Upload
vhe-raa-chilalahi
View
213
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jioaczjl
Citation preview
BAIMMANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk : 4.607.082 jiwa Luas daerah : 42.297 km2Ketinggian Daerah : 0 mdpl sampai 2.900 mdpl Topografi : Dataran 20%, Lereng Rendah 20%, Lereng Sedang 30%, Lereng Terjal 30%Pemerintahan : 19 Kabupaten/Kota, Kecamatan 153, Kelurahan/Nagari 889 Luas Daerah Rawa : 325.599 ha, Potensi Sawah : 460.738 ha Embung/situ : 185 bh
Danau : 4 buah danau yaitu : - Danau Maninjau : 99 km2 - Danau Singkarak : 130 km2 - Danau Diatas : 17 km2 - Danau Dibawah : 14 km2Gunung Api : 4 Gunung Api Aktif Marapi (2891m), Tandikat (2476m), Talang (2597m), Kerinci (3300m), 4 Gunung Api Tidak Aktif Singgalang (2872m) Malintang Payakumbuh (2262m), Malintang Pasaman (1984m), Talamau (2918m)Panjang Garis Pantai + 540 kmCurah Hujan Tinggi (4000 mm/th)Jumlah sungai 606 buah, terbagi dalam 8 Satuan Wilayah Sungai (DAS)
ACTIVE TECTONICS of INDONESIA: Crustal motions from GPS study (Bock et al, 2004) India-Australian PlateEurasian PlatePacific Plate5-7 cm/yr12 cm/yr2
* Zona Patahan SumateraGEMPABUMI 6 Maret 2007 M 6,3 SR ZONA PATAHAN/SESAR BESAR SUMATERA
183317975 -7 cm/thPENYEBARAN PUSAT GEMPABUMI 12/13 SEPTEMBER 2007BERTEPATAN DENGAN SEGMEN GEMPA PEMBANGKIT TSUNAMI TAHUN 1833 Kejadian Gempa besar :
Rabu, 12 Sept 2007, jam 18.10 : 7,9 SR159 km Barat Daya Kota Bengkulu (lepas pantai Bengkulu).Dari tgl 12 13 Sept 2007 terjadi >600 kali gempa.1213
Kamis, 13 Sept 2007, jam 06.49 : 7,7 SR140 km Barat Daya Kota Sungai Penuh (dekat Pagai)
PATAHAN SUMATERAPATAHAN MENTAWAIZONA TUMBUKAN LEMPENGJALUR GUNUNG APIGempa, 6 Maret 2007Gn. Talang, 11 April 2005Gempa 13 September 2007Gempa 24/25 Februari 2008
The 1833 West Sumatra Tsunami
ANCAMAN YANG MUNGKIN TERJADI DAN PERKIRAAN WILAYAH YANG BERESIKO TERKENA BENCANA
JENIS DAN PENYEBARAN RESIKO BENCANA DI SUMATERA BARAT
B E N C A N A L O K A S IGEMPATSUNAMIBANJIRG. APILONGSORKEBAKARANKOTA PADANGKOTA PARIAMANKOTA BUKITTINGGIKOTA PD. PANJANGKOTA PAYAKUMBUHKOTA SAWAHLUNTOKOTA SOLOKKAB.PD. PARIAMANKAB. AGAMKAB. PAS. BARATKAB. PASAMANKAB. 50 KOTAKAB. TANAH DATARKAB. SOLOK.KAB. SOLSELKAB. PESSELKAB. SWL/SJJKAB.DHARMASRAYAKAB. MENTAWAI
PENILAIAN BAHAYAKeterangan.: P = Probabilitas D = Dampak
NOJENIS ANCAMAN BAHAYAPROBABILITASDAMPAK12341.GEMPA BUMI352.BANJIR433.TSUNAMI354.LONGSOR335.GUNUNG API236.KERUSUHAN SOSIAL11
PERKIRAAN PENDUDUK YANG BERESIKO AKIBAT GEMPA - TSUNAMI
PERKIRAAN DAMPAK BENCANA GEMPA-TSUNAMISUMATERA BARAT
Sheet1
PERKIRAAN KORBAN KONTINJENSI PROPINSI SUMATERA BARAT
DENGAN SKENARIO GEMPA DAN TSUNAMI SETINGGI 4-6 M, TERJADI PADA SIANG HARI
NOKABUPATEN/KOTAJIWATRNCM%MNGAL%LUKA%HLG%MNGSI%PNDH%
1KAB.PESISIR SELATAN$294,686$36,980$1,912$1,879$1,084$26,846$7,266
2KOTA PADANG$609,760$380,402$21,021$81,950$36,506$88,761$155,429
3KAB.PADANG PARIAMAN$44,159$24,861$3,351$2,623$1,693$13,859$3,336
4KOTA PARIAMAN$50,338$25,029$2,686$3,873$5,103$9,897$3,407
5KAB.AGAM$26,053$20,644$1,890$886$386$10,193$7,289
6KAB.PASAMAN BARAT$43,045$29,649$4,740$2,752$1,660$16,164$3,738
7KAB.KEP.MENTAWAI$70,628$17,313$1,227$2,257$2,633$4,584$1,409
TOTAL$1,138,669$534,87846.97$36,8276.89$96,22017.99$49,0659.17$170,30431.84$181,87434.00
TRCM: TERANCAM$534,87846.97HLG: HILANG49,0659.17$266,524
MNGAL: MENINGGAL$36,8276.89MGSI: MENGUNGSI170,30431.84
LK2: LUKA-LUKA$96,22017.99PNDH: PINDAH181,87434.00
Pencegahandan MitigasiKesiapsiagaanRehabilitasiTanggapDarurat BENCANASIKLUS MANAJEMEN BENCANA
Tanggap DaruratBENCANA
Korban Masal korban akibat kejadian relatif banyak karena sebab yg sama & perlu pertolongan segera1. KORBAN
2. Permasalahan saat bencana:Keterbatasan SDMKeterbatasan peralatanKeterbatasan sistem kesehatan
3. Fase fase Disaster Cycle:Fase Impact (saat bencana)Korban jiwaKerusakan saranaGangguan tatanan sosial
LANJUTANb. Acute Response ( tanggap segera )Acute Emergency ResponseBanyaknya korban dlm kondisi gawat darurat
Emergency ReliefKorban sehat perlu makanan
Emergency rehabilitatifPerbaikan darurat sarana
LANJUTANc. Recovery : pemulihand. Development : pembangunane. Prevention : Pencegahanf. Mitigation : Pengurangan efek bencanag. Preparedness : kesiapan dlm menghadapi bencana
TRIAGE
DASARPelayanan lebih baik bila tim penanggulangan bekerja bersama dalam struktur organisasi.Semua protokol harus berfungsi dan dalam tingkat pengertian yang sama dari setiap petugas.
TRIASEDirancang untuk menempatkan pasien yang tepat diwaktu yang tepat dengan pemberi pelayanan yang tepat.Proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera / penyakit : menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi.
TRIASEProses yang sinambung sepanjang pengelolaan.Triase inisial dilakukan petugas pertama yang tiba. Nilai ulang terus menerus karena status pasien dapat berubah.
SISTEM TRIASEBencana / Korban Berganda : Memberikan pelayanan paling efektif untuk sebanyak mungkin pasien
KLASIFIKASI PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT (GADAR)Penanggulangan Gadardi Rumah Sakit : Petugas melayani korban di IGD. B. Penanggulangan Gadar di Lokasi Bencana : Petugas melayani korban dilokasi.
TIDAK ADA STANDARD TRIASE NASIONAL YANG BAKU 1. METTAG (Triage tagging system).2. Sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).
SISEM METTAGPendekatan untuk memprioritaskan tindakan : Prioritas Nol (Hitam)Mati atau jelas cedera fatal.Tidak mungkin diresusitasi.
PRIORITAS PERTAMA (MERAH) Cedera berat yang memerlukan tindakan dan transport segera.
1. gagal nafas, 2. cedera torako-abdominal, 3. cedera kepala / maksilo-fasial berat,4. shok atau perdarahan berat, 5. luka bakar berat.
PRIORITAS KEDUA (KUNING) Cedera yang dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat :
1. cedera abdomen tanpa shok, 2. cedera dada tanpa gangguan respirasi,3. fraktura mayor tanpa shok, 4. cedera kepala / tulang belakang leher, 5. luka bakar ringan.
PRIORITAS KETIGA (HIJAU) Cedera minor yang tidak membutuhkan stabilisasi segera :
1. cedera jaringan lunak, 2. fraktura dan dislokasi ekstremitas,3. cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas,4. gawat darurat psikologis.
Memungkinkan penolong secara cepat mengidentifikasikan korban yang dengan risiko besar akan kematian segera atau apakah tidak memerlukan transport segera. SISTEM PENUNTUN LAPANGAN START
KOMBINASISistim METTAG atau pengkodean dengan warna system tagging yang sejenis, bisa digunakan sebagai bagian dari Penuntun Lapangan START.
Rapid Health AssessmentRHA
1. PengertianRHA suatu kegiatan penilaian melalui pengumpulan informasi dan analisis terhadap masalah pada suatu kejadian untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
2. Tujuan RHAUntuk mengukur besaran masalah kesehatan akibat kejadian, yg hasilnya disusun dlm bentuk rekomendasi untuk digunakan dlm pengambilan keputusan
3. Ruang Lingkup RHAAspek medis ( menilai dampak medis terhadap korban)
Aspek Epidemiologis (menilai kemungkinan timbulnya Kejadian Luar Biasa)
Aspek Kesehatan Lingkungan
4. Penyusunan InstrumenLokasi kejadian :
b. Waktu kejadian :
c. Jml Pendd yang terkena :
d. Lokasi Pengungsian :e. Masalah kesehatan dan dampaknya :
5. Pengumpulan DataKarena sangat dibutuhkan, dilakukan dengan memperhatikan :a.Waktu :b. Lokasi :c. Pelaksana :
6. Metode RHAWawancaraSasarannya adalah masyarakat, tokoh masyarakat dan para pejabat di daerah bencana
ObservasiDilakukan terhadap kondisi lingkungan daerah bencana
7. Analisis RHADiarahkan pada faktor resiko, penduduk yg beresiko, siklus penyakit dan budaya lokal, agar diperoleh gambaran : Luas lokasi kejadian Dampak kesehatan thd penduduk Potensi sarana pelayanan Potensi sumber daya kesehatan Potensi sumber air bersih Ketersediaan logistik
8. RekomendasiHarus mendukung pelaksanaan pelayanan kes. Berdasarkan hasil analisis RHA, dapat berupa ; Bantuan obat obatan Bantuan tenaga kesehatan Bindakan pencegahan Pengelolaan makanan minuman Sarana kesling yg diperlukan Kewaspadaan dini Koordinasi lintas sektoral
Perlindungan diri bagi Petugas dalam Tanggap Darurat Bencana
Prinsip Safety saat bencanaDo No Further Harm
Safety diri sendiri saat responSafety diri sendiri di tempat kejadianSafety lingkungan
2. Protokol Safety saat bencanaKhusus : Memakai atribut Tempat tugas diberi tanda Penggunaan ambulan tertentu Memiliki perangkat komunikasi Membuat jaringan kerja sama Hanya memasuki daerah aman Pada daerah konflik, ambil jarak dgn petugas keamanan
Umum Koordinasi dgn intansi setempat Pendekatan pada Internal Leader Komunikasi, informasi dan edukasi Penyiapan Jalur penyelematan diri Pengembangan jalur aman Penetapan kriteria kapan tindakan penyelamatan diri
Posko PelayananTanggap Darurat
Penyediaan Posko Pelayanan Kes.Mendirikan tendaMenyiapkan penerangan pelayananMenyediakan sarana pendukung
PEGANGAN HADAPI BENCANADibutuhkan pengetahuan menyeluruhPerlu berbagai perencanaan, pelatihan, koordinasi dengan berbagai fihak agar terlaksana dengan baikWalau bencana tidak terlalu sering, dibutuhkan energi yang besar untuk mempersiapkannyaPrinsip hadapi bencana dapat digunakan untuk skala yang lebih kecil hingga skala besarMakin sering konsep digunakan secara rutin, makin baik penggunaannya pada skala besar
MEMASUKI DAERAH BENCANASelalu pastikan wilayah aman dimasuki. Bila tidak, tunggu hingga dinyatakan amanSuruh yang tidak cedera atau cedera ringan untuk mengidentifikasi diri sendiri. Tag mereka yang cedera minor dengan MinorSuruh beberapa korban tanpa cedera untuk membantu, arahkan yang lain kedaerah jauh dari pusat bencana untuk menunggu bantuan
Rumah yang hancur diterjang galodo
Relawan menemukan mayat yang berhasil di evakuasi
Salah seorang korban bencana galodo
Gelombang tsunami
GELOMBANG TSUNAMI
GELOMBANG TSUNAMI
SEBELUM VS SESUDAH
SEBELUM VS SESUDAH
SEBELUM VS SESUDAH
HASIL PENGUKURAN KETINGGIAN ALIRAN TSUNAMI DAN RUN UP DI SEPANJANG PANTAI BANDA ACEH DAN LHOKNGA
KERUSAKAN AKIBAT TSUNAMI
KERUSAKAN AKIBAT TSUNAMI
Indonesia patut menangis..
KITA HARUS WASPADA DAN SELALU TETAP SIAGA KARENA SUMATERA BARAT ADALAH TERMASUK SALAH SATU LOKASI PALING RAWAN BENCANA DIDUNIASADARI !!!!
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
********