Upload
izty-menentukan-arah
View
151
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Industri Tahu
1. Identitas Industri
a. Nama Industri : Industri Tahu
b. Jenis Industri : Penghasil produk
c. Alamat :Tejokusuman Ng 02 RW 04 Notoprajan
Ngampilan Yogyakarta
d. Penanggung jawab : Anton Mulyanto
e. Jumlah Karyawan : 6 orang
Pria : 6 orang
Wanita : 0 orang
f. Produk Utama : Tahu
g. Produk ikutan : Tempe gembus
h. Bahan Baku : Kedelai
i. Sumber Energi : Listrik
j. Tahun pendirian : 1960
2. Pengukuran Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 32,6oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil
pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat
26
Rata−rata=97,83
=32,6 oC
Hasil perhitunganTitik Hasil (oC)
1 31,3
2 35
3 31,5
Jumlah 97,8
27
pengukuran, ruangan dipakai untuk proses perebusan (memakai tungku) yang
dapat menghasilkan panas di lingkungan sekitarnya.
3. Pengukuran Kelembaban
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 59,67
% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri
yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah
memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
4. Pengukuran Pencahayaan
Titik Hasil (Lux)
1 76,6
2 65,4
3 68,8
4 88,1
5 97,3
Jumlah 396.2
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan
sebesar 79,24 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas
cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak
Rata−rata=396.2lux5
=79,24 Lux
Rata−rata=179 %3
=59,67 %
Hasil perhitungan
Hasil perhitunganTitik Hasil (%)
1 60
2 59
3 60
Jumlah 179
28
memenuhi baku mutu yang ada selain karena berkaitan dengan lokasi industri
yang berada pada permukiman padat penghuni juga karena kurangnya pintu dan
ventilasi untuk mendapatkan sinar alami (matahari). Faktor lain nya adalah saat
pengukuran dilakukan sinar buatan (lampu) tidak dinyalakan sehingga
mempengaruhi intensitas cahaya yang dihasilkan.
5. Pengukuran Kebisingan
Formulir Bis 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 69,8 69,3 70,5 70,1 69,5 71,8 70,5 70 69,8 69,5
2 70,1 69,6 69,6 68,5 69,3 49,5 69,4 70,5 71,5 69,0
3 69,9 72,4 70,3 69,8 68,6 70,2 69,9 71,2 69,2 69,9
4 69,3 71,4 71,2 69,3 70,4 71,3 70,1 70,2 69,6 70,2
5 69,2 70,9 70,7 70,8 70,3 71,1 69,8 68,6 70,1 71,3
6 70,0 70,1 70,6 69,6 70,2 71,8 70,9 71,4 70,1 72,4
7 70,5 71,1 70,2 68,9 71,1 72,4 70,0 71,4 71,3 71,6
8 69,5 69,6 69,8 68,6 71,9 72,3 69,4 69 71,6 70,5
9 70,3 69,4 69,2 70,4 70,8 71,9 70,7 71,6 72,2 70,8
10 69,8 70,7 70,5 68,7 72 70,4 70,1 69,8 79,1 71,9
11 69,2 72,7 69 68,6 70,4 68,9 70,0 71,4 70,5 70.9
12 69,1 69,5 70,6 69,6 70,9 69,7 70,6 69,6 71,5 69,8
Formulir Bis 2
Kelas Interval
Intensitas BunyiJumlah
Persen
(%)
Jumlah
Kumulatif
Persen Kumulatif
( % )
65 – 69 28 23 28 23
70 – 74 92 77 120 100
Hasil perhitungan :
29
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan
X : Tingkat kebisingan
L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus
P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya
P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya
C : Lebar kelas
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan yang telah dilakukan didapatkan
nilai kebisingan sebesar 72,05 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. . Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal
dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
6. Pengukuran Kecepatan Angin
a. Titik 1 (Pintu 1)
b. Titik 2 (Pintu 2)
L=X+( P1P1+P2 )×C
L=70 ( 6464+72 )×5
L=72,05dB
Rata−rata=0,90m /s5
=0,18m /s5 menit ke- Hasil (m/s)
1 0,33
2 0,29
3 0,28
4 0,00
5 0,00
Jumlah 0,90
30
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar
0,197 m/s dengan baku mutu sebesar 0,283 m/s. Hasil pengukuran ini sesuai
dengan baku mutu yang ada, berarti industri sudah memenuhi syarat untuk
kecepatan angin tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
1. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
1. Lingkungan luar (halaman) 47% 60% Tidak Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 58% 60% Tidak Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih 96% 80% Memenuhi Syarat
4. Penyehatan udara ruang 52% 70% Tidak Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 70% 60% Memenuhi Syarat
7. Kebisingan pada ruang kerja 90% 100 % Tidak Memenuhi Syarat
8. Pengendalian vektor penyakit 75% 80 % Tidak Memenuhi Syarat
9. Instalasi 45% 80% Tidak Memenuhi Syarat
10. Pemeliharaan toilet 50% 70% Tidak Memenuhi Syarat
Rata−rata=1,07m /s5
=0,214m /s
Rata−rata=0,18m /s+0,214m /s2
=0,197m / s
Hasil perhitungan
5 menit ke- Hasil (m/s)
1 0,33
2 0,32
3 0,24
4 0,18
5 0,00
Jumlah 1,07
31
Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan ruang bangunan
baik di dalam dan di luar industri sebenarnya tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan, namun mengingat industri tahu ini termasuk dalam industri mikro
dengan segala keterbatasan yang ada seperti lahan, SDM, dan pendapatan maka
wajar adanya apabila banyak parameter yang tidak memenuhi syarat standar.
Kurangnya pengetahuan pemilik terhadap sanitasi dan kebersihan juga
mempengaruhi tidak hanya kebersihan di dalam atau di luar ruangan tapi juga
mempengaruhi baik pada pengendalian vektor dan juga sarana sanitasi pada toilet.
Toilet di Industri tahu ini tidak dilakukan pemisahan antara pria dan wanita selain
itu juga jumlah toilet yang tidak mencukupi karena digunakan juga untuk keluarga
pemilik (bukan hanya karyawan saja). Untuk sampah yang dapat dibakar akan
digunakan sebagai bahan bakar tungku guna melakukan perebusan namun untuk
limbah, karena SDM yang terbatas baik dari dana maupun pendidikan maka tidak
ada pengolahan, biasanya sehari – hari pemilik dan karyawan membuang limbah
langsung di badan air atau sungai, hal tersebut tentu saja menjadi masalah besar
yang harus di tindak lanjuti, bisa dilakukan pelatihan atau bantuan berupa materi
atau SPAL.
B. Industri Foto Copy
1. Identitas Industri
32
a. Nama industri : Sakinah Foto Copy
b. Jenis industri : Penghasil jasa
c. Alamat : Jln. Munir No.74 A Serangan,
Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta
d. Nama penanggung jawab : Anang
e. Jumlah tenaga kerja : 2 orang
Laki-laki : 2orang
Perempuan : -
f. Produk utama : Jasa Foto Copy
g. Bahan baku : Kertas dan tinta
h. Sumber energi : Listrik
i. Tahun pendirian : 2009
2. Pengukuran Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,67oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil
pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada hal ini disebabkan karena
banyak mesin dan computer di dalam ruangan yang menjadikan ruang gerak pada
industri terbatas. Ruangan juga tidak memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara,
hanya 1 pintu berukuran cukup besar, namun biasanya pintu tersebut penuh sesak
oleh antrian pelanggan hingga sampai ke ruang industri, ruangan yang sempit dan
dipenuhi banyak orang mengakibatkan meningkatnya suhu ruang hingga 35,67 oC.
Rata−rata=105,23
=35,67oC
Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)
1 36
2 34,2
3 35
Jumlah 105,2
33
3. Pengukuran Kelembaban
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai kelembaban
sebesar 56,33% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan
lingkungan kerja perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban
lingkungan kerja industri yaitu 40% - 60%. . Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat
ditingkatkan.
4. Pengukuran Pencahayaan
a. Ruangan 1
b. Ruangan 2
Hasil perhitungan
Rata−rata=169 %3
=56,33 %
Rata−rata=361lux5
=72,2 lux
Rata−rata=240,7 lux5
=48,14 lux
Titik Hasil (%)
1 58
2 54
3 57
Jumlah 169
Titik Hasil (Lux)
1 72
2 71
3 74
4 71
5 73
Jumlah 361
Titik Hasil (lux)
1 51,3
2 50,0
3 46,1
4 46,3
5 47,0
Jumlah 240,7
34
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan
sebesar 60,17 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas
cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak
memenuhi baku mutu yang ada karena pengukuran dilakukan saat jam kerja
dengan pertimbangan pelanggan yang antri menghalangi masuknya sinar alami
(matahari) dan tidak digunakannya sinar buatan (lampu) pada ruangan pada saat
pengukuran.
5. Pengukuran Kadar Debu
Berat awal (A) = 16,62 gram
Berat akhir (B) = 16,659 gram
Hasil perhitungan
Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu didapatkan nilai kadar debu
sebesar 1,3 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3. Hasil
pengukuran ini melebihi baku mutu yang ada karena berkenaan dengan debu yang
( B−ALpm×t )×1000 =
( 16,659gr−16,62gr2 lpm×15menit )×1000 = 1,3
gram/m3
72,2lux+48,14 lux2
=60,17 lux
Hasil perhitungan
35
dihasilkan oleh proses foto copy (debu tinta) dan juga karena lokasi yang tepat
berada di pinggir jalan tanpa adanya pembatas jalan seperti pagar atau pepohonan
yang dapat mengurangi pencemaran debu langsung ke ruang Industri.
6. Pengukuran Kecepatan Angin
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar
0,804 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau
bila perlu dapat ditingkatkan.
7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
1. Lingkungan luar (halaman) 90% 60% Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 91% 60% Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih - 80% -
4. Penyehatan udara ruang 75% 70% Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat
7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat
8. Pengendalian vektor penyakit 100% 80 % Memenuhi Syarat
9. Instalasi 70% 80% Tidak Memenuhi Syarat
Rata−rata=4,02m /s5
=0,804m / s
Hasil perhitunganMenit ke-1 Hasil (m/s)
1 0,78
2 0,67
3 0,89
4 0,92
5 0,76
Jumlah 4,02
36
10. Pemeliharaan toilet - 70% -
Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan untuk
lingkungan luar dan dalam industri sudah memenuhi pesyaratan, bersih, rapih,
serta tidak ada genangan air di sekitar lokasi industri baik di dalam maupun di
luar. Vondasi bangunan kuat dan terpelihara, dinding dan langit – langit bersih
serta berwarna terang (putih). Untuk penyehatan air dan pemeliharaan toilet tidak
dilakukan penilaian karena industri tidak memiliki sambungan air apapun. Industri
foto copy ini menghasilkan sampah domestik atau sampah rumah tangga,
kebanyakan sampah padat yang dapat di daur ulang seperti kertas, kardus dll.
Sampah tersebut biasanya diambil oleh pengepul tiap minggu sekali. Untuk
limbah cair tidak dilakukan pengolahan karena memang benar – benar tidak
menghasilkan limbah cair. Masalah vektor di industri foto copy ini tidak terlalu
nampak karena memang tidak ada vektor pengganggu. Di industri foto copy sejak
berdiri hingga saat dilakukan pengamatan dan survei belum pernah terjadi
gangguan listrik yang membahayakan seperti cross connection yang dapat
berpotensi menimbulkan kebakaran, parameter instalasi tidak memenuhi syarat
karena industri tidak memiliki alat pemadam kebakaran atau P3K guna
penyelamatan pertama apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
C. Industri Bengkel Knalpot
1. Identitas Industri
a. Nama industri : Bengkel Knalpot
37
b. Jenis industri : Penghasil jasa dan produk
c. Alamat : Jalan Wahid Hasyim Notoprajan,
Ngampilan, Yogyakarta (Parkiran
Ngabean Kios No 11)
d. Nama penanggung jawab : Suyono
e. Jumlah tenaga kerja : 2 orang
Laki-laki : 2 orang
Perempuan : 0 orang
f. Produk utama : Knalpot
g. Bahan baku : Besi
h. Sumber energi : Listrik
i. Tahun pendirian : 2008
2. Pengukuran Suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 29,7oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil tersebut
melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang berada di daerah parkir alun –
alun yang banyak dilalui oleh kendaraan – kendaraan besar seperti bus pariwisata
yang menghalangi sirkulasi udara yang akan masuk ke industri sehingga suhu
dalam meningkat.
3. Pengukuran Kelembaban
Rata−rata=89,33
=29,7oC
Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)
1 29,4
2 29,9
3 30
Jumlah 89,3
38
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 74,3 %
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri
yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut melebihi baku mutu yang ada karena lokasi yang
berada di daerah parkir alun – alun yang banyak dilalui oleh kendaraan –
kendaraan besar seperti bus pariwisata yang menghalangi sirkulasi udara yang
akan masuk ke industri sehingga kelembaban meningkat.
4. Pengukuran Pencahayaan
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai intensitas
pencahayaan sebesar 452 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan
Hasil perhitungan
Rata−rata=223 %3
=74,3 %
Hasil perhitungan
Rata−rata=2712lux6
=452 lux
Titik Hasil (%)
1 75
2 74
3 74
Jumlah 223
Titik Hasil (Lux)
1 844
2 559
3 557
4 512
5 152
6 88
Jumlah 2712
39
Intensitas cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau
bila perlu dapat ditingkatkan.
5. Pengukuran Kebisingan
Formulir Bis 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 77 97,1 61,8 65,2 66,9 64,3 64,7 63,3 63 61,6
2 66,2 62,2 65,3 60,5 61,2 61,2 60,6 65,8 61,5 63,8
3 61 56,9 57,2 58,4 73,4 62,7 63,3 65,1 70,8 63,8
4 63,3 61,9 65,6 63,2 64 64,5 63,7 63,7 63,4 64,2
5 63,9 63,4 62,7 63 65 64,7 67,4 61,8 61,9 62,5
6 61,4 61 62,6 59,7 60,4 58,5 57,2 59,3 59,1 57,4
7 60,5 61,9 63 62,6 62,2 61,1 59,5 62,2 60,8 61,9
8 60,7 61,5 63 61,1 62,2 60,7 60,4 61 61,6 62,6
9 61 62,1 61,8 63,1 63,4 61,7 60,5 60,9 59 63
10 63,7 62,7 64 65,6 65,1 66,4 63 62,5 64 67,7
11 66,5 67,3 64,5 64,6 63 63,3 61,5 61,1 61,2 62,8
12 63,7 62,4 64 62,4 67,3 59,3 59,4 66,5 62,8 62,2
Formulir Bis 2
Kelas Interval
Intensitas BunyiJumlah
Persen
(%)
Jumlah
Kumulatif
Persen Kumulatif
( % )
55 – 59 13 10,8 13 10,8
60 – 64 82 68 95 78,8
65 – 69 21 17,5 116 96,3
70 – 74 2 1,7 118 98
75 – 79 1 1 119 99
95 – 99 1 1 120 100
Hasil perhitungan
40
Keterangan :
X : Tingkat kebisingan
L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus
P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya
P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya
C : Lebar kelas
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan akhirnya didapatkan nilai
kebisingan industri sebesar 62,65 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal
dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
6. Pengukuran Kecepatan Angin
Berdasarkan hasil pengukuran
kecepatan angin didapatkan hasil sebesar
0,28 m/s dengan baku mutu minimal
sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri sudah
memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
7. Pengukuran Kadar Debu
L=X+( P1P1+P2 )×C
L=60 ( 6961+69 )×5
L=62,65dB
Rata−rata=1,44m /s5
=0,28m /s
Hasil perhitungan5 menit ke- Hasil (m/s)
1 0,32
2 0,23
3 0,32
4 0,30
5 0,27
Jumlah 1,44
41
Berat awal (A) = 16,54 gram
Berat akhir (B) = 16,6188 gram
Hasil perhitungan
Berdasarkan hasil pengukuran kadar debu di industri didapatkan nilai
kadar debu sebesar 2,627 gram/m3 dengan baku mutu sebesar adalah 0,15 mg/m3.
Hasil pengukuran ini melebihi baku mutu, hal tersebut erat kaitannya dengan
kegiatan sehari – hari yang dilakukan di industri knalpot ini, yaitu berupa
pemotongan besi, penge-las-an dan juga pengamplasan yang berkontribusi besar
dalam menyumbang debu, selain itu mengingat keberadaan industri yang masih
berada pada area parkir wisata alun – alun utara dimana banyak kendaraan yang
berlalu – lalang tiap harinya. Industri yang terletak di pinggir jalan ini tentu saja
peluang debu dapat masuk ke area industri sangat besar apalagi industri tidak
dibatasi dengan pembatas seperti pagar ataupun pepohonan antara jalan dengan
industri seperti pagar atau tanaman atau pepohonan yang dapat menghalangi
besarnya angin antara jalan dengan industri sehingga angin seringkali berhembus
cukup kencang.
8. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
1. Lingkungan luar (halaman) 65% 60% Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 90% 60% Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih 100% 80% Memenuhi Syarat
4. Penyehatan udara ruang 69% 70% Tidak Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 40% 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat
( B−ALpm×t )×1000 =
( 16,6188gr−16,54 gr
2l
menit×15menit )×1000
= 2,627 gram/m3
42
7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat
8. Pengendalian vektor penyakit 70% 80 % Tidak Memenuhi Syarat
9. Instalasi 40% 80% Tidak Memenuhi Syarat
10. Pemeliharaan toilet 80% 70% Memenuhi Syarat
Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan hasil
bahwa lingkungan luar dan dalam industri memenuhi persyaratan standar.
Lingkungan luar pada industri bersih dengan pengelolaan sampah yang baik oleh
pihak ketiga. Untuk kondisi dalam bangunan walaupun berantakan dan kotor
namun bila dilihat pada bangunan-nya termasuk kuat, kokoh dan terpelihara.
Bangunan permanen pada dinding dan langit – langit di cat warna terang dan
kedap air. Hal lain yang diamati waktu survei adalah penyehatan air dan
pemeliharaan toilet, untuk parameter air bersih pada industri sudah memenuhi
persyaratan fisik air sedangkan untuk toilet sanitasi sudah baik namun kekurangan
hanya terletak pada jumlah dan pemisahan toilet antara pria dan wanita. Parameter
lain yang tidak memenuhi syarat adalah penyehatan udara ruang karena kadar
debu yang ditimbulkan oleh kegiatan pembuatan knalpot member peluang besar
terhadap pencemaran udara. Pengendalian vektor dan instalasi di industri ini
belum memenuhi syarat karena faktor pendidikan dan pendapatan pada SDM.
Kelengkapan sarana instalasi pada industri memerlukan biaya yang tidak sedikit,
sedangkan pengendalian vektor yang belum memenuhi syarat bisa dikarenakan
pendidikan yang masih rendah, pengetahuan yang masih dasar tanpa adanya
pelatihan dalam pemberantasan vektor.
43
D. Industri Roti Mecca
1. Identitas Industri
a. Nama industri : Roti Mecca
b. Jenis industri : Penghasil produk
c. Alamat : Tejokusuman NG 02/ 477
Notoprajan,Ngampilan, Yogyakarta
d. Nama penanggung jawab : Yudi Wiratmo
e. Jumlah tenaga kerja : 6 orang
Laki-laki : 5 orang
Perempuan : 1 orang
44
f. Produk utama : Berbagai macam roti
g. Bahan baku : Tepung terigu
h. Sumber energi : Diesel
i. Tahun pendirian : 2006
2. Pengukuran suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 31,8oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 28 0C. Hasil
pengukuran ini ternyata melebihi baku mutu yang ada karena pada saat
pengukuran ruangan, industri sedang melakukan proses pengovenan. Seluruh
ruangan yang notabene kecil itu dipenuhi oleh 4 oven yang dipakai secara
bersama – sama untuk proses pengovenan sehingga panas menumpuk
mengakibatkan tingginya suhu ruangan.
3. Pengukuran kelembaban
Rata−rata=95,43
=31,8oC
Hasil perhitungan
Hasil perhitungan
Rata−rata=182%3
=60,67 %
Titik Hasil ( oC)
1 30,8
2 34
3 30,6
Jumlah 95,4
Titik Hasil (%)
1 61
2 60
3 61
Jumlah 182
45
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 60,67
% dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri
yaitu 40% - 60%. Hasil pengukuran yang dilakukan bisa dikatakan memenuhi
baku mutu, angka kelembaban dapat hal ini dapat disebabkan karena ventilasi dan
pintu yang membantu lancarnya sirkulasi udara pada ruangan industri kurang
ditambah suhu yang lumayan tinggi sehingga ruangan terasa agak lembab.
4. Pengukuran pencahayaan
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan
sebesar 85,3 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas
cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak
memenuhi baku mutu yang ada karena berkaitan dengan lokasi industri yang
berada pada permukiman padat penghuni dan sulit mendapatkan sinar alami
secara langsung.
5. Pengukuran kecepatan angin
a. Titik 1 (Pintu 1)
Hasil perhitungan
Rata−rata=426,5 lux5
=85,3 lux
Rata−rata=1,36m /s5
=0,272m/ s
Titik Hasil (Lux)
1 79
2 80
3 89
4 88,5
5 90
Jumlah 426,5
5 menit ke- Hasil (m/s)
1 0,35
2 0,17
3 0,27
4 0,33
5 0,24
Jumlah 1,36
46
b. Titik 2 (Pintu 2)
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar
0,357 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat, tinggal dipertahankan atau
bila perlu dapat ditingkatkan.
6. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
Rata−rata=2,21m/ s5
=0,442m / s
Rata−rata=0,272m /s+0,442m / s2
=0,357m/ s
Hasil perhitungan
5 menit ke- Hasil (m/s)
1 0,76
2 0,57
3 0,29
4 0,26
5 0,33
Jumlah 2,21
47
1. Lingkungan luar (halaman) 80% 60% Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 90% 60% Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih 93,3% 80% Memenuhi Syarat
4. Penyehatan udara ruang 88% 70% Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 20% 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat
7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat
8. Pengendalian vektor penyakit 100% 80 % Memenuhi Syarat
9. Instalasi 85% 80% Memenuhi Syarat
10. Pemeliharaan toilet 40% 70% Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan pengamatan dan survei yang telah dilakukan didapatkan
banyak parameter yang telah memenuhi persyaratan, berarti industri sudah cukup
baik dalam hal bangunan baik luar maupun dalam, penyehatan air dan udara juga
sudah baik. Pengendalian vektor juga mendapatkan skore tinggi karena pemilik
sudah cukup lama menjalani bisnis ini memberikan banyak pengalaman mengenai
cara mengendalikan vektor pengganggu, salah satunya dengan pemasangan
perangkap untuk tikus (vektor terbanyak). Walaupun kebersihan atau sanitasi
menjadi kunci utama namun di industri roti ini kebersihan masih menjadi masalah
yang harus diperhatikan karena sanitasi industri masih tergolong buruk. Untuk
pemeliharaan toilet memang kurang karena toilet yang kotor dan sanitasi yang
buruk namun untuk air bersih nya masih memenuhi persyaratan fisik air.
48
E. Industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA)
1. Identitas Industri
a. Nama Industri : Industri Pemotongan Ayam
b. Jenis Industri : Penghasil Jasa
c. Alamat :Suryotarunan NG I/ 456 Ngampilan
Yogyakarta
d. Penanggung jawab : Titan Haelani
e. Jumlah Karyawan : 7 orang
Pria : 5 orang
Wanita : 2 orang
f. Produk Utama : Jasa pemotongan ayam
g. Sumber Energi : Listrik
49
h. Tahun pendirian : 1982
2. Pengukuran suhu
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 27,47oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 28 0C. Hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan
atau bila perlu dapat ditingkatkan.
3. Pengukuran kelembaban
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 78 %
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri
Rata−rata=82,43
=27,47oC
Hasil perhitungan
Hasil perhitungan
Rata−rata=2343
=78 %
Titik Hasil ( oC)
1 28
2 26,1
3 28,3
Jumlah 82,4
Titik Hasil (%)
1 83
2 76
3 75
Jumlah 234
50
yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelembaban pada RPA
melebihi baku mutu, hal ini disebabkan karena kurangnya sirkulasi udara pada
ruangan Industri.
4. Pengukuran pencahayaan
a. Titik 1
b. Titik 2
c. Titik 3
Hasil perhitungan titik 1
Rata−rata=350,5lux5
=70,1lux
Rata−rata=435,6 lux5
=87,12 lux
Rata−rata=400,5 lux5
=80,1 lux
Hasil perhitungan titik 2
Hasil perhitungan titik 3
Pengulangan Hasil (Lux)
1 68,7
2 69,4
3 71,4
4 70,0
5 71,0
Jumlah 350,5
Pengulangan Hasil (Lux)
1 82,9
2 86,7
3 88,3
4 89,0
5 88,7
Jumlah 435,6
Pengulangan Hasil (Lux)
1 76
2 81
3 87,5
4 76,0
5 80,0
Jumlah 400,5
51
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan
sebesar 79,10 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas
cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil pengukuran ini tidak sesuai
dengan baku mutu yang ada karena tidak ada nya bantuan cahaya buatan (lampu)
pada industri saat dilakukannya pengukuran pencahayaan. Selain karena tidak
adanya cahaya buatan faktor lokasi juga mempengaruhi hasil pengukuran, karena
lokasi yang berada di daerah permukiman padat penduduk menyebabkan cahaya
alami (matahari) sulit masuk ke dalam ruangan Industri.
5. Pengukuran kebisingan
Formulir bis 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 60 50,4 47,4 47,4 50,7 52,8 49,5 59,5 48,6 53,7
2 62,9 64,2 64,2 57,1 49,3 55,3 63,5 43,9 58,7 49,,1
3 47,8 52,7 60,6 49,3 62,9 54,9 50,1 54,0 63,4 60,7
4 51,5 47,6 47,7 50,1 44,4 44,9 64,4 60,4 57,2 57,2
5 63,8 48,7 55,4 64,5 60 45 40,7 63,7 48,9 63,5
6 60,4 49,4 50 56,9 63,9 46,9 40,5 60,1 55,0 44,6
7 42,5 43,4 54,5 54,4 40,5 60 55 49,7 47,4 55,3
8 51,2 44,7 39,2 40,7 50,5 41,2 39 38,9 51,4 50
9 42,5 52,7 55,4 54 63,1 54,1 51 43,3 54 46,2
10 49,1 49,2 47,9 40,2 53,1 45,4 39,5 51 51,2 45,1
11 52,2 48,9 58,8 58,9 52,4 62,1 64 64,8 64,8 60,5
12 50,7 43,7 53,4 53,8 49,9 49,9 38,7 60 60,1 65,9
Hasil perhitungan
Rata−rata=70,1lux+87,12lux+80,1lux3
=79,10 lux
52
Formulir Bis 2
Kelas Interval
Intensitas BunyiJumlah
Persen
(%)
Jumlah
Kumulatif
Persen Kumulatif
( % )
35-39 5 4,17% 5 4,17%
40-44 13 10,83% 18 15%
45-49 26 21,67% 44 36,67%
50-54 32 26,67% 76 63,34%
55-59 15 12,5% 91 75,84%
60-64 25 20,83% 116 96,67%
65-69 4 3,33% 120 100%
Hasil perhitungan
Keterangan
X : Tingkat kebisingan
L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus
P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya
P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya
C : Lebar kelas
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan
sebesar 51,30 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau
bila perlu dapat ditingkatkan.
6. Pengukuran kecepatan angin
Rata−rata=0,63m /s5
=0,126m /s
L=X+( P1P1+P2 )×C
L=50 ( 66+17 )×5
L=51,30dB
Hasil perhitunganMenit ke-1 Hasil (m/s)
1 0,26
2 0,27
3 0,00
4 0,10
5 0,00
Jumlah 0,63
53
Berdasarkan hasil pengukuran kecepatan angin didapatkan hasil sebesar
0,126 m/s dengan baku mutu minimal sebesar 0,283 m/s. Hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa industri belum memenuhi syarat minimal kecepatan angin.
7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
1. Lingkungan luar (halaman) 80% 60% Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 95% 60% Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih 100% 80% Memenuhi Syarat
4. Penyehatan udara ruang 70% 70% Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 60 % 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat
7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat
8. Pengendalian vektor penyakit 50% 80 % Tidak Memenuhi Syarat
9. Instalasi 50% 80% Tidak Memenuhi Syarat
10. Pemeliharaan toilet 95% 70% Memenuhi Syarat
Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan
lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Untuk
pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang telah
ditetapkan sama hal nya dengan parameter penyehatan udara ruang dan
pemeliharaan toilet sudah cukup memenuhi standar. Untuk pengelolaan sampah
dan limbah sebenarnya sudah baik, pada limbah cair industri ini memakai filter
pada bak ekualisasi, untuk pengolahan limbah industri ini hanya memiliki 3 bak
dengan fungsi yang sama hanya sebagai bak ekualisasi yaitu bak pencampuran
54
agar homogen dan memiliki debit yang sama setelah sebelumnya dilakukan
penyaringan. Dari bak – bak tersebut akhirnya akan di salurkan ke Instalasi
Pengolahn Air Limbah Kota Yogyakarta dan sekitarnya yaitu di IPAL SEWON
BANTUL tanpa melewati tahapan proses pengolahan lain. Untuk instalasi
dilengkapi dengan pemadam kebakaran, P3K dan bak – bak pengolahan limbah
sederhana juga memiliki instalasi listrik sederhana yang belum pernah terjadi
cross connection, namun kelemahan RPA ini tidak memiliki instalasi air bersih
maupun air kotor karena masalah SDM dan dana yang terbatas.
F. Industri Bakpia 25
1. Identitas industri
a. Nama industri : Bakpia 25
b. Jenis industri : Penghasil produk
c. Alamat :Jalan Pathuk MG/504 Ngampilan,
Yogyakarta
d. Nama penanggung jawab : Arlen Sanjaya/ Tusiyati
e. Jumlah tenaga kerja : 45 orang
Laki-laki : 25 orang
Perempuan : 20 orang
f. Produk utama : Bakpia
g. Bahan baku : Tepung terigu dan kacang hijau
h. Sumber energi : Listrik
i. Tahun pendirian : 1948
2. Pengukuran suhu
Hasil perhitunganTitik Hasil ( oC)
1 33,5
2 37,5
3 36,5
Jumlah 107,5
55
Berdasarkan hasil pengukuran suhu didapatkan suhu sebesar 35,8 oC
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk suhu adalah 18 – 280C. Hasil
pengukuran ini melebihi baku mutu karean proses produksi yang menggunakan
mesin yang berdampak panas pada lingkungan seperti oven. Industri bakpia 25
menggunakan 4 buah oven yang selalu on secara bersamaan untuk mengejar
target produksi setiap waktu setiap hari. Selain karena mesin oven penghasi panas
ruangan yang cukup luas namun juga banyak pekerja yang ada di area industri
menjadi faktor dari tingginya suhu ruangan.
3. Pengukuran kelembaban
Berdasarkan hasil pengukuran kelembaban didapatkan nilai sebesar 65,2 %
dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja
perkantoran dan industri, persyaratan untuk kelembaban lingkungan kerja industri
yaitu 40% - 60%. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa industri belum
Rata−rata=107,53
=35,8oC
Hasil perhitungan
Rata−rata=195,8 %3
=65,2 %
Titik Hasil (%)
1 65,3
2 65,5
3 65,0
Jumlah 195,8
56
memenuhi baku mutu kelembaban Industri, hal ini dapat disebabkan karena
banyaknya oven yang digunakan menyebabkan kelembaban pada ruangan juga
meningkat.
4. Pengukuran pencahayaan
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan didapatkan nilai pencahayaan
sebesar 132,44 lux dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan kerja Perkantoran Dan Industri, persyaratan Intensitas
cahaya di ruang kerja minimal adalah 100 lux. Hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal dipertahankan atau bila perlu dapat
ditingkatkan.
5. Pengukuran COD dan BOD
No Nilai BOD Nilai COD
1 70,5 mg/lt400 m
g/lt
Data tersebut diatas bersumber dari Industri Bakpia 25 pada Mei
2012, Membahas BOD pada limbah pencucian kacang hijau industri
Hasil perhitungan
Rata−rata=662Lux5
=132,4 Lux
Titik Hasil (Lux)
1 112
2 120
3 125
4 150
5 155
Jumlah 662
57
Bakpia Pathuk 25 sudah melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan
yaitu 50 mg/l. Kadar BOD limbah ini tergolong tinggi karena banyaknya
zat organik dalam air limbah berupa sisa kulit kacang hijau atau kacang
hijau yang ikut terbuang. Sesuai dengan teori bahwa semakin tinggi bahan
organik yang terkandung dalam perairan, maka nilai BOD juga semakin
tinggi. Nilai BOD sendiri dipengaruhi oleh suhu, cahaya, matahari,
pertumbuhan biologik, gerakan air dan kadar oksigen.
Agar tidak melebihi baku mutu sebaiknya limbah cair dari hasil
pencucian kacang hijau tidak hanya dilakukan perlakuan filtrasi saja seperti
selama ini namun dilakukan pengolahan dengan metode yang sederhana
seperti penambahan bak saringan kasar, bak penampung awal, bak filtrasi
dengan kandungan pecahan kaca, arang tempurung, ijuk, pasir, ijuk, dan
kerikil sehingga akan menghasilkan buangan standar yang dapat diterima
oleh lingkungan.
Data COD adalah 400 mg/lt, berdasarkan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta No 281/KPTS/1998 tentang Baku
Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, limbah cair Industri Bakpia Pathuk sudah melebihi Baku Mutu
dari standarnya yaitu sebesar 100 mg/lt. Kelebihan COD ini juga
diakibatkan karena jumlah bahan organik yang masih terlalu tinggi dan
pengolahan yang tidak sesuai.
Pengolahan limbah cair oleh industri Bakpia Pathuk 25 adalah
dengan filtrasi secara manual. Sebaiknya diberikan media penyaring
dengan ukuran sekecil mungkin untuk meningkatkan luas permukaan
dalam penyaring dan organisme aktif yang akan terdapat dalam volume
penyaring akan tetapi media harus cukup besar untuk memberi ruang
kosong yang cukup untuk cairan dan udara mengalir dan tetap tidak
tersumbat oleh pertumbuhan mikroba. Proses penguraian oleh
mikroorganisme akan membantu proses penurunan kadar COD. Selain itu
58
juga dapat meningkatkan frekuensi masa tinggal di dalam bak-bak
pengolahan, karena semakin lama waktu tinggal, maka nilai COD akhir
semakin turun (prosentase penurunan COD semakin besar). Hal ini
disebabkan semakin lama waktu tinggal akan memberi banyak kesempatan
pada mikroorganisme untuk memecah bahan-bahan organik yang
terkandung di dalam limbah.
6. Pengukuran kebisingan
Formulir Bis 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 52,7 50,4 47,6 51,5 55,4 52,8 62,3 46,9 55,7 63,2
2 51,2 52,3 49,5 40,7 61,8 63,2 59,8 51,2 53,9 62,7
3 54,0 58,9 62,7 56,3 51,9 57,2 49,8 51,8 50,2 63,6
4 46,2 51,9 47,8 50,6 68,2 54,7 51,2 47,3 49,7 63,4
5 56,1 62,0 60,1 54,8 52,7 60,1 59,3 57,2 53,7 63,6
6 58,7 51,2 54,1 60,8 62,2 61,2 59,8 57,1 52,3 63,6
7 63,9 50,5 41,2 48,7 51,7 49,7 47,4 55,3 40,2 63,7
8 44,7 53,8 52,7 55,4 54,6 63,1 54,1 51,8 63,7 62,2
9 53,8 53,4 43,7 50,7 51,2 49,9 60,4 61,2 64,1 62,8
10 48,9 58,9 52,4 62,1 64,3 64,8 60,5 60,1 63,3 64,5
11 62,9 64,2 64,2 63,9 60,2 45,7 63,7 64,3 63,5 60,4
12 54,5 54,1 51,9 43,5 61,0 64,6 66,9 66,7 65,3 64,2
Formulir Bis 2
Kelas Interval
Intensitas BunyiJumlah
Persen
(%)
Jumlah
Kumulatif
Persen Kumulatif
( % )
40 – 44 5 4,17 5 4,17
45 – 49 12 10 17 14,17
50 – 54 35 29,17 52 43,34
55 – 59 17 14,16 69 57,5
60 – 64 46 38,33 115 95,83
59
65 – 69 5 4,17 120 100
Hasil perhitungan :
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
X : Tingkat kebisingan
L1 : Batas bawah kelas yang mengandung modus
P1 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas dibawahnya
P2 : Beda frekuensi kelas modus dengan kelas di atasnya
C : Lebar kelas
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan didapatkan nilai kebisingan
pada industri bakpia sebesar 62,07 dB dengan baku mutu sebesar 85 dB. Hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa industri sudah memenuhi syarat tinggal
dipertahankan atau bila perlu dapat ditingkatkan.
7. Pemantauan dan Pengukuran Lingkungan Fisik
No Parameter Hasil Standard Keterangan
1. Lingkungan luar (halaman) 100% 60% Memenuhi Syarat
2. Ruang bangunan 97% 60% Memenuhi Syarat
3. Penyehatan air bersih 91% 80% Memenuhi Syarat
4. Penyehatan udara ruang 71% 70% Memenuhi Syarat
5. Pengelolaan sampah dan limbah 60 % 70% Tidak Memenuhi Syarat
6. Pencahayaan 100% 60% Memenuhi Syarat
7. Kebisingan pada ruang kerja 100% 100 % Memenuhi Syarat
L=X+( P1P1+P2 )×C
L=60 ( 2929+41 )×5
L=62,07 dB
60
8. Pengendalian vektor penyakit 50% 80 % Tidak Memenuhi Syarat
9. Instalasi 50% 80% Tidak Memenuhi Syarat
10. Pemeliharaan toilet 100% 70% Memenuhi Syarat
Berdasarkan pengamatan dan survey yang telah dilakukan didapatkan
lingkungan luar dan dalam telah memenuhi persyaratan standar. Lingkungan
industri di luar sangat bersih, setiap kali ada petugas kebersihan yang rajin
membersihkan halaman demi menjaga estetika. Lingkungan dalam juga bersih,
untuk setiap karyawan atau pekerja selalu memakai APD lengkap kecuali sarung
tangan karena akan memperlambat kerja dan berdampak pada jumlah produksi.
Untuk pencahayaan dan kebisingan juga telah memenuhi persyaratan standar yang
telah ditetapkan (lihat hasil pengukuran) sama hal nya dengan parameter
penyehatan udara ruang, penyehatan air bersih dan pemeliharaan toilet sudah
cukup memenuhi standar. Toilet di industri bakpia 25 ini sanitasi nya cukup baik,
toilet tidak bau dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sebanding dengan
jumlah karyawan dan pengnjung. Kekurangannya hanya terletak pada pemisahan
saja, toilet laki – laki dan perempuan tidak dipisahkan namun jadi satu karena
pertimbangan sempitnya area atau lokasi. Air yang tersedia juga mencukupi
dengan air memenuhi persyaratan fisik tidak berasa, berabu, dan berasa. Untuk
pengelolaan sampah dan limbah memang belum memenuhi persyaratan karena
limbah cair pada industri bakpia ini kandungan BOD dan COD nya cukup tinggi,
diperlukan pengelolaan yang lebih baik dengan memperhatikan pula dana dan
SDM yang ada.
61