Upload
yusak
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
1/49
Halusinasi: persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang
nyata; menghayati gejalagejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Jenisjenis halusinasi:
a halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh tertidur,
secara umum bukan tergolong fenomena patologis
b halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang mulai
terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena patologisc halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat
saja berupa suara lain seperti musik, merupakan jenis halusinasi yang paling sering
ditemukan pada gangguan psikiatri
d halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas (orang) atau
pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya), sering kali terjadi pada gangguan medis umum
e halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada gangguanmedis umum
f halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai gejala
aal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum
g halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota tubuh
teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap di baah kulit)
h halusinasi somatik: sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih sering
menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination)i halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil
(micropsia) (!uhriaangsa, "##$).
% &pa pengertian sehat secara mental'
ehat atau normaladalah suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental, dan sosial
secara penuh dan bukan sematamata berupa absennya penyakit atau keadaan lemah
tertentu. (*enurut +H). -eberapa ciri orang yang ehat!ormal yakni *enurut
*aramis, terdapat enam kelompok sifat yang dapat dipakai untuk menentukan ciri
ciri pribadi yang ehat!ormal, adalah sebagai berikut :
a. ikap terhadap diri sendiri : menerima dirinya sendiri, identitas diri yang memadai, serta
penilaian yang realistis terhadap kemampuannya.
b. erapan (persepsi) terhadap kenyataan : mempunyai pandangan yang realistis tentang diri
sendiri dan lingkungannya.
c. /ntegrasi: kesatuan kepribadian, bebas dari konflik pribadi yang melumpuhkan dan
memiliki daya tahan yang baik terhadap stres.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
2/49
d. 0emampuan : memiliki kemampuan dasar secara fisik, intelektual, emosional, dan social
sehingga mampu mengatasi berbagai masalah.e. tonomi : memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang memadai, bertanggung jaab,
mampu mengarahkan dirinya pada tujuan hidup.
f. 1erkembangan dan perujudan dirinya : kecenderungan pada kematangan yang makintinggi (*aramis, "##2).
" -agaimana cara menilai status mental'
1emeriksaan status mental adalah bagian dari pemeriksaan klinis yang menggambarkan tentang
keseluruhan pengamatan pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatrik saat aancara, yang
meliputi penampilan, pembicaraan, tindakan, persepsi, dan pikiran selama aancara.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL HAL YANG HARUS DIKERJAKAN
1. Deskripsi Umum
a. 1enampilan (istilah yang biasa
digunakan: tampak sehat, sakit, agak
sakit, kelihatan tua, kelihatan muda,
kusut, seperti anakanak, kacau, dsb.)
*engamati bentuk tubuh, postur, ketenangan,
pakaian, dandanan, rambut, dan kuku, tanda
kecemasan.
b. 1erilaku dan aktivitas psikomotor
(manerisme, tiks, gerakan stereotipik,
hiperaktivitas, agitasi, retardasi,
fleksibilitas, rigiditas, dll.)
*engamati dan3 atau memeriksa cara berjalan,
gerakan, dan aktivitas pasien.
c. ikap terhadap pemeriksa (bekerja
sama, bersahabat, menggoda, apatis,
bermusuhan, merendahkan, dll.)
*engamati dan merasakan sikap dan jaaban
pasien saat aancara psikiatrik.
2. Mood d! A"ek
a. *ood (emosi yang meresap dan terus
menerus mearnai persepsi seseorang
terhadap dunia. 4igambarkan dengan
depresi, kecea, mudah marah, cemas,
euforik, meluapluap, ketakutan, dsb.)
*enanyakan tentang suasana perasaan pasien.
b. &fek (respon emosional pasien yang
tampak, digambarkan sebagai
meningkat, normal, menyempit,
Bagaimana perasaan Anda akhir-akhir ini?
(pertanyaan terbuka)
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
3/49
tumpul, dan datar)
Apakah Anda merasa sedih? (pertanyaan
tertutup)
c. 0eserasian (serasi afek atau tidak serasi
afek)
*engamati variasi ekspresi ajah, irama dan
nada suara, gerakan tangan, dan pergerakan
tubuh.
*engamati keserasian respon emosional (afek)
terhadap masalah subjektif yang didiskusikan
pasien.
#. Pem$i%r!
(digambarkan dalam kecepatan produksi
bicara dan kualitasnya; seperti banyak
bicara, tertekan, lambat, gagap, disprosodi,
spontan, keras, monoton, mutisme, dsb.)
*engamati selama proses aancara
Logorrhea: bicara yang banyak sekali,
bertalian, dan logis.
Flight of idea: pembicaraan dengan katakata
yang cepat dan terdapat loncatan dari satu ide
ke ide yang lain, ideide cenderung meloncat3
sulit dihubungkan.
Asosisi &o!''r: pergeseran gagasangagasan
dari satu subjek ke subjek lain yang tidak
berhubungan, jika berat, pembicaraan menjadi
kacau atau membingungkan (i!ko)ere!*.
+. G!''u! Persepsi
(Halusinasi, ilusi, depersonalisasi,
derealisasi) *enanyakan tentang gangguan persepsi yang
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
4/49
pernah atau sedang dirasakan oleh pasien.
Apakah Anda pernah mendengar suara atau
bunyi lain yang tidak dapat didengar oleh
orang lain?
Apakah Anda dapat atau pernah melihat
sesuatu yang tampaknya tidak dilihat orang
lain?
,. Pikir!
a. 1roses atau bentuk pikiran (termasuk di
sini realistik, nonrealistik, autistik,
irasional, dll.)
b. /si pikiran (aham, preokupasi, obsesi,
fobia, dsb.)
-)m ker: Apakah Anda merasa orang-
orang memata-matai Anda?
-)m %em$uru/ Apakah Anda takut
pasangan Anda tidak jujur? Bukti apa yang
Anda miliki?
-)m $ers&)/ Apakah Anda merasa
bahwa Anda telah melakukan kesalahan yang
berat? Apakah Anda merasa pantas mendapat
hukuman?
Apakah Anda merasa pikiran Anda disiarkan
sehingga orang lain dapat mendengarnya?
(0)m sir pikir*.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
5/49
Apakah Anda merasa pikiran/ kepala Anda
telah dimasuki oleh kekuatan atau sumber lain
di luar? (0)m sisip pikir*.
Apakah Anda merasa bahwa pikiran Anda
telah diambil oleh kekuatan atau orang lain?
(0)m pe!rik! pikir!*.
. Se!sorium d! Ko'!ii"
a. 0easpadaan dan tingkat kesadaran
(sadar, pengaburan, somnolen, stupor,
koma, letargi, keadaan fugue)
1engamatan dan pemeriksaan secara objektif
(kuantitatif dengan 5lasgo oma cale)
b. rientasi (aktu, tempat, orang, dan
situasi)
*enanyakan tentang aktu, tempat, orang, dan
situasi: Sekarang hari apa? Tanggal berapa?
Siang/ malam? Jam berapa sekarang? i
mana kita saat ini? !erjanya apa?
Siapa yang mengantar/ menunggui Anda?
Anda kenal mereka?
Bagaimana suasana saat ini? "amai?
c. 4aya ingat (daya ingat jauh3 remote
memory, daya ingat masa lalu yang
belum lama3 re#ent past memory, daya
ingat yang baru saja3 re#ent memory,
serta penyimpanan dan daya ingat
segera3 immediate retention and re#all
*enilai daya ingat dengan menanyakan data
masa anakanak, peristia penting yang terjadi
pada masa muda.
1eristia beberapa bulan lalu.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
6/49
memory).
1eristia beberapa hari yang lalu, apa yang
dilakukan kemarin, apa yang dimakan untuk
sarapan, makan siang, dsb.
d. 0onsentrasi dan perhatian *eminta pasien untuk mengulangi enam angka
maju kemudian mundur.
*engulang tiga kata, segera dan 67 menit
kemudian.
1asien diminta mengurangi 8 secara berurutan
dari angka %##. 1asien diminta mengeja
mundur suatu kata sederhana.
e. 0apasitas membaca dan menulis 1asien diminta membaca dan mengikuti apa
yang diperintahkan serta menulis kalimat
sederhana tapi lengkap.
f. 0emampuan visuospasial 1asien diminta mencontoh suatu gambar,
seperti jam atau segilima.
g. 1ikiran abstrak *enanyakan arti peribahasa sederhana,
persamaan, perbedaan benda.
h. umber informasi dan kecerdasan
(dengan memperhitungkan tingkat
pendidikan dan status sosial ekonomi
pasien)
1asien diminta menghitung uang kembalian
setelah dibelanjakan, jarak antarkota.
3. Pe!'e!d&i! Impu&s
(/mpuls seksual, agresif, atau lainnya) *enanyakan tentang riayat pasien sekarang
dan mengamati perilaku pasien selama
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
7/49
aancara
4. Perim$!'! d! Ti&ik!
4erajat tilikan (kesadaran dan pengertian
pasien baha mereka sakit):
%) 1enyangkalan penyakit sama sekali") &gak menyadari tetapi sekaligus
menyangkal
6) *enyadari tetapi melemparkan
kesalahan pada orang lain
$) *enyadari baha penyakitnya
disebabkan oleh sesuatu yang tidak
diketahui pada diri pasien7) 9ilikan intelektual: menerima baha
pasien sakit dan disebabkan oleh
perasaan irasional atau gangguan
tertentu pada diri pasien sendiri tanpa
menerapkan pengetahuan tersebut
untuk pengalaman masa depan
) 9ilikan emosional sesungguhnya:
kesadaran emosional tentang motif danperasaan dalam diri pasien dan orang
yang penting dalam kehidupannya.
*enanyakan kemampuan pasien dalam aspek
pertimbangan social, misalnya saat terjadikebakaran (perim$!'!).
*enanyakan kesadaran dan pengertian pasien
tentang penyakitnya (i&ik!).
Tahukah Anda kenapa dibawa/ datang ke
sini?
Apakah Anda membutuhkan pengobatan/
perawatan?
Apakah perawatan Anda di "umah Sakit ini
merupakan kesalahan?
5. Re&i$i&is *enilai kebenaran atau kejujuran pasien dalam
melaporkan suatu situasi atau masalahnya
(usilohati, et.al$%"#%6)
% &pa saja jenis gangguan jia'
1. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd KESADARAN 6 K7GNISI
A. Ge& G!''u! Me!& Pd Kesdr!
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
8/49
0esadaran adalah suatu kondisi kesigapan mental individu dalam menanggapi rangsang dari luar
maupun dari dalam.5angguan kesadaran seringkali merupakan pertanda kerusakan organik pada
otak. 9erdapat berbagai tingkatan kesadaran,
yaitu:
%. 0ompos mentis: adalah suatu derajat optimal dari kesigapan mental individu dalam
menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. /ndividu mampu memahami apa
yang terjadi pada diri dan lingkungannya serta bereaksi secara memadai.
". &patia: adalah suatu derajat penurunan kesadaran, yakni individu berespon lambat terhadap
stimulus dari luar. rang dengan kesadaran apatis tampak tak acuh terhadap situasi disekitarnya.
6. omnolensi: adalah suatu keadaan kesadaran menurun yang cenderung tidur. rang dengan
kesadaran somnolen tampak selalu mengantuk dan bereaksi lambat terhadap stimulus dari luar.
$. opor: adalah derajat penurunan kesadaran berat. rang dengan kesadaran sopor nyaris tidak
berespon terhadap stimulus dari luar, atau hanya memberikan respons minimal terhadap
perangsangan kuat.
7. 0oma: adalah derajat kesadaran paling berat. /ndividu dalam keadaan koma tidak dapat
bereaksi terhadap rangsang dari luar, meskipun sekuat apapun perangsangan diberikan padanya.
. 0esadaran berkabut: suatu perubahan kualitas kesadaran yakni individu tidak mampu berpikir
jernih dan berespon secara memadai terhadap situasi di sekitarnya. eringkali individu tampak
bingung, sulit memusatkan perhatian dan mengalami disorientasi.
8. 4elirium: suatu perubahan kualitas kesadaran yang disertai gangguan fungsi kognitif yang
luas. 1erilaku orang yang dalam keadaan delirium dapat sangat berfluktuasi, yaitu suatu saat
terlihat gaduh gelisah lain aktu nampak apatis. 0eadaan delirium sering disertai gangguan
persepsi berupa halusinasi atau ilusi. -iasanya orang dengan delirium akan sulit untuk
memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian ( 6 1 terganggu)
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
9/49
. 0esadaran seperti mimpi (4ream like state): adalah gangguan kualitas kesadaran yang terjadi
pada serangan epilepsi psikomotor. /ndividu dalam keadaan ini tidak menyadari apa yang
dilakukannya meskipun tampak seperti melakukan aktivitas normal. 1erlu dibedakan dengan
tidur berjalan (sleep alking) yang akan tersadar bila diberikan perangsangan (dibangunkan),
sementara pada dream like state penderita tidak bereaksi terhadap perangsangan.
2. 9ilight state: keadaan perubahan kualitas kesadaran yang disertai halusinasi. eringkali
terjadi pada gangguan kesadaran oleh sebab gangguan otak organik.1enderita seperti berada
dalam keadaan separuh sadar, respons terhadap lingkungan terbatas, perilakunya impulsif,
emosinya labil dan tak terduga.
8. Ge& G!''u! Me!& Pd Ko'!isi
&dalah kemampuan untuk mengenal3mengetahui mengenai benda atau keadaan atau situasi,
yang dikaitkan dengan pengalaman pembelajaran dan kapasitas intelegensi seseorang.9ermasuk
dalam fungsi kognisi adalah; memori3daya ingat, konsentrasi3perhatian, orientasi, kemampuan
berbahasa, berhitung, visualspatial, fungsi eksekutif, abstraksi dan taraf intelegensi.
Gejala Gangguan Mental Pada Perhatian / Konsentrasi:
&dalah usaha untuk mengarahkan aktivitas mental pada pengalaman tertentu.5angguan
perhatian meliputi ketidakmampuan memusatkan perhatian, mempertahankan perhatian ataupun
mengalihkan perhatian.1ada gangguan kesadaran khususnya pada delirium ketiga ranah
perhatian tersebut terganggu. 9erdapat beberapa jenis gangguan perhatian3konsentrasi, yaitu:
%. 4istraktibilitas: adalah ketidakmampuan individu untuk memusatkan dan mempertahankan
perhatian. 0onsentrasinya sangat mudah teralih oleh berbagai stimulus yang terjadi
disekitarnya.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
10/49
6. 0easpadaan berlebih: adalah pemusatan perhatian yang berlebihan terhadap stimulus
eksternal dan internal sehingga penderita tampak sangat tegang.
Gejala Gangguan Mental Pada Orientasi
rientasi adalah kemampuan individu untuk mengenali obyek atau situasi sebagaimana
adanya.4ibedakan atas orientasi personal3orang, yaitu kemampuan untuk mengenali orang yang
sudah dikenalnya. rientasi ruang3spatial, yaitu kemampuan individu untuk mengenali tempat
dimana ia berada. rientasi aktu, yaitu kemampuan individu untuk mengenali secara tepat
aktu dimana individu berada.esuai dengan ranah yang terganggu maka dibedakan gangguan
orientasi orang, tempat dan aktu.5angguan orientasi sering terjadi pada kerusakan organik di
otak.
Gejala Gangguan Mental Pada Memori / Daya Ingat
*emori adalah proses pengelolaan informasi, meliputi perekaman > penyimpanan > dan
pemanggilan kembali. 9erdapat beberapa jenis gangguan memori3daya ingat, yaitu:
%. &mnesia: adalah ketidakmampuan untuk mengingat sebagian atau seluruh pengalaman masa
lalu. &mnesia dapat disebabkan oleh gangguan organik di otak, misalnya; pada kontusio
serebri.!amun dapat juga disebabkan faktor psikologis misalnya pada gangguan stres pasca
trauma individu dapat kehilangan memori dari peristia yang sangat traumatis. -erdasarkan
aktu kejadian, amnesia dibedakan menjadi:
a. &mnesia anterograd, yaitu apabila hilangnya memori terhadap pengalaman3informasi setelah
titik aktu kejadian. *isalnya: seorang pengendara motor yang mengalami kecelakaan, tidak
mampu mengingat peristia yang terjadi setelah kecelakaan.
b. &mnesia retrograd, yaitu hilangnya memori terhadap pengalaman3informasi sebelum titik
aktu kejadian. *isalnya, seorang gadis yang terjatuh dari atap dan mengalami trauma kepala,
tidak mampu mengingat berbagai peristia yang terjadi sebelum kecelakaan tersebut.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
11/49
". 1aramnesia: ering disebut sebagai ingatan palsu, yakni terjadinya distorsi ingatan dari
informasi3pengalaman yang sesungguhnya. 4apat disebabkan oleh faktor organik di otak
misalnya pada demensia.!amun dapat juga disebabkan oleh faktor psikologis misalnya pada
gangguan disosiasi.
-erdasarkan rentang aktu individu kehilangan daya ingatnya, dibedakan menjadi:
%. *emori segera (immediate memory): adalah kemampuan mengingat peristia yang baru saja
terjadi, yakni rentang aktu beberapa detik sampai beberapa menit.
". *emori baru (recent memory): adalah ingatan terhadap pengalaman3informasi yang terjadi
dalam beberapa hari terakhir.
6. *emori jangka menengah (recent past memory): adalah ingatan terhadap peristia yang
terjadi selama beberapa bulan yang lalu.
$. *emori jangka panjang: adalah ingatan terhadap peristia yang sudah lama terjadi (bertahun
tahun yang lalu)
2. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd EM7SI 9 PERASAAN
?mosi adalah suasana perasaan yang dihayati secara sadar, bersifat kompleks, melibatkan
pikiran, persepsi dan perilaku individu.ecara deskriptif fenomenologis emosi dibedakan antara
mood dan afek.
Gejala Gangguan Mental Pada Mood
*ood adalah suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama, yang mearnai
persepsi seseorang terhadap kehidupannya.
%. *ood eutimia: adalah suasana perasaan dalam rentang normal, yakni individu mempunyai
penghayatan perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidupnya.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
12/49
". *ood hipotimia: adalah suasana perasaan yang secara pervasif diarnai dengan kesedihan dan
kemurungan. /ndividu secara subyektif mengeluhkan tentang kesedihan dan kehilangan
semangat.ecara obyektif tampak dari sikap murung dan perilakunya yang lamban.
6. *ood disforia: menggambarkan suasana perasaan yang tidak menyenangkan. eringkali
diungkapkan sebagai perasaan jenuh, jengkel, atau bosan.
$. *ood hipertimia: suasana perasaan yang secara perfasif memperlihatkan semangat dan
kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai aktivitas kehidupan. 1erilakunya menjadi
hiperaktif dan tampak enerjik secara berlebihan.
7. *ood eforia: suasana perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan.
. *ood ekstasia: suasana perasaan yang diarnai dengan kegairahan yang meluap luap. ering
terjadi pada orang yang menggunakan =at psikostimulansia.
Gejala Gangguan Mental Pada Afek
&fek adalah respons emosional saat sekarang, yang dapat dinilai leat ekspresi ajah,
pembicaraan, sikap dan gerak gerik tubuhnya (bahasa tubuh).&fek mencerminkan situasi emosi
sesaat.
%. &fek luas: adalah afek pada rentang normal, yaitu ekspresi emosi yang luas dengan sejumlah
variasi yang beragam dalam ekspresi ajah, irama suara maupun gerakan tubuh, serasi dengan
suasana yang dihayatinya.
". &fek menyempit: menggambarkan nuansa ekspresi emosi yang terbatas. /ntensitas dan
keluasan dari ekspresi emosinya berkurang, yang dapat dilihat dari ekspresi ajah dan bahasa
tubuh yang kurang bervariasi.
6. &fek menumpul: merupakan penurunan serius dari kemampuan ekspresi emosi yang tampak
dari tatapan mata kosong, irama suara monoton dan bahasa tubuh yang sangat kurang.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
13/49
$. &fek mendatar: adalah suatu hendaya afektif berat lebih parah dari afek menumpul. 1ada
keadaan ini dapat dikatakan individu kehilangan kemampuan ekspresi emosi.?kspresi ajah
datar, pandangan mata kosong, sikap tubuh yang kaku, gerakan sangat minimal, dan irama suara
datar seperti @robot@.
7. &fek serasi: menggambarkan keadaan normal dari ekspresi emosi yang terlihat dari keserasian
antara ekspresi emosi dan suasana yang dihayatinya.
. &fek tidak serasi: kondisi sebaliknya yakni ekspresi emosi yang tidak cocok dengan suasana
yang dihayati. *isalnya seseorang yang menceritakan suasana duka cita tapi dengan ajah riang
dan tertaa taa.
8. &fek labil: *enggambarkan perubahan irama perasaan yang cepat dan tiba tiba, yang tidak
berhubungan dengan stimulus eksternal.
#. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd PERILAKU M7T7RIK
1erilaku adalah ragam perbuatan manusia yang dilandasi motif dan tujuan tertentu serta
melibatkan seluruh aktivitas mental individu. 1erilaku merupakan respons total individu terhadap
situasi kehidupan. 1erilaku motorik adalah ekspresi perilaku individu yang terujud dalam
ragam aktivitas motorik. -erikut ini diuraikan berbagai ragam gangguan perilaku motorik yang
la=im dijumpai dalam praktek psikiatri, yaitu:
%. tupor 0atatonia: penurunan aktivitas motorik secara ekstrim, bermanifestasi sebagai gerakan
yang lambat hingga keadaan tak bergerak dan kaku seperti patung. 0eadaan ini dapat dijumpai
pada ski=ofrenia katatonik.
". Auror katatonia: suatu keadaan agitasi motorik yang ekstrim, kegaduhan motorik tak
bertujuan, tanpa motif yang jelas dan tidak dipengaruhi oleh stimulus eksternal. 4apat ditemukan
pada ski=ofrenia katatonik, seringkali silih berganti dengan gejala stupor katatonik.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
14/49
6. 0atalepsia: adalah keadaan mempertahankan sikap tubuh dalam posisi tertentu dalam aktu
lama. /ndividu dengan katalepsi dapat berdiri di atas satu kaki selama berjam jam tanpa bergerak.
*erupakan salah satu gejala yang bisa ditemukan pada ski=ofrenia katatonik.
$. AleBibilitas cerea: keadaan sikap tubuh yang sedemikian rupa dapat diatur tanpa perlaanan
sehingga diistilahkan selues lilin.
7. &kinesia: menggambarkan suatu kondisi aktivitas motorik yang sangat terbatas, pada keadaan
berat menyerupai stupor pada ski=ofrenia katatonik.
. -radikinesia: perlambatan gerakan motorik yang biasa terjadi pada parkinsonisme atau
penyakit parkinson. /ndividu memperlihatkan gerakan yang kaku dan kehilangan respons
spontan.
+. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd PR7SES 8ERPIKIR
5ejala gangguan mental pada proses berpikir adalah sebagai berikut:
%. 1roses pikir primer: terminologi yang umum untuk pikiran yang dereistic, tidak logis, magis;
secara normal ditemukan pada mimpi, tidak normal seperti pada psikosis.
". 5angguan bentuk pikir3arus pikir: asosiasi longgar: gangguan arus pikir dengan ideide
yang berpindah dari satu subyek ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali; dalam
bentuk yang lebih parah disebut inkoherensia.
6. /nkoherensia: pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau kata keluar
bersamasama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir.
$. Alight of /deas 3 lommpat gagasan: pikiran yang sangat cepat, verbalisasi berlanjut atau
permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan dari satu ide ke ide lainnya; ide
biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah, pendengar mungkin dapat mengikuti
jalan pikirnya.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
15/49
7. irkumstansial: pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point yang
diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point atau tujuan yang diharapkan, sering
diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detail dan petunjukpetunjuk.
. 9angensial: ketidakmampuan untuk mencapai tujuan secara langsung dan seringkali pada
akhirnya tidak mencapai point atau tujuan yang diharapkan.
,. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd ISI PIKIR
4i sini yang terganggu adalah buah pikirannya atau keyakinannya dan bukan cara
penyampaiannya. 4apat berupa miskin isi pikir, aham, obsesi, fobia, dan lainlain.
Kemiski!! Isi Pikir yaitu pikiran yang hanya menghasilkan sedkit informasi dikarenakan
ketidakjelasan, pengulangan yang kosong, atau frase yang tidak dikenal.
-)m u De&usi yaitu satu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru, berdasarkan
simpulan yang keliru tentang kenyataan eksternal, tidak konsisten dengan intelegensia dan latar
belakang budaya pasien, dan tidak bisa diubah leat penalaran atau dengan jalan penyajian
fakta. Jenisjenis aham:
a. +aham bi=arre: keyakinan yang keliru, mustahil dan aneh (contoh: makhluk angkasa luar
menanamkan elektroda di otak manusia)
b. +aham sistematik: keyakinan yang keliru atau keyakinan yang tergabung dengan satu
tema3kejadian (contoh: orang yang dikejarkejar polisi atau mafia)
c. +aham nihilistik: perasaan yang keliru baha diri dan lingkungannya atau dunia tidak ada
atau menuju kiamat
d. +aham somatik: keyakinan yang keliru melibatkan fungsi tubuh (contoh: yakin otaknya
meleleh)
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
16/49
e. +aham paranoid: termasuk di dalamnya aham kebesaran, aham kejaran3persekutorik,
aham rujukan (reference), dan aham dikendalikan.
fC +aham kebesaran: keyakinan atau kepercayaan, biasanya psikotik sifatnya, baha dirinya
adalah orang yang sangat kuat, sangat berkuasa atau sangat besar.
gC +aham kejaran (persekutorik): satu delusi yang menandai seorang paranoid, yang mengira
baha dirinya adalah korban dari usaha untuk melukainya, atau yang mendorong agar dia gagal
dalam tindakannya. 0epercayaan ini sering dirupakan dalam bentuk komplotan yang khayali,
dokter dan keluarga pasien dicurigasi bersamasama berkomplot untuk merugikan, merusak,
mencederai, atau menghancurkan dirinya.
hC +aham rujukan (delusion of reference): satu kepercayaan keliru yang meyakini baha tingkah
laku orang lain itu pasti akan memfitnah, membahayakan, atau akan menjahati dirinya.
iC +aham dikendalikan: keyakinan yang keliru baha keinginan, pikiran, atau perasaannya
dikendalikan oleh kekuatan dari luar. 9ermasuk di dalamnya:
%. thought ithdraal: aham baha pikirannya ditarik oleh orang lain atau kekuatan lain
". thought insertion: aham baha pikirannya disisipi oleh orang lain atau kekuatan lain
6. thought broadcasting: aham baha pikirannya dapat diketahui oleh orang lain, tersiar di
udara
$. thought control: aham baha pikirannya dikendalikan oleh orang lain atau kekuatan lain
7. aham cemburu: keyakinan yang keliru yang berasal dari cemburu patologis tentang pasangan
yang tidak setia
. erotomania: keyakinan yang keliru, biasanya pada anita, merasa yakin baha seseorang
sangat mencintainya
7$sesi/ satu ide yang tegar menetap dan seringkali tidak rasional, yang biasanya dibarengi satu
kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, tidak dapat dihilangkan dengan usaha yang logis,
berhubungan dengan kecemasan.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
17/49
Kompu&si/ kebutuhan dan tindakan patologis untuk melaksanakan suatu impuls, jika ditahan
akan menimbulkan kecemasan, perilaku berulang sebagai respons dari obsesi atau timbul untuk
memenuhi satu aturan tertentu.
:o$i/ ketakutan patologis yang persisten, irasional, berlebihan, dan selalu terjadi berhubungan
dengan stimulus atau situasi spesifik yang mengakibatkan keinginan yang memaksa untuk
menghindari stimulus tersebut.
. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd PERSEPSI
1ersepsi adalah sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus fisik
menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat diterima secara sadar.
-eberapa contoh gangguan persepsi:
%. 4epersonalisasi: satu kondisi patologis yang muncul sebagai akibat dari perasaan subyektif
dengan gambaran seseorang mengalami atau merasakan diri sendiri (atau tubuhnya) sebagai
tidak nyata atau khayali (asing, tidak dikenali)
". 4erealisasi: perasaan subyektif baha lingkungannya menjadi asing, tidak nyata
6. /lusi: satu persepsi yang keliru atau menyimpang dari stimulus eksternal yang nyata
$. Halusinasi: persepsi atau tanggapan palsu, tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang
nyata; menghayati gejalagejala yang dikhayalkan sebagai hal yang nyata. Jenisjenis halusinasi:
j halusinasi hipnagogik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika mulai jatuh tertidur,
secara umum bukan tergolong fenomena patologis
k halusinasi hipnapompik: persepsi sensorik keliru yang terjadi ketika seseorang mulai
terbangun, secara umum bukan tergolong fenomena patologis
l halusinasi auditorik: persepsi suara yang keliru, biasanya berupa suara orang meski dapat
saja berupa suara lain seperti musik, merupakan jenis halusinasi yang paling sering
ditemukan pada gangguan psikiatri
m halusinasi visual: persepsi penglihatan keliru yang dapat berupa bentuk jelas (orang) atau
pun bentuk tidak jelas (kilatan cahaya), sering kali terjadi pada gangguan medis umum
n halusinasi penciuman: persepsi penghidu keliru yang seringkali terjadi pada gangguan
medis umum
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
18/49
o halusinasi pengecapan: persepsi pengecapan keliru seperti rasa tidak enak sebagai gejala
aal kejang, seringkali terjadi pada gangguan medis umum
p halusinasi taktil: persepsi perabaan keliru seperti phantom libs (sensasi anggota tubuh
teramputasi), atau formikasi (sensasi merayap di baah kulit)
D halusinasi somatik: sensasi keliru yang terjadi pada atau di dalam tubuhnya, lebih sering
menyangkut organ dalam (juga dikenal sebagai cenesthesic hallucination)
r halusinasi liliput: persepsi keliru yang mengakibatkan obyek terlihat lebih kecil (micropsia)
3. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd TILIKAN
9ilikan adalah kemampuan seseorang untuk memahami sebab sesungguhnya dan arti dari
suatu situasi (termasuk di dalamnya dari gejala itu sendiri).4alam arti luas, tilikan sering disebut
sebagai aasan diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi dan situasi dirinya dalam
konteks realitas sekitarnya.4alam arti sempit merupakan pemahaman pasien terhadap
penyakitnya. 9ilikan terganggu artinya kehilangan kemampuan untuk memahami kenyataan
obyektif akan kondisi dan situasi dirinya. Jenisjenis
tilikan:
%. 9ilikan derajat %: penyangkalan total terhadap penyakitnya
". 9ilikan derajat ": ambivalensi terhadap penyakitnya
6. 9ilikan derajat 6: menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya
$. 9ilikan derajat $: menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namum tidak memahami
penyebab sakitnya
7. 9ilikan derajat 7: menyadari penyakitnya dan faktorfaktor yang berhubungan dengan
penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya
. 9ilikan derajat (sehat): menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi untuk
mencapai perbaikan. /tulah rangkuman gejalagejala gangguan psikologis yang terjadi pada
manusia (Eager et al., "###).
4. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd Pe!mpi&!
1ada penampilan perhatian terutama ditujukan kepada adanya keistimeaan atau keanehan
dari penampilan sampai yang sekecil > kecilnya dicatat , sehingga orang ketiga akan mudah
mengenal dari apa yang kita luiskan secara rinci misalnya :
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
19/49
% 1akaian dan kerapiannya
" ikap dan gerakan
6 acat , ketidakmampuan , dan deformitas
$ iri khas bicara
7 9anda jenis kelamin
&gresi
8 uperego dan ego ideal
Hubungan dengan pemeriksa
2 1engaruh terhadap pemeriksa
%# Hubungan terhadap penyakitnya
%% 0epercayaan diri
%" 9oleransi
5. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd Perim$!'!
1ertimbangan adalah kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan bertindak sesuai
dengan situasi tersebut
Jenis > jenis pertimbangan :
% 1ertimbangan kritis
" 1ertimbangan otomatis
6 1ertimbangan yang lemah
1;. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd Tidur
5angguan tidur atau tidur yang abnormal merupakan masalah yang sering ditemui di
berbagai bidang kedokteran , terutama psikiatri .
Jenis > jenis gangguan tidur :
% /nsomnia : insomnia inisial , middle insomnia , late insomnia
" Hipersomnia nonorganik
6 !arkolepsi
$ leep atack
7 0atapleksia
leep paralysis
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
20/49
8 Halusinasi hipnagogik
0leineleven syndrome
2 leep apnea
%# &pnoe sentral
%% &pnoe obstruktif
%" ?nuresis nonorganik
%6 !ight terror
%$ omnabulisme
%7 5angguan rencana tidur > bangun (*aslim, "##%).
11. Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd Per)i!
1erhatian adalah sejumlah usaha keras yang digunakan untuk memusatkan pada bagian
tertentu dari sebuah pengalaman; kemampuan untuk memusatkan pada kegiatan tertentu;
kemampuan untuk berkonsentrasi.1erhatian adalah kesadaran dan keinginan mengarahkan
energy mental terhadap satu objek atau komponen dari pengalaman yang kompleks, dalam aktu
yang bersamaan mengesampingkan fikiran atau emosinya.
0esigapan perhatian (vigilance F vigilans F vigilitas) merupakan suatu kenyataan baha arah
arus energy dalam keadaan terkendali.
Jenis 5angguan
% Hipovigilitas pengendalian perhatian kurang dari biasanya.
" Hipervigilitas; pengendalian perhatian lebih dari biasanya; perhatian yang berlebihan dan
dipusatkankepada semua rangsangan dari dalam maupun luar, secara sekunder akibat
keadaan paranoid. uatu keaspadaan berlebih yang manifestasinya jadi pengamatan
terus menerus pada lingkungan yang menunjukkan adanya bahaya.
6 &vigilitas; pengendalian perhatian sama sekali tidak ada.
$ 1engalihan perhatian (4istractibility), ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian;
perhatian beralih pada rangsangan luar yang tidak ada hubungannya atau tidak penting.
0etidakmampuan mempertahankan perhatian; berpindah dari satu topic ke topic yang
lain hanya disebabkan hal sepele.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
21/49
7 9idak memperhatikan secara selektif (selective inattention); perhatian dihambat pada hal
hal yang menyebabkan terjadinya kecemasan (ansietas); perhatian individu dirintangi
pada daerah perhatian yang menjadi sumber ansietas.
1# Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd I!'!
/ngatan atau memory merupakan suatu fungsi di mana informasi yang disimpan di otak
kemudian didapatkan kembali secara disadari.
/ngatan atau memory, merupakan kemampuan untuk membangkitkan kembali kesan,
pengalaman dan apa yang sudah dipelajari di masa lampau, yang menyangkut 6 pokok proses
mental;
% Gegistrasi, yaitu kemampuan merasakan, mengenal dan mengeluarkan informasi di
susunan saraf pusat
" Getensi, kemampuan menahan atau menyimpan informasi yang sudah diregistrasi
6 Gecall, kemampuan untuk mendapatkan kembali informasi yang sudah disimpan, atas
kehendak.
Jenis 5angguan
% &mnesia, suatu gangguan daya ingat (bisa seluruhkanya, sebagian atau temporer) yang
manifestasinya dalam ketidakmampuan mengingat secara parsial maupun total dari
pengalaman masa lampau. -isa diartikan pula sebagai kehilangan daya ingat yang
patologis, suatu fenomena di mana area pengalaman menjadi tidak bisa dicapai alam
sadar. &da beberapa bentuk yaitu amnesia retrogard (amnesia untuk kejadian yang terjadi
sebelum aktu tertentu) dan amnesia anterograd (amnesia untuk kejadian yang terjadi
sesudah aktu tertentu); amnesia disosiatif yang gambaran untamanya adalah kehilangan
daya ingat biasanya terhadap kejadian yang baru sangat penting yang tidak disebabkan
oleh gangguan mental organic, dan sangat sukar diterangkan oleh adanya kelelahan atau
lupa yang biasa.
" Hipamnesia, suatu penurunan derajat retensi dan recall.
6 Hiperamnesia, meningkatnya retensi dan recall.
$ ?idetic image, memori visual yang hamper seperti halusinasi yang menggembirakan
(riang).
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
22/49
7 1aramnesia, daya ingat yang palsu dengan adanya penyimpangan dari recall.
1+ Ge& G!''u! Psiko&o'is Pd I!e&e'e!si
/ntelegensi adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat kembali, mengerahkan dan
menggabungkan secara konstruktif apa yang sudah dipelajari sebelumnya dalam menghadapi
situasi yang baru.
Jenis gangguan
%. Getardasi mental, fungsi intelektual secara umum dibaah normal yang bisa terjadi pada
saat lahir atau pada masa perkembangan anakanak. -elajar, penyesuaian social, proses
pematangan terganggu dan sering disertai gangguan emosi. 4erajat retardasi umumnya
diukur dengan / (/ntelligence uotient).
&dapun beberapa jenis retardasi mental, diantaranya:
a./diot, yaitu retardasi mental tingkat yang paling rendah, suatu inteligensi setingkat
dengan anak umur 6 tahun ke baah.
b./mbelsi, retardasimental dengan tingkat inteligensi setara dengan anak umur 6 tahun.
c.4ebil (*oron), retardasi mental tingkat paling tinggi setingkat dengan inteligensi anak
umur 2 tahun.
d./diotsavant, anak dengan retardasi mental yang mampu menunjukkan kecakapan
mental yang luar biasa, umumnya menyangkut pemecahan tekateki yang sulit atau
hitung menghitung berdasarkan angka dan tanggalan.
". 4emensia, sering juga dimasukkan ke gangguan inteligensi selain pada gangguan
ingatan. 4iartikan sebagai kemunduran fungsi intelektual secara global dan organik
tanpa adanya gangguan kesadaran yang mengabut.
a. 4iskalkulia, hilangnya kemampuan untuk hitungmenghitung yang tidak disebabkan
oleh adanya ansietas atau gangguan dalam konsentrasi.
b. 4isfagia, kehilangan kemampuan menulis dengan huruf miring, hilangnya susuanan
katakata.
6. 1seudodemensia, suatu gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak
disebabkan oleh disfungsi mental organic, paling sering disebabkan oleh depresi.
$. -erfikir kongkrit, berfikir menurut apa yang tersirat, secara terbatas menggunakan
kiasan tanpa mengerti arti dengan perbedaan kecil, berfikir hanya satu dimensi.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
23/49
7. -erfikir abstrak, mampu mengerti perbedaan kecil arti, berfikir secara multidimensi
dengan kemampuan menggunakan kiasan dan dugaan secara serasi (!urhiaangsa,
"##$).
" &pa saja faktor pemicu dan faktor pemberat stress' -agaimana manajemen stress'
Sres d! pe!
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
24/49
stressor bukan inherent terletak pada jenis rangsangan, melainkan pada penanggapan rangsangan
itu oleh organisme (*aramis, "##2).
(1* :russi
9imbul bila ada aral melintang (stresor) antara kita dan tujuan kita, misalnya bila kita mau
berpiknik lantas kemudian hujan deras atau mobil mogok, atau mangga di pohon keliatan enak
sekali bagi si anak, tetapi tibatiba keluar seekor anjing yang galak (*aramis, "##2).
(2* Tek!!
Juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian.9ekanan seharihari biarpun kecil tetapi bila di
tumpuktumpuk dan berlangsung terus menerus (stresor jangka panjang), dapat menimbulkan
stress yang hebat.9ekanan, seperti juga frustasi dapat bersal dari dalam atau luar individu
(*aramis, "##2).
(#* Ko!"&ik
9erjadi apabila kita tidak bisa memilih antara dua atau lebih macam atau tujuan. *emilih yang
satu berarti tidak tercapai tujuan yang lain. /barat kita ada disimpang jalan tetapi kita tidak dapat
memilih ke kiri atau ke kanan, misalnya seorang pemuda ingin menjadi seorang dokter, tetapi
sekaligus takut akan tanggungjaab kelak bila sudah jadi ( konflik mautakmau atau pendekatan
pengelakan). &tau jika kita harus memilih antara sekolah terus atau menikah; mengurus rumah
tangga atau terus aktif dalam organisasi; antara tugas dan ambisi istri atau ibu kesenangan
sekarang atau ideologi, orang tua atau panggilan (konflik pendekatan ganda) (*aramis, "##2).
(+* Krisis
&dalah keadaan karena stresor mendadak dan besar sehingga menimbulkan stress pada seorang
individu atau kelompok, misalnya : kematian, kecelakaan, penyakit yang memerlukan operasi,
masuk sekolah untuk pertama kali. 9erdapat banyak tempat dengan banyak krisis (konsentrasi
krisis), misalnya ruang gaat darurat di rumah sakit, kamar bersalin, kamar bedah, taman kanak
kanak dan tingkat pertama pada suatu fakultas pada minggu minggu pertama tahun kuliah baru,
desa yang kena bencana alam dan kekurangan makanan sesudahnya, atau bila kemudian bantuan
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
25/49
makanan datang (tadi krisis karena tidak ada makanan, kemudian krisis karena tibatiba ada
makanan) (*aramis, "##2).
ontoh lain lagi adalah konflik yang terjadi bila kita harus memilih antara beberapa hal yang
semuanya tidak kita inginkan, misalnya pekerjaan yang tidak menarik atau menganggur,
menikah dengan orang yang tidaksimpatik atau kemungkinan tidak menikah sama sekali; berbuat
sesuatu yang berbahaya atau dicap sebagai pengecut (konflik pengelakan ganda) ( seringkali suatu ketegangan yang menganggu dan tidak menyenangkan, sehingga
berupa stress (
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
26/49
pusat otak.ara kerja psikofarmaka adalah jalan memutuskan jaringan atau sirkuit
psikoneuroimunologi, sehingga stresor psikososial yang mengenai seseorang tidak lagi
mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, psikomotor dan organorgan tubuh lainnya. batobatan
yang sering digunakan dalam penanganan stres dan gangguan lain yang terkait dengan stres
adalah golongan psikotropika, seperti obat anti psikotik, obat anti anBieta, obat anti depresan,
dan lainlain. elain itu dapat juga dengan pendekatan somatik yang bisa dilakukan dengan terapi
elektrokonvulsi dan psikosurgeri (antrock, "##6).
1ada seseorang yang mengalami stres, selain diberikan pengelolaan dengan terapi
somatik, seperti terapi psikofarmaka, terapi elektro konvulsi dan terapi psikosurgeri, juga penting
diberikan pendekatan dengan terapi psikososial termasuk psikoterapi keluarga (antrock, "##6).
0ehidupan yang seimbang adalah pertukaran antara melakukan segala sesuatu yang ingin
kita lakukan dan melakukan segala hal yang harus kita lakukan.ering kali kita menginginkan
yang terbaik untuk keduaduanya, tetapi kita tidak memahami baha kita harus berusaha
menyeimbangkan prioritas yang kadang saling bertentangan (antrock, "##6).
1endekatan &gama (Geligi)
4easa ini perkembangan terapi di dunia kedokteran sudah berkembang ke arah
pendekatan keagamaan (psikoreligius).4ari berbagai penelitian ternyata tingkat religiusitas
seseorang erat hubungannya dengan daya tahan dalam menghadapi problematika kehidupan yang
merupakan stresor psikososial.4alam perkembangan manusia seutuhnya ternyata perkembangan
biologis, psikologis, dan sosial (biopsychosocial devlopment) berkembang sejajar (paralel)
dengan perkembangan spiritual seseorang (antrock, "##6).
1entingnya agama dalam kesehatan juga dapat dilihat dari batasan rganisasi 0esehatan
4unia (+H, %2$) yang menyatakan baha aspek agama (spiritual) merupakan salah satu
unsur penting dari pengertian sehat seutuhnya. 1ara peneliti seperti Harrington & (%22) dan*onako I. 5oldstein (%228) mencoba mencari hubungan antara ilmu pengetahuan
(neuroscientific concepts) dengan dimensi spiritual yang masih dianggap belum jelas, namun
diyakini adanya hubungan tersebut dalam presentasinya yang berjudul -rain and Geligion
diyakini adanya titik ketuhanan (5od pot) dalam susunan saraf pusat. ebagai contohnya adalah
ketika orang yang stres dengan gangguan kecemasan yang kemudian diberi obat anti cemas,
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
27/49
maka yang bersangkutan akan menjadi tenang. !amun, pada orang yang sama dengan berdo@a
dan d=ikir kepada &llah +9 juga akan memperoleh ketenangan dan kesembuhan. Hal ini
memperkuat prinsip baha terapi medis dan terapi agama adalah saling menguatkan (antrock,
"##6).
1endekatan dimensi religi ini dimaksudkan membangkitkan kekuatan keimanan dan
motivasi untuk sembuh dari penyakitnya sesuai dengan agama yang diyakini seeorang. 4alam
/slam banyak digunakan pendekatan do@a dan d=ikir dalam menghadapi gangguan, stres, dan
penyakit, krisis ataupun musibah yang menimpanya serta kita selalu diingatkan baha apapun
yang menimpa kita pada hakekatnya semua itu adlah milik &llah +9 dan kita semua kelak
akan dikembalikan kepada!ya (5iardano, "##7).
6 &pa hubungan stress yang dialami pasien dengan gejala yang ditimbulkan'5ejala yang ditimbulkan menunjukkan stressor telah meleati daya resistensi pasien dan
pasien mengalami eBhaustion sehingga timbul gejalagejala gangguan jia.
1. PSIK7TIK AKUT
. Epidemio&o'i
*enurut sebuah studi epidemiologi internasional, berbeda dengan ski=ofrenia, kejadian
nonaffective timbul psikosis akut %# kali lipat lebih tinggi di negara berkembang daripada
di negaranegara industri. -eberapa dokter percaya baha gangguan yang mungkin
paling sering terjadi pada pasien dengan sosioekonomi yang rendah, pasien dengan
gangguan kepribadian yang sudah ada sebelumnya ( paling sering adalah gangguan
kepribadian histrionik, narsistik, paranoid, ski=otipal, dan ambang ), dan orang yang
pernah mengalami perubahan kultural yang besar ( misalnya imigran ).
$. Eio&o'i
4idalam 4* /// faktor psikososial bermakna dianggap menyebabkan psikosis
reaktif singkat, tetapi kriteria tersebut telah dihilangkan dari 4* /I. 1erubahan dalam
4* /I menempatkan diagnosis gangguan psikotik singkat didalam kategori yang sama
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
28/49
dengan banyak diagnosis psikiatrik utama lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan
diagnosis kemungkinan termasuk gangguan yang heterogen.
1enyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi sebagian besar di jumpai pada pasien
dengan gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis
terhadap perkembangan gejala psikotik.atu atau lebih faktor stres berat, seperti peristia
traumatis, konflik keluarga, masalah pekerjaan, kecelakaan, sakit parah, kematian orang
yang dicintai, dan status imigrasi tidak pasti, dapat memicu psikosis reaktif
singkat.-eberapa studi mendukung kerentanan genetik untuk gangguan psikotik singkat.
%. Di'!osis
*engguanakan urutan diagnosis:
a) nset yang akut ( " minggu atau kurang)
b) &danya sindrom klinik yang khas (berupa =po&imor"ik> F beraneka ragam dan
berubah cepat, atau =ski?op)re!i@&ike> F gejala ski=ofrenia yang khas)
c) &danya stress akutd) 9anpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
9idak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria episode manic atau
episode depresif, alaupun perubahan emosional dan gejalagejala afektif individual
dapat menonjol
9idak ada penyebab organic (*aslim, "##%).
:2#.; G!''u! Psikoik Po&imor"ik Aku !p Ge& Ski?o"re!i
Pedom! di'!osis
a) nset harus akut ( " minggu atau kurang)
b) Harus adda beberapa jenis halusinasi atau aham yang berubah dalam jenis dan
intesnsitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama
c) Harus ada keanekaragaman emosional yang sama beraneka ragamnyad) +alaupun gejala beraneka ragam, tidak ada satupun dari gejala itu ada secara cukup
konsisten dapat memenuhi criteria ski=ofrenia atau episode manic atau episode depresif
(*aslim, "##%).
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
29/49
:2#.1 G!''u! Psikoik Po&imor"ik Aku de!'! Ge& Ski?o"re!i
Pedom! di'!osis
* *emenuhi criteria a) b) c) diatas yang khas untuk gangguan psikotik akut
$* 4isertai gejalagejala yang memenuhi criteria untuk diagnosis ski=ofrenia (A"#.) yang
harus sudah ada untuk sebagian besar aktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu
secara jelas
%* &pabila gejalagejala ski=ofrenia menetap untuk lebih dari % bulan maka diagnosis harus
diubah menjadi ski=ofrenia (*aslim, "##%).
:2#.2 G!''u! Psikoik Lir@Ski?o"re!i (ski?o"re!i@&ike* ku
Pedom! di'!osis
* nset harus akut ( " minggu atau kurang)
$* 4isertai gejalagejala yang memenuhi criteria untuk diagnosis ski=ofrenia (A"#.) yang
harus sudah ada untuk sebagian besar aktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu
secara jelas
c) 0riteria psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi
d* &pabila gejalagejala ski=ofrenia menetap untuk lebih dari % bulan maka diagnosis harus
diubah menjadi ski=ofrenia (*aslim, "##%).
d. Pe!&ks!!
*enjaga keselamatan penderita dan orang yang meraatnya:
a 0eluarga atau teman harus menjaga penderita
b 1astikan kebutuhan dasar terpenuhi
c Jangan sampai mencederai penderita
*engurangi stres dan stimulasi:
a Jangan mendebat pikiran psikotik
b Hindari konfrontasi dan kritik, kecuali hal itu perlu untuk mencegah perilaku yang
membahayakan
&gitasi yang membahayakan penderita dan keluarga atau masyarakat memerlukan
hospitalisasi atau pengamanan
*edikasi:
a 1emberian antipsikotik akan mengurangi gejala psikotik Haloperidol " > 7 mg, sampai 6 kali sehari
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
30/49
0lorproma=in %## > "## mg, sampai 6 kali sehari
b 5unakan dosis terendah yang dapat mengatasi
c bat antianBietas dapat digunakan bersama dengan antipsikotik untuk mengontrol
agitasi akut
" mg, sampai $ kali sehari
d
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
31/49
1asien ski=ofrenia beresiko meningkatkan risiko penyalahgunaan =at, terutama
ketergantungan nikotin.Hampir 2# pasien mengalami ketergantungan nikotin.1asien
ski=ofrenia juga berisiko untuk bunuh diri dan perilaku menyerang.-unuh diri merupakan
penyebab kematian pasien ski=ofrenia yang terbanyak, hampir %# dari pasien ski=ofrenia yang
melakukan bunuh diri (0a=adi, "##).
*enurut Hoard, astle, +essely, dan *urray, %226 di seluruh dunia prevalensi seumur
hidup ski=ofrenia kirakira sama antara lakilaki dan perempuan diperkirakan sekitar #,"%,7.
*eskipun ada beberapa ketidaksepakatan tentang distribusi ski=ofrenia di antara lakilaki dan
perempuan, perbedaan di antara kedua jenis kelamin dalam hal umur dan onsetnya jelas. nset
untuk perempuan lebih rendah dibandingkan lakilaki, yaitu sampai umur 6 tahun, yang
perbandingan risiko onsetnya menjadi terbalik, sehingga lebih banyak perempuan yang
mengalami ski=ofrenia pada usia yang lebih lanjut bila dibandingkan dengan lakilaki (4urand K
-arlo, "##8).
$. Eio&o'i
9erdapat beberapa pendekatan yang dominan dalam menganalisa penyebab ski=ofrenia,
antara lain:
Aaktor 5enetik
*enurut *aramis ("##2), faktor keturunan juga menentukan timbulnya ski=ofrenia. Hal
ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang keluargakeluarga penderita ski=ofrenia terutama
anakanak kembar satu telur. &ngka kesakitan bagi saudara tiri ialah #,2 %,; bagi saudara
kandung 8 > %7; bagi anak dengan salah satu orangtua yang menderita ski=ofrenia 8 > %;
bila kedua orangtua menderita ski=ofrenia $# > ; bagi kembar dua telur (hetero=igot) "
%7; bagi kembar satu telur (mono=igot) % > .
ki=ofrenia melibatkan lebih dari satu gen, sebuah fenomena yang disebut &uantitati'e
trait lo#i. ki=ofrenia yang paling sering kita lihat mungkin disebabkan oleh beberapa gen yang
berlokasi di tempattempat yang berbeda di seluruh kromosom. /ni juga mengklarifikasikan
mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada orangorang yang mengalami gangguan ini (dari
ringan sampai berat) dan mengapa risiko untuk mengalami ski=ofrenia semakin tinggi dengan
semakin banyaknya jumlah anggota keluarga yang memiliki penyakit ini (4urand K -arlo,
"##8).
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
32/49
Aaktor -iokimia
ki=ofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiai otak yang disebut
neurotransmitter, yaitu kimiai otak yang memungkinkan neuronneuron berkomunikasi satu
sama lain. -eberapa ahli mengatakan baha ski=ofrenia berasal dari aktivitas neurotransmitter
dopamine yang berlebihan di bagianbagian tertentu otak atau dikarenakan sensitivitas yang
abnormal terhadap dopamine.-anyak ahli yang berpendapat baha aktivitas dopamine yang
berlebihan saja tidak cukup untuk ski=ofrenia. -eberapa neurotransmitter lain sepertiserotonin
dan norepinephrine tampaknya juga memainkan peranan (4urand K -arlo, "##8).
Aaktor 1sikologis dan osial
Aaktor psikososial meliputi adanya keraanan herediter yang semakin lama semakin
kuat, adanya trauma yang bersifat kejiaan, adanya hubungan orang tuaanak yang patogenik,
serta interaksi yang patogenik dalam keluarga (+iraminaradja K utardjo, "##7).
-anyak penelitian yang mempelajari bagaimana interaksi dalam keluarga mempengaruhi
penderita ski=ofrenia. ebagai contoh, istilah s#hi(ophregeni# mother kadangkadang digunakan
untuk mendeskripsikan tentang ibu yang memiliki sifat dingin, dominan, dan penolak, yang
diperkirakan menjadi penyebab ski=ofrenia pada anakanaknya (4urand K -arlo, "##8).
*enurut oleman dan *aramis (%22$ dalam -aihaDi et al, "##7), keluarga pada masa
kanakkanak memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian.rangtua terkadang
bertindak terlalu banyak untuk anak dan tidak memberi kesempatan anak untuk berkembang, ada
kalanya orangtua bertindak terlalu sedikit dan tidak merangsang anak, atau tidak memberi
bimbingan dan anjuran yang dibutuhkannya.
%. Di'!osis
Krieri di'!osis ski?o"re!i me!uru PPDGJ@III
1ersyaratan normal untuk diagnosis ski=ofrenia adalah:
4ari gejalagejala di baah ini harus ada paling sedikit satu gejala yang sangat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih apabila gejalagejala itu kurang jelas) :
a) thought e#ho : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, alaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda; atau
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
33/49
thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(ithdraal); dan
thought broad#asting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum
mengetahuinya.b) delusion o) #ontrol: aham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tetentu
dari luar; atau delusion o) in)luen#e: aham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu
dari luar; atau
delusion o) passi'ity: aham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar;
(tentang dirinya : secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh3anggota gerak atau pikiran,
tindakan, atau penginderan khusus);
delusional per#eption: pengalaman inderai yang tak ajar, yang bermakna sangat khas
bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukji=at;c) halusinasi auditorik :
suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara), atau
jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
d) ahamaham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak
ajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau poltik tertentu,
atau kekuatan dan kemampuan dia atas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan
cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain).
&tau paling sedikit dua gejala di baah ini yang harus selalu ada secara jelas :
e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh aham
yang mengambang maupun yang setangah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ideide berlebihan (o'er-'alued ideas) yang menetap, atau apabila
terjadi setiap hari selama bermungguminggu atau berbulanbulan terus menerus;
f) &rus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;g) 1erilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (e*#itement), posisi tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea (wa*y )le*ibility), negativisme, mutisme, dan stupor;
h) 5ejalagejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respon
emosional yang menumpul atau tidak ajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
34/49
dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas baha semua hal
tersebut tidak dsebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
&danya gejalagejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun aktu satu
bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nopsikotik prodromal);
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(o'erall &uality) dari beberapa aspek perilaku peribadi (personal beha'iour+,
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,
sikap larut dalam diri sendiri (sel)-absorbed attitude), dan penarikan diri secara social
(*aslim, "##%).
d. Pe!&ks!!
1enatalaksanaan pada pasien ski=ofrenia dapat berupa terapi biologis, dan terapi
psikososial.
9erapi -iologis
1ada penatalaksanaan terapi biologis terdapat tiga bagian yaitu terapi dengan
menggunakan obat antipsikosis, terapi elektrokonvulsif, dan pembedahan bagian otak.9erapi
dengan penggunaan obat antipsikosis dapat meredakan gejalagejala ski=ofrenia. bat yang
digunakan adalah chlorproma=ine (thora=ine) dan fluphena=ine decanoate (proliBin). 0edua obat
tersebut termasuk kelompok obat phenothia=ines, reserpine (serpasil), dan haloperidol
(haldol).bat ini disebut obat penenang utama.bat tersebut dapat menimbulkan rasa kantuk dan
kelesuan, tetapi tidak mengakibatkan tidur yang lelap, sekalipun dalam dosis yang sangat tinggi
(orang tersebut dapat dengan mudah terbangun).bat ini cukup tepat bagi penderita ski=ofrenia
yang tampaknya tidak dapat menyaring stimulus yang tidak relevan (4urand K -arlo, "##8).
9erapi ?lektrokonvulsif juga dikenal sebagai terapi electroshock pada penatalaksanaan
terapi biologis. 1ada akhir %26#an, ele#tro#on'ulsi'e therapy (?9) diperkenalkan sebagai
penanganan untuk ski=ofrenia.9etapi terapi ini telah menjadi pokok perdebatan dan keprihatinan
masyarakat karena beberapa alasan.?9 ini digunakan di berbagai rumah sakit jia padaberbagai gangguan jia, termasuk ski=ofrenia.
*enurut Aink dan ackeim (%22) antusiasme aal terhadap ?9 semakin memudar
karena metode ini kemudian diketahui tidak menguntungkan bagi sebagian besar penderita
ski=ofrenia meskipun penggunaan terapi ini masih dilakukan hingga saat ini.ebelum prosedur
?9 yang lebih manusiai dikembangkan, ?9 merupakan pengalaman yang sangat
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
35/49
menakutkan pasien.1asien seringkali tidak bangun lagi setelah aliran listrik dialirkan ke
tubuhnya dan mengakibatkan ketidaksadaran sementara, serta seringkali menderita kerancuan
pikiran dan hilangnya ingatan setelah itu.&dakalanya, intensitas kekejangan otot yang menyertai
serangan otak mengakibatkan berbagai cacat fisik (4urand K -arlo, "##8).
1ada terapi biologis lainnya seperti pembedahan bagian otak *oni= (%267, dalam
4avison, et al., %22$) memperkenalkan prefrontal lobotomy, yaitu proses operasi primitif dengan
cara membuang stone o) madness atau disebut dengan batu gila yang dianggap menjadi
penyebab perilaku yang terganggu. *enurut *oni=, cara ini cukup berhasil dalam proses
penyembuhan yang dilakukannya, khususnya pada penderita yang berperilaku kasar. &kan tetapi,
pada tahun %27#an cara ini ditinggalkan karena menyebabkan penderita kehilangan kemampuan
kognitifnya, otak tumpul, tidak bergairah, bahkan meninggal.
9erapi 1sikososial
5ejalagejala gangguan ski=ofrenia yang kronik mengakibatkan situasi pengobatan di
dalam maupun di luar Gumah akit Jia (GJ) menjadi monoton dan menjemukan. ecara
historis, sejumlah penanganan psikososial telah diberikan pada pasien ski=ofrenia, yang
mencerminkan adanya keyakinan baha gangguan ini merupakan akibat masalah adaptasi
terhadap dunia karena berbagai pengalaman yang dialami di usia dini. 1ada terapi psikosial
terdapat dua bagian yaitu terapi kelompok dan terapi keluarga (4urand K -arlo, "##8).
9erapi kelompok merupakan salah satu jenis terapi humanistik.1ada terapi ini, beberapa
klien berkumpul dan saling berkomunikasi dan terapist berperan sebagai fasilitator dan sebagai
pemberi arah di dalamnya.1ara peserta terapi saling memberikan )eedba#k tentang pikiran dan
perasaan yang dialami.1eserta diposisikan pada situasi sosial yang mendorong peserta untuk
berkomunikasi, sehingga dapat memperkaya pengalaman peserta dalam kemampuan
berkomunikasi.
1ada terapi keluarga merupakan suatu bentuk khusus dari terapi kelompok.9erapi ini
digunakan untuk penderita yang telah keluar dari rumah sakit jia dan tinggal bersama
keluarganya.0eluarga berusaha untuk menghindari ungkapanungkapan emosi yang bisa
mengakibatkan penyakit penderita kambuh kembali.
4alam hal ini, keluarga diberi informasi tentang caracara untuk mengekspresikan
perasaanperasaan, baik yang positif maupun yang negatif secara konstruktif dan jelas, dan untuk
memecahkan setiap persoalan secara bersamasama.0eluarga diberi pengetahuan tentang
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
36/49
keadaan penderita dan caracara untuk menghadapinya. 4ari beberapa penelitian, seperti yang
dilakukan oleh Aallon (4avison, et al., %22$; Gathus, et al., %22%) ternyata campur tangan
keluarga sangat membantu dalam proses penyembuhan, atau sekurangkurangnya mencegah
kambuhnya penyakit penderita, dibandingkan dengan terapiterapi secara individual.
e. Pro'!osis
0ekambuhan pasien ski=ofrenia adalah istilah yang secara relatif merefleksikan
perburukan gejala atau perilaku yang membahayakan pasien dan atau lingkungannya.9ingkat
kekambuhan sering di ukur dengan menilai aktu antara lepas raat dari peraatan terakhir
sampai peraatan berikutnya dan jumlah raat inap pada periode tertentu (1ratt, "##).
0eputusan untuk melakukan raat inap di rumah sakit pada pasien ski=ofrenia adalah hal
terutama yang dilakukan atas indikasi keamanan pasien karena adanya kekambuhan yang tampak
dengan tindakan seperti ide bunuh diri atau mencelakakan orang lain, dan bila terdapat perilaku
yang sangat terdisorganisasi atau tidak ajar termasuk bila pasien tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar berupa makan, peraatan diri dan tempat tinggalnya. elain itu raat inap
rumah sakit diperlukan untuk halhal yang berkaitan dengan diagnostik dan stabilisasi pemberian
medikasi (4urand K -arlo, "##8).
1eraatan pasien ski=ofrenia cenderung berulang (re#urrent), apapun bentuk subtipe
penyakitnya.9ingkat kekambuhan lebih tinggi pada pasien ski=ofrenia yang hidup bersama
anggota keluarga yang penuh ketegangan, permusuhan dan keluarga yang memperlihatkan
kecemasan yang berlebihan. 9ingkat kekambuhan dipengaruhi juga oleh stress dalam kehidupan,
seperti hal yang berkaitan dengan keuangan dan pekerjaan. 0eluarga merupakan bagian yang
penting dalam proses pengobatan pasien dengan ski=ofrenia.
0eluarga berperan dalam deteksi dini, proses penyembuhan dan pencegahan
kekambuhan. 1enelitian pada keluarga di &merika, membuktikan baha peranan keluarga yang
baik akan mengurangi angka peraatan di rumah sakit, kekambuhan, dan memperpanjang aktu
antara kekambuhan.
*eskipun angka kekambuhan tidak secara otomatis dapat dijadikan sebagai kriteria
kesuksesan suatu pengobatan ski=ofrenia, tetapi parameter ini cukup signifikan dalam beberapa
aspek.etiap kekambuhan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pasien dan keluarganya, yakni
seringkali mengakibatkan peraatan kembali3rehospitalisasi dan membengkaknya biaya
pengobatan.
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
37/49
Komp&iksi
rang dengan gangguan jia khususnya depresi dan ski=ofrenia memiliki risiko tinggi
melakukan bunuh diri. Gisiko bunuh diri pada penderita ski=ofrenia yaitu sebesar $,6
sedangkan pada pasien depresi risiko bunuh diri sebesar ",
#. GANGGUAN -AHAM
. Epidemio&o'i
1revalensi gangguan aham di &merika erikat diperkirakan #,#"7 sampai #,#6
persen.gangguan aham lebih jarang dari pada ski=ofrenia dan gangguan afektif. Lsia onset
kirakira $# tahun, rentang usia untuk onset dari % tahun sampai 2# tahunan, terdapat lebih
banyak pada anita
$. Eio&o'i
1enyebab sebenarnya tidak diketahui.ada beberapa factor:
a. Aaktor biologi:
M 1enyakit fisik (misal: tumor otak)
M 0elainan neurologic (system limbic dan ganglia basalis)
b. Aactor psikodinamik:
M /solasi sosial
M Hipersensitif (reaksi farmasi, proyeksi dan denial)
%. Pedom! di'!osis
a. nset harus akut ( " minggu atau kurang)b. +aham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar ahtu sejak
perkembangannya keadaan psikotik yang jelas
c. 0riteria psikosis polimorfik akut dan ski=ofrenia tidak terpenuhi
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
38/49
d. 0alau aham menetap lebih dari 6 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah
menjadi 5angguan +aham *enetap. &pabila hanya halusinasi yang menetap lebih dari
6 bulan lamanya, maka diagnosis diubah menjadi 5angguan 1sikotik !onorganik
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
39/49
M 1enyesuaian fungsional yang tinggi
M Jenis kelamin (anita)
M nset sebelum usia 6# tahun
M nset terjadi tibatiba
M
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
40/49
4alam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala
ski=ofrenia yang khas (*aslin, "##%).
:2,.1 G!''u! Ski?o"eki" Tipe Depresi"
Pedom! di'!osis
0ategori ini digunakan baik untuk episode ski=oafektik tipe depresif yang tunggal maupun
untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode ski=oafektif tipe depresif
&fek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas, baik depresif
maupun kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian episode depresif
4alam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala
ski=ofrenia yang khas (*aslim, "##%).
:2,.2 G!''u! Ski?o"eki" Tipe Bmpur!
5angguan dengan gejalagejala ski=ofrenia berada secara bersamasama dengan gejala
gejala afektif bipolar campuran (*aslim, "##%).
:2,.4 G!''u! Ski?o"eki" Li!!
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
41/49
kelenjarkelenjar endokrin dan reproduktif sudah mulai berkurang, sehingga terjadi
perubahan yang besar pada badan dalam aktivitas metabolisme dan vegetatatif. elain itu,
periode ini penuh dengan stres psikofisiologik.-ila individu itu sebelumnya sudah tidak
mantap jianya, maka mudah timbul rasa cemas, depresi dan paranoidi.
Aaktor yang mempengarui dan memudahkan timbulnya melankolia involusi ialah yang
berhubungan dengan usia lanjut dalam bidangosal, psikologik dan ekonomik, justru pada
aktu api kehidupan sudah mulai padam, sehingga sering timbul rasa cemas.
Pro'!os
1rognosa penyakit ini tergantung pada lamayna penyakit dan aktu pengobatan
dimulai.ebelum adanya terapi elektrokonvulsi, $# sembuh sendiri, tetapi rekonvalensi
berlangsung lama sekali.4engan terapi elektrokonvulsi 7# menjadi sembuh dengan
cepat.*akin berat gejalagejalanya, makin jelek prognosanya.4engan adanya obatobat
antidepresi, prognosa menjadi lebih baik lagi dan 9?0 diberi hanya bila betulbetul
diperlukan, umpamanya bila sering terdapat pikiranpikiran bunuh diri.
2. Psikos m!ik@depresi"
Eio&o'i d! epidemio&o'i
*ungin ada faktor keturunan, karena 6# dari saudara penderita dengan psikosa manik
depresof juga menderita penyakit ini, sedangka pada seluruh masyarakat diperkirakan 7
(di &merika erikat; tetapi ada yang menduga sampai %7).1enyakit ini lebih sering
dijumpai pada kaum anita dengan perbandingan ":%.Juga lebih banyak terdapat pada
goongan sosioekonomi yang lebih tinggi.9erdapat lebih banyak di negaranegara ?ropa
daripada di /ndonesia, terutama di negaranegara kandinavia.4i &merika erikat sejak
permulaan abad ini psikosa manikdepresif tercatat berkurang.
Pro'!os
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
42/49
*eskipun psikosa manikdepresif berjalan secara periodik, "7 dari para penderita
hanya mendapat satu kali serangan seumur hidup.erangan ini biasanya berlangsung
tidak lama, tetapi gejalagejalanya hebat, pada umumnya berupa suatu depresi dan sering
timbul setelah suatu penyakit badaniah atau stres psikologik.
4alam hal ini prognosa berarti kemungkinan timbulnya lagi serangan yang lain. 1rognosa
tergantung pada usia serangan pertama dan jenis serangan. *akin muda orang itu mulai
sakit, makin besar kemungkinan untuk mendapat serangan lagi. -ila penderita mendaoar
serangan mania, maka prognosanya lebih jelek, mungkin sekali ia akan mendapat
serangan lagi. 9erdapatnya gejala yan tidak khas (atipia) seperti hipokondirasis,
depersonalisasi, gejala paranoid, juga mejelekkan prognosa. &danya gangguan peredaran
darah takatau gejala fokal neurologik akan memberatkan prognosa.
1sikosa manikdepresif tidak menuju ke kemunduran mental (seperti halnya dengan
ski=ofrenia bila terjadi serangan berulangulang). (*aramis,"##7)
%. Pe!&ks!!
&pabila ada pikiran bunuh diri atau ideide membunuh diindikasikan untuk diraat
inapkan dirumah sakit.
9erapi dalam melibatkan keluarga, pengembangan skill social dan berfokus pada
rehabilitas kognitif.
1engobatan, digunakan kombinasi anti psikotik dengan anti depresan bila
memenuhi criteria diagnosis gangguan ski=oafektif tipe depresif
&pabila gangguan ski=oafektif tipe manic terapi kombinasi antara antipsikotik
dengan mood stabili=er (1rihatini, G, "##).
$ &pa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan'9 can
*erupakan pemeriksaan noninvasif yang dapat melihat anatomi kepala. /ndikasi
spesifiknya adalah: episode Oertama psikosis di atas umur $# tahun, episode pertama
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
43/49
gangguan afektif setelah umur 7# tahun, episode pertama gangguan kepribadian yang tak
diketahui penyebabnya, katatonia persisten, anoreBia nervosa (*aramis, "##2).*G/
0elebihan dibandingkan 9 scan yaitu: tidak melibatkan radiasi radioaktif, irisan dapat
dilakukan di berbagai bidang, dapat lebih baik mendiferensiasi masa putih dan masa abuabu otak sehingga lebih sensitive untuk kelainan anatomi otak, dan lebih baik untuk
melihat kelainan di fosa posterior dan batang otak (*aramis, "##2).?lektroensefalografi (??5)
*engukur aktivitas elektrik di permukaan otak./ndikasi umum adalah pasien muda dengan
episode pertama psikosis dan pasien dengan riayat kemungkinan cedera otak atau
gangguan neurologis (*aramis, "##2).
7 -agaimana cara menentukan diagnosis multiaksial'4* /I (4*F 4iagnostic K tatistical manual of *ental disorder) adalah suatu sistem
multiaksial yang menilai pasien dalam beberapa variabel dan mempunyai lima aksis. &ksis / dan
// terdiri dari semua klasifikasi gangguan mental, %8 klasifikasi dan lebih dari 6## gangguan
spesifik. 4alam banyak keadaan, pasien mempunyai suatu gangguan pada kedua aksis (0aplan,
"#%#).
&ksis / mengandung gangguan klinis dan kondisi lain yang mungkin merupakan pusat
perhatian klinis.
&ksis //mengandung gangguan kepribadian dan retardasi mental.
&ksis ///menuliskan tiap gangguan fisik atau kondisi medis umum yang ditemukan di
samping gangguan mental. 0ondisi fisik mungkin merupakan penyebab, akibat dari gangguan
mental, atau gangguan medis yang tidak berhubungan.Jika suatu gangguan medis adalah sebagai
penyebab atau secara penyebab berhubungan dengan suatu gangguan mental, gangguan mental
karena kondisi umumn aksis ///.
&ksis /I digunakan untuk memberi kode pada masalah psikologis dan lingkungan yang
secara bermakna berperan pada perkembangan atau eksaserbasi gangguan sekarang.
&ksis I adalah skala penilaian global terhadap fungsi (5&A; global assessment o)
)un#tioning) dimana dokter mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien selama
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
44/49
periode aktu tertentu. Aungsional dimengerti sebagai kesatuan dari tiga bidang utama: fungsi
social, fungsi pekerjaan, dan fungsi psikologis skala 5&A, yang didasarkan pada rangkaian
kesatuan kesehatan mental dan penyakit mental, adalah skala dengan %## poin, %##
mencerminkan tingkat fungsi tertinggi dalam semua bidang. 1asien yang memiliki tingkat
fungsional tertinggi sebelum suatu episode penyakit biasanya mempunyai prognosis yang lebih
baik dibandingkan mereka yang mempunyai tingkat fungsional yang rendah.
&dalah skala penilaian global terhadap fungsiseringdisebut 5&A (5lobal &ssesment
of Aunctioning ) dimana dokter mempertimbangkan keseluruhan tingkat fungsional pasien
selama periode aktu tertentu ( misalnya : saat pemeriksaan atau tingkat fungsional pasien
tertinggi untuk sekurangnya % bulan selama % tahun terakhir)
Aungsional diartikan sebagai kesatuan dari 6 bidang utama yaitu fungsi sosial, fungsi
pekerjaan dan fungsi psikologis
Aungsi berupa skala dengan %## poin. %## mencerminkan tingkat fungsi tertinggi dalam
semua bidang.
9ujuan diagnosis multiaksial (*aramis, "##2):
*encakup informasi yang menyeluruh (komprehensif) sehingga dapat membantu dalam
perencanaan terapi dan pembuatan prognosis.
Aormat yang PmudahQ dan PsistematikQ sehingga membantu dalam menata dan
mengkomunikasikan informasi klinis serta dalam menggambarkan perbedaanperbedaan
individual pada pasien dengan diagnosis klinis yang sama
&ntara aksis /, //, ///, tidak selalu harus ada hubungan etiologi atau patogenesis. !amun,
hubungan antara aksis ////// dan aksis /I dapat timbal balik saling mempengaruhi.
4iagnosis *ultiaksial memakai lima aksis, yaitu(Gusdi, *., "##%):
a. &ksis /:
5angguan 0linis 0ondisi
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
45/49
*?!9&< /*9*&9/0)
A%#A%2 5&!55L&! *?!9&< 4&! 1?G/
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
46/49
5"7.2 :5angguan pergerakan akibat obat
R6.# : *asalah hubungan dengan pasangan (partner)
R6.8 : *asalah dalam hubungan yang berkaitan dengan gangguan
jia atau kondisi medik umum
R6. : *asalah hubungan orang tuaanak
R6.2 : *asalah dalam hubungan yang lain
A26.6 *asalah dalam hubungan antar saudara (sibling)
98$ *&&
7/24/2019 bahan psikiatri sken1
47/49
A8#A82 G?9&G4&/ *?!9&