bahan makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bsm

Citation preview

Bagaimana cara mempelajari sel?Sebagian besar sel berdiameter antar 1 sampai 100m sehingga tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang.

Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ketujuh belas. Berbagai jenis mikroskop masih menjadi alat yang sangat diperlukan dalamm mengkaji sel.Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis rainasans, dan juga merupakan mikroskop yang dgunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya. Cahaya-tampak dilewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata. Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesarannya dan penguraiannya, atau resolusinya.

Cara Mempelajari SelPada prinsipnya ada dua cara mempelajari sel, yaitu teknik analisis instrumental dan teknik analisis sitologi dan sitokimia.1. Teknik analisis instrumentalSebagian besar sel berdiameter antar 1 sampai 100m sehingga tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu diperlukan suatu alat yang mampu memperbesar obyek untuk mempelajari sel, berupa mikroskop. Setiap mikroskop mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya, mikroskop elektron mampu mengenal bagian sel sampai pada tingkatan molekul tetapi tidak dapat digunakan untuk mempelajari sel hidup karena sel tesebut terlalu tebal. Untuk mengatasi sifat sel yang tembus cahaya, dibutuhkan alat yang dapat meningkatkan kontras. Menurut De Reberties, dkk (1975:82), sel memiliki sifat tembus cahaya karena sel mengandung banyak air sehingga ketika sel telah kering sifat kontrasnya meningkat.teknik lain yang meningkatkan kontras adalah dengan pewarnaan. Masalahnya adalah pewarnaan hanya dapat dilakukan pada sel mati. Untuk meningkatkan sifat kontras pada sel hidup dapat digunakan mikroskop fase kontras dan mikroskop interferensi (De Reberties, 1975). 2. Teknik analisis sitologi dan sitokimiaTidak semua sel dapat dianalisis dengan analisis sitologi atau sitokimia. Perlu analisis tertentu dari sifat sel.a. Analisis sitologikTeknik ini termasuk teknik analisis menggunakan instrumen, yaitu mikroskop. Untuk eperluan tersebut dilakukan dengan dua cara, ialah, 1) pemeriksaan sel hidup, dan 2) pemeriksaan pada sel yang dimatikan (Djohar, 1984).1). Pemeriksaan sel hidupDapat dilaukan dengan dua cara, yaitu, 1) kultur sel, dan 2) microsurgery (pembedahan atau operasi mikro).a) Kultur selDilakukan dengan cara menumbuhan sel pada media tertentu. Cara ini memunginkan dapat diamati sel hidup dengan memuaskan, karena disamping sederhana, juga kondisinya dapat dikontrol.Kultur sel ini mula-mula dirintis oleh Carrel seja tahun 1912. Semula media untu melumpuhkan sel menggunakan serum darah dan ekstrak embrio dalam salin, tetapi sekarang ini kebutuhan nutrisi sel eukarioti telah diketahui, sehingga dapat dibuat media sintetik.Kultur jaringan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kultur primer, kultur sekunder, dan kultur yang dikenal dengan istilah established cell lines. Kultur primer diperoleh langsung dari jaringan hewan yang dipotong kecil-kecil dan dicampur dengan tripsin. Kultur sekunder dapat diperoleh dengan memberikan perlakuan tripsin pada kultur primer, dan diratakan pada media segar. Sedangkan kultur established cell lines, sel telah diadaptasikan untuk pertumbuhan sel in vitro dalamwaktu lama.b) MicrosurgeryTeknik ini telah banya digunakan untuk studi sel. Alat-alat yang digunakan dalam teknik ini antara lain, pipet miro, jarum mikro, electrode mikro, micro thermocouple, dan lain-lainnya ddengan bantuan mikroskop.2) Pemeriksaan sel yang dimatikanSerangkaian teknik diperlukan untuk pemeriksaan sel yang dimatikan, yaitu: fiksasi, embedding dan seksi,dan pewarnaan.Fiksasi adalah suatu proses mematikanjaringan sehingga sulit diperoleh keadaan sesuai pada saat hidupnya, dengan artifact (penambahan ataupun pengurangan) seminimal mungkin. Kebanyakan fiksatif berpengaruh terhadap protein sel. Oleh karena itu setiap fiksatif memiliki gradien (daya tembus dan larut terhadap cairan sel) tertentu.Macam-macam fiksatif (dalam Djohar, 1984):a) Osmium tetrosidab) Freeze dyingc) Freeze substitution

b. Analisis sitokimiaTujuan utama sitokimia adalah untuk mengidentifikasi dan lokalisasi komponen kimiawi sel, baik kualitatif maupun kuantitatif. Sitokimia modern mengikuti tiga metode pendekatan utama, yaitu pendekatan mikroskopik, biokimia, dan mikrokimia.1) Metode fraksionasi selCara ini meliputi homogenasi dan destruksi sel, melalui prosedur kimiawi atau mekanik, diikuti dengan pemisahan fraksi seluler bergantung pada massa, permukaan, dan gravitasi spesifik. Frasi sel selanjutnya dianalisis dengan cara biokemik atau mikrokemik. Prinsip umum fraksionasi sel adalah homogenasi sel dalam media cair, dan biasanya digunakan media larutan sukrosa dengan berbagai variasi. Dalam proses homogenasi, membrane sel dan dinding sel pecah, keluar komponen subseluler. Homogenasi biasanya dilakukan pada suhu rendah (0-4C). Larutan yang mengandung sel yang telah mengalami homogenasi disebut homogenate. Hasil homogenasi selanjutnya disentrifugasi.Sentrifugasi adalah usaha yang dilakukan untuk memisahkan molekul terlarut dengan pelarutnya. Partikel terlarut mengendap membentuk sedimen, sedangkan pelarutnya berada di bagian atas membentuk bagian supernatan.2) Mikrokimia dan ultramikrokimiaBanyak cara untuk analisis mikro dan ultramikrokimia, antara lain dengan mikrokolorimetri, mikrospektrofotometri, mikrofluorometri, dan mikromanometri. Cara-cara tersebut memiliki sensitifitas tinggi sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara enzim dengan koenzim.3) Cara pewarnaan sitokimia dan histokimia