindari binatang buas dan untuk
menghindari banjir. Bentuk bangunan di buat panjang karena dari tangga sampai
dengan ruang tengah yang terdampar luar tanpa ada dinding berfungsi untuk
masyarakat melakukan kegiatan sehari-hari untuk menjemur padi dan membersihkan
34
padi dari tangkainya. Dan untuk kegiatan permainan pada saat diadakan upacara
tradisional.(Wawancara kepada Bapak Albertus : 16 April 2012 )
2. Fungsi Rumah Panjang Bagi Masyarakat desa Saham.
Rumah panjang merupakan tempat tinggal masyarakat desa saham, dirumah ini
masyarakat beraktivitas mengerjakan kegiatan masing-masing. Berbagai kegiatan
yang dilakukan dintaranya untuk melakukan kegiatan upacara adat dan tempat
tinggal.
Rumah panjang merupakan bentuk persekutuan hidup sistem sosial yang
mencangkup seluruh aktivitas kehidupan suku, baik yang bersifat sosial
kemasyarakatan maupun yang bersifat keagamaan dan seremonial lainnya. selain itu
rumah panjang juga merupakan Alat pemersatu dalam memelihara dan membina
solidaritas suku. Suatu bentuk/ model bagi orang Dayak kanayatn untuk
merealisasikan eksitensinya. Dan Wadah yang tepat untuk mengembangkan potensi
budaya (sebagai center for Dayak creation, arts and inpiration), sebagi pusat seni
budaya Dayak dan inspirasi yang menunjuk tinggi nilai kehidupan mereka.
Struktur sosial dalam masyarakat rumah panjang merupakan landasan
penghayatan kepercayaan agama, sehingga bila struktur tersebut tidak berfungsi
maka agama pun tidak berfungsi. Ini berarti bahwa solidaritas sosial dalam
kehidupan suku sangat erat hubungannya dengan penghayatan agama dan akan lebih
mantap lagi. Jika setiap orang menghayati peranan yang diharapkan dari padanya,
baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan suku.
35
Dalam rumah panjang selalu terjadi proses sosial bagi setiap warganya. Dalam
proses sosial ini, unsur-unsur yang membentuk nilai-nilai budaya masyarakat
dipelajari, dialami dan dihayati oleh setiap warga semakin ia mengerti dan
menghayati nilai-nilai budaya dan aturan moral dalam keluarga semakin cepat pula
seorang diterima kedalam masyarakat sukunya.( Wawancara kepada Bapak Albertus
: 17April 2012)
3. Fungsi Rumah Panjang terhadap kegiatan Upacara Naik Dango.
Rumah panjang merupakan tempat perkumpulan masyarakat dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan, diantaranya kegiatan upacara naik dango. biasanya
kegiatan ini diselenggarakan setahun sekali oleh masyarakat dirumah panjang.
Dango dalam bahasa Dayak kanayatn berarti dangau atau pondok biasanya dibangun
tidak jauh dari rumah panjang ada juga terdapat di bagian belakang rumah panjang.
Bentuk sederhana dalam ukuran kecil. Dalam konteks ini dango adalah lumbung
tempat menyimpan padi. Upacara ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur terhadap
(nek jubata sang pencipta) Tuhan yang memberikan hasil panen yang melimpah.
Menurut kepercayaan orang Dayak padi yang mereka remahi. Dan memiliki makna
yaitu doakan akan bertahan dalam waktu yang lama.( Wawancara kepada Bapak
Daimen : 21April 2012 )
4. Fungsi Rumah Panjang terhadap kegiatan Simbolis Perobatan
Rumah panjang merupakan tempat dimana diadakannaya upacara perobatan
upacara perobatan ini disebut balengang. Upacara perobatan dilaksanakan di bagian
depan rumah panjang yang biasa disebut sami (ruang tengah) karena ruangannya
36
yang luas memungkinkan menampung banyak keluarga yang menghadiri upacara
tersebut. Balengang biasanya dilakukan oleh masyarakat untuk menyembuhkan
penyakit. Upacara balengan sendiri dilaksanakan selama tiga hari, tergantung
penyakit yang di derita. ( Wawancara kepada Bapak Daimen : 21April 2012)
5. Upaya Masyarakat desa Saham Menjaga agar Rumah Panjang tetap Menjadi
Tempat Tinggal Mereka.
Masing-masing masyarakat desa saham yang menempati ruang bilik, menjaga
atau memperbaiki bagian bangunan ruangan apa saja yang rusak dalam rumah
panjang. Mereka merawat pondasi yang ada dalam rumah panjang serta
menggantikan kayu yang mulai keropos dan mengantikan atap yang bocor. Bahan
yang digunakan untuk mengantikan setiap bangunan rumah panjang adalah
menggunakan kayu ulin, tetapi jaman sekarang untuk mendapatkan kayu tersebut
sangat sulit dan harganyapun cukup mahal.
Sedangkan untuk atap rumah panjang menggunakan daun saggu yang di anyam
sehingga membentuk atap. Ketahanan atap tersebut hanya dapat bertahan dalam
kurun waktu satu atau dua tahun sehingga masyarakat desa harus sering untuk
mengganti atap tersebut, dan ada sebagian masyarakat yang menempati ruang
biliknya sudah mengunnakan atap dari seng.
Untuk bagian dinding rumah panjang, masyarakat desa saham masih
mempertahankan tradisi sejak jaman dulu untuk menggunakan bahan dari kayu
papan. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat desa saham masih tetap
37
menggunakan kayu papan, salah satunya karena agar nilai tradisional dari rumah
panjang tersebut masih tetap ada hingga sekarang
Alasan masyarakat desa saham menempati rumah panjang sampai sekarang yaitu
untuk mempertahankan warisan nenek moyang yang di bangun secara turun-temurun
untuk generasi selanjutnya. Supaya taradisi adat isti adat yang ada di rumah panjang
masih tetap bertahan. Masyarakat desa Saham tidak ingin berpaling dari rumah
panjang ke rumah yang lebih modern karena rumah panjang memiliki rasa
kebersamaan yang sangat tinggi, di rumah panjang sendiri juga terdapat rasa
kebersamaan dan rasa saling membantu antar keluarga yang tinggal di satu rumah
panjang. Disitu terlihat nilai kebersamaan yang sangat dijunjung tinggi oleh
masyrakat desa saham, oleh karena itu walaupun pada jaman sekarang sudah ada
bangunan rumah yang lebih bagus dan modern, masyarakat enggan berpaling dari
rumah panjang. Dan alasan yang utama juga masyarakat tidak ingin meninggalkan
warisan leluhur yang sudah ada dari jaman dahulu dan terus diwariskan dari generasi
ke generasi masyarakat desa saham.
Disisi lain pemerintah juga telah memberikan bantuan berupa dana kepada
masyarakat yang menempati rumah panjang untuk mengganti kerusakan-kerusakan
rumah panjang, campur tangan pemerinth daerah sangat besar dalam melestarikan
rumah panjang agar rumah panjang masi dapat dilihat dan dihuni oleh generasi yang
sekarang maupun yang akan datang secara berkelanjutan. ( Wawancara kepada
Bapak Udus : 24 April 2012 )
38
6. Rumah Panjang masih dilestarikan
Karena masyarakat desa saham ingin mempertahankan nilai adat dan tradisi yang
ada didalam lingkungan rumah panjang agar generasi selanjutnya dapat melihat dan
merasakan peninggalan dari pendahulunya. Serta untuk menciptakan suatu nilai
kebudayaan yang terdapat pada rumah panjang tersebut.( Albertus : 25April2012)
Dalam bangunan rumah panjang dari bagian-bagian tiang rumah dipasang
sepotong kain hitam yang menempel di dinding yang berguna untuk menolak roh-
roh jahat yang akan masuk kedalam rumah, atau mahluk halus yang akan
menggangu penghuni rumah panjang. Kain hitam hanya bisa dipasang oleh orang
yang yang dianggap mengerti mengenai simbol adat yang biasa disebut oleh
masyarakat sebagai dukun dalam bahasa dayak. Selain kain hitam pada jaman
dahulu juga di rumah panjang terdapat tangga untuk naik dari permukaan tanah
menuju rumah panjang yang terletak diatas permukaan tanah yang berbentuk kepala
naga, tetapi sekarang betuk tangga sudah dirubah menjadi bentuk tangga biasa.
(Wawancara Kepada Bapak Udus : 24 April 2012)
7. Rumah Panjang dijadikan sebagai Situs Peningalan.
Selain menjadi tempat tinggal masyarakat desa saham rumah panjang sekarang
telah menjadi sebuah situs peninggalan, dan banyak turis dari luar daerah yang
berkunjung karena tertarik dengan nilai budaya yang dimiliki rumah panjang
masyarakat desa saham. Selain itu juga rumah panjang dijadikan tempat untuk
melaksanakan kegiatan sanggar budaya, tari-tarian, tempat (bahaum) atau tempat
untuk rapat.( Albertus : 25April )
39
8. Pembagian ruangan terhadap Rumah Panjang
Berdasarkan kajian terhadap tata ruang Rumah Panjang, adanya penggunaan
jenis ruang yang umumnya sama. Ruang-ruang tersebut adalah teras (pante),
serambi (sami), ruang inti (bilik) dan dapur.
a. Teras (pante) bagian ini terdapat paling depan dari rumah panjang. Setelah
naik tangga merupakan ruang terbuka dengan lantai dari papan atau reng yang
disusun jarang agar air hujan tidak tergenang atau lagsung turun ketanah dan
fungsi sebagai tempat menjemur hasil pertanian, perkebunan. Padi dan
jagung.
b. Serambi (sami) ruang tengah yang menerus sepanjang rumah panjang dan
tempat berkumpul antar penghuni, baik sehari-hari maupun ketika ada acra
adat begitupun ketika menerima tamu di persilakan duduk di atas bale-bale,
makanya ruang ini disebut juga bale, selain untuk acara adat seperti gawe,
perkawinan, baliant, dan acara adat lain. Digunakan juga untuk menumbuk
padi hal ini terlihat bekas lubang kecil untuk meletak atau penyangga lesung
dilantai. Dekat pintu bilik, namun sekarang lesung untuk menumbuk padi
sebagian telah disimpan di dapur. Diatasnya terdapat para-para untuk
menyimpan peralatan berkebun dan berladang.
c. Ruang inti (bilik) ruang yang bersifat privat, karena hanya diperuntukan bagi
anggota keluarga inti disebut bilik. Bilik terdiri dari kamar tidur, ruang
keluarga guna berkumpulnya keluarga inti. Di atas bilik ini seperti halnya
40
serambi terdapat para-para yang digunakan sebagai ruang tidur maupun
tempat menyimpan barang masing-masing penghuninya. Dapur ruang paling
belakang, sebagian tempat masak keluarga, luas bagian ini tidak seragam,
tergantung kemampuan ekonomi dan kebutuhan masing-masing keluaga. Pada
bagian ini dinding penyekat antar bilik tidak menempel, tetapi terdapat ruang
terbuka dari atas hingga kolong rumah, sehingga udara didalam ruangan tidak
pengab karena terdapat beberapa jendela. Sebagian dapur penghuni rumah
panjang adalah menempel dengan tanah yang diurung (tidak mempunyai
kolong). ( Wawancara kepada Bapak Udus : 24 April 2012)
9. Sistem Solidaritas yang ada dilingkungan masyarakat desa Saham.
Di rumah panjang masyarakat desa Saham mengenal sistem (balalek) gotong-
royong. balalek merupakan kegiatan dalam mengerjakan perkerjaan ladang maupun
sawah, Setiap penghuni merasa memiliki dan sekaligus bertanggung jawab dalam
kegiatan tersebut sebagai bukti dengan solidaritas yang tinggi. Balalek dilakukan
secara bergiliran dengan orang yang ikut dalam kelompok.
Di masayarakat desa Saham mempunyai rasa kebersamaan dan kekeluargaan, hal
ini ditunjukan dengan adanya sistem upacara tradisional naik dango yang dilakukan
setahun sekali dan dilaksanakan secara serentak dengan waktu yang ditentukan oleh
pengurus adat. Naik dango merupakan upacara syukuran atas panen padi dalam
upacaranya masyarakat mengundang tamu-tamu dari kampung lain untuk
menghadiri acaranya. Berbagai macam makan tradisonal yang disiapkan untuk
menyambut tamu diantaranya, pulut yang terbuat dari beras ketan dimasak dengan
41
sepong bambu serta santan kelapa dan tumpi yang di buat dari beras. Para tamu yang
hadir di rumah panjang disambut meriah dengan tarian daerah serta alat musik
tradisional lainnya. ( Wawancara kepada Bapak Sugi : 27April 2012)
10. Kegiatan masyarakat sehari-hari di Rumah Panjang
Ada bermacam-macam kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh masyarakat di
rumah panjang, biasanya mereka melakukan kerajinan tangan disebut barayam.
Barayam adalah keterampilan membuat tikar dari kulit bambu atau rotan. barayam
dilakukan oleh orang tua perempuan, untuk mengisi kegiatan sehari-hari di rumah
panjang ada juga para laki-lakinya mereka membuat patung dari kayu ulin. (Sugi :
28 April 2012 )
11. Tata Peraturan yang ada dilingkungan masyarakat desa saham.
Di dalam masyarakat desa Saham apa bila ada masyarakat yang melanggar peraturan
seperti, Mencuri, Berkelahi, Menganggu orang lain, Tidak ikut dalam kegiatan
masyarakat, Menebang tanaman orang lain akan di kenakan sanksi diantaranya:
1. 12 pingkat ( piring) yang berwarna putih
2. 5 suku(12 kg) babi
3. 1 kg ayam kampung
4. Palantar secukupnya berupa (beras ketan, beras biasa, buah pinang, buah
tengkawang, kapu, rokok,dan daun sirih)
5. Mata panyangahant RP 50.000. Hukuman ini dalam suku Dayak disebut
(satu buah siam)