RANCANG BANGUN ALAT HIDROLIS
Mulyadi1, Iswanto2 dan Rosdeawan3
3Program Sarjana Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo
JL. Raya Gelam 250 Candi Sidoarjo Telp. 031-8921938 - 8969814 Fax.
031-8949333 1)
[email protected], 2)
[email protected],
3)
[email protected]
Abstrak
Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua,
banyak kalangan
yang menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di
alami khususnya pada
bagian mesin. Semakin jauh jarak yang di tempuh semakin cepat pula
umur kendaraan tersebut,
tentunya untuk memperlambat umur kendaraan pengguna harus rutin
melakukan perawatan. Jika
terjadi kerusakan yang berat pada mesin maka dibutuhkan biaya yang
tidak sedikit untuk
memperbaikinya. Untuk itu bengkel-bengkel dituntut memberikan
pelayanan yang prima dan cepat
buat pelanggannya. Sama halnya dengan bengkel sepeda motor “AMBON
JAYA MOTOR” yang
terletak didesa Pateguhan Pandaan-Pasuruan, mereka mengalami
kesulitan untuk bongkar pasang
part crankshaft yang sering dilakukan untuk penggantian sparepart
baru. Peralatan yang mereka
gunakan tergolong kurang efektif dan bisa menyebabkan kerusakan
pada bagian mesin yang
diperbaikinya dan prosesnyapun membutuhkan waktu yang lama. Untuk
mengatasi masalah
tersebut maka dibuatkan suatu alat yang bisa membantu pekerjaan
lebih cepat akurat dan efektif
dibandingkan sebelumnya, yaitu “Alat Overhaul Part Crankshaft
Hidrolis”. Alat ini juga bisa
digunakan untuk memasang dan membuka bearing, gear kamprat, dan
komponen mesin lainnya
yang membutuhkan tekanan besar untuk membuka dan memasangnya.
Metode yang dipakai untuk
merancang dan membuat alat ini mulai dari client brief, pengumpulan
informasi, inventarisasi
kebutuhan, pengembangan dan pemilihan konsep serta dfm. Sedang
kriteria yang ditetapkan untuk
pemilihan konsep adalah fungsi dan kemudahan operasional. Pengujian
dari alat ini dicobakan
pada Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya untuk pemasangan bigpen
secara manual dengan lama
waktu 65”sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7” dan untuk
pelepasan bigpen manual
lama waktu 85” sedangkan dengan hidrolis dibutuhkan waktu 7”,
dengan demikian maka hasil
dari perancangan alat hidrolis tersebut sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu dapat berfungsi dan
mampu untuk overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor
dengan baik dan cepat jika
dibandingkan dengan overhaul secara manual.
Kata kunci : Bengkel, Hidrolis, Lengan Piston, Sepeda Motor dan
Crankshaft
1. PENDAHULUAN
Dunia otomotif makin tumbuh pesat di Indonesia khususnya roda dua,
banyak kalangan yang
menggunakan kendaraan ini, namun banyak juga kendala yang di alami
khususnya pada bagian-
bagian yang bergesekan dan bertumbukan secara terus menerus yang
menyebabkan keausan. Jefri
S. Bale dalam penelitiannya menyimpulkan perubahan mekanisme
keausan pada permukaan
kontak dimana pada tegangan kontak terkecil di dominasi mekanisme
abrasive wear yang
menghasilkan faktor keausan yang lebih tinggi, sedangkan seiring
peningkatan tegangan kontak
mekanisme keausan didominasi oleh mekanisme burnishing wear dan
surface deformation wear
yang menghasilkan faktor keausan yang lebih rendah [1]. Semakin
jauh jarak yang di tempuh
semakin cepat pula umur kendaraan tersebut, tentunya untuk
memperlambat umur kendaraan
pengguna harus rutin melakukan perawatan. Jika terjadi breakdown
maka dibutuhkan biaya yang
tidak sedikit untuk memperbaikinya.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 387
Pada penelitian ABDIMAS ini mengambil mitra di Desa Pateguhan yang
terletak di
Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, letaknya sekitar ± 20 km
dari Kampus II Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo yang berada di Jalan Raya Gelam Candi
Sidoarjo. Akses jalan baik dan
lancar dengan waktu tempuh kurang dari 30 menit perjalanan dari
Desa Pateguhan menuju Kampus
II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Desa Pateguhan merupakan
daerah pemukiman padat
penduduk yang daerahnya dekat dengan perindustrian, rata-rata dari
mereka merupakan
karyawan pabrik sebagai mata pencarihan utama.
Alat transportasi warga yang digunakan tiap harinya adalah sepeda
motor, pilihan sepeda
motor menjadi prioritas utama karena lebih cepat dan efisien untuk
pergi ketempat kerja yang
letaknya tersebar diaerah Desa Pateguhan Kecamatan Pandaan
Kabupaten Pasuruan. Yang
tidak semuanya ada kendaraan umum untuk akses transportasi menuju
ke lokasi tempat bekerja.
Melihat kondisi masyarakat yang kebanyakan pengguna sepeda motor
maka Pak Eko Wahyudi dan
Pak Damang Murianto membuka bengkel layanan jasa service bengkel
sepeda motor “AMBON
JAYA MOTOR”. Kondisi tempat layanan jasa service sepeda motor pada
gambar 1.1.
Gambar1.1 Tempat service Bapak Eko Wahyudi
Salah satu permasalan yang dihadapi adalah keterbatasan
keyequipment terutama alat untuk
overhaul bagian-bagian dari crankshaft sepeda motor yang sering
dilakukan, sehingga mereka
melakukan dengan alat seadanya seperti pada gambar 1.2. Dengan
kondisi seperti ini mereka
mengalami kesulitan untuk overhaul bagian-bagian pada crankshaft
sepeda motor yang
membutuhkan penggantian sparepart baru. Peralatan yang mereka
gunakan tergolong kurang
efektif dan bisa menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang
diperbaikinya dan prosesnyapun
membutuhkan waktu yang lama.
Gambar1.2 Proses membuka dan memasang bearing pada crankshaft
secara manual
Dengan melihat kesulitan yang dihadapi oleh mitra UKM, maka
dibuatkan suatu alat yang
bisa mengatasi hal tersebut yaitu : Alat Overhaul Part Crankshaft
Hidrolis. Ilyas Renreng
(Universitas Hasanuddin 2012) dalam penelitiannya tentang Rancang
Bangun Dongkrak Elektrik .
penelitian ini menyimpulkan tentang mencari besar gaya tekan pada
hidrolik 200 kg, besar gaya
tuas yang terjadi 75 kg, perhitungan estimasi biaya, harga dongkrak
yang di dapat adalah Rp
975.000 [2]. Penelitian tentang alat peraga sistem hidolik yang
dilakukan oleh Jarot Aryoseto
388 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
(Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010) dalam penelitiannya
tentang Alat Peraga System
Hidrolik menyimpulkan tentang konstruksi meja menggunakan baja
ukuran 3 x 6 x 0,2cm, Alat
praktikum perawatan system hidrolik ini terdiri dari tangki,
filter, motor listrik, gear pump
directional control valve, relief valve,double acting cylinder, dan
selang [3].
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
konsep overhaul
crankshaft hidrolis yang dibuat dapat berfungsi dan mampu untuk
overhaul bagian-bagian dari
crankshaft sepeda motor dengan baik dan cepat jika dibandingkan
dengan overhaul secara manual .
Manfaat yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah
mengetahui kemampuan dan kegunaan
yang bisa dicapai dalam perancangan, pembuatan dan penggunaan Alat
Overhaul Part Crankshaft
Hidrolis, Sehingga dapat dimanfaatkan oleh mitra UKM jasa servis
sepeda motor dan dapat
dikembangkan lagi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo khususnya
pada Laboratorium
Program Studi Teknik Mesin.
Untuk melakukan perancangan dan pembuatan “Alat Overhaul Part
Crankshaft Hidrolis”
maka, diagram alir dibuat seperti pada gambar 2.1 berikut
ini.
Mulai
Berdasarkan diagram alir pada gambar 2.1, langkah-langkah
penelitian dimulai dengan
study literature dan lapangan untuk memperkuat dasar teori
penelitian. Selanjutnya pengembangan
dan pemilihan konsep Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis
dievaluasi berdasarkan fungsi dan
manufacturability serta kemudahan operasional. Penyusunan list
requirement berdasarkan konsep
yang terpilih. Dari konsep terpilih tersebut khususnya untuk
memilih dongkrak hidrolik didasarkan
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 389
atas hasil pengujian dari overhaul bigpen pada crankshaft dengan
menggunakan uji tekan.
Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan komponen utama meliputi:
Baut mur, poros, coulomb
dan spring. Hasil dari proses perhitungan komponen tersebut
dianalisa menggunakan software
DFM Xpress yang merupakan menu tambahan pada software solidwork
yang pernah dilakukan
oleh mulyadi [4]. Evaluasi ini digunakan sebagai validasi final
untuk memutuskan part drawing dan
proses manufaktur pembuatan alat. Langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah uji coba alat pada
part crankshaft sepeda motor Honda GL-Max dan Astrea Grand.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pengembangan pembuatan desain ini membuat 2 desain konsep
alternatif pilihan yang
akan dipilih berdasarkan fungsi dan kemudahan operasional. Konsep
yang pertama konsep A yaitu
menggunakan system kerja hidrolis fluida dengan menggunakan
dongkrak untuk mengangkat
kendaraan roda empat atau lebih ketika ban bocor atau perawatan
mesin dan kaki-kaki. Konsep
kedua menggunakan opsi hidrolis otomatis atau semi otomatis dimana
tabung hidrolis terletak
berpisah dengan pompa hidrolis itu sendiri. Desain konsep B
menggunakan dongkrak semi
otomatis. Kedua konsep desain seperti yang ditunjukkan pada gambar
3.1.
Gambar 3.1 Desain Konsep A dan Desain Konsep B
Tabel 3.1 merupakan morfologi chart untuk konsep A dan konsep B,
dari tabel ini
digunakan sebagai dasar perbandingan untuk memilih konsep,
masing-masing konsep di jelaskan
berdasarkan fungsi dari setiap mekanisme komponen. Pada gambar 3.2
merupakan konsep desain
terpilih berdasarkan pemilihan pada table 3.1.
Gambar 3.2 Desain Konsep A yang terpilih
390 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Tabel 3.1 Tabel Morfologi Konsep A dan Konsep B
No Opsi Keterangan
atau semi otomatis, dapat
Kekurangan : Tidak dapat
besar.
daripada di las
Kelebihan : Pengerjaannya yang
Kelebihan : Kekuatan penahan
tidak menyeluruh.
banyak.
04
Spring
adjuster
system
penggerak
kembali ke posisi nol
putus
pasaran, mudah putus
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 391
Dari table 3.1 di atas dapat di ambil kesimpulan, konsep yang
digunakan adalah konsep A.
Hal ini merujuk pada fungsi dan kesesuaian yang mana ditujukan
untuk para pelaku usaha
perbengkelan yang sedang berkembang dan mudah ketika perakitannya.
Selain itu bagaimana cara
menekan harga agar lebih murah dari harga di pasaran dengan alat
yang mempunyai fungsi sama
sehingga para pelaku usaha dapat membuatnya sendiri.
3.2. Penyusuan List Of Requirement
Dari pemilihan konsep yang terpilih maka selanjutnya dilakukan
penyusunan kebutuhan
komponen atau List of Requirement seperti pada table 3.2 di bawah
ini.
Tabel 3.2 Tabel List of Requirement
NO URAIAN B/M JUMLAH TOTAL
1 UMP 80 B 1 Batang 1
2 Plat 7 x 100x 150 (Pengunci Atas) M 1 Pcs 1
3 Plat 10 x 50 x 450 (Pengunci Samping) M 2 Pcs 2
4 Plat 10 x 100 x 200 (Penahan Dongkrak Atas) M 1 Pcs 1
5 Plat 10 x 100 x 400 (Penahan Dongkrak Bawah) M 1 Pcs 1
6 Plat 10 x 200 x 200 (Penahan Pipa) M 2 Pcs 2
7 Plat 10 x 130 x 160 (Kaki-kaki Penahan Rangka) M 2 Pcs 2
8 Ass D19 x 320 M 1 Pcs 1
9 Pipa 6” x 300 M 1 Pcs 1
10 Baut M.12 x 1.75 x 35 B 20 Pcs 20
11 Mur M.12 x 175 B 20 Pcs 20
12 Ring plat M.12 B 40 Pcs 40
13 Baut M.6 x 1.25 x 25 B 20 Pcs 40
14 Mur M.6 x 1,25 B 20 Pcs 20
15 Ring Plat M.6 B 40 Pcs 40
16 Wire Klip M.6 B 8 Pcs 8
17 Dongkrak Hidrolis 5 Ton B 1 Pcs 1
18 Klem E 0.6” B 4 Pcs 4
Keterangan : B = Beli
Dalam perancangan komponen dilakukan pada bagian-bagian utama dari
Alat Overhaul Part
Crankshaft Hidrolis yaitu : Dongkrak hidrolik, Poros, Rangka, Baut
pengunci dan Pegas. Berikut
adalah hasil perhitungan dari komponen-komponen tersebut.
1. Dongkrak Hidrolik
Perencanaan dongkrak hidrolik diambil dari hasil pengujian overhaul
bigpen Honda GL-
Max menggunakan mesin uji tekan. Dengan hasil tekanan minimum 150
kg/cm2. Maka
dongkrak hidrolis yang diperlukan minimum dengan beban tekanan 1
ton.
2. Poros
Perencanaan poros pada alat ini berfungsi sebagai penahan plat
bantalan pipa sebagai
alas daun crankshaft yang akan di lepas dan akan menerima beban
dari dongkrak
minimum 1000 kg yang di dapat dari pengujian saat melepas bigpen,
dan beban
maksimum 5000 kg yang di dapat dari kapasitas dongkrak yang di
gunakan. Rencana
poros pelat setebal 10 mm dan bahan S30C mempunyai tegangan tarik
yang diijinkan
sebesar 48 Kg/mm2 [5]. Maka persamaan yang digunakan untuk
menghitung diameter
poros sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan didapat d= 8,15mm, kemudian dilakukan
analisa menggunakan
software hasilnya seperti gambar 3.3 dibawah ini. Dari hasil
analisa pada gambar 3.3
maka nilai tegangan poros akibat beban yang didapat dari analisa
software adalah 0,333
Mpa, sedangkan tegangan ijin material adalah 638,757 Mpa jadi
rencana desain
dinyatakan aman.
3. Rangka
Pada perancangan rangka pada alat ini menggunakan besi jenis UNP
80. Berikut
perhitungannya. untuk menentukan momen inersia yang terjadi adalah
sebagai berikut :
= 3 − 3
Perhitungan dari tegangan geser yang di ijinkan pada kerangka mesin
diperoleh τ = 3,63
x 10-4 Kg/mm2, sehingga dapat dihitung tegangan ijin profil bentuk
U, dengan bahan
ASTM A36 mempunyai tegangan geser yang diijinkan sebesar 37 Kg/mm2,
Pada gambar
3.4 seperti dibawah ini hasil analisa software :
Gambar 3.4 Analisa Kerangka Dengan Beban 4000 Kg.
Tegangan geser pada kerangka mesin yang dibuat 3,63 x 10-4 N/mm2
sedangkan
tegangan geser yang dijinkan pada profil yang digunakan yaitu 8,22
N/mm2 maka dapat
disimpulkan bahwa tegangan pada kerangka mesin yang dibuat lebih
kecil dari tegangan
geser yang diijinkan pada profil (3,63 x 10-4 N/mm2 < 8,22 N/mm2
jadi kerangka
dinyatakan aman.
Pegas yang digunakan menggunakan type pegas ulir tarik dimana
menyesuaikan dengan
kinerja yang dapat kembali ke posisi awal setelah di tarik dengan
diameter kawat 2mm
dan diameter ulir 20 mm dengan panjang keseluruha 240mm. Dengan
asumsi berat
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 393
dongkrak dan plat penahan dongkrak sebesar 25 kg. dengan
menggunakan tabel 3.3
tentang bahan yang digunakan serta gambar 3.5 untuk stress factor
[6].
Tabel 3.3 Values Of Allowable Shear Stress, Modulus Of Elasticity
And Modulus Of
Rigidity For Various Spring Materials.
Gambar 3.5 Wahl’s stress factor for helical springs
Maka dengan asumsi diameter lilitan 20mm dan diameter kawat 2 mm
dapat menarik
mengembalikan beban sebesar 27 kg per spring. Jika di pakai 2 buah
spring maka dapat
menarik beban hingga 54 kg.
3.4. Evaluasi Perancangan Part Dengan Metode DFM
Setelah di susunnya List of Requirement, maka langkah selanjutnya
evaluasi design for
manufaktur yang ada di menu software Solidworks menu ini di lakukan
untuk proses pengerjaan
machining drilling dan milling adapun langkah-langkah evaluasi yang
dilakukan dengan DFMPro /
DFMXpress adalah sebagai berikut :
1. Gambar design dan rancangan alat pelepas lengan piston hidrolis
beserta part-partnya.
2. Setelah gambar 3D terbentuk kemudian dibuat urutan proses
manufaktur yang akan dilakukan
dengan memperhatikan :
394 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
o Mesin yang akan digunakan dengan mempertimbangkan power mesin,
meja mesin dan jig
and fixture yang tersedia.
o Jika kontour produk sulit dimanufaktur secara manual maka
dilakukan dengan Cadcam.
3. Jika analisa proses drill dilakukan terlebih dulu maka, menu
manufacturing proses Mill / Drill
only . Sedangkan setting parameter yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 10
bisa disetting lebih kecil
disesuaikan dengan kondisi material.
o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >=
75% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai mill/drill Tool Depth to Diameter Rasio standar input
<= bisa disetting lebih
kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >=
0.25mm bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa
disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
4. Jika analisa proses bubut dan drill dilakukan terlebih dulu
maka, menu manufacturing proses
Turn with Mill Drill dipilih seperti pada Gambar 4.4 Sedangkan
setting parameter yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
o Input nilai Hole depth to Diameter Rasio standar input <= 2.75
bisa disetting lebih kecil
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum %Hole Area inside Part standar input >=
75% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Milling Tool Depth to Diameter Rasio standar input
<= 14 bisa disetting lebih
kecil disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Corner Radius(Turn part) input >= 0.5mm
bisa disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum % of Bor Relief (Turn part) standar input
>= 25% bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Minimum Linier Tolerance Zone standar input >=
0.25mm bisa disetting lebih
besar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
o Input nilai Angular Tolerance Zone standar input >= 1 deg bisa
disetting lebih besar
disesuaikan dengan kondisi yang ada hasil analisa dfm disajikan
dalam table 3.4 berikut
ini. Bila ada komponen yang (Rules Filled) tidak di centang maka
salah satu permukaan
tidak bisa di machining.
Tabel 3.4 Evaluasi Komponen
Mill/Drill Only Rulles Passed Machining
No PART NUMBER QTY HD MS PH DP IF HE HF HI Ya Tidak
1 Landasan Kerangka 2
6 Penahan Dongkrak
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2016 395
3.5. Pembuatan Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis Setelah
perancangan di nyatakan aman dan siap untuk di buat maka
selanjutnya menentukan
langkah-langkah pembuatannya, adapun alur pembuatan alat dengan
permesinan seperti pada
gambar 3.6 berikut ini.
2. Support Pipa 6" UNP
Milling
4. Penahan Dongkrak Bawah
3. Support Atas
4. Support Samping
6. Penahan Dongkrak Bawah
3. Support Atas
4. Support Samping
6. Penahan Dongkrak Bawah
Gambar 3.6 Flowchart Pembuatan Alat Dengan Permesinan
3.6. Pengujian Alat Overhaul Part Crankshaft Hidrolis
Setelah produk atau alat memasuki tahap pengecatan dan assembly
maka langkah
selanjutnya yaitu uji performa. Uij performa di lakukan dengan
tujuan apakah alat tersebut
berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak, dengan memasang semua
komponen tanpa terkecuali.
Dengan uji performa yang dilakukan pada Crankshaft Honda GL-max dan
Astrea Grand. Langkah
data pengujian pada table 3.5 , Hasil pengujian yang didapat
seperti pada gambar 3.7 berikut ini.
Tabel 3.5 Data waktu hasil pengujian
No Benda Yang Di Lepas Waktu Pemasangan Waktu Pelepasan
GL-MAX
2 Bigpen 65 detik 7 Detik 85 Detik 7 Detik
Astrea Grand
2 Bigpen 7 Detik 3 Detik 9 Detik 3 Detik
396 SENASPRO 2016 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Gambar 3.7 Grafik Perbandingan Waktu overhaul Crankshaft GL-Max
& Astrea Grand
4. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, ada beberapa
kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Dari segi pemilihan dua konsep antara konsep A dan konsep B yang
lebih memenuhi
fungsi dan kemudahan operasionalnya adalah konsep A.
2. Pada pengujian performance Crankshaft Honda GL-Max, hasilnya
untuk pemasangan
bigpen secara manual dengan lama waktu 65”sedangkan dengan hidrolis
dibutuhkan
waktu 7” dan untuk pelepasan bigpen manual lama waktu 85” sedangkan
dengan hidrolis
dibutuhkan waktu 7”. Sehingga antara overhaul yang manual dan
dengan alat lebih
menguntungkan menggunakan alat.
3. Dari sisi manufaktur untuk pembuatan alat ini konsep A lebih
mudah untuk
dimanufaktur . Untuk pengembangan selanjutnya dengan model yang
sama proses
manufaktur lebih diperhatikan sehingga hasil produk sesuai dengan
toleransi yang
diijinkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jefri S. Bale, “Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE
Akibat Tegangan Kontak
untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan,” J. Tek. Mesin, vol. 11, pp.
97–102, 2009.
[2] J. T. Mesin, “Jurnal Teknik Mesin & Industri,” vol. 3, no.
1, 2012.
Manual Hidrolis Manual Hidrolis
Ball Bearing 6 4
Ball Bearing 5 3
10 12 14
[3] J. Aryoseto, “Pembuatan alat peraga sistem hidolik,”
2010.
[4] Mulyadi, “Evaluasi perancangan dan pembuatan multipurpose
wheelchair dengan metode
dfm,” 2013.
[5] R. C. Hibbeler, Mechanics of Materials, vol. 8. 2011.