13
Bendungan Jatiluhur LATAR BELAKANG • Peletakan batu pertama pembangunan oleh Presiden Soekarno. • Mulai dibangun tahun 1957 dan selesai tahun 1967, berdasarkan pada tulisan Prof. Dr. Ir. W.J Blommestein (1948), kemudian dikaji ulang oleh Ir. Van Schravendijk dan Ir. Abdoelah Angudi. • Perencanaan dan Pengawasan oleh Coyne et Bellier, Perancis, Pelaksanaan oleh Compagnie Francaise d’Enterprise, Paris – Perancis. • Diresmikan 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto. MANFAAT • Penyediaan air untuk irigasi seluas 242.000 ha. • Menyediakan air baku DKI. • Pembangkitan listrik kapasitas 187,5 MW. • Pengendalian banjir di Karawang dan sekitarnya. • Perikanan darat. • Pengembangan pariwisata dan olahraga air LOKASI Berjarak ±100 km tenggara Jakarta dan ±60 km barat laut Bandung. Peta Lokasi Bendungan

bahan ujian bendungan.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bahan ujian bendungan.doc

Bendungan Jatiluhur

LATAR BELAKANG

• Peletakan batu pertama pembangunan oleh Presiden Soekarno.• Mulai dibangun tahun 1957 dan selesai tahun 1967, berdasarkan pada tulisan Prof. Dr. Ir. W.J Blommestein (1948), kemudian dikaji ulang oleh Ir. Van Schravendijk dan Ir. Abdoelah Angudi.• Perencanaan dan Pengawasan oleh Coyne et Bellier, Perancis, Pelaksanaan oleh Compagnie Francaise d’Enterprise, Paris – Perancis.• Diresmikan 26 Agustus 1967 oleh Presiden Soeharto.

MANFAAT• Penyediaan air untuk irigasi seluas 242.000 ha.• Menyediakan air baku DKI.• Pembangkitan listrik kapasitas 187,5 MW.• Pengendalian banjir di Karawang dan sekitarnya.• Perikanan darat.• Pengembangan pariwisata dan olahraga air

LOKASIBerjarak ±100 km tenggara Jakarta dan ±60 km barat laut Bandung.

Peta Lokasi Bendungan

Page 2: bahan ujian bendungan.doc

DATA TEKNIS

1. Bendungan Utama– Rockfill with inclined clay core.– Tinggi 105 m, panjang 1.220 m, elevasi puncak +114,5 m, volume urugan 9,1 jt m3.

Denah Bendungan Utama

Penampang Melintang

Penampang Melintang Melalui Menara

Page 3: bahan ujian bendungan.doc

2. Menara Pelimpah Utama

Denah Atas dan Penampang Menara

– Tinggi 110 m, dia. 90 m dan elevasi puncak +114,5 m.– Tipe morning glory, elevasi mercu +107,0 m, panjang pelimpah 151,5 m, jendela 14 buah.– Kapasitas maks 3.000 m3/s di TMA +111,6 m.– Memiliki 2 buah pintu/katup ‘hollowjet’ berkapasitas 270 m3/s untuk suplesi irigasi.

3. Waduk

Volume tampungan 2,44 milyar m3 pada TMA + 107 m dengan luas genangan 8.300 ha. Daerah tangkapan keseluruhan seluas 4.500 km2, sedangkan luas daerah tangkapan yang langsung ke Waduk Ir. H. Djuanda 380 km2 (8%).

Page 4: bahan ujian bendungan.doc

Foto Waduk

Page 5: bahan ujian bendungan.doc

BENDUNGAN KARANGKATES / SUTAMI

 

INFORMASI UMUM :Lokasi : Kabupaten Malang, Jawa TimurKontraktor : Nichimen/Sakai/ToshibaKonsultan : Nippon KoeiPengelola : Perum Jasa Tirta IManfaat :

PLTA Pengendali banjir, mengurangi debit banjir periode 1000 tahun dari 4200 m3/detik

menjadi 1580 m3/detik, mengurangi debit bajir periode 200 tahun dari 3000 m3/detik menjadi 1060 m3/detik, dan mengendalikan bajir periode 10 tahun dari 1540 m3/detik menjadi 350 m3/detik

Irigasi, memberikan tambahan debit untuk daerah hilir Karangkates Pengembangan perikanan darat dan pariwisata.PERMASALAHAN

1. Sedimentasi tinggi akibat pesatnya pengembangan permukiman dan industri, gunung meletus, dan berkurangnya areal hutan di hulu Brantas • Tahun 1973 –1977 pertambahan endapan mencapai 25 juta m3 atau 42 ton/tahun• Tahun 1977-1982 16,5 ton/tahun• Tahun 1977-2001 3,86 juta m3/tahun

1. Pencemaran air• Februari—April dan Mei 2002 terjadi algae bloom yang menyebabkan air waduk berubah warna menjadi hitam kecoklatan, membentuk gumpalan, dan menimbulkan bau tak sedap• 19-20 Juni 2002 pencemaran air oleh Nitrogen 1,503—3,273 mg/L, Fosfat 0,038—0,9265 mg/L, Klorofil @ 0,0014—1,736, kecerahan 0,00—1,8 m

Page 6: bahan ujian bendungan.doc

2. Eutrofikasi (pencemaran organik) tahun 1982 termasuk kategori perairan hypereutotrof (pencemaran amat sangat berat) yang disebabkan oleh pembuangan limbah secara langsung/tidak langsung ke perairan umum oleh pen¬duduk , industri, pertanian, dan erosi

DATA TEKNIS : Tipe bendungan : Rockfill

Tinggi bendungan : 97,5 m

Panjang : 820 m

Volume normal waduk : 343 juta m3

Catchment area : 2.050 km2

Spillway capacity : 1.600 m3/detik

Elevasi muka air normal : + 272,5 m

Elevasi muka air banjir : + 277 m

Tujuan

Pengendalian banjir

Pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 kWh (488 juta kWh/tahun)

Penyediaan air irigasi 24 m³/dt pada musim kemarau (seluas 34.000 ha)

Pariwisata dan perikanan darat

Waduk

Kapasitas maksimum : 343.000.000 m³

Kapasitas efektif : 253.000.000 m³

Daerah terendam : 15 km²

Daerah pengaliran : 2.050 km²

Tinggi muka air normal : El. 272,50 m

Tinggi muka air rendah : El. 246,00 m

Tinggi muka air banjir : El. 277,00

Bendungan Utama

Tipe : Timbunan batu

Page 7: bahan ujian bendungan.doc

Panjang puncak : 823,50 m

Lebar puncak : 13,70 m

Lebar dasar : 400,00 m

Volume timbunan : 6.156.000 m³

Elevasi puncak : El. 297 m

Elevasi dasar : El. 180 m

Bangunan Pelimpah

Tipe : Pelimpah bebas pakai pintu air

Panjang saluran : 460,00 m

Kapasitas : 1.600 m³/det.

El. ambang pelimpah : El. 272,50 m

Page 8: bahan ujian bendungan.doc

BENDUNGAN SITU GINTUNG

I. Latar belakang

Situ Gintung  dibuat antara tahun 1932 - 1933  dengan luas awal tiga puluh satu (31) ha. Kapasitas penyimpanannya mencapai dua koma satu (2,1) juta meter kubik. Situ ini adalah bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane, merupakan salah satu sungai utama di Propinsi Banten dan Jawa Barat yang sumber airnya berasal dari Gunung Salak dan Gunung Pangrango di Kabupaten Bogor, sebelah selatan Kabupaten Tangerang yang mengalir ke Laut Jawa panjang sungai ini sekitar delapan puluh (80) km dan bendungan aliran Kali Pesanggrahan. Di tengah -  tengah situ terdapat sebuah pulau kecil yang menyambung sampai ke tepi daratan seluas kurang lebih satu koma lima (1,5) ha yang bernama Pulau Situ Gintung  beserta hutan tanaman yang berada sekitarnya.Situ Gintung  Semenjak tahun 1970 - an kawasan pulau dan salah satu tepi Situ Gintung di manfaatkan sebagai tempat wisata alam dan perairan dimana terdapat restoran, kolam renang, dan outbond. Situ Gintung  yang telah berubah fungsi, dimanfaatkan sebagai tempat wisata taman, menjadi Taman wisata pulau Situ Gintung dengan Suasana Pegunungan di Tengah Kota. Taman wisata ”Pulau Situ Gintung” merupakan obyek wisata di Provinsi Banten yang berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta, tepatnya beralamat di JL. Kertamukti, Pisangan Raya No. 20, Desa Cirendeu-Ciputat Timur, Tanggerang Selatan. Letaknya tidak jauh dari pusat kota, di lingkungan asri dengan udara segar serasa anda sedang berada di daerah pegunungan dengan pemandangan danau yang indah mempesona.

II. Tujuan Proyek

Page 9: bahan ujian bendungan.doc

a. Sebagai serapan air bagi warga sekitar dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah Tangerang Selatan.

III. Data Administrasi Proyek

a. Nama Proyek : Bendungan Gintungb. Lokasi Proyek : Desa Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatanc. Pemberi Tugas : Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umumd. Konsultan Supervisi : PT Virama Karya, PT Indra Karya, dan PT Hasfarm Dian Konsultan, KSOe. Kontraktor : PT. Nindya Karya-Bumi Karsa, KSOf. Masa Pelaksanaan : 3 Desember 2009 – 31 Desember 2010g. Waktu Pemeliharaan : 180 hari

IV. Data Teknis

1. Tubuh Bendungan : a. Tinggi : 10 mb. Kemiringan Lereng Hulu Tubuh : 1 : 30c. Kemiringan Lereng Hilir Tubuh : 1 : 2,5d. Elevasi Puncak Bendungan : El. + 100 m (eksisting)e. Panjang Puncak Bendungan : 180 m (eksisting)f. Panjang Tanggul Keliling Waduk : 4.182 mg. Lebar Puncak Bendungan : 5 m h. Pelimpah (Weir) : El + 90,00 mi. Elevasi Dasar Pondasi Bendungan : El + 85 m (terdalam)

2. Pelimpah (Spillway) : a. Tipe Pelimpah : Pelimpah Tipe Gergaji (dengan pintu)b. Elevasi Mercu Pelimpah : El. + 97,5 m c. Lebar Bruto Pelimpah : 15 md. Tinggi Ambang : 7,5 m e. Lebar Efektif Pelimpah : 11,2 m f. Panjang Tanggul Keliling Waduk : 4.182 mg. Debit Banjir Rencana Q 50th : 59,7 m3/s h. Elevasi Muka Air Banjir Rencana Q 100th : El. 98,7 m i. Debit (PMF) : 124,3 m3/s (inflow)j. Jumlah Pintu : 2 Unit di kiri pelimpah/weirk. Lebar Pintu : 2 x 1,00 ml. Lebar Pilar : 1 x 0,80 m dan 1 x 1,00 mm. Dimensi Pintu : 1,00 m (lebar) x 2,25 m (tinggi)n. Elevasi Dasar Pintu : El. + 92,25 m o. Kemiringan Udik : Tegakp. Kemiringan Hilir : 1:1q. Jari-jari Kelengkungan Hilir : 1,00 mr. Debit Inflow (Q 1000th) : 114, 10 m3/ss. Elevasi Muka Air Banjir Qpms : El + 90,40 mt. Debit Outflow (Q 1000th) : 91,40 m3/s

Page 10: bahan ujian bendungan.doc

u. Diameter Pondasi Sumuran : 100 cm v. Kedalaman Pondasi : 5 meterw. Jumlah Pondasi : 137 titik

3. Saluran Muka : a. Elevasi Dasar : El. + 88,00 mb. Tinggi Ambang, Pelimpah : 9,50 m (terhadap saluran muka)c. Tinggi Ambang, Pelimpah : 7,50 m (terhadap lantai dasar weir) 4. Peredam Energi : a. Tipe Peredam Energi : Tipe Lantai Dasarb. Elevasi Lantai : El + 84,00 m c. Lebar Lantai : 15,00 m d. Panjang Lantai : 10,00 m e. Elavasi Ambang : El + 84,60 mf. Tinggi Ambang : 0,60 mg. Debit Outflow (Q100th) : 59,10 m3/s

5. Jalan : a. Jalan Inpeksi yang dipaving : 1.800 m 

6. Peredam Energi : a. Rumah Jaga/Operator Pintu b. Situ Center c. Monumen Bendungan Gintung, dari Beton dan Baja Stainless Steel

V. Bagian – bagian bendungan

Page 11: bahan ujian bendungan.doc

VI. Manfaat

Manfaat dari pembangunan Bendungan Situ Gintung adalah sebagai berikut:

a. Setelah terjadinya bencana, bantaran Situ Gintung dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung.

b. Tempat penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitarnya, di gunakan untuk menyediakan pakan air baku instalasi pengolahan air yang mengirim air minum melalui pipa - pipa air.

c. Sebagai tempat wisata.