Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Buletin Fakultas Bahasa dan seni universitas negeri YogYakarta
Hubungan Guru-MuridHubungan yang baik antara guru dan murid adalah kunci prestasi siswa. Hal 4
MARET 2012 volume 2 nomor 3
BaHasa sastra seni
suara ungu
Debat dan Berpikir terbukaKebiasaan mempelajari bahasa Inggris sejak kecil mengantarkan Annisa Laura Maretha ke ajang debat dunia di Manila. Hal 11
Oleh Azwar Anas
Mbangun Pura Kanca” demikan tema pagelaran wayang yang dipilih untuk meramai
kan peresmian gedung baru FBs. Dikisahkan di sana, para Pandawa bertumpah darah merebut alas Wanamarta, hutan angker yang dihadiahkan para dewa kepada Pandawa. namun hadiah itu tidak bisa diterima langsung begitu saja. Pandawa harus ber
Gedung Kuliah iVgedung Kuliah IV FBs merupakan fasilitas baru mahasiswa Pendidikan seni rupa. Berfungsi serba guna: dari ruang kuliah hingga galeri.
hadapan dengan mahluk jahat penghuni alas Wanamarta sebelumnya. Di ujung cerita, berkat keseriusan dan kerjasama Pandawa, alas Wanamarta akhirnya mampu direbut dan dibangunlah Pura Kencana di sana.
Pagelaran ini sekaligus sebagai sebuah analogi dari usaha keras pihak dekanat FBs untuk terus menyempurnakan fasilitasfasilitas baru mahasiswa. gedung Kuliah IV yang bertengger di sebelah selatan FBs itu, buktinya. ge
dung yang masuk gagasan pada rencana pembangunan 2011 itu telah rampung dan diresmikan pada sabtu, 10 Maret lalu.
seperti yang dituturkan Wakil Dekan II, Drs. sudarmaji, M. Pd., “gedung Kuliah IV sudah dapat dipakai untuk belajarmengajar. gedung ini sebagai bentuk penambahan fasilitas untuk mahasiswa Pendidikan seni rupa.”
sementara itu, Dekan FBs Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., merasa senang telah menyelesaikan prog
“
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
2 suara ungu maret 2012
Pelindung: Prof. dr. Zamzani, m.Pd. (dekan FBs unY) Penasihat: dr. Widyastuti Purbani, m.a. (Wakil dekan i), drs. sudarmaji, m.Pd. (Wakil dekan ii), dr. kun setyaning astuti, m.Pd. (Wakil dekan iii) Pengarah: drs. Yudi sutama, m.Pd. (kabag tu), herman, m.Pd. (ketua divisi kerjasama) Pemimpin Umum: akbar kuntardi setiawan, m.hum. (ketua humas) Pemimpin Redaksi: sismono la ode, s.s Sekretaris Redaksi: virga renitasari, s.Pd. Redaktur Pelaksana: azwar anas Staf Redaksi: Febi Puspitasari, Fitri ananda, nunggal seralati, rani eryani, s.i.P., scholastica Wahyu Pribadi Perwajahan: ms lubis Fotografer: Pairin Distribusi dan Sirkulasi: djumari, sarkowi.
Alamat Redaksi: kantor humas, gedung Pusat layanan akademik lantai ii Fakultas Bahasa dan seni, kampus unY karangmalang Telepon: 0274550583 Faks: 0274548207 E-mail: [email protected] Penerbit: humas FBs unY.
BERITA UTAMA
ram kerja 2011 tersebut. Dalam sambutannya, Zamzani turut berterima kasih kepada jajaran rektorat atas kerjasama dan kemudahannya dalam membantu pembangunan fasilitasfasilitas tersebut.
tak sekadar ruang Kuliahgedung Kuliah IV menjawab
kontroversi atas kurangnya ruang pameran yang dimiliki oleh Mahasiswa seni rupa. ruang pameran yang digadanggadang sebagai ajang berkreasi dan mengapresiasi karya mahasiswa seni rupa sekarang dapat ditemukan di gedung Kuliah IV. sudarmaji menjelaskan, “gedung Kuliah IV bukan sebagai ruang kuliah saja namun juga sebagai ruang berkreasi dosen dan mahasiswa seni rupa. Di sana, terdapat ruang pameran kerajinan seperti, ruang galeri, studio batik, dan studio gambar. Jadi, mahasiswa bisa memasang karyanya dan diapresiasi banyak orang,” jelasnya.
Hal ini tentu saja menguntungkan, selain sebagai motivasi untuk terus berkarya, di sana, di ruang galery ini, pada tiap lukisan akan dicantumkan nama, nomor
HP, serta kisaran harganya. sehingga jika ada yang berminat membeli lukisan, gambar, atau bahkan disain batik akan lebih mudah. “FBs akan memfasilitasi pameranpameran karya dosen dan mahasiswa untuk mensosialisikan kepada masyarakat dalam maupun luar kampus,” kata sudarmaji.
sudarmaji juga menambahkan, berkaitan dengan lokasinya yang berdampingan dengan PKM harapannya mahasiswa bisa memanfaatkan area sekitar gedung
Kuliah IV sebagai tempat berdiskusi. “saya kira disana cukup kondusif. Tempatnya teduh dan bersih,” tuturnya.
Berkaitan dengan hal itu, Prof. Dr. rochmat Wahab, M.Pd, M.a., rektor unY, juga menitip pesan kepada mahasiswa agar dapat menggunakan fasilitas gedung Kuliah IV dengan baik dan benar. “semoga temanteman mahasiswa dapat menggunakan fasilitas dengan baik, menjaga dengan baik, dan bisa belajar lebih baik pula di FBs. Kami sangat mendukung mahasiswa yang mau belajar agar menjadi lebih sempurna lagi,” wejangnya.
gedung Kuliah IV disambut baik oleh mahaiswa, khusunya Mahasiswa seni rupa. arif, Pendidikan seni rupa 2011 misalnya. saat ditanya soal kenyamanan
semoga teman-teman mahasiswa dapat menggunakan fasilitas dengan baik, menjaga dengan baik, dan bisa belajar lebih baik pula di FBs. Kami sangat mendukung mahasiswa yang mau belajar agar jadi lebih sempurna.
Prof. Dr. rochmat Wahab, rektor UnY
Ruang Galeri di Gedung Kuliah IV. Tempat untuk mengapresiasi karya-karya mahasiswa.
Foto
-Fo
to: d
ok
um
en
hu
ma
s F
Bs
un
Y
�suara ungu maret 2012
Jika ditanya Fakultas Bahasa dan seni itu menghadap ke mana, jawab saja ke Barat. Demikian
ungkap Wakil Dekan II FBs Drs. sudarmaji, M. Pd. dengan sedikit berseloroh.
Ya, berbarengan dengan diresmikannya gedung Kuliah IV, pintu gerbang FBs yang dulu sering dipertanyakan keberadaannya juga sudah dicacakkan. selain berfungsi sebagai jalan keluar masuknya sivitas akademika FBs, gerbang ini juga disimbolkan sebagai muka FBs secara fisik.
gerbang dengan panjang 5 meter dan lebar 20 meter ini menghadap ke arah barat. Dilengkapi dengan pos satpam guna keamanan FBs. “sehingga ada yang bertanggung jawab mengontrol proteksi fakultas baik dari dalam maupun dari luar,” ungkap sudarmaji.
Prof. Dr. rochmat Wahab, M.Pd, M.a., dalam sambutan saat kunjungan persemian gerbang dan gedung Kuliah IV memberikan selamat kepa
da jajaran FBs. “akhirnya FBs punya gerbang. Dengan begini batas teritorial FBs jadi semakin jelas,” ungkapnya.
Pembangunan gerbang ini tetap mengikuti masterplan yang telah dibuat pada 2011. sementara dana pembangunannya menggunakan dana mandiri yang berasal dari fakultas. “Ini dananya murni dari fakultas, tidak seperti bangunanbangunan yang lain,”
kata sudarmaji menegaskan.
Kasubbag umper Mudzakir menjelaskan bahwa selain sebagai keamanan, gerbang FBs juga dimaksudkan untuk me
nambah aspek keindahan fakultas. “gerbang ini adalah muka FBs yang baru. Biar FBs tampak lebih cakep dari segi fisiknya,” candanya.
Mudzakkir juga menambahkan bahwa gerbang FBs ini rencanannya akan dilengkapi dengan jaringan internet, sehingga nanti baik dosen maupun karyawan bisa melakukan presensi kehadiran lewat gerbang tersebut. Azwar
gedung Kuliah IV, arif menilai sangat nyaman dan puas. “ruangan yang ada lebih luas dan bersih. apalagi dengan adanya ruang galeri yang dapat digunakan untuk memajang karya sehingga bisa lebih cepat diapresiasi,” ujarnya.
akan tetapi, gedung Kuliah IV menurut arif belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan kondisi ruang yang bagus dan serba baru, terkadang ia merasa takut untuk menggunakan alat lukis seperti cat, kuas dan lain sebagainya. “Takut mengotori lantai yang ada,” candanya.
Di sisi lain, gigih Pendidikan seni rupa 2010, mengamini pendapat arif. gedung Kuliah IV belum bisa dimanfaaatkan secara maksimal. seperti, ruang galeri yang belum banyak dikunjungi oleh mahasiswa. “Kemungkinan karena masih dalam masa transisi kali ya. selain itu, fasilitas yang tersedia untuk kedepannya juga ditambah. seperti aC, studio foto, kantin, dan sebagainya,” harapnya.
sebagaimana yang diceritakan Ki Iswahyudi, dhalang dari pementasan wayang tersbut, “seperti kisah Mbangun Pura Kencana ini, semoga fasilitasfasilitas baru FBs dapat memberikan kesejahteraan bagi orangorang di sekitarnya.”
Gerbang FBs Kini sudah ada
Gerbang FBs rencananya akan dilengkapi jaring-
an internet.
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
� suara ungu maret 2012
EVENT
Hubungan Guru dan MuridDi dunia pengajaran, hubungan baik antara guru dan murid adalah kunci prestasi siswa.
Oleh Febi Puspitasari
DeMIKIan kesimpulan Wobber untuk menekankan bahwa semakin erat keterikatan dan semakin kuat bentuk kontrol yang terjalin antara guru dan siswa, semakin baik prestasi siswa. Keterikatan hubungan antara guru dan siswa itu melibatkan adanya kejujuran, keterbukaan, dan saling penghormatan antara guru dan siswa. Hubungan ini membuat atmosfer kelas berubah menjadi ruang kesempatan seluasluasnya bagi siswa untuk belajar dengan menyenangkan.
Di aspek lain, hubungan guru dan siswa yang bersifat kontrol juga penting karena dapat mempermudah guru mengatur kelas, mempermudah guru untuk memberi instruksi kepada siswa, dan mendapat perhatian siswa ketika ia berpresentasi.
Lebih lanjut, hasil penelitian Wobber yang berjudul “The Comparison of TeacherStudents Relationship between Netherland and Indonesia” memperlihatkan hubungan gurusiswa di Belanda lebih cenderung bersifat terikat (affiliative), sedangkan di Indonesia cenderung bersifat kontrol.
“Dominannya guruguru di Indonesia itu directive dan authoritative. sedangkan guruguru di Belanda lebih bersifat toleran,” kata Wobber. Tentunya Wobber
juga menyadari bahwa ada pengaruh budaya yang membuat dua negara ini memiliki karakter hubungan gurusiswa yang berbeda. “Di Belanda, power distance itu rendah sedangkan Indonesia termasuk bangsa berkarakter power distance yang tinggi”.
Kendati demikian, dia merekomendasikan Indonesia untuk menerapkan kedekatan hubungan guru dan siswa yang bersifat terikat. “Pasalnya, keterikatan dan kontrol itu faktor yang mendukung satu sama lain dalam kesuksesan kegiatan di kelas. Jadi ada baiknya guru di Indonesia memikirkan bagaimana mengadaptasi bentuk hubungan keterikatan sesuai budaya,” terangnya.
sebagai contoh dari hal termudah, hubungan keterikatan di kelas bisa ditunjukkan dengan bahasa nonverbal seperti menjelaskan pelajaran sambil berjalan mendekati siswasiswa ketimbang duduk saja di meja. Menjelaskan pelajaran dibantu dengan
gerakan tubuh atau ekspresi muka, dan menggunakan candaan di kelas.
“Yang terpenting, guru harus mampu membangun kedekatan antarpersonal sekaligus mampu mengontrol kelas tanpa membuat siswa menyadari bahwa dia di dalam kontrol,” tambahnya.
akan tetapi, rekomendasi dari hasil penelitian ini bisa saja hanya berstatus lips service. Jadi, agar keterikatan hubungan guru dan siswa ini bisa tertanam sebagai karakter guru dan siswa, Wobber menekankan pentingnya internalisasi pengetahuan kewarganegaraan.
“Di Belanda, demokrasi diaplikasikan dalam kehidupan seharihari, sehingga ada proses mendengar satu sama lain, bahkan antara guru dan siswa, sehingga terjadi kesalingpahaman dan akhirnya terjalin hubungan saling menghargai,” kata Dekan Faculty of social and Behavior science utrecth university itu.
Theo Wobber
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
5suara ungu maret 2012
Drama Musikal ein romanze von GoethesTage Tari tampak berbeda dari biasanya, suasana klasik khas eropa memenuhi ruangan. Malam itu, Kamis (29/�) beberapa pemuda Jerman terlihat berdansa diatas panggung. Dengan pakaian khas bangsawan disertai sepatu boot, para pengunjung yang hadir dibuat terhipnotis.
Tibatiba munculah goethe si penyair kenamaan Jerman, di tempat dansa itulah ia bertemu Lotte yang menjadi pujaan hatinya. namun, kelak Lotte akan dinikahi oleh pria lain yang merupakan teman dari goethe.
Begitulah penggalan drama musikal yang diperankan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman FBs unY yang tergabung dalam Teater Regenbogen yang berada di bawah naungan BDs (Hima Jerman).
acara ini merupakan malam puncak peringatan hari ulang tahun BDs ke10. Dengan Tema Die Zehnte Farbe Für Alle (10 Warna untuk semua), panitia mampu memberi suguhan berbeda lewat sajian teater, “ein romanze von goethe.”
“Kami berharap, suguhan seperti ini dapat dijadikan pemacu dalam tumbuh kembang sastra asing di UNY.” Tegas Hashfi Kurniawan selaku Ketua Hima BDs. suguhan berbeda ini tampak jelas pada penggunaan ba
hasa yang keseluruhannya berbahasa Jerman.
Di acara ini juga diumumkan para pemenang lomba rangkaian HuT BDs, di antaranya adalah lomba kreatifitas kelas, futsal, foto kelas, dan baca puisi. Di samping itu, yang tak kalah penting, BDs juga memberikan penghargaan terhadap para dosen dengan predikat terfavorit (Yati sugiarti, M.Hum.), terdisiplin (sri Megawati, M.a.), dan teramah (Tri Kartika Handayani, M.Pd.). Fitri
Para pemeran di drama musikal Ein Romanze von Goethe.
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
PuIsI memang unik. Tak sekadar kumpulan kalimat sebagai bahan pelampiasan gejolak hati, namun puisi juga sebagai alat melawan kemandekan.
Berawal dari keresahan beberapa mahasiswa yang aktif dalam kegiatan Malam Perjamuan sastra (MPs) uang dilakukan tiap Jumat malam di Pendopo PKM lama, akhirnya mahasiswa FBs berhasil menerbitkan kumpulan puisi dalam antologi puisi “Ia Terbangun di Tahun Yang Belum Tercatat Kalender.”
Judul antologi tersebut sengaja diambil dari salah satu puisi terbaik karya rozi Kembara (hal.
89). Dalam catatan kurator, Tia sediadi (Penyair dan esais), disebutkan bahwa puisi ini mampu memperbaharui pandangan pembaca terhadap kehidupan seharihari dan berhasil keluar dari tematema umum yang ada.
Menurut Mutiara arum, ketua pelaksana sekaligus mahasiswa BsI 2009, antologi ini merupakan wadah bagi para mahasiswa penikmat sastra. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap redupnya iklim sastra di FBs. selebihnya, ia berharap semoga antologi ini mampu menjadi penggerak kegiatan sastra di Kampus ungu.
Dimulai dengan seleksi pada 200 puisi yang terkumpul, setidaknya ada 80 puisi karya �2 mahasiswa FBs yang tersaji di dalam antologi apik ini. untuk sosialisasi karya tersebut, maka pada senin (9/�) panitia melakukan Launching Perdana antologi.
Hadir sebagai pembicara Tia setiadi yang merupakan kurator, Prof. suminto a. sayuti (Budayawan dan guru Besar) dan Dwi s. Wibowo (Pegiat sastra). selanjutnya, buku ini akan disebarluaskan kepada seluruh universitas di Indonesia. “Mari berpesta puisi dan menghayati eksistensi dengan puisi.” Fitri
Mahasiswa FBs terbitkan antologi Puisi
� suara ungu maret 2012
Oleh Febi Puspitasari
Dua orang mahasiswa bergiliran bereportase di depan para peserta studium general “Peningkatan Keterampilan Bahasa, sastra, dan Budaya” (15/�). Kedua mahasiswa tersebut tampil layaknya reporter berita berbahasa Jawa yang sedang melaporkan kegiatan sekaten dalam studium general ini.
Walaupun canggung dan harus siap disambut gelak tawa, kedua mahasiswa tersebut berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk dikritisi oleh andi Wisnu, s.s., programmer JogjaTV. “Keterampilan berbahasa Jawa sudah baik, namun masih perlu pemolesan karena isi pelaporan presenter berbeda dengan yang digunakan Master of Ceremony,” komentar andi.
Dalam presentasinya, andi memaparkan keterampilan presenter berita bahasa Jawa yang harus bisa membedakan bahasa
yang digunakan presenter atau penyiar dan MC. “Isi laporan seorang presenter lebih berkaitan dengan detail kejadian di suatu tempat dalam bentuk 5W+1H, sedangkan isi laporan MC masih bersifat runtutan acara dan cenderung datar,” terangnya.
selain itu, seorang presenter yang sedang meliput juga harus sudah dibekali dengan kesiapan materi. andi menerangkan, “Misalnya dalam pelaporan berita grebeg sekaten, seorang presenter harus sudah mengerti tentang tata upacara acara tersebut agar tidak ada kekeliruan pelaporan berita hanya karena meng
andalkan informasi dari sekitar.” Karena menurutnya, jurnalis budaya tidak cukup mengandalkan keterampilan komunikasi jurnalisme semata namun juga harus memiliki pengetahuan budaya setempat.
Pentingnya pengetahuan tentang daerah setempat, khususnya Jawa, juga disampaikan oleh Kazunori Toyoda, M.a., peneliti karya ranggawarsita dari Jepang. Menurutnya, mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa harus mengerti tentang sastra Jawa, khususnya ranggawarsita, karena karya ranggawarsita adalah intisari kebudayaan Jawa. “saya sebagai
EVENT
Peningkatan Berbudaya JawaDi era serba modern seperti sekarang ini, budaya lokal kerap dilupakan. seminar ini sekaligus mengajak untuk menghargai budaya lokal.
Kazunori Toyoda (tengah), peneliti kebudayaan Jawa asal Jepang. Foto kanan: Museum Ranggawarsita, Semarang.
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
air
YZ
.Wo
rd
Pr
es
s.c
om
�suara ungu maret 2012
orang Jepang berminat dengan karya ranggawarsita tetapi sayangnya mahasiswa di Jawa tidak banyak tahu tentang karya ini,” ungkapnya ironi.
Kazunori lalu memaparkan sekilas tentang hasil penelitiannya tentang karya ranggawarsita, “Serat Cemporet karya pujangga ini mengisahkan cerita cinta antara Dewi suritna dan Jaka Prayana tapi ternyata banyak tematema utama dalam kisah ini.”
salah satu yang membuatnya terkesan adalah tema tentang kewajiban raja untuk mendengarkan rakyatnya dan tuntunan wanita untuk bersikap lembut dan sopan. “Tematema itu mencerminkan karakter dari budaya Jawa,” ungkapnya pada reporter FBs di tempat yang terpisah.
Wakil Dekan I Dr. Widyastuti Purbani, M.a., pun mendorong peserta studium general untuk terus meningkatkan keterampilan bahasa, sastra dan budaya daerah. “Kita seharusnya malu dengan keberadaan peneliti Jepang yang tertarik belajar tentang sastra dan budaya Jawa, padahal kita tidak,” ungkapnya membuat sanubari peserta stadium tersentil. “Jadi alangkah baiknya kita memanfaatkan kesempatan dari stadium general ini untuk terus belajar tentang bahasa, sastra, dan budaya demi meningkatkan budaya Jawa.”
Mahasiswa Pendidik-an Bahasa Jawa harus mengerti tentang sastra Jawa, khususnya rang-gawarsita, karena kar-yanya adalah intisari kebudayaan Jawa.
PeMILIHan Mahasiswa Berprestasi telah memberikan dampak positif pada budaya menghargai karya prestasi mahasiswa di kalangan perguruan tinggi. Oleh sebab itu, setelah melewati beberapa proses, akhirnya Fakultas Bahasa dan seni universitas negeri Yogyakarta (FBs unY) memiliki dua kandidat mahasiswa berprestasi yang nantinya akan diadu di tingkat universitas.
Pendaftaran yang mulai dibuka pada Januari 2012 berhasil mengumpulkan 1� mahasiswa dari berbagai jurusan di FBs untuk mengikuti seleksi tahap awal, yaitu seleksi administrasi. Beberapa di antaranya adalah IPK minimal �.00, menyusun Curriculum Vitae (CV) secara terstruktur yang terdiri atas prestasi, pengalaman kegiatan, bukti mengikuti organisasi, dan yang tak kalah penting yaitu pengumpulan karya tulis.
“Pemilihan ini merupakan tahap awal sebelum menuju pemilihan tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebu
dayaan.” Tutur Iman santoso selaku ketua panitia pemilihan tingkat fakultas.
setelah pengumpulan syarat administrasi, maka dipilihlah tujuh mahasiswa yang layak untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni presentasi karya tulis pada Jum’at (1�/�). Mereka adalah Maria Wulandari (PB. Inggris), rasman (PB. Inggris), Zyah rocmad (PB. Inggris), anisa Wulandari (PB. Jerman), rahma Fitriana (PB. Inggris), Retno Safitri (PB. Inggris), dan Oktaviana nur (PBsI).
Kemudian dengan mempertimbangkan kriteria penilaian (IP Kumulatif, karya tulis ilmiah, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, bahasa Inggris/asing, kepribadian), para dewan juri menetapkan Maria Wulandari sebagai juara pertama dengan nilai 9�,5, disusul rasman dengan nilai 8�, dan juara ketiga diraih Zyah rochmad Z. dengan nilai 82,�.
Juara pertama dan kedua akan diadu di tingkat universitas dengan semua fakultas yang ada di unY. Kemudian, yang terbaik di tingkat universitas berhak untuk mewakili unY berkompetisi di tingkat nasional. Fitri
Pemilihan Mapres FBs 2012
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
8 suara ungu maret 2012
EVENT
AgendA
Dari inggris sampai MongoliaThe Asia Pacific Network for Moral Education hadir untuk membahas pendidikan karakter.
Seleksi Mahasiswa Berpresta-si, 2 Maret, R. Sidang Gedung PLA Seminar Internasional “Perbandingan Pendidikan di Eropa dan Asia”, 2 Maret, R. Seminar gedung PLA Raker LIMLARTS, 3 Maret, R. Sidang Gedung PLA Workshop PKM, 3-4 Maret, R. Seminar Gedung Kuliah I Seminar I’m Here, 6 Maret, R. Sidang Gedung PLA
Rapat Dewan Dosen FBS UNY, 7 Maret, R. Seminar Gedung PLA Workshop Penulisan Proposal Penelitian, 7 Maret, R. Seminar Gedung PLA Kon-ser HIMA Musik, 8-9 Maret, Stage Tari Tedjokusumo Dia-log Jurusan Perancis, 9 Maret, R. Seminar Gedung PLA Kon-ser STUPA, 9 Maret, Stage Tari Tedjokusumo Raker Al-Hu-
da FBS, 10 Maret, R. Semi-nar Gedung PLA Pagelaran Wayang Kulit, 10 Maret, Pela-taran Gedung Kuliah IV Ra-ker EDSA, 11 Maret, R. Seminar Gedung PLA Pelantikan Or-mawa se-FBS, 14 Maret, Stage Tari Tedjokusumo Studi Banding Universitas Siliwangi, 15 Maret, R. Seminar Gedung PLA Stadium General Jurus-
an Pendidikan Bahasa Daerah, 15 Maret, R. Seminar Gedung Kuliah I Workshop on Tu-toring UKM SAFEL, 17 Maret, R. Seminar Gedung Kuliah I Kunjungan MAN 1 Surakarta, 22 Maret, R. Seminar Gedung PLA Drama Musikal HUT BDS, 29 Maret, Stage Tari Tedjo-kusumo Yudisium, 30 Maret, R. Seminar Gedung PLA.
Oleh Nunggal Seralati
seLasa (�/�) FBs unY kembali kedatangan tamu dari luar negeri. setelah Maret lalu seorang Belanda menyampaikan seminar bertemakan pendidikan, kini australia dan Inggris tak mau kalah. Dorrie Hancock serta Christopher Drake turut menjadi pembicara kunci dalam seminar pendidikan karakter”The Implementation of Character Education in England, Australia, China, and Mongolia”. Peserta dari seluruh fakultas, bahkan sampai mahasiswa pascasarjana, memenuhi kur
si yang berjejer rapi di ruang seminar lantai III PLa, FBs unY.
Hafian Fuad selaku panitia menuturkan dalam sambutannya bahwa pendidikan karakter diperlukan untuk mengimbangi masalah moral yang acap terjadi dewasa ini, terutama dengan adanya globalisasi. Hal ini diamini oleh shirotol Mustaqim, Wakil Ketua BeM FBs, “semoga kita semua dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat tidak hanya dalam kehidupan seharihari tapi juga pada kegiatan akademik.”
seminar ini mengulik seputar pendidikan karakter di Mongo
lia, Cina (Hongkong khususnya), Inggris, dan australia. Para pakar yang dihadirkan memang berasal dari institusi yang sama, yaitu The Asia Pacific Network for Moral Education.
Maka bahasan pun berkisar pada negara asia, khususnya Mongolia dan Cina, terlebih karena masingmasing negara tersebut telah memiliki pengalaman pendidikan karakter mumpuni. Dorrie Hancock membawakan materi mengenai edukasi moral di australia dan Mongolia, sementara Christopher Drake membawakan materi dari Inggris dan Cina, khususnya Hongkong.
“Pendidikan karakter bukanlah suatu program, tapi merupakan proses yang mendasari pembentukan hubungan interpersonal,” ujar Hancock. Lebih lanjut Drake menambahkan, “Pendidikan karakter akan mempengaruhi bagaimana kita bersikap kepada orang lain.”
Pada dasarnya pendidikan karakter memang berpusat tentang bagaimana kita membentuk suatu karakter sesuai denganmoral value yang dihargai masingmasing individu. Hal ini lantas membawa kita kepada hubungan antar sesama dan bagaimana membangun ikatan tersebut. ada banyak sekali benefit yang bisa didapat dengan mengembangkan karakter yang baik. seperti yang diucapkan Prof. Dr. Zamzani, “semoga kita dapat menyerap pembelajaran ini dengan baik.”
9suara ungu maret 2012
unTuK membuktikan komitmen Fakultas Bahasa dan seni universitas negeri Yogyakarta dalam pengembangannya sebagai lembaga, pada rabu (1�/�) pihak dekanat melaksanakan Pelantikan Pengurus Ormawa FBs unY periode 2012201�.
sebanyak 5�0 aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa) resmi dilantik dan siap mengemban amanah untuk satu tahun ke depan. aktivis FBs diharapkan bisa menjadi penggerak budaya Indonesia dan mampu membawa nama harum fakultas maupun universitas.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku dekan FBs mengaku bangga dan patut mengibarkan bendera penuh untuk antusiasme mahasiswa yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Pada tahun sebelumnya pihak dekanat hanya melantik sekitar �0 sampai 80 aktivis, namun malam ini, di stage Tari, kita bisa merasakan semangat pemuda yang makin berkobar,” ujarnya. Ia juga berpesan semo
ga dengan kuantitas yang bertambah, kualitas FBs juga semakin meningkat.
acara dilanjutkan dengan Pembacaan sumpah dan Janji Jabatan Pengurus Ormawa FBs yang dipimpin langsung oleh Dekan FBs. sebagai tanda peresmian, dilakukan pemotongan tumpeng yang dibagikan pada 15 ketua ormawa. Memasuki acara inti, para mahasiswa mengikuti talk show yang menghadirkan dekan dan para wakil dekan sebagai pembicara.
Dalam talkshow ini para mahasiswa diberikan informasi dan pembekalan seputar hak dan kewajiban mahasiswa maupun pihak dekanat. Bertindak sebagai moderator arda sedyoko (Ketua BeM FBs unY 2012201�). Di sini juga dibahas jam malam PKM, apakah hingga jam 1�.00 atau 22.00 WIB.
Menanggapi hal tersebut salah satu mahasiswa yang dilantik mengatakan bahwa ia lebih setuju jika jam malam untuk PKM diberlakukan hingga jam 22.00 WIB, hal ini terkait dengan jadwal kuliah yang berlangsung hingga sore. Jika jam 1�.00 WIB PKM sudah ditutup kapan aktivitas organisasi bisa diaktualisasikan. Fitri
LintAs
Pagelaran WayangSabtu (10/03) lalu di depan Gedung Kuliah IV FBS diselenggarakan pa-gelaran wayang dengan tema “Mba-ngun Pura Kencana”. Dikisahkan, para Pandawa mendapat hadiah da-ri Dewa berupa negara Indraphras-ta melalui Babat Alas Wanamarta. Negara yang masih berupa hutan belantara angker itu dijaga oleh pa-ra makhluk jahat penunggu Alas Wanamarta. Pagelaran wayang ku-lit yang didalangi oleh Ki Iswahyudi yang juga Dosen Seni Rupa, beser-ta kru yang diboyong langsung dari Bantul tersebut berlangsung khid-mat. Acara juga dimeriahkan oleh para pegiat seni, seperti Gareng Ra-kasiwi, Rimi Widyastuti, dan Les-tantun. Nunggal dan Fitri
Haul Chairil anwarKeluarga Mahasiswa Sastra Indone-sia (KMSI) menyelenggarakan Ma-lam Puncak Haul Chairil Anwar ber-tema “Seribu Tahun Lagi Untuk Sa-jak Chairil Anwar”. Acara haul di-awali dengan diadakannya Lomba Cipta Puisi bagi Mahasiswa dan Ba-ca Puisi bagi Siswa Sekolah Mene-ngah Atas (SMA) tingkat DIY. Kemu-dian malam puncak diselenggara-kan pada Sabtu, 28 April 2012 di La-boratorium Karawitan Fakultas Ba-hasa dan Seni UNY. Selain khotbah acara, malam puncak tersebut juga diisi dengan pembacaan dan musi-kalisasi puisi oleh para Bintang Tamu (Kedung Dharma Romansa, Asar-kem, Sasmita, Urban Musik Kustik) dan audience. Fitri
Dekanat FBs Lantik 560 aktivis
Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. melantik pengurus Ormawa fakultas.
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
do
ku
me
n h
um
as
FB
s u
nY
10 suara ungu maret 2012
KABAR PLA
Budaya Kerja Berbasis “WasH”sudah saatnya tenaga pendidik mengamalkan WasH (work, appearance, speak, and honour) dalam rangka mencapai profesionalitas pengajaran.
Oleh...
FaKuLTas Bahasa dan seni unY melaksanakan rapat Dewan Dosen pada � Maret 2012, di ruang seminar gedung PLa FBs unY. Pertemuan dihadiri seluruh dosen FBs unY. Hadir sebagai pembicara inti, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah dari uns (universitas negeri surakarta sebelas Maret). Ia menyampaikan presentasi yang bertema “Membangun Budaya Kerja Berbasis WasH”.
acara dibuka secara resmi oleh Dekan FBs unY dan dilanjutkan penyampaian program kerja
2012 yang disampaikan oleh Wakil Dekan I,II, dan III. Masingmasing memiliki program kerja untuk tahun 2012, seperti Wakil
Dekan I memfokuskan pada peningkatan kerjasama, sekolah binaan, peningkatan percepatan masa studi, dan peningkatan kualitas PBM. Wakil Dekan II, menyampaikan program peningkatan sarana dan prasarana serta peningkatan kesejahteraan karyawan dan dosen unY. sementara itu, sesuai kewenangannya, Wakil Dekan III menyampaikan program PKM, mahasiswa berprestasi, Ormawa dan lain sebagainya.
Para peserta mengikuti acara tersebut dengan penuh perhatian, mendengarkan paparan program kerja fakultas dari para Wakil Dekan FBs. setelah penyam
paian program kerja, pada sesi berikutnya Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah menyampaikan apa dan bagaimana membangun budaya kerja berbasis “WasH” dan karakter perilaku pendidik dan tenaga kependidikan.
Beliau menjelaskan “WasH”, yang merupakan akronim dari
work (Kinerja sepenuh hati) profesionalisme pendidik, dan tenaga kependidikan; appearance (berpenampilan menarik) wajah berseriseri, selalu tersenyum, inner
beauty; speak (komunikasi bagus) jelas, pesan tersampaikan dengan tepat, menyejukkan, memotivasi, dan memberi inspirasi; dan honour (pelayanan maksimal) peduli dan proaktif.
acara tersebut berjalan dengan lancar. Berakhir sekitar pukul 1�.00 WIB dan ditutup dengan harapan, semoga para dosen betulbetul dapat meningkatkan kinerja dengan menerapkan metode berbasis “WasH”.
Prof Dr. Furqon Hidayatullah dari UNS Solo. Foto bawah: ilustrasi pengajaran yang menyenangkan.
Metode WasH dapat membangun
karakter positif bagi pendidik.
Foto
-Fo
to: s
olo
Po
s.c
om
, n
ati
qa
hd
r.W
or
dP
re
ss
.co
m
11suara ungu maret 2012
FIGUR
Lahir: Klaten, 27 Maret 1991 Prodi: Pendidikan Bahasa Ing-gris angkatan 2008 Presta-si: best speaker JADISULIT 2010; semifinalis NUEDC Re-gional dan NUEDC Undip 2011; delegasi WUDC 2012.
annisa L Maretha
Oleh Nunggal Seralati
World university Debating Championship (WuDC) adalah lomba debat tahunan ba
gi seluruh universitas di dunia. acara ini bisa diikuti siapa pun, jadi tidak ada seleksi. Meski begitu, jelas yang menjadi perwakilan negara dan universitas sudah disaring terlebih dahulu,” kata annisa Maretha.
retha, begitu sapaan akrabnya, adalah salah satu wakil Indonesia di ajang WuDC 20112012. Bersama rekan sekampusnya, Intan Charina, serta para delegasi dari universitas lain, mereka berangkat ke Manila, Filipina, Desember lalu. retha memang kerap menjadi ujung tombak tim debat bahasa Inggris unY. Ia pernah berkompetisi di Java Overland Varsities english Debate (JOVeD), national universities english Debating Championship (nueDC), Indonesian Varsity english Debate (IVeD), dan JDF as You Like It (JaDIsuLIT).
Ditemui di beranda student Center unY, retha menceritakan pengalamannya bertandang ke De La salle university, Manila. Tujuh belas tim yang berasal dari 12 universitas menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang WuDC dari Desember 2011 hingga Januari 2012, termasuk unY. Meski mereka belum berhasil meraih juara, retha mengaku ada banyak hal yang bisa dipetik.
“Di sana kami bertemu timtim dari negara lain, seperti dari stanford university, Cambridge university, York university, dan university of Colorado. Dari para native speaker itulah kami ba
annisa LaUra MaretHa
Belajar Debat, Belajar Berpikir terbukaKebiasaan mempelajari bahasa Inggris sejak kecil mengantarkan retha ke arena World university Debating Championship.
nyak mengulik gaya debat serta metode atau pendekatan terhadap suatu mosi,” katanya.
Menurut retha, kompetisi debat dunia seperti WuDC bukan sekadar prestasi dan kebanggaan. namun lebih kepada bagaimana ia dan rekanrekannya bisa berbaur dengan timtim dari negara lain yang notabene sudah ahli di dunia debat sehingga dapat belajar dari mereka.
Bahasa Inggris sudah lama menjadi minat retha. Kebiasaan berucap dialog pendek dalam bahasa tersebut sejak kecil telah menciptakan ketertarikan tersendiri baginya. Dengan keinginan
memperlancar bahasa Inggris, ia pun bergabung dalam tim debat sManya. Meski baru mulai berkecimpung di dunia debat bahasa Inggris pada semester tiga masa perkuliahan, mahasiswi yang pernah meraih juara kedua Lomba Pidato dan Debat Bahasa Inggris tingkat provinsi ketika berseragam putih abuabu ini mengaku bahwa debat menstimulasi cara berpikirnya.
“Bagi saya, debat itu lebih daripada improving bahasa Inggris saja. Debat adalah tentang bagaimana kita memandang suatu hal dari perspektif berbeda serta membuat kita berpikir logis dan kritis,” terangnya.
sebagai penutup, retha mengungkapkan harapannya, “Berusahalah berpikir bahwa dunia itu luas, nggak cuma spesifik di satu bidang. Belajarlah berpikir terbuka karena openminded memang dibutuhkan terutama dalam era global seperti sekarang.”
Retha, Pendidikan Bahasa Inggris UNY yang kerap mengikuti....
“
do
ku
me
n P
riB
ad
i
12 suara ungu maret 2012
kau ikuti lajurnya adalah perpanjangan sumbu yang kau sulut di rahimku dulu. Karena itu, aku menjagamu tak mengenal waktu.
(Catatan: Damar Kembang adalah ritual orang Madura untuk mengetahui keadaan anak atau keluarga di rantau. Sumber: Kompas Minggu, 21 Agustus 2011).
seperti dalam catatan puisi tersebut, Damar Kembang adalah ritual orang Madura untuk mengetahui keadaan anak (keluarga) di rantau. Biasanya, ritual menghidupkan Damar Kembang dilakukan pada harihari tertentu, setiap malam Jum’at atau setiap hari kelahiran keluarganya tersebut, baik itu suami atau anaknya. Tak dapat dipungkiri ketika
anaknya yang sedang belajar di sebuah pesantren, pada malam kelahiran anaknya atau pada malam Jum’at Damar Kembang akan dinyalakan.
ritual ini menjadi salah satu alat petanda atau simbol di mana keluarga tersebut yang sedang bepergian jauh akan diketahui keselamatannya, baik keadaan
secara fisik atau non fisik: /Aku memujamu dengan api ini, anakku/Sebab aku tahu rahasia pendar damar pada sumbu kapas yang desisnya terdengar/Di atas sekerat daun lontar dan jelantah itu, suluh damar menjadi kompas bagiku, dan kusulut ia bagi jiwamu, agar nyala dan terangnya meresap ke dasar hatiku//.
ritual ini dalam pelaksanaannya menggunakan sebuah cangkir, mangkuk atau apa saja yang dapat mewadahi minyak kelapa yang menjadi bahan bakarnya. Lalu, di atasnya ada eratan kecil
Berbicara tentang puisi, tentu akan melibatkan kata, bahasa, diksi, metafora, dan semacamnya.
Puisi merupakan karya sastra yang mempunyai ruang gerak bebas tapi dibatasi oleh kebebasan puisi itu sendiri. Maksudnya, puisi tidak serta merta menciptakan katakata yang kemudian membentuk kalimat yang indah kedengarannya yang hampa makna.
Pendapat ini mengambil teori kebebasan sosiologi dalam berinteraksi dengan orang lain. Kendatipun puisi, eksistensi puisi dengan pembaca mempunyai hubungan emosional yang kuat dan terikat. Puisi bisa saja dapat mengubah kultur masyarakat dan belum tentu masyarakat mampu mengubah kultur puisi.Damar Kembang me
rupakan karya puisi berjenis kelamin sastra kamar. agus r. sarjono pada kata penutup dalam Puisi dan Prosa Chairil anwar yang berjudul DeraiDerai Cemara mengungkapkan bahwa, pada dasarnya karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yakni karya sastra berciri sastra Kamar dan sastra Mimbar. Meminjam istilah Carl gustav Jung, dapat dikatakan bahwa sastra Kamar berkehendak kepada individualisasi, sementara sastra Mimbar berkehendak pada sosialisasi.
sekalipun demikian, Damar Kembang bukan berarti memposisikan puisi tersebut dari kekhususan makna. Justru tokohtokoh yang diangkat di dalamnya mempunyai keumuman makna. Tokohtokoh keseharian puisi Damar Kembang juga sangat vital dalam
kehidupan seharihari. Bahkan tidak hanya itu, tokohtokoh Damar Kembang akan sangat signifikan di dunia dan maupun di akhirat. semisal peran “Ibu” dalam keseharian kita. ada apa dengan Ibu?
Damar Kembang: Aku memujamu dengan api ini, anakku. Sebab aku tahu rahasia pendar damar pada sumbu kapas yang desisnya terdengar. Di atas sekerat
daun lontar dan jelantah itu, suluh damar menjadi kompas bagiku, dan kusulut ia bagi jiwamu, agar nyala dan terangnya meresap ke dasar hatiku.
Bila api menggeliat di udara: ke kanan dan ke kiri. Ia melarut jiwa. Kau pasti bahagia di sana. Dan bila ia mati, kusulut lagi, mati lagi; gerimis bening tumpah dari mataku, memadamkan segala sukamu.Bagiku, kau adalah api itu, anak
ku. Api yang berkobar di aliran darahku, sumsum tulang, dan detak jantungku. Garis nasib yang
APRESIASI
realitas Kebudayaan dalam Puisi
Puisi dan pembaca mempunyai hubungan emosional yang kuat
dan terikat. Puisi bisa saja dapat mengubah kultur masyarakat,
namun belum tentu masyarakat mampu mengubah kultur puisi.
Oleh Mawaidi D Mas
1�suara ungu maret 2012
kirimkan esai anda tentang bahasa, sastra, dan seni ke [email protected] berikut foto dan identitas diri.
pelepah pisang yang masih hijau dan dilubangi agar sumbu dari pintalan kapas masuk. sebab, kalau menggunakan eratan pelepah pisang yang sudah kering dikhawatirkan akan terbakar. sementara api disulut ketika sumbu kapas menyatu dengan kental minyak kelapa. Menyalalah, sampai malam benarbenar larut atau sampailah di esok pagi.Damar Kembang dalam ritual
orang Madura menjadi barometer keselamatan keluarganya. api yang menyala dan berpendarpendar tentu akan menjadi pusat perhatian seorang ibu yang menggelar ritual itu. Betapapun apa yang terjadi, seorang Ibu akan melakukan apa saja yang dapat ia lakukan demi keselamatan yang bersangkutan: /Bila api menggeliat di udara: ke kanan dan ke kiri/Ia melarut jiwa/Kau
pasti bahagia di sana/Dan bila ia mati, kusulut lagi, mati lagi; gerimis bening tumpah dari mataku, memadamkan segala sukamu//.
ahmad Muchlish amrin dalam puisi Damar Kembang ini tak hanya memaparkan ritual Damar Kembang. Lebih dari itu, sastrawan yang juga cerpenis ini mengelaborasi peran seorang ibu dalam hubungan batinnya dengan anaknya. esensialitas seorang ibu begitu mendalam dieksplor dan kuat. Meskipun tak banyak pengungkapan bait terakhir puisinya namun menjanjikan: /Bagiku, kau adalah api itu, anakku/Api yang berkobar di aliran darahku, sumsum tulang, dan detak jantungku/Garis nasib yang kau ikuti lajurnya adalah perpanjangan sumbu yang kau sulut di rahimku dulu/Karena itu, aku menjagamu tak mengenal waktu//.
Karya sastra ditilik secara umum tidak lepas dari pentas kebudayaan. Puisi ahmad Muchlish amrin berperan sebagai bentuk sintagmatis secara linier pada satuan tertentu di antara unsurunsur bahasa dengan kebudayaan. Terkadang pula menyinggung aspek sosialkultural sosok seorang ibu kepada seorang anak, yang sampai saat ini banyak anak yang lupa pada peran seorang ibu.
mawaidi d mas, pemerhati budaya dan mahasiswa Bahasa
dan sastra indonesia unY.
jog
jaa
rtW
or
k.in
do
ne
tWo
rk
.co
.id
1� suara ungu maret 2012
SASTRA
Cerpen Azwar Rizky Syafrudin
Wanita embun
Nak, manusia itu diciptakan Tuhan dari tanah surga yang katanya sangat subur. Tanah yang
bisa kau tanami tumbuhan apa saja. Bahkan konon di surga sana, pohon yang telah tumbuh tak pernah lelah berhenti berbuah. Juga bungabunga yang tak pernah bosan bermekaran, seakan saling ingin menunjukkan siapa yang paling indah.
“namun ada beberapa wanita yang tidak Tuhan ciptakan dari tanah seperti yang lainnya. Mereka adalah wanitawanita pilihan Tuhan, yang beruntung yang diciptakan dari embun surga. embunembun yang menyegarkan surga di setiap paginya, di setiap harinya.
“Dan asal kau tahu nak, konon katanya tanah di surga itu subur karena setiap paginya Tuhan tak pernah lupa menyiraminya dengan embun pagi yang sengaja ia jatuhkan dari dedaunan. Dengan nafasnya sendiri sengaja Tuhan meniupkan embunembun agar jatuh dan berlinangan. Berlinangan bagai air mata ibu yang berguguran, tumpah karena luapan kasih sayang.”
saat aku kecil sebelum tidurku, aku selalu meminta ibu untuk menceritakan dongeng itu. Dongeng tentang para wanita yang diciptakan Tuhan dari embun surga. entah mengapa dari sekian banyak dongeng yang pernah ibu ceritakan, aku hanya selalu tertarik dengan dongeng tentang wanita embun itu. Pernah ibu bertanya mengapa aku tak pernah bosan dengan cerita itu. namun akhirnya ibu hanya tersenyum, diam, dan tertunduk karena tak tahu harus menjawab apa.
“Bu, seperti apa wajah wanita embun yang ibu ceritakan itu? apakah ia cantik seperti ibu peri yang sering aku lihat di televisi?”
Ibu tersenyum lagi saat melihat kerut keningku muncul karena tak sabar menunggu jawaban darinya.
“Iya nak, ia seperti ibu peri yang sering kau lihat di televisi. Ia sangat cantik dan baik hati. Matanya bersinar namun tidak begitu terang. sinarnya begitu lembut dan menyejukkan. seperti sinar kunangkunang yang mendamaikan hatimu ketika kau tersesat di telan kegelapan. suaranya juga begitu lembut dan me
nyejukkan. seperti semilir angin yang mengusap lembut wajahmu, seperti suara bidadari yang merdu. Tapi ia tak punya sepasang sayap putih dan tongkat sihir seperti ibu peri yang kau lihat itu, nak. Ia punya senyuman yang dapat mengabulkan semua keinginanmu, nak.”
“War, kamu kenapa diem aja, sakit?”
suara itu begitu lembut. aku yang dari tadi terlelap dalam kenangan masa laluku akhirnya terbangun, ketika suara lembut itu hinggap di telingaku.
“eh, enggak papa kok Yuk. Maaf, sampai mana tadi ya?”
Melihat aku yang begitu susah mencari jawaban, ia hanya tersenyum. ah, senyum itu. aku selalu dibuat kagum olehnya. senyum itu bagai kepak sayap sepasang kupukupu yang berterbangan. senyum itu membuatku lupa panas matahari yang sedari tadi menyengatku.
“Yuk, bukunya bagus kan?” untuk mencairkan suasana yang terlanjur kaku, aku coba tunjukkan kepadanya buku Dunia Sophie
ela
no
rd
h.d
ev
ian
tar
t.c
om
“
15suara ungu maret 2012
kirimkan cerpen dan puisi anda ke [email protected] berikut identitas diri.
PUisi-PUisi b ekALAyA
B ekalaya, mahasiswa P Bahasa dan sastra indonesia.
MenyetrikaYang kusut adalah ingatan,Kemudian kita merabainya diamdiamMenyiram dengan beberapa butir kenangan;merapikan dalam tafakur kasih sayangmelipatnya dalam simpul kerinduanmenyimpannya dalam rumah keabadianbegitukah, sayang, sampai kapan?diamdiam sunyi mendekap malam
sepak Bolaadalah nasib Yang meliukliuk Ke kiri ke kananMempermainkan. Terlepas Kemudian, kita giring. masuk sasaran,goal...menembusMu
Pendakiansebab cinta adalah sesamaMaka kutekadkan untuk mencintaimu. Dahanreranting dan rumput yang menerima desahkuBebatuan, pepohonan yang menerima luka jalanku.Bukankah kita begitu karib,dalam damai yang kita sebut sunyi. Ijinkan aku menjadi satu, denganmu, dalam angkuhmu…
sehabis HujanYang turun, rerintikDoa. Mengusap kerinduangersang jiwa pengembaraDi persimpangan rumahmu
karya Jostein gaarder, buku yang baru saja aku beli bersamanya.
“Iya War, bagus. Kan sampulnya melingmeling, hahaha.”
“Hahaha” Mendengar jawabannya, aku pun jadi ikut tertawa.
suasana kini dipenuhi dengan tawa. aku jadi teringat ketika ia bertanya tentang alasanku membeli buku itu. aku yang sebenarnya sama sekali tidak tahu buku itu, menjawab asal.
Kami terus larut dalam canda dan tawa. Di depan kami terhampar lautan motor dan mobil. setiap detik ada saja yang datang untuk meninggalkan motornya di sana, juga setiap detik ada saja yang datang untuk mengambil motornya kembali. Matahari semakin panas menyengat tubuh kami, mungkin ia cemburu melihat kebersamaan kami.
Pada sebuah kesempatan, mata kami bertemu. aku baru sadar, ternyata mata itu sama saja seperti senyumannya. Mata itu begitu bulat dan indah, mengingatkanku pada kelereng warnawarni di masa kecilku. Dulu aku sangat senang mengumpulkan kelerengkelereng yang ber
warna indah. namun, dari sekian banyak koleksi kelerengku, tentu saja tidak ada satupun kelereng yang seindah matanya.
Mata itu sama dengan mata wanita embun yang dahulu pernah ibu ceritakan. Matanya bersinar namun tidak begitu terang seperti sinar kunangkunang yang mendamaikan hati ketika kita takut saat tersesat di telan kegelapan. Matanya adalah senja, redup sinarnya namun begitu menghangatkan. senja adalah matanya, lembut sinarnya membawaku hanyut dalam sebuah kenangan.
“nak, mungkin suatu saat nanti kau akan bertemu dengannya, seorang wanita yang Tuhan ciptakan dari embun surga. Jika kau bertemu dengannya, jagalah ia baikbaik. Ia bagaikan hujan yang menghapus kemarau panjang. Ia adalah setetes embun yang akan menyelamatkanmu dari dahaga kehidupan. Jagalah ia, nak. Jangan sampai panas matahari menguapkannya, dan menjadikannya hujan pada setiap sudut matamu.”
“War, kamu kenapa lagi?”sekali lagi suara lembut itu me
nyadarkanku. aku tersenyum melihatnya. aku tersenyum saat melihat ribuan kunangkunang yang berhamburan dari tiap sudut matanya. ribuan kunangkunang itu terbang menghampiriku. Mereka menyeretku, membawaku terbang ke dalam kenangan dongeng masa kecilku.
“eh, enggak papa kok Yuk. aku hanya teringat janjiku pada ibu.”
“Ha? Janji apa War?”“Janji untuk menjaga seorang
wanita embun yang suatu saat nanti kutemui.”
“Ha? Wanita embun? apa itu?”Lagilagi aku hanya bisa terse
nyum. ribuan kunangkunang kembali menyeretku terbang ke dalam kenangan dongeng masa kecilku.
azwar rizky syafrudin, mahasiswa Bahasa dan sastra indonesia unY.
IMagesUara UnGU
digital Art karya novida nM Arif
Novida NM Arif adalah mahasiswa Seni Rupa angkatan 2008.
1. Cover KomikSampul untuk komik yang ditujukan untuk mempromosikan tempat wisata di Yogyakarta.
2. CO2 (Digital Painting)Image illustration dari salah satu tokoh film pendek “Cahaya Biru”, yang digarap bersama tim produksi dari Pendidikan Seni Rupa UNY.
3. Stiker GKPop art, unsur tradisional ditambah unsur modern. Desain stiker yang ditujukan untuk mempopulerkan wayang.