35
41 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Selok Jaya Juwana 1. Sejarah Berdirinya PT. Selok Jaya Selok Jaya merupakan pabrik produksi terasi, yang mana terasi merupakan salah satu bahan penyedap rasa makanan yang terbuat tidak mengandung bahan kimia. Di Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di produksi masyarakat, lantaran Juwana adalah daerah pesisir juga sebagai penghasil ikan serta satu diantaranya beberapa bahan terasi. Pada awalnya pabrik ini merupakan tempat tambak udang yang sebelumnya tidak terpikirkan untuk membuat terasi. Pada tahun 1980 karena banyaknya rebon yang siap panen keluarga bapak Sutomo mempunyai inovasi untuk membuat terasi yang terbuat dari rebon tambak dan karyawanya hanya keluarganya saja. Didirikan oleh keluarga bapak Sutomo sejak 3 Oktober 1983 yang juga menjabat komisaris PT. Selok Jaya Juwana dan bapak Sutomo merupakan generasi ke 3 dan merintis usaha terasi secara mandiri selama 5 tahun dan juga aktif dalam usaha hasil bumi, seperti beras, jagung, kacang, hasil laut seperti ikan tenggiri, ikan sarden, gereh. Pada tahun 1980 usaha trasi keluarga bapak Sutomo belum ada merek yang diberikan dan usaha ini pertama kali dirintis oleh keluarga saja, jadi belum punya karyawan. Karena waktu itu di sekitar mereka juga banyak pesaing-pesaing yang juga memproduksi trasi. Untuk itu perjuangan untuk memasarkan produk trasi mereka sangatlah berat. Mereka ingin meyakinkan kepada konsumen bahwa produsi trasi milik mereka berbeda dengan produk trasi yang lainya, atau dengan kata lain mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga kakek dari bapak sutomo berinisiatif memberikan merek diproduknya dengan merek

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

  • Upload
    ngodang

  • View
    240

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

41

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. Selok Jaya Juwana

1. Sejarah Berdirinya PT. Selok Jaya

Selok Jaya merupakan pabrik produksi terasi, yang mana terasi

merupakan salah satu bahan penyedap rasa makanan yang terbuat

tidak mengandung bahan kimia. Di Juwana terasi telah membudaya

mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di produksi

masyarakat, lantaran Juwana adalah daerah pesisir juga sebagai

penghasil ikan serta satu diantaranya beberapa bahan terasi.

Pada awalnya pabrik ini merupakan tempat tambak udang yang

sebelumnya tidak terpikirkan untuk membuat terasi. Pada tahun 1980

karena banyaknya rebon yang siap panen keluarga bapak Sutomo

mempunyai inovasi untuk membuat terasi yang terbuat dari rebon

tambak dan karyawanya hanya keluarganya saja.

Didirikan oleh keluarga bapak Sutomo sejak 3 Oktober 1983

yang juga menjabat komisaris PT. Selok Jaya Juwana dan bapak

Sutomo merupakan generasi ke 3 dan merintis usaha terasi secara

mandiri selama 5 tahun dan juga aktif dalam usaha hasil bumi, seperti

beras, jagung, kacang, hasil laut seperti ikan tenggiri, ikan sarden,

gereh.

Pada tahun 1980 usaha trasi keluarga bapak Sutomo belum ada

merek yang diberikan dan usaha ini pertama kali dirintis oleh keluarga

saja, jadi belum punya karyawan. Karena waktu itu di sekitar mereka

juga banyak pesaing-pesaing yang juga memproduksi trasi. Untuk itu

perjuangan untuk memasarkan produk trasi mereka sangatlah berat.

Mereka ingin meyakinkan kepada konsumen bahwa produsi trasi

milik mereka berbeda dengan produk trasi yang lainya, atau dengan

kata lain mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga kakek dari bapak

sutomo berinisiatif memberikan merek diproduknya dengan merek

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

42

“SELOK JAYA”. Nama Selok sendiri diambil dari nama sungai yang

ada di depan perusahaan, yaitu sungai Selok.1

Mengingat banyak pengusaha yang membuat trasi, maka

keluarga bapak Sutomo konsisten membuat beberapa terasi dengan

komposisi yang berbeda-beda, ada yang terbuat dari rebon tambak,

ada yang terbuat dari udang tambak, ada yang terbuat rebon laut, dan

ada yang terbuat dari udang laut. Dan pada tahun 2006 perusahaan

Selok jaya berekspansi menambah produk, yaitu produk krupuk.

Banyak produk krupuk pada waktu itu kurang laku di pasaran,

sehingga perusahaan hanya fokus ke produk trasi dan menjadi

suplayer krupuk.Saat ini kurang lebih sekitar 77 karyawan sudah

dipekerjakan di perusahaan PT. Selok Jaya tersebut. Sebagian

karyawan berasal dari sekitar juwana seperti Langgenharjo, Kedalon,

Tambakharjo, dan lain-lain, bahkan ada juga yang berasal dari luar

Juwana di antaranya adalah dari Trangkil, Margoyoso, Kayen dan

Batangan.2

Sehingga pada tahun 2011 perusahaan Selok Jaya bekerjasama

dengan perusahaan lain seperti PT. Mamasuka dan perusahaan lainnya

dan banyak orang yang berasal dari derah lain menjadi karyawanya.

Ketika itu Selok Jaya belum ada badan hukum untuk bekerjasama

dengan perusahaan lain yang sudah berbadan hukum, oleh karena itu

perusahaan Selok Jaya belum bisa bekerjasama. Untuk itu pada tahum

2012 bapak Ti Harwi selaku manajer dan adik dari bapak Sutomo

mendaftarkan selok jaya ke pemerintah. Tepat padatangaal 2 maret

2012 perusahaan Selok Jaya resmi berbadan hukum menjadi PT.

Selok Jaya sampai sekarang.

2. Letak Geografis PT. Selok Jaya

Nama Perusahaan : PT. Selok Jaya

1 Wawancara dengan bapak H Sutomo, Tanggal 16 Maret 2016.2 Data PT. Selok Jaya di Kecamatan Juawana

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

43

Alamat Perusahaan : Desa Langgenharjo RT : 05 RW : 03 ,

Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati

Telepon Kantor : (0295) 471828

Status Badan Hukum :INDUSTRI PRODUK MAKANAN

LAINYA

Tanggal Berdiri : 03 Oktober 1983

No. Badan Hukum : AHU 39228.AH.01.01.Tahun 2010

No. TDP : 11,05,1,10,00415

SIUP : 510,41/151/11-05/PK/111/2012

NPWP : 31.207.516.1-507.000

3. Visi dan Misi PT. Selok Jaya

Dalam menjalankan usahanya PT. Selok Jaya Juwana

berpedoman pada Visi dan Misi yang telah dibuat. Adapun Visi dan

Misi yang dijalankan diantaranya:3

Visi : Menjadi Perusahaan Besar & Bermanfaat luas bagi

lingkungan.

Misi : Membangun Bisnis dan Aset Produktif secara

terintegrasi guna memberikan Manfaat & Pelayanan

yang Luas Kepada pelanggan dengan rasa terasi udang

yang murni. Dan mengedepankan kepuasaan pelanggan.

4. Struktur Organisasi PT. Selok Jaya

Struktur organisasi merupakan hubungan antara satu satuan

organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat.Struktur organisasi dapat

menunjukkan tugas dan tanggung jawab antara anggota-anggotanya

sehingga dapat memudahkan pimpinan dalam pengawasan maupun

meminta pertanggungjawaban pada bawahannya.

3 Data PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

44

Gambar 4.1

Struktur Organisasi yang Ada Pada PT. Selok Jaya Juwana

5. Produk-produk PT. Selok Jaya Juwana

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang paling utama,

yaitu terasi dan krupuk.:

a. Terasi

Terasi Merupakan salah satu bahan penyedap rasa

makanan yang terbuat tidak mengandung bahan kimia. Di

Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota

kecil inilah banyak di produksi masyarakat, lantaran Juwana

adalah daerah pesisir juga sebagai penghasil ikan serta satu

diantaranya beberapa bahan terasi.

Produksi terasi PT. Selok Jaya Juwana di buat

dengan cara manual dan modern serta asli tanpa ada

kombinasi beberapa bahan lain. Dengan cara inilah rasa

Komisaris

H Sutomo

Direktur

Ti Harwi

Ka Bag QualityControl

Desi Ratna W

Administrasi

Rumiyati

Ka BagProduksi

Dwi Susanto

Pemasaran

Ahmad S

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

45

serta kwalitas terasi lebih enak dibanding dari terasi daerah

lain, lantaran yang membedakan yaitu dari sisi bahan, serta

sistem pembuatannya. Adapun Cara pembuatan terasi

Juwana di bawah ini;4

1) Dari sisi bahan.

Bahan terasi yaitu dari udang rebon (udang yang

kecil-kecil serta lembut memiliki bentuk). Rebon

sendiri ada dua macamnya. Pertama rebon dari tambak

dan yang ke-2 rebon dari laut. Dari dua rebon yang

tidak sama ini menghasilkan kuwalitas dan rasa yang

tidak sama. Kuwalitas rasa yang paling enak serta

mantab yaitu rebon dari tambak. Rebon tambak lebih

enak lantaran kandungan garamnya lebih rendah serta

masih tetap fresh segera di proses. Tidak sama rebon

laut kandungan garamnya lebih tinggi umumnya

menunggu lama saat sebelum diproses menjadi terasi.

Umumnya terasi Juwana, bahannya dari rebon tambak

lantaran umumnya mata pencarian masyarakat Juwana

sebagian sebagai petani tambak

2) Rebon dari tambak dikeringkan.

Rebon dari tambak dikeringkan. Pengeringan ini

lewat cara dijemur dibawah panas terik matahari.

Setelah kering, udang rebon digiling atau ditumbuk

hingga halus kemudian dikempleng/pengemplengan

selalu dijemur di bawah sinar matahari yang panas

hingga 2 hari. Penggilingan, pengemplengan, serta

penjemuran ini dikerjakan hingga 3 step. Maksudnya

yaitu agar rebon itu betul-betul lembut serta halus.

4Yanuar Vlantiko, Catatan Sejarah Juwana (joana) di Belanda. (online). Tersedia:http://storyofjuwanacity.blogspot.ae/2014/03/catatan-sejarah-juwana-joana-di-belanda.html (12April 2016)

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

46

Terasi yang lembut lebih enak rasanya di bandingkan

dengan terasi yang masih kasar.

3) fermentasi.

Fermentasi tidak memakai bahan kimia apa pun

dengan membiarkan terasi di tempat khusus. Lamanya

proses fermentasi terasi mencapai 6 bulan bahkan bisa

mencapai 2 tahun. Terasi yang difermantasi yakni terasi

yang telah halus atau yang sudah dihaluskan hingga

tiga kali, kemudian di buat kotak-kotak besar serta

disimpan di area khusus. Lamanya fermentasi juga

memengaruhi bentuk struktur serta warna bahkan rasa

dari terasi tersebut. Makin lama difermentasi atau

makin tua umurnya makin enak rasanya. dari segi

tekstur dan warna terasi yang difermentasi setahun,

lebih kasar serta warnanya agak pucat, tidak sama

dengan yang 1,5 thn teksturnya lebih halus serta

warnanya hitam. Proses pembuatan dengan fermentasi

ini tidak ada yang melakukan dalam proses pembuatan

di daerah lain kecuali di daerah Juwana.

4) Proses akhir

Setelah difermentasi, terasi tersebut dipotong kecil-

kecil sesuai ukuran. Ada yang ukuran 1 kg, 0,5 kg, 1

ons dan seterusnya. Sebelum dibungkus, terasi yang

telah dipotong-potong itu dijemur kembali sekali

dibawah panas matahari hingga diperoleh terasi yang

sangatlah kering untuk melindungi kebersihan terasi

agar tidak jamuran. PT. Selok Jaya Juwana sangat

menjaga mutu produk sebelum di pasarkan. Menjaga

mutu ini dengan cara berusaha memperoleh bahan

rebon yang mempunyai kuwalitas yang baik, selalu

menjaga kebersihan, waktu proses pembuatan yang

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

47

tepat, tidak memberi campuran berbahan kimia, serta

pengemasan yang baik.

Ada beberapa jenis terasi yang di produksi, yaitu :

Terasi JN

Terasi Millenium

Terasi Udang Merdeka

Terasi Udang Jaya Juwana

Terasi Selok Jaya

Terasi YN

b. Krupuk

Krupuk merupakan bahan makanan yang digemari

oleh setiap masyarakat. PT. selok Jaya merupakan suplayer

produk krupuk yang mana produk-produk krupuk

didatangkan dari perusahaan lain dan bahan bakunya

berasal dari PT. Selok Jaya sendiri. Sehingga menghasilkan

kerjasama antar perusahaan yang baik.

Adapun jenis-jenis krupuk yang ada di PT. Selok

Jaya Juwana, yaitu:

Krupuk Cap Siluk, diproduksi oleh PT. Simpang Jaya

Sidoarjo

Krupuk Cap Pangestu, diproduksi oleh Makmur Jaya

Sidoarjo

Krupuk Cap Surya Abadi Ceria, diproduksi oleh Duta

Pangan Indonesia

Krupuk Cap Ikan Cakalang, di produksi oleh Berkat

Agung Sidoarjo

Mie Telor Spesial, diproduksi oleh Mulia Agung

Sidoarjo

Krupuk Cap Sari Udang, diproduksi oleh Panda &

Unyil Sidoarjo

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

48

Krupuk Cap Selok Jaya, diproduksi oleh Simpang Jaya

Sidoarjo

Krupuk Cap Tiga Berlian, diproduksi oleh Makmur

Jaya Sidoarjo

Krupuk Rambak Cap Kembang, diproduksi oleh bu

Murtini Rembang

Krupuk cap Pangestu, diproduksi oleh Makmur Jaya

Sidoarjo

Krupuk Cap MekarSari, diproduksi oleh JK Weddah

Jaya Sidoarjo

6. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Jumlah tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja pada perusahaan PT. Selok Jaya Juwana

ini berjumlah 47 orang dan 30 orang tenaga sub kontrak. Jadi

jumlah keseluruhan adalah sebanyak 77 karyawan, adapun 30

orang diantaranya yang menjadi tenaga sub kontrak adalah

merupakan karyawan free lance ( mereka bekerja apabila ada

pesanan banyak dan harus lembur)

b. Sistem pengupahan

Sistem pengupahan yang digunakan ada 2 macam, yaitu:5

1. Sistem bulanan

Sistem bulanan adalah gaji yang dibayarkan setiap

tanggal 1 untuk bulan yang akan dating. Gaji bulanan

diberikan tergantung dari permintaan karyawan itu sendiri (

dari kesepakan awal).

2. Sistem harian

Sistem harian adalah upah yang dibayangkan setiap

sabtu. Upah harian juga diberikan tergantung dari permintaan

atau kesepakatan awal dari masing-masing karyawan.

Besarnya gaji ditentukan berdasarkan banyaknya produksi atau

5 Wawancara dengan bapak H Sutomo, Tanggal 16 Maret 2016

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

49

jam lembur yang dihasilkan oleh masing-masing karyawan

sendiri.

c. Jaminan sosial

Selain gaji perusahaan juga memberikan tunjangan atau

jaminan sosial antara lain :

1. Tunjangan hari raya dan tahun baru

2. Tunjangan kesehatan dan kecelakan kerja

3. Setiap kali gajian diberikan tunjangan berupa alat-alat mandi

bagi karyawan

d. Jam kerja

Jam kerja bagi para karyawan adalah setiap hari senin sampai

minggu dan bagi karyawan yang sub kontrak jam kerjanya tidak

menentu, hal itu tergantung adanya produksi yang banyak. Jam

produktif kerja adalah mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00, atau

apabila ada peasan banyak dan harus lembur tergantung juga dari

masing-masing karyawan mau pulang jam berapa.

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Data penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan peneliti secara

langsung melaksanakan observasi untuk memperoleh data-data dan

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Perolehan data-data dan

informasi dilakukan dengan penyebaran angket kepada responden secara

langsung. Namun demikian, sebelum peneliti menyebarkan angket secara

langsung kepada responden, terlebih dahulu melakukan pra riset kepada

lembaga yang terkait guna memperoleh informasi yang berkaitan dengan

penelitian ini dan untuk mendapatkan ijin dari lembaga yang peneliti teliti.

Pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden bertujuan

agar lebih efektif untuk meningkatkan respon data responden dalam

penelitian ini.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

50

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan diperoleh

data sebagaimana terlihat pada tabel 4.1 berikut yang menunjukkan secara

ringkas mengenai jumlah sampel dan tingkat pengembalian kuesioner

yang dijawab oleh responden.

Tabel 4.1Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

No Keterangan Jumlah

1 Total penyebaran kuesioner 47

2 Total pengembalian kuesioner 47

3 Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan 0

4 Response Rate (Tingkat Pengembalian) 100%

5 Total kuesioner yang dapat diolah 45

6 Total kuesioner yang tidak dapat diolah 2

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil response rate responden termasuk tinggi (100%),

namun dalam pengumpulan data ditemukan ketidaklengkapan oleh

responden sehingga data yang dapat diolah terdapat 45 responden.

2. Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna

untuk menggambarkan keadaan dan kondisi responden yang dapat

memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.

Penyajian data deskriptif penelitian ini bertujuan agar dapat dilihat profil

dari data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan

dalan penelitian. Dalam hal ini peneliti membagi karakteristik responden

menjadi 5 jenis, yaitu :

1. Usia Responden

Adapun data mengenai usia responden karyawan PT. Selok Jaya

Juwana dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

51

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia Jumlah Prosentase (%)

>19 8 17,8%

20-30 26 57,8%

31-50 11 24,4%

Jumlah 45 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 diatas diketahui tentang usia

responden karyawan PT. Selok Jaya Juwana. Dapat dijelaskan bahwa

mayoritas responden berusia 17-26 tahun yaitu sebanyak 13orang atau

dengan persentase 38,2%, sedangkan yang berusia 27-36 yaitu

sebanyak 13 orang atau dengan persentase 38,2%, dan sisanya berusia

37-46 yaitu sebanyak 8 orang atau dengan persentase 23,5%.

2. Jenis Kelamin Responden

Adapun data mengenai jenis kelamin responden karyawan PT.

Selok Jaya Juwana dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Jenis Kelamin Responden

Keterangan Jumlah Prosentase (%)

Laki-laki 21 46,7%

Perempuan 24 53,3%

Jumlah 45 100%

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan pada table 4.3 dapat diketahui tentang

jenis kelamin responden karyawan PT. Selok Jaya Juwana yang diambil

sebagai responden, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden

adalah perempuan sebanyak 24 orang atau dengan persentase 53,3%,

sedangkan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 21 orang atau

dengan persentase 46,7%.

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

52

3. Pendidikan Responden

Adapun data mengenai pendidikan responden karyawan PT. Selok

Jaya Juwana dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Pendidikan Responden

Keterangan Jumlah Prosentase (%)

SD / Sederajat 6 13,3%

SMP / Sederajat 14 31,1%

SMA / Sederajat 25 55,6%

Jumlah 45 100%

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Berdasarkan pada tabel 4.4 tentang tingkat pendidikan responden

karyawan PT. Selok Jaya Juwana, yang menunjukkan bahwa mayoritas

responden tingkat pendidkan terakhir adalah SMA / Sederajat sebanyak

25 orang atau dengan persentase 55,6%, sedangkan SMP/Sederajat

sebanyak 14 orang atau dengan persentase 31,1%, dan SD / Sederajat

sebanyak 6 orang atau dengan persentase 13,3%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar tingkat pendidikan dari karyawan PT. Selok Jaya

Juwana adalah SMA.

4. Status Responden

Adapun data mengenai status pernikahan responden karyawan PT.

Selok JayaJuwana dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Status Pernikahan Responden

Keterangan Jumlah Prosentase (%)

Menikah 30 66,7%

Belum Menikah 15 33,3%

Jumlah 45 100%

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

53

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.5 memperlihatkan bahwa

karyawan PT. Selok Jaya Juwana yang diambil sebagai responden

sebagian besar sudah menikah sebanyak 30 orang atau dengan

persentase 66,7%, dan sisanya belum menikah sebanyak 15 orang atau

dengan persentase 33,3%.

5. Lama Bekerja Responden

Adapun data mengenai lama bekerja responden karyawan PT.

Selok Jaya Juwana dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Lama Bekerja Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

1-3 tahun 34 75,5%

4-10 tahun 11 24,5%

Jumlah 45 100%

Sumber : Data Primer yang diolah,2016

Berdasarkan pada tabel 4.6 tentang tingkat pendidikan responden

karyawan PT. Selok Jaya Juwana, yang menunjukkan bahwa mayoritas

responden lama bekerja adalah 1-3 tahun sebanyak 34 orang atau

dengan persentase 75,5%, sedangkan 4-9 tahun sebanyak 8 orang atau

dengan persentase 17,8%, dan yang >10 sebanyak 3 orang atau dengan

persentase 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar lama

bekerja dari karyawan PT. Selok Jaya Juwana adalah 1-5 tahun.

C. Deskripsi Angket

Dari hasil masing-masing jawaban responden tentang pengaruh

komitmen organisasi dan iklim organisasi terhadap retensi karyawan pada

PT Selok Jaya di Juwana sebagai berikut:

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

54

Tabel 4.7

Hasil dari Jawaban Kuesioner Responden

Variabel Item Total

SS

(%) Total

S

(%) Total

N

(%) Total

TS

(%) Total

STS

(%)

Komitmen

Organisasi

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

12

10

6

2

9

9

9

6

8

26,7

22,2

13,3

4,4

20

20

20

13,3

17,8

20

26

25

18

26

11

11

25

15

44,4

57,8

55,5

40

57,8

24,4

24,4

55,5

33,3

9

8

7

18

8

22

21

7

18

20

17,8

15,5

40

17,8

48,9

26,7

15,5

40

4

1

6

6

2

2

2

6

3

8,9

2,2

13,3

13,3

4,4

4,4

4,4

13,3

6,7

0

0

1

1

0

1

2

1

1

0

0

2,2

2,2

0

2,2

4,4

2,2

2,2

Iklim

Organisasi

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

13

14

8

11

8

14

4

13

2

28,9

31,1

17,8

24,4

17,8

31,1

8,9

28,9

4,4

30

26

18

22

25

25

33

30

31

66,7

57,8

40

48,9

55,5

55,5

73,3

66,7

68,9

2

5

14

10

9

4

6

2

10

4,4

11,1

31,1

22,2

20

8,9

13,3

4,4

22,2

0

0

4

0

1

1

2

0

2

0

0

8,9

0

2,2

2,2

4,4

0

4,4

0

0

1

2

2

1

0

0

0

0

0

2,2

4,4

4,4

2,2

0

0

0

Retensi

Karyawan

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

7

6

9

9

3

11

6

11

15,5

13,3

20

20

6,7

24,4

13,3

24,4

27

24

26

26

22

22

16

26

60

53,3

57,8

57,8

48,9

48,9

35,5

57,8

8

12

5

6

11

9

15

5

17,8

26,7

11,1

13,3

24,4

20

33,3

11,1

3

3

5

4

8

1

5

3

6,7

6,7

11,1

8,9

17,8

2,2

11,1

6,7

0

0

0

0

1

2

3

0

0

0

0

0

2,2

4,4

6,7

0

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

55

P9 9 20 20 44,4 13 28,9 3 6,7 0 0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan keterangan pada tabel 4,7 di atas dapat diketahui

tanggapan responden karyawan PT. Selok Jaya Juwana terhadap

instrument-instrumen dalam variabel komitmen organisasi, iklim

organisasi dan retensi karyawan. Data-data tersebut dijelaskan pada uraian

di bawah ini:

a. Komitmen organisasi (X1)

Pada pernyataan 1, 26,7% responden menyatakan sangat setuju

bila harus menghabiskan sisa perjalanan karir di PT. Selok Jaya

Juwana, 44,4% responden memilih setuju, 20% responden memilih

bersikap netral dan sisanya 8,9% memilih tidak setuju.

Pada pwrnyataan 2, 22,2% responden menyatakan sangat setuju

atas antusias karyawan untuk membicarakan masalah-masalah yang

dihadapi organisasi kepada pihak luar, 57,8% responden memilih

setuju, 17,8% responden memilih netraldan sisanya 2,2% responden

memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 3, 13,3% responden menyatakan sangat setuju

atas masalah yang terjadi di PT. Selok Jaya adalah masalah bagi

karyawan juga, 55,5% responden memilih setuju, 15,5% responden

bersikap netral, 13,3% responden memilih tidak setuju dan sisanya

2,2% responden memilih sangat tidak setuju

Pada pernyataan 4, 4,4% responden menyatakan sangat setuju

atas perasaan berat untuk meninggalkan organisasi meskipun

menginginkanya, 40% responden memilih setuju, 40% responden

memilih bersikap netral, 13,3% responden memilih tidak setuju dan

sisanya 2,2% memilih sangat tidak setuju.

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

56

Pada pernyataan 5, 20% responden menyatakan sangat setuju

merasa tidak memiliki niat sedikit pun untuk meninggalkan organisasi,

57,8% memilih setuju, 17,8% memilih bersikap netral dan sisanya

4,4% memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 6, 20% responden menyatakan sangat setuju

atas organisasi ini memiliki arti mendalam bagi karyawan, 24,4%

responden memilih setuju, 48,9% responden memilih bersikap

netral,4,4% responden memilih tidak setuju dan sisanya 2,2%

responden memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 7, 20% responden menyatakan sangat setuju

atas terlalu banyak pengorbanan untuk meninggalkan organisasi ini,

24,4% responden memilih setuju, 26,7% responden memilih bersikap

netral, 4,4% responden memilih tidak setuju dan sisanya 4,4%

responden memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 8, 13,3% responden menyatakan sangat setuju

memiliki ikatan emosional dengan organisasi, 55,5% responden

memilih setuju, 15,5% responden memilih bersikap netral, 13,3%

responden memilih tidak setuju dan sisanya 2,2% responden memilih

sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 9, 17,8% responden menyatakan sangat setuju

atas ingin tetap menjadi karyawan atau karyawati diorganisasi ini,

33,3% responden memilih setuju, 40% responden memilih bersikap

netral, 6,7% responden memilih tidak setuju dan sisanya 2,2%

responden memilih sangat tidak setuju.

b. Iklim organisasi (X2)

Pada pernyataan 1, 28,9% responden menyatakan sangat setuju atas

pekerjaan di organisasi ini dengan jelas didefinisikan dan terstruktur

secara logis, 66,7% responden memilih setuju dan sisanya 4,4%

memilih netral.

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

57

Pada pernyataan 2, 31,1% responden menyatakan sangat setuju sebagai

anggota tim yang berfungsi dengan baik, 57,8% responden memilih

setuju dan sisanya 11,1% responden memilih netral.

Pada pernyataan 3, 17,8% responden menyatakan sangat setuju

terdapat penyusunan standar kerja yang tinggi, 40% responden

memilih setuju, 31,1% responden bersikap netral, 8,9% responden

memilih tidak setuju dan sisanya 2,2% responden memilih sangat tidak

setuju

Pada pernyataan 4, 24,4% responden menyatakan sangat setuju di

organisasi ini imbalan yang diperoleh melebihi resiko kerja, 48,9%

responden memilih setuju, 22,2% responden memilih bersikap netral

dan sisanya 4,4% memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 5, 17,8% responden menyatakan sangat setuju di

organisasi ini karyawan deberi imbalan sesuai dengan kinerjanya,

55,5% memilih setuju, 20% memilih bersikap netral, 2,2% responden

memilih tidak setuju dan sisanya 4,4% memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 6, 31,1% responden menyatakan sangat setuju jika

melaksanakan tugas yang sulit, karyawan mendapatkan bantuan dari

atasan dan teman sekerja, 55,5% responden memilih setuju, 8,9%

responden memilih bersikap netral, 2,2% responden memilih tidak

setuju dan sisanya 2,2% responden memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 7, 8,9% responden menyatakan sangat setuju atas

komitmen terhadap pencapaian tujuan organisasi ini tinggi, 73,3%

responden memilih setuju, 13,3% responden memilih bersikap

netraldan sisanya responden memilih 4,4% tidak setuju.

Pada pernyataan 8, 28,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa

setiap orang merasa bangga menjadi anggota organisasi, 66,7%

responden memilih setujudan sisanya 4,4% responden memilih netral.

Pada pernyataan 9, 4,4% responden menyatakan sangat setuju atas

tingkat ketegasan atasan kepada bawahan membuat seluruh bawahan

taat pada aturan yang berlaku, 68,9% responden memilih setuju, 22,2%

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

58

responden memilih bersikap netral dan sisanya 4,4% responden

memilih tidak setuju.

c. Retensi karyawan (Y)

Pada pernyataan 1, 15,5% responden menyatakan sangat setuju

bahwa perusahaan memiliki budaya dan nilai positif bagi karyawan,

60% responden memilih setuju, 17,8% responden memilih bersikap

netral dan sisanya 6,7% memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 2, 13,3% responden menyatakan sangat setuju

atas strategi dan menajemen organisasional perusahaan jelas dan

memberikan peluang bagi karyawan untuk dapat berkembang, 53,3%

responden memilih setuju, 26,7% responden memilih netral dan

sisanya 6,7% responden memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 3, 20% responden menyatakan sangat setuju

atas perusahaan memberikan kontinuitas atau keberlanjutan dan

keamanan kerja yang tinggi, 57,8% responden memilih setuju, 11,1%

responden bersikap netral dan sisanya 11,1% responden memilih tidak

setuju

Pada pernyataan 4, 20% responden menyatakan sangat setuju

atas perusahaan memberikan peluang dan pengembangan karir bagi

karyawan, 57,8% responden memilih setuju, 13,3% responden memilih

bersikap netral dan sisanya 8,9% memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 5, 6,7% responden menyatakan sangat setuju

atas adanya perencanaan karir formal yang diberikan perusahaan

kepada setiap karyawan, 48,9% memilih setuju, 24,4% memilih

bersikap netral, 17,8% responden memilih tidak setuju dan sisanya

2,2% memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 6, 24,4% responden menyatakan sangat setuju

atas perusahaan member gaji, insentif dan tunjangan yang kompetitif

dan layak, 48,9% responden memilih setuju, 20% responden memilih

bersikap netral, 2,2% responden memilih tidak setuju dan sisanya 4,4%

responden memilih sangat tidak setuju.

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

59

Pada pernyataan 7, 13,3% responden menyatakan sangat setuju

atas perusahaan memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja bagi

setiap karyawan, 35,5% responden memilih setuju, 33,3% responden

memilih bersikap netral, 11,1% responden memilih tidak setuju dan

sisanya 6,7% responden memilih sangat tidak setuju.

Pada pernyataan 8, 24,4% responden menyatakan sangat setuju

bahwa pemimpin berlaku adil untuk semua karyawan dan mendapat

dukungan dari pihak manajemen, 57,8% responden memilih setuju,

11,1% responden memilih bersikap netral dan sisanya 6,7% responden

memilih tidak setuju.

Pada pernyataan 9, 20% responden menyatakan sangat setuju

atas hubungan karyawan dengan rekan kerja sangat baik, 44,4%

responden memilih setuju, 28,9% responden memilih bersikap netral

dan sisanya 6,7% responden memilih tidak setuju.

D. Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrument, penulis

menggunakan analisis dengan SPSS 16. Berikut hasil pengujian

validitas.Untuk tingkat validitas, dilakukan tingkat uji signifikansi

dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk

degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan

k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini, besarnya df dapat dihitung

30-2 atau df= 28 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0.361, jika r hitung

(untuk r tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total

Correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau

pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

60

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item Correted

Item- Total

Correlation

(r hitung

r tabel Keterangan

Komitmen

Organisasi

(X1)

P1 0.574 0,361 Valid

P2 0.947 0,361 Valid

P3 0.697 0,361 Valid

P4 0.912 0,361 Valid

P5 0.922 0,361 Valid

P6 0.930 0,361 Valid

P7 0.906 0,361 Valid

P8 0.861 0,361 Valid

P9 0.811 0,361 Valid

Iklim

Organisasi

(X2)

P1 0.607 0,361 Valid

P2 0.595 0,361 Valid

P3 0.446 0,361 Valid

P4 0.621 0,361 Valid

P5 0.378 0,361 Valid

P6 0.580 0,361 Valid

P7 0.630 0,361 Valid

P8 0.520 0,361 Valid

P9 0.498 0,361 Valid

Retensi

Karyawan

(Y)

P1 0.596 0,361 Valid

P2 0.827 0,361 Valid

P3 0.645 0,361 Valid

P4 0.672 0,361 Valid

P5 0.564 0,361 Valid

P6 0.563 0,361 Valid

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

61

P7 0.663 0,361 Valid

P8 0.605 0,361 Valid

P9 0.433 0,361 Valid

Sumber : data primer yang diolah, 2016

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing item

pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif.

Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid6.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Instrument suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha (α) > 0.6.untuk menguji reliabilitas instrument,

penulis menggunakan analisis statistik SPSS windows versi 16.0.

berikut ini hasil pengujian reliabilitas :

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Reability

Coefficients

Alpha Keterangan

Komitmen

Organisasi(X1)

9 Item 0,962 Reliabel

Iklim Organisasi (X2) 9 Item 0,832 Reliabel

Retensi Karyawan(Y) 9 Item 0,874 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel di atas diketahui bahwa masing-masing variabel

memiliki Cronbach Alpha> 0,60 (α > 0,60), yang artinya bahwa semua

X1, X2 dan Y dapat dikatakan reliabel.

6Duwi Priyatno, “Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS”, MediaKom, Yogyakarta,2010,hlm. 110

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

62

E. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah suatu data dapat dianalis lebih lanjut

diperlukan suatu uji asumsi klasik agar hasil dan analisa nantinya efisien

dan tidak biasa. Adapun kriteria pengujian tersebut sebagai berikut:

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel

independen. Multikolinieritas terjadi apabila terdapat hubungan

variabel independen yang dilibatkan dalam model. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan menganalisis

matriks korelasi variabel-variabel bebas. Multikolinieritas dapat

dilihat dari Tolerance dan Variace Inflation Factor (VIF). Kedua

ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang

dijelaskanoleh variabel lainnya. Nilai Tolerance > 0,10 atau dengan

nilai VIF < 10. Maka tidak terjadi Multikolinieritas.7 Pengujian uji

multikolinieritas dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Koefisien

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

BStd.

Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant)-8.435 7.973

-1.058

.296

7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan PenerbitUndip, Semarang, 2011, hlm.105-106

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

63

KomitmenOrganisasi

.355 .151 .294 2.347 .024 .899 1.113

Iklim Organisasi .854 .223 .480 3.825 .000 .899 1.113

a. Dependent Variable: Retensi_KaryawanSumber : Data primer yang diolah, 2016

Hasil perhitungan pada tabel 4.10 menunjukkan hasil pengujian

multikolinieritas yang dilakukan diketahui bahwa nilai tolerance

variabel komitmen organisasi dan iklim organisasi masing – masing

sebesar: 0,899 dan 0,899 dan VIF masing – masing sebesar: 1,113 dan

1,113. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang

memiliki tolerancelebih besar dari 0,10 dan tidak ada variabel bebas

yang memiliki VIF kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

2. Uji Autokolerasi

Uji Autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari outokorelasi.Metode

pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).8 Pengujian

autokorelasi dapat disajikan dalam tebel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model RR

SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson

1 0,638a 0,407 0,378 4,81985 1,988

a. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi,Iklim_Organisasi

8Ibid, hlm. 110

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

64

Model Summaryb

Model RR

SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate Durbin-Watson

1 0,638a 0,407 0,378 4,81985 1,988

a. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi,Iklim_Organisasi

b. Dependent Variable: Retensi_KaryawanSumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil uji autokorelasi tabel di atas, diketahui nilai Durbin-

Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,988. Sedangkan

dari tabel Durbin-Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah (n) = 45

dan k = 2 di peroleh nilai dL sebesar 1,245, dU sebesar 1,423 dan 4-dU

= 2,577, maka dU < DW < 4-dU atau 1,423< 1,988< 2,577 , sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi9.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang terdapat homoskesdatisitas atau tidak terjadi

heteroskesdatisitas.10 Pengujian uji Heteroskedastisitas dapat disajikan

dalam gambar sebagai berikut:

9Duwi Priyatno,Op.Cit, hlm. 11610Ibid, hlm. 139

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

65

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari grafik scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas

dan tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu

Y. sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi yang dihasilkan tidak

mengandung heteroskedastisitas.

4. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Cara yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah

dengan menggunakan histrogam dengan bentuk histrogram yang

hampir sama bentuk distribusi normal atau menggunakan Grafik

Normal P-P Plot dengan cara melihat penyebaran datanya menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

66

model regresi memenuhi asumsi normalitas.11 Adapun uji normalitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 3

Hasil Uji Normalitas dengan Histrogram

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

11Ibid, hlm. 160

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

67

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak,

kita dapat melihat pada grafik histrogram.Dari grafik histrogram

pada gambar 4.3, residual data telah menunjukkan kurva normal

yang membentuk lonceng sempurna. Selain dengan menggunakan

histrogram, kita juga bisa melihat uji normalitas dengan

menggunakan grafik normal P-P Plot pada gambar 4.4.

Berdasarkan dari gambar 4.4, terlihat titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Dengan demikian, data yang digunakan telah memenuhi asumsi

klasik dan dapat dikatakan data terdistribusi normal.

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

68

F. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji

sejauhmana pengaruh antara variabel independen yaitu komitmen

organisasi dan iklim organisasi dengan variabel terikat yaitu retensi

karyawan pada PT. Selok Jaya di Juwana. Dengan menggunakan alat

bantu statistik SPSS for windows versi 16.0 diperoleh hasil perhitungan

sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -8.435 7.973 -1.058 .296

Komitmenorganisasi

.355 .151 .294 2.347 .024

Iklim organisasi .854 .223 .480 3.825 .000

a. Dependent Variable: Total_Retensi KaryawanSumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel di atas

diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1= 0,355, X2=0,854 dan

konstanta sebesar -8,435 sehingga model persamaan regresi yang

diperoleh adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 +e

Y = -8,435+0,355X1+ 0,854X2+e

Dimana:

Y = Variabel dependen (Retensi Karyawan)

X1 = Variabel independen (Komitmen organisasi)

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

69

X2 =Variabel independen (Iklim organisasi)

a = Nilai Intercept (konstanta)

b1 = Koefisien regresi

b2 = Koefisien regresi

e = Variabel independent lain di luar model regresi

1. Nilai sebesar -8,435, merupakan konstanta, artinya tanpa ada

pengaruh dari kedua variabel independen faktor lain, maka variabel

retensi karyawan (Y) mempunyai nilai sebesar konstanta tersebut

yaitu -8,435.

2. Koefisien regresi komitmen organisasi (X1) 0,355 menyatakan

bahwa setiap terjadi kenaikan komitmen organisasi sebesar 100%

maka retensi karyawan juga meningkat sebesar 35,5% jika variabel

independen lain dianggap konstan.

3. Koefisien regresi iklim organisasi (X2) 0,854 menyatakan bahwa

setiap terjadi kenaikan iklim organisasi sebesar 100% maka retensi

kryawanjuga meningkatkan sebesar 85,4% jika variabel independen

lain dianggap konstan.

2. Analisis Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya

sumbangan dari variabel bebas yang diteliti terhadap variasi variabel

tergantung. Dari hasil perhitungan melalui alat ukur statistic SPSS 16.0

for Windows didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil koefisien determinasi

Model Summaryb

Model RR

SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .638a .407 .378 4.81985

a. Predictors: (Constant), Tota_komitmen organisasi, Iklim organisasi

b. Dependent Variable: Total_Retensi karyawan

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

70

Sumber : Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien

determinasi yang dinotasikan dalam angka Adjusted R Square adalah

sebesar 0,378 ini artinya bahwa sumbangan pengaruh variabel

komitmen organisasi (X1) dan iklim organisasi (X2) terhadap retensi

karyawan (Y) dipengaruhi sebesar 37,8%. Jadi besarnya pengaruh

antara komitmen organisasi dan iklim organisasi terhadap retensi

karyawan pada PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana adalah sebesar

37,8%. Sedangkan sisanya 62,2% dipengaruhi oleh variabel-variabel

lain di luar penelitian ini.

3. Analisis Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X) secara parsial (individual) berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (Y). Tabel distrbusi t dicari

derajat pada derajat kebebasan (df) n-k. (n adalah jumlah sampel dan k

adalah jumlah variabel independen). Sehingga t table diperoleh df = (45

– 2 ) dengan signifikansi 5% adalah 1.68112. Apabila nilai thitung> nilai

ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya apabila thitung < ttabel,

maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara

parsial dapat dilihat pada tabel berikut ini:

12Dwi Priyatno, Op.Cit., hlm. 112

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

71

Tabel 4.14

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -8.435 7.973 -1.058 .296

Komitmenorganisasi

.355 .151 .294 2.347 .024

Iklim organisasi .854 .223 .480 3.825 .000

a. Dependent Variable: Total_Retensi KaryawanSumber : Data primer yang diolah, 2016

a. Uji Hipotesis Variabel Komitmen Organisasi

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa ttabel dalam penelitian

ini untuk derajat kebebasan df (45–2) = 43 dengan signifikansi 5%

adalah 1,681. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh untuk

variabel komitmen organisasi diperoleh thitung = 2,347 dengan tingkat

signifikasi 0,024 (kurang dari 0,05). Dengan demikian diperoleh

thitung (2,347) >ttabel(1,681) sehingga menolak Ho dan H1 diterima.

Dapat disimpukan bahwa hipotesis ini menyatakan bahwa komitmen

organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap retensi karyawan

pada PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana.

b. Uji Hipotesis Variabel Iklim Organisasi

Berdasarkan hasil pengujian variabel Kemampuan diperoleh

thitung = 3,825 dengan tingkat signifikasi 0,000 (kurang dari 0,05).

Diperoleh ttabel dengan df (45 – 2) = 43 dengan signifikansi 5%

adalah 1,687. Dengan demikian diperoleh thitung (3,825) > ttabel

(1,687) sehingga menolak Ho dan H2 diterima. Dapat disimpulkan

bahwa hipotesis ini menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

72

secara signifikan terhadap retensi karyawan pada PT. Selok Jaya di

Kecamatan Juwana.

G. Pembahasan

Responden terdiri atas karyawan PT. Selok Jaya di Kecamatan

Juwana, untuk memperoleh data penelitian dilakukan penyebaran

kuesioner kesemua karyawan yang bekerja di PT. Selok Jaya Kecamatan

Juwana dan karyawan yang sub kontrak (free line) tidak digunakan

sebagai responden. Teknik yang digunakan peneliti dalam menyebar

kuesioner meliputi, (1) peneliti secara langsung mendatangi PT. Selok

Jaya di Kecamatan Juwana dan membagikan kepada karyawan yang ada di

PT. Selok Jaya. (2) peneliti menitipkan kuesioner kepada pihak PT. Selok

Jaya, untuk disebarkan keseluruh karyawan, dan peniliti pada hari lain

mengambil kuesioner yang dititipkan tersebut setelah diberikan responden

dan diisi.

1. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Retensi Karyawan Pada

PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana

Dari uji signifikan parameter individual (uji statistic t) dalam

tabel 4.14 Coefficient menunjukkan nilai koefisien regresi komitmen

organisasi sebesar 0,355 dengan tingkat signifikan t sebesar 0,024

(kurang dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan

karakter maka keputusan pemberian pembiayaan juga akan meningkat

dengan anggapan variabel kemampuan dan variabel modal adalah

konstan. Selain dibuktikan dari hasil hipotesis yang ternyata thitung

(2.347) lebih besar dari ttabel (1,681), yang artinya menolak Ho dan Ha

diterima bahwa terdapat pengaruh positif antara komitmen organisasi

terhadap retensi karyawan pada PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana.

Melihat bahwa hasil penelitian ini memberikan bukti empiris

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel

komitmen organisasi terhadap retensi karyawan, maka perusahaan PT.

Selok jaya harus memberikan komitmen organisasi di dalam perusahaan

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

73

kepada karyawan PT. Selok Jaya agar tidak terjadi turnover intention

sehingga dapat meretensi karyawan. Karena komitmen organisasi

mempunyai beberapa fungsi yang dapat memberikan nilai positif dan

signifikan terhadap retensi karyawan.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Atif Anis, Kashif-ur-Rehman, Ijaz-Ur-Rehman, Muhammad Asif Khan

and Asad Afzal Humayoun yang menunjukkan terdapat hubungan yang

positif dan signifikan ada antara kompensasi, dukungan pengawas, dan

komitmen organisasi. Hasil lanjut menyimpulkan bahwa komitmen

organisasi memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan kepuasan

kerja karyawan dan retensi karyawan.13

Hasil ini menjelaskan bahwa komitmen organisasi dapat

menjadi tambahan referensi bagi karyawan atau calon karyawan dan

menjadi faktor penting dalam bekerja pada PT. Selok Jaya. Komitmen

organisasi yang sesuai dengan standar karyawan akan menjadi

keputusan bagi karyawan untuk tetap berkeinginan untuk tetap bekerja.

Komitmen organisasi menjadi faktor yang penting bagi

karyawan. Karena komitmen organisasi menjadi penentu lamanya

karyawan dalam bekerja. Jika komitmen organisasi sesuai dengan

harapan karyawan, maka karyawan akan merasa nyaman sehingga

dapat bertahan diperusahaan.

2. Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Retensi Karyawan Pada PT.

Selok Jaya di Kecamatan Juwana

Dari uji signifikan parameter individual (uji statistic t) dalam

tabel 4.14 Coefficient menunjukkan nilai koefisien regresi kemampuan

sebesar 0,854 dengan tingkat signifikan t sebesar 0,000 (kurang dari

0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan maka

keputusan pemberian pembiayaan juga akan meningkat dengan

anggapan variabel karakter dan variabel modal adalah konstan. Selain

13Atif Anis, et. al, Impact Of Organizational Commitment On Job Satisfaction AndEmployee Retention In Pharmaceutical Industry,vol 5, 2011

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

74

dibuktikan dari hasil hipotesis yang ternyata thitung (3,825) lebih besar

dari ttabel (1,687), yang artinya menolak Ho dan Ha diterima bahwa

terdapat pengaruh positif antara iklim organisasi terhadap retensi

karyawan pada PT. Selok Jaya di kecamatan Juwana.

Melihat bahwa hasil penelitian ini memberikan bukti empiris

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel

iklim organisasi terhadap retensi karyawan, maka perusahaan PT. Selok

jaya harus memberikan iklim organisasi kepada karyawan PT. Selok

Jaya agar tidak terjadi turnover intention dan dapat meretensi karyawan.

Karena iklim organisasi mempunyai beberapa fungsi yang dapat

memberikan nilai positif dan signifikan terhadap retensi karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Natalie Govaerts, Eva

Kyndt, Filip Dochy, dan Herman Baert dalam penelitiannya tersebut

didapatkan hasil bahwa meningkatkan kualitas iklim bekerja dalam

organisasi secara positif dapat memberikan pengaruh yang signifikan

pada retensi karyawan.14

Hasil ini menjelaskan bahwa pengalaman karyawan bekerja

pada PT. Selok Jaya akan menghasilkan penilaian karyawan terhadap

retensi karyawan tersebut. Apabila iklim organisasi yang diberikan

pemilik PT. Selok Jaya dapat memenuhi keinginan karyawan maka

karyawan akan memberikan penilaian positif terhadap PT. Selok Jaya.

Dengan penilaian tersebut maka karyawan akan tetap berkeinginan

untuk tetap bekerja pada PT. Selok Jaya di Kecamatan Juwana tersebut.

Hasil ini menjelaskan bahwa pada umumnya karyawan akan

memperhitungkan iklim organisasi yang telah diberikan oleh pemilik

PT. Selok Jaya di Kecamata Juwana.

14Natalie Govaerts, et. al.Influence Of Learning And Working Climate On The RetentionOf Talented Employees, Vol 21, 2011

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran …eprints.stainkudus.ac.id/844/8/8. BAB IV.pdfDi Juwana terasi telah membudaya mulai sejak dahulu. Di kota kecil inilah banyak di

75

H. Implikasi Penelitian

a. Teoritis

Pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia,

menunjukkan bahwa untuk meningkatkan terjadinya retensi karyawan,

perusahaan harus memperhatikan komitmen organisasi apa yang akan

diberikan dan juga keputusan terhadap iklim organisasi, sehingga

retensi karyawan di dalam perusahaan akan semakin meningkat

dalam jangka panjang untuk keberlangsungan perusahaan.

b. Praktis

a) Bagi penulis

Penelitian merupakan kesempatan yang baik untuk

menerapkan teori khususnya dibidang perilaku organisasi ke dunia

praktek yang sesungguhnya.

b) Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang

bermanfaat bagi perusahaan untuk mengetahui variabel-variabel

mana yang harus ditingkatkan untuk meningkatkan retensi

karyawan yang akhirnya berpengaruh pada peningkatan kinerja

perusahaan.

c) Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi pembaca dan dapat memberikan informasi bagi penelitian lain

yang berkaitan dengan bidang manajemen sumber daya manusia,

khususnya dibidang organisasi.