3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Selama tahun 2013 tercatat 903 kasus hipertensi baik yang rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Raden Mattaher Jambi dan 44 orang di antaranya tercatat melakukan pemeriksaan foto toraks. Penelitian ini diikuti oleh 24 orang yang bersedia untuk menjadi responden. Berdasarkan hasil penelitian terhadapat 24 responden hipertensi yang melakukan pemeriksaan foto toraks posisi PA di Instalasi Radiologi RSUD Raden Mattaher Jambi periode 26 Mei – 25 Juni, dapat disimpulkan : 1. Pasien yang menjadi responden pada penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan prevalensi usia pada responden yang berusia > 50 Tahun. Perbandingan kelompok usia ≥ 65,5 tahun (50%) dengan kelompok usia < 65,5 tahun (50%) adalah sama. 2. Pada karakteristik responden yang mengalami hipertensi berdasarkan jenis kelamin, responden 73

BAB V

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 5

Citation preview

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 KesimpulanSelama tahun 2013 tercatat 903 kasus hipertensi baik yang rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Raden Mattaher Jambi dan 44 orang di antaranya tercatat melakukan pemeriksaan foto toraks. Penelitian ini diikuti oleh 24 orang yang bersedia untuk menjadi responden. Berdasarkan hasil penelitian terhadapat 24 responden hipertensi yang melakukan pemeriksaan foto toraks posisi PA di Instalasi Radiologi RSUD Raden Mattaher Jambi periode 26 Mei 25 Juni, dapat disimpulkan :1. Pasien yang menjadi responden pada penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan prevalensi usia pada responden yang berusia > 50 Tahun. Perbandingan kelompok usia 65,5 tahun (50%) dengan kelompok usia < 65,5 tahun (50%) adalah sama.

2. Pada karakteristik responden yang mengalami hipertensi berdasarkan jenis kelamin, responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki 16 orang (66,7%) dan yang berdasarkan derajat hipertensi terbanyak adalah hipertensi grade II yaitu sebanyak 13 orang (54,2%). 3. Pada karakteristik foto toraks pada penderita hipertensi, didapatkan lebar jantung tertinggi adalah 15 cm (58,3%) dan lebar internal dada pada kelompok 28,75 cm dan < 28,75 cm adalah sama yaitu masing-masing dengan lebar 12 cm dengan persentase 50%.4. Analisis bivariat dengan menggunakan chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan terjadinya kardiomegali (p-Value 0,390 > 0,05, CI 95% = 0,620-2,078).5.2Saran

1. Bagi RSUD Raden Mattaher JambiPencatatan rekam medis khususnya terhadap tekanan darah pasien hipertensi yang menjalani pemeriksaan foto toraks posisi PA sudah lengkap namun masih ada data rekam medik yang tidak memiliki riwayat tekanan darah sebelumnya.2. Bagi ilmu pengetahuan Hipertensi merupakan fktor predisposisi untuk terjadinya kardiomegali. Oleh karena itu, pemeriksaan hipertensi rutin, pengobatan yang adekuat, serta edukasi terhadap pasien usia lanjut sangat diperlukan untuk mengurangi angka kejadian kardiomegali yang disebabkan oleh hipertensi.3. Bagi peneliti laina. Penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya.b. Diharapkan dapat dilakukan penelitian dengan metode yang lebih kuat agar dapat diketahui hubungan hipertensi dengan terjadinya kardiomegi pada pemeriksaan foto toraks posisi PA.73