5
Pemetaan IPT 2 Laporan Pendahuluan |I - 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Surat Ijin Pemakaian Tanah atau yang biasa disebut surat hijau merupakan surat ijin yang diterbitkan pemerintah kota Surabaya atas pemakaian tanah aset pemerintah. Ijin ini diberikan oleh Wali kota madya Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk untuk memakai tanah dan bukan merupakan pemberian hak pakai atau hak-hak atas tanah lainnya, hak yang dimaksud adalah hak pengelolaan lahan (HPL). Tanah HPL ini terpencar di berbagai kelurahan, umumnya di tengah kota. Menurut Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, dasar perolehan/penguasaan tanah dengan status surat hijau berasal dari : 1. Tanah peninggalan Kolonial Belanda (Hak Eigendom Gementee, Besluit) dan tanah yang diberikan Pemerintah Indonesia dengan Hak Pengelolaan. 2. Tanah yang pengadaannya dilakukan sendiri Pemerintah Kota Surabaya dengan jalan pembebasan tanah (P2TUN) maupun tukar menukar (Ruislag). Pemegang Ijin Pemakaian Tanah, adalah orang atau Badan Hukum yang telah mendapat ijin pemakaian Tanah. Setiap orang atau badan hukum yang akan memakai tanah tersebut harus terlebih dahulu memperoleh ijin pemakaian tanah dengan mengajukan surat permohonan pada Walikota Surabaya atau pejabat yang ditunjuk. Setelah mendapatkan ijin pemakaian tanah, pemegang ijin berkewajiban membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku, mematuhi dan mentaati semua ketentuan yang ditetapkan,serta menggunakan tanah sesuai peruntukannya berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya Nomor 1 Tahun 1997. Ijin Pemakaian Tanah yang diberikan Pemerintah Kota Surabaya kepada pihak perorangan atau badan hukum

BAB1-PENDAHULUAN

  • Upload
    saipul

  • View
    17

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang teknis pekerjaan

Citation preview

  • Pemetaan IPT 2

    Laporan Pendahuluan |I - 1

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Surat Ijin Pemakaian Tanah atau yang biasa disebut surat hijau merupakan surat

    ijin yang diterbitkan pemerintah kota Surabaya atas pemakaian tanah aset pemerintah.

    Ijin ini diberikan oleh Wali kota madya Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk untuk

    memakai tanah dan bukan merupakan pemberian hak pakai atau hak-hak atas tanah

    lainnya, hak yang dimaksud adalah hak pengelolaan lahan (HPL). Tanah HPL ini terpencar

    di berbagai kelurahan, umumnya di tengah kota. Menurut Dinas Pengelolaan Bangunan

    dan Tanah, dasar perolehan/penguasaan tanah dengan status surat hijau berasal dari :

    1. Tanah peninggalan Kolonial Belanda (Hak Eigendom Gementee, Besluit) dan tanah

    yang diberikan Pemerintah Indonesia dengan Hak Pengelolaan.

    2. Tanah yang pengadaannya dilakukan sendiri Pemerintah Kota Surabaya dengan jalan

    pembebasan tanah (P2TUN) maupun tukar menukar (Ruislag).

    Pemegang Ijin Pemakaian Tanah, adalah orang atau Badan Hukum yang telah

    mendapat ijin pemakaian Tanah. Setiap orang atau badan hukum yang akan memakai

    tanah tersebut harus terlebih dahulu memperoleh ijin pemakaian tanah dengan

    mengajukan surat permohonan pada Walikota Surabaya atau pejabat yang ditunjuk.

    Setelah mendapatkan ijin pemakaian tanah, pemegang ijin berkewajiban membayar

    retribusi sesuai ketentuan yang berlaku, mematuhi dan mentaati semua ketentuan yang

    ditetapkan,serta menggunakan tanah sesuai peruntukannya berdasarkan Peraturan

    Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Kotamadya Surabaya Nomor 1 Tahun 1997. Ijin

    Pemakaian Tanah yang diberikan Pemerintah Kota Surabaya kepada pihak perorangan

    atau badan hukum

  • Pemetaan IPT 2

    Laporan Pendahuluan |I - 2

    Ijin Pemakaian Tanah yang diberikan Pemerintah Kota Surabaya dapat dimohonkan

    menjadi Hak Guna Bangunan dengan jalan pembuatan Perjanjian Penggunaan Tanah

    antara Pemerintah Kota Surabaya dengan pihak ketiga setelah mendapat persetujuan dari

    Kepala Daerah. Hak Guna Bangunan dapat diberikan atas tanah yang berasal dari tanah

    Negara, dan tanah Hak Pengelolaan. Setelah dibuatkan Perjanjian Penggunaan Tanah

    baru dapat dimohonkan Hak Guna Bangunannya kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota

    Surabaya untuk diterbitkan Sertipikat Hak Guna Bangunan sebagai tanda bukti haknya.

    Berkaitan dengan kebutuhan akan pemetaan SIPT di Kota Surabaya dan seiring

    dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, maka diperlukan adanya

    suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) mengenai kondisi terkini (eksisting) tentang SIPT di

    Kota Surabaya. Sehingga informasi mengenai SIPT dapat bermanfaat secara optimal

    bagipihak pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Sistem Informasi Geografis

    (SIG) merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat

    lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan,

    pengolahan, maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi

    yang berkaitan dengan aspek keruangan atau spasial. SIG dapat memberikan gambaran

    spasial yang lebih signifikan dalam pengambilan sebuah keputusan, sehingga diharapkan

    dapat membantu pemerintah Kota Surabaya dalam mengkaji dan menganalisa

    permasalahan mengenai SIPT. (Kerangka Acuan Kerja Pemetaan SIPT 2015)

    1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

    1.2.1. Maksud

    Maksud dari pemetaan SIPT adalah memperoleh informasi baik spasial yaitu posisi

    (koordinat horizontal) dan luasan maupun informasi non spasial meliputi pemanfataan,

    status hak, status perijinan, dll dari tanah aset milik pemerintah Kota Surabaya.

    1.2.2. Tujuan

    Pemetaan SIPT bertujuan untuk :

    1. Mengetahui wilayah atau kelurahan di Surabaya yang memiliki SIPT.

    2. Mengumpulkan data mengenai masyarakat yang masih memiliki SIPT ( Surat Ijin

    Pemakaian Tanah atau biasa disebut Surat Ijo).

    3. Membuat peta Kelurahan di Kota Surabaya yang ber-SIPT.

    4. Mengetahui kondisi perubahan fungsi penggunaan lahan.

    5. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam Ijin Pemakaian Tanah

  • Pemetaan IPT 2

    Laporan Pendahuluan |I - 3

    6. Menyusun suatu produk pemetaan Ijin Pemakaian Tanah berbasis Sistem Informasi

    Geografis, yang dapat dijadikan pedoman bagi Pemerintah Kota Surabaya dalam

    mengatur, mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan pembangunan hingga

    mencapai sasaran.

    1.3 RUANG LINGKUP

    1.3.1. Ruang lingkup Wilayah

    Ruang lingkup wilayah Pemetaan Surat Ijin Pemakaian Tanah (SIPT) Tahun

    Anggaran 2015 kawasan 2 terdiri dari 6 Kecamatan yaitu di Kecamatan Dukuh

    Pakis, Gayungan, Pabean Cantikan, Semampir, Tenggilis Mejoyo, dan Wonocolo.

    Berikut merupakan ruang lingkup wilayah Pemetaan SIPT 2 :

    Tabel 1.1 Ruang Lingkup Wilayah Pemetaan SIPT 2015 Kawasan 2

    Kecamatan Kelurahan

    Kecamatan Dukuh

    Pakis

    Dukuh Kupang

    Dukuh Pakis

    Gunungsari

    Pradah Kali Kendal

    Kecamatan Gayungan

    Gayungan

    Ketintang

    Menanggal

    Dukuh Menanggal

    Kecamatan Tenggilis

    Mejoyo

    Kendangsari

    Kutisari

    Panjang Jiwo

    Prapen

    Tenggilis Mejoyo

    Kecamatan Semampir

    Ampel

    Sidotopo

    Ujung

    Wonokusumo

    Pegirian

    Kecamatan Wonocolo

    Bendul Merisi

    Siwalankerto

    Jemur Wonosari

    Sidosermo

  • Pemetaan IPT 2

    Laporan Pendahuluan |I - 4

    Kecamatan Pabean

    Cantikan

    Bongkaran

    Krembangan Utara

    Nyamplungan

    Perak Timur

    1.3.2. Ruang Lingkup Materi

    Ruang lingkup materi yang akan di laksanakan dalam pemetaan SIPT adalah

    sebagai berikut :

    a. Mengetahui seberapa banyak surat hijau yang belum diperpanjang sesuai perda

    IPT No.1 Tahun 1997

    b. Mengetahui jumlah SIPT pada Tanah Aset PEMKOT Surabaya

    c. Mengetahui kesesuaian peruntukan lahan dengan SIPT yang diterbitkan.

    1.3.3. Dimensi Waktu Perencanaan

    Waktu pelaksanaan pekerjaan kegiatan pemetaan SIPT dilakukan selama 6 (enam)

    bulan. Dimana 1 bulan awal adalah survei pendahuluan, pengurusan perijinan ke

    setiap kelurahan dan pembuatan laporan pendahuluan, 2 bulan survei pemetaan

    tanah SIPT, 2 bulan tahap pengolahan data, 1 bulan terakhir adalah pembuatan

    laporan dan pencetakan peta.

    I.4. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Adapun sebagai tahapan awal dari Penyusunan Pemetaan SIPT Kecamatan Dukuh Pakis,

    Kecamatan Gayungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kecamatan Semampir, Kecamatan

    Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Wonocolo, maka disusun Laporan Pendahuluan yang

    sistematika pembahasannya diatur sesuai dengan tatanan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bagian ini menguraikan tentang Latar Belakang, Maksud, Tujuan dan Sasaran,

    Ruang Lingkup dan Sistematika Pembahasan sendiri.

    BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

    Bagian ini menguraikan tentang kondisi fisik dasar Kota Surabaya, arahan tata

    ruang baik dalam RT/RW Kota Surabaya, RTRK terkait maupun tinjauan spasial

    serta sektoral yang terkait dengan wilayah perencanaan.

  • Pemetaan IPT 2

    Laporan Pendahuluan |I - 5

    BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Bagian ini menguraikan tentang Kerangka fikir Pemetaan SIPT, pendekatan dan

    metodologi yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan Pemetaan SIPT

    Kecamatan Dukuh Pakis, Gayungan, Pabean Cantikan, Semampir, Tenggilis

    Mejoyo, dan Wonocolo.

    BAB IV INVENTARISASI DATA PRIMER DAN SEKUNDER

    Bagian ini menguraikan tentang inventarisasi data primer dan sekunder

    Pemetaan SIPT, sebagai langkah awal sebelum survey pengambilan data yang

    akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan Pemetaan SIPT Kecamatan Dukuh

    Pakis, Gayungan, Pabean Cantikan, Semampir, Tenggilis Mejoyo, dan

    Wonocolo.

    BAB V ORGANISASI DAN PROGRAM KERJA

    Bagian ini menguraikan tentang kewajiban konsultan, struktur organisasi,

    komposisi dan jadwal penugasan personil, rencana kerja serta jadwal

    pelaksanaan pekerjaan penyusunan Pemetaan IPT Kecamatan Dukuh Pakis,

    Gayungan, Pabean Cantikan, Semampir, Tenggilis Mejoyo, dan Wonocolo.

    BAB VI SISTEM PELAPORAN

    Bagian ini menguraikan tentang materi laporan, teknik penyajian laporan dan

    alih teknolologi dalam pekerjaan penyusunan Pemetaan IPT Kecamatan Dukuh

    Pakis, Kecamatan Gayungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kecamatan

    Semampir, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Wonocolo.