Upload
utami-indriastuti
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
1/7
Regulasi Populasi dan Konsep Kepadatan Bebas dan Tidak BebasDi dalam kosistem yang mempunyai keanekaragaman rendah, dan mengalami
tekanan secara fisik, atau di dalam ekosistem yang menjadi sasaran gangguan-gangguan luar
yang tidak dapat diduga, populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti
cuaca, arus air, faktor kimia yang membatasi, pencemaran, dan sebagainya. Dalam
ekosistem yang mempunyai keanekaragaman tinggi, atau tidak mengalami penekananan
secara fisik, populasi-populasi cenderung untuk dikendalikan secara biologi.
Faktor mana saja, baik yang membatasi atau yang baik (negative atau positif) bagi
populasi adalah :
1. Ketidaktergantungan pada kepadatan (density independentatau density legislative),apabila pengaruhnya itu tidak tergantung (bebas) dari besarnya populasi.
2. Ketergantungan pada kepadatan (density dependentatau density verning), apabilapengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan.
Ringkasnya, aspek-aspek ketidaktergantungan pada kepadatan lingkungan
cenderung menimbulkan variasi-variasi, kadang-kadang drastis, di dalam kepadatan
populasi. Sedangkan natalitas dan mortalitas yang tergantung pada kepadatan cebderung
mempertahankan atau memelihara populasi di dalam tahanan mantap atau mempercepat
pemulihannya ke tingkat demikian.
Sebaran PopulasiSebaran populasi merupakan pergerakan individu-individu ke dalam atau keluar dari
populasi. Penyebaran populasi ini disebabkan karena dorongan untuk mencari makanan,
menghindarkan diri dari predator, pengaruh iklim, dapat terbawa angin, air juga kebiasaan
kawin atau pengaruh seksual dan faktor fisik lainnya.
Ada tiga bentuk penyebaran populasi: emigrasi-gerakan ke luar satu arah; imigrasi-
gerakan ke dalam satu arah; dan migrasi-berangkat (pergi) dan datang (kembali) secara
periodik. Penyebaran membantu mortalitas dan natalitas di dalam memberi wujud bentuk
pertumbuhan ddan kepadatan populasi. Tiga bentuk pnyebaran populasi antara lain:
1. EmigrasiSuatu pergerakan individu keluar dari tempat/daerah populasinya ke tempat lainnya
dan individu-individu tersebut tinggal secara permanen di tempat yang baru.
2. ImigrasiSuatu pergerakan individu populasi ke dalam suatu daerah populasi dan individu
tersebut meninggalkan daerah populasinya selanjutnya tinggal di tempat yang baru.
3. MigrasiPergerakan dua arah, keluar dan masuk populasi atau populasi pergi dan datang
secara periodik selama kondisi lingkungan tidak menguntungkan maka individu-
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
2/7
individu suatu populasi akan berpindah tempat, sedangkan jika sudah
menguntungkan kembali ke tempat asal.
Struktur Populasi dan Prinsip AlleStruktur populasi yaitu jumlah organisme dalam kelas-kelas atau tingkatan umur
yang berbeda, misalnya tingkat telur, anak-anak dan dewasa. Perubahan jumlah populasi
ditentukan dengan kelahiran, kematian dan migrasi dari organisme yang umumnya
dipengaruhi oleh adanya perubahan kondisi lingkungan dan juga interaksi dengan populasi
dari organisme yang lain.
Individu-individu di dalam populasi menyebar di dalam 3 pola yaitu:
1. Acak (random)
Di alam penyebaran secara acak jarang terjadi, penyebaran secara acak akan terjadi
jika lingkungan populasinya atau keadaan lingkungan homogen.
2. Teratur (seragam) atau uniform, lebih teratur daripada yang acak
Penyebaran individu di dalam populasi teratur jika dalam persaingan yang keras
diantara individu-individu dalam populasi, sehingga timbul kompetisi (pertentangan)
yang positif, yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama.
3. Berkelompok (clumped), tidak teratur, tidak acak, dan menggerombol
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
3/7
Penyebaran individu di dalam populasi menggerombol, hal ini umum terjadi di alam.
Individu-individu menunjukkan derajat pengelompokkan karena adanya kebutuhan
yang bersamaan akan faktor-faktor lingkungan. Penyebaran individu di dalam
populasi merupakan salah satu aspek pengaturan ruangan bagi individu di dalampopulasi . Distribusi berkelompok terjadi karena berbagai sebab antara lain sebagai
berikut.
a) Kondisi lingkungan jarang yang seragam, meskipun pada area yang sempit.
b) Pola reproduksi dari suatu individu-individu anggota populasi
c) Perilaku hewan cenderung membentuk suatu ketahuan atau membentuh koloni.
Distribusi berkelompok dapat meningkatkan kompetisi dalam meraih unsur hara,
makanan, ruang, dan cahaya. Di dalam pola distribusi berkelompok ternyata tiap-tiap
kelompok ada kemungkinan tersebar secara acak, seragam, ataupun secara
berkumpul.
Pengelompokan itu merupakan hasil atau akibat dari pengumpulan individu-individu:
1. Dalam menanggapi perubahan-perubahan cuaca harian dan musiman2. Menanggapi perbedaan habitat setempat3. Sebagai akibat dari proses reproduktif4. Sebagai akibat dari daya tarik sosial (dalam binatang-binatang yang lebih tinggi)
Berkaitan dengan pola pengelompokan dikenal adanya PRINSIP ALLEE atauALLEE
PRINCIPLEyaitu setiap jenis populasi mempunyai kecenderungan untuk menuju nilai
pengelompokan yang optimal. Pengelompokan ini yang diperoleh dari hasil pertumbuhan
optimal suatu populasi. Adanya masalah kepadatan populasi yang berlebih (over crowding)
dan kepadatan populasi yang kurang (under crowding) cenderung bekerja sebagai faktor
pembatas dalam mengatur besarnya kepadatan populasi jenis yang bersangkutan.
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
4/7
Akibat dari adanya pengaturan ruang-ruang individu atau kelompok individu
menimbulkan adanya individu-individu yang terkucilkan atau terasingkan dari individu-
individu dalam populasinya. Pengucilan terhadap individu seringkali merupakan hasil dari:
a) Persaingan antar individu untuk memperoleh sumberdaya (makanan, tempat hidup)yang terbatas
b) Pertentangan langsung antar individu Isolasi dan Teritorialitas
Isolasi, yaitu pengucilan individu anggota populasi oleh yang lainnya dalam suatu
populasi. Isolasi terjadi karena adanya persaingan antara individu-individu yang berbeda
jenis terhadap sumber daya alam yang persediaannya sedikit. Adanya isolasi tersebut akan
menyebabkan individu atau kelompok jenis masing-masing akan membatasi akan
membatasi kegiatan mereka pada suatu daerah tertentu dan berusaha ingin
mempertahankan daerah tersebut yang dinamakan sebagai teritorialitas, sedangkan wilayahatau daerah yang dipertahankan oleh individu-individu tersebut merupakan daerah teritori
yang dapat merupakan seluruh atau sebagian dari daerah tempat organisme hidup secara
normal.
Isolasi (pengucilan) biasanya akibat dari:
1. Persaingan antara individu terhadap sumber-sumber yang persediaannya sedikit.2. Antagonisme secara langsung
Dalam kedua kasus itu penyebaran acak atau seragam dapat menggakibatkan invidu
tetangga-tetangga yang dekat dilenyapkan atau disingkirkan.
Individu-individu, pasangan-pasangan, atau kelompok-kelompok keluarga vertebrata
dan invertebrate yang lebih tinggi biasanya membatasi kegiatan mereka terhadap atau pada
daerah tertentu, disebut homerange(daerah pengembaraan). Apabila daerah itu
dipertahankan secara aktif, maka disebut territory. Territorialitas tampaknya paling
menonjol pada pada vertebrata dan arthropoda tertentu yang mempunyai pola perilaku
reproduksi yang ruwet termasuk pembuatan sarang, bertelur, dan pemeliharaan serta
perlindungnan anak-anaknya. Di dalam territorialitas ini adanya mekanisme aktif yang
memisahkan individu-individu atau kelompok-kelompok satu dari yang lainnya.
Ringkasnya, isolasi dapat mengurangi persaingan, menghemat atau menyimpan
energi selama periode-periode yang gawat,da menghhindari kelebihan penduduk atau
pemborosan persediaan makanan. Sedangkan teritorialitas cenderung untuk mengatur
populasi pada taraf di tingkat kejenuhan.
Interaksi Dua SpesiesSemua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
5/7
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian
banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat
erat dan ada yang kurang erat.
Organisme tidak dapat hidup sendiri di alam, tetapi selalu bersama-sama dengan
spesies lain, akan tetapi pada beberapa spesies, kehadiran spesies lain tidak berpengaruh,
tetapi pada beberapa kasus, spesies-spesies tersebut akan saling berinteraksi. Keberadaan
interaksi ini menuju satu arah yaitu populasi suatu spesies akan berubah dengan kehadiran
spesies kedua.
Interaksi antara berbagai populasi dapat memodifikasi potensi genetis tiap spesies
(optimum fifiologis dan kisarannya) untuk menghasilkan komunitas perbedaan pada optimal
ekologis dan kisaran ekologis. Harper (1964) telah menulis reviwe yang bagus yang
nendemonstrasikan bagaimana biologi organisme yang tumbuh dalam isolasi tak dapat
dibandingkan atau berbeda dengan biologi mereka bila tumbuh dalam campuran.
Banyak ekologiawan percaya bahwa organisme dalam suatu komunitas adalah
bersifat saling bergantung sehingga mereka tidaj terikat sekedar berdasarkan kesempatan
saja, dan gangguan satu organisme akan mempunyai konsukuensi terhadap keseluruhan
organisme.
Interaksi populasi merupakan hubungan antara individu-individu di dalam populasi
ataupun antara individu populasi lainnya. Secara teori, spesies-spesies anggota populasi
saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk interaksi yang positif, negatif,
netral, atau kombinasi yang bentuk interkasi itu dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Neutralisme, yaitu interkasi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidakterpengaruh oleh adanya asosiasi. Contoh, antara kucing dan ayam. Keduanya tidak
saling mempengaruhi karena memiliki jenis makanan yang berbeda.
2. Tipe persaingan penggunaan sumber daya, dimana tiap populasi mempunyaipengaruhyang merugikan yang lain dalam perjuangannya untuk memperoleh
sumber-sumber yang persediaannya berada dalam kekurangan.
3. Kompetisi, jenis interaksi ini dapat terjadi diantara makhluk hidup yang dapatmenimbulkan seleksi alam dalam evolusi. Antara organisme yang satu dengan yanga
lain terjadi persaingan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti makanan,
cahaya matahari, tempat berlindung dan sebagainya. Contoh, persaingan antara
kambing dan kerbau di padang rumput dan persaingan rumput teki dan ilalang
dalam memperebutkan sinar matahari atau lahan.
4. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat saat salahsatu pihak dirugikan (mendapat rintangan) sedangkan pihak lainnya tidak
terpengaruh oleh adanya asosiasi. Interaksi amensalisme sama dengan allelopati
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
6/7
(pelepasan senyawa toksik ke lingkungan). Contoh, Salvia leucophylla, yaitu suatu
jenis semak yang dapat melepaskan senyawa kimia berupa terpenes. Terpenes yang
dikeluarkan tumbuhan tersebut setelah masuk ke dalam tanah dapat menghambat
peekecambahan dan pertumbuhan tumbuhan lainnya.
5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satupihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) beruntung. Contoh, cacing
tambang dan cacing perut yang hidup dalam usus manusia.
6. Predasi (pemangsaan), yaitu interaksi antara dau atau lebih spesie yang salah satupihak ( organisme yang dimangsa) dirugikan, dan pihak lainnya predatoratau
pemangsa) diuntungkan. Contoh, singa yang memangsa rusa.
7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihakdiuntungkan sedangakan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.Contoh, ikan ikan kecil yang hidup bersama dengan ikan hiu. Ikan-ikan ini disebut
remora. Remora mendapat makanan sisa-sisa dari ikan hiu. Selain itu, mereka akan
terlindungi dari predator yang akan memangsanya. Ikan hiu tidak merasa tergangu
dengan kehadiran remora.
8. Protokooperasi, yaitu interaksi anatara dua spesies atau lebih yang masing-masingsaling memperoleh keuntungan adanya asosiasi, tetapi asosiasi yang terjadi tidak
merupakan keharusan. Contoh, hubungan kerbau dengan burung bangau. Burung
bangau bertengger di atas punggung kerbau dan mematuk kutu yang ada. Dari
interaksi tersebut, bangau memperoleh makanan dan kutu yang menjadi hama pada
kerbau berkurang, sehingga kerbau dapat hidup lebih sejahtera. Interaksi ini bukan
suatu keharusan, artinya tanpa interaksi tersebut kerbau dan bangau tetap mampu
mempertahankan hidupnya.
9. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing salingmemperoleh keuntungan engan adanya asosiasi, dan hubugan tersebut merupakan
suatu keharusan untuk berasosiasi. Contoh, hubungan bunga kembang sepatu
dengan serangga misalnya lebah. bunga di bantu penyebaran sporanya oleh kupu-
kupu dan lebah memperoleh makanan dari bunga tersebut.
Lambang interaksi antar individu terdiri atas tiga simbol:
(+) : interaksi bersifat menguntungkan
(-) : interaksi bersifat merugikan
(0) : interaksi bersifat netral
8/14/2019 BAGIAN TAMI.docx
7/7