Upload
yudha-adista
View
723
Download
105
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ilmu bahan
Citation preview
Pertemuan Ke- 5
BAHAN PEREKAT HIDROLIS
PEREKAT HIDROLIS YANG BIASA DIGUNAKAN
1. Kapur
2. Gips
3. Semen merah
4. Trass
5. Pozzolan
6. Semen Portland
KAPUR
JENIS BATU KAPUR
• Batu kapur kalsium (CaCO3) dengan kemurnian tinggi
• Batu kapur magnesia (MgCO3)
• Batu kapur dolomite (CaCO3MgCO3)
• Batu kapur hidrolis
• Margel
• Marmer dan batu kapur padat.
1,79 TON BATU KAPUR KALSIUM
1,9 TON BATU KAPUR MAGNESIUM
1 TON KAPUR TOHOR
PENGOLAHAN BATU KAPUR KAPUR
• Dalam prakteknya diperlukan minimal 2 ton batu kapur untuk menghasilkan kapur tohor.
• Faktor yang mempengaruhi :jenis tungku pembakarEfisiensi tungku pembakarSifat batu kapurKecermatan pelaksanaan pembakaran
PEMBAKARAN BATU KAPUR (SUHU DESOSIASI)
• Suhu 500 oC• Batu kapur kalsium (CaCO3) 900
oC• Batu Kapur magnesium (MgCO3)
700 – 770 oC
PEMBAKARAN BATU KAPUR (REAKSI PENGURAIAN)
• Batu kapur kalsium + dipanaskan suhu 900°C → kapur tohor kalsium + gas
• Batu kapur magnesium + dipanaskan suhu 700-770°C → kapur tohor magnesium + gas
• Batu kapur dolomit + dipanaskan suhu 700-900°C → kapur tohor dolomit + gas
2 HAL YANG DIHINDARI PADA PROSES PEMBAKARAN BATU KAPUR
• Pembakaran tidak sempurna < suhu desosiasi
• Kondisi terbakar lewat suhu terlalu tinggi
PEMADAMAN KAPUR TOHOR (SLAKKING)
• Pemadaman kering
• Pemadaman basah
CARA KERING
Kerugian: • Panas dan uap yang timbul dalam proses hidrasi cepat
hilang.
• Air yang dipakai kurang terkontrol.
• Kapur yang dihasilkan mengandung butiran-butiran kasar yang mungkin terdiri dari kapur yang belum padam atau kapur mentah.
CARA BASAH
• Pemadaman basah menghasilkan kapur padam berbentuk bubur.
• Pemadaman dengan cara ini menghasilkan kapur padam yang lebih baik, berbutiran halus dan kapur yang terbakar lewat dapat terpadamkan dengan sempurna.
• Kerugiannya adalah dihasilkan kapur padam yang basah sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama
PROSES PENGERASAN KAPUR
• Kapur padam bereaksi dengan CO2 dari udara dan membentuk karbonat, (kalsium karbonat atau batu kapur)
Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
• Kapur padam bereaksi dengan senyawa lain terutama silica dan membentuk kalsium silikat yang mengeras seperti batu serta tidak larut dalam air
Ca(OH)2 + n SiO2 + m H2O → CaO nSiO2 mH2O (kalsium silikat hidrat)
• Pengerasan kapur hanya terjadi apabila diberi air dan kapur mempunyai butiran-butiran yang halus
MUTU KAPUR
• Mutu kapur yang dihasilkan suatu industri sangat dipengaruhi oleh : mutu dan kemurnian batu kapur sebagai bahan
baku, kesempurnaan pembakaran pemadaman kapur tohor
SIFAT YANG MENENTUKAN MUTU KAPUR
• Prosentase bagian yang aktif dalam kapur, yaitu kadar CaO, SiO, Al2O3 dan MgO.
• Kehalusan butiran.
• Kekekalan bentuk adukan yang terbuat dari kapur tersebut.
• Kekuatan adukan yaitu berupa kuat tekan adukan yang terbuat dari campuran kapur, pasir dan air.
• Mengenai mutu dan sifat kapur untuk bangunan dan pengujiannya tercantum dalam SII 00244-80
GIPS
• Gips yang dari alam merupakan senyawa stabil berbentuk CaSO4 2 H2O.
GIPS HEMIHYDRAT
• Apabila gips alam dipanasi pada suhu di atas 100°C, maka sebagian air molekulnya terlepas dan membentuk CaSO4 ½ H2O yang biasa disebut gips hemihydrat yang mempunyai sifat tidak stabil.
• Gips hemihydrat yang bereaksi dengan air maka air molekul di dalam gips kembali ke jumlah semula seperti gips alam. Akibat reaksi ini, panas yang tersimpan dalam gips hemihydrat akan dikeluarkan dan molekul-molekul gips yang terpisah (karena pembakaran) bersatu kembali ke bentuk stabil CaSO4 2 H2O.
Gips mengeras setelah diberi air dan dapat digunakan sebagai adukan.
PENGGUNAAN GIPS
• Sebagai bahan baku pembuatan semen memperlambat pengerasan
• Dalam bentuk gips hemihydrat, sebagai perekat untuk membuat papan gypsum
• Dipakai untuk list list dinding, langit-langit
• Dinding sekat
• Bahan perekat pada kapur tulis
• Sebagai bahan cetakan: patung, keramik, hiasan dsb.
SEMEN MERAH
REAKSI PEMBENTUKANPencampuran semen merah dengan kapur dan air akan mengeras, karena kandungan silika amorf membentuk senyawa kalsium hidrosilikat
Reaksi kalsium hidrosilikat
Ca(OH)2 + SiO2 + (n-1)H2O CaO SiO2 n H2O
Reaksi tambahan menghasilkan kalsium hidroaluminat
Reaksi kalsium hidroaluminat
Ca(OH)2 + Al2O3 + 5H2O CaO Al2O3 6H2O
PENGGUNAAN SEMEN MERAH
Digunakan sebagai campuran adukan
Komposisi campuran
1 semen merah : 1 kapur : 1 pasir
Proses pembuatan harus memperhatikan peraturan tras dan semen merah Indonesia NI – 20
TRAS
PENGGUNAAN TRAS
• bahan baku batako,( 1:20 sampai dengan 1:24)
• industri semen,
• campuran bahan bangunan dan semen alam.
JENIS TRAS
• Tras alam
• batu apung, obsidian, scoria, tuf, santorin, dan tras dari batuan vulkanik
• Tras buatan
• Abu arang batu, terak ketel uap, dan hasil tambahan dari pengolahan bijih bauxite.
KEGUNAAN TRAS YANG DITAMBAHKAN KE BETON (DALAM PORSI TERBATAS)
• Meningkatkan workability beton
• Memperlambat pengerasan beton
• Membuat beton lebih kedap
• Ketahanan terhadap sulfat
• Mengurangi penggunaan semen
POSOLAN
PERSYARATAN POSOLAN
ASTMC-618
NI-20
Thank you