21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting penelitian Penelitian dilakukan di wilayah RW 1, Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Kota Blora, Kabupaten Blora, di wilayah RW ini terdapat empat RT dan jarak RT satu ke RT yang lain berjarak antara 50 m hingga 500 m, Posyandu Lansia di wilayah ini berada di RT 02. Penelitian dilakukan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013. Pertama-tama dilakukan observasi pada tanggal 14 Februari 2013 saat kegiatan Posyandu Lansia. Peneliti dibantu oleh petugas dalam melakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia. Petugas Posyandu Lansia diwawancarai tentang kegiatan kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya. Dilakukan observasi kembali terhadap lansia yang sesuai dengan karakteristik dalam penelitian yakni usia lansia 65-70 tahun, lansia di wilayah RW I kelurahan Tambahrejo Blora, dan lansia yang patuh mengikuti Posyandu Lansia. Dalam penelitian ini peneliti mendapat 10 lansia yang sesuai dengan karekteristik partisipan dalam penelitian ini, hanya 7 partisipan yang bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Awal penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Setting penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah RW 1, Kelurahan

Tambahrejo, Kecamatan Kota Blora, Kabupaten Blora, di

wilayah RW ini terdapat empat RT dan jarak RT satu ke RT

yang lain berjarak antara 50 m hingga 500 m, Posyandu Lansia

di wilayah ini berada di RT 02. Penelitian dilakukan selama 6

bulan, yaitu pada bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013.

Pertama-tama dilakukan observasi pada tanggal 14 Februari

2013 saat kegiatan Posyandu Lansia. Peneliti dibantu oleh

petugas dalam melakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia.

Petugas Posyandu Lansia diwawancarai tentang kegiatan

kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil

observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27

orang tiap bulannya.

Dilakukan observasi kembali terhadap lansia yang sesuai

dengan karakteristik dalam penelitian yakni usia lansia 65-70

tahun, lansia di wilayah RW I kelurahan Tambahrejo Blora, dan

lansia yang patuh mengikuti Posyandu Lansia. Dalam penelitian

ini peneliti mendapat 10 lansia yang sesuai dengan karekteristik

partisipan dalam penelitian ini, hanya 7 partisipan yang bersedia

menjadi partisipan dalam penelitian ini. Awal penelitian

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

dilakukan mulai tanggal 8 Juli 2013, sebelum melakukan

penelitian peneliti melakukan kontrak waktu kepada partisipan

dan membuat inform concent untuk partisipan.

Jumlah wawancara dengan partisipan adalah 2 kali.

Pertemuan pertama dilakukan wawancara awal untuk

mengetahui lansia ini sesuai dengan karakteristik penelitian atau

tidak dan untuk memastikan kesediaan lansia menjadi

partisipan, sedangkan pertemuan kedua untuk melengkapi data

yang belum lengkap. Selama wawancara dalam menjawab

pertanyaan, beberapa partisipan menjawab dengan suara

lantang, dan para lansia saat menjawab terlihat bingung untuk

menyusun kata-kata, sehingga lansia menjawab dengan kalimat

pendek. Semua pernyataan partisipan direkam dengan

handpone. Peneliti juga menggunakan catatan lapangan untuk

menggambarkan situasi dan ekspresi partisipan saat peneliti

melakukan wawancara.

Setelah data dikumpulkan dalam rekaman, peneliti

mendengarkan secara berulang-ulang kemudian membuat

transkrip ke dalam bentuk data tertulis secara verbatim.

Selanjutnya hasil transkrip dicari statement yang signifikan

dengan memberi warna (bolt) pada kalimat yang bermakna yang

berhubungan dengan fenomena yang diteliti untuk mendapatkan

makna serta gambaran tentang faktor yang mempengaruhi

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

kepatuhan lansia berkunjung ke Posyandu Lansia. Selanjutnya

peneliti melakukan analisis terhadap statement yang signifikan

tersebut, sehingga menghasilkan tema (mengkategorikan). Hasil

dari tema kemudian dikelompokkan kemudian dianalisa untuk

mendapatkan sub tema dari kelompok yang dikategorikan.

4.2 Karakteristik penelitian

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah lansia yang

hadir di posyandu lansia di wilayah RW I, Kelurahan

Tambahrejo Blora, Kabupaten Kota Blora. Jumlah partisipan

dalam penelitian ini adalah 7 lansia, tiga lansia dari RT 1, dua

lansia dari RT 2, dan dua lansia dari RT 3. Adapun karakteristik

partisipan adalah sebagai berikut :

:

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

Tabel 1: 4.2.1 Karakteristik partisipan

Keterangan Tabel:

No : Nomor

P1,......,P7 : Partisipan 1 (satu) sampai dengan Partisan 7 (tujuh)

P : Perempuan/Wanita

L : Laki-laki

Thn : Tahun

KGTK : Kursus guru TK

IRT : Ibu Rumah Tangga

SPK : Sekolah Pendidikan Kesehatan

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMK : Sekolah Menengah Kejuruan

No

Inisial Umur

(Thn)

Jenis

Kelamin

Suku Tempat

Tinggal

Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan

Terdahulu

Riwayat

Penyakit

Jarak rumah

ke Posyandu

Lansia

P1 T 67 P Jawa Blora KGTK Guru TK Tidak ada ±100 m

P2 SW 66 P Jawa Blora SMK IRT Tidak ada ±50 m

P3 K 70 L Jawa Blora SD Wiraswasta Hipertensi ±300 m

P4 HJ 68 P Jawa Blora SD Wiraswasta Saraf kejepit ±300 m

P5 H 66 P Jawa Blora SMP IRT Tidak ada ±100 m

P6 S 70 P Jawa Blora SPK Perawat Hipertensi ±200 m

P7 P 70 P Jawa Blora SMP IRT (istri tentara) Tidak ada ±100 m

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

1.3. Hasil penelitian

Hasil penelitian berupa hasil analisa tema yang mencakup

deskripsi hasil dan catatan lapangan yang peneliti susun

berdasarkan tema-tema yang ditemukan tentang faktor yang

mempengaruhi kepatuhan lansia untuk berkunjung ke Posyandu

Lansia.

Dari hasil penelitian ini terdapat satu tema utama dan enam

sub tema yang menjawab tujuan penelitian terkait dengan analisa

faktor yang mempengaruhi kepatuhan lansia berkunjung ke

Posyandu Lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin

menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kapatuhan lansia

berkunjung ke Posyandu Lansia di Wilayah RW 1, Kelurahan

Tambahrejo, Kecamatan Kota Blora, Kabupaten Blora.

Tabel 2 : Pengelompokan Tema

Kategori Sub Tema Tema

Menjelaskan definisi lansia

Tingkat pengetahuan lansia mengenai Posyandu Lansia

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan lansia untuk berkunjung ke Posyandu Lansia

Menjelasakan definisi Posyandu Lansia

Batasan usia lansia

Memberi pengetahuan kepada lansia mengenai kesehatan lansia

Kesadaran lansia akan manfaat Posyandu Lansia

Sarana transportasi dalam berkunjung ke Posyandu Lansia

Jarak rumah lansia ke Posyandu Lansia

Menggerakan lansia Sikap dan cara

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

untuk datang ke Posyandu Lansia

petugas posyandu melayani lansia Melayani lansia saat

datang ke Posyandu Lansia

Keluarga mengantar lansia ke Posyandu Lansia

Dukungan keluarga

Keluarga mengingatkan lansia untuk datang ke Posyandu Lansia

Perasaan lansia setelah menjadi lansia

Pandangan lansia terhadap diri sendiri

Dari hasil penelitian ini, terdapat satu tema dan enam

sub tema yang menjawab tujuan penelitian, menganalisa

faktor yang mempengaruhi kepatuhan lansia berkunjung ke

Posyandu Lansia di wilayah RW 1, Kelurahan Tambahrejo,

Kecamatan Kota Blora, Kabupaten Blora. Dari tujuan

tersebut peneliti akan menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan lansia berkunjung ke Posyandu

Lansia sesuai dengan enam sub tema yakni (1) tingkat

pengetahuan lansia mengenai Posyandu Lansia, (2)

kesadaran lansia akan manfaat Posyandu Lansia, (3) jarak

rumah lansia ke Posyandu Lansia, (4) sikap dan cara

petugas posyandu melayani lansia, (5) dukungan keluarga,

(6) dan pandangan lansia terhadap diri sendiri.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

Sub Tema 1.1 Tingkat Pengetahuan Lansia Mengenai Posyandu

Lansia.

Tingkat pengetahuan lansia mengenai Posyandu Lansia akan

menjadikan lansia memahami pentingnya Posyandu Lansia. Dalam

penelitian ini, peneliti mengungkapkan pemahaman partisipan

mengenai definisi lansia, hal ini terlihat dari pernyataan partisipan

(P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7) yaitu lansia merupakan orang-orang

yang sudah tua dan kesehatan menurun.

”Nggih … dadi tuwo nginiki mbak wes mboten koyo isih enem. Yo… contoh e ki koyo arep mlaku yo cepet kesel, kudune alon-alon… beban wes ringan, anak-anak yo wes mentas, pikiran yo wes ringan.( P1 32-34)

“Piye ya mbak.. dadi lansia iku ono susah e, yo ono seneng… lansia kui yo kesehatane menurun, keluhan-keluhan yang ada, pegel-pegel. Seneng e yo beban untuk keluarga ya berkurang ”. (P2 19-21) “o…. lek lansia niku yo wong sing wes tuwo-tuwo mbak, umur e sekitar piro yo, 65 lebih menowo yo mbak”. (P3 24-25) “Lansia yo ngene mbak, seneng paguyuban, lek ono kekurangane ngerasake loro, ngerasakke pegel-pegel, mengko ngomong karo bidan trus dikasih obat”. (P4 30-32) “Lansia itu ya orang tua-tua mbak, wes keriput, kesehatan menurun, udah gak kaya waktu muda, kemana-mana masih bisa, tapi kalau udah tua gini cepet capek, umur lansia kui 60 tahun keatas”. (P5 33-35) “kalau menurut saya itu lansia itu ya orang tua kesehatannya sudah menurun mbak, mungkin yak e gini mbak arena sel-sel orang tua juga mulai menurun, dikatakan lansia diatas 60 tahun”. (P6 31-34) “Lansia itu orang lanjut usia, orang tua yang umurnya 60 tahun lebih”. (P7 40-41)

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

Ungkapan lansia mengenai pengertian Posyandu Lansia adalah

tempat berkumpulnya orang tua-tua mengontrol kesehatan. Hal ini

terlihat pada pernyataan P3, P4, P5, P6 :

“Nopo nggih mbak… yo, Posyandu Lansia kui lho kumpulan wong tuwo-tuwo do kumpul cek kesehatan”. (P3 33-34) “Posyandu Lansia iku yo kumpulane wong tuwo-tuwo, podo ngomongake penyakit e, sing mengko budhe pardan ngelu, bu pram pegel-pegel, sopo maneh ngelu. Ngono kui pokok e mbak”. (P4 52-55) “Kumpulan wong tuwo-tuwo, dadi e wong tuwo kumpul-kumpul ki ben awet muda, ben ngerti situasine lansia”. (P5 52-53) “Posyandu Lansia sing kanggo wong-wong tuwo umur e 60 tahun keatas kui yo mbak yo. Punya keluhan kesehatan mbak. kalau di posyandu itu punya keluhan pusing, nanti dikasih obat pusing gitu mbak”. (P6 44-47)

Dari penyataan patrisipan lainnya P1 dan P7 mengatakan

bahwa Posyandu Lansia itu tempat untuk menyejahterakan

kesehatan lansia, ini terlihat dari pernyataan partisipan:

“Ya tadi mengenai umur usia lanjut diatas 50 tahunan, dan mendapat pelayanan kesehatan, dan mengetahui situasi kondisi badan yang dirasake nopo kados wau ngote mbak”. (P1 54-56) “Posyandu Lansia itu yo ngene yo mbak ya untuk memberikan kesehatan ibu-ibu yang lanjut usia, kita diadakan posyandu itu ya pertama kali itu ya untuk silaturahmi, didalamnya itu ada kedatangan dokter, asisten-asisten dokter, kita dapat penyuluhan, dikasih obat, kalau kurang darah tensinya dicek. Menjamin kesehatan bagi lansia-lansia gitu ya mbak”. (P7 56-61)

Sub Tema 1.2 Kesadaran Lansia akan Manfaat Posyandu

Lansia

Penelitian ini mengungkapkan adanya gambaran mengenai

kesadaran lansia akan manfaat Posyandu Lansia. Dari pernyataan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

partisipan (P1, P2, P3, P5, P6, P7) mengungkapkan manfaat

Posyandu Lansia yaitu dapat mengetahui kesehatan mereka tiap

bulan, dan mendapatkan obat ketika partisipan sakit, hal ini terlihat

dari ungkapan semua partisipan yakni:

“Tiap bulan itu melihat kondisi saya ya baik apa tidak, kalau saya pusing ya dikasih obat, terus mengenai itu mbak lemak-lemak tubuh ngoten niku, terus niku diperiksa, terus ditensi. Sok-sok tensine inggil ngoten nggih diparingi obat”. (P1 61-64) “Tahu kesehatan, kalau tensi agak tinggi tahu mbak, kalau pegel-pegel dikasih obat bu bidan, dulu dari puskesmas tapi sekarang bu bidan yang kasih obat. Seneng mbak ikut posyandu, bisa ketemu teman-teman. Kalau mau maen kerumah-rumah itu ya sungkan mbak udah tau mau jalan jauh ya capek, kalau ikut posyandu itu bisa ngumpul, dadi seneng”. (P2 48-53) “Ya iso ngerti kesehatane awak e dewe mbak, seneng iso ketemu konco-konco sing tuwo-tuwo kui”. (P3 42-43) “Ngerti kesehatane badan, ngerti tensi-tensine naik turune. Seneng mbak bisa kumpul teman-teman. Tiap bulan ngerti tensine duwur, tensine rendah”. (P5 59-61) “Manfaatnya bisa tau kesehatan badan sendiri mbak, dirumah yo ditensi karo bapak, tapi lek melu posyandu iki seneng iso kumpul koncone ngono lo, iso podo cerito, curhat gitu mbak”. (P6 57-60)

Selain partisipan mengungkapkan manfaat Posyandu Lansia

mereka dapat mengetahui kesehatan mereka. Partisipan (P2, P3,

P4, P5) juga mengungkapkan bahwa manfaat dari Posyandu Lansia

yakni mereka senang dapat berkumpul dengan teman-teman lansia.

Hal ini dapat terlihat dari ungkapan partisipan (P2, P3, P4, P5)

yakni:

“Tahu kesehatan, kalau tensi agak tinggi tahu mbak, kalau pegel-pegel dikasih obat bu bidan, dulu dari puskesmas tapi sekarang bu bidan yang kasih obat. Seneng mbak ikut

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

posyandu, bisa ketemu teman-teman. Kalau mau maen kerumah-rumah itu ya sungkan mbak udah tau mau jalan jauh ya capek, kalau ikut posyandu itu bisa ngumpul, dadi seneng”. (P2 48-53) “Ya iso ngerti kesehatane awak e dewe mbak, seneng iso ketemu konco-konco”. (P3 42-43) “Manfaat ikut posyandu iku yo, mergo ikut posyandu kumpulan wong tuwo iso tukar kaweruh, lek aku arep dolan nang kancane kadohan, lek melu posyandu iso ketemu, iso silaturahmi. Yo lansia sing do teko ki biasanya wong 8 wong 15, koyo e do kurang seneng”. (P4 75-79) “Ngerti kesehatane badan, ngerti tensi-tensine naik turune. Seneng mbak bisa kumpul teman-teman. Tiap bulan ngerti tensine duwur, tensine rendah”. (P5 59-61)

Dari penelitian tentang kesadaran akan manfaat Posyandu

Lansia ini, P7 mengungkapkan bahwa manfaat Posyandu Lansia

yakni mendapat pengetahuan tentang kesehatan lansia. Berikut

pernyataan P7:

“Kalau saya ya sudah tua ini saya memang membutuhkan sekali to mbak kalau udah tua gini butuh penerangan-penerangan”. (P7 71-72)

Sub Tema 1.3 Jarak Rumah Lansia ke Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil observasi, diketahui jarak rumah partisipan

dengan Posyandu Lansia tidak terlalu jauh. Lansia dalam

berkunjung ke Posyandu Lansia memilih untuk berjalan kaki dari

rumah sampai ke Posyandu Lansia. Hal ini terlihat pada pernyataan

partisipan (P1, P3, P6, P7).

“Ya jalan kaki mbak, lha wong cedak, numpang sepeda nggih mboten capek, tapi nggeh refresing jalan-jalan tepang tangga teparo ngoten, enak lek jalan kaki mbak”. (P1 87-89)

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

“Jalan kaki mbak, rodo adoh karo mlaku-mlaku mbak”. (P3 59)

“Yo jalan kaki mbak dulu, ben rodo sehat, yo nek pas kakinya sakit yo dibonceng bapak. Tapi yo lek sehat mesti yo mlaku mbak cedak wae”. (P6 83-85) “Ya nggak mbak, jalan wae sama teman-teman lha posyandunya juga deket”. (P7 113-115)

Sub Tema 1.4 Sikap dan cara petugas posyandu dalam melayani lansia Sikap petugas dalam melayani dan cara petugas dalam

mengerakan lansia untuk berkunjung ke Posyandu Lansia,

partisipan menyatakan bahwa petugas posyandu yaitu ibu bidan

sangat ramah saat melayani. Hal ini terlihat pada pernyataan

partisipan (P1, P2, P4, P5, P6, P7).

“Ya baik-baik, ramah-ramah, kalau kemarin gak datang ya ditanya, gak datang kemana bu..? gitu.. ya perhatian”. (P1 105-

106) “Baik mbak, petugasnya melayani dengan senang hati, ramah mbak”. (P2 55) “Ramah-ramah petugasnya baik-baik kok mbak bu bidan itu yang tiap bulan cek kesehatan mbak”. (P4 95-96) “Ya apik mbak melayani kesehatan”. (P5 70) “Yo apik mbak.baik mbak, ramah bu bidanne, wes apik mbak pelayanan e.. mung mau kui lo pralatane kui kurang, tensine duwek e dewe”. (P6 87-89) “Baik mbak, petugasnya ramah, bu bidan itu yang sering melayani tiap bulannya, ditambah sama mbak febri gitu lo kemarin, jadi ya seneng mbak kalau datang ke posyandu”. (P7 87-89)

Partisipan juga mengungkapkan bahwa petugas belum pernah

melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan partisipan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

mengungkapkan bahwa mereka mengerti kegiatan Posyandu

Lansia dari omongan teman-teman, dan dari kegiatan pengajian.

Hal ini terlihat pada pernyataan partisipan (P1, P2, P3, P4, P5, P6).

“Kalau datang kerumah-rumah itu tidak ada kunjungan, tapi kalau pengajian sok-sok dijelaskan. Bu besok ada posyandu lansia, gitu… lansia diminta suruh ikut, suruh datang. Pengumumannya ya lewat pengajian”. (P1 69-73) “Belum mbak, tahunya dari pengajian itu mbak, dikasih tau kalau ada posyandu buat lansia, buat cek kesehatan, tapi kalau datang ke rumah-rumah belum ada”. (P2 70-72) “Datang kerumah-rumah belum mbak, belum ada”. (P3 40) “Belum mbak, ya ngerti ne seko ketuk tular mbak, seko omong-omong e wong-wong kui”. (P4 70-71) “Belum pernah kunjungan ke rumah-rumah”. (P5 57) “O, petugas e… yo lek kunjungan nang omah-omah yo durung mbak”. (P6 66-67)

Dari pernyataan kader posyandu yakni lansia Ny. P kader yang

menyiapkan tempat untuk diadakan posyandu saat di tanya

mengenai mereka sudah melakukan kunjungan ke rumah-rumah

yang terdapat lansia, mereka mengatakan belum pernah

melakukan, awalnya dulu diadakan Posyandu Lansia hanya diberi

pengarahan di balai desa, kalau sekarang kader hanya memberi

informasi kalau ada Posyandu Lansia tiap tanggal 14 melalui

kegiatan pengajian karena kegiatan ini lansia juga mengikuti.

“Gak mbak… kalau sekarang saya kasih tau setiap ada pengajian kalau pengajiankan diadakan tanggal 13 saya kasih tau mbak sekalian tanggal 14 bapak ibu lansia boleh hadir dirumah saya mengikuti posyandu lansia jam 4 sore itu dimulai. Kalau datang kerumah-rumah lansia belum pernah mbak, paling kasih taynya lewat perkumpulkan pengajian,

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

soelnya pengajian mesti kan ada pengajian tanggal 13 ”. (K 14-

20)

Sub Tema 1.5 Dukungan Keluarga Kepada Lansia untuk Datang

ke Posyandu Lansia.

Partisipan merupakan lansia yang mempunyai latar belakang

yang bebeda, sebagian lansia ada yang hidup berdua saja dengan

suami karena anak-anaknya sudah berkeluarga, ada juga lansia

yang sudah sendiri dan tinggal bersama anaknya, ada juga lansia

yang hanya hidup sendiri. Tetapi dorongan keluarga sangat kecil,

partisipan datang ke Posyandu Lansia lebih karena kesadaran

mereka sendiri, bukan karena dorongan dari orang lain. Hal ini

terlihat pada pernyataan seorang partisipan (P5 dan P6) yang hidup

sendiri tidak dengan keluarga.

“Kalau saya urip dewe mbak, paling kalau anak-anak bilang ya priksa bu, ibu periksa kesehatan gitu mbak. ya gak ada dukungan anak-anak mbak, yo pribadi saya dewe sing pengen berangkat ke posyandu”. (P5 65-68) “Yo piye yo mbak, anak-anak wes do duwe omah dewe-dewe wes ora bareng wong tuwo iki yo lek melu kegitan nginiki yo ora ngerti mbak. lek aku dewe iki ngeroso tuwo dadi lansia yo melu dewe mbak, budal dewe mergo wes rumongso dadi lansia. Kemauan sendiri ngono mbak”. (P6 72-76)

Menurut partisipan yang hidup bersama keluarganya mereka

kadang diingatkan oleh anaknya, istri atau suaminya. Hal ini terlihat

pada pernyataan seorang partisipan yang hidup bersama dangan

anaknya. Berikut pernyataan dari partisipan (P1, P2, P3, P4 dan

P7):

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

“Nggih dukung… tapi yo saya sendiri ya ingat, kalau gak ingat biasanya ya dikasih tau “bu kae ndang posyandu” ngoten”. (P1

102-103) “Ya kadang kalau lupa diingatkan mbak .ya mendukung mbak”. (P2 64) “Yo during sing ndorong, diingatkan, pak tanggal 14 posyandu gitu mbak. Kalau nggak diingatkan e wong tuwo kadang-kadang lali”. (P3 54-55) “Ya anak-anak nyuruh ikut mbak, biar ibu ki iso cek kesehatan”. (P4 93) “Saya tinggal ma anak saya ya anak saya mendorong, “iya bu ikut posyandu biar tau kesehatan ibu”, tapi ya harus hati-hati mbak, gak boleh jalan cepet-cepet”. (P7 80-82)

Dari penyataan partisipan di atas bahwa patisipan dalam

berkunjung ke Posyandu Lansia mendapat dorongan dari keluarga

dengan cara keluarga mengingatkan partisipan untuk mengikuti

Posyandu Lansia dan mengijinkan partisipan untuk datang ke

Posyandu Lansia.

Sub Tema 1.6 Pandangan Lansia terhadap Diri Sendiri

Partisipan mempunyai pandangan terhadap dirinya sendiri yang

mempengaruhi mereka mengikuti kegiatan. Partisipan saat

memasuki usia lansia ini mereka merasa bahwa beban mereka

sudah ringan karena anak-anak mereka sudah berkeluarga dan

mereka merasa tidak seperti waktu muda yang masih bisa

beraktifitas banyak, mereka merasa kesehatan menurun dan mudah

lelah. Hal ini terlihat pada pernyataan partisipan (P1, P2, P3, P4,

P5, P7):

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

“Nggih…dadi lansia nginiki mbak wes mboten koyo isih enem.

Yo.. contoh e ki koyo lek arep mlaku ki yo cepet kesel, kudune

alon-alon… beban wes ringan anak-anak yo wes mentas,

pikirane yo wes ringan”. (P132-34)

“Piye ya mbak… dadi lansia iku ono susah e yo ono seneng e….

lansia kui yo kesehatan agak menurun, keluhan-keluhan ya ada,

pegel-pegel gitu. Seneng e ya beban untuk keluarga ya

berkurang”. (P2 19-21)

“Rasanya.. Nggih enak mawon mbak, beban e mpun ringan, lek

sakit niku diparingi obat, mpun ringan beban e mbak”. (P3 20-21)

“Yo lansia koyo aku iki y owes bebas mbak, anak e wes duwe

omah kabeh, ono sing nang Surabaya, purwodadi, randu blatung

trus nang jetis iki. Yo wes bebas mbak carane ngono wes

mandiri wes nang loro”. (P4 43-37)

“Ya beban udah ringan mbak, lha saya dirumah cuma sama

cucu. Anak-anak jauh, untung ya ada cucu yang nemenin saya

jadi gak sepi. Ada yang bisa disuruh-suruh gitu lo mbak”.(P5 29-

31)

“Ya jadi lansia itu ya gimana ya mbak, saya itu sama teman-

teman tu dibilang ibu ini udah tua tapi masih enerjik gitu. Saya itu

sama anak saya disuruh hati-hati, tapi saya itu kalau jalan gak

bisa pelan mbak, cepet gitu, tapi sekarang itu saya kadang-

kadang sok ngeleyor, apa lagi kalau saya sekarang itu kalau

malam gak berdoa sama Allah itu saya kaget mbak kalau tengah

malam mau berdoa itu trus ngeleyor mbak kalau bangun tidur

tengah malam, kalau saya gak berdoa itu saya itu rasanya

ngerasa ada yang kurang mbak, jadi itu saya kalau tengah

malam itu pasti berdoa biar lebih dekat dengan Allah”. (P7 28-37)

Dari pernyataan partisipan di atas bahwa pandangan mereka

mengenai diri mereka sebagai lansia yaitu partisipan merasa bahwa

beban di dalam keluarga sudah berkurang, dan merasa bahwa

kesehatan mereka menurun.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

1.4. Pembahasan

1.4.1. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian terhadap tujuh partisipan,

didapatkan enam sub tema yang terkait dengan faktor yang

mempengaruhi kepatuhan lansia dalam berkunjung ke Posyandu

Lansia yaitu (1) tingkat pengetahuan lansia mengenai Posyandu

Lansia, (2) kesadaran lansia akan manfaat Posyandu Lansia, (3)

jarak rumah lansia ke Posyandu Lansia, (4) sikap dan cara petugas

posyandu dalam melayani lansia, (5) dukungan keluarga, (6)

pandangan lansia terhadap diri sendiri. Peneliti mendapatkan

bahwa setiap sub tema yang ada, dipengaruhi oleh beragam

persepsi dari semua partisipan.

1. Tingkat Pengetahuan Lansia Mengenai Posyandu Lansia

Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan pada tujuh

partisipan mengenai pengetahuan lansia tentang definisi lansia.

Partisipan (P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7) mengungkapkan bahwa

lansia merupakan orang tua yang kesehatanya menurun.

Mengenai pengetahuan lansia terhadap Posyandu Lansia

bahwa partisipan (P3, P4, P5, P6) menyatakan bahwa

Posyandu Lansia itu merupakan tempat berkumpulnya lansia

untuk mengontrol kesehatan, dan untuk partispan (P1, P7)

menyatakan bahwa Posyandu Lansia merupakan tempat untuk

menyejahterakan kesehatan lansia. Hal ini sesuai dengan

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

pernyataan Erfandi (2008) menyatakan bahwa Posyandu Lansia

adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut

disuatu wilayah yang sudah disepakati, yang digerakan oleh

masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan.

Pengetahuan lansia akan manfaat Posyandu Lansia yang baik

akan memberi pengaruh kepada lansia untuk berkunjung ke

Posyandu Lansia, hal ini sesuai dengan pernyataan Erfandi

(2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan lansia akan

manfaat posyandu dapat diperoleh dari pengalaman pribadi, dari

pengalaman ini menjadikan pengetahuan lansia meningkat dan

menjadikan dasar pembentuk sikap yang dapat mendorong

minat lansia untuk mengikuti Posyandu Lansia.

2. Kesadaran Lansia Akan Manfaat Posyandu Lansia

Kesadaran tentang manfaat Posyandu Lansia dari partisipan

(P1, P2, P3, P5, P6) menyatakan pemahaman terhadap

manfaat Posyandu Lansia setelah partisipan mengikuti kegiatan

Poyandu lansia. Pemahaman terhadap manfaat Posyandu

Lansia yaitu saat partisipan mengikuti Posyandu Lansia tiap

bulan partisipan dapat mengetahui kesehatan mereka, dan

mendapat obat ketika partisipan sakit. Partisipan juga

merasakan manfaat lain yaitu mereka senang bisa berkumpul

dengan teman-teman, hal ini diungkapkan oleh (P2, P3, P4, P5).

Manfaat lain dirasakan oleh P7, bahwa manfaat Posyandu

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

Lansia yaitu mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan

lansia. Pengetahuan lansia tentang Posyandu Lansia

mempengaruhi keakifan lansia dalam memanfaatkan Posyandu

Lansia. Perasaan senang dapat bertemu sesama lansia

merupakan manfaat yang didapatkan lansia secara sosial dari

adanya Posyandu Lansia. Pengalaman lansia terkait manfaat

Posyandu Lansia tersebut mempengaruhi motivasi lansia

mengikuti Posyandu Lansia, sebagaimana hasil penelitian Fuad

(2008) tentang study fenomenologi motivasi lansia dalam

memanfaatkan Posyandu Lansia yaitu bahwa dengan lansia

mengetahui manfaat posyandu, lansia termotivasi untuk

mengikuti Posyandu Lansia.

3. Jarak Rumah Lansia ke Posyandu Lansia

Jarak rumah partisipan ke Posyandu Lansia mempengaruhi

lansia dalam lansia berkunjung ke Poyandu lansia, semakin

mudah lansia menjangkau Posyandu Lansia hanya dengan

berjalan kaki di ungkapkan oleh empat partisipan. Dari empat

pernyataan partisipan (P1, P3, P6, P7) bahwa partisipan

berkunjung ke posyandu karena dekat dan partisipan

menyatakan bahwa partisipan berangkat ke posyandu dengaan

berjalan kaki saja. Hal ini dapat dipahami karena jarak posyandu

yang dekat akan membuat lansia mudah menjangkau posyandu

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

tanpa harus mengalami kelelahan atau kecelakaan fisik karena

penurunan daya tahan dan kekuatan fisik tubuh (Erfandi, 2008).

4. Sikap dan Cara Petugas Posyandu Melayani Lansia

Sikap petugas posayandu yang ramah terhadap lansia

mempengaruhi lansia dalam berkunjung ke Posyandu Lansia,

dari pernyataan ketujuh partisipan (P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7)

selama mereka datang ke Posyandu Lansia partisipan

menyatakan bahwa petugas kesehatan yang melayani lansia

sangat ramah. Hal ini sesuai dengan teori Erfandi (2008) yang

menyatakan bahw sikap yang baik petugas merupakan dasar

lansia untuk mengikuti Posyandu Lansia, dengan sikap yang

baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau

mengikuti kegiatan Posyandu Lansia. Cara petugas posyandu

menggerakan lansia untuk mengikuti Posyandu Lansia, menurut

Petugas posyandu yaitu kader posyandu yang juga merupakan

lansia diwilayah ini mereka memberi informasi kepada lansia

dikegiatan pengajian, dikegiatan ini mereka memberi tahu

kepada lansia yang hadir dipengajian bahwa ada kegiatan

posyandu setiap tanggal 14, partisipan juga mengatakan bahwa

petugas posyandu belum pernah datang ke rumah-rumah lansia

selain dari pengajian mereka mendapat informasi melalui

teman-teman mereka dari omong ke omong.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

5. Dukungan Keluarga Terhadap Lansia Dalam Berkunjung Ke

Posyandu Lansia

Dukungan keluarga terhadap lansia dalam berkunjung ke

Posyandu Lansia dengan cara mengingatkan lansia untuk pergi

ke Posyandu Lansia ini merupakan dukungan dari keluarga.

Pada (P1, P2, P3, P4, P7) cara keluarga mendukung mereka

dengan mengingatkan partisipan untuk datang ke Posyandu

Lansia. Sejalan dengan Stanley (2005), didalam bukunya

dijelaskan bahwa segala bentuk perhatian yang diberikan

keluarga khususnya maupun masyarakat termasuk petugas

kesehatan pada umumnya, menumbuhkan motivasi lansia untuk

tetap berkarya dan eksis di kehidupannya. Hal ini sesuai dengan

penelitian Fuad (2008) yang menyatakan bahwa dukungan

keluarga menjadi motivasi bagi lansia dalam memanfaatkan

Posyandu Lansia.

6. Pandangan lansia terhadap diri sendiri

Pandangan partisipan terhadap dirinya akan mempengaruhi

partisipan untuk menerima keadaan dirinya sendiri, dari

pernyataan (P1, P2, P3, P4, P5, P7) partisipan menerima bahwa

dirinya sudah tidak seperti sewaktu muda, kesehatan mereka

menurun, dan mereka merasa beban mereka dalam keluarga

menjadi ringan. Hal ini sependapat dengan Potter dan Perry

(2005) bahwa tugas perkembangan lansia yang baik, lansia

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · kunjungan lansia ke posyandu dan jumlah lansia. Hasil observasi menunjukan jadwal kehadiran lansia ialah rata-rata 27 orang tiap bulannya

dapat menyesuaikan diri terhadap penurunan kekuatan fisik,

menerima diri sendiri sebagai individu lansia. Partisipan tidak

menyatakan bahwa dirinya malu setelah menjadi lansia. Hal ini

mengakibatkan lansia mau berkunjung ke Posyandu Lansia dan

berkumpul dengan teman-teman.

1.5. Keterbatasan penelitian

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam penelitian ini,

terdapat keterbatasan selama proses penelitian dilakukan,

antara lain:

1. Wawancara dilakukan pada saat liburan puasa kebanyakan

lansia ada yang pergi ke rumah anaknya.

2. Pada situasi wawancara partisipan dalam menjawab setiap

pertanyaan partisipan bingung untuk menjawab karena

partisipan susah untuk menyusun jawaban mereka.

3. Penelitian yang dilakukan peneliti adalah pengalaman

pertama, sehingga dalam pelaksanaan penelitian kualitatif

ini masih ada kekurangan yaitu kurang bisa menggali lebih

dalam informasi dari partisipan hal itu yang dialami peneliti

sendiri.