Upload
widitararasati
View
6.569
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tutorial management ke-8
Citation preview
Tutorial Management Pertemuan ke-724-04-2011
Universitas Terbuka Korea
Pemahaman Dasar-Dasar EtikaKomunikasi dan Motivasi dalam Organisasi
Good Governance & Good Corporate Governance
Pemahaman Dasar-Dasar Etika MODUL 10
Profesi dan EtikaSetiap organisasi atau perusahaan pasti telah
merumuskan aturan main yang tersusun secara sistematik dalam sebuah kode etik profesi yang sesuai dengan ruang lingkup penerapan profesinya masing-masing.
Kode etik profesi ini akan dipakai sebagai rujukan normatif dalam melaksanakan pemberian jasa profesi kepada mereka yang memerlukannya.
Etika yang dianut seorang manajer hendaknya menjadi pegangan dan acuan bawahannya di berbagai waktu, tempat, dan persoalan.
EtikaEtika studi tentang hal yang benar dan yang
salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang.Sebagia subjek, etika berkaitan dengan konsep
yang dimilik oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Etika memberikan semacam batasan, ketentuan, maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.
Etika bisnis istilah yang sering digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer dan akaryawan suatu organisasi
Etika Bisnis dan Etika Manajemen
Etika manajemen mencakup hubungan antara perusahaan dengan pemilik modal atau investor dari perusahaan tersebut.
Zimmerer (1996) 3 tingkatan norma etika:1.Hukum yang berlaku bagi masyarakat umum
yang mengatur perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan
2.Kebaikan dan Prosedur oreganisasi memberi pedoman khusu bagi setiap individu dalam organisasi untuk mengambil keputusan.
3.Sikap moral dan mental individu yang sangat penting ketika individu harus mengambil keputusan yang tidak tertera dalam aturan formal.
Etika bisnis sangat berkaitan erat dengan usaha membangun kepercayaan anggota masyarakat terhadap perusahaan
Kerangka Kerja EtikaZimmerer (1996), Kerangka kerja etika dapat
dikembangkan melalu 4 tahap (modul 10 hal 10.9):
1.Mengakui berbagai dimeensi etika yang ada dan dijadikan sebagai suatu pilihan
2. mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam pengambilan keputusan
3.Mengidentifikasi alternatif yang tersedia sambil mengevaluasi dampak yang ditimbulkannya
4.Mengimplementasikan pilihan yang konsisten dengan tujuan budaya, berbagai keputusan individu, dan sistem nilai perusahaan
Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis1. Kejujuran2. Integritas3. Memelihara janji4. Kesetiaan5. Keadilan6. Suka membantu orang lain7. Hormat kepada orang lain8. Tanggung jawab sebagai warga negara9. Meraih keunggulan10. Akuntabilitas
Kiat mempertahankan standar etika perusahaan
1. Ciptakan kepercayaan perusahaan dengan cara menunjukan tanggung jawab dan nilai-nilai yang dianut perusahaan kepada stakeholder
2. Kembangkan dan laksanakan kode etik bisnis secara adil dan konsisten
3. Berikan perlindungan hak individu dengan kekuatan berbagai prinsip moral dan nilai untuk menghindari peyimpangan etika
4. Berikan pelatihan tentang etika.5. Dsb… (modul 10 hal 10.11-10.120
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanZimmerer (1996) 5 tanggung Jawab social
perusahaan:1.Tanggung Jawab terhadap Lingkungan2.Tanggung jawab terhadap karyawan
(menghormati pendapat karyawan, memberikan umpan balik, dsb)
3.Tanggung Jawab terhadap pelanggang (menghasilkan harga yang adil dan layak, menghasilkan barang dan jasa bermutu tinggi)
4.Tanggung jawab kepada Investor5.Tanggung jawab terhadap masyarakat
Spiritualisme Manajemen dan bisnis
Di dunia bisnis/manajemen, etika sering dipandang sebagai sesuatu yang dikotomis
Bisnis tanpa memandang dan mempertimbangkan etika, pada ujungnya menyimpan faktor-faktor yang brpontensi menghancurkan diri sendiri
Bisnis dengan etika dan visi jauh kedepan tidak lah memandang bisnis sebagai alat mencari keuntungan semata, tetapi juga harus “memanusiakan manusia”, menciptakan harmonisasi dengan seluruh partisipan di lingkungan tempat perusahaan berada
Faktor penyebab kecurangan dalam bisnisSonny Kerraf (1997) Alasan penyebab
terjadinya kecurangan dalam praktik bisnis:1.Praktik bisnis yang tidak etis, tidak faii, dan
tidak baik bisa disebabkan sistem sosial politik kita yang kurang mendukung praktik bisnis yang baik, etis, fair. Cth. Monopoli, KKN, tidak adanya kepastian hukum bisnis
2.Anggapan bahwa bisnis tidak mengenal etika satu-satunya tanggung jawab manajer adalah mendatangkan keuntungan sebesar2nya bagi para shareholders.
Cara pencegahan kecurangan bisnis
1. Kuasai peraturan dan prosedure perizinan2. Kembangkan program pengembangan
masyarakat dan tanggung jawab sosial korporat3. Secara internal budayakan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), dari pimpinan sampai karyawan tingkat bawah
4. Lakukan Kolaborasi yang mengrah pembeentukan konsensus tentang pemberlakuan kode etik bersama dengan perusahaan sejenis
5. Secara operasional perusahaan juga perlu membuat jadwal yang memadai di dalam mengajukan aplikasi perizinan
Pentingan pedoman Perilaku dan Kebijakan perusahaan
Unsur dalam pertimbangan dan tingkat urgensi perusahaan dalam merancang dan mengembangkan sebuah pedoman perilaku dan kebijakan perusahaan, yaitu:
1.Kejujuran2.Persaingan 3.Kerahasiaan Informasi4.Pengendalian Gosip5.Saling menghormati6.Anti diskriminasi7.Sdb (modul 10 hal 10.30-10.32)
Komunikasi & Motivasi dalam OrganisasiMODUL 11
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi (Charles Cooley) mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia dan yang mengembangkan semua lambang pikiran, bersama-sama dengan saran untuk menyiarkan dalam ruangan dan merekamnya dalam waktu
Stoner, Freeman, dan gilbert (1996) proses yang digunakan oleh individu untuk mencari kesamaan arti melalui transmisi pesan simbolik Makna Melibatkan orang; kesamaan arti; simbol yang hanya dapat mewakili/mendekati ide yang mereka maksudkan
Proses Komunikasi
Coutland L. Bovee dan John V. Thill (1993), 5 tahap Komunikasi:
1.Pengirim memiliki ide/gagasan2.Ide tersebut dibentuk menjadi sebuah pesan, dengan
mempertimbangkan subjek apa yang ingin disampaikan; maksud penyampaian pesan; karakteristik pendengar/penerima
3.Pesan tersebut dipindahkan/ditransfer mengunakan sebuah saluran/media
4.Pesan dikirimkan kepada penerima dianggap sukses apabila pesan tersebut dipahami penerima
5.Penerima memberika umpan balik/feedback kepada pengirim
Unsur Komunikasi1. Manusia sebagai komunikator (orang yang
menyampaikan pesan)2. Pesan yang akan dikomunikasikan3. Saluran Komunikasi4. Metode Komunikasi5. Komunikan atau penerima pesan6. Gangguan atau distorsi7. Konteks8. Umpan balik9. Pengaruh10. Lingkungan Komunikasi
Fungsi KomunikasiRobins (1996) 4 fungsi utama dalam komunikasi:1.Pengendalian usaha organisasi melalui
proses komunikasi dalam menghadapi perilaku karyawannya dengna cara keharusan mematuhi peraturan yang berlakuk dalam organisasi
2.Pengembangan Komunikasi memberikan penjelasan tentang setiap hal yang harus dilakukan karyawan, cara bekerja dengan sebaik-baiknya, dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki prestasi kerjanya jika belum memenuhi standard.
Fungsi Komunikasi3. Sarana ungkapan emosional
ssaluran terpecata yang bisa menampung berbagai perasaan, keluhan; kekecewaan, dan perasaan puas terhadap organisasi dan pekerjaan mereka.
4. Pemberian Informasi memberikan informasi kepada seluruh karyawan tentang suatu keputusan melalui saluran komunikasi yang benar
Pola jaringan KomunikasiKomunikasi Formal: 1. Komuniaksi dari atas ke bawah (downward
communication) berhubungan dengan masalah tanggung jawab dan wewenang karyawan dalam organisasi
2. Komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up communication) dibangun untuk menyalurkan aspirasi dan membuka partisipasi bawahan kepada atasan
3. Komunikasi horizontal (horizontal communication) yang terjadi diantar rekan sejawat dalam posisi yang sederajat
4. Komunikasi diagonal komunikasi yang biasanya melibatkan dua tingkat yang berbeda dalam organisasi
Komunikasi Informal jaringan komunikasi yang biasanya digunakan para manajer untuk mengontrol bawahannya ketika mereka bekerja.
Pola jaringan Komunikasi Komunikasi Internal komunikasi yang
terjadi antara manajer dengan komunikan yang beada didalam organisasi
Komunikasi eksternal komunikasi yang terjadi antara manajer dengan komunikan yang beada diluar organisasi
Manfaat Komunikasi1. Mengurangi Ketidakpastian2. Mendapatkan Informasi3. Menguatkan keyakinan4. Menggunakan wewenang fungsional
Penghalang & Kendala dalam Komunikasi
1. Perlindungan (projectiveness)2. Pertahanan (defensiveness)3. Kecenderungan menghakimi (tendency to
judge)4. Perspektif yang sempit (Narrow
Perspectives)5. Ekspektasi yang tidak sesuai (mismatched
expectation)6. Kurang waktu (insuffiecient time)
Peranan Komunikasi dalam fungsi organisasi
1. Komunikasi dan perumusan kebijaksanaan
2. Komunikasi dan pengambilan keputusan3. Komunikasi dan perencanaan4. Komunikasi dan pengorganisasian5. Komunikasi dan penggerakan6. Komunikasi dan perlaksanaan kegiatan
operasional7. Komunikasi dan pengawasan8. Komunikasi dan penilaian
Keberhasilan Komunikasi dalam organisasiUntuk mencapai keberhasilan dalam
komunikasi, maka hal-hal yang harus dilakukan organisasi adalah:
1.Penetapan tujuan2.Pembuatan dan Pelaksanaan keputusan3.Perekrutan dan pengembangan staf4.Pengukuran hasil5.Komunikasi dengan stakeholder6.Proses negosiasi dengan pemasok dan
penyedia dana investasidsb (modul 11 hal 11.23-11.25_)
Motivasi dalam Organisasi (definisi)W.J stanton (1981) Suatu kebutuhan yang distimulasi
yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas
Handoko (1989) keadaan dalam pribadi seseorang menjadi pendorong munculnya perilaku untuk mewujudkan keinginan yang dapat memuaskan dirinya
Gibson (1996) berbagai dorongan yang timbul pada atau di dalam diri individu yang menggerakan dan mengarahkan perilakunya.
Motivasi: kondisi yang menggerakan individu agar mampu mencapai tujuan dari motifnya
Motif: suatu bentuk dorongan kebutuhan dalam diri individu yang harus dipenuhi agar individu tersebut dapat menyesuaikan diri.
Motivasi KerjaMotivasi merupakan unsur yang penting dalam dunia
kerja, sebab dapan menyebabkan karyawan bekerja keras dan antusias mencapai hasi maksimal.
Hubungan Motivasi dan kerjaDrive Incentive
GoalUnstisfied need
Satisfied Need
Jika suatu kebutuhan tidak terpuaskan, maka akan timbul dorongan (drive) dan aktivitas individu untuk merespn perangsan dalam tujuan yang diinginkan pencapaikan tujuan akan menkadikan individu merasa puas
Motivasi kerja: rangsangan bertindak yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi
Jenis Motivasi Fear motivation motivasi yang
didasarkan atas ketakutan contoh: patuh pada pimpinan
Achievement motivation Motivasi ingin mencapai sesuatu contoh: seseorang melakukan sesuati karena ingin berprestasi
Inner motivation motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam, karena adanya misi atau tujuan hidupnya
Teori Motivasi1. Teori Pemuasan Kebutuhan (Content Theory)
seseorang memiliki semangat bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya (inner needs)
Teori Kebutuhan Abraham Maslow 1. Kebutuhan Fisiologis : untuk mempertahankan kelangsungan hidup, (makan, minum, bernapas dll)
2. Kebutuhan rasa aman : Kebutuhan akan perlindungan untuk menjauhkan diri dari berbagai bahaya, ancaman, dan pertentangan.
3. Kebutuhan psikologis: Kebutuhan untuk disayangi dan diperhitungkan sebagai pribadi; diterima oleh kelompok, mitra dan sahabat
4. Kebutuhan penghargaan: kebutuhan akan harga diri dihargai, dihormati dan diakui oleh orang lain
5. Kebutuhan Aktualisasi diri : kebutuhan untuk memaksimalkan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi yang dimiliki individu melalui berbagai kegiatan serta kebutuhan untuk berpendapat, memberikan kritik, dan penilaian
Teori Motivasi
Teori X & Y Douglas Mc. GregorTeori X: manusia didorong oleh faktor eksternal
agar mau bekerja dan manusia pada dasarnya memilih tidak bekerja
Teori Y: manusia bekerja karena memerlukan kepuasan dalam bekerja
Kelemahan: banyaknya kesalahan yang dilakukan manajer dalam usaha meningkatkan motivasi karyawannya sebab semua karyawan diasumsikan memiliki kebutuhan yang lama
Teori Motivasi
Teori Contingency Morse & LorschAsumsi: Pola kebutuhan dan motivasi setiap individu beragam dan
keduanya akan terbawa dalam perilaku ditempat kerjanyaMotif memiliki kemampuan ini terdapat dalam diri setiap
individu dan mungkin bisa dipenuhi dengan cara yang berbeda-beda oleh orang yang berbeda
Pemenuhan motivasi untuk memiliki rasa berkompeten, seringkah terjadi di saat situasi sedang harmonis antara tugas dan organisasi
Pemenuhan motivasi untuk memiliki rasa berkompeten, jika terjadi secara berulang-ulang akan menjadi motivasi yang baik
Teori Motivasi
Teori Kebutuhan David Mc. Cleeland (1961)1.Kebutuhan akan prestasi (need for
achievement), dorongan untuk menjadi unggul dari orang lain
2.Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation), yaitu dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan berkumpul dengan orang lain
3.Kebutuhan akan kekuasan (need for power), dorongan untuk memiliki pengaruh yang kuat.
Teori MotivasiTeori Dua faktor Motivasi Higiene & Frederick
HerzbergMotivasi kerja bisa dipertahankan dengan cara melihat
2 macam situasi yang mempengaruhi individu terhadap pekerjaannya (faktor motivator (satisfier) dan faktor higienis (dissatisfier)
Kelemahan: faktor2 yang kemukanan oleh Herzberg berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling melengkapi
Faktor Motivator Faktor Higienis
1. Keberhasilan Pelaksannaan (achievement)
2. Pengakuan Prestasi3. Pekerjaan itu sendiri4. Tanggung Jawab5. Pengembangan
1. Kebijakan dan Administrasi
2. Supervisi3. Upah/gaji4. Hubungan
Interpersonal5. Kondisi Kerja
Teori Motivasi
Teori kebutuhan ERG (exixtence, relatedness, and Growth) Clyton Alderfer (1997)
Existence needs berkaitan dengan masalah fisik dan keberadaa karyawan
Relatedness Needs Kebutuhan hubungan antar pribadi (kepuasan berinteraksi dalam lingkungan kerja)
Growth Need kebutuhan meningkatkan kemampuan diri pribadi
Kelemahan: kurang menekankan pada susunan hierarki; perubahan orientasi bisa merupakan kegagalan dan kebutuhan yang lebih tinggi serta dapat menunjukan regresi dengan penambahan pada jenjang kebutuhan yang lebih rendah
Teori Motivasi
2. Teori Motivasi Proses (Process Theory)
Teori Pengharapan (Expectation Theory) Victor Vroom
1.Harapan (expectancy) kemungkinan yang dirasakan oleh seseorang bahwa apabilaia melakukan sejumlah usaha tertentu maka ia akan menjurus pada tingkatan kinerja tertentu
2.Nilai atau daya tarik imbalan (valence) akibat dan perilaku tertentu akan memilki nilai bagi individu tertentu
3.Pertautan (instrumentality) persepsi individu bahwa hasil pertama berhubungan dengan hasil selanjutnya
Teori Motivasi
Teori keadilan atau Kesetaraan (Equity Theory)
Berasumsi bahwa setiap individu ingin diperlakukan secara adil da mereka cenderung membandingkan kontribusi imbalan yang mereka terima dengan kontribusi dan imbalan yang di terima orang lain.
Teori Pengukuhan (Reinforcement) Menjelaskan bahwa jika keinginan perilaku
disertai dengan imbalan maka seseorang akan termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut
Prinsip memotivasi Kerja karyawan
a. Prinsip Partisipasib. Prinsip Komunikasic. Prinsip mengakui adanya perbedaan individud. Prinsip menyesuaikan individu dengan
pekerjaane. Prinsip mengakui andil bawahannyaf. Prinsip pendelegasian wewenangg. Prinsip memberi perhatianh. Prinsip Pemberian uang
Syarat manajer untuk menjadi motivator yang baik
a. Memotivasi kepada diri sendirib. Kecerdasan emosic. Empatid. Memberikan harapan terbaik kepada
bawahan yang dipimpine. Pelajari secara serius hal-hal pokok yang
dibutuhkan bawahanf. Tetapkan Standar keunggulan yang tinggig. Ciptakan suasana di mana kegagalan
bukanlah suatu yang fatalh. Dsb (modul 11 hal 11.48-11.50)
Faktor yang mempengaruhi motivasi
Memahami apa kebutuhan karyawan dalam bentuk kategori Abraham Maslow
Mengidentifikasi tentang apa yang mereka butuhkan dan juga yang mereka inginkan
Pengakuan, pujian, promosi, kesempatan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi membuat karyawan bisa termotivasi
Pemanfaatan imbalan jasa uang
Teori Motivasi dalam Aplikasi1. Management by Objective Cara menggunakan
tujuan untuk memotivasi orang-orang, bukan untuk mengawasi mereka
2. Modifikasi Perilaku penerapan teroi penguatan kepada individu-individu dalam situasi kerja. Program dimana para manajer mengidentifikasi perilaku karyawan yang dihubungkan dengna kinerja dan kemudian menjadi suatu strategi intervensi untuk memperkuat perilaku kinerja yang diinginkan
3. Program pelibatan karyawan suatu proses partisipasi yang menggunakan seluruh kapasitas karyawan dan didesain untuk mendorong peningkatan komitment bagi sukses organisasi
4. Dsn (modul 11 hal 11.52-11.55)
Good Governance & Good Corporate GovernanceModul 12
Good GovernanceGood governance ‘tata kelola yang baik’ suatu
proses yang mengarahkan terciptanya kekuatan dan kewewenangan yang merata dalam seluruh elemen masyarakat untuk dapat mempengaaruhi keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan publik beserta seluruh upaya pembangunan sosial dan ekonomi mereka.
4 Asas good governance: transparansi (transparency), pertanggungjawaban (accountability), kewajaran atau kesetaraan (fairness), dan kesinambungan (sustainibility)
Government ≠ Governance
Government: badan yang menjalankan pemerintahan suatu negara atay bagian negara seperti propinsi dan turunannya
Governance: interaksi kelembagaan yang meluas, tidak sekadar terpusat pada pemerintah (negara) tetapi bergeser ke suatu proses interaksi kepemerintahan yang melibatkan unsur diluar struktur pemerintahan yang strategis
Democratic governance good governance, sistem politik dan pemerintahan yang dikelola secara adil, transparan, akuntable, serta melibatkan peran masyarakat
Authoritarian governance bad governance, denagn praktik korupsi dan penyelewengan kekuasan lain
Kriteria untuk membentuk good governance
1. Adanya legitimasi/dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap institusi publik
2. Adanya kebebasan dalam berpendapat untuk menyampaikan Aspirasi/kepentingan bagi setiap institusi maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada
3. Adanya keadilan serta keangkan legal yang berupa kepastian hukum
4. Adanya akuntabilitas dan transparasi dalam mekanisme birokrasi
5. Tersedianya informasi pembangunan yang dapat diakses oleh masyarakat dengna mudah dan bebas
6. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam penyediaan pelayanan publik
7. Terbentuknya kerja sama yang baik antara pemerintah dan civil society organization
Element GovernanceAkhmad Syakhorza 3 domain governance yang tidak
terpisahkan dalam satu sistem satu negara
1.Element penyelenggara negara Sebagai penggerak ekonomi, pelaksanaan kewenangan politik, dan pengatur administratif yang berhubungan dengan urusan warga negara, mengelola proses, dsb- economic governance: proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi aktifitas ekonomi- Political governance: proses pembuatan keputusan dan implementasi kebijakan negara secara legitimate & authoritative- Administrative governance sistem implementasi kebijakan yang memungkinkan sektor publik berjalan secara efisien, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka
Element Governance2. Element Masrakat
terwujudnya pembangunan manusia yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada negara yang mampu menjalankan pemerintahan secara baik dan komunitas bisnis yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan, akan tetapi juga bergantung kepada komunitas masyarakat yang terlibat dalam segala aktifitas
3. Elemen Pelaku bisnis sering disebut sebagai Good Corporate Governance
Ke tiga element tersebut membuat kita lebih mudah memahami element Good governance dari PBB-UNHCS (modul 12 hal 12.9-12.10)
Ciri-Ciri good Governance (1)Braton & Rothchild (1994) ciri2 good governance1. Penyelenggaraan pemerintahan, harus dapat
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)2. Penyelenggaraan pemerintahan diletakan pada
mekanisme yang jelas dan diinformasikan pada semua pihak (transparansi)
3. Penyelenggaraan pemerintahan harus bersifat terbuka sehingga dapat menerima kritik dari pihak lain guna memperbaiki kinerjanya (equitable)
4. Pemerintah diselenggarakan dengan menegakan peraturan yang ada (rule of law)
5. Penyelenggaraan pemerintah harus mengakomodasi kepentingan bersama serta melibatkan masyarakat dan pihak swasta
Ciri-Ciri good Governance (2)6. Penyelenggara pemerintahan harus didukung oleh
sumber daya yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam menjalankan tugas-tugasnya (capability)
7. Penyelenggaraan pemerintahan harus peka terhadap perubahan yang ada dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan itu (responsif-adaptif)
8. Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan mampu memilah dan memisahkan kepentingan pribadi dan kelompok dengan kepentingan umum/kenegaraan (profesionalisme)
9. Penyelenggaraan pemerintahan harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang ada secara optimal (efektif dan efisien)
Peranan Good Governance Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat sipil sebagai kontrol politik, memiliki posisi amat strategis secara politik, karena sebagai organ vital demokrasi di luar struktur kelembagaan formal
Pelayanan Publik untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas pemerintah membutuhkan suatu perubahan paradigma/pola pikir untuk mencari kombinasi yang tepat antara pendekatan bottom up dengan top down, partial dengan comperhensive serta keseimbangan antara inward looking dengan outward looking. Salah satu langkah2nya adalah (modul 12 hal. 12.13)
Peranan Good Governance Korupsi dan good governance
penerapan good governmance di negara kita menghadapi hambatan besar di tengah masyarakat yang korup dan kekuatan civil society yang masih lemah Pemberantasan korumsi merupakan agenda utama proyek governance
Pemerintah daerah dan Good Governance Pemerintah daerah sedang menerapkan dan menegakan good governance (dampak dari pertemuan local governance thn 2002) yang menghasilkan 6 kesepakatan (Modul 12 hal. 12.15)
Good Corporate Governance (GCG)
suatu proses dan struktur yang digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha, dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan/meningkatkan nilai perusahaan (corporate value) dalam jangka panajang dengan memperhatikan kepentingan stakeholders berlandasan peraturan perundang-undangan moral dan etika
Definisi lainnya di modul 12 hal 12-23-12-24
Good Corporate Governance (GCG) (1)
3 point penting dari konsept GCG, GCG adalah:1.Keberhasilan staf dan pemimpin mengelola
berbagai sumber daya organisasi yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan dan risiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya, budaya perusahaan, proses bisnis, kebijakan, dan struktur organisasi perusahaan, etika, nilai dan sistem
2.Sejumlah prinsip, kebijakan dan sistem manajemen perusahan yang mengelola aktifitas operasional perusahaan secara lebih efisien, efektif, bertanggung jawab dan menguntungkan bisnis perusaan serta mencapai sasaran strategis dengan menggunakan berbagai praktek bisnis yang baik, sesuai dgn peraturan yang berlaku dan sesuai dengan nilai kemasyarakatan
Good Corporate Governance (GCG) (2)
3. Sejumlah peraturan yang mengandalkan perusahaan untuk meraih keuntungan dan pertambahan nilai lainnya bagi pihak pemegang kepentingan seperti pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahan, karyawan, dan bagi perusahaan itu sendiri
Landasan hukum Good Corporate Governance di Indonesia (modul 12 hal 12.27-12.28)
Tujuan Penerapan GCG1. Memaksimalkan aktivitas untuk mencapai visi,
misi, tujuan dan sasaran perusahaan2. Mengoptimalkan nilai perusahaan dalam kurun
waktu yang panjang dgn meningkatkan penerapan prinsip good governance, dengan harapan mampu bersaing secara national maupun international
3. Memaksimalkan pengelolaan perusahaan secara profesional, tertib aturan, transparansi, efisiens, memberdayakan fungsi, dan mandiri
4. Mengoptimalkan pengelolaan risiko dan sumber daya perusahaan ke arah yang lebih produktif
5. Meningkatkan nilai investasi perusahaan6. Membudayakan setiap pimpinan membuat dan
melaksanakan keputsan berlandasan pada nilai moral yang tingg
7. Meningkatkan kontribusi dan peranan perusahaan dalam perekonomian national
Struktur Governance & Mekanisme GovernanceStruktur governance: membicarakan struktur
hubungan pertanggungjawaban dan peran bagian-bagian perseroan, seperti pemegang saham, komisaris, dan direksi
Mekanisme governace: membahas mekanisme kerja dan interaksi aktual antar bagian perseroan tersebut.
Governance structure sangat mempengaruhi Governance process
Prinsip-Prinsip GCG
1. Transparansi (transparancy)2. Pengungkapan (disclosure)3. Kemandirian (independence)4. Pertanggungjawaban (responsibility)5. Kewajaran (fairness)
Modul 12 hal. 12.28-12.29
Elemen GCG
Syakhorza corporate governance terdiri dari 6 element:
1. Fokus kepada board2. Hukum dan peraturan3. Pengelolaan Sumber Daya dengan Kaidah
E3P (efisien, efektif, ekonomis, dan produktif)
4. Transparansi, Akuntability, Responsibility, Independency, dan fairness (TARIF)
5. Tujuan perusahaan6. Pengendalaian strategik
Pendekatan dan Ruang Lingkup GCG
1. Pendekatan Moral menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, taat pada peraturan, menjalankan pekerjaan sesuai nilai agama yang dianut, dan selalu bertindak untuk kepentingan bersama
2. Pendekatan Kesisteman (penerapan GCG bagi unsur dalam perusahaan; berdasarkan bidang/fungsi; bagi pimpinan)
3. Pendekatan budaya melalui penerapan pedoman perilaku etis yang berlaku bagi seluruh pelaku didalam perusahaan
Hambatan penerapan GCGHambatan utama penegakan GCG adalah Korupsi,
yang dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran.
Faktor permintaan:1. Regulasi dan otorisasi yang memungkinkan
terjadinya korupsi2. Karakteristik tertentu dari sistem perpajakan3. Adanay provisi atas barang dan jasa di bawah
harga pasar
Faktor Penawaran:1. Tradisi birokrasi yang cenderung korup2. Rendahnya gaji dikalangan birokrasi3. Kontrol atas institusi yang tidak memadai4. Transparansi dari peraturan dan hukum
Akibat mengabaikan GCG1. Timbulnya ketidakpercayaan para pemegang saham2. Semakin merosotnya ketidak percayaan karyawan,
terjadinya demotivasi kerja dan degradasi moral karyawan
3. Meningkatnya ketidakpercayaan publik4. Semakin mundurnya kepercayaan kreditur dan mitra
kerja5. Menumbuhkan keraguan pemerintah6. Dijatuhkannya berbagai sanksi administratif,
peringatan, dan bahkan delisting perusahaan yang sudah go public
7. Munculnya sanksi pidana8. Munculnya gugatan perdata9. Tidak ada investor yang akan menanamkan modal
Tindak lanjut Implementasi GCG1. mereview, merevisi, menyempurnakan
berbagai peraturan sesuai dengan prinsip GCG dan menyeberluaskan kepada semua anggota organisasi
2. Setiap peraturan dan kebijakan yang dibuat harus mencantumkan ancaman sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan setiap anggota
Contoh perusahaan yang menerapkan GCGPerusahaan Indonesia dinilai oleh mata
international masih buruk dalam penerapan GCG, GCG Indonesia paling burk dibandingkan negara ASEAN
1. Bank CIMB Niaga pemenang GCG award 2009
2. PT. ANTAM Pemenang GCG award 2010
Penilaian mandiri (Corporate Governance self assessment checklist)
Penilaian dan pemantauan GCG bisa dilakukan mandiri dengan bantuan Kuestioner yang berfungsi sebagai alat penilaian mandiri yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan prinsip dan nilai-nilai GCG di lingkungan perusahaannya
Kelebihan: Sederhana, suatu perusahaan dapat dengan mudah menilai sendiri bagaimana nilai pelaksanaan GCG
Kekurangan: penilaian yang dilakuakn tidak dilakukan secara independent, dan dapat menimbulkan ypertanyaan apakah penilaian tersebut telah dilakukan secara objektif
Pengukuran dan Penilaian Pelaksanaan GCG
Untuk memaksimalkan pelaksanaan GCG, maka diperlukan sebuag lembaga yang berfungsi memoitor, menilai dan mengevaluasi pelaksanaan Good Corporate Governance, seperti:
1.Komite Audit yang dibentuk oleh dewan komisaris dan melaporkan pelaksanaaan tugasnya kepada dewan komisaris
2.Badan Pemantauan dan evaluasi penerapan GCG yang dibentuk oleh doreksi dengan surat keputusan tersendiri
3.Pengawasan atas kebenaran penilaian ke dalam bentuk laporan korporat
4.Analisis untuk evaluasi guna penyempurnaan proses, hasil, dan dampaknya