87
53 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.1.1 Profil Ridwan Kamil Gambar 4.1 Foto Profil Instagram Ridwan Kamil Sumber: www.instagram.com/ridwankamil Mochamad Ridwan Kamil adalah seorang politisi yang dikenal sebagai walikota kota Bandung di Indonesia periode 2013-2018. Ia adalah seorang arsitek yang banyak sekali mendapat penghargaan dalam bidangnya. Ia juga sempat menjadi dosen luar biasa di Institut Teknologi Bandung. Sekarang, ia menjadi calon gubernur untuk Pilkada Jawa Barat berdampingan dengan Uu Rihzanul Ulum. Ridwan Kamil lahir di Bandung, pada tanggal 4 Oktober 1971. Putra dari pasangan Dr. Atje Misbach, S.H. dan Dra. Tjuju Sukaesih ini sudah terbiasa aktif sejak kecil. Semasa kecil, ia sudah membuat dan menjual es mambo buatan tangannya sendiri hingga laris terjual. Ia resmi mendapatkan gelar insinyur pada usia 24 tahun di Institut Teknik Bandung (ITB). Lalu melanjutkan kuliahnya dengan beasiswa di University of California, Barkeley, Amerika Serikat. Pada tahun 2004, ia mendirikan usaha yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan jasa seperti konsultan perencanaan, arsitek, dan desain yaitu Urbane.

4. ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.1.1

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

53

Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

4.1.1 Profil Ridwan Kamil

Gambar 4.1 Foto Profil Instagram Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Mochamad Ridwan Kamil adalah seorang politisi yang dikenal sebagai

walikota kota Bandung di Indonesia periode 2013-2018. Ia adalah seorang arsitek

yang banyak sekali mendapat penghargaan dalam bidangnya. Ia juga sempat

menjadi dosen luar biasa di Institut Teknologi Bandung. Sekarang, ia menjadi

calon gubernur untuk Pilkada Jawa Barat berdampingan dengan Uu Rihzanul

Ulum.

Ridwan Kamil lahir di Bandung, pada tanggal 4 Oktober 1971. Putra dari

pasangan Dr. Atje Misbach, S.H. dan Dra. Tjuju Sukaesih ini sudah terbiasa aktif

sejak kecil. Semasa kecil, ia sudah membuat dan menjual es mambo buatan

tangannya sendiri hingga laris terjual. Ia resmi mendapatkan gelar insinyur pada

usia 24 tahun di Institut Teknik Bandung (ITB). Lalu melanjutkan kuliahnya

dengan beasiswa di University of California, Barkeley, Amerika Serikat. Pada

tahun 2004, ia mendirikan usaha yang bergerak di bidang jasa konsultan

perencanaan jasa seperti konsultan perencanaan, arsitek, dan desain yaitu Urbane.

54

Universitas Kristen Petra

Ia juga pernah menjadi dosen luar biasa di kampus yang juga almamternya yaitu

ITB.

Ridwan Kamil juga merupakan arsitek yang handal. Keahlianya

mengundang banyak apresiasi. Tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia

Internasional. Beberapa penghargaan individunya ia dapat dari pekerjaan

tangannya merancang sebuah bangunan. Ia dikenal sering merancang beberapa

Masjid, contohnya seperti Masjid Merapi. Masjid ini didirikan di Dusun Kopeng,

desa Kepuhardjo, di lereng selatan Gunung Merapi. Bangunan ini dibangun dari

batako yang bahannya terdiri dari abu Gunung Merapi (IDNTimes).

Beberapa bangunan juga di didesain dengan bahan yang cukup unik, salah

satunya adalah rumah walikota Bandung. Rumah ini meraih penghargaan Green

Design Award dari Asia Building Construction Information (BCI) pada tahun

2009. Dibangun dari 30.000 lebih botol bekas minuman berenergi membuat

rumah ini unik. Beberapa rancangan bangunan juga ia bangun di dunia

internasional. Di Tiongkok, Ridwan Kamil pernah merancang Beijing Finance

Street Super Block. Kawasan ini mempunyai keunikan yaitu menampilkan ruang

terbuja hijau di tengahnya sehingga parkirannya pun tidak terlihat. Salah satu

karya terbesarnya yang ia rancang adalah kawasan Marina Bay di Singapura yang

terkenal. Ia ikut dalam proyek Marina Bay Waterfront Master Plan saat ia berada

di Singapura.

Sebagai seorang politisi, ia memulai karirnya pada tahun 2013 sebagai

calon Walikota Bandung berpasangan dengan Oded Muhammad Danial yang

diusung oleh partai Gerindra dan PKS. Dengan kampanye kreatif yang

mengedepankan sosial media terutama Twitter, pasangan Ridwan Kamil dan

Oded menjadi pemenang dan berhasil menjadi walikota dan wakil walikota

(Tempo.co). Hal ini juga menjadi gaya sosialnya selama ia menjabat sebagai

Walikota Bandung. Ridwan Kamil dikenal sering berinteraksi dengan rakyat

melalui sosial media. Di Instagram, Ridwan Kamil memiliki follower 7,6 juta per

Januari 2018. Bahkan ia pernah membuat sayembara untuk merayakan

peningkatan follower nya di Instagram. Kala itu, ia membuat sayembara agar para

follower nya dapat memberikan komentar yang menarik namun garing. Hal ini

55

Universitas Kristen Petra

dikarenakan Ridwan Kamil ingin adanya interaksi dengan pengguna sosial media

(Tribunnews.com).

Selama menjabat sebagai walikota, Ridwan Kamil juga banyak

mendapatkan penghargaan. Salah satunya adalah penghargaan sebagai salah satu

pemimpin terbaik dunia versi majalah Fortune. Dalam masa kepemimpinannya

Ridwan Kamil telah menyabet sekitar 300 penghargaan untuk dirinya maupun

kota Bandung. Beberapa diantaranya adalah 3 kali mendapatkan Piala Adipura

dan reformasi birokrasi berbasis smart city sebagai pemanfaatan teknologi dalam

berbagai sector. Ia mengatakan bahwa di kota Bandung walikota mengurusi

sekitar 800 urusan, dan itu tidak sederhana. Keberhasilannya membawa kota

Bandung selama ia menjabat hingga tahun 2018 membawanya pada tahap yang

selanjutnya. Ia dipercayakan untuk mengikuti kampanye sebagai calon Gubernur

Jawa Barat bersama dengan UU Rihzanul. Penghargaan dan kampanye uniknya

kemungkinan juga akan menjadi senjata utamanya dalam mengarungi masa

Kampanye pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018-2023. Partai pengusung

pasangan yakni, PPP dengan 9 kursi, PKB dengan tujuh kursi, Partai NasDem

dengan lima kursi, Partai Hanura dengan tiga kursi. Total pendukung 24 kursi dari

syarat minimal 20 kursi partai. (Detik.com).

4.1.2 Profil Deddy Mizwar

Gambar 4.2 Foto Profil Instagram Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

56

Universitas Kristen Petra

Deddy Mizwar lahir di Jakarta, 5 Maret 1955. Ia lahir dan memiliki tujuh

bersaudara dari pasangan H. Adrian Andres dan Sun‟ah ibunya. Deddy menikah

dengan Giselawati Wiranegara dan dikaruniai dua orang anak yang bernama

Senandung Nacita dan Zulfikar Rakita Dewa. Deddy adalah seorang aktor dan

juga politisi. Banyak penghargaan yang diraih dari seni yang sudah diturunkan

melalui ibunya. Kedua anaknya mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda. Nacita

mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang pesohor, sedangkan Zulfikar memilih

untuk mengabdikan hidupnya sebagai seorang Tentara Republik Indonesia. Baru-

baru ini Deddy berhasil menyelesaikan pendidikan S2 nya di bidang Magister

Ilmu Pemerintahan di FISIP Universitas Padjajaran (Tribunews.com).

Deddy Mizwar mengawali kariernya sebagai seorang aktor. Banyak judul

film yang sudah ia perankan semenjak awal kariernya dari tahun 1976. Ia adalah

aktor senior berumur 63 tahun. Ia pernah tercatat bermain dalam film “Naga

Bonar”, “Nada dan Dakwah”, dan “Ketika Cinta Bertasbih”. Selain memerankan

film, ia juga pernah menyutradarai beberapa sinetron terkenal seperti “Lorong

Waktu”, “Kiamat Sudah Dekat”, dan “Para Pencari Tuhan”. Sebagai seorang aktor

dan sutradara senior, Deddy Mizwar memiliki penghargaan bergengsi dalam

karirnya tersebut. Sebut saja Pemeran Pria Terbaik dalam Film Naga Bonar tahun

1987, Pemeran Pembantu Pria Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) dalam

Kuberikan Segalanya tahun 1987, dan kembali mendapatkan penghargaan sebagai

Pemeran Pria Terbaik dalam film Naga Bonar Jadi 2 tahun 2007. Ini adalah

sedikit dari penghargaan pria yang mempunyai darah Betawi dari ibunya. Selain

menjadi aktor, ia juga banyak memerankan iklan di Indonesia. Hal ini membuat

namanya semakin melejit dikancah pertelevisian Indonesia.

Deddy Mizwar sebenarnya masuk dalam politik tepatnya pada tahun 2006.

Ia pernah bekerja menjadi pegawai di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Ia juga

pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode

2006-2009 (detik.com). Pada tahun 2013 ia mengikuti pemilihan umum Gubernur

Jawa Barat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Pada Pilkada

kala itu, ia terpilih bersama dengan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa

Barat. Popularitas Deddy banyak membantunya dalam Pilkada tersebut. Karirnya

selama 37 tahun dalam bidang perfilman membuatnya banyak dikenal oleh

57

Universitas Kristen Petra

masyarakat. Pada saat menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat ia juga

menempuh pendidikan di Magister Ilmu Pemerintahan Unpad. Gelar ini juga

menjadi modalnya untuk melangkah lebih jauh lagi dalam dunia politik,

sebelumnya pendidikannya adalah Sekolah Asisten Apoteker.

Pada tahun 2013, Deddy Mizwar digandeng incumbent Ahmad Heryawan

untuk menjadi wakilnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.

Popularitas Deddy cukup membantu. Hasilnya, pasangan Ahmad Heryawan-

Deddy Mizwar terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat periode

2013-2018. Pada Pilgub 2018, ia kembali maju. Kali ini ia dicalonkan oleh Partai

Demokrat sebagai gubernur dan berpasangan dengan Dedy Mulyadi dari Partai

Golkar.

Kali ini Deddy Mizwar mencalonkan dirinya untuk Pemilihan Kepala

Daerah Jawa Barat periode 2018-2023. Ia berharap dapat memenangkan Pilkada

Jawa Barat ini. Dukungan dari Demokrat tercermin dari pernyataan kader Partai

Demokrat yang memuji Deddy Mizwar sebagai wakil Gubernur yang berprestasi

dan kondusif dengan Aher. Deddy Mizwar berpasangan dengan Dedy Mulyadi

dari Partai Golkar dalam Pilkada. Partai pengusung pasangan ini yakni, Partai

Demokrat dengan 12 kursi dan Partai Golkar dengan 17 kursi. Total pendukung

29 kursi dari syarat minimal 20 kursi. (Kompas.com).

4.1.3 Instagram

Instagram adalah media yang memberi kemudahan cara berbagi secara

online oleh foto-foto, video, dan juga layanan jejaring sosial yang dapat

digunakan pengguna untuk mengambil dan membagi ke teman mereka (Budiargo,

2015, p. 48).

Instagram merupakan media sosial berbasis foto pertama yang diluncurkan

pada oktober 2010 oleh Kevin Systrom and Mike Krieger. Country Director

Facebook Indonesia Sri Widowati mengatakan saat ini ada dua miliar pengguna

aktif media sosial. Dari jumlah tersebut, pemakai di Indonesia lebih dari 100 juta

pengguna. Jumlah pemakai Instagram di Indonesia mencapai 45 juta per bulan, ini

terbesar di Asia Pasifik. Pertumbuhan jumlah pengguna Instagram di Indonesia

58

Universitas Kristen Petra

juga sangat cepat, sehingga tak hanya Facebook tetapi juga Instagram yang

dipakai setiap harinya (Detik.com).

4.1.3.1 Visi dan Misi Instagram

Instagram adalah aplikasi dan layanan berbagi foto seluler, desktop, dan

berbasis internet yang memungkinkan pengguna untuk berbagi gambar dan video

secara publik, atau secara pribadi kepada pengikut yang disetujui sebelumnya

(Instagram.com, 2018).

Tanggal diluncurkan : 6 Oktober 2010

Pemilik : Facebook, Inc.

Dikembangkan oleh : Facebook, Kevin Systrom, Mike Krieger

Penghargaan : Penghargaan Singkat untuk Aplikasi

Nominasi : Teen Choice Award untuk Jaringan Sosial Pilihan

4.1.3.2 Logo Instagram

Gambar 4.3 Logo Instagram

Sumber: pixabay.com/en/instagram-symbol-logo-photo-camera-1581266

4.1.3.3 Istilah-Istilah dalam Instagram

Terdapat perbedaan antara penggunaan Instagram dalam kegiatan

marketing dan kegiatan personal. Perbedaan tersebut terletak pada tujuannya.

Instagram memungkinkan kamu untuk mengambil gambar dari libabry or camera

serta video dan memberikan efek-efek tertentu pada gambar atau video tersebut.

59

Universitas Kristen Petra

Saat memposting gambar, juga bisa berikan deskripsi terhadap gambar. Fitur-fitur

Instagram, antara lain (Miles, 2014, p.1-5):

1. Profil. Profil tab terletak pada kanan atas pada menu navigasi. Profil

mungkin merupakan salah satu hal yang paling penting bagi marketers.

Semua fungsi managemen pada akun dapat diakses melalui tab ini.

2. Foto. Instagram adalah tentang gambar. Jadi apapun tujuan marketing,

anda perlu mengahasilkan gambar yang menarik bagi followers anda.

3. Like, merupakan bentuk dukungan atas gambar tersebut.

4. Comment. meninggalkan pesan pada sebuah gambar, untuk bergabung

dalam sebuah pembicaraan dan membuat statement. Komen dapat disertai

hastags.

5. Hastag. Hastag direpresentasikan dengan “#”. Hastags memungkinkan

kategorisasi secara simpel kepada sebuah foto. Siapa saja dapat membuat

hastag.

4.1.4 Profil Instagram Ridwan Kamil

Nama akun : @ridwankamil

Following : 1.871 orang

Followers : 7.800.000 orang

Posts : 4817 unggahan

Jenis Media : New Media

Data diakses pada tanggal 4 April 2018 pukul 15.30

60

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4 Instagram Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

4.1.5 Profil Instagram Deddy Mizwar

Nama akun : @deddy_mizwar

Following : 277 orang

Followers : 224.000 orang

Posts : 1.254 unggahan

Jenis Media : New Media

Data diakses pada tanggal 4 April 2018 pukul 15.30

Gambar 4.5 Instagram Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

4.2 Uji Reliabilitas

Peneliti menggunakan formula yang pertama kali diperkenalkan oleh Ole

R. Holsti (1969). Reliabilitas ditunjukkan dalam persentase persetujuan-berapa

besar persentase persamaan antar-coder ketika menilai suatu isi. Rumus untuk

menghitung reliabilitas adalah sebagai berikut (Holsti, 1969, p.140):

Keterangan :

CR : Coeficient Reliability

2M CR =

N1 + N2

61

Universitas Kristen Petra

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan peneliti

N1,N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh pengkoding (hakim) dan

peneliti

Hasil perhitungan reliabilitas antar pengkoding(coeficient reliability),

berkisar antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun yang disetujui oleh

para coder dan 1 berarti persetujuan sempurna antara para coder. Adapun standart

dari uji reabilitas data dengan minimal 0,70. Hasil pengkoding akan direkap

menggunakan Microsoft Excel 2013.

Peneliti dan hakim yaitu Indira Siedharta telah mengisi coding sheet

dengan panduan pengisian. Peneliti dan hakim memilih 1 indikator dan sub

indikator dalam 1 unggahan sampel. Sehingga total keseluruhan sampel dari

tangga 7 Januari 2018 – 14 Februari 2018 adalah 130 sampel. Dengan pembagian

sampel yaitu 90 unggahan Ridwan Kamil dan 40 unggahan milih Deddy Mizwar.

Hasil uji reabilitas setiap indikator yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Reabilitas

No Taktik Indikator

Reabilitas Antar Coder

Ridwan

Kamil

Deddy

Mizwar

1 Excuse alasan kinerja buruk 1 1

2 Excuse menyangkal tanggung jawab 1 1

3 Justification menarik empati 1 1

4 Justification Pembenaran 1 1

5 Disclaimer penjelasan diawal 0,98 0,90

6 Disclaimer meminta persetujuan 1 1

7 Self-handicapping kontrol diri 1 1

8 Self-handicapping Kendala 1 1

9 Apology minta maaf 1 1

10 Apology rasa bersalah 1 1

11 Ingratiation Menyenangkan 0,83 0,97

12 Ingratiation menarik simpati 0,87 0,87

13 Ingratiation Keseragaman 0,93 1

14 Intimidation Ancaman 1 1

15 Intimidation Berkuasa 0,96 0,97

16 Supplication meminta bantuan 0,96 0,95

17 Supplication merendahkan diri 1 1

18 Entitlement hutang budi 1 1

19 Entitlement Diakui 0,94 0,90

62

Universitas Kristen Petra

20 Entitlement siap bertanggung jawab 0,97 0,92

21 Enhancement melebih-lebihkan pencapaian 0,93 1

22 Enhancement aktualisasi kinerja 0,94 0,95

23 Blasting pernyataan negative 1 1

24 Blasting merendahkan lawan 1 1

25 Basking mengaitkan diri 0,92 0,80

26 Basking mempunyai kesamaan 0,96 0,87

27 Exemplification Panutan 0,96 0,95

28 Exemplification Berdedikasi 0,98 1

Sumber: Olahan Peneliti, 2018.

4.3 Temuan dan Analisis Data

4.3.1 Jumlah Unit Analisis

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah foto dengan teks berupa

caption dalam akun Instagram @ridwankamil dan @deddy_mizwar selama pra-

kampanye 7 Januari 2018 – 14 Februari 2018.

Tabel 4.2 Jumlah Unggahan Instagram

Ridwan Kamil dibanding Deddy Mizwar

Akun Jumlah Unggahan

Ridwan Kamil 90

Deddy Mizwar 40

Total 130

Sumber : Olahan Peneliti, 2018

Dari table diatas, maka jumlah unggahan Ridwan Kamil lebih banyak

selama masa pra-kampanye sebanyak 90 unggahan. Berbeda dengan lawannya

yaitu Deddy Mizwar dengan jumlah 40 unggahan. Ridwan Kamil mempunyai

frekuensi unggahan lebih banyak ketimbang Deddy Mizwar.

63

Universitas Kristen Petra

Grafik 4.1 Presentase Jumlah Unggahan Instagram

Ridwan Kamil dibanding Deddy Mizwar

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Dilihat grafik diatas, maka selama 39 hari masa pra-kampanye, Ridwan

Kamil lebih unggul dengan presentase 69% dibandingkan lawannya yaitu 31%

saja. Keunggulan jumlah unggahan di akun media sosial Ridwan Kamil, juga

dibarengi oleh Ridwan Kamil yang baru saja mengumumkan adanya admin di

media sosialnya karena akan menjalani kampanye Pilkada.

Tabel 4.3 Jumlah Unggahan Instagram

Ridwan Kamil dibanding Admin Ridwan Kamil

Akun Jumlah Unggahan

Ridwan Kamil 78

Admin Ridwan Kamil 12

Total 90

Sumber : Olahan Peneliti, 2018

Ridwan Kamil baru menggunakan admin yang diumumkan pada tanggal

16 Januari 2018. Ia menjelaskan bahwa Ridwan Kamil tetap akan menggunggah

sendiri namun akan dibantu admin dengan satu atau dua unggahan dengan tanda

caption *ADMIN*. Frekuensi admin juga cenderung lebih sedikit dengan jumlah

12 unggahan saja. Jika dibandingkan dengan unggahan Ridwan Kamil sendiri

sebanyak 78 unggahan.

69%

31%

Ridwan Kamil

Deddy Mizwar

64

Universitas Kristen Petra

Grafik 4.2 Presentase Jumlah Unggahan Instagram

Ridwan Kamil dibanding Admin Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Oleh karena itu dalam masa pra-kampanye, Ridwan Kamil tetap paling

banyak menggungah Instagram sendiri dengan presentase 87%. Sedangkan admin

yang digunakan Ridwan Kamil hanya 13%. Presentase dengan jarak yang jauh ini,

memang sudah dijelaskan oleh Ridwan Kamil dalam unggahannya bahwa admin

hanya mengunggah satu atau dua kali dalam satu hari.

4.3.2 Analisis Taktik Self-Presentation Ridwan Kamil

Ridwan Kamil unggul dalam frekuensi unggahan di Instagram, hal ini

dikarenakan setiap hari pada tanggal 7 Januari hingga 14 Februari 2018, ia selalu

aktif di sosial media. Berikut ini daftar jumlah unggahan Ridwan Kamil setiap

harinya di Instagram.

Tabel 4.4 Jumlah Unggahan Instagram Ridwan Kamil

Tanggal Jumlah Unggahan

7-Jan 2

8-Jan 3

9-Jan 2

10-Jan 3

11-Jan 2

12-Jan 1

13-Jan 3

87%

13%

Ridwan Kamil

Admin Ridwan Kamil

65

Universitas Kristen Petra

14-Jan 3

15-Jan 2

16-Jan 3

17-Jan 2

18-Jan 3

19-Jan 3

20-Jan 4

21-Jan 2

22-Jan 3

23-Jan 3

24-Jan 4

25-Jan 2

26-Jan 2

27-Jan 2

28-Jan 3

29-Jan 2

30-Jan 2

31-Jan 3

1-Feb 1

2-Feb 2

3-Feb 2

4-Feb 1

5-Feb 2

6-Feb 1

7-Feb 1

8-Feb 1

9-Feb 2

10-Feb 3

11-Feb 3

12-Feb 1

13-Feb 2

14-Feb 4

TOTAL 90

Sumber : Olahan Peneliti, 2018

Paling banyak unggahan Ridwan Kamil di Instagramnya sejumlah 4 kali

dalam satu hari. Adapun unggahan tersebut tanggal 20 Januari 2018, 24 Januari

2018 dan 14 Februari 2018. Pada 20 Januari adalah bertepatan dengan aktivitas

Ridwan Kamil pindah rumah dinas, dikarenakan akan mengikuti Pilkada.

Sedangkan pada tanggal 24 Januari 2018, Ridwan Kamil dan istrinya pergi

menunaikan ibadah umrah. Sedangkan tanggal 14 Februari 2018 merupakan hari

terakhir pra-kampanye.

66

Universitas Kristen Petra

Grafik 4.3 Frekuensi Unggahan Per-hari Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Dilihat dari grafik diatas, maka Ridwan Kamil dari 7 Januari 2018 hingga

14 Februari 2018 selalu menggunggah foto dan caption di Instagramnya. Paling

banyak, ia menggunggah dua kali dalam sehari selama enambelas hari.

Sedangkan, paling sedikit adalah 4 kali dalam sehari selama tiga hari.

Tabel 4.5 Jumlah Taktik Defensive dan Assertive Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik self-presentation dibagi menjadi dua yaitu defensive dan assertive

Perbandingan jumlah taktik yang diunggah Ridwan Kamil adalah 1 : 29 dengan

jarak banding Ridwan Kamil menunjukkan taktik assertive paling banyak yaitu 87

unggahan. Hal ini menunjukkan bahwa ia menggungkapkan dirinya sebagai

individu yang menciptakan atau mengembangkan identitasnya di media sosial

Instagram. Sedangkan untuk taktik defensive self-presentation Ridwan Kamil

hanya ditunjukkan melalui tiga unggahan di Instagram selama masa pra-

kampanye.

0

1

2

3

4

7-J

an

9-J

an

11

-Jan

13

-Jan

15

-Jan

17

-Jan

19

-Jan

21

-Jan

23

-Jan

25

-Jan

27

-Jan

29

-Jan

31

-Jan

2-F

eb

4-F

eb

6-F

eb

8-F

eb

10

-Fe

b

12

-Fe

b

14

-Fe

b

Series1

Taktik Jumlah Unggahan

Defensive 3

Assertive 87

Total 90

67

Universitas Kristen Petra

Grafik 4.4 Presentase Taktik Assertive dan Defensive Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Ridwan Kamil tidak sering menggunakan taktik defensive self-

presentation saat menggunakan Instagram. Hal ini menyebabkan presentase

unggahan taktik ini hanya 3%. Dalam masa pra-kampanye, Ridwan Kamil lebih

banyak menggunakan taktik assertive self-presentation di media sosial dengan

97% taktik assertive. Taktik ini digunakan Ridwan Kamil untuk mendapatkan dan

mempromosikan diri dengan hal-hal yang menyenangkan dengan

menggambarkan jati dirinya.

Tabel 4.6 Jumlah Taktik Self-Presentation Ridwan Kamil

No Taktik Jumlah Koding

1 Excuse 0

2 Justification 0

3 Disclaimer 3

4 Self-handicapping 0

5 Apology 0

6 Ingratiation 37

7 Intimidation 3

8 Supplication 1

9 Entitlement 7

10 Enhancement 20

11 Blasting 0

12 Basking 9

13 Exemplification 10

Total 90

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

3%

97%

Assertive Deffensive

68

Universitas Kristen Petra

Dapat dilihat dari table diatas, Ridwan Kamil tidak menggunakan semua

taktik self-presentation. Ia lebih menonjolkan taktik satu, ketimbang taktik yang

lain. Saat Ridwan Kamil menunjukkan taktik ingratiation, maka ia tidak

menunjukkan taktik lainnya seperti taktik excuse, taktik justification dan taktik

lainnya.

Grafik 4.5 Presentase Taktik Self-Presentation Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan koding sejumlah 90 unggahan

foto beserta caption Instagram Ridwan Kamil. Dalam unggahan tersebut Ridwan

Kamil menampilkan taktik terbesar pertama adalah ingratition sebanyak 41%.

Sedangkan urutan kedua adalah 22% taktik enhancement. Ada beberapa taktik

self-presentation yang tidak digunakan Ridwan Kamil. Taktik tersebut adalah

excuse, justification, self-handicapping, apology dan basking. Selain taktik

basking, keempat taktik lainnya adalah taktik dari defensive self-presentation. Hal

ini dikarenakan Ridwan Kamil sangat jarang menggunakan taktik tersebut dengan

jumlah 3,33% selama masa pra-kampanye.

4.3.2.1 Defensive Self-Presentation Ridwan Kamil

Ridwan Kamil dalam masa pra-kampanye 2018, sangat aktif di media

sosial. Dari tanggal 14 Januari 2018 – 14 Februari 2018, setiap hari ia

69

Universitas Kristen Petra

mengunggah foto di akun Instagramnya. Keaktifannya di Instagram ini, hanya

3,33% menggunakan taktik defensive self-presentation. Hanya ada satu indikator

yang digunakan Ridwan Kamil yaitu taktik disclaimer. Sedangkan empat

indikator lainnya yaitu excuse, justification, self-handicapping dan apology tidak

digunakan dalam masa pra-kampanye di Instagram Ridwan Kamil.

a. Excuse

Tabel 4.7 Taktik Excuse Ridwan Kamil

Excuse

Taktik Jumlah Koding Presentase

Alasan kinerja

buruk 0 0 %

Menyangkal

tanggung jawab 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik excuse merupakan bentuk-bentuk penyangkalan atas

tanggungjawab terjadinya peristiwa negatif. (Lee et al.,1999). Taktik ini dapat

digunakan oleh Ridwan Kamil untuk memberikan alasan-alasan untuk kinerja

yang buruk. Selain itu saat terjadi hasil negatif, Ridwan Kamil juga dapat

menggunakan taktik ini untuk menolak tanggungjawab atas hasil negatif tersebut.

Dalam masa pra-kampanye, Ridwan Kamil tidak menunjukkan taktik

excuse. Dalam unggahannya di Instagram, tidak ada satupun yang masuk dalam

kategori taktik excuse. Ridwan Kamil pada januari awal masih menjabat sebagai

walikota Bandung. Setelah menjabat lima tahun sebagai walikota Bandung,

diakhir periodenya Ridwan Kamil mengatakan berbagai janji politik yang dia

rancang bersama Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menemui banyak

rintangan, sehingga belum terwujud.

Walaupun dalam masalah mengenai janji politiknya, Ridwan Kamil tidak

menunjukkan taktik excuse, ia lebih memilih taktik lain. Ridwan Kamil

mengatakan kepada tempo.co seperti janji politik dengan menghadirkan

transportasi Cable Car dan Light Rail Transit (LRT) Bandung merupakan salah

satu janjinya yang belum terealisasi. Selain dua transportasi massal tersebut, hal

yang belum bisa diselesaikan oleh Ridwan Kamil adalah penataan PKL (pedagang

70

Universitas Kristen Petra

kaki lima) Cicadas. Namun, ia tetap mengatakan akan bertanggungjawab secara

teknisnya bisa groundbreaking Cable Car dan LRT (Tempo.co, 2018, Januari)

Berdasarkan survei evaluasi kinerja pemerintah kota Bandung 2013-2018,

yang dilakukan lembaga riset veritas masalah prioritas Bandung yang harus dicari

jalan keluar oleh wali kota mendatang adalah masalah ekonomi, macet, dan banjir.

Hasil ini berdasarkan munculnya pertanyaan “Wali Kota Bandung akan anda

anggap berhasil jika?” (Pikiran Rakyat, 8 Februari 2018).

Dalam akun Instagramnya, Ridwan Kamil juga menjelaskan mengenai

masalah tersebut, mengenai janji politik Cable Car, LRT dan soal macet maupun

banjir di Bandung. Namun, ia tidak menggunakan taktik excuse ini. Ridwan

Kamil dalam masa pra-kampanye tidak menyangkal tanggung jawabnya sebagai

walikota juga tidak menolak taggungjawab atas kinerja sebagai walikota Bandung

yang belum selesai. Namun, dalam isu-isu tersebut ia menggunakan taktik lain

dalam menghadapi masalah.

Ada dua alasan mengapa Ridwan Kamil tidak menggunakan taktik excuse

di Instagram. Yang pertama adalah Ridwan Kamil ingin menunjukkan sebagai

individu yang tidak banyak beralasan saat hasil kerjanya buruk. Alasan kedua

adalah ia ingin dilihat oleh followers sebagai pemimpin yang bertanggungjawab

saat hasil kerjanya negatif.

b. Justification

Tabel 4.8 Taktik Justification Ridwan Kamil

Justification

Taktik Jumlah Koding Presentase

Menarik empati 0 0 %

Pembenaran 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik justification merupakan pembenaran perilaku negatif, memiliki

alasan-alasan pembenaran perilaku negatif, bertanggung jawab atas pembenaran

atas perilaku negatif (Lee et al.,). Contohnya adalah setelah bertindak negatif,

Ridwan Kamil mencoba untuk membuat orang lain mengerti di posisinya dengan

71

Universitas Kristen Petra

memberi pengertian orang lain akan berbuat hal yang sama apabila

mengalaminya. Ridwan Kamil juga bertanggungjawab atas hasil negatif tetapi

memberikan pengertian bahwa itu tidak seburuk yang tampak di luar.

Ridwan Kamil tidak menunjukkan taktik justification sama sekali dalam

akun Instagramnya di masa pra-kampanye. Berdasarkan hasil dari perhitungan

peneliti, dari 90 unggahan di Instagram, Ridwan Kamil tidak menggunakan taktik

ini. Ridwan Kamil tidak menggunggah foto dengan caption sebagai pembenaran

atas perilaku negatifnya. Dalam masa pra-kampanye, memang Ridwan Kamil

tidak terkena isu mengenai sikap-sikap diri negatif. Sehingga ia tidak

menggunakan taktik ini. Dapat disimpulkan dalam masa pra-kampanye, Ridwan

Kamil menunjukkan sebagai individu yang tidak menarik empati saat melakukan

pembenaran dikarenakan dalam masa ini ia tidak mengalami masalah dalam sikap.

Yang kedua adalah Ridwan Kamil belum pernah melakukan perilaku negatif yang

diketahui masyarakat, sehingga ia tidak melakukan taktik justification. Yang

ketiga adalah ia bisa melakukan taktik ini diluar media sosial, sehingga apa yang

diharapkan followersnya, tidak menjadi terganggu.

c. Disclaimer

Tabel 4.9 Taktik Disclaimer Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik disclaimer yaitu dengan memberikan penjelasan sebelum hal yang

tidak diinginkan (negatif) terjadi (Lee et al., 1999). Contohnya ketika Ridwan

Kamil memberikan penjelasan sebelum sesuatu yang orang lain pikir itu salah.

Bentuk ekspresi dengan memberikan penjelasan sebelum kesulitan terjadi

padanya. Individu menggunakan disclaimer untuk menjelaskan masalah-masalah

sebelum itu terjadi (Hewitt & Stokes, 1975). Ketika Ridwan Kamil akan

Disclaimer

Taktik Jumlah Koding Presentase

Penjelasan diawal 3 100 %

Meminta persetujuan 0 0 %

Total 3 100 %

72

Universitas Kristen Petra

mengambil keputusan, ia menjelaskan terlebih dahulu mengapa ia memutuskan

hal tersebut.

Ada tiga unggahan Ridwan Kamil dengan menggunakan taktik disclaimer

ini. Ketiga unggahan tersebut menjelaskan kinerjanya untuk menanggulangi

tanggungjawab janji politik mengenai masalah yang belum selesai di kota

Bandung. Hal itu berkaitan dengan macet, banjir, dan transportasi umum.

Gambar 4.6 Unggahan Taktik Disclaimer

Penanggulangan Transportasi Umum

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Gambar 4.7 Unggahan Taktik Disclaimer Penanggulangan Banjir

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

73

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8 Unggahan Taktik Disclaimer Penanggulangan Macet

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Dalam taktik disclaimer ini, ketiga foto tersebut menyangkut masalah janji

politik sebagai walikota Bandung di akhir periodenya. Ia mulai menjelaskan hal-

hal yang menyangkut penanganan, agar tidak terjadi masalah ketika ia sudah

selesai menjabat. Pada tanggal 14 Januari 2018 adalah penjelasan penanganan

transportasi umum yaitu cable car dan MRT. Sedangkan pada tanggal 13

Februari, Ridwan Kamil menjelaskan penangulangan banjir. Berikutnya yang

ketiga adalah penanggulangan kemacetan pada tanggal 14 Februari 2018.

Ketiga unggahan tersebut sesuai dengan pemaparan Survei Evaluasi

Kinerja Pemerintah Kota Bandung 2013-2018, yang dilakukan Lembaga Riset

Veritas. Survei tersebut mengenai masalah prioritas Bandung yang harus dicari

jalan keluar oleh wali kota mendatang adalah masalah ekonomi, macet, dan banjir.

Survei mengatakan bahwa 89 persen warga Bandung menyatakan kota Bandung

masih macet, dengan 76 persen di antaranya merasa macet makin parah. Begitu

pun tentang banjir yang dianggap belum teratasi oleh 62 persen warga. (Pikiran

Rakyat, 8 Februari 2018).

74

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.9 Caption Taktik Disclaimer Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

“Hatur Nuhun. #kerja” merupakan kalimat penutup terima kasih dengan

hashtag kerja yang ada di ketiga unggahan kategori taktik disclaimer ini.

Kecenderungan Ridwan Kamil dalam menggunakan taktik disclaimer adalah ia

berupaya menjelaskan solusi-solusi sebelum masalah lain terjadi. Sehingga, ia

mengklarifikasi sendiri kinerjanya sebelum diasumsikan buruk oleh pengguna

media sosial maupun masyarakat. Sehingga dalam taktik disclaimer ini, ia

memunculkan penjelasan diawal mengenai kinerjanya yang belum selesai.

d. Self-handicapping

Tabel 4.10 Taktik Self-handicapping Ridwan Kamil

Self-handicapping

Taktik Jumlah Koding Presentase

Kontrol diri 0 0 %

Kendala 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik ini digunakan untuk menarik simpati dengan cara berpura-pura

menghadapi kesulitan atau kegagalan (Lee et al., 1999). Contohnya ketika Ridwan

Kamil mengaku tidak cukup baik dalam kinerjanya karena sibuk dengan perannya

dalam kegiatan masyarakat.

Ridwan Kamil tidak menunjukkan taktik self-handicapping. Hal ini

dikarenakan ia ingin terlihat bias mengontrol diri lebih baik misalnya dalam

waktu, kesehatan, relasi keluarga dan bersosial di masyarakat. Ia menampilkan

sebagai individu yang tidak menunjukkan kendala-kendala yang dialami. Hal ini

bisa dikarenakan ia merupakan pribadi yang tertutup mengenai hambatan diri atau

menunjukkan sebagai individu yang dapat kuat dalam kondisi yang buruk.

75

Universitas Kristen Petra

e. Apology

Tabel 4.11 Taktik Apology Ridwan Kamil

Apology

Taktik Jumlah Koding Presentase

Meminta maaf 0 0 %

Rasa bersalah 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik apology merupakan pengakuan tanggungjawab atas kesalahan yang

dilakukan kepada oranglain atau peristiwa negatif dengan mengungkapkan

penyesalan dan rasa bersalah (Tedeschi & Lindskold. 1976). Penyampaian

permintaan maaf dengan melakukan satu demi satu langkah lebih lanjut dengan

menerima tanggung jawab atas hasil atau perilaku negatif bersama dengan

pengakuan bahwa beberapa tindakannya bisa diterima dan akan ditebus (Tedeschi

& Melburg, 1984). Taktik ini digunakan Ridwan Kamil untuk membantu

memulihkan atau mempertahankan citra dirinya.

Penliti tidak menemukan taktik apology saat masa pra-kampanye. Hal ini

dikarenakan tidak ada isu besar atas kesalahan Ridwan Kamil kepada orang lain.

Namun, peneliti mendapatkan taktik ini saat Ridwan Kamil dalam masa

kampanye. Seperti beredar di media sosial maupun media massa, tweet Ridwan

Kamil di Twitter pada tanggal 8 Agustus 2010, ia menuliskan tentang tanggapan

negatif tentang FPI. Beredarlah tweet tersebut tanggal 26 April 2018, dan menjadi

viral karena dalam masa kampanye Pilkada yang di ikuti Ridwan Kamil.

76

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.10 Unggahan Taktik Apology Masa Kampanye

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Taktik apology yang digunakan Ridwan Kamil ini saat masa kampanye

adalah menjawab isu besar FPI. Hal ini dikarenakan taktik ini digunakan Ridwan

Kamil untuk membantu memulihkan atau mempertahankan citra dirinya. Ia

sedang dituduh mengenai tweetnya yang tidak baik. Sehingga, ia perlu meminta

maaf kepada khalayak. Walaupun masalah tersebut ada di Twitter, tetapi ia juga

meminta maaf ke media sosial Instagram.

Sehingga taktik ini digunakan Ridwan Kamil ketika ia telah melakukan

sesuatu yang buruk atau menyakiti kelompok. Taktik ini sering tidak digunakan

dikarenakan sesuatu yang buruk itu tidak selalu terjadi. Saat isu besar

membahayakan kehidupannya, maka Ridwan mau mengakui kesalahannya dan

meminta maaf kepada kepada masyarakat. Taktik ini membantu Ridwan Kamil

agar masyarakat masih mau menerimanya dan mempertahankan citra dirinya

sebagai pemimpin yang selalu memperbaiki diri.

4.3.2.2 Assertive Self-Presentation Ridwan Kamil

Assertive self-presentation dimaksudkan untuk mengembangkan atau

menciptakan identitas. Ridwan Kamil paling banyak menggunakan taktik ini

sebanyak 97%. Hal ini merupakan perbandingan yang jauh dengan taktik

defensive self-presentation. Taktik ini dibuat oleh Ridwan Kamil untuk

menciptakan identitas dirinya sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018. Assertive

self presentation digunakan Ridwan Kamil untuk mendapatkan dan

77

Universitas Kristen Petra

mempromosikan diri dengan hal-hal yang menyenangkan dengan

menggambarkan jati dirinya seperti tipe orang dengan keyakinan tertentu,

pengemuka pendapat, mempunyai pengetahuan , berkarakter , atau pengalaman

(Aleksander et all., 2002).

Grafik 4.6 Presentase Taktik Assertive Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Ridwan Kamil menggunakan taktik terbesar adalah ingratition sebagai

taktik assertive self-presentation terbesar dengan jumlah 37 unggahan. Dalam

menciptakan atau mengembangkan identitas taktik ingratition dapat dilakukan

untuk mendapat keuntungan membentuk identitas positif. Sedangkan taktik yang

tidak digunakan adalah taktik blasting. Taktik ini dapat membentuk identitas

negatif dipendukung lawan Ridwan Kamil karena menjelek-jelekkan seseorang

atau kelompok.

a. Ingratiation

Tabel 4.12 Taktik Ingratiation Ridwan Kamil

Ingratiation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Menyenangkan 20 54.05 %

Menarik simpati 14 37.83 %

Keseragaman 3 8.10 %

Total 37 100%

Ingratiation

Intimidation

Supplication

Entitlement

Enhancement

Blasting BaskingExemplification

Series1 37 3 1 7 20 0 9 10

0

5

10

15

20

25

30

35

40

78

Universitas Kristen Petra

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik ingratiation didefinisikan sebagai tingkah laku yang didesain untuk

membangkitkan interpersonal dan daya tarik sesuai dengan keinginan (e.g.,

Wortman & Linsenmeier, 1977). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan koding

sejumlah 90 unggahan foto beserta caption Instagram Ridwan Kamil. Dalam

unggahan tersebut Ridwan Kamil menampilkan taktik terbesar pertama adalah

ingratition sebanyak 41% dari keseluruhan taktik self-presentation. Taktik

ingratition sendiri memunculkan tiga sub-taktik yaitu terlihat menyenangkan,

menarik simpati dan keseragaman.

Sub-indikator terlihat menyenangkan merupakan tindakan yang dilakukan

untuk mendapat hal lain seperti menjadi yang utama sehingga dapat memperoleh

keuntungan dari orang lain (pusat publik). Ketika menginginkan sesuatu, Ridwan

Kamil akan terlihat baik. Menunjukkan selera humor atau keceriaan. Sub-

indikator ini paling banyak yaitu 54.04%. Sebanyak 20 unggahan, Ridwan Kamil

menunjukkan diri sebagai seseorang yang yang memiliki selera humor tinggi, dan

menginginkan menjadi pusat publik di media sosial Instagram.

Gambar 4.11 Foto Unggahan Sub-Indikator Ingratition Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

79

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.12 Foto Unggahan Asli @songjoongkionly

Sumber: www.instagram.com/songjoongkionly

Song Joong-ki merupakan seorang aktor, model, dan pembawa acara dari

Korea Selatan. Adapun foto yang diunggah Ridwan Kamil merupakan foto editan

yang menampakan wajah dirinya bersama Song Jong-ki. Hal ini merupakan

sebuah bentuk untuk menunjukkan kesukaan Ridwan Kamil dengan mengaitkan

diri dengan aktor Korea. Dari survei kumparan, 56 persen fans K-pop

menghabiskan waktu 1-5 jam “memelototi” media sosial untuk mencari tahu

segala informasi tentang idola mereka. Sebanyak 28 persen fans bahkan

menghabiskan 6 jam lebih di jagat maya untuk melihat berbagai aktivitas sang

idola. (Fanatisme Fans K-Pop: Candu dan Bumbu Remaja, Kumparan.com, 7

Januari 2018)

Unggahan tersebut menjadikan Ridwan Kamil ingin menjadi pusat publik

dengan mengaitkan diri dengan aktor Korea. Selain itu terdapat caption

“Annyeonghaseyo. Salam #RINDU dari kami semua. Selfie oleh

@songjoongkionly”. Caption tersebut menggunakan salam korea yang artinya

hai, dengan hashtag RINDU yang artinya Ridwan Kamil dan UU Uu Ruzhanul

Ulum. Oleh karena itu, Ridwan Kamil ingin menunjukkan sebagai seseorang yang

terlihat menyenangkan dengan mengkampanyekan nama pasangan calon gubernur

yang diusungnya dengan pesan yang ringan dan humoris. Pesan yang disertai

humor mudah diterima, enak dan menyegarkan (Cangara, 2011).

Sub-indikator menarik simpati dengan cara memberi tahu orang lain

tentang citra diri positif yang dimilikinya. Cara lain adalah dengan menggunakan

pujian untuk menarik perhatian orang lain atau untuk mendapat dukungan. Selain

80

Universitas Kristen Petra

itu bisa dengan memberi hadiah untuk menarik simpatisan. Sub indikator menarik

simpati Ridwan Kamil sebanyak 37,83%.

Foto 4.13 Sub-indikator Menarik Simpati Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Ridwan Kamil dalam foto tersebut mengucapkan terimakasih untuk dokter

dan tim medis yang selalu tanggap melayani perawatan kesehatan warga tidak

mampu di rumahwarga. Ia juga mempromosikan program kerjanya yaitu layad

rawat. Hal ini dikarenakan dalam menarik simpati, Ridwan Kamil ingin

menununjukan kedekatan dengan orang lain yang berjasa dalam kinerjanya.

Sub-indikator keseragaman dengan menyatakan sikap yang sama dengan

orang lain untuk dapat diterima maupun menyatakan pendapat yang disukai orang

lain. Sub-indikator keseragaman Ridwan Kamil sebanyak 3 unggahan dengan

mengkomunikasikan kehidupan pribadinya.

Foto 4.14 Sub-indikator Keseragaman Unggahan Pertama Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

81

Universitas Kristen Petra

Foto 4.15 Sub-indikator Keseragaman Unggahan Kedua Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Foto 4.16 Sub-indikator Keseragaman Unggahan Ketiga Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Keseluruhan taktik ingratition Ridwan Kamil menunjukkan kepada

kehidupan pribadinya mengenai keluarga. Unggahan pertama, ia menunjukkan

diri sebagai anak yang sedang meminta doa ibu dan keluarga sebelum berangkat

ke KPU Jawa Barat untuk mendaftarkan diri menjadi calon gubernur Jawa Barat.

Unggahan kedua, Ridwan Kamil menunjukkan sebagai sosok ayah bagi putrinya

sewaktu kecil. Sedangkan unggahan ketiga mengenai sosoknya sebagai suami

bagi istrinya. Dalam pengungkapan sub-indikator keseragaman taktik ingratition,

Ridwan Kamil mengkomunikasikan diri berperan sebagai anak, ayah dan suami.

b. Intimidation

Tabel 4.13 Taktik Intimidation Ridwan Kamil

Intimidation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Ancaman 0 0 %

Berkuasa 3 100 %

Total 3 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik intimidation merupakan tindakan untuk menunjukkan sebagai

seseorang yang berkuasa dan berbahaya, menimbulkan rasa takut pada lawan, dan

meningkatkan efisiensi ancaman (Lee et al., 1999). Sub-indikator taktik

intimidation tidak digunakan oleh Ridwan Kamil adalah ancaman. Hal ini

dikarenakan peneliti tidak menemukan perilaku Ridwan Kamil dengan cara-cara

yang membuat orang lain takut padanya (marah, mengintimidasi, memojokkan).

82

Universitas Kristen Petra

Sedangkan ada tiga unggahan sub-indikator berkuasa yang digunakan

Ridwan Kamil. Menggunakan ukuran dan kekuatan untuk mempengaruhi orang

ketika diperlukan. Menyatakan kepemimpinannya sebagai pihak yang berkuasa.

Menginginkan kekuasaan lebih dengan mengkomunikasikan dirinya layak.

Gambar 4.17 Sub-indikator Menunjukkan Kekuasaan Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Dalam sub-indikator menunjukkan kekuasaan, Ridwan Kamil

menunjukkan diri sebagai calon pemimpin nomor satu. Ia menggunakan #RINDU

untuk nama pasangan calon nomor satu gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

Adapun Ridwan Kamil sangat jarang menunjukkan taktik intimidation ini

dikarenakan efek yang ditimbulkan bisa berupa ketakutan. Pesan yang

menakutkan (fear appeal) yang dapat menimbulkan ketakutan pada khalayak.

Taktik intimidation digunakan untuk mendorong ketakutan dilawan dan

meningkatkan efeektivitas ancaman (Jones & Pittman 1989). Sehingga sangat

jarang Ridwan Kamil menggunakan taktik ini untuk mempersuasi masyarakat.

Tentu ada beberapa taktik yang ditambahkan untuk menunjang agar taktik

intimidation dengan sub-indikator menunjukkan kekuasaan tanpa menakuti

seseorang dengan menambahkan humor

83

Universitas Kristen Petra

c. Suplication

Tabel 4.14 Taktik Supplication Ridwan Kamil

Supplication

Taktik Jumlah Koding Presentase

Meminta bantuan 1 100 %

Merendahkan diri 0 0 %

Total 1 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik suplication dengan menampilkan diri sebagai orang yang lemah

atau tidak berdaya, ingin terlihat memiliki ketergantungan pada orang lain,

meminta belas kasihan (Lee et al., 1999). Contohnya ketika Ridwan Kamil

menunjukkan ke orang lain bahwa ia sedang tidak dapat melakukan sesuatu untuk

mendapatkan simpati bantuan. Hanya ada satu unggahan Ridwan Kamil dalam

menggunakan taktik supplication. Ia mengunggah subindikator meminta bantuan,

sedangkan merendahkan diri tidak pernah muncul dalam masa pra-kampanye.

Gambar 4.18 Sub-Indikator Meminta Bantuan Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Ridwan Kamil meminta orang lain untuk membantunya karena

keterbatasan dirinya. Ia meminta bantuan untuk mengisi survei dengan

menggunakan caption yang ditujukan untuk generasi milenial berlatih demokrasi.

Ia meminta alas an mengapa generasi milenial memilih atau tidak mau memilih

pemimpin. Dengan menjawab poling nomor 1 hingga 9. Adapun seorang individu

menampilkan ketergantungan untuk meminta bantuan dari target orang yang

dituju. Supplication terjadi ketika para individu meminta bantuan dari orang lain

84

Universitas Kristen Petra

(Jones & Pittman 1989). Ridwan Kamil yang ingin menunjukan ketergantungan

dengan adanya survei “berlatih demokrasi bersama”. Kata bersama tersebut

menunjukan bahwa bukan hanya milenial namun juga Ridwan Kamil yang

berlatih. Dengan tujuan untuk meminta milenial mengisi surveinya mengapa

mereka memilih pemimpin. Ridwan Kamil akan maju sebagai calon Gubernur

Jawa Barat, sehingga diperluka survei untuk pendekatan dengan milenial. Hal ini

menunjukkan bahwa Ridwan Kamil memiliki ketergantungan kepada generasi

milenial untuk menjawab alasan mengapa memilih pemimpin. Ridwan Kamil

menampilkan ketergantungan untuk meminta bantuan dari target orang yang

dituju.

d. Entitlement

Tabel 4.15 Taktik Entitlement Ridwan Kamil

Entitlement

Taktik Jumlah Koding Presentase

Hutang budi 0 0 %

Diakui 5 71.42 %

Siap bertanggung jawab 2 28.57 %

Total 7 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik entitlement digunakan untuk mendapatkan pengakuan atas hasil

positif yang dicapai dan mengaku siap bertanggungjawab. Ketika bekerja dalam

proyek kelompok, ia membuat kontribusi yang lebih besar dari proyek tersebut

(Lee et al., 1999). Taktik entitlement memiliki tiga sub-indikator yaitu

hutangbudi, diakui, dan siap bertanggungjawab. Taktik hutangbudi tidak

digunakan oleh Ridwan Kamil dikarenakan ia tidak mengklaim berhutang budi

untuk hal-hal yang tidak ia lakukan. Itu berarti Ridwan Kamil ingin menunjukkan

diri sebagai individu yang tidak mempunyai hutang budi dimasa lalunya.

Sub-indikator diakui merupakan mendapat pujian oleh orang-orang

tentang prestasi positifnya. Selain itu juga menunjukkan hal-hal positif yang

dilakukan karena orang lain tidak memperhatikan. 71,42% Ridwan Kamil

menggunakan sub-indikator ini. Pengakuan dari orang lain, membuat dia

85

Universitas Kristen Petra

memberikan informasi di akun media sosialnya. Berikut ini prestasi yang

diunggah lagi di media sosial Ridwan Kamil sub-indikator diakui:

24 Januari 2018 = Kota Bandung sebagai Urban Solutions

25 Januari 2018 = Kota Bandung Terbaik Akuntabilitas Kinerja A

27 Januari 2018 = Walikota Ridwan Kamil 19 tahun PERSIB juara lagi,

17 tahun mendapat piala adipura lagi

29 Janari 2018 = Kota Bandung meraih ASEAN Tourism Award 2018

9 Februari 2018 = Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung

305 Penghargaan baik nasional maupun internasional

Dari kelima penghargaan tersebut, Ridwan Kamil mendapat pengakuan

yang dipublikasikan agar orang lain mengetahuinya. Ketika menggunakan

entitlement, individu mengaku bertanggungjawab atas hasil atau peristiwa positif,

bahkan jika mendapatan penghargaan pribadi itu adalah hasil pemberian

(Aleksander et al, 2002).

Gambar 4.19 Sub-Indikator Siap Bertanggungjawab Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Ketika bekerjasama dengan yang lain, membuat kontribusi yang lebih

besar daripada yang lain. Telah mengaku siap dengan pekerjaan-pekerjaan yang

akan dilakukan (Lee et al., 1999). Dalam foto tersebut terdapat caption yaitu

“LAYAD RAWAT. Telpon 119 untuk didatangi dokter dan tim medis ke rumah.

Layanan ini diutamakan untuk warga tidak mampu. *Insya Allah akan

diperjuangkan hadir di seluruh Jawa Barat.” Ridwan Kamil mengaku siap dengan

layanan Layad Rawatt yang ia terapkan di Bandung untuk diperjuangkan haidr di

seluruh Jawa Barat. Hal ini yang dimaksud adalah janji politik sebagai calon

gubernur Jawa Barat. Oleh karena itu, Ridwan Kamil menunjukkan diri sebagai

pemimpin yang siap menjadi Gubernur Jawa Barat.

86

Universitas Kristen Petra

e. Enhancement

Tabel 4.16 Taktik Enhancement Ridwan Kamil

Enhancement

Taktik Jumlah Koding Presentase

Melebih-lebihkan

pencapaian 6 30 %

Aktualisasi kinerja 14 70 %

Total 20 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik enhancement merupakan taktik kedua terbesar yang digunakan self-

presentation Ridwan Kamil. Enhancement digunakan seorang individu yang

mengklaim bahwa nilai positif dari suatu kegiatan dimana dia bertanggung jawab

lebih besar daripada yang dipikirkan kebanyakan orang (Stevens & Kristof, 1995).

Ada dua sub-indikator dari taktik enhancement yaitu melebih-lebihkan pencapaian

dan aktualisasi kinerja. Sub-indikator melebih-lebihkan pencapaian dengan

mengkoreksi orang-orang yang meremehkan hasil kinerja yang ia berikan kepada

mereka Selain itu juga memberi tahu orang-orang ketika pekerjaanya menurut

orang lain itu sulit (Lee et al., 1999).

Gambar 4.20 Sub-indikator Melebih-lebihkan Pencapian Ridwan Kamil

Ada 30% sub-indikator melebih-lebihkan pencapaian dalam taktik

enhancement. Gambar diatas merupakan contoh dari sub-indikator melebih-

lebihkan pencapaian. Hal ini dikarenakan, ia repost postingan dari akun

mulkisalman yang mengunggah kemajuan dari alun-alun Cicendo. Selain itu,

Ridwan Kamil juga memberi tahu dengan caption “Alun-alun Cicendo yang keren

87

Universitas Kristen Petra

dan baru diresmikan”. Hal ini merupakan bentuk dari memberi tahu pekerjaan

perubahan dari alun-alun Cicendo yang lebih bagus dari sebelumnya.

Gambar 4.21 Sub-indikator Aktualisasi Kinerja Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Sub-indikator kedua yaitu aktualisasi kinerja sebesar 70%. Dalam

memberi tahu orang lain tentang hal-hal yang dicapainya, juga memberi tahu

mereka tentang hasil kinerja. Ketika berhasil dalam pekerjaannya, ia menekankan

kepada orang lain betapa pentingnya pekerjaan itu (Lee et al., 1999). Ridwan

Kamil dalam contoh gambar diatas merupakan unggahan untuk melebih-lebihkan

kinerjanya dengan caption “inspeksi final, revitalisasi 1 km Sungai Cikapundung

yang melintasi tengah kota. Masih hijau, namun dulunya kumuh, banyak hunian

ilegal dan tidak terurus, namun sekarang akan bersih dan penuh aktivitas

masyarakat. Mari cintai sungai, karena air adalah sumber kehidupan kita. Nuhun.

#kerja”. Ciri khas Ridwan Kamil adalah dengan hastag kerja dalam taktik

enhancement. Namun, ia menjelaskan bahwa keadaan dulu adalah kumuh.

Sehingga dengan dirinya, dapat merubah menjadi lebih baik sesuai dengan yang

difoto unggahan. Ridwan Kamil ingin menunjukkan diri sebagai individu yang

suka bekerja, menghasilkan perubahan yang lebih baik.

88

Universitas Kristen Petra

f. Blasting

Tabel 4.17 Taktik Blasting Ridwan Kamil

Blasting

Taktik Jumlah Koding Presentase

Pernyataan negatif 0 0 %

Merendahkan lawan 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik blasting ini digunakan untuk menjelek-jelekkan seseorang atau

kelompok yang terkait dengannya (Lee et al., 1999). Perilaku yang dimaksud

untuk menghasilkan atau mengkomunikasikan evaluasi yang negatif dari orang

lain atau kelompok yang berkaitan denggannya (Cialdini & Richardson, 1980).

Contohnya ketika Ridwan Kamil melebih-lebihkan hal negatif orang lain yang

bersaing dengannya.

Taktik blasting merupakan satu-satunya taktik assertive self-presentation

yang tidak digunakan Ridwan Kamil saat pra-kampanye. Ridwan Kamil sendiri

pernah menjelaskan saat diwawancarai oleh BBC Indonesia pada tanggal 9

Januari 2018, Ridwan menjelaskan keaktifasannya di media sosial. Saat di tanya

oleh pewawancara strategi apa yang digunakan dalam media sosial, Ridwan

menjawab “Orang Indonesia khususnya adalah orang yang senang mengkonsumsi

informasi berita secara online. Saya punya 13 juta followers. Saya gunakan media

sosial hanya untuk positive news, karena bad news banyak. Saya beritakan

kegiatan saya, saya jawab pertanyaan-pertanyaan, saya klarifikasi fitnah-fitnah,

saya minta maaf kalau saya keliru, I'm just a human kan” (“Ridwan Kamil dan

strategi media sosialnya: Kenapa selalu soal jomblo?”, 2018, Januari).

Dari pernyataan Ridwan Kamil tersebut ia membuka diri dimedia

sosialnya untuk orang lain mengkonsumsi informasi dirinya. Ia menggunakan

media sosial hanya untuk positive news, karena bad news sudah banyak. Oleh

karena itu, taktik blasting tidak digunakan oleh Ridwan Kamil diakun media

sosial khususnya Instagram.

89

Universitas Kristen Petra

g. Basking

Tabel 4.18 Taktik Basking Ridwan Kamil

Basking

Taktik Jumlah Koding Presentase

Mengaitkan diri 9 100 %

Mempunyai

kesamaan 0 0 %

Total 9 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik basking dengan mengaitkan diri dengan orang lain atau kelompok

tertentu yang dianggap positif oleh masyarakat, menegaskan nilai-nilai yang sama

dengan sebuah kelompok secara positif (Lee et al., 1999). Taktik ini memiliki

subindikator yaitu mengaitkan diri dan mempunyai kesamaan.

Gambar 4.22 Sub-Indikator Mengaitkan diri Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Dari gambar diatas, Ridwan Kamil mendukung film Dilan. Selain sebagai

pemain, ia juga mempromosikan untuk mendukung film Indonesia. Sub-indikator

mengaitkan diri memiliki jumlah sembilan unggahan dan Ridwan Kamil hanya

memunculkan sub-indikator ini pada masa kampanye. Adapun taktik basking

dengan mengaitkan diri dengan orang lain atau kelompok tertentu yang dianggap

positif oleh masyarakat atau mendukung atau didukung pihak tertentu (Lee et al.,

1999).

90

Universitas Kristen Petra

h. Exemplification

Tabel 4.19 Taktik Exemplification Ridwan Kamil

Exemplification

Taktik Jumlah Koding Presentase

Panutan 9 90 %

Berdedikasi 1 10 %

Total 10 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik exemplification dengan menunjukkan bahwa dirinya bermoral,

menunjukkan bahwa dirinya berintegritas. Ingin mendapatkan rasa hormat dan

kekaguman dari orang lain. Individu mencoba memberikan contoh agar orang lain

mau mengikutinya (Lee et al., 1999). Ada sub-indikator dari taktik

exemplification yaitu panutan dan berdedikasi. Subtaktik panutan memiliki jumlah

presentase 90% dibanding berdedikasi yang hanya 10%.

Sub-taktik panutan yaitu mencoba memberikan contoh positif agar orang

lain juga mengikutinya seperti disiplin, jujur, tepat waktu. Ridwan Kamil banyak

menunjukkan sub-taktik ini saat dia pergi umrah pada tanggal 24 Januari 2018.

Gambar 4.23 Sub-indikator Panutan Pertama Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

91

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.24 Sub-indikator Panutan Kedua Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Gambar 4.25 Sub-indikator Panutan Ketiga Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Gambar sub-indikator pertama, kedua dan ketiga merupakan tanggal

Ridwan Kamil sedang pergi umrah. Dalam ketiga unggahan tersebut pada tanggal

25 Januari 2018, 26 Januari 2018 dan 28 Januari 2018 menunjukkan sub-indikator

panutan. Menunjukkan sebagai individu yang bermoral dengan membritau nilai-

nilai yang dianut baik dalam agama maupun tokoh masyarakat (Lee et al., 1999).

Ridwan Kamil ingin menampilkan diri sebagai individu yang bermoral dan

menunjukkan nilai-nilai dirinya dengan moment pilihan umrah. Ketiga unggahan

tersebut juga merupakan lanjutan darri hashtag hikmah satu sampai tiga.

Unggahan pertama “#Hikmah 1: Selalu optimis”

Unggahan kedua “#Hikmah 2: Hakekat waktu”

Unggahan ketiga “#Hikmah 3: Jangan sombong. Always low liver”.

Maka Ridwan Kamil menampilkan diri sebagai individu yang mempunyai

nilai selalu optimis, hakekat waktu dan tidak sombong. Selain itu, foto yang

diunggah merupakan hasil gambar tangan Ridwan Kamil sendiri dengan tipe

92

Universitas Kristen Petra

gambar sketsa manusia yang sedang beribah. Hal ini menunjukkan bahwa Ridwan

Kamil sebagai seseorang yang menganut nilai-nilai agama sebagai panutan di

media sosial.

4.3.3 Analisis Taktik Self-Presentation Admin Ridwan Kamil

Pada tanggal 16 Januari 2018, Ridwan Kamil mengunggah foto dan

caption bahwa ia akan menggunakan admin dikarenakan akan mengikuti Pilkada.

Ridwan Kamil bukan hanya menggunggah penjelasan difoto namun dalam

caption ia menambahkan “Posting tetap rutin dari saya. Namun ada satu dua

posting yang nanti datang juga dari tim admin (ada yang ganteng, ada yg cantik

dan rata2 single), akan ditandai *ADMIN*.” Sehingga Ridwan Kamil dalam akun

media sosialnya tetap mengendalikan sendiri unggahan di Instagram.

Gambar 4.26 Pengumuman Penggunaan Admin Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Tabel 4.20 Jumlah Unggahan Admin Ridwan Kamil

Tanggal Jumlah Unggahan

17-Jan 1

18-Jan 1

20-Jan 1

25-Jan 1

26-Jan 1

27-Jan 1

29-Jan 1

31-Jan 1

93

Universitas Kristen Petra

2-Feb 1

3-Feb 1

5-Feb 1

9-Feb 1

TOTAL 12

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Dari 90 unggahan Ridwan Kamil, ada 12 unggahan yang diunggah oleh

Admin Ridwan Kamil. Sebanyak 13% unggahan yang diunggah admin Ridwan

Kamil. Walaupun Ridwan Kamil memiliki admin, ia tetap menggunggah lebih

banyak dari admin. Dari table diatas, frekuensi admin menunjukkan bahwa tidak

setiap hari ia mengunggah dimedia sosial milik Ridwan Kamil. Ada batasan

unggahan dalam admin mengunggah yaitu satu hari dengan jumlah satu kali.

Grafik 4.7 Frekuensi Unggahan Per-hari Admin Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Tabel 4.21 Taktik Self-presentation Admin Ridwan Kamil

Self-presentation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Assertive 0 0%

Deffensive 12 100%

Total 12 100%

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Admin Ridwan Kamil juga tidak menunjukkan taktik assertive self-

presentation. Taktik defensive self-presentation digunakan untuk

0

1

2

17

-Jan

19

-Jan

21

-Jan

23

-Jan

25

-Jan

27

-Jan

29

-Jan

31

-Jan

2-F

eb

4-F

eb

6-F

eb

8-F

eb

Series1

94

Universitas Kristen Petra

mempertahankan atau mengembalikan identitas yang kurang baik. Sedangkan

assertive self-presentation dimaksudkan untuk mengembangkan atau menciptakan

identitas ( Lee et al., 1999). Admin Ridwan Kamil tidak mempertahankan atau

mengembalikan identitas yang kurang baik. Sedangkan ia lebih banyak

mengembangkan atau menciptakan identitas Ridwan Kamil.

Tabel 4.22 Jumlah Taktik Self-presentation Admin Ridwan Kamil

ADMIN RIDWAN KAMIL

No Taktik Jumlah

Koding

1 Excuse 0

2 Justification 0

3 Disclaimer 0

4 Self-

handicapping 0

5 Apology 0

6 Ingratiation 7

7 Intimidation 1

8 Supplication 0

9 Entitlement 3

10 Enhancement 0

11 Blasting 0

12 Basking 1

13 Exemplification 0

Total 12

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Dari jumlah diatas, admin Ridwan Kamil mengembangkan identitas

terbanyak adalah dengan taktik ingratiation. Taktik tersebut juga sama dengan

taktik terbanyak yang dimunculkan oleh Ridwan Kamil sendiri.

4.3.3.1. Defensive Self-Presentation Admin Ridwan Kamil

Taktik defensive self-presentation digunakan individu untuk melindungi

atau memperbaiki citra dirinya (Aleksander et all., 2002). Admin Ridwan Kamil

95

Universitas Kristen Petra

tidak menggunakan taktik ini dikarenakan identitas Ridwan Kamil berperilaku

baik. Gundlach, Douglas, dan Martinko (2003) berfokus pada cara-cara yang

dapat dilakukan oleh para individu yang bersalah dengan menggunakan defensive

self-presentation untuk mempengaruhi keputusan pengamat. Secara khusus,

mereka berpendapat bahwa individu yang bersalah menggunakan taktik ini untuk

mengurangi kecurigaan perilaku yang salah. Dalam masa pra-kampanye, Ridwan

Kamil tidak mengalami kecurigaan dengan identitas citra diri dari pengamat

(wartawan, masyarakat) di media sosial maupun media massa. Sehingga, admin

Ridwan Kamil tidak menggunakan taktik defensive untuk melindungi atau

memperbaiki citra dirinya.

4.3.3.2. Assertive Self-Presentation Admin Ridwan Kamil

Taktik assertive self-presentation dimaksudkan untuk mengembangkan

atau menciptakan identitas (Lee et al.,1999). Admin Ridwan Kamil

mengembangkan 100% taktik assertive ini. Taktik assertive sendiri memiliki

delapan subtaktik. Admin menggunakan paling banyak yaitu taktik ingratiation

sebesar 59%. Namun tidak semua taktik assertive digunakan admin seperti

supplication, enhancement, blasting dan exemplification.

Grafik 4.8 Taktik Assertive Admin Ridwan Kamil

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Ingratiation 59%

Intimidation 8%

Supplication 0%

Entitlement 25%

Enhancement 0%

Blasting 0%

Basking 8%

Exemplification 0%

96

Universitas Kristen Petra

a. Ingratiation

Tabel 4.23 Taktik Ingratiation Admin Ridwan Kamil

Ingratiation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Menyenangkan 0 0 %

Menarik simpati 7 100 %

Keseragaman 0 0 %

Total 7 100%

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik ingratiation dibagi menjadi tiga sub-indikator yaitu menyenangkan,

menarik simpati dan keseragaman. Namun, hanya ada satu sub-indikator yang

ditampilkan oleh admin yaitu menarik simpati. Subindikator menarik simpati ini

digunakan admin untuk memberi tahu orang lain tentang citra diri positif yang

dimiliki Ridwan Kamil. Juga dengan menggunakan pujian untuk menarik

perhatian orang lain atau untuk mendapat dukungan.

Gambar 4.27 Sub-indikator Menarik Simpati Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

97

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.28 Sub-indikator Menarik Simpati Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Gambar 4.29 Sub-indikator Menarik Simpati Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Dalam unggahan diatas termasuk dalam sub-indikator menarik simpati.

Admin bertanya kepada netizen dengan #AspirasiRINDU jika Ridwan Kamil

menjadi gubernur. Namun, di caption admin tetap menjelaskan mengenai foto

tersebut yaitu jalan Braga sebagai contoh keberhasilan Ridwan Kamil membenahi

wisata kota Bandung. Dengan begitu, admin menunjukan Ridwan Kamil sebagai

citra positif saat membenahi wisata. Lalu admin juga menjelaskan di caption

“*Bagi netizen yang beruntung dan aktif memberikan masukan akan ada hadiah

spesial dari Admin :)”. Bentuk taktik ingratiation dengan memberi hadiah untuk

menarik simpatisan (Lee et al.,1999). Admin memilih sub-indikator menarik

simpati ini untuk menarik simpatisan dalam bentuk memberi hadiah.

b. Intimidation

Tabel 4.24 Taktik Intimidation Admin Ridwan Kamil

Intimidation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Ancaman 0 0 %

Berkuasa 1 100 %

Total 1 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

98

Universitas Kristen Petra

Taktik intimidation merupakan tindakan untuk menunjukkan sebagai

seseorang yang berkuasa dan berbahaya, menimbulkan rasa takut pada lawan, dan

meningkatkan efisiensi ancaman (Lee et al., 1999). Admin hanya menunjukkan

8% taktik ini dengan satu unggahan dengan subindikator berkuasa.

Gambar 4.30 Sub-indikator Berkuasa Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Dalam foto unggahan tersebut, Admin merepost dari akun orang lain.

Dengan vector Ridwan Kamil memakai baju jas putih rapid an topi berlambang

garuda yang menunjukkan sebagai kepemimpinan. Foto tersebut dengan

penjelasan Kamil dia adalah cagubku tahun 2008. Jangan Cagub itu berat, kau tak

akan kuat, biar aku saja. Ini merupakan bentuk dari menunjukkan kekuasaan yaitu

sebagai pemimpin. Adapun di caption menjelaskan mengenai sekuel Dilan edisi

berikutnya. Sekuel merupakan sebuah karya dalam sastra, film, atau media lain

yang menggambarkan kronologis kejadian orang-orang berikut kerja sebelumnya.

Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Alat Peraga Kampanye

adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program

Pasangan Calon, simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yang dipasang untuk

keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan

Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP

Kabupaten/Kota yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan

dibiayai sendiri oleh Pasangan Calon.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, KPU tidak

mempermasalahkan film atau sandiwara yang dibuat dan melibatkan kandidat

99

Universitas Kristen Petra

Pilkada. Masalah muncul jika penularannya dilakukan di lembaga penyiaran

swasta atau publik, seperti radio dan TV. Meskipun hanya dalam bentuk sekuel,

unggahan admin menunjukkan kampanye mengenai gambar calon gubernur,

dengan ancaman menjadi calon gubernur yang memiliki tugas berat hanya mampu

dikerjakan oleh Ridwan Kamil.

c. Entitlement

Tabel 4.25 Taktik Entitlement Admin Ridwan Kamil

Entitlement

Taktik Jumlah Koding Presentase

Hutang budi 0 0 %

Diakui 3 100 %

Siap bertanggung

jawab 0 0 %

Total 3 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Pernyataan oleh individu yang bertanggungjawab atas prestasi positifnya.

Entitlement terjadi ketika orang lain memberikan pujian untuk prestasi positifnya.

(Tedeschi and Lindskold, 1976). Entitlement memiliki tiga subindikator namun

hanya ada satu yang digunakan oleh admin yaitu diakui.

Gambar 4.31 Sub-indikator Pertama Diakui Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

100

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.32 Sub-indikator Kedua Diakui Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Gambar 4.33 Sub-indikator Ketiga Diakui Admin

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Subindikator diakui merupakan pemberian pujian oleh orang-orang

tentang prestasi positifnya. Selain itu juga menunjukkan hal-hal positif yang

dilakukan karena orang lain tidak memperhatikan. Ketiga unggahan admin

merupakan tentang prestasi Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung. Lee

menjelaskan bahwa diberikan pujian oleh orang-orang tentang prestasi positifnya

dengan menunjukkan hal-hal positif yang dilakukan karena orang lain tidak

memperhatikan (Lee et al., 1999). Admin memperlihatkan prestasi Ridwan Kamil

dikarenakan orang lain tidak memperhatikan prestasi yang telah dicapai. Melalui

media Instagram, admin menunjukkan diri Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang

berprestasi.

101

Universitas Kristen Petra

d. Basking

Tabel 4.26 Taktik Basking Admin Ridwan Kamil

Basking

Taktik Jumlah Koding Presentase

Mengaitkan diri 1 100 %

Mempunyai

kesamaan 0 0 %

Total 1 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Gambar 4.34 Taktik Basking Ridwan Kamil

Sumber: www.instagram.com/ridwankamil

Admin mengunggah sub-indikator mengaitkan diri dengan pendukung

Ridwan Kamil saat di Makkah. Ridwan Kamil terlihat mendengarkan pesan dari

pendukungnya tersebut. Taktik basking dengan mengaitkan diri dengan orang lain

atau kelompok tertentu yang dianggap positif oleh masyarakat, menegaskan nilai-

nilai yang sama dengan sebuah kelompok secara positif (Lee et al., 1999).

4.3.4 Analisis Taktik Self-Presentation Deddy Mizwar

Sumber data akun Deddy Mizwar adalah unggahan foto dan caption di

Instagram. Data yang ada adalah 40 unggahan dari tanggal 8 Januari 2018 – 14

Februari 2018. Deddy Mizwar tidak setiap hari mengunggah di Instagram

miliknya. Ada enam hari dari tanggal batasan penelitian yang tidak diunggah

102

Universitas Kristen Petra

Deddy Mizwar yaitu pada tanggal 7 Januari 2018, 26 Januari 2018, 2 Februari

2018, 3 Februari 2018, 5 Februari 2018 dan 10 Februari 2018.

Tabel 4.27 Jumlah Unggahan Deddy Mizwar

Tanggal Jumlah Unggahan

8-Jan 1

9-Jan 1

10-Jan 2

11-Jan 2

12-Jan 2

13-Jan 1

14-Jan 1

15-Jan 1

16-Jan 2

17-Jan 2

18-Jan 1

19-Jan 1

20-Jan 1

21-Jan 1

22-Jan 1

23-Jan 1

24-Jan 2

25-Jan 1

27-Jan 1

28-Jan 1

29-Jan 1

30-Jan 1

31-Jan 1

1-Feb 2

4-Feb 1

6-Feb 1

7-Feb 1

103

Universitas Kristen Petra

8-Feb 1

9-Feb 1

11-Feb 1

12-Feb 1

13-Feb 1

14-Feb 1

TOTAL 40

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Deddy Mizwar tidak setiap hari aktif mengunggah foto dan caption setiap

hari. Meskipun demikian, dia mempunyai frekuensi unggahan satu hingga dua

foto perhari. Ada tujuh hari Deddy Mizwar menggunggah foto dan caption

sebanyak dua kali dalam sehari. Sedangkan Deddy Mizwar masih lebih banyak

mengunggah satu kali dalam sehari selama 26 hari.

Grafik 4.9 Frekuensi Unggahan Deddy Mizwar

Taktik defensive self-presentation digunakan untuk mempertahankan atau

mengembalikan identitas yang kurang baik. Sedangkan assertive self-presentation

dimaksudkan untuk mengembangkan atau menciptakan identitas (Lee et al.,1999).

Deddy Mizwar hanya mengunggah taktik assertive self-presentation sebanyak 2

unggahan, sedangkan paling banyak adalah defensive self-presentation sebanyak

38 unggahan.

0

1

2

3

8-J

an

10

-Jan

12

-Jan

14

-Jan

16

-Jan

18

-Jan

20

-Jan

22

-Jan

24

-Jan

26

-Jan

28

-Jan

30

-Jan

1-F

eb

3-F

eb

5-F

eb

7-F

eb

9-F

eb

11

-Fe

b

13

-Fe

b

104

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.28 Jumlah Taktik Assertive dan Defensive Deddy Mizwar

Deddy Mizwar

Taktik Jumlah Unggahan

Assertive 2

Deffensive 38

Total 40

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Deddy Mizwar menggunakan paling banyak taktik assertive sebanyak

95%. Assertive sendiri digunakan sebagai taktik untuk mengembangkan atau

menciptakan identitas. Dalam masa pra-kampanye, Deddy Mizwar menciptakan

identitas diri dimedia sosial khususnya Instagram miliknya.

Grafik 4.10 Presentase Taktik Assertive dan Defensive Deddy Mizwar

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik defensive self-presentation terdiri dari excuse, justification,

discalimer, self-handicapping, apology. Deddy Mizwar hanya menunjukkan taktik

disclaimer sebanyak 2 unggahan. Sedangkan taktik assertive self-presentation

terdiri dari ingratiation, intimidation, supplication, entitlement, enhancement,

blasting, basking, exemplification. Ada dua taktik assertive yang tidak digunakan

Deddy Mizwar yaitu supplication dan blasting. Sedangkan Deddy Mizwar paling

banyak menggunakan taktik basking sebanyak 12 unggahan.

Assertive Deffensive

5%

Assertive Deffensive

95%

105

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.29 Taktik Self-presentation Deddy Mizwar

DEDDY MIZWAR

No Taktik Jumlah

Koding

1 Excuse 0

2 Justification 0

3 Disclaimer 2

4 Self-handicapping 0

5 Apology 0

6 Ingratiation 11

7 Intimidation 1

8 Supplication 0

9 Entitlement 6

10 Enhancement 3

11 Blasting 0

12 Basking 12

13 Exemplification 5

Total 40

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Deddy Mizwar menunjukkan taktik basking sebanyak 30% yang tidak

berbeda jauh dengan ingratiation sebanyak 28%. Dari ketigebelas taktik terdapat

enam taktik yang tidak digunakan yaitu excuse, justification, apology, self-

handicapping, supplication dan blasting.

106

Universitas Kristen Petra

Grafik 4.11 Presentase Taktik Self-presentation Deddy Mizwar

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

4.3.4.1 Defensive Self-Presentation Deddy Mizwar

Taktik defensive digunakan untuk mempertahankan atau mengembalikan

identitas yang kurang baik. Deddy Mizwar dapat menggunakan taktik ini ketika

bersalah untuk mempengaruhi pengamat (media atau netizen). Begitu kesalahan

telah terjadi dan terungkap, Deddy Mizwar yang bersalah menggunakan defensive

dengan cara misalnya permintaan maaf untuk memperbaiki citranya dan

meyakinkan orang lain bahwa tindakan mereka tidak benar-benar mencerminkan

karakter mereka. Taktik ini hanya 5% digunakan oleh Deddy Mizwar. Hal ini

dikarenakan ada dua alasan. Yang pertama adalah Deddy Mizwar tidak aktif

mengelola kesan tentang dirinya dengan beralasan, pembenaran, penolak,

mengalami hambatan dan permintaan maaf. Yang kedua adalah Deddy Mizwar

memiliki identitas yang positif.

Gundlach, Douglas, dan Martinko (2003) berfokus pada cara-cara yang

dapat dilakukan oleh para individu yang bersalah dengan menggunakan defensive

self-presentation untuk mempengaruhi keputusan pengamat. Secara khusus,

Excuse 0%

Justification 0%

Disclaimer 5%

Self-handicapping 0%

Apology 0%

Ingratiation 28%

Intimidation 2%

Supplication 0%

Entitlement 15%

Enhancement 7%

Blasting 0%

Basking 30%

Exemplification 13%

107

Universitas Kristen Petra

mereka berpendapat bahwa individu yang bersalah menggunakan taktik ini untuk

mengurangi kecurigaan perilaku yang salah. Apalagi, begitu kesalahan telah

terjadi dan terungkap, individu yang bersalah sering menggunakan defensive

(misalnya, permintaan maaf) untuk memperbaiki citra mereka dan meyakinkan

orang lain bahwa tindakan mereka tidak benar-benar mencerminkan karakter

mereka.

a. Excuse

Tabel 4.30 Taktik Excuse Deddy Mizwar

Excuse

Taktik Jumlah Koding Presentase

Alasan kinerja

buruk 0 0 %

Menyangkal

tanggung jawab 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Excuse merupakan taktik self-presentation yang digunakan untuk

penolakan tanggung jawab atas perilaku atau hasil negatif. Taktik ini bisa

digunakan untuk alasan dalam kinerja buruk dan menyangkal tanggungjawab.

Ketika menggunggah alasan kinerja buruk, Deddy Mizwar mengklarifikasi

dengan pihak lain agar tidak disalahkan. Cara kedua adalah dengan menyangkal

tanggungjawab. Ketika Deddy Mizwar terjadi masalah dan dituduh atas hasil atau

perilaku negatif, ia menjelaskan mengapa ia tidak bertanggungjawab atas hal

tersebut.

Dari 40 unggahan, Deddy Mizwar tidak menggunakan taktik excuse. Hal ini

dikarenakan ada tiga alasan. Alasan pertama, Deddy Mizwar tidak menggunakan

taktik ini untuk menunjukkan diri sebagai individu yang tidak membela diri atas

perilaku negatif. Alasan yang kedua adalah Deddy Mizwar tidak menyangkal

tanggungjawab apabila ada hasill negatif. Alasan yang ketiga adalah pengamat

(media atau netizen). tidak menemukan kesalahan Deddy Mizwar atas hasil atau

perilaku negatif.

108

Universitas Kristen Petra

b. Justification

Tabel 4.31 Taktik Justification Deddy Mizwar

Justification

Taktik Jumlah Koding Presentase

Menarik empati 0 0 %

Pembenaran 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Taktik justification adalah taktik yang digunakan sebagai pembenaran atas

perilaku negatif. Taktik ini bisa digunakan cara oleh Deddy Mizwar dengan

menarik empati oranglain dan pembenaran perilaku negatif. Cara pertama menarik

empati oranglain dengan menawarkan penjelasan sehingga orang lain dapat

mengerti bahwa jika dalam posisi Deddy Mizwar, orang tersebut juga akan

melakukan hal yang sama. Yang kedua adalah Deddy Mizwar membenarkan

perilaku negatif dengan menjelaskan niat baik yang dilakukan untuk mengurangi

reaksi negatif dari pengamat.

Dari unggahan Deddy Mizwar pada waktu pra-kampanye, ia tidak

menggunakan taktik justification. Ada tiga alasan mengapa Deddy Mizwar tidak

melakukan taktik ini. Yang pertama adalah Deddy Mizwar tidak melakukan hal

yang negatif. Yang kedua adalah Deddy Mizwar membenarkan perilaku

negatifnya. Yang ketiga adalah Deddy Mizwar tidak mendapat kecurigaan

berperilaku negatif oleh pengamat (media atau publik).

c. Discalimer

Tabel 4.32 Taktik Disclaimer Deddy Mizwar

Disclaimer

Taktik Jumlah Koding Presentase

Penjelasan diawal 2 100 %

Meminta

persetujuan 0 0 %

109

Universitas Kristen Petra

Total 2 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik ini digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah sebelum ada hal

buruk yang akan terjadi. Ada dua cara yang dapat digunakan Deddy Mizwar yaitu

penjelasan diawal dan meminta persetujuan. Ketika Deddy Mizwar menjelaskan

tindakan yang telah dilakukan, sebelum diasumsikan negatif oleh publik. Cara

kedua, Deddy Mizwar mencoba mendapatkan persetujuan orang lain sebelum

memutuskan sesuatu.

Ada dua unggahan Deddy Mizwar yang menunjukkan taktik disclaimer.

Sebanyak 5% unggahan tersebut merupakan keseluruhan taktik assertive self-

presentation juga. Taktik ini digunakan Deddy Mizwar dengan cara penjelasan

diawal.

Foto 4.35 Taktik Disclaimer Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Dalam foto tersebut, Deddy Mizwar terlihat sedang bersalaman dengan

Wakil Presiden Yusuf Kalla. Deddy Mizwar membuat caption yaitu “Tadi saya

menyambut wapres Pak Jusuf Kalla di bandara Hussein Sastranegara. Tertawa

kami berdua tampak begitu lepas sekali ya di foto hehe. Kira-kira apa yang sedang

dibincangin dan siapa yang sedang melucu, hayoo? Hehe Oya, saya tadi hanya

menyambut saja. Pak JK sendiri ada agenda rapat terbatas bersama Presiden

Jokowi tentang revitalisasi Sungai Citarum, Jawa Barat. Saya sih tidak ikut

rapatnya ya, yang ikut rapatnya selain Pak Presiden dan Wapres yaitu beberapa

menteri antara lain Pak Luhut Panjaitan, Pak Pramono Anung, Pak Airlangga

110

Universitas Kristen Petra

Hartarto, Kapolri dan Panglima TNI, serta Gubernur Jawa Barat Ahmad

Heryawan:.

Deddy Mizwar menjelaskan kembali di caption mengenai mengapa

mereka tertawa dan sedang bersalaman. Lalu ia menjelaskan kembali maksudnya

bahwa hanya menyambut kedatangan wakil preseiden mengenai agenda rapat

sungai Citarum. Pencemaran di Sungai Citarum, Jawa Barat, masih menjadi

permasalahan hingga saat ini. Calon Gubernur nomor urut 4 Jawa Barat Deddy

Mizwar mengatakan, persoalan Sungai Citarum ini bukan menjadi tanggung

jawab tunggal dari pemerintah Provinsi. Dikarenakan banyak tudingan mengenai

tanggungjawab pemerintah provinsi Jawa Barat, Deddy Mizwar menjelaskan

kembali di media massa. Deddy Mizwar mengatakan dalam Metro Tv News.com

pada debat ke dua pilgub Jawa Barat bahwa badan sungai Citarum itu urusan

pemerintahan pusat, bukan urusan Provinsi, bukan urusan Kabupaten. (Metro Tv

News.com, 14 Mei 2018).

Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar menggunakan cara penjelasan

diawal. Yang pertama adalah Deddy Mizwar tidak mau diasumsikan negatif oleh

publik, sehingga ia melakukan taktik disclaimer untuk menhindari publik

berasumsi terlebih dulu. Yang kedua adalah Deddy Mizwar merasa sudah bekerja

dengan hasil yang maksimal, sehingga ia tidak akan menggunakan taktik

disclaimer untuk membela diri.

d. Self-handicapping

Tabel 4.33 Taktik Self-handicapping Deddy Mizwar

Self-handicapping

Taktik Jumlah Koding Presentase

Kontrol diri 0 0 %

Kendala 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik self-handicapping terjadi ketika Deddy Mizwar memperlihatkan

kendala dengan tujuan untuk mencegah pengamat membuat kesimpulan

kegagalannya. Ada dua cara yang dapat digunakan Deddy Mizwar yaitu kontrol

111

Universitas Kristen Petra

diri dan menunjukkan kendala dari luar. Kontrol diri digunakan Deddy Mizwar

ketika ia mengalami rintangan berupa tekanan, emosi, kedukaan sakit atau

masalah dalam dirinya. Sedangkan cara kedua adalah menunjukkan kendala dari

luar ketika Deddy Mizwar mengaku tidak mempersiapkan cukup baik hasil

pekerjaannya karena kesibukan denga aktifitas lain di masyarakat.

Berdasarkan perhitungah peneliti, Deddy Mizwar tidak menunjukkan

taktik self-handicapping. Hal ini dikarenakan ada tiga alasan. Yang pertama,

Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai seseorang yang bisa menjaga diri seperti

tidak mudah jatuh saki. Selanjutnya, Deddy Mizwar menunjukkan diri tidak

mempunyai kendala atau dapat mengatasi kendala dengan baik. Alasan lainnya

yaitu Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai pribadi yang kuat dan mampu

mengatur waktu untuk hasil maksimal meskipun terdapat aktifitas yang banyak.

e. Apology

Tabel 4.34 Taktik Apology Deddy Mizwar

Apology

Taktik Jumlah Koding Presentase

Meminta maaf 0 0 %

Rasa bersalah 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik apology digunakan dengan pengakuan tanggungjawab atas

kesalahan yang dilakukan kepada oranglain atau peristiwa negatif dengan

mengungkapkan penyesalan dan rasa bersalah. Ada dua cara menggunakan taktik

ini yaitu meminta maaf dan mengakui penyesalan. Ketika Deddy Mizwar

melakukan sesuatu yang buru ia meminta maaf atas hal tersebut. Cara lain yaitu

ketika ia bersalah, Deddy Mizwar memperbaiki kerugian yang telah ia lakukan

pada orang lain.

Dalam perhitungan unggahan Deddy Mizwar, tidak ada taktik apology

yang digunakan. Hal ini dikarenakan ada empat alasan. Alasan pertama yaitu

Deddy Mizwar tidak melakukan kesalahan. Selanjutnya, Deddy Mizwar tidak

menyakiti seseorang. Berikutnya, Deddy Mizwar tidak mau merendahkan diri,

112

Universitas Kristen Petra

apabila ia salah sehingga tidak memerlukan taktik apology. Alasan terakhir yaitu

Deddy Mizwar tidak mengungkapkan kesalahan, sehingga publik tidak menyadari

bahwa ada kelemahan dalam diri Deddy Mizwar.

4.3.4.2. Assertive Self-Presentation Deddy Mizwar

Taktik assertive self-presentation dimaksudkan untuk mengembangkan

atau menciptakan identitas. Deddy Mizwar dapat menggunakan taktik ini untuk

mengelola informasi tentang kegiatannya. Taktik ini dapat menjadi proaktif dan

berusaha meningkatkan citra diri kepublik melalui media sosial Deddy Mizwar.

Pada waktu pra-kampanye, Deddy Mizwar menggunakan taktik ini sebanyak

95%. Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar menggunakan taktik ini sangat

banyak ketimbang taktik defensive. Yang pertama adalah ingin mempromosikan

dirinya sebagai individu yang dikenal. Yang kedua adalah Deddy Mizwar ingin

menunjukkan jati dirinya sebagai tipe orang tertentu.

a. Ingratiation

Tabel 4.35 Taktik Ingratiation Deddy Mizwar

Ingratiation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Menyenangkan 0 0

Menarik simpati 9 81.81 %

Keseragaman 2 18.18 %

Total 11 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik ingratiation yang digunakan dengan tingkah laku yang didesain

untuk membangkitkan interpersonal dan daya tarik sesuai dengan keinginan.

Deddy Mizwar dapat menggunakan taktik ini dengan tiga cara yaitu terlihat

menyenangkan, menarik simpati dan keseragaman.

Cara terlihat menyenangkan bisa dilakukan Deddy Mizwar untuk

mendapat hal lain seperti menjadi yang utama sehingga dapat memperoleh

keuntungan dari orang lain (pusat publik). Seperti menunjukkan selera humor atau

113

Universitas Kristen Petra

keceriaan. Namun, Deddy Mizwar tidak menggunakan cara terlihat

menyenangkan ini. Ada dua alasan mengapa ia tidak menggunakan cara ini yaitu

tidak mau menunjukkan selera humor. Yang kedua adalah tidak menginginkan

menjadi pusat publik.

Cara menarik simpati dilakukan Deddy Mizwar ketika ia memberi tahu

orang lain tentang citra diri positif yang dimilikinya. Juga dapat dengan

menggunakan pujian untuk menarik perhatian orang lain atau untuk mendapat

dukungan. Cara ini paling banyak digunakan dalam taktik ingratiation sebanyak

81,81 %

Gambar 4.36 Cara Menarik Simpati Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Dalam foto diatas, Deddy Mizwar sedang berjabat tangan ditemani dengan

istrinya. Caption yang digunakan Deddy Mizwar yaitu

“Alhamdlilah, saya ucapkan penghargaan yang tinggi dan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua kru sebagai fasilitas dari negara yg

turut ikut serta dalam setiap kegiatan saya sebagai wakil gubernur, telah

banyak suka duka semua kami rasakan bersama-sama. Dada saya masih

dipenuhi keharuan terhadap perpisahan ini karena 5 tahun bersama

bukanlah waktu yang cukup sebentar. Selama ini mereka sudah seperti

keluarga saya sendiri. Berbagai pengalaman di lapangan yang telah kita

sama-sama jalani, akan menjadi momen kenangan yang tidak bisa kami

lupakan, saya masih mengingat-ingatnya sampai sekarang”.

Deddy Mizwar menggunakan pujian dalam unggahan tersebut untuk

menarik simpati. Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar menunjukkan cara ini

lebih banyak. Alasan pertama yaitu Deddy Mizwar ingin disukai orang lain.

Kedua, Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai pemimpin yang menghargai jasa

114

Universitas Kristen Petra

orang lain dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemumkan Jones &

Pittman, 1989 yaitu ingratiation terjadi ketika para individu menggunakan

penghargaan atau pujian untuk memperoleh suatu ketetapan yang disukai orang

banyak dari kalangan pemerhati. Tindakan yang dilakukan untuk mendapat hal

lain seperti menjadi yang utama sehingga dapat memperoleh keuntungan dari

orang lain (Jones & Pittman, 1989).

Cara ketiga adalah keseragaman. Deddy Mizwar menggunakan cara ini

dengan menyatakan sikap yang sama dengan orang lain untuk dapat diterima

maupun menyatakan pendapat yang disukai orang lain. Selain itu, juga dengan

mengkomunikasikan kehidupan pribadinya. Ada dua unggahan dari 40 total

unggahan pra-kampanye Deddy Mizwar. Kedua unggahan tersebut menyatakan

keseragaman dalam mengkomunikasikan kehidupan pribadi Deddy Mizwar.

Gambar 4.37 Keseragaman Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Pada unggahan tanggal 15 Januari 2018 diatas, Deddy Mizwar

menunjukkan cara keseragaman dengan mengkomunikasikan diri mengenai

kehidupannya dikeluarga sebagai seorang kakek. Deddy Mizwar mempertegas

foto dengan caption “*bukan status ngomongin politik* Alhamdulillah, saya

sangat berbahagia hari ini dengan kelahiran cucu ketiga dari putera kedua saya

Kang Zulfikar”.

Gambar 4.38 Keseragaman Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

115

Universitas Kristen Petra

Pada unggahan 30 Januari 2018, Deddy Mizwar menunjukkan aktifitas

kehidupannya kembali dengan cara mengkomunikasikan diri diluar kerjanya

dengan menghadiri pernikahan. Foto diatas juga dipertegas dengan caption

“Diluar tugas-tugas sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, saya sama saja

aktivitasnya dengan netizen sekalian; salah satunya menghadiri acara pernikahan

atas undangan kepada saya.”

Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar mengkomunikasikan kehidupan

pribadinya dengan menggunakan taktik ingratiation ini. Yang pertama adalah

agar dinilai sebagai individu yang mencintai keluarga. Yang kedua adalah Deddy

Mizwar sebagai pemimpin yang bisa membagi waktu antara kerja dan aktifitas

sosial seperti masyarakat umumnya.

b. Intimidation

Tabel 4.36 Taktik Intimidation Deddy Mizwar

Intimidation

Taktik Jumlah Koding Presentase

Ancaman 0 0 %

Berkuasa 1 100 %

Total 1 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik intimidation merupakan tindakan yang memiliki maksud untuk

menunjukkan identitas aktor sebagai seseorang yang berkuasa dan berbahaya. Ada

dua cara yang dapat digunakan yaitu ancaman dan berkuasa. Deddy Mizwar

menggunakan cara ancaman dengan berperilaku dengan cara-cara yang membuat

orang lain takut padanya (marah, mengintimidasi, memojokkan). Sedangkan cara

berkuasa dengan menyatakan kepemimpinannya sebagai pihak yang berkuasa.

Deddy Mizwar hanya menggunakan cara berkuasa dalam taktik

intimidation. Adapun Deddy Mizwar tidak menggunakan cara ancaman

dikarenakan Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai pemimpin yang tidak

memaksakan kehendak.

116

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.39 Berkuasa Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Sedangkan cara berkuasa, Deddy Mizwar menggunggah satu foto dari

total 40 foto. Adapun cara berkuasa digunakan Deddy Mizwar ketika ia

memenangkan undian nomor urut pilgub jawa barat. Berikut ini caption yang

diunggah Deddy Mizwar:

“Alhamdulillah, Rapat pleno terbuka KPU Jawa Barat malam ini terkait

pengundian nomor urut pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa

Barat, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan nomor 4

(empat).….. Tapi ingatan saya jadi kembali ke 5 tahun silam saat saya

berpasangan dengan Kang Aher untuk Pilkada Jabar 2013, saat itu nomor

kami 4 (empat), dan berakhir dengan kemenangan. Maka nomor 4 kali ini

optimis kembali akan memperoleh kemenangan. Aaamin”.

Deddy Mizwar menunjukkan diri bahwa ia berkuasa saat 5 tahun lalu

memenangkan pilgub dengan angka nomor empat. Adapun alasan mengapa

Deddy Mizwar menggunakan cara berkuasa ini yaitu bahwa ia adalah seorang

pemimpin yang mempunyai dukungan. Alasan lainnya adalah ia memiliki kuasa

sebagai politisi Jawa Barat yaitu sebagai wakil Gubernur Jawa Barat periode

2013-2018.

c. Supplication

Tabel 4.36 Taktik Supplication Deddy Mizwar

Supplication

Taktik Jumlah Koding Presentase

Meminta bantuan 0 0 %

117

Universitas Kristen Petra

Merendahkan diri 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik supplication digunakan untuk meminta bantuan dari target orang

yang dituju. Ada dua cara yang bisa digunakan Deddy Mizwar dengan

menggunakan taktik ini yaitu meminta bantuan atau menerndahkan diri. Ketika

meminta bantuan, Deddy Mizwar mengarahkan orang lain untuk percaya bahwa ia

tidak dapat melakukan sesuatu. Sedangkan ketika merendahkan diri, Deddy

Mizwar memberi tahu orang lain bahwa mereka lebih berkompeten ketimbang

dirinnya.

Deddy Mizwar dalam penelitian ini, tidak menunjukkan taktik

supplication saat pra-kampanye. Hal ini dikarenakan ada tiga alasan. Yang

pertama yaitu Deddy Mizwar tidak menunjukkan keterbatasan dirinya. Yang

kedua adalah Deddy Mizwar tidak bergantung kepada orang lain untuk melakukan

pekerjaaannya. Yang ketiga adalah Deddy Mizwar tidak mau merendahkan diri

untuk mendapat bantuan.

d. Entitlement

Tabel 4.37 Taktik Entitlement Deddy Mizwar

Entitlement

Taktik Jumlah Koding Presentase

Hutang budi 0 0 %

Diakui 3 50 %

Siap bertanggung

jawab 3 50 %

Total 6 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik entitlement digunakan dengan mengaku bertanggungjawab atas

hasil atau peristiwa positif, ketika mendapat penghargaan pribadi itu adalah hasil

belas kasihan. Ada tiga cara yang dapat digunakan Deddy Mizwar yaitu hutang

budi, diakui dan siap bertanggungjwab. Cara pertama yaitu hutang budi dapat

dilakukan Deddy Mizwar dengan memberi tahu seseorang tentang peristiwa

118

Universitas Kristen Petra

masalalunya, ia mengklaim lebih banyak berhutang budi untuk melakukan hal-hal

positif daripada yang peristiwa sesungguhnya. Deddy Mizwar tidak menggunakan

cara hutang budi. Ada dua alasan Deddy Mizwar tidak menggunakan yaitu yang

pertama Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai seseoang yang bisa diandalkan.

Yang kedua adalah Deddy Mizwar tidak mempunyai hutang budi dalam

prestasinya.

Cara kedua dengan diakui. Deddy Mizwar diberikan pujian oleh orang-

orang tentang prestasi positifnya. Ada 50% cara ini digunakan Deddy Mizwar

untuk menggunakan taktik entitlement. Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar

menggunakan cara diakui adalah yang pertama Deddy Mizwar sebagai seorang

yang berprestasi. Yang kedua adalah Deddy Mizwar merupakan seseorang yang

sudah diakui oleh pihak lain.

Cara ketiga dalah siap bertanggungjawab. Deddy Mizwar menggunakan

cara ini dengan mengaku siap pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan. Deddy

Mizwar menggunakan taktik entitlement dengan cara siap bertanggungjawab

sebanayk 50%. Ada dua alasan mengapa Deddy Mizwar menggunakan cara ini.

Yang pertama Deddy Mizwar ingin mendapatkan kepercayaan orang lain dengan

berjanji. Yang kedua Deddy Mizwar seseorang yang pekerja keras untuk

mencapai target.

e. Enhancement

Tabel 4.38 Taktik Enhancement Deddy Mizwar

Enhancement

Taktik Jumlah Koding Presentase

Melebih-lebihkan

pencapaian 1 33.33 %

Aktualisasi kinerja 2 66.66 %

Total 3 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik enhancement digunakan seorang individu yang mengklaim bahwa

nilai positif dari suatu kegiatan dimana dia bertanggung jawab lebih besar

daripada yang dipikirkan kebanyakan orang (Stevens & Kristof, 1995). Deddy

119

Universitas Kristen Petra

Mizwar dapat menggunakan taktikenhancement dengan dua cara yaitu melebih-

lebihkan pencapaian dan aktualisasi kinerja.

Cara pertama yaitu melebih-lebihkan pencapaian dengan Deddy Mizwar

mengkoreksi orang-orang yang meremehkan hasil kinerja yang ia berikan kepada

mereka. Selain itu, Deddy Mizwar juga memberi tahu orang-orang ketika ia

pekerjaanya menurut orang lain itu sulit. Deddy Mizwar hanya mengunggah satu

dari 40 unggahan. Hal ini dikarenakan ada dua alasan. Yang pertama Deddy

Mizwar tidak meninggikan pencapaiannya. Alasan kedua adalah Deddy Mizwar

tidak mengkoreksi hasil kinerja oranglain.

Gambar 4.40 Melebih-lebihkan Pencapaian Deddy Mizwar

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Dalam gambar tersebut, Deddy Mizwar melebih-lebihkan pencapian

proyek bandara yang sudah 90% pengerjaan. Caption yang dibuat juga

menunjukkan kata-kata bahwa ini adalah pencapaian pertama pemerintah daerah

menginisiasi pembangunan bandara.

Cara kedua adalah aktualisasi kinerja. Deddy Mizwar dalam memberi tahu

orang lain tentang hal-hal yang dicapainya, juga memberi tahu mereka tentang

hasil kinerja. Ketika berhasil dalam pekerjaannya, ia menekankan kepada orang

lain betapa pentingnya pekerjaan itu. Ada dua unggahan cara aktualisasi kinerja

dari 40 unggahan Deddy Mizwar. Hal ini dikarenakan ada dua alasan. Yang

pertama adalah Deddy Mizwar tidak menekankan pentingnya hasil pekerjaaanya.

Yang kedua adalah Deddy Mizwar tidak mencapai kinerja yang melebihi target.

120

Universitas Kristen Petra

f. Blasting

Tabel 4.39 Taktik Blasting Deddy Mizwar

Blasting

Taktik Jumlah Koding Presentase

Pernyataan negatif 0 0 %

Merendahkan lawan 0 0 %

Total 0 0 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik blasting yang digunakan untuk mengkomunikasikan evaluasi yang

negatif dari orang lain atau kelompok yang berkaitan denggannya. Ada dua cara

yang bisa digunakan Deddy Mizwar untuk menggunakan taktik blasting yaitu

pernyataan negatif ke lawan dan merendahkan lawan. Ketika Deddy

Mizwarmelebih-lebihkan kualitas negatof dari lawannya ketimbang dirinya. Cara

kedua dengan menunjukkan kesawalan dari lawannya.

Dalam penelitian ini, tidak ditemukan taktik blasting yang digunakan oleh

Deddy Mizwar. Hal ini dikarenakan ada dua alasan. Yang pertama adalah Deddy

Mizwar tidak mau menimbulkan konflik. Yang kedua adalah Deddy Mizwar

menjaga hubungan dengan lawannya di sosial media agar tidak diserang

pendukung lain.

g. Basking

Tabel 4.40 Taktik Basking Deddy Mizwar

Basking

Taktik Jumlah Koding Presentase

Mengaitkan diri 9 75 %

Mempunyai

kesamaan 3 25 %

Total 12 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik basking yang digunakan mengaitkan diri mereka sendiri dengan

orang lain atau kelompok yang terlihat positif dari orang lain atau menegaskan

121

Universitas Kristen Petra

nilai dari kelompok tertentu yang sama dan terkait positif denggannya. Taktik ini

mempunyai dua cara yaitu mengaitkan diri dan mempunyai kesamaan. Ada 75%

cara mengaitkan diri yang digunakan Deddy Mizwar. Hal ini dikarenakan ada dua

alasan penguat mengapa cara ini banyak digunakan. Yang pertama, Deddy

Mizwar ingin menunjukkan diri dari bagian kelompok tertentu. Yang kedua

adalah Deddy Mizwar ingin mendekatkan diri melalui pihak lain.

Sedangkan cara kedua yaitu mempunyai kesamaan. Deddy Mizwar

menyatakan mempunyai visi atau misi yang sama dengan kelompok atau pihak

tertentu. Ada 25% cara ini digunakan Deddy Mizwar, hal ini dikarenakan Deddy

Mizwar ingin menunjukkan sebagai bagian dari kelompok tertentu. Deddy

Mizwar sebagai contoh dari kelompok tertentu.

Gambar 4.41 Deddy Mizwar bersama partai pendukung

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Dapat dilihat dalam unggahan Deddy Mizwar yang didukung oleh partai

Demokrat, ia menunjukkan diri sebagai bagian partai dengan mengepalkan jari

dan sedang berpidato. Adapun biru merupakan lambang warna dari partai

Demokrat. Sedangkan, saat Deddy Mizwar didukung oleh partai perindo, ia lebih

menunjukkan diri bahwa duduk bersama dengan ketua partai perindo dalam sebuh

ruangan kerja. Sedangkan foto kedua adalah simbolis dukungan yang mendukung

Deddy Mizwar bersama Deddy Mulyadi. Deddy Mizwar menunjukkan

kesamaannya dengan visi misi partai maupun menyangjung dari partai tersebut.

122

Universitas Kristen Petra

Hal ini dikarenakan ia mendapatkan dukungan, sehingga ia menunjukkan citra

positif dari partai tersebut.

Gambar 4.42 Deddy Mizwar bersama partai pendukung

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Selain menunjukkan diri didukung oleh partai, Deddy Mizwar juga

menunjukkan diri didukung oleh perseorangan yang memiliki citra positif. Dalam

foto diatas, Deddy Mizwar sedang makan bersama dengan Mayjen

(Purnawirawan) Tatang Zaenuddin, mantan Deputi Badan SAR Nasional. Dalam

caption tersebut, ia juga langsung menjelaskan kedatangan Tatang Zaenuddin

tersebut dengan menjelaskan mengenai Pilkada. Foto kedua gambar diatas

merupakan simbol saling menggenggam tangan yang bermakna mendapat

dukungan dari Mayjen Tatang Zaenuddin.

Deddy Mizwar yang menghindari taktik yang membuatnya beridentitas

negatiF seperti justification, excuse dan blasting. Ia lebih memilih taktik terbesar

yaitu basking. Taktik basking ini menunjukkan identitas diri Deddy Mizwar yang

positif dari bagian kelompok atau pihak tertentu. Ada dua alasan mengapa Deddy

Mizwar menunjukkan taktik ini paling menonjol diantara taktik lainnya. Yang

pertama adalah ia ingin menggunakan citra positif dari pihak atau kelompok

tertentu agar dianggap sama dengan dengan citra positif tersebut. Yang kedua,

Deddy Mizwar merupakan individu maupun kelompok yang positif.

123

Universitas Kristen Petra

h. Exemplification

Tabel 4.41 Taktik Exemplification Deddy Mizwar

Exemplification

Taktik Jumlah Koding Presentase

Panutan 5 100 %

Berdedikasi 0 0 %

Total 5 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Taktik exemplification dengan perilaku yang menunjukkan secara moral

layak dan memiliki integritas. Deddy Mizwar dapat menggunakan dua cara yaitu

sebagai panutan dan berdedikasi. Deddy Mizwar hanya menggunakan cara

sebagai panutan. Sedangkan cara berdedikasi tidak ditunjukkan dalam masa pra-

kampanye Deddy Mizwar.

Gambar 4.43 Deddy Mizwar menunjukkan sub-indikator panutan

Sumber: www.instagram.com/deddy_mizwar

Foto diatas merupakan aktifitas Deddy Mizwar yang sedang menghadiri

acara keagamaan. Ia menunjukkan diri bersama dengan ulama dan disambut ole

iring-iringan musik. Tak hanya itu menjelaskan dalam caption bahawa ia sudah

memasuki usia yang bisa dibilang lansia (lanjut usia). Namun, ia masih terus

bersemangat untuk bisa mereguk ilmu dari para ulama. Deddy Mizwar yang ingin

124

Universitas Kristen Petra

menunjukkan sebagai teladan mengatakan bahwa ia menambah ilmu agama yang

dianutnya.

Cara tersebut Deddy Mizwar mencoba memberikan contoh positif agar

orang lain juga mengikutinya seperti disiplin, jujur, tepat waktu. Selain itu juga

Deddy Mizwar menunjukkan sebagai individu yang bermoral dengan membritau

nilai-nilai yang dianut baik dalam agama maupun tokoh masyarakat. Ada lima

unggahan menengenai cara panutan. Hal ini dikarenakan ada dua alasan yaitu

yang pertama Deddy Mizwar merupakan pemimpin yang layak. Yang kedua

adalah Deddy Mizwar menunjukkan diri sebagai tokoh masyarakat yang positif.

4.4 Self-Presentation Penelitian

Dalam bagian ini, peneliti akan membagi berdasarkan analisis data subjek

Ridwan Kamil, analisis data subjek Deddy Mizwar dan membandingkan data

Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dalam self-presentation di Instagram selama

masa pra-kampanye Pilkada 2018.

4.4.1 Self-Presentation Ridwan Kamil

Secara keseluruhan, hasil perhitungan peneliti menunjukkan hasil bahwa

Ridwan Kamil menggunakan taktik ingratiation paling besar diantara taktik yang

lain dengan perolehan jumlah presentase sebanyak 41%. Sedangkan diurutan

terbesar kedua yaitu taktik enhancement sebanyak 22%. Dilanjutkan dengan taktk

exemplification sebanyak 11% dengan perolehan tidak jauh dengan basking

sebanyak 10%. Kemudian ada taktik selanjutnya yaitu taktik entitlement sebanyak

8%. Lalu dibawahnya ada taktik disclaimer sebanyak 4%, intimidation sebanyak

3%, dan supplication sebanyak 1%. Ada lima taktik yang tidak digunakan Ridwan

Kamil dalam masa pra-kampanye adalah taktik excuse, taktik justification, taktik

self-handicapping, taktik apology, dan taktik blasting.

Dalam masa pra-kampanye, Ridwan Kamil lebih banyak melakukan

tindakan untuk membangkitkan interpersonal dan daya tarik sesuai dengan

keinginan. Namun, bukan berarti Ridwan Kamil tidak melakukan juga tindakan

yang lain dengan tujuan tertentu yang juga banyak ia tunjukan seperti untuk

memperoleh suatu ketetapan yang disukai orang banyak dari kalangan pemerhati

125

Universitas Kristen Petra

dan juga menarik simpati orang lain sehingga mendapatkan keuntungan. Self-

presentation sendiri merupakan proses di mana individu mencoba untuk

membentuk apa yang orang lain pikirkan tentang kita dan apa yang kita pikirkan

tentang diri kita sendiri. Hal serupa dapat dilakukan Ridwan Kamil dengan

membentuk apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya dan apa yang

dipikirkan Ridwan Kamil tentang dirinya sendiri. Secara spesifik orang-orang

mencoba menampilkan identitas yang berbeda-beda dari dirinya di dalam situasi

yang berbeda-beda pula. (Leary & Kowalski, 1990).

Sehingga Ridwan Kamil dapat menunjukkan kepribadian dirinya sendiri

maupun tidak. Dalam wawancara dengan BBC (2018), Ridwan Kamil

mengungkapkan bahwa saat mendatangi kantor Facebook di Amerika ia diberi tau

bahwa, orang Indonesia ternyata memiliki interaksi yang sedikit kalau kalimat

ceritanya serius. Kalau mau interaksinya tinggi, Ridwan Kamil harus

menyampaikan pesan dengan cara-cara yang tidak terlalu serius. Setelah

mendatangi riset Facebook itulah, Ridwan Kamil mengubah kalimat dan

unggahannya menjadi lebih humoris. (BBC, 2018, Januari).

Ridwan Kamil menunjukkan taktik terbesar yaitu ingratiation. Adapun

taktik tersebut dibagi menjadi tiga cara yaitu menyenangkan, menarik simpati dan

keseragaman. Taktik ingratiation didefinisikan sebagai tingkah laku yang

didesain untuk membangkitkan interpersonal dan daya tarik sesuai dengan

keinginan (e.g., Wortman & Linsenmeier, 1977). Hal ini memang didukung oleh

pernyataan Ridwan Kamil sendiri di media konvensional tersebut. Ia sendiri,

mengubah cara berinteraksinya di media sosial dengan menyampaikan pesan

dengan cara-cara yang tidak terlalu serius. Ridwan kamil mengubah kalimat dan

unggahannya menjadi lebih humoris. Adapun humoris sendiri merupakan cara

untuk terlihat menyenangkan, yang memiliki presentase tertinggi dari yang lain.

Oleh sebab itu, baik di media konvensional maupun media sosial Ridwan Kamil

mengaku bahwa ia menggunakan taktik ingratiation.

Ridwan Kamil dalam BBC Indonesia (2018), menjelaskan mengenai

dirinya di media sosial seperti berikut ini:

“Saya ungkapkan sisi saya yang pribadi bahwa saya juga husband, saya

punya istri, saya juga orangtua, saya juga suka nonton dan sebagainya.

126

Universitas Kristen Petra

Ternyata masyarakat Indonesia sekarang berubah. Dia ingin melihat

pemimpin apa adanya, behind the scene. Apakah jadi pemimpin harus

selalu jaga image? Tidak begitu. Sekarang millennial berharap Anda

seperti millennial tapi kerja Anda baik. Itu saya bilang. Ada juga orang

yang masih bilang 'Pak Wali Bandung banyak main medsos, mana

kerjanya?' Saya bilang, Anda hidup di zaman dulu, sekarang banyak di

medsos, tapi kerja juga berprestasi, itu the new era.” (BBC, 2018, Januari).

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sisi

pribadi dengan cara keseragaman seperti menjadi suami, mempunyai istri, dan

sebagai orangtua termasuk dalam taktik ingratiation. Adapun dari temuan data,

Ridwan Kamil yang mempunyai admin (unggahan dibedakan dengan tanda

*ADMIN*), tetap mempunyai taktik terbesar yaitu ingratiation. Hal ini

menunjukan bahwa Ridwan Kamil di media sosial ingin menonjolkan taktik

ingratiation sekalipun admin (orang lain) yang membantu mengelola media

sosialnya.

Adapun menurut Sekjen DPR Winantuningtyas Titi Swasanany mengenai

admin media sosial di kelembagaan yaitu “Ini merupakan tugas yang tidak

mudah, apalagi kalau terkait dengan citra dari masing-masing lembaga. Salah satu

tanggung jawab mereka adalah mengangkat grading positif Kementerian atau

lembaganya,” (Tribunnews.com, 2016). Bentuk dari grading positif yang

dilakukan admin Ridwan Kamil dengan menggunakan taktik ingratiation paling

banyak. Hal ini dikarenakan taktik ingratiation digunakan untuk seorang individu

mengungkapkan keuntungan evaluasi dari target berupa hal positif seperti

memberi hadiah dan pujian (Wayne, 1995).

Ridwan Kamil juga menyatakan bahwa masyarakat Indonesia sekarang

berubah dengan ingin melihat pemimpin apa adanya. Keinginan public figure

berusaha memunculkan karakter mereka sendiri agar dikenal oleh masyarakat

luas. Para individu mencoba menampilkan identitas yang berbeda-beda dari

dirinya dalam berbagai situasi yang berbeda. (Leary & Kowalski, 1990). Adapun

self-presentation menawarkan untuk relevansi diri (self-relevant) atau presentasi

diri yang asli (authentic presentation) (Lee et al., 1999).

127

Universitas Kristen Petra

Dalam menggunakan taktik self-presentation, Ridwan Kamil tidak

menggunakan lima taktik dalam masa pra-kampanye adalah taktik excuse, taktik

justification, taktik self-handicapping, taktik apology, dan taktik blasting. Dari

kelima taktik yang tidak digunakan, hanya taktik blasting yang masuk dalam

assertive self-presentation. Oleh karena itu, Ridwan Kamil sedikit menggunakan

defensive self-presentation. Taktik defensive self-presentation digunakan untuk

mempertahankan atau mengembalikan identitas yang kurang baik (Lee et al.,

1999). Adapun Ridwan Kamil dalam masa pra-kampanye tidak sedang dalam

situasi dengan identitas buruk. Hal ini berdasarkan pemberitaan dalam media

konvensional yang hanya memberitakan kegiatan dan persiapan Ridwan Kamil

jelang Pilkada Jawa Barat. Sehingga, Ridwan Kamil jarang menggunakan taktik

defensive self-presentation dikarenakan belum ada identitas dirinya yang kurang

baik di masyarakat.

Adapun Ridwan Kamil yang menggunakan taktik ingratiation paling

banyak diantara taktik yang lain dengan tujuan yang berbeda. Saat Ridwan Kamil

menunjukkan taktik ingratiation maka ia tidak menonjolkan taktik lainnya seperti

taktik blasting yang digunakan untuk mengkomunikasikan evaluasi negatif dari

orang lain atau kelompok yang berkaitan denggannya. Adapun taktik ingratiation

bertujuan untuk untuk menarik simpati orang lain sehingga mendapatkan

keuntungan berupa memuji diri sendiri, melakukan bantuan, memberikan hadiah,

meninggikan diri sendiri, dan melakukan penyeragaman pendapat. Sehingga

menggunakan taktik blasting dan ingratiation tidak bisa dilakukan dikarenakan

tujuan penggunaan taktik self-presentation yang bertolak belakang.

Brown dan Levinson (1978 dalam Priyowidodo, et al,. 2015)

mengungkapkan bahwa manusia memiliki dua jenis face, positif dan negatif. Face

positif menekankan hasrat individu agar keinginannya dihargai dan diterima

dalam interaksi sosial tersebut. Sebaliknya, face negatif adalah ketika individu

ingin memiliki kebebasan untuk bertindak dan bebas dari kekangan. Pengelolaan

face menjadi faktor utama untuk self-presentation terlebih saat individu tersebut

adalah pemimpin. Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung dalam masa pra-

kampanye, menunjukkan face positif. Ridwan Kamil dengan sadar bahwa ia

mengelola kesan di masyarakat melalui media sosial. Hal ini berdampak dengan

128

Universitas Kristen Petra

generasi milenial yang sering menggunakan media sosial. Secara sadar, Ridwan

Kamil menyasar generasi milenial dengan aktif berinteraksi di Instagram. Media

baru menawarkan ruang publik termasuk bagi politisi dan warga masyarakat

untuk berinteraktif (Dahlan, 2008).

Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat merupakan

komunikator politik. Seorang komunikator politik berusaha berperilaku

sebagaimana yang diharapkan orang dari pemimpin. Komunikator politik yang

merupakan pemimpin karena arti yang ditemukan orang dalam dirinya sebagai

manusia, kepribadian, tokoh yang ternama dan sebagainya, yang diberi nama

pemimpin simbolik. (Nimmo, 2004, p.42- 46). Ridwan Kamil menunjukkan diri

sebagai pemimpin dengan taktik terbesar kedua yaitu enhancement. Ridwan

Kamil kerap menggunggah foto dan caption saat menyelesaikan suatu pekerjaan

sebagai walikota Bandung. Ia menunjukkan diri sebagai walikota Bandung

dengan memberikan informasi aktifitas dan pencapaiannya saat bekerja.

Peneliti menemukan bahwa keaktifan Ridwan Kamil di media sosial,

membuat dirinya semakin dikenal oleh publik. Hal ini dikarenakan up to date

yang dilakukan Ridwan Kamil adalah setiap hari, dan bukan hanya mengenai

informasi politik. Namun, Ridwan Kamil menyesuaikan topik unggahan dengan

isu sosial yang ada dan dekat dengan milenial. Kesuksesan keterkenalan melalui

media sosial ditentukan oleh pengelolaan media sosial secara up to date dan

senantiasa menjaga komunikasi secara konsisten dengan menggunakan struktur

percakapan yang sedang berkembang dalam lingkungan masyarakat (Lipiainen &

Karjaluoto, 2012). Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat memahami

potensi yang ada dalam media sosial. Sehingga, ia mengantisipasi kesibukan

dalam Pilkada, ia menggunakan promotor atau yang sering disebut admin untuk

mengurusi Instagramnya. Namun tetap intensitas unggahan terbesar dari Ridwan

Kamil sendiri.

Fungsi yang pertama dengan adanya admin media sosial harus merancang

digital content planning sehingga konten yang dipublikasikan benar-benar

terprogram dan selaras dengan strategi komunikasi instansi ((kemenkeu.go.id,

2018). Konten isi unggahan Ridwan Kamil yang dekat dengan followersnya,

membuat interaksi yang banyak. Bukan hanya itu, dari jumlah followers, dan

129

Universitas Kristen Petra

komentar, peneliti mendapati Ridwan Kamil juga sering membalas komentar dari

followersnya. Internet dan media sosial tidak sekedar menjadi new media untuk

menayangkan materi kampanye, kegiatan sosial dan aktifitas pemerintahan.

Namun, dapat menjadi alat untuk berkolaborasi dan saling mengoordinasikan diri.

Memanfaatkan media sosial membutuhkan konten. Dan hanya konten yang

bermutu yang memiliki daya sebar di media sosial. Peran creator sangatlah

menjadi penting (Bachir et al., 2015). Oleh karena itu, admin Ridwan Kamil

mem\iliki peran sebagai creator dapat membantu dalam mengisi konten secara

selaras dan strategi untuk kepentingan Pilkada.

Penggunaan media sosial untuk kampanye politik tidak bisa dihindarkan.

Tidak ada pula yang salah terkait itu. Para politisi tentu juga sudah sadar bahwa

media sosial sudah menjadi arus utama informasi generasi milenial. Karena itu,

mendekati milenial melalui media sosial juga harus dengan cara-cara yang bijak.

Bukan dengan menjejali mereka dengan informasi yang tak bermutu hanya untuk

meraup suara mereka semata. Begitu pula dengan Ridwan Kamil yang sadar

dengan dirinya sebagai pemimpin, ia menggunakan media sosial untuk

mendekatkan diri demgan milenial. Politisi punya tanggung jawab untuk

memberikan edukasi politik, atau konten yang positif kepada generasi milenial

melalui media sosial sehingga kesadaran politik yang terbangun adalah kesadaran

politik yang positif. Politisi tak boleh mendekatkan diri kepada milenial semata

untuk mendapatkan suara ketika kampanye saja. (“Milinieal, Politik dan Media

Sosial”, 2017, Desember)

Kedekatan emosi maupun pertunjukan humoris dari Ridwan Kamil ini

dapat mendekatkan diri dengan net generation. Di era media sosial, partisipasi

politik semakin berkembang. Anak-anak muda tak hanya menjadi peserta pasif

dalam kampanye, namun juga kerap memproduksi pesan politik. Hal ini dapat

mempengaruhi dukungan dan tingkat kepopularitasan Ridwan Kamil dengan

bantuan net generation. Don Tapscot (2013 dalam Subiakto&Ida, 2014), generasi

internet atau net generation memiliki kepedulian terhadap isu-isu keadilan, sosial

maupun politik. Net generation ini telah membentuk nilai-nilai baru seperti

menghargai kebebasan, menginginkan kustomisasi, mewaspadai setiap hal yang

terjadi di masyarakat. Mereka dengan media sosial juga membangun relasi, dan

130

Universitas Kristen Petra

berkolaborasi di antara sesama net generation.Sehingga, tanpa banyak

menggunakan taktik supplication, Ridwan Kamil akan mendapat relawan banyak

tanpa digaji hanya dengan mendekatkan diri dengan net generation. Jika

seseorang tidak mengerti net genartion, maka seseorang tersebut tidak akan

mengerti masa depan (Tapscott, 2008 dalam Budiargo, 2015).

Keberhasilan menggunakan media sosial dipandang sebagai salah satu

faktor kesuksesan Ridwan Kamil saat menjadi walikota Bandung yang sedang

diterapkan saat masa pra-kampanye. Dalam penelitian milik Lestari P (2017)

mengenai studi kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai walikota Bandung,

“Kepemimpinan transformatif menjadi tipe pilihan yang ideal yang diharapkan

masyarakat dengan pengembangan budaya kewargaan untuk mencapai demokrasi

yang diidamkan. Gaya kepemimpinan yang terbuka, dinamis, komunikatif

menjadi ciri yang menarik”. Karena Ridwan Kamil sudah lama memainkan media

sosial dan selalu mempublikasinya kinerjanya sebagai Wali Kota Bandung.

Ridwan Kamil diuntungkan dengan pemilih dari generasi millinial karena ia sudah

lama berinvestasi dengan menarik simpati di sosial media. Terbukti dia berhasil

dengan caranya di sosial media dengan jumlah followers dan komentar tiap

unggahan yang semakin banyak. (Merdeka.com, Desember, 2017).

4.4.2 Self-Presentation Deddy Mizwar

Dari hasil analisis di atas, taktik basking sebanyak 30% merupakan taktik

yang paling banyak dimunculkan Deddy Mizwar. Lalu tidak berbeda sedikit

dengan ingratiation sebanyak 28%. Dilanjutkan dengan taktik entitlement

sebanyak 15% dan taktik exemplification sebanyak 13%. Kemudian diurutan

selanjutnya yaitu taktik enhancement sebanyak 7%, taktik disclaimer 5%, taktik

intimidation sebanyak 2%. Ada enam taktik yang tidak digunakan Deddy Mizwar

yaitu taktik excuse, taktik justification, taktik self-handicapping, taktik apology,

taktik supplication, dan taktik blasting. Taktik assertive self-presentation paling

banyak digunakan oleh Deddy Mizwar daripada taktik defensive self-presentation.

Basking merupakan taktik assertive self-presentation yang paling sering

digunakan oleh Deddy Mizwar melalui Instagram dalam menunjukkan diri terkait

dengan oranglain, bagian kelompok tertentu maupun organisasi. Selain itu, taktik

131

Universitas Kristen Petra

basking merupakan taktik yang digunakan untuk menegaskan nilai-nilai yang

sama dengan oranglain, bagian kelompok tertentu maupun organisasi.

Komunikator politik menghubungkan antara golongan elit dengan komunitas

mana pun dengan khayalak umum, maka komunikator politik adalah makelar

simbol yang menghubungkan para pemimpin satu sama lain dan dengan para

pengikut (Nimmo, 2004, p. 42-46). Oleh karena itu, Deddy Mizwar sebagai

komunikator politik dapat menggunakan taktik basking untuk menghubungkan

antar golongan, maupun dapat sebagai citra dari pengikutnya dalam sebuah

kelompok tertentu.

Taktik assertive self-presentation kedua yang paling sering digunakan oleh

Deddy Mizwar adalah ingratiation. Tindakan Deddy Mizwar dalam taktik

ingratiation dilakukan untuk menarik simpati orang lain sehingga mendapatkan

keuntungan bagi dirinya. Komunikasi persuasi bahkan tidak hanya tergantung

pada kekuatan komunikator yang menyampaikan, tetapi pada kedahsyatan isi atau

konten pesan disampaikan untuk mempengaruhi khalayaknya. (Subiakto & Ida,

2014, p.40). Dalam menarik simpatisan, Deddy Mizwar memerlukan komunikasi

persuasi yang lebih baik dari segi konten gambar maupun caption dalam

Instagram. Penelitian Ahmed (2009, dalam Priyowidodo et al, 2015) menegaskan

bahwa “pemimpin harus disiplin dalam „self control’ agar persepsi publik yang

minor terhadap penilaian atau postur organisasi dapat dihindari” (p. 33)

Brian Mcnair menegaskan komunikasi politik sebagai purposed

communication politic. Proses komunikasi ini dilakukan oleh politisi dan aktor-

aktor politik lainnya untuk memperoleh tujuan politik tertentu (Mcnair, 2015).

Adapun self-presentation yang digunakan Deddy Mizwar dapat menonjolkan atau

meniadakan taktik tertentu. Hal ini dikarenakan sebagai politisi ia mempunyai

tujuan tertentu dalam mengelola media sosialnya. Dalam menggunakan taktik

self-presentation, Deddy Mizwar tidak menggunakan enam taktik dalam masa

pra-kampanye adalah taktik excuse, taktik justification, taktik self-handicapping,

taktik apology, taktik supplication dan taktik blasting. Dari kelima taktik yang

tidak digunakan, hanya taktik blasting yang masuk dalam assertive self-

presentation. Oleh karena itu, Deddy Mizwar sedikit menggunakan defensive self-

presentation. Taktik defensive self-presentation digunakan untuk

132

Universitas Kristen Petra

mempertahankan atau mengembalikan identitas yang kurang baik (Lee et al.,

1999). Kecenderungan Deddy Mizwar yang sedikit menunjukkan pesan yang

memiliki resiko negatif seperti taktik intimidation. Adapun penggunaan taktik

intimidation ini sangat jarang digunakan oleh Deddy Mizwar dikarenakan efek

yang ditimbulkan. Pesan yang menakutkan (fear appeal) dapat menimbulkan

ketakutan pada khalayak. Dalam konteks politik pesan yang menakutkan banyak

dilakukan pada masa pemerintahan orde baru (Cangara, 2011).

Adapun Deddy Mizwar dalam masa pra-kampanye tidak sedang dalam

situasi dengan identitas buruk. Hal ini berdasarkan pemberitaan dalam media

konvensional yang hanya memberitakan kegiatan dan persiapan Deddy Mizwar

jelang Pilkada Jawa Barat. Dalam kaitan ini media ikut berperan aktif sebagai

penyalur berbagai informasi, hanya saja sejarah menunjukkan bahwa media massa

selalu dipengaruhi oleh kekuatan yang ada di masyarakat, baik kekuatan politis

penguasa, pemilik modal, maupun kekuatan ekonomi dan politik yang lain. Pada

dasarnya media massa selalu dipengaruhi oleh sistem politik yang berlaku.

(Subiakto, 2012). Sehingga, Deddy Mizwar jarang menggunakan taktik defensive

self-presentation. dikarenakan belum ada identitas dirinya yang kurang baik di

masyarakat. Orang dapat juga memilih untuk menunjukkan dirinya yang ideal

atau diri yang palsu pada media sosial untuk tujuan deception, eksplorasi, atau

mengesankan seseorang (Michikyan et al., 2015 dalam Uhlir, 2016).

Deddy Mizwar yang dari latar belakang dari dunia entertainment, rupanya

harus menciptakan identitas baru di masyarakat saat mengikuti Pilkada 2018. Jika

ia dulu dikenal sebagai pemain film, maka identitas baru mulai dikembangkan lagi

untuk menunjukkan bahwa Deddy Mizwar sedang menjadi politisi. Walaupun

Deddy Mizwar sudah menjabat sebagai waligubernur Jawa Barat 2013-2018,

namun ia tetap mengembangkan identitasnya sebagai calon Gubernur Jawa Barat

2018. Pertemanan melalui media sosial bisa membuat teman-teman dari berbagai

konteks pertemanan untuk saling bertemu satu sama lain. Dalam kondisi yang

seperti ini, maka bentuk presentasi diri yang dilakukan oleh pengguna menjadi

tidak sederhana. Presentasi diri di kantor dan sesama sahabat akan berpotensi

tercampur di dalam media sosial. Pengguna yang bisa saja sangat serius dan tidak

banyak berekspresi di kantor akan sangat berbeda ketika berada di media sosial.

133

Universitas Kristen Petra

Presentasi diri yang dilakukan ini akan dilihat oleh teman-temannya yang berasal

dari berbagai konteks (Luik, J, 2012).

Brian McNair mendefinisikan iklan politik (kampanye) sebagai, “Sebuah

media yang untuk mengirimkan pesan-pesan politik kepada khalayak. Media yang

digunakan untuk tujuan ini mencakup bioskop, billboard, pers, radio, televisi dan

internet” (McNair, 2015, p. 87). Media sosial yang digunakan Deddy Mizwat

menjadi alat sebagai iklan kampanye untuk memperkenalkan dirinya sebagai

politisi yang menjadi calon Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2018. Instagram

milik Deddy Mizwar menjadi pesan informasi mengenai dirinya sebagai politisi

dengan mengaitkan diri dengan kelompok maupun pihak politisi lainnya yang

bercitra positif untuk mendongkrak identitas dirinya.

Diamond dan Bates dalam McNair (2015) mengidentifikasi ada dalam fase

pertama iklan politik, identitas calon harus ditetapkan sebagai landasan untuk

membangun informasi selanjutnya. Adapun identitas Deddy Mizwar sebagai

calon Gubernur telah menjadi landasan untuk membangun informasi sebagai

individu yang bernilai positif di media sosial. Kembali lagi pada tujuan

komunikasi politik adalah untuk “membuka wawasan atau cara berfikir, serta

mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik”

(Canggara, 20011, p.35).

134

Universitas Kristen Petra

4.4.3 Self-Presentation Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar

Berikut ini perbandingan hasil perhitungan taktik self-presentation Ridwan

Kamil dan Deddy Mizwar secara keseluruhan:

Tabel 4.42 Perbandingan Taktik Self-presentation

Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar

No Taktik Ridwan

Kamil

Deddy

Mizwar

1 Excuse 0 % 0 %

2 Justification 0 % 0 %

3 Disclaimer 4 % 5 %

4 Self-handicapping 0 % 0 %

5 Apology 0 % 0 %

6 Ingratiation 41 % 28 %

7 Intimidation 3 % 2 %

8 Supplication 1 % 0 %

9 Entitlement 8 % 15 %

10 Enhancement 22 % 7 %

11 Blasting 0 % 0 %

12 Basking 10 % 30 %

13 Exemplification 11 % 13 %

Total 100 % 100 %

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

Ada beberapa taktik yang tidak digunakan Ridwan Kamil dan Deddy

Mizwar dalam masa prakampanye. Hal ini dikarenakan taktik tersebut, digunakan

dalam kondisi tertentu untuk menunjukkan tujuan yang ingin disampaikan.

Misalnya tidak menggunakan taktik apology, hal ini dikarenakan taktik tersebut

bertujuan untuk meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat. Ridwan Kamil dan

Deddy Mizwar pada saat masa pra-kampanye sedang tidak mengalami penyesalan

atau rasa bersalah, sehingga mereka tidak menggunakan taktik tersebut. Adapun

pemilihan taktik yang digunakan baik Ridwan Kamil dan Deddy Mzwar

cenderung berhati-hati dan selalu menonjolkan taktik yang berkesan positif. Hal

ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pesan di media sosial juga dapat

135

Universitas Kristen Petra

dimodifikasi orang lain sehingga merugikan dirinya. Para pengguna internet tak

tertarik untuk mencari rekam jejak atau program yang ditawarkan oleh politisi.

Sebaliknya, ada kecenderungan di masa kampanye Pemilu, internet justru

digunakan untuk mengolok-olok politisi dan menyerang politisi yang tidak

disukai (Momoc, 2011).

Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar merupakan komunikator politik yang

mengembangkan atau menciptakan identitas diri di media sosial. Ridwan Kamil

dan Deddy Mizwar memiliki taktik assertive yang lebih banyak ketimbang taktik

defensive. Ketika Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar menata akun media sosial,

sebenarnya mereka sedang menata wajah atau penampilannya di dunia maya.

Ketika melakukan penataan terhadap foto, caption, warna dan penggunaan fitur

lain dalam unggahan di Instagram, maka mereka sedang memilih pakaian yang

mana atau warna apa yang cocok dengan diri sendiri. Ridwan Kamil dan Deddy

Mizwar sebagai politisi sadar akan manfaat dan audiencenya yang ada di media

sosial. Bagi pengguna yang menyadari bahwa audiens (atau pengguna lainnya)

tidak hanya satu atau dua orang melainkan berpotensi sangat banyak (selayaknya

sekumpulan massa). Penataan media sosial akan menjadi sebuah tindakan yang

tidak serta merta spontan, tetapi melalui sebuah „meja editorial‟ di dalam dirinya

sendiri (Luik, J, 2012)

Dari segi pendekatan dengan pengguna media sosial, Ridwan Kamil dan

Deddy Mizwar memiliki ciri khas masing-masing. Dari segi bahasa Ridwan

Kamil menggunakan caption yang lebih pendek dan menyesuaikan topic

pembahasan. Sedangkan Deddy Mizwar sendiri lebih kaku dan menjelaskan

dengan caption panjang. Sedangkan dari segi warna, Deddy Mizwar tidak

menonjolkan warna tertentu. Sedangkan Ridwan Kamil menunjukkan warna

dominan hijau saat masa pra-kampanye. Setiap orang memiliki harapan untuk bisa

menjadi sebuah sosok impian. Sosok impian yang bisa saja berdasarkan

kebutuhan dirinya sendiri, karena melihat-lihat kondisi sekitarnya, atau

berdasarkan konstruksi pribadi (Luik, J, 2012, p.2 ).

Sebagai politisi, Ridwan Kamil dan Mizwar memiliki tuntutan sebagai

public figure yang harus memberikan apa yang diinginkan masyarakat. Pada saat

masa pra-kampanye, Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar sedang menjabat sebagai

136

Universitas Kristen Petra

pejabat pemerintahan. Politisi juga menghadapi tantangan lain terkait penggunaan

media sosial sebagai upaya pembentukan branding yakni menampilkan pribadi

sesuai dengan harapan masyarakat (Guervitch, et.al., 2009).

Sebagai calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar

lebih berhati-hati untuk menarik simpatisan di Instagram. Di era interaktif digital,

pesan informasi dan citra politik sebagai calon gubernur malah justru menjadi hal

yang rawan untuk dimodifikasi sebelum dan saat kampanye. Pelaku politik harus

mempertimbangkan kemungkinan bahwa pesan-pesan mereka akan dimodifikasi

oleh pihak lain ketika pesan tersebut disampaikan melalui media sosial.

Lingkungan media digital tidak menghargai integritas informasi: ketika informasi

itu sudah dipublikasikan secara online, maka siapa pun bebas untuk

memodifikasinya (Gurevitch, et.al, 2009).

Oleh karena itu, dalam penggunaan taktik self-presentation Ridwan Kamil

dan Deddy Mizwar mempunyai taktik yang lebih menonjol masing-masing.

Namun, tetap taktik yang digunakan untuk mempresentasikan diri bahwa mereka

sedang mengembangkan identitas diri positif di masyarakat melalui media sosial

Instagram. Goffman menyatakan bahwa orang-orang berusaha menyajikan diri

mereka yang diidealisasikan dalam pertunjukan mereka di panggung depan dan

mereka merasa bahwa mereka harus menyembunyikan hal-hal tertentu dalam

pertunjukannya karena hal tersebut dapat mengganggu image maupun peran yang

ditampilkan aktor tersebut (Goffman, 1959, p.32).

Ridwan Kamil mengetahui potensi baik untuk menjadi politisi yang

dikenal di media sosial. Dari frekuensi unggahan Ridwan Kamil yang lebih

unggul dari Deddy Mizwar, dapat diketahui bahwa ia memanfaatkan media sosial

sebagai pemberian kesan di net generation. Menurut penelitian yang dilakukan

We Are Social, rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 23 menit sehari

untuk mengakses media sosial (Kompas.com, 1 Maret 2018, "Riset Ungkap Pola

Pemakaian Medsos Orang Indonesia"). Adapun media sosial mempunyai manfaat

yang baik juga dirasakan oleh Barack Obama memenangi pemilihan presiden

Amerika Serikat. Sekitar 30 persen pesan-pesan kampanye Obama disampaikan

melalui media baru (Riaz, 2010).

137

Universitas Kristen Petra

Berbeda dengan Deddy Mizwar yang tidak memiliki frekuensi lebih

banyak dalam unggahan Instagram. Deddy Mizwar tidak intens melakukan

interaksi dengan followersnya di media sosial. Hal ini menjadi kelemahannya

untuk dekat dengan followersnya. Hal ini terbukti dengan jumlah yang followers

yang berbeda jauh dengan Ridwan Kamil. Kelemahan partai politik dan politisi di

Indonesia adalah hanya “menyapa” konstituen biasa/pendukung biasa setiap lima

tahun saja, yakni menjelang pemilihan umum. Jika tidak mendekati pemilihan

umum, partai atau politisi hanya menyapa pendukung-pendukung yang kaya

(Wasesa, 2011).

Dari segi latarbelakang yang berbeda, ternyata Ridwan Kamil lebih

menjadi selebriti di Instagramnya. Ini terbukti dengan ratusan komentar dan

followers yang mencapai 7juta. Sedangkan Deddy Mizwar yang memang

sebenarnya dari latarbelakang entertaiment¸ ia tidak mendapat komentar dan

jutaan followers. Perbedaan ini dikarenakan keaktifan dan kedekatan Ridwan

Kamil yang dekat dengan followers dengan membahas isu yang bukan hanya soal

politik.

Bagi seorang politisi yang cerdas maka informasi menjadi sumber

inspirasi untuk membuat pernyataan-pernyataan yang bisa menarik perhatian

orang banyak, sekaligus untuk memelihara citra di depan publik. “Seorang politisi

harus mampu menangkap dan menciptakan informasi dalam memublikasikan diri”

(Canggara, 2011, p. 266). Ridwan Kamil merupakan politisi yang cerdas dalam

mengelola informasi di sosial media. Sehingga, ia dapat mendekatkan diri dengan

net generation. “Dalam mempersuasi, ada penyusunan pesan yang penuh humor

(humorous appeal), ialah teknik penyusunan pesan yang berusaha membawa

khalayak tidak merasa jenuh. Pesan yang disertai humor mudah diterima, enak

dan menyegarkan” (Canggara, 2011, p.269). Taktik ingratiation dengan

menonjolkan cara terlihat menyenangkan, Ridwan Kamil sering menggunakan

taktik persuasi yang humoris. Hal ini sesuai dengan keinginan net generation yang

menyukainya.

Sedangkan Deddy Mizwar yang merupakan actor di dunia entertainment,

tidak mendapatkan popularitas yang besar di dunia media sosial. Hal ini

dikarenakan, Deddy Mizwar tidak melakukan upaya pendekatan dengan net

138

Universitas Kristen Petra

generation. Dalam unggahannya, ia hanya menunjukkan bahwa ia adalah politisi

dan tidak memperhatikan pesan yang menarik untuk net generation.

Jika Deddy Mizwar memiliki popularitas yang dikenal di dunia

entertainment, namun tidak bisa disamakan juga akan menjadi popular di dunia

media sosial. Sedangkan Ridwan Kamil yang berlatar belakang arsitek, justru

lebih terkenal di media sosial. Seorang politisi harus menjaga keterkenalannya di

masyarakat agar tidak dimakan waktu sehingga meredup tingkat popularitasnya.

McNair dalam bukunya Introduction to Political Communication (2015)

membandingkan bahwa seorang pahlawan dikenal membela kepentingan orang

banyak melalui kemampuannya karena itu ia adalah bigman, tetapi seorang

selebritis justru dikenal berkat liputan media, karena itu ia dikenal sebagai

bigname.

Proses Pilkada secara langsung memberikan ruang dan pilihan yang

terbuka bagi masyarakat untuk menentukan calon pemimpin yang memiliki

kapasitas, dan komitmen yang kuat serta legitimate dimata masyarakat sehingga

pemimpin yang baru tersebut mendapat dukungan dan kepercayaan dari

masyarakat luas dan juga diharapkan akan terjadinya rasa tanggung jawab secara

timbal balik (Wasistiono & Sumihardjo, 2003). Dengan maraknya media sosial,

calon kepala daerah yaitu Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar lebih merasa

mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan secara langsung bisa berinteraksi

di media sosial. Dengan tanggapan masyarakat di kolom komentar unggahan

Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, mereka dapat berasumsi seberapa banyak

dukungan dan antusias masyarakat yang mendukungnya untuk maju dalam

Pilkada 2018.

Media sosial menjadi keuntungan bagi politisi khususnya untuk mendapat

dukungan secara langsung dari masyarakat dan menambah antusias untuk

sosialisasi tanpa dibayar meskipun hanya dalam komentar, like maupun beradu

pendapat. Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar mempunyai media sosial yang

menjadi ramai untuk memunculkan kampanye kreatif yang dilakukan saat masa

pra-kampanye. Munculnya kampanye kreatif secara sukarela seakan menjadi

penghalang bagi penyebaran fitnah kampanye hitam yang mengusik kampanye

dalam Pilkada. Dengan mengunggah kampanye kreatif tersebut, Ridwan Kamil

139

Universitas Kristen Petra

dan Deddy Mizwar dapat menghalang adanya kampanye negative dan

menginformasikan siapa saja yang mendukungnya. Dimulai dari kegelisahan,

kekhawatiran dan ketidakrelaan kalau sampai fitnah yang menjadi penentu masa

depan bangsa ini. Sebagai sukarelawan, para artis, desainer, komikus, illustrator,

orang iklan, seniman, musisi, pembuat film saling bahu membahu untuk turun

tangan dalam hasil karyanya (Bachir et al., 2015).

Ada perbedaan identitas virtual yang digunakan kedua politisi yang sedang

mempersipakan kampanye sebagai calon Gubernur Jawa Barat tersebut.

Perbedaan penggunaan taktik self-presentation dari Ridwan Kamil dan Deddy

Mizwar di Instagram dapat dilihat melalui pendekatan interpersonal yang berbeda.

Ridwan Kamil ingin menunjukkan identitas diri sebagai pemimpin yang

menyenangkan, berbeda dengan Deddy Mizwar yang menunjukkan identitas diri

sebagai politisi yang bercitra positif dengan mengaitkan sebagai bagian kelompok

tertentu. Jika presentasi diri ini dibawa dalam kehidupan virtual, dalam hal ini di

World Wide Web, maka terbentuk sebuah identitas virtual (Virtual Identity).

Identitas virtual yang terbentuk bisa sangat bervariatif. Bahkan, format teknologi

Web 2.0 dan kemajuan media baru membuat identitas virtual merupakan sebuah

proses yang terus menerus selayaknya proses yang terjadi di dunia nyata (Lister et

al., 2009).