30
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Penelitian Pra siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2013/ 2014 tentang pembelajaran tematik, nampak bahwa pembelajaran tematik tidak pernah dilakukan. Pembelajaran yang berlangsung berdasarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), mata pelajaran Matematika, mata pelajaran PPKN dan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran discovery belum pernah di rancang dikelas IV. Pendekatan discovery merupakan sebuah pendekatan yang mengaktifkan siswa dalam menggali informasi untuk menemukan sendiri pengetahuannya melalui kegiatan merumuskan masalah, membuat jawaban sementara, mengumpulkan data, mengolah data, menggeneralisasikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Aktivitas-aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh siswa adalah duduk, mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan LKS saja. Siswa tidak pernah membentuk kelompok belajar, mengumpulkan data, menggeneralisasikan pengetahuannya sendiri dan melakukan kegiatan presentasi. Hal ini terjadi karena guru tidak pernah membuat RPP nya sendiri apalagi mendisan dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Guru mendapatkan RPP dari rapat KKG. Namun, RPP yang telah didapatkan tersebut tidak diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik perlu adanya sebuah pengukuran untuk melihat apakah pembelajaran tematik sudah dikuasai atau belum. Pengukuran tersebut masih dalam bentuk angka untuk itu perlu diadakan asesmen untuk mengolah angka tersebut menjadi penilaian. Hasil penilaian inilah yang merupakan hasil belajar. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa sudah tuntas atau belum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

  • Upload
    ngohanh

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Penelitian Pra siklus

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 09

Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2013/ 2014 tentang pembelajaran tematik,

nampak bahwa pembelajaran tematik tidak pernah dilakukan. Pembelajaran yang

berlangsung berdasarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), mata pelajaran Matematika, mata

pelajaran PPKN dan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

discovery belum pernah di rancang dikelas IV. Pendekatan discovery merupakan

sebuah pendekatan yang mengaktifkan siswa dalam menggali informasi untuk

menemukan sendiri pengetahuannya melalui kegiatan merumuskan masalah,

membuat jawaban sementara, mengumpulkan data, mengolah data,

menggeneralisasikan dan mempresentasikan hasil diskusi. Aktivitas-aktivitas

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa adalah duduk, mendengarkan penjelasan

dari guru dan mengerjakan LKS saja. Siswa tidak pernah membentuk kelompok

belajar, mengumpulkan data, menggeneralisasikan pengetahuannya sendiri dan

melakukan kegiatan presentasi. Hal ini terjadi karena guru tidak pernah membuat

RPP nya sendiri apalagi mendisan dengan berbagai pendekatan pembelajaran.

Guru mendapatkan RPP dari rapat KKG. Namun, RPP yang telah didapatkan

tersebut tidak diterapkan oleh guru dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran tematik perlu adanya sebuah pengukuran untuk melihat

apakah pembelajaran tematik sudah dikuasai atau belum. Pengukuran tersebut

masih dalam bentuk angka untuk itu perlu diadakan asesmen untuk mengolah

angka tersebut menjadi penilaian. Hasil penilaian inilah yang merupakan hasil

belajar. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa sudah tuntas atau belum

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

56

maka diukur dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM

yang digunakan dalam penelitian ini adalah > 90.

Penilaian hasil belajar yang dilakukan hanya mendasarkan hasil tes saja yaitu

dari nilai Ulangan harian, Pekerjaan rumah (PR), dan Ulangan Akhir Semester.

Penilaian hasil belajar non tes yang berupa unjuk kerja siswa belum dilakukan

oleh guru.

Berdasarkan distribusi ketuntasan belajar pada pra siklus menunjukkan bahwa

dengan KKM > 90 tidak seorangpun dari seluruh siswa yang berumlah 15 siswa

yang tuntas. Hal tersebut didukung dengan distribusi hasil belajar siswa

yaknidengan rincian 2 siswa memperoleh skor 32, 3 siswa memperoleh skor 33,

skor 34 diperoleh 1 siswa, 2 siswa memperoleh skor 35, 2 skor 36 diperoleh 2

orang siswa skor 38 diperoleh 3 siswa dan 2 siswa lainnya memperoleh skor 39

dengan skor tertinggi yang hanya mencapai 39 dan skor terendah 32 dan rata-rata

sebesar 35,2. Jadi dengan skor yang ditunjukan nampak bahwa skor yang

diperoleh jauh dari skor KKM yang ditetapkan.

4.1.2. Hasil Penelitian Siklus 1

Dalam pelaksanaan penelitian siklus 1 yang memberi tindakan dengan

pendekatan discovery yang dilaksanakan dalam 3 langkah antara lain 1.

Perencanaan tindakan, 2. Implementasi tindakan dan observasi, 3. Refleksi.

Uraian tindakan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 09 Salatigadilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali

pertemuan dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema Kepulauan Raja

Ampat. Kompetensi Dasar dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata

pelajaranIPS 3.3.Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi

geografis di sekitarnya, 4.3.Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan

lingkungan geografis tempat tinggalnya. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia

3.4.Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

57

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku, 4.4.Menyajikan teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Dan

untuk mata pelajaran Matematika 3.7.Menentukan kelipatan persekutuan dua buah

bilangan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK),

4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat

matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait

dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta

memeriksa kebenarannya. Secara rinci integrasi antar KD dapat disajikan melalui

gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1

Jaring-jaring Tema Kepulauan Raja Ampat

IPS

Kompetensi Dasar:

3.3 Memahami manusia dalam

hubungannya dengan

kondisi geografis di sekitarnya

4.3 Menceritakan manusia

dalam hubungannya dengan lingkungan

geografis tempat

tinggalnya.

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar:

3.4. Menggali informasi dari

teks cerita petualangan

tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan

bantuan guru dan teman

dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

memilih dan memilah

kosakata baku 4.4. Menyajikan teks cerita

petualangan tentang lingkungan dan sumber

daya alam secara mandiri

dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan

memilah kosakata baku

Kepulauan

Raja Ampat

Matematika

Kompetensi Dasar:

3.7. Menentukan operasi

penjumlahan dan pengurangan

desimal.

4.1. Mengemukakan kembali

dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat

matematika dan memecahkan

masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan

dengan KPK dan FPB, satuan

kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-

hari di rumah, sekolah, atau

tempat bermain serta memeriksa kebenarannya

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

58

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) meliputi kisi-kisi penilaian, butir soal, rubrik penilaian unjuk

kerja, observasi untuk mengetahui aktivitas-aktivitas pembelajaran tematik

dengan menggunakan pendekatan discovery, materi pembelajaran dengan judul

Kepulauan Raja Ampat, tabel presentase kekayaan alam yang ada di Kepulauan

Raja Ampat (lampiran 1)

2. Implementasi Tindakan dan observasi

Implementasi tindakan pada siklus 1 ini dilaksanakan pada tanggal 25-26

Maret 2014, melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terbagi menjadi 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menituntuk setiap pertemuan.

Pertemuan 1

Pada kegiatan awal siswa memulai pembelajaran dengan menyampaikan

selamat pagi kepada guru kelas IV, siswa menyimak tujuan pembelajaran dan

langkah-langkah pembelajarandengan menggunakan pendekatan pembelajaran

discovery tentang kaitan sumber daya alam dengan jenis mata pencaharian yang

muncul. Pada kegiatan inti siswa membentuk kelompok @3 orang setiap

kelompok kemudian siswa menyimak teks tentang sumber daya alam di

Kepulauan Raja Ampat dan menjawab pertanyaan tentang sumber daya alam apa

saja yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat?, apa saja manfaat sumber daya alam

tersebut?. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja diskusi untuk masing-

masing kelompok. Siswa merumuskan masalah tentang kaitan sumber daya alam

dengan jens mata pencaharian yang muncul. Berdasarkan rumusan masalah

tersebut siswa membuat jawaban sementara tentang kaitan sumber daya alam

dengan jenis-jenis mata pencaharian yang muncul. Setelah itu siswa melakukan

kegiatan mengumpulkan data tentang 3 jenis sumber daya alam hayati dan 3 jenis

sumber daya alam non hayati. Siswa mengumpulkan data tentang manfaat

masing-masing sumber daya alam hayati dan non hayati. Selanjutnya siswa

mengidentifikasi 3 jenis mata pencaharian berdasarkan sumber daya alam. Pada

kegiatan akhir guru bersama siswa mengeskan kembali hasil pengumpulan data

tentang 3 jenis sumber daya alam hayati, 3 jenis sumber daya alam non hayati,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

59

manfaat masing-masing sumber daya alam hayati dan non hayati,

mengidentifikasi 3 jenis mata pencaharian berdasarkan sumber daya alam yang

telah dilakukan, untuk mengakhiri pembelajaran guru mengajak siswa berdoa

meurut agama dan keyakinannya masing-masing.

Pertemuan 2

Pada kegiatan awal pembelajaran siswa mengucapkan salam pada guru,

siswa kembali pada kelompok sebelumnya, siswa mengungkapkan hasil

pengumpulan data tentang 3 jenis sumber daya alam hayati, 3 jenis sumber daya

alamnon hayati, manfaat masing-masing sumber daya alam hayati dan non hayati,

mengidentifikasi 3 jenis mata pencaharian berdasarkan sumber daya alam yang

telah dilakukan sebelumnya, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan

dicapai tentang kaitan sumber daya alam dengan jenis mata pencaharian yang

muncul. Pada kegiatan inti siswa menganalisis presentase kekayaan alam yang

ada di Kepulauan Raja Ampat secara berkelompok. Setelah itu siswa berdiskusi

untuk menggeneralisasikan kaitan antara sumber daya alam dengan jenis mata

pencaharian yang muncul. Setelah selesai berdiskusi setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian mulai dari kelompok 1

sampai kelompok 5. Kelompok yang tidak maju memberikan tanggapan pada

kelompok yang maju. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik

kesimpulan secara bersama-sama berdasarkan kegiatan yang dilakukan tentang

mencari kaitan sumber daya alam dengan jenis mata pencaharian yang muncul,

memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal belum jelas dari

materi yang telah dipelajari, kemudian siswa mengerjakan tes formatif.

Selanjutnya guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan dengan subtema Kepulauan Raja Ampat. Pembelajaran diakhiri

dengan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing secara

bersama-sama.

Dalam implementasi tindakan secara bersamaan dilakukan observasi

terhadap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan

pendekatan discovery. Observer yang menjadi pengamat jalannya pembelajaran

dari awal sampai akhir adalah guru teman sejawat. Observer mengisi lembar

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

60

pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar implementasi tindakan dengan

subtema Hutan Kalimantan dengan menggunakan pendekatan discovery yang

terdri dari 28 butir untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang

berlangsung dari awal hingga akhir.

3. Refleksi

Refleksi terhadap semua kegiatan dalam proses pembelajaran

dilakukanbersama guru kelas dan observer yang berupa hasil belajar dan hasil

observasi untuk mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan

tema Kepulauan Raja Ampat melalui pendekatan pembelajaran discovery dalam

meningkatkan hasil belajar menunjukan potensi sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery dapat

menarik perhatian siswa yang nampak dari keaktifan siswa dalam

melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran seperti merumuskan

masalah, membuat jawaban sementara, mengumpulkan data, mengolah

data, menggeneralisasikan hasil temuan dan melakukan presentasi.

2. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup karena guru tidak

mendominasi pembelajaran secara keseluruhan.

3. Terjadi peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pendekatan

pembelajaran discovery dalam kegiatan pembelajaran.

Disisi lain pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan discovery pada siklus 1 ini menunjukan beberapa kelemahan sebagai

berikut :

1. Belum semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran hal ini

ditunjukan dengan adanya beberapa siswa yang masih belum

menyampaikan pendapat solusinya guru dapat memberikan motivasi

pada siswa

2. Siswa masih kesulitan dalam melakukan diskusi kelompok karena guru

kurang memberikan bimbingan solusinya guru harus memberikan

bimbingan secara menyeluruh untuk kelompok yang mengalami

kesulitan dalam diskusi.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

61

Hasil belajar tema Kepulauan Raja Ampat siklus 1 secara rinci disajikan

melalui tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1

Distribusi Hasil Belajar Tematik Kepulauan Raja Ampat Siklus 1

Skor Frekuensi Persentase

51-60 2 13,33

61-70 3 20

71-80 4 26,67

81-90 1 6,67

91-100 5 33,33

Jumlah 15 100

Sumber data primer

Berdasarkan pada tabel 4.1. hasil belajar pada siswa kelas IV siklus 1

menunjukan bahwa skor tertinggi 95 dan skor terendah 57,5 dengan rata-rata 79,5.

Skor terendah pada interval 51-60 diperoleh sebanyak 2 dari 15 siswa (13,33%),

pada interval 61-70 diperoleh 3 dari 15 siswa (20%), interval 71-80 diperoleh 4

dari 15 siswa (26,67%), pada interval 81-90 yang juga merupakan interval

tertinggi yang diperoleh sebanyak 5 dari 15 siswa(33,33%) dan skor tertinggi

yang terletak pada interval 91-100 yang diperoleh sebanyak 1 dari 15 siswa

(6,67%). Secara rinci distribusi hasil belajar disajikan dengan gambar 4.2berikut

ini.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

62

Sumber data primer

Gambar 4.2

Distribusi Hasil Belajar Tematik Kepulauan Raja Ampat Siklus 1

Gambar nomor 4.2 tentang distribusi hasil belajar siswa diatas

menunjukan bahwa batang terendah diperoleh siswa sebanyak 5 dari 15 siswa

(33,33%) yang terletak pada interval 81-90 sedangkan batang yang tertinggi

jumlahnya diperoleh sejumlah 1 dari 15 siswa (6,67%) memperoleh skor pada

interval 91-100.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar

siswa. Untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan kriteria ketuntasan

minimal (KKM) sebesar > 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema

Kepulauan Raja Ampat kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga disajikan

melalui tabel 4.2 berikut ini.

Tabel4.2

Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Kepulauan Raja Ampat Siklus 1

Skor Kriteria Frekuensi Persen (%)

>90 Tuntas 5 33,33%

<90 Tidak tuntas 10 66,67%

Jumlah 15 100

Sumber data premier

0

1

2

3

4

5

6

51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

Jum

lah

sis

wa

Skor/ Nilai

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

63

Tabel 4.2 menunjukan bahwa pada siklus 1 siswa yang tuntas belajar atau

mencapai KKM > 90 diperoleh 5 dari 15 siswa (33,33%) dan siswa yang belum

tuntas 10 dari 15 siswa (66,67%). Disamping tabel nomor 4.3 distribusi

ketuntasan belajar dapat disajikan dengan gambar diagram lingkaran 4.3 dibawah

ini.

Sumber data primer

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Kepulauan Raja

Ampat siklus 1

Gambar 4.3 tentang diagram lingkaran distribusi ketuntasan belajar

tematik Kepulauan Raja Ampat diatas nampak bahwa ketidaktuntasan 66,67%

ditunjukkan oleh gambar warna merah dan ketuntasan 33, 33% ditunjukan oleh

gambar warna biru pada gambar diagram lingkaran.

4.1.3. Hasil Penelitian Siklus 2

Dalam pelaksanaan penelitian siklus 2 yang memberi tindakan dengan

pendekatan discovery yang dilaksanakan dalam 3 langkah antara lain 1.

Perencanaan tindakan, 2. Implementasi tindakan dan observasi, 3. Refleksi.

Uraian tindakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 2 pada kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 09 Salatiga dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali

pertemuan dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema Hutan Kalimantan.

Kompetensi Dasar dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata pelajaran PPKN

33,33%

66,67%Tuntas

Tidak Tuntas

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

64

dengan KD 3.2.Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat, 4.2.Melaksanakan kewajiban

sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.Mata pelajaran IPA

dengan KD 3.7.Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4.6.Menyajikan secara tertulis hasil

pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup. Mata pelajaran Bahasa

Indonesiadengan KD 3.4.Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa

Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku,

4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku.Secara rinci integrasi antar KD dapat disajikan melalui

gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4

Jaring-jaring Tema Hutan Kalimantan

IPA Kompetensi Dasar:

3.7. Mendeskrisikan hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan, teknologi, dan

masyarakat

4.6. Menyajikan laporan tentang sumberdaya

alam dan

pemanfaatannya oleh masyarakat

PPKn Kompetensi Dasar:

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai

warga dalam

kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai

warga di lingkungan

rumah, sekolah dan masyarakat

Hutan

Kalimantan

Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar:

3.4. Menggali informasi dari teks cerita petualangan

tentang lingkungan dan

sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman

dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih dan memilah

kosakata baku

4.4. Menyajikan teks cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber

daya alam secara mandiri dalam teks bahasa

Indonesia lisan dan tulis

dengan memilih dan memilah kosakata baku

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

65

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) meliputi kisi-kisi penilaian, butir soal, rubrik penilaian unjuk

kerja, observasi untuk mengetahui aktivitas-aktivitas pembelajaran tematik

dengan menggunakan pendekatan discovery; materi pembelajaran dengan judul

Hutan Kalimantan, gambar- gambar perilaku yang peduli terhadap lingkungan dan

perilaku yang tidak peduli terhadap lingkungan (lampiran 2).

2. Implementasi Tindakan dan observasi

Implementasi tindakan pada siklus 2 ini dilaksanakan pada tanggal 28-29

Maret 2014, melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terbagi menjadi 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan.

Pertemuan 1

Pelaksanaan pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2014,

dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:

Pada kegiatan awal siswa menyampaikan ucapan selamat pagi kepada

guru kelas IV, siswa menyimak tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran discovery tentang manfaat hutan bagi kelestarian alam.

Pada kegiatan inti siswa membentuk kelompok @3 orang setiap kelompok. Siswa

menyimak teks tentang Indonesia Jantung Hutan Dunia kemudian menjawab

pertanyaan dari guru tentang manfaat hutan, bagaimana kondisi hutan yang ada di

Indonesia?, Apakah terjadi kerusakan pada hutan di Indonesia?, Apa saja upaya

yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan?. Setelah itu guru

membagikan lembar diskusi bagi setiap kelompok. Setiap kelompok

mendiskusikan masalah tentang manfaat hutan bagi kelestarian lingkungan. Siswa

merumuskan masalah tentang manfaat hutan bagi kelestarian lingkungan.

Berdasarkan rumusan masalah siswa membuat jawaban sementara tentang

manfaat hutan bagi kelestarian alam. Selanjutnya siswa mengumpulkan data

manfaat hutan contoh kerusakan hutan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan

untuk melestarikan hutan.Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan

penegasanterhadap hasil pengumpulan data yang telah dilakukan. Pembelajaran

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

66

diakhiri dengan berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing

secara bersama-sama.

Pertemuan 2

Pelaksanaan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2014,

dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:

Kegiatan awal siswa mengucapkan selamat pagi kepada guru kelas IV,

siswa mengungkapkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya

tentang manfaat hutan, contoh-contoh kerusakan hutan dan upaya-upaya yang

dapat dilakukan untuk melestarikan hutan. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran discovery

tentang manfaat hutan bagi kelestarian alam. Pada kegiatan inti siswa kembali

membentuk kelompok kemudian siswa menyimak gambar tentang perilaku

merusak lingkungan dan perilaku menjaga lingkungan, siswa menjawab

pertanyaan dari guru tentang gambar. Selanjutnya siswa menganalisis yang

termasuk perilaku peduli lingkungan dan perilaku tidak peduli lingkunganserta

keuntungan dan kerugian masing-masing sikap. Setelah itu siswa

menggeneralisasikan hasil diskusi tentang manfaat hutan bagi kelestarian

lingkungan dengan dibimbing oleh guru. Kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasilnya didepan kelas mulai dari kelompok 1 sampai dengan

kelompok 5 secara bergantian. Kelompok lain yang tidak maju memberikan

tanggapan. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik kesimpulan tentang

manfaat hutan bagi kelestarian lingkungan, memberi kesempatan pada siswa

untuk menanykan hal-hal belum jelas dari materi manfaat hutan bagi kelestarian

lingkungan, kemudian siswa mengerjakan tes formatif dengan tema Keindahan

Alam Negeriku secara individu kemudian guru bersama siswa melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan subtema Hutan Kalimantan.

Pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut agama dan kepercayaannya

masing.

Dalam implementasi tindakan pada siklus 2 ini secara bersamaan

dilakukan observasi terhadap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan

dengan menggunakan pendekatan discovery. Observer yang menjadi pengamat

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

67

jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah guru teman sejawat.

Observer mengisi lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar

implementasi tindakan dengan subtema Kepulauan Raja Ampat dengan

menggunakan pendekatan discovery yang terdri dari 28 butir untuk mengamati

aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung dari awal hingga akhir.

3. Refleksi

Refleksi terhadap semua kegiatan dalam proses pembelajaran dilakukan

bersama guru kelas dan observer untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran

tematik dengan tema Kepulauan Raja Ampat melalui pendekatan pembelajaran

discovery dalam meningkatkan hasil belajar menunjukan potensi sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery dapat

menarik perhatian siswa yang nampak dari keaktifan siswa dalam

melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran seperti merumuskan

masalah, membuat jawaban sementara, mengumpulkan data, mengolah

data, menggeneralisasikan hasil temuan dan melakukan presentasi.

2. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup karena guru tidak

mendominasi pembelajaran secara keseluruhan.

3. Terjadi peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pendekatan

pembelajaran discovery dalam kegiatan pembelajaran.

4. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran hal

tersebut terlihat dari kerjasama siswa dalam berdiskusi.

Disisi lain pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan discovery pada siklus 2 ini menunjukan beberapa kelemahan yaitu:

Siswa masih kesulitan dalam melakukan diskusi kelompok karena guru

kurang memberikan bimbingan solusinya guru harus memberikan bimbingan

secara menyeluruh untuk kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusi.

Hasil belajar tema Keindahan Hutan Kalimantan siklus 2 secara rinci

disajikan melalui tabel 4.3 dibawah ini.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

68

Tabel 4.3

Distribusi Hasil Belajar Tematik Hutan Kalimantan Siklus 2

Skor Frekuensi Presentase

61-70 1 6.67

71-80 1 6.67

81-90 1 6.67

91-100 12 80.00

Jumlah 15 100 Sumber data primer

Tabel 4.3 tentang distribusi hasil belajar tematik Hutan Kalimantan diatas

menunjukan bahwa skor terendah pada interval 61-70 yang diperoleh sebanyak 1

dari 15 siswa (6,67%) dan skor tertinggi terletak pada interval 91-100 yang

diperoleh sebanyak 12 dari 15 siswa (80%) dengan rata-rata 90,83. Persebaran

distribusi skor disajikan lebih jelas disajikan dengan gambar histogram 4.5 berikut

ini.

Sumber data primer

Gambar 4.5

Histogram Distribusi Hasil Belajar Tematik Hutan Kalimantan Siklus 2

Gambar 4.5 tentang distribusi hasil belajar menunjukan bahwa batang

terendah diperoleh sebanyak 1 dari 15 siswa (6,67%) pada interval 61-70, interval

71-80 dan interval 81-90 sedangkan batang yang tertinggi jumlahnya diperoleh

sejumlah 12 dari 15 siswa (80%) memperoleh skor pada interval 91-100.

Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar.

untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan kriteria ketuntasan minimal

(KKM) sebesar > 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema Hutan

0

2

4

6

8

10

12

61-70 71-80 81-90 91-100

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

69

Kalimantan kelas IV SDN Kutowinangun 09 Salatiga disajikan melalui tabel 4.4

berikut ini.

Tabel4.4

Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Hutan Kalimantan Siklus 2

Skor Kriteria Frekuensi Persen(%)

>90 Tuntas 12 80,00

<90 Tidak tuntas 3 20,00

Jumlah 15 100

Sumber data premier

Tabel 4.4 tentang distribusi ketuntasan belajar diatas, nampak bahwa pada

siklus 2 siswa yang tuntas belajar atau mencapai KKM >90 terdapat sebanyak 12

dari 15 siswa (80%) dan siswa yang belum tuntas 3 dari 15 siswa

(20%).Disamping tabel nomor 4.4 distribusi ketuntasan dapat disajikan melalui

gambar diagram lingkaran 4.6 dibawah ini.

Sumber data primer

Gambar 4.6

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Hutan

Kalimantan Siklus 2

Gambar 4.6 diagram lingkaran ketuntasan belajar tematik Hutan

Kalimantan diatas nampak bahwa ketuntasan mencapai 80% ditunjukan oleh

gambar warna biru dan ketidaktuntasan 20% ditunjukan oleh gambar warna merah

pada gambar diagram lingkaran.

80%

20%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

70

4.1.4. Hasil Penelitian Siklus 3

Dalam pelaksanaan penelitian siklus 3 yang memberi tindakan dengan

pendekatan discovery yang dilaksanakan dalam 3 langkah antara lain 1.

Perencanaan tindakan, 2. Implementasi tindakan dan observasi, 3. Refleksi.

Uraian tindakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 3 pada kelas IV SD Negeri

Kutowinangun 09 Salatiga dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali

pertemuan dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema Indahnya Danau

Toba. Kompetensi Dasar dalam pembelajaran tematik ini meliputi mata

pelajaranMatematika 3.14.Memahami penambahan dan pengurangan bilangan

decimal, 4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan

kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait

dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta

memeriksa kebenarannya. KD PPKN 3.2.Memahami hak dan kewajiban sebagai

warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat,

4.2.Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat. Bahasa Indonesia 3.4.Menggali informasi dari teks cerita petualangan

tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam

bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam

secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku. Secara rinci integrasi antar KD dapat disajikan melalui

gambar 4.7 berikut ini.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

71

Gambar 4.7

Gambar Jaring-jaring Tema Indahnya Danau Toba

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) meliputi kisi-kisi penilaian, butir soal, rubrik penilaian unjuk

kerja, observasi untuk mengetahui aktivitas-aktivitas pembelajaran tematik

dengan menggunakan pendekatan discovery; materi pembelajaran dengan judul

Indahnya Danau Toba dan Gunung Bromo-Semeru, gambar- gambar poster

tentang cara melestarikan wisata alam di Indonesia (lampiran 3).

PPKN

Kompetensi Dasar

3.3. Memahami hak dan

kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-

hari di rumah, sekolah dan

masyarakat

4.2. Melaksanakan kewajiban

sebagai warga di

lingkungan rumah,

sekolah dan masyarakat

Matematika

Kompetensi Dasar

3.14. .Memahami penambahan

dan pengurangan bilangan

decimal 4.1. .Mengemukakan kembali

dengan kalimat sendiri ,

menyatakan kalimat matematika dan

memecahkan masalah

dengan efektif permasalahan yang

berkaitan dengan KPK

dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan

persen terkait dengan

aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau

tempat bermain serta

memeriksa kebenarannya.

Indahnya

Danau Toba

Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar

3.4. Menggali informasi dari teks

cerita petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya

alam dengan bantuan guru dan

teman dalam bahasa Indonesia

lisan dan tulis dengan memilih

dan memilah kosakata baku.

4.4. Menyajikan teks cerita

petualangan tentang

lingkungan dan sumber daya

alam secara mandiri dalam

teks bahasa Indonesia lisan

dan tulis dengan memilih dan

memilah kosakata baku.

4.4. Menyajikanteksceritapetu

alangantentanglingkunga

ndansumberdayaalamseca

ramandiridalamteksbahas

a Indonesia

lisandantulisdenganmemi

lihdanmemilahkosakataba

ku.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

72

2. Implementasi Tindakan dan Observasi

Implementasi tindakan pada siklus 3ini dilaksanakan pada tanggal 3-4

April 2014, melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terbagi menjadi 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 dan 3 x 35 menit.

Pertemuan 1

Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 2 April 2014, dengan

kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:

Pembelajaran kegiatan awal siswa menyampaikan selamat pagi kepada

guru kelas IV, siswa menyimak tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran discovery tentang cara melestarikan objek wisata alam

yang ada di Indonesia. Pada kegiatan inti siswa membentuk kelompok @3 orang.

Siswa menyimak teks bacaan Wisata Alam Danau Toba kemudian siswa

menjawab pertanyaan dari guru tentang isi teks bacaan, apakah siswa pernah

mendengar tentang wisata alam Danau Toba, letak Danau Toba kemudian siswa

menjawab pertanyaan tentang kerusakan lingkungan di sekitar Danau Toba. Guru

membagikan lembar kerja diskusi untuk masing-masing kelompok. Setiap

kelompok mendapatkan permasalahan yang sama yaitu bagaimana cara menjaga

kelestarian wisata alam di Indonesia. Siswa membuat rumusan masalah tentang

cara melestarikan objek wisata alam yang ada di Indonesia. Siswa membuat

jawaban sementara tentang cara menjaga kelestarian wisata alam yang ada di

Indonesia. Setelah itu Siswa mengumpulkan data yang tentang 3 informasi

tentang Danau Toba yaitu letaknya, sejarah Danau Toba dan bagaimana

keindahannya. Setelah itu siswa mengumpulkan data tentang kerusakan yang

terjadi di lingkungan sekitar Danau Toba. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa

melakukan penegasanterhadap hasil pengumpulan data yang telah dilakukan.

Pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut agama dan kepercayaannya

masing-masing secara bersama-sama.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

73

Pertemuan 2

Pelaksanaan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 3April 2014, dengan

kegiatan-kegiatan seperti berikut ini:

Pembelajaran kegiatan awal siswa menyampaikan selamat pagi kepada

guru kelas IV, siswa mengungkapkan hasil pengumpulan data yang telah

dilakukan sebelumnya tentang informasi mengenai objek wisata alam Danau

Toba, kerusakan alam yang terjadi disekitar objek wisata alam Danau Toba dan

cara melestarikan objek wisata alam yang ada di Indonesia. Siswa menyimak

tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran discovery. Pada kegiatan inti

siswa kembali membentuk kelompok. Siswa menyimak teks tentang Jumlah

Pengunjung Gunung Bromo-Semeru kemudian siswa menjawab pertanyaan

tentang masalah kerusakan alam yang terjadi di objek wisata alam gunung

semeru. Siswa menganalisis jumlah pengunjung di Gunung Semeru-Bromo.

Setelah itu guru membagikan kertas manila untuk masing-masing kelompok.

Setiap kelompok mendapatkan tugas untuk membuat poster yang berisi tentang

bagaimana cara menjaga kelestarian wisata alam di Indonesia dengan disertai

gambar objek wisata alam dan kalimat-kalimat untuk mengajak orang

melestarikan objek wisata alam tersebut. Kemudian setiap kelompok

mempresentasikan hasil posternya didepan kelas secara bergantian mulai dari

kelompok 1 sampai kelompok 5 dan kelompok lain memberikan tanggapan

terhadap gambar dan isi poster. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menarik

kesimpulan secara bersama-sama tentang cara melestarikan objek wisata alam

yang ada di Indonesia, memberi kesempatan pada siswa untuk menanykan hal-hal

belum jelas dari materi cara melestarikan wisata alam yang ada di Indonesia,

kemudian siswa mengerjakan tes formatif dengan tema Keindahan Alam

Negeriku secara individu kemudian guru bersama siswa melakukan refleksi

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan subtema Keindahan Danau

Toba. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa menurut agama dan kepercayaannya

masing-masing secara bersama-sama.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

74

Dalam implementasi tindakan siklus 3 secara bersamaan dilakukan

observasi terhadap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan discovery. Observer yang menjadi pengamat jalannya

pembelajaran dari awal sampai akhir adalah guru teman sejawat. Observer

mengisi lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar implementasi

tindakan dengan subtema Keindahan Danau Toba dengan menggunakan

pendekatan discovery yang terdri dari 28 butir untuk mengamati aktivitas

pembelajaran yang sedang berlangsung dari awal hingga akhir.

3. Refleksi

Refleksi terhadap semua kegiatan dalam proses pembelajaran dilakukan

bersama guru kelas dan observer untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran

tematik dengan tema Hutan Kalimantan melalui pendekatan pembelajaran

discovery dalam meningkatkan hasil belajar. Hasil diskusi menunjukan bahwa

potensi penggunaan pendekatan discovery adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan discovery dapat

menarik perhatian siswa yang nampak dari keaktifan siswa dalam

melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran seperti merumuskan

masalah, membuat jawaban sementara, mengumpulkan data, mengolah

data, menggeneralisasikan hasil temuan dan melakukan presentasi.

2. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup karena guru tidak

mendominasi pembelajaran secara keseluruhan.

3. Terjadi peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pendekatan

pembelajaran discovery dalam kegiatan pembelajaran.

4. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran hal

tersebut terlihat dari kerjasama siswa dalam berdiskusi.

5. Siswa sudah melakukan kegiatan diskusi kelompok dengan baik

karena guru sudah memberikan bimbingan secara menyeluruh untuk

kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusi.

Hasil belajar tema Keindahan Danau Toba pada siklus 3 secara rinci

disajikan melalui tabel 4.5 dibawah ini.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

75

Tabel 4.5

Distribusi Hasil Belajar Tematik Keindahan Danau Toba Siklus 3

Skor Frekuensi Persentase

81-90 1 6,67

91-100 14 93,33

Jumlah 15 100

Sumber data primer

Tabel 4.5 tentang distribusi hasil belajar tematik Keindahan Danau Toba

nampak bahwa skor terendah terletak pada interval 81-90 yang diperoleh

sebanyak 1 dari 15 siswa (6,67%) dan skor tertinggi terletak pada interval 91-100

yang diperoleh sebanyak 14 dari 1 siswa (93,33%) dengan rata-rata 90,17. Untuk

lebih jelasnya distribusi hasil belajar disajikan dengan gambar 4.8 berikut ini.

Sumber data primer

Gambar 4.8

Histogram Distribusi Hasil Belajar Tematik Keindahan Danau Toba Siklus 3

Gambar 4.8 tentang distribusi hasil belajar menunjukan bahwa batang

terendah diperoleh sebanyak 1 dari 15 siswa (6,67%) pada interval 81-90

sedangkan batang yang tertinggi jumlahnya diperoleh sejumlah 14 dari 15 siswa

(93,33%) memperoleh skor interval 91-100. Hasil belajar juga dapat diketahui

melalui besarnya ketuntasan belajar. untuk menentukan ketuntasan belajar

ditentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar > 90. Secara rinci

ketuntasan belajar tematik KeindahanDanau Toba kelas IV SDN Kutowinangun

09 Salatiga disajikan melalui tabel 4.6 berikut ini.

0

5

10

15

81-90 91-100

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

76

Tabel 4.6

Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Keindahan Danau Toba Siklus 3

Skor Kriteria Frekuensi Persen(%)

>90 Tuntas 14 93,33

<90 Tidak tuntas 1 6,67

Jumlah 15 100

Sumber data premier

Tabel 4.6 tentang distribusi ketuntasan belajar tematik Keindahan Danau

Toba diatas, nampak bahwa pada siklus 3 siswa yang tuntas belajar atau

mencapai KKM > 90 terdapat sebanyak 14 dari 15 siswa (93,33%) dan siswa yang

belum tuntas 1 dari 15 siswa (6,67%). Distribusi ketuntasan dapat disajikan

melalui gambar 4.9 berikut ini.

Sumber data primer

Gambar 4.9

Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Tematik Keindahan

Danau Toba Siklus 3

Gambar 4.9 diagram lingkaran tentang distribusi ketuntasan belajar

tematik Keindahan Danau Toba diatas menunjukan bahwa ketuntasan mencapai

93,33% ditunjukan oleh gambar warna biru dan ketidaktuntasan 6,67%

ditunjukan oleh gambar warna merah pada gambar diagram lingkaran.

93,33%

6,67%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

77

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada Kondisi prasiklus hasil belajar siswa kelas IV SDN 09

Kutowinangun Salatiga pada semester 1 menunjukkan ketidaktuntasan belajar

mencapai 100% atau tidak ada seorangpun dari 15 siswa yang memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yaitu > 90 terutama dalam pembelajaran tematik hal

ini nampak pada perolehan skor terendah 32 dan skor tertinggi 39 dengan rata-

rata 35,21. Angka ini sangat jauh dari KKM yang ditetapkan sebesar > 90. Hal ini

sangat dimungkinkan karena penilaian hasil belajar pada prasiklus hanya

mendasarkan pada hasil tes saja. Padahal menurut Gagne & Briggs (dalam

Suprihatiningrum jamil, 2013:37) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui

penampilan siswa (learner’s performance) sedangkan menurut Nawawi (dalam

Susanto, Ahmad, 2013:5) yaitu hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam skor. Jadi berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah besarnya skor yang diperoleh dari

pengukuran aspek kognitif (intelektual), aspek afektif (sikap) dan psikomotor

(ketrampilan). Hal ini dikuatkan oleh Taksonomi Bloom yang menyatakan bahwa

tujuan pembelajaran menyangkut 3 domain yaitu kognitif (intelektual), afektif

(sikap) dan psikomotor (ketrampilan). Penilaian kognitif dapat dilakukan dengan

tes yang berupa tes formatif sedangkan penilaian afektif (sikap) yang ditunjukan

melalui keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, keberanian berbicara

dalam presentasi dan menyampaikan pendapat, penilaian psikomotor yang diukur

melalui ketrampilan dalam mencatat atau merangkum materi pembelajaran belum

dilakukan oleh guru. Namun kenyataan yang terjadi pada pra siklus guru belum

menggunakan pengukuran dari segi afektif dan psikomotor sehingga pengukuran

yang dilakukan hanya dari segi kognitif saja.

Asesmen pada semua siklus dilakukan dengan tes dan unjuk kerja yang

dianalisis dengan statistik sederhana melalui penjumlahan dan presentase. Siswa

dianggap tuntas apabila siswa dapat mencapai KKM > 90 dan sebaliknya siswa

dianggap tidak tuntas apabila hasil belajar < 90.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

78

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 09 Kutowinangun Salatiga terlihat bahwa ada peningkatan hasil

belajar siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakana pendekatan

discovery, dengan skor rata-rata 35,21 sebelum diadakan penelitian dan setelah

diadakan penelitian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi 79,8 dengan skor tertinggi

95 dan skor terendah 57,5. Berarti pembelajaran telah berhasil baik dengan

indikator keberhasilannya > 90 dengan tingkat keberhasilan 33,33% dari jumlah

seluruh siswa sebanyak 15 siswa, dan pada awal siklus I ini hasil belajar siswa

sudah mengalami peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum

tuntas sebanyak 66,67%. Karena ketuntasan yang diharapakan belun mencapai

target keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% dari seluruh siswa

sehingga perlu diadakan tindakan pada siklus 2.

Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini belum tercapai secara optimal,

beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain belum

menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakanan langkah-langkah

pendekatan discovery, sehingga siswa kurang paham kegiatan-kegiatan apa saja

yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa merasa

bingung dan cenderung ramai sendiri, selain itu alokasi waktu melebihi rancangan

pelaksanaan pembelajaran. Pada penyampaian refleksi pembelajaran belum

dilakukan secara maksimal dan belum ada tindak lanjut pembelajaran. Untuk itu

perlu adanya solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut agar siswa dapat secara

optimal melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

discovery sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukan adanya

peningkatan yang cukup baik. Namun demikian ketuntasan hasil belajar siswa

masih belum mencapai keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% karena

itu pada siklus 2 penelitian ini di fokuskan pada kekurangan-kekurangan di siklus

1.

Selama proses pembelajaran pada siklus 2 siswa nampak lebih aktif dalam

melakukan aktivitas pembelajaran hal ini disebabkan penyampaian tujuan

pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pendekatan discovery sudah

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

79

dilakukan dengan jelas sehingga siswa mengetahui kegiatan apa saja yang akan

dilakukan dalam pembelajara selain itu penyampaian refleksi pembelajaran dan

tindak lanjut sudah dilakukan dengan sangat baik namun pengelolaan waktu

masih perlu ditingkatkan lagi. Pada siklus 2 ketuntasan belajar meningkat

menjadi 80% dan skor rata-rata 90,17 dengan perolehan skor tertinggi 100 dan

skor terendah 65. Walaupun presentase ketuntasan belajar sudah cukup besar pada

siklus 2 tetapi belum memenuhi ketuntasan yang ingin di capai yaitu sebesar 90%

dari seluruh siswa sehingga perlu diadakan tindakan siklus 3.

Pada siklus 2 peningkatan hasil belajar siswa sudah sangat bagus. Namun,

ketuntasan belajar siswa belum tercapai secara maksimal. Dari kegiatan refleksi

yang dilakukan pada siklus 2 teridentifikasi bahwa pengelolaan waktu masih

belum dilakukan secara maksimal sehingga masih ada beberapa kegiatan yang

dilakukan secara terburu-buru. Selebihnya semua kegiatan telah dilakukan dengan

baik guru.

Pada siklus 3 ini penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada

kekurangan di siklus 2. Selama proses pembelajaran di siklus 3 ini siswa sudah

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa tidak malu-malu lagi

dalam menyampaikan pendapat mereka, dan diskusi kelompok berjalan dengan

sangat baik. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 3 meningkat menjadi 93,33%

dengan skor tertinggi 100, skor terendah 85 dan rata-rata 94. Ketidaktuntasan

belajar pada siklus 3 yaitu sebesar 6,67% atau sebanyak 1 siswa disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu siswa tersebut adalah siswa yang pasif dan daya tangkapnya

kurang dibandingkan siswa yang lain. Selain itu siswa tersebut tinggal kelas

selama 2 tahun berturut-turut. Presentase ketuntasan belajar pada siklus 3 belum

mencapai 100% namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan

belajar karena telah memenuhi indikator kinerja yaitu ketuntasan belajar sebesar

90%. Dengan demikian melalui penggunaan pendekatan discovery dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

80

Peningkatan hasil belajar tema Keindahan Alam Negeriku secara rinci

disajikan melalui tabel 4.7 dibawah ini.

Tabel 4.7

Distribusi Perbandingan Ketuntasan Belajar Tematik Keindahan Alam

Negeriku Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Sumber data premier

Tabel 4.7 diatas tentang distribusi ketuntasan belajar tematik Keindahan

Alam Negeriku nampak bahwa pada pada pra siklustidak ada seorangpun dari 15

siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu >90. Pada siklus 1

terdapat 5 dari 15 siswa yang tuntas ( 33,33%) sedangkan siswa yang tidak tuntas

ada 10 dari 15 siswa (66,67%). Sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas

terdapat 12 dari 15 siswa (80%) sedangkan yang tidak tuntas ada 3 dari 15 siswa

(20%). Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas terdapat 14 dari 15 siswa

(93,33%) sedangkan yang tidak tuntas ada 1 dari 15 siswa (6,67%). Perbandingan

ketuntasan belajar setiap siklus untuk lebih jelasnya disajikan dengan gambar 4.10

berikut ini.

Ketuntasan

Belajar

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 0 0 5 33,33 12 80 14 93,33

Tidak tuntas 15 100 10 66,67 3 20 1 6,67

Jumlah 15 100 15 100 15 100 15 100

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

81

Sumber data primer

Gambar 4.10

Perbandingan Ketuntasan Belajar Tematik Keindahan Alam Negeriku Pra

siklus, siklus I, siklus 2 dan siklus 3

Gambar 4.10 diatas tentang perbandingan ketuntasan belajar tematik

Keindahan Alam Negeriku nampak bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar

secara siginifikan yaitupada pra siklus tidak ada seorangpun dari 15 siswa

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu > 90 kemudian meningkat

pada siklus 1 yakni siswa yang tuntas sebanyak 5 dari 15 siswa dan siswa yang

tidak tuntas ada 10 dari 15 siswa. Selanjutnya pada siklus 2 siswa yang tuntas

menjadi sebanyak 12 dari 15 siswa siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 3

dari 15 siswa dan pada siklus 3 siswa yang tuntas mencapai 14 dari 15 siswa

sedangkan yang tidak tuntas terdapat 1 dari 15 siswa. Untuk mengetahui

perbandingan skor maksimal, skor minimal dan skor rata-rata dari pra siklus,

siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 secara rinci disajikan pada tabel 4.8 berikut ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

82

Tabel 4.8

Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal, Skor Rata-Rata Pra Siklus,

Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

Perbandingan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Skor

Maksimal 39 95 100 100

Skor Minimal 32 57,5 65 85

Skor Rata-rata 35,21 79,8 90,17 94

Sumber data primer

Tabel 4.8 tentang perbandingan skor maksimal, skor minimal, skor rata-

rata pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 nampak bahwa skor maksimal pada

pra siklus yaitu sebesar 39 mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 95

kemudian pada siklus 2 dan 3 skor maksimal meningkat mencapai 100. Setiap

kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan skor minimal hal tersebut

nampak kenaikan skor minimal pada pra siklus yaitu sebesar 32 pada siklus 1

meningkat menjadi 57, 5 dan meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 65 kemudian

skor minimal menjadi 85 pada siklus 3. Kenaikan skor maksimal minimal pada

pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 juga ikut meningkatkan perolehan skor

rata-rata.Skor rata-rata dari pra siklus sebesar 35,21 meningkat menjadi 79,8 pada

siklus 1. Kemudian pada siklus 2 rata-rata skor menjadi 90,17 danpada siklus 3

meningkat menjadi 94. Perbandingan ketuntasan hasil belajar, skor maksimal,

skor minimal dan skor rata-rata untuk lebih jelasnya disajikan pada gambar 4.10

berikut ini.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

83

Sumber data primer

Gambar 4.11

Distribusi Perbandingan Ketuntasan Belajar Tematik Keindahan Alam

Negeriku, Skor Maksimal, Skor Minimal, Skor rata-rata dari Pra siklus ke

siklus 1 ke siklus 2 dan ke siklus 3

Gambar 4.11 tentang perbandingan ketuntasan belajar diatas nampak

bahwa terjadi peningkatan skor maksimal yakni pada prasiklus skor maksimal

sebesar 39 mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 95 kemudian pada

siklus 2 dan 3 skor maksimal meningkat mencapai 100. Setiap kenaikan skor

maksimal tersebut juga diikuti oleh kenaikan skor minimalnya dari pra siklus

yaitu sebesar 32 pada siklus 1 meningkat menjadi 57,5kemudian pada siklus 2

meningkat menjadi 65 dan pada siklus 3 skor minimal meningkat menjadi sebesar

85. Kenaikan skor maksimal dan minimal pada pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan

siklus 3 juga ikut meningkatkan perolehan skor rata-rata.Skor rata-rata dari pra

siklus yaitu sebesar 35,21 meningkat menjadi 79,8 pada siklus 1 kemudian pada

siklus 2 rata-rata skor sebesar 90,17 dan pada siklus 3 skor minimal mencapai

sebesar 94. Peningkatan skor maksimal, skor minimal dan skor rata-rata pada

setiap siklus ini mempengaruhi ketuntasan belajar siswa sehingga mengalami

peningkatan yang sinifikan yakni pada pra siklus tidak seorangpun dari 15 siswa

yang tuntas meningkat pada siklus 1 33,33% selanjutnya pada siklus 2 meningkat

32

57,565

85

39

95100

100

35,21

79,8

90,1794

0

33,33

80

93,33

0

20

40

60

80

100

120

pra siklus siklus 1 siklus 2 siklus 3

skor minimal

skor masksimal

rata-rata

ketuntasan

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian 4.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7986/5/T1_292010210_BAB IV.pdf · Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 pada

84

menjadi 80% dan pada siklus 3 ketuntasan hasil belajar siswa meningkat

mencapai 93,33%.

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan terbukti bahwa peningkatan hasil

belajar tema Keindahan Alam Negeriku dapat diupayakan melalui penggunaan

pendekatan pembelajaran discovery siswa kelas IV SDN Kutowinangun 09

Salatiga Tahun 2013/ 2014.