27
Bakteri Patogen Bakteri Patogen (jenis-jenis bakteri patogen, contoh bakteri patogen) Bakteri patogen Menurut fungsinya, ada dua macam jenis bakteri. Pertama yaitu bakteri yang menguntungkan bagi manusia, contohnya seperti Streptococcus lactis penghasil mentega dari susu dan Bacillus brevis yang menghasilkan antibiotik terotrisin. Kedua, bakteri yang merugikan bagi manusia. Salah satu himpunan bakteri yang merugikan adalah bakteri patogen. Bakteri patogen merupakan salah satu bakteri yang merugikan Berdasarkan definisi umum, bakteri patogen berarti jenis bakteri merugikan yang menimbulkan berbagai macam penyakit, baik untuk tubuh manusia, tumbuhan, maupun hewan. Bakteri patogen dibagi menjadi dua kelompok besar. 1. Bakteri patogen intraseluler yang hanya menyebabkan penyakit bila masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Contohnya, Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang menjadi penyebab penyakit TBC. 2. Bakteri kondisional. Bakteri patogen ini bisa menimbulkan penyakit dalam keadaan tertentu. Bakteri kondisional umumnya mengambil keuntungan dari kelemahan yang diderita makhluk hidup, misalnya luka yang menganga atau kondisi kekebalan tubuh yang sedang menurun. Bakteri patogen kondisional biasanya tersebar dengan mudah melalui benda-benda

Bakteri Patogen.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Bakteri Patogen Bakteri Patogen (jenis-jenis bakteri patogen, contoh bakteri patogen)

Bakteri patogen

Menurut fungsinya, ada dua macam jenis bakteri. Pertama yaitubakteri yang menguntungkan bagi manusia, contohnya seperti Streptococcus lactis penghasil mentega dari susu dan Bacillus brevis yang menghasilkan antibiotik terotrisin. Kedua,bakteri yang merugikan bagi manusia. Salah satu himpunan bakteri yang merugikan adalah bakteri patogen. Bakteri patogen merupakan salah satu bakteri yang merugikan

Berdasarkan definisi umum, bakteri patogen berarti jenis bakteri merugikan yang menimbulkan berbagai macam penyakit, baik untuktubuh manusia, tumbuhan, maupun hewan. Bakteri patogen dibagi menjadi dua kelompok besar.

1. Bakteri patogen intraseluleryang hanya menyebabkan penyakit bila masuk ke dalam tubuh makhluk hidup. Contohnya, Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang menjadi penyebab penyakit TBC.

2. Bakteri kondisional.Bakteri patogen ini bisa menimbulkan penyakit dalam keadaan tertentu. Bakteri kondisional umumnya mengambil keuntungan dari kelemahan yang diderita makhluk hidup, misalnya luka yang menganga atau kondisi kekebalan tubuh yang sedang menurun. Bakteri patogen kondisional biasanya tersebar dengan mudah melalui benda-benda yang dipakai bersama-sama. Misalnya, pegangan pintu, tombol elevator, serta pegangan kursi ataupun meja. Contoh bakteri kondisional adalah Haemophilus influenza, penyebab penyakit influenza pada manusia.

Contoh Bakteri Patogen

Ada ribuan spesies bakteri patogen yang tersebar di alam. Berikut ini adalah beberapa contoh bakteri patogen.

1. Bakteri GenusSalmonella

Bakteri ini bersifat patogen pada manusia dan hewan.Salmonellamenyebabkan demam serta peradangan pada lambung dan usus. Ada sekitar 200 spesiesSalmonella. Salah satu spesies yang paling populer sebagai patogen adalahSalmonella typhosa, bakteri penyebab penyakit tifus pada manusia. Bakteri ini banyak dijumpai pada air mentah atau makanan yang kurang matang pemasakannya.

2. Bakteri Genus Staphylococcus

Memang ada beberapa bakteri genusStaphylococcusyang menguntungkan bagi manusia sebagai penghasilasam laktat. Namun, di sisi lain, ada pula genusStaphylococcusyang bersifatpatogen. Salah satunya adalahStaphylococcus aureus.

Bakteri ini mampu menghasilkan enterotoksin yang bisa menginfeksi rongga hidung, telinga, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia. Staphylococcus aureus berpotensi besar terdapat pada makanan yang dinikmati dengan mentah, seperti sayuran dan buah yang disiapkan dengan tangan.

3. Bakteri Genus Vibrio

Bakteri Genus Vibrio

Disebut dengan vibrio karena bakteri ini berbentuk melengkung sepertiginjal. Sebagian besar genus bakteri ini bisa dijumpai di perairan, baik air tawar maupun air laut. Oleh karena itulah, genus Vibrio biasanya menjadi patogen dalam budidaya ikan dan udang.

Beberapa spesies Vibrio yang menimbulkan penyakit adalah Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera, Vibrio parahaemolyticus, dan Vibrio vulvinicus. Ketiganya dapat berpotensi untuk menginfeksi manusia.

4. Genus Shigella

Identik denganSalmonella, Shigella juga menginfeksi lambung danusus. Spesies Shigellayang paling dikenal adalah Shigella disentriae. Bakteri ini merupakan penyebab shigellosis atau penyakit disentri.

5. Genus Pseudomonas

Memang tidak semua genusPseudomonasbersifat patogen. Salah satu yang cukup berbahaya adalahPseudomonas cocovenenans.Bakteri ini mampu menghasilkan toksoflavin. Racun ini dapat dijumpai pada bahan makanan tempe bongkrek yang berbahan baku utama ampas kelapa.

6. Genus Clostridium

SelainClostridium tetani, penyebab penyakit tetanus, genus ini memiliki satu spesies yang sangat mematikan, yaituClostiridium botulinum. Bakteri ini merupakan bahaya terbesar dalam makanan kaleng. Racun botulinin yang dikeluarkan bakteri tersebut sangat membahayakan kesehatan manusia.

Ciri-ciri keracunan botulinin adalah tenggorokan yang terasa kaku hingga sukar bernapas, mata berkunang-kunang, hingga kejang-kejang yang menyebabkan kematian. Oleh karena itu, berhati-hatilah bagi Anda yang mengonsumsi makanan kaleng, periksa kemasan makanan tersebut. Jangan sampai rusak atau bocor.

Selain beberapa contoh tersebut, ada beberapa spesies bakteri patogen lainnya. Yaitu, Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru; Neiseria meningitis, penyebab meningitis atau radang selaput otak; Neiseria gonorrhoeae, penyebab penyakit gonorrhoe atau kencing nanah; Treponema pallidum penyebab sifilis atau raja singa; dan Mycobacterium leprae penyebab lepra atau kusta.

Waspadai bakteri patogen dengan menjaga pola makan yang sehat dan mengoptimalkan kondisi tubuh Anda.

http://note-why.blogspot.com/2013/05/bakteri-patogen.html

Bakteri Patogen

Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

No.Nama bakteriPenyakit yang ditimbulkan

1.Salmonella typhosaTifus

2.Shigella dysenteriaeDisentri basiler

3.Vibrio commaKolera

4.Haemophilus influenzaInfluensa

5.Diplococcus pneumoniaePneumonia (radang paru-paru)

6.Mycobacterium tuberculosisTBC paru-paru

7.Clostridium tetaniTetanus

8.Neiseria meningitisMeningitis (radang selaput otak)

9.Neiseria gonorrhoeaeGonorrhaeae (kencing nanah)

10.Treponema pallidumSifilis atau Lues atau raja singa

11.Mycobacterium lepraeLepra (kusta)

12.Treponema pertenuePuru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

No.Nama bakteriPenyakit yang ditimbulkan

1.Brucella abortusBrucellosis pada sapi

2.Streptococcus agalactiaMastitis pada sapi (radang payudara)

3.Bacillus anthracisAntraks

4.Actinomyces bovisBengkak rahang pada sapi

5.Cytophaga columnarisPenyakit pada ikan

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

No.Nama bakteriPenyakit yang ditimbulkan

1.Xanthomonas oryzaeMenyerang pucuk batang padi

2.Xanthomonas campestrisMenyerang tanaman kubis

3.Pseudomonas solanacaerumPenyakit layu pada famili terung-terungan

4.Erwinia amylovoraPenyakit bonyok pada buah-buahan

Read more: http://khairul-anas.blogspot.com/2012/06/macam-macam-bakteri-patogen.html#ixzz3FMcq0GRF

4 Faktor yang Membuat Bakteri Bersifat PatogenAmazine | Online Popular Knowledge

Bakteri dianggap sebagai patogen karena dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, serangga, hewan, serta manusia.Kemampuan bakteri menimbulkan penyakit disebut patogenisitas.Patogenisitas ini dinyatakan dalam virulensi.Virulensi bakteri adalah tingkat patogenisitas yang ditunjukkan oleh bakteri tertentu.Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat virulensi bakteri diantaranya yaitu kode genetik, jalur biokimia, atau bentuk struktural.Lalu apa saja yang membuat bakteri menjadi patogen?Berikut adalah faktor-faktor yang membuat bakteri bersifat patogenik:1. FimbriaeFimbriae disebut juga pili adalah struktur yang menyerupai rambut yang terdapat pada permukaan tubuh bakteri.Fimbriae membantu bakteri melekatkan diri pada tempat-tempat tertentu dalam tubuh sehingga mencegah bakteri hanyut oleh cairan tubuh.Fimbriae biasanya terdapat pada sebagian besar enterobacteria, seperti E.coli.Bakteri jenis ini umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih.Jadi, rambut-rambut pili akan mencegah bakteri hanyut dari kandung kemih oleh urin.2. FlagelaFlagela adalah struktur panjang yang menyerupai ekor yang membantu bakteri untuk berenang atau bergerak.Flagela ini membantu bakteri berpindah tempat menuju tempat yang terinfeksi dan bertahan hidup.Oleh karena itu, flagela membantu meningkatkan patogenisitas bakteri.3. Racun/ToksinBakteri menghasilkan senyawa beracun yang menyebabkan efek merugikan pada tubuh.Senyawa ini tidak lain adalah toksin yang antara lain memicu muntah dan diare.Toksin ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan nyeri hebat, demam tinggi, serta mengakibatkan kelumpuhan.Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak berbahaya jika mereka gagal mengeluarkan toksin.Salah satu contoh bakteri yang menghasilkan toksin adalah bakteri yang menyebabkan keracunan makanan.4. InvasifBeberapa bakteri memiliki kemampuan menyerang sel-sel tubuh sehingga menyebabkan patogenisitas.Bakteri membuat sel-sel tubuh menjadi rusak dan hancur saat memakan isi sel.Sebagai contoh, Salmonella typhimurium memiliki kemampuan menghancurkan sel-sel usus sehingga menyebabkan diare berat.Salah satu penyakit kronis yang disebabkan sifat invasif dari bakteri adalah tuberkulosis (TB).Mycobacterium tuberculosis menyerang sel paru-paru dan kemudian menghancurkan sel-sel tersebut.Namun, harus diketahui bahwa tidak semua bakteri bisa menimbulkan penyakit pada manusia.Meskipun secara alami bakteri adalah patogen, namun pertahanan alami tubuh akan mencegah bakteri menimbulkan efek negatif pada tubuh.Hanya bakteri yang cukup pintar bersembunyi, menghindari, atau melawan reaksi kekebalan tubuh yang bisa menyebabkan penyakit.http://www.amazine.co/22871/4-faktor-yang-membuat-bakteri-bersifat-patogen/

Gejala dan Penanganan Infeksi Bakteri Gram NegatifAmazine | Online Popular Knowledge

Mayoritas bakteri gram negatif adalah patogen karena karakteristik membran luar dinding selnya.Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang paling dikenal.Beberapa contoh lain bakteri gram negatif diantaranya termasuk Pseudomonas, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Helicobacter, Acinetobacter, Neisseria, Haemophilus, Bordetella, Bacteroides, Enterobacter, dan lainnya.Infeksi Bakteri Gram NegatifBakteri gram negatif adalah patogen yang kuat karena memiliki membran ganda pada dinding sel, bersifat endotoksin, dan memiliki kemampuan resistensi terhadap obat.Bakteri gram negatif adalah agen penyebab berbagai infeksi saluran pernapasan, penyakit menular seksual, maupun penyakit pencernaan.Bakteri gram negatif juga menjadi penyebab utama infeksi nosokomial.Endotoksin yang terdapat di dinding sel bakteri gram negatif bila memasuki aliran darah akan menyebabkan endotoksemia.Endotoksemia bisa terjadi melalui infeksi sistemik atau lokal atau melalui bakteri gram negatif yang terdapat dalam usus.Saluran pencernaan manusia merupakan rumah beberapa bakteri gram negatif.Selama bakteri bereplikasi, endotoksin disintesis terus menerus dan berpindah ke aliran darah namun dalam jumlah yang rendah.Kadar endotoksin yang rendah tidak akan menimbulkan kerusakan pada tubuh.Namun, kadar endotoksin yang meningkat akan menyebabkan peradangan jaringan dan mengaktifkan berbagai proses seluler sistem kekebalan tubuh.Pada kasus yang ekstrim, kondisi ini bisa menimbulkan syok endotoksik atau syok septik.Gejala Syok EndotoksikBeberapa gejala syok endotoksik diantaranya adalah sebagai berikut: Demam dan menggigil, atau penurunan suhu tubuh Peradangan Ruam kulit Napas cepat Peningkatan denyut jantung Tekanan darah rendah Gagal organ multiplePenanganan Infeksi Bakteri Gram NegatifMembran luar yang unik membuat bakteri gram negatif resisten terhadap antibiotik maupun obat-obatan sehingga sulit diobati.Beberapa antibiotik tertentu cukup efektif untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif diantaranya streptomisin, kloramfenikol, dan sefalosporin.Kombinasi antibiotik tersebut banyak digunakan untuk menangani infeksi gram negatif.Perawatan untuk menangani gejala diantaranya adalah menggunakan alat bantu napas serta obat-obatan untuk mengatur suhu dan fungsi jantung.[]http://www.amazine.co/23013/gejala-dan-penanganan-infeksi-bakteri-gram-negatif/

4 Faktor yang Mempengaruhi Infeksi Bakteri pada ManusiaAmazine | Online Popular Knowledge

Salah satu penyebab umum terjadinya penyakit pada manusia adalah kuman.Saat mengatakan kuman, istilah ini sebenarnya merujuk pada bakteri, virus, jamur, protozoa, atau cacing.Dari agen-agen infeksius tersebut, salah satu penyebab paling umum yang menimbulkan penyakit serius pada manusia adalah bakteri.Infeksi bakteri pada manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor.Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi bakteri pada manusia:1. AdhesiFimbriae (pili) adalah struktur yang menyerupai rambut yang terdapat pada tubuh bakteri. Pili berfungsi membantu bakteri menempelkan tubuhnya pada lokasi infeksi.Kondisi penempelan ini disebut sebagai adhesi.Hal ini tidak terjadi secara kebetulan, reaksi tertentu membantu terjadinya adhesi.Reseptor permukaan pada sel-sel epitel dan struktur perekat (adhesin) pada permukaan bakteri terlibat dalam reaksi adhesi ini.Struktur perekat (adhesin) terdapat pada fimbriae/fibrillae/pili.Adhesin mengandung faktor virulensi yang membuat rantai virulen bakteri.Bila adhesin hilang, bakteri menjadi avirulen.Jadi, orang yang diimunisasi dengan adhesin tertentu akan membuat tubuh membentuk kekebalan terhadap infeksi bakteri tertentu.2. Daya SerangBakteri yang menyerang jaringan tubuh inang bisa menimbulkan infeksi pada skala luas atau hanya infeksi lokal.Misalnya, infeksi luka dapat menyebabkan septikemia streptokokus yang merupakan jenis infeksi luas.Sedangkan infeksi abses Staphylococcus lebih bersifat lokal.3. Jenis ToksinBakteri mampu menghasilkan toksin yang menyebabkan infeksi pada tubuh.Ada dua jenis toksin yang dihasilkan oleh bakteri, yaitu eksotoksin dan endotoksin.Eksotoksin dapat berdifusi pada media di sekitarnya dan sangat berbahaya meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit.Sedangkan endotoksin mudah hancur karena panas.Terdapat beberapa eksotoksin yang terkenal sebagai zat paling beracun di dunia.Misalnya, toksin botullinum. Satu juta marmut dapat dibunuh dengan hanya 1 mg toksin botullinum.Eksotoksin umumnya dihasilkan oleh bakteri gram positif dan beberapa bakteri gram negatif seperti E.coli, Cholera vibrio, dan lainnya.Eksotoksin menunjukkan afinitas spesifik terhadap jaringan tertentu dan setiap eksotoksin memiliki efek yang berbeda pada masing-masing inang.Endotoksin merupakan bagian integral dari dinding sel bakteri gram negatif.Endotoksin terbuat dari kompleks polisakarida-protein-lipid yang sangat stabil terhadap panas.Lipid A merupakan komponen yang mempengaruhi toksisitas endotoksin.Komponen ini akan dilepaskan ke media sekitarnya hanya ketika dinding sel bakteri hancur.Endotoksin akan berbahaya hanya ketika terdapat dalam jumlah banyak.Endotoksin tidak memiliki aktivitas farmakologis tertentu dan memiliki efek yang sama pada setiap inang.4. Faktor Laina. BakteriofagBeberapa bakteri mengandung bakteriofag yang memberikan sifat virulensi pada bakteri tersebut.Misalnya, bakteri difteri mengandung bakteriofag yang memiliki gen untuk memproduksi toksin.b. PlasmidTerdapat bakteri yang mengandung plasmid.Plasmid ini memberikan kekebalan ganda terhadap pengobatan pada bakteri sehingga infeksi menjadi sulit diobati.c. Bakteri berkapsulKlebsiella pneumoniae dan Haemophilus influenzae adalah jenis bakteri yang berkapsul.Sel-sel bakteri dilindungi oleh sebuah kapsul yang membantu mereka menghindari fagositosis.Bakteri tersebut membawa antigen pada kapsul untuk melanjutkan aktivitas lisis (proses penghancuran) di dalam sel-sel tubuh.[http://www.amazine.co/22880/4-faktor-yang-mempengaruhi-infeksi-bakteri-pada-manusia/

15 Gejala & Pengobatan Infeksi Bakteri Klebsiella PneumoniaeAmazine | Online Popular Knowledge

Klebsiella adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang, non-motil, dan memiliki kapsul.Kapsul yang melindungi sel bakteri Klebsiella membantu memberikan resistensi terhadap banyak antibiotik.Bakteri ini memiliki dua jenis antigen pada permukaan selnya.Antigen tersebut yaitu lipopolisakarida (antigen O) dan polisakarida kapsuler (antigen K).Ada sekitar 9 antigen O dan 77 antigen K yang terdapat pada sel bakteri Klebsiella.Di antara berbagai spesies dari genus Klebsiella, Klebsiella pneumoniae merupakan spesies bakteri yang paling penting.Klebsiellae termasuk bakteri yang terdapat di banyak tempat dan bisa membentuk koloni di saluran pencernaan, faring, serta kulit.PenyebabInfeksi Klebsiella pneumoniae terjadi ketika bakteri ini memasuki paru-paru.Bakteri Klebsiella pneumoniae bisa masuk ke tubuh saat mengonsumsi sayuran yang belum dicuci atau minum air yang terkontaminasi.Infeksi Klebsiella pneumoniae sering terjadi pada pasien yang menderita penyakit lain seperti diabetes, penyakit paru-paru kronis, atau pecandu alkohol kronis.Infeksi Klebsiella pneumoniae ini sebagian besar merupakan infeksi nosokomial yang terjadi pada pasien rawat inap yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.Gejala Infeksi Klebsiella pneumoniaeSetelah Klebsiella pneumoniae masuk paru-paru, bakteri ini menyebabkan banyak kerusakan pada paru-paru.Bakteri Klebsiella pneumoniae ini menyebabkan nekrosis, peradangan, maupun perdarahan pada jaringan paru-paru.Kondisi ini menyebabkan produksi lendir yang sangat kental, yang disebut sputum jelly kismis (currant jelly sputum).Kerusakan jaringan paru-paru yang cepat merupakan faktor pembeda (ciri spesifik) terjadinya infeksi Klebsiella pneumoniae.Gejala awal dari infeksi Klebsiella pneumoniae adalah demam tinggi yang mendadak.Demam ini bisa mencapai suhu lebih dari 39,5 C yang disertai dengan gejala lain seperti menggigil dan pusing.Pasien juga akan mengalami batuk berdahak dimana dahaknya berupa lendir kental dan kadang disertai dengan darah.Bila kondisi semakin parah akan mengarah pada pembentukan abses.Abses adalah kantong-kantong jaringan mati yang berisi jutaan bakteri Klebsiella pneumoniae.Pembentukan abses menyebabkan paru-paru tidak bisa mengembang karena tertahan oleh adanya jaringan ikat di sekitar.Kondisi ini bisa menyebabkan paru-paru menjadi kolaps dan infeksi akan menyebar ke saluran pernapasan bagian atas.Bila infeksi menyebar maka jalan nafas menjadi semakin terhambat dan menyebabkan keluarnya cairan hidung yang berbau busuk.Berikut adalah beberapa gejala infeksi Klebsiella pneumoniae:1. Batuk2. Dahak yang berwarna coklat atau dahak darah3. Masalah pernapasan4. Demam tinggi5. Lemah6. Menggigil7. Nyeri dada8. Mual9. Keluar cairan hidung yang berbau busuk10. Sakit kepala11. Dada sesak12. Mengi13. Napas menjadi cepat14. Sianosis (bibir dan kuku membiru)15. KebingunganPengobatan Klebsiella pneumoniaeMengobati infeksi akibat Klebsiella pneumoniae sangat sulit karena seringkali merupakan infeksi nosokomial dan bakteri ini sangat tahan terhadap antibiotik maupun obat-obatan.Pengobatan infeksi Klebsiella pneumoniae meliputi penggunaan antibiotik seperti aminoglikosida dan sefalosporin.Banyak pasien menunjukkan respon yang baik terhadap obat generasi ketiga seperti amikin, tobramycin, clavulanat, aztreonam, gentamisin, dan lainnya.Tingkat kematian akibat infeksi Klebsiella pneumoniae sangat tinggi, bahkan setelah pasien menerima pengobatan yang tepat.Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan memahami gejala infeksi pneumoniae Klebsiella.Penanganan lebih awal akan membantu mencegah terjadinya kondisi fatal akibat penyakit ini.http://www.amazine.co/23034/15-gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-klebsiella-pneumoniae/

Gejala & Pengobatan Infeksi Bakteri Campylobacter JejuniAmazine | Online Popular Knowledge

Campylobacter jejuni adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang, melengkung, motil, serta termasuk bakteri termofilik dan mikroaerofilik.Campylobacter jejuni bertahan hidup pada kondisi yang memiliki kadar oksigen sangat rendah (5 persen) dan bisa mati bila kadar oksigen meningkat.Usus burung adalah tempat terbaik bagi bakteri C. jejuni.C. jejuni menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada manusia dan hewan, termasuk burung.Bakteri C. jejuni adalah penyebab utama dari penyakit yang ditularkan melalui makanan dan/atau keracunan makanan pada manusia.Beberapa spesies yang termasuk genus Campylobacter yang bisa menimbulkan penyakit yaitu C. jejuni, C. coli, dan C. fetus.Spesies C. fetus menyebabkan enteritis serta aborsi pada sapi dan domba.Campylobacter jejuni sering ditemukan pada kotoran hewan yang juga bisa diisolasi dari lalat, burung, unggas, dan ternak.Terkadang C. jejuni terdapat pada sumber air yang tergenang seperti kolam dan danau.Infeksi yang disebabkan oleh Campylobacter jejuni disebut sebagai campylobakteriosis, campylobacter enteritis, atau gastroenteritis.Infeksi C. jejuni lebih sering terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan dewasa muda (15-29 tahun).Penularan C. jejuni terjadi melalui konsumsi daging mentah serta makanan dan air yang terkontaminasi.Infeksi C. jejuni juga dapat menyebar dari orang yang terinfeksi ke orang lain melalui kontak langsung dengan kulit.Gejala dan Pengobatan Infeksi Bakteri Campylobacter JejuniTanda dan gejala infeksi campylobacter muncul 2-5 hari setelah mengonsumsi makanan atau cairan yang terkontaminasi.Masa inkubasi penyakit atau infeksi bakteri C. jejuni bisa berlangsung selama 8-10 hari.Meskipun individu yang terinfeksi bakteri ini menjadi sangat lemah, namun gejala yang muncul jarang sampai mengancam jiwa.Gejala umum yang muncul akibat infeksi C. jejuni adalah diare yang berair atau lengket.Pada kasus infeksi berat, terdapat darah dan sel-sel darah putih pada feses.Gejala lain dari campylobakteriosis termasuk sakit kepala, mual, pusing, kram perut, nyeri otot, dan demam.Diagnosis infeksi C. jejuni dilakukan melalui analisis tinja.Feses orang yang terinfeksi biasanya mengandung bakteri dalam jumlah besar.Oleh karena itu, bakteri C. jejuni dapat diidentifikasi dengan mengkultur dan memeriksa tinja dengan bantuan mikroskop.Individu sehat yang terinfeksi C. jejuni dapat sembuh sendiri tanpa dilakukan intervensi terapi.Pemberian antbiotik untuk mengelola dan memperpendek durasi gejala bisa dilakukan dengan pengawasan medis.Infeksi Campylobacter dapat menyebabkan komplikasi pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau orang dengan masalah kesehatan.Pada kasus tersebut, dokter mungkin meresepkan obat antibiotik yang tepat untuk pengobatan infeksi C. jejuni.Komplikasi dari infeksi campylobacter yakni termasuk arthritis dan sindrom Guillain-Barr.Pada kasus sindrom Guillain-Barr, bakteri memicu sistem kekebalan tubuh untuk menyerang saraf tertentu sehingga mengakibatkan kelumpuhan pada bagian tubuh yang terkena.Disarankan minum banyak air dan jus buah selama diare berlangsung untuk mengganti cairan tubuh yang hilang serta mencegah dehidrasi.http://www.amazine.co/23022/gejala-pengobatan-infeksi-bakteri-campylobacter-jejuni/

Apa itu E. Coli? Fakta & Informasi tentang Bakteri E. ColiAmazine | Online Popular Knowledge

Beberapa kali terdengar dari media perihal terjadinya infeksi masal E. coli.Saat wabah terjadi, daging atau sayuran umumnya ditarik dari toko-toko dalam upaya menghentikan penyebaran bakteri.Apakah sebenarnya E. coli itu? Dan bagaimana cara terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri tersebut?Berikut akan disajikan informasi perihal bakteri E. coli.E. coliE. coli merupakan singkatan dari Escherichia coli yang mengacu pada sekelompok bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan dan air.Kebanyakan dari bakteri ini tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan penyakit.Penyakit akibat E. coli timbul saat bakteri ini melepaskan racun yang dinamakan Shiga sehingga membuat orang sakit.Racun E. coli paling sering menyebabkan masalah perut dan usus, seperti diare dan muntah.Sebagian kecil kasus infeksi bisa mengancam jiwa, sementara penderita yang lain akan pulih setelah sekitar satu minggu.Anak-anak, orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan orang tua berada pada risiko tertinggi akibat serangan E. coli.Fakta E. coliStrain E. coli yang menimbulkan penyakit hidup dalam usus hewan memamah biak seperti sapi, rusa, dan kambing.E. coli biasanya tidak menyebabkan masalah bagi hewan, tapi ketika kotoran atau sumber air dari hewan yang terinfeksi kontak dengan manusia maka infeksi dapat terjadi.Kebanyakan orang yang terinfeksi E. coli mendapatkannya dari makanan yang terkontaminasi, susu yang tidak dipasteurisasi, atau air yang tidak dimasak.Selain hal di atas, daging mentah juga dapat membawa E. coli.E.coli juga dapat menyebar antar manusia melalui kontak dengan kotoran yang terkontaminasi.KesalahpahamanBanyak orang berpikir bahwa daging mentah merupakan sumber paling umum dari E. coli. Ini tidak benar.Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa sumber yang paling umum adalah makanan laut.Masalah menjadi cukup pelik karena E. coli sangat sulit dibunuh kecuali dengan memasak makanan sampai matang.Mencuci makanan dapat meringankan kontaminasi, tetapi jika kontaminasi berada pada level parah hal ini hanya akan sedikit membantu.Pencegahan / SolusiMencuci tangan menggunakan sabun setelah menggunakan kamar kecil, setelah mengolah daging mentah, atau setelah melakukan aktivitas lain dengan potensi terkontaminasi merupakan cara efektif mencegah infeksi E. coli.Untuk membunuh E. coli dalam makanan, pastikan Anda memasak daging sampai matang. Daging harus dimasak setidaknya sampai suhu 70 derajat Celcius.Cuci pula semua piring yang kontak dengan daging mentah dengan sabun antiseptik. Namun perlu diingat bahwa seseorang masih bisa terkena E. coli yang berasal dari buah-buahan segar dan sayuran.Gejala InfeksiGejala umum infeksi E. coli meliputi kram perut yang datang dengan tiba-tiba.Gejala lain yang umum meliputi diare dan kadang-kadang muntah. Diare berdarah juga umum yang disertai dengan demam ringan.Gejala tersebut umumnya mulai terlihat sekitar tujuh hari setelah infeksi E. coli terjadi.http://www.amazine.co/12080/apa-itu-e-coli-fakta-informasi-tentang-bakteri-e-coli/

4 Tanda & Gejala Keracunan Makanan Akibat Bakteri E. ColiAmazine | Online Popular Knowledge

Escheria coli, atau E. coli, merupakan bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan.Sebagian besar jenis E. coli tidak akan menimbulkan gejala apapun, tapi satu strain yang disebut sebagai 0157:07 dapat menyebabkan orang menjadi sakit parah.Orang terinfeksi strain ini akibat susu yang tidak dipasteurisasi atau air yang terkontaminasi.Tanda dan gejala keracunan makanan E. coli sebagian besar melibatkan saluran pencernaan.Berikut adalahh tanda dan gejala keracunan E. coli.1. Kram perutTanda pertama dari infeksi E. Coli adalah rasa sakit dan kram pada perut.Gejala umumnya diawali dengan nyeri perut ringan tapi dengan cepat akan berubah menjadi kram perut parah.Masa inkubasi sebelum gejala mulai muncul berkisar antara satu hari hingga 10 hari.2. DiareDiare merupakan gejala yang paling umum akibat infeksi E. coli. Setelah 24 jam, diare yang awalnya berupa feses cair akan berubah menjadi bercampur darah.Diare berdarah disebabkan oleh luka yang terbentuk di dalam usus. Hal ini dapat berlangsung dari dua hingga lima hari.Muntah dan mual kadang-kadang juga terjadi meskipun hal ini jarang terjadi.3. DemamDemam adalah gejala umum infeksi E. coli, meskipun tidak selalu terjadi dalam semua kasus.4. Gagal ginjalDalam kebanyakan kasus, infeksi E. coli akan mereda dalam lima sampai tujuh hari.Namun ada sekitar 5 sampai 10 persen kasus terjadi komplikasi yang disebut sindrom uremik hemolitik.Kondisi ini merupakan tanda bahwa ginjal berhenti bekerja. Gejala lain yang menyertainya akan termasuk menurunnya produksi urin, kelelahan, dan pucat.http://www.amazine.co/12062/4-tanda-gejala-keracunan-makanan-akibat-bakteri-e-coli/

Struktur Bentuk Bagian Tubuh BakteriOleh: admin | March 4, 2014 0 Comment Struktur Bentuk Bagian Tubuh Bakteri - Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus) dan lengkung (vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 3,7 mikron. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagianbagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagian-bagian ini disebut varian.

Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut.a. Membran selMembran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.b. RibosomRibosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.d. Dinding selDinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.e. FlagelFlagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.f. PilusPada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri.g. KapsulKapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.h. EndosporaDi antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri.http://smakita.net/struktur-bentuk-tubuh-bakteri/